ABSTRACT
NURUL HASANAH: Growth and Production Respond of Soy and Corn. With Vorious Spacing Plant in Intercroping system, supervised by YAYA HASANAH and T. IRMANSYAH.
Polyculture cropping pattern is cropping with many types of plants in the plots that are arranged and planned by implementing good and environmental aspects. One of the system is intercroping system. The research was conducted at Tanjung Sari Medan Selayang, Medan with the heigh , ± 25 meters above the sea level, on April to July 2016. The research was arranged with a randomized block design non factorial with treatments monoculture of corn (75 cm x 40 cm), monoculture of soy (40 cm x 20 cm), intercroping of soy (40 cm x 15 cm) x corn (65 cm x 40 cm) , intercroping of soy (40 cm x 15 cm) x corn (75 cm x 40 cm) , intercroping of soy (40 cm x 15 cm) x corn (85 cm x 40 cm) ,intercroping of soy (40 cm x 20 cm) x corn (65 cm x 40 cm) , intercroping of soy (40 cm x 20 cm) x corn (75 cm x 40 cm) , intercroping of soy (40 cm x 20 cm) x corn (85 cm x 40 cm) , intercroping of soy (40 cm x 25 cm) x corn (65 cm x 40 cm) , intercroping of soy (40 cm x 25 cm) x corn (75 cm x 40 cm) , intercroping of soy (40 cm x 25 cm) x corn (85 cm x 40 cm) . The result showed that the number of cob corn , dry weight of crown and roots corn, soy height,the age of flowering corn and soy, dry weight of soy grain per sample and per plot, the number of soy chlorofil, dry weight of soy shoot, harvest day of soy and corn, and soy leaf area index were significantly affected by spacing plant in intercroping system.
Keywords: intercroping, soy, spacing plant sweet corn,
ABSTRAK
NURUL HASANAH : Respons Pertumbuhan dan Produksi Kedelai (Glycine max L. Merril) dan Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt.) Dengan Berbagai Jarak Tanam Pada Sistem Tumpang Sari dibimbingan oleh YAYA HASANAH dan T. IRMANSYAH.
Pola tanam polikultur ialah pertanaman dengan banyak jenis tanaman pada satu bidang lahan yang tersusun dan terencana dengan menerapkan aspek lingkungan yang lebih baik. Salah satu cara adalah pola tanam Tumpang Sari. Penelitian ini dilaksanakan di lahan penduduk Jl. Pasar 1 No. 89 Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang, Medan dengan ketinggian ± 25 m dpl. Percobaan dilakukan mulai bulan April 2016 sampai dengan Juli 2016, menggunakan Rancangan Acak Kelompok non faktorial dengan perlakuan Monokultur Jagung Manis (75 cm x 40 cm), Monokultur Kedelai (40 cm x 20 cm), Tumpang Sari Kedelai (40 cm x 15 cm) x Jagung (65 cm x 40 cm), Tumpang Sari Kedelai (40 cm x 15 cm) x Jagung (75 cm x 40 cm), Tumpang Sari Kedelai (40 cm x 15 cm) x Jagung (85 cm x 40 cm), Tumpang Sari Kedelai (40 cm x 20 cm) x Jagung (65 cm x 40 cm), Tumpang Sari Kedelai (40 cm x 20 cm) x Jagung (75 cm x 40 cm), Tumpang Sari Kedelai (40 cm x 20 cm) x Jagung (85 cm x 40 cm), Tumpang Sari Kedelai (40 cm x 25 cm) x Jagung (65 cm x 40 cm), Tumpang Sari Kedelai (40 cm x 25 cm) x Jagung (75 cm x 40 cm), Tumpang Sari Kedelai (40 cm x 25 cm) x Jagung (85 cm x 40 cm). Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa jarak tanam pada sistem tumpang sari nyata meningkatkan jumlah tongkol pertanaman, bobot kering akar dan tajuk jagung, tinggi tanaman kedelai, umur berbunga kedelai dan jagung, bobot kering biji perplot dan pertanaman kedelai, jumlah klorofil kedelai, bobot kering tajuk kedelai, umur panen kedelai, jagung dan total luas daun kedelai dan nisbah kesetaraan lahan.
Kata kunci : kedelai, jagung manis, jarak tanam, tumpang sari