• Tidak ada hasil yang ditemukan

65. SAP PP 71 Thn 2010 Sosialisasi Sesi 4 Perbedaan PSAP 08091011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "65. SAP PP 71 Thn 2010 Sosialisasi Sesi 4 Perbedaan PSAP 08091011"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

Ja k a r t a ,1 4

Ja k a r t a ,1 4 De se m be r

De se m be r 2 0 1 0

2 0 1 0

1

Ja k a r t a ,1 4

(2)
(3)

DEFI N I SI

DEFI N I SI

9

KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN

9

KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN

adalah aset-aset yang sedang dalam

proses pembangunan

proses pembangunan.

9

KONTRAK KONSTRUKSI adalah

perikatan yang dilakukan secara

perikatan yang dilakukan secara

khusus untuk konstruksi suatu aset.

(4)

Pe rbe da a n

Pe rbe da a n CT A

CT A da n

da n Ak rua l

Ak rua l

PP 24 TAHUN 2005 PP 71 TAHUN 2010

Tidak ada perbedaan subst ansi akunt ansi KDP

ant ara PP 24 ( CTA) dan PP 71 ( Akrual)

Tujuan Tujuan Pernyataan Standar KDP adalah mengatur perlakuan

akuntansi untuk konstruksi dalam j d t d il i

Tujuan Pernyataan Standar KDP adalah mengatur perlakuan

akuntansi untuk konstruksi d l j

pengerjaan dengan metode nilai historis.

dalam pengerjaan.

Masalah utama akuntansi untuk KDP adalah jumlah biaya yang KDP adalah jumlah biaya yang diakui sebagai asset yang harus dicatat sampai dengan konstruksi tersebut selesai dikerjakan

Ruang Lingkup

Masalah utama akuntansi untuk KDP adalah jumlah biaya yang diakui sebagai asset yang harus dicatat sampai dengan

dicatat sampai dengan konstruksi tersebut selesai

(5)

Pe rbe da a n

Pe rbe da a n CT A

CT A da n

da n Ak rua l

Ak rua l

PP 24 TAHUN 2005 PP 71 TAHUN 2010

Definisi Aset adalah sumber daya ekonomi yang dik i d / t di iliki l h i t h dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh,

b ik l h i t h k t

baik oleh pemerintah maupun masyarakat serta dapat diukur dalam satuan uang termasuk sumber daya non keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi mas arakat m m dan s mber s mber masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya

Aset tetap adalah aset berwujud yang p j y g mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan,

atau dimaksudkan untuk digunakan, dalam kegiatan pemerintah atau

dalam kegiatan pemerintah atau

dimanfaatkan oleh masyarakat umum

(6)
(7)

K EWAJ I BAN

K EWAJ I BAN

Utang yang timbul dari peristiwa

Utang yang timbul dari peristiwa

masa lalu yang penyelesaiannya

mengakibatkan aliran keluar

sumber daya ekonomi

sumber daya ekonomi

pemerintah

(8)

Pe rbe da a n

Pe rbe da a n CT A

CT A da n

da n Ak rua l

Ak rua l

PP 24 TAHUN 2005 PP 71 TAHUN 2010

Definisi Amortisasi adalah alokasi sistematis dari premium atau

Amortisasi utang adalah alokasi sistematis dari premium atau sistematis dari premium atau

diskonto selama umur utang pemerintah

sistematis dari premium atau diskonto selama umur utang pemerintah

Nilai Nominal adalah nilai Nilai Nominal adalah nilai Nilai Nominal adalah nilai

kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi

berlangsung seperti nilai yang t t d l b t t

Nilai Nominal adalah nilai

kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi

berlangsung seperti nilai yang t t d l b t t tertera pada lembar surat utang

pemerintah. Aliran ekonomi setelahnya, seperti transaksi pembayaran, perubahan

tertera pada lembar surat utang pemerintah.

p y , p

penilaian dikarenakan perubahan kurs valuta asing, dan perubahan lainnya selain perubahan nilai pasar diperhitungkan dengan pasar, diperhitungkan dengan menyesuaikan nilai tercatat

(9)

Pe rbe da a n

Pe rbe da a n CT A

CT A da n

da n Ak rua l

Ak rua l

PP 24 TAHUN 2005 PP 71 TAHUN 2010

Klasifikasi Kewajiban

Setiap entitas pelaporan mengungkapkan setiap pos

Setiap entitas pelaporan

mengungkapkan setiap pos kewajiban

j g g p p p

kewajiban yang mencakup

jumlah-jumlah yang diharapkan akan diselesaikan dalam waktu 12 (dua belas) bulan dan lebih

g g p p p j

yang mencakup jumlah-jumlah yang diharapkan akan diselesaikan setelah tanggal pelaporan.

12 (dua belas) bulan dan lebih dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan.

Pengakuan Kewajiban diakui pada saat dana Kewajiban diakui pada saat dana Kewajiban pinjaman diterima dan/atau pada

saat kewajiban timbul.

pinjaman diterima oleh pemerintah atau dikeluarkan oleh kreditur sesuai dengan kesepakatan, dan/atau pada saat

kewajiban timbul.e aj ba t bu Pengukuran

Kewajiban

Belum ada pengukuran untuk utang transfer

Utang Transfer adalah kewajiban suatu entitas pelaporan untuk melakukan

pembayaran kepada entitas lain sebagai kib t k t t d d

(10)

Pe rbe da a n

Pe rbe da a n CT A

CT A da n

da n Ak rua l

Ak rua l

PP 24 TAHUN 2005 PP 71 TAHUN 2010

Perubahan V l t A i

Pada setiap tanggal neraca pos k jib t d l t

Pada setiap tanggal neraca pos t i t h d l t Valuta Asing kewajiban moneter dalam mata

uang asing dilaporkan ke dalam mata uang rupiah dengan

menggunakan kurs tengah bank

utang pemerintah dalam mata uang asing dilaporkan ke dalam mata uang rupiah dengan

menggunakan kurs tengah bank menggunakan kurs tengah bank

sentral pada tanggal neraca.

menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca.

Selisih penjabaran pos kewajiban moneter dalam mata uang asing antara tanggal transaksi dan

Selisih penjabaran pos utang pemerintah dalam mata uang asing antara tanggal transaksi gg

tanggal neraca dicatat sebagai kenaikan atau penurunan ekuitas dana periode berjalan.

g gg

dan tanggal neraca dicatat sebagai kenaikan atau

penurunan ekuitas dana periode berjalan

berjalan.

(11)

Pe rbe da a n

Pe rbe da a n CT A

CT A da n

da n Ak rua l

Ak rua l

PP 24 TAHUN 2005 PP 71 TAHUN 2010

Penyelesaian Kewajiban

Untuk sekuritas utang pemerintah yang diselesaikan sebelum jatuh

Untuk sekuritas utang pemerintah yang diselesaikan sebelum jatuh tempo

j Sebelum Jatuh Tempo

y g j

tempo karena adanya fitur untuk

ditarik oleh penerbit (call feature) dari sekuritas tersebut atau karena

memenuhi persyaratan untuk

j p

karena adanya fitur untuk ditarik oleh penerbit (call feature) dari sekuritas tersebut atau karena memenuhi

persyaratan untuk penyelesaian oleh p y

penyelesaian oleh permintaan pemegangnya maka perbedaan antara harga perolehan kembali dan nilai tercatat netonya harus

p y p y

permintaan pemegangnya maka selisih antara harga perolehan kembali dan nilai tercatat netonya harus disajikan pada Laporan Operasional dan diungkapkan y

diungkapkan pada Catatan atas Laporan Keuangan sebagai bagian dari pos kewajiban yang berkaitan.

p p g p

pada Catatan atas Laporan Keuangan sebagai bagian dari pos kewajiban yang berkaitan.

Apabila harga perolehan kembali Apabila harga perolehan kembali adalah Apabila harga perolehan kembali

adalah sama dengan nilai tercatat (carrying value) maka penyelesaian kewajiban sebelum jatuh tempo

dianggap sebagai penyelesaian utang

Apabila harga perolehan kembali adalah sama dengan nilai tercatat (carrying value) maka penyelesaian kewajiban sebelum jatuh tempo dianggap sebagai penyelesaian utang secara normal yaitu dianggap sebagai penyelesaian utang

secara normal, yaitu dengan

menyesuaikan jumlah kewajiban dan ekuitas dana yang berhubungan.

penyelesaian utang secara normal, yaitu dengan menyesuaikan jumlah kewajiban dan aset yang berhubungan.

(12)

Pe rbe da a n

Pe rbe da a n CT A

CT A da n

da n Ak rua l

Ak rua l

PP 24 TAHUN 2005 PP 71 TAHUN 2010

Penyelesaian Kewajiban S b l J t h

Apabila harga perolehan kembali tidak sama dengan nilai tercatat ( i l ) k l i

Apabila harga perolehan kembali tidak sama dengan nilai tercatat ( i l ) k l i

Sebelum Jatuh Tempo

(carrying value) maka, selain penyesuaian jumlah kewajiban dan ekuitas dana yang terkait, jumlah perbedaan yang ada juga

(carrying value) maka, selain

penyesuaian jumlah kewajiban dan aset yang terkait, jumlah perbedaan yang ada juga disajikan dalam

diungkapkan pada Catatan atas Laporan Keuangan.

Laporan Operasional pada pos Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional dan diungkapkan pada Catatan atas Laporan Keuangan.p g Restrukturisasi

Utang

Penjelasan mengenai bentuk restrukturisasi terdapat di bagian definisi

Restrukturisasi dapat berupa: (a)Pembiayaan kembali yaitu mengganti utang lama termasuk tunggakan dengan utang baru; atau (b)Penjadwalan ulang atau modifikasi persyaratan utang yaitu mengubah persyaratan dan kondisi kontrak p y

perjanjian yang ada.

(13)

Pe rbe da a n

Pe rbe da a n CT A

CT A da n

da n Ak rua l

Ak rua l

PP 24 TAHUN 2005 PP 71 TAHUN 2010

Biaya-biaya yang

Biaya-biaya yang berhubungan dengan utang pemerintah adalah

Biaya-biaya yang berhubungan dengan utang pemerintah adalah biaya bunga berhubungan

dengan Utang Pemerintah

biaya bunga dan biaya lainnya yang timbul dalam kaitan dengan

peminjaman dana. Biaya-biaya dimaksud meliputi:

dan biaya lainnya yang timbul dalam kaitan dengan peminjaman dana. Biaya-biaya dimaksud meliputi:

(a)Bunga dan provisi atas penggunaan (a)Bunga atas penggunaan dana

pinjaman, baik pinjaman jangka pendek maupun jangka panjang; (b) Amortisasi diskonto atau premium

dana pinjaman, baik pinjaman jangka pendek maupun jangka panjang;

(b)Commitment fee atas dana pinjaman yang belum ditarik,

( ) yang terkait dengan pinjaman,

(c)Amortisasi biaya yang terkait dengan perolehan pinjaman seperti biaya konsultan, ahli hukum,

i f d b i

(c)Amortisasi diskonto atau premium yang terkait dengan pinjaman,

(d)Amortisasi kapitalisasi biaya yang terkait dengan perolehan pinjaman

i bi k l hli h k d commitment fee, dan sebagainya .

(d)Perbedaan nilai tukar pada

pinjaman dengan mata uang asing sejauh hal tersebut diperlakukan

b i i t bi

seperti biaya konsultan, ahli hukum, dan sebagainya

(e)Perbedaan nilai tukar pada pinjaman dengan mata uang asing sejauh hal t b t di l k k b i

sebagai penyesuaian atas biaya bunga.

tersebut diperlakukan sebagai penyesuaian atas biaya bunga.

(14)

1

(15)

T U J U AN

T U J U AN

Mengatur mengenai perlakuan

g

g

p

terhadap:

™

Koreksi Kesalahan

P

b h

K bij k

Ak

t

i

. .

™

Perubahan Kebijakan Akuntansi

™

Perubahan Estimasi Akuntansi

™

Operasi yang Tidak Dilanjutkan

(16)

RU AN G LI N GK U P

RU AN G LI N GK U P

Dalam

menyusun

dan

menyajikan

laporan

keuangan

suatu

entitas

harus

menerapkan

Pernyataan Standar ini untuk melaporkan pengaruh

k

l h

b h

k bij k

k

t

i

kesalahan,

perubahan

kebijakan

akuntansi,

perubahan estimasi akuntansi dan operasi yang

tidak

dilanjutkan

dalam

Laporan

Realisasi

tidak

dilanjutkan

dalam

Laporan

Realisasi

Anggaran, laporan Perubahan Saldo Anggaran

Lebih, Neraca, Laporan Operasional, Laporan

,

,

p

p

,

p

Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas

, dan Catatan

atas laporan Keuangan.

(17)

K OREK SI K ESALAH AN

K OREK SI K ESALAH AN

™

Jumlah koreksi yang berhubungan dengan

periode sebelumnya harus dilaporkan

dengan menyesuaikan baik Saldo

Anggaran Lebih maupun saldo ekuitas

™

Koreksi yang berpengaruh material pada

y

g

p

g

p

periode berikutnya harus diungkapkan

pada catatan atas laporan keuangan

p

p

g

Tidak diat ur dalam PP 24

(18)

K OREK SI K ESALAH AN

K OREK SI K ESALAH AN

Kesalahan ditinjau dari sifat kejadiannya

:

™

Kesalahan yang tidak berulang

™

Kesalahan yang berulang dan sistemik

K

l h

bi

t j di d

dit

k

d

Kesalahan bisa terjadi dan ditemukan pada

:

1.

Periode waktu sebelum laporan keuangan

diterbitkan atau periode tahun berjalan

diterbitkan atau periode tahun berjalan

2.

Periode waktu setelah laporan keuangan

sudah diterbitkan tetapi belum diaudit oleh

BPK

BPK

3.

Periode waktu setelah laporan diaudit BPK

dan telah disahkan DPR/DPRD dengan UU

g

atau Perda.

(19)

K OREK SI K ESALAH AN

K OREK SI K ESALAH AN

™

Tidak berulang

™

Terjadi pada periode berjalan

™

Terjadi pada periode berjalan

™

Mempengaruhi maupun tidak

mempengaruhi posisi kas

PP 7 1 PP 2 4

Pembetulan pada akun yang

bersangkutan dalam periode

Pembetulan pada akun yang

bersangkutan dalam periode

g

p

berjalan

baik akun pendapatan-LRA atau

akun belanja maupun akun

g

p

berjalan

1 9

(20)

K OREK SI K ESALAH AN

K OREK SI K ESALAH AN

z

Tidak berulang

z

Terjadi pada periode-periode sebelumnya

M

hi

i i k

z

Mempengaruhi posisi kas

z

Laporan keuangan periode tersebut belum terbit

PP 7 1 PP 2 4

Pembetulan pada

akun

pendapatan-LRA atau akun

Pembetulan pada

akun

pendapatan atau akun belanja

pendapatan-LRA atau akun

belanja maupun akun

pendapatan-LO atau akun beban

i d

b

k t

pendapatan atau akun belanja

periode yang bersangkutan

2 0

(21)

K OREK SI K ESALAH AN AT AS

K OREK SI K ESALAH AN AT AS

BELAN J A

BELAN J A

™

Tidak berulang

™

Terjadi pada periode sebelumnya

™

Mempengaruhi posisi kas (menambah/mengurang

™

Mempengaruhi posisi kas (menambah/mengurang

saldo kas)

™

Laporan keuangan sudah terbit

PP 2 4 PP 7 1

Mengurangi Kas Menambah

posisi kas

Pembetulan pada akun

Pembetulan pada akun

d

t

l i l i LRA

pembetulan pada

akun Saldo

p

pendapatan lain-lain

2 1

(22)

K OREK SI K ESALAH AN AT AS

K OREK SI K ESALAH AN AT AS

PEROLEH AN ASET SELAI N K AS

PEROLEH AN ASET SELAI N K AS

™

Tidak berulang

™

Terjadi pada periode sebelumnya

j

p

p

y

™

Mempengaruhi posisi kas(menambah/mengurang

posisi kas)

™

Laporan keuangan periode tersebut sudah terbit

™

Laporan keuangan periode tersebut sudah terbit.

PP 2 4 PP 7 1

PP 2 4

Pembetulan pada

akun

kas dan akun aset

yang

Belum diatur

2 2

(23)

K OREK SI K ESALAH AN AT AS

K OREK SI K ESALAH AN AT AS

BEBAN

BEBAN

™

Tidak berulang

™

Terjadi pada periode sebelumnya

™

Mempengaruhi posisi kas dan tidak mempengaruhi posisi aset

p

g

p

p

g

p

selain kas

™

Laporan keuangan periode tersebut sudah terbit

PP 7 1 PP 2 4

Pengurangan Beban

Penambahan Beban

Belum diatur

Pembetulan pada akun

pembetulan pada akun

2 3

(24)

K OREK SI K ESALAH AN AT AS

K OREK SI K ESALAH AN AT AS

PEN DAPAT AN

PEN DAPAT AN --LRA

LRA

™

Tidak berulang

™

Terjadi pada periode sebelumnya

M

hi

i i k

(

b h/

ld

™

Mempengaruhi posisi kas(menambah/mengurang saldo

kas)

™

Laporan keuangan sudah terbit.

PP 2 4 PP 7 1

Pembetulan pada

akun kas dan

akun Saldo Anggaran Lebih

Pembetulan pada

akun

Ekuitas Dana Lancar

akun Saldo Anggaran Lebih

Ekuitas Dana Lancar

Dalam PP 24 t idak dibedakan penerim aan pendapat an- LRA dan pendapat an- LO

2 4

(25)

K OREK SI K ESALAH AN AT AS

K OREK SI K ESALAH AN AT AS

PEN ERI M AAN PEN DAPAT AN

PEN ERI M AAN PEN DAPAT AN --LO

LO

™

Tidak berulang

™

Terjadi pada periode sebelumnya

M

hi

i i k

(

b h/

ld

™

Mempengaruhi posisi kas(menambah/mengurang saldo

kas)

™

Laporan keuangan sudah terbit.

PP 2 4 PP 7 1

Pembetulan pada

akun

Pembetulan pada

akun

Kas dan akun Ekuitas

p

Ekuitas Dana Lancar

Dalam PP 24 t idak dibedakan penerim aan pendapat an- LRA dan

2 5

(26)

K OREK SI K ESALAH AN AT AS PEN ERI M AAN &

K OREK SI K ESALAH AN AT AS PEN ERI M AAN &

PEN GELU ARAN PEM BI AY AAN

PEN GELU ARAN PEM BI AY AAN

™

Tidak berulang

™

Terjadi pada periode sebelumnya

™

Mempengaruhi posisi kas(menambah/mengurang saldo

kas)

™

Laporan keuangan sudah terbit.

™

Laporan keuangan sudah terbit.

PP 7 1 PP 2 4

P

b t l

d

k k d

B l

di t

Pembetulan pada

akun kas dan

akun Saldo Anggaran Lebih

Belum diatur

(27)

K OREK SI K ESALAH AN AT AS

K OREK SI K ESALAH AN AT AS

PEN CAT AT AN K EWAJ I BAN

PEN CAT AT AN K EWAJ I BAN

™

Tidak berulang

™

Terjadi pada periode sebelumnya

™

Mempengaruhi posisi kas(menambah/mengurang

saldo kas)

™

Laporan keuangan sudah terbit

™

Laporan keuangan sudah terbit.

PP 7 1

PP 2 4 PP 7 1

PP 2 4

Pembetulan pada

akun kas dan

kewajiban

yang bersangkutan

Belum diatur

2 7

(28)

K OREK SI K ESALAH AN

K OREK SI K ESALAH AN

™

Tidak berulang

g

™

Terjadi pada periode-periode sebelumnya

™

Tidak mempengaruhi posisi kas

™

Sebelum maupun setelah laporan keuangan terbit

PP 2 4 PP 7 1

P

b t l

d k

k

t k it

Pembetulan pada akun-akun

neraca terkait

pada periode kesalahan ditemukan

(29)

K OREK SI K ESALAH AN

K OREK SI K ESALAH AN

™

Kesalahan berulang dan sistemik tidak perlu

koreksi

hanya

dicatat

pada

saat

terjadi

pengeluaran

kas

untuk

mengembalikan

kelebihan

pendapatan

dengan

mengurangi

pendapatan-LRA maupun pendapatan-LO yang

pendapatan-LRA maupun pendapatan-LO yang

bersangkutan

™

Koreksi kesalahan periode-periode yang lalu

™

Koreksi kesalahan periode periode yang lalu

yang

mempengaruhi

posisi

kas

dilaporkan

dalam Laporan Arus Kas tahun berjalan pada

kti it

b

k t

aktivitas yang bersangkutan

™

Koreksi kesalahan diungkapkan pada CALK

2 9

(30)

PERU BAH AN K EBI J AK AN

PERU BAH AN K EBI J AK AN

AK U N T AN SI

AK U N T AN SI

™

Kebijakan akuntansi adalah

prinsip-prinsip dasar-dasar

prinsip, dasar-dasar,

konvensi-konvensi, aturan-aturan, dan

praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu

praktik spesifik yang dipilih oleh suatu

entitas pelaporan dalam penyusunan

dan penyajian laporan keuangan

dan penyajian laporan keuangan

™

Perubahan kebijakan akuntansi harus

disajikan pada Laporan Perubahan

disajikan pada Laporan Perubahan

Ekuitas

dan diungkapkan dalam CALK

(31)

PERU BAH AN EST I M ASI

PERU BAH AN EST I M ASI

AK U N T AN SI

AK U N T AN SI

™

Perubahan Estimasi adalah revisi estimasi karena perubahan

kondisi yang mendasari estimasi tersebut, atau karena

t d

t i f

i b

t

b h

l

d l

terdapat informasi baru, pertambahan pengalaman dalam

mengestimasi, atau perkembangan lain

™

Pengaruh atau dampak perubahan estimasi akuntansi

di

jik

d L

O

i

l

d

i d

b h

disajikan pada Laporan Operasional pada periode perubahan

dan periode selanjutnya sesuai sifat perubahan. Sebagai

contoh, perubahan estimasi masa manfaat aset tetap

berpengaruh pada LO tahun perubahan dan tahun-tahun

selanjutnya selama masa manfaat aset tetap tersebut.

™

Pengaruh perubahan terhadap LO periode berjalan dan yang

akan datang diungkapkan dalam CALK. Apabila tidak

memungkinkan, harus diungkapkan alasan tidak

mengungkapkan pengaruh perubahan itu.

g

g

g

3 1

(32)

OPERASI Y AN G T I DAK DI LAN J U T K AN

OPERASI Y AN G T I DAK DI LAN J U T K AN

™

Adalah penghentian suatu misi atau tupoksi tertentu yang

berakibat pelepasan atau penghentian suatu fungsi,

program, atau kegiatan, sehingga aset, kewajiban, dan

operasi dapat dihentikan tanpa mengganggu fungsi,

program, atau kegiatan yang lain

program, atau kegiatan yang lain

™

Informasi penting dalam operasi yang tidak dilanjutkan

misalnya hakikat operasi, kegiatan, program, proyek

dih

tik

t

l f ktif

h

ti

yang dihentikan, tanggal efektif penghentian, cara

penghentian, pendapatan dan beban tahun berjalan

sampai tanggal penghentian apabila dimungkinkan,

p

gg

p

g

p

g

dampak sosial atau dampak pelayanan, pengeluaran

aset atau kewajiban terkait pada penghentian apabila

ada harus diungkapkan pada CALK

ada harus diungkapkan pada CALK

3 2

(33)

OPERASI Y AN G T I DAK DI LAN J U T K AN

OPERASI Y AN G T I DAK DI LAN J U T K AN

™

Agar laporan Keuangan disajikan secara komperatif ,

suatu segmen yang dihentikan itu harus dilaporkan

dalam Laporan Keuangan walaupun berjumlah nol

untuk tahun berjalan. Dengan demikian, operasi yang

dihentikan tampak pada Laporan Keuangan.

dihentikan tampak pada Laporan Keuangan.

™

Pendapatan dan beban operasi yang dihentikan pada

suatu tahun berjalan, diakuntansikan dan dilaporkan

ti bi

l h l h

i it b j l

i

seperti biasa, seolah-olah operasi itu berjalan sampai

akhir tahun Laporan Keuangan. Pada umumnya

entitas membuat rencana penghentian, meliputi

p

g

p

jadwal penghentian bertahap atau sekaligus, resolusi

masalah legal, lelang, penjualan, hibah dan lain-lain.

3 3

(34)

OPERASI Y AN G T I DAK

OPERASI Y AN G T I DAK

DI LAN J U T K AN

DI LAN J U T K AN

Bukan Penghentian Operasi bila:

a

Penghentian suatu program kegiatan proyek segmen

a.

Penghentian suatu program, kegiatan, proyek, segmen

secara evolusioner/alamiah. Hal ini dapat diakibatkan oleh

demand (permintaan publik yang dilayani) yang terus

t

ti

k b t h

l i

merosot, pergantian kebutuhan lain.

b.

Fungsi tersebut tetap ada

c.

Beberapa jenis subkegiatan dalam suatu fungsi pokok

dihapus, selebihnya berjalan seperti biasa. Relokasi suatu

program, proyek, kegiatan ke wilayah lain

d

Menutup suatu fasilitas yang ber-utilisasi amat rendah

d.

Menutup suatu fasilitas yang ber utilisasi amat rendah,

menghemat biaya, menjual sarana operasi tanpa

mengganggu operasi tersebut.

3 4

(35)

Peristiwa Luar Biasa tidak ada lagi dalam

Peristiwa Luar Biasa tidak ada lagi dalam

PP 71/2010

(36)

3

(37)

RU AN G LI N GK U P

RU AN G LI N GK U P

PP 24 TAHUN 2005

PP 71 TAHUN 2010

Laporan keuangan Laporan keuangan konsolidasian pada

p

g

konsolidasian pada pemerintah

pusat sebagai entitas pelaporan

mencakup laporan keuangan

p

g

p

pemerintah pusat sebagai entitas

pelaporan mencakup laporan keuangan

semua entitas pelaporan, termasuk

semua entitas akuntansi,

termasuk laporan keuangan

badan layanan umum.

laporan keuangan badan layanan

umum.

Tidak ada ayat seperti di samping

Laporan keuangan konsolidasian pada

kementerian/lembaga/pemerintah

daerah sebagai entitas pelaporan

k

l

k

mencakup laporan keuangan semua

entitas akuntansi, termasuk laporan

keuangan Badan Layanan

Umum/Badan Layanan Umum Daerah

Umum/Badan Layanan Umum Daerah.

(38)

DEFI N I SI

DEFI N I SI

PP 24 TAHUN 2005

PP 71 TAHUN 2010

Badan Layanan Umum (BLU) adalah instansi di lingkungan pemerintah yang

Badan Layanan Umum (BLU)/Badan Layanan Umum (BLU) Daerah adalah instansi di lingkungan pemerintah yang

dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa

Layanan Umum (BLU) Daerah adalah instansi di lingkungan pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan mengutamakan mencari keuntungan dan

dalam melakukan kegiatannya

didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas

barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya

didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. didasarkan pada prinsip efisiensi dan

produktivitas. Entitas pelaporan adalah unit

pemerintahan yang terdiri dari satu atau

Entitas pelaporan adalah unit

pemerintahan yang terdiri dari satu atau

p y g

lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan

perundang-undangan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan

p y g

lebih entitas akuntansi atau entitas pelaporan yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib menyampaikan laporan

pertanggungjawaban berupa laporan keuangan.

menyampaikan laporan

pertanggungjawaban berupa laporan

(39)

DEFI N I SI

DEFI N I SI

PP 24 TAHUN 2005

PP 71 TAHUN 2010

Konsolidasi adalah proses

p

Konsolidasi adalah proses

penggabungan antara akun-akun

yang diselenggarakan oleh suatu

entitas pelaporan dengan entitas

penggabungan antara akun-akun yang

diselenggarakan oleh suatu entitas

pelaporan dengan entitas pelaporan

l i

i

k

i d

pelaporan lainnya, dengan

mengeliminasi akun-akun timbal balik

agar dapat disajikan sebagai satu

tit

l

k

lid

i

lainnya, entitas akuntansi dengan

entitas akuntansi lainnya, dengan

mengeliminasi akun-akun timbal balik

agar dapat disajikan sebagai satu

entitas pelaporan konsolidasian.

agar dapat disajikan sebagai satu

entitas pelaporan konsolidasian.

Laporan keuangan konsolidasian

adalah suatu laporan keuangan yang

Laporan keuangan konsolidasian

adalah suatu laporan keuangan yang

adalah suatu laporan keuangan yang

merupakan gabungan keseluruhan

laporan keuangan entitas pelaporan

sehingga tersaji sebagai satu entitas

adalah suatu laporan keuangan yang

merupakan gabungan keseluruhan

laporan keuangan entitas pelaporan

atau entitas akuntansi sehingga tersaji

gg

j

g

tunggal

gg

j

sebagai satu entitas tunggal

(40)

PEN Y AJ I AN LAPORAN

PEN Y AJ I AN LAPORAN

K ON SOLI DASI AN

K ON SOLI DASI AN

PP 24 TAHUN 2005

PP 71 TAHUN 2010

Laporan keuangan konsolidasian terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran,

N L A K d C t t

Laporan keuangan konsolidasian terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran,

L P b h SAL N Neraca, Laporan Arus Kas dan Catatan

atas Laporan Keuangan.

Laporan Perubahan SAL, Neraca, Laporan Operasional, Laporan

Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan. da Catata atas apo a eua ga

Contoh akun timbal balik (reciprocal accounts) antara lain sisa Uang Yang Harus Dipertanggungjawabkan yang

Contoh akun timbal balik (reciprocal accounts) antara lain sisa Uang

Persediaan Yang Belum Harus Dipertanggungjawabkan yang

belum dipertanggungjawabkan oleh Bendaharawan Pembayar sampai dengan akhir periode akuntansi.

Persediaan Yang Belum

Dipertanggungjawabkan yang belum dipertanggungjawabkan oleh Bendahara Pengeluaran sampai dengan akhir

i d k t i periode akuntansi.

(41)

PEN Y AJ I AN LAPORAN

PEN Y AJ I AN LAPORAN

K ON SOLI DASI AN

K ON SOLI DASI AN

PP 24 TAHUN 2005

PP 71 TAHUN 2010

Tidak ada ayat seperti di

y

p

Laporan keuangan konsolidasian

samping

p

g

sebagaimana dimaksud pada paragraf 7,

disajikan oleh entitas pelaporan, kecuali :

(a)Laporan keuangan konsolidasian arus

kas yang hanya disajikan oleh entitas yang

mempunyai fungsi perbendaharaan umum

(b)Laporan keuangan konsolidasian

b h

ld

l bih

perubahan saldo anggaran lebih yang

hanya disusun dan disajikan oleh

Pemerintah Pusat.

Tid k d

i di

P

i

h

ik

l

Tidak ada ayat seperti di

samping

Pemerintah pusat menyampaikan laporan

keuangan konsolidasian dari semua

kementerian negara/lembaga kepada

lembaga legislatif

lembaga legislatif.

(42)

EN T I T AS AK U N T AN SI

EN T I T AS AK U N T AN SI

PP 24 TAHUN 2005

PP 71 TAHUN 2010

Pengguna anggaran/pengguna barang Entitas akuntansi menyelenggarakan

Pengguna anggaran/pengguna barang

sebagai entitas akuntansi

menyelenggarakan akuntansi dan

menyampaikan laporan keuangan

Entitas akuntansi menyelenggarakan

akuntansi dan menyampaikan

laporan keuangan sehubungan

dengan anggaran/barang yang

menyampaikan laporan keuangan

sehubungan dengan anggaran/barang

yang dikelolanya yang ditujukan

kepada entitas pelaporan.

dengan anggaran/barang yang

dikelolanya yang ditujukan kepada

entitas pelaporan

epada e t tas pe apo a

Perusahaan negara/daerah pada

dasarnya adalah suatu entitas

akuntansi, namun akuntansi dan

Tidak ada ayat seperti di samping

akuntansi, namun akuntansi dan

penyajian laporannya tidak

menggunakan standar akuntansi

pemerintahan.

p

(43)

BADAN LAY AN AN U M U M

BADAN LAY AN AN U M U M

PP 24 TAHUN 2005

PP 71 TAHUN 2010

Badan Layanan Umum

Badan Layanan Umum/ Badan Layanan

Umum Daerah

Tidak ada ayat seperti di samping Selaku penerima anggaran belanja pemerintah (APBN/APBD) BLU/BLUD adalah entitas

akuntansi yang laporan keuangannya akuntansi, yang laporan keuangannya

dikonsolidasikan pada entitas pelaporan yang secara organisatoris membawahinya

Tidak ada ayat seperti di samping Selaku satuan kerja pelayanan berupa Badan, walaupun bukan berbentuk badan hukum yang mengelola kekayaan negara yang dipisahkan, BLU/BLUD adalah entitas pelaporan.

Tidak ada ayat seperti di samping Konsolidasi laporan keuangan BLU/BLUD pada Tidak ada ayat seperti di samping Konsolidasi laporan keuangan BLU/BLUD pada

kementerian/lembaga/pemerintah daerah yang secara organisatoris membawahinya dilaksanakan setelah laporan keuangan BLU/BLUD disusun menggunakan standar akuntansi yang sama menggunakan standar akuntansi yang sama dengan standar akuntansi yang dipakai oleh organisasi yang membawahinya.

(44)

PROSEDU R K ON SOLI DASI

PROSEDU R K ON SOLI DASI

PP 24 TAHUN 2005

PP 71 TAHUN 2010

Konsolidasi yang dimaksud oleh

Konsolidasi yang dimaksud oleh

Konsolidasi yang dimaksud oleh

Pernyataan Standar ini dilaksanakan

dengan cara menggabungkan dan

menjumlahkan akun yang

Konsolidasi yang dimaksud oleh

Pernyataan Standar ini dilaksanakan

dengan cara menggabungkan dan

menjumlahkan akun yang

menjumlahkan akun yang

diselenggarakan oleh entitas

pelaporan dengan entitas pelaporan

lainnya dengan atau tanpa

menjumlahkan akun yang

diselenggarakan oleh entitas

pelaporan dengan entitas pelaporan

lainnya, atau yang diselenggarakan

y

g

p

mengeliminasi akun timbal balik.

y

y

g

gg

oleh entitas akuntansi dengan entitas

akuntansi lainnya, dengan

mengeliminasi akun timbal balik.

(45)

PEN GU N GK APAN

PEN GU N GK APAN

PP 24 TAHUN 2005

PP 71 TAHUN 2010

Tidak ada ayat seperti di samping

Dalam CALK perlu diungkapkan

nama-nama entitas yang

dikonsolidasikan atau digabungkan

b

t

t t

i

i

beserta status masing-masing,

apakah entitas pelaporan atau entitas

akuntansi

Tidak ada ayat seperti di samping

Dalam hal konsolidasi tidak diikuti

dengan eliminasi akun timbal balik,

maka perlu diungkapkan nama-nama

maka perlu diungkapkan nama nama

dan besaran saldo akun timbal balik

tersebut, dan disebutkan pula alasan

belum dilaksanakannya eliminasi

y

(46)

Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP)

Gedung Prijadi Praptosuhardjo III, Lt. 2, Kementerian Keuangan

Jl B di Ut

N 6 J k

t P

t

Jl. Budi Utomo No. 6, Jakarta Pusat

Telepon/Fax (021) 352 4551

Referensi

Dokumen terkait

Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan procedural berdasarkan  rasa  ingin  tahunya  tentang  ilmu  pengetahuan,  teknologi, 

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan berat lahir, status gizi, status imunisasi campak, pola pemberian ASI, pengetahuan ibu, dan kebiasaan ibu mencuci tangan

Siswa dapat mengidentifikasi fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis interaksi transaksional terkait tinkah laku/ tindakan/ fungsi orang, binatang

5) Dengan sikap tanggung jawab, peduli, responsif, dan santun siswa secara berkelompok membaca dan berdiskusi menentukan perbedaan, struktur, dan kaidah

Analisa Infrastruktur Drainase pada Proyek Treepark City Cikokol Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..

Iskak Tulungagung, juga ditanyakan mengenai mutu layanan kesehatan yang diterima beserta tingkat kepuasannya, sehingga apa yang diinginkan pasien (persepsi) sesuai

Jadwal pelaksanaan dibuat oleh penyedia barang/jasa, diperiksa direksi teknis dengan disetujui oleh direksi pekerjaan dan Pejabat.

sekolah dan sumber lain &ang sama dalam..