• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM WAJIB BELAJAR 9 TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PROGRAM WAJIB BELAJAR 9 TAHUN"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

PROGRAM WAJIB BELAJAR 9 TAHUN

Wajib belajar adalah program pendidikan minimal yang harus diikuti oleh warga Indonesia atas tanggung jawab Pemerintah Indonesia. Program ini mewajibkan setiap warga Negara Indonesia untuk bersekolah selama 9 (sembilan) tahun pada jenjang pendidikan dasar, yaitu dari tingkat kelas 1 Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI) hingga kelas 9 Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat. Yang dimaksud wajib belajar adalah program pendidikan minimal yang harus diikuti oleh warga negara Indonesia atas tanggung jawab Pemerintah dan pemerintah daerah. PP no 47 menegaskan “Wajib Belajar adalah suatu tuntutan zaman yang harus dilaksanakan kepada seluruh bangsa Indonesia baik laki-laki maupun perempuan; usia sekolah 6 - 15 tahun hal ini menjadi tugas pemerintah sesuai denga pembukaan UUD 1945 alinea ke 4 yang berbunyi “ Mencerdaskan Kehidupan Bangsa” melihat kalimat tersebut maka peran pemerintah amat sentral dalam bidang pendidikan, untuk dapat mencerdaskan kehidupan bangsa pemerintah menyelenggarakan pendidikan, dan salah satu program pemerintah dalam pendidikan yaitu wajib belajar Sembilan tahun.1

Menurut pasal 6 peraturan pemerintah no 47 menegaskan, Pengelolaan program wajib belajar secara nasional menjadi tanggung jawab Menteri dalam hal kementrian pendidikan nasional. Koordinasi pengelolaan program wajib belajar pendidikan dasar tingkat provinsi menjadi tanggung jawab gubernur. Pengelolaan program wajib belajar pendidikan dasar tingkat kabupaten/kota menjadi tanggung jawab bupati/walikota. Pengelolaan program wajib belajar pada tingkat satuan pendidikan dasar menjadi tanggung jawab pemimpin satuan pendidikan dasar. Maka disini dapat kita lihat tanggung jawab utama ada pada pemerintah pusat, ditingkat propinsi tanggung jawab ada pada gubernur dan ditingkat kota ada pada wali kota ,tanggung jawab terakhir tetap ada pada pimpinan institusi yaitu kepala sekolah.2

Wajib belajar ini sasarannya adalah setiap warga Indonesia yang berusia 7-15 tahun. Artinya setiap warga yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar dengan mengikuti program wajib belajar. Sementara pemerintah wajib menjamin terselenggaranya wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya. Sebab wajib belajar merupakan tanggung jawab negara yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan masyarakat.

1 PP no 47,tahun 2008, hal pasal 1.

(2)

Menurut pendapat Hadari Nawawi, pendidikan wajib belajar 9 tahun secara hukum merupakan kaidah yang bermaksud mengintegrasikan SD dan SLTP secara konsepsional, dalam and tanpa pemisah dan merupakan satu satuan pendidikan, pada jenjang yang terendah. Pengintegrasian secara konsepsional yang menempatkan SD dan SLTP sebagai kesatuan program, dinyatakan melalui kurikulumnya yang berkelanjutan atau secara berkesinambungan. Kedua bentuknya tidak diintegrasikan secara fisik dengan tetap berbentuk dua lembaga yang terpisah, masmg-masing dengan kelompok belajar kelas I sampai dengan Kelas VI untuk SD dan Kelas I sampai Kelas III untuk SLTP.3

Dalam Ketentuan Umum di sebutkan bahwa program wajib belajar diselenggarakan untuk memberikan pelayanan pendidikan dasar seluas-luasnya kepada warga Indonesia tanpa membedakan latar belakang agama, suku, sosial, budaya, dan ekonomi. Setiap warga Indonesia usia wajib belajar berhak mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu dan orang tua atau walinya berkewajiban memberi kesempatan kepada anaknya untuk mendapatkan pendidikan dasar.

menurut Muhibbin Syah yang merujuk kepada pernikiran jean Piaget dan L. Kohlberg mengemukakan bahwa pendidikan dilihat dan' sudut psikososial merupakan upaya penumbuh kembangan sumber daya manusia melalui proses hubungan interpersonal yang berlangsung dalam lingkungan masyarakat yang terorganisir dalam hal ini masyarakat pendidikan dan keluarga.4Hadawi Nawawi mengemukakan “Manajemen pendidikan ialah rangkaian kegiatan atau keseluruhan proses pengendalian usaha kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan pendidikan, secara berencana dan sistematis yang diselenggarakan di lingkungan tertentu, terutama lembaga pendidikan formal.”5

Peran dan fungsi serta tanggung jawab pendidikan semakin besar bahkan menentukan, khususnya dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan yang bermutu ini ditentukan dukungan dari berbagai faktor, yaitu pendidikan di lingkungan keluarga, pendidikan luar sekolah, pendidikan dasar, pendidikan menengah serta pendidikan tinggi.

3

Hadari Nawawi, Menulis: Kebijakan Pendidikan Di Indonesia: Ditinjau Dari Sudut Hukum,

(Yogyakarta: UGM PRESS, 1994), hlm. 22

4 Muhibbin Syah, “Pendidikan Dilihat Dari Sudut Psikososial” Dikutip dari Kompasiana pada tanggal 13 Juli 2017.

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan ketentuan Pasal 4 ayat 1 POJK 42/2020, Transaksi ini merupakan Transaksi Afiliasi yang dilakukan oleh CAP2 yang merupakan perusahaan terkendali Perseroan, dan

Umur panen 130 sampai 150 HSA tidak mempengaruhi kriteria mutu fisik dan kimia buah pepaya Sukma pada kematangan pascapanen yang sama berdasarkan satuan panas yang

Nlai perusahaan (Firm Value) akibat dari adanya tax amnesty ternyata juga terpengaruh sebelum dilakukannya tax amnesty. Dari Laporan Keuangan PT. Tbk yang sudah

1 Dengan menggunakan Blok Aljabar dengan model pembelajaran Course Review Horay saya menjadi lebih memahami materi faktorisasi bentuk aljabar. 2 Saya lebih percaya diri

Skripsi berjudul Pengaruh Penambahan Keluwih Muda (Artocarpus camasi) terhadap Daya Terima, Kadar Protein, dan Kadar Air Abon Belut (Monopterus albus) telah diuji

Karena tidak memnuhi aspirasi perusahaan maka syarat yang digunakan adalah

Penerima Wasiat Menurut Kompilasi Hukum Islam yaitu seseorang baik laki maupun perempuan yang mendapat wasiat dari pemberi wasiat yang tidak dinyatakan dihukum