• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENETAPAN NITROGEN TOTAL METODE KJELDAHL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENETAPAN NITROGEN TOTAL METODE KJELDAHL"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENETAPAN NITROGEN TOTAL METODE KJELDAHL

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR ILMU TANAH

Oleh :

ADI TRISTIANTO

512017603

FAKULTAS PERTANIAN DAN BISNIS

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

(2)

Nitogen dalam tanah berasal dari bahan organik tanah (bahan organik halus, N tinggi, L/N rendah, dan bahan organik kasar, N rendah rasio c/n tinggi. Lalu faktor lainnya yaitu peningkatan mikroorganisme dan N udara. Simbiosis dengan senyawa legum yaitu bakteri bintil akar atau rhizobium. Faktor lainnya yaitu pupuk dan air hujan. Fungsi unsur N adalah untuk memperbaiki pertumbuhan vegetatif dan pembentukan protein. Jika tanaman kekurangan N maka tanaman akan kerdil, pertumbuhan akar terbatas dan daun kuning. Jika tanaman kelebihan N maka akan menyebabkan tanaman lambat dalam proses pematangan. Nitrogen dalam tanah dalam berbagai bentuk yaitu protein, senyawa-senyawa amino, amonium, dan nitrat (Patti, dkk. 2013).

Nitrogen memiliki peran penting bagi tanaman, unsur nitrogen ini mampu medorong pertumbuhan tanaman menjadi cepat dan memperbaiki tingkat hasil panen pada tanaman. Tanaman yang kekurangan nitrogen fase vegetatifnya akan terhambat, warna daun pada tanamn akan kekuning-kuningan dan lama kelamaan akan mati. Sedangkan jika nitrogen diberikan berlebih tanaman tidak akan mampu menghasilkan bunga dan buah, tanamn tidak akan mengalami fase generatif. Peningkatan penyediaan nitrogen tanah untuk tanaman terutama dari meningkatnya jumlah nitrogen secara biologis atau dengan penambahan pupuk baik sintesis maupun non sitesis. Hal ini seolah olah bertentangan, dimana unsur hara yang diabsorsi dari tanah dalam jumlah terbesar dari tanaman adalah unsur hara yang sebagian besar sangat terbatas penyediaannya. Adanya penambahan kesuburan alami dengan pupuk-pupuk komersil merupakan praktik pertanian moderen (Kemas, 2005).

Diantara berbagai macam unsur hara yang dibutuhkan tanaman nitrogen merupakan salah satu diantara unsur hara makro tersebut yang sangat besar peranannya bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Nitrogen memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan pertumbuhan. Diantara tiga unsur yang biasa mengandung pupuk buatan yaitu kalium, fosfat, dan nitrogen, rupanya nitrogen mempunyai efek paling menonjol. Sebagian besar nitrogen dalam tanah didapatkan dalam bentuk organik. Secara relatif hanya sebagian kecil dari nitrogen tanah terdapat dalam bentuk amonium dan nitrat yang merupakan bentuk nitrogen yang tersedia bagi tanaman (Dewi, dkk. 2013).

(3)

dalam sintesa amino dan protein oleh tanaman inang. Jika tanaman atau jasad renik pengikat nitrogen bebas, maka bakteri pembusuk membebaskan asam amino dari protein, bakteri amonifikasi membebaskan amonium dari grup amino, yang kemudian dilarutkan dalam larutan tanah. Penerapan jumlah protein dilakuakan dengan penentuan jumlah nitrogen yang terkandung oleh suatu bahan N-total bahan diukur dengan menggunakan metode mikro-Kjeldahl. Prinsip dari metode ini adalah oksidasi senyawa organik oleh asam sulfat untuk membentuk CO2 dan dalam bentuk ammonia yaitu penentuan protein berdasarkan jumlah N (Ginting, dkk. 2013)..

Metode Kjeldahl merupakan metode yang digunakan untuk menentukan kadar nitrogen dalam senyawa organik maupun senyawa anorganik. Metode Kjeldahl atau Kjeldahl digestion dalam analisi kimia berarti sebuah metode yang dipakai dalam melihat nilai kuantitaif determinasi dari nitrogen yang dikembangkan oleh Jhon Kjeldahl pada tahun 1883. Cara Kjeldahl digunakan untuk menganalisis kadar protein kasar dalam bahan makanan secara tidak langsung. Metode ini terdiri dari tiga cara yaitu proses destruksi, destilasi dan titrasi. Dalam metode kjeldahl nitrogen dalam diubah menjadi ammonium melalui proses digestion dengan asam sulfat pekat yang berisi bahan-bahan lain yang membantu perubahan tersebut. Amonium yang terbentuk didestilasi dengan menambahkan alkali dan NH3 yang terdestilasi ditangkap oleh asam dan ditentukan jumlahnya melalui titrasi. Bahan-bahan yang membantu perubahan N menjadi NH4+ adalah garam-garam biasanya K2SO4, NaSO4, atau H2SO4 yang

bertujuan untuk meningkatkan suhu. Selain itu beberapa katalisator seperti selenium, air raksa, paraffin cair digunakan untuk merangsang dan mempercepat oksidasi bahan organik (Ginting, dkk. 2013).

II. TUJUAN

1. Mengetahui kadar nitrogen dalam tanah dengan metode kjeldahl 2. mengetahui manfaat nitrogen dalam tanah bagi pertumbuhan tanaman

III. ATAT DAN BAHAN Alat:

1. Erlenmeyer 6. Timbangan 11. Gelas piala

2. Rangkaian alat kjeldahl 7. Buret 12. Mesin destilasi

3. Labu kjeldahl 8. Statif 13. Mesin destruksi

4. Pilius 9. Botol timbang 14. Eksikator

5. Pipet tetes 10. Oven

(4)

1. Sampel tanah 5. Indikator metil merah

1. Ditimbang sampel tanah seberat 1 gram dan dituangkan kedalam labu kjeldahl 2. Ditambahkan 2 gram selenium dan 5 ml larutan H2SO4

3. Labu kjeldahl di destruksi ke dalam mesin destruksi selama 30 menit pada suhu 420°C

4. Setelah didestruksi labu kjeldahl didinginkan selama ± 20 menit 5. Ditambahkan 50 ml larutan akuades dan 15 ml larutan NaOH 30% 6. Labu kjeldahl didestilasikan ke dalam mesin destilasi selama 2 menit 7. Hasil dari mesin destilasi ditampung pada erlenmeyer

8. Ditambahkan 10 ml larutan H3BO3 4%, ditambah indikator campuran metil merah 4

tetes dan green bromokresol 4 tetes

9. Elenmeyer di titrasi dengan larutan H2SO4 0,05 N sampai warna menjadi merah

Penentuan KA

1. Ditimbang botol timbang dan tutup botol (A)

2. Ditimbang botol timbang ditambah tutup botol dan sampel tanah 5 gram (B) 3. Bolol timbang berisi sampel tanah di oven pada suhu 105°C selama 24 jam 4. Botol timbang setelah oven di masukkan kedalam eksikator selama ± 15 menit 5. Kemudian botol timbang berisi sampel tanah setelah dioven dan di eksikator

ditimbang (C)

V. HASIL PENGAMATAN

N

o

Kelompok

KA

Vol Titrasi % N Total

A

B

C

1

2

(5)

KA (Tanah Kering)

= CBC

A × 100%

= 31,91−30,06

30,06−26,91

×

100%

= 0,5873 × 100%

= 58,7 %

BKM

= BKU xKA+100100

= 5x100 58.7+100

= 158 .7500

= 3.15 gr x 1000 mg

= 3150 mg

Penetapan N

= (vol .titrasivol blanko)x0.05x14mg

BKM x100

= (1.6−0.3)X0.05X14mg

3150 x100

= 31500.91 x100

= 0.028%

VI. PEMBAHASAN

(6)

merupakan tahapan penambahan basa berlebih ke dalam larutan destilasi untuk mengubah NH4+ menjadi NH3 yang diikuti pemanasan dan kondensasi gas NH3 pada larutan penerima

Perpanjangan waktu distilasi dan volume yang dikumpulkan menghasilkan lebih banyak air yang juga akan tertampung pada larutan penerima. Namun kelebihan air ini tidak akan memperngaruhi hasil titrasi. Waktu distilasi dan volume distilat yang dikumpulkan harus distandarisasi. Laju distilasi dipengaruhi oleh kapasitas pendinginan dari kondensor dan suhu air pendingin. Pada tahap titrasi ini bertujuan untuk mengetahui jumlah amoniak dalam larutan penerima. Beberapa indikator yang berbeda telah digunakan untuk dapat memberikan perbedaan warna yang mencolok selama proses titrasi. indikator yang sering digunakan adalah campuran dari metil merah dan metilen biru. Indikator harus memiliki trayek pH perubahan wrana dimana titik ekivalen titrasi terjadi.

Dalam penetapan N total dengan metode Kjehdahl, nitrogen diubah dalam bentuk amonium, pada destruksi dengan asam sulfat pekat yang mengandung katalis dan zat-zat kimia lainnya yang dapat meningkatkan suhu pada waktu-waktu destruksi. Kemudian amonium ditetapkan dari jumlah amoniak yang dibebaskan pada penyulingan destrat. Bentuk-bentuk nitrogen anorganik yang dapat ditemukan dalam tanah adalah bentuk amonium, nitrat dan nitrit.

Dari hasil praktikum yang telah di lakukan dalam penetapan kandungan senyawa nitrogen yang ada di dalam tanah maka di dapatlah hasilnya. Dimana setelah melakukan rangkaian tahapan hingga akhirnya mendapatkan hasil yang berupa data. Hasil yang di dapat bahwa kandungan nitrogen yang terkandung di dalam tanah samirono yang di analisis adalah sebesar 0,028 %. Kandungan nitrogen yang rendah dapat diakibatkan karena terlalu seringnya hujan yang terjadi didaerah tersebut sehingga kandungan nitrogen terbawa oleh air, dapat juga karena penguapan ataupun karena diserap oleh tanaman. Nitrogen sangat dibutuhkan oleh tanaman karena kandungan nitrogen dalam tanah membantu tanaman dalam fase vegetatif, yaitu fase pertumbuhan, pemberian nitrogen dalam tanah biasanya pada saat awal setelah tanam untuk membantu mempercepat pertumbuhan pada tanaman. Biasanya penambahan nitrogen pada tanah dengan menambahkan pupuk urea karena kandungan nitrogennya yang tinggi, sedangkan pupuk kandang diberikan sebelum masa tanam dilakukan agar dapat dikomposisi oleh tanah terlebih dahulu.

(7)

pertumbuhan tanaman tersebut dapat terganggu. Hal ini karena senyawa nitrogen sangat penting bagi pertumbuhan tanaman.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi unsur N dalam tanah, faktor-faktor tersebut adalah kegiatan jasad renik, baik yang hidup bebas maupun yang bersimbiose dengan tanaman. Pertambahan lain dari nitrogen tanah adalah akibat loncatan suatu listrik di udara. Nitrogen dapat masuk melalui air hujan dalam bentuk nitrat. Jumlah ini sangat tergantung pada tempat dan iklim.

VII. KESIMPULAN

1. Penetapan nitrogen menggunakan metode kjeldahl melalui tiga tahapan yaitu destruksi, dengan mendestruksi nitrogen dalam tanah menjadi amonium kemudian didestilasi dan terakhir dititrasi menggunakan indikator metil merah. Dari hasil pengujian didapatkan nitrogen yang terkandung dalam tanah sebanyak 0,028 %.

2. Nitrogen yang terkandung dalam tanah membantu pertumbuhan vegetatif pada tanaman, pemberian nitrogen ini dilakukan pada awal setelah tanam karena akan mempercepat pertumbuhan tanaman. Jika tanaman kelebihan nitrogen tanaman hanya akan tumbuh semakin besar atau tinggi tanpa mengalami fase generatif sehingga dibutuhkan karbon untuk membantu proses pembungaan dan pembuahan dalam fase generatif.

VIII. DAFTAR PUSTAKA

Ali Hanafiah,Kemas. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Dewi, Yusriani Sapta, dan Mega Masithoh. 2013. Efektivitas Teknik Biofiltrasi Dengan

Media Bio-Ball Terhadap Penurunan Kadar Nitrogen Total. Dalam Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik Bandung. Vol 9, No.1: 45-53.

Ginting, R., Razali, dan Zulkifli, N. 2013. Jurnal Agroekoteknologi. Pemetaan Status Unsur Hara C-Organik dan Nitrogen Metode Kjeldahl . 1 (4): 1315.

Patti, P. S., Kaya, E., dan Silohooy. 2013. Jurnal Agrologia. Analisis Status Nitrogen dalam

Referensi

Dokumen terkait

kandungan protein yang terdapat pada pakkat dan untuk mengetahui perubahan kadar protein total dan Non Protein Nitrogen (NPN) dalam pakkat segar, bakar dan rebus. 1.2

Dari hasil penetapan kadar asam mefenamat dalam sediaan tablet secara titrasi asidi-alkalimetri, didapat bahwa sediaan tablet tersebut mengandung asam mefenamat dengan kadar

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar protein total dan non protein nitrogen (NPN) pada pakkat dan perubahan kadar pada pakkat segar, bakar dan rebus.. Sampel

dan N-NO3, prinsip penentuan kadar N total pada pupuk organik metode Kjedahl yaitu N- Organik dan N-NH 4 yang terdapat pada contoh di destruksi dengan asam sulfat dan

dan N-NO3, prinsip penentuan kadar N total pada pupuk organik metode Kjedahl yaitu N- Organik dan N-NH 4 yang terdapat pada contoh di destruksi dengan asam sulfat dan

Protein merupakan zat yang tersusun dari berbagai asam amino.Protein didalam tubuh dirubah menjadi asam amino.Dari 20 macam asam amino, tubuh kita membutuhkan 10 macam asam amino

protein yang banyak mengandung asam amino dengan gugus hidrofil.

Penetapan kadar protein dan NPN pada ulat kidu dilakukan sebelum dan sesudah digoreng dan direbus dengan menggunakan metode Kjeldahl yang merupakan metode sederhana untuk penetapan