• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Blog Sebagai Media Pembelajaran Model TGT (Team Games Tournament) Pada Mata Pelajaran TIK Studi Kasus di SMP Kristen 1 Salatiga Tahun 2015 T1 BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Blog Sebagai Media Pembelajaran Model TGT (Team Games Tournament) Pada Mata Pelajaran TIK Studi Kasus di SMP Kristen 1 Salatiga Tahun 2015 T1 BAB II"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

4 Bab II Kajian Pustaka 2.1. Kajian Teori

2.1.1. Media Pembelajaran

Menurut Dr. Hujair AH Sanaky (2013), media pembelajaran adalah sarana atau alat bantu pendidikan yang dapat digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran untuk mempertinggi efektifitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pengajaran.

 Tujuan Media Pembelajaran

a. mempermudah proses pembelajaran dikelas, b. meningkatkan efisiensi proses pembelajaran,

c. menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar,

d. membantu konsentrasi pembelajar dalam proses pembelajaran.

 Manfaat Media Pembelajaran

Manfaat media pembelajaran baik secara umum maupun khusus sebagai alat bantu pembelajaran bagi pengajar dan pembelajar. Jadi manfaat media pembelajaran adalah :

a. pengajaran lebih menarik perhatian pembelajar sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar, b. bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya,

sehingga dapat lebih difahami pembelajar, serta memungkinkan pembelajar menguasai tujuan pengajaran dengan baik,

c. metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-mata hanya komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata lisan pengajar, pembelajar tidak bosan, dan pengajar tidak kehabisan tenaga,

d. pembelajar lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan penjelasan dari pengajar saja, tetapi juga aktivitas lain yang dilakukan seperti: mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain.

2.1.2. Blog

(2)

5

Kelebihan yang lain bila seseorang memiliki Blog adalah orang tersebut tidak perlu dipusingkan lagi dengan masalah tampilan Blog. Dia cukup mengurusi masalah isi atau tulisan dari Blog-nya saja.Meski demikian, seseorang masih bisa mengubah tampilan dari Blog yang diberikan oleh penyedia layanan Blog. Sehingga Blog yang dimilikinya mempunyai tampilan dan fitur-fitur yang berbeda dari standar yang diberikan oleh penyedia layanan Blog.

Dengan kemudahan yang diberikan tersebut, membuat siapa saja dapat memliki dan emngelola sebuah Blog. Bahkan bagi mereka yang sedikit atau bahkan tanpa latar belakang pendidikan TI. Kekurangan Blog sendiri yaitu rentan terkena virus, hacker, spywere.Selain itu juga kurang sentuhan manusiawi, mudah disalahgunakan fungsinya, dan tulisan yang ada didalam Blog kurang dapat dipertanggung jawabkan.

2.1.3. Model pembelajaran Kooperatif

Menurut Rusman (2010) Pembelajaran kooperatif adalah strategi pembelajaran yang melibatkan partisipasi siswa dalam satu kelompok kecil untuk saling berinteraksi. Model pembelajaran kooperatif merupakan model pengajaran dimana siswa belajar dalam kelompok – kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota saling kerja sama dan membantu untuk memahami suatu bahan pembelajaran. Pembelajaran kooperatif berbeda dengan strategi pembelajaran yang lain. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari proses pembelajaran yang lebih menekankan pada proses kerja samadalam kelompok. Tujuan yang ingin dicapai tidak hanya kemampuan akademik dalam pengertian penguasaan materi pelajaran, tetapi juga adanya unsur kerja sama untuk penguasaan materi tersebut. Adanya kerja sama inilah yang menjadi ciri khas dari kooperatif learning.

Terdapat enam langkah utama atau tahapan didalam pelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif :

1. Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa. 2. Menyajikan informasi.

3. Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok – kelompok belajar.

4. Membimbing kelompok bekerja dan belajar. 5. Evaluasi.

6. Memberi penghargaan.

2.1.4. Model TGT (Team Games Tournament)

(3)

6

Slavin (2005: 163) mengemukakan TGT adalah model pembelajaran kooperatif menggunakan turnamen akademik dan menggunakan kuis-kuis, dimana para siswa berlomba sebagai wakil tim mereka dengan anggota tim lain yang kinerjaakademik sebelumnya setara seperti mereka.

Model TGT terdiri atas lima komponen utama. Deskripsi dari masing-masing komponen adalah sebagai berikut:

(1) Mengajar (teach)

Pada awal pembelajaran, guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas, biasanya dilakukan dengan pembelajaran langsung, diskusi yang dipimpin guru. Pada saat penyajian kelas ini siswa harus benar-benar memperhatikan dan memahami materi yang disampaikan guru, karena akan membantu siswa bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok dan pada saat game, karena skor game akan menentukan skor kelompok.

Materi pelajaran dirancang sedemikian rupa sehingga dapat disajikan dalam pembelajaran model TGT. Bentuk rancangan tersebut dapat dikemas dalam suatu media blog sesuai dengan pembelajaran model TGT. (2) Belajar Kelompok (team study)

Setelah guru menginformasikan materi, dan tujuan pembelajaran, maka akan dibentuk kelompok berdiskusi. Siswa bekerja dalam kelompok yang terdiri atas 4 sampai 6 orang, dalam kelompok terjadi diskusi untuk memecahkan masalah bersama, saling memberikan jawaban dan mengoreksi jika ada anggota kelompok yang salah dalam menjawab.

Petunjuk yang dapat digunakan untuk menetapkan anggota tim adalah dengan meranking siswa.Setelah daftar dalam kelas diperoleh dicari informasi tentang kemampuan siswa dari skor rata-rata nilai siswa pada tes-tes sebelumnya atau raport. Siswa diurutkan dengan ranking dari yang berkemampuan tinggi ke kemampuan rendah tanpa memberitahukan kepada siswa.

(3) Permainan (game)

(4)

7

jawabannya salah. Siswa yang menjawab benar pertanyaan itu akan mendapat skor. Skor ini yang nantinya dikumpulkan siswa untuk turnamen mingguan.

(4) Turnamen (tournament)

Turnamen dilakukan pada akhir minggu atau pada setiap unit setelah guru melakukan presentasi kelas dan kelompok sudah mengerjakan lembar kerja.Turnamen pertama guru membagi siswa ke dalam beberapa meja turnamen. Siswa masing-masing kelompok dari tingkat akademik tertinggi sampai tingkat terendah dikelompokkan bersama siswa dari kelompok lain yang mempunyai tingkat akademik sama untuk membentuk satu kelompok turnamen yang homogen. Siswa dari masing-masing kelompok bertanding untuk menyumbangkan poin tertinggi bagi kelompoknya.Dalam turnamen ini, siswa yang memiliki kemampuan akademik sedang atau rendah dapat menjadi siswa yang mendapat poin tertinggi dalam kelompok turnamennya.Poin dari perolehan setiap anggota kelompok diakumulasikan dalam poin kelompok.

Penetapan siswa dalam turnamen yaitu satu meja turnamen terdiri dari 3 atau 4 siswa yang bermain atau berkompetisi dengan kemampuan seimbang atau setara sebagai wakil dari tim yang berbeda. Dalam menetapkan banyak anggota setiap meja turnamen sebaiknya memperhatikan banyaknya tim yang terbentuk.Berikut bagan pelaksaan turnamen dalam TGT:

Gambar 2.1 Bagan penempatan peserta turnamen. (5) Penghargaan kelompok (team recognition)

(5)

8

keberhasilan kelompok ditentukan oleh keberhasilan setiap anggotanya. Penghargaan kelompok diberikan atas dasar rata-rata poin kelompok yang diperoleh dari game dan turnamen dengan kriteria yang telah ditentukan, sebagai berikut:

Tabel 2.1 Kriteria penghargaan kelompok

Guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang, masing-masing tim akan mendapat sertifikat atau hadiah apabila rata-rata skor memenuhi kriteria yang ditentukan. Team mendapat julukan sesuai poin yang diperoleh.Persiapan yang dilakukan dalam pembelajaran yaitu meliputi persiapan materi, penetapan siswa dalam tim, dan penetapan siswa dalam meja turnamen.

2.2. Penelitian yang relevan

Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya mengenai kajian media dan model pembelajaran. Adapun penelitian tersebuat diantaranya :

1. Penelitian oleh Hamdil Mukhlishin, Syahwani Umar, Edy Tandililing dengan judul Pengembangan Blog Sebagai Media Pembelajaran Untuk Perolehan Belajar Konsep Kimia Karbon Di Universitas Muhammadiyah Pontianak ini menunjukkan bahwa hasil evaluasi setelah pembelajaran menggunakan Blog pembelajaran tersebut juga menunjukkan bahwa secara klasikal sudah tergolong baik. Hal ini terlihat dari jawaban mahasiswa dalam menggunakan konsep yang bervariasi untuk menyelesaikan soal-soal evaluasi. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Blog pembelajaran yang dikembangkan telah tergolong valid dan praktis, serta telah memiliki efek potensial jika digunakan dalam proses pembelajaran, baik terhadap aktivitas belajar mahasiswa maupun hasil belajar mahasiswa.

(6)

9

menunjukan bahwa hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah terjadi peningkatan hasil belajar matematika dari tiap siklus pada materi bangun ruang. Peningkatan hasil belajar siswa tersebut terjadi secara bertahap, dimana pada siklus I peningkatan hasil belajar siswa sebesar 45,8%. Kemudian setelah dilaksanakan siklus II peningkatan hasil belajar siswa mencapai 95.8 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan pendekatan cooperative tipe TGT dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika kelas IV SD Negeri Tlogosih Kecamatan Kebonagung Kabupaten Demak semester II 2011 / 2012.

2.3.Kerangka Berfikir

Pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan belajar dikelola secara sengaja oleh pendidik untuk melibatkan peran aktif siswa dalam pemindahan pengetahuan, sikap, dan ketrampilan. Pembelajaran yang kurang efektif mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran TIK.

Guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran, apalagi jika metode dan media pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang tepat. Setelah memperhatikan masalah yang terjadi didalam kegiatan belajar dan mengajar ini Guru mencoba menerapkan model pembelajaran kooperatif TGT ( team games tournament) dengan menggunakan media blog. Penggunaan model pembelajaran ini sangat baik untuk siswa yang cenderung pasif karena didalam kegiatan pembelajaran ini siswa dituntut berperan aktif secara kelompok maupun individu sehingga siswa yang cenderung pasif akan menjadi aktif dalam pembelajaran.

Gambar

Gambar 2.1 Bagan penempatan peserta turnamen.
Tabel 2.1 Kriteria penghargaan kelompok

Referensi

Dokumen terkait

Hasil wawancara dengan Ketua Tim Penggerak PKK Kelurahan pada salah satu kelurahan di Kecamatan Tampan (23/7 2011), yang menyatakan bahwa: “Sebagian besar Ketua RW dan

RAGAM BASA DI KECAMATAN PAKISJAYA KABUPATEN KARAWANG.. Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu

Benda-benda yang ditetapkan sebagai alat pertukaran itu adalah benda-benda yang diterima oleh umum (generally accepted) benda-benda yang dipilih

Hasil wawancara dengan informan tentang penyesuaian sosial pada anak jalanan, informan dapat menyesuaikan diri pada lingkungan sosialnya terlihat dari informan

Penelitian ini dilatarbelakangi adanya ragam bahasa yang hidup di masyarakat Kecamatan Pakisjaya Kabupaten Karawang. Penelituian ini bertujuan untuk mengetahui ragam

Lembaga Pemasyarakatan yang selanjutnya disebut LAPASadalah tempat untuk melaksanakan pembinaan Narapidana dan anak didik Pemasyarakatan. Dalam penempatan narapidana yang

bahwa dalam rangka untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan pemerintahan, pembangunan, pemberdayaan masyarakat desa dan pembinaan lembaga kemasyarakatan desa yang didanai

Upaya untuk kembali menstabilkan kondisi perekonomian Indonesia pemerintah Indonesia melakukan berbagai cara, salah satunya dengan mengambil kebijakan ekonomi dengan melakukan