• Tidak ada hasil yang ditemukan

Materi Manajemen Sumber Daya Manusia Budaya organisasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Materi Manajemen Sumber Daya Manusia Budaya organisasi"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

KULTUR ORGANISASI

(2)

PENGERETIAN BUDAYA ORGANISASI

• Robbins dan Judge (2008:256) kultur organisasi mengacu pada sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan organisasi tersebut dengan organisasi lainnya.

• Sistem makna bersama adalah sekumpulan karakteristik kunci yang dijunjung tinggi oleh organisasi.

(Luthans, 2006:47) budaya dapat didefinisikan sebagai pengetahuan yang diperoleh untuk menginterpretasikan pengalaman dan mengha-silkan perilaku sosial

• Siagian, (1995:126). Budaya organisasi merupakan kesepa-katan (komitmen) bersama tentang nilai-nilai bersama dalam kehidupan organisasi dan mengikat semua orang dalam

(3)

ASAL-MUASAL SEBUAH KULTUR

(4)

Pentingnya budaya organisasi

• Budaya dipelajari dan membantu manusia dalam usaha mereka berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain dalam masyarakat

Ketika nilai dan kepercayaan dalam budaya berbeda, beberapa orang memiliki masalah penyesuaian. Jika hal ini tidak diantisipasi, maka akan menjadi penyebab

(5)

KARAKTERISTIK BUDAYA ORGANISASI

Robbins dan Judge (2008:256) ada tujuh karakteristik utama yang secara keseluruhan merupakan hakekat kultur sebuah organisasi yaitu:

1. Inovasi dan keberanian mengambil resiko. Sejauhmana karyawan didorong untuk bersikap inovatip dan berani mengambil resikio

2. Perhatian pada hal hal yang rinci. Sejauh mana karyawan diharapkan menjalankan presisi. Analisis, dan perhatian pada hal-hal kecil.

3. Orientasi hasil. Sejauh mana manajemen berfokus lebih pada hasil ketim-bang pada teknik dan proses yg digunakan utk mencapai hasil tersebut. 4. Orientasi orang. Sejauh manakeputusan-keputusan manajemen

memper-timbangkan efek dari hasil tersebut atas orang yang ada dalam organisasi. 5. Orientasi tim. Sejauh mana kegiatan-kegiatan kerja diorganisasi pada tim

ketimbang pada individu-individu.

6. Keagresifan. Sejauh mana orang bersikap agresif dan kompetitif ketimbang santai.

(6)

SUMBER UTAMA KULTUR ORGANISASI

Terdapat enam sumber utama yang mempengaruhi budaya organisasi 1. Budaya masyarakat atau budaya nasional dimana organisasi berada

secara fisik

2. Visi, gaya manajerial, dan kepribadian para pendiri organisasi atau pemimpin yang dominan.

3. Macam bisnis yang digeluti dan nature of business environment. 4. Struktur organisasi. Misalnya struktur birokratis akan melahirkan

pula budaya yang cenderung birokratis.

5. Pelanggan. Perilaku pelanggan akan berpengaruh terhadap perilaku organisasi

6. Tradisi warisan organisasi yang tercermin dalam nilai ataupun artefak.

(7)

7

Apa

(8)

FUNGSI KULTUR ORGANISASI

Robbins dan Judge (2008:262) mengatakan bahwa kultur memilki sejumlah fungsi dalam organisasi yaitu:

1. Kultur sbg penentu batas-batas; artinya, kultur menciptakan perbedaan antara satu organisasi dg organisasi lainnya.

2. Kultur memuat rasa identitas anggota organisasi.

3. Kultur memfasilitasi lahirnya komitmen terhadap sesuatu yang lebih besar daripada kepentingan individu.

4. Kultur meningkatkan stabilitas sistem sosial. Kultur adalah perekat sosial yang membantu menyatukan organisasi dengan cara menyediakan standar mengenai apa yang sebaiknya

dikatakan dan dilakukan karyawan.

(9)

BUDAYA ORGANISASI SEBAGAI BEBAN?

• Robbins dan Judge (2008:264) “kultur berpotensi disfungsi-onal terhadap keefektifan suatu organisasi

1.Hambatan untuk perubahan. Kultur menjadi kendala mana-kala nilai-nilai yang dimiliki bersama tidak sejalan dengan nilai-nilai yg dapat meningkatkan efektivitas organisasi

2.Hambatan bagi keberagaman. Kultur membatasi rentang nilai dan gaya yang dapat diterima, dimana perbedaan-perbedaan dengan mayoritas anggota akan menciptakan paradoks.

(10)

Proses Penciptaan Kultur Organisasi

Robbins dan Judge (2008:262), proses pencptaan

kultur terjadi dalam tiga cara yaitu:

• Pertama, pendiri hanya merekrut dan mempertahankan karyawan yang sepikiran dan seperasaan dengan mereka • Kedua, mereka melakukan indoktrinasi dan sosialisasi cara

pikir dan perilaku mereka kepada karyawan

• Ketiga, perilaku pendiri sendiri bertindak sebagai model

(11)

Upaya Penciptaan Kultur Etis

Robbins dan Judge (2008:262), “yang dapat dilakukan pihak manajemen untuk menciptakan kultur yang lebih etis.

1. Jadilah model peran yang visibel. Perilaku manajemen puncak dijadikan acuan standar bagi para kayawan

2. Komunikasikan harapan-harapan yang etis. Kode etik harus menyatakan nilai-nilai utama organisasi dan berbagai

aturan etis yang diharapkan untuk dipatuhi semua karyawan 3. Berikan pelatihan etis, melalui seminar, lokakarya dsb.

Secara berkala berikan penghargaan atas tindakan etis dan beri hukuman atas tindakan tidak etis.

4. Berikan mekanisme perlindungan, sehingga karyawan dapat melaporkan perilaku tidak etis tanpa rasa takut

(12)

Menciptakan Kultur Tanggap Pelanggan

Robbins dan Judge (2008:279), menemukan beberapa variabel dalam kultur-kultur yang tanggap pelanggan.

• Pertama adalah jenis karyawan itu sendiri. Organisasi yang berhasil telah merekrut karyawan yang ramah dan bersahabat. • Kedua adalah tingkat formalisasi yang rendah. Aturan, prosedur

dan ketentuan yang berlaku tidak kaku.

• Ketiga adalah penguatan tingkat formalisasi yang rendah melalui pemberdayaan karyawan untuk memutuskan apa yang perlu

dilakukan untuk memuaskan pelanggan.

(13)

TINDAKAN MANAJERIAL

Robbins dan Judge (2008:262), ada beberapa tindakan manajer yang dapat diambil jika ingin membuat kulkturnya lebih tanggap pelanggan.

1. Seleksi.

Merekrut orang-orang yang menunjukan keramahan, antusiasme dan sikap penuh perhatian.

2. Pelatihan dan sosialisasi.

Tindakan ini untuk membuat karyawan yang sudah ada lebih fokus pada pelanggan.

3. Desain Struktur.

Manajemen membebaskan karyawan utk menyesuaikan

perilaku mereka dengan kebutuhan dan permintaan pelanggan yang senantiasa berubah.

(14)

4. Pemberdayaan.

Memberi kebebasan untuk mengambil keputusan terkait dengan kegiatan sehari-hari, yg memungkinkan karyawan membuat keputusan seketika utk memuaskan pelanggan, 5. Kepemimpinan.

Pemimpin melalui ucapan dan tindakannya memperlihat-kan komitmennya terhadap kepuasan pelanggan.

6. Evaluasi kinerja.

Kinerja berbasis perilaku yg diukur dari upaya, komitmen, kerja tim, keramahan, dan kemampuan memecahkan masalah pelanggan ketimbang berdasarkan hasil terukur yg dicapai.

7. Sistem imbalan.

(15)

Gambar 12.1. Bagaimana Kultur Organisasi Terbangun

Manajemen Puncak

15 Filsafat Pendiri

Organisasi Kriteria seleksi

Budaya organisasi

(cerita, ritual, simbol material,bahasa)

Sumber: Diadaptasi dari Robbin dan Judge, Perlaku Organisasi, buku 2, 2008. h. 274

(16)

Keterangan

• Kultur asli berasal dari filosofi pendirinya. Filosofi itu pada gilirannya berpengaruh kuat terhadap kriteria yang digu-nakan dalam perekrutan.

• Tindakan dan ucapan manajemen puncak memantapkan norma-norma yang berlaku yang terkait dengan perilaku yang diterima dan tidak diterima dalam organisasi.

• Organisasi harus membantu karyawan (baru) untuk beradap-tasi dengan kuklturnya. Proses ini disebut sosialisasi .

(17)

Gambar 12.2: Dampak Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Dan

• Perhatian pd detail

• Orientasi pd hasil

• Orientasi pd orang

• Orientasi pd tim

Sumber: Robbin dan Judge, Perlaku Organisasi, buku 2, Salemba Empat, Jakarta 2008. h. 286

(18)

Keterangan gambar

• Karyawan membentuk persepsi subyektif yang utuh tentang organisasi berdasarkan faktor-faktor obyektif seperti; tingkat toleransi terhadap resiko, penekanan pada tim, dan dukungan orang.

• Persepsi ini pada dasarnya yang membentuk budaya organi-sasi.

• Persepsi-persepsi yang baik ataupun yang tidak selanjutnya mempengaruhi kinerja dan kpuasan karyawan dengan

(19)

19 TERIMA KASIH

Gambar

Gambar  12.1. Bagaimana  Kultur Organisasi Terbangun
Gambar 12.2: Dampak Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Dan

Referensi

Dokumen terkait

Untuk itulah dalam lingkup organisasi Porles Tanggamus, pimpinan harus mampu untuk meningkatkan kinerja, dengan cara memberikan motivasi kepada anggota agar semangat dan

pengertian lainnya ada yang lebih menekankan pada sistem nilai bersama (sharing.. values), yang tumbuh dan berkembang dalam sebuah organisasi, yang dijadikan.. acuan seluruh

Robbins & Judge (2008) menyatakan bahwa indikator yang digunakan dalam meneliti variabel budaya organisasi antara lain: a) Inovasi dan pengambilan risiko

-> kegiatan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan, pengendalian/pengawasan untuk mencapai tujuan melalui pemanfaatan SDM dan sumber daya

Kesulitan budaya, yaitu tingkat kesulitan para ekspatriat dalam menyesuaikan diri karena perbedaan budaya yang dianut dari negara asalnya tidak sama dengan budaya

semua sumber daya yang ada demi yang ada demi tercapainya tujuan organisasi. tercapainya

Menurut Robbins (2006), budaya organisasi merupakan sistem makna bersama terhadap nilai-nilai primer yang dianut bersama dan dihargai organisasi, yang berfungsi

Budaya organisasi juga disebut budaya perusahaan, yaitu seperangkat nilai-nilai atau norma-norma yang telah lama berlakunya, dianut bersama oleh para anggota organisasi karyawan sebagai