43
DAFTAR PUSTAKA
Agus, 2009., Melon. Tim Redaksi. Delta Media. Surakarta.
Damanik, M. M. B., Hasibuan, B. E., Fauzi, Sarifudin, Hanum, H., 2010. Kesuburan Tanah dan Pemupukan. Universitas Sumatera Utara Press. Medan. Hal 44–45.
Direktorat Tanaman Buah., 2004. StandarPelaksanaan Operasi Melon. Direktorat Jendral Bina Produksi Hortikultura. Departemen Pertanian. Jakarta.
Everhart, E., Haynes, C., dan Taber, H., 2009. Melons. Iowa State University. Ames, Iowa.
Harjadi, S. S., 1989. Dasar – Dasar Hortikultura. Departemen Budidaya Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Hal 32-33.
Johnson, H., 1972. Fruit Set Problems in Squash Melon, and Cucumberss In Home Gradens. Devision of Agriculture Sciences. University of California, Riverside.
Kartasapoetra, A.G. dan Sutedjo., 2000. Pupuk dan Cara Pemupukannya. Rineka Cipta, Jakarta.
Lakitan, B., 1995. Fisiologi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman. Jakarta : Rajagrafindo Persada. Hal 51.
Leiwakabessy, F.M., U.M. Wahjudin, dan Suwamo., 2003. Kesuburan Tanah. Jurusan Tanah. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Novizan., 2002. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. Agromedia. Jakarta.
Paje, M. M dan H. A. M. Van Der Vossen., 1994. Cucumis melo L., p 153-157. In: Siemonsma, J. S., K. Piluek (Eds). Prosea. Plant Resources of South-East Asia 8, Vegetable. Prosea. Bogor.
Poerwanto., 2004. Modul II Budidaya Buah-Buahan : Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Buah. Program Studi Hortikultura. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor
Purwanto., 2005. Pengaruh Pupuk Majemuk NPK dan Bahan Pemantap Tanah Terhadap Hasil dan Kualitas Buah Melon. Jurnal Penelitian UNIB : 54-60. Prajnanta, F., 2003. Melon : Pemeliharaan Secara Intensif : Kiat Sukses
Beragribisnis. Penebar Swadaya. Jakarta. Hal 23.
Primantoro, H., 1997. Memupuk Tanaman Buah. Penebar swadaya. Jakarta.Hal 20.
Rosmarkam, A dan Nasih W.Y., 2002 Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius, Yogyakarta. Hal 33.
44
Rubatzky, V.E dan M. Yamaguchi., 1999. Sayuran dunia 3 : Prinsip, Produksi dan gizi. Edisi ke-2. Institut Teknologi Bandung. Bandung.Hal 520.
Rukmana, R., 1994. Budidaya Melon Hibrida.Kanisius. Yogyakarta. Samadi, B., 2004. Usaha Tani Melon. Kanisius. Yogyakarta.
Sobir dan Siregar F. D., 2010. Budidaya Melon Unggul. Penebar Swadaya, Jakarta.
Steel, R. G. D. dan J. H. Torrie., 1993. Prinsip dan Prosedur Statistika Suatu Pendekatan Biometrik. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Hal 42.
Sunadi, B., 2007. Melon Usaha Tani dan Penanganan Pasca Panen. Kanisius. Yogyakarta.
Sutejo, M. M., 2002. Pupuk dan Cara Pemupukan. Rineka Cipta. Jakarta.
Tjitrosoepomo, G., 2004. Taksonomi Tumbuhan (Spermathopyta). Cetakan ke-8. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Hal 227.
Verheij, E.W.M dan R.E. Coronel., 1992. Plant Resources of South East Asia No. 2 : Edible Fruit and Nut. Prosea, Bogor.
Yuda, A. dan Susila, A. D., 2008. Pengaruh Jumlah Per Tanaman dan Pangkas Pucuk (Toping) Terhadap Kualitas Buah pada Budidaya Melon (CucumismeloL.) dengan Sistem Hidroponik. Makalah Seminar Departemen Agronomi dan Hortikultura. Institut Pertanian Bogor. Hal 27.