• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Nasionalisasi Fannie Mae dan Fr

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis Nasionalisasi Fannie Mae dan Fr"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Tugas Makalah Mata Kuliah Teori Hubungan Internasional I

Analisis Nasionalisasi Fannie Mae dan Freddie Mac oleh Pemerintah

Amerika Serikat melalui penerapan Housing and Economics Reform Act of

2008 (HERA) pada Depresi Ekonomi 2008 dari Perspektif Keynesian

Economics Theory dalam Paradigma Neoliberalisme

Disusun oleh:

Genta Maulana Mansyur (1406618833)

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia

Depok 2015

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Genta Maulana Mansyur

Nomor Pokok Mahasiswa : 1406618833

peserta Mata Kuliah Teori Hubungan Internasional I (SPIH600003) semester gasal tahun ajaran 2014-2015,

menyatakan bahwa Tugas Makalah Akhir yang saya serahkan dalam mata kuliah ini adalah hasil karya saya sendiri yang belum pernah diserahkan untuk mata kuliah lain, dan belum pernah dipublikasikan. Referensi untuk semua kutipan langsung maupun tidak langsung sudah dicantumkan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Depok, 15 Desember 2015

Genta Maulana Mansyur

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dunia dikejutkan dengan sebuah krisis ekonomi yang disebabkan oleh bangkrutnya Lehman Brothers, yaitu salah satu perusahaan investasi terbesar Amerika Serikat (AS) dengan lebih dari 100.000 kreditur yang tersebar di seluruh dunia pada awal Juni 20081. Berbagai jenis perusahaan di dunia mengalami kehilangan sumber modal dan dinyatakan bangkrut sehingga timbul PHK besar-besaran khususnya pada perusahaan-perusahaan yang memiliki banyak pekerja namun sangat bergantung pada demand pihak swasta dan masyarakat2. Penurunan demand terhadap perusahaan-perusahaan tersebut disebabkan oleh turunnya daya masyarakat yang disebabkan melonjaknya harga-harga namun tidak diimbangi dengan kenaikan jumlah pemasukan; karena bahkan justru mereka kehilangan sumber pendapatan karena terkena PHK3.

Depresi ekonomi yang ada memberikan imbas salah satunya kepada Fannie Mae dan Freddie Mac, yaitu perusahaan yang bergerak pada bidang hipotek real estate terbesar di Amerika Serikat. Imbas dari depresi yang ada menyebabkan harga saham Fannie Mae dan Freddie Mac menurun drastis sehingga banyak pihak investor enggan berinvestasi, dan ketidakmampuan para kreditur pembeli surat berharga hipotek dan pemilik hutang dalam membayar hutang. Maka, tercipta berbagai tindakan PHK pada bidang real estate yang merupakan salah satu pos paling berpengaruh dalam perekonomian AS4. PHK besar-besaran yang ada, selain disebabkan oleh masalah lain yaitu rendahnya daya beli perumahan

masyarakat, juga menimbulkan masalah lain yaitu tingginya jumlah pengangguran5. Padahal,

1 “Lehman Unveils First Loss since Going Public,” The Telegraph,

http://www.telegraph.co.uk/finance/newsbysector/banksandfinance/2791390/Lehman-unveils-first-loss-since-going-public.html, (diakses pada 12 Desember 2015)

2 “Case Study: the Collapse of Lehman Brothers,” Investopedia,

http://www.investopedia.com/articles/economics/09/lehman-brothers-collapse.asp, (diakses pada 13 Desember 2015)

3 Ibid.,

4 Thayer Watkins, “The (Re)Nationalization of Fannie Mae and Freddie Mac,” San Jose State University, Department of Economis, http://www.sjsu.edu/faculty/watkins/fanniemae.htm, (diakses pada 12 Desember 2015)

5 Ibid.,

3 Tabel 1. Persentase pendapatan industri real estate terhadap GDP AS pada 2008-2014

(4)

di Amerika Serikat bidang industri real estate memegang kontribusi yang sangat penting pada perputaran perekonomian negara yang secara statistik akan sangat mempengaruhi kondisi

perekonomian negara6. Industri real estate sejak tahun 2008-2014 menunjukkan angka kontribusi terhadap GDP AS sebesar secara berturut-turut 12,9%, 13,2%, 13,0%, 13,0%, 12,9%, 12,9%, dan 13,0%; angka tersebut merupakan penyumbang GDP tertinggi ke dua, diatas rate pendapatan dari industri servis pendidikan, kesehatan, dan sosial yang berputar di sekitar angka 7,9%; industri rekreasi yang berputar di angka 3,9%; namun hanya satu level di bawah pendapatan pemerintah yang menunjukkan angka bervariasi 13,6,% 14,3%, 14,3%,

14,0%, 13,6%, 13,4%, dan 13,1% secara berurutan7.

6 Zachary A. Goldfarb, David Cho, dan Binyamin Appelbaum, “Treasury to Rescue Fannie amd Freddie,” The Washington Post, http://www.washingtonpost.com/wp-dyn/content/article/2008/09/06/AR2008090602540.html? hpid=topnews, (diakses pada 10 Desember 2015).

7 “Industry Data: Interactive Acces to Industry Accounts Data : GDP by Industry,” Bureau of Economics Analysis,http://www.bea.gov/iTable/iTable.cfm?

ReqID=51&step=1#reqid=51&step=51&isuri=1&5114=a&5102=5, dirilis pada 5 November 2015, (diakses pada 19 Desember 2015).

(5)

Fakta tersebut menunjukkan bahwa setiap pengaruh negatif yang berimbas pada industri

real estate secara teoritis dapat turut memperburuk kondisi depresi ekonomi nasional yang melanda Amerika Serikat, sehingga pemerintah AS merasa perlu untuk mengupayakan pembuatan suatu bentuk regulasi baru yang dapat menyelamatkan kondisi ekonomi negaranya8. Salah satu regulasi yang dibuat adalah keputusan Bendahara AS untuk melakukan nasionalisasi pada Fannie Mae dan Freddie Mac lewat mekanisme conservatorship oleh Federal Housing Finance Agency yang diatur dalam Housing and Economics Recovery Act of 20089.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis dalam makalah ini akan membahas mengenai alasan dan hasil Amerika Serikat melakukan tindakan nasionalisasi perusahaan Fannie Mae dan Freddie Mac pasca terjadinya depresi ekonomi Amerika pada tahun 2008. Untuk menjelaskan rumusan masalah tersebut, penulis akan menganalisis perkembangan kasus nasionalisasi perusahaan Fannie Mae dan Freddie Mac melalui mekanisme

conservatorship atau monitor yang diatur dalam HERA selama depresi ekonomi Amerika di tahun 2008. Dalam karya tulis ini, penulis akan menggunakan Keynesian Economics Theory dalam paradigma Neoliberalisme sebagai basis analisis yang menjelaskan perilaku Amerika Serikat melakukan nasionalisasi pada kedua perusahaan tersebut.

1.3 Kerangka Teori

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, makalah ini akan menggunaan teori ekonomi Keynesian dalam membahas keputusan Amerika melakukan nasionalisasi pada perusahaan Fannie Mae dan Freddie Mac di tahun 2008. Teori ini dipilih untuk dapat menjawab rumusan masalah di atas karena dinilai memiliki sudut pandang yang menarik mengenai penjelasan latar belakang Amerika dalam melakukan Nasionalisasi perusahaan Freddie Mac dan Fannie Mae. Di samping itu, penulis juga akan membahas kasus dengan mengkaji HERA sebagai basis legal dalam karya tulis Neoliberalisme ini.

1.3.1 Keynesian Economics Theory

Terdapat tiga ide utama yang dijelaskan oleh John Maynad Keynes dalam bukunya yang berjudul “The General Theory of Employment, Interest and Money” (1936) dalam upaya untuk menjelaskan basis teoritis dari kebijakan full employment yang dapat dilakukan oleh

8 Ibid.,

9 Ibid.,

(6)

pemerintah10. Buku ini ditulis sebagai reaksi terhadap depresi besar-besaran pada tahun 1930-an, dimana terjadi peningkatan signifikan atas jumlah pengangguran yang ternyata tidak berhasil dipecahkan baik dengan metode ekonomi klasik maupun neo-klasik11. Adapun ketiga ide utama tersebut ialah12:

1. Sebenarnya Keynes percaya dengan slogan laissez-faire-laissez-passer ekonomi klasik yang kurang lebih menjelaskan bahwa dengan mekanisme pasar perekonomian bebas yang ada, pasar melalui kebebasan total pihak swasta akan selalu menemukan jalannya sendiri menuju titik keseimbangan, tetapi hal itu membutuhkan waktu yang lama. Maka dari itu, Keynes berpendapat bahwa fluktuasi ekonomi jangka pendek menyebabkan perputaran ekonomi dapat berlangsung secara lebih dinamis, khususnya pada saat terjadi suatu kondisi krisis ekonomi yaitu roda perekonomian memiliki kecenderungan untuk mengalami berbagai hambatan. Kata-kata Keynes yang terkenal dengan pendapatnya tersebut adalah “dalam jangka panjang kita akan mati”13.

2. Keynes berpendapat bahwa investasi merupakan faktor dinamis dalam menentukan tingkat kegiatan ekonomi karena investasi pada dasarnya merespon variasi tingkat bunga dan harapan perkembangan ekonomi di masa depan. Keynes menyatakan bahwa pemerintah dapat melakukan tindakan-tindakan yang disengaja untuk dapat mendorong kesempatan kerja penuh, dalam hal ini memberikan investasi pada perusahaan-perusahaan.

3. Keynes juga mengklaim bahwa pemerintah memiliki kuasa untuk secara langsung dapat mempengaruhi permintaan terhadap barang dan jasa dengan mengubah kebijakan aau peraturan tertentu, seperti peraturan kewajiban pajak dan pemberian investasi modal. Maka dari itu, peran pemerintah sangatlah penting dalam kaitannya dengan penciptaan full employment bagi kemajuan kegiatan ekonomi suatu negara. Poin inilah yang membedakan antara pendapat kaum ekonom klasik dengan Keynes. Dengan argumen tersebut, peran pemerintah bukan lagi dibutuhkan tetapi adalah sebuah keharusan.

Ketiga anggapan yang disebutkan, merupakan poin-poin yang akan penulis gunakan sebagai basis teori untuk menganalisa keputusan Amerika Serikat dalam melakukan

10 David Felix. 1995. Biography of an Idea: John Maynard Keynes and the General Theory of Employment, Interest and Money. Piscataway: Transaction Publishers. Hlm. 162.

11 Ibid.,

12 John Maynard Keynes. 1936. The General Theory of Employment, Interest, and Money. London: Palgrave Macmillan. Section IV,V,VI.

13 Deliarnov. 1995. Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Jakarta: PT Raha Grafindo Persada. Hlm. 146.

(7)

nasionalisasi Freddie Mac dan Fennie Mae, yang akan dijelaskan lebih lanjut pada bab Analisa.

1.3.2 Housing and Economy Recovery Act of 2008 (HERA)

Housing and Economy Recovery Act of 2008 (Pub.L. 110-289, 122 Stat. 2654, disahkan oleh kongres AS pada 24 Juli 2008, diberlakukan setelah disahkan oleh presiden George W. Bush 30 Juli 2008) (sering disebut sebagai HERA) merupakan dokumen legal yang dirancang terutama untuk mengatasi krisis subprime mortgage14. HERA memberikan otoritas Federal

Housing Administration, untuk memberikan pinjaman sampai senilai $ 300 miliar selama 30 tahun bagi para peminjam subprime jika pemberi pinjaman menuliskan saldo pokok pinjaman sampai 90 persen dari nilai appraisal saat ini. Hal itu dimaksudkan untuk mengembalikan kepercayaan di Fannie Mae dan Freddie Mac dengan memperkuat peraturan dan menyuntikkan modal ke dua pemasok besar dana hipotek real estate AS tersebut. Negara berwenang untuk membiayai kembali pinjaman subprime menggunakan obligasi pendapatan hipotek. Berlakunya hukum ini menyebabkan otoritas pemerintah untuk melakukan nasionalisasi Fannie Mae dan Freddie Mac15.

14 Subprime Mortgage merupakan istilah yang digunakan pada praktik pemberian kredit kepada peminjam yang tidak memenuhi persyaratan kredit untuk diberikan pinjaman berdasarkan suku bunga dasar karena peminjam tersebut pernah memiliki “catatan sejarah kredit” yang tidak baik. Subprime Mortgage ini sangat beresiko baik bagi pemberi maupun peminjam karena kombinasi antara tingginya suku bunga yang dikenakan, catatan kredit yang buruk, yang juga kerap ditemui kondisi keuangan kreditur (peminjam) yang kurang baik saat melakukan permohonan kredit. Tingginya resiko juga dihadapi pemberi pinjaman karena kredit subprime ini ditawarkan dengan pengenaan suku bunga yang lebih tinggi dari suku bunga kredit yang secara umum berlaku.

Subprime Mortgage sering kali ditemukan pada berbagai instrumen kredit seperti kredit real estate, kredit pemilikan mobil, kartu kredit, dan lain-lain. Subprime mortgage di AS sendiri memilki peran yang besar dalam peningkatan kredit pada konsumen yang tidak memiliki akses ke pasar kredit. Meskipun begitu, kaum penentang mengecam industri kredit subprime ini sebagai sebuah praktik lintah darat yang mencari sasaran kreditur yang tidak melunasi pinjamannya dalam jangka yang lama. Kecaman ini meningkat sejak tahun 2008 sebagai reaksi atas meningkatnya krisis dalam industri subprime mortgage di AS. Di mana ratusan ribu kreditur dinyatakan gagal bayar dan beberapa pemberi pinjaman besar dinyatakan pailit.

Edward M. Gramlich. 2008. Subprime Mortgages: America’s Latest Boom and Bust. New York :The Urban Institute. Hlm. 9, 17, 87.

15 Zachary A. Goldfarb, David Cho, dan Binyamin Appelbaum, “Treasury to Rescue Fannie amd Freddie,” The Washington Post, http://www.washingtonpost.com/wp-dyn/content/article/2008/09/06/AR2008090602540.html? hpid=topnews, (diakses pada 10 Desember 2015)

(8)

HERA juga menandakan pendirian Federal Housing Finance Agency16. Kemudian,

melalui kekuatan yang diberikan kepada FHFA, diciptakan oleh Undang-Undang pada tanggal 7 September 2008, Direktur FHFA James B. Lockhart III mengumumkan ia telah menempatkan Fannie Mae dan Freddie Mac di bawah conservatorship yaitu istilah yang digunakan sebagai pendefinisian dari sebuah serangkaian tindakan berupa monitoring, controlling, dan assisting, oleh FHFA. Tindakan tersebut adalah "salah satu intervensi pemerintah yang paling sweeping di pasar keuangan swasta dalam dekade"17. Penulis akan menyertakan detail dari dokumen HERA tersebut pada tautan di bagian akhir karya tulis.

2 BAB II ANALISIS

Pada bagian ini penulis akan menjelaskan lebih lanjut mengenai apa itu Fannie Mae dan Freddie Mac, kemudian analisis kasus nasionalisasi melalui sudut pandang Keynesian Economics Theory dalam paradigma Neoliberalisme, juga dalam penjelasan sudut pandang proses nasionalisasi yang disebabkan oleh pengesahan HERA atau Housing and Economy Recovery Act of 2008.

2.1 Fannie Mae dan Freddie Mac18

Federal National Mortgage Association (Fannie Mae, didirikan pada tahun 1938) and the Federal Home Loan Mortgage Corp (dan Freddie Mac, didirikan pada 1989) merupakan perusahaan hipotek terbesar AS bergerak pada bidang real estate yang berstatus GSE (Government-Sponsored Enterprise) yaitu perusahaan yang disokong berbagai bantuan finansial dari pemerintah yang beperan sebagai investor parsial, namun dimiliki sepenuhnya oleh pihak swasta. Fannie Mae dan Freddie Mac memberikan pinjaman berupa subprime mortgage bagi para peminjam yang memiliki track record peminjaman dana yang kurang

16 Federal Housing Finance Agency merupakan pengawas independen yang bekerja untuk memperkuat dan mengamankan pasar hipotek Amerika Serikat memberikan pengawasa, penelitian, data-data, dan kebijakan yang relevan.FHFA bertanggung jawab atas pengawasan komponen penting perusahaan pasar-hipotek sekunder industri real estate pemerintah yang disponsori Fannie Mae, Freddie Mac dan Federal Home Loan Bank Sistem. FHFA menyediakan lebih dari $ 5,5 triliun pada pendanaan untuk pasar mortgage AS dan lembaga keuangan.

Selain itu, FHFA adalah konservator dari Fannie Mae dan Freddie Mac yang ditunjuk oleh Bendahara AS dan presiden sendiri pada saat disahkannya HERA. Misi FHFA adalah memastikan bahwa perusahaan real estate yang disponsori pemerintah perumahan dapat beroperasi dengan cara yang aman dan sehat sehingga mereka berfungsi sebagai sumber terpercaya likuiditas dan pendanaan untuk pembiayaan perumahan dan investasi masyarakat. http://www.fhfa.gov/AboutUs, (diakses pada 10 Desember 2015)

17 Lockhart, James B., III, “Statement of FHFA Director James B. Lockhart,” Federal Housing Finance Agency, http://www.ofheo.gov/newsroom.aspx?ID=456&q1=0&q2=0, 7 September 2008, (diakses pada 10 Desember 2015)

18 Kate Pickert, “A Brief History of Fannie Mae and Freddie Mac,” Time,

http://content.time.com/time/business/article/0,8599,1822766,00.html, terakhir dimodifikasi pada 14 Juli 2008, (Diakses pada 15 Desember 2015).

8

(9)

terpercaya, seperti misalnya kalangan mengengah-kebawah, yang memang berniat untuk memiliki properti real estate namun memiliki kesulitan untuk meminjam sumber dana pada bank atau perusahaan hipotek konvensional. Pada September 2008, Fannie Mae dan Freddie

Mac secara penuh dinasionalisasikan oleh pemerintah AS lewat pemberlakuan mekanisme

conservatorship oleh FHFA yang diatur setelah pengesahan HERA pada 30 Juli 2008.

Sebelumnya, pada pertengahan Juni 2008, Fannie Mae dan Freddie Mac terkena imbas dari depresi ekonomi global yang disebabkan oleh bangkrutnya Lehman Brothers. Imbas yang terjadi berupa gagal bayar para kreditur utang berbasis mortgage, yaitu masyarakat AS itu sendiri. Banyaknya jumlah kreditur yang mengalami gagal bayar menyebabkan Fannie dan Freddie mengalami kerugian yang sangat besar. Seperti yang dapat dilihat pada chart di atas19, terdapat penurunan jumlah pendapatan (berbeda dengan laba) yang sangat tajam. Dari total kerugian sejumlah “hanya” 5-8 miliar dolar AS pada 2007, menjadi kurang lebih 110 miliar dolar pada 2008.

Kerugian tersebut berimbas secara langsung kepada perekomonian negara AS secara keseluruhan mengingat kedua perusahaan hipotek tersebut mengcover lebih dari 45% dari industri real estate di AS itu sendiri. Dapat dilihat pada chart data di bawah20 bahwa jumlah

19 John Ligon dan William W. Beach, “Housing Market without Fannie Mae and Freddie Mac: Economic Affects of Eliminating Government-Sponsored Enterprises in Housing,” Heritage,

http://www.heritage.org/research/reports/2013/01/a-housing-market-free-of-fannie-mae-freddie-mac, (Diakses pada 15 Desember 2015).

20 Eric de Carbonnel, “Federal Government Owns or Guarantees 69% of all Mortgages,” Market Sceptics, http://www.marketskeptics.com/2010/03/federal-government-owns-or-guarantees.html, terakhir kali

9

(10)

hipotek real estate FRE (Freddie Mac) dan FNM (Fannie Mae) sejak tahun 1990 hingga 2008

menunjukkan angka partisipasi yang tinggi dari total hutang berbasis mortgage nasional. Dari data yang sama, dapat dilihat bahwa pasca diberlakukannya mekanisme conservatorship

FHFA dalam HERA sejak tahun 2009, setiap transaksi hipotek Fannie Mae dan Freddie Mac dihitung sebagai hipotek negara.

2.2 Teori Keynesian Economics Melihat Kasus Nasionalisasi Fannie Mae dan Freddie Mac

Dalam bagian ini, pertama-tama penulis akan memaparkan analisa mengenai tiga pandangan umum teori Keynesian Economics Theory yang dapat menjelaskan perilaku nasionalisasi pemerintah AS terhadap Fannie Mae dan Freddie Mac. Adapun beberapa pandangan umum yang penulis maksud yakni:

2.2.1 Kegagalan Kestabilan Pasar oleh Pihak Swasta

Pandangan teori ekonomi klasik menyatakan bahwa keseimbangan pasar yang menyebabkan terjadinya suatu kondisi ekuilibrium ekonomi dunia harus sepenuhnya diserahkan kepada pihak swasta karena dalam jangka waktu yang panjang, akan terjadi perputaran modal dan pendapatan yang tercipta secara otomatis21. Perputaran ekonomi jangka panjang yang akan terjadi, memungkinkan para pemilik modal pihak swasta akan selalu

dimodifikasi pada 21 Maret 2010. (Diakses pada 15 Desember 2015).

21 Felix. Biography of an Idea: John Maynard Keynes and the General Theory of Employment, Interest and Money. Hlm. 163.

(11)

memiliki uang untuk melakukan ekspansi industri, lalu menciptakan berbagai lapangan pekerjaan karena peningkatan jumlah pencari pekerjaan yamg pasti selalu bertambah dari bertambahnya jumlah penduduk, kemampuan pasar untuk selalu menerbitkan demand, peningkatan kapabilitas ekonomi masyarakat umum yang memiliki uang karena memiliki pekerjaan dan mendapatkan gaji22. Tetapi, pandangan tersebut dikritik dalam Keynesian Economics Theory, karena menurut Keynes, pembiaran pihak swasta yang terjadi dalam jangka panjang tidak mempertimbangkan suatu kasus atau permasalahan ekonomi yang terjadi secara tidak terduga, seperti krisis ekonomi yang terjadi atas kelangkaan supply, bencana alam, pembuatan kebijakan oleh tertentu, dan/atau beragai force majeur lain yang dapat mendorong kebangkrutan pihak swasta lalu kemudian menyebabkan terjadinya PHK, peningkatan pengangguran, dan penurunan daya beli masyarakat23.

Dalam kasus ini dapat dilihat bahwa pihak swasta yang diharapkan dapat membuat suatu keseimbangan pasar karena diberikan kebebasan dalam menjalankan proses usahanya telah gagal menciptakan kondisi ekuilibrium ekonomi tersebut atas alasan ‘tak terduga’ yang diramalkan oleh Keynes. Lehman Brothers, sebagai salah satu perusahaan swasta yang paling berpengaruh di dunia karena merupakan penyelia modal bagi 100.000 klien yang tersebar di seluruh dunia24 menghadapi kebangkrutan, sehingga pasar mengalami gangguan dalam mencapai keseimbangan. Berbagai perusahaan kehilangan sumber modal, produksi berkurang drastis dengan demand yang tidak dapat diimbangi, lalu timbul banyak angka pengangguran, penurunan daya beli, dan depresiasi nilai produk industri yang berakhir pada terciptanya depresi ekonomi. Pengaruh depresi yang ada terasa juga kepada masyarakat AS yang merupakan para pemilik pinjaman berbasis mortgage dari Fannie Mae dan Freddie Mac. Kedua perusahaan tersebut menderita kerugian karena mengalami berbagai fenomena gagal bayar, sehingga kondisi perekonomian ekonomi AS yang telah terkena krisis menjadi lebih buruk. Perusahaan swasta ini juga arguably justru menyebabkan pasar real estate tidak dapat mencapai keseimbangan. Kegagalan keseimbangan pasar yang ada, menyebabkan AS mengalami depresi ekonomi yang lebih buruk dan secara tidak langsung menimbulkan juga krisis ekonomi di berbagai belahan bumi lain khususnya di Asia dan Amerika Latin, karena sulitnya perekonomian ekonomi AS menyebabkan kapabilitas investasi AS pada pihak asing juga menurun.

22 Ibid.,

23 Ibid.,

24 “Lehman Unveils First Loss since Going Public,” The Telegraph,

http://www.telegraph.co.uk/finance/newsbysector/banksandfinance/2791390/Lehman-unveils-first-loss-since-going-public.html, (diakses pada 12 Desember 2015)

(12)

2.2.2 Intervensi Pemerintah dan Fluktuasi Ekonomi Jangka Pendek

Dalam kaitannya dengan krisis ekonomi, Keynesian Economics Theory menilai bahwa krisis yang terjadi di belahan bumi manapun perlu untuk ditangani dalam jangka waktu yang pendek demi mencegah perkembangan permasalahan krisis ke belahan bumi lain, bahkan secara global25. Keynes kemudian menjelaskan bahwa fluktuasi ekonomi yang cepat merupakan kunci bagi suatu negara agar dapat keluar dari situasi krisis ekonomi tertentu26. Fluktuasi yang tercipta diharapkan dapat memengaruhi perputaran uang yang beredar di kalangan pemilik usaha karena mereka dapat dengan segera memulihkan kondisi perusahaan agar tidak terjadi PHK karena tidak berkembangnya industri yang disebabkan oleh ketiadaan modal usaha27. PHK yang mungkin terjadi dapat menimbulkan kenaikan tingkat pengangguran dan menurunkan daya beli masyarakat, sehingga memperparah kondisi krisis yang ada28. Keynes menjelaskan bahwa fluktuasi ekonomi yang cepat hanya dapat direalisasikan dengan adanya campur tangan pemerintah dalam pasar karena mereka memiliki kapabilitas untuk menciptakan fluktuasi ekonomi negara.29

Pemerintah yang direpresentasikan oleh Bendahara Negara mencoba untuk membuat berbagai bentuk campur tangan di tengah krisis yang ada di tahun 2008. Bentuk-bentuk intervensi konkret yang dilakukan ialah sebagai berikut:

1 Pembuatan Regulasi. Keynesian melihat bahwa pemerintah, sebagai policy maker,

memiliki kuasa penuh untuk menformulasi suatu bentuk regulasi. Dalam kasus ini, formulasi regulasi ditujukan agar dapat memantik fluktuasi ekonomi jangka pendek lewat perubahan drastis kegiatan perekonomian negera yang diharapkan dan diproyeksikan akan terjadi. Bendahara Negara US, sejak awal berkembangnya isu krisis ekonomi pasca bangkrutnya Lehman Brothers telah mengumumkan akan mengaplikasikan suatu regulasi baru yang sedang dirumuskan oleh kongres30. Upaya perumusan regulasi tersebut merupakan bentuk intervensi pemerintah pada pihak swasta untuk melakukan pemulihan atas situasi krisis ekonomi yang terjadi. Perumusan regulasi yang dimaksud adalah formulasi HERA yaitu dokumen legal yang pada bab sebelumnya telah dijelaskan dalam kerangka teori dan pada sub-bab setelah

25 John Maynard Keynes. The General Theory of Employment, Interest, and Money. Section V.

26 Ibid., Section IV

27 Ibid., Section V

28 Ibid.,

29 Ibid.,

30 Zachary A. Goldfarb, David Cho, dan Binyamin Appelbaum, “Treasury to Rescue Fannie amd Freddie,” The Washington Post, http://www.washingtonpost.com/wp-dyn/content/article/2008/09/06/AR2008090602540.html? hpid=topnews, (diakses pada 10 Desember 2015)

(13)

ini akan lebih dielaborasikan lebih lanjut dalam perincian runtutan proses nasionalisasi lewat mekanisme conservatorship FHFA terhadap Fannie Mae dan Freddie Mac. 2 Pengambilalihan pos-pos dengan pengaruh besar pada perekonomian. Bidang

industri real estate merupakan salah satu pos yang paling berpengaruh dalam perekonomian AS, karena setiap imbas negatif yang memengaruhi bidang tersebut secara langsung dapat menunjukkan pengaruh pada keseluruhan kondisi ekonomi AS31. Maka dari itu, pemerintah AS lewat bendahara negara berinisaitif untuk melakukan nasionalisasi Fannie Mae dan Freddie Mac yang merupakan salah satu contoh dari pos dengan pengaruh besar tersebut. Tindakan nasionalisasi ini juga menunjukkan bahwa pemerintah menjalankan fungsinya sebagai pihak yang paling berkuasa dan bertanggung jawab dalam suatu bentuk krisis ekonomi yang dialami oleh negara.

3 Usaha untuk menciptakan absolute employment. Keynes percaya bahwa absolute employment dapat dicapai melalui flow dinamika dalam fluktuasi ekonomi yang baik, dan fluktuasi ekonomi tersebut seharusnya berjalan dalam jangka waktu yang pendek. Dari kedua poin di atas, yakni pembuatan regulasi dan pengambilalihan pos penting perekonomian negara, dapat dilihat bahwa pemerintah mengupayakan suatu bentuk konkret dan immediate yang dilakukan dalam upaya untuk mengurangi tingkat depresi ekonomi yang ada dengan mempercepat laju perputaran ekonomi yang terhambat. Fluktuasi ekonomi yang ada dapat ditunjukkan lewat angka pengangguran yang dapat ditekan serendah mungkin. Hasil dari pengaplikasian HERA yang dilaksanakan dalam bentuk nasionalisasi Fannie Mae dan Freddie Mac melalui mekanisme tingkat kegiatan ekonomi karena investasi pada dasarnya merespon variasi tingkat bunga dan harapan perkembangan ekonomi di masa depan32. Keynes menyatakan bahwa pemerintah dapat melakukan tindakan-tindakan lain yang disengaja untuk dapat mendorong kesempatan

31 Thayer Watkins, “The (Re)Nationalization of Fannie Mae and Freddie Mac,” San Jose State University, Department of Economis, http://www.sjsu.edu/faculty/watkins/fanniemae.htm, (diakses pada 12 Desember 2015)

32 John Maynard Keynes. The General Theory of Employment, Interest, and Money. Section VI.

(14)

kerja penuh, yaitu dengan memberikan investasi pada perusahaan-perusahaan selain melakukan intervensi.

Pemerintah selain melaksanakan nasionalisasi melalui conservatorship pemerintah oleh FHFA juga kemudian mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan likuiditas Fannie Mae dan Freddie Mac sebagai berikut33:

1. Federal Reserve melakukan pembelian utang Fannie sebesar 23 miliar dolar AS (dari potensi 100 miliar dolar AS) dan sekuritas hipotek sebesar 53 miliar dolar AS yang (dari potensi 500 miliar dolar AS).

2. Federal Reserve melakukan transaksi pembelian $ 24 miliar utang Freddie lain.

3. Bendahara AS melakukan pembelian 14 miliar dolar AS pada saham Fannie dan Freddie (dari potensi 200 juta dolar AS).

4. Bendahara AS melakukan pembelian 71 miliar dolar AS sekuritas hipotek.

5. Federal Reserve memberikan perpanjangan tingkat kredit utama untuk pinjaman ke Fanie dan Freddie.

Persetujuan yang dilakukan oleh Bendahara AS kepada keduanya kemudian juga dispesifikkan pada dukungan finansial sebesar 100 miliar dolar AS kepada masing-masing Freddie dan Fannie, dibawah pengawasan mekanisme conservatorship (monitor) dari FHFA. Fannie dan Freddie wajib menerbitkan ke Kas negara sbesar 1 miliar dolar AS dari saham preferen senior, dengan kupon 10%, tanpa biaya34. Juga, setiap GSE dikontrak untuk

mengeluarkan waran saham biasa yang mewakili kepemilikan saham lebih dari atau sama dengan 79,9 %, dengan harga pelaksanaan seperseribu satu sen US ($ 0,00001) per saham, dalam durasi surat perintah puluh tahun35. Kemudian FHFA sebagai pihak conservator

menandatangani perjanjian mewakili Fannie dan Freddie36. Angka 100 milyar yang diberikan

kepada masing-masing Fanie dan Freddie dipilih oleh Bendahara AS untuk mengindikasikan tingginya komitmen pemerintah AS untuk memastikam kondisi dan operasi finansial kedua GSE berjalan dengan lancar dan berkesinambungan.

Langkah-langkah di atas, dalam kaca mata Keynesian Economics Theory menjelaskan bahwa pemerintah berupaya melakukan tindakan penyelamatan lain lewat cara investasi

33 Kate Brown, “Comparing the Stimulus Packages,” United States Budget Watch,

http://usbudgetwatch.org/document/comparing-stimulus-packages, terakhir kali direvisi 11 Februari 2009, (diakses pada 12 Desember)

34 “Suffering a Seizure: America’s Goverment Takes Control of Fannie Mae and Freddie Mac,” The Economist, http://www.economist.com/node/12078933, terakhir dimodifikasi 8 September 2008, (diakses pada 11 Desember 2015)

35 Ibid.,

36 “Statement of FHFA Regarding Conracts of Enterprises in Conservatorship,” FHFA,

http://www.ofheo.gov/media/PDF/FHFAStatementReContracts.pdf, (diakses pada 11 Desember 2015)

(15)

dalam bentuk pembelian surat utang Fannie Mae dan Freddie Mac demi ketersediaan modal agar usaha tetap berjalan.

2.3 Perkembangan Kasus Nasionalisasi Fannie Mae dan Freddie Mac dan Kaitannya dengan HERA

Pada bagian ini penulis akan menjelaskan mengenai rincian kasus nasionalisasi Fannie Mae dan Freddie Mac dilihat dari proses latar belakang nasionalisasi, penerapan HERA yang menandakan proses nasionalisasi, juga hasil nasionalisasi itu sendiri. Penerapan HERA ini akan menjelaskan lebih lanjut butir pembuatan regulasi yang di sub-bab selanjutnya dijelaskan sebagai salah satu bentuk intervensi pemerintah.

2.3.1 Latar Belakang Nasionalisasi

Pada Juni 2008 Hank Paulson, Sekretaris Bendahara Amerika, menilai bahwa terdapat suatu permasalahan yang lebih besar dari runtuhnya keuangan Lehman Brothers, yaitu perusahaan investasi terbesar keempat Amerika Serikat dengan total hutang sebesar 613 miliar dolar AS dengan tingkat aset sebesar 693 miliar dolar AS37. Pada saat itu, runtuhnya keuangan Lehman Brothers dinilai sebagai titk awal depresi ekonomi Amerika Serikat yang berpengaruh pula pada krisis ekonomi dunia lebih dari 100.000 klien-klien kreditur dari perusahan tersebut mengalami pailit yang sangat besar38. Permasalahan yang dimaksud Paulson adalah harga saham untuk Federal National Mortgage Association (Fannie Mae) and the Federal Home Loan Mortgage Corp (Freddie Mac) yang jatuh bahkan lebih buruk daripada Lehman. Masalah tersebut diperparah dengan resign-nya wakil sekretaris Paulson, Bob Steel, yang memiliki tanggung jawab untuk memantau Fannie dan Freddie untuk menjadi CEO dari perusahaan perbankan Wachovia39.

Pasca runtuhnya Lehman Brothers, tercatat kerugian yang diderita oleh GSE (termasuk Fannie Mae dan Freddie Mac di dalamnya) sejumlah 14.9 miliar dolar AS. Total kerugian tersebut menyebabkan timbulnya kekhawatiran pasar tentang ketidakmampuan mereka untuk meningkatkan modal dan utang yang dapat mengancam pasar keuangan real estate AS. Dan benar saja, di akhir Juni 2008 tidak lama pasca runtuhnya Lehman Brothers,

37 Sam Mamudi, “Lehman folds with record $613 billion debt,” Market Watch,

http://www.marketwatch.com/story/lehman-folds-with-record-613-billion-debt?siteid=rss, (diakses pada 12 Desember 2015).

38 Ibid.,

39 Thayer Watkins, “The (Re)Nationalization of Fannie Mae and Freddie Mac,” San Jose State University, Department of Economis, http://www.sjsu.edu/faculty/watkins/fanniemae.htm, (diakses pada 12 Desember 2015)

(16)

akun resmi Fannie Mae dan Freddie Mac menunjukkan angka yang meskipun tidak dapat dikatakan ‘cukup bangkrut’ namun telah jelas dapat pasar lihat “kebangkrutan hanyalah masalah waktu”, oleh karena itu harga saham jatuh dengan cepat40.

Pada 13 Juli 2008, sebelum disahkannya Housing and Economic Recovery Act of 2008, Henry Paulson mengumumkan bahwa pemerintah sedang mengusahakan suatu bentuk perbaikan atas krisis yang ada. Pengumuman tersebut diumumkan setelah satu minggu terdapat penurunan market share Fannie dan Freddie sebesar hampir setengahnya dibandingkan rate yang ada sebelumnya41. Usaha tersebut dapat terdiri dari tiga tolak ukur: penambahan jumlah kredit yang tersedia bagi GSE dari Bendahara Negara untuk menyediakan dinamika dan likuiditas ekonomi khususnya bagi GSE, pemberian hak bagi bendahara negara untuk membeli ekuitas GSE untuk memberikan modal, dan peran konsultatif oleh pemerintah bagi reformasi GSE apabila dibutuhkan.42

2.3.2 Proses Nasionalisasi

Pada 24 Juli 2008, Kongres Amerika Serikat meloloskan dokumen legal “Housing and Economic Recovery Act 0f 2008” yang didukung secara bipartisan dari kedua belah pihak; partai Republican dan Democrats, disahkan secara legal oleh presiden George W. Bush pada 30 Juli 200843. Dokumen tersebut menjelaskan suatu izin atas otoritas yang diberikan kepada FHFA dan Bendahara AS untuk mendanai Fannie dan Freddie demi stabilitas kedua perusahaan tersebut, dengan batasan pada suatu tingkat utang yang ditentukan oleh pemerintah AS. Hukum baru tersebut menaikkan jumlah ambang batas pinjaman sebesar 800 miliar dolar AS, menjadi total utang sebesar 10,7 triliun dolar, dalam antisipasi kebutuhan potensial Bendahara AS untuk membantu Fannie Mae dan Freddie Mac secara lebih fleksibel44. Hukum tersebut juga kemudian disebut sebagai paket bantuan sweeping yang didesain untuk membantu para klien real estate AS dalam harapannya untuk membantu meredakan krisis fianansial yang terjadi khususnya setelah bulan Juli 200845.

40 Charles Duhigg, Stephen Labaton, Andrew Ross Sorkin, “As Grew Crisis, a Few Options Shrank to One,” The New York Times”, http://www.nytimes.com/2008/09/08/business/08takeover.html?

_r=2&hp=&pagewanted=all&oref=slogin, (diakses pada 10 Desember 2015)

41 Zachary A. Goldfarb, David Cho, dan Binyamin Appelbaum, “Treasury to Rescue Fannie amd Freddie,” The Washington Post, http://www.washingtonpost.com/wp-dyn/content/article/2008/09/06/AR2008090602540.html? hpid=topnews, (diakses pada 10 Desember 2015)

42 Ibid.,

43 Paul Jackson, “As Housing Act Passes Congress Questions Emerge,” Housing Wire,

http://www.housingwire.com/articles/2614-housing-act-passes-congress-questions-emerge, (diakses pada 11 Desember 2015)

44 David M. Herszenhorn, “Business Day: Bush Signs Sweeping Housing Bill,”The New York Times, http://www.nytimes.com/2008/07/31/business/31housing.html?_r=0, (diakses pada 11 Desember 2015)

45 Ibid.,

(17)

Selepas conservatorhip yaitu proses nasionalisasi Fannie Mae dan Freddie Mac secara resmi diumumkan pada 6 September 2008, FHFA menunjukkan beberapa rencana aksi yang diumumkan oleh Lockhart selaku pimpinan FHFA46:

1. Pada tanggal 8 September 2008, bisnis akan ditransaksikan seperti biasanya, dengan dukungan kuat bagi pemegang surat berharga berbasis mortgage (MBS), utang senior dan utang subordinasi.

2. Fannie dan Freddie akan dibiarkan menerbitkan buku MBS jaminan mereka tanpa

batas dan terus membeli surat berharga pengganti untuk portofolio mereka, sekitar $ 20 miliar per bulan, tanpa adanya kendala modal.

3. Sebagai konservator, FHFA akan menganggap mengakui adanya kuasa Dewan dan

manajemen.

4. Chief Executive Officer (CEO) yang memimpin Fannie Mae dan Freddie Mac telah

diberhentikan tetapi akan tinggal untuk membantu masa transisi.

5. Diangkat sebagai CEO baru adalah Herbert M. Allison untuk Fannie Mae dan David M. Moffett untuk Freddie Mac.

6. Tindakan manajemen lain akan sangat terbatas. CEO yang baru sepakat untuk bekerjasama dengan tim manajemen yang sudah ada juga dengan karyawan untuk mendorong mereka tetap tinggal dan untuk terus melakukan perbaikan penting untuk Fannie dan Freddie.

7. Untuk menghemat lebih dari $ 2 miliar per tahun pemerintah, saham biasa dan dividen saham preferen akan dihilangkan, tapi saham umum dan semua saham preferen akan tetap diadakan. Bunga utang subordinasi dan pembayaran pokok akan terus dilakukan.

8. Semua kegiatan politik, termasuk semua lobi, akan dihentikan segera. Kegiatan amal akan ditinjau ulang.

9. Akan ada hubungan “pembiayaan dan investasi” dengan Departemen Keuangan AS

melalui tiga fasilitas pembiayaan yang berbeda untuk memberikan dukungan yang sangat dibutuhkan Freddie Mac dan Fannie Mae, dan juga untuk likuiditas pasar hipotek jangka pendek. Salah satu dari tiga fasilitas yang ada ialah penjaminan fasilitas likuiditas, yang tidak dikucurkan hanya untuk Fannie Mae dan Freddie Mac, tetapi juga untuk 12 Bank Federal Home Loan yang diatur oleh FHFA.

46James B. Lockhart III, “The Present Condition and Future Status of Fannie Mae and Freddie Mac”, FHFA, http://www.fhfa.gov/webfiles/2708/FHFA_Director's_Testimony_Final.pdf, (diakses pada 11 Desember 2015)

(18)

2.3.3 Hasil Nasionalisasi

Jim Cramer, salah satu pemerhati ekonomi AS berpendapat bahwa efek nasionalisasi Fannie Mae dan Fredie Mac dalam krisis ekonomi yang ada, khususnya yang berkaitan

Subprime Mortgage menyebabkan pemerintah memberikan dukungan terhadap kelancaran utang-piutang dan juga garansi terhadap isu-isu keamanan Fannie Mae dan Freddie Mac untuk mengeruk dana. Kelancaran proses utang piutang Fannie dan Freddie memberikan unsur likuididtas pasar khususnya pasar dana pinjaman. Cramer Kemudian menjelaskan dalam karya-tulisnya yang dimuat di the Street, proses nasionalisasi Fannie dan Freddie kemudian memberikan beberapa poin perubahan dengan hasil sebagai berikut47:

1 Biaya pinjaman yang lebih rendah untuk bank biasanya meningkatkan tingkat persebaran lebih baik antara jumlah kreditur dan keadaan debitur. Hal ini meningkatkan profitabilitas bank, menopang likuiditas perbankan dan neraca lanjut.

2 Tarif adjustable rate mortgage (ARM) berkurang, yang menurunkan tekanan pada pemilik rumah dan mengurangi penyitaan. Tingkat yang lebih rendah juga mendorong pembelian rumah baru. Dan mendorong pembangunan rumah yang berimbas pada ketersediaan kembali banyak lapangan pekerjaan dalam upaya mewujudkan absolute employment. 3 Peran pemerintah sebagai investor utama memungkinkan proses refinancing pinjaman

yang sistematis untuk dilaksanakan. Pemerintah dengan cepat bisa memotong 45 tahun

term hipotek dengan sangat cepat, sehingga memungkinkan terjadinya likuiditas dan dinamika ekonomi yang meningkat. Lalu secara tidak langsung memungkinkan lebih banyak pemilik rumah untuk tinggal di rumah mereka. Hal ini akan mengurangi penyitaan secara signifikan, membantu menstabilkan harga rumah.

4 Pemerintah dapat merestrukturisasi hipotek sehingga saldo pinjaman dikurangi dengan nilai pasar saat ini, mengurangi insentif bagi pemilik rumah untuk "pergi" dari properti mereka. Dengan harga rumah lebih stabil, nilai sekuritas berbasis mortgage dapat berkembang menjadi lebih baik khususnya pada bidang real estate.

3 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

47 Jim Cramer, “Fannie, Freddie Takeover Changes the Game,” The Street,

http://www.thestreet.com/story/10436132/1/cramer-fannie-freddie-takeover-changes-the-game.html? puc=googlen&cm_ven=GOOGLEN&cm_cat=FREE&cm_ite=NA, 6 September 2008, (diakses pada 12 Desember 2015)

(19)

Teori ekonomi Keynesian muncul atas dasar ketidakmampuan sistem ekonomi klasik dan neo klasik dalam menghadapi depresi ekonomi yang melanda dunia pada tahun 1930-an. Krisis ekonomi yang terjadi, menurut pandangan Keynesian, disebabkan oleh gagalnya anggapan ekonomi klasik yang mengejawantahkan kepercayaan pada keseimbangan pasar yang seharusnya dapat dipenuhi lewat fluktuasi jangka panjang ekonomi dalam framework

keterbukaan pasar absolut tanpa adanya campur tangan peran pemerintah. Kepercayaan tersebut, merupakan bagian poin yang luput dari pandangan ekonom klasik yang dijelaskan oleh Keynes yaitu bahwa pada dasarnya tingginya tingkat pengangguran tidak dapat diatasi oleh penurunan rate gaji pegawai namun melalui fluktuasi ekonomi jangka pendek lewat dinamika demand yang dapat pemerintah kontrol melalui campur tangan mereka dalam sistem ekonomi. Campur tangan yang ada berupa pembuatan regulasi HERA dan pengambil alihan pos-pos yang memiliki pengaruh besar terhadap daya beli swasta, yang dalam kasus Amerika Serikat merupakan nasionalisasi Freddie Mac dan Fannie Mae. Selain itu pemerintah juga turut menanamkan investasi sebagai bentuk partisipasi aktif dalam memperjuangkan likuiditas pasar real estate. Campur tangan tersebut, dapat memengaruhi permintaan terhadap barang dan jasa, yang dalam kasus ini meningkatkan daya beli masyarakat Amerika dalam bidang

real estate, yang kemudian mendorong perputaran ekonomi yang dapat membuka kesempatan kerja demi tercapainya full employment.

Penulis menilai bahwa tindakan nasionalisasi perusahaan Fannie Mae dan Freddie Mac merupakan sebuah upaya pemerintah Amerika Serikat, sebagai state yaitu aktor uniter pejuang national interest yang merupakan fokus pembahasan makalah ini, dalam menyelamatkan kondisi negaranya dari suatu fenomena depresi ekonomi internasional pada tahun 2008. Upaya tersebut sesuai dengan tiga anggapan utama teori ekonomi Keynes yang didasari atas urgensi terjadinya depresi ekonomi yang melanda. Depresi yang terjadi menyebabkan rendahnya daya beli dan demand pihak swasta dan masyarakat dalam bidang

real estate, yaitu bidang usaha yang sangat berpengaruh bagi kondisi perekonomian Amerika Serikat, yang menyebabkan tingginya jumah kerugian Fannie Mae dan Freddie Mac sebagai perusahaan hipotek bidang real estate terbesar dan tingginya tingkat pengangguran. Setelah dilakukannya intervensi pemerintah pada pihak swasta, dengan cara penerapan berbagai butir regulasi dalam proses nasionalisasi badan usaha Freddie Mac dan Fannie Mae, terdapat peningkatan angka penjualan real estate yang berarti juga peningkatan daya beli atau demand. Peningkatan demand tersebut secara langsung menimbulkan penambahan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia bagi angkatan kerja Amerika Serikat. Penambahan jumlah lapangan

(20)

kerja yang ditimbulkan turut mempengaruhi dinamika depresi ekonomi yang melanda Amerika karena terjadi perubahan pada variabel-variabel berikut yang merupakan sebagian dari variabel yang menentukan tingkat depresi ekonomi suatu negara atau wilayah tertentu48: 1. menurunnya tingkat pengangguran, dan 2. meningkatnya daya beli masyarakat (demand) khususnya pada bidang real estate. Maka, tindakan intervensi pemerintah pada pihak swasta terbukti efektif membantu meredakan depresi ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat pada tahun 2008.

48 N. Gregory Mankiw. 2008. Makroeconomi (Edisi 6). Jakarta: Penerbit Erlanga. Hlm. 296.

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Literatur

Deliarnov. Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Jakarta: PT Raha Grafindo Persada. 1995. Hlm. 146.

Felix, David. Biography of an Idea: John Maynard Keynes and the General Theory of Employment, Interest and Money. 1995.Hlm. 163.

Gramlich, Edward M. Subprime Mortgages: America’s Latest Boom and Bust. New York:The Urban Institute. 2008. Hlm. 9, 17, 87.

Keynes, John M. The General Theory of Employment, Interest, and Money. London: Palgrave Macmillan. 1936. Section IV,V,VI.

Mankiw, N. Gregory. Makroeconomi(Edisi 6). Jakarta: Penerbit Erlanga. 2008. Hlm. 296.

Internet

“Case Study: the Collapse of Lehman Brothers.” Investopedia.

http://www.investopedia.com/articles/economics/09/lehman-brothers-collapse.asp, (diakses pada 13 Desember 2015).

FHFA. http://www.fhfa.gov/AboutUs, (diakses pada 10 Desember 2015).

“Industry Data: Interactive Acces to Industry Accounts Data : GDP by Industry.” Bureau of

Economics Analysis.http://www.bea.gov/iTable/iTable.cfm?

ReqID=51&step=1#reqid=51&step=51&isuri=1&5114=a&5102=5, dirilis pada 5 November 2015. (diakses pada 19 Desember 2015).

“Lehman Unveils First Loss since Going Public.” The Telegraph. http://www.telegraph.co.uk/finance/newsbysector/banksandfinance/2791390/Lehman-unveils-first-loss-since-going-public.html. (diakses pada 12 Desember 2015).

“Statement of FHFA Regarding Conracts of Enterprises in Conservatorship.” FHFA.

http://www.ofheo.gov/media/PDF/FHFAStatementReContracts.pdf. (diakses pada 11 Desember 2015).

“Suffering a Seizure: America’s Goverment Takes Control of Fannie Mae and Freddie Mac.”

The Economist. http://www.economist.com/node/12078933. terakhir dimodifikasi 8 September 2008. (diakses pada 11 Desember 2015).

(22)

Brown, Kate. “Comparing the Stimulus Packages.” United States Budget Watch.

http://usbudgetwatch.org/document/comparing-stimulus-packages, terakhir kali direvisi 11 Februari 2009. (diakses pada 12 Desember).

Carbonnel, Eric. “Federal Government Owns or Guarantees 69% of all Mortgages.Market Sceptics. http://www.marketskeptics.com/2010/03/federal-government-owns-or-guarantees.html. terakhir kali dimodifikasi pada 21 Maret 2010. (Diakses pada 15 Desember 2015).

Cramer, Jim. “Fannie, Freddie Takeover Changes the Game.” The Street.

http://www.thestreet.com/story/10436132/1/cramer-fannie-freddie-takeover-changes-the-game.html?puc=googlen&cm_ven=GOOGLEN&cm_cat=FREE&cm_ite=NA. 6 September 2008. (diakses pada 12 Desember 2015).

Duhigg, Charles, Stephen Labaton, Andrew Ross Sorkin. “As Grew Crisis, a Few Options

Shrank to One.” The New York Times.”

http://www.nytimes.com/2008/09/08/business/08takeover.html?

_r=2&hp=&pagewanted=all&oref=slogin. (diakses pada 10 Desember 2015).

Goldfarb, Zachary A., David Cho, dan Binyamin Appelbaum. “Treasury to Rescue Fannie amd Freddie.” The Washington Post. http://www.washingtonpost.com/wp-dyn/content/article/2008/09/06/AR2008090602540.html?hpid=topnews. (diakses pada 10 Desember 2015).

Herszenhorn, David M. “Business Day: Bush Signs Sweeping Housing Bill.” The New York Times. http://www.nytimes.com/2008/07/31/business/31housing.html?_r=0. (diakses pada 11 Desember 2015).

Jackson, Paul. “As Housing Act Passes Congress Questions Emerge.” Housing Wire.

http://www.housingwire.com/articles/2614-housing-act-passes-congress-questions-emerge. (diakses pada 11 Desember 2015).

Ligon, John Ligon, dan William W. Beach. “Housing Market without Fannie Mae and Freddie Mac: Economic Affects of Eliminating Government-Sponsored Enterprises in Housing.”

Heritage. http://www.heritage.org/research/reports/2013/01/a-housing-market-free-of-fannie-mae-freddie-mac, (Diakses pada 15 Desember 2015).

(23)

Lockhart III, James B. “The Present Condition and Future Status of Fannie Mae and Freddie Mac.” FHFA. http://www.fhfa.gov/webfiles/2708/FHFA_Director's_Testimony_Final.pdf. (diakses pada 11 Desember 2015).

Lockhart III, James B. “Statement of FHFA Director James B. Lockhart.” Federal Housing Finance Agency. http://www.ofheo.gov/newsroom.aspx?ID=456&q1=0&q2=.7 September 2008. (diakses pada 10 Desember 2015).

Mamudi, Sam. “Lehman folds with record $613 billion debt.” Market Watch.

http://www.marketwatch.com/story/lehman-folds-with-record-613-billion-debt?siteid=rss. (diakses pada 12 Desember 2015).

Pickert, Kate. “A Brief History of Fannie Mae and Freddie Mac.” Time.

http://content.time.com/time/business/article/0,8599,1822766,00.html. terakhir dimodifikasi pada 14 Juli 2008, (Diakses pada 15 Desember 2015).

Watkins , Thayer. “The (Re)Nationalization of Fannie Mae and Freddie Mac.” San Jose State University. Department of Economis. http://www.sjsu.edu/faculty/watkins/fanniemae.htm. (diakses pada 12 Desember 2015).

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan Sanksi Pidana Terhadap Pelaku Kejahatan Mutilasi Menurut Pasal 340 disebutkan bahwa “Barang siapa sengaja dan dengan rencana lebih dahulu merampas nyawa

Orang tua di negara Indonesia belum dijadikan sebagai sumber utama bagi remaja dalam memperoleh informasi kesehatan reproduksi.Menurut studi pendahuluan yang

Data di atas juga menunjukkan bahwa variabel pemahaman perpajakan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak badan dengan nilai

Perum BULOG Sub Divre Lampung Tengah dalam mengembangkan usahanya tentunya tidak lepas dari strategi pemasaran salah satunya dalam meningkatkan kepuasan konsumen

3.11.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya. 3.11.2 Mengidentifikasi proses pembentukan bayangan pada cermin datar dan lengkung 3.11.3 Mengidentifikasi proses pembentukan

Berdasarkan hasil penelitian judul tesis tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa permasalahan dan penelitian tesis dengan judul “Pertanggung Jawaban Hukum Kasir (Teller)

Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan penelitian faktor yang mempengaruhi kepatuhan pasien hipertensi rawat jalan peserta Askes dan dampaknya pada biaya agar bisa menjadi masukan

Pemasaran adalah penting dalam membuat perencanaan yang tepat, merancang dan menggunakan layanan tersebut dan produk untuk menggunakan lebih baik dan optimal