• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI PENGEMBANGAN TEMPAT PENGOLAHAN AKHIR (TPA) SUPIT URANG DIKELURAHAN MULYOREJO KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI PENGEMBANGAN TEMPAT PENGOLAHAN AKHIR (TPA) SUPIT URANG DIKELURAHAN MULYOREJO KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI PENGEMBANGAN TEMPAT PENGOLAHAN AKHIR (TPA) SUPIT URANG DI KELURAHAN MULYOREJO KECAMATAN SUKUN KOTA

MALANG

TUGAS AKHIR

Disusun Oleh: Dwi Korpem Neoza

07520052

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

STUDI PENGEMBANGAN TEMPAT PENGOLAHAN AKHIR (TPA) SUPIT URANG DI KELURAHAN MULYOREJO KECAMATAN SUKUN KOTA

MALANG

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Akademik Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Teknik

Disusun Oleh: Dwi Korpem Neoza

07520052

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(3)
(4)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Dwi Korpem Neoza

NIM : 07520052

Jurusan : TEKNIK SIPIL

Fakultas : TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa: Tugas akhir dengan judul:

STUDI PENGEMBANGAN TEMPAT PENGOLAHAN AKHIR (TPA) SUPIT

URANG DI KELURAHAN MULYOREJO KECAMATAN SUKUN KOTA

MALANG adalah hasil karya saya, dan bukan karya tulis orang lain. Dalam naskah

tugas akhir ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain

untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat

karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, baik

sebagian maupun seluruhnya, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini

dan di disebutkan dalam sumber kutipan atau daftar pustaka.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan apabila penyataan ini

tidak benar saya bersedia mendapat sangsi akademis.

Malang, 31 Desember 2011

Yang menyatakan,

(5)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat yang

diberikan dalam menyelesaikan tugas akhir ini, serta shalawat serta salam kepada

Nabi Muhammad SAW.

Tugas akhir ini kami tulis dengan judul STUDI PENGEMBANGAN

TEMPAT PENGOLAHAN AKHIR (TPA) SUPIT URANG DI KELURAHAN

MULYOREJO KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG untuk memenuhi salah

satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah

Malang.

Dalam masa perkulihan sampai penulisan tugas akhir ini tentunya banyak

kendala yang terjadi, namun berkat bantuan berbagai pihak kami dapat

menyelesaikan penulisan tugas akhir ini, untuk itu tidak lupa kami sampaikan terima

kasih kepada:

1. Keluarga tercinta

2. Bapak Ir. Khoirul Abadi, MT selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil UMM.

3. Bapak Zamzami Septiropa, ST, MT selaku dosen Pembimbing I.

4. Bapak Ir. Ernawan Setyono, MT selaku dosen pembimbing II.

5. Seluruh staf Jurusan Teknik Sipil, Staf TU Fakultas Teknik dan staf

Laboratorium Teknik Sipil.

6. Seluruh teman-teman yang telah membantu.

Akhir kata semoga tugas akhir ini membawa manfaat bagi perkembangan

ilmu pengetahuan dibidang ketekniksipilan.

Malang, Desember 2011

(6)

ABSTRAK

Tempat Pengolahan Akhir (TPA) Supit Urang menimbulkan masalah yang diakibatkan terbatasnya daya tampung TPA. Untuk itu adanya perluasan area TPA untuk mengatasi permasalahan tersebut. Penerapan metode Sanitary landfill pada lahan pengembangan ini merupakan solusi terbaik untuk menangani masalah yang sering timbul di TPA.

Survey dilakukan untuk membuat peta topografi area TPA Supit Urang.. Dengan menggunakan metode Fellenius dihitung kestabilan lereng timbulan sampah. Selanjutnya dinding penahan didesain pada daerah lereng yang curam di area TPA.

Volume sampah yang masuk ke TPA Supit Urang setiap harinya rata-rata sebesar 700 m3 per hari. Total timbulan sampah untuk tahun 2011-2029 sebesar 2,392,842 m3. Luas area pengembangan TPA adalah 25.2 Ha. Dengan ketinggian timbulan sampah sebesar 26 m. Dimensi dinding penahan dengan H=7.5 m dan lebar pondasi 4.2 m.

(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

SURAT PENYATAAN ... iii

KATA PENGANTAR ...iv

ABSTRAKSI ... v

DAFTAR ISI ...vi

DAFTAR TABEL ...ix

DAFTAR GAMBAR ...xi

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang ... 1

1.2.Identifikasi masalah ... 3

1.3.Rumusan masalah ... 3

1.4.Batasan masalah ... 4

1.5.Tujuan ... 4

1.6. Manfaat. ... 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1. Umum ... 6

2.2. Prediksi Timbulan Sampah ... 6

2.3. Sistem Pengumpulan Sampah ... 8

2.4. Desain sel landfill ... 9

2.5. Persiapan lahan ... 9

2.6. Tanah Penutup ... 10

(8)

2.8. Metode pembuangan akhir sampah ... 16

2.9. air lindi ... 20

2.10.Sistem ekstraksi vertical di landfill ... 22

2.11.Penutup landfill ... 22

2.12. Analisis Stabilitas Lereng ... 23

BAB III. METODOLOGI ... 28

3.1. Kondisi Umum daerah studi ... 28

3.2Data topografi dan iklim lokasi studi ... 29

3.3. Data Demografi ... 30

3.4. Sampah ... 30

3.5. Tahapan Studi Perencanaan ... 31

3.5.1 Survei Lokasi ... 31

3.5.2. Pemilihan lokasi TPA ... 32

3.5.3. Pengumpulan data ... 32

3.5.4. Analisa perhitungandan perencanaan ... 32

3.5.5. Kontrol ... 32

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 35

4.1. Proyeksi Jumlah penduduk ... 35

4.2. Proyeksi Timbulan Sampah ... 48

4.3. Potensi lahan supit urang ... 66

(9)

4.5. Fasilitas pendukung TPA ... 69

4.5.1 Perhitungan dan perencanaan dinding penahan ... 69

4.5.2 Kontrol stabilitas lereng ... 75

4.5.3 Analisis Stabilitas Lereng dengan Software Slide ... 75

BAB V. PENUTUP ... 79

5.1. Kesimpulan ... 79

5.2. Saran ... 79

DAFTAR PUSTAKA

(10)

DAFTAR TABEL

Hal:

Tabel 3.1 Luas Wilayah Kota Malang ... 25

Tabel 3.2 Keadaan Cuaca Kota Malang Tahun 2009 ... 25

Tabel 3.3 Jumlah penduduk Kota Malang tahun 2007 – 2009 ... 26

Tabel 3.4 Data Volume Sampah ( M3/hari) / Kecamatan) ... 26

Tabel 4.1 Data Jumlah Penduduk Kota Malang ... 30

Tabel 4.2 Proyeksi jumlah penduduk pada Masing-Masing Kelurahan di Kec. Kedungkandang ... 31

Tabel 4.3 Proyeksi jumlah penduduk pada Masing-Masing Kelurahan di Kec. Sukun ... 33

Tabel 4.4 Proyeksi jumlah penduduk pada Masing-Masing Kelurahan di Kec. Klojen ... 35

Tabel 4.5 Proyeksi jumlah penduduk pada Masing-Masing Kelurahan di Kec. Blimbing ... 37

Tabel 4.6 Proyeksi jumlah penduduk pada Masing-Masing Kelurahan di Kec. Lowokwaru ... 39

Tabel 4.7 Proyeksi jumlah penduduk pada Masing-Masing Kecamatan di Kota Malang ... 41

Tabel 4.8 Proyeksi Volume sampah masing-masing kelurahan di Kec. Kedungkandang ... 43

Tabel 4.9 Proyeksi Volume sampah masing-masing kelurahan di Kec. Sukun . 45 Tabel 4.10 Proyeksi Volume sampah masing-masing kelurahan di Kec. Klojen ... 47

Tabel 4.11 Proyeksi Volume sampah masing-masing kelurahan di Kec. Blimbing ... 49

(11)

Tabel 4.13 Proyeksi Volume sampah masing-masing Kecamatan di Kota Malang

... 53

Tabel 4.14 Berat & komposisi sampah di masing-masing TPS Kota Malang .... 54

Tabel 4.15 Sampah yang terangkut ke TPA ... 54

Tabel 4.16 Sisa sampah yang terangkut ke TPA setelah di proses 3R ... 55

Tabel 4.17 Timbulan sampah tahun 2011-2030 ... 56

Tabel 4.17Timbulan sampah tahun 2011-2030 (lanjutan) ... 57

Tabel 4.18 Perhitungan Beban Vertikal ... 46

Tabel 4.19 Perhitungan Beban Horizontal ... 47

Tabel 4.20 Data Tanah TPA Supit Urang ... 66

(12)

DAFTAR GAMBAR

Hal:

Gambar 2.1 Luas area layanan TPS... 8

Gambar 2.2 Tahap awal persiapan landfill ... 12

Gambar 2.3 Pengisian sampah dalam landfill ... 13

Gambar 2.4 Penimbunan berbentuk segiempat bertingkat (area method) ... 17

Gambar 2.5 Penimbunan berbentuk parit segiempat (Trench Method) ... 18

Gambar 2.6 Penimbunan dalam cekungan/lembah (Depression Method) ... 19

Gambar 2.7 Menutup tempat sampah lama ... 20

Gambar 2.8 Disain sistem pengumpulan lindi teras landai ... 22

Gambar 2.9 Tipikal layer pada penutup akhir landfill ... 23

Gambar 2.10 Final Cover pada municipal solid waste landfill ... 23

Gambar 2.11 Sketsa sederhana analisis stabilitas lereng metode Fellenius ... 25

Gambar 2.12. Irisan untuk analisis stabilitas lereng metode Fellenius ... 25

Gambar 2.13 Hubungan f dan Ng, Nc, Nq ... 27

Gambar 3.1 Layout TPA Supit Urang ... 28

Gambar 3.2 Diagram alir ... 34

Gambar 4.1 Grafik Timbulan sampah pertahun (untuk tahun 2011-2029) ... 65

Gambar 4.2 Grafik Total Timbulan sampah (untuk tahun 2011-2029) ... 66

Gambar 4.3 Denah lahan TPA Supit Urang (tampak atas)... 67

Gambar 4.4 Potongan a-a ... 67

Gambar 4.5 Tampak atas timbulan cell A) ... 68

Gambar 4.6 Tampak atas timbulan cell B ... 68

Gambar 4.7 Tampak atas timbulan cell C ... 69

Gambar 4.8 Potongan rencana dinding penahan ... 71

(13)

Gambar 4.10 Menentukan jenis dan parameter material timbunan ... 75

Gambar 4.11 Analysis Settings Kolom Slip Surface ... 75

Gambar 4.12 Output angka keamanan minimum pada program Slide ... 76

Gambar 4.13 Kondisi setelah penggambaran grid dan radius ... 77

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Abraham, L.W, Lee, T.S., Sharma. S. dan Boyce, G.M. (2002), Slope Stability and

Stabilization Methods, John Willey & Sons, New York.

Badan Pusat Statistik Kota Malang (2010), Statistik daerah Kota Malang 2010, Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, Malang.

Das, Braja M. (1968), Advanced Soil Mechanics, McGraw-Hill, New York.

Departemen Pekerjaan Umum. SNI T-11-1991-03 (2002). Metode, Spesifikasi, dan

Tata Cara Lalu Lintas, Lingkungan Jalan, Sanitasi dan persampahan.

Departemen Pekerjaan Umum. SNI 19–2454–2002. Tata Cara Teknik Operasional Pengelolaan Sampah Perkotaan.

Badan Perencana Pembangunan Kota (BAPPEKO) Malang (2007), Laporan akhir

penyusunan master plan persampahan Kota Malang.

Septiropa, Zamzami, dan Sunarto. (2009). Penelitian Management Mass sBalance

Waste Composition, Pemerintah Kota Malang.

Tchobanoglous, George. dan Kreith, Frank (2002), Handbook of solid waste

management, McGraw Hill, New York.

Tchobanoglous, G,, Theisen, H., dan Vigil, S. (1993), Integrated solid waste

management, McGraw Hill, New York.

Terzaghi, Karl (1943), Theoretical Soil Mechanics, John Wiley & sons , New York.

Tim Solid Waste Management UMM (2008), Laporan akhir Solid waste

(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sampah merupakan bahan sisa dari hasil aktivitas manusia. Jumlah atau

volume sampah sebanding dengan tingkat konsumsi terhadap barang/ material

yang digunakan sehari-hari. Keberadaan volume sampah yang semakin hari

semakin bertambah besar dapat mencemari tanah, air dan udara, sehingga dapat

mengganggu kesehatan dan kenyamanan masyarakat sekitar.

Menurut UU no 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah menyebutkan

bahwa pemerintah kabupaten/kota memiliki kewajiban untuk mengelola sampah

secara baik dan berwawasan lingkungan. Dan memperbaiki pengelolaan sampah

dari sistem open damping menjadi sistem sanitary landfill.

Sistem open dumping yaitu sampah ditimbun di areal tertentu tanpa membutuhkan tanah penutup. Sedangkan sistem sanitary landfill ini merupakan salah satu sistem pengolahan sampah terkontrol dengan sistem sanitasi yang baik.

Sampah dibuang ke Tempat Pengolahan Akhir (TPA). Kemudian sampah

dipadatkan dengan traktor dan selanjutnya di tutup tanah.

Tempat Pengolahan Akhir (TPA) Supit Urang merupakan TPA yang

terbesar di Kota Malang dengan luas 15 hektar. Kapasitas produksi sampah di

Kota Malang sekitar 700-800 m3 per hari. Kapasitas produksi sampah tersebut

berbanding lurus dengan pertumbuhan penduduk Kota malang. Dengan jumlah

(16)

2

pertumbuhan penduduk sebesar 1,23 %. TPA ini mendapat kiriman sampah

sebanyak 400 ton per hari dari wilayah Kota Malang dan sekitarnya. Dengan

jumlah sampah yang sedemikian banyak , daya tampung TPA Supit Urang telah

terisi 75 persen dan hanya dapat menampung sampah 25 persen. Dan

diprediksikan TPA Supit Urang akan penuh dalam waktu 2 tahun mendatang

Sistem pembuangan sampah yang diterapkan di TPA Supit Urang masih

menggunakan sistem open dumping; yaitu pembuangan sampah di ruang terbuka

di lokasi TPA dan menyebabkan beberapa masalah lingkungan seperti polusi di

air tanah, polusi udara, dan penurunan estetika lingkungan.

Kondisi TPA Supit Urang hingga saat ini memiliki enam sel yaitu cell satu

tidak aktif/sudah penuh sejak tahun 1998 dengan luas 8.000 m2, Cell dua nonaktif

dengan luas kawasan adalah 16000 m3, Cell tiga masih aktif (kondisi hampir

penuh) dengan luas kawasan 12000 m2, Cell empat nonaktif dengan luas kawasan

13500 m2, Cell lima nonaktif (full) dengan luas kawasan 10.625 m2 dan baru

saja diisi. Daerah yang kosong yang belum digunakan adalah 2000 m2, daerah

terrsebut akan digunakan dalam rencana pembangunan tempat sel. Ketinggian

timbunan sampah yang ada di TPA Supit Urang dalam setiap sel bervariasi antara

6-13,6 m. Selain itu juga, di TPA Supit Urang belum adanya dinding penahan

yang digunakan untuk menahan timbunan sampah yang ada. Dengan volume

sampah di lokasi penimbunan TPA Supit Urang yang semakin bertambah tiap

harinya, lambat laun daya tampung TPA tersebut akan penuh, dan saat itu juga

harus diperoleh daerah baru untuk memperluas TPA.

Hal tersebut yang melatarbelakangi studi pengembangan Tempat

(17)

3

tentang pengelolaan sampah yaitu dengan menggunakan sistem sanitary landfill. Desain landfill baru ini berada di lahan yang sudah ada dan lahan pengembangan dengan menerapkan skenario perencanaan landfill diatas landfill lama.

1.2. Identifikasi Masalah

1. Kondisi Tempat Pengolahan Ahir Sampah (TPA) Supit urang yang

melebihi kapasitas (over capacity) dan diprediksi dalam dua tahun mendatang TPA Supit Urang akan penuh, untuk itu perlu dilakukan

pengembangan area TPA Supit Urang.

2. Meningkatnya jumlah penduduk Kota Malang mengakibatkan adanya

peningkatan volume sampah yang berdampak pada kapasitas tampung dan

masa pakai TPA Supit Urang

3. Belum adanya dinding penahan untuk mengatasi kelongsoran tanah pada

TPA Supit Urang

1.3. Rumusan Masalah

1. Berapa volume sampah dan umur rencana di Tempat Pengolahan Akhir

(TPA) Supit Urang untuk 20 tahun mendatang

2. Berapa potensi lahan yang ada di Tempat Pengolahan Akhir (TPA) Supit

Urang

3. Bagaimana desain dinding penahan dan stabiltas dinding penahan terhadap

beban geser dan beban guling pada desain ulang Tempat Pengolahan Akhir

(18)

4

1.4. Batasan Masalah

1. Studi perencanaan ini tidak membahas biaya operasional pengolahan

sampah dan proses transportasi sampah ke lokasi perencanaan desain

ulang Tempat Pengolahan Akhir (TPA) Supit Urang di Kota Malang.

2. Studi perencanaan ini tidak membahas masalah yang ditinjau dari

kebijakan pemerintah, perundang-undangan yang ada, aspek sosial,

ekonomi, dan Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) pada

Tempat Pengolahan Akhir (TPA) Supit Urang di Kota Malang.

1.5. Tujuan

1. Untuk memperoleh volume sampah dan umur rencana di Tempat

Pengolahan Akhir (TPA) Supit Urang untuk 20 tahun mendatang

2. Untuk memperoleh potensi lahan yang ada di Tempat Pengolahan Akhir

(TPA) Supit Urang

3. Untuk memperoleh desain dinding penahan dan stabiltas dinding penahan

terhadap beban geser dan beban guling pada desain ulang Tempat

Pengolahan Akhir (TPA) Supit Urang

1.6. Manfaat

1. Bagi perencana (Mahasiswa)

Sebagai salah satu wujud pengaplikasian ilmu di bidang teknik sipil yang

(19)

5

2. Hasil studi perencanaan ini dapat dijadikan tambahan kepustakaan,

mengingat dalam bidang teknik sipil terdapat disiplin ilmu lingkungan

dimana didalamnya terdapat materi perencanaan desain sanitary landfill. 3. Untuk praktisi dan lembaga terkait

Hasil studi perencanaan ini diharapkan dapat memberi masukan maupun

informasi bagi lembaga terkait sebagai tambahan kepustakaan tentang

penerapan teknologi pengelolaan sampah atau menjadi bahan rujukan

untuk penyempurnaan realisasi penerapan teknologi pengelolaan sampah

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah

Setelah masuk ke Sand Trap Tank maka minyak hasil presan pada screw press masuk kedalam vibrating screen dalam hal ini fungsi dari vibrating screen adalah sebagai proses

Oaun sebagai organ fotosintesis dan berfungsi sebagai source sekaligus sink selama masa pertumbuhan vegetatif pada kacang tanah, setelah diberi perlakuan

Salah urus air terjadi dalam dimensi ekologis, etika, dan politik pengelolaan yang membawa implikasi pada pemenuhan akses dan jaminan keadilan warga atas air yang sehat dan

Pada masa yang akan datang, masalah kesehatan jiwa tampaknya akan menjadi penyebab beban penyakit yang besar seperti yang tengah dihadapi oleh berbagai negara maju di seluruh dunia

Ketiga , setelah Indonesia menyatakan kemerdekaannya yang tidak menyertakan Tanah Melayu, hubungan dan semangat para tokoh nasionalis Melayu masih berorientasi ke Indonesia,