• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFOR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFOR"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI

“TENTANG PENGERTIAN DFD”

DISUSUN OLEH :

NAMA :

KURNIAWAN RAMADHAN

NPM

:

13630317

KELAS :

5A REG PAGI

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA

UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN (UNISKA)

MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARY

BANJARMASIN

(2)

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim…

Syukur alhamdulilah penulis ucapkan kehadiran SWT. Yang mana dengan rahmat dan karunianya, sehingga dapat menyelesaikan Makalah Analisis dan Desain Sistem Informasi Ini merupakan salah satu tugas studi pada prodi S1 Teknik Informatika UNISKA Banjarmasin.

Akhir kata, berharap semoga makalah ini berguna dan bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...1

DAFTAR ISI...2

BAB 1...3

PENDAHULUAN...3

A. Latar Belakang...3

B. Tujuan DFD...3

C. Manfaat DFD...3

BAB 2...5

PEMBAHASAN...5

A. Pengertian DFD...5

B. Simbol DFD...6

C. Syarat Membuat DFD...8

D. Tips-tips dalam membuat DFD...8

E. Langkah membuat / menggambar DFD...9

F. Kesalahan dalam pembuatan DFD...11

G. Contoh kasus DFD (SISTEM INFORMASI KEUANGAN PRIBADI)...13

BAB 3...15

PENUTUP...16

A. Kesimpulan...16

(4)

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Suatu yang lazim bahwa ketika menggambarkan sebuah sistem kontekstual data flow diagram yang akan pertama kali muncul adalah interaksi antara sistem dan entitas luar. DFD didesain untuk menunjukkan sebuah sistem yang terbagi-bagi menjadi suatu bagian sub-sistem yang lebih kecil untuk menggarisbawahi arus data antara kedua hal yang tersebut diatas. Diagram ini lalu “dikembangkan” untuk melihat lebih rinci sehingga dapat terlihat model-model yang terdapat di dalamnya.

Data Flow Diagram (DFD) merupakan suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data system, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami system secara logika, terstruktur dan jelas. DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan proses kerja suatu system.

DFD menurut Mahyuzir, 1991 adalah teknik grafik yang digunakan untuk menjelaskan aliran informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. DFD menggambarkan penyimpanan data dan proses mentransformasikan data.

B. Tujuan DFD

Tujuan DFD adalah :

1. Memberikan indikasi mengenai bagaimana data ditransformasi pada saat data bergerak melalui sistem

2. Menggambarkan fungsi-fungsi dan sub-fungsi yang mentransformasi aliran data

(5)

 DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.

(6)

BAB 2 PEMBAHASAN

A. Pengertian DFD

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan professional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi.

DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.

DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh professional system kepada pemakai maupun pembuat program.

Didalam DFD terdapat 3 level, yaitu :

1. Diagram Konteks : menggambarkan satu lingkaran besar yang dapat mewakili seluruh proses yang terdapat di dalam satu system. Merupakan tingkatan tertinggi dalam DFD dan biasanya diberi nomor 0 (nol). Semua entitas yang ditunjukkan pada diagram konteks berikut aliran-aliran data utama menuju dan dari system. Diagram ini sama sekali tidak memuat penyimpanan data dan tampak sederhana untuk diciptakan.

2. Diagram Nol (diagram level-1) : merupakan satu lingkaran besar yang mewakili lingkaran-lingkaran kecil yang ada di dalamnya. Merupakan pemecahan dari diagram Konteks ke diagram Nol. di dalam diagram ini memuat penyimpanan data.

(7)

B. Simbol DFD

1. TERMINATOR / KESATUAN LUAR (EXTERNAL ENTITY)

Setiap sistem pasti mempunyai batas sistem (boundary) yang memisahkan suatu sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar (external entity) merupakan kesatuan (entity) di lingkungan luar sistem yang berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem. Suatu kesatuan luar dapat disimbolkan dengan suatu notasi kotak :

.

Notasi terminator / Kesatuan Luar di DFD

Terminator dapat berupa orang, sekelompok orang, organisasi, departemen di dalam organisasi, atau perusahaan yang sama tetapi di luar kendali sistem yang sedang dibuat modelnya. Terminator dapat juga berupa departemen, divisi atau sistem di luar sistem yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dikembangkan.

2. ARUS DATA (DATA FLOW)

Arus data (data flow) di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir diantara proses (Process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar (external entity). Arus data ini menunujukan arus data yang dapat berupa masukkan untuk sistem atau hasil dari proses system

Notasi Arus Data di DFD Arus data dapat berbentuk sebagai berikut :

 Formulir atau dokumen yang digunakan perusahaan

 Laporan tercetak yang dihasilkan oleh system

 Output dilayar computer

 Masukan untuk computer

 Komunikasi ucapan

(8)

 Data yang dibaca atau direkam di file

 Suatu isian yang dicatat pada buku agenda

 Trasmisi data dari suatu komputer ke komputer lain

3. PROSES (PROCESS)

Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin, atau komputer dan hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dilakukan arus data yang akan keluar dari proses. Suatu proses dapat ditunjukkan dengan simbol lingkaran atau dengan simbol empat persegi panjang tegak dengan sudut-sudutnya tumpul.

Notasi Proses di DFD

Ada beberapa proses hal yang perlu diperhatikan tentang proses :

 Proses harus memiliki input dan output

 Proses dapat dihubungkan dengan komponen terminator, data store atau proses melalui alur data

 Sistem / bagian / divisi / departemen yang sedang dianalisis oleh professional sistem digambarkan dengan komponen proses.

4. SIMPANAN DATA (DATA STORE)

(9)

Simbol dari Simpanan Data di DFD

C. Syarat Membuat DFD

Syarat pembuatan DFD ini adalah :

1. Pemberian nama untuk tiap komponen DFD 2. Pemberian nomor pada komponen proses

3. Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat 4. Penghindaran penggambaran DFD yang rumit

5. Pemastian DFD yang dibentuk itu konsisten secara logika

D. Tips-tips dalam membuat DFD

1. Pilih notasi sehingga proses yang didekomposisi atau tidak didekomposisi dapat dibaca dengan mudah

2. Nama proses harus terdiri dari kata kerja dan kata benda

3. Nama yang dipakai untuk proses, data store, dataflow harus konsisten (identitas perlu) 4. Setiap level harus konsisten aliran datanya dengan level sebelumnya

5. Usahakan agar external entity pada setiap level konsisten peletakannya 6. Banyaknya proses yang disarankan pada setiap level tidak melebihi 7 proses

7. Dekomposisi berdasarkan kelompok data lebih disarankan (memudahkan aliran data ke storage yang sama)

8. Nama proses yang umum hanya untuk prose yang masih akan didekomposisi

9. Pada proses yang sudah tidak didekomposisi, nama proses dan nama data harus sudah spesifik

10. Aliran ke storage harus melalui proses, tidak boleh langsung dari external entity

11. Aliran data untuk proses report : harus ada aliran keluar. Akan ada aliran masuk jika perlu parameter untuk mengaktifkan report.

12. Aliran data yang tidak ada data storenya harus diteliti, apakah memang tidak mencerminkan persisten entity (perlu disimpan dalam file/table), yaitu kelak hanya akan menjadi variable dalam program.

E. Langkah membuat / menggambar DFD

Tidak ada aturan baku untuk menggambarkan DFD. Tapi dari berbagai referensi yang ada, secara garis besar langkah untuk membuat DFD adalah :

1. IDENTIFIKASI ENTITAS LUAR, INPUT DAN OUTPUT

(10)

2. BUAT DIAGRAM KONTEKS (DIAGRAM CONTEXT)

Diagram ini adalah diagram level tertinggi dari DFD yang menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan luarnya.

Caranya :

 Tentukan nama sistemnya

 Tentukan batasan sistemnya

 Tentukan terminator apa saja yang ada dalam system

 Tentukan apa yang diterima/diberikan external entity dari/ke sistem.

 Gambarkan diagram konteks.

3. BUAT DIAGRAM LEVEL ZERO (OVERVIEW DIAGRAM) Diagram ini adalah dekomposisi dari diagram konteks. Caranya :

 Tentukan proses utama yang ada pada system

(11)

suatu level harus sama dengan alur data yang masuk/keluar pada level berikutnya).

 Apabila diperlukan, munculkan data store (master) sebagai sumber maupun tujuan alur data.

 Hindari perpotongan arus data.

 Beri nomor pada proses utama (nomor tidak menunjukkan urutan proses)

4. BUAT DIAGRAM LEVEL SATU

Diagram ini merupakan dekomposisi dari diagram level zero. Caranya :

(12)

 Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing sub-proses ke/dari system dan perhatikan konsep keseimbangan.

 Apabila diperlukan, munculkan data store (transaksi) sebagai sumber maupun tujuan alur data.

 Hindari perpotongan arus data.

 Beri nomor pada masing-masing sub-proses yang menunjukkan dekomposisi dari proses sebelumnya. Contoh : 1.1, 1.2, 2

F. Kesalahan dalam pembuatan DFD

Umumnya kesalahan dalam pembuatan DFD adalah :

(13)

2. Proses menghasilkan output tetapi tidak pernah menerima input. Kesalahan ini disebut dengan miracle (ajaib), karena ajaib dihasilkan output tanpa pernah menerima input. 3. Input yang masuk tidak sesuai dengan kebutuhan proses.

4. Data Store tidak memiliki keluaran 5. Data Store tidak memiliki masukan 6. Hubungan langsung antar entitas luar 7. Masukan langsung entitas data store

8. Keluaran langsung dari data store ke entitas luar 9. Hubungan langsung antar data store

10. Data masukan dan keluaran yang tidak bersesuaian dalam data store.

G. Contoh kasus DFD (SISTEM INFORMASI KEUANGAN PRIBADI)

Staff Budi Luhur ingin mengembangkan SISTEM INFORMASI KEUANGAN PRIBADI. Kegiatan yang dilakukan oleh staff tersebut adalah :

Setiap bulan staff tersebut mendapat gaji dari yayasan Budi Luhur dalam bentuk check yang dicatat dalam buku check. Check tersebut dikliring ke Bank Budi Luhur dengan menggunakan slip setoran dan staff tersebut mendapat lembar kedua slip setoran tersebut sebagai tanda terima dan ini dipakai untuk memeriksa apa yang telah dicatat pada BUKU CHECK. Bila Check tersebut ditolak karena suatu hal, maka staff tersebut menerima informasi tolakan kliring dari Bank Budi Luhur . Untuk keperluan sehari-hari staff tersebut melakukan pengambilan uang lewat KARTU KREDIT, ATM maupun Check dari Bank Budi Luhur.

Setiap bulan staff tersebut menerima rekening koran dari Bank Budi Luhur, yang berisi informasi tentang besarnya uang yang masuk dan yang keluar.

Informasi pada rekening koran tersebut dipakai untuk mengupdate SALDO dan memeriksa jumah uang yang dikeluarkan melalui kartu kredit, ATM maupun check.

(14)
(15)
(16)

BAB 3 PENUTUP

A. Kesimpulan

Data Flow Diagram (DFD) adalah representasi gratis dari aliran data melalui sistem informasi. Hal ini memungkinkan Anda untuk mewakili proses dalam sistem informasi dari sudut pandang data. DFD memungkinkan Anda memvisualisasikan bagaimana sistem beroperasi, apa sistem beroperasi, apa sistem menyelesaikan dan bagaimana itu akan dilaksanakan, bila disempurnakan dengan spesifikasi lebih lanjut.

Data flow diagram digunakan oleh analisis sistem untuk merancang sistem pemrosesan informasi tetapi juga sebagai cara untuk model seluruh organisasi. Anda membangun DFD pada awal pemodelan proses bisnis Anda untuk memodelkan fungsi sistem anda harus melaksanakan dan interaksi antara fungsi-fungsi bersama dengan berfokus pada pertukaran data antara proses. Anda dapat mengaitkan data dengan model data konseptual, logis, dan fisik dan model berorientasi objek.

B. Saran

(17)

DAFTAR PUSTAKA

http://teguhteras.blogspot.co.id/2010/12/analisis-sistem-infoermasi-data-flow.html

http://fairuzelsaid.wordpress.com/2010/01/08/analisis-sistem-informasi-diagram-alir-data-dad-data-flow-diagramdfd/

http://octavia-chaniago.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-contoh-dari-dfd-dan-erd.html

http://7enius.wordpress.com/2012/03/11/pengertian-fungsi-dan-contoh-dari-data-flow-diagramdfd/

http://komputer-one.blogspot.com/2009/01/data-flow-diagram-dfd.html

http://www.ilmumu.com/pengetahuan/pengertian-dfd-data-flow-diagram/

Referensi

Dokumen terkait

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan system sebagai suatu jaringan proses fungsional yang

Data flow diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan system sebagai suatu jaringan proses fungsional

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang