Meviana Ratnaning. P
0802513027
KM13A
Riset pemasaran
Ketertarikan Remaja Terhadap Inovasi Makanan
“Skotel Nasi”
Pendefinisian Masalah
Pada umumnya kebutuhan akan makanan merupakan kebutuhan primer bagi setiap manusia. Seiring dengan meningkatnya ilmu pengetahuan serta kesadaran masyarakat mengenai budaya barat yang sudah mencampuri budaya tradisional, kini para masyarakat indonesia khususnya para remaja tidak hanya mencari barang-barang yang sedang tren tetapi mereka juga gemar mencari inovasi makanan yang tercampur dengan buadaya barat. Namun, produk makanan homemade yang ditawakan di pasar kini kurang bervariasi.
Giggle house adalah sebuah resto kecil yang menarik pelanggan melalui inovasi makanan yang memadukan antara bahan pangan tradisional serta bahan pangan barat. Untuk memperbanyak daftar menu, menarik lebih banyak pelanggan, memberi kepuasan baru terhadap pelanggan, serta meningkatkan keuntungan, giggle house akan memproduksi inovasi terbaru yaitu “skotel nasi”.
Sesuai dengan namanya, nasi adalah makanan utama bagi masyarakat indonesia. Pada menu ini, nasi akan dipadukan dengan keju mozzarella dan keju cheddar yang menjadi bahan pangan orang barat sehari-harinya, serta daging cincang dan berbagai sayuran. Skotel nasi diharapkan dapat menambah kepuasan pelanggan yang memutuskan untuk merasakan keunikan inovasi makanan di giggle house.
menggunakan desain eksploratif agar dapat memahami sepenuhnya kriteria makanan yang diminati oleh para remaja zaman sekarang.
Menyusun Perencanaan Riset Dan Pengumpulan Data
Guna untuk mengetahui seberapa besar ketertarikan remaja terhadap inovasi makanan, pada laporan riset pemasaran ini informasi yang akan dijadikan bahan analisa adalah data primer karena peneliti mengumpulkan data secara pribadi. Data primer akan didapatkan dari 4 orang yang masuk dalam kategori target pasar yaitu 2 orang pelajar SMA, 2 orang mahasiswa melalui wawancara yang dilakukan secara berkelompok. Kelompok pertama yaitu kedua siswa SMA dan kelompok kedua adalah 2 orang mahasiswa. Wawancara ini dilakukan dalam hari yang sama namun pada waktu dan tempat yang berbeda. Pertanyaan yang diajukan antara lain adalah :
1. Apakah benar mayoritas remaja sekarang lebih tertarik oleh hal-hal yang berbau budaya barat?
2. Kriteria makanan apa yang sekarang diminati oleh anda sebagai remaja? 3. Seberapa tertarik kah anda dengan inovasi makanan yang unik?
4. Pernah kah anda mendengar makanan yang bernama “skotel nasi”?
5. Skotel nasi adalah menu makanan yang menyajikan perpaduan antara budaya timur dengan barat. Di dalam skotel nasi anda bisa merasakan nikmatnya nasi sebagai makanan utama, daging cincang dan sayuran sebagai lauknya serta gurihnya lelehan keju mozzarela dan cheddar. Apakah anda tertarik untuk mencobanya?
6. Apabila anda tertarik dengan harga berapakah anda mau membelinya?
Implementasi, Pengumpulan Data
memberikan kepuasan yang lebih. Ketika pertanyaan tentang skotel nasi, mereka melihat satu sama lain dan menjawab, “ngga pernah denger tuh..”. setelah diajukan pertanyaan yang kelima dengan digambarkan sedikit tentang skotel nasi, mereka berdua mengatakan bahwa skotel nasi terdengar enak dan menggiurkan dan mereka sangat tertarik untuk mencobanya. Pertanyaan terakhir adalah mengenai harga, Shella dan Karin akan membeli makanan itu dengan harga yang sesuai dengan kantong anak sekolah yaitu sekitar 15-25 ribu.
Jawaban yang diberikan oleh kelompok kedua yaitu 2 orang mahasiswa tingkat pertama (Isti dan April) ternyata sangat kritis, jawaban mereka terhadap pertanyaan pertama saja sudah berbeda. Isti berpendapat “meski sekarang budaya Indonesia sudah tercampur oleh budaya Barat, kita sebagai generasi penerus harus tetap mencintai budaya Indonesia jadi kalau saya personal tidak begitu tertarik dengan hal-hal yang berbau budaya barat”. Sedangkan April mengatakan bahwa ia setuju jika mayoritas remaja sekarang lebih tertarik oleh hal yang sedang tren. Kemudian kriteria makanan yang mereka sukai sebagai remaja adalah makanan yang murah dan mengenyangkan. Setelah itu, jawaban mereka akan makanan yang unik. Mereka menjawab bahwa mereka “sangat tertarik” dengan alasan makanan yang ditawarkan di pasar sekarang mayoritas adalah sama atau mirip-mirip sehingga mereka bosan. Ketika pertanyaan mengenai pengetahuan mereka akan “skotel nasi”. Isti menjawab tidak tahu sedangkan April mencoba untuk membayangkan bentuk dari menu tersebut, ia mengatakan “bentuknya skotel sih tau tapi kalau skotel nasi, kayanya belum pernah deh”. Untuk pertanyaan kelima, Isti menjawab bahwa ia kurang tertarik dengan makanan seperti itu karena tidak suka keju. Sedangkan April mengatakan bahwa dia sangat ingin merasakan menu tersebut, bahkan dia mengatakan harga tidak akan menjadi masalah jika makanan itu benar-benar unik dan mampu memberikan rasa ketagihan.
Analisis Data
serta unik atau yang berbeda dari yang lain. Hal ini ternyata sangat sesuai dengan kriteria skotel nasi. Menu ini memang bukan pure makanan tradisional namun bahan nasi, daging dan sayuran yang ada di dalamnya sama seperti makanan pokok orang Indonesia. Selain itu penyajiannya hanya memakan waktu sekitar 25 menit sehingga tidak akan membuat para pelanggan kelamaan menunggu. Walaupun terdengar sederhana karena skotel nasi juga akan disajikan dengan unik yaitu dengan topping yang dapat dipilih sesuai selera, serta berbagai saus yang tersedia. Selain itu bahan-bahan yang akan digunakan untuk skotel nasi akan diperhatikan kualitasnya agar tidak mengurangi ketertarikan pelanggan. Sedangkan harganya akan disesuaikan dengan peminatan para remaja yang akan menjadi target pasar. Anak sekolah akan membeli skotel nasi dengan harga yang sesuai dengan kantong mereka, sedangkan mahasiswa tidak begitu memikirkan harga jika keunikan dari makanan itu mampu memberi kepuasan tersendiri dan memberikan rasa ketagihan.
Penyusunan Laporan Hasil Riset