• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.Lampiran Perhitungan dan Gambar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "3.Lampiran Perhitungan dan Gambar"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

31

LAMPIRAN

1. PERHITUNGAN

A. ANALISA BILANGAN IOD BAHAN BAKU

a. Kebutuhan Reagen

 Na2S2O3.5H2O 0,1 N dalam 1000 ml

N = ��

x

1000 x valensi

0,1 = �� 248

x

1000

10000 x 2

gr = 24,8 gr  Indikator Amilum

Melarutkan 3 gram amylum dalam 100 ml aquadest panas (± 60oC),

dengan membuatnya menjadi pasta lebih dulu.

b. Perhitungan angka iod :

Angka iod dihitung untuk mengetahui jumlah ikatan rangkap dalam minyak

bahan baku. Angka iod dihitung menggunakan rumus sebagai berikut :

Angka Iod, AI (%-b) =

12,69 −

dengan

C = volume larutan natrium tiosulfat yang habis dalam titrasi contoh,

ml

B = volume larutan natrium tiosulfat yang habis dalam titrasi blangko,

ml

N = normalitas eksak larutan natrium tiosulfat

W= berat eksak contoh minyak yang ditimbang untuk analisis, gr

Bilangan iod minyak bahan baku :

C = 25,8 ml

B = 32,7

N = 0,1 N

W = 0,15 gr

Angka Iod, AI (%-b)

=

12,69 32,7−25,8 0,1

(2)

32

B. ANALISA BILANGAN EPOKSIDA

a. MENENTUKAN KONSENTRASI H2O2 dan ASAM FORMAT (HCOOH)

AWAL

 Konsentrasi H2O2

Kadar H2O2 = 50 %

ρ = 1,196 gr/ml BM = 34,01 gr/ mol

M = 1000 x ρ x �����

= 1000 x 1,196 x 0,5

34,01

= 2,178 mol/liter

 Konsentrasi Asam Format (HCOOH) Kadar HCOOH = 90 %

ρ = 1,227 gr/ml BM = 23,994 gr/ mol

M = 1000 x ρ x�����

= 1000 x 1,196 x 0,9

23,994

= 0,454 mol/liter

b. MENGHITUNG NILAI KONSTANTA KECEPATAN REAKSI (k)

- Variabel Suhu 30oC,

Waktu (jam) Bilangan Epoksida (%)

Bilangan epoksida

(Ep)

1 0,96 0,0096

2 1,23 0,0123

3 1,23 0,0123

4 1,01 0,0101

(3)

33

d(Ep )

dt = k1((H2O2)o-(Ep)) (HCOOH)o

Bila dilinierisasi akan diperoleh persamaan sebagai berikut :

ln[(H2O2)o – (Ep)] = -k1 . (HCOOH)o . t + ln (H2O2)o

= 0,778407025

Ep = bilangan epoksida tiap variabel waktu 1, 2, 3, dan 4 jam

Berdasarkan pedekatan Least Square, diperoleh konstanta m dan c, sebagai

berikut :

Dari data diatas diperoleh nilai m dan c :

(4)

34

Waktu (jam) Bilangan Epoksida

(%) Bilangan epoksida

1 1,00 0,0010

2 0,97 0,0097

3 1,07 0,0107

4 0,97 0,0097

Harga Konstanta kecepatan reaksi dapat diperoleh dari persamaan :

d(Ep )

dt = k1((H2O2)o-(Ep)) (HCOOH)o

Bila dilinierisasi akan diperoleh persamaan sebagai berikut :

(5)

35

(HCOOH)o = 0,454 mol/liter

ln (H2O2)o = ln (2,178)

= 0,778407025

Ep = bilangan epoksida tiap variabel waktu 1, 2, 3, dan 4 jam

Berdasarkan pendekatan Least Square, diperoleh konstanta m dan c, sebagai

berikut :

Dari data diatas diperoleh nilai m dan c :

(6)

36

- Variabel Suhu 50oC

Waktu (jam) Bilangan Epoksida

(%) Bilangan epoksida

1 1,09 0,0109

2 0,87 0,0087

3 1,02 0,0102

4 1,15 0,0115

Harga Konstanta kecepatan reaksi dapat diperoleh dari persamaan :

d(Ep )

dt

= k

1((H2O2)o-(Ep)) (HCOOH)o

Bila dilinierisasi akan diperoleh persamaan sebagai berikut :

ln[(H2O2)o – (Ep)] = -k1 . (HCOOH)o . t + ln (H2O2)o

dengan : y = ln[(H2O2)o – (Ep)]

m = -k1 . (HCOOH)o

x = t

c = ln (H2O2)o

dimana :

(H2O2)o = 2,178 mol/liter

(HCOOH)o = 0,454 mol/liter

ln (H2O2)o = ln (2,178)

= 0,778407025

Ep = bilangan epoksida tiap variabel waktu 1, 2, 3, dan 4 jam

Berdasarkan pendekatan Least Square, diperoleh konstanta m dan c, sebagai

berikut :

Suhu

(T)

Waktu (t)

(x)

ln[(H2O2)o –

(Ep)]

(y)

x.y x2

50oC

1 0.773389868 0.773389868 1

2 0.774404535 1.54880907 4

3 0.773712828 2.321138485 9

(7)

37

TOTAL 10 3.094620194 7.735789272 30

Dari data diatas diperoleh nilai m dan c :

n = 4

Persamaan Least square : y = -15,22424582.10-5 x + 0.774035655

Dimana : m = -k1 . (HCOOH)o

Sehingga : k1 = - m/(HCOOH)o

= -(-15,22424582.10-5)/0,454

= 0.0003353358 (dm3mol-1s-1)

c. MENGHITUNG NILAI FREKUENSI TUMBUKAN (A) DAN ENERGI

AKTIVASI (Ea)

Berdasarkan persamaan Arrhenius :

k = A.e –E/RT

dapat dihitung nilai A dan Ea dengan melinierkan persamaan tersebut menjadi

:

ln k = ln A – E/RT

(8)

38

303 0.000152386 0.00330033 -8.789091448 -0.029006902 1.08922E-05

313 1.01755E-05 0.003194888 -11.49552825 -0.036726927 1.02073E-05

323 0.000335336 0.003095975 -8.000378107 -0.024768972 9.58506E-06

TOTAL 0.009591193 -28.28499781 -0.090502802 3.06846E-05

Dari data diatas diperoleh nilai m dan c :

n = 3

Persamaan Least square : y = -3535.140592x + 1.873739821

Dimana : m = -E/R

= exp (1.873739821)

(9)

39

2. GAMBAR-GAMBAR SAAT PENELITIAN

Gambar L.1 Hasil reaksi Gambar L.2 Hasil reaksi

terdispersi

Gambar L.3 Hasil dekantasi Gambar L.4 Hasil dekantasi

(10)

40

Gambar L.5 Distilasi Gambar L.6 Distilat

(11)

41

Gambar L.9 Titik Akhir Titrasi 1 Gambar L.10 Penambahan Amylum

Gambar L.11 Titik Akhir Titrasi Gambar L.12 Penambahan amylum

(12)

42

Gambar L.13 TAT pada uji bil.Iod Gambar L.14 Minyak hasil netralisasi

Gambar

Gambar L.1  Hasil reaksi

Referensi

Dokumen terkait

Titik leleh minyak dan lemak bergantung pada strukturnya, biasanya titik leleh meningkat karena bertambahnya jumlah atom karbon, banyaknya ikatan rangkap dua karbon dalam

Kandungan asam lemak tidak jenuh atau ikatan rangkap pada asam lemak oleat dan linoleat pada minyak kelapa sawit dapat digunakan sebagai bahan pembuatan

Sebagai perbandingan, dalam penelitian ini perlu dilakukan kajian terhadap perubahan bilangan iod bahan baku minyak dan produk transesterifikasinya, jika nantinya akan

Tingkat konsumsi bahan bakar minyak (dalam liter/km) untuk setiap jenis kendaraan yang dikaji dapat dihitung dengan mengikuti persamaan (6) yang sesuai dan memasukkan

Tingkat konsumsi bahan bakar minyak (dalam liter/km) untuk setiap jenis kendaraan yang dikaji dapat dihitung dengan mengikuti persamaan (6) yang sesuai dan

Hasil dari pengujian yang telah dilakukan adalah sistem mampu menghasilkan standar bahan baku per unit untuk mengetahui setiap unit bahan baku membutuhkan harga

Minyak merupakan bahan cair dikarenakan rendahnya kandungan asam lemak jenuh dan tingginya kandungan asam lemak yang tidak jenuh, yang memiliki satu atau lebih ikatan

EOQ digunakan untuk mengetahui persediaan pengamanan jumlah bahan baku dan bahan penolong dalam perusahaan untuk dapat menjamin kelancaran produksinya serta dapat mengetahui titik