• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Perilaku Pencarian Penanganan terhadap Jerawat pada Remaja di SMA di Kecamatan Medan Denai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran Perilaku Pencarian Penanganan terhadap Jerawat pada Remaja di SMA di Kecamatan Medan Denai"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Akne vulgaris (AV) atau yang biasa disebut jerawat adalah suatu penyakit pada folikel rambut dan jaringan sebasea yang pada umumnya dapat sembuh sendiri, biasanya mengenai remaja dan dewasa muda (Fulton, 2009). Bentuk lesi akne yang biasa berada di wajah, dada, dan punggung adalah polimorf. Lesi yang khas adalah komedo. Apabila terjadi peradangan akan terbentuk papula, pustula, nodul, dan kista (Widjaja, 2013).

Akne vulgaris menjadi masalah pada semua remaja (Widjaja, 2013).. Berdasarkan studi komunitas pada remaja SMA di Tehran, Iran, yang dilakukan oleh Ghodsi et.al(2009) didapatkan prevalensi akne pada remaja sebesar 93%. Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Yiwei et.al (2012) di Cina menyatakan terdapat 10,4% (820 orang) remaja pria dan 6,1% (579 orang) remaja wanita menderita akne dengan tingkat keparahan 68,4% derajat ringan (63% pria, 76% wanita), 26% derajat sedang (29,9% pria, 20,6% wanita), dan 5,6% derajat berat (7,1% pria, 3,4% wanita). Walaupun penyakit ini umum terjadi di usia remaja sekitar 15-19 tahun (38%) namun, dari 74,3% yang pernah mengalami akne saat remaja 25,7% menderita akne saat dewasa dan 81,7% mengalami persistent acne

(jerawat yang menetap).Untuk data di Indonesia berdasarkan studi data kosmetik Indonesia dalam Purwaningdyah (2013) melaporkan terdapat sebanyak 60% penderita akne pada tahun 2006 dan 80% pada tahun 2007.

(2)

Seseorang percaya melakukan suatu tindakan untuk kesehatannya dapat didasarkan karena mereka memiliki pengetahuan terhadap hal tersebut, dapat pula dikarenakan kebutuhan atau kepentingan (Notoatmodjo, 2010). Khalid dan Iqbal (2010) menunjukkan dari 150 responden dengan usia 13-30 tahun diperoleh bahwa 77% (115 orang) melakukan penanganan sendiri terhadap jerawatnya. Delapan puluh enam persen dari yang melakukan penanganan sendiri adalah responden yang pernah menduduki pendidikan formal selama 1-10 tahun, angka ini lebih besar di bandingkan dengan responden yang tidak pernah memiliki pendidikan formal dan yang pernah menduduki pendidikan formal lebih dari 10 tahun yaitu sebesar 79% dan 69%. Tingginya tindakan penanganan sendiri yang dilakukan masyarakat dikarenakan pasien memiliki kepercayaan diri mengenai pengetahuannya terhadap akne dan cara mengatasinya.

Purwaningdyah (2009) melaporkan bahwa sebagian besar dari remaja SMA yang ditelitinya tidak melakukan pengobatan khusus sebesar 39%, melakukan penanganan sendiri sebesar 26% dan hanya 25% dari mereka yang meminta pertolongan ke dokter. Namun Dae et.al(2008) menunjukkan dari hasil penelitiannya bahwa perilaku menangani sendiri jerawat seperti dengan mencuci muka dan meminum air yang banyak ternyata lebih jarang dilakukan, kebanyakan dari responden pergi mencaripenanganan dibandingkan menangani sendiri jerawat namun, masyarakat lebih condong mencari ke klinik herbal atau penanganan tradisional dan ke salon atau klinik kecantikan dibandingkan pergi ke dokter.

(3)

Kecamatan Medan Denai termasuk daerah pinggiran dari Kota Medandimana sebagian dari wilayahnyasecara langsung berbatas dengan Kabupaten Deli Serdang, Medan Denaijugaberbatasan dengan Kecamatan Medan Area yang dekat dengan pusat kota, berbatasan juga dengan Kecamatan Medan Amplas dan Medan Tembung, (Tim ICT Dinas Kominfo Kota Medan, n.d.). Tidaksepertipusatkota, dengan jumlah total penduduk Medan Denai sebanyak 142.001 jiwa (penduduk berusia 5-14 tahun sebanyak 26.484 jiwa dan usia 15-44 tahun sebanyak 74.915 jiwa.) namun pelayanan kesehatan yang ada masih belum tersebar merata di keenam kelurahan. Kelurahan Tegal Sari Mandala II merupakan kelurahan yang tidak memiliki satupun tempat pelayanan kesehatan seperti rumah sakit atau puskesmas.Namun terdapat beberapa salon kecantikan dan apotek ditiap kelurahan, sertaada mall di kecamatan ini (koordinator statistik Kecamatan Medan Denai, 2013).

Berdasarkan hasil survei awal yang dilakukan pada remaja di SMA Swasta Annizam ditemukan sebesar 80% siswa berjerawat, dengan rata-rata siswa berjerawat dari tiap kelas sebesar 60%, sehingga peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang mengarah pada perilaku pencarian penanganan sebagai bagian dari perilaku sakit yang akan menanyakan mengenai tindakan pencarian penanganan,sumber informasi responden, prioritas dalam menentukan penanganan, dan kepuasan terhadap hasil penanganan yang dilakukan. Peneliti menuangkannya dalam penelitian yang berjudul “Gambaran Perilaku Pencarian Penanganan terhadap Jerawat pada Remaja di SMA di Kecamatan Medan Denai”.

1.2.Rumusan Masalah

(4)

yaitu penelitian di Korea maka, dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut :

Bagaimanakah gambaran perilaku pencarian penanganan terhadap jerawat pada remaja di SMA di Kecamatan Medan Denai.

1.3. Tujuan Penelitian 1.4.1. Tujuan Umum

Yang menjadi tujuan umum dalam penelitian ini adalah :

Untuk mengetahui gambaran perilaku pencarian penanganan terhadap jerawat pada remaja di SMA di Kecamatan Medan Denai.

1.4.2. Tujuan Khusus

Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah : 1) Untuk mengetahui gambaran karakteristik subjek penelitian

2) Untuk mengetahui gambaran tindakan pencarian penanganan yang dilakukan remaja saat berjerawat.

3) Untuk mengetahui gambaran sumber informasi subjek mengenai keluhan jerawatnya dan tindakan pencarian penanganan terhadap jerawat yang dilakukan.

4) Untuk mengetahui gambaran prioritas subjek dalam memilihtindakan pencarian penanganan terhadap jerawat.

5) Untuk mengetahui gambaran kepuasan subjek terhadap hasil penanganan jerawatnya.

1.4. Manfaat penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat : 1. Bagi peneliti

(5)

- Menambah wawasan peneliti terhadap hal yang berkaitan dengan penelitian ini

2. Bagi sekolah atau petugas pelayanan kesehatan masyarakat terkait

- Agar menjadi bahan pertimbangan dalam memberikan pendidikan mengenai kebersihan pribadi dan alur mencari penanganan kesehatan yang benarpada saat melakukan penyuluhan.

3. mahasiswa

Referensi

Dokumen terkait

Hasil Terlaksananya Pelayanan Administrasi Perkantoran 5,52% Kelompok Sasaran Kegiatan : Aparatur. Rincian Anggaran

Menurut Program dan Per Kegiatan Satuan Kerja Perangkat

Daili SF, dkk, Pedoman Tata Laksana Sifilis Untuk Pengendalian Sifilis Di Layanan Kesehatan Dasar, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengendalian

Perhatikan

7) Pada wanita hamil dengan sifilis lanjut atau tahap sifilis yang tidak. diketahui, pedoman WHO STI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PASCA SARJANA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI.. (IAIN) TULUNGAGUNG

Figure 4. Percentage distribution of 15-year-old students in the United States and OECD jurisdictions on combined science literacy scale, by profi ciency level: 2006.. exhibit 1

Dengan menakses website ini, pengunjung dapat menghemat waktu dan biaya jika dibandingkan dengan datang dan berkunjung langsung ke SMA Taman Harapan Bekasi, pihak sekolah pun