BAB VIII
A.
Metabolisme Normal Otot Jantung
Otot jantung identik dengan otot skelet/otot lurik (striata) pada sistem aktin-miosin-tropomiosin-troponin. Berbeda dengan otot skelet, pada otot jantung kontraksi berirama. Sistem tubuler T berkembang, RE otot jantung sedikit mengandung Ca2+ , kontraksi lebih
sedikit dan otot jantung tergantung Ca2+ ekstraseluler. Jika otot tidak mendapat Ca2+ akan
berhenti berdenyut 1 menit dan bila otot skelet terus dapat berkontraksi sekalipun tanpa Ca2+
kstraseluler. Dalam hal ini AMP Siklik berperan penting. Peran cAMP yaitu memodulasi kadar intraseluler Ca2+ . Protein Kinase akan menfosforilasi protein pengangkut dalam sarkolema,
pengatur troponin-tropomiosin (mempengaruhi Kadar intraseluler Ca2+ ). Ion Ca2+ memasuki
miosit lewat Saluran Ca2+ dan meninggalkannya lewat penukar Na2+ -Ca2+ dan Ca2+ -ATPase. Ion
Ca2+ yang berperan kontraksi otot jantung dalam pengaturan keluar masuk miosit.
Protein Transmembran terdiri atas saluran Ca2+ , penukar Ca2+ -Na2+ dan Ca2+ ATP-ase.
Saluran Ca2+
. Ion Ca2+ masuk dalam miosit melalui saluran tipe-L (arus durasi lama, hantaran
besar) atau saluran Ca2+ lambat berpintu terbuka. Dalam hal ini berfungsi membuka polarisasi
yang diinduksi oleh penyebaran potensial aksi jantung dan menutuppada potensial aksi menurun. Hal ini di atur oleh protein kinase yang tergantung cAMP (stimulatorik) protein kinase-cGMP (inhibitorik), serta dapat dihambat oleh verapmil pada saluran kalsium.
Penukar Ca2+ -Na2+ jalur utama keluar Ca2+ dari miosit istirahat, bertujuan
mempertahankan kadar intraseluler Ca2+ . Pertukaran 1 Ca2+ dengan 3 ion Na+ terjadi relaksasi.
Peningkatan Na+ menyebabkan kenaikan Ca2+ tjd kontraksi yang lebih kuat (Efek ionotropik
positif). Contoh oleh obat digitalis pada penderita gagal jantung akan menghambat kerja enzim Na+ K+ ATPase dalam sarkolema, serta mengurangi keluar Na+ menyebabkan Na+
meningkat juga menyebabkan meningkat Ca2+ lewat penukar Ca2+ -Na2+ menyebabkan
peningkatan kekuatan kontraksi jantung (menguntungkan bagi kasus gagal jantung).
Ca2+ATPase pompa Ca2+ dalam sarkolema perannya kecil yaitu dalam stimulasi dari
Ca2+ATPase ke otot jantung. Banyak saluran ion terjadi mutasi gen kode saluran ion. Akibat
yang terjadi paralisis periodik hiperkalemia (Saluran Na), miotonia kongenita (Saluran klorida/sal CIC-I), paralisis periodik hipokalemia (reseptor dihidropiridin) dan Penyebab kardiomiopati turunan.
Kardiomiopati herediter merupakan kelainan pada metabolisme energi kardiak/pada protein miokard yang abnormal. Penyebab kardiomiopati ini adalah Kelainan pada metabolisme energi jantung terjadi mutasi gen pada kode enzim/protein oksidasi asam lemak dan fosforilasi oksidatif (sumber utama energi miokardium) dan mutasi gen pada protein untuk kontraksi miokard ex. Miosin, tropomiosin, troponin yaitu kardiomiopati hipertropik Familial atau hipertrofi masif salah satu.kedua ventrikel jantung.
Mutasi Gen padakardiomiopati gen yang mengkode isoform α dan β rantai berat jantung (β lebih dominan ventrikel jantung). Missense mutation pada pelbagai tempat pada β -miosin. Salah presepsi atau berkelompok regio kaput/batang (head-rod region). Mutan/miofibril abnormal poison polypeptides. Dalam hal ini mutasi tidak mempengaruhi oleh aktivitas enzim ATP-ase, pengikatan aktin dan pengikatan rantai ringan miosin.
Metabolisme Otot jantung Iskemia terjadi jaringan otot jantung melalui reaksi glikolisis aerob rendah menyebabkan kurang mampu dalam keadaan iskemia. Otot rangka dan jantung sumber energinya dari glikolisis dan siklus asam laktat. Otot jantung kebutuhan ATP tinggi, memiliki mitokondria banyak yang harus mengandung komponen rantai transport elektron, ATP sintetase, ATP-ADP translokasi, enzim-enzim TCA dan komponen metabolisme energi.
Gambar 8.2 Sumber Energi otot jantung
Gambar 8.4. Efektifitas Kreatin Fosfat
Gambar 9.5 Penggunaan glikogen di otot
Lipoprotein
1. Kilomikron
Gambar 8.6 Transpor kilomikron
2. VLDL
VLDL berfungsi membawa kolesterol makanan di hati & TAG yang dihasilkan hati ke pembuluh darah di jatingan otot & adipose. VLDL disintesis di hati. VLDL tempat tujuan pada endotel kapiler jaringan otot dan adipose. VLDL mengalami hidrolisis oleh LPL dan degradasi menjadi IDL lalu LDL.Triasilgliserol VLDL diuraikan lipoprotein lipase (LPL) menjadi IDL
selanjutnya diendositosis hati (triasilgliserol lipase) hati menjadi LDL.
Gambar 8.7 Transpor VLDL
3. LDL
dirubah menjadi ester kolesterol. LDL berfungsi memelihara membran sel, menekan pembentukan HMG-KoA reduktase, penyimpanan kolesterol sebagai ester kolesterol dan menekan sintesis reseptor LDL.
Gambar 8.7 Transpor LDL
HDL
HDL disintesis di intestinum hanya apopotein A dan hati yaitu apoprotein C & E. HDL Tempat penyimpanan apoprotein C & E untuk metabolisme kilomikron & VLDL. Pengangkutan-balik kolesterol dari jaringan ke hati. HDL nasens (imatur) di hati dan sel usus bertukar protein dg Kilomikron & HDL, HDL menyerap kolesterol menjadi ester kolesterol (CE) (enzim lesitin kolesterol asil transferase LCAT) selanjutnya ester kolesterol dipindahkan ke VLDL bertukar dg triasilgliserol (TG).
Keseimbangan kolesterol bersifat seluler membentuk HDL (apo A1), melalui protein kinase C selanjutnya distimulasi translokasi kolesterol ke membran plasma menjad ester kolesteril (CE).
Gambar 8.9 Translokasi kolesterol menjadi ester kolesteril
KOLESTEROL
Kolesterol adalah lipid amfipatik, berasal dari endogen (biosintesis tubuh) sekitar 700 mg/hari dan hati, usus dan sel berinti lainnya serta eksogen (makanan). Kolesterol berfungsi pembentuk struktur esensial membran sel, lapisan luar lipoprotein plasma dan unsur utama batu empedu. Bahan dasar biosintesis Kolesterol adalah Asetil-KoA, terdiri dari 5 tahap yaitu mavolenat, unit isoprenoid aktif (isopentenil difosfat), skualen, lanosterol dan kolesterol, biosintesis mevalonat membutuhkan enzim HMG-KoA reduktase.
Gambar 8.10 Sintesis kolesterol
GARAM/ASAM EMPEDU
Gambar 8.11 Pengaturan sintesis kolesterol oleh HMG-KoA reduktase.
Regulasi HMG-KoA reduktase di hati, inhibitor pembentukan kolesterol dan garam empedu. Glukagon menstimulasi stimulasi fosforilasi inhibitor fosfatase dalam reaksi fosforilasi menyebabkan HMG-KoA reduktase tidak aktif.
ATHEROSKLEROSIS
Atheroklerosis adalah mengerasnya pembuluh arteri, penyebab deposit lipid (umumnya kolesteril ester). Lokasi jaringan ikat dinding pembuluh arteri. Aterosklerosis terjadi pada penderita DM, nefrosis lipid dan hipotiroidisme. Lebih parah bila VLDL, IDL, sisa kilomikron dan LDL meningkat serta HDL menurun.