78
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PERILAKU KONSUMEN
DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN JASA WARNET
DI KOTA BANJARBARU KALIMANTAN SELATAN
Jumiati
jumiatiati40@yahoo.co.id
UNIVERSITAS ACHMAD YANI BANJARMASIN
Abstract,
This study aims to demonstrate empirically the effect either simultaneously and partially between the factors of consumer behavior, the marketing mix, the individual consumer, environmental and psychological processes for making decisions on the use of Internet service in Banjarbaru.
Results of research on the cafe in Banjarbaru shows that simultaneously, the marketing mix factors (product, price, promotion, service, location, process, physical evidence), individual consumer (motivation and involvement, attitude, perception and learning), environmental factors (culture, social class, reference group), psychological factors (information processing) influence the decision-making use of service cafe.
Partially among the factors the marketing mix (product, price, promotion, service, process, physical evidence), individual consumer influence factors (motivation and involvement, attitudes, perceptions), psychological factors (information processing) influence the decision-making use of service cafe. Variable products are the most dominant variable that influence. This is due to the availability of services such as use of the internet cafe with all supporting facilities need to be met so that the user can get all the necessary.
Keywords : Consumer Behavior In The City Banjarbaru Abstrak,
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris adanya pengaruh baik secara simultan maupun parsial antara faktor-faktor perilaku konsumen, yaitu bauran pemasaran, individu konsumen, lingkungan dan proses psikologi terhadap pengambilan keputusan pemakaian jasa warnet di Kota Banjarbaru.
79
(pengolahan informasi) berpengaruh terhadap pengambilan keputusan pemakaian jasa warnet.
Secara parsial diantara faktor bauran pemasaran (produk, harga, promosi, pelayanan, proses,bukti phisik), faktor pengaruh individu konsumen (motivasi dan keterlibatan, sikap, persepsi), faktor psikologi (pengolahan informasi) berpengaruh terhadap pengambilan keputusan pemakaian jasa warnet. Variabel produk adalah variabel yang berpengaruh paling dominan. Hal ini disebabkan ketersediaan layanan jasa warnet berupa penggunaan internet dengan semua fasilitas penunjangnya perlu dipenuhi agar pengguna bisa mendapatkan semua yang dibutuhkan.
Kata Kunci : Perilaku Konsumen Pada Warnet Di Kota Banjarbaru
Perkembangan teknologi saat ini mengalami kemajuan sangat pesat dan mengagumkan. Hal ini juga terjadi dalam dunia telekomunikasi dan informasi yang memunculkan sejumlah kemudahan-kemudahan
seperti dalam usaha perolehan, produk berkualitas, harga yang kompetitif dan juga pelayanan yang semakin baik. Namun di sisi lain, karena perkembangan yang sangat cepat, terjadi pula persaingan yang ketat antara penyedia/produsen yang bergerak di dalam usaha tersebut. Semakin berkembangnya dunia komunikasi dan komputer, teknologi internet menjadi relatif murah dan terjangkau bagi konsumen. Ironisnya pengguna internet di Indonesia masih merupakan minoritas dengan jumlah pengguna ratusan ribu saja (Purbo, 2001). Selain itu, mahalnya biaya
pulsa telpon menjadikan masyarakat masih enggan untuk memasang internet sendiri dirumah dan menggunakan warnet sebagai sarana mengakses internet karena bisa mengontrol biaya yang akan
dikeluarkan.
Di lain pihak, kondisi persaingan diantara warnet semakin ketat, oleh karenanya untuk mengembangkan usahanya perlu menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam pemilihan warnet. Dengan
jumlah penduduk 231 juta ( BPS,2011 ), Indonesia mempunyai
80 digunakan akses internet di Indonesia antara lain : 62 % dari warnet, 30 % dari kantor, 20 % dari rumah dan 18 % dari kampus (Suryo, 2010).
Salah satu tempat yang digunakan mayoritas masyarakat sebagai sarana mengakses internet adalah warung internet (warnet). Hal
itu terjadi karena bias mengontrol biaya yang akan dikeluarkan. Warnet merupakan sebuah tempat di mana seseorang bisa mengakses internet.
Warnet biasanya dilokasikan sebagai tempat umum mirip dengan sebuah restoran, sementara biaya sewanya biasanya dipatok per jam. Tidak beda halnya dengan kota-kota lain, bisnis warnet tumbuh pesat pula di kota Banjarbaru. Banjarbaru merupakan kota administratif dan mengikuti perkembangan teknologi sehingga masyarakat juga membutuhkan komunikasi yang baik serta canggih. Jumlah warnet yang ada di Kota
Banjarbaru sebanyak 66 warnet. Hal ini menunjukkan tingkat persaingan antar warnet di Banjarbaru cukup tinggi terutama berkaitan dengan
fasilitas yang dimiliki dan harga yang ditawarkan. Internet
menghadirkan perubahan dramatis pada perilaku konsumen dan paradigma pemasaran konvensional. Konsumen semakin cerdas, canggih dan cerewet. Tuntutan dari konsumen semakin kompleks (Diana, 2001). Agar warnet ini berhasil dalam mencapai tujuannya terutama dalam memenuhi
kebutuhan konsumen, maka diperlukan adanya analisis perilaku konsumen sebagai salah satu cara dalam keberhasilan pemasarannya.
Dalam konteks orientasi konsumen penting pula dianalisa bagaimana perilaku konsumen dalam pemilihan warnet, apakah konsumen merasa puas atau sebaliknya, karena hal ini sangat berpengaruh pada masa yang akan datang. Perilaku konsumen merupakan studi mengenai proses-proses yang terlibat ketika individu atau kelompok-kelompok memilih, membeli, menggunakan produk atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya (Engel,el.al,1994:3). Produk atau jasa warnet itu bervariasi serta kualitasnya sesuai dengan informasi
81 mempengaruhi dalam pengambilan keputusan pemakaian jasa warnet. Melihat fakta yang ada bahwa konsumen tetap menggunakan jasa warnet, karena warnet itu dalam hal jasa yang ditawarkan bervariasi, lengkap, harga lebih murah, praktis, efisien, efektif dan lebih nyaman. Walaupun dalam kenyataannya,
sekarang untuk mengakses dapat dilakukan dimanapun. Selain itu, konsumen melihat fasilitas jasa warnet yang ditawarkan sesuai
dengan apa yang diinginkan serta konsumen tersebut terpengaruh oleh faktor-faktor individu konsumen sendiri, lingkungan dan proses psikologis.
Fakta yang dijumpai dilapangan juga menunjukkan bahwa jasa warnet yang ditawarkan sesuai selera yang diinginkan oleh konsumen. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, peneliti melakukan penelitian mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen jasa warnet di kota Banjarbaru dengan judul yaitu “Analisis Faktor-Faktor
Perilaku Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan Pemakaian
Jasa Warnet Di kota Banjarbaru”.
Permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : apakah faktor bauran pemasaran (produk, harga, promosi, pelayanan, lokasi, proses, bukti fisik), faktor individu konsumen ( meliputi motivasi dan keterlibatan, sikap, persepsi serta pembelajaran), faktor lingkungan
(budaya, kelas sosial, kelompok acuan), faktor psikologi (pengolahan informasi) berpengaruh secara simultan terhadap pengambilan
keputusan pemakaian jasa warnet di Banjarbaru dan berpengaruh secara parsial terhadap pengambilan keputusan pemakaian jasa warnet di Banjarbaru serta dari faktor bauran pemasaran, faktor individu konsumen, faktor pengaruh lingkungan, faktor proses psikologi variabel manakah yang paling dominan mempengaruhi konsumen dalam membuat keputusan pemakaian jasa warnet di kota
Banjarbaru ?
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh faktor bauran pemasaran (produk, harga,
82 individu konsumen (motivasi dan keterlibatan, sikap, persepsi serta pembelajaran), pengaruh faktor lingkungan (budaya, kelas sosial, kelompok acuan), pengaruh faktor psikologi (pengolahan informasi) secara simultan dan secara parsial terhadap pengambilan keputusan pemakaian jasa warnet di Banjarbaru
serta untuk menganalisis pengaruh paling dominan dari faktor bauran pemasaran, faktor mengenai individu konsumen, faktor lingkungan, faktor
mengenai proses psikologi terhadap pengambilan keputusan pemakaian jasa warnet. Bauran pemasaran jasa merupakan salah satu faktor yang mampu mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen meliputi : Pertama, produk (Rambat dan Hamdani,2006:70; Kotler, 2002:431; Cravens, 1996:3). Kedua, harga (Tjiptono, 1999). Ketiga, promosi (Basu dan Sukotjo , 2000 : 222; Kotler,2000:18; Cravens,1996:77).
Keempat, personal traits (pelayanan) ( Rambat dan Hamdani, 2006:7). Kelima, lokasi ( Rambat dan Hamdani ,2006:73 ). Keenam, proses
(Rambat dan Hamdani ,2006:76). Ketujuh, physical evidence ( bukti
fisik ) (Rambat dan Hamdani ,2006:71 ).
Pengaruh faktor individu konsumen meliputi : Pertama, motivasi dan keterlibatan (Engel, et al. 1994:50). Kotler (2005: 215) Perilaku pembelian dipengaruhi oleh motivasi dalam seseorang memiliki banyak kebutuhan pada waktu
tertentu. Kedua, Sikap (Engel, el al. 1994:5) sebagai suatu menyeluruh yang memungkinkan orang berespon dengan cara menguntungkan atau
tidak menguntungkan secara konsisten berkenaan dengan objek atau alternatif yang diberikan. Ketiga, persepsi (Kotler ,2005: 216) adalah proses yang digunakan oleh individu memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasikan masukan informasi guna menciptakan yang memiliki arti.Keempat, pembelajaran ( Engel,el al, 1994:57). Oleh karena itu, proses belajar harus dimengerti bila pemasaran diharapkan untuk
membujuk (Kotler, 2005 : 217). Faktor pengaruh lingkungan meliputi : Pertama, budaya (Kotler ,2005: 203) merupakan penentu
83 (Engel, et al. 1994:47) adalah pembagian di dalam masyarakat yang terdiri dari individu-individu yang berbagi nilai, minat, dan perilaku yang sama. Ketiga, kelompok acuan (Kotler, 2005:202), seseorang terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak
langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang tersebut. Pengaruh proses psikologis meliputi pengolahan informasi ( Engel, et al.
1994:56) berkaitan dengan komunikasi adalah kegiatan pemasaran inti, oleh karena itu penelitian konsumen sudah lama berkepentingan dengan penemuan bagaimana orang dapat menerima, pengolah dan mengerti komunikasi pemasaran. Pengolahan informasi menyampaikan cara-cara di mana informasi dapat ditranformasikan, dikurangi, dirinci, disimpan, didapatkan kembali, dan digunakan.
Proses pengambilan keputusan konsumen menurut Zellwegger, (1997) dalam Butler dan Peppard (1998) ada lima tahapan :
1. Problem recognition 2. Information Search
3. Evalution of Alternatives 4. Choice Purchase
5. Post Purchase
METODE
Penelitian ini merupakan metode penelitian survey. Penelitian
ini dikategorikan sebagai explanatory research, yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel penelitian melalui pengujian hipotesis (Sugiono, 2010:5). Penelitian ini dilakukan di kota Banjarbaru sebagai tempat penelitian dengan memilih 10 warnet yang mempunyai PC (personal computer ) minimal 10. Jenis data pada penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari kuesioner (angket) kemudian diberikan kepada responden sedangkan data sekunder yaitu perolehan data dari pihak yang
melakukan penelitian sebelumnya. Pencarian data sekunder melalui majalah, jurnal maupun website yang mempunyai informasi yang berkaitan erat dengan topik penulisan.
84 kebetulan (Sugiyono, 2010 : 122). Untuk penentuan warnet dilakukan Judgment Sampling, seperti yang diungkapkan Suharyadi (2009:17). Judgment Sampling adalah sampel yang ditentukan dengan cara mempertimbangkan kriteria-kriteria tertentu dan menolak anggota populasi yang tidak memiliki ciri-ciri
tersebut. Dalam penelitian ini, sampel yang diambil harus memiliki kriteria tertentu yaitu warnet yang bersangkutan harus berada di Kota
Banjarbaru dan mempunyai mempunyai Personal Computer (PC) paling sedikit 10 buah PC. Warnet tersebut antara lain Bintang Net, Raya Net, Matahari Internet, Warnet Al Husaini, Warnet Nabila, Kemuning Net, Ungu, Rizka Net, Hoki Net, Dhimas Net. Pada penelitian ini, metode pengumpulan data dengan Field research ( riset lapangan ), Library Research (riset kepustakaan).
Analisis data yang akan digunakan (wahid 2004 : 80). Model hubungan antara variabel sebagai
berikut : Y= a + �1X1 + �2X2+ �3X3 + �4X4 +�5X5 + �6X6+ �7X7 + �8X8 +�9X9 + �10X10 +
�11X11 + �12X12 +�13X13 + �14X14 +�15X15 + e.
Dimana : Y = Pengambilan Keputusan Pemakaian Jasa Warnet. a= Konstanta, e = Suatu variabel random yang berdistribusi normal dengan nilai rata-rata nol (rata-rata
e), X1 = Produk, X2 = Harga, X3 = Promosi, X4 = Pelayanan, X5 = Lokasi, X6 = Proses , X7 = Bukti phisik, X8 = Motivasi dan keterlibatan, X9 = Sikap, X10 = Persepsi, X11 = Pembelajaran, X12
= Budaya, X13 = Kelas sosial, X14 = Kelompok acuan, X15 = Pengolahan informasi.
85 asumsi normalitas data dan terbebas dari asumsi-asumsi klasik seperti uji multikolinearitas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Gambaran Umum Daerah
Penelitian
Kota Banjarbaru adalah salah satu kota dari 13 kabupaten/kota di
provinsi Kalimantan Selatan. Secara geografis Kota Banjarbaru terletak antara koordinat 03°27'-03°29' Lintang Selatan dan 114°45-114°45' Bujur Timur. Kota Banjarbaru terbentuk pada tanggal 20 April 1999. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1999 Kota Banjarbaru terbagi atas 3 (tiga) wilayah kecamatan dan 12 (dua belas) kelurahan. Luas keseluruhan wilayah Kota Banjarbaru adalah 371,30 km2 (37.130 ha). Perkembangan di lapangan dari tahun ketahun dan dari beberapa kecamatan terus mengalami
peningkatan perkembangan jumlah usaha jasa warnet. Jasa warnet yang
telah beroperasi di Kecamatan banjarbaru Utara 29 warnet, Kecamatan banjarbaru Selatan 21 warnet, Kecamatan Landasan Ulin 10 warnet, Kecamatan Liang Anggang 6 warnet. Pengelola jasa warnet telah menawarkan berbagai fasilitas untuk memenuhi keperluan konsumen dengan berbagai teknis
masing-masing agar para konsumen lebih nyaman, aman dan mudah mendapatkan apa yang diinginkan. Fakta dilapangan jasa warnet yang
dinikmati konsumen bervariasi teknis untuk menarik konsumen walaupun masih terdapat warnet yang memiliki izin dan ada yang belum memperoleh izin dari yang ada di kota Banjarbaru sangat pesat karena Kota Banjarbaru merupakan kota pendidikan dan warnet sangat dibutuhkan untuk informasi dan komunikasi bagi masyarakat, sehingga sampai sekarang jumlah warnet yang ada sekitar kurang lebih
86
2. Karakteristik Responden Penelitian
a. Jenis Kelamin
Karakteristik responden menurut jenis kelamin :
Tabel 1. Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin
Jenis kelamin Jumlah (orang) Persentase (%)
Laki-laki 55 55 %
Perempuan 45 45 %
Jumlah 100 100 %
Sumber : Data Primer Yang Diolah (2011)
b. Pekerjaan
Karakteristik responden menurut Pekerjaan terlihat pada tabel berikut :
Tabel 2. Karakteristik Responden Menurut Pekerjaan
Jenis Pekerjaan Jumlah (orang) Persentase (%)
PNS 5 5 %
Pegawai BUMD/BUMN 2 2 %
Pegawai Swasta 9 9 %
Wiraswasta 9 9 %
Guru/Dosen 2 2 %
Lainnya 73 73 %
Total 100 100 %
Sumber : Data Primer Yang Diolah (2011)
c. Pendidikan
Karakteristik responden menurut tingkat pendidikan :
Tabel 3. Karakteristik Responden Menurut Pendidikan
Pendidikan Terakhir Jumlah (orang) Persentase (%)
SLTP 25 25 %
SLTA 61 61 %
Diploma 7 7 %
Sarjana (S1) 6 6 %
Lainnya 1 1 %
Total 100 100 %
87
d. Usia responden
Tabel 4. Karakteristik Responden Menurut Usia
Usia Jumlah (orang) Persentase (%)
< 20 tahun 60 60 %
20 - 25 tahun 24 24 %
25 - 30 tahun 4 4 %
30 - 40 tahun 9 9 %
> 40 tahun 3 3 %
Total 100 100 %
Sumber : Data Primer Yang Diolah (2011)
e. Penghasilan
Tabel 5. Karakteristik Responden MenurutPenghasilan
Penghasilan Jumlah (orang) Persentase (%)
< Rp. 500.000,- 62 62
Rp. 500.000,- sampai Rp. 1.000.000,- 16 16
Rp. 1.000.000,- sampai Rp. 1.500.000,- 7 7
> Rp. 1.500.000,- 15 15
Total 100 100
Sumber : Data Primer Yang Diolah (2011)
3. Uji Validitas dan Realibilitas
Uji validitas pada penelitian ini menggunakan teknik korelasi product moment dengan program SPSS. Menurut Sugiono (2005:149), apabila koefisien korelasi > 0,3, maka instrumen dinyatakan valid. Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan teknik alpha cronbach, dimana suatu instrumen dapat dikatakan handal (reliable) bila dimiliki koefisien atau alpha sebesar 0,6
atau lebih (Malholtra, 2002).
4. Hasil Pengujian Hipotesis
a. Pengujian asumsi Klasik
Regresi Linear Berganda
88
b. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Hasil pengujian regresi berganda dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini :
Tabel 6. Hasil Analisis Regresi Berganda Faktor-faktor Perilaku Konsumen Terhadap Pengambilan Keputusan Pemakaian Jasa
Warnet
Variabel Dependen Variabel Independen
Koef. Regresi t hitung Sig. Partial correla tion
Pengambilan Keputusan (Y)
Produk 1.984 6.371 .000 .571 Harga .612 3.004 .004 .312 Promosi .707 2.611 .011 .274 Pelayanan .1.302 5.746 .000 .531 Lokasi .036 .252 .802 .027 Proses .863 5.222 .000 .495 Bukti Fisik .904 3.827 .000 .385 Motivasi dan
Keterlibatan
.383 2.168 .033 .230
Sikap -.262 -2.069 .042 -.220 Persepsi -.982 -4.609 .000 -.449 Pembelajaran .031 .166 .869 .018 Budaya -.030 -.264 .793 -.029 Kelas Sosial -.272 -1.298 .198 -.140 Kelompok Acuan .041 .215 .830 .024 Pengolahan
Informasi
.403 2.551 .013 .268
Konstanta = 0,951 F hitung 53,186 R = 0,905 Sig. F 0,000 Adj R square = 0,888 R Square 0,905
Sumber : Output Statistik SPSS
Berdasarkan tabel 6 di atas diketahui bahwa persamaan regresi dapat dirumuskan sebagai berikut :
Y = 0,957 + 1,984X.1 + 0,612X.2 + 0,707X.3 + 1,302X.4 + 0,036X.5 +
0,863X.6 + 0,904X.7 + 0,383X.8 + (0,262)X.9 + (0,982)X.10 +
0,031X.11 + (0,030)X.12 + (0,272)X.13 + 0,041X.14 + 0,403X.15 +e
Berdasarkan tabel 6 di atas diketahui bahwa nilai Adjusted R2 sebesar 0,888 yang berarti besarnya variasi sumbangan seluruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya
89
5. Pengujian Hipotesis
a. Uji F
Kriteria yang digunakan dalam pengujian ini adalah jika
nilai F hitung ≥ F tabel, maka hipotesis diterima, dan sebaliknya. Hipotesis pertama menyatakan, diduga faktor bauran pemasaran (produk,
harga, promosi, pelayanan, place, proses, bukti phisik), faktor pengaruh individu konsumen (motivasi dan
keterlibatan, sikap, persepsi serta pembelajaran), faktor pengaruh lingkungan (budaya, kelas sosial, kelompok acuan), faktor psikologi(pengolahan informasi) secara simultan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan pemakaian jasa warnet terbukti dapat diterima.
b. Uji t
Kriteria yang digunakan dalam pengujian ini adalah jika
nilai t hitung ≥ t tabel, maka hipotesis diterima dan sebaliknya. Berdasarkan tabel nilai t menunjukkan angka 1.663. Mengacu pada nilai
tersebut, maka yang nilai t hitungnya lebih tinggi dari t tabel adalah : bauran pemasaran produk = 6.371, harga = 3.004, promosi = 2.611, pelayanan = 5.746, proses = 5.222, bukti phisik = 3.827), faktor pengaruh individu konsumen (motivasi dan keterlibatan = 2.168, sikap =
-2.069, persepsi = -4.609), faktor psikologi (pengolahan informasi = 2.551).
Nilai t hitungnya lebih
rendah dari t tabel adalah faktor bauran pemasaran (lokasi = 0.252), faktor pengaruh individu konsumen (pembelajaran = 0.166), faktor pengaruh lingkungan (budaya = -0.264, kelas sosial = -1.298 dan kelompok acuan = 0.215). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara parsial faktorbauran pemasaran (produk, harga, promosi,
pelayanan, proses,bukti phisik), faktor pengaruh individu konsumen (motivasi dan keterlibatan,sikap, persepsi), dan
90 signifikan terhadap pengambilan keputusan karena nilai t hitung
≥ t tabel. Namun variabel bauran pemasaran (lokasi), faktor pengaruh individu konsumen (pembelajaran), dan faktor pengaruh lingkungan (budaya kelas sosial dan kelompok acuan) pengaruhnya tidak
signifikan terhadap pengambilan keputusan karena nilai t hitung < t tabel.
6. Implikasi Hasil Penelitian
Berdasarkan pengujian hasil penelitian yang telah
dilakukan diketahui bahwa faktor yang berkaitan bauran pemasaran (produk, harga, promosi, pelayanan, lokasi, proses, bukti fisik), faktor pengaruh individu konsumen (motivasi dan keterlibatan, sikap, persepsi serta pembelajaran), faktor pengaruh lingkungan (budaya, kelas sosial, kelompok acuan), faktor berkaitan psikologi (pengolahan informasi) berpengaruh baik secara simultan maupun parsial terhadap pengambilan keputusan
pemakaian jasa warnet di Banjarbaru.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan dari hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan, sebagai berikut :
a. Faktor bauran pemasaran (produk, harga, promosi, pelayanan, lokasi, proses, bukti phisik), faktor berkaitan individu konsumen (meliputi motivasi dan keterlibatan, sikap, persepsi serta pembelajaran), faktor
berkaitan lingkungan (meliputi budaya, kelas sosial, kelompok acuan), faktor psikologi (pengolahan informasi) secara simultan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan pemakai jasa warnet di Kota Banjarbaru. b. Faktor berkaitan bauran
91 parsial berpengaruh terhadap pengambilan keputusan pemakaian jasa warnet di Kota Banjarbaru. Sedangkan faktor bauran pemasaran (lokasi), faktor pengaruh individu konsumen (pembelajaran), faktor lingkungan (budaya, kelas sosial dan kelompok acuan)
secara parsial pengaruhnya tidak signifikan terhadap pengambilan keputusan pemakaian jasa warnet di Banjarbaru.
c. Faktor bauran pemasaran (produk) merupakan variabel yang dominan pengaruhnya terhadap pengambilan keputusan pemakaian jasa warnet di kota Banjarbaru.
Saran
Berdasarkan dari hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat dikemukakan beberapa saran antara lain :
a. Sifat khusus dari pemasaran jasa adalah berhubungan dengan kualitas jasa yang ditawarkan. Sedangkan kualitas jasa yang ditawarkan oleh perusahaan tidak bisa dipisahkan dengan
penyedia jasa. Dalam hal ini penyedia jasa adalah kondisi internal dari warnet seperti pada pegawai harus menawarkan jasa dengan lebih baik mutunya, tingkat kemampuan lebih tinggi dan pelayanan yang lebih efektif, oleh karena itu juga dapat mendorong atau menjadi
daya tarik konsumen untuk membeli / memakai jasa warnet. b. Pengelola warnet hendaknya
perlu meningkatkan kemampuan
dalam hal diferensiasi lingkup produk, karena kemampuan untuk diferensiasi produk mengakibatkan adanya nilai tambah bagi konsumen. Kecepatan akses juga menjadi hal yang sangat penting dan perlu diperhatikan karena kecepatan akses merupakan cerminan kualitas jasa yang ditampilkan oleh pengelola warnet.
92 pelatihan ini akan membuat karyawan lebih terampil dalam menghadapi keluhan konsumen selama mengakses fasilitas yang disediakan warnet. Disamping itu dengan pelatihan karyawan diharapkan mampu menjalankan tugas dal hal menyampaikan jasa dengan standar kualitas yang
tinggi.
d. Perlunya peningkatan promosi melalui kegiatan yang bersifat kemasyarakatan terutama yang
lebih bersifat akademis dan peningkatan promosi melalui koran dan media cetak lainnya dalam rangka agar masyarakat bisa mengetahui arti penting keberadaan sebuah warnet. e. Keberadaan warnet hendaknya
berorientasi pada kebutuhan konsumen, dalam hal ini mengelola warnet harus memahami perilaku konsumen sehingga bisa merancang strategi
pemasaran dengan menambah fasilitas yang sesuai, agar warnet tersebut diminati oleh para konsumen.
f. Pengelola hendaknya lebih serius dalam hal kebijakan
penetapan harga dan peraturan yang lebih fleksibel.
g. Penyedia jasa warnet juga hendaknya lebih memperhatikan kondisi fisik dimana jasa disampaikan dan dimana pengelola warnet dan konsumen berinteraksi sehingga konsumen merasa lebih nyaman dalam
menikmati jasa yang disediakan oleh pihak pengelola warnet. h. Memberikan pelayanan yang
sebaik-baiknya kepada pemakai
jasa warnet sehingga dapat membantu peningkatan promosi lewat referensi pemakai warnet yang telah ada saat ini bisa lebih menyebarkan informasi kepada orang lain.
i. Bagi penelitian yang ingin mengambil topik yang sama perlu diperhatikan bahwa keterbatasan penelitian ini adalah :
Pada penelitian ini tidak
93 Penelitian tentang beberapa
besar preferensi mahasiswa
menjadi konsumen warnet. Penelitian tentang motivasi
yang mendorong konsumen
yang telah memiliki internet di rumah untuk tetap memakai jasa warnet.
DAFTAR PUSTAKA
Ahli Fahmi. 2000. Analisis Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Penggunaan Kartu SIM Prabayar ProXL Sebagai Dasar Strategi Pemasaran PT.Excel Comindo Pratama Semarang, Tesis S2 Magiter Manajemen Universitas Diponegoro.
Angehm, A.A. 1997. Designing mature Internet business strategies: the ICDT model’, European Management Journal, Vol. 15, No. 4, pp. 361-369.
BISKOM. 2010. Mitra Komunitas Telematika,Blok Archive, Bisnis Warnet Ketat.
Butler Patrik dan Joe Peppard , Consumer purchasing On The Internet : Processes And Prospects, Information Systems Research Centre, Cranfield School of Management Cranfield University.
Connie Susilawati dan Fernando Baptista Anunu. 2001. Motivation and Perception Factors Influence Buying Home Behaviour in Dilly,
East Timor Petra Christian University Surabaya, Indonesia.
Cravens David W.,1996 Pemasaran Setrategis, Edisi Keempat Jilid 2 Penerbit Airlangga.
Demitri Kadhaffi Marvin,Solimun, Armanu Thoyib.2009. Perilaku Konsumen dalam memilih jasa layanan operator mobile phone yang berbasis CDMA dan GSM (Studi pada Pelajar dan Mahasiswa Kelompok N-Gens di Kota Malang dari Diatur. Majalah Internet, Edisi Vol.3.
Diana, Anastasia. 2001. Mengenal E-Bussines. Andi,Yogyakarta. Djaja Sutrisna , Agus Suman dan
Agung Yuniarinto 2001, Analisis Pengaruh
Konsumen Dalam
94 Administrasi Jember. Tesis S2 Program Pasca Sarjana Universitas Brawijaya, Malang.
Edwin Pardomoan, Thantawi AS dan M.5, Iksan semaoen. 2002. Analisis Perilaku
Mahasiswa Dalam
Mengambil Keputusan Terhadap Pilihan Program Studi D3 di Kota Pontianak. Tesis Universitas Brawijaya, Malang.
Effendi, Eddy Yussi. 2004. Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Konsumen
Dalam melakukan
Pembelian di Pasar Induk
Mambu’un Tanjung.
Publikasi Ilmiah Program Magister Manajemen Unlam, Banjarmsin.
Engel James F, Roger D.Blackwell ,Paul W. Miniard .1994. Perilaku Konsumen Edisi Ke enam Bhina Rupa Aksara
F. Bayu TriKristianto .2009. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Melakukan Pembelian Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) (Studi Pada Mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Malang).
Indarti,Margono Setiawan dan ThantawiA. S .2002.
Analisis Faktor-Faktor Yang Dipertimbangkan Konsumen
Dalam Keputusan
Pembelian Produk
Kosmetika Pemutih Wajah (Studi Pada Mahasiswi Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Beberapa Perguruan Tinggi Swasta di Malang). Tesis S2 Program Pasca Sarjana Universitas Brawijaya, Malang.
Indah yuliani, Agung Yuniarinto, Djumilah Zain .2002. Analisis Pengaruh Perilaku Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Ruko Di Kota Malang. Tesis S2 Program Pasca Sarjana Universitas Brawijaya, Malang.
Kotler Philip. 2005. Manajemen Pemasaran The Markerters Watchwords are Quality, Sevice and Value. Jilid 1. PT Indeks Kelompok Gramedia.
Kotler, Philip .2002. Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan,
Implementasidan
Pengendalian . Jilid 1 dan 2.Edisi Millenium. Alih Bahasa Hendra Teguh ,SE ,Ak dan Ronny A Rusli SE, Ak. Prehalindo : Jakarta.
95 Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol , Edisi Bahasa Indonesia, PT, Prenhallindo Jakarta.
Lupiyoadi RambatA.Hamdani .2006. Manajemen pemasaran Jasa. Penerbit Salemba Emapat Edisi 2 Jakarta.
Mateja KosKoklic dan Irena Vida .2009. Astrategic Household Purchase Consumer House Buying Behavior Managing Global Transitions 7 (1): 75-79 .Volume 7, Number 1.Spring .
Moech Nasir .2008. Studi perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian air minum aqua di kota Surakarta, Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 12, No. 1, Juni 2008: 29-44.
Musafid.2009. Faktor-Faktor Yang mempengaruhi Konsumen Dalam Pembelian Rumah Sederhana Di Bandar Lampung. JURNAL BISNIS dan MANAJEMEN ISSN 1411-9366,Volume 6 No.1, September.
Ni Wayan Ekawati .2001. Analisis Perilaku Konsumen Mancanegara Dalam Keputusan Pembelian Produk Emas dan Perak pada took Kerajianan (Art Shop) Di Desa Celuk Gianyar Bali, Publikasi Ilmiah Program Pasca Sarjana Universitas Brawijaya, Malang.
Novel Haliana .2009. Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi konsumen Dalam pengambilan Keputusan Pembelian Produk mie Merek Indomie. Nugroho Bhuono Agung .2005.
Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitin Dengan SPSS ,Penerbit Andi Yogyakarta.
Ono. W.Purbo .2001. Teknologi Warung Internet, PT Elex Media Komputindo, GramediaJakarta.
Ratna Wijayanti .2004. Analisis faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan
Pembelian Produk
Pembersih Wajah Ovale. Tesis Pasca Sarjana Universitas Gajah Mada.
Rinaldi Bursan .2009. Tanggapan konsumen Atas Bauran
Pemasaran Rokok
Sampoerna A Mild (Studi Kasus Pada Mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi UNILA JURNAL BISNIS dan MANAJEMEN, ISSN 1411-9366 Volume 6 No.1, September 2009.
96 Penelitian Dinamika Sosial Vol. 2 No. 3 Desember.
Roy Suryo 2010. Ungkap Fakta Pengguna Internet di Indonesia,
Santoso, Budi dan Ashari,2005. Analisis Statistik Dengan Microsof Excel dan SPSS, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Sher Akbar, Abu Hassan Abu Bakar, Mar .2011. Factors Affecting
the Consumer’s Decision on
Purchasing Power,School of Housing, Building and Planning, University Sains Malaysia. Journal of Economics and Behavioral Studies, Vol. 2, No. 3, pp. 108-116.
Singarimbun, Masri. 1981. Metode Penelitian Survey, Pusat Penelitian dan Studi Kependudukan, UGM, Yogyakarta.
Sugiono .2004. Statistik Non ParametrikUntuk Penelitian, Penerbit Alfabeta, Bandung.
Sugiono .2010. Metode Penelitian Bisnis , Penerbit Alfabeta, Bandung.
Sugiono .1997. Statistika untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung.
Sulaiman, Wahid .2004. Analisis Regresi Menggunakan SPSS Contoh Kasus dan Pemecahannya, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Suharyadi dan Purwanto SH .2009. Statistika Untuk Ekonomi dan keuangan Modern Edisi 2 , penerbit Salemba Empat , Jakarta.
Swasta, Basu dan Sukotjo .2000. Manajemen Pemasaran Modern. Edisi ketujuh. Liberty. Yogyakarta.
Tjiptono, Fandy .1999. Strategi Pemasaran, Edisi Kedua, Andi , Jogyakarta.
Umar, Husein .2003. Metode Riset Perilaku Organisasi, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Wahyuddin, Muhammaddan, Syamsudin and Muslichah .2003. Pengaruh Faktor Lingkunga, Faktor individu, dan Faktor Komunikasi Pemasaran terhadap Keputusan Membeli Obat Farmasi antara Apotek di Kabupaten Sukoharjo dan Apotik di Kota Surakarta. Tesis Magister Manajemen Universitas Muhammadiyah Surakarta pp. 60-72. ISSN 1411-3422.
97 Zellwegger,P. 1997. ‘Web-based
Sales’, Electronic Markets, Vol. 7, No. 3, pp. 10-16.