43
Lampiran 1. Sampel yang digunakana
b
Gambar 1. a) Rotan muda segar, b) Pakkat segar
.
a
b
Gambar 2. a) Rotan muda bakar, b) Pakkat bakar
a
b
44
Lampiran 2. Tumbuhan Pakkat47
Lampiran 5. Skema Prosedur Preparasi Sampel Pakkat Segar
Rotan Muda
Dikupas kulitnya, diambil bagian dalam yang berwarna putih
Pakkat segar yang dihaluskan
Dihaluskan dengan blender sampai homogen Ditimbang ± 100 g pakkat segar
1 g pakkat segar yang dihaluskan
48
Lampiran 6. Skema Prosedur Preparasi Sampel Pakkat Bakar
Rotan Muda
Dibakar selama ± 15 menit
Dikupas kulitnya, diambil bagian dalam yang berwarna putih
Pakkat bakar yang dihaluskan
Dihaluskan menggunakan blender sampai homogen
Ditimbang ± 100 g pakkat bakar
1 g pakkat bakar yang dihaluskan
49
Lampiran 7. Skema Prosedur Preparasi Sampel Pakkat Rebus Rotan Muda
Dikupas kulitnya
Ditimbang ± 100 g pakkat
Pakkat rebus yang dihaluskan
Direbus menggunakan air mendidih 100 °C sebanyak 500 ml (sampel terbenam) selama 15 menit
Didinginkan
Dihaluskan menggunakan blender sampai homogen
1 g pakkat rebus yang dihaluskan
50
Lampiran 8. Skema Prosedur Penetapan Kadar Air
Pakkat
(Segar, Bakar, Rebus)
Dimasukkan ke dalam cawan yang telah diketahui beratnya
Dikeringkan dalam oven pada suhu 105°C selama 3 jam
Didinginkan dalam eksikator dan ditimbang hingga bobot konstan
Kadar air Pakkat bobot konstan
51
Lampiran 9. Skema Skrining Fitokimia taninPakkat Segar
Direndam dengan akuades di dalam tabung reaksi
Larutan uji
Dihaluskan menggunakan blender
Ditimbang 0,5 g pakkat
Diambil 1 ml larutan uji
Ditambahkan larutan FeCl3 secukupnya
52
Lampiran 10. Skema Skrining Fitokimia alkaloid
Pakkat Segar
Ditambahkan 1 ml HCl 2N dan 9 ml air Dihaluskan menggunakan blender Ditimbang 0,5 g pakkat
Ditambahkan 3 tetes pereaksi meyer
Tidak terdapat endapan (-) alkaloid
Dipanaskan di atas penangas air selama 2 menit Didinginkan dan disaring
Endapan Filtrat
Tabung reaksi 1 Tabung reaksi 2 Tabung reaksi 3
Ditambahkan 3 tetes pereaksi Dragendorff Ditambahkan 3
tetes pereaksi Bouchardat
Endapan cokelat kemerahan (+) alkaloid
53
Lampiran 11. Skema Prosedur Analisis Kadar Protein Total secara Kjeldahl
1 g pakkat (segar, bakar, rebus)
Dimasukkan ke dalam tabung Kjeldahl Ditambahkan 1 g Selenium
Didestruksi hingga jernih (suhu 375°C selama 30 menit) Ditambahkan 25 ml H2SO4 pekat
Dibiarkan dingin pada suhu kamar
Diaddkan dengan aquabides, dihomogenkan
Dipipet 25 ml, dipindahkan ke dalam labu Kjeldahl Ditambahkan NaOH 40% ( 50 ml)
Didestilasi hingga volume destilat ± 150 ml, Ditampung destilat dalam erlenmeyer penampung yang berisi 25 ml H3BO3 4 % dan 3 tetes indikator
Mengsel (larutan berwarna Hijau Zamrud)
Dititrasi dengan HCl 0,0117 N hingga berwarna ungu
Volume Titrasi
54
Lampiran 12. Skema Prosedur Pengerjaan Blanko
1 g Selenium
Dimasukkan ke dalam tabung Kjeldahl Ditambahkan 25 ml H2SO4 pekat
Didestruksi hingga jernih (suhu 375°C selama 30 menit) Dibiarkan dingin pada suhu kamar
Diaddkan dengan aquabides, dihomogenkan
Didestilasi hingga volume destilat ± 150 ml,
Ditampung destilat dalam erlenmeyer penampung yang berisi 25 ml H3BO3 4 % dan 3 tetes indikator Mengsel
(larutan berwarna hijau zamrud)
Dititrasi dengan HCl 0,0117 N hingga berwarna ungu
Volume Blanko
Ditambahkan NaOH 40% ( 50 ml)
Dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml
55
Lampiran 13. Skema Prosedur Analisis Kadar Protein Murni secara Kjeldahl
1 g pakkat (segar, bakar, rebus)
Dimasukkan kedalam gelas beker 200 ml Ditambahkan 50 ml aquades dan dibiarkan selama 30 menit
Ditambahkan 10 ml larutan ATA 10% dan dibiarkan selama 30 menit
Disaring dan dicuci endapan dengan larutan ATA sebanyak dua kali
Endapan (protein murni) Filtrat (NPN)
Dimasukkan ke dalam tabung Kjeldahl Ditambahkan 1 g Selenium
Ditambahkan 25 ml H2SO4 pekat
Didestruksi hingga jernih (suhu 375°C selama 30 menit) Dibiarkan dingin pada suhu kamar
Diaddkan dengan akuabides, dihomogenkan
Ditambahkan NaOH 40% (50 ml)
Ditampung destilat dalam erlenmeyer penampung yang berisi 25 ml H3BO3 4 % dan 3 tetes indikator Mengsel (larutan
berwarna hijau zamrud)
Didestilasi hingga volume destilat ±150 ml,
Dititrasi dengan HCl 0,0117 N hingga berwarna ungu
Volume Titrasi
56
Lampiran 14. Data Perhitungan Pembakuan Larutan Standar HCl 0,01 N
No. Berat Natrium Tetraborat (g)
Volume HCl (ml)
1 0,0180 8,15
2 0,0170 7,95
2 0,0150 6,75
N larutan HCl = berat Natrium tetraborat (mg) volume HCl (ml) x BE Natrium tetraborat
N1 =
18,0
8,15 x 190,6 = 0,0116 N
N2 =
17
7,95 x 190,6 = 0,0112 N
N3 =
15
6,75 x 190,6 = 0,0118 N
Normalitas rata-rata (Nr) dan persen deviasi (% d)
Nr1 =
N1 + N2
2 =
0,0116 + 0,0112
2 = 0,0114 N
% d1 = �
(N1 - Nr1)
Nr1 �
x 100% = �0,0116 - 0,0114
0,0114 � x 100% = 1,75%
Nr2 =
N1 + N3
2 =
0,0116 + 0,0118
2 = 0,0117 N
% d2 = �
(N1 - Nr2)
Nr2 �
x 100% = �0,0116 - 0,0117
0,0117 � x 100% = 0,85%
Nr3 =
N2 + N3
2 =
0,0117 + 0,0115
2 = 0,0115 N
% d3 = �
(N2 - Nr3)
Nr3 �
x 100% = �0,0117 - 0,0115
0,0115 � x 100% = 2,6%
57
Lampiran 15. ContohPerhitungan Kadar Air pada Sampel
Kadar Air (%) = W2−W3
W2−W1 X 100% Dik : W1 = Berat kosong
W2 = Berat kosong + contoh
W3 = Berat kosong dan contoh setelah dikeringkan
Contoh perhitungan kadar air pada pakkat segar 1. W1 = 40,7907
W2 = 43,1412
W3 = 41,0587
Kadar air (%) = 43,1412−41,0587
43,1412−40,7907 x 100%
= 88,65%
2. W1 = 57,5255
W2 = 59,5905
W3 = 57,7560
Kadar air (%) = 59,5905−57,7560
59,5905−57,5255 x 100%
= 88,73%
3. W1 = 58,5667
W2 = 61,6420
W3 = 58,9196
Kadar air (%) = 61,6420−58,9196
61,6420−58,5667 x 100%
= 88,65%
4. W1 = 39,5366
W2 = 41,6126
W3 = 39,7696
Kadar air (%) = 41,6126− 39,7696
41,6126−39,5366 x 100%
58
5. W1 = 38,0280W2 = 41,0853
W3 = 38,3795
Kadar air (%) = 41,0853−38,3795
41,0853−38,0280 x 100%
= 88,44%
6. W1 = 38,0271
W2 = 40,1615
W3 = 38,2681
Kadar air (%) = 40,1615−38,2681
40,1615−38,0271 x100%
= 88,78%
Kadar air rata-rata (%) = 88,6+88,8+88,5+88,8+88,5+88,7 6
= 88,68 %
59
Lampiran 16. Hasil Penetapan Kadar AirSam pel Berat Cawan Kosong (gram) Berat Cawan + Sampel (gram) Berat Sampel (gram)
Berat Cawan + Sampel Setelah
Dikeringkan (gram) Berat
Sampel Kering
Kadar Air (%)
1 2 3
W1 W2 W3
PS
38,0271 40,0615 2,0344 38,2612 38,2583 38,2581 0,2310 88,65 40,7907 42,8412 2,0505 41,0241 41,0220 41,0218 0,2311 88,73 38,0280 40,0853 2,0573 38,2641 38,2617 38,2615 0,2335 88,65 57,5255 59,5905 2,0650 57,7573 57,7562 57,7560 0,2305 88,84 58,5667 60,6420 2,0753 58,8091 58,8068 58,8066 0,2399 88,44 39,5366 41,6126 2,0760 39,7713 39,7698 39,7696 0,2330 88,78
Rata – Rata 88,68
PB
39,5370 41,5654 2,0284 39,7778 39,7753 39,7751 0,2381 88,26 48,0480 50,0863 2,0383 48,2897 48,2874 48,2872 0,2392 88,26 40,0397 42,0786 2,0389 40,2827 40,2806 40,2804 0,2407 88,19 40,8398 42,8964 2,0566 41,0919 41,0796 41,0794 0,2396 88,35 39,5382 41,5993 2,0611 39,7831 39,7809 39,7807 0,2425 88,23 39,5366 41,6126 2,0760 39,7834 39,7818 39,7816 0,2450 88,20
Rata – Rata 88,25
PR
38,7612 40,7677 2,0065 38,9509 38,9486 38,9484 0,1872 90,67 39,5370 41,5654 2,0284 39,7285 39,7263 39,7261 0,1891 90,68 38,0271 40,0615 2,0344 38,2198 38,2177 38,2175 0,1904 90,64 38,0292 40,0644 2,0352 38,2198 38,2177 38,2175 0,1883 90,75 48,0480 50,0863 2,0383 48,2426 48,2403 48,2401 0,1921 90,58 41,1198 43,1720 2,0522 41,3139 41,3116 41,3114 0,1916 90,66
Rata – Rata 90,66
60
Lampiran 17. Contoh Perhitungan Kadar N-Total pada Sampel
% (N-total) =ml HCl (sampel – blanko)
berat sampel (g) x 1000 x N HCl x 14,007 x Fp x 100% Keterangan:
N HCl = Normalitas HCl hasil pembakuan
Contoh perhitungan kadar N-total pada pakkat segar : Volume larutan HCl titrasi sampel = 14,85 ml
Volume larutan HCl titrasi blanko = 0 ml Fp (faktor pengenceran) = 4
Normalitas larutan HCl = 0,0117 N
Berat sampel = 1,0125 g
% N-total = 14,85
1,0125 x 1000 x 0,0117 x 14,007 x 4 x 100% = 0,961%
= 0,961 g/100g
61
Lampiran 18. Contoh Perhitungan Kadar N-Protein pada Sampel
% N (N-protein) = ml HCl (sampel – blanko)
berat sampel (g) x 1000 x N HCl x 14,007 x Fp x 100%
Keterangan:
N HCl = Normalitas HCl hasil pembakuan
Contoh perhitungan kadar N-protein pada pakkat segar : Volume larutan HCl titrasi sampel = 5,50 ml
Volume larutan HCl titrasi blanko = 0 ml
Fp (faktor pengenceran) = 4
Normalitas larutan HCl = 0,0117 N
Berat sampel = 1,0017 g
% N-protein = 5,50
1,0017 x 1000 x 0,0117 x 14,007 x 4 x 100% = 0,360%
= 0,360 g/100g
62
Lampiran 19. Contoh Perhitungan Kadar Protein Total pada Sampel Kadar Protein Total (%) = % N-total x faktor konversi
Keterangan:
Faktor konversi pada pakkat = 6,25
Contoh perhitungan kadar protein total pada pakkat segar:
N HCl = Normalitas HCl hasil pembakuan
Contoh perhitungan kadar N-total pada pakkat segar : Volume larutan HCl titrasi sampel = 14,85 ml
Volume larutan HCl titrasi blanko = 0 ml Fp (faktor pengenceran) = 4
Normalitas larutan HCl = 0,0117 N
Berat sampel = 1,0125 g
Kadar Protein Total (%) = 14,85
1,0125 x 1000 x 0,0117 x 14,007 x 4 x 6,25 x 100% = 6,01%
= 6,01 g/100g
63
Lampiran 20. Contoh Perhitungan Kadar Protein Murni pada Sampel Kadar Protein Murni (%) = % N-protein x faktor konversi
Keterangan:
Faktor konversi pada pakkat = 6,25
Contoh perhitungan kadar protein murni pada pakkat segar:
N HCl = Normalitas HCl hasil pembakuan Volume larutan HCl titrasi sampel = 5,50 ml Volume larutan HCl titrasi blanko = 0 ml
Fp (faktor pengenceran) = 4
Normalitas larutan HCl = 0,0117 N
Berat sampel = 1,0017 g
Kadar Protein Total (%) = 5,50
1,0017 x 1000 x 0,0117 x 14,007 x 4 x 6,25 x 100% = 2,25%
= 2,25 g/100g
64
Lampiran 21. Contoh Perhitungan Kadar Protein Total terhadap Kadar “Dry Basis” Pakkat Segar
Kadar protein total terhadap kadar sampel “dry basis” (%) = a b x c
Keterangan :
a = berat sampel sebelum dikeringkan
b = berat sampel setelah dikeringkan c = kadar protein total (%)
Kadar protein total terhadap kadar “dry basis” pakkat segar
=
2,0344 g0,231 g x 6,01g/100g = 52,93 g/100g
Perhitungan kadar protein total terhadap kadar “dry basis” pada sampel pakkat
65
Lampiran 22. Contoh Perhitungan Kadar Protein Total terhadap Kadar “Dry Basis” Pakkat Bakar
Kadar protein total terhadap kadar sampel “dry basis” (%) = a b x c
Keterangan :
a = berat sampel sebelum dikeringkan
b = berat sampel setelah dikeringkan c = kadar protein total (%)
Kadar protein total terhadap kadar “dry basis” pakkat bakar
=
2,0284 g0,2381 g x 4,86 g/100g = 41,40 g/100g
Perhitungan kadar protein total terhadap kadar “dry basis” pada sampel pakkat
66
Lampiran 23. Contoh Perhitungan Kadar Protein Total terhadap Kadar “Dry Basis” Pakkat Rebus
Kadar protein total terhadap kadar sampel “dry basis” (%) = a b x c
Keterangan :
a = berat sampel sebelum dikeringkan
b = berat sampel setelah dikeringkan c = kadar protein total (%)
Kadar protein total terhadap kadar “dry basis” pakkat rebus
=
2,0065 g0,1872 g x 3,07 g/100g = 32,91 g/100g
67
Lampiran 24. Contoh Perhitungan Kadar Protein Murni terhadap Kadar “Dry Basis” Pakkat Segar
Kadar protein murni terhadap kadar sampel “dry basis” (%) = a b x c
Keterangan :
a = berat sampel sebelum dikeringkan b = berat sampel setelah dikeringkan c = kadar protein murni (%)
Kadar protein murni terhadap kadar “dry basis” pakkat segar
=
2,0344 g0,231 g x 2,25 g/100g = 19,82 g/100g
Perhitungan kadar protein murni terhadap kadar “dry basis” pada sampel pakkat
68
Lampiran 25. Contoh Perhitungan Kadar Protein Murni terhadap Kadar “Dry Basis” Pakkat Bakar
Kadar proteinmurni terhadap kadar sampel “dry basis” (%) = a b x c
Keterangan :
a = berat sampel sebelum dikeringkan
b = berat sampel setelah dikeringkan c = kadar protein murni (%)
Kadar protein murni terhadap kadar “dry basis” pakkat bakar
=
2,0284 g0,2381 g
x 1,79 g/100g = 15,25 g/100g
69
Lampiran 26. Contoh Perhitungan Kadar Protein Murni terhadap Kadar “Dry Basis” Pakkat Rebus
Kadar proteinmurni terhadap kadar sampel “dry basis” (%) = a b x c
Keterangan :
a = berat sampel sebelum dikeringkan
b = berat sampel setelah dikeringkan c = kadar protein murni (%)
Kadar protein murni terhadap kadar “dry basis” pakkat rebus = 2,0065 g
0,1872 g x 1,08 g/100g = 11,58 g/100g
70
Lampiran 27. Hasil Penetapan Kadar N-Total pada Sampel 1. Hasil Penetapan Kadar N-Total pada Pakkat segar
No. Kode Sampel
Berat Sampel (g)
Volume Titar Sampel (ml)
Kadar N-Total (g/100g)
1 PS1 1,0125 14,85 0,961
2 PS2 1,0170 14,90 0,960
3 PS3 1,0258 15,05 0,962
4 PS4 1,0259 15,05 0,962
5 PS5 1,0356 15,15 0,959
6 PS6 1,0361 15,15 0,959
2. Hasil Penetapan Kadar N-Total pada Pakkat Bakar
No. Kode Sampel Berat Sampel (g) Volume Titar Sampel (ml) Kadar N-Total (g/100g)
1 PB1 1,0039 11,90 0,777
2 PB2 1,0067 11,90 0,775
3 PB3 1,0143 12,00 0,776
4 PB4 1,0183 12,00 0,772
5 PB5 1,0203 12,05 0,774
6 PB6 1,0252 12,15 0,777
3. Hasil Penetapan Kadar N-Total pada Pakkat Rebus
No. Kode Sampel Berat Sampel (g) Volume Titar Sampel (ml) Kadar N-Total (g/100g)
1 PR1 1,0022 7,50 0,491
2 PR2 1,0126 7,60 0,492
3 PR3 1,0137 7,60 0,491
4 PR4 1,0159 7,65 0,494
5 PR5 1,0293 7,70 0,490
71
Lampiran 28. Hasil Penetapan Kadar N-Protein pada Sampel 1. Hasil Penetapan Kadar N-Protein pada Pakkat Segar
No. Kode Sampel Berat Sampel (g) Volume Titar sampel (ml) Kadar N-Protein (g/100g)
1 PS1 1,0017 5,50 0,360
2 PS2 1,0154 5,60 0,362
3 PS3 1,0171 5,60 0,361
4 PS4 1,0199 5,60 0,360
5 PS5 1,0285 5,65 0,360
6 PS6 1,0291 5,65 0,360
2. Hasil Penetapan Kadar N-Protein pada Pakkat Bakar
No. Kode Sampel Berat Sampel (g) Volume Titar sampel (ml) Kadar N-Protein (g/100g)
1 PB1 1,0165 4,45 0,287
2 PB2 1,0198 4,45 0,286
3 PB3 1,0239 4,50 0,288
4 PB4 1,0291 4,50 0,287
5 PB5 1,0346 4,55 0,288
6 PB6 1,0395 4,55 0,287
3. Hasil Penetapan Kadar N-Protein pada Pakkat Rebus No. Kode
Sampel Berat Sampel (g) Volume Titar sampel (ml) Kadar N-Protein (g/100g)
1 PR1 1,0058 2,65 0,173
2 PR2 1,0095 2,65 0,172
3 PR3 1,0249 2,75 0,176
4 PR4 1,0256 2,75 0,176
5 PR5 1,0301 2,80 0,177
72
Lampiran 29. Hasil Penetapan Kadar Protein Total pada Sampel 1. Hasil Penetapan Kadar Protein Total pada Pakkat Segar
No. Kode Sampel Berat Sampel (g) Volume Titar Sampel (ml) Kadar Protein Total (g/100g)
Kadar Protein Total (g/100g) Terhadap “wet basis”
Terhadap “dry basis”
1 PS1 1,0125 14,85 6,01 6,01 52,93
2 PS2 1,0170 14,90 6,00 6,00 53,24
3 PS3 1,0258 15,05 6,01 6,01 52,95
4 PS4 1,0259 15,05 6,01 6,01 53,84
5 PS5 1,0356 15,15 5,99 5,99 51,82
6 PS6 1,0361 15,15 5,99 5,99 53,37
2. Hasil Penetapan Kadar Protein Total pada Pakkat Bakar
No. Kode Sampel Berat Sampel (g) Volume Titar Sampel (ml) Kadar Protein Total (g/100g)
Kadar Protein Total (g/100g) Terhadap “wet basis”
Terhadap “dry basis”
1 PB1 1,0039 11,90 4,86 4,86 41,40
2 PB2 1,0067 11,90 4,84 4,84 41,24
3 PB3 1,0143 12,00 4,85 4,85 41,08
4 PB4 1,0183 12,00 4,83 4,83 41,46
5 PB5 1,0203 12,05 4,84 4,84 41,14
6 PB6 1,0252 12,15 4,86 4,86 41,18
3. Hasil Penetapan Kadar Protein Total pada Pakkat Rebus
No. Kode Sampel Berat Sampel (g) Volume Titar Sampel (ml) Kadar Protein Total (g/100g)
Kadar Protein Total (g/100g) Terhadap “wet basis”
Terhadap “dry basis”
1 PR1 1,0022 7,50 3,07 3,07 32,91
2 PR2 1,0126 7,60 3,08 3,08 33,04
3 PR3 1,0137 7,60 3,07 3,07 32,80
4 PR4 1,0159 7,65 3,09 3,09 33,40
5 PR5 1,0293 7,70 3,06 3,06 32,47
73
Lampiran 30. Hasil Penetapan Kadar Protein Murni pada Sampel 1. Hasil Penetapan Kadar Protein Murni pada Pakkat Segar
No. Kode Sampel Berat Sampel (g) Volume Titar Sampel (ml) Kadar Protein Murni (g/100g)
Kadar Protein Murni (g/100g) Terhadap “wet basis”
Terhadap “dry basis”
1 PS1 1,0017 5,50 2,25 2,25 19,82
2 PS2 1,0154 5,60 2,26 2,26 20,05
3 PS3 1,0171 5,60 2,26 2,26 19,91
4 PS4 1,0199 5,60 2,25 2,25 20,16
5 PS5 1,0285 5,65 2,25 2,25 19,46
6 PS6 1,0291 5,65 2,25 2,25 20,05
2. Hasil Penetapan Kadar Protein Murni pada Pakkat Bakar
No. Kode Sampel Berat Sampel (g) Volume Titar Sampel (ml) Kadar Protein Murni (g/100g)
Kadar Protein Murni (g/100g) Terhadap “wet basis”
Terhadap “dry basis”
1 PB1 1,0165 4,45 1,79 1,79 15,25
2 PB2 1,0198 4,45 1,79 1,79 15,25
3 PB3 1,0239 4,50 1,80 1,80 15,25
4 PB4 1,0291 4,50 1,79 1,79 15,36
5 PB5 1,0346 4,55 1,80 1,80 15,30
6 PB6 1,0395 4,55 1,79 1,79 15,17
3. Hasil Penetapan Kadar Protein Murni pada Pakkat Rebus
No. Kode Sampel Berat Sampel (g) Volume Titar Sampel (ml) Kadar Protein Murni (g/100g)
Kadar Protein Murni (g/100g) Terhadap “wet basis”
Terhadap “dry basis”
1 PR1 1,0058 2,65 1,08 1,08 11,58
2 PR2 1,0095 2,65 1,08 1,08 11,58
3 PR3 1,0249 2,75 1,10 1,10 11,75
4 PR4 1,0256 2,75 1,10 1,10 11,89
5 PR5 1,0301 2,80 1,11 1,11 11,78
74
Lampiran 31. Perhitungan Analisis Statistik Uji T untuk mencari Kadar N-Total Sebenarnya pada Pakkat Segar
No. Kadar N-Total (g/100g)
(Xi) � − �� (� − ��)
2
1 0,961 0 0
2 0,960 -0,001 0,000001
3 0,962 0,001 0,000001
4 0,962 0,001 0,000001
5 0,959 -0,002 0,000004
6 0,959 -0,002 0,000004
∑ �= 5,763 �(� − ��)2
= 0,000011
�� = 0,961
SD =
�
∑(�−��)2 �−1=
�
0,0000116 - 1
= 0,0015
Uji statistik pada taraf kepercayaan 99% maka nilai α = 0,01 ; dk = n-1 = 6-1 = 5
Diperoleh ttabel= (1 – ½ α); dk
= (1 – 0,005); 5 = 0,995; 5 = 4,03
Syarat penerimaan data apabila thitung ≤ ttabel
thitung =
�
�−��
��√�
�
thitung 1 =
�
00,0015√6
�
= 0 (data diterima)thitung 2 =
�
-0,001
75
thitung 3 =�
0,001
0,0015√6
�
= 0,2722 (data diterima)thitung4 =
�
0,001
0,0015√6
�
= 0,2722 (data diterima)thitung5 =
�
-0,002
0,0015√6
�
= 0,5433 (data diterima)thitung6 =
�
-0,002
0,0015√6
�
= 0,5433 (data diterima)Semua data diterima, maka kadar N-total sebenarnya pada pakkat segar untuk α = 0,01; dk = n-1 = 6-1= 5 adalah:
μ = �� ± ttabel x
�� √�
= (0,961 ± 4,03 x 0,0015 √6 )
76
Lampiran 32. Perhitungan Analisis Statistik Uji T untuk mencari Kadar N-Total Sebenarnya pada Pakkat Bakar
No. Kadar N-Total (g/100g)
(Xi) � − �� (� − ��)
2
1 0,777 0,002 0,000004
2 0,775 0 0
3 0,776 0,001 0,000001
4 0,772 -0,003 0,000009
5 0,774 -0,001 0,000001
6 0,777 0,002 0,000004
∑ �= 4,651 �(� − ��)2
= 0,000019
�� = 0,775
SD =
�
∑(�−��)2
�−1
=
�
0,0000196 - 1
= 0,0019
Uji statistik pada taraf kepercayaan 99% maka nilai α = 0,01 ; dk = n-1 = 6-1 = 5
Diperoleh ttabel= (1 – ½ α); dk
= (1 – 0,005); 5 = 0,995; 5 = 4,03
Syarat penerimaan data apabila thitung ≤ ttabel
thitung =
�
X−X� SD√n
�
thitung 1 =
�
0,002
0,0019√6
�
= 0,5103 (data diterima)thitung 2 =
�
077
thitung 3 =�
0,001
0,0019√6
�
= 0,2147 (data diterima)thitung 4 =
�
-0,003
0,0019√6
�
= 0,6446 (data diterima)thitung5=
�
-0,001
0,0019√6
�
= 0,2147 (data diterima)thitung6=
�
0,002
0,0019√6
�
= 0,5103 (data diterima)Semua data diterima, maka kadar N-total sebenarnya pada pakkat bakar untuk α = 0,01; dk = n-1 = 6-1= 5 adalah:
μ = �� ± ttabel x
�� √�
= (0,775 ± 4,03 x 0,0019 √6 )
78
Lampiran 33. Perhitungan Analisis Statistik Uji T untuk mencari Kadar N-Total Sebenarnya pada Pakkat Rebus
No. Kadar N-Total (g/100g)
(Xi) � − �� (� − ��)
2
1 0,491 0 0
2 0,492 0,001 0,000001
3 0,491 0 0
4 0,494 0,003 0,000009
5 0,490 -0,001 0,000001
6 0,490 -0,001 0,000001
∑ �= 2,948 �(� − ��)2
= 0,000012
�� = 0,491
SD =
�
∑(�−��)2
�−1
=
�
0,0000126 - 1
= 0,0015
Uji statistik pada taraf kepercayaan 99% maka nilai α = 0,01 ; dk = n-1 = 6-1 = 5
Diperoleh ttabel= (1 – ½ α); dk
= (1 – 0,005); 5 = 0,995; 5 = 4,03
Syarat penerimaan data apabila thitung ≤ ttabel
thitung=
�
�−��
��√�
�
thitung1=
�
00,0015 √6
�
= 0 (data diterima)thitung2=
�
0,001
79
thitung3=�
0
0,0015 √6
�
= 0 (data diterima)thitung4=
�
0,003
0,0015 √6
�
= 0,8165 (data diterima)thitung5=
�
-0,001
0,0015 √6
�
= 0,2722 (data diterima)thitung6=
�
-0,001
0,0015 √6
�
= 0,2722 (data diterima)Semua data diterima, maka kadar N-total sebenarnya pada pakkat rebus untuk α = 0,01; dk = n-1 = 6-1= 5 adalah:
μ = �� ± ttabel x
�� √�
= (0,491 ± 4,03 x 0,0015 √6 )
80
Lampiran 34. Perhitungan Analisis Statistik Uji T untuk mencari Kadar N-Protein Sebenarnya pada Pakkat Segar
No. Kadar N-Protein (g/100g)
(Xi) � − �� (� − ��)
2
1 0,360 -0,001 0,000001
2 0,362 0,001 0,000001
3 0,361 0 0
4 0,360 -0,001 0,000001
5 0,360 -0,001 0,000001
6 0,360 -0,001 0,000001
∑ �= 2,163 �(� − ��)2
= 0,000005
�� = 0,361
SD =
�
∑(�−��)2
�−1
=
�
0,0000056-1
= 0,001
Uji statistik pada taraf kepercayaan 99% maka nilai α = 0,01 ; dk = n-1 = 6-1 = 5
Diperoleh ttabel= (1 – ½ α); dk
= (1 – 0,005); 5 = 0,995; 5 = 4,03
Syarat penerimaan data apabila thitung ≤ ttabel
thitung=
�
�−��
��√�
�
thitung1=
�
-0,001
0,001 √6
�
= 0,4082 (data diterima)thitung2=
�
0,001
81
thitung3=�
0
0,001 √6
�
= 0 (data diterima)thitung4=
�
-0,001
0,001 √6
�
= 0,4082 (data diterima)thitung5=
�
-0,001
0,001√6
�
= 0,4082 (data diterima)thitung6=
�
-0,001
0,001 √6
�
= 0,4082 (data diterima)Semua data diterima, maka kadar N-protein sebenarnya pada pakkat segar untuk α = 0,01; dk = n-1 = 6-1= 5 adalah:
μ = �� ± ttabel x
�� √�
= (0,361 ± 4,03 x 0,001 √6 )
82
Lampiran 35. Perhitungan Analisis Statistik Uji T untuk mencari Kadar N-Protein Sebenarnya pada Pakkat Bakar
No. Kadar N-Protein (g/100g)
(Xi) � − �� (� − ��)2
1 0,287 0 0
2 0,286 -0,001 0,000001
3 0,288 0,001 0,000001
4 0,287 0 0
5 0,288 0,001 0,000001
6 0,287 0 0
∑ �= 1,723 �(� − ��)2
= 0,000003
�� = 0,287
SD =
�
∑(�−��)2
�−1
=
�
0,0000036-1
= 0,0008
Uji statistik pada taraf kepercayaan 99% maka nilai α = 0,01 ; dk = n-1 = 6-1 = 5
Diperoleh ttabel= (1 – ½ α); dk
= (1 – 0,005); 5 = 0,995; 5 = 4,03
Syarat penerimaan data apabila thitung ≤ ttabel
thitung=
�
�−��
��√�
�
thitung1=
�
00,0008 √6
�
= 0 (data diterima)thitung2=
�
-0,001
0,0008√6
�
= 0,5103 (data diterima)thitung3=
�
0,001
83
thitung4=�
0
0,0008 √6
�
= 0 (data diterima)thitung5=
�
0,001
0,0008 √6
�
= 0,5103 (data diterima)thitung6=
�
00,0008 √6
�
= 0 (data diterima)Semua data diterima, maka kadar N-protein sebenarnya pada pakkat bakar untuk α = 0,01; dk = n-1 = 6-1= 5 adalah:
μ = �� ± ttabel x
�� √�
= (0,287 ± 4,03 x 0,0008 √6 )
84
Lampiran 36. Perhitungan Analisis Statistik Uji T untuk mencari Kadar N-Protein Sebenarnya pada Pakkat Rebus
No. Kadar N-Protein (g/100g)
(Xi) � − �� (� − ��)
2
1 0,173 -0,003 0,000009
2 0,172 -0,004 0,000016
3 0,176 0 0
4 0,176 0 0
5 0,177 0,001 0,000001
6 0,179 0,003 0,900001
∑ �= 1,053 �(� − ��)2
= 0,000035
�� = 0,176
SD =
�
∑(�−��)2
�−1
=
�
0,0000356-1
= 0,0026
Uji statistik pada taraf kepercayaan 99% maka nilai α = 0,01 ; dk = n-1 = 6-1 = 5
Diperoleh ttabel= (1 – ½ α); dk
= (1 – 0,005); 5 = 0,995; 5 = 4,03
Syarat penerimaan data apabila thitung ≤ ttabel
thitung=
�
�−��
��√�
�
thitung1=
�
-0,003
0,0026 √6
�
= 0,4711 (data diterima)thitung2=
�
-0,004
85
thitung3=�
0
0,0026 √6
�
= 0 (data diterima)thitung4=
�
00,0026 √6
�
= 0 (data diterima)thitung5=
�
0,001
0,0026 √6
�
= 0,1570 (data diterima)thitung6=
�
0,003
0,0026 √6
�
= 0,4711 (data diterima)Semua data diterima, maka kadar N-protein sebenarnya pada pakkat rebus untuk α = 0,01; dk = n-1 = 6-1= 5 adalah:
μ = �� ± ttabel x
�� √�
= (0,176 ± 4,03 x 0,0026 √6 )
86
Lampiran 37. Perhitungan Kadar NPN pada Sampel
% NPN = % N-total - % N-protein
1. Pakkat Segar
% N-total = 0,961% % N-protein = 0,361%
% NPN = % N-total - % N-protein = 0,961% – 0,361% = 0,600%
2. Pakkat Bakar
% N-total = 0,775% % N-protein = 0,287%
% NPN = % N-total - % N-protein = 0,775% – 0,287%
= 0,488%
3. Pakkat Rebus
% N-total = 0,491% % N-protein = 0,176%
87
Lampiran 38. Hasil Kadar N-Total, N-Protein, dan NPN pada Sampel
No. Sampel
Kadar N-total (g/100g) Rata-rata
Kadar N-protein (g/100g) Rata-rata
Kadar NPN (%)
88
Lampiran 39. Perhitungan Analisis Statistik Uji T untuk mencari Kadar Protein Total Sebenarnya terhadap Kadar “Wet Basis” Pakkat Segar
No.
Kadar Protein Total (g/100g)
(Xi)
� − �� (� − ��)2
1 6,01 0,01 0,0001
2 6,00 0 0
3 6,01 0,01 0,0001
4 6,01 0,01 0,0001
5 5,99 -0,01 0,0001
6 5,99 -0,01 0,0001
∑ �= 36,01 �(� − ��)2
= 0,0005
�� = 6,00
SD =
�
∑(�−��)2
�−1
=
�
0,00056-1
= 0,01
Uji statistik pada taraf kepercayaan 99% maka nilai α = 0,01 ; dk = n-1 = 6-1 = 5
Diperoleh ttabel= (1 – ½ α); dk
= (1 – 0,005); 5 = 0,995; 5 = 4,03
Syarat penerimaan data apabila thitung ≤ ttabel
thitung=
�
�−��
��√�
�
thitung1=
�
0,010,01 √6
�
= 0,4082 (data diterima)thitung2=
�
089
thitung3=�
0,01
0,01 √6
�
= 0,4082 (data diterima)thitung4=
�
0,010,01 √6
�
= 0,4082 (data diterima)thitung5=
�
-0,010,01 √6
�
= 0,4082 (data diterima)thitung6=
�
-0,010,01 √6
�
= 0,4082 (data diterima)Semua data diterima, maka kadar protein total sebenarnya terhadap kadar “wet basis” pada pakkat segar untuk α = 0,01; dk = n-1 = 6-1= 5 adalah:
μ = �� ± ttabel x
�� √�
= (6,00 ± 4,03 x 0,01 √6)
90
Lampiran 40. Perhitungan Analisis Statistik Uji T untuk mencari Kadar Protein Total Sebenarnya terhadap Kadar “Wet Basis” Pakkat Bakar
No. Kadar Protein Total (g/100g)
(Xi) � − �� (� − ��)
2
1 4,86 0,02 0,0004
2 4,84 0 0
3 4,85 0,01 0,0001
4 4,83 -0,01 0,0001
5 4,84 0 0
6 4,86 0,02 0,0004
∑ �= 29,08 �(� − ��)2
= 0,001
�� = 4,84
SD =
�
∑(�−��)2
�−1
=
�
0,0016-1
= 0,0141
Uji statistik pada taraf kepercayaan 99% maka nilai α = 0,01 ; dk = n-1 = 6-1 = 5
Diperoleh ttabel= (1 – ½ α); dk
= (1 – 0,005); 5 = 0,995; 5 = 4,03
Syarat penerimaan data apabila thitung ≤ ttabel
thitung=
�
�−��
��√�
�
thitung1=
�
0,02
0,0141 √6
�
= 0,5791 (data diterima)thitung2=
�
091
thitung3=�
0,01
0,0141 √6
�
= 0,2895 (data diterima)thitung4=
�
-0,01
0,0141 √6
�
= 0,2895 (data diterima)thitung5=
�
00,0141 √6
�
= 0 (data diterima)thitung6=
�
0,02
0,0141 √6
�
= 0,5791 (data diterima)Semua data diterima, maka kadar protein total sebenarnya terhadap kadar “wet basis” pada pakkat bakar untuk α = 0,01; dk = n-1 = 6-1= 5 adalah:
μ = �� ± ttabel x ��
√�
= (4,84 ± 4,03 x 0,0141 √6 )
92
Lampiran 41. Perhitungan Analisis Statistik Uji T untuk mencari Kadar Protein Total Sebenarnya terhadap Kadar “Wet Basis” Pakkat Rebus
No. Kadar Protein Total (g/100g)
(Xi) � − �� (� − ��)
2
1 3,07 0 0
2 3,08 0,01 0,0001
3 3,07 0 0
4 3,09 0,02 0,0004
5 3,06 -0,01 0,0001
6 3,06 -0,01 0,0001
∑ �= 18,43 �(� − ��)2
= 0,0007
�� = 3,07
SD =
�
∑(��−��)2
�−1
=
�
0,00076-1
= 0,0118
Uji statistik pada taraf kepercayaan 99% maka nilai α = 0,01 ; dk = n-1 = 6-1 = 5
Diperoleh ttabel= (1 – ½ α); dk
= (1 – 0,005); 5 = 0,995; 5 = 4,03
Syarat penerimaan data apabila thitung ≤ ttabel
thitung=
�
�−��
��√�
�
thitung1=
�
00,0118 √6
�
= 0 (data diterima)thitung2=
�
0,01
93
thitung3=�
0
0,0118 √6
�
= 0 (data diterima)thitung4=
�
0,02
0,0118 √6
�
= 0,6919 (data diterima)thitung5=
�
-0,01
0,0118 √6
�
= 0,3460 (data diterima)thitung6=
�
-0,01
0,0118 √6
�
= 0,3460 (data diterima)Semua data diterima, maka kadar protein total sebenarnya terhadap kadar “wet basis” pada pakkat rebus untuk α = 0,01; dk = n-1 = 6-1= 5 adalah:
μ = �� ± ttabel x
�� √�
= (3,07 ± 4,03 x 0,0118 √6 )
94
Lampiran 42. Perhitungan Analisis Statistik Uji T untuk mencari Kadar Protein Murni Sebenarnya terhadap Kadar “Wet Basis” Pakkat Segar
No. Kadar Protein Murni (g/100g)
(Xi) � − �� (� − ��)
2
1 2.25 0 0
2 2.26 0,01 0,0001
3 2.26 0,01 0,0001
4 2.25 0 0
5 2.25 0 0
6 2.25 0 0
∑ �= 13,52 �(� − ��)2
= 0,0002
�� = 2,25
SD =
�
∑(�−��)2
�−1
=
�
0,00026-1
= 0,0063
Uji statistik pada taraf kepercayaan 99% maka nilai α = 0,01 ; dk = n-1 = 6-1 = 5
Diperoleh ttabel= (1 – ½ α); dk
= (1 – 0,005); 5 = 0,995; 5 = 4,03
Syarat penerimaan data apabila thitung ≤ ttabel
thitung=
�
�−��
��√�
�
thitung1=
�
00,0063√6
�
= 0 (data diterima)thitung2=
�
0,01
95
thitung3=�
0,01
0,0063 √6
�
= 0,6480 (data diterima)thitung4=
�
00,0063 √6
�
= 0 (data diterima)thitung5=
�
00,0063 √6
�
= 0 (data diterima)thitung6=
�
00,0063√6
�
= 0 (data diterima)Semua data diterima, maka kadar protein murni sebenarnya terhadap kadar “wet basis” pada pakkat segar untuk α = 0,01; dk = n-1 = 6-1= 5 adalah:
μ = �� ± ttabel x
�� √�
= (2,25 ± 4,03 x 0,0063 √6 )
96
Lampiran 43. Perhitungan Analisis Statistik Uji T untuk mencari Kadar Protein Murni Sebenarnya terhadap Kadar “Wet Basis” Pakkat Bakar
No. Kadar Protein Murni (g/100g)
(Xi) � − �� (� − ��)
2
1 1,79 0 0
2 1,79 0 0
3 1,80 0,01 0,0001
4 1,79 0 0
5 1,80 0,01 0,0001
6 1,79 0 0
∑ �= 10,76 �(� − ��)2
= 0,0002
�� = 1,79
SD =
�
∑(�−��)2
�−1
=
�
0,00026-1
= 0,0063
Uji statistik pada taraf kepercayaan 99% maka nilai α = 0,01 ; dk = n-1 = 6-1 = 5
Diperoleh ttabel= (1 – ½ α); dk
= (1 – 0,005); 5 = 0,995; 5 = 4,03
Syarat penerimaan data apabila thitung ≤ ttabel
thitung=
�
�−��
��√�
�
thitung1=
�
00,0063 √6
�
= 0 (data diterima)thitung2=
�
097
thitung3=�
0,01
0,0063 √6
�
= 0,6480 (data diterima)thitung4=
�
00,0063 √6
�
= 0 (data diterima)thitung5
�
0,010,0063 √6
�
= = 0,6480 (data diterima)thitung6=
�
00,0063√6
�
= 0 (data diterima)Semua data diterima, maka kadar protein murni sebenarnya terhadap kadar “wet basis” pada pakkat bakar untuk α= 0,01; dk = n-1 = 6-1= 5 adalah:
μ = �� ± ttabel x
�� √�
= (1,79 ± 4,03 x 0,0063 √6 )
98
Lampiran 44. Perhitungan Analisis Statistik Uji T untuk mencari Kadar Protein Murni Sebenarnya terhadap Kadar “Wet Basis” Pakkat Rebus
No. Kadar Protein Murni (g/100g)
(Xi) � − �� (� − ��)
2
1 1,08 -0,02 0,0004
2 1,08 -0,02 0,0004
3 1,10 0 0
4 1,10 0 0
5 1,11 0,01 0,0001
6 1,12 0,02 0,0004
∑ �= 6,59 �(� − ��)2
= 0,0013
�� = 1,10
SD =
�
∑(�−��)2
�−1
=
�
0,00136-1
= 0,0161
Uji statistik pada taraf kepercayaan 99% maka nilai α = 0,01 ; dk = n-1 = 6-1 = 5
Diperoleh ttabel= (1 – ½ α); dk
= (1 – 0,005); 5 = 0,995; 5 = 4,03
Syarat penerimaan data apabila thitung ≤ ttabel
thitung=
�
�−��
��√�
�
thitung1=
�
-0,02
0,0161 √6
�
= 0,5071 (data diterima)thitung2=
�
-0,02
99
thitung3=�
0
0,0161 √6
�
= 0 (data diterima)thitung4=
�
00,0161 √6
�
= 0 (data diterima)thitung5=
�
0,01
0,0161 √6
�
= 0,2536 (data diterima)thitung6=
�
-0,02
0,0161 √6
�
= 0,5071 (data diterima)Semua data diterima, maka kadar protein murni sebenarnya terhadap kadar “wet basis” pada pakkat rebus untuk α = 0,01; dk = n-1 = 6-1= 5 adalah:
μ = �� ± ttabel x
�� √�
= (1,10 ± 4,03 x 0,0161 √6 )
100
Lampiran 45. Perhitungan Analisis Statistik Uji T untuk mencari Kadar Protein Total Sebenarnya terhadap Kadar “Dry Basis” Pakkat Segar
No. Kadar Protein Total (g/100g)
(Xi) � − �� (� − ��)
2
1 52,93 -0,1 0,01
2 53,24 0,21 0,0441
3 52,95 -0,08 0,0064
4 53,84 0,81 0,6561
5 51,82 -1,21 1,4641
6 53,37 0,34 0,1156
∑ �= 318,15 �(� − ��)2
= 2,2963
�� = 53,03
SD =
�
∑(�−��)2
�−1
=
�
2,29636-1
= 0,6777
Uji statistik pada taraf kepercayaan 99% maka nilai α = 0,01 ; dk = n-1 = 6-1 = 5 Diperoleh ttabel= (1 – ½ α); dk
= (1 – 0,005); 5 = 0,995; 5 = 4,03
Syarat penerimaan data apabila thitung ≤ ttabel
thitung=
�
�−��
��√�
�
thitung1=
�
-0,1
0,6777√6
�
= 0,0602 (data diterima)thitung2=
�
0,21
101
thitung3=�
0,08
0,6777√6
�
= 0,0482 (data diterima)thitung4=
�
0,81
0,6777√6
�
= 0,4879 (data diterima)thitung5=
�
-1,21
0,6777√6
�
= 0,7289 (data diterima)thitung6=
�
0,34
0,6777√6
�
= 0,2048 (data diterima)Semua data diterima, maka kadar protein total sebenarnya terhadap kadar “dry basis” pakkat segar untuk α = 0,01; dk = n-1 = 6-1= 5 adalah:
μ = �� ± ttabel x
�� √�
= (53,03 ± 4,03 x 0,6777 √6 )
102
Lampiran 46. Perhitungan Analisis Statistik Uji T untuk mencari Kadar Protein Total Sebenarnya terhadap Kadar “Dry Basis” Pakkat Bakar
No. Kadar Protein Total (g/100g)
(Xi) � − �� (� − ��)
2
1 41,40 0,15 0,0225
2 41,24 -0,01 0,0001
3 41,08 -0,17 0,0289
4 41,46 0,21 0,0441
5 41,14 -0,11 0,0121
6 41,18 -0,07 0,0049
∑ �= 247,5 �(� − ��)2
= 0,1126
�� = 41,25
SD =
�
∑(�−��)2
�−1
=
�
0,11266-1
= 0,1501
Uji statistik pada taraf kepercayaan 99% maka nilai α = 0,01 ; dk = n-1 = 6-1 = 5
Diperoleh ttabel= (1 – ½ α); dk
= (1 – 0,005); 5 = 0,995; 5 = 4,03
Syarat penerimaan data apabila thitung ≤ ttabel
thitung=
�
�−��
��√�
�
thitung1=
�
0,15
0,1501√6
�
= 0,4080 (data diterima)thitung2=
�
-0,01
103
thitung3=�
-0,17
0,1501√6
�
= 0,4624 (data diterima)thitung4=
�
0,21
0,1501√6
�
= 0,5712 (data diterima)thitung5=
�
-0,11
0,1501√6
�
= 0,2992 (data diterima)thitung6=
�
-0,07
0,1501√6
�
= 0,1903 (data diterima)Semua data diterima, maka kadar protein total sebenarnya terhadap kadar “dry basis” pakkat bakar untuk α = 0,01; dk = n-1 = 6-1= 5 adalah:
μ = �� ± ttabel x
�� √�
= (41,25 ± 4,03 x 0,1501 √6 )
104
Lampiran 47. Perhitungan Analisis Statistik Uji T untuk mencari Kadar Protein Total Sebenarnya terhadap Kadar “Dry Basis” Pakkat Rebus
No. Kadar Protein Total (g/100g)
(Xi) � − �� (� − ��)
2
1 32,91 0,01 0,0001
2 33,04 0,14 0,0196
3 32,80 -0,10 0,0100
4 33,40 0,50 0,2500
5 32,47 -0,43 0,1849
6 32,78 -0,12 0,0144
∑ �= 197,4 �(� − ��)2
= 0,4790
�� = 32,9
SD =
�
∑(�−��)2
�−1
=
�
0,47906-1
= 0,3095
Uji statistik pada taraf kepercayaan 99% maka nilai α = 0,01 ; dk = n-1 = 6-1 = 5
Diperoleh ttabel= (1 – ½ α); dk
= (1 – 0,005); 5 = 0,995; 5 = 4,03
Syarat penerimaan data apabila thitung ≤ ttabel
thitung=
�
�−��
��√�
�
thitung1=
�
0,01
0,3095√6
�
= 0,0132 (data diterima)thitung2=
�
0,14
105
thitung3=�
-0,10
0,3095√6
�
= 0,1319 (data diterima)thitung4=
�
0,50
0,3095√6
�
= 0,6595 (data diterima)thitung5=
�
-0,43
0,3095√6
�
= 0,5672 (data diterima)thitung6=
�
-0,12
0,3095√6
�
= 0,1583 (data diterima)Semua data diterima, maka kadar protein total sebenarnya terhadap kadar “dry basis” pakkat rebus untuk α = 0,01; dk = n-1 = 6-1= 5 adalah:
μ = �� ± ttabel x
�� √�
= (41,25 ± 4,03 x 0,3095 √6 )
106
Lampiran 48. Perhitungan Analisis Statistik Uji T untuk mencari Kadar Protein Murni Sebenarnya terhadap Kadar “Dry Basis” Pakkat Segar
No. Kadar Protein Murni (g/100g)
(Xi) � − �� (� − ��)
2
1 19,82 -0,09 0,0081
2 20,05 0,14 0,0196
3 19,91 0 0
4 20,16 0,25 0,0625
5 19,46 -0,45 0,2025
6 20,05 0,14 0,0196
∑ �= 119,45 �(� − ��)2
= 0,3123
�� = 19,91
SD =
�
∑(�−��)2
�−1
=
�
0,31236-1
= 0,2499
Uji statistik pada taraf kepercayaan 99% maka nilai α = 0,01 ; dk = n-1 = 6-1 = 5
Diperoleh ttabel= (1 – ½ α); dk
= (1 – 0,005); 5 = 0,995; 5 = 4,03
Syarat penerimaan data apabila thitung ≤ ttabel
thitung=
�
�−��
��√�
�
thitung1=
�
-0,09
0,2499√6
�
= 0,1470 (data diterima)thitung2=
�
0,14
107
thitung3=�
0
0,2499√6
�
= 0 (data diterima)thitung4=
�
0,25
0,2499√6
�
= 0,4084 (data diterima)thitung5=
�
-0,45
0,2499√6
�
= 0,7351 (data diterima)thitung6=
�
0,14
0,2499√6
�
= 0,2287 (data diterima)Semua data diterima, maka kadar protein murni sebenarnya terhadap kadar “dry basis” pakkat segar untuk α = 0,01; dk = n-1 = 6-1= 5 adalah:
μ = �� ± ttabel x
�� √�
= (19,91 ± 4,03 x 0,2499 √6 )
108
Lampiran 49. Perhitungan Analisis Statistik Uji T untuk mencari Kadar Protein Murni Sebenarnya terhadap Kadar “Dry Basis” Pakkat Bakar
No. Kadar Protein Murni (g/100g)
(Xi) � − �� (� − ��)
2
1 15,25 -0,01 0,0001
2 15,25 -0,01 0,0001
3 15,25 -0,01 0,0001
4 15,36 0,10 0,0100
5 15,30 0,04 0,0016
6 15,17 -0,09 0,0081
∑ �= 91,58 �(� − ��)2
= 0,02
�� = 15,26
SD =
�
∑(�−��)2
�−1
=
�
0,026-1
= 0,0632
Uji statistik pada taraf kepercayaan 99% maka nilai α = 0,01 ; dk = n-1 = 6-1 = 5
Diperoleh ttabel= (1 – ½ α); dk
= (1 – 0,005); 5 = 0,995; 5 = 4,03
Syarat penerimaan data apabila thitung ≤ ttabel
thitung=
�
�−��
��√�
�
thitung1=
�
-0,01
0,0632√6
�
= 0,0646 (data diterima)thitung2=
�
-0,01
109
thitung3=�
-0,01
0,0632√6
�
= 0,0646 (data diterima)thitung4=
�
0,10
0,0632√6
�
= 0,6460 (data diterima)thitung5=
�
0,04
0,0632√6
�
= 0,2584 (data diterima)thitung6=
�
-0,09
0,0632√6
�
= 0,5814 (data diterima)Semua data diterima, maka kadar protein murni sebenarnya terhadap kadar “dry basis” pakkat bakar untuk α = 0,01; dk = n-1 = 6-1= 5 adalah:
μ = �� ± ttabel x
�� √�
= (15,26 ± 4,03 x 0,0632 √6 )
110
Lampiran 50. Perhitungan Analisis Statistik Uji T untuk mencari Kadar Protein Murni Sebenarnya terhadap Kadar”Dry Basis” Pakkat Rebus
No. Kadar Protein Murni (g/100g)
(Xi) � − �� (� − ��)
2
1 11,58 -0,18 0,0324
2 11,58 -0,18 0,0324
3 11,75 -0,01 0,0001
4 11,89 0,13 0,0169
5 11,78 -0,02 0,0004
6 11,99 0,23 0,0529
∑ �= 70,57 �(� − ��)2
= 0,1351
�� = 11,76
SD =
�
∑(�−��)2
�−1
=
�
0,13516-1
= 0,1644
Uji statistik pada taraf kepercayaan 99% maka nilai α = 0,01 ; dk = n-1 = 6-1 = 5
Diperoleh ttabel= (1 – ½ α); dk
= (1 – 0,005); 5 = 0,995; 5 = 4,03
Syarat penerimaan data apabila thitung ≤ ttabel
thitung=
�
�−��
��√�
�
thitung1=
�
-0,18
0,1644√6
�
= 0,4470 (data diterima)thitung2=
�
-0,18
111
thitung3=�
-0,01
0,1644√6
�
= 0,0248 (data diterima)thitung4=
�
0,13
0,1644√6
�
= 0,3228 (data diterima)thitung5=
�
-0,02
0,1644√6
�
= 0,0497 (data diterima)thitung6=
�
0,23
0,1644√6
�
= 0,5712 (data diterima)Semua data diterima, maka kadar protein murni sebenarnya terhadap kadar “dry basis” pakkat rebus untuk α = 0,01; dk = n-1 = 6-1= 5 adalah:
μ = �� ± ttabel x
�� √�
= (11,76 ± 4,03 x 0,1644 √6 )
112
Lampiran 51. Perhitungan Kadar NPN terhadap N-Total Sampel
Kadar NPN terhadap N-total (%) = % NPN
% N-total x 100% 1. Pakkat Segar
% NPN = 0,600% % N-total = 0,961%
Kadar NPN terhadap N-total = % NPN
% N-total x 100%
=0,600%
0,961% x 100%
= 62,43%
2. Pakkat Bakar
% NPN = 0,488% % N-total = 0,775%
Kadar NPN terhadap N-total = % NPN
% N-total x 100%
=0,488%
0,775% x 100%
= 62,97%
3. Pakkat Rebus
% NPN = 0,315% % N-total = 0,491%
Kadar NPN terhadap N-total = % NPN
% N-total x 100%
=0,315%
0,491% x 100%
113
Lampiran 52. Hasil Kadar Protein Total, Protein Murni, dan NPN terhadap N-Total pada Bahan Sampel
No. Sampel
Kadar Protein Total (g/100g) Rata-rata
Kadar Protein Murni (g/100g) Rata-rata
Kadar NPN dihitung terhadap
N-Total Sampel (%) 1 Pakkat Segar 6,00 ± 0,0165
a
53,03 ± 1,1156b
2,25 ± 0,0104a
19,91 ± 0,4114b 62,43 2 Pakkat Bakar 4,82 ±0,0232
a
41,25 ± 0,247b
1,79 ± 0,0104a
15,26 ± 0,2471b 62,97 3 Pakkat Rebus 3,06 ± 0,0194
a
32,9 ± 0,5095b
1,10 ± 0,0265a
11,76 ± 0,2706b 64,15
Keterangan: a: dihitung terhadap “dry basis”
b
115
Lampiran 54. Gambar Rangkaian Alat Dekstruksi dan Destilasi
Scrubber
Labu Kjeldahl
Pemanas
Gambar 5. Rangkaian alat dekstruksi
Destilat Hasil Destruksi
116
Lampiran 55. Gambar Hasil Destruksi, Destilasi dan Titrasi
Ket:
1. Pakkat Bakar 2. Pakkat Segar 3. Pakkat Rebus
[image:74.595.139.353.106.430.2]1 2 3
Gambar 7. Sampel sebelum didestruksiKet:
1. Pakkat Bakar 2. Pakkat Segar 3. Pakkat Rebus
1
2
3
[image:74.595.114.413.464.718.2]117
Gambar 9. Hasil Destilasi (hijau zamrud) [image:75.595.144.311.404.714.2]40
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah. (2008). Analisis Protein.
Almatsier, S. (2004). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hal. 77-78, 96-97, 101, 104.
Budiyanto, M.A.K. (2004). Dasar-Dasar Ilmu Gizi. Edisi Revisi. Malang: UMM Press. Hal. 37-40.
Chang, S.K.C. (2003). Protein Analysis. Dalam Buku Food Analysis. Edisi III. Editor: S. Suzanne Nielsen. New York: Plenum Publisher. Hal. 135-138.
Dalilah, E. (2006). Evaluasi Nilai Gizi dan Karakteristik Protein Daging Sapi dan Hasil Olahannya. Skripsi. Bogor: Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Hal. 58.
Ditjen. POM. (1979). Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Hal. 744, 748.
Estiasih, T., Wijayanti, N., Purwantiningrum, I., Bekti, W., Nurcholis, M., Heppy, F., Maligan, J.M., dan Sarita, I. (2012). Modul Praktikum Biokimia dan Analisis Pangan. Malang: Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya. Hal. 43.
Farnsworth, N.R. (1966). Biological and Phytochemical Screening of Plants.
Journal of Pharmaceutical Sciences. 55(3): 245-247, 264. Girindra, A. (1993). Biokimia 1. Jakarta: Gramedia. Hal. 80-82.
Harmita. (2004). Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metode dan Cara Perhitungannya. Majalah Ilmu Kefarmasian. I (3): 122.
Harrist, E. (2014)
Harvey, D. (2000). Modern Analytical Chemistry. USA: McGraw-Hills Companies, Inc. Hal. 85.
Herbarium Medanense. (2015). Identifikasi Tumbuhan. Medan: Herbarium
41
Jasni, Krisdianto, Kalima, T., dan Abdurachman. (2012). Atlas Rotan Indonesia.
Jilid 3. Bogor: Pusat Penelitian Dan Pengembangan Keteknikan Kehutanan Dan Pengolahan Hasil Hutan. Hal. 1.
Katoch, R. (2011). Analytical Techniques in Biochemistry and Molecular Biology. New York: Springer. Hal. 332-333.
Kenkel, J. (2003). Analytical Chemistry for Technicians. Edisi III. USA: CRC Press LLC. Hal. 110.
Krohn, R.I. (2005). The Colorimetric Detection and Quantitation of Total Protein.
Dalam Buku Handbook of Food Analytical Chemistry. Editor: Ronald E. Wrolstad. New Jersey: John Wiley and Sons Inc. Hal. 77-90.
Manan, M.H.A. (2009). Membuat Reagen Kimia di Laboratorium. Jakarta: Bumi Aksara. Hal. 141.
Poedjiadi, A. (1994). Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UI-Press. Hal. 81-85, 118. Pomeranz, Y., dan Meloan, C.E. (2000). Food Analysis: Theory and Practice.
USA: Aspen Publisher, Inc. Hal. 749.
Rahmawati, V.M. (2009). Penetapan Kadar Protein dan Non Protein Nitrogen (Npn) pada Ulat Kidu (Rhynchophorus Ferrugineus) dan Hasil Olahannya dengan Metode Kjeldahl. Skripsi. Medan: Fakultas Farmasi. Universitas Sumatera Utara. Hal. 38.
Rhee, K.C. (2005). Determination of Total Nitrogen. Dalam Buku Handbook of Food Analytical Chemistry. Editor: Ronald E. Wrolstad. New Jersey: John Wiley and Sons Inc. Hal. 105.
Rukmana, H.R. (2007). Aneka Olahan Kelapa. Yogyakarta: Kanisus.Hal 26.
Sediaoetama, A.D. (2008). Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi di Indonesia. Jilid I. Jakarta: Dian Rakyat. Hal. 53, 59, 75.
Salamah, E., Sri, P., dan Rika, K. (2012). Kandungan Mineral Remis (Corbicula javanica) Akibat Proses Pengolahan. Jurnal Akuatika. III (1): 77.
Sibagariang, E.E. (2010). Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: CV. Trans Info Media. Hal. 31.
Simonian, M.H. (2005). Spectrophotometric Determination of Protein Concentration. Dalam Buku Handbook of Food Analytical Chemistry.
42
Sinambela, A. (2011). Teknologi Pengolahan dan Pemanfaatan Rotan Oleh Masyarakat Kabupaten Langkat. Skripsi. Medan: Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara. Hal. 5-9.
SNI. (1992). Cara Uji Makanan dan Minuman. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional. Hal. 11.
Sudarmadji, S., Haryono, B., dan Suhardi. (1989). Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Yogyakarta: Liberty. Hal. 119, 141-147.
Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Hal. 168.
Ustunol, Z. (2015). Applied Food Protein Chemistry. UK: John Wiley and Sons, Ltd. Hal. 44.
Wardlaw, G.M., Hampl, J.H., dan Disilvestro, R.D. (2004). Perspective in Nutrition. Edisi keenam. New York: McGraw Hill, Inc. Hal. 226, 234. Widodo, R. (2009). Pemberian Makanan, Suplemen, dan Obat Pada Anak.
Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Hal. 21-25.
Womeni, H.M., Tiencheu, B., Linder, M., Nabayo, E.M.C., Tenyang. N., Mbiapo, F.T., Villeneuve, P., Fanni, J., dan Parmentier, M. (2012). Nutritional Value And Effect Of Cooking, Drying And Storage Process On Some Functional Properties Of Rhynchophorus Phoenicis. International Journal Of Life Science and Farma Research. II (3): 14.
Wulan. (2011). Dari Anyaman Hingga Ramuan.
Diakses pada tanggal 19 Juli 2015.
23
BAB IIIMETODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental dengan maksud mengetahui pengaruh/ hubungan antara variabel bebas dengan variabel
terikat. Dalam penelitian ini pakkat merupakan variabel bebas sedangkan kadar protein total dan NPN merupakan variabel terikat. Penelitian dilakukan di
Laboratorium Makanan Minuman dan Hasil Pertanian Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan pada bulan September 2015. Identifikasi tumbuhan dilakukan di Herbarium Medanense, Laboratorium Herbarium Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara.
3.1 Alat-alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah neraca analitik (Mettler), labu Kjeldahl (FOSS), desikator, alat destruksi (scrubber dan pemanas),
alat destilasi (UDK 130 A), oven, cawan, kertas saring Whatman No. 42, buret 50 ml (pyrex), hot plate (NOUVA), magnetic stirrer (Pyrex), dan alat-alat gelas
(Pyrex) yang diperlukan dalam penelitian .
3.2 Bahan-bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini keluaran Emsure® antara lain H2SO4 pekat 98% v/v, SeO2, CuSO4, K2SO4, NaOH 40% b/v, H3BO3
24
3.3 Prosedur Penelitian3.3.1 Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dilakukan secara purposif, artinya sampel dipilih hanya atas dasar pertimbangan peneliti yang menganggap unsur-unsur yang dikehendaki telah ada dalam anggota sampel yang diambil (Sudjana, 2005).
Sampel yang diambil adalah rotan muda dari hutan desa Lumbanpasir Kecamatan Tambangan Kabupaten Mandailing Natal. Panjang rotan muda yang
diambil sekitar 70 cm dan yang digunakan sebanyak 6 batang. Gambar rotan muda yang digunakan dapat dilihat pada Lampiran 1, halaman 43.
3.3.2 Preparasi Sampel 3.3.2.1 Pakkat Segar
Rotan muda yang telah dibersihkan diambil bagian dalam yang berwarna
putih kemudian diblender. Ditimbang 1 gram pakkat segar untuk digunakan dalam penentuan kadar protein total dan NPN.
3.3.2.2Pakkat Bakar
Rotan muda yang kulit luarnya berwarna hijau dibakar menggunakan kayu bakar selama ± 15 menit sampai kulit luarnya berwarna kehitaman, dinginkan,
diambil bagian dalam rotan muda yang warna putih dan diblender, ditimbang 1 gram pakkat bakar untuk digunakan dalam penentuan kadar protein total dan NPN.
3.3.2.3Pakkat Rebus
Rotan muda yang telah dibersihkan diambil bagian dalam yang berwarna
25
± 15 menit sampai berwarna putih kecoklatan dengan sekali perebusan, dinginkan dan diblender, ditimbang 1 gram pakkat rebus untuk digunakan dalam penentuan
kadar protein total dan NPN. 3.3.3 Pembuatan Pereaksi 3.3.3.1Larutan NaOH 40%
Larutan NaOH 40% b/v dibuat dengan melarutkan 40 gram pellet NaOH dalam 100 mL aquades bebas CO2 (Ditjen POM, 1979).
3.3.3.2 Larutan H3BO3 4%
Larutan H3BO3 4% b/v dibuat dengan melarutkan 40 gram asam borat
dengan air suling dalam labu ukur 1000 ml (Ditjen POM, 1979).
3.3.3.3 Larutan HCl 0,01 N
Larutan HCl 0,1 N yaitu encerkan 8,3 ml HCl P dengan air hingga 1000
ml. Larutan HCl 0,01 N yaitu pipet 100 ml larutan HCl 0,01 N, masukkan kedalam labu ukur 1000 ml lalu encerkan dengan air hingga garis tanda (Ditjen POM, 1979).
3.3.3.4 Larutan ATA 10%
Larutan ATA 10% b/v dibuat dengan cara melarutkan 100 gram ATA
dalam aquades secukupnya hingga 1000 ml (Ditjen POM, 1979). 3.3.3.5Katalisator Selenium
Katalisator selenium 2,5 gram serbuk SeO2, 20 gram CuSO4.5H2O dan 100
gram K2SO4 (SNI, 1992).
3.3.3.6Indikator Mengsel
26
3.3.4 Standarisasi Larutan HCl 0,01 NDitimbang 0,01 gram natrium tetraborat (Na2B4O7.H2O) BM=381,37, lalu
dimasukkan ke dalam erlenmeyer 100 ml dan ditambah aquades 10 ml. Setelah larut ditambah 2 tetes indikator metil merah dan dititrasi dengan larutan HCl 0,01 N yang akan distandarisasi sampai warna kuning pucat. Semprot dinding gelas
dengan akuades. Teruskan titrasi dengan tetesan lambat, hentikan titrasi bila timbul warna merah jambu muda (Mulyono, 2009).
Dihitung normalitas larutan dengan menggunakan rumus :
Normalitas larutan HCl = berat Natrium tetraborat (mg) BE Natrium tetraborat x volume HCl (ml)
3.3.5 Skrining Fitokimia
Skrining Fitokimia dilakukan sesuai dengan prosedur yang tercantum pada Farnsworth (1966), yaitu identifikasi tannin dan alkaloid.
3.3.5.1 Identifikasi tannin
Ditimbang 0,5 gram pakkat segar yang telah dikeringkan dan dihaluskan,
dimaserasi dengan akuades 10 ml selama 15 menit. Kemudian disaring, filtrat diencerkan dengan akuades sampai hampir tidak berwarna. Diambil larutan uji sebanyak 1 ml direaksikan dengan larutan besi (III) klorida 10%, jika terjadi
warna biru tua atau hitam kehijauan menunjukkan adanya tannin. 3.3.5.2 Identifikasi alkaloid
Ditimbang 0,5 gram pakkat segar yang telah dikeringkan dan dihaluskan, ditambahkan 1 ml asam klorida 2 N dan 9 ml air, kemudian dipanaskan di atas penangas air selama 2 menit, kemudian didinginkan dan disaring. Larutan yang
27
ketiga ditambahkan 3 tetes pereaksi Dragendorff. Terbentuknya endapan atau adanya gumpalan putih atau putih kekuningan pada tabung pertama, endapan
cokelat kemerahan sampai cokelat keh