• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kepuasan Pasien Umum dan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Poli Rawat Jalan Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kepuasan Pasien Umum dan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Poli Rawat Jalan Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2016"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Keberadaan pelayanan kesehatan sangatlah penting dalam pembangunan negara demi mewujudkan masyarakat yang sehat. Berbagai pelayanan kesehatan baik primer, sekunder, maupun tersier, baik milik pemerintah maupun swasta didirikan pada setiap daerah untuk memudahkan masyarakat mengakses pelayanan kesehatan. Adanya berbagai jenis pelayanan kesehatan dalam satu daerah, memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk memilih pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan sesuai dengan keinginannya. Untuk dapat menjadi pelayanan kesehatan pilihan dan mendapatkan loyalitas masyarakat, maka penting bagi setiap pelayanan kesehatan untuk meningkatkan mutu pelayanan (Setiawan, 2011).

Mutu pelayanan kesehatan merupakan salah satu hal yang penting dan selalu diperhatikan oleh masyarakat, berbagai lembaga independen, maupun pemerintah sendiri. Memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat merupakan salah satu syarat pokok pelayanan kesehatan. Suatu pelayanan kesehatan dikatakan bermutu apabila dapat memuaskan para pemakai jasa pelayanan dan tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar yang telah ditetapkan (Azwar, 2010).

(2)

pasien dan kinerja pelayanan yang diterima pasien. Untuk mengatasi kesenjangan – kesenjangan tersebut, diperlukan pengukuran tingkat kepuasan pasien (Pohan, 2007).

Tahun 2009, Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung melaksanakan survei kepuasan masyarakat atas unit pelayanan kesehatan di Kabupaten Bandung. Sampel diambil dari 2 (dua) rumah sakit, yaitu Rumah Sakit Daerah Majalaya dan Rumah Sakit Daerah Soreang. Hasil survei menyimpulkan bahwa pada Rumah Sakit Daerah Majalaya, aspek pelayanan yang menyebabkan ketidakpuasan masyarakat adalah kecepatan pelayanan dan kepastian jadwal pelayanan, sedangkan pada Rumah Sakit Daerah Soreang, kenyamanan lingkungan merupakan aspek pelayanan yang menyebabkan ketidakpuasan masyarakat (Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung, 2009).

Survei kepuasan masyarakat terhadap unit pelayanan juga dilaksanakan di Kota Malang pada tahun 2015, menunjukkan masih adanya kesenjangan atau gap karena harapan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan belum sepenuhnya terpenuhi. Aspek pelayanan yang dinilai memiliki gap paling besar adalah perilaku pelaksana. Berdasarkan diagram kartesius juga didapatkan hasil bahwa waktu pelayanan, perilaku pelaksana, persyaratan pelayanan, serta penanganan pengaduan, saran dan masukan berada pada kuadran A, yang artinya aspek - aspek pelayanan tersebut sangat penting dan sangat mempengaruhi kepuasan masyarakat, namun pelaksanaan aspek – aspek tersebut masih kurang sesuai dengan harapan masyarakat, sehingga masyarakat merasa kurang puas (Iconesia, 2015).

(3)

yang dikontrak dan pengukuran kepuasan peserta JKN harus dilakukan secara berkala setiap 6 (enam) bulan (Dewan Jaminan Sosial Nasional, 2012).

Berdasarkan survei kajian kepuasan peserta JKN terhadap Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL), yang dilaksanakan pada tahun 2015 di 9 Provinsi di Indonesia (Aceh, Sumatera Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Kalimantan Barat, Bali, Maluku, dan Papua), menyimpulkan bahwa aspek pelayanan utama yang dinilai menyebabkan ketidakpuasan peserta yaitu pada dimensi Reliability (kualitas obat yang dipersepsikan kurang berkualitas). Selanjutnya aspek pelayanan pada dimensi Responsiveness (tenaga medis yang dirasakan kurang cepat dalam melayani pasien), serta aspek pelayanan pada dimensi Tangible (masih adanya persepsi rumah sakit tertentu yang kurang memiliki peralatan kesehatan yang mendukung pelayanannya) juga cukup menyebabkan ketidakpuasan peserta (Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, 2016).

Penelitian yang dilakuakan oleh Murdewanti (2014), memiliki hasil yang berbeda. Penelitian tersebut membandingkan kepuasan pasien JKN, umum dan asuransi swasta di Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Tugu Ibu Depok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan pasien JKN (41,1%), lebih tinggi dari tingkat kepuasan pasien umum (30%) dan tingkat kepuasan pasien asuransi swasta (26%). Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa dengan adanya JKN dapat meningkatkan kepuasan masyarakat saat menggunakan pelayanan di rumah sakit tersebut.

(4)

4456

Juli'15 Agust'15 Sept'15 Okt'15 Nov'15 Des'15 Jan'16 Feb'16 Mar'16

rawat jalan pasien peserta JKN relatif meningkat, dengan lonjakan kunjungan pada bulan Juli – Oktober 2015, dapat dilihat pada gambar 1.2

Sumber: diolah dari data kunjungan rawat jalan RS Santa Elisabeth Medan Gambar 1.1 Grafik Jumlah Kunjungan Rawat Jalan Pasien Umum

(5)

Sumber: diolah dari data kunjungan rawat jalan RS Santa Elisabeth Medan Gambar 1.2 Grafik Jumlah Kunjungan Rawat Jalan Pasien Peserta JKN

Periode Juli 2015 – Maret 2016

Berdasarkan kedua grafik di atas, dapat dilihat perbedaan jumlah kunjungan rawat jalan yang bermakna antara sebelum dan sesudah adanya JKN. Namun meskipun jumlah kunjungan rawat jalan pasien peserta JKN mengalami peningkatan, jumlah tersebut belum sebanding dengan jumlah kunjungan rawat jalan pasien umum. Belum dapat dipastikan bahwa menurunnya jumlah kunjungan rawat jalan pasien umum dikarenakan pasien pindah menjadi pasien peserta JKN di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan.

Survei awal dilakukan melalui wawancara kepada 10 pasien rawat jalan yang terdiri dari 5 pasien umum dan 5 pasien peserta JKN. Berdasarkan hasil survei awal didapatkan keluhan dari pasien umum dan peserta JKN yaitu, terlalu lama menunggu untuk masuk ke ruang pemeriksaan atau poli. Selain itu, beberapa pasien peserta JKN mengaku kurang puas terhadap pelayanan karena pengalaman „dinomor duakan‟ saat menerima pelayanan serta tidak mendapatkan pelayanan yang lengkap sehingga harus pindah ke rumah sakit lain. Berbeda dengan pasien umum, secara keseluruhan mengaku puas terhadap pelayanan yang diterima dan segala yang dibutuhkan pasien tersedia di rumah sakit.

(6)

1.2

Permasalahan Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk mengetahui gambaran kepuasan pasien umum dan peserta JKN atas pelayanan rawat jalan yang diberikan oleh RS Santa Elisabeth Medan. Dengan demikian, rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu, “Bagaimana gambaran kepuasan pasien umum dan peserta Jaminan Kesehatan

Nasional (JKN) di Poli Rawat Jalan Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2016?”

1.3

Tujuan Penelitian

1.3.1

Tujuan umum

Tujuan dari penelitian ini yaitu, untuk mengetahui gambaran kepuasan pasien umum dan peserta JKN di Poli Rawat Jalan RS Santa Elisabeth Medan.

1.3.2

Tujuan khusus

Tujuan khusus dari penelitian ini, yaitu:

1.

Untuk mengetahui aspek

aspek pelayanan rawat jalan yang perlu

mendapatkan prioritas utama untuk ditingkatkan pelayanannya berdasarkan

persepsi pasien umum.

2.

Untuk mengetahui aspek

aspek pelayanan rawat jalan yang perlu

mendapatkan prioritas utama untuk ditingkatkan pelayanannya berdasarkan

persepsi pasien peserta JKN.

1.4

Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka manfaat dari penelitian ini, yaitu:

1.

Bagi rumah sakit, penelitian ini dapat dijadikan masukan dalam rangka

peningkatan kinerja pelayanan serta perbaikan mutu pelayanan rawat jalan

(7)

2.

Bagi perkembangan ilmu pengetahuan, penelitian ini dapat menambah

pengetahuan bagi akademisi, dalam bidang ilmu mutu pelayanan kesehatan,

khususnya tentang mutu pelayanan di rumah sakit.

3.

Bagi bidang penelitian, penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian

Gambar

Gambar 1.1 Grafik Jumlah Kunjungan Rawat Jalan Pasien Umum  Periode Januari 2015 – Maret 2016

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian yang telah dianalisis dan didukung dengan landasan teori maka penelitian Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Kegawatdarutan Pada Balita Dengan Tindakan

Manusia sebagai makhluk pribadi memiliki ciri-ciri kepribadian pokok sebagai berikut: (1) memiliki potensi akal untuk berpikir rasional dan mampu menjadi hidup

Menyatakan bahwa skripsi dengan judul Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Tentang Diet Rendah Purin Terhadap Kepatuhan Penderita Asam Urat Adapun skripsi ini bukan milik

Jika vulva hygiene dilakukan dengan benar akan mempercepat kesembuhan luka jahitan, karena perawatan yang baik akan menghambat terjadinya infeksi.. Bila luka kotor, maka

Setiap Pemegang saham public DVLA yang secara tegas memberikan suara tidak setuju atas rencana Penggabungan Usaha pada saat RUPSLB DVLA dan bermaksud untuk menjual saham

teknik purposive sampling. Teknik purposive sampling yaitu suatu teknik untuk menentukan informan berdasarkan tujuan atau keperluan yang ditetapkan oleh

Seperti telah dibahas pada bagian tes dengan set data buatan, analisis penentuan metode pembebanan terbaik yang digunakan dilakukan dengan melihat tingkat penyimpangan

Garis pantai yang dihasilkan dari citra bersesuaian dengan garis pantai dari Peta Laut dan navigasi pada daerah- daerah yang relatif tidak berubah dan tidak bersesuaian