• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Pola Asuh Ibu dalam Pemberian Makanan Terhadap Status Gizi Anak Balita di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Pola Asuh Ibu dalam Pemberian Makanan Terhadap Status Gizi Anak Balita di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pola Asuh

Pengasuhan berasal dari kata asuh (to rear) yang mempunyai makna menjaga, merawat dan mendidik anak yang masih kecil. Wagnel dan Funk menyebutkan bahwa mengasuh itu meliputi menjaga serta memberi bimbingan menuju

pertumbuhan ke arah kedewasaan. Pengertian lain diutarakan oleh Webster yang mengatakan bahwa mengasuh itu membimbing menuju ke pertumbuhan ke arah kedewasaan dengan memberikan pendidikan, makanan dan sebagainya terhadap mereka yang di asuh (Sunarti, 1989).

Dari beberapa pengertian tentang batas asuh, menurut Whiting dan Child dalam proses pengasuhan anak yang harus diperhatikan adalah orang-orang yang

mengasuh dan cara penerapan larangan atau keharusan yang dipergunakan. Larangan maupun keharusan terhadap pola pengasuhan anak beraneka ragam. Tetapi pada prinsipnya cara pengasuhan anak mengandung sifat : pengajaran (instructing), pengganjaran (rewarding) dan pembujukan (inciting) (Sunarti, 1989).

Agar pola hidup anak bisa sesuai dengan standar kesehatan, disamping harus mengatur pola makan yang benar juga tak kalah pentingnya mengatur pola asuh yang benar pula. Pola asuh yang benar bisa ditempuh dengan memberikan perhatian yang penuh serta kasih sayang pada anak, memberinya waktu yang cukup untuk menikmati kebersamaan dengan seluruh anggota keluarga (Sunarti, 1989).

(2)

pribadi anak. Melalui orang tua, anak beradaptasi dengan lingkungannya untuk mengenal dunia sekitarnya serta pola pergaulan hidup yang berlaku dilingkungannya. Dengan demikian dasar pengembangan dari seorang individu telah diletakkan oleh orang tua melalui praktek pengasuhan anak sejak ia masih bayi (Supanto, 1990)

B. Pemberian Makanan

Pola makan pada balita sangat berperan penting dalam proses pertumbuhan pada balita, karena dalam makanan banyak mengandung gizi. Gizi menjadi bagian yang sangat penting dalam pertumbuhan. Gizi di dalamnya memiliki keterkaitan yang sangat erat hubungannya dengan kesehatan dan kecerdasan. Apabila terkena defisiensi gizi maka kemungkinan besar sekali anak akan mudah terkena infeksi. Gizi ini sangat berpengaruh terhadap nafsu makan. Jika pola makan tidak tercapai dengan baik pada balita maka pertumbuhan balita akan terganggu, tubuh kurus, pendek bahkan bisa terjadi gizi buruk pada balita (Bappenas, 2010).

Pola pemberian makan tersebut mendukung pertumbuhan optimal bagi anak. Pada 1000 Hari Pertama Kelahiran terjadi pertumbuhan otak hingga mencapai sekitar 75%. Kajian global telah membuktikan bahwa pemberian ASI eksklusif merupakan intervensi kesehatan yang memiliki dampak terbesar terhadap

keselamatan baduta, yakni 13% kematian baduta dapat dicegah dengan pemberian ASI eksklusif 6 bulan. Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dapat mencegah 22% kematian neonatal (neonatus adalah bayi usia 0 sampai 28 hari). Pemberian makanan

pendamping ASI (MP-ASI) yang tepat waktu dan berkualitas juga dapat

(3)

1. Cara Agar anak Makan Makanan Sehat

a. Mulailah mengajari anak-anak untuk makan makanan sehat sedari lahir Anak-anak tidak akan mengembangkan rasa suka akan makanan olahan apabila

anda membiasakan mereka makan makanan yang alami. Apabila jus buah terlalu kuat

rasanya, encerkan dengan air. Tambahkan jus pada sereal.

Bacalah label makanan. Pastikan tidak ada pengawet atau bahan tambahan

makanan. Apabila anda memiliki waktu. Buatlah jus sendiri. Anda hanya butuh blender

atau pengolah makanan (Food processor) untuk membuat jus.(Kumalasari,2012).

b. Buatlah permainan dengan menggunakan makanan mereka

Beri tahu bahwa mereka dapat memilih dua warna buah atau sayuran diatas piring

mereka setiap kali makan. Satu anak dapat memilih warna yang diinginkan dan anak

yang lain memilih sayuran atau buah yang sesuai dengan warna yang

dipilih.(Kumalasari,2012).

Aturan permainannya adalah, apapun yang dipilih setidaknya harus dicoba untuk

makna. Buatlah daftar makanan yang mereka suka dan yang mereka harus coba untuk

suka. Apabila ada sayur atau buah yang mereka tidak sukai, kita dapat mencoba dan

menemukan cara untuk mengolahnya sehingga mereka dapat

menyukainya.(kumalasari,2012).

c. Ajari mereka membantu untuk menyiapkan makanan

Walaupun hanya sup atau roti isi, mereka dapat lebih mengenal makanan yang

mereka makan. Ajak mereka bercakap-cakap selama mempersiapkan makanan. Ajari

mereka mengapa anada melakukan hal tertentu, seperti memastikan telur masak

sempurna untuk menghindari bahaya keracunan makanan. Tunjukan cara yang aman

untuk mengupas buah dan sayuran. (kumalasari,2012).

d. Ajarai mereka mengenai makanan sambil mereka belajar tentang warna makanan

(4)

kacang polong penuh klorofil dan membantu kita mencerna makanan. Sediakan waktu

untuk mengajari mereka mengenai nilai gizi atas apa yang mereka makan.

(kumalasari,2012).

e. Pastikan anda juga makan dengan sehat

Apel kering atau granola yang rendah lemak dan rendah gula, dan campuran sereal

adalah alternative yang sehat atas kripik kentang atau makanan cepat saji. Kunjungi

toko makanan sehat di kota anda bersama anggota keluarga dan ijinkan setiap orang

membeli sesuatu untuk dicoba seluruh anggota keluarga. (kumalasari,2012).

f. Ajarkan anak-anak yang lebih tua mengenai teknik masak yang Bervariasi

Ajari si koki kecil anda mengenai pentingnya menggunakan minyak canola atau

minyak campuran, didinginkan dengan menggunakan minyak jagung. Ajari mereka

teknik memasak yang paling sehat saat memasak daging, ajari mereka cara

menggunakan oven, sehingga mereka dapat mengukus atau merebus daging tidak

menggorengnya yang dapat memproduksi lemak trans yang tidak sehat.

(kumalasari,2012).

Jumlah kalori pada makanan anak harus sesuai dengan kebutuhan, kalori yang masuk harus sesuai dengan kalori yang dikeluarkan. Kebutuhan kalori anak tentunya berbeda dengan usianya. Untuk anak 1-3 tahun membutuhkan 1300 kal tiap harinya, 4-6 tahun 1800 kal dan 7-10 tahun 2000 kal. (kumalasari,2012).

Pengaturan jadwal makanan pada anak juga harus diperhatikan. Idealnya anak-anak tidak boleh melewatkan 3 makanan utama, disamping itu boleh memberikan snak pada anak 2-3 kali dalam sehari. (kumalasari,2012).

Protein dalam tubuh merupakan sumber asam amino esensial yang diperlukan sebagai zat pembangun.kegunaan protein itu adalah.

(5)

- Menggantikan sel-sel yang rusak

- Memberikan tenaga bilamana karbohidrat dan lemak tidak me\ncukupinya.

(kumalasari,2012).

2. Pola Makan Sehat pada Anak

Peran ibu untuk menanamkan kebiasaan pola makan sehat pada anak di usia dini

sangatlah penting. Berikut adalah 10 tips untuk membentuk pola makan sehat pada

anak. (kumalasari,2012).

a. peranan ibu untuk menentukan “ Apa yang akan di makan” anak sangat penting. Tingkatkan pengetahuan tentang kebutuhan gizi balita,jenis, makanan, susunan

menu yang kreatif serta ciptakan suasana yang menyenangkan di saat makan.

b. Jangan langsung pasrah atau menyerah saat disajikan makanan, anak berkata, “ aku

tidak menyukainya”. Penelitian membuktikan bahwa untuk menawari anak

makanan baru, diperlukan 10 kesempatan pada saat yang berbeda dan baru berhasil.

Moto “coba dan coba lagi” harus selalu diterapkan.

c. Perkenalkan rasa baru kepada anak secara rutin. Mulai dari dalam kandu ngan

dengan mengkonsumsi makanan ibu hamil, ASI dan makanan padat

d. Jadilah teladan, panutan, dan idola yang baik bagi si kecil. Sajikan dan makanlah

berbagai macam makanan. Biarlah anak melihat ibu dan anggota keluarga

lainmenikmati makanan. Dudukanlah si kecil di samping anda dan biarkan dia

berekasi.

e. Perkuat sikap positif makan anak dengan cara memberikan komentar positif setiap

kali anak anda mengkonsumsi makanan yang sehat dan mencoba makan dengan

benar.

f. Manfaatkan selera makan si kecil. Kembangkan selera makannya dan berikan

makanan sesuai waktu yang dia inginkan dan tentu saja berikan pada saat si kecil

lapar.

(6)

h. Jangan melarang dan memaksakan makanan tertentui karena sikap seperti itu akan

berdampak negative terhadap pola makan anak

i. Jangan terlalu dan selalu menekankan masalah makanan

j. Izinkan si kecil untuk sekali-kali mengkonsumsi minuman dan makanan yang

disukainya, dengan catatan: setelah semua makanan sehat dan baik dikonsumsinya.

k. Ubahlah letak penyimpanan makanan.

l. Makanan sehat disimpan di tempat yang mudah terlihat dan dijangkau.

m. Simpan makanan kedepan ditempat yang tersembunyi sehingga ibu bisa memantau

jenis dan jumlah yang dimakank oleh anak.

n. Tetap santai, tenang dan konsisten dan jangan menyerah pada tuntutan anak dan

emosi mereka.

o. Tumbuhkan rasa bangga dan ucapkan selamat pada diri sendiri karena sudah

berhasil memerankan tugas dengan baik untuk membentuk sumber daya manusia

yang berkualitas dan cerdas, kunci keberhasilan di masa depan. (kumalasari,2012).

C. Status Gizi

(7)

Anak mengalami pertumbuhan sesuai denganusianya. Namun beberapa keadaan akan mempengaruhi pertumbuhan sehingga muncul gangguan. Menurut Data Wor ldHealthOrganization (WHO) tahun 2002menyebutkan penyebab kematian balita urutan pertama disebabkan gizi buruk dengan angka 54 %. Pengelompokan prevelensi gizi kurang berdasarkan WHO, Indonesia tahun 2004 tergolong negara dengan status kekurangan gizi yang tinggi karena 5.119.935 (atau28,47%) dari 17.983 balita Indonesia termasuk kelompok gizi kurang dan gizi buruk.Berdasarkan laporan Dinas KesehatanPemalang tahun 2010.

jumlah balita gizi buruk yang ditemukan sebanyak 28 balita atau 0,04% dari balita yang datang dan ditimbang.Angka ini menurun bila dibanding tahun 2009yakni sebanyak 88 balita gizi buruk atau 0,12% dari balita yang datang dan ditimbang. Dari 28 balita gizi buruk hanya 9 balita yang mendapatkan perawatan sesuai pedoman atau standar (32,14 %), hasil cakupan ini jauh dari target Standar Pelayanan Mutu (SPM) yangditetapkan (Profil Dinkes KabupatenPemalang,

(8)

pola makan yang tidak sesuai akan menyebabkan asupan gizi berlebih atau sebaliknya kekurangan Asupan berlebih menyebabkan kelebihan berat badan dan penyakit lain yang disebabkan oleh kelebihan gizi. Sebaliknya asupan yang kurang dari yang dibutuhkan akan menyebabkan tubuh menjadi kurus dan rentan terhadap penyakit. Sehingga pola makan yang baik juga perlu dikembangkan untuk

menghindari interaksi negatif dari zat gizi yang masuk dalam tubuh. Interaksi dapat terjadi antara suatu zat gizi dengan yang lain, atau denganzat non gizi.Masing-masing interaksi dapat bersifat positif (sinergis), negatif(antogenesis), dan

kombinasi di antara keduanya. Interaksi disebut positif jika membawa keuntungan, sebaliknya disebut negatif jika merugikan. Interaksi antara zatgizi dapat

meningkatkan penyerapan, atau sebaliknya menggangu penyerapan zat gizilain (Sulistyoningsih, 2011).

Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolism dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan. (Sibagariang, 2010).

Status Gizi (Nutrion Status.) adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk variabel tertentu.(Sibagariang, 2010).

1. Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi

Berat badan bayi baru lahir ditentukan oleh (di samping faktor genetis ) status gizi janin. Status gizi janin ditentukan antara lain oleh status gizi ibu waktu melahirkan dan keadaan ini dipengaruhi pula oleh stus gizi ibu pada waktu konsepsi. Ststus gizi ibu sewaktu konsepsi dipengaruhi oleh:

(9)

2. keadaan kesehatan dan gizi ibu

3. jarak kelahiran jika yang dikandung bukan anak pertama 4. paritas

5. usia kehamilan pertama 2. Kebutuhan Gizi Balita

Kebutuhan gizi seseorang adalah jumlah yang diperkirakan cukup untuk memelihara kesehatan pada umumnya. Secara garis besar, kebutuhan gizi ditentukan oleh usia, jenis kelamin, aktivitas, berat badan, dan tinggi badan. Antara asupan zat gizi dan pengeluarannya harus ada keseimbangan sehingga diperoleh status gizi yang baik. Status gizi balita dapat dipantau dengan menimbang anak setiap bulan dan dicocokkan dengan Kartu Menuju Sehat (KMS).

a. Kebutuhan energi bayi dan balita relatif besar dibandingkan dengan orang dewasa, sebab pada usia tersebut pertumbuhannya masih sangat pesat. Kecukupannya akan semakin menurun seiring dengan bertambahnya usia. b. Kebutuhan zat pembangun.

c. Secara fisiologis, balita sedang dalam masa pertumbuhan sehingga kebutuhannya relatif lebih besar daripada orang dewasa. Namun, jika dibandingkan dengan bayi yang usianya kurang dari satu tahun, kebutuhannya relative lebih kecil.

d. Kebutuhan zat pengatur.

e. Kebutuhan air bayi dan balita dalam sehari berfluktuasi seiring dengan bertambahnya usia.

(10)

gangguan gizi pada bayi dan anak usia dibawah lima tahun (balita) adalah tidak sesuainya jumlah gizi yang mereka peroleh dari makanan dengan kebutuhan tubuh mereka.

3. Penilaian Status Gizi

Pada prinsipnya, penilaian status gizi anak serupa dengan penilaian pada periode kehidupan lain. Pemeriksaan yang perlu lebih diperhatikan tentu saja bergantung pada bentuk kelainan yang bekaitan dengan kejadian penyakit tertentu. Kurang kalori protein, misalkan lazim menjangkiti anak. Oleh karena itu, pemeriksaan terhadap tanda dan gejala kearah sana termasuk pula kelainan lainan yang menyertainya, perlu dipertajam.

Pemeriksaan antropometris yang penting dilakukan ialah penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan, lingkar lengan, dan lipatan kulit triseps. Pemeriksaan ini penting, terutama pada anak prasekolah yang bereklas ekonomi dan sosial rendah, pengamatan anak usia sekolah dipusatkan terutama pada percepatan tumbuh. Uji pertumbuhan pada golongan usia ini setidaknya diselenggarakan setahun sekali karena laju pertumbuhan pada fase ini relatif lambat. Sebagai patokan, pertambahan berat anak usia 5-10 tahun berkisar sampai 10%-nya, sementara tinggi badan hanya bertambah sekitar 2 cm setahun.

a. Tinggi badan

Tinggi badan merupakan ukuran antropometrik kedua yang terpenting. Keistimewaannya adalah bahwa ukuran tinggi badan pada masa pertumbuhan meningkat terus sampai tinggi maksimal dicapai.(Soetjiningsih, 1995).

Pengukuran tinggi badan yang dilakukan dengan cara penelitian yang klasik oleh pelopor penelitian pengukuran tubuh. Tinggi badan sangat baik

(11)

berat badan lahir rendah dan kurang gizi pada masa balita. Tinggi badan

dinyatakan dalam bentuk Indeks TB/U ( tinggi badan menurut umur), atau juga indeks BB/TB ( Berat Badan menurut Tinggi Badan) jarang dilakukan

karena perubahan tinggi badan yang lambat dan biasanya hanya dilakukan setahun sekali.

Berat badan merupakan ukuran antropometris yang paling banyak digunakan karena parameter ini mudah dimengerti sekalipun oleh mereka yang buta huruf.

Pengukuran berat badan merupakan yang terpenting dalam memeriksa bayi/balita.

Pengukuran berat badan bayi dapat berfungsi :

- Menilai keadaan gizi,tumbuh-kembang, dan kesehatan anak

- Memantau kesehatan, misalnya penyakit dan pengobatan

- Dasar perhitungan dosis obat dan makanan yang perlu diberikan

Berat badan ini dinyatakan dalam bentuk indeksBB/U (Berat Badan menurut Umur)

atau melakukan penilaian dengam melihat perubahan berat badan pada saat pengukuran

dilakukan, yang dalam penggunaannya memberikan gambaran keadaan kini. Berat badan

(12)

pada ketetapan umur, tetapi kurang dapat menggambarkankecenderungan perubahan situasi

gizi dari waktu ke waktu ( Depkes, 2011).

Tabel : Standar Berat Badan Balita berdasarkan Umur

Umur sangat memegang peranan dalam penentuan status gizi, kesalahan

penentuan akan menyebabkan interpretasi status gizi yang salah. Hasil penimbangan

berat badan maupun tinggi badan yang akurat, menjadi tidak berarti bila tidak disertai

dengan penentuan umur yang tepat. Kesalahan yang sering muncul adalah adanya

kecenderunagn untuk memilih angka yang mudah seperti 1 tahun; 1,5 tahun; 2 tahun.

Oleh sebab itu penentuan umur anak perlu dihitung dengan cermat. Ketentuannya

adalah 1 tahun adalah 12 bulan, 1 bulan adalah 30 hari. Jadi perhitungan umur adalah

dalam bulan penuh, artinya sisa umur dalam hari tidak diperhitungkan.( Depkes, 2011).

4. Gizi Makanan

(13)

membutuhkan nutrisi untuk menjaga tubuh agar tetap sehat dan berkualitas. (Riksani,2012).

Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolism dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan. (sibagariang, 2010).

Berdasarkan sumbernya, zat gizi ada dua macam:

1. Zat gizi esensial, yaitu zat gizi yang dihasilkan tubuh.

2. Zat gizi nonesensial, yaitu zat gizi yang tidak dapat dihasilkan tubuh. Misalnya, asam amino (protein), asam lemak tertentu, vitamin, dan mineral yang diperoleh dari bahan makanan.

Berdasarkan jenisnya, zat gizi pun dibagi dua:

1. Makronutrisi, yaitu zat gizi harian yang diperlukan tubuh dalam jumlah besar. Zat gizi ini terdiri atas karbohodrat, lemak, protein, dan beberapa mineral yang dbutuhkan dalam jumlah banyak (seperti kalsium, fosfat, natrium, klorida, magnesium, dan kalium). Makronutrisi berperan menghasilkan energy yang penting bagi pertumbuhan dan pemiliharaan tubuh. (Riksani,2012).

2. Mikronutrisi, yaitu zat gizi yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit. Misalnya, asam lemak esensial serta beberapa vitamin dan mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit. (Riksani,2012).

5. Zat Gizi dalam Makanan

Berikut ini merupakan pengelompokkan zat gizi dalam makanan yang memiliki

(14)

Di dalam tubuh kita, zat gizi ini merupakan sumber utama energy. Ada dua jenis karbohidrat yang perlu diperhatikan, yaitu karbohidrat kompleks (zat tepung) serta gula yang dapat dicerna dan diserap tubuh. Selain itu, ada karbohidrat yang terdapat pada serat tetapi tidak termasuk zat gizi karena tidak dapat dicerna dan diserap tubuh (walaupun serat sangat membantu pencernaan dan memberikan perlindungan dari beberapa penyakit). (Riksani,2012).

2. Lemak

Tubuh kita tentu dapat membuat semua jenis asam lemak yang diperlukan. Meskipun demikian, asam lemak dapat diperoleh dari makanan yang kita konsumsi. Lemak, selain berfungsi sebagai penghasil energi, berfungsi pula sebagai alat transportasi zat gizi lain dan bagian dari berbagai sel tubuh. (Riksani,2012).

3. Protein

Zat gizi ini dapat pula diubah menjadi energy bila tubuh kekurangan karbohidrat dan lemak. Jika hal ini terjadi, protein hanya berfungsi sebagai pemelihara jaringan tubuh. Padahal, protein yang mengandung asam amino ini bekerja untuk membangun, memperbaiki, dan mempertahankan jarringan tubuh. Pada prinsipnya, tubuh dapat memproduksi asam amino nonesensial, sedangkan asam amino esensial harus diambil dari makanan. (Riksani,2012).

4. Vitamin

(15)

fungsi vitamin menjadi pemicu berbgai proses dalam tubuh yang mengawali terjadinya reaksi kimia di dalam sel-sel tubuh. (Riksani,2012).

Tubuh membutuhkan vitamin yang terdiri atas 2 golongan:

a). Vitamin yang larut dalam lemak, yaitu vitamin A, D, E, dan K.

b). Vitamin yang larut dalam air, yaitu vitamin C dan 8 macam vitamin B kompleks.

5. Mineral

Fungsi mineral sama halnya dengan vitamin. Mineral bekerja sebagai pemicu proses dan memiliki pembagian tugas yang unik. Tubuh kita pun membutuhkan beberapa mineral esensial, seperti besi, mangan, tembaga, selenium, yodium, dan fluorida. Selain fluorida, mineral- mineral tersebut berfungsi mengaktivasi enzim yang berperan dalam metabolism ( berbeda dengan fluoride yang dibutuhkan untuk bersenyawa dengan kalsium serta membantu menstabilkan mineral dalam tulang dan gigi serta mencegah kerusakan gigi). (Riksani,2012). 6. Air

Selain keenam zat gizi tersebut, ada satu komponen makanan yang sering terlupakan, yaitu serat. Serat sangat baik untuk memperlancar fungsi pencernaan, mengurangi perubahan gula darah dan kolestrol setelah makan, serta membantu mengeluarkan bahan-bahan penyebab kanker yang dihasilkan bakteri dalam usus besar. (Riksani,2012).

6. Malnutrition (Gizi Salah, Malnutrisi)

Adalah keadaan patologis akibat kekurangan atau kelebihan secara relatif maupun absolut satu atau lebih zat gizi.

(16)

1. Under nutrition: kekurangan atau kelebihan secara relatif maupun absolut untuk periode tertentu.

2. Specific deficiency: kekurangan zat gizi tertentu. Misalnya: kekurangan vitamin A, yodium, Fe dan lain-lain.

3. Over nutrition: kelebihan konsumsi pangan untuk periode tertentu.

4. Imbalance: karena diproporsi zat gizi. Misalnya: kolesterol terjadi karena tidak seimbangnya LDL (Low Density Lipoprotein), HDL (High Density Lipoprotein) dan (Very Low Density Lipoprotein).

7. Manfaat Zat-Zat Gizi 1. Karbohidrat

Karbohidrat merupakan komponen pangan yang menjadi sumber energi utama dan sumber serat makanan.. komponen ini disusun oleh tiga unsure utama yaitu, Karbon (C), Hidrogen (H) dan Oksigen (O). (sibagariang,2010).

2. Lemak

Istilah lipid/lemak meliputi senyawa katerogen, termasuk lemak dan minyak yang umum dikenal makanan dan tubuh manusia. Lipid mempunyai sifat yang sama yaitu, larut dalam pelarut non polar, seperti etanol, eter dan kloroform dan benzene. Lemak adalah sekelompok ikatan organik yang terdiri ats unusr-unsur karbon ( C), hydrogen (H), oksigen (O), yang mempunyai sifat dapat larut pada zat-zat pelarut tertentu.

Lemak di dalam makanan memegang peranan penting adalah lemak netral, dan trigliserida yang molekulnya terdiri dari satu molekul gliserol (gliserin) dan tiga molekul asam lemak, di ikatkan pada gliserol tersebut dengan ikatan ester.

(17)

Protein berasal dari bahasa Yunani yaitu proteos, yang berarti yang utama atau yang di dahulukan. Kata ini diperkenalkan oleh ahli kimia Belanda. Gerardus Mulder (1908-1880). Ia berpendapat bahwa protein adalah zat yang paling penting dalam setiap organisme.

Protein merupakan komponen utama dalam semua sel hidup, protein yang berarti pertama atau utama merupakan makromolekul yang paling melimpah di dalam sel hidup. Fungsinya terutama sebagai unsur pembentuk struktur sel, dapat pula berfungsi sebagai protein aktif, seperti misalnya enzim. (Sibagariang,2010). 4. Vitamin

Vitamin adalah zat-zat organik yang komplek yang dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil dan pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh. Secara umum definisi vitamin “ Suatu zat yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah kecil dan

harus di datangkan dari luar, karena tidak dapat disintesi oleh tubuh”. Oleh karena itu, harus di datangkan dari makanan. Vitamin termasuk kelompok zat pengatur pertumbuhan dan pemeliharaan kehidupan. Tiap vitamin mempunyai tugas spesifik di dalam tubuh. Karena vitamin adalah zat organik maka vitamin dapat merusak karena penyimpanan dan pengolahan.(Sibagariang,2010).

5. Mineral

Mineral dan vitamin memegang peranan penting dalam kesehatan tubuh manusia. Berbagai aktifitas di dalam sel-sel tubuh bergantung dari keberadaan mineral. Bila salah satu aktifitas tersebut terganggu, maka dapat mengakibatkan gangguan dalam aktifitas-aktifitas sel yang lain. Tubuh yang kekurangan mineral merupakan salah satu penyebab timbulnya berbagai macam keluhan penyakit, mulai dari sakit kepla hingga terganggunya kesehatan jantung.

(18)

Pada tahun 400 masehi, menurut Hippocrates, bapak ilmu kedokteran mengibaratkan makanan sebagai panas yang dibutuhkan manusia. Anak-anak yang sedang bertumbuh membutuhkan banyak panas, oleh karena itu, mereka membutuhkan banyak makanan. Orang tua membutuhkan lebih sedikit panas, oleh sebab itu, mereka membutuhkan lebih sedikit makan. Ia juga mengatakan bahwa orang gemuk kecenderungan umumnya lebih pendek dari orang kurus.

9. 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang

Gizi seimbang “ makanan yang dikonsumsi individu dalam satau hari yang beraneka

ragam dan mengandung zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur sesuai dengan kebutuan tubuhnya” (Sibagariang,2010).

1. Makanlah aneka ragam makanan.

2. Makananlah makanan yang memenuhi kecukupan energi.

3. Makanlah makanan sumber Karbohidrat Setengah dari kebutuhan energi. 4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energi.

5. Gunakan garam beryodium.

6. Makanlah makanan sumber zat besi.

7. Berikan Asi saja pada bayi sampai umur 6 bulan. 8. Biasakan makan pagi.

9. Minumlah air bersih dan aman yang cukup jumlahnya. 10. Lakukanlah kegiatan fisik dan olahraga secara teratur. 11. Hindari minum minuman beralkohol.

(19)

10.Prinsip Gizi Bagi Balita

Masa Balita adalah periode perkembangan fisik dan mental yang pesat. Pada masa ini otak balita ibu telah siap menghadapi berbagai stimuli seperti belajar berjalan dan berbicara lebih lancar.

Kesehatan seorang balita sangat dipengaruhi oleh gizi yang terserap di dalam tubuh. Kurangnya gizi yang diserap oleh tubuh mengakibatkan mudah terserang penyakit karena gizi memberi pengaruh yang besar terhadap kekebalan tubuh. Gizi bukan hanya mempengaruhi kesehatan tubuh, tetapi dapat juga mempengaruhi kecerdasan, apabila gizi yang diperlukan oleh otak tidak terpenuhi, otak akan mengalami pengaruh sehingga tidak dapat berkembang.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menjelaskan, berdasarkan data sejarah dan bukti-bukti arkeologi, Tidore berkembang sebagai pusat kekuasaan dengan ciri sebagai kota kesultanan,

Particle size and degree of partial cement replacement by treated LUSI mud affect the compressive strength, the strength activity index (SAI), the rate of pozzolanic

Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Rempah dan

This specification applies to the creation and use of Geolinked Data Access Service (GDAS) documents which unambiguously describe a set of attributes that apply to a

 Kata berkonotasi negatif adalah kata yang Kata berkonotasi negatif adalah kata yang bermakna kasar atau tidak sopan.. bermakna kasar atau

The OpenGIS ® catalog document specifies the interfaces, bindings, and a framework for defining application profiles required to publish and access digital catalogues of metadata

Telah dirancang sebuah prototype ruang penyimpanan benih padi berdasarkan pengontrolan temperatur dan kelembaban. Berdasarkan data referensi yang dikumpulkan, diperoleh

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 13 (Tahun 1994) untuk investasi dinyatakan agak berbeda dengan perusahaan, karena investasi yang dilakukan