• Tidak ada hasil yang ditemukan

SR 2012 PTFI forWebsite

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SR 2012 PTFI forWebsite"

Copied!
106
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Laporan Keberlanjutan PT Freeport Indonesia 2012

(3)

Laporan Keberlanjutan PT Freeport Indonesia 2012

Freeport indonesia di masa depan

amatlah tergantung pada kemajuan

sumberdaya manusia Papua. Sejak awal

kami berkomitmen penuh untuk memajukan

saudara-saudara kami dari Papua, yang menjadi

(4)

Laporan Keberlanjutan PT Freeport Indonesia 2012

Menjadi perusahaan tambang kelas dunia yang menciptakan nilai-nilai unggul dan menjadi kebanggaan bagi seluruh pemangku kepeningan termasuk karyawan, masyarakat, dan bangsa.

Visi:

Misi:

Berkomitmen untuk secara kreaif mentransformasikan sumber daya alam menjadi kesejahteraan dan pembangunan yang berkelanjutan melalui prakik-prakik pertambangan terbaik dengan memprioritaskan kesejahteraan dan ketentraman karyawan dan masyarakat,

pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), tanggung jawab sosial dan lingkungan hidup, serta keselamatan dan kesehatan kerja.

Pada tahun 2013,

Freeport Indonesia

semakin masuk ke dalam

proses integrasi sehingga

menunjukkan kinerja

kontribusi ekonomi,

sosial dan lingkungan

bagi masa depan kehidupan

(5)

Laporan Keberlanjutan PT Freeport Indonesia 2012

Para pemangku kepeningan yang terhormat.

Hormat kami,

Rozik B. Soetjipto

Presiden Direktur, PT Freeport Indonesia

PESAN PRESIDEN DIREKTUR

Tahun 2012 adalah tahun pening buat PT Freeport Indonesia. Di tahun tersebut, Freeport Indonesia telah menyelesaikan proses adaptasi nilai dan kebijakan mengenai yang termaktub dalam 10 Prinsip Pembangunan Berkelanjutan Internaional Council Mining and Metals (ICMM). Dan pada tahun 2013, Freeport Indonesia semakin masuk ke dalam proses integrasi sehingga menunjukkan kinerja kontribusi ekonomi, sosial dan lingkungan bagi masa depan kehidupan yang lebih baik.

Laporan keberlanjutan tahun ini adalah sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Di tahun ini, Freeport Indonesia memutuskan untuk mulai menggunakan standar pelaporan GRI G-4, walaupun hasilnya masih jauh dari sempurna. Pilihan ini didasarkan pada upaya kami untuk lebih fokus menunjukkan proses adaptasi komitmen, kebijakan dan prakik keberlanjutan tentang akuntabilitas dan kontribusi kepada pembangunan dan masa depan Papua, khususnya di Kabupaten Mimika, di mana kami beroperasi.

Geliat dan dinamika pertumbuhan serta perkembangan Kabupaten Mimika pasilah idak bisa dilepaskan dengan kehadiran dan operasi Freeport Indonesia. Untuk itu, proses integrasi tahun ini idak hanya berkenaan dengan proses internal perusahaan, tapi juga dengan geliat pembangunan di tanah Papua.

Freeport Indonesia di masa depan amatlah tergantung pada kemajuan sumberdaya manusia Papua. Sejak awal kami berkomitmen penuh untuk memajukan saudara-saudara kami dari Papua, yang menjadi pemangku kepeningan utama kami.

Di masa depan, kami berharap akan ada pernyataan: “Inilah baki dan kontribusi Papua kepada kemajuan Indonesia dan keberlanjutan kualitas kehidupan dunia!”

Kami berharap bahwa di masa depan dapat menjadi sebuah ikon tentang bagaimana good and best mining pracices diselenggarakan secara opimal di wilayah terpencil. Di sebuah wilayah yang sarat dengan tantangan sosial, budaya, poliik, ekonomi, dan lingkungan, kami tetap bekerja keras mewujudkan seluruh prakik baik.

(6)

Laporan Keberlanjutan PT Freeport Indonesia 2012

DAFTAR ISI

Freeport Indonesia dan Keberlanjutan

Fokus terhadap Isu-isu Material

Pembinaan Hubungan dengan

Pemangku Kepeningan

Proil Organisasi

Tata Kelola Keberlanjutan Eika dan Integritas

9 9 10 Ideniikasi, Pembatasan dan Pengelolaan Aspek Material

Isu-isu Material

Target Kinerja Keberlanjutan

11 12 12

Pendekatan Keberlanjutan Kami

Tenaga Kerja

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

adalah Prioritas Kami

Investasi untuk Pemimpin

Masa Depan Kami

19 20 Pengendalian Kesehatan Kerja Karyawan

Program Pencegahan Malaria Sosialisasi Kesehatan Tenaga Medis Kondisi Tanggap Darurat

Peningkatan Masyarakat Papua yang Bekerja di Perusahaan Kami Insitut Pertambangan Nemangkawi (IPN)

Papuan Bridge Program (PBP)

23

Kepatuhan Kepada Regulasi

Penggunaan Energi

Pengendalian Emisi, Daur Ulang, dan Konservasi Energi

35 Komitmen Lingkungan 2012

Audit Lingkungan

Biaya Pemantauan Lingkungan Penggunaan Energi

Penggunaan Bahan Bakar dan Produksi Abu Batubara

Pengendalian Emisi Program Daur Ulang Konservasi Energi

Pengelolaan Sirsat dan Limbah B3

Keanekaragaman Hayai

Pelestarian Sumber Daya Air

Kontribusi terhadap Pelestarian Keanekaragaman Hayai Konservasi Flora dan Fauna di Grasberg

Pengelolaan Limbah dan Pasir Sisa Tambang (Sirsat) Limbah B3

Visi, Misi

(7)

Laporan Keberlanjutan PT Freeport Indonesia 2012

Kontribusi Pembangunan Infrastruktur

58

Dampak Fiskal dan Ekonomi 54

Kebijakan dan Manajemen HAM

Kinerja HAM Kami

89

94 Proses Uji Tuntas Risiko HAM

Aparat Keamanan dan HAM

Mekanisme Pelaporan dan Penyelesaian Keluhan Seriikat Tahunan dan Audit HAM

Kinerja HAM

Kebebasan Berserikat dan Mengeluarkan Berpendapat

90 Membangun Infrastruktur di Dataran Tinggi Mimika

Membangun Infrastruktur di Dataran Rendah Mimika Pendekatan Kami dalam Melakukan

Pemberdayaan Masyarakat Adat

Pengembangan Ekonomi Masyarakat Adat Peningkatan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Program Perikanan

Program Peternakan

Program Pertanian Berkelanjutan dan Ketahanan Pangan

Program Dukungan bagi Sistem Ekonomi dan Pemberdayaan Perempuan Peningkatan Kerjasama dengan Mitra

Program Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Program Dana Bergulir

58

Kontribusi Kami untuk Pembangunan

Ekonomi Papua

Investasi Kami untuk Masa Depan

Sumberdaya Manusia Papua

Memahami dan Mengelola Dampak HAM

4

5

6

Program Sosial Terpadu

Pelembagaan Hidup Bersih dan Sehat

Upaya Pro-akif Pemerataan dan

Peningkatan Kualitas Pendidikan

73

74

84 Integrasi Program Sosial dengan Rencana Penutupan Tambang (RPT)

Kesehatan Masyarakat Pelayanan Kesehatan

Pelembagaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Masyarakat Penanggulangan dan Pencegahan HIV/AIDS

Pengendalian Malaria

Pengendalian Tuberkulosis (TB)

Program Matrikulasi dan Beasiswa Asrama Pelajar

Peningkatan Sistem Pengajaran dan Kurikulum Sarana dan Prasarana Pendidikan

Dukungan untuk Guru di Daerah Terpencil Kampanye Pendidikan

(8)

Laporan Keberlanjutan PT Freeport Indonesia 2012

Freeport Indonesia

dan Keberlanjutan

Produk metal yang dihasilkan Freeport Indonesia adalah hal esensial bagi kemajuan teknologi dunia. Populasi penduduk dunia terus bertambah dan urbanisasi terus meningkat. Kesinambungan penyediaan produk metal juga merupakan salah satu komponen pening bagi kemajuan standar hidup dalam kehidupan global. Untuk kesinambungan suplai produk metal bagi generasi mendatang, Freeport Indonesia merancang tujuan, prinsip dan kebijakan bisnis dan mengintegrasikannya dengan berbagai program jangka panjang untuk mencapai tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan.

Operasi kami di Pegunungan Jayawijaya, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, sarat dengan tantangan alam, keunikan sosial-budaya, konlik poliik, ekonomi dan lingkungan. Untuk itu, operasi kami mengambil fokus pada prakik produksi yang aman dan menghormai serta mempromosikan penegakkan nilai-nilai universal Hak Asasi Manusia (HAM).

Pengelolaan dampak lingkungan kami integrasikan dengan prakik penambangan yang baik atau Good Mining Pracices (GMPs) yang menggabungkan antara aspek keselamatan dan kesehatan, kemajuan teknologi, prakik pertambangan yang ramah lingkungan, konservasi keanekaragaman hayai dan pendekatan terpadu dalam perencanaan tata guna lahan. Ini semua kami terapkan dan dievaluasi secara terus-menerus sepanjang usia projek.

(9)

Laporan Keberlanjutan PT Freeport Indonesia 2012 Kami juga memiliki tujuan memaksimalkan

kontribusi kepada komunitas lokal—terutama komunitas adat Papua, dengan menyediakan berbagai macam peluang ekonomi, membantu proses pembangunan kapasitas, dan memfasilitasi program-program pembangunan jangka panjang. Kami juga membangun infrastruktur, mendukung kesehatan, keamanan dan pendidikan publik. Kami terus berdedikasi untuk memajukan kualitas hidup dan kehidupan komunitas terkena dampak, khususnya masyarakat adat Amungme dan Kamoro, lima suku kekerabatan (Mee/Ekari, Dani, Damal, Nduga, Moni) dan serta komunitas Papua lainnya. Kami percaya, bahwa kemajuan dan keberlanjutan operasi kami memiliki ari yang sama dengan keberlanjutan dan kemajuan kehidupan sosial, ekonomi dan lingkungan komunitas di sekitar kami. Kerangka keberlanjutan kami merujuk pada 10 Prinsip Pembangunan Berkelanjutan

Internaional Council on Mining and Metals (ICMM). Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc. (FCX), adalah pendiri dan anggota akif ICMM. Jaminan eksternal pelaporan keberlanjutan kami dilakukan oleh Corporate Integrity sesuai dengan prosedur Jaminan Kerangka Berkelanjutan ICMM. Sebagai perusahaan yang beroperasi di wilayah yang sarat dengan tantangan sosial, lingkungan, ekonomi dan bahkan poliik, kami menekankan bahwa penanganan semua dampak dikelola berdasarkan penilaian risiko keberlanjutan.

Proil Organisasi

Struktur organisasi kami didesain berdasarkan tujuan pengelolaan operasi dan dampak operasi secara efekif dan eisien. Seluruh penanganan dampak lingkungan dan dedikasi untuk keamanan dan keselamatan kerja terintegrasi dalam operasi penambangan kami. Sedangkan hubungan kami dengan pemerintah berada di bawah Public Afairs. Untuk Corporate Social Responsibility (CSR), Social Local Development (SLD), Community Relaion dan HAM berada di bawah Strategy dan Coordinaing Execuive.

Tata Kelola Keberlanjutan

Di induk perusahaan kami (FCX) terdapat Board Commitees yang terdiri dari: 1) Audit Commitee; 2) Compensaion Commitee; 3) Nominaing and Corporate Governance Commitee; 4) Corporate Responsibility Commitee. Komite tersebut mengkaji data kinerja utama dan menerima penjelasan mengenai tantangan keberlanjutan.

Hasil kajiannya dilaporkan kepada Dewan Direksi untuk kemudian dilakukan indak lanjut berupa pengawasan secara global. Komite ini diangkat untuk memasikan kinerja keberlanjutan dan seluruh prakik dan pengambilan keputusan sesuai dengan kerangka keberlanjutan ICMM.

Sebagai perusahaan yang

beroperasi di wilayah yang

sarat dengan tantangan sosial,

lingkungan, ekonomi dan bahkan

politik, Freeport Indonesia

menekankan bahwa penanganan

semua dampak dikelola

berdasarkan penilaian risiko

keberlanjutan

1. Menerapkan dan menjaga prakik-prakik bisnis

bereika serta sistem yang baik dalam tata kelola

perusahaan.

2. Memadukan berbagai perimbangan

pembangunan berkelanjutan ke dalam proses pengambilan keputusan perusahaan.

3. Menegakkan Hak Asasi Manusia yang fundamental

serta menghormai berbagai kebudayaan,

kebiasaan, dan nilai-nilai di dalam membina hubungan dengan pekerja serta pihak lain yang

terpengaruh oleh akivitas kami.

4. Menerapkan berbagai strategi manajemen risiko yang didasarkan pada data yang sahih dan ilmu pengetahuan yang mumpuni.

5. Meningkatkan kinerja kesehatan dan keselamatan

6. Meningkatkan kinerja lingkungan kami secara terus-menerus.

7. Memberikan kontribusi pada konservasi

keanekaragaman hayai serta pendekatan-pedekatan

terpadu dalam perencanaan pemanfaatan lahan. 8. Memfasilitasi dan mendorong desain, pemanfaatan,

pemanfaatan ulang, daur ulang produk, serta pembuangan yang bertanggung jawab atas produk kami.

9. Memberikan kontribusi terhadap pembangunan sosial, ekonomi dan kelembagaan masyarakat di tempat kami beroperasi.

10. Menerapkan pembinaan hubungan serta komunikasi

(10)

Laporan Keberlanjutan PT Freeport Indonesia 2012

Corporate Responsibility Commitee, sebelumnya diberi nama Public Policy Commitee, bertanggung jawab mengawasi seluruh program kontribusi kepada pembangunan berkelanjutan, termasuk di dalamnya kebijakan dan sejumlah program yang berhubungan dengan kinerja lingkungan, hak asasi manusia, keamanan, keselamatan dan kesehatan pekerja, program kesehatan komunitas dan investasi sosial serta berbagai hal berkenaan dengan pembinaan hubungan dengan para pemangku kepeningan. Hasil pengawasan komite ini kemudian diindaklanjui oleh Board of Directors untuk merancang dan memutuskan kebijakan dan program mengenai kontribusi kami kepada pembangunan berkelanjutan dalam skala global. Kami kemudian mengadaptasinya sesuai dengan konteks sosial, ekonomi dan lingkungan di mana kami beroperasi.

Selain itu, sesuai dengan arahan FCX, kami membentuk Sustainable Development Leadership Team yang sudah dimulai sejak tahun 2011. Tim ini diselenggarakan untuk memaksimalkan kinerja keberlanjutan kami. Pada tahun 2012, im memasikan bahwa kunci sukses keberlanjutan kami terletak pada kemampuan mengintegrasikan prinsip-prinsip investasi yang bertangung jawab sosial dalam seluruh mata rantai bisnis kami. Dan hal ini sudah kami integrasikan dalam agenda Sustainable Development Risk Register dan strategi pembinaan hubungan dengan pemangku kepeningan (stakeholder engagement). Dan kesemuanya menjadi bagian pening dari prinsip-prinsip perilaku bisnis yang kami kembangkan.

Eika dan Integritas

Prinsip-prinsip perilaku bisnis kami berlaku global: Bahwa tenaga kerja, kontraktor, serta jajaran direksi maupun komisioner kami harus mengikui kode eik perusahaan—mulai dari menghindari konlik kepeningan hingga mengembangkan hubungan yang posiif dengan komunitas lokal. Kebijakan pendukung kami, bersama dengan standar dan inisiaif eksternal, membentuk suatu kerangka menyeluruh yang menjadi panduan program keberlanjutan kami. Mendukung kerangka ini adalah tata kelola internal dan sistem manajemen yang memberikan rincian pening tentang bagaimana kita beroperasi untuk mencapai kesuksesan bisnis yang bertanggung jawab.

Freeport Indonesia, melalui perusahaan induknya, turut menandatangani Prinsip-Prinsip Sukarela tentang Keamanan Kerja dan Hak Asasi Manusia (Voluntary Principles on Security and Human Rights) Kementerian Dalam Negeri Amerika Serikat dan Kementerian Luar Negeri Inggris. Kami berkomitmen untuk menjalankan kegiatan operasi kami secara konsisten sesuai dengan Deklarasi Hak Asasi Manusia Universal Perserikatan Bangsa-Bangsa, aturan perundang-undangan Indonesia, dan budaya masyarakat asli di daerah operasi perusahaan.

Freeport Indonesia juga mendukung skema Prakarsa Transparansi Industri Ekstrakif (Extracive Industries Transparency Iniiaive, EITI). Kami membuat sebuah komitmen internasional untuk memaparkan secara terbuka pendapatan dan pembayaran kepada pemerintah.

(11)

Laporan Keberlanjutan PT Freeport Indonesia 2012

Fokus terhadap

Isu-isu Material

Ideniikasi, Pembatasan dan

Pengelolaan Aspek Material

Materialitas, dalam konteks keberlanjutan, merujuk pada isu-isu dan berbagai akivitas yang menjadi perhaian dan perimbangan utama kami maupun para pemangku kepeningan baik secara internal maupun eksternal. Semuanya adalah hal yang dinilai signiikan dan relevan bagi keberlanjutan operasi perusahaan dan para pemangku kepeningan. Pembahasan lebih detail mengenai hal ini akan dilanjutkan dalam bab tersendiri. Melalui program Sustainable Development Risk Register, (SDRR) Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc., mengideniikasi dan membuat prioriisasi risiko keberlanjutan sosial, ekonomi dan lingkungan operasi kami.

Berdasarkan ideniikasi SDRR, kami menangani semua risiko dengan menyediakan sebuah prakik yang memadai untuk memproteksi kesehatan dan keamanan seluruh karyawan kami, komunitas dan aset, serta berdedikasi penuh untuk menyajikan sebuah kinerja teringgi kepada pemilik modal, pelanggan, pemasok, dan seluruh pemangku kepeningan lainnya. Kami menyadari bahwa pengelolaan risiko yang efekif merupakan hal vital bagi keberlanjutan, pertumbuhan dan kesuksesan operasi.

Pengelolaan risiko kami lakukan dengan mengintegrasikan manajemen risiko ke dalam seluruh akivitas, fungsi dan proses bisnis. Ideniikasi, penilaian dan bentuk manajemen risiko yang efekif merupakan basis pendekatan kami dalam berkontribusi kepada pembangunan berkelanjutan.

Penilaian derajat risiko menggunakan perimbangan berbagai norma, penilaian, pelajaran dari prakik pertambangan terbaik dan mengintegrasikannya dalam penilaian risiko inansial, legal, reputasi, lingkungan, komunitas dan pemangku kepeningan di ingkat Provinsi Papua, Nasional dan

Internasional serta pengaruhnya kepada produksi. Semakin inggi peringkat risiko yang diperoleh, maka isu material itu akan menjadi risiko paling inggi. Di risiko teringgi (major), kami membuat rencana indakan dengan target penyelesaian paling lambat selama satu tahun. Sedangkan di risiko level signiicant dibuatkan perencanaan pemantauan dengan taget menyelesaian antara 3 hingga 12 bulan. Untuk level medium dan minor juga dibuatkan perencanaan pemantauan dengan derajat yang lebih rendah serta target penyelesaiannya antara 1 bulan (minor) 3 bulan (medium).

(12)

Laporan Keberlanjutan PT Freeport Indonesia 2012

Isu-isu Material

Laporan ini merujuk pada hasil analisis Sustainable Development Risk Register (SDRR) Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc., 2012, laporan berbagai hasil studi sosial dan lingkungan, masukan dari para pakar tanggung jawab sosial perusahaan, dan uji materialitas isu dengan memperhaikan analisis ingkat signiikansi bagi pemangku kepeningan dan bagi perusahaan.

Signiikansi isu bagi pemangku kepeningan ditentukan berdasarkan iga perimbangan, yaitu bahwa isu itu dinyatakan relevan oleh para pemangku kepeningan, dikelola oleh industri sejenis (dalam hal ini industri pertambangan di Indonesia), dan dicantumkan pada berbagai ingkatan regulasi yang berlaku. Sedangkan signiikansi bagi perusahaan memperimbangkan nilai, strategi, sistem, tujuan dan target

perusahaan; Ekspektasi pemangku kepeningan yang menginginkan kesuksesan perusahaan; Risiko signiikan untuk perusahaan; Faktor yang menentukan kesuksesan perusahaan; Kompetensi ini perusahaan yang menyumbang pada

pembangunan berkelanjutan. Untuk sistemaisasi topik isu merujuk pada 10 Prinsip Pembangunan Berkelanjutan Internaional Council on Mining and Metals (ICMM). Sedangkan detail indikator kinerja menggunakan GRI G4 dan Mining Metals Sector Disclosures. Memperhaikan itu semua, fokus isu material kami melipui hal-hal sebagai berikut:

Kinerja penegakan dan

penghormatan kepada Hak Asasi Manusia (HAM);

Kinerja kesehatan dan keselamatan; Kinerja lingkungan;

Kontribusi kepada konservasi keanekaragaman hayai;

Kinerja pengelolaan dan daur ulang limbah;

Kontribusi sosial, ekonomi dan kelembagaan kepada peningkatan kualitas dan keberlanjutan kehidupan sosial, ekonomi, kesehatan, pendidikan dan pelestarian budaya masyarakat Kabupaten Mimika dan Provinsi Papua.

Target Kinerja Keberlanjutan

Produk logam Freeport Indonesia yang dieksplorasi, ditambang dan diproses turut serta berkontribusi bagi perluasan pembangunan infrastruktur dunia dan berdampak pada peningkatan kualitas kehidupan global. Dalam satu dekade ke depan, kami setelah menyelesaikan adaptasi arah, strategi dan kebijakan keberlanjutan, kinerja kami selanjutnya adalah melakukan integrasi komitmen, kebijakan dan strategi keberlanjutan ke dalam seluruh kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial kami.

Atas dasar integrasi inilah maka kemungkinan perluasan dan peningkatan kapasitas produksi bisa diselenggarakan dengan kualitas keamanan, keselamatan, kesehatan, yang opimal serta kinerja maksimal penghormatan dan penegakkan nilai-nilai universal hak asasi manusia. Demikian pula dengan kinerja sosial-kemasyarakatan dan langkah pro-akif konservasi keanekaragaman hayai. Semuanya mengarah kepada perolehan pengalaman mengenai good and best mining pracices di tanah yang sarat dengan tantangan keganasan alam, keunikan sosial-budaya, dan konlik sosial-poliik Kabupaten Mimika, Provinsi Papua.

Target yang kami susun didesain sehingga semua bagian bekerja secara integral dalam upaya penanganan berbagai risiko yang telah diideniikasi dalam Sustainable Development Risk Register (SDRR). Semuanya disatukan dalam perencanaan bisnis lima tahunan. Kemudian rumusan target ini diadopsi menjadi key performace indicator yang dievaluasi pencapaiannya seiap tahun. Kemajuan pencapaian target secara reguler dilaporkan kepada komite keberlanjutan untuk kemudian mendapatkan indak lanjut berikutnya di tangan dewan direksi dan dilaporkan dalam laporan keberlanjutan seiap tahunnya.

Kami percaya bahwa tantangan keberlanjutan dan kapabilitas kami berlangsung secara dinamis. Akan tetapi proses integrasi ke dalam sebuah sistem manajemen akan menyajikan sebuah akuntabilitas pencapaian target secara transparan dan

(13)

Laporan Keberlanjutan PT Freeport Indonesia 2012

13

Tabel 1 Target Kinerja Keberlanjutan Freeport Indonesia 2013-2017

TARGET KONTEKS TARGET PEMENUHAN

TARGET

Zero fataliies

di seluruh mata rantai operasi

Tahunan

Tahunan

Tahunan Peninjauan

tahunan atas Prinsip-prinsip Sukarela tentang Keamanan Kerja dan Hak Asasi Manusia

Peninjauan tahunan mengenai klaim tanah adat

(land rights)

Keselamatan dan kesehatan the freeporters*) merupakan prioritas perusahaan dan terintegrasi ke dalam seluruh aspek bisnis kami. Kami sangat mengutamakan keamanan operasi penambangan perusahaan. Target kami berupa zero fataliies merujuk pada upaya dan kontrol kami serta fokus pada upaya menghindari risiko berbahaya. Kami mendedikasikan diri untuk melengkapi hal ini dalam sebuah sistem, proses dan kontrol dalam melakukan ideniikasi, penilaian dan miigasi risiko potensial.

Kami menandatangani dan menerbitkan buku saku Prinsip-prinsip Sukarela tentang Keamanan Kerja dan Hak Asasi Manusia (Voluntary Principles on Security and Human Rights, VPSHR). Hal ini merupakan salah satu upaya strategis dalam mengimplementasikan operasi secara aman. Ini juga mendorong kami untuk memelihara dan mencapai kinerja terbaik dalam menjamin keamanan dan keselamatan seluruh mata rantai operasi kami dengan menunjukkan penghormatan terhadap kebebasan fundamental dan hak-hak asasi manusia para pemangku kepeningan kami. Peninjauan tahunan merupakan salah satu upaya strategis untuk mengideniikasi tantangan dan akivitas yang mendukung penyelenggaraan Voluntary Principles on Security and Human Rights secara opimal.

Klaim tanah adat merupakan risiko yang menempel terus dalam operasi Freeport Indonesia di Tanah Papua. Belakangan klaim adat sering menjadi wacana poliik dan idak didukung oleh data yang valid berdasarkan norma dan hukum adat yang diakui oleh masyarakat adat sendiri. Ia sering menjadi alat protes sosial kepada perusahaan. Ideniikasi dengan pendekatan etnograi dan pendalaman analisis antropologis amatlah diperlukan sebagai basis pengambilan keputusan dan melakukan pembinaan hubungan dengan pemangku kepeningan (stakeholder engagement). Peninjauan dilakukan sebagai bagian integral dari kebijakan remediasi HAM khususnya di bagian mekanisme keluhan (grievance mechanism).

KEAMANAN DAN HAK ASASI MANUSIA (HAM) KESELAMATAN

(14)

Laporan Keberlanjutan PT Freeport Indonesia 2012

TARGET KONTEKS TARGET PEMENUHAN

TARGET

Tahunan

Tahunan Peningkatan

kualitas kesehatan masyarakat

Pertambangan umumnya memiliki dampak ikutan berupa menggejalanya gelombang PETI lengkap dengan menggejalanya pemukiman liar di dalam wilayah dan atau dekat wilayah kerja Freeport Indonesia. Pabrik Pengolahan kami menggunakan proses isika yang bebas dari penggunaan air raksa (Hg). Sedangkan PETI menggunakan air raksa (Hg) dalam proses produksinya dan mengabaikan standar kesehatan dan keamanan. Karena PETI berada di wilayah konsesi kami, kami memiliki kepedulian untuk meningkatkan kondisi kehidupan mereka melalui berbagai cara, termasuk dan terutama yang terkait dengan aspek kesehatan. Kami berupaya mengalihkan akivitas ekonomi PETI dengan mengajukan alternaif kepada mereka untuk turut serta dalam program capacity building local business iniiaive dan program ekonomi lainnya.

Kami memiliki perhaian dan dedikasi inggi untuk

penanggulangan malaria dan HIV/AIDS. Tidak hanya melakukan rehabilitasi dengan penyediaan sarana dan pengelolaan fasilitas dan infrastruktur kesehatan. Tapi juga secara regular melakukan langkah inovaif untuk upaya prevenif perluasan HIV/AIDS dan malaria. Kami juga mendedikasikan diri untuk meningkatkan kualitas masyarakat sekitar melalui program edukasi hidup sehat dan bersih.

Kami memfasilitasi para pemangku kepeningan kami

baik melalui dana kemitraan yang dikelola Lembaga Masyarakat Adat Amungme Kamoro (LPMAK) maupun oleh Social Outreach & Local Development (SLD) yang berasal dari dana operasi kami. Kami mengembangkan program ekonomi berbasis desa melalui program pertanian (peternakan, perkebunan, perikanan dan usaha kecil menengah) dan juga program pemberdayaan perempuan. Pengalaman kami menunjukkan, bahwa dalam konteks sosial masyarakat adat, proses transisi menuju kemandirian adalah hal yang memakan waktu cukup lama. Untuk mendapatkan peningkatan angka parisipasi dalam berbagai program pengembangan masyarakat, kami membutuhkan upaya ekstra keras dan berbagai langkah inovaif.

Upaya ini merupakan langkah strategis mengintegrasikan agenda miigasi dampak dengan rencana pembangunan Kabupaten Mimika. Di tahun terakhir pencapaian target diupayakan ada kesepakatan agenda dan prioritas program pembangunan Kabupaten Mimika dengan agenda Rencana Penutupan Tambang (RPT) kami.

Penurunan angka Penambangan Tanpa Izin (PETI) dan pemukiman liar di wilayah kerja Freeport Indonesia

SOSIAL-KEMASYARAKATAN

Tahunan

2017 Peningkatan

peran serta masyarakat dalam Pengembangan masyarakat

(15)

Laporan Keberlanjutan PT Freeport Indonesia 2012

TARGET KONTEKS TARGET PEMENUHAN

TARGET

2015 Pengendalian

perencanaan terpadu tata guna lahan dengan mencegah, meminimalisasi, merehabilitasi serta melakukan konservasi keanekaragaman hayai.

Peninjauan atas Pengelolaan Sirsat dan Limbah Batuan

Tahunan Prioritas kami adalah meminimalisasi berbagai dampak

lingkungan negaif dari seluruh operasi kami. Untuk menggapai ini mempersyaratkan sebuah perencanaan pengelolaan dan pengendalian dalam mengideniikasi, menilai dan memiigasi dampak lingkungan, sehingga berbagai kemungkinan insiden lingkungan dapat dihindari atau seidaknya dapat diminimalisasi. Kami mengembangkan sebuah sistem audit lingkungan yang mengadopsi berbagai norma prakik pengelolaan dan pengendalian terbaik. Termasuk di dalamnya pengendalian sedimentasi Sirsat, sehingga idak menghasilkan insiden lingkungan yang signiikan.

Kami percaya bahwa kami memiliki tanggung jawab kepada perubahan iklim. Atas dasar pikiran ini kami terus-menerus memperbaiki kinerja penurunan emisi gas rumah kaca dari tahun ke tahun.

Konservasi keanekaragaman hayai yang terintegrasi dalam perencanaan terpadu tata guna lahan merupakan komponen pening tentang bagaimana kami berkomitmen kepada pembangunan berkelanjutan. Dalam hal ini, kami berupaya penuh menerapkan manajemen miigasi dan menerapkan sebuah sistem audit lingkungan.

Freeport Indonesia menyelenggarakan reklamasi dan vegetasi di dataran inggi dan dataran rendah. Kami pun mengelola batuan penutup (overburden) dengan mengacu kepada suatu Rencana Pengelolaan overburden komprehensif yang telah disetujui oleh Pemerintah Indonesia. Untuk pengurangan air asam tambang, kami sudah memulai dengan membangun dan mengelola penampungan dan pengolahan air asam batuan melalui proses pencampuran dengan batu kapur (limestone blending) serta penutupan dengan kapur (limestone capping) terhadap kawasan penempatan overburden yang ada dalam rangka pengelolaan pembentukan air asam tambang di masa datang.

Kami menyelenggarakan tata kelola terhadap dampak isik maupun kimia dari Sirsat dan limbah batuan, termasuk terhadap stabilitas, kemungkinan tumpahan, kondisi berdebu dan dampak terhadap air tanah maupun air permukaan. Program pengelolaan Sirsat yang dilakukan oleh induk perusahaan kami (FCX) mencakup penyelenggaraan audit lapangan seidaknya sekali seiap dua tahun terhadap sarana Sirsat yang akif.

LINGKUNGAN

Tahunan Pengendalian

sedimentasi Pasir sisa tambang (Sirsat)

Pengendalian total emisi gas rumah kaca

(16)

Laporan Keberlanjutan PT Freeport Indonesia 2012

Kelompok Pemangku

Kepeningan Kepeningan Metode Pembinaan Hubungan

Pemilik Modal

Masyarakat Lokal dan Komunitas Adat

Tabel 2 Pembinaan Hubungan dengan Pemangku Kepeningan

Penciptaan nilai jangka panjang pemegang saham melalui kombinasi kinerja keuangan yang konsisten dan tata kelola organisasi yang berkualitas inggi

Dampak lingkungan dan sosial potensial yang terkait dengan operasi kami. Fokusnya adalah memasikan manfaat yang diberikan oleh operasi kami berlangsung secara opimal (misalnya, menjaga peluang pengembangan masyarakat yang berkelanjutan setelah penutupan tambang).

• Rapat umum pemegang saham • Pertemuan regular

• Konsultasi publik dan

kelompok-kelompok masyarakat • Parisipasi dalam akivitas Freeport Indonesia

• Kalawarta

• Survei dukungan masyarakat • Dukungan melalui kelembagaan lokal (LPMAK, LEMASA dan LEMASKO, Yayasan Pendidikan Jayawijaya, Yayasan Jayasaki Mandiri)

• Pembinaan hubungan khusus dalam rangka pemberdayaan tenaga kerja komunitas adat dalam Papuan Afairs

Department, Insitut

Pertambangan Nemangkawi; Public Health & Malaria Control; dan dukungan untuk acara-acara kebudayaan

Pembinaan Hubungan

dengan Pemangku

Kepeningan

Pembinaan hubungan dengan para pemangku kepeningan dilakukan secara terbuka, jujur dan dapat dipertanggungjawabkan. Beberapa topik yang sering mengemuka dalam perhaian para pemangku kepeningan seperi transparansi pendapatan perusahaan (revenue), HAM,

pelestarian sumberdaya air dan pengembangan masyarakat, merupakan bagian integral dari bagaimana kami menyelenggarakan bisnis.

(17)

Laporan Keberlanjutan PT Freeport Indonesia 2012 Kelompok Pemangku

Kepeningan Kepeningan Metode Pembinaan Hubungan

Pemerintah

Pekerja dan Kontraktor

Kebijakan nasional, regional dan mengenai siklus hidup proyek. Mereka juga tertarik pada akses pasar, pengawasan produk, kinerja lingkungan, kebijakan sosial dan rezim iskal yang berlaku untuk sektor sumber daya. Kami menghormai kewenangan pemerintah dan operasi kami dituntut untuk bekerja dalam kerangka kerja legislasi dan peraturan yang relevan di ingkat lokal, regional, nasional dan internasional.

Kesehatan, keselamatan tenaga kerja, kondisi kerja dan pengembangan karier.

Kesempatan serapan tenaga kerja lokal, penciptaan peluang bisnis, infrastruktur sosial, pendidikan dan perawatan kesehatan.

Isu yang diangkat oleh serikat pekerja termasuk hak-hak pekerja, peluang tawar-menawar kolekif, masalah kesehatan dan keselamatan, gaji, jam kerja dan pengaturan prioritas serapan tenaga kerja lokal

Eika, kinerja sosial dan lingkungan dari operasi

Beragam isu yang menceminkan kepeningan pemangku kepeningan

• Berparisipasi akif untuk memahami implikasi

perkembangan kebijakan publik pada operasi bisnis.

• Karyawan dapat berparisipasi dalam proses poliik dalam kapasitasnya sebagai warga negara yang baik, namun mereka idak mewakili perusahaan. • Memenuhi seluruh regulasi yang berlaku. Hal ini dilakukan dengan cara yang mematuhi standar eika dan semangat hukum yang inggi.

• Kami idak akan memberikan sumbangan poliik secara tunai atau dalam bentuk apapun.

• Peninjauan regular kinerja karyawan

• Komunikasi langsung melalui atasan langsung dan manajemen • Portal Freeport Indonesia dan media komunikasi lainnya

• Kami melakukan komunikasi langsung dengan serikat pekerja. • Inisiasi pemberdayaan karyawan lokal Papua melalui Papuan

Afairs Department; Insitut Pertambangan Nemangkawi; dan

Papuan Bridge Program.

• Ideniikasi LSM lokal yang relevan dan ideniikasi peluang kerjasama

• Pro-akif terlibat dalam forum- forum diskusi

• Membuka kerja sama peneliian dan pendampingan program

• Distribusi informasi untuk media massa

(18)

Laporan Keberlanjutan PT Freeport Indonesia 2012

Tenaga Kerja

2

Hingga Desember 2012, jumlah

karyawan yang bekerja di

lingkungan PT Freeport Indonesia

adalah 23.423 orang. Sejumlah

6.094 orang di antaranya adalah

masyarakat asli Papua. Di luar

jumlah tersebut, Freeport

Indonesia juga mempekerjakan

6.524 karyawan yang melipui

pekerja kontrak dan peserta

didik dari Insitut Pertambangan

Nemangkawi (IPN) yang diberikan

kesempatan magang. Total

keseluruhan karyawan di Freeport

Indonesia termasuk karyawan

magang adalah 29.947 orang.

Keselamatan dan kesehatan

mereka dan juga masyarakat luas

di mana kami beroperasi—kami

biasa menyebutnya dengan para

Freeporters

, merupakan kunci

keberhasilan bisnis kami.

(19)

Laporan Keberlanjutan PT Freeport Indonesia 2012 Bisnis sebagai bentuk penegasan kembali atas

komitmen perusahaan terhadap integritas sehingga prinsip-prinsip ini menjadi pijakan kami dalam menjunjung standar inggi eika perilaku karyawan. Kepatuhan terhadap hukum adalah hal mendasar yang melandasi kegiatan operasi kami.

Terlepas dari mana asal para pekerja kami, jenis pekerjaan yang mereka lakukan, dan apapun posisinya, kami berusaha untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan bebas dari penyakit akibat kerja. Kami mendedikasikan seluruh operasi kami hanya untuk satu hal: Keselamatan! Kendai demikian, jika terjadi kecelakaan kerja, kami mempersiapkan kompensasi dengan standar beyond compliance dari regulasi ketenagakerjaan.

Freeport Indonesia terus berupaya opimal untuk mengurangi potensi kecelakaan kerja. Kami pun bekerja sama dengan masyarakat di mana kami beroperasi untuk mendukung program yang difokuskan pada kesehatan dan keselamatan masyarakat. Isu-isu pening seperi penanganan dan pencegahan malaria, HIV/AIDS dan keselamatan di jalan tambang, kami kelola dengan menggunakan manajemen risiko.

Bagi kami, seiap individu memiliki potensi yang sama untuk maju. Bekerja sesuai dengan minat, bakat dan moivasi nilai-nilai bagi Freeporters, amatlah pening bagi keberlanjutan bisnis kami. Investasi berupa pendidikan dan pelaihan agar seiap pekerja berada di iik opimal pengetahuan, keterampilan dan perilaku adalah sesuatu yang sangat bernilai bagi kami.

Kami berkomitmen untuk menyediakan lingkungan kerja di mana seiap orang diperlakukan secara adil, dengan penuh hormat serta memiliki kesempatan untuk memaksimalkan potensi mereka.

Karyawan Freeport indonesia

adalah fondasi kesuksesan

kami; Keselamatan dan

kesehatan mereka adalah

prioritas utama kami

Komitmen Kami

Sebagai salah satu perusahaan tambang tembaga terbesar di Indonesia, Freeport Indonesia memiliki komitmen inggi atas pengelolaan sumberdaya manusia agar menjadi tenaga yang terampil dan memiliki kualitas terbaik di bidangnya. Komitmen ini tertuang dalam kebijakan, strategi dan standar operasi prosedur yang telah diterapkan di seiap departemen dalam organisasi kerja kami sejak perusahaan ini berdiri pada tahun 1970.

Selain terus berkomitmen inggi untuk memberikan kualitas pendidikan dan ketrampilan yang memadai, kami juga selalu berusaha memberikan kondisi kerja terbaik yang aman dan nyaman bagi seluruh karyawan dan anggota keluarga karyawan. Kami memandang perspekif dan latar belakang karyawan yang beragam sebagai aset perusahaan. Kebijakan dan prakik yang kami lakukan, termasuk Prinsip Perilaku Bisnis (Principles of Business Conduct) dan Kebijakan Hak Asasi Manusia, melarang adanya diskriminasi dan menghormai keragaman di dalam perusahaan. Kebijakan kami dirancang untuk mendorong dan memberikan penghargaan kepada karyawan berdasarkan prestasi individu serta untuk mengakui, melindungi dan memajukan hak asasi manusia. Itu semua telah menjadi budaya perusahaan kami.

Kami memprioritaskan serapan tenaga kerja asal Papua untuk berkarier di Freeport Indonesia. Sudah menjadi kebijakan Freeport Indonesia bahwa prioritas serapan tenaga kerja asal Papua diberikan kepada Suku Amungme dan Kamoro, kemudian kepada lima suku kekerabatan lain: Dani, Nduga, Ekari, Damal dan Moni, setelah itu kepada suku Papua lainnya, baru kemudian diberikan kepada calon tenaga kerja asal non-Papua. Pekerja asal Papua kini sudah mengisi berbagai posisi di seiap level departemen kerja kami. Untuk level teringgi saat ini, kami telah menunjuk masyarakat asli Papua untuk mengisi posisi seingkat Vice President, dan seorang komisaris.

(20)

Laporan Keberlanjutan PT Freeport Indonesia 2012

berkembang bersama kami. Bahkan ujian akan loyalitas pekerja patut mendapatkan apresiasi inggi. Saat ini, karyawan yang bekerja bersama kami telah memasuki generasi keiga.

Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3)

adalah Prioritas Kami

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) selalu menjadi fokus utama kami. Komitmen K3 adalah yang paling utama. Untuk memasikan hal itu, selain mengimplementasikannya dalam bentuk kebijakan, strategi dan standar operasi prosedur yang ketat, kami juga mengikui berbagai seriikasi internasional tentang K3 seperi OHSAS 18001:2007 dan NOSA 5 Star Raing.

Secara ruin melakukan pemantauan atas seriikasi yang diberikan. Oleh karena itu kami mampu untuk terus memasikan bahwa kebijakan hingga implementasi K3 selalu dipantau dan diperbaharui mengikui perkembangan isu strategis di organisasi

kerja kami untuk mencapai hasil kualitas K3 terbaik. Di tahun 2012 kami idak menyelenggarakan audit OHSAS 18001:2007 karena manajemen sedang berkonsentrasi pada rekonsiliasi pasca-pemogokan. Melaksanakan sebuah program keselamatan untuk wilayah operasi dengan melibatkan 29.947 karyawan dan kontraktor merupakan sebuah tantangan tersendiri. Kegiatan operasi kami mulai dari akivitas penambangan dan peleburan, pengolahan bijih, pembangkit tenaga listrik, operasi pengangkutan darat, udara, pengelolaan pelabuhan laut, dan kapal laut, pusat-pusat pemukiman, asrama, dan pengelolaan hotel serta bandara. Untuk itu, diperlukan kecermatan dan kerja sama im yang handal dalam pengelolaan keselamatan.

Hal itu melibatkan fokus pengelolaan dan

penyeliaan; suatu sistem pengelolaan keselamatan untuk seiap aspek operasi; pelaihan keterampilan dan penyeliaan pendahuluan, dasar, dan khusus (safety inducion) termasuk kursus penyegaran tahunan (annual refresher); sebuah sistem untuk memantau hasil dan kemajuan dalam mencapai sasaran-sasaran keselamatan; serta evaluasi menyeluruh atas sistem kerja yang telah diterapkan.

(21)

Laporan Keberlanjutan PT Freeport Indonesia 2012

Hubungan antara Perusahaan dan Karyawan

Tahun 2011 merupakan iik terendah hubungan antara kami dan karyawan. Karyawan

melakukan aksi mogok massal pada bulan Juli, lalu diteruskan pada pertengahan

hingga akhir Desember 2011. Kami mengakui hal ini sebagai perisiwa buruk sepanjang perusahaan ini beroperasi. Kondisi ini membuat reputasi negaif perusahaan kami di mata pemangku kepeningan internal dan eksternal. Solidaritas yang rendah serta kurangnya kepercayaan antar-pemangku kepeningan menyebabkan kondisi ini berlanjut hingga perganian tahun.

Memasuki tahun 2012, kami bekerja keras untuk kembali menyatukan visi bersama

kelompok masyarakat untuk segera menghenikan dampak dan aksi yang secara total berlangsung lebih dari 3 bulan. Sebagai upaya indak lanjut dari kesepakatan penghenian aksi, berbagai program pemulihan kami lakukan seperi mengembalikan karyawan untuk

(22)

Laporan Keberlanjutan PT Freeport Indonesia 2012

Karena memandang K3 sebagai komponen utama yang harus menjadi fokus perhaian dalam operasi, seiap tahun kami menyusun Paniia Pembina K3 yang terdiri dari lintas departemen dan kontraktor. Paniia Pembina K3 ini merupakan komite ad hoc yang melaksanakan tugasnya selama enam bulan.

Hasil kinerja K3 di seiap departemen kemudian menjadi pembahasan dalam satuan kerja ini yang kemudian menghasilkan berbagai rencana indak lanjut implementasi K3 yang lebih komprehensif dan menjawab isu strategis yang berkembang saat itu.

Gambar 2 PT Freeport Indonesia Safety, Health and Environmental (SHE) Steering Commitee (Periode: Juli 2012 - Desember 2012)

(23)

Laporan Keberlanjutan PT Freeport Indonesia 2012 Sepanjang tahun 2012, kecelakaan

kerja yang wajib dilaporkan di wilayah kerja kami rata-rata mencapai 11 kejadian seiap bulannya. Umumnya kecelakaan kerja yang terjadi adalah disebabkan oleh kemampuan mental atau kejiwaaan perorangan yang kurang prima dalam melakukan pekerjaan, maupun disebabkan pengawasan/ kepemimpinan yang kurang memadai. Pada bulan November 2012 terjadi satu kasus kecelakaan kerja yang menyebabkan kemaian. Selebihnya merupakan kecelakaan kerja yang mengakibatkan cedera. Tingginya ingkat kecelakaan kerja ini menjadi fokus utama perbaikan kami sepanjang tahun 2012. Berbagai indak lanjut perbaikan terus kami lakukan seperi memperbaharui prosedur operasi standar yang lebih ketat, prosedur pengawasan yang dilakukan secara berlapis, hingga evaluasi menyeluruh untuk memasikan kondisi kerja yang aman.

Pada periode 2003 - 2011, secara garis besar peta kecelakaan kerja mengalami kecenderungan menurun. Kondisi anomali hanya terjadi pada tahun 2007 dan 2012. Selain kondisi kerja yang nyaman, sistem kerja yang telah terintegrasi menyebabkan karyawan jauh lebih fokus dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai beban target yang ditetapkan.

0.00

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 0.10

Reportable Rate Liner (Reportable Rate)

0.38

0.37 0.37 0.35 0.35

0.31

Gambar 3 Graik Kecenderungan Penurunan Kecelakaan Kerja 2003 - 2012

0.44

0.27 0.29

Pengendalian Kesehatan

Kerja Karyawan

Kami telah mengideniikasi HIV/AIDS, Tuberkulosis (TB), Malaria, dan Diare sebagai empat penyakit serius yang mempengaruhi karyawan, keluarga karyawan dan masyarakat lokal di sekitar wilayah operasi kami. HIV/AIDS di Kabupaten Mimika terus meningkat dan berkembang sebagai ancaman serius dimasa datang dengan prevalensi sekitar 2% dan ingkat infeksi yang jauh lebih inggi daripada ingkat rata-rata global (1,4/1,000/tahun di Mimika vs 0,4/1.000/tahun secara global). Situasi kesehatan ini sangat berdampak bagi masyarakat asli Papua. Transmisi HIV/AIDS di Papua didominasi oleh penularan heteroseksual.

Indonesia berada di antara sepuluh negara teratas di dunia yang memiliki beban TB yang inggi. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, angka insiden TB di Indonesia sebesar 281 per 100.000 orang. Pemantauan kesehatan kami menunjukkan bahwa ingkat kasus TB akif baru pada tahun 2012 di Kabupaten Mimika adalah 2,3 kali lipat dari angka nasional. Selain itu, Provinsi Papua memiliki prevalensi malaria teringgi di Indonesia dan malaria merupakan penyebab tunggal terbesar angka kesakitan dan rawat inap masyarakat di sekitar wilayah kerja kami.

Dalam kaitannya dengan diare, lokasi yang jauh dari desa di Kabupaten Mimika, terbatasnya Tabel 3 Rekapitulasi Kecelakaan Kerja Tahun 2012

2012 Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Fatal

Fatal (meninggal) adalah cedera/sakit akibat kerja yang dialami karyawan disebabkan kecelakaan kerja sehingga mengakibatkan pekerja tersebut meninggal.

LTA (Lost Time Accident) adalah cedera /sakit akibat kerja yang alami karyawan disebabkan kecelakaan kerja

sehingga idak mampu untuk kembali bekerja pada jadwal gilir kerja reguler berikutnya.

RAC (Restricted Acivity Case) adalah cedera atau sakit yang dialami karyawan disebabkan kecelakaan kerja sehingga hanya dapat melakukan kerja terbatas.

Reportable adalah beberapa jenis kecelakaan kerja yang dilaporkan dan tercatat sebagai tolak ukur perhitungan

(24)

Laporan Keberlanjutan PT Freeport Indonesia 2012

Tabel 4 Agenda Safety Training Inducion(STI) 2012 No Tahun Jenis Pelaihan dan

Penyuluhan

Departemen Jumlah

peserta

Kelas Safety Inducion pengenalan K3 di linkungan kerja Kelas Annual Refresher

Pelaihan lainnya termasuk berkerja sama dengan IBCA

Berbagai Departemen

Tambang bawah tanah

Tambang bawah tanah

3.200 Orang

2.598 Orang

2.598 Orang

No Tahun Jenis Penyuluhan

dan pelaihan Departemen Lokasi Jumlah Peserta 1 Tabel 5 Agenda Penyuluhan Kontrol Malaria 2012

akses terhadap air bersih dan sanitasi, dan prakik kesehatan higiene yang buruk serta pengetahuan yang rendah, diare terus menjadi penyakit umum yang mempengaruhi kesehatan masyarakat sekitar.

Kegiatan pengendalian kesehatan karyawan dan keluarga karyawan ini selain diinisiasi oleh internal perusahaan, juga memanfaatkan mitra lokal. Kami melakukan kolaborasi kemitraan dengan Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) untuk program aksi kesehatan ini. Lembaga ini mengelola Dana Kemitraan Freeport Indonesia bagi pengembangan masyarakat, yang dialokasikan dari pendapatan kotor tahunan perusahaan.

Dana Kemitraan bagi program pengembangan masyarakat langsung dikelola dalam konsep kemitraan iga pihak, yaitu antara pemerintah, masyarakat sipil dan Freeport Indonesia. Pada 2012, Dana Kemitraan Freeport Indonesia telah menyumbangkan USD 17,2 juta untuk program pelayanan kesehatan masyarakat, termasuk pengoperasian dua rumah sakit masyarakat, yaitu Rumah Sakit Mitra Masyarakat dan Rumah Sakit Tembagapura, serta pelaksanaan program kesehatan masyarakat yang komprehensif menangani HIV/ AIDS, TBC, malaria, diare, kesehatan ibu dan anak, serta sanitasi lingkungan.

Kami memberikan sesi edukasi, penyuluhan dan pelaihan tentang Infeksi Menular Seksual dan juga TBC dan Malaria di kelas regular seperi Safety Inducion dan Annual Refresher. Selain itu juga ada kelas dan sesi edukasi tambahan tentang pengelolaan kesehatan yang diminta oleh departemen lain dalam organisasi kerja kami. Pelaihan lebih detail juga diadakan bagi karyawan yang mempunyai perhaian khusus terhadap HIV/ AIDS. Pelaihan mencakup topik mengenai Infeksi Menular Seksual, konseling, dan pengujian HIV secara sukarela. Tujuan program ini adalah meningkatkan pengetahuan, kewaspadaan dan kepedulian karyawan tentang Infeksi Menular Seksual.

Pada 2012, Dana

Kemitraan Freeport

Indonesia telah

menyumbangkan

untuk program

pelayanan kesehatan

masyarakat

USD

(25)

Laporan Keberlanjutan PT Freeport Indonesia 2012

Program Pencegahan Malaria

Selain melakukan pengawasan ketat tentang kesehatan karyawan, kami juga melakukan kegiatan penyuluhan pengendalian malaria kepada karyawan dan masyarakat tentang bahaya penyakit malaria serta menambah pengetahuan tentang vektor malaria dan bagaimana mencegahnya. Tujuannya yaitu untuk meningkatkan kewaspadaan serta pengetahuan karyawan dan masyarakat tentang malaria.

Kami melaksanakan program pengendalian malaria terpadu dan terbaik di wilayah operasi serta di daerah masyarakat setempat. Kami memproduksi dan mendistribusikan pamlet informasi dan poster tentang langkah-langkah perlindungan pribadi, bagaimana untuk menghindari gigitan nyamuk dan tempat perkembangbiakannya. Informasi tentang malaria termasuk dalam materi induksi untuk semua karyawan baru. Pesan kesadaran umum juga disiarkan di radio publik Mimika mencapai lebih dari 100.000 pendengar.

Pada tahun 2012, lebih dari 11.000 anggota masyarakat juga berparisipasi dalam kegiatan promosi kesehatan terkait malaria, termasuk di dalamnya adalah kontribusi kami dan LPMAK dalam Hari Malaria Sedunia. Program pemantauan ruin dilakukan untuk mendeteksi infeksi malaria, termasuk survei anak sekolah seiap enam bulan. Departemen Community Public Health & Malaria Control (C-PHMC) Freeport Indonesia, masyarakat

dan LPMAK melakukan penyemprotan residu insekisida di dalam ruangan. Pada tahun 2012 kami telah menyemprot hampir 4.595 rumah di Kota Timika. C-PHMC juga melaih 16 kontraktor baru dalam penyemprotan. Kami juga mempekerjakan kontraktor lokal untuk melakukan pengendalian drainase, termasuk pembersihan dan pemeliharaan saluran drainase, dan mendistribusikan lebih dari 3.200 kelambu berinsekisida.

Pada tahun 2012 sekitar 20.000 kasus malaria yang terdeteksi dan diobai di klinik komunitas C-PHMC dan 6.061 kasus didiagnosis dan dirawat di fasilitas medis Internasional SOS. Sekitar 59.000 kasus malaria juga dirawat di pusat kesehatan pemerintah di Kabupaten Mimika. Peningkatan penderita penyakit malaria tahun 2012 mencapai 75% kasus. Peningkatan cukup signiikan dibandingkan 5 tahun yang lalu (2007). Hal ini jelas terlihat, bahwa tanpa pendekatan yang efekif dan terpadu terhadap penularan malaria, maka penyakit ini akan terus menjadi penyebab utama ingginya ingkat kemaian di wilayah ini.

Pada tahun 2012, lebih dari

11.000 anggota masyarakat juga

berpartisipasi dalam kegiatan

promosi kesehatan terkait

malaria

Penyemprotan ruin (bawah) dan pengecekan jenik

(26)

Laporan Keberlanjutan PT Freeport Indonesia 2012

PROGRAM PENGENDALIAN

HIV/AIDS

Pernyataan kebijakan Freeport Indonesia tentang HIV/AIDS mengakui

implikasi pening HIV/AIDS yang berpotensi terjadi pada karyawan kami

dan pada masyarakat setempat serta berupaya untuk mengendalikan transmisi penyakit sesuai dengan peraturan-peraturan Pemerintah

Indonesia dan rekomendasi World Health Organizaion (WHO), Internaional Labor Organizaion (ILO), U.S. Center for Disease Control and Prevenion (CDC), dan organisasi kesehatan internasional yang relevan lainnya. Selaras dengan kebijakan non-diskriminaif perusahaan,

peraturan-peraturan pemerintah menyangkut HIV/AIDS, serta pandangan

ILO, maka kami menjunjung pendekatan yang non-diskriminaif dan adil

(27)

Laporan Keberlanjutan PT Freeport Indonesia 2012 Kami telah melakukan program yang komprehensif

bagi karyawan dan masyarakat untuk mengatasi penyakit ini melalui pendidikan dan pelaihan, pencegahan, konseling dan pengobatan. Dalam kebijakan kami yang terbaru tentang HIV/AIDS yang telah direvisi pada Desember 2012 menyatakan bahwa kebijakan dan prosedur pada masalah medis, sosial dan pekerjaan seputar HIV/AIDS merupakan komponen dari program induksi karyawan baru kami.

Kami menyadari dan prihain terhadap prevalensi HIV/AIDS, terutama di antara anggota masyarakat dalam areal kontrak kerja kami. Perusahaan menyadari bahwa HIV/AIDS adalah penyakit yang perlu ditangani dengan pendekatan medis yang tepat dan pemahaman aspek sosial dan lingkungan. Pada tahun 2011, Departemen Community and Industrial Public Health & Malaria Control (C-PHMC) telah melaksanakan sesi pelaihan HIV/AIDS bagi total 15.000 orang dewasa, baik karyawan maupun anggota masyarakat.

Kegiatan pendidikan HIV/AIDS untuk para karyawan dilakukan melalui pusat pendidikan di tempat kerja, dan melalui penggunaan saluran TV internal

perusahaan, serta media kampanye lainnya di wilayah perusahaan. Sedangkan kepada masyarakat, pendidikan diberikan melalui klinik-klinik kesehatan C-PHMC, posyandu, sekolah, tempat ibadah, dan pada saat acara khusus seperi peringatan hari HIV/AIDS, hari TB, hari malaria, dan lain-lain.

Kegiatan pencegahan HIV/AIDS dan pendidikan melibatkan pendidik sebaya (menjangkau 213 tenaga kerja dan masyarakat), promosi media, parisipasi dalam kampanye kesadaran global (Hari AIDS Dunia), outreach dan kegiatan penyadaran bagi pekerja seks komersial dan kelompok risiko inggi lainnya, serta pelaihan bagi 26 komunitas HIV/AIDS. Pada tahun 2012 sekitar 17.000 anggota

masyarakat dan 8.000 karyawan atau 25.000 peserta yang mendapatkan sosialisasi dan pencegahan penyakit ini. Selain itu, sekitar 170.000 kondom dibagikan kepada anggota masyarakat dan karyawan dalam rangka pencegahan penyakit menular ini.

Freeport Indonesia juga memberikan Voluntary Counseling and Tesing / VCT (Konseling dan Tes Sukarela / KTS) HIV/AIDS bagi karyawan dan anggota masyarakat di seluruh fasilitas klinik tempat kerja dan klinik yang didukung masyarakat. Departemen Community - PHMC bekerjasama dengan pemerintah daerah di Timika untuk memberikan konseling di Klinik Kesehatan Reproduksi (STI Clinic) untuk pekerja seks komersial.

Pada tahun 2012, Klinik Kesehatan Reproduksi melaporkan hampir 3.000 kunjungan rawat jalan dan menyediakan layanan VCT untuk 1.754 anggota masyarakat. Di tempat kerja kami melalui Hubungan Industrial C-PHMC, sekitar 10.000 karyawan menjalani VCT (kenaikan 130 persen dari tahun 2011 karena adanya kampanye kesadaran) dan 73 kasus yang terdeteksi, menandai penurunan 22 persen dalam deteksi 213 kasus dibandingkan dengan tahun 2011.

(28)

Laporan Keberlanjutan PT Freeport Indonesia 2012

Sosialisasi Kesehatan Tenaga Medis

Selain melakukan pencegahan pada penyakit, kami juga terus melakukan sosialisasi tentang penyakit kepada seiap tenaga kesehatan di seiap pusat kesehatan Community Public Health & Malaria Control (C-PHMC) yang dilaksanakan di masing masing pusat kesehatan. Sosialisasi ini dilakukan terhadap tenaga medis. Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan tenaga medis di seiap pusat kesehatan, agar dapat melayani masyarakat dengan lebih baik. Sepanjang tahun 2012, kami melakukan lima kali kegiatan presentasi kepada kelompok pemangku kepeningan ini.

Kondisi Tanggap Darurat

Kesiapan dan tanggap darurat merupakan komponen pening dari kegiatan keselamatan operasi kami. Di tahun 2012, terjadi perubahan yang signiikan dalam tubuh Organisasi Tim Tanggap Darurat Freeport Indonesia. Selain perubahan nama dari Emergency Response menjadi (Emergency Preparedness & Response, EP&R) juga pada bulan September 2012 Manajemen kami

telah menyetujui sistem kerja bergiliran (2 shit, masing-masing 3 anggota) di mana sebelumnya menggunakansistem panggilandengan total jumlah tenaga kerja yang disetujui adalah 140 Karyawan. Upaya berkelanjutan untuk membawa EP&R, menjadi im tanggap darurat yang profesional dan terbaik di bidangnya secara konsisten dilakukan. Oleh karenanya restrukturisasi kompetensi Tim Tanggap Darurat adalah bagian yang selalu mendapat perhaian utama selain memasikan ketersediaan peralatan ire and rescue seiap saat.

Kami bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam mengideniikasi dan merencanakan sejumlah indakan untuk memasikan ketepatan koordinasi peralatan dan personel dalam mengatasi situasi potensi tanggap darurat. Laihan uji coba, pendidikan masyarakat, dan pertemuan koordinasi secara ruin terus dilakukan untuk membantu kami dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk melindungi karyawan kami dan masyarakat di sekitar operasi perusahaan.

PENGENDALIAN

TB DAN DIARE

(29)

Laporan Keberlanjutan PT Freeport Indonesia 2012 Total 45 Laihan Pemadam Kebakaran

Tambang Permukaan

Cakupan Wilayah Kerja EP&R Laihan Pemadaman Kebaran di Unit Bisnis

11 Laihan Pemadam Kebakaran – Welding Shop, Power Distribuion, Shovel and Drill, Sandvick Shop, Palm Shop, Mega Shop, Crusher 6/7, Mine Magazine Whs, Mahaka Lime Plant, Shovel #15 PB#9 South 2, GRS Tire Shop

Lokasi Pemrosesan Konsentrat, Ridge Camp

7 Laihan Pemadam Kebakaran – Project Leighton RCTU, Fleet Management, Zaagham Tunnel, OB1 & OB2, C1/C2 QC Lab Area, Tram 2, Kenanga Messhall

Tembagapura, Bani 10 Laihan Pemadam Kebakaran – Bani Clinic, 68 Engineering, Safety

Oice/QMS Tpra, QMS Licensing, YPJ/ISS, Shopping Center, Hospital Tpra, Main Oice Tpra, 66 HD Shop, Spyl Whs

Kawulawaga, Base Camp, Bandara, Cargo Dock

3 Laihan Pemadam Kebakaran s– 39 HD Shop, 34 Crusher, kantor TRMP

Kuala Kencana,

LIP (Light Industrial Park/ Kawasan Industri Ringan)

9 Laihan Pemadam Kebakaran – LIP Fabricaion Shop, Clinic KK, LIP Construcion, Hero/Family Shopping, LIP PJP, LIP Faciliies Management, OB1 & OB2 KK, LIP MIS, LIP Central Services

Pelabuhan 5 Laihan Pemadam Kebakaran – Amamapare Bay, Construcion, PPWH Whs, Dewatering Plant, PJP Coal Power Plant

Kegiatan Keterangan

Misi Penyelamatan • Tim EP&R melaksanakan misi penyelamatan bagi helikopter MI-8 yang jatuh keika berupaya melakukan pendaratan darurat

• Tim EP&R Team membantu evakuasi pesawat MI-8 untuk proses penyelidik selanjutnya

• Personel EP&R terlibat dalam penyelidikan perisiwa LV di MP 20.9 • Mendampingi MIS untuk EWS AB

• Membantu Geotechnical Services pada pemeriksaan lereng di Heat Road • Membantu Mine Maintenance Dept. dalam pelaksanaan kegiatan di ruang terbatas

• Membantu Concentraing Dept. pada penutup kegiatan di Konsentrator. • Memberi Pelaihan Higt Rope bagi karyawan RedPath, Central Services &

Construcion (Konstruksi)

• Tim EP&R membantu BAMAG pada Peringatan Paskah (Happy Easter Celebraion) di TPRA

• Tim EP&R membantu pelaksanaan kegiatan HUT RI oleh paniia HUT RI • Melaksanakan program Belajar Mencegah Kebakaran (Ouing dan Learn

Not To Burn) bagi siswa Yayasan Pendidikan Jayawijaya (YPJ)

• Tim EP&R meraih gelar juara umum pada Lomba Indonesia Fire & Rescue ke 15 (untuk 5 tahun berturut-turut)

• Sejak tahun 2012, personel EP&R terlibat dalam kegiatan laihan pemadam kebakaran Business Unit (BU), laihan pemadam

kebakaran (Fire Drill), U/G dilakukan oleh UG Mine Rescue Penyelidikan

Proyek Operasi

Lomba Indonesia

Fire & Rescue Challenge 2012 Laihan Pemadaman

Kebakaran

Tabel 7 Kegiatan Tanggap Darurat 2012

(30)

Laporan Keberlanjutan PT Freeport Indonesia 2012

Investasi untuk Pemimpin

Masa Depan Kami

Untuk pengembangan sumberdaya manusia, pokok utamanya adalah dengan pengembangan kualitas instruktur yang memberikan pelaihan bagi karyawan secara ruin. Sepanjang kurun waktu 2012 berbagai program pengembangan instruktur telah dilakukan seperi yang terungkap dalam tabel di bawah ini.

Untuk pengembangan kualitas kerja karyawan, kami melaksanakan pelaihan untuk seluruh departemen. Kami harus memasikan, bahwa dalam organisasi kerja seluruh karyawan memperoleh kondisi kerja

yang memadai serta layanan pengembangan diri terbaik sesuai kapasitas dan kemampuannya. Dalam seiap tahunnya, perkembangan jumlah karyawan yang mengikui pelaihan sesuai dengan kompetensinya terus mengalami peningkatan. Untuk tahun 2012, dua bidang utama yaitu safety dan leadership menjadi topik utama pelaihan yang diambil karyawan. Kami juga memberikan pelaihan dengan topik seputar hak asasi manusia dan ani korupsi.

Seriikasi Instruktur Pemula Berstandar Nasional

Seriikasi Instruktur Menegah Berstandar Nasional

Seriikasi Instruktur Utama Berstandar Nasional Seriikasi/Penyegaran untuk Instruktur Alat Berat Seriikasi/Penyegaran untuk Instruktur Kendaraan Ringan Pemeliharaan Predikif dan Prevenif bagi Instruktur Pabrik Pengolahan

Pelaihan Relay SEL bagi Instruktur Kelistrikan

Pelaihan Microsot Oice 2010 untuk Instruktur Komputer Tutor Keaksaraan Fungsional for Language Instructor Pelaihan ISO 9001:2008 Juru Ledak Tahap II Ahli K3 Umum Ahli K3 Listrik Ahli K3 Kebakaran

Pelaihan Pertolongan Pertama Tingkat Lanjut

Seriikasi Keahlian untuk Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan

Pengembangan Instruktur Jumlah Instruktur Tabel 8 Pengembangan Instruktur

yang Dilakukan Selama 2012

94

Tabel 9 Jumlah Karyawan yang Mendapatkan Pelaihan Selama 2010 - 2012

Jenis Pelaihan 2010 2011 2012

Komputer Pelaihan di Luar

Site

(31)

Laporan Keberlanjutan PT Freeport Indonesia 2012

Peningkatan Masyarakat Papua

yang Bekerja di Perusahaan Kami

Strategi pengembangan sumberdaya manusia Freeport Indonesia adalah dengan terus

mendorong parisipasi dan kemampuan masyarakat Papua, khususnya yang berasal dari dua suku dan lima suku kekerabatan. Mereka terus difasilitasi untuk meningkatkan kualitas diri sehingga mampu tampil sebagai profesional tangguh yang kelak akan tampil menjadi pucuk pimpinan organisasi kerja kami. Yayasan Pertambangan Nemangkawi (YPN) yang mengelola Insitut Pertambangan Nemangkawi (IPN), Papuan Bridge Program (PBP) Tabel 10 Jumlah Jam Pelaihan

Selama 2010 - 2012

dan Papuan Afairs Department (PAD) adalah bentuk nyata kami untuk mendorong masyarakat Papua memperoleh nilai tambah pendidikan dan ketrampilan dengan kualitas terbaik. Kami membungkus seluruhnya dengan fasilitas belajar terbaik yang memadai dan terbaik di bidangnya.

Insitut Pertambangan

Nemangkawi (IPN)

Kami dedikasikan bagi masyarakat Papua yang ingin meningkatkan ketrampilannya dan memiliki kemauan inggi untuk bekerja di industri pertambangan. Para pelajar IPN yang direkruit diutamakan dari masyarakat tujuh suku. Dengan syarat minimal lulusan Sekolah Dasar (SD), mereka dilaih secara ketat selama 3 tahun melalui berbagai jenjang. Bagi lulusan IPN, diutamakan untuk bisa bekerja bersama kami. Selain itu, mereka bisa bekerja di perusahaan tambang lainnya.

Pelaihan untuk meningkatkan

pengetahuan dan keterampilan sumberdaya manusia masyarakat lokal

di Insitut Pertambangan Nemangkawi.

Jenis Pelaihan 2010 2011 2012

(32)

Laporan Keberlanjutan PT Freeport Indonesia 2012

PAD merupakan salah satu indakan airmaif dari komitmen kami untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas karyawan Papua. Harapannya adalah percepatan peningkatan kuanitas dan kualitas yang signiikan sesuai dengan komitmen kami.

Kami terus mendorong dan membuka kesempatan terbesar bagi masyarakat asli Papua khususnya yang berasal dari Suku Amungme dan Kamoro serta lima suku kekerabatan lainnya untuk bekerja dan mengembangkan diri. Dalam rangka membingkai kebijakan ini, maka PAD menurunkan berbagai strategi hingga petunjuk pelaksana teknis. Kebijakan yang dimaksud antara lain adalah:

Melalui lembaga ini, kami juga mengembangkan pola komunikasi dan pola hubungan dengan pemangku kepeningan melalui pendekatan budaya. Hal ini dilakukan untuk memasikan

PAPUAN

AFFAIRS

dePartment

(PAD)

PAD dibentuk dengan misi membantu lebih banyak orang Papua untuk dipekerjakan di Freeport Indonesia. Selain itu juga untuk memasikan pengembangan dan kinerja baik karyawan Papua, memantau melaporkan dan menyarankan kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur. Kami juga mendorong dan meningkatkan pendidikan untuk karyawan Papua dan anak-anak mereka, serta melakukan koordinasi antar-departemen untuk mendorong kesetaraan.

• Komitmen terhadap serapan tenaga kerja Papua; • Penerbangan libur Natal dengan tujuan ke daerah pedalaman Papua;

• Penerimaan peserta Graduated Development Program sebagai karyawan permanen Freeport Indonesia; • Pra-penerimaan dan penerimaan siswa magang

(apprenice);

pemahaman yang benar tentang kebijakan dan keputusan perusahaan. Pendekatan budaya juga dilakukan dalam program pengembangan kompetensi dan peningkatan komitmen keberhasilan pekerjaan, termasuk melalui indakan airmaif kepada karyawan yang berasal dari tujuh suku.

Lembaga ini juga memberikan masukan strategis kepada Departemen Quality Mangement Service (QMS) dan seluruh departemen lainnya tentang program pengembangan karyawan Papua, termasuk perencanaan suksesi dan manajemen karier karyawan Papua. PAD juga memberikan rekomendasi kepada kami mengenai program-program pengembangan atau inisiaif baru yang berpengaruh kepada karyawan Papua.

(33)

Laporan Keberlanjutan PT Freeport Indonesia 2012

Papuan Bridge Program

(PBP)

PBP adalah program pengembangan untuk mahasiswa Papua yang telah lulus dari universitas dan akan melanjutkan ke dunia usaha/kerja. Program ini berada di bawah asuhan Insitut Pertambangan Nemangkawi (IPN). Tujuan utamanya adalah mengembangkan sumberdaya manusia Papua semaksimal mungkin sehingga dapat bersaing di dunia kerja.

Program ini memberikan pelaihan dengan metode yang dinamis mengenai hal-hal yang biasa didapatkan atau dihadapi dalam pekerjaan/usaha, seperi kemampuan menggunakan komputer, kemampuan presentasi dan kemampuan berbicara di muka umum, dan lain-lain. Sebuah metode pelaihan yang menjembatani upaya opimalisasi kecakapan akademik dan kompetensi di dunia kerja. Beberapa materi utama dalam pelaihan di program ini antara lain: Keselamatan Kerja, Komputer, Berbicara-Membaca-Menulis (Indonesia-Inggris), Matemaika Umum, Kepemimpinan, Tips Menghadapi Psikotest dan Wawancara, dan Kewirausahaan.

Bukan Papua Papua Total

0 200

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

400 600 800 1000 1200 1400 1600

Tahun

Ju

mlah Peserta Magan

g

Gambar 4 Jumlah Peserta Magang untuk Masyarakat Papua 2003-2012

Total

PT Freeport Indonesia Kontraktor

1.898 208 Tabel 11 Program Magang-Insitut Pertambangan Nemangkawi

Jumlah Pekerja Magang yang Direkrut 2003 s/d 2012

Jumlah Pekerja Magang yang menjadi karyawan tetap s/d 2012:

3.833

2.106

Selama mengikui program, peserta sama sekali idak dikenakan biaya pendataran maupun biaya program. Bahkan, kami menanggung seluruh fasilitas pendukung, akomodasi, transportasi (pesawat dari kota penerimaan-Timika [PP]), dan uang saku. Peserta yang dinyatakan lulus akan memperoleh seriikat. Pada tahun 2012, kami telah melaih sebanyak 30 orang peserta program Papuan Bridge Program dan 40 orang untuk Program MBA in-house yang diselenggarakan di dalam perusahaan.

(34)

Laporan Keberlanjutan PT Freeport Indonesia

2012

Lingkungan

3

Kami menilai, merencanakan

dan mengelola dampak lingkungan

di semua tahapan bisnis, mulai dari

eksplorasi hingga pengembangan,

operasi dan penutupan. Pendekatan

kami untuk pengelolaan lingkungan

didasarkan pada ideniikasi dan

penilaian risiko. Dengan begitu,

kami bisa mengimplementasikan

peluang untuk menghindari

penggunaan sumberdaya secara

idak bertanggung-jawab,

pencemaran atau kontaminasi.

Kami menerapkan berbagai opsi untuk

meminimalkan dampak negaif dari operasi kami.

Di seluruh kegiatan pertambangan, dampak perubahan bentang alam baik yang terjadi di

dataran inggi, dataran rendah maupun di muara sungai idak dapat dihindarkan. Pada iik di mana

kegiatan minimisasi dampak sulit dilakukan,

kami menerapkan indakan kompensasi untuk

mengatasi dampak lingkungan dan sosial yang

terjadi. Selain upaya pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan regulasi, kami juga berinisiaif

melakukan konservasi untuk melestarikan kekayaan

Gambar

Gambar 1     Struktur Organisasi Freeport Indonesia
Tabel 2     Pembinaan Hubungan dengan Pemangku Kepeningan
Gambar 2     PT Freeport Indonesia Safety, Health and Environmental (SHE) Steering Commitee
Gambar 3       Graik Kecenderungan Penurunan Kecelakaan Kerja 2003 - 2012
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Permasalahan dalam skripsi ini adalah bagaimana pengaturan hukum mengenai tindak pidana korupsi, apa sajakah faktor penyebab tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh Kepala Desa

Memilih bahan baku dilakukan untuk memastikan bahan baku (limbah kayu) merupakan bahan yang masih bisa dimanfaatkan dan memiliki kualitas baik, pemilihan kayu

Dengan diberikan teks percakapan berkaitan dengan hidup rukun yang mengandung ungkapan, siswa dapat menirukan ungkapan dalam teks percakapan tersebut dengan

Berdasarkan hasil analisis kebutuhan, perancangan, implementasi dan pengujian yang telah dilakukan, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:. Perancangan

Sumari (Tergugat/Terbanding) yang berupa obyek sengketa, akan tetapi para Penggugat/para Pembanding bermaksud menarik kembali hibah yang telah diberikan kepada

 If the shape is known to be nonnormal, but the sample contains at least 30 observations, the central limit theorem guarantees the sampling distribution of the mean follows a

Dengan menggunakan perpustakaan berbasis web e-library maka pengakses akan bertambah luas dan tidak lagi terhalang oleh waktu jarak ,dan pengakses dimana saja di Indonesia