• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL Demokrasi di Negara Swiss

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "JURNAL Demokrasi di Negara Swiss"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Dewi Ayu Shifa NIM : 201010360311117

Demokrasi di Negara Swiss

Abstraksi

Sebenarnya, apakah yang dimaksud dengan demokrasi? Terdapat berbagai pendapat tentang demokrasi itu sendiri yang para ahli dan ilmuwan menjelaskan bahwa demokrasi itu merupakan suatu wadah untuk menyalurkan gagasan, pikiran, ideologi maupun pendapat untuk khalayak umum. Sedangkan secara etimologis, demokrasi sendiri diartikan sebagai pemerintahan oleh rakyat. Berbeda lagi dengan pendapat para seniman yang mengartikan demokrasi sebagai kebebasan berekspresi, mengeluarkan gagasan dalam bentuk seni maupun pikiran, mengemukakan gagasan-gagasan dalam suatu pola tertentu. Bagi saya sendiri, demokrasi merupakan suatu sistem kebebasan untuk mengemukakan pendapat, ide, inisiatif dan kreatifitas saya pada beberapa orang maupun khalayak umum.

Dalam konteks ini, saya ingin membahas tentang demokrasi yang ada pada negara Swiss. Bagaimana kehidupan bermasyarakat rakyat Swiss? Bagaimana sistem pemerintahannya? Apakah sudah sesuai dengan sistem demokrasi? Maka, akan saya bahas dulu tentang sistem pemerintahan negara Swiss. Negara Swiss menganut sistem pemerintahan presidensial parlementer, negara Swiss memiliki presiden namun hanya sebagai simbol pemersatu bangsa karena yang menjalankan pemerintahan adalah perdana menteri dan kabinetnya. Jadi, pada dasarnya pemimpin dari negara Swiss merupakan perdana menteri. Bentuk dari negara Swiss sendiri merupakan negara federal, yang dalam sistem pemilihan umumnya menggunakan sistem demokrasi langsung. Penduduk memilih anggota parlemen secara langsung dengan diwakili majelis federal yang dianggap telah menyerap semua aspirasi penduduk. Anggota parlemen inilah yang akan memilih tujuh orang untuk menjadi kepala Negara. Karena ketujuh orang tersebut sama-sama berstatus perdana menteri yang mengepalai departemen dan salah satunya akan dipilih sebagai presiden yang secara bergantian menduduki jabatan tersebut tiap tahunnya.

(2)

terbaik di dunia pada tahun 2006 dan 2007, dan Jenewa yang menjadi lokasi berbagai badan internasional seperti PBB, WHO, ILO, dan UNHCR. Swiss berbatasan dengan Jerman, Perancis, Italia, Austria, dan kerajaan kecil Liechtenstein. Masyarakatnya menuturkan banyak bahasa dan terdapat empat bahasa resmi, yaitu bahasa Jerman, Perancis, Italia dan bahasa Romansh yang kurang popular. Swiss kaya dengan sejarah sebagai sebuah Negara yang netral tanpa memandang masa perang atau damai ( dan tidak pernah terlibat dalam perang terhadap pemerintahan asing sejak tahun 1815). Oleh karena itu, ia dijadikan tuan rumah pelbagai organisasi internasional seperti PBB, yang meskipun markas besarnya ada di New York City namun banyak mendirikan kantor di wilayah ini.1

Metodologi

Dalam penelitian ini saya mengguanakan metode historis. Metode Historis merupakan metode yang digunakan dalam penelitian untuk menjabarkan sejarah aspek yang diteliti. Dalam konteks ini relevansi penggunaan metodologi historis adalah untuk mengetahui sejarah Negara Swiss dalam system demokrasi pemerintahannya. Dengan mengetahui sejarahnya, maka dapat dianalisa seberapa besar demokratisasi dalam system pemerintahan Negara Swiss.

Analisa

Disini mari kita jabarkan terlebih dahulu apakah makna dari demokrasi itu? Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Begitulah pemahaman yang paling sederhana tentang demokrasi, yang diketahui oleh hampir semua orang.

Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan politik yang kekuasaan pemerintahannya berasal dari rakyat, baik secara langsung (demokrasi langsung) atau melalui perwakilan (demokrasi perwakilan). Istilah ini berasal dari bahasa Yunani δημοκρατία – (dēmokratía) “kekuasaan rakyat”, yang dibentuk dari kata δῆμος (dêmos) “rakyat” dan κράτος (Kratos) “kekuasaan”, merujuk pada sistem politik yang muncul pada pertengahan abad ke-5 dan ke-4 SM di negara kota Yunani Kuno, khususnya Athena, menyusul revolusi rakyat pada tahun 508 SM.

(3)

manajemen kekuasaan yang dilandasi oleh nilai-nilai dan etika serta peradaban yang menghargai martabat manusia. Pelaku utama demokrasi adalah kita semua, setiap orang yang selama ini selalu diatasnamakan namun tak pernah ikut menentukan. Menjaga proses demokratisasi adalah memahami secara benar hak-hak yang kita miliki, menjaga hak-hak itu agar siapapun menghormatinya, melawan siapapun yang berusaha melanggar hak-hak itu. Demokrasi pada dasarnya adalah aturan orang (people rule), dan di dalam sistem politik yang demokratis warga mempunyai hak, kesempatan dan suara yang sama di dalam mengatur pemerintahan di dunia publik. Sedang demokrasi adalah keputusan berdasarkan suara terbanyak.

Prinsip-prinsip demokrasi, dapat ditinjau dari pendapat Almadudi yang kemudian dikenal dengan “soko guru demokrasi.” Menurutnya, prinsip-prinsip demokrasi adalah: 1. Kedaulatan rakyat;

2. Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah; 3. Kekuasaan mayoritas;

4. Hak-hak minoritas;

5. Jaminan hak asasi manusia; 6. Pemilihan yang bebas dan jujur; 7. Persamaan di depan hukum; 8. Proses hukum yang wajar;

9. Pembatasan pemerintah secara konstitusional; 10. Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik;

11. Nilai-nilai tolerensi, pragmatisme, kerja sama, dan mufakat.

Asas pokok demokrasi

Gagasan pokok atau gagasan dasar suatu pemerintahan demokrasi adalah pengakuan hakikat manusia, yaitu pada dasarnya manusia mempunyai kemampuan yang sama dalam hubungan sosial.

Berdasarkan gagasan dasar tersebut terdapat 2 (dua) asas pokok demokrasi, yaitu:

(1) Pengakuan partisipasi rakyat dalam pemerintahan, misalnya pemilihan wakil-wakil rakyat untuk lembaga perwakilan rakyat secara langsung, umum, bebas, dan rahasia serta jurdil; dan

(4)

Pemilihan umum secara langsung mencerminkan sebuah demokrasi yang baik

Ciri-ciri pemerintahan demokratis

Istilah demokrasi diperkenalkan kali pertama oleh Aristoteles sebagai suatu bentuk pemerintahan, yaitu suatu pemerintahan yang menggariskan bahwa kekuasaan berada di tangan banyak orang (rakyat). Dalam perkembangannya, demokrasi menjadi suatu tatanan yang diterima dan dipakai oleh hampir seluruh negara di dunia.

Ciri-ciri suatu pemerintahan demokrasi adalah sebagai berikut.

1. Adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan keputusan politik, baik langsung maupun tidak langsung (perwakilan).

2. Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala bidang. 3. Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara.

4. Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di lembaga perwakilan rakyat.2

Sejarah Negara Swiss Sejarah Awal

Suku pertama yang diketahui di daerah ini adalah anggota budaya Hallstatt dan La Tène. Budaya La Tene tumbuh dan berkembang selama Abad Besi akhir dari sekitar tahun 450 SM, kemungkinan dengan beberapa pengaruh dari peradaban Yunani dan Etruska. Salah satu kelompok suku terpenting di kawasan Swiss adalah Helvetii. Pada tahun 15 SM, Tiberius I, yang akan dicalonkan sebagai Kaisar Romawi yang ke-2, dan saudaranya Drusus, menaklukkan Pegunungan Alpen, menggabungkan mereka ke Kekaisaran Romawi. Daerah yang dihuni oleh suku Helvetii – yang kemudian menurunkan nama Confoederatio Helvetica – awalnya menjadi bagian Provinsi Gallia Belgica Romawi dan kemudian ke Germania Superior, sementara bagian timur Swiss modern digabungkan ke Provinsi Raetia.

(5)

Kekaisaran Frankia di abad ke-6, menyusul kemenangan Chlodwig I atas Alemanni di Tolbiac pada tahun 504, dan kemudian bangsa Frankia mendominasi Burgundia.

Dari tahun 561, Raja Guntram dari Merovingia, cucu Chlodwig I, mewarisi Kerajaan Burgundia Frankia, yang membentang dari barat hampir sejauh Sungai Rhein. Di timurnya, suku Alamanni diperintah di bawah kadipaten nominal di Frankia, karena bangsa Frankia mengisi kekosongan akibat menurunnya pencapaian Bizantium Romawi ke barat. Dari masa ini, bangsa Frankia sedang mulai membentuk watak tritunggal yang akan mencirikan sisa sejarahnya. Daerah ini secara lebih lanjut terbagi atas Neustria di barat (yang hanya disebut sebagai Frankia pada masa itu; nama Neustria tidak muncul dalam tulisan hingga 80 tahun kemudian), Austrasia di timur laut dan Burgundia.

Sepanjang sisa abad ke-6 dan awal abad ke-7, kawasan Swiss berada di bawah hegemoni Frankia, dengan bangsa Frankia yang banyak diselimuti dengan perselisihan tentang masalah suksesi di antara sub-kerajaan Frankia (yang para rajanya masih bertalian darah). Pada tahun 632, menyusul kematian Chlothar II, seluruh wilayah Frankia dipersatukan dalam masa yang singkat di bawah Dagobert I, yang disebutkan sebagai raja terakhir Merovingia yang bisa melaksanakan tugas kerajaan. Di bawah Dagobert I, Austrasia beragitasi untuk pemerintahan sendiri sebagai alat menghadapi pengaruh Neustria, yang mendominasi mahkamah kerajaan. Dagobert dipaksa oleh aristokrat Austrasia yang kuat untuk mengangkat anaknya yang masih bayi, Sigibert III, sebagai raja bawahan Austrasia pada tahun 633. Kelemahan pemerintahan baru itu menjadi nyata, dan memimpin mereka yang ditundukkan oleh bangsa Frankia yang mempertimbangkan untung-rugi pemberontakan. Setelah Sigibert III menderita kekalahan militer di tangan Radulf, Raja Thüringen pada tahun 640, suku Alemani juga memberontak terhadap kekuasaan Frankia. Masa kemerdekaan Allemani berikutnya berlangsung kurang-lebih hingga pertengahan abad ke-8.

(6)

Di saat yang sama di istana Neustria, Wali Istana Erchinoald, dan penggantinya, Ebroin, juga bertambah kekuasaannya di belakang Chlodwig II, dan penggantinya Chlothar III. Ebroin mempersatukan kembali Kerajaan Frankia dengan mengalahkan dan mendepak Childebert (dan Grimoald) dari Austrasia pada tahun 661.

Putera bungsu Chlothar III, Childerich II dinobatkan sebagai Raja Austrasia, dan bersama-sama mereka memerintah negeri. Ketika Chlothar III meninggal pada tahun 673, Childerich II menjadi raja seluruh negeri, berkuasa dari Austrasia, hingga saat ia dibunuh 2 tahun kemudian oleh anggota elit Neustria. Setelah kematiannya, Theuderich III, putra Chlodwig II, naik tahta, berkuasa dari Neustria. Ia dan wali istananya Berchar, menyatakan perang atas Austrasia, yang dikuasai oleh Dagobert II, putra Sigibert III, dan Pippin dari Heristal (Pippin II), Wali Austrasia. Theuderich and Berchar dikalahkan oleh Pippin dalam Pertempuran Tertry (687), yang setelah itu Pippin diangkat sebagai satu-satunya Wali segenap bangsa Frankia, menyatakan diri sebagai Adipati dan Pangeran segenap bangsa Frankia. Pippin adalah hasil perkawinan 2 wangsa yang kuat; Wangsa Pippin dan Arnulf. Kemenangannya di Tertry menandai akhir kekuasaan Merovingia.

Pippin kembali merasakan kemenangan militer dalam kampanye membawa kembali bangsa Frisia di pesisir utara Eropa kembali ke kontrol bangsa Frankia. Antara tahun 709-712, ia berperang dalam kampanye serupa terhadap Alemanni, termasuk yang di perbatasan Swiss sekarang, dan berhasil mendudukkan lagi penguasa Frankia, yang pertama sejak pemberontakan Alemanni pada tahun 640. Namun, kendali bangsa Frankia atasnya dan daerah sekitar lainnya hilang ketika perang perebutan tahta di antara bangsa Frankia meletus menyusul kematian Pippin pada tahun 714.

(7)

Dari tahun 717, Karl telah menegaskan keunggulannya, dengan kemenangan atas Neustia dalam Pertempuran Vincy, kemudian mengawali kekuasaan Karolingia atas Kekaisaran Frankia.

Setelah tahun 718, Karl, yang merupakan komandan yang ulung, memulai serangkaian perang untuk memperkuat dominasi bangsa Frankia atas Eropa Barat, yang termasuk membawa kembali bangsa Alemannia ke bawah hegemoni bangsa Frankia, dan malah, pada tahun 720-an, memaksa beberapa unsur Alemannia ikut serta dalam perangnya terhadap tetangga mereka di timur, Bayern.

Namun, Alemania tetap gelisah, dengan Adipati Lantfrid di akhir 720-an, mengungkapkan kemerdekaan dengan mengeluarkan revisi hukum bangsa Alemania. Karl menyerang lagi pada tahun 730 dan menaklukkan bangsa Alemania dengan senjata. Karl mungkin banyak dikenal karena menghentikan gerak maju bangsa Arab ke Eropa Barat dalam Pertempuran Tours pada tahun 732.

Ketika Karl meninggal pada tahun 741, dominion atas Frankia terbagi antara kedua putranya dari pernikahan pertama, yakni Pippin si Cebol dan Karlmann. Karlmann diberikan Austrasia, Alemania dan Thüringen, sementara Pippin mengambil kendali atas Neustria, Provence dan Burgundia (termasuk Swiss Barat sekarang).

Dari tahun 743, Karlmann bersumpah untuk menegakkan kendali yang lebih besar atas Alemania, dan akhirnya mengakibatkan penangkapan, penahanan, dan eksekusi beberapa ribu bangsawan Alemani dalam pengadilan berdarah di Cannstatt, 746.

(8)

perundingannya dengan Pippin. Sumbangan itu merupakan titah kekaisaran yang dipalsukan untuk diakui dikeluarkan oleh Konstantinus untuk menghadiahi dominion kepada Paus Silvester I dan semua penggantinya atas daerah yang tak hanya Kekaisaran Romawi Barat, namun juga semua bagian Yudea, Yunani, Asia, Trakia, dan Roma.

Pada saat kematian Pippin pada tahun 768, Kekaisaran Frankia diwariskan kepada putranya Charlemagne dan Karlmann I. Karlmann menarik diri ke biara dan meninggal tak lama setelahnya, meninggalkan Karl, kemudian dikenal sebagai Charlemagne yang legendaris, sebagai penguasa Frankia satu-satunya. Charlemagne mengembangkan kedaulatan Frankia untuk memasukkan Sachsen, Bayern, dan Lombardia di Italia Utara dan ia mengembangkan kekaisarannya ke daerah Austria sekarang dan sebagian Kroasia. Ia menawari janji perlindungan Frankia yang terus-menerus kepada Frankia, dan ia memperlakukan biara sebagai pusat pembelajaran.

Charlemagne kemudian muncul sebagai pemimpin Kristen Barat. Dari tahun 1200, dataran tinggi Swiss terdiri atas dominion Wangsa Savoia, Zähringer, Habsburg dan Kyburg. Ketika Wangsa Kyburg jatuh pada tahun 1264, Habsburg di bawah Raja Rudolf I (menjadi kaisar pada tahun 1273) memperluas daerah kekuasaannya ke dataran tinggi Swiss.

Konfederasi Swiss Kuno

Konfederasi Swiss Kuno merupakan persekutuan antara komunitas lembah Alpen tengah. Konfederasi tersebut memfasilitasi pengelolaan kepentingan umum (perdagangan bebas) dan menjamin keamanan jalur perdagangan gunung yang penting. Piagam Federal 1291 yang disetujui di antara komune pedesaan Uri, Schwyz, dan Unterwalden dianggap sebagai dokumen pendirian konfederasi; meskipun persekutuan serupa mungkin sudah ada beberapa dasawarsa sebelumnya.

(9)

serdadu sewaan Swiss. Kemenangan Swiss dalam Perang Swabia terhadap Liga Swabia KaisarMaximilian I pada tahun 1499 berpuncak pada kemerdekaan de facto dari Kekaisaran Romawi Suci.

Konfederasi Swiss Kuno telah mendapatkan reputasi sebagai pilih tanding terhadap perang-perang awal tersebut, namun ekspansi federasi menderita kemunduran pada tahun 1515 akibat kekalahan Swiss dalam Pertempuran Marignano, yang mengakhiri masa "heroik" dalam sejarah Swiss. Kesuksesan Reformasi Zwingli di beberrapa kanton menimbulkan perang antar-kanton pada tahun 1529 dan 1531 (Kappeler Kriege). Tak sampai lebih dari 100 tahun kemudian, pada tahun 1648, di bawah Perjanjian Westfalen, negara Eropa mengakui kemerdekaan Swiss dari Kekaisaran Romawi Suci dan kenetralannya (ancien régime).

Selama masa modern dalam sejarah Swiss, otoritarianisme yang sedang berkembang dalam keluarga patrisiat dan krisis keuangan pada meletusnya Perang Tiga Puluh Tahun menimbulkan perang petani Swiss 1653. Dengan latar belakang perjuangan ini, konflik antara kanton Katolik dan Protestan mengerucut, meletuskan kekerasan lanjutan dalam Pertempuran Villmergen pada tahun 1656 dan 1712.

Era Napoleon

Pada tahun 1798, pasukan Revolusi Perancis menaklukkan Swiss dan menegakkan konstitusi baru yang seragam, yang memusatkan pemerintahan negeri dan secara efektif menghapuskan kanton. Rezim baru itu, dikenal sebagai Republik Helvetia, amat tidak populer. Negeri ini ditegakkan oleh pasukan penyerang asing dan menghancurkan tradisi yang sudah berlangsung selama berabad-abad, membuat Swiss tak lebih dari negara satelit Perancis. Penindasan Perancis yang dahsyat dalam Pemberontakan Nidwalden di bulan September 1798 adalah contoh adanya penindasan oleh Angkatan Darat Perancis dan perlawanan penduduk setempat atas pendudukan itu.

(10)

Pada tahun 1815, Kongres Wina benar-benar memulihkan kembali kemerdekaan Swiss dan negara Eropa setuju untuk mengakui kenetralan Swiss secara tetap. Perjanjian itu menandai saat ketika Swiss berperang untuk kali terakhir dalam konflik internasional. Perjanjian itu juga memungkinkan Swiss untuk menambah wilayahnya, dengan masuknya Kanton Wallis, Neuchatel, dan Genève – inilah juga untuk yang terakhir kalinya Swiss mengembangkan wilayahnya.

Negara Federal

Restorasi kekuasaan ke patrisiat hanya sementara. Setelah masa huru-hara dengan benturan kekerasan yang terjadi berulang kali seperti Züriputsch pada tahun 1839, perang saudara pecah di antara kanton Katolik dan beberapa kanton lainnya pada tahun 1847 (Sonderbundskrieg). Perang itu berlangsung selama sebulan, menyisakan kurang dari 100 korban. Betapapun kecilnya Sonderbundskrieg nampak bila dibandingkan dengan perang dan kerusuhan di Eropa lainnya di abad ke-19, Sonderbundskrieg menyisakan dampak besar bagi psikologi dan masyarakat Swiss. Perang itu membuat semua orang Swiss mengerti perlunya persatuan dan kekuatan kepada tetangga Eropanya. Orang Swiss dari semua tingkatan masyarakat, entah Katolik, Protestan, ataupun dari aliran liberal maupun konservatif, sadar bahwa kanton-kanton itu akan banyak menguntungkan jika kepentingan ekonomi dan keagamaannya digabungkan. Berkat mereka yang menyokong kekuatan kanton (Sonderbund Kantone), majelis nasional dibagi di antara majelis tinggi (Dewan Negara Swiss) dan majelis rendah (Dewan Nasional Swiss). Sehingga, kepentingan federasionalis pun diperhitungkan. Swiss mengadopsi konstitusi federal dan penggunaan referendum (kewajiban bagi setiap amandemen konstitusi) pada tahun 1848. Konstitusi itu menyediakan kekuasaan terpusat untuk pemerintahan sendiri pada isu setempat ketika lepas dari kanton. Pada tahun 1850, franc Swiss menjadi mata uang tunggal Swiss. Konstitusi itu diamandemen secara meluas pada tahun 1874 untuk menanggapi bertambahnya penduduk dan Revolusi Industri. Konstitusi itu memperkenalkan referendum fakultatif untuk hukum di tingkat federal. Konstitusi itu juga menentukan tanggung jawab federal untuk pertahanan, perdagangan, dan masalah hukum.

(11)

Sejarah Modern

Swiss tidak diserang selama kedua Perang Dunia. Selama Perang Dunia I, Swiss menjadi tempat tinggal Vladimir Illych Ulyanov (Lenin) dan tetap di sana hingga tahun 1917. Kenetralan Swiss banyak dipertanyakan dengan adanya peristiwa Grimm-Hoffmann pada tahun 1917, namun hanya berlangsung singkat. Pada tahun 1920, Swiss bergabung dengan LBB, dan Dewan Eropa pada tahun 1963.

Selama Perang Dunia II, rencana serangan terperinci dipersiapkan oleh Jerman, namun Swiss tak pernah diserang. Swiss dapat tetap merdeka melalui gabungan pencegahan militer, konsesi ekonomi ke Jerman, dan nasib baik karena peristiwa yang lebih besar selama perang menunda misi tersebut. Percobaan oleh Partai Nazi Swiss yang kecil untuk menimbulkan Anschluss oleh Jerman gagal total. Pers Swiss mengkritik keras Reich Ketiga, yang sering membangkitkan amarah kepemimpinannya. Di bawah Jenderal Henri Guisan, mobilisasi massal angkatan militan diperintahkan. Strategi militer Swiss berubah dari salah satu pertahanan statis di perbatasan untuk melindungi jantung ekonomi menjadi strategi pergeseran jangka panjang terorganisasi dan penarikan ke kedudukan yang kuat dan terbekali baik di atas Pegunungan Alpen yang dikenal sebagai Réduit. Swiss menjadi markas penting untuk mata-mata kedua belah pihak selama konflik dan sering menengahi komunikasi antara Blok Poros dan Sekutu.

(12)

mengebom sembarangan kota Schaffhausen (membunuh 40 jiwa), Stein am Rhein, Vals, Rafz (18 jiwa terbunuh), dan yang paling tak populer, pada tanggal 4 Maret 1945 Basilea dan Zürich dibom.

Wanita diberikan hak memilih dalam di tingkatan kanton pada tahun 1959, di tingkat federal pada tahun 1971, dan setelah perlawanan, di kanton terakhir Appenzell Rhodes-Intérieures pada tahun 1990. Setelah hak pilih di tingkat federal, wanita cepat naik dalam kepentingan politik, di mana wanita pertama yang menjadi anggota dewan tinggi adalah Elisabeth Kopp (1984–1989). Presiden wanita pertama adalah Ruth Dreifuss, dipilih pada tahun 1998 untuk menjadi presiden pada tahun 1999. (Presiden Swiss dipilih tiap tahun dari antara 7 anggota dewan tinggi). Presiden wanita kedua adalah Micheline Calmy-Rey yang memegang jabatan tinggi di Swiss pada tahun 2007. Ia berasal dari daerah Kanton Valais (Jerman: Wallis) yang menuturkan bahasa Perancis. Sekarang ia bergabung dengan 7 anggota kabinet/dewan tinggi oleh 2 wanita lain, Doris Leuthard dari Kanton Argovie dan Eveline Widmer-Schlumpf dari Kanton Grischun.

Pada tahun 1979, daerah di dalam perbatasan Kanton Berne melepaskan diri, membentuk Kanton Giura. Pada tanggal 18 April 1999, penduduk dan kanton Swiss bersuara berkenaan dengan konstitusi federal yang direvisi sempurna.

(13)

Eksekutif

Sistem pemerintahan Swiss memang unik. Menjadi negara federal sejak 1948. Swiss menganut sistem demokrasi langsung, dan pemerintahannya terdiri oleh 7 anggota yang dipilih oleh Federal Assembly. Ketujuh orang itu sekaligus memimpin departemen utama. Status mereka bisa juga disebut menteri. Yang menarik, ketujuh orang pilihan itu secara bergantian menjadi presiden. Jabatan sebagai presidennya masing-masing selama satu tahun.

Jika disederhanakan Swiss yang luasnya 41.400 Km2 dipimpin secara kolektif oleh presidium yang terdiri dari tujuh orang. Ketua presidium yang digilir itu memegang jabatan presiden. Dengan sistem federal, negara federalnya disebut canton. Ada 26 kanton yang kini berhimpun menjadi Swiss. Sebanyak 17 canton adalah canton Swiss-Jerman (berbahasa Jerman), 4 canton Swiss-Romande (berbahasa Perancis), 1 canton berbahasa Itali (Ticino), 3 canton bilingual Perancis-Jerman, dan 1 canton (Graubünden) trilingual Jerman, Italia dan Rumantsch. Itulah sebabnya bahasa nasional di Swiss ada empat.

Canton-canton ini mempunyai otonomi luas seperti hal sistem negara federal. Mereka menentukan secara penuh aturan daerah. Masalah internasional, kehakiman, pertahanan, keuangan negara dipegang oleh pemerintahan pusat. Sedangkan anggota parlemen (Federal assembly) berasal dari utusan canton. Mereka inilah yang menentukan tujuh menteri utama yang akan menjadi presiden secara bergiliran. Presiden sebagai kepala negara juga merangkap sebagai kepala pemerintahan (Perdana Menteri).

Apabila dilihat dari peran demokrasi dalam Negara Swiss, maka dapat saya jabarkan sebagai berikut :

Sistem Demokrasi Pemerintahan

Sistem pemerintahan Swiss memang unik. Menjadi negara federal sejak 1948. Swiss menganut sistem demokrasi langsung, dan pemerintahannya terdiri oleh 7 anggota yang dipilih oleh Federal Assembly. Ketujuh orang itu sekaligus memimpin departemen utama. Status mereka bisa juga disebut menteri. Yang menarik, ketujuh orang pilihan itu secara bergantian menjadi presiden. Jabatan sebagai presidennya masing-masing selama satu tahun.

(14)

federalnya disebut canton. Ada 26 kanton yang kini berhimpun menjadi Swiss. Sebanyak 17 canton adalah canton Swiss-Jerman (berbahasa Jerman), 4 canton Swiss-Romande (berbahasa Perancis), 1 canton berbahasa Itali (Ticino), 3 canton bilingual Perancis-Jerman, dan satu canton (Graubünden) trilingual Jerman, Italia dan Rumantsch. Itulah sebabnya bahasa nasional di Swiss ada empat.

Canton-canton ini mempunyai otonomi luas seperti hal sistem negara federal. Mereka menentukan secara penuh aturan daerah. Masalah internasional, kehakiman, pertahanan, keuangan negara dipegang oleh pemerintahan pusat. Sedangkan anggota parlemen (Federal assembly) berasal dari utusan canton. Mereka inilah yang menentukan tujuh menetri utama yang akan menjadi presiden secara bergiliran. Presiden sebagai kepala negara juga merangkapa sebagai kepala pemerintahan (Perdana Menteri).

Demokrasi Pertahanan dan Keamanan Negara

Selain negara terkaya, Swiss ini ada persamaannya dengan TNI yaitu “netral”. Negara ini mempertahankan ke netralan nya sejak tahun 1815, yang dengan demikian sampai hari ini, Swiss tidak pernah punya musuh ,dengan demikian tidak pernah terlibat dalam peperangan apapun. Itu sebabnya banyak sekali organisasi internasional yang merasa nyaman untuk ber “home base’ di Swiss. Tidak kurang dari 2 organisasi dibawah naungan PBB bermarkas di Swiss. Sebagian besar pertemuan Internasional di dunia lebih senang memilih Swiss sebagai tempat penyelenggaraannya. International Red Cross dan juga WTO, World Trade Organisation memilih Swiss sebagai basis kegiatannya.

Negara Swiss, tidak mempunyai daerah perairan laut lepas, walaupun mempunyai beberapa danau yang cukup besar. Dengan kondisi itu, maka Angkatan Perang Swiss tidak memiliki unsur Angkatan Laut.

(15)

bingar setelah jam 10 malam di wilayah manapun di Swiss, terkecuali mendapatkan ijin dari pihak Kepolisian setempat.

Demokrasi Ragam Budaya dan Bahasa Masyarakat

Sekitar 20-30% dari jumlah total populasi Negara Swiss tersebut adalah pendatang asing, baik pekerja maupun mahasiswa yang tinggal dan belajar di Swiss. Dengan luas negara kurang lebih 41.285 km2, menjadikan Swiss sebagai salah satu negara terkecil di dunia. Swiss memiliki beberapa kota besar yang terkenal di dunia, diantaranya: Zurich, Jenewa (Geneva), Basel dan kota pusat pemerintahan Bern. Swiss memiliki beberapa bahasa yang digunakan sehari-harinya oleh penduduk setempat, yakni Bahasa Jerman (65% dari total populasi), Bahasa Perancis (20% dari total populasi), Bahasa Itali (10% dari total populasi), Bahasa Romawi (1% dari total populasi) dan beberapa bahasa lainnya. Kekayaan bahasa inilah yang menjadikan nilai tambah bahwa negara Swiss sangat terkenal akan kebudayaan masyarakatnya yang beraneka ragam.

Demokrasi Kewarganegaraan di Swiss

Negara yang terkenal akan kebersihannya ini, juga memiliki penduduk yang sangat bersahabat terhadap siapa saja yang datang mengunjunginya. Mereka terdiri dari orang-orang yang sangat menjaga nilai-nilai kekeluargaan. Para orang-orang tuanya memperoleh perhatian yang tinggi dari generasi mudanya. Dapat dikatakan, di Swiss nyaris tidak dikenal istilah “rumah jompo”.

Mereka sangat menghormati warganya yang berprestasi. Beberapa dapat disebutkan disini, seperti Albert Einstein, ahli fisika kenamaan, Aguste Piccard, seorang jagoan Aeronautika. Roger Federer, Martina Hingis dan Stephane Lambiel yang menguasai tenis dunia dan juga Andre Bossert sang jagoan golf.

(16)

pengawalan dan duduk di gerbong yang juga umum digunakan sebagai angkutan masa biasa. Ini menjadi suatu bukti indahnya suatu demokrasi yang tak sekedar nama.3

Kesimpulan

Disini setelah kita menganalisa tentang sejarah Negara Swiss, dapat kita simpulkan bahwa meskipun Swiss merupakan Negara federal namun Negara ini menggunakan system demokrasi langsung dalam pemilihan kepala negaranya. Negara ini juga pernah dikepalai oleh presiden perempuan, hal ini menjelaskan bahwa hak warga negaranya sangat dijunjung tinggi. Tingkat kejahatan dan kriminalitas di Swiss bisa dikatakan sangat rendah dan keramah-tamahan antara penduduk terjalin dengan erat hampir di setiap pelosok daerah di Swiss. Komunikasi sesama penduduk terbiasa untuk saling menyapa pada saat bertemu di jalan, meskipun mereka tidak kenal satu sama lain. Dan juga aturan tata cara hidup serta kebudayaan Swiss yang tidak memperbolehkan keributan/hingar bingar setelah jam 10 malam di wilayah manapun di Swiss, terkecuali mendapatkan ijin dari pihak Kepolisian setempat. Demokrasi juga tercermin pada beragamnya warga Negara dan agama di Negara Swiss. Di Swiss nyaris tidak dikenal istilah “rumah jompo”. Pemerintah sangat menghormati warganya yang berprestasi.

Fasilitas pelayanan umum sangat “prima”, sebagai wujud dari pemerintahan yang semata-mata hanya mendahulukan kepentingan orang banyak. Tidak ada satu pejabatpun yang berkeliaran dijalan raya menggunakan sirene, apalagi mobil pengawal. Bahkan Presiden Swiss, dikenal sebagai orang yang sering bepergian dengan menggunakan fasilitas pelayanan publik. Beliau antri membeli tiket kereta sebagaimana yang dilakukan rakyatnya, tanpa ajudan, pengawalan dan duduk di gerbong yang juga umum digunakan sebagai angkutan masa biasa. Ini menjadi suatu bukti indahnya suatu demokrasi yang tak sekedar nama.

Daftar Pustaka

Budiyanto. 2005. Kewarganegaraan. Erlangga : Jakarta

www.AnneAhira.com

(17)

file:///sistem-pemerintahan-swiss.html file:///arti-demokrasi-dalam-sistem.html

Chapy Hakim. 2009. Switzerland. Posting di www.chappyhakim.kompasiana.com Jpnn.2008. Olahraga: Swiss, Negeri Mini dengan Demokrasi Unik.

Referensi

Dokumen terkait

Oleh itu, penulis percaya bahawa pengelasan secara kolektif dengan mengambilkira aspek-aspek seperti mineralogi, kaitan antara batuan dan geokimia seperti yang

Sel yang mengekspres eiMT didapati menunjukkan tahap pertumbuhan yang lebih tinggi berbanding sel jenis liar di dalam media yang mengandungi kesemua ion logam serta mampu

disimpan di dalam penyimpanan sekunder komputer, yang dapat diakses secara beruntun mulai dari rekaman pertama sampai dengan rekaman terakhir, rekaman demi rekaman secara searah..

Ukuran Panjang : (meter dengan pegangan; meter kayu; metermeja dari logam; tongkat duga; meter saku baja; ban ukur; depthtape).. Jangka sorong

PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS XI IPA SMAN 1 BARAKA”, memandang bahwa skripsi tersebut telah memenuhi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) dibuat dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya dan

Uraian Singkat Tentang Profil Panti Asuhan Yayasan Ar-Risalah Putra Panti Asuhan Ar-Risalah Putra Banjarmasin adalah sebuah tempat atau kediaman yang menyantuni anak

Jensen dan Karoly (1991) juga berpendapat bahwa motivasi pasien memiliki peran penting dalam efek plasebo, dan mereka membedakan antara motivasi pasien (keinginan untuk