• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penilaiian Kuallitas Akuustik Audditoriumm Multiifungsi : Balairunng Utama Uksw T1 612005027 BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penilaiian Kuallitas Akuustik Audditoriumm Multiifungsi : Balairunng Utama Uksw T1 612005027 BAB II"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PARAMETER – PARAMETER AKUSTIK RUANGAN

Pada bab ini akan dibahas teori apa saja yang menunjang untuk mendeskripsikan

bagaimana keadaan akustik dari BU UKSW. Dengan teori – teori yang akan dibahas di

bab ini diharapkan penulis akan bisa menyajikan informasi yang jelas mengenai

keadaan akustik dari ruangan yang akan diukur.

Objek dari tugas ini adalah gedung BU UKSW. BU UKSW ini merupakan salah

satu ruang auditorium yang dimiliki oleh kampus UKSW yang sering digunakan untuk

berbagai acara kampus maupun di luar kampus seperti seminar, kuliah umum, wisuda,

konser musik, kebaktian, pentas seni fakultas dan lain – lain. Auditorium sendiri berasal

dari kata audiens yang berarti penonton atau penikmat dan rium yang berarti tempat.

Sehingga auditorium dapat diartikan sebagai tempat berkumpul penonton untuk

menyaksikan suatu pertunjukan tertentu. Berdasarkan jenis aktivitas yang dapat

berlangsung di dalamnya, maka suatu auditorium dapat dibedakan menjadi [9]:

1. Music Auditorium yaitu auditorium yang mengutamakan fungsinya sebagai

tempat dengan aktivitas utama sajian kesenian musik.

2. Speech Auditorium yaitu auditorium yang mengutamakan fungsinya sebagai

tempat untuk pertemuan dengan aktivitas utama percakapan (speech) seperti

seminar, rapat, konferensi, kuliah, dan lainnya.

3. Auditorium multi-fungsi yaitu auditorium yang tidak dirancang secara khusus

untuk fungsi percakapan atau musik saja, namun sengaja dirancang untuk

mewadahi keduanya.

(2)

Untuk auditorium multi-fungsi tentunya diharapkan agar kualitas suara yang

dihasilkan bisa didengar dengan baik, baik untuk percakapan maupun untuk sajian

musuk. Tentunya harus ada kompromi yang baik antara akustik pembicaraan dan

akustik musik untuk bisa memenuhi harapan tersebut. Dalam hal ini BU UKSW bisa

digolongkan ke dalam auditorium multi fungsi.

Prinsip perancangan maupun pengukuran akustik ruang meliputi ruang terbuka

dan ruang tertutup. Auditorium dan recital hall termasuk dalam ruang tertutup karena

dibatasi oleh lantai, dinding pembatas dan langit-langit.

Ada 3 jenis suara yang sampai ke telinga pendengar dalam ruang tertutup, yaitu

suara langsung (direct sound), pemantulan awal (early reflection) dan pemantulan akhir

(late reflection). Pada awalnya penonton langsung mendengar suara langsung yang

tanpa pantulan, kemudian diikuti oleh pemantulan awal dan pemantulan akhir dengan

waktu tunda tertentu. Hal ini bisa terlihat di Gambar 2.1.

Tanggapan impuls mengandung semua informasi yang dibutuhkan dari sebuah

ruangan [6]. Bunyi tanggapan impuls yang dihasilkan sumber bunyi akan merambat ke

segala arah. Dan bunyi yang didengar oleh pendengar tanpa adanya pantulan awal

disebut suara langsung. Kemudian suara langsung diikuti oleh suara pantulan oleh

dinding dan benda lain yang didekat sumber suara yang disebut pemantulan awal. Bunyi

akan terus dipantulkan melewati pendengar sampai energi bunyi itu habis. Dan

kemudian akan diikuti oleh pemantulan akhir yang kerapatannya lebih meningkat

seiring berjalannya waktu, tapi karena adanya penyerapan oleh benda-benda pembatas

maupun udara maka lama-kelamaan bunyi akan meluruh.

Gambar 2.1. menggambarkan jika sebuah ruangan diberi sumber bunyi impuls

maka pada tanggapan impuls terdapat suara langsung dan setelah selang waktu yang

(3)

yang saling tumpang tindih hingga peluruhan terjadi. Pemantulan-pemantulan awal ini

berperan besar pada total energi bunyi tanggapan impuls. Pemantulan awal ini bisa

membuat bunyi langsung dikuatkan atau terdengar lebih jelas [7].

Gambar 2.1. Contoh dimulainya tanggapan impuls dalam ruangan yang besar

Berdasarkan penelitian Haas, pemantulan dengan waktu tunda pantulan 50 ms

sampai 80 ms setelah suara langsung menguntungkan manusia karena telinga dapat

menggabungkannya dengan suara asli dan memberi kesan bunyi lebih keras dari suara

asli. Tetapi pemantulan yang waktu tundanya lebih dari 80ms sudah didominasi gema

(echo) yang membuat suara asli sulit didengar. Efek ini dikenal dengan efek Haas [8].

Kemampuan telinga menggabungkan bunyi pada waktu tunda 50 ms sampai 80

ms ini dimanfaatkan sebagai parameter akustik subyektif. Clarity menggambarkan

perbandingan pemantulan awal setelah suara langsung terhadap pemantulan akhir.

Clarity menggambarkan tingkatan detail dari ucapan ataupun musik yang bisa diperoleh

oleh penonton. Parameter objektif untuk mengukurnya adalah Clarity C80.

Parameter subjektif lainnya adalah kepemantulan (reverberance) dan kekerasan

(4)

mengaburkan ucapan ataupun musik apabila waktunya berlebihan dan dapat

menguntungkan apabila waktunya ideal sesuai dengan fungsi ruang. Pada ucapan, jika

kepemantulannya berlebihan akan menghilangkan kejelasan konsonan karena tertabiri

oleh bunyi vokal yang lebih keras dan lama. Sedang untuk musik, kepemantulan akan

menyebabkan efek ‘kepenuhan’ suara dan bisa mencampurkan bunyi suara dari alat

musik yang berbeda-beda [6]. Parameter obyektif untuk mengukurkepemantulanadalah

waktu peluruhan dini (Early Decay Time) (EDT).

Sedangkan pengaruh ruangan pada kekerasan (loudness) yang dirasakan juga

merupakan salah satu aspek penting dalam akustik ruang. Parameter obyektif untuk

mengukurnya adalah kekuatan bunyi (sound strength) (G).

Pada sub bab-sub bab berikut akan dibahas parameter – parameter akustik yang

digunakan pada saat pengukuran yang akan bisa menjelaskan kondisi akustik dari

ruangan yang akan diukur.

2.1. Waktu Kerdam (Reverberation Time RT)

Kerdam (Reverberation) adalah pantulan-pantulan bunyi yang masih bertahan

dalam selang waktu tertentu dalam ruang tertutup setelah sumber bunyi mati.

Sedangkan waktu kerdam (Reverberation time RT) adalah selang waktu yang

dibutuhkan bunyi untuk meluruh sebesar 60 dB dari aras tekanan bunyi semula setelah

bunyi dimatikan [9]. Dengan nilai waktu kerdam yang besar maka bunyi akan semakin

lama bertahan dalam ruang dan ruang menjadi bergaung.

Untuk mendapatkan penurunan tekanan bunyi 60 dB sangat sulit karena

umumnya kekuatan tekanan bunyi di dalam ruang tidak sampai 60 dB di atas kekuatan

tekanan aras bising latar belakangnya. Maka dari itu pengukuran RT menggunakan

(5)

(dikenal dengan T20) yang akan digunakan untuk menentukan tingkat peluruhan dan

kemudian akan diekstrapolasi untuk memperoleh penurunan sebesar 60dB [5].

Metode lain untuk menentukan RT dari analisis tanggapan impuls adalah

Schroeder’s backward integration. Teknik ini merupakan teknik untuk memperoleh

integrasi mundur (backward integration) dari kuadarat dari tanggapan impuls.

Kemiringan kurva yang diperoleh seperti yang terlihat pada Gambar 3.2. sama dengan

rata-rata dari energy decay oleh eksitasi random noise, <g2(t)>, seperti rumus dibawah

ini [5]

~

(2.1)

Dimana h(t) merupakan tanggapan impul dari sebuah ruangan.

Gambar 2.2. Kurva peluruhan RT yang diperoleh dengan Schroeder’s backward

integration

Kurva yang diperoleh dari integrasi mundur (backward integration)

menunjukkan hasil yang lebih halus dan akurat dibandingkan yang diperoleh dari

eksitasi random noise, sehingga akan diperoleh estimasi nilai RT yang lebih baik.

Semakin tinggi waktu kerdam dalam suatu ruang maka ruang tersebut akan lebih

(6)

ak

Gambar 22.3 Grafikk waktu ker

sebag

musik dan wwicara

(7)

Dengan mengukur dan memperoleh nilai RT akan diketahui apakah BU UKSW

memiliki waktu kerdam yang cocok untuk auditorium multi-fungsi ataukah memiliki

RT yang cocok untuk auditorium musik ataupun auditorium speech.

2.2. Waktu Peluruhan Dini (Early Decay Time EDT)

Pada saat ada pendengar di dalam ruangan, peluruhan level suara sebesar 60dB

sulit dideteksi oleh telinga manusia. Hal ini disebabkan adanya bising latar belakang.

Oleh karena itu, untuk mengukur waktu kerdam seringkali digunakan parameter EDT

yang merupakan pembaharuan perhitungan waktu kerdam [6]. EDT merupakan waktu

yang diperlukan untuk peluruhan awal sebesar 10 dB yang kemudian hasilnya dikali

dengan enam atau diekstrapolasi secara linier hingga 60 dB.

Di sebuah ruangan, tingkat peluruhan yang terjadi di awal kurva peluruhan

diketahui sangat berbeda dengan peluruhan di akhir kurva tersebut. Ketika pertunjukan

musik atau percakapan sedang berlangsung, bagian akhir dari pemantulan akan tertabiri

oleh suku kata yang berikutnya atau not musik berikutnya. Oleh karena itu EDT

dikatakan memiliki hubungan yang lebih baik dengan kepemantulan (reverberance).

Hal ini dikarenakan waktu peluruhan dini(Early decay time) merupakan perhitungan

waktu kerdam yang didasarkan pada pengaruh bunyi awal yaitu bunyi langsung dan

pantulan-pantulan awal yaitu waktu yang dibutuhkan energi bunyi untuk meluruh

sebesar 10dB. Jadi EDT ditentukan dari peluruhan awal saja, tidak dari peluruhan akhir.

Detail perilaku kurva kerdam pada saat awal pemantulan dipengaruhi oleh

tingkat relatif dan distribusi pada saat pemantulan awal yang sangat dipengaruhi oleh

posisi sumber dan penerima dalam ruangan. Oleh karena itu nilai dari EDT sering

ditemukan bervariasi di seluruh ruangan yang mana jarang terjadi pada waktu kerdam

(8)

Bentuk ruangan menentukan perbedaan besar antara EDT dan RT. Keseluruhan

RT tidak menunjukkan variasi yang cukup besar karena proses peluruhan secara

keseluruhan terdiri dari banyak pantulan dengan penundaan dan kekuatan yang berbeda

yang datang dari seluruh tembok sementara EDT dipengaruhi secara kuat oleh pantulan

awal, sehingga EDT jelas bergantung pada posisi yang diukur dan detail dari geometri

ruangan. Jadi ruangan dengan volume sama tetapi bentuk geometrinya berbeda akan

memiliki EDT yang nilainya berbeda.

Dengan mengukur dan memperoleh nilai EDT akan diketahui bagaimana

kepemantulan (reverberance) pada BU UKSW.

2.3. Clarity

Clarity menggambarkan kemampuan untuk mendengar bunyi secara jelas,

bersih dan detai-detailnya dapat mudah dibedakan [9]. Clarity dalam musik adalah

kondisi ketika bunyi instrumen musik yang satu dapat dibedakan dengan mudah

terhadap suara instrumen musik lainnya. Objective Clarity berhubungan dengan

penilaian subyektif dari clarity.

Ketika pemantulan-pemantulan ditunda tidak lebih dari 50-80 ms dari suara

langsung, telinga akan menggabungkannya bersama suara langsung, yang berarti kita

dapat menerima efeknya memperjelas, suara langsung dikuatkan oleh pantulan-pantulan

itu. Bunyi dalam ruang membutuhkan pantulan-pantulan agar dapat terdengar dengan

jelas. Tanpa pantulan-pantulan, ruang akan berkesan mati di mana bunyi dari sumber

bunyi akan langsung lenyap setelah sumber bunyi mati. Tetapi dengan

pantulan-pantulan yang terlalu banyak, terutama pantulan-pantulan-pantulan-pantulan lanjut, akan didapat ruang

yang bergaung dan tidak jelas untuk percakapan maupun musik. Wicara membutuhkan

(9)

jelas. Musik membutuhkan pantulan-pantulan yang lebih banyak daripada yang

dibutuhkan wicara agar musik yang terdengar menjadi lebih enak didengar. Oleh karena

itu, batas rasio perbandingan kejelasan musik ditentukan 50 milidetik oleh Bradley dan

batas untuk rasio perbandingan kejelasan musik ditentukan 80 milidetikoleh Reichardt.

[6]. Sehingga parameter objektif yang membandingkan energi tanggapan impuls

sebelum dan sesudah 50 ms atau 80 ms untuk menggambarkan clarity.

Clarity C80 merupakan besaran yang didapat dari energi bunyi yang datang pada

80 ms pertama bila dibandingan dengan energy bunyi yang datang sesudahnya, seperti

yang tertulis pada persamaan (2.2) . Sedangkan p(t) merupakan tanggapan impuls yang

diukur. Pembagian waktu antara bunyi yang pertama kali datang dan bunyi yang datang

sesudahnya ditetapkan 80 ms untuk musik [8] sedangkan untuk percakapan (speech)

ditetapkan sebesar 50 ms. Semakin tinggi nilainya maka kejelasan musik akan semakin

berkurang. Sedangkan untuk C50 semakin tinggi nilainya maka kejelasan percakapan

akan semakin berkurang. Clarity bisa dinyatakan dengan rumus berikut

(2.2)

= clarity index

tc = early limit time , 50 atau 80 ms

Kejelasan wicara diukur pada frekuensi 500 Hz, 1 kHz, 2 kHz, dan 4 kHz. [8].

Menurut Marshall C50 pada frekuensi pada frekuensi 500 Hz, 1 kHz, 2 kHz, dan 4 kHz

memberikan kejelasan dari seluruh wicara berturut-turut sebesar 15%, 25%, 35%, dan

25% (faktor pembobot) [10]. Nilai kejelasan wicara dikalikan dengan faktor

pembobotnya masing-masing kemudian dijumlahkan untuk mendapatkan kejelasan

wicara total terbobot (weighted and summed) [13]. Nilai ini juga dikenal sebagai C50

(10)

C50(“speechaverage”) = 0.15 . C50(500Hz) + 0.25 . C50(1kHz) + 0.35 . C50(2kHz) + 0.25 . C50(4kHz) dB

(2.3)

Kejelasan musik diukur pada frekuensi 500 Hz, 1 kHz, dan 2 kHz. Nilai C80

pada frekuensi tersebut kemudian dirata-ratakan untuk mendapatkan kejelasan musik

rerata terlihat pada rumus (2.4) [10] . Kejelasan musik rerata ini dinilai kualitasnya

berdasarkan fungsi ruangannya seperti yang diusulkan oleh Marshall. Dengan nilai

kejelasan musik dan skala Marshall dapat ditentukan suatu ruang untuk pertunjukan

organ, pertunjukan opera simponi, atau pertunjukan alat musik.

"musicaverage"

(2.4)

Nilai optimum dari C80 tergantung dari jenis musik yang ditampilkan, tetapi

nilai yang biasa digunakan adalah -2dB sampai +2dB dengan toleransi nilai -3dB. Pada

baris depan tempat duduk mungkin ditemukan nilai +3dB sampai +8dB.

Dengan mengukur dan memperoleh nilai C80 dan C50 akan diperoleh

bagaimana kejelasan (clarity) musik maupun kejelasan wicara pada gedung BU UKSW.

2.4. Kekuatan Bunyi (Sound Strength G)

Kekuatan bunyi (Sound strength) merupakan perbandingan logaritmik antara

integrasi dari kuadrat tanggapan impuls yang terukur dengan tanggapan impuls yang

terukur pada jarak 10m dari sumber bunyi, seperti ditunjukkan dengan rumus dibawah

ini.

(11)

Dari hukum inverse square law diketahui bahwa setiap pertambahan jarak dua

kali dari jarak awal maka kekuatan bunyi akan berkurang sebesar 6dB. Dengan

pengukuran sound strength akan diketahui seberapa besar penguatan yang dilakukan

oleh ruangan tersebut dan juga apakah level kekerasan suara tersebar dengan baik.

Bradley dan Soulodre mengadakan percobaan untuk menentukan seberapa

tingkat waktu kerdam dan faktor kekuatan (sound strength) pada frekuensi rendah

menentukan persepsi suara bass di ruang konser [14]. Dari hasil percobaan terlihat

bahwa tingkat bass yang dirasakan meningkat hampir linear dengan peningkatan

kekuatan G pada pita frekuensi terendah (125 Hz) [10].

Dari percobaan yang dilakukan Gade dan Rindel telah menunjukkan bahwa G

menunjukkan penurunan secara linear dari depan ke belakang pada ruangan sebesar 1dB

-3.3 dB setiap dua kali pertambahan jarak [10].

Pada skripsi ini akan digunakan Gmid yang merupakan rata-rata dari G yang

diukur pada frekuensi 500 Hz dan 1kHz. Pada frekuensi rendah G sangat penting

peranannya, karena G berperan dalam persepsi dari suara bass. Maka diukur Glow , yaitu

rata-rata dari G yang diukur pada frekuensi 125 Hz dan 250 Hz. Pada tugas akhir ini

Gambar

Gambar 2.1. menggambarkan jika sebuah ruangan diberi sumber bunyi impuls
Gambar 2.1. Contoh dimulainya tanggapan impuls dalam ruangan yang besar
Gambar 2.2. Kurva peluruhan RT yang diperoleh dengan Schroeder’s backward
Gambar 2.3 Grafik waktu kerrdam ideal u

Referensi

Dokumen terkait

ukuran bit strength kunci terhadap waktu proses enkripsi, didapat kesimpulan semakin besar bit strength , semakin cepat waktu enkripsi. Hal itu dikarenakan nilai bit

Jika pengaturan presentase pemenggalan sinyal diatur semakin besar, maka akan menghasilkan suara derau ( noise ) yang lebih besar.. 57 5.2

Adjustable Fuse ini memiliki fungsi untuk membatasi besar arus yang mengalir pada sebuah instalasi listrik sesuai dengan nilai batas arus yang dipilih.. Alat yang

Kemungkinan reader B tidak berfungsi dengan normal seperti reader A, sehingga pendeteksian tag secara bersamaan dalam waktu yang semakin lama dapat mengalami

Dalam proses pembacaan data berat, jika berat yang dibaca melebihi nilai 10 kg tersebut maka data akan ditampilkan tetap bertahan di 10 kg pada LCD, hal ini digunakan

Untuk rentang nilai -2 sampai 3 dB, sebuah ruangan dikatakan memiliki kejelasan wicara yang cukup ( fair).. Untuk rentang nilai -6 sampai -3 dB, sebuah ruangan dikatakan

Semakin lama jangka waktu suatu kredit yang diberikan maka semakin besar pula resikonya, begitu juga dengan sebaliknya. Adanya suatu jangka waktu pengembalian

umum tentang kebutuhan dari sistem maka pada tahap. kedua ini sistem akan langsung dibangun