DISKUSI
Pertanyaan :
a. Sudarmanto (Dinas Kehutanan Kabupaten Ciamis)
- Apabila kita berbicara tentang rakyat, maka persoalan yang sebenarnya adalah bagaimana usaha kita untuk pencerdasan rakyat. Ada kekeliruan dan kegagalan dalam pembangunan
hutan terutama untuk hutan rakyat. Salah satu contoh, data tentang hutan rakyat tidak ada di
kehutanan. Di samping itu, kelompok tani hutan tidak pernah tahu persis potensi yang
dimilikinya sehingga susah untuk ditanyakan potensi sebenarnya. Dengan demikian,
sebenarnya diperlukan adanya suatu sistem monitoring data tentang hutan rakyat.
b. Sri Nugroho Marsoem (Fahutan UGM)
- Bagaimana mekanisme dan monitoringnya apabila rakyat mau menebang?
- Bagaimana kelembagaan tata usaha kayu dari hutan rakyat?
c. Nursamedi (Lokalitbang Hutan Monsoon, Ciamis)
- Permasalahan hutan rakyat ada dari hulu sampai ke hilir. Diantaranya yang penting adalah keterbatasan lahan yang disediakan untuk hutan rakyat. Selama ini luasan hutan rakyat yang
diperbolehkan adalah 0.25 ha sampai 0.50 ha yang sebetulnya kurang memadai untuk
mendukung pembangunan hutan rakyat yang lestari. Diusulkan untuk diadakan reformasi
dalam bidang agraria seperti yang terjadi di China di mana masyarakat diberikan hak untuk
mengelola lahan hutan negara. Permasalahan lain untuk hutan rakyat adalah pemilihan model
agroforestry yang secara maksimal paling bisa mendukung.
- Untuk Tata Usaha Kayu, memang selama ini yang dianut adalah prinsip ”praduga bersalah” bukan prinsip ”praduga tak bersalah”. Untuk SKAU akan menjadi persoalan karena banyak
kepala-kepala daerah yang tidak/kurang memiliki visi kehutanan.
d. Suherman, Dinas Kehutanan Prov. Jawa Barat
- Hutan rakyat itu melibatkan banyak pihak. Dengan luas lahan hanya 0.25-0.50 ha, akan kurang mendukung apabila berorientasi bisnis.Perlu diperhatikan bahwa masyarakat hanya
memikirkan kelestarian pendapat. Apabila dia merasa untung terus, maka usaha tsb akan
- Data hutan rakyat mungkin perlu diklasifikasi dan realisasinya di lapangan diperhatikan seperti apa. Kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan jangan sampai menjadi tanggung jawab
kehutanan saja.
- Pihak luar Dephut tidak mengetahui bahwa hutan rakyat itu sangat menguntungkan, maka hal ini perlu didiseminasikan ke luar.
- Tata usaha kayu SKAU, pada prinsipnya bagus untuk membantu rakyat. Akan tetapi, SKAU bisa menjadi masalah karena jarak pengambilan dokumen yang cukup jauh sehingga bisa ada
oknum yang memanfaatkan. Contoh: kasus di Tasikmalaya.
- Di Jawa Barat dikeluarkan kebijakan bahwa untuk kayu sengon tidak diperlukan tata usaha kayu. Mengapa tata usaha kayu rakyat tidak mengikuti aturan perdagangan yang dikeluarkan
untuk beras, padahal sama-sama merupakan komoditi masyarakat?
e. Triwahyu (Sekretariat Badan Litbang Kehutanan)
- Untuk proyek Gerhan, apakah sudah ada success story dan apa ada insentif untuk petani yang mengembangkan hutan rakyat ?
f. Nurrahmat (Dinas Kehutanan Kabupaten Sukabumi)
- Peraturan baru yang mengatur TUK kayu asal hutan rakyat (P. 51) mengapa hanya memuat 3 komoditi saja?
- Pada P.55 diatur mengenai faktur dan SKSKB. Kenapa kayu bulat dari perum perhutani bisa menggunakan hanya faktur sedangkan kayu asal hutan alam dan hutan rakyat harus diatur
dengan SKSKB?
Jawaban :
a. Yulinda Rudjito (Direktorat Bina Perhutanan Sosial)
- Untuk Pak Sudarmanto, saya setuju dengan perihal pencerdasan masyarakat seperti yang dikatakan oleh Pak Sudarmanto. Suatu kegiatan kehutanan, dimanapun dilaksanakan,
masyarakat memang harus diberdayakan dan memahami betul kegiatan tersebut. Selain itu,
untuk hutan rakyat, memang, penguatan kelembagaan juga diperlukan.
- Untuk Pak Sri Nugroho, selama ini penebangan di hutan rakyat pada umumnya adalah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pengaturan rotasi tebangan memang sebaiknya ditujukan
untuk kelompok-kelompok masyarakat yang membentuk suatu unit usaha bersama-sama
dengan melihat daur tanaman tersbeut pula. Dengan demikian, akan terjadi pula penguatan
- Untuk hutan rakyat, perlu diupayakan penguatan kelembagaan dengan cara membentuk kelompok-kelompok. secara bertahap kemudian dilatih agar menjadi mandiri. Support dari
Dephut dapat berupa pemberian bibit-bibit unggul, pelatihan kelompok-kelompok, dan
sebagainya.
- Data tentang hutan rakyat memang masih sebagian saja, dan sebagian besar berasal dari jawa. Untuk itu, memang perlu diadakan evaluasi kembali, terutama apabila nantinya ada masalah.
Rehabilitasi hutan dan lahan tidak hanya melibatkan Dephut semata, akan tetapi di daerah
juga melibatkan, terutama, kepala-kepala dinas.
- Untuk Ibu Triwahyuni, Program Gerhan baru berjalan 2 tahun, jadi sampai dengan saat ini masih sampai pada tahap monitoring/evaluasi.
b. Harry Budhi Prasetyo (Direktorat Bina Iuran Kehutanan dan Peredaran Hasil Hutan)
- Kayu asal hutan rakyat tidak boleh diperlakukan sama dengan kayu asal hutan negara. Contohnya: sekarang kayu asal hutan-hutan rakyat jawa timur dibuat dalam bentuk vinir dan
dibawa ke luar jawa untuk menyuplai industri di sana seperti plywood. Plywood yang
dihasilkan 70% core terdiri atas vinir sengon, vinir meranti hanya digunakan untuk
mengemas. Model kemitraan ini disebut sebagai outsourcing model atau model bapak
angkat, dimana pemilik-pemilik hutan-hutan rakyat difasilitasi oleh pihak industri yang
terlibat.
- Dalam tata usaha SKAU, fungsi Kepala desa adalah untuk meyakinkan bahwa kayu itu benar-benar berasal dari daerahnya.
- Bila ada tumpukan kayu ditemukan di jalan dan tidak dilengkapi dokumen-dokumen yang diperlukan untuk keabsahannya, kayu itu akan disetor ke negara apabila tidak ada yang
mengakuinya. Akan tetapi, apabila ada yang mengakuinya, maka akan diproses sesuai hukum
yang berlaku.
- Untuk pemberian hak kelola atas lahan negara, hal ini bisa difasilitasi dan berarti negara akan mendapatkan income tambahan. Kayu yang dihasilkan dari hutan negara ini tetap harus
menggunakan dokumen-dokumen SKSHH.
- Adanya tata usaha kayu asal hutan rakyat justru didukung oleh kepala-kepala dinas yang saat itu diundang untuk diskusi.
- Untuk komoditi pada P.51, nanti akan dilengkapi kembali.
- SKSKB untuk kayu bulat asal hutan negara berlaku sampai tiba di wilayah pengolahan. Nanti di wilayah tersebut akan diganti dengan faktur.
4. Diskusi
Pertanyaan :
Sri Nugroho Marsoem (Fahutan UGM Yogyakarta)
- Pengaturan rotasi untuk hutan rakyat apa tidak akan menggoyahkan?. Di Yogyakarta, penebangan hutan rakyat pada umumnya dilakukan dengan tidak melihat faktor umur.
- Peralatan penebangan untuk daerah-daerah padat penduduk apa tidak akan menambah biaya, kenapa tidak dibuat peralatan pengolahan?
Tanggapan/Jawaban :
Wesman Endom (Pusat Litbang Hasil Hutan)
- Peralatan EXPO-2000 juga dapat digunakan untuk proses pengolahan limbah.
- Pengetahuan yang mungkin perlu diberikan ke masyarakat, antara lain :cara estimasi volume pohon berdiri dan memperkirakan nilai jual suatu jenis yang ditanam bila telah sampai waktunya
ditebang.
- Untuk data hutan rakyat, sebaiknya dari desa sendiri harus mempunyai data-data tentang kepemilikan dan baru diserahkan. Jadi sebaiknya, hal ini harusnya merupakan tugas Dinas