• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sastra sebagai Dasar Pendidikan Bangsa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sastra sebagai Dasar Pendidikan Bangsa"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

M akalah dalam Sem inar Nasional “ Pengajaran Bahasa Asing dan Pendidikan Karakt er” , Jurusan Pendidikan Bahasa Jerm an, Fakult as Bahasa dan Seni, UNY pada tanggal 10 Novem ber 2011.

Sastra sebagai Dasar Pendidikan Karakter Bangsa

Oleh : Dian Sw andayani

St af Pengajar Jurusan Pendidikan Bahasa Prancis FBS UNY diansw andayani_uny@yahoo.co.id

Abstrak

Pendidikan karakt er m erupakan isu st rat egis bagi perkem bangan bangsa di t engah m araknya arus globalisasi yang t elah banyak m em beri perubahan dalam kehidupan berm asyarakat . Dalam arus globalisasi yang berlangsung sangat cepat ini, perubahan yang t erjadi just ru memiliki kecenderungan m engarah pada krisis m oral. Ham pir sem ua elemen bangsa m erasakan adanya krisis m oral dan akhlak saat ini. Art ikel ini berusaha menaw arkan solusi pendidikan karakt er yang efekt if dalam rangka mem bent uk karakt er bangsa. Sast ra, sebagai produk budaya, mem iliki pot ensi dalam m engem bangkan nilai-nilai karakt er bangsa dengan menyuarakan nilai-nilai et ika, norm a, pendidikan dan pengajaran di dalam nya. Sast ra m em beri kesem pat an dalam m enanam kan nilai-nilai m oral sejak dini. Nilai-nilai m oral sepert i kejujuran, kepat uhan, kesant unan, keram ahan, keberanian, kem andirian dan lain sebagainya banyak dit em ukan dalam berbagai karya sast ra, khususnya cerit a at au dongeng yang diperunt ukkan unt uk dibaca anak-anak. Dalam hal ini sast ra m erupakan salah sat u sarana dalam m em bent uk perw at akan at au karakt er seseorang. M elalui art ikel ini diharapkan pendidikan karakt er bangsa dapat dicapai m elalui pembacaan sast ra sejak dini.

Kata-kata kunci : karakt er, sast ra, m oral.

1. PENDAHULUAN

(2)

Sebuah keluarga di aw al abad ke-21 dit andai dengan hubungan ant ar-anggot anya yang t ersebar di berbagai wilayah dunia. Unt uk berkom unikasi, m ereka t erhubung oleh seperangkat alat elekt ronik. Anak-anak m ereka t idak lagi berbahasa Indonesia dan berbudaya Jaw a. M ereka adalah anak-anak dunia yang mengenal berbagai pengaruh budaya dunia t em pat m ereka t um buh dan bersinggungan dengan budaya lain yang m ereka singgahi. Bahasa m ereka t idak lagi Jaw a at au Indonesia, t et api m ereka m ahir m em anfaatkan bahasa int ernasional unt uk berkom unikasi. M ereka bahkan m enikah dengan orang-orang dari benua yang berbeda. Fenom ena sem acam it ulah yang m enandai kehidupan budaya orang-orang di milenium ket iga.

Dalam arus pert ukaran kebudayaan yang berlangsung secara cepat ini, m asing-m asing individu akan bersinggungan dengan kebudayaan lain. Akan t erjadi akult urasi, penyebaran pengaruh, at aupun adopsi dan adapt asi suat u budaya oleh budaya lain. Perm asalahannya, Indonesia sebagai negara berkem bang dan berada dalam persim pangan kebudayaan dunia sepert i yang dikem ukakan oleh Denys Lom bard (2000:11—39) sebagai Le Carrefour Javanais.

Dalam sejarahnya, sepert i yang dikem ukakan oleh Lom bard (2000:11—39) dalam buku Nusa Jawa: Silang Budaya, Kajian Sejarah Terpadu; Indonesia selam a ini t elah m endapat pengaruh dari budaya-budaya besar dunia seperti India, Cina, Islam, dan Barat . Kini t am paknya proses it u m asih t erus berlangsung. Kondisi t ersebut t elah m enem pat kan budaya asing pada posisi st rat egis yang m em ungkinkan pengaruh budaya it u m em asuki berbagai elem en kehidupan bangsa t erm asuk perkem bangan sast ra di Indonesia.

Selain it u, reform asi yang bernafaskan kebebasan t elah m em baw a perubahan sist em pem erint ahan dari sent ralist ik ke desent ralist ik. Lebih dari it u perubahan akibat dam pak bencana alam ,sepert i banjir, t anah longsor, gem pa bum i, gunung m elet us dan t sunami t elah m em bawa dam pak kesulit an t ersendiri bagi m asyarakat . Pot ret bangsa Indonesia kini bisa dikat akan carut -m arut dala-m kait annya dengan dekadensi -m oral. Berbagai kasus pe-m bobolan bank, korupsi, kolusi, penyuapan, penyalahgunaan w ew enang kekuasaan, kekacauan prakt ik penegakan hukum dan set um puk persoalan lainnya kini m arak t erjadi. Bangsa ini, dengan kat a lain, t engah m engalam i krisis m oral. Art inya, kini banyak dit em ukan m anusia-manusia berm ent al am oral, menghalalkan segala cara t anpa rasa m alu, gila jabat an dan kehorm at an dan m am pu m eninggalkan rasa-rasa kem anusiaan. Ini lah fenom ena yang sedang dihadapi bangsa ini.

(3)

kem anusiaan—kali ini dit em pat kan sebagai “t he prime value” unt uk m engasah dan m engolah rasa kepekaan m anusiawi. M elalui sast ra, kit a dapat belajar m enum buhkan rasa kem anusiaan yang bersifat universal. Sast ra menaw arkan kisah-kisah yang m am pu merangsang pem bacanya unt uk bereksplorasi m engenai kebenaran yang hakiki dan bercerm in secara langsung t erhadap dirinya. Pem bacaan sast ra t ernyat a t idak saja sekedar m endapat kan hiburan sem at a (t he pleasure of t he t ext) t et api juga m am pu m encari m akna dan nilai-nilai m oral yang ada di dalam nya.

Teeuw m enyat akan bahw a sast ra t idak lahir dari kekosongan budaya. Art inya, proses pencipt aan karya sast ra t idak t erlepas begit u saja dari nilai-nilai dan norm a-norm a yang t um buh dalam m syarakat nya. Fenom ena kehidupan sosial suat u m asyarakat dalam sat u kurun w akt u t ert ent u t ercerm in pada karya-karya sast ra yang lahir pada kurun w akt u it u. Dalam hal ini, jelaslah bahw a sast ra m am pu m enanamkan, m enum buhkan dan m engem bangkan kepekaan t erhadap norm a-norm a yang dalam m asyarakat nya, baik dalam kont eks individual m aupun sosial. M elalui sast ra lah orang dapat m engident ifikasi perilaku dan karakt er m asyarakat , bahkan dapat m engenali budaya m asyarakat pendukungnya. Dapat dikat akan sast ra m emiliki peranan yang cukup pent ing dalam m engem bangkan nilai-nilai m oral, sosial dan karakt er kepribadian seseorang.

2. Sastra sebagai alternatif Pembentuk Karakter Kepribadian

Tujuan pendidikan di Indonesia secara um um adalah unt uk m encerdaskan kehidupan bangsa, m engem bangkan kem am puan dan w at ak sert a peradaban bangsa yang berm art abat dalam rangka m encerdaskan kehidupan bangsa. Selain it u juga unt uk m engem bangkan pot ensi pesert a didik agar menjadi m anusia yang beriman dan bert akw a kepada Tuhan Yang M aha Esa, berakhlak m ulia, sehat , berilm u, cakap, kreat if, m andiri dan m enjadi w arga Negara yang dem okrasi dan bert anggung jaw ab.

Dalam kait annya dengan t ujuan pendidikan kit a t ersebut t am paknya upaya pem bent ukan karakt er kepribadian seseorang harus dim ulai sejak dini at au pada m asa anak-anak. M asa kanak-kanak seseorang m erupakan t ahapan aw al yang dapat m enent ukan perkem bangan m asa dew asanya nant i. Anak, dalam proses perkem bangannya m enjadi dew asa, adalah individu yang duduk di bangku sekolah dasar yang berusia sekit ar 6 hingga 12 t ahun. Piaget dalam bukunya Piaget ’s Theory

(4)

berim ajinasi hingga merangsang daya analisis nya dalam m enyelesaikan m asalahnya yang ada. Sem ent ara it u, pilihan bacaan anak harus disesuaikan dengan usia anak yang m am pu m em berikan kesenangan at au fun dengan gaya bahasa sehari-hari dan t idak kaku.

Dalam hal ini, peran sast ra dalam m em bent uk generasi yang m emilki karakt er kuat yang akan dat ang sepert inya perlu direalisasikan sejak dini. Sast ra yang m enyenangkan dan sesuai dengan perkem bangan karakt er anak m erupakan salah sat u sarana unt uk m enjadi anggot a m asyarakat yang baik dan berguna dalam kehidupan. Setiap kit a m em baca sast ra, sebet ulnya kit a akan m endapat kan t iga hal. Pert ama, kesenangan, kedua, peget ahuan dan ket iga adalah nilai-niai at au norm a. It u sebabnya sast ra t et ap diperlukan dan t erus m enerus dibaca. Dengan m em baca sast ra kit a diharapkan akan m am pu m em aknai hidup dan kehidupan sepert i m elalui karya yang kit a baca t ersebut . Dalam hal ini t ent u saja diperlukan pem aham an akan perkem bangan anak secara kognit if, sosial dan m oral unt uk m enilai, m emilih, dan m engapresiasi karya sast ra yang dit ulis dan diberikan unt uk m ereka. Pilihan karya sast ra yang dibaca anak-anak, apa pun t eori yang m elandasinya, akan bersangkut an dengan apa yang disebut dengan pendidikan. Art inya, m elalui karya sast ra yang m ereka baca ot om at is m uncul seperangkat penget ahuan dan pendidikan yang secara um um dapat dit erjem ahkan sebagai pem bekalan hidup unt uk m asa depan nya.

Sebuah bacaan, t erm asuk sast ra, m em punyai andil yang cukup besar dalam m em pengaruhi pem bacanya. Art inya, t erjadi hubungan dialogis ant ara sast ra dan pem bacanya. Dengan demikian, perlu adanya seleksi bacaan sast ra yang baik unt uk dikonsum si oleh anak-anak. Dalam M ajalah Ekspresi edisi XXIV (2011:14-15) diungkapkan bahw a penilaian “ baik” di sini bisa dikat akan bersifat relat if. Cerit a sast ra yang baik paling t idak m am pu m em beri kesenangan pada anak dan sesuai dengan usianya. Lebih lanjut , isi cerit a sast ra yang baik sebaiknya juga t idak m engandung unsur SARA, pornografi sert a bahasa yang disam paikannya t idak kasar dan kot or. Hal t ersebut sesuai dengan norm a dan nilai-nilai yang selam a ini dianut bangsa Indonesia yang m enjunjung t inggi nilai m oral dan budi pekert i.

(5)

posit if yang diharapkan dapat t erw ujud dalam perbuat an, perkat aan, pikiran, sikap, perasaan dan kepribadian seseorang.

Pada dasarnya karakt er seseorang erat kait annya dengan dim ensi m oral. M eskipun set iap individu m emiliki penilaian t ersendiri t erhadap dim ensi m oral akan t et api int inya t et ap m emilki dim ensi m oral yang bersiat universal, sepert i kejujuran t erhadap Tuhan, orang lain dan lingkungannya t em asuk kepada dirinya sendiri. Fenom ena sosial yang berkem bang akhir-akhir ini t am paknya sudah menam pakkan adanya berbagai penurusan dekadensi m oral. M ungkin gejala t ersebut sudah sam pai pada t araf yang m eresahkan. M araknya kasus korupsi, pornografi, narkoba hingga t aw uran kini sudah m erupakan kasus yang setiap hari kit a dengar dan hadapi.

Krisis m oral demikian t am paknya disebabkan oleh minim nya pendidikan budi pekert i at au karakt er seseorang sejak dini. Pem bent ukan karakt er kebangsaan t ent u saja harus dim ulai dengan penanam an nilai-nilai luhur budi pekert i dan penerapan karakt er luhur dalam kehidupan sehari-hari sejak dini. Penanam an nilai-nilai luhur budi pekert i m erupakan proses dalam hidup. Hal t ersebut dapat diberikan secara t erencana dan berkelanjut an sejak usia dini, pada t ahap aw al perkem bangan usia anak. Dengan dem ikian, m unculnya krisis m oral pada hakikat nya dapat dielim inasi dengan pendidikan moral melalui pem bacaan sast ra.

3. Kegiatan Bersastra sebagai Penanaman Pendidikan Karakter

M oral dalam sast ra pada um um nya berisi t ent ang pandangan hidup dan nilai-nilai kebenaran. Sast ra m enaw arkan m odel kehidupan yang diidealkan oleh pengarangnya m elalui penerapan m oral dalam sikap dan t ingkah laku para t okohnya. Sast ra dalam hal ini berfungsi sebagai m edia penerapan karakt er luhur budi pekert i dalam kehidupan sehari-hari. Dalam sast ra dapat dit em ukan gam baran perilaku dan karakt er m asyarakat , bahkan dapat dikenali budaya m asyarakat pendukungnya. M elalui kegiat an bersast ra berupa pem bacaan karya sast ra, seseorang dapat m engam bil m anfaat dari hasil pem bacaan, dengan cara m encat at nilai-nilai m oral yang dit aw arkan. Nilai-nilai m oral yang baik dapat diadopsi dalam kehidupan berm asyarakat dan nilai-nilai yang buruk bagi perkem bangan m oral dapat dit inggalkan.

(6)

dem ikian, kedua fungsi sudah m enjadi kesat uan yang t idak bisa diganggugugat . Penekanan pada salah sat u fungsi sast ra t ersebut akan m em buat sast ra hanya sebagai t eks propaganda dan t am pak t idak alam iah.

Dalam m enanamkan pendidikan karakt er m elalui pem bacaan sast ra sejak usia dini diperlukan pilihan bacaan sast ra yang sesuai dengan kehidupan anak yang khas sekaligus kom pleks. It u lah sebabnya pilihan bacaan sast ra unt uk anak bukan saja bersifat m enghibur dan m enyenangkan t et api t et ap bersifat m endidik sepert i yang sudah dikemukakan di at as. Pada um um nya cerit a sast ra berbent uk dongeng bagi anak pada usia dini at au pada t ahap aw al perkem bangannya selain m am pu berfungsi m enghibur juga m am pu m em berikan ajaran nilai-nilai m oral di dalam nya. M isalnya bet apa m engasikkan saat kit a disuguhkan cerit a dongeng sepert i Cinderella, Put ri Salju, Baw ang M erah Baw ang Put ih, Si Kabayan, Pet ualangan Sinbad. Dongeng-dongeng t ersebut m em iliki kedua fungsi sast ra t ersebut . Diharapkan dengan m em baca cerit a-cerit a dongeng, seorang anak m am pu m engint ernalisasi nilai-nilai m oral dalam pikiran alam baw ah sadarnya.

Hingga saat ini t erdapat beragam buku bacaan yang sengaja diperunt ukkan unt uk anak dari berbagai t ahapan usia. Ada bacaan khusus unt uk anak usia dini dengan penyam paikan konsep yang sengaja dirancang unt uk m engakom odasi selera dan kebut uhan pem bacanya. Ada pula buku unt uk anak usia sekolah dasar dengan m engangkat t em a-t em a sederhana di lingkungan rum ah, sekolah, dan akt ifit as yang digem arinya. Dit em ukan banyak pula buku yang m engangkat t em a-t em a pet ualangan. Banyaknya genre sast ra unt uk anak diharapkan m enim bulkan daya im ajinasi, kreat ivit as dan m em unculkan m inat besar unt uk t erus m em baca. Selain it u t ent u saja penanam an nilai-nilai m oral yang dapat dicapai m ereka m elalui proses yang t idak bisa dikat akan singkat . Seorang filsuf t erkenal Prancis, Jean Jacques Rousseau (1712-1778) m enekankan pent ing nya perkem bangan m oral daam kait annya dengan pilihan bacaan unt uk anak. M enurut Rousseau, pilihan bacaan sast ra unt uk anak bukan lagi m elulu didakt is t et api mengut am akan sast ra fant asi yang menarik bagi im ajinasi anak dengan t ujuan ut am a m enghibur. Nilai-nilai m oral yang ada di dalam bacaan sast ra t ersebut t idak perlu disam paikan secara eksplisit nam un dapat disam arkan dalam berbagai rangkaian perist iw a cerit a di dalam nya at au bersifat im plisit . Pem ilihan bacaan sast ra sepert i yang dikem ukakan di at as berkait an dengan t ahapan anak usia dini yang merupakan m asa m engisi dan m enginvent aris berbagai nilai-nilai m oral.

(7)

non-bahasa. M eskipun diw ajibkan, t et api para sisw a m enikm ati buku-buku yang m ereka baca t ersebut dengan ant usias dengan cara yang m enyenangkan. Lalu kem udian apa yang t erjadi? Anak-anak t ersebut m erasa bangga dan percaya diri m enjadi bagian dari bangsa Belanda. M ereka kuat dan m andiri dalam m engat asi m asalah yang kem udian mereka hadapi.

Begit u pula hal nya dengan Taufik Ism ail yang m enyam paikan cara pandang baru dalam m em baca sast ra secara garis besar adalah bahwa pem baca dimint a mem baca langsung karya sast ra yang sudah t erlebih dahulu disediakan secara m enyenangkan dan gem bira. Dalam proses pem bacaan, segala penget ahuan t ent ang sejarah, t eori dan definisi bukan lah hal yang ut am a. Proses pem bacaan t ersebut diharapkan dapat m endidik karakt er dan mem bangun perilaku anak dengan m enyem aikan nilai-nilai luhur, sifat akhlak mulia pada bat in anak dan m em bekali m ereka dalam m enghadapi hidup m asa kini yang keras dan berubah.

Pem ikiran Taufik Ism ail berikut ini t am paknya perlu kit a renungkan agar kegiat an bersast ra m elalui pem bacaan sast ra t am pak m enyenangkan dan t idak m em bosankan. Tent u saja selanjut nya diharapkan nilai-nilai m oral yang ada di dalam cerita sast ra dapat dengan m udah t erint ernalisasi dalam diri pem baca, yang dalam hal ini adalah pem baca anak-anak usia dini.

4. Penanaman nilai-nilai moral dalam dongeng.

Tam paknya t idak ada sat u pun dari kit a yang t idak pernah m em baca at au m endengarkan cerit a at au dongeng dari khasanah sast ra Eropa sepert i Cinderella, Put ri Salju, Pinokio, dan Robin Hood. M eskipun kisah dalam dongeng t ersebut dikisahkan sebagai cerit a kisah orang dew asa, nam un sebagai anak-anak, sebagian besar dari kit a m engenalnya dengan baik dan m enikm at i nya sebagai kegiat an bersast ra. Kit a bahkan m ungkin dibesarkan oleh kisah-kisah dongeng t ersebut . Kisah-kisah sedih dan kisah pet ualangan m endebarkan dalam dongeng-dongeng t ersebut yang berakhir bahagia m em berikan kit a pelajaran agar m am pu m enhadapi kerasnya kehidupan, rela berkorban, t anggung jaw ab, penuh kasih sayang dan pem berani, t erut am a dalam m em bela sesam a yang lem ah.

(8)

dongeng-dongeng di berbagai t em pat .. Perulangan sem acam it u m enunjukkan adanya kesat uan, kesam aan, sekaligus perbedaan.,Perulangan it u pula yang menyebabkan dongeng sebagai kolekt if milik bersam a um at m anusia.

Dalam dongeng t am pak sekali ciri khas sebuah cerit a at au kisah yang diperunt ukkan unt uk anak. Perhat ikan kut ipan sinopsis singkat berikut ini yang diangkat dari karya t erjem ahan berjudul “ Si Blirik” .

Seekor it ik bernama Blirik yang menolak unt uk diajari ibunya cara menangkap ikan karena ia malas dan berharap ibunya saja yang t erus mencari makan unt uknya., Tet api anehnya, Blirik gemar melihat keluarga angsa yang gesit menangkap ikan. Ia bersekongkol dengan anak angsa untuk mencari ikan di hulu keesokan paginya. Si Blirik kemudian pergi ke hulu menemui anak angsa t anpa sepenget ahuan ibunya. Keduanya pun mencari ikan hingga akhirnya mereka t erpisah pergi mencari ikan di t empat bebeda. Dalam pet ualangannya, seekor ular menggigit seekor kat ak hingga mat i yang sebelumnya duduk di sebelah Blirik. Sejak perist iwa itu, sadarlah Blirik bahw a kalau bukan karena nasib kat ak yang sedang apes, maka kemungkinan besar dia lah yang mungkin jadi korban. Sambil ket akut an dan gemet aran, Blirik segera pulang ke rumah unt uk memint a maaf kepada ibunya sambil menangis t ersedu-sedu.Ket ika ibunya memanggil penuh saying dan perhatian, Blirik berjanji unt uk t idak mengulangi perbuat annya it u dengan pergi t anpa pamit dan berbohong.

Kisah t eladan di at as melalui t okoh binat ang m enggam barkan kisah yang khas dengan persoalan anak-anak dalam lingkungan pergaulannya. Seorang anak kerap ingin “ pergi dari rum ah” dan kem bali ke kehangat an dan rasa am an di t engah keluarganya dengan kesadaran baru at as bahaya yang ham pir m enim pa dirinya. Cerit a binat ang adalah salah sat u bent uk sast ra rakyat yang sangat popular. Tiap-t iap bangsa di dunia ini m em punyai cerit a binat ang at au yang lebih kit a kenal dengan ist ilah fabel. Cerit a ini seringkali dianggap sebagai cerit a t ert ua karena binat ang sebagai pem eran t okoh-t okoh dalam cerit a sudah sejak aw al m ula dihadapi dan bergaul dengan m anusia. Dongeng yang m engangkat t okoh hew an dalam kisahnya banyak dijum pai di berbagai t em pat di belahan dunia m ana pun. Ada yang mengam bil t okoh rubah, kancil, rusa, kua, ikan, anjing, kucing, keledai dan lain sebagainya. M elalui t okoh binat ang t am paknya proses int ernalisasi nilai-nilai m oral dapat dilaksanakan dengan m udah kepada pem baca usia dini.

Sebagaimam a ist ilah yang m enyebut kan bahw a sast ra m erupakan cerm in kehidupan, m aka m odel kehidupan yang dit aw arkan dalam sast ra dapat diadopsi dan dikem bangkan dalam kehidupan sehari-hari. Tent u saja nilai-nilai m oral yang t ercerm in dalam karya sast ra dipaham i, dihayat i, dan dit erapkan dalam kehidupan kit a berm asyarakat , berbangsa dan bernegara. Sebaliknya niai-nilai yang t idak sesuai dengan m oral m asyarakat dapat dit inggalkan para pem bacanya dan hanya dipaham i sekedar sebagai sebuah pem belajaran. Sebagai cont oh berikut ini disam paikan deskripsi singkat novel Uncle Tom’s Cabin karya Harriet Beecher St ow e yang m am pu m engubah mind-set

(9)

Novel Uncle Tom’s Cabin karya Harriet Beecher St ow e m erupakan novel yang bercerit a t ent ang kehidupan perbudakan di Am erika. Tokoh-t okoh cerit a sem acam Pam an Tom yang jujur, set ia dan bersahaja m enjadi t okoh sent ral cerit a dalam novel t ersebut . Ada pula George Harris, pria yang cerdas dan berbakat yang t inggal bersam a seorang ist rinya Eliza, perem puan rupaw an dan baik hat i, dan anak m ereka Harry. Novel ini secara det ail menggam barkan kejam nya penindasan m anusia t erhadap m anusia lain dan bet apa berharga m akna sebuah harapan. Penulis secara m emikat m am pu m enuliskannya secara gam bling, t ajam dan m enyent uh hat i. Int inya novel ini m enggam barkan perjalanan hidup orang-orang yang hidup dalam dunia perbudakan di Am erika dan berjuang unt uk m encapai kem erdekaan dari kejam nya penindasan rasial. Ket ika novel t ersebut dit ulis, di negara t ersebut t elah t erjadi perbedaan pendapat t ent ang penghapusan sist em perbudakan. Kelom pok yang set uju dengan adanya perbudakan adalah orang-orang kulit put ih yang t inggal di Amerika bagian selat an dan m emiliki banyak budak dalam mendukung perekonom ian m ereka. Sebaliknya kelom pok yang t idak set uju dengan adanya perbudakan t erdiri dari orang-orang kulit put ih yang t inggal di Amerika bagian ut ara didukung oleh kelom pok kulit hit am . Kem unculan novel Uncle Tom’s

Cabin yang m em iliki daya provokat if yang luar biasa kem udian m em unculkan perang saudara di

Am erika (Civil War). Dengan kat a lain novel Uncle Tom’s Cabin m erupakan novel yang m enyent uh perasaan yang sekaligua m em icu penghapusan perbudakan di Am erika Serikat .

Nilai-nilai m oral yang dit aw arkan dalam cerit a novel Uncle Tom’s Cabin m engacu pada hakikat hidup sesam a m anusia. M anusia m em punyai derajat yang sam a sebagai m ahluk Tuhan. Perilaku yang baik dan buruk lah yang m em bedakan m ereka sebagai m anusia sat u dengan yang lainnya.Sikap dan perilaku dalam kait annnya dengan niai-nilai m oral yang bersifat universal hanyalah sebuah m odel kehidupan dalam sebuah karya sast ra, yait u m odel yang harus dihindari bahkan m ungkin harus dit inggalkan pem baca.

5. Penutup

(10)

pelaku dalam proses t ransm isi dan t ransform asi nilai-nilai m oral dalam karya sast ra m enjadi sebuah kew ajiban yang nant inya akan m em bent uk bangsa yang t erdidik dan berkarakt er kuat .

Dari kut ipan dan deskripsi karya sast ra di at as yang berasal dari khasanah sast ra Barat yang m enjadikan karya sast ra dan kegiat an bersast ra sebagai salah sat u alt enat if dalam pem bent ukan karakt er bangasa. M engut ip w asiat Um ar bin Khat t ab bagi um at nya yang m enyebut kan “ Ajarilah anak-anakm u sast ra, karena sast ra m em buat anak yang pengecut m enjadi jujur dan pem berani” . Lebih lanjut Volt aire, seorang fisuf Prancis, m enyebut “ Bacaan sast ra yang im ajinat if sangat berart i dalam mem berikan t unt unan m oralit as” . Apa yang disebut kedua pakar t ersebut m enunjukkan bahw a sast ra yang im ajinat if mem punyai peran pent ing dalam pengem bangan karakt er anak sejak usia dini. Bacaan sast ra cukup efekt if dalam m enanam kan, m engajarkan dan m em ber t unt unan m oralit as yang nant inya dapat m em bent uk kepribadian anak.

Perhat ikan kut ipan karya sast ra berupa puisi karya penulis Chairil Anw ar berikut ini. Rasakan dan t em ukan nilai-nilai m oral apakah yang berproses dalam diri kit a m asing-m asing.

PRAJURIT JAGA M ALAM

Wakt u jalan.. Aku t idak t ahu apa nasib w akt u ? Pem uda-pem uda yang lincah yang t ua-t ua keras, berm at a t ajam

M im pinnya kem erdekaan bint ang-bint angnya kepast ian

Ada di sisiku selam a m enjaga daerah m at i ini Aku suka pada m ereka yang berani hidup

Aku suka pada m ereka yang m asuk m enem u m alam M alam yang berw angi mim pi, t erlucut debu … Wakt u jalan.. Aku t idak t ahu apa nasib w akt u !

DAFTAR PUSTAKA

Dam ono, Sapardi Djoko, 2011, Bahasa,Sast ra, dan Budaya Indonesia dalam Jebakan Kapit aisme, Universit as Sanat a Darm a Press: Yogyakart a.

Ism ail, Taufik, 2011. M enemukan kembali Esensi Kebudayaan Indonesia dalam Rangka M embent uk Karakt er Kebangsaan. M akalah. Non-cet ak.

Liao Hock Fang. 2011. Sejarah Sast ra M elayu Klasik.

Noor, Rohinah M .,2011. Pendidikan Karakt er Berbasis Sast ra. Ar-Ruzz M edia : Yogyakart a

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Hidrolisis pati ubi kayu (manihot Esculenta) dan Ubi Jalar (Impomonea balatas) menjadi glukosa secara Cold prosess dengan Acid Fungal Amylase dan Glucoamylase.. Bio

Sedangkan untuk mengetahui tingkat akuntabilitas tersebut, perlu adanya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) yang merupakan bahan utama untuk monitoring dan evaluasi

Berdasarkan hasil penelitian dan dilihat dari beberapa jawaban responden pada pertanyaan terbuka yang menjelaskan bahwa adanya M-BCA di lindungi oleh sistem yang

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada aspek kognitif maupun aspek afektif pada materi plantae kelas X.8 SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun Ajaran

Dengan ini diberitahukan bahwa setelah diadakan penelitian oleh panitia pengadaan barang / jasa konsultansi Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum Kab.. TANJUNG

Digital Repository Universitas Jember Digital Repository Universitas Jember... Digital Repository Universitas Jember Digital Repository

EFEKTIVITAS PERMAINAN D OBBLE UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KATA BEND A BAHASA JERMAN.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide- ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan