PERAMALAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI HARGA BAWANG MERAH DI KABUPATEN NGANJUK
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian Strata 1 (S1) Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang
OLEH
KIKI ARIK DIAN PERTIWI NIM 201110210311002
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
HALAMAN PERSETUJUAN
Nama : Kiki Arik Dian Pertiwi
Nim : 201110210311002
Jurusan : Agribisnis
Fakultas : Pertanian – Peternakan
Judul : Peramalan dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Fluktuasi Harga Bawang Merah di Kabupaten Nganjuk
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Strata Satu (S1) Pada Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Peternakan
Universitas Muhammadiyah Malang
Menyetujui,
Dekan
HALAMAN PENGESAHAN
Nama : Kiki Arik Dian Pertiwi NIM : 201110210311002 Jurusan : Agribisnis
Fakultas : Pertanian Peternakan
Judul : Peramalan dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Fluktuasi Harga Bawang Merah di Kabupaten Nganjuk
Skripsi ini telah diterima sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Peternakan Universitas
Muhammadiyah Malang
Mengesahkan,
Dekan
Fakultas Pertanian Peternakan
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING
Nama : Kiki Arik Dian Pertiwi
NIM : 201110210311002
Jurusan : Agribisnis
Fakultas : Pertanian Peternakan
Judul : Peramalan dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Fluktuasi Harga Bawang Merah di Kabupaten Nganjuk
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Strata Satu (S1) Pada Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Peternakan
Universitas Muhammadiyah Malang
HALAMAN PENGESAHAN DEWAN PENGUJI
Nama : Kiki Arik Dian Pertiwi
NIM : 201110210311002
Jurusan : Agribisnis
Fakultas : Pertanian Peternakan
Judul : Peramalan dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Fluktuasi Harga Bawang Merah di Kabupaten Nganjuk
Telah Dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada Tanggal 29 April 2015
Dewan Penguji :
Malang, 29 April 2015 Fakultas Pertanian-Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang
Dekan,
HALAMAN REVISI
Nama : Kiki Arik Dian Pertiwi
NIM : 201110210311002
Jurusan : Agribisnis
Fakultas : Pertanian Peternakan
Judul : Peramalan dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Fluktuasi Harga Bawang Merah di Kabupaten Nganjuk
Telah Direvisi dan Disetujui oleh Dewan Penguji Pada Tanggal 25 Mei 2015
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini : NAMA : Kiki Arik Dian Pertiwi NIM : 201110210311002 JURUSAN : Agribisnis
FAKULTAS : Pertanian Peternakan
Universitas Muhammadyah Malang
Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PERAMALAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI HARGA BAWANG MERAH DI KABUPATEN NGANJUK” adalah bukan karya orang lain baik
sebagian maupun keseluruhan kecuali dalam bentuk kutipan yang diacu dalam naskah ini dan telah dituliskan sumbernya.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia mendapatkan sanksi akademik.
Malang, 25 Mei 2015 Yang membuat penyataan,
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kabupaten Lamongan, 23 Juli 1992 sebagai putri kedua dari dua bersaudara. Ayahanda bernama Much.Absin dan Ibunda Jarikatin (Alm).
KATA PENGANTAR
Berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah melimpahkan segala Taufik dan Hidayah-Nya sehingga skripsi yang berjudul “Peramalan dan Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Fluktuasi Harga Bawang Merah di Kabupaten Nganjuk” dapat
diselesaikan dengan lancar. Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan kelulusan Program studi Strata Satu (S1) Pertanian Jurusan Agribisnis di Universitas Muhammadiyah Malang.
Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, ucapan terima kasih ditujukan kepada:
1. Dr. Ir. Damat, MP selaku Dekan Fakultas Pertanian-Peternakan Universitas Muhammadyah Malang.
2. Ir. Dyah Erni Widyastuti, MM selaku Ketua Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian-Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang dan selaku dosen pembimbing II yang telah dengan sabar memberikan bimbingan, saran, dan sumbangan pemikiran dalam menyusun skripsi ini.
3. Dr. Ir. Istis Baroh, MP selaku dosen pembimbing I yang telah dengan sabar memberikan bimbingan, saran, dan sumbangan pemikiran demi kesempurnaan skripsi ini.
5. Bapakku tercinta yang telah mendoakan dan mendukung, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Teman-temanku Jurusan Agribisnis angkatan 2011, yang saling memberi dukungan dalam proses penyelesaian skripsi ini.
7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang turut membantu penyelesaian skripsi ini.
Semoga bantuan yang telah diberikan mendapatkan balasan dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh karena itu diharapkan kritik dan saran yang dapat menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada peneliti pada khususnya dan semua pihak yang berkepentingan pada umumnya.
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... iv
HALAMAN PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ... v
HALAMAN REVISI ... vi
SURAT PERNYATAAN ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
ABSTRAKSI ... x
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 5
1.3 Tujuan Penelitian ... 5
1.4 Batasan Istilah ... 5
1.5 Pengukuran Variabel ... 6
II LANDASAN PENELITIAN... 7
2.1 Penelitian Terdahulu... 7
2.2 Tinjauan Pustaka ... 9
2.2.1 Komoditi Bawang Merah ... 9
2.2.2 Harga ... 11
2.2.3 Fluktuasi Harga ... 12
2.2.4 Teori Permintaan ... 15
2.2.5 Teori Penawaran ... 16
2.2.6 Peramalan ... 18
2.3 Kerangka Pemikiran ... 23
2.4 Hipotesis ... 26
III METODE PENELITIAN ... 27
3.1 Lokasi Penelitian ... 27
3.2 Jenis dan Sumber Data ... 27
3.3 Metode Analisis Data ... 28
IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN ... 34
4.1 Keadaan Alam ... 34
4.1.1 Topografi Daerah Penelitian ... 34
4.1.3 Keadaan Iklim ... 36
4.2 Keadaan Penduduk ... 36
4.2.1 Jumlah Penduduk ... 36
4.2.2 Keadaan Penduduk Menurut Pendidikan ... 37
4.2.3 Keadaan Penduduk Menurut Usia ... 38
4.3 Keadaan Pertanian ... 40
V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 44
5.1 Harga Bawang Merah di Kabupaten Nganjuk ... 44
5.2 Peramalan Harga Bawang Merah Kabupaten Nganjuk ... 46
5.3 Analisis Regresi Linier Berganda ... 53
5.4 Pengujian Asumsi Klasik ... 59
VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 62
6.1 Kesimpulan ... 62
6.2 Saran ... 62
DAFTAR PUSTAKA ... 64
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Sentra Produksi Bawang Merah di Indonesia, 2008-2012 ... 2
Tabel 2. Daerah Sentra Bawang Merah di Indonesia ... 2
Tabel 3. Harga Bawang Merah tingkat produsen di Kabupaten Nganjuk, 2013 – 2014 . 3 Tabel 4. Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Nganjuk Tahun 2009-2012... 36
Tabel 5. Keadaan Penduduk Menurut Pendidikan Kabupaten Nganjuk Tahun 2013... 38
Tabel 6. Keadaan Penduduk Menurut Usia Kabupaten Nganjuk Tahun 2013 ... 39
Tabel 7. Produksi Tanaman Syuran di Kabupaten Brebes Tahun 2012 ... 41
Tabel 8. Produksi Bawang Merah Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012 ... 41
Tabel 9. Produksi Bawang Merah per Kecamatan Kabupaten Nganjuk Tahun 2012 ... 42
Tabel 10. Harga Bawang Merah Kabupaten Nganjuk Maret 2014-Februari 2015 ... 46
Tabel 11. Perhitungan Peramalan Harga Bawang Merah Kabupaten Nganjuk dengan Metode Single Moving Averages 3 bulanan ... 47
Tabel 12. Hasil Perhitungan Peramalan Harga Bawang Merah Kabupaten Nganjuk dengan Metode Single Moving Averages 3 bulanan ... 48
Tabel 13. Perhitungan Peramalan Harga Bawang Merah Kabupaten Nganjuk dengan Metode Exponential Smoothing denganα = 0.9 ... 49
Tabel 14. Hasil Perhitungan Peramalan Harga Bawang Merah Kabupaten Nganjuk dengan Metode Exponential smoothing dengan α = 0.9 ... 49
Tabel 15. Perhitungan Peramalan Harga Bawang Merah Kabupaten Nganjuk dengan Metode Trend Projection (Least Squares) ... 50
Tabel 16. Hasil Perhitungan Peramalan Harga Bawang Merah Kabupaten Nganjuk dengan Metode Trend Projection (Least Squares) ... 51
Tabel 17. Perbandingan Kesalahan Peramalan ... 52
Tabel 18. Model Summary ... 53
Tabel 19. ANOVA ... 54
Tabel 20. Coefficients ... 55
Tabel 21. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 59
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Pergeseran Kurva Permintaan ... 13
Gambar 2. Pergeseran Kurva Penawaran ... 13
Gambar 3. Kerangka Pemikiran ... 25
Gambar 4. Grafik Harga Bawang Merah Kabupaten Nganjuk Tahun 2013-2014 ... 44
Gambar5. Grafik Peramalan Harga Bawang Merah Kabupaten Nganjuk dengan Metode Trend Projection (Least Squares) ... 51
DAFTAR LAMPIRAN
1. Produksi Bawang Merah Kabupaten Nganjuk Tahun 2013 – 2014 2. Curah Hujan Per Bulan Kabupaten Nganjuk Tahun 2013 – 2014
3. Dummy Hari Besar Keagamaan Kabupaten Nganjuk Tahun 2013 – 2014
4. Harga Pupuk Kabupaten Nganjuk Tahun 2013 – 2014
5. Produksi Bawang Merah Kabupaten Brebes Tahun 2013 – 2014
6. Harga Bawang Merah Bulanan di tingkat produsen di Kabupaten Nganjuk Tahun 2013 – 2014
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Pertanian Daerah Nganjuk. 2014. Profil Sentra Produksi Bawang Merah di
Kabupaten Nganjuk. Pemerintah Kabupaten Nganjuk. Nganjuk.
Gitosudarmo, Indriyo & Najmudin, Mohamad. 2001. Teknik Proyeksi Bisnis. BPFE: Yogyakarta.
Indra Wibowo . 2010. Analisis Peramalan Penjualan Rokok Golden pada PT. Djitoe
Indonesian Tobacco Coy Surakarta. Derajat Ahli Madya. Program Studi
Diploma III Manajemen Industri, Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Mceachern, William A. 2001. Pengantar Ekonomi Mikro. PT Salemba Empat.Jakarta.
Novy Herviyanty. 2009. Risiko Harga Kubis dan Bawang Merah di Indonesia. Skripsi. Program Sarjana Ekonomi dan Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian IPB. Bogor.
Nugroho, Nanang Dwi. 2005. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Fluktuasi Harga
Wortel di Kabupaten Malang. Skripsi. Program Sarjana Agribisnis,
Fakultas Pertanian Peternakan UMM. Malang.
Nuraini, Ida. 2001. Pengantar Ekonomi Mikro. UMM Pers. Malang.
Pramita, Wahyu dan Tanuwijaya, Haryanto. 2010. Penerapan Exponential Smoothing Dalam Sistem Informasi Pengendalian Persediaan Produk dan Bahan
Baku Sebuah Cafe. Jurnal Penelitian. Jurusan Sistem Informasi STIKOM.
Surabaya.
Rahayu dan Berlian. 1999. Bawang Merah. Penebar swadaya. Jakarta.
Rahayu dan Berlian. 2007. Bawang Merah. Cetakan XIV. Penebar Swadaya, Jakarta. Render, Barry and Heizer, Jay. 2005. Prinsip-prinsip Manajemen Operasi. Salemba
Empat. Jakarta.
Rukmana, R. 1994. Bawang Merah. Kanisisus. Yogyakarta.
Sugiyono. 2010. Memahami Penelitian Kuantitatif. Alfabeta. Bandung.
Sukirno, S. 2001. Teori Pengantar Mikro Ekonomi : Edisi Kedua. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Suliyanto. 2011. Ekonometrika Terapan : Teori dan Aplikasi dengan SPSS. CV Andi Offset. Yogyakarta.
Sunarjono, H. H. 2004. Bertanam Tiga Puluh Jenis Sayur. Penebar Swadaya. Jakarta. Wibowo S, AR,dkk. 2013. Peramalan dan Faktor -faktor yang Mempengaruhi Harga
Bawang Merah di Sumatera Utara. Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara.
Wibowo, Singgih. 2006. Budidaya Bawang Merah, Bawang Putih, dan Bawang
DAFTAR WEB
Data Sentra Produksi 2013 . Direktorat Jendral Hortikultura, (Online),
(http://hortikultura.pertanian.go.id/), diakses 24 desember 2014.
Kabupaten Nganjuk dalam Angka 2013. Badan Pusat Statistik Kabupaten Nganjuk.
(Online), (http://nganjukkab.bps.go.id/), diakses 26 desember 2014.
Kabupaten Nganjuk dalam Angka 2014.Badan Pusat Statistik Kabupaten Nganjuk.
(Online), (http://nganjukkab.bps.go.id/), diakses 26 desember 2014.
Kamus Besar Bahasa Indonesia 2014. (Online). http://kbbi.web.id/fluktuasi, diakses
26 Desember 2014.
Pusat Data dan Informasi Pertanian Kementerian Pertanian. 2013. Kinerja
Perdagangan Komoditas Pertanian Volume 4 Nomor 1 Tahun 2013.
(Online), (http://pusdatin.setjen.pertanian.go.id/statistika-180-analisis-kinerja-perdagangan komoditas-pertanian-vol-4-no-1-tahun-2013.html), diakses 24 desember 2014.
Wikipedia 2014. (http://id.wikipedia.org/wiki/Fluktuasi), diakses 24 Desember 2014.
1
I . PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia selama ini dikenal sebagai negara agraris yang memiliki sumber daya alam yang melimpah, dan negara yang mengandalkan sektor pertanian sebagai penopang pembangunan dan sebagian masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani. Indonesia merupakan negara yang agraris dengan komoditas pertanian yang sangat beragam. Tanaman hortikultura merupakan salah satu komoditas pertanian yang memegang peranan penting dan strategis dalam memenuhi kebutuhan sumber bahan makanan.
Salah satu tanaman hortikultura yang banyak dihasilkan petani Indonesia adalah bawang merah. Rukmana (1994) menjelaskan bahwa bawang merah termasuk komoditas utama dalam prioritas pengembangan tanaman sayuran dataran rendah di Indonesia. Disadari bahwa bawang merah bukan merupakan kebutuhan pokok, akan tetapi kebutuhannya hampir tidak dapat dihindari oleh konsumen khususnya konsumen rumah tangga. Hal tersebut disebabkan oleh penggunaaan bawang merah yang cukup luas terutama sebagai bumbu masakan guna menambah cita rasa makanan, bahan pelengkap untuk makanan dan obat-obatan penyakit tertentu.
2
Tabel 1. Sentra Produksi Bawang Merah di Indonesia, 2008-2012
No Propinsi 2008
(ton) 2009 (ton) 2010 (ton) 2011 (ton) 2012 (ton) Rata-rata (ton) Share (%)
1 Jawa Tengah 379.903 406.725 506.357 372.256 381.813 409.411 43.36
2 Jawa Timur 181.517 181.490 203.739 198.388 221.169 197.261 20.89
3 Jawa Barat 116.929 123.587 116.396 101.273 115.896 114.816 12.16
4 Nusa Tenggara
Barat
68.748 133.945 104.324 78.300 100.989 97.261 10.30
5 Lainnya 106.518 119.417 118.118 142.205 140.205 125.433 13.28
Total 853.615 965.164 1.048.943 893.124 960.072 944.182 100
Sumber : BPS dalam Kinerja Perdagangan Komoditas Pertanian, Kementrian Pertanian (2013)
Sentra produksi bawang merah di Indonesia terbesar adalah Jawa Tengah tepatnya di Kabupaten Brebes. Kabupaten Brebes memperoleh peredikat sebagai penghasil bawang nasional dan sebagai pemasok utama bawang merah. Hampir sekitar 50% pengusahaan bawang merah di Indonesia terkonsentrasi di Jawa Tengah. Urutan produksi bawang merah terbesar kedua adalah Jawa Timur (sekitar 20 %) yang terkonsentrasi di Kabupaten Nganjuk dan Kabupaten Probolinggo. Tabel 2. Daerah Sentra Bawang Merah di Indonesia
No Provinsi Kabupaten
1 Sumatera Utara Tobasa, Padang Sidempuan
2 Sumatera Barat Agam, Solok
3 Jawa Barat Cirebon, Kuningan, Majalengka
4 Jawa Tengah Brebes, Tegal, Demak, Pemalang
5 DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta) Bantul, Kulon Progo
6
Jawa Timur Nganjuk, Probolinggo, Mojokerto,
Pamekasan, Malang
7 NTB (Nusa Tenggara Barat) Bima, Lombok Timur
8 NTT (Nusa Tenggara Timur) Rotendao, Lembata
9 Sulawesi Tengah Kota Palu, Donggala, Sigi
10 Sulawesi Selatan Enrekang, Jeneponto
Sumber : Ditjen Hortikulutura (2013)
[image:20.595.116.537.480.632.2]3
[image:21.595.118.513.305.491.2]bwang merah. Di dalam bukunya Teori Ekonomi, Edyatno 2002 dalam Nanang Dwi Nugroho (2005) menjelaskan bahwa fluktuasi harga merupakan perubahan nilai harga suatu produk yang dipengaruhi oleh harga atau nilai faktor-faktor produksi dimana faktor-faktor tersebut dapat berubah-ubah setiap saat. Perkembangan harga bawang merah di tingkat produsen di Kabupaten Nganjuk tahun 2013-2014 dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Harga Bawang Merah Bulanan di Tingkat Produsen di Kabupaten Nganjuk Tahun 2013 – 2014
Bulan 2013 (Rp/kg) 2014 (Rp/kg)
Januari 7.500 10.000
Februari 16.000 7.000
Maret 28.000 8.000
April 22.000 8.500
Mei 18.000 10.000
Juni 20.000 11.000
Juli 32.000 12.000
Agustus 28.000 9.000
September 16.000 8.000
Oktober 18.000 8.500
November 19.000 6.000
Desember 18.000 7.000
Sumber : Dinas Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk (2015)
Harga komoditas bawang merah yang berfluktuasi merupakan salah satu indikator adanya risiko yang menyebabkan terjadinya kerugian yang harus ditanggung oleh pihak-pihak yang berkepentingan terhadap komoditas tersebut. Lebih jelasnya mempunyai pengaruh yang besar terhadap petani. Fluktuasi harga menyebabkan ketidakpastian penerimaan dan keuntungan usaha yang diperoleh produsen (petani) dari hasil kegiatan usahataninya (Novy Herviyanti, 2009).
4
tarik utama bagi pelaku bisnis untuk melakukan investasi dan memperluas usahanya. Namun fluktuasi harga bawang merah dapat memberikan dampak positif yaitu dapat meningkatkan pendapatan produsen jika harganya meningkat secara tajam, tetapi di sisi lain akan merugikan konsumen begitu sebaliknya. Oleh karena itu, untuk mengurangi risiko ketidakpastian harga bawang merah tersebut, maka diperlukan suatu peramalan.
5
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka permasalahan yang perlu dikaji dalam penelitian ini, antara lain:
1. Bagaimana fluktuasi harga bawang merah di Kabupaten Nganjuk mulai Januari 2013 – Desember 2014?
2. Bagaimana peramalan harga bawang merah di Kabupaten Nganjuk mulai Maret 2015 –Februari 2016?
3. Faktor–faktor apa saja yang mempengaruhi fluktuasi harga bawang merah di Kabupaten Nganjuk?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk menganalisis fluktuasi harga bawang merah di Kabupaten Nganjuk. 2. Untuk menganalisis peramalan harga bawang merah di Kabupaten Nganjuk. 3. Untuk mengidentifikasi faktor–faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga
bawang merah di Kabupaten Nganjuk.
1.4 Batasan Istilah
1. Bawang merah (Alium ascalonicum L) adalah komoditas hortikultura yang tergolong sayuran rempah dan mempunyai masalah fluktuasi harga.
2. Harga adalah suatu nilai tukar yang bisa disamakan dengan uang atau barang dan tinggi rendahnya harga ditentukan oleh permintaan dan penawaran pasar. 3. Permintaan adalah menunjukan jumlah produk yang diinginkan dan mampu
6
4. Penawaran adalah jumlah komoditi yang tersedia ditawarkan oleh produsen tunggal selama periode waktu tertentu.
5. Fluktuasi harga bawang merah adalah keadaan yang menunjukkan turun-naiknya harga bawang merah.
6. Peramalan adalah perhitungan yang objektif dan dengan menggunakan data-data masa lalu, untuk menentukan sesuatu di masa yang akan datang.
7. Metode time series adalah metode peramalan secara kuantitatif dengan menggunakan waktu sebagai dasar peramalan.
1.5 Pengukuran Variabel
1. Peramalan harga bawang merah menggunakan harga bulanan bawang merah di tingkat produsen (petani) di Kabupaten Nganjuk, dinyatakan dengan satuan Rp/kg.
2. Harga pupuk adalah harga pupuk yang digunakan dalam produksi bawang merah yang berlaku di Kabupaten Nganjuk, dinyatakan dengan satuan Rp/kg.
3. Jumlah curah hujan adalah jumlah curah hujan bulanan pada bulan bersangkutan di Kabupaten Nganjuk, dinyatakan dengan satuan mm/bulan.
4. Harga bawang merah sebelumnya adalah harga bawang merah yang berlaku di Kabupaten Nganjuk pada bulan sebelumnya, dinyatakan dengan satuan Rp/kg. 5. Produksi bawang merah Kabupaten Brebes adalah jumlah produksi bawang