• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 Lampiran Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dari Ritual ke Pasar: Pergeseran Makna Saguer pada Masyarakat Halmahera Utara (Studi Kasus pada Masyarakat Desa Gossoma, Halmahera Utara)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1 Lampiran Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dari Ritual ke Pasar: Pergeseran Makna Saguer pada Masyarakat Halmahera Utara (Studi Kasus pada Masyarakat Desa Gossoma, Halmahera Utara)"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN WAWANCARA

No. Tujuan Penelitian Daftar Pertanyaan Sumber Infomasi

1 Mendeskripsikan bagimana pratek penggunaan saguer dalam masyarakat gosoma

a. Bagaimana sejarah saguer? b. Bagaimana proses

pembuatan saguer? c. Bagaimana makna saguar

bagi masyarakat tobelo ? d. Bagaimana ikatan

masayarakat tobelo saat minum saguer?

e. Apakah identitas saguer tersebut(sebenernya) penting dipertahankan ? Alasanya?

f. Apakah dengan adanya saguer berdampak terhadap kehidupan sosial dan ekonomi?Jelas positf dan negatif?

Data Primer

 Ketua adat gosoma

 Tokoh masyarakat

 Pemerintah (kepala desa atau perangkat desa lainnya)

 Produsen saguer

 Komsumen saguer

Data sekunder:

 Pemerintah kepala desa

 Kantor kelurahan

 Masayarakat setempat 2 Bagimana makna saguer bagi masyarakat gosoma dalam konteks sekarang

a. Pada setuasi apa anda minum saguer?

b. Apakah motif anda ketika minum saguer?

c. Apakah motif anda ketika dalam memproduksi saguer?

d. Apa anda dapat keuntungan dalam pembuatan saguer?

Data Primer

 Tokoh adat

 Tokoh masyarakat

 Pemerintah (kepala desa atau perangkat desa lainnya) Data sekunder:

 Pemerintah kepala desa

 Kantor kelurahan

 Masyarakat setempat

3

Mengambarkan peran aktor di dalam pergeseran makna saguer bagi masyarakat gosoma

a. Bagaiamana tindakan para aktor dalam melihat

dampak posisitf dan negatif yang dihasilkan dari saguer?

b. Bagaimana para aktor mendapatkan saguer? c. Bagaimana dengan

esksitensi norma-norma nilai saguer?

d. Bagaimana tindakan para aktor menjaga esksitensi saguer?

Data Primer

 Ketua adat gosoma

 Tokoh masyarakat setempat

 Pemerintah (kepala desa atau perangkat desa lainnya)

 Produsen saguer

 Konsumen saguer Data sekunder:

 Pemeintah kepala desa

 Keluranhan

 Masyarakat setempat

4

Mendiskripsikan pratek penggunaan saguer dalam

a. Kendala yang masih di hadapi?

Data primer

 Ketua adat gosoma

(2)

No. Tujuan Penelitian Daftar Pertanyaan Sumber Infomasi masyarakat

gosoma: 1. Makna nilai

ekonomi 2. Makna sosial 3. Makna sosial

budaya

4. Makna simbolik

b. Manfaat (ekonomi, sosial, budaya) yang dirasakan oleh keluarga pembuatan saguer? c. Dampak (ekonomi, sosial,

budaya,dan simbolik) terhadap pelaku pembauatan saguer ?

d. Faktor apa saja yang menjadi kendala-kendala yang ditemui pelaku pembuatan saguer? Uraikan detail

e. Usulan solusi bagi kendala tersebut?

 Pemerintah(kepala desa atau perangkat desa lainnya)

 Produsen saguer

 Kosumen saguer

 Pembuat saguer Data sekunder

 Pemerintah kepala desa

 Kelurahan Kelurahan

 kantor kecematan

 masyarakat setempat

5

Mendiskripsikan makna saguer oleh masyarakat desa gosoma

h.Jelaskan Makna Saguer Bagi Masyarakat gosoma?Tolong Ceritakan Makna Saguer?

Data Primer

 Ketua Tokoh adat gosoma

 Tokoh masyarakat

 Pemerintah (kepala desa atau perangkat desa lainnya)

 Produsen saguer

 Komsumen saguer

Data sekunder:

 Lembaga institusi

 Kantor kelurahan

 Kantor kecamatan

(3)

No. Tujuan Penelitian Daftar Pertanyaan Sumber Infomasi

6

Mengambarkan peran aktor didalam pergeseran makna saguer bagi

masyarakat gosoma

a. Pemetaan Peran Aktor Dalam Pergeseran Makna Saguer

1. Bagaimana pola pembuatan Saguer yang digunaka oleh bapak/ibu?

2. Bagaiamana cara bapak/ibu memperoleh saguer

3. Bagaimana kondisi air nira pada saat bapak/ibu

mengambilkan dari sumber pohon saguer?

4. Apa yang bapak/ibu lakukan terhadap saguer setelah sampai di tempat bapak/ibu? 5. Bagaimana pola

perdagangan saguer yang bapak/ibu lakukan?

6. Bagaimana bapak/ibu sarana dan prasarana dalam usaha mengolahan saguer?

Data Primer

 Ketua adat gosoma

 Tokoh masyarakat

 Anggotas masyarakat

 Pemerintah (kepala desa atau perangkat desa lainnya)

 Produsen saguer

 Konsumen saguer

Data sekunder:

 Kantor kelurahan

 Kantor kecematan

 Laporan masayarakat setempat

e. Pemetaan Peran Aktor Dalam Pergeseran Makna Saguer Dalam Masayarakat

Gosoma.memgacu pada no.6.1 s/d 6.5 diatas:

Data Primer

 Ketua adat gosoma

 Tokoh masyarakat

 Pemerintah (kepala desa atau perangkat desa lainnya)

 Produsen saguer

 Komsuen saguer

Data sekunder:

 Laporan kantor kecematan

 Kantor kelurahan

 Kantor kecematan

 Laporan masayarakat setempat

1. Bila anda dilibatkan dalam sosialisasi saguer dalam masyarakat

gosoma?Ceritakan Bagaimana itu terjadi? 2. Sejak kapan aktor

pembuatan saguer dalam masyarakat gosoma?

Data Primer

 Ketua adat gosoma

 Tokoh masyarakat

 Pemerintah (kepala desa atau perangkat desa lainnya)

 Produsen saguer

(4)

No. Tujuan Penelitian Daftar Pertanyaan Sumber Infomasi 3. Bagaimana proses awal

aktor pembuatan saguer dalam masyarakat gosoma? 4. Apa saja yang anda lakukan

dalam pembuatan saguer dalam masyarakat gosoma?

Data sekunder:

 Kantor kelurahan

 Kantor kecematan

 Laporan masayarakat setempat

f. Pemetaan Kontrol Dalam Peran Aktor Dalam Pembuatan Saguer Dalam Masyarakat Gosoma 1.Apakah anda sabagai aktor

terlibat dalam pemgambilan keputusan dalam sosialisasi saguer?

2.Aktor siapa yang

berkomunikasi dengan ketua adat berkaitan dengan pembuatan saguer dalam masyarakat gosoma? 3.Apakah punya pengalaman

dalam atau pembuatan saguer dalam masayarakat gosoma?

4.Apaka proses pembuatan saguer dalam masayarakat gosoma sudah dikatakan sudah ideal?

Data Primer

 Ketua adat gosoma

 Tokoh masyarakat

 Pemerintah (kepala desa atau perangkat desa lainnya)

 Produsen saguer

 Konsumen saguer

Data sekunder:

 Kantor kelurahan

 Kantor kecamatan

 Laporan masyarakat setempat.

g. Dampak dari saguer  Kantor kelurahan

 Kantor kecamatan

 Laporan masayarakat setempat

7

Memperoleh gambaran usaha dan dalam pembuat pelaku saguer usaha produktif pada aras pelaku individu

a. Nama responden? b.Usia responden c.Pendidikan terakhir d.Jumlah anggota keluarga e.Pendapatan keluarga

f. Kapan anda memulai usaha? g.Bila usaha anda adalah

pengolahan, bagaimana proses produksi usaha anda? Jelaskan detail mulai awal sampai produksi.

h.Bila usaha anda adalah dagang, bagaimana proses perdagangan anda? Jelaskan detail.

i. Siapa saja yang terlibat dalam pengelolaan usaha anda? Berpa jumlah mereka?

(5)

No. Tujuan Penelitian Daftar Pertanyaan Sumber Infomasi j. Apa hasil usaha anda?

Jelaskan.

k.Berapa omset per hari/per minggu/ bulan dari usaha anda?

l. Apa kendala usaha anda? m. Upaya pemecahan

yang sudah dilakukan? n.Kendala yang masih

dihadapi?

a. Nama responden? b. Usia responden c. Pendidikan terakhir d. Jumlah anggota keluarga e. Pendapatan keluarga Kapan

anda memulai usaha? o. Saguer digunakan untuk

usaha anda? Dana lainya anda alokasikan untuk apa? Jelaskan alasan mengapa anda melakukannya. f. Bila usaha anda adalah

pengolahan, bagaimana proses produksi usaha anda? Jelaskan detail mulai awal sampai produksi.

g. Bila usaha anda adalah dagang, bagaimana proses perdagangan anda? Jelaskan detail.

h. Siapa saja yang terlibat dalam pengelolaan usaha anda? Berpa jumlah mereka? i. Apa hasil usaha anda?

Jelaskan.

j. Berapa omset per hari/per minggu/ bulan dari usaha anda?

k. Apa kendala usaha anda? l. Upaya pemecahan yang

sudah dilakukan? m.Kendala yang masih

dihadapi?

 Produsen saguer

8

Mendiskripsikan pergeseran makna saguer dalam masayarakat gosoma

a. Pergeseran makna saguer dalam masyarakat gosoma 1. Ceritakan apa usaha Bapak

(aim ) melihat pergeseran makna saguer dalam masyarakat gosoma

Data Primer

 Ketua adat gosoma (responden sebagai kasus)

 Tokoh masyarakat

(6)

No. Tujuan Penelitian Daftar Pertanyaan Sumber Infomasi 2. Bagaimana keterlibatan

Bapak (aim) dalam pembuatan saguer? Ceritakan Mandiri ada diskusi dalam keluarga diantara ibu dan bapak? 3. Bagaimana keterlibatan

bapak (aim) dalam pengelolaan saguer?. 4. Bagaimana keterlibatan

bapak (aim) dalam pengelolaan usaha saguer setelah Mandiri? Ceritakan detail.

5. Bagaimana keterlibatan ibu (bapak) dalam pemasaran hasil usaha saguer bapak (aim) ? Ceritakan detail. 6. Bagaimana pemanfaatan hasil usaha saguer bapak (aim)? Ceritakan detail pengelolaan usaha.

 Pembuatan saguer

Data sekunder:

 Laporan masyarakat setempat kantor desa intitusi kantor kecematan

b. Pemetaan pergeseran makna saguer dalam masyarakat tobelo dalam keluarga 1.Bila dalam keluarga, anda

terlibat dalam pembuatan saguer, ceritakan bagaimana itu terjadi?

2.Bila dalam keluarga, anda dilibatkan dalam

pengelolaan saguer, ceritakan bagaimana itu terjadi?

3.Bila dalam keluarga, anda terlibat dalam pemasaran hasil usaha saguer, ceritakan bagaimana itu terjadi? 4.Bila dalam keluarga, anda

terlibat dalam pemanfaatan hasil usaha, ceritakan bagaimana itu terjadi?

Data Primer

 Ketua adat gosoma (responden sebagai kasus)

 Tokoh masyarakat

 Produsen saguer

Data sekunder:

 Laporan masyatakat setempat kantor kelurahan kantor desa

Jelaskan mengapa dia yang paling menikmati manfaat tersebut?

c. Pemetaan Manfaat dari Pembuatan saguer

1. Apa manfaat ekonomi, sosial dan budaya dari proses

Data Primer

(7)

No. Tujuan Penelitian Daftar Pertanyaan Sumber Infomasi pembuatan saguer bagi diri

anda? Uraikan masing-masing dampak tersebut 1. Apa manfaat ekonomi dari

pembuatan saguer bagi keluarga secara umum? 2. Apa manfaat ekonomi, sosial

dan budaya dari proses pembuatan saguer bagi suami?

3. Apa manfaat ekonomi, sosial dan budaya dari proses pembuatan saguer bagi anak-anak?

4. Jelaskan mengapa dia yang paling menikmati manfaat tersebut?

 Ketua adat gosoma

Data sekunder:

 Laporan masyarakat setempat

 Kelurahan

d. Pemetaan Dampak dari proses pembuatan saguer 1. Apa dampak ekonomi, sosial

dan budaya dari pembutan saguer bagi anda (pribadi)? Uraikan masing-masing dampak tersebut

2. Dalam keluarga, apa dampak ekonomi dari pembutan saguer bagi suami, isteri (anda), dan anak-anak? Uraikan masing-masing dampak tersebut

3. Dalam keluarga, apa dampak budaya dari Pembuatan saguer bagi suami, isteri (anda), dan anak-anak? Uraikan masing-masing dampak tersebut

Data Primer

 Produsen saguer (responden sebagai kasus)

 Ketua adat gosoma

Data sekunder:

 Laporan masyarakat setempat

(8)

TRANSKRIP WAWANCARA

1. Mendeskripsikan bagimana pratek penggunaan saguer dalam masyarakat gosoma

g. Bagaimana sejarah saguer? Ketua Adat Gosoma:

“Saguer merupakan minuman kebanggaan, saguer merupakan unsur yang

sangat purba di Halmahera dan saguer sebagai milik pasini orang

Halmahera.”

Tokoh Masyarakat:

“Saguer minuman para leluhur dan dewa-dewa, minuman ilahi yang

hampir-hampir dianggap suci oleh penduduk purba Halmahera.”

Kepala Desa:

“Legenda Halmahera mengenal dewa Makawiley sebagai dewa saguer,

kemudian ada juga dewa Kiri Waerong yang dihubungkan dengan

pembuatan gula merah dari saguer yang dimasak.

h. Bagaimana proses pembuatan saguer? Pembuat Saguer:

“Kita panjat pohon enau, batifar air nira dari pohon enau itu. Tu dia pe tampa

mo masa saguer, de pe nama porno. Lataran tu saguer musti tampung dulu

sampi riki 4 galon, jadi kita nda setiap hari momasa saguer. Secara alamai

nira kelapa kita biar semalam akan hasil itu alkohol. Alkohol itu hasil alamai

(9)

suam-suam kuku lalu uap alkohol datang lewat selang. Kemudian kita

dinginkan”

i. Bagaimana makna saguar bagi masyarakat tobelo ? Tokoh Masyarakat:

“Jadi dia kalau menurut kita juga menurut masyarakat Tobelo saguer tu

hanya merupakan minuman ringan yang dipakai selalu dalam

upacara-upacara adat sebagai minuman utama nah itu. Nah itu yang pertama, yang

kedua dari fungsi sosial budayanya itu saguer juga dipakai sebagai simbol

dari seorang pengantin laki-laki pada saat acara-acara perkawinan. Jadi

kalau acara perkawinan juga acara-acara adat lain. Hampir setiap

pemenangan-pemenangan orang Tobelo kalau dari keluarga laki-laki datang

keluarga perempuan tidak bawa saguer itu dari nilai adat dan tradisi

dipertanyakan, berarti ini kurang lengkap begitu ya. Jadi itu kenapa itu

kurang lengkap karena dia berfungsi sebagai simbol dari pengantin laki-laki

itu. Kalau iko melihat dari hikayat sebelumnya kenapa itu saguer orang

Tobelo itu di jaman belum di era modernisasi dimana ketangkasan

seseorang untuk bisa bekerja itu selalu dipakai sebagai acuan. Ketika

seorang laki-laki yang dia sudah mau katakan ke dapan orang tua bahwa dia

mau kawin atau dia mau ingin di ini keluarga harus berusaha untuk

pemenangan dan sebagainya itu orang tua terus bilang harus bisa bikin

saguer nah itu boleh naik pohon fero nah begitu ya, dia harus bisa bikin

sendiri. Jadi dia bikin tu dia dari bambu untuk naik, karena untuk naik pohon

(10)

seseorang itu dia pakai contoh tu pohon saguer. Ntar dia naik kalapa kah,

pohon rambutan kah pohon cokelat kan rada saguer karena untuk naik ke

pohon saguer itu kan agak susah yang membutuhkan dia pakai kecerdasan

dia coba nah disitu pemahaman makna filosofinya itu. Jadi ketangkasan

seseorang kemampuan seorang pemuda ketika dia mau masuk ke dunia

rumah tangga bahwa dia sudah bisa hidup mandiri maka itu secara tradisi

adat orang Tobelo itu contohnya yang dipakai pohon fero itu. Akhirnya

dalam setiap prosesi adatpun kalau orang datang dari keluarga laki-laki dan

ada bawa saguer maka itu meyakinkan kepada keluarga perempuan bahwa

calon menantu laki-laki itu sudah bisa mandiri itu filosofinya disitu.”

j. Bagaimana ikatan masayarakat tobelo saat minum saguer? Kepala Desa:

“Kita lihat kan dari adat, adat turun temurun, iya toh. Jadi itu kalau orang

nikah, kawin secara adat kalau tanpa itu kan orang bilang tak lepas lah.

Karena melengkapi adat itu”

k. Apakah identitas saguer dalam konteks masyarakat tobelo ada sebelumnya saguer?

Ketua Adat:

“Kalau identitas ya, keberadaan saguer ini kan sudah berlangsung lama

tanaman ini kan artinya tanaman asli tumbuh di Halmahera ini dan memiliki

nilai sejarah budaya sehingga misalnya dalam pertemuan adat dalam

(11)

memiliki nilai historis sejarah yang kedua dia memiliki nilai kebudayaan

nilai tradisi.”

l. Apakah identitas saguer tersebut(sebenernya) penting dipertahankan ? Alasanya?

Tokoh Masyarakat:

“Satu kan harus memperkenalkan bahwa tanaman itu menjadi satu ciri khas

dan itu juga memiliki nilai historis kan satu dari sisi kebudayaan, adat

istiadat, dalam pertemuan, perkawinan, upacara panen, upacara dan

lain-lain to. Sehingga satu sisi dia memiliki nilai positif yang punya nilai sejarah

dan yang lain juga bisa dikelola lewat produk yang lain yang punya nilai

ekonomi tinggi. Sehingga kalau di Tobelo khususnya di Gosoma

sebenarnya kalau masyarakat memahami ini kan bisa dikelola secara baik

karena punya nilai ekonomi Cuma ini kan harus dibutuhkan treatment

dibutuhkan perlakuan apakah harus masyarakat dilatih untuk membuat

produk ini menjadi lebih bermutu. Jadi bagaimana membuat mengolah

saguer itu bukan hanya sebagai minuman yang biasa dalam tradisi orang

Halmahera tetapi juga bisa dibuat menjadi sesuatu yang memiliki nilai

ekonomi bagi masyarakat khususnya di Desa Gosoma.”

m. Apakah dengan adanya saguer berdampak terhadap kehidupan sosial dan ekonomi? Jelas positf dan negatif?

Kepala Desa:

“Kalau saguer kan sebenarnya ada dua manfaat, yang pertama manfaat

(12)

kan yang seperti tadi saya bilang bahwa dengan masih dipakainya saguer itu

sebagai minuman tradisionil di berbagai acara maka itu meyakinkan sekali

ke saya bahwa tradisi orang tobelo masih cukup kuat begitu. Yang kedua

dari sisi ekonomi, sebenarnya orang juga bisa mengusahakan itu sebagai

pekerjaan tambahan selain dia berusaha di bidang lain. Jadi kalau di setiap

dusun ada pohon saguer jangan kasih biar begitu saja, tapi dia kelola dia cari

orang buat bikin itu supaya minuman itu bisa menghasilkan uang untuk dia

untuk keluarga.”

---

2. Bagimana makna saguer bagi masyarakat gosoma dalam konteks sekarang

e. Pada setuasi apa anda minum saguer? Masyarakat Setempat:

“Kalau di Desa Gosoma saguer itu digunakan saat acara pertemuan adat ya

itu digunakan pasti ada saguer tapi kalau minuman captikus, dia tu sudah

termasuk minuman-minuman keras dia keseharian sudah mengandung

alkohol. Biar tidak ada acara adat hari-hari pun orang pasti minum.”

(13)

“Kalau untuk saguer ya anak muda jaman sekarang nakal-nakal. Kalau

kelebihannya ya paling kita sebagai cowok ya berani untuk meningkatkan

mental”

g. Apakah motif anda ketika dalam memproduksi saguer? Masyarakat Setempat:

“Saya buat itu kan untuk ada hasil untuk bisa makan, untuk saya punya

hidup, saya bisa pakai untuk anak bini. Sehingga saya buat itu untuk dia

punya hasil”

h. Apa anda dapat keuntungan dalam pembuatan saguer? Masyarakat Setempat:

“Saya buat captikus, sesudah saya buat captikus lalu saya jual lalu dapat

punya uang saya ambil manfaat itu untuk saya punya bini.”

---

3. Mengambarkan peran aktor di dalam pergeseran makna saguer bagi masyarakat gosoma

h. Bagaimana tindakan para aktor dalam melihat dampak positif dan negatif yang dihasilkan dari saguer?

Ketua Adat:

“kalau di Tobelo khususnya di Gosoma sebenarnya kalau masyarakat

memahami ini kan bisa dikelola secara baik karena punya nilai ekonomi

(14)

harus masyarakat dilatih untuk membuat produk ini menjadi lebih bermutu.

Jadi bagaimana membuat mengolah saguer itu bukan hanya sebagai

minuman yang biasa dalam tradisi orang Halmahera tetapi juga bisa dibuat

menjadi sesuatu yang memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat khususnya di

Desa Gosoma. Kalau saguer ini kan bahan baku, bahan mentah yang

walaupun nilainya tidak setara dalam kandungan alkohol tapi bisa

memabukkan orang juga. Jadi mungkin kalau dalam hal ada regulasi atau

kebijakan pemerintah ini sebetulnya kalau saguer ini juga dimasukkan kalau

di dalam semacam bahan jadi ini disebut apa begitu.”

i. Bagaimana para aktor mendapatkan saguer? Konsumen:

“Ya keberadaan saguer ini ya kalau kita ini kurang bagus juga so anak-anak

sekolah banyak pakai juga. Para ibu melarang. Anak-anak sekolah

kadang-kadang dong suruh orang lain yang beli baru dongeng, bahwa di sekolah

memang kurang bagus juga.”

j. Bagaimana dengan esksitensi norma-norma nilai saguer? Tokoh Masyarakat:

“Iya kalau upaya memang karena kita lihat dia belum tersingkir, biasanya

itu kalau dia sudah mulai terpengaruh atau dia sudah mulai disalahgunakan

iya to, itu baru bisa ada upaya, tapi kita kira untuk sementara upaya yang

ingin kita sarankan kepada masyarakat supaya tetap menjaga kelestarian itu

(15)

dan adat serta tradisi. Yang kedua saguer juga bisa bermanfaat sebagai

tambahan pendapatan dari sisi ekonomi ke masyarakat.”

k. Bagaimana tindakan para aktor menjaga esksitensi saguer? Kepala Desa:

“Jadi jangan dikobong-kobongkan itu saguer itu sampai lain itu sampai dia

hancur-hancur itu kau sampai tidak manfaatkan. Padahal pohon fero itu

selain dia menghasilkan saguer dia juga banyak bermanfaat, sapu lidi dan

apa-apa kan begitu. Jadi kalau orang bisa jaga itu manfaatnya sangat besar

itu. Jadi kalau adik maksud keberadaan itu bagi kita karena belum terlalu

terpengaruh. Saguer itu ada tapi orang belum manfaatkan itu.”

---

4. Mendiskripsikan pratek penggunaan saguer dalam masyarakat gosoma: Makna nilai ekonomi

Makna sosial

Makna sosial budaya

Makna simbolik

a. Kendala yang dihadapi Manfaat (ekonomi, sosial, budaya) yang dirasakan oleh keluarga pembuatan saguer

Produsen:

“yang saya buat saguer itu yang pertama secara ekonomi tidak ada kendala.

(16)

punya kadarnya tidak begitu kuat dan tidak begitu tinggi kadarnya,

sedangkan kalau cap tikus ini kan dia punya kadar lebih tinggi, bisa

menimbulkan konflik. Saguer ini dia punya nilai-nilai, dalam kebersamaan

orang itu harus ada saguer ini, ketika saguer ini dikonsumsi mental mereka

cukup bagus.”

b. Manfaat (ekonomi, sosial, budaya) yang dirasakan oleh keluarga pembuatan saguer?

Produsen:

“Kalau saya melihat manfaat ekonomi dia membantu keluarga, kedua dia

membantu untuk anak-anak bisa sekolah, dan yang berikut dari sosialnya

saya melihat saguer sebagai manfaat, karena saguer ini memiliki nilai-nilai

budaya salah satu seperti contoh dalam pernikahan orang Tobelo itu saguer

itu harus hadir. Itu dalam sosial budaya, nah itu saja.”

c. Dampak (ekonomi, sosial, budaya,dan simbolik) terhadap pelaku pembuatan saguer?

Produsen:

“secara ekonomi menurut saya saguer tidak ada dampak karena kadarnya

tidak begitu tinggi, sedangkan secara sosial budaya seperti tadi mereka

gunakan seperti dalam acara adat, acara panen (padi). Secara simbolik saya

melihat saguer ini simbolik, kenapa simbolik ini punya nilai dalam saguer

karena ada interaksi sesama dia minum saguer, disini terjadi persamaan

(17)

---

5. Mendiskripsikan makna saguer oleh masyarakat desa gosoma

Jelaskan Makna Saguer Bagi Masyarakat gosoma?Tolong Ceritakan Makna Saguer?

Ketua Adat:

“kita masih bersyukur bahwa walaupun sekarang berbagai minuman dari

modern sudah ada tapi tradisi saguer itu dia masih tetap ada. Malah orang dia

mau berkumpul begini dia nanya: "Eh, kita tidak bisa minum, masih ada

saguer" itu menunjukkan bahwa nilai tradisi budaya dan nilai sosial dari saguer

itu masih kuat dia melekat.”

Tokoh Masyarakat:

“Saguer itu kan salah satu produk lokal atau secara tradisi masyarakat

Halmahera Utara secara tradisi itu bisa dipakai sebagai minuman adat atau bisa

secara ekonomi bisa di olah menjadi produk yang lain yang memiliki nilai

ekonomi yang tinggi.”

Kepala Desa:

“minuman ini sebagai minuman adat istiadat, artinya tiap-tiap masyarakat

untuk perkembangannya saguer ini tetap digunakan sebagai bahan pembuat

minuman keras yang imbasnya minuman keras ini menjadi ikon karena

minuman ini menjadi salah satu aturan adat istiadat orang maluku khususnya

(18)

---

6. Mengambarkan peran aktor didalam pergeseran makna saguer bagi masyarakat gosoma

a. Pemetaan Peran Aktor dalam Pergeseran Makna Saguer 1) Bagaimana bapak/ibu pola pemanfaatkan saguer dalam

pembuatan saguer? Produsen:

“Pertama saguer ini kan didaratan sekitar Tobelo, Gosoma, saguer ini

tumbuh sendiri, saya sebagai pembuat saya melihat pohon seru atau

pohon aren ini dia punya manfaat, manfaat apa? Manfaat ekonomi. Pas

saya lihat pohon seru ini saya mulai buat, ternyata pohon seru ini atau

pohon aren dia punya ada nilai ekonomi. Saya naik lalu saya toki

buahnya lalu saya iris tangkainya lalu saya pasang bambu atau bulu agar

tetesan dari pohon saguer ini keluar, nah itu yang saya dapat dari

manfaat saguer, nah itu saja.”

2) Bagaiamana cara bapak/ibu memperoleh saguer Produsen:

“Kalau mendapat saguer itu di pohon saya, yang tadi saya jawab juga.

Sama saja pohon ini saya naik lalu saya kelola pohon ini saya kasih

bersih, iya to. Saya potong dia punya tangkai baru saya kasih bambu

(19)

3) Bagaimana kondisi saguer pada saat bapak/ibu mengambilkan dari sumber pohon saguer?

Produsen:

“Sebelum saguernya sudah dibuat bentuknya sudah cair putih kaya air

kelapa. Nah seperti itu.”

4) Apa yang bapak/ibu lakukan terhadap saguer setelah sampai di tempat bapak/ibu?

Produsen:

“Baru setelah penuh dalam bambu lalu saya kasih turun ada bawa di

tempat masaknya saguer lalu disitu diproses menjadi cap tikus, didaur

ulang. Nah seperti itu.”

5) Bagaimana pola perdagangan saguer yang bapak/ibu lakukan? Produsen:

“Nah yang pertama saya cara menjualnya kadang saguer itu saya taruh

di tempat masak saya di salah satu dus yang kecil. Nah disitu ada orang

datang macam orang perkawinan saya kasih dia orang pakai, yaitu

dijual. Yaitu satu jirigen 25 liter itu 45 ribu itu. Cara berdagang kan

dalam acara-acara perkawinan orang datang untuk menggunakan

saguer ini. Seperti itu.”

6) Bagaimana bapak/ibu sarana dan prasarana dalam usaha mengolahan saguer?

(20)

“Sarana dan prasarana dalam alat yang saya gunakan itu masih

tradisional, seperti bambu, kalau sudah rusak ada ambil lagi yang baru

tuk ganti. Nah seperti itu saja.”

b. Pemetaan Peran Aktor dalam Pergeseran Makna Saguer mengacu pada no 6.a.1 s/d 6.a.6

1) Bila anda dilibatkan dalam sosialisasi saguer dalam masyarakat gosoma? Ceritakan Bagaimana itu terjadi?

Kepala Desa:

“Tidak pernah melakukan sosialisasinya tentang saguer, karna apa?

Karna do anggap saguer ini kan. Sebenarnya saguer ini kan harus ada

sosialisasi untuk mempertahankan budaya atau mempertahankan

identitas minuman orang Gosoma. Kenapa dipertahankan? Karena

agar generasi yang sekarang itu tahu kalau saguer itu sebagai nilai

budaya orang Gosoma. Dari pemerintah mereka tidak ada sosialisasi,

tapi yang terjadi orang sudah memanfaatkan saguer sebagai manfaat

ekonomi dan orang merubah menjadi produk cap tikus. Kalau

generasi sekarang kan lebih minum cap tikus kan lalu menimbulkan

konflik, ketika mereka mabuk.”

2) Sejak kapan aktor pembuatan saguer dalam masyarakat gosoma?

Produsen:

“Ada dewa Perengkuan yang dihubungkan dengan air saguer yang

(21)

kecil. Konon Parengkuan adalah orang yang pertama membuat

minuman Cap Tikus.”

3) Bagaimana proses awal aktor pembuatan saguer dalam masyarakat gosoma?

Produsen:

“Saya membuat saguer dari ayah saya, ayah saya pembuat saguer.

Lalu ayah saya coba mengajarkan saya untuk menjadi pembuat

saguer, karena kami sehari-harinya Cuma membuat saguer. Kenapa

saya membuat saguer? Karena saya belajar dari orang tua saya. Orang

tua saya menurunkan saya untuk membuat saguer, karena dari saguer

ini pendapatan keluarga supaya bisa membantu dalam ekonomi.”

4) Apa saja yang anda lakukan dalam pembuatan saguer dalam masyarakat gosoma?

Produsen:

“Yang saya lakukan saya masih menjadi pembuat saguer saja dan saya

melakukan karena saguer ini punya nilai sebagai budaya untuk itu

saya mempertahankan. Saya bukan sebagai penyalur tapi sebagai

pembuat saguer. Lalu orang mau datang ambil lalu orang dalam

acara-acara perkawinan ya paling saya jual di mereka.”

c. Pemetaan Kontrol dalam Peran Aktor Dalam Pembuatan Saguer Dalam Masyarakat Gosoma

(22)

Ketua Adat:

“Ya karena saguer sebagai nilai-nilai budaya, nilai-nilai identitas

orang Tobelo atau orang Gosoma. Saguer itu adalah modal budaya

bagi orang Tobelo bagi orang Halmahera, lebih khusus orang

Gosoma. Walaupun jaman sudah berubah, walaupun generasi sudah

berubah harus dipertahankan tidak terkikis biar ada minuman

semacam bir, kan minuman yang berlabel masuk tapi karena saguer

sebagai identitas orang Gosoma, orang Halmahera, orang Tobelo. Kita

orang harus mempertahankan.”

Tokoh Masyarakat:

“Sebenarnya lebih bagus ada sosialisasi dari pemerintah salah satu.

Pengambilan kebijakan pemerintah sebagaimana kalau saguer ini

disosialisasikan masyarakat dan pemerintah harus melindungi saguer

maupun itu ketua adat agar saguer ini tidak hilang. Kenapa tidak ada

sosialisasi? Dan orang membuat saguer lebih condong maknanya

ekonomi, nah ketika ada orang produksi menjadi cap tikus, nah ini

menimbulkan konflik besar-besaran. Kadang polisi turun akibat dari

minuman cap tikus. Tapi dari pihak pemerintah ini tidak ada

sosialisasi, sebenarnya saguer ini punya manfaat, manfaat budaya,

manfaat ekonomi.”

Kepala Desa:

“Saya dukung bagaimana kalau saguer ini tetap dipertahankan karena

(23)

pembuatnya saguer, karena ada keuntungan bagi do orang. Lebih

bagus ada aturan bagaimana kalau pemerintah Kabupaten Halmahera,

bagaimana kalau kita melindungi pohon-pohon saguer, pohon seru

atau pohon aren untuk dibudidayakan agar saguer ini bisa

dipertahankan bukan dari sisi budaya tapi dari sisi ekonomi, karena

rata-rata orang Halamera atau orang Tobelo kebanyakan

pendapatannya dari saguer dan diproduksi menjadi cap tikus.”

Produsen:

“Saya tidak pernah terlibat karena saya sebagai pembuat saya buat

yang penting saya untung. Untung bisa kasih hidup keluarga, bisa

kasih sekolah keluarga. Kalau dengar sosialisasi tentang saguer

selama ini saya belum dengar dari ketua adat, dari pemerintah, kadang

juga ada dari polisi, kadang juga masih dilarang kalau dibuat cap tikus

yang begitu keras. Lebih baik saguer ini dilindungi saja. Kenapa

dilindungi? Karena dia menguntungkan masyarakat Halmahera.”

Konsumen:

“Saya tidak melakukan sosialisasi, semua ikut-ikut saja, ada orang

duduk minum, bercerita. Di lingkungan Gosoma rata-rata ada orang

lebih minum cap tikus karena cap tikus ini kadarnya lebih tinggi dan

orang lebih cepat mabuk tapi ada efeknya juga, ada tawuran antar

(24)

2) Aktor siapa yang berkomunikasi dengan ketua adat berkaitan dengan pembuatan saguer dalam masyarakat gosoma?

Tokoh Masyarakat:

“Ketika saguer ini hidup lalu dalam pelaku macam orang kawin dia

keluarga itu, dia cari orang yang pembuat saguer, karena ini ada

disuruh oleh ketua adat, karena saguer harus ada dalam pernikahan

agar ketika tawar menawar dalam perkawinan ini mestinya ada

sebagai contoh dia punya mental ada, nilai kebersamaan, mental

terbentuk dan orang bangun komunikasi dalam perkawinan ini kan

agar kebersamaan lebih kuat karena dia di counter oleh lingkungan

sebagai salah satu aktor seperti ketua adat, seperti orang yang dalam

keluarga yang ikut langsung minta buat anaknya. Ini ada orang

komunikasi dengan hadirnya minuman ini.”

Kepala Desa:

“Kalau menurut saya harus ada komunikasi antara bagaimana kita

mempertahankan nilai-nilai budaya ini saguer, tapi tidak ada

hubungan antara pembuat saguer dan aktor yang mengontrol. Kenapa?

Saya sebagai kepala desa, saya semua mendukung kalau lebih bagus

saguer ini ada dan dilindungi saja, begitu juga peran tokoh adat harus

ada melindungi lagi agar saguer ini bisa diturunkan secara turun

menurun secara generasi orang Tobelo dan orang Gosoma.”

(25)

“lebih bagus ada kebijakan antara kepala desa, tokoh adat harus

berkomunikasi, ketika saguer ini dipertahankan dan dirubah menjadi

cap tikus. Karena rata-rata orang Tobelo pendapatannya ini saguer

dirubah menjadi produksinya cap tikus. Kadang juga kalau ketahuan

kalau produksi cap tikus melebihi banyak ini kan sudah melanggar

secara hukum. Makanya lebih bagus pemerintah kepala desa maupun

tokoh adat dan aktor-aktor seperti DPRD Halmahera lebih bagus

melindungi pohon seru ini dan mengembangkan karena mayoritas

orang Halmahera mata pencahariannya kebanyakan seperti saguer

untuk membantu latar belakang ekonomi mereka. Pendapatan dalam

keluarga, bisa makan hari-hari, bisa kasih uang jajan di anak lalu

saguer ini bisa sehari laku terjual.”

Konsumen:

“Saya sebagai anak muda sebenarnya saya peminum dan saya tidak

tahu kalau ada aktor-aktor yang berdiskusi tentang adanya minuman,

karena saya sebagai peminum saya Cuma ikut-ikut teman ajak minum

terpaksa saya ikut minum. Kalau bagi saya lebih baik karena saguer

sebagai identitas orang Gosoma. Lebih baik tokoh adat maupun

pemerintah sekitar kenapa tidak dilindungi saja kalau ini bisa

membantu ekonomi orang Halmahera.”

3) Apakah punya pengalaman dalam atau pembuatan saguer dalam masayarakat gosoma?

(26)

“”

Tokoh Masyarakat:

“”

Kepala Desa:

“”

Konsumen:

“”

4) Apakah proses pembuatan saguer dalam masayarakat gosoma sudah dikatakan sudah ideal?

Ketua Adat:

“”

Tokoh Masyarakat:

“”

Kepala Desa:

“”

Konsumen:

“”

d. Dampak Dari Saguer Ketua Adat:

“Saguer bagi saya tidak ada dampak, kadarnya itu kecil. Kenapa saya

bilang saguer tidak punya dampak? Karena saguer ini digunakan dalam

acara-acara adat. Yang punya dampak yaitu dimana orang memproduksi

(27)

SMP anak SMA ada orang sudah minum cap tikus produksi kadarnya

tinggi dibandingkan saguer nah ketika mereka minum cap tikus ini bisa

menimbulkan konflik antara anak remaja dan ini juga akan merusak masa

depan generasi yang baru yang sekarang. Kalau saya melihat saguer tidak

punya dampak dia punya nilai budaya, nilai kebersamaan, nilai

membangun. Jika ada acara perkawinan orang butuh saguer.”

Tokoh Masyarakat:

“Tidak punya dampak saguer karena saguer ini digunakan oleh orang mau

nikah orang gunakan saguer untuk sebagai acara masuk minta perkawinan.

Ketika saguer ini hadir ada identitas dalam nilai saguer ini.”

Kepala Desa:

“Saya mendukung saguer karena tidak punya dampak karena saguer

digunakan dalam acara adat. Saya mendukung kalau saguer ini

dipertahankan. Kalau saguer ini diproduksi menjadi cap tikus ini kan

berdampak besar bisa mengganggu lingkungan sekitar Desa Gosoma.

Saguer tidak punya dampak karena dikontrol oleh tokoh-tokoh adat,

tokoh-tokoh budaya, tokoh-tokoh masyarakat.”

Konsumen:

“Selama saya minum saguer tidak ada dampak karena saguer ini dia punya

kadar alkoholnya rendah dibanding cap tikus. Saguer biar ta orang minum

ini tidak mabuk sekali karena saguer ini digunakan macam acara duduk

(28)

Produsen:

“”

---

7. Memperoleh gambaran usaha dan dalam pembuat pelaku saguer usaha produktif pada aras pelaku individu

a. Produsen 1

1) Nama responden? Hery Moro

2) Usia responden 50 tahun

3) Pendidikan terakhir SD

4) Jumlah anggota keluarga 4 bersaudara anak 2

5) Pendapatan keluarga

Per minggu 5 liter per gelong dengan harga Rp 30 ribu, keuntungan

yang bisa saya dapatkan dari usaha saguer sehari mencapai Rp 60

ribu, tergantung minat pembeli

(29)

7) Bila usaha anda adalah pengolahan, bagaimana proses produksi usaha anda? Jelaskan detail mulai awal sampai produksi.

“”

8) Siapa saja yang terlibat dalam pengelolaan usaha anda? Berpa jumlah mereka?

“Yaitu saya sendiri, istri saya, kita berdua sama istri saya yang kelola

dalam pembuatan saguer dan diproduksi menjadi cap tikus. Anak-anak

tidak terlibat, Cuma saya membuat dan istri saya.”

9) Apa hasil usaha anda? Jelaskan.

“Ya bisa membantu dalam kebutuhan keluarga, tambah-tambah,

kadang sehari laku untung 200 ribu, 250 ribu. Ya dengan uang 250

ribu kita bisa memenuhi kebutuhan dalam keluarga, kalau ada yang

lebih bisa bantu anak-anak bisa sekolah, buat tambah-tambah uang

jajan.”

10) Apa kendala usaha anda?

“tidak ada kendala sama sekali. Malah yang kendala kalau saat panen

saguernya sudah habis, harus berganti di pohon satu itu.”

11) Upaya pemecahan yang sudah dilakukan?

“Kalau pohon aren atau pohon seho, kalau sudah tidak fungsi kita cari

pohon itu tumbuh di hutan, karena pohon seho atau pohon aren

tumbuh sendiri, kalau masyarakat tidak menggunakan saya sebagai

pembuat saya minta izin orang punya tanah, lebih baik saya buat

(30)

b. Produsen 2

1) Nama responden? Inu Koda

2) Usia responden 54 tahun

3) Pendidikan terakhir SMA

4) Jumlah anggota keluarga 4 anak, cucu 5

5) Pendapatan keluarga 30 ribu per hari

6) Kapan anda memulai usaha?

“Saya mulai berdagang itu kira-kira dari saya masih umurnya 9 tahun

saya mulai berdagang saguer. Karena saya melihat saguer ini bisa

dikelola karena sudah dipelajari olah Bapak sudah mengajari saya

mengelola saguer, terpaksa saya meneruskan membuat saguer ini.”

7) Bila usaha anda adalah dagang, bagaimana proses perdagangan anda? Jelaskan detail.

“Saya tidak hubungi di orang-orang kalau saya menjual saguer. Lewat

handphone tidak tapi orang-orang datang mereka tahu kalau saya itu

menjual saguer dan orang-orang datang. Itu satu botol saguer kira-kira

(31)

sudah 15 ribu. Kebanyakan orang datang untuk beli cap tikus, karena

cap tikus ini kadarnya lebih tinggi dan orang gunakan lebih cap tikus

daripada orang beli saguer, itu.”

8) Siapa saja yang terlibat dalam pengelolaan usaha anda? Berpa jumlah mereka?

“Yang terlibat saya sendiri. Kadang-kadang kalau saya tidak dirumah

paling istri saya juga kalau orang datang beli.”

9) Apa hasil usaha anda? Jelaskan.

“Bisa beli ikan, bisa beli beras, bisa menyekolahkan anak karena dari

hasil berdagangnya saguer ini. Ya lumayan dalam membantu ekonomi

keluarga.”

10) Apa kendala usaha anda?

“Tidak ada kendala, karena selama ini belum pernah disergap oleh

polisi. Belum, Saya terus menjual terus tidak pernah di sweaping oleh

polisi. Itu.”

11) Upaya pemecahan yang sudah dilakukan?

“Saya kan tidak menawarkan, tapi saya kan tidak tergantung lagi dari

saguer saja yang saya dapat kan. Ada usaha sampingan semacam

mengelola kebun saya kelapa. Kadang kalau orang datang beli satu

tiga orang ya saya kasih kadang satu liter ada dan 2 liter ada tapi saya

tidak tergantung saja dari minuman saguer.”

(32)

“Kadang sepi kendalanya”

8. Mendiskripsikan pergeseran makna saguer dalam masayarakat gosoma a. Pergeseran makna saguer dalam masyarakat gosoma

1) Ceritakan apa usaha Bapak (aim) melihat pergeseran makna saguer dalam masyarakat gosoma

“Makanya yang saya lihat pergeseran saguer ini kok tiba-tiba

bergesernya cukup jauh saya juga merasa kecewa karena yang dulunya

saguer ini dilestarikan secara budaya tapi saya lihat sekarang kan

bergesernya menjadi produk cap tikus. Jadi terpaksa saya membuat cap

tikus saja dari bahannya saguer atau bahannya tuak ini.”

2) Bagaimana keterlibatan Bapak (aim) dalam pembuatan saguer? Ceritakan Mandiri ada diskusi dalam keluarga diantara ibu dan bapak?

“Kalau saya melihat usaha saguer yang dilakukan Bapak Aim itu

sebenarya itu ada manfaat. Manfaatnya seperti bisa membantu

kebutuhan keluarga. Karena saguer ini berubah menjadi produksinya

cap tikus terpaksa kami membuat cap tikus karena cap tikus ini bisa

membantu keluarga.”

3) Bagaimana keterlibatan bapak (aim) dalam pengelolaan saguer? “Sebagai penjual saguer juga, pembuat saguer juga, penjual cap tikus

juga karena saya juga pembuat saguer lalu masak dan hasilnya jadi cap

tikus. Ya saya sebagai penjual juga sebagai penyalur dan sebagai

(33)

datang ambil 30 botol datang di rumah. Jaringannya tidak sampai ke

luar Gosoma.”

4) Bagaimana keterlibatan bapak (aim) dalam pengelolaan usaha saguer setelah Mandiri? Ceritakan detail.

“”

5) Bagaimana keterlibatan ibu (bapak) dalam pemasaran hasil usaha saguer bapak (aim) ? Ceritakan detail.

“”

6) Bagaimana pemanfaatan hasil usaha saguer bapak (aim)? Ceritakan detail pengelolaan usaha.

“Bagi saya hasil manfaatnya ada. Bisa membantu membeli beras, ikan,

bisa menyekolahkan anak. Ya membantu dalam keluarga lah.”

b. Pemetaan pergeseran makna saguer dalam masyarakat tobelo dalam keluarga

1) Bila dalam keluarga, anda terlibat dalam pembuatan saguer, ceritakan bagaimana itu terjadi?

“Saguer adalah salah satu produk lokal masyrakat Halmahera Utara

yang bisasanya dipakai dalam acara-acara pesta adat. Namaun,

sewaktu-waktu jika saya terlibat dalam pembuatan saguer, karena tuntutan

ekonomi keluarga. Secara tidak langsung akan makin menguatkan

(34)

dipungkiri bahwa kalau Saguer nanti berkembang dikhawatirkan akan

marak juga minuman keras (miras) berupa tuak atau cap tikus dan

lain-lain. Apalagi kalau penyadap juga tidak sanggup mengolah sendiri

saguernya untuk dijadikan gula, maka paling gampang ya.. melepasnya

kepada para penampung saguer untuk dijadikan tuak atau miras cap

tikus. Kekhawatiran seperti ini akan mempengaruhi kebijakan

pengembangan Saguer di suatu daerah. Bisa saja para Pemerintah

setempat enggan untuk menyetujui rencana pengembangan Saguer di

wilayahnya karena sebab kekhawatiran tersebut. Demikian juga para

pimpinan wilayah tidak mau menanggung resiko manakala makin

maraknya miras tindak kriminal akan semakin meningkat, dan itu adalah

akibat dari kebijakannya. Tentu tidak akan ada artinya seandainya

pembangunan fisik dan ekonomi dilaksanakan namun pembangunan di

bidang moral tidak mengimbanginya.

Kenapa saya khawatir!. Kekhawatiran adalah sejenis ketakutan

manakala akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Ketakutan adalah

termasuk penyakit kelemahan jiwa manusia karena tidak mengetahui

atau memahami keadaan yang sedang dan akan terjadi. Seandaianya

manusia mengetahui semakin banyak apa yang sedang dan akan terjadi

dan memahami cara-cara untuk mengatasinya, maka ketakutan tersebut

akan semakin berkurang atau hilang. Berkurang dan hilangnya

(35)

Kekhawatiran semacam itu akan tetap menjadi benang kusut manakala

kita tidak mencoba kejadian yang akan datang.

Jadi, untuk mengikis kekhawatiran dan ketakutan akan maraknya miras

nanti seandainya Saguer sudah berkembang, maka kita perlu

mempelajari dan mencarikan jalan keluar dari sebab-sebab yang

menimbulkan kekhawatiran terjadi. Kita akan mencoba mengurai

benang kusut itu dari permasalahan yang terjadi dari petani Saguer

tradisional kita sekarang ini.”

2) Bila dalam keluarga, anda dilibatkan dalam pengelolaan saguer, ceritakan bagaimana itu terjadi?

“Hal itu bisa terjadi, jika dalam proses pengelolan saguer bisa

memberikan keuntungan ekonomis bagi keluarga. Apalagi jenis pohon

saguer ini memiliki banyak sekali manfaat mulai dari daun hingga

batangnya.”

3) Bila dalam keluarga, anda terlibat dalam pemasaran hasil usaha saguer, ceritakan bagaimana itu terjadi?

“Hal ini bisa saja terjadi, sebab saguer memiliki nilai ekonomis yang

bisa mendatangkan keuntungan bagi kebutuhan keluarga misalnya, bila

saguer yang dihasilkan rasanya enak serta memiliki rasa yang khas,

tentu para peminum akan ramai membelinya. Jika saguer yang

dihasilkan rasanya tidak enak maka pembeli pun juga berkurang. Jadi,

tergantung kemampuan kita yang mengelolanya. Itulah sebabya, untuk

(36)

yang digantungkan pada bagian mayang tempat keluarnya cairan putih

(saguer), berikut saringannya yang terbuat dari ijuk pohon enau harus

bersih. Semakin bersih, saguer semakin manis. Semakin bersih saguer,

menghasilkan saguer yang memiliki kualitas sesuai dengan selera

konsumen. sehingga saguer yang dipasarkan juga sangat kompetitif.”

4) Bila dalam keluarga, anda terlibat dalam pemanfaatan hasil usaha, ceritakan bagaimana itu terjadi?

“Bisa saja saya, terlibat dalam pemanfaatan hasil usaha. sebab saguer

memiliki banyak manfaat jika dikelola secara baik, agar bisa

mendatangkan keuntungan bagi kebutuhan keluarga. Penting kita

mampu mengelola saguer hingga memproduksi. Usaha seperti ini perlu

dilestarikan dan dipertahankan sebagai identitas budaya masyarakat

lokal.”

c. Pemetaan Manfaat dari Pembuatan saguer

1) Apa manfaat ekonomi, sosial dan budaya dari proses pembuatan saguer bagi diri anda? Uraikan masing-masing dampak tersebut “”

2) Apa manfaat ekonomi dari pembuatan saguer bagi keluarga secara umum?

“Secara ekonomi, pohon aren memiliki manfaat sebagai sumber

pendapatan bagi sebagian keluarga, misalnya bagi para pengolah saguer

dan gula aren. Saguer dapat dibuat minuman sekaligus dapat diolah

(37)

baik tentu dapat meberikan keuntungan bagi keluarga. Pada umumnya,

saguer dari pohon aren juga dapat dibuat menjadi etanol (ethyl alcohol),

yaitu bahan bakar alternatif untuk menggantikan minyak tanah, gas

elpiji, dan bensin. Di kemudian hari mungkin saguer bisa menjadi

bahan bakar alternatif. Gula aren (palm sugar) juga tak kalah

manfaatnya. Untuk sagandu (satu buah) gula yang kualitasnya bagus,

bisa dijual Rp 1.500,00 – 3.000,00. apalagi jika pasokan gula sedang

menurun, harganya pasti cukup melambung. Satu bonjor (terdiri dari

beberapa buah gula yang disusun dan dibungkus dengan pelepah pisang

yang sudah kering) bisa mencapai harga hingga Rp 100.000-an.

Penghasilan yang lumayan berarti untuk masyarakat pedesaan. Di

samping saguer dan gula aren, parutan batang aren yang berbentuk

halus dan biasanya dicampur dengan dedak gabah dan bekatul juga

dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak itik dan bebek. Tepung (aci)

batang pohon aren yang sudah cukup tua dapat dibuat bahan beragam

makanan kue tradisional. Buah aren yang sudah cukup matang dapat

diolah menjadi cangkaleng (kolang-kaling) yang menjadi makanan

khas di bulan Ramadlan. Meskipun harganya tidak sebagus harga gula

aren dan cenderung musiman, produksi cangkaleng dan aci kawung

lumayan menguntungkan. Bahkan di beberapa daerah di Indonesia

seperti Temanggung, aci dan gula menjadi salah satu produk andalan

(38)

Daun aren yang masih muda biasa dimanfaatkan masyarakat pedesaan

untuk bahan rokok linting yang diisi tembakau dan daun tuanya untuk

bahan atap rumah. Ijuknya juga dapat digunakan untuk atap rumah,

sapu, bahan tambang, penyaring air dan untuk sarang bertelur ikan di

kolam. Sayangnya, saat ini sudah jarang rumah penduduk pedesaan

yang beratapkan daun dan ijuk aren. Pemanfaatan ijuk sebagai atap

masih terlihat untuk beberapa bangunan cagar budaya dan beberapa

bangunan di objek wisata. Batang aren biasa digunakan sebagai saluran

air (talang), titian (cukang), tongkat serta coet (cobek) ruyung. Selain

itu, lidi dari tulang daun aren bisa dibuat sapu lidi seperti lidi daun

kelapa, hanya lebih keras dan tidak mudah patah.”

3) Apa manfaat ekonomi, sosial dan budaya dari proses pembuatan saguer bagi suami?

“Tumbuhan saguer atau aren memiliki keragaman fungsi sosial,

ekonomi, dan budaya. Misalnya sebagai bahan upacara adat, bahan

obat-obatan, bahan bangunan dan perabotan rumah tangga, sumber

bahan pangan, serta pakan ternak. Di Halmahera Utara yang masih

memegang teguh tradisi, aren merupakan salah satu bahan untuk

upacara adat. Tak hanya itu saduer juga dapat diolah menjadi gula

menurut masayrakat lokal disebut “Gula merah”, yang diperlohe dari

sadapan pohon saguer yang dinamakan nira. Dari saguer inilah

kemudain diolah menjadi bentuk gula yang keras dan padat serta manis.

(39)

gula aren”. Gula merah sendiri biasanya sering dimanfaatkan sebagai

bahan campuran dalam pembuatan masakan ataupun minuman khas.”

4) Apa manfaat ekonomi, sosial dan budaya dari proses pembuatan saguer bagi anak-anak?

“”

5) Jelaskan mengapa dia yang paling menikmati manfaat tersebut? “”

---

9. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan produsen dalam memanfaatkan pembuatan saguer.

Faktor internal dalam usaha (pribadi) Produsen proses pembuatan saguer?

a) Apakah pendidikan menentukan keberhasilan bapak dalam pembuatan saguer ? Jelaskan dengan detail

“Kalau menurut saya, saya dalam membuat saguer, saya tidak ada

pendidikan khusus dalam pembuatan saguer, tapi pendidikan ini yang saya

alami sejak orang tua saya mengajarkan untuk dalam pembuatan saguer.

Tidak ada ada pendidikan khusus, ini sebagai turun-temurun dari orang tua

(40)

b) Apakah dukungan fasilitas yang cukup menentukan keberhasilan/kegagalan dalam pembuatan saguer ? Jelaskan dengan detail

“Tidak menentukan gagal atau tidak tapi selama saya buat karena alat-alat

yang saya gunakan alat seperti bambu, seperti tanki tidak ada kegagalan

dalam saya buat paling kalau bambu sudah rusak saya akan ganti bambu

baru sebagai alat tradisional pembuatan. Itu saja.”

c) Apakah nilai lokal (sosial-budaya) menentukan keberhasilan/kegagalan pembutan saguer? Jelaskan dengan detail “Kalau ada acara adat permintaannya mereka paling 2 jirigen. Kalau tidak

ada acara adat saya buat menjadi produk cap tikus untuk bisa membantu

karena kadang orang mau kawin itu kadang 1 bulan tidak tahu orang kawin

kan musiman baru tau orang butuh langsung mereka pakai. Berarti

nilai-nilai sosial budaya ini masih ada. Kalau mereka tidak pakai dalam

perkawinan saya buat menjadi produk cap tikus dan saya jual.”

d) Apa ada hambatan dalam menjalankan usaha?

“Tidak ada hambatan, karena bagi saya membuat saguer ini kan gampang

(41)

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH MALUKU UTARA

RESOR HALMAHERA UTARA

Jalan Kawasan Pemerintahan No.1 Tobelo,97762

DATA TIPIRING

NO KESATUAN

PENYELESAIAN KASUS TIPIRING

KET

JUMLAH PERKARA DIAJUKAN KE

PENGADILAN

DALAM PROSES DI VONIS KENDALA / HAMBATAN

( DI BINA )

KUHP PER

DA

JML KUHP PERD

A

JML KUHP PERDA JML KUHP PERDA JM

L

KUHP PERD

A JML 1. 2. 3. 4 . 5. 6. 7. 8. 9. 10. SAT SABHARA POLSEK MALIFUT POLSEK KAO

POLSEK SIAP TOBSEL

POLSEK TOBELO POLSEK GALELA POLSEK MORSEL POLSEK SIAP MORSELBAR POLSEK MORUT POLSEK LOLODA UTARA 1 2 - - - - - - - - 8 - 2 1 - - - - - - 9 2 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 2 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2 1 - - - - - - 8 - - - - - - - - - 8 - - - - - - - - -

JUMLAH 3 11 11 - - - 3 - 1 - - - 3 8 8

DATA : HASIL PELAKSANAAN PENANGAN TIPIRING

SAT SABHARA POLRES HALUT

(42)

Referensi

Dokumen terkait

Pekerja asing adalah masyarakat dari suatu Negara yang bekerja pada beberapa Negara.Tingkat kegagalan orang yang meninggalkan Negara asal Tingkat kegagalan orang asing ini

• Siswa secara individu dapat menuliskan Menuliskan rumus luas permukaan dan volume kubus balok, menghitung luas permukaan dan volume kubus balok. • Siswa

2 Tahun 2002, peran faktual merupakan paling dominan yakni Pasal 28 (2), Pasal 45A (2) UU ITE.Faktor penghambat penanggulangan hoax adalah aparat penegak hukum; tidak

Ulama kibar turut menjadi hukum jihad itu wajib, namun begitu, perkara yang penting diambil kira adalah kadar kemampuan yang melibatkan aspek fizikal

Makna ihsan belum terinternalisasi pada tahap kesadaran ilahi sebagai organisasi bisnis syariah yang menjalankan amanah untuk meraih ridha Allah SWT.Kemudian

View publication stats View

Menurut Erna Dewi, senada dengan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) faktor penghambat dalam penegakan hukum pidana terhadap pelaku penelantaran anak dari segi

Pendidikan Matematika Realistik Suatu Pendekatan Pembelajaran Matematika , Yogyakarta:Graha Ilmu. Statistik dalam Penelitian Psikologi dan