• Tidak ada hasil yang ditemukan

Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

(1)

ILMU ORGANISASI

ILMU ORGANISASI

ILMU ORGANISASI

ILMU ORGANISASI

DDA 301

DDA 301

SEMESTER

SEMESTER

GENAP

GENAP

PROGRAM STUDI

PROGRAM STUDI

PEND. ADMINISTRASI

PEND. ADMINISTRASI

(2)

Konsep Dasar Organisasi

Secara etimologis:

Organum

(Latin);

organon

(Yunani) berarti

alat, anggota, bagian, atau badan.

Tiga macam pendapat ttg organisasi:

kumpulan orang

proses pembagian kerja

(3)

UNSUR DASAR

ORGANISASI

Sekelompok orang

Kerjasama

(4)

Pengertian Organisasi

Sistem saling pengaruh antar orang dalam

satu kelompok dalam rangka mencapai

tujuan tertentu

(5)

Organisasi

Organisasi

sebagai

sebagai

Sistem

Sistem

Sistem:

Sistem:

Sekumpulan elemen yang

Sekumpulan elemen yang

saling

saling

berinteraksi dalam

berinteraksi dalam

suatu kesatuan yang utuh

suatu kesatuan yang utuh

&

&

secara

secara

simultan berproses ke

simultan berproses ke

arah tercapainya tujuan

arah tercapainya tujuan

tertentu

tertentu

A

B C

(6)

ORGANISASI DLM KONTEKS SISTEM

K O N T E K S

INPUT -RAW -INSTR.

PROSE S

OUT PUT

O U T C O M E

LINGKUNGAN

(7)

Tipe Sistem

S. tertutup: sistem yang ‘tidak’ merespon

segala sesuatu di luar dirinya sendiri

S. terbuka: sistem yang dalam

melaksanakan kegiatannya merespon

pengaruh luar (lingkungan)

(8)

Organisasi Sebagai

Sistem

Bertujuan menciptakan nilai

(9)

Teori Organisasi

Teori Organisasi

Teori Klasik

Teori Klasik

Teori Neo klasik

Teori Neo klasik

(10)

TEORI KLASIK

TEORI KLASIK

Teori klasik berkembang dalam tiga jalur:,

Teori klasik berkembang dalam tiga jalur:,

birokrasi

birokrasi

manajemen ilmiah

manajemen ilmiah

(scientific

(scientific

management)

management)

teori administratif

teori administratif

Birokrasi dicirikan oleh antara lain:

Birokrasi dicirikan oleh antara lain:

aturan yang tegas, impersonal,

aturan yang tegas, impersonal,

objektivitas

(11)

TEORI KLASIK

TEORI KLASIK

Manajemen ilmiah (F.W. Taylor): konsep

Manajemen ilmiah (F.W. Taylor): konsep

yang meletakkan prinsip ilmiah (yang

yang meletakkan prinsip ilmiah (yang

diperoleh melalui penelitian) sebagai

diperoleh melalui penelitian) sebagai

acuan dalam menjalankan kerjasama

acuan dalam menjalankan kerjasama

Teori administratif

Teori administratif

mengkaji keefektifan

mengkaji keefektifan

kepemimpinan

kepemimpinan

menghasilkan

menghasilkan

sejumlah prinsip yang dikenal dengan

sejumlah prinsip yang dikenal dengan

prinsip manajemen yaitu:

prinsip manajemen yaitu:

planning,

planning,

organizing, staffing, directing,

organizing, staffing, directing,

coordinating, reporting, budgeting

(12)

SCIENTIFIC MANAGEMENT

• FW Taylor memperkenalkan prinsip-prinsip

manajemen ilmiah

(Principles of Scientific

Management

) yang membahas konsep

pengaturan tata kerja di perusahaan.

• Mengubah sikap antara pimpinan vs

bawahan.

• Menerapkan metode kerja baku yang paling

efisien (

time and motion study

); serta

pemberian insentif (

reward

) bagi karyawan

berprestasi.

TEORI KLASIK

(13)

Teori Klasik

Pendekatan ini mendapat kritik karena

para pekerja diperlakukan layaknya mesin

dengan pekerjaan yang sangat mekanistik.

Pekerjaan yang sangat mekanistik

(14)

Teori Neo klasik

Teori Neo klasik

Pendekatan ini muncul sebagai

Pendekatan ini muncul sebagai

kesimpulan dari serangkaian percobaan

kesimpulan dari serangkaian percobaan

yang dilakukan oleh Elton Mayo.

yang dilakukan oleh Elton Mayo.

Percobaan tersebut mempelajari

Percobaan tersebut mempelajari

pengaruh kondisi fisik ruangan tempat

pengaruh kondisi fisik ruangan tempat

bekerja dengan prestasi kerja.

bekerja dengan prestasi kerja.

Secara tidak sengaja, percobaan ini

Secara tidak sengaja, percobaan ini

menunjukkan bahwa

menunjukkan bahwa

faktor ikatan

faktor ikatan

sosial memiliki pengaruh terhadap

sosial memiliki pengaruh terhadap

prestasi kerja

(15)

Percobaan ini melahirkan pendekatan neo klasik;

Percobaan ini melahirkan pendekatan neo klasik;

karena memperhatikan aspek hubungan antar

karena memperhatikan aspek hubungan antar

manusia dalam organisasi, maka pendekatan ini

manusia dalam organisasi, maka pendekatan ini

kemudian dikenal sebagai pendekatan

kemudian dikenal sebagai pendekatan

hubungan kemanusiaan (

hubungan kemanusiaan (

human relation

human relation

).

).

Fokus pada aspek kemanusian berakibat pada

Fokus pada aspek kemanusian berakibat pada

kurang diperhatikannya aspek lain dari

kurang diperhatikannya aspek lain dari

organisasi sehingga hal ini menjadi kelemahan

organisasi sehingga hal ini menjadi kelemahan

dari pendekatan ini.

dari pendekatan ini.

(16)

Teori Modern

Pendekatan ini mampu menyatukan

keseluruhan pandangan dalam analisis

organisasi. Diawali dengan penelitian yang

dilakukan oleh Woodward (1950) di Inggris.

Penelitian ini menemukan bahwa

keberhasilan perusahaan ditentukan oleh

kelompok teknologi dengan karakteristik

yang bisa jadi berbeda dengan perusahaan

lain. Adaptasi terhadap lingkungan juga

(17)

Perbedaan

Perbedaan

Teori

Teori

modern dengan pendekatan

modern dengan pendekatan

lain:

lain:

organisasi merupakan sistem terbuka yang

organisasi merupakan sistem terbuka yang

dipengaruhi oleh lingkungan di sekitarnya dan

dipengaruhi oleh lingkungan di sekitarnya dan

sebaliknya

sebaliknya

keterbukaan dan ketergantungan terhadap

keterbukaan dan ketergantungan terhadap

lingkungan menyebabkan bentuk organisasi

lingkungan menyebabkan bentuk organisasi

harus disesuaikan dengan lingkungan

harus disesuaikan dengan lingkungan

organisasi tersebut

organisasi tersebut

Ketergantungan pada lingkungan menyebabkan

Ketergantungan pada lingkungan menyebabkan

pendekatan modern sering disebut sebagai

pendekatan modern sering disebut sebagai

pendekatan ketergantungan (

pendekatan ketergantungan (

contingency

contingency

).

).

Teori Modern

(18)

Segala sesuatu yang mencakup keseluruhan

Segala sesuatu yang mencakup keseluruhan

elemen yang terdapat di luar batas-batas suatu

elemen yang terdapat di luar batas-batas suatu

organisasi, yang mempunyai potensi untuk

organisasi, yang mempunyai potensi untuk

mempengaruhi sebagian ataupun organisasi

mempengaruhi sebagian ataupun organisasi

secara keseluruhan

secara keseluruhan

Lingkungan

(19)

Segmen-Segmen

Segmen-Segmen

Lingkungan

Lingkungan

A.

A.

Industri;

Industri;

B.

B.

Bahan baku;

Bahan baku;

C.

C.

Tenaga Kerja;

Tenaga Kerja;

D.

D.

Keuangan;

Keuangan;

E.

E.

Pasar;

Pasar;

F.

F.

Teknologi;

Teknologi;

G.

G.

Kondisi Ekonomi;

Kondisi Ekonomi;

H.

H.

Pemerintah;

Pemerintah;

I.

I.

Kebudayaan;

Kebudayaan;

(20)

Pengaruh lingkungan terhadap

Pengaruh lingkungan terhadap

organisasi dapat dianalis melalui

organisasi dapat dianalis melalui

dimensi kompleksitas dan stabilitasnya.

dimensi kompleksitas dan stabilitasnya.

Kedua dimensi ini menentukan besarnya

Kedua dimensi ini menentukan besarnya

tingkat ketidakpastian lingkungan yang

tingkat ketidakpastian lingkungan yang

harus dihadapi oleh organisasi

harus dihadapi oleh organisasi

Lingkungan

(21)

Kompleksitas Lingkungan (keragaman) Kompleksitas Lingkungan (keragaman)

 Heterogenitas atau banyaknya elemen-elemen Heterogenitas atau banyaknya elemen-elemen

eksternal yang berpengaruh terhadap berfungsinya eksternal yang berpengaruh terhadap berfungsinya suatu organisasi

suatu organisasi Stabilitas Lingkungan Stabilitas Lingkungan

 Kecepatan perubahan yang terjadi pada elemen-Kecepatan perubahan yang terjadi pada

elemen-elemen lingkungan elemen lingkungan

Ketidakpastian Lingkungan (

Ketidakpastian Lingkungan (UncertaintyUncertainty))

 Keadaan dimana pimpinan organisasi tidak mempunyai Keadaan dimana pimpinan organisasi tidak mempunyai

informasi yang cukup mengenai keadaan lingkungan informasi yang cukup mengenai keadaan lingkungan

Lingkungan

(22)

Ketidakpastian Lingkungan

(

Uncertainty

)

KETIDAKPASTIAN RENDAH KETIDAKPASTIAN AGAK TINGGI

Stabil

Stabilitas Lingkungan Elemen lingkungan: 1. jumlahnya sedikit

2. tidak berubah/berubah secara perlahan

Elemen lingkungan: 1. jumlahnya besar

2. tidak berubah/berubah secara perlahan

Labil

KETIDAKPASTIAN AGAK TINGGI KETIDAKPASTIAN TINGGI Elemen lingkungan: 1. jumlahnya sedikit 2. Selalu mengalami

perubahan

Elemen lingkungan: 1. jumlahnya besar 2. Selalu mengalami

perubahan

Sederhana

Kompleksitas

Kompleks

(23)

1. Ketergantungan Sumber

2. Struktur Organisasi

3. Elemen-elemen Perbatasan

(

Boundary spanning

)

4. Diferensiasi dan Integrasi

5. Karakteristik Struktur Internal Organisasi

6. Perencanaan dan Peramalan Masa Depan

(

Forecasting

)

(24)

Strategi

Pengendalian Lingkungan

Mengusahakan terciptanya hubungan

yang baik dengan elemen-elemen

terpenting dari lingkungannya

Membentuk lingkungan agar tidak

(25)

STRUKTUR ORGANISASI

Struktur organisasi adalah peta atau skema atau

kerangka kerjasama yang menggam-barkan

keseluruhan unit kerja, kegiatan serta proses

yang terjadi dalam suatu organisasi

DIREKTUR

KEPALA

DIVISI

KEPALA

DIVISI

(26)

Komponen Dasar

Struktur Organisasi

Pembagian Tugas­tugas Pada Suatu 

Organisasi

Hubungan Pelaporan Resmi (Hirarki, Rentang 

Kendali)

Pengelompokan Individu Menjadi Bagian­

bagian Dalam Organisasi Secara Keseluruhan

Sistem Hubungan Dalam Organisasi 

(Komunikasi, Koordinasi, Dan 

(27)

Bentuk Struktur Organisasi

Struktur Fungsional

Struktur Produk

(28)

Struktur Fungsional

Struktur organisasi mengelompokkan unit-unit yang

memiliki fungsi sama dalam satu bagian. Struktur ini

menuntut adanya keahlian fungsional, efisiensi dan

mutu pekerjaan yang baik. Tugas menjadi lebih

terfokus dan tidak ada keharusan untuk berkoordinasi

dengan bagian lain.

PIMPINAN

Bag. Penelitian dan Pengembangan

(PP)

Bagian Produksi

(PR)

Bagian Keuangan

(KU)

Bagian Pemasaran

(29)

Struktur Produk

Struktur organisasi yang mengelompokkan unit-unit

menurut jenis produknya. Struktur produk

pengelompokkannya juga bisa didasarkan atas jenis

layanan, pasar, konsumen, dll.

PIMPINAN

Produk 1 Produk 2 Produk 3

(30)

Struktur Campuran (Hibrida)

Struktur yang mengkombinasikan dua struktur dasar

organisasi dengan memperhatikan:

– fungsi-fungsi yang menuntut efisiensi ekonomis

dan spesialisasi teknis dikuasai organisasi

pusat (sentralisasi).

– fungsi-fungsi yang memiliki peran penting bagi

setiap produk dimiliki secara lengkap oleh

(31)

Model

Model

Struktur Campuran

Struktur Campuran

(Hibrida)

(Hibrida)

Kantor Pusat

PP KU Bag. Personalia

Produk 1 Produk 2

Bag. Pembelian Bag. Produksi Bag. Pemasaran

(32)

Struktur Matriks

Struktur Matriks

Struktur matriks memadukan keunggulan dari

Struktur matriks memadukan keunggulan dari

masing-masing struktur untuk menghasilkan

masing-masing struktur untuk menghasilkan

struktur organisasi yang mampu dengan cepat

struktur organisasi yang mampu dengan cepat

melakukan penyesuaian. Struktur matriks paling

melakukan penyesuaian. Struktur matriks paling

sesuai digunakan pada kondisi sebagai berikut:

sesuai digunakan pada kondisi sebagai berikut:

kebutuhan yang besar terhadap struktur

kebutuhan yang besar terhadap struktur

fungsional maupun produk yang selalu berubah

fungsional maupun produk yang selalu berubah

lingkungan organisasi bersifat komplek, penuh

lingkungan organisasi bersifat komplek, penuh

ketidakpastian dan seringkali berubah.

ketidakpastian dan seringkali berubah.

Perlunya sumber-sumber yang dimiliki oleh

Perlunya sumber-sumber yang dimiliki oleh

organisasi secara efisien

(33)

Model

Struktur Matriks

Pimpinan Organisasi

Pimpinan Produk

Pemasaran Produksi Pemasaran Pimpinan Fungsional

Produk 1

Produk 2

(34)

Keefektifan Organisasi

Keefektifan Organisasi

Tingkat keberhasilan sebuah

Tingkat keberhasilan sebuah

organisasi dalam mencapai

organisasi dalam mencapai

berbagai kriteria keberhasilan, a.l.

berbagai kriteria keberhasilan, a.l.

ketercapaian tujuan atau

ketercapaian tujuan atau

sasarannya, kemampuan

sasarannya, kemampuan

memuaskan memuaskan

memuaskan memuaskan

(35)

Model Pengukuran Efektivitas

Model Pengukuran Efektivitas

Organisasi

Organisasi

Quinn dan Rohrbaugh mengemukakan 4

Quinn dan Rohrbaugh mengemukakan 4

model pengukuran efektivitas organisasi:

model pengukuran efektivitas organisasi:

Model Tujuan Rasional

Model Tujuan Rasional

Model Hubungan Manusia

Model Hubungan Manusia

Model Sistem Terbuka

Model Sistem Terbuka

(36)

Model Tujuan Rasional

Model Tujuan Rasional

Sebagian besar teori organisasi klasik termasuk dalam model

ini.

Max Weber tentang birokrasi (organisasi yang besar)

merupakan alat bagi pencapaian tujuan masyarakat melalui tindakan yang diatur secara rasional.

Henry Fayol, F. W. Taylor, Gulick dan Urwick yang mengatakan

bahwa organisasi harus disusun untuk mencapai tujuan-tujuan dari pemilik/penguasa yang berada di luar organisasi yang

bersangkutan

Para sarjana yang tergabung dalam model ini menganggap

(37)

 Menurut Mohr adalah sangat sulit mengoperasionalkan Menurut Mohr adalah sangat sulit mengoperasionalkan

tujuan-tujuan organisasi, karena sulitnya mendapatkan tujuan-tujuan organisasi, karena sulitnya mendapatkan skala yang berlaku umum untuk mengukur pencapaian skala yang berlaku umum untuk mengukur pencapaian tujuan yang berbeda secara kualitatif seperti moril dan tujuan yang berbeda secara kualitatif seperti moril dan

produktivitas produktivitas

 Kesimpulan model ini sangat menekankan pada Kesimpulan model ini sangat menekankan pada

perumusan tujuan, perencanaan, evaluasi dan perumusan tujuan, perencanaan, evaluasi dan

produktivitas. produktivitas.

 Kelebihan model ini adalah: penilaian keberhasilan Kelebihan model ini adalah: penilaian keberhasilan

organisasi dilakukan atas dasar keinginan organisasi. organisasi dilakukan atas dasar keinginan organisasi.

Namun pendekatan ini diragukan obyektivitasnya, Namun pendekatan ini diragukan obyektivitasnya,

karena kenyataan sebagian besar organisasi mempunyai karena kenyataan sebagian besar organisasi mempunyai

tujuan-tujuan yang kadang-kadang saling bertentangan. tujuan-tujuan yang kadang-kadang saling bertentangan.

(38)

Model Hubungan

Model Hubungan

Manusia

Manusia

Pendekatan ini menggunakan perilaku dan

Pendekatan ini menggunakan perilaku dan

ciri-ciri sikap tertentu dari individu dan

ciri-ciri sikap tertentu dari individu dan

kelompok kecil sebagai indikator keefektifan

kelompok kecil sebagai indikator keefektifan

organisasi.

organisasi.

Studi Hawthorne memusatkan perhatiannya

Studi Hawthorne memusatkan perhatiannya

pada aspek sosial dan emosional anggota

pada aspek sosial dan emosional anggota

organisasi, pentingnya peranan kelompok

organisasi, pentingnya peranan kelompok

kerja yang kecil, norma pekerjaan, dan pola

kerja yang kecil, norma pekerjaan, dan pola

perilaku informal.

perilaku informal.

Aspek kepemimpinan memiliki peran sentral

Aspek kepemimpinan memiliki peran sentral

dalam membangun motivasi pekerja agar

dalam membangun motivasi pekerja agar

selalu menunjukkan prestasi kerjanya.

(39)

 Model ini menekankan pada moril karyawan, Model ini menekankan pada moril karyawan,

kepemimpinan, pengembangan SDM dan peranan

kepemimpinan, pengembangan SDM dan peranan

informal dari perilaku organisasi. Kelebihan model ini

informal dari perilaku organisasi. Kelebihan model ini

adalah karena aspek kemanusiaan dari pekerja

adalah karena aspek kemanusiaan dari pekerja

diperhatikan dan tidak hanya dianggap semata-mata

diperhatikan dan tidak hanya dianggap semata-mata

sebagai faktor produksi. Terlalu memperhatikan

sebagai faktor produksi. Terlalu memperhatikan

aspek manusia justru dianggap kelemahan dari

aspek manusia justru dianggap kelemahan dari

pendekatan ini karena tidak memperhatikan

pendekatan ini karena tidak memperhatikan

organisasi secara keseluruhan (makro).

organisasi secara keseluruhan (makro). Disamping itu itu sedikitnya bukti empiris teori hubungan manusia

sedikitnya bukti empiris teori hubungan manusia

yang mengemukakan bahwa moril serta kepuasan

yang mengemukakan bahwa moril serta kepuasan

pegawai sebagai faktor yang mempengaruhi

pegawai sebagai faktor yang mempengaruhi

produktivitas individu maupun organisasi

produktivitas individu maupun organisasi

Model Hubungan

Model Hubungan

(40)

Model Sistem Terbuka

Model Sistem Terbuka

Model ini didasarkan pada asumsi bahwa

Model ini didasarkan pada asumsi bahwa

organisasi tergantung pada pertukaran antara

organisasi tergantung pada pertukaran antara

“pelayanan dan barang” yang dihasilkan oleh

“pelayanan dan barang” yang dihasilkan oleh

organisasi tersebut dengan lingkungannya

organisasi tersebut dengan lingkungannya

agar bisa bertahan (

agar bisa bertahan (

survival

survival

)

)

Wexley dan Yukl mengungkapkan bahwa siklus

Wexley dan Yukl mengungkapkan bahwa siklus

hidup organisasi meliputi proses transaksi

hidup organisasi meliputi proses transaksi

dengan lingkungannya. Pertumbuhan dan

dengan lingkungannya. Pertumbuhan dan

kemampuan untuk bertahan hidup suatu

kemampuan untuk bertahan hidup suatu

organisasi bergantung kepada rasio yang baik

organisasi bergantung kepada rasio yang baik

(

(41)

 Mintberg mengatakan bahwa efektivitas organisasi Mintberg mengatakan bahwa efektivitas organisasi

merupakan fungsi dari kecocokan desain organisasi merupakan fungsi dari kecocokan desain organisasi (diferensiasi dan integrasi) dengan teknologi dan (diferensiasi dan integrasi) dengan teknologi dan lingkungan

lingkungan

 Fokus model ini adalah hubungan antara organisasi dan Fokus model ini adalah hubungan antara organisasi dan

lingkungannya. Secara teoritis model ini lebih lingkungannya. Secara teoritis model ini lebih

komprehensif daripada model-model yang lain, sebab komprehensif daripada model-model yang lain, sebab

organisasi dianggap sebagai sesuatu yang dinamis dalam organisasi dianggap sebagai sesuatu yang dinamis dalam kerangka lingkungan yang lebih luas. Kelemahan model kerangka lingkungan yang lebih luas. Kelemahan model ini karena pendekatan yang komprehensif dianggap sulit ini karena pendekatan yang komprehensif dianggap sulit untuk diwujudkan dalam studi yang sesungguhnya

untuk diwujudkan dalam studi yang sesungguhnya

karena kompleksnya model dan hubungan antar elemen karena kompleksnya model dan hubungan antar elemen organisasi. Konsep kecocokan antara organisasi dengan organisasi. Konsep kecocokan antara organisasi dengan lingkungan masih dipertanyakan karena asumsi bahwa lingkungan masih dipertanyakan karena asumsi bahwa organisasi dianggap reakrif semata-mata dalam

organisasi dianggap reakrif semata-mata dalam hubungannya dengan lingkungan

hubungannya dengan lingkungan

(42)

Model Proses Internal

Model Proses Internal

 Model ini menempatkan efektivitas proses internal melalui Model ini menempatkan efektivitas proses internal melalui

persepsi partisipan dalam simulasi organisasi sebagai faktor persepsi partisipan dalam simulasi organisasi sebagai faktor

penting dalam seluruh tahap perkembangan organisasi. penting dalam seluruh tahap perkembangan organisasi.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Hellriegel dan slocum Hasil penelitian yang dilakukan oleh Hellriegel dan slocum

mencatat bahwa apabila pegawai diberitahu dan memahami mencatat bahwa apabila pegawai diberitahu dan memahami

tujuan perubahan organisasi dan ikut berpartisipasi dalam tujuan perubahan organisasi dan ikut berpartisipasi dalam

proses perubahan itu, mereka ternyata lebih bersedia proses perubahan itu, mereka ternyata lebih bersedia menerima perubahan tersebut berikut konsekuensinya menerima perubahan tersebut berikut konsekuensinya

 Galbraith menyarankan peningkatan kebutuhan terhadap Galbraith menyarankan peningkatan kebutuhan terhadap

pengolahan informasi dalam suatu organisasi tergantung pengolahan informasi dalam suatu organisasi tergantung

pada bobot ketidakpastian. Mekanisme integrasi sangat pada bobot ketidakpastian. Mekanisme integrasi sangat

penting dalam pengolahan informasi, karena: pertama, penting dalam pengolahan informasi, karena: pertama,

mengurangi kebutuhan pengolahan informasi dengan mengurangi kebutuhan pengolahan informasi dengan

menciptakan adanya sumber daya cadangan dan tugas-tugas menciptakan adanya sumber daya cadangan dan tugas-tugas yang bisa dilaksanakan secara mandiri; kedua meningkatnya yang bisa dilaksanakan secara mandiri; kedua meningkatnya

kapasitas untuk memproses informasi dengan kapasitas untuk memproses informasi dengan

mengembangkan sistem informasi vertikal dan penciptaan mengembangkan sistem informasi vertikal dan penciptaan

(43)

Model ini memusatkan perhatiannya pada proses Model ini memusatkan perhatiannya pada proses

pengolahan informasi dan pembuatan keputusan

pengolahan informasi dan pembuatan keputusan

dalam organisasi. Kekuatan model ini karena

dalam organisasi. Kekuatan model ini karena

mengevaluasi efektivitas organisasi berdasarkan

mengevaluasi efektivitas organisasi berdasarkan

proses dari pada mengevaluasi berdasarkan

proses dari pada mengevaluasi berdasarkan

tujuan akhir. Sedangkan kelemahannya terletak

tujuan akhir. Sedangkan kelemahannya terletak

pada kesulitan dalam mengidentifikasikan,

pada kesulitan dalam mengidentifikasikan,

mengukur dan melaporkan proses-proses internal

mengukur dan melaporkan proses-proses internal

organisasi. Penekanan pada proses internal

organisasi. Penekanan pada proses internal

mungkin bisa menjurus pada penggantian tujuan

mungkin bisa menjurus pada penggantian tujuan

dengan cara (alat), tetapi tidak bisa keluar dari

dengan cara (alat), tetapi tidak bisa keluar dari

kesulitan dalam memilih kriteria keberhasilan,

kesulitan dalam memilih kriteria keberhasilan,

apakah tujuan akhir yang diinginkan atau proses

apakah tujuan akhir yang diinginkan atau proses

yang diinginkan.

yang diinginkan.

(44)

CONTOH RIIL KE

CONTOH RIIL KE

EFEKTIF

EFEKTIF

AN

AN

ORGANISASI

ORGANISASI

SEKOLAH

SEKOLAH

1.

1.

PBM

PBM

berlangsung

berlangsung

d

d

en

en

g

g

a

a

n keefektifan

n keefektifan

tinggi

tinggi

2.

2.

Kepemimpinan yang kuat

Kepemimpinan yang kuat

3.

3.

Lingkungsan sekolah aman dan tertib

Lingkungsan sekolah aman dan tertib

4.

4.

Pengelolaan ten

Pengelolaan ten

aga pendi

aga pendi

dik efektif

dik efektif

5.

5.

M

M

emiliki budaya mutu

emiliki budaya mutu

6.

6.

M

M

emiliki team work yg kompak,

emiliki team work yg kompak,

cerdas, dan dinamis

cerdas, dan dinamis

7.

(45)

8.

8.

Partisipasi yang tinggi dari warga sekolah

P

artisipasi yang tinggi dari warga sekolah

&

&

masyarakat

masyarakat

9. Sekolah memiliki keterbukaan manajemen

9. Sekolah memiliki keterbukaan manajemen

10. Sekolah memiliki kemauan utk berubah

10. Sekolah memiliki kemauan utk berubah

11. Sekolah mengevaluasi & memperbaiki diri

11. Sekolah mengevaluasi & memperbaiki diri

secara berkelanjutan

secara berkelanjutan

12.

12.

Sekolah

Sekolah

responsif & antisipatif terhadap

responsif & antisipatif terhadap

kebutuhan

kebutuhan

SEKOLAH EFEKTIF

(46)

13.

13.

Sekolah memiliki

Sekolah memiliki

sistem

sistem

kom

kom

unikasi

unikasi

yg

yg

baik

baik

14. Sekolah memiliki tingkat

14. Sekolah memiliki tingkat

akuntabilitas tinggi

akuntabilitas tinggi

15.

15.

Manajemen lingkungan hidup sekolah

Manajemen lingkungan hidup sekolah

bagus

bagus

16. Memiliki kemampuan menjaga

16. Memiliki kemampuan menjaga

sustainabilitas.

sustainabilitas.

SEKOLAH EFEKTIF

(47)

FLEXIBILITY OPEN SYSTEM MODEL HUMAN RELATION MODEL Means: Flexibility; readiness Ends: Growth; resource acquisition Ends: Human resource

development Means: Cohesion; morale EXTERNAL INTERNAL Ends: Productivity; efficiency Means: Planning; goal setting Means: Information management; communication Ends: Stability; control CONTROL

INTERNAL PROCESS RATIONAL GOAL

Kerangka Nilai-Nilai Yang Berpengaruh

(48)

4 Tahapan Siklus

4 Tahapan Siklus

Kehidupan Organisasi

Kehidupan Organisasi

Entrepreneurial

Entrepreneurial (Wirausaha) (Wirausaha)

penekanan pada kriteria sistem terbuka dengan kriteria penekanan pada kriteria sistem terbuka dengan kriteria fleksibilitas/kesiapan dan perolehan sumber

fleksibilitas/kesiapan dan perolehan sumber

daya/pertumbuhan. Indikatornya: inovasi, kreativitas, dan daya/pertumbuhan. Indikatornya: inovasi, kreativitas, dan mobilisasi sumber daya

mobilisasi sumber daya

Collectivity

Collectivity (Kolektivitas)(Kolektivitas)

penekanan pada kriteria hubungan antar manusia, seperti penekanan pada kriteria hubungan antar manusia, seperti moril pegawai dan pengembangan sumber daya manusia. moril pegawai dan pengembangan sumber daya manusia. Indikatornya: komunikasi dan struktur informal, rasa

Indikatornya: komunikasi dan struktur informal, rasa

kekeluargaan dan kerjasama antar organisasi, komitmen kekeluargaan dan kerjasama antar organisasi, komitmen yang tinggi dan kepribadian pimpinan

(49)

Formalization And Control

Formalization And Control (Formalisasi Dan (Formalisasi Dan Kontrol)

Kontrol)

penekanan pada kriteria proses internal dan tujuan penekanan pada kriteria proses internal dan tujuan rasional seperti produktivitas, efisiensi, perencanaan, rasional seperti produktivitas, efisiensi, perencanaan,

penetapan tujuan, manajemen informasi dan komunikasi. penetapan tujuan, manajemen informasi dan komunikasi. Indikatornya; efisiensi produksi, peraturan dan prosedur, Indikatornya; efisiensi produksi, peraturan dan prosedur, dan trend yang konservatif

dan trend yang konservatif

Elaboration Of Structure

Elaboration Of Structure (Pengayaan Struktur)(Pengayaan Struktur)

penekanan pada kriteria sistem terbuka terutama penekanan pada kriteria sistem terbuka terutama

sehubungan dengan peningkatan vitalitas organisasi, sehubungan dengan peningkatan vitalitas organisasi, keseimbangan antara diferensiasi and integrasi.

keseimbangan antara diferensiasi and integrasi. Indikatornya: struktur yang terdesentralisasi

Indikatornya: struktur yang terdesentralisasi

4 Tahapan Siklus

4 Tahapan Siklus

(50)

Prinsip-prinsip

Prinsip-prinsip

Organisasi

Organisasi

1

1

.

.

Perumusan Visi, Misi dan Tujuan dengan

Perumusan Visi, Misi dan Tujuan dengan

Jelas

Jelas

Tujuan adalah kebutuhan manusia jasmani maupun

Tujuan adalah kebutuhan manusia jasmani maupun

rokhani yang diusahakan untuk mencapai dengan

rokhani yang diusahakan untuk mencapai dengan

kerjasama sekelompok orang. Tujuan yang

kerjasama sekelompok orang. Tujuan yang

dirumuskan dengan jelas menjadi pedoman bagi

dirumuskan dengan jelas menjadi pedoman bagi

haluan organisasi, pemilihan bentuk organisasi,

haluan organisasi, pemilihan bentuk organisasi,

pembentukan struktur, penentuan macam

pembentukan struktur, penentuan macam

pekerjaan yang akan dilakukan, kebutuhan pejabat.

pekerjaan yang akan dilakukan, kebutuhan pejabat.

2. Departemenisasi

2. Departemenisasi

Aktivitas untuk menyusun satuan-satuan organisasi

Aktivitas untuk menyusun satuan-satuan organisasi

yang akan diserahi bidang kerja atau fungsi

yang akan diserahi bidang kerja atau fungsi

tertentu.

(51)

3. Pembagian Kerja

3. Pembagian Kerja

Rincian serta pengelompokan

Rincian serta pengelompokan

aktivitas-aktivitas/tugas-tugas yang semacam atau erat

aktivitas/tugas-tugas yang semacam atau erat

hubungannya satu sama lain untuk dilakukan oleh

hubungannya satu sama lain untuk dilakukan oleh

seorang pejabat tertentu.

seorang pejabat tertentu.

4. Koordinasi

4. Koordinasi

Keselarasan aktivitas antar satuan organisasi atau

Keselarasan aktivitas antar satuan organisasi atau

keselarasan tugas antar pejabat.

keselarasan tugas antar pejabat.

5. Pelimpahan Wewenang

5. Pelimpahan Wewenang

Hak seorang pejabat untuk mengambil tindakan

Hak seorang pejabat untuk mengambil tindakan

yang diperlukan agar tugas serta tanggungjawabnya

yang diperlukan agar tugas serta tanggungjawabnya

dapat dilaksanakan dengan baik.

dapat dilaksanakan dengan baik.

Asas-Asas Organisasi

(52)

6. Rentangan Kontrol (

Span of Control

)

Jumlah terbanyak bawahan langsung yang dapat dipimpin

dengan baik oleh seorang atasan tertentu.

7. Jenjang Organisasi (Hirarki)

Tingkat-tingkat satuan organisasi yang didalamnya terdapat

pejabat, tugas serta wewenang tertentu menurut

kedudukannya dari atas ke bawah dalam fungsi tertentu.

8. Kesatuan Perintah (

Unity of Command

)

Tiap-tiap pejabat dalam organisasi hendaknya hanya dapat

diperintah dan bertanggung jawab kepada seorang pejabat

atasan tertentu.

Asas-Asas Organisasi

(53)

9. Fleksibilitas

Kemampuan organisasi untuk melakukan

perubahan sebagai penyesuaian tanpa mengurangi

kelancaran aktivitas yang sedang berjalan.

10. Berkelangsungan

Kemampuan organisasi untuk mempertahankan

aktivitas operasinya secara terus-menerus.

11. Keseimbangan

Satuan-satuan organisasi hendaknya ditempatkan

pada struktur organisasi sesuai dengan peranannya

Asas-Asas Organisasi

(54)

PERILAKU INDIVIDU

PERILAKU INDIVIDU

DALAM ORGANISASI

DALAM ORGANISASI

Model Perilaku pada tingkat Individu

Individu Efektivitas Individu (Kinerja)

Kepuasan Kerja

Desain Kerja

Motivasi Nil

ai Persep

si

(55)

PERSEPSI

PERSEPSI

Proses seleksi, organisasi, dan interpretasi

Proses seleksi, organisasi, dan interpretasi

rangsangan yang berasal dari lingkungan.

rangsangan yang berasal dari lingkungan.

Persepsi berasal dari pengalaman masa lalu

Persepsi berasal dari pengalaman masa lalu

individu terhadap obyek tertentu, manusia

individu terhadap obyek tertentu, manusia

atau benda-benda di sekitarnya sehingga

atau benda-benda di sekitarnya sehingga

pengalaman tiap individu beragam dan

pengalaman tiap individu beragam dan

sangat bervariasi terhadap satu

sangat bervariasi terhadap satu

rangsangan.

(56)

Proses Persepsi

Proses Persepsi

a. Stereotyping

Penggolongan individu menggunakan label atau kerangka Penggolongan individu menggunakan label atau kerangka evaluasi yang dipelajari pada masa lalu.

evaluasi yang dipelajari pada masa lalu. b. Efek Halo

Mirip stereotyping tapi berasal dari satu informasi yang Mirip stereotyping tapi berasal dari satu informasi yang bersifat umum.

bersifat umum. c. Proyeksi

Pengenalan karakteristik yang dimiliki, diterima atau Pengenalan karakteristik yang dimiliki, diterima atau ditolak, oleh orang lain.

ditolak, oleh orang lain. d. Harapan (Expectancy)

Kondisi mental yang memberikan jaminan kepada individu Kondisi mental yang memberikan jaminan kepada individu untuk menemukan apa yang sedang dicari atau diusahakan. untuk menemukan apa yang sedang dicari atau diusahakan. e. Attribution

Dampak yang ditimbulkan sebagai akibat dari perilaku Dampak yang ditimbulkan sebagai akibat dari perilaku individu lain.

(57)

SIFAT

SIFAT

Aturan-aturan tentang perasaan, pikiran

Aturan-aturan tentang perasaan, pikiran

dan predisposisi seseorang untuk

dan predisposisi seseorang untuk

menghadapi aspek-aspek yang dimiliki

menghadapi aspek-aspek yang dimiliki

oleh lingkungannya

oleh lingkungannya

Sifat dapat dipertimbangkan sebagai jalan

Sifat dapat dipertimbangkan sebagai jalan

berpikir, berperasaan dan bertingkah laku.

berpikir, berperasaan dan bertingkah laku.

Dan hal ini cenderung menetap dan

Dan hal ini cenderung menetap dan

menjadi karakter pada diri seseorang

(58)

Prinsip-Prinsip Dasar

Prinsip-Prinsip Dasar

Sikap Manusia 

Sikap Manusia 

 Manusia berbeda perilakunya, karena Manusia berbeda perilakunya, karena

kemampuannya tidak sama

kemampuannya tidak sama

 Manusia mempunyai kebutuhan yang berbedaManusia mempunyai kebutuhan yang berbeda

 Orang berfikir tentang masa depan, dan membuat Orang berfikir tentang masa depan, dan membuat

pilihan bagaimana bertindak

pilihan bagaimana bertindak

 Seseorang memahami lingkungan dalam Seseorang memahami lingkungan dalam

hubungannya dengan pengalaman masa lalu dan

hubungannya dengan pengalaman masa lalu dan

kebutuhannya

kebutuhannya

 Seseorang itu mempunyai reaksi-reaksi senang atau Seseorang itu mempunyai reaksi-reaksi senang atau

tidak senang (afeksi)

tidak senang (afeksi)

 Banyak faktor yang menentukan sikap dan perilaku Banyak faktor yang menentukan sikap dan perilaku

seseorang

(59)

Komponen-Komponen

Komponen-Komponen

Sikap

Sikap

Kognitif : pikiran, ide dan kepercayaan

Kognitif : pikiran, ide dan kepercayaan

yang

yang

dimiliki oleh seseorang

dimiliki oleh seseorang

Afektif : perasaan seseorang

Afektif : perasaan seseorang

Tingkah laku : kecenderungan untuk

Tingkah laku : kecenderungan untuk

bertindak

bertindak

sesuai dengan sifat yang

sesuai dengan sifat yang

dimiliki

dimiliki

Semakin komplek komponen kognitif

Semakin komplek komponen kognitif

yang membangun konsep diri, semakin

yang membangun konsep diri, semakin

sulit untuk terjadi perubahan sifat.

(60)

Fungsi Sifat

Fungsi Sifat

Penyesuaian (Adjustive/Utilitarian)

Penyesuaian (Adjustive/Utilitarian)

Pertahanan Diri (Ego-defensive)

Pertahanan Diri (Ego-defensive)

Penilaian (Value-expressive)

Penilaian (Value-expressive)

Pengetahuan (Knowledge-

Pengetahuan

(61)

NILAI

NILAI

Tujuan akhir yang diharapkan atau suatu kondisi

Tujuan akhir yang diharapkan atau suatu kondisi

yang diharapkan muncul melebihi yang lain.

yang diharapkan muncul melebihi yang lain.

Nilai berhubungan dengan sifat karena menjadi

Nilai berhubungan dengan sifat karena menjadi

dasar munculnya sifat. Nilai memiliki fokus yang

dasar munculnya sifat. Nilai memiliki fokus yang

lebih umum dan tahan terhadan perubahan

lebih umum dan tahan terhadan perubahan

dibandingkan dengan sifat. Terinternalisasinya

dibandingkan dengan sifat. Terinternalisasinya

nilai menjadikannya, sadar atau tidak sadar,

nilai menjadikannya, sadar atau tidak sadar,

standar atau kriteria pengembangan dan

standar atau kriteria pengembangan dan

pemeliharaan sifat yang relevan dengan obyek

pemeliharaan sifat yang relevan dengan obyek

maupun situasi yang dihadapi.

(62)

MOTIVASI

MOTIVASI

Motivasi secara umum adalah proses yang melibatkan

Motivasi secara umum adalah proses yang melibatkan

tiga variable:

tiga variable: a. Perkuatan (energizing)a. Perkuatan (energizing)

Alasan yang mengarisbawahi perilaku, bentuknya adalah

Alasan yang mengarisbawahi perilaku, bentuknya adalah

kebutuhan ataupun keinginan.

kebutuhan ataupun keinginan.

b. Perilaku (Tindakan)

b. Perilaku (Tindakan)

Perilaku mencapai tujuan didampingi dengan

Perilaku mencapai tujuan didampingi dengan

upaya-upaya dalam diri individu dan lingkungan yang sesuai

upaya dalam diri individu dan lingkungan yang sesuai

dengan perilaku tersebut.

dengan perilaku tersebut.

c. Tujuan (Insentif)

c. Tujuan (Insentif)

Pencapaian tujuan akan memberikan dua hasil yang

Pencapaian tujuan akan memberikan dua hasil yang

berbeda; 1) kepuasan karena sudah terpenuhi, 2)

berbeda; 1) kepuasan karena sudah terpenuhi, 2)

keinginan atau kebutuhan untuk memperoleh lebih

keinginan atau kebutuhan untuk memperoleh lebih

banyak

(63)

Teori Motivasi

Teori Motivasi

1. Teori Hirarkhi Kebutuhan (Abraham

1. Teori Hirarkhi Kebutuhan (Abraham

Maslow)

Maslow)

2. Teori motivasi Herzberg

2. Teori motivasi Herzberg

3. Teori motivasi Alderfer (

3. Teori motivasi Alderfer (

ERG Theory

ERG Theory

)

)

4. Teori Motivasi Prestasi McCleland

4. Teori Motivasi Prestasi McCleland

(64)

Teori Hirarkhi Kebutuhan

Teori Hirarkhi Kebutuhan

(Abraham Maslow)

(Abraham Maslow)

Kebutuhan Fisik

Kebutuhan Fisik

Kebutuhan Keamanan dan

Kebutuhan Keamanan dan

Keselamatan

Keselamatan

Kebutuhan Sosial

Kebutuhan Sosial

Kebutuhan Penghargaan

Kebutuhan Penghargaan

(65)

Teori motivasi Herzberg

Teori motivasi Herzberg

Dalam teori ini, kepuasan kerja selalu

Dalam teori ini, kepuasan kerja selalu

dihubungkan dengan isi jenis pekerjaan (

dihubungkan dengan isi jenis pekerjaan (

job

job

content

content

) atau faktor motivator, dan ketidakpuasan

) atau faktor motivator, dan ketidakpuasan

kerja berhubungan dengan aspek-aspek di sekitar

kerja berhubungan dengan aspek-aspek di sekitar

yang berhubungan dengan pekerjaan (

yang berhubungan dengan pekerjaan (

job

job

context

context

) atau faktor hygiene. Faktor-faktor ini

) atau faktor hygiene. Faktor-faktor ini

disebut

disebut

Dua Faktor Teori Motivasi dari Herzberg

Dua Faktor Teori Motivasi dari Herzberg

.

.

Kepuasan kerja dipengaruhi oleh faktor motivator

Kepuasan kerja dipengaruhi oleh faktor motivator

dan factor hygiene tidak berpengaruh. Untuk

dan factor hygiene tidak berpengaruh. Untuk

meningkatkan produktivitas pegawai, manajemen

meningkatkan produktivitas pegawai, manajemen

harus memperhatikan faktor motivator

harus memperhatikan faktor motivator

(keberhasilan, penghargaan, tanggung jawab).

(66)

Teori motivasi Alderfer

Teori motivasi Alderfer

(

(

ERG Theory

ERG Theory

)

)

Ada tiga kelompok inti dari kebutuhan :

Ada tiga kelompok inti dari kebutuhan :

Kebutuhan akan keberadaan (

Kebutuhan akan keberadaan (

existence

existence

)

)

Kebutuhan berhubungan/interaksi

Kebutuhan berhubungan/interaksi

(

(

relatedness

relatedness

)

)

Kebutuhan untuk berkembang (

Kebutuhan untuk berkembang (

growth need

growth need

)

)

Kebutuhan bersifat tidak bertingkat tapi

Kebutuhan bersifat tidak bertingkat tapi

bersifat kontinum, jadi kebutuha bias

bersifat kontinum, jadi kebutuha bias

muncul secara bersama-sama.

(67)

Teori Motivasi Prestasi

Teori Motivasi Prestasi

(David McCleland)

(David McCleland)

David McCleland mengemukakan bahwa pada

David McCleland mengemukakan bahwa pada

dasarnya manusia bisa berprestasi di atas kemampuan

dasarnya manusia bisa berprestasi di atas kemampuan

orang lain.

orang lain.

Ada tiga kebutuhan manusia:

Ada tiga kebutuhan manusia:

 kebutuhan untuk berprestasikebutuhan untuk berprestasi  kebutuhan untuk berafiliasikebutuhan untuk berafiliasi  kebutuhan untuk kekuasaankebutuhan untuk kekuasaan

Karakteristik orang yang berprestasi tinggi, antara

Karakteristik orang yang berprestasi tinggi, antara

lain:

lain:

Suka mengambil resiko yang moderat (

Suka mengambil resiko yang moderat (

moderate risk

moderate risk

),

),

memerlukan umpan balik yang segera,

memerlukan umpan balik yang segera,

memperhitungkan keberhasilan, menyatu dengan

memperhitungkan keberhasilan, menyatu dengan

(68)

Teori X dan Teori Y

Teori X dan Teori Y

(Douglas McGregor)

(Douglas McGregor)

Teori ini berdasarkan asumsi-asumsi atas

Teori ini berdasarkan asumsi-asumsi atas

sifat-sifat manusia:

sifat-sifat manusia:

Teori X ; sebagian besar orang lebih suka

Teori X ; sebagian besar orang lebih suka

diperintah, tidak bertanggung jawab, dan

diperintah, tidak bertanggung jawab, dan

menginginkan keamanan atas segalanya

menginginkan keamanan atas segalanya

Teori Y ; orang-orang pada hakekatnya

Teori Y ; orang-orang pada hakekatnya

tidak malas dan dapat dipercaya,

tidak malas dan dapat dipercaya,

kebalikan dari teori X.

(69)

Untuk mengetahui keefektifan individu,

Untuk mengetahui keefektifan individu,

hal yang paling penting adalah dengan

hal yang paling penting adalah dengan

mengembangkan filsafat hidup bagi para

mengembangkan filsafat hidup bagi para

pegawai, yang secara khusus

pegawai, yang secara khusus

menampilkan kepercayaan-kepercayaan,

menampilkan kepercayaan-kepercayaan,

ide-ide, prinsip-prinsip dan

ide-ide, prinsip-prinsip dan

pandangan-pandangan dasar yang dilakukan oleh

pandangan dasar yang dilakukan oleh

manajemen dengan penghargaan dalam

manajemen dengan penghargaan dalam

memperlakukan dan mengorganisasikan

memperlakukan dan mengorganisasikan

pegawai dalam bekerja.

pegawai dalam bekerja.

KEEFEKTIFAN INDIVIDU

(70)

Pendekatan Untuk

Pendekatan Untuk

Meningkatkan Efisiensi

Meningkatkan Efisiensi

Individu

Individu

1.

1.

Pendekatan Manajemen Ilmiah

Pendekatan Manajemen Ilmiah

(

(

Scientific Management Approach

Scientific Management Approach

)

)

dikemukakan oleh F. W. Taylor

dikemukakan oleh F. W. Taylor

2.

2.

Pendekatan Hubungan Kemanusiaan

Pendekatan Hubungan Kemanusiaan

(

(

Human Relations Approach

Human Relations Approach

) hasil

) hasil

penelitian Hawthorne

(71)

KEPUASAN KERJA

KEPUASAN KERJA

Kepuasan kerja adalah komponen moral. Moral

Kepuasan kerja adalah komponen moral. Moral

adalah sebuah sifat dari kepuasan dengan hasrat

adalah sebuah sifat dari kepuasan dengan hasrat

untuk melanjutkan dan keinginan untuk berjuang

untuk melanjutkan dan keinginan untuk berjuang

mencapai tujuan kelompok dalam organisasi.

mencapai tujuan kelompok dalam organisasi.

Dua pendekatan dalam kepuasan kerja

Dua pendekatan dalam kepuasan kerja

1. Kepuasan kerja akan menghasilkan kinerja

1. Kepuasan kerja akan menghasilkan kinerja

yang baik

yang baik

2. Kinerja akan menghasilkan kepuasan kerja

(72)

PERILAKU KELOMPOK

DALAM ORGANISASI

Faktor Latar Belakang Perilaku yang diperlukan Perilaku yang muncul Perilaku

Kelompo k

Kerja

Produktivitas Kepuasan

Pengembangan Individu Kekuasaan Tujuan

Nilai Sistem Pribadi

Konsep Diri

Kebutuhan dan Orientasi Perilaku

Antar Individu

Perilaku Antar Kelompok

(73)

Sistem Pribadi Individu

Sistem Pribadi Individu

Tujuan dan kebutuhan

Tujuan dan kebutuhan

Asumsi-asumsi dan kepercayaan-

Asumsi-asumsi dan

kepercayaan-kepercayaan

kepercayaan

(74)

Kebutuhan Antar Individu

1.

Inklusi: kebutuhan akan interaksi dan asosiasi

2.

Kontrol: kebutuhan akan kontrol dan

kekuasaan

3.

Afeksi:

kebutuhan akan cinta dan

(75)

Bentuk-Bentuk

Bentuk-Bentuk

Kelompok

Kelompok

1. Kelompok Primer

1. Kelompok Primer

2. Kelompok Formal dan Informal

2. Kelompok Formal dan Informal

3. Kelompok Terbuka dan Tertutup

3. Kelompok Terbuka dan Tertutup

(76)

Kohesivitas

Kohesivitas

Kekuatan yang menarik anggota ke

Kekuatan yang menarik anggota ke

dalam kelompok

dalam kelompok

Kohesivitas ditentukan oleh

Kohesivitas ditentukan oleh

kondisi-kondisi:

kondisi:

1. persamaan nilai dan tujuan

1. persamaan nilai dan tujuan

2. keberhasilan dalam mencapai tujuan

2. keberhasilan dalam mencapai tujuan

3. tingginya status kelompok

3. tingginya status kelompok

4. kesepakatan atas perbedaan

4. kesepakatan atas perbedaan

5. norma-norma yang memadai

(77)

Perilaku Antar Kelompok

Perilaku Antar Kelompok

Perilaku antar kelompok dalam bentuk interaksi muncul

Perilaku antar kelompok dalam bentuk interaksi muncul

karena adanya ketergantungan antar kelompok.

karena adanya ketergantungan antar kelompok.

Keberhasilan interaksi antar kelompok sangat ditentukan

Keberhasilan interaksi antar kelompok sangat ditentukan

oleh stabilitas yang dimiliki oleh masing-masing kelompok.

oleh stabilitas yang dimiliki oleh masing-masing kelompok.

Stabilitas suatu kelompok akan membangun kekuatan

Stabilitas suatu kelompok akan membangun kekuatan

kelompok sehingga bisa menimbulkan ketergantungan

kelompok sehingga bisa menimbulkan ketergantungan

kelompok lain. Dengan demikian kekuasaan bisa muncul

kelompok lain. Dengan demikian kekuasaan bisa muncul

pada suatu kelompok atas kelompok lain. Kekuasaan

pada suatu kelompok atas kelompok lain. Kekuasaan

bermanfaat terutama untuk:

bermanfaat terutama untuk:

a. Menyerap ketidakpastian

a. Menyerap ketidakpastian

b. Mencari alternatif atau subtistusi

b. Mencari alternatif atau subtistusi

c. Sentralisasi

(78)

PERILAKU PADA TINGKAT

PERILAKU PADA TINGKAT

ORGANISASI

ORGANISASI

Pengemban gan

Keorganisas ian

Lingkungan DalamLingkungan Luar

Manajemen Perubahan

Manajemen Konflik

Iklim dan Keefektifan Keorganisasian

Kepemimpinan Komunikasi

(79)

Kepemimpinan

Kepemimpinan

Kepemimpinan memiliki peran sentral tingkat

Kepemimpinan memiliki peran sentral tingkat

ini. Kepemimpinan adalah proses

ini. Kepemimpinan adalah proses

mempengaruhi aktivitas individu maupun

mempengaruhi aktivitas individu maupun

kelompok dalam usaha mencapai tujuan

kelompok dalam usaha mencapai tujuan

organisasi dalalam situasi tertentu.

organisasi dalalam situasi tertentu.

Lingkup kepemimpinan dalam organisasi

Lingkup kepemimpinan dalam organisasi

1. Wewenang (

1. Wewenang (

Authority

Authority

)

)

Hak untuk memberikan bantuan khusus kepada

Hak untuk memberikan bantuan khusus kepada

orang lain untuk menyelesaikan tugasnya.

orang lain untuk menyelesaikan tugasnya.

2. Kekuasaan (

2. Kekuasaan (

Power

Power

)

)

Kemampuan seseorang untuk memerintahkan

Kemampuan seseorang untuk memerintahkan

orang lain melaksanakan suatu tugas tertentu.

(80)

Sumber-sumber

Sumber-sumber

Kekuasaan

Kekuasaan

Kekuasaan paksaan

Kekuasaan paksaan

Kekuasaan legitimasi

Kekuasaan legitimasi

Kekuasaan keahlian

Kekuasaan keahlian

Kekuasaan penghargaan

Kekuasaan penghargaan

Kekuasaan referensi

Kekuasaan referensi

Kekuasaan Informasi

Kekuasaan Informasi

(81)

Gaya Kepemimpinan

Gaya Kepemimpinan

1. Gaya kepemimpinan berorientasi pada

1. Gaya kepemimpinan berorientasi pada

pegawai dan produksi

pegawai dan produksi

2. Gaya kepemimpinan tertutup

2. Gaya kepemimpinan tertutup

3. Gaya kepemimpinan demokratis

3. Gaya kepemimpinan demokratis

4. Gaya kepemimpinan struktural

4. Gaya kepemimpinan struktural

5. Gaya Kepemimpinan Campuran

5. Gaya Kepemimpinan Campuran

(sintesa)

(82)

KOMUNIKASI

KOMUNIKASI

proses pertukaran informasi diantara

proses pertukaran informasi diantara

dua orang atau lebih.

dua orang atau lebih.

Penerim a

Umpan balik

Ide Pengkode

an

Pesan Tindakan

Saluran pengiriman Pengirim

(83)

Adaptasi Organisasi

Adaptasi Organisasi

terhadap Perubahan

terhadap Perubahan

Lingkungan

Lingkungan

1. Penyesuaian struktur

1. Penyesuaian struktur

adaptasi terhadap perubahan lingkungan untuk

adaptasi terhadap perubahan lingkungan untuk

meningkatkan produktivitas dan kinerja organisasi

meningkatkan produktivitas dan kinerja organisasi

2. Sistem Manajemen

2. Sistem Manajemen

perubahan organisasi secara internal memerlukan

perubahan organisasi secara internal memerlukan

penyesuaian dalam sistem manajemen.

penyesuaian dalam sistem manajemen.

3. Subsistem yang adaptif

3. Subsistem yang adaptif

sistem organisasi harus memiliki misi untuk

sistem organisasi harus memiliki misi untuk

melakukan perubahan dan merekomendasikannya

melakukan perubahan dan merekomendasikannya

pada manajemen.

pada manajemen.

4. Perlindungan terhadap teknologi organisasi

4. Perlindungan terhadap teknologi organisasi

organisasi harus mampu untuk selalu mengadopsi

organisasi harus mampu untuk selalu mengadopsi

teknik-teknik baru yang ada di linkungannya.

(84)

Model Perubahan

Model Perubahan

(Kurt Lewin)

(Kurt Lewin)

1. Pencairan (

1. Pencairan (

unfreezing

unfreezing

)

)

tindakan ini bertujuan memotivasi dan membuat

tindakan ini bertujuan memotivasi dan membuat

individu siap untuk melakukan perubahan

individu siap untuk melakukan perubahan

2. Perubahan

2. Perubahan

Perpindahan antara kondisi awal ke kondisi

Perpindahan antara kondisi awal ke kondisi

akhir yang diharapkan. Perkembangan terjadi

akhir yang diharapkan. Perkembangan terjadi

pada nilai,sifat, dan perilaku. Kondisi akhir yang

pada nilai,sifat, dan perilaku. Kondisi akhir yang

diharapkan adalah adanya internalisasi atas

diharapkan adalah adanya internalisasi atas

perubahan pada kondisi baru tersebut.

perubahan pada kondisi baru tersebut.

3. Pembekuan (

3. Pembekuan (

refreezing

refreezing

)

)

Tahap ini dilaksanakan ketiak perubahan yang

Tahap ini dilaksanakan ketiak perubahan yang

terjadi telah secara permanen ada dalam diri

terjadi telah secara permanen ada dalam diri

individu.

(85)

Tahap-Tahap

Tahap-Tahap

Manajemen Perubahan

Manajemen Perubahan

1. Identifikasi perilaku

1. Identifikasi perilaku

2. Mengukur perilaku

2. Mengukur perilaku

3. Melakukan analisa fungsional

3. Melakukan analisa fungsional

4. Mengembangkan strategi

4. Mengembangkan strategi

intervensi

intervensi

5. Evaluasi peningkatan kinerja

(86)

PENGEMBANGAN

PENGEMBANGAN

ORGANISASI

ORGANISASI

Sebuah rencana jangka panjang yang berusaha

Sebuah rencana jangka panjang yang berusaha

untuk meningkatkan keefektifan organisasi dan

untuk meningkatkan keefektifan organisasi dan

kemampuannya untuk beradaptasi dan berubah

kemampuannya untuk beradaptasi dan berubah

melalui penerapan pengetahuan dan

melalui penerapan pengetahuan dan

teknik-teknik ilmu perilaku.

teknik ilmu perilaku.

Asumsi asumsi dalam pengembangan organisasi

Asumsi asumsi dalam pengembangan organisasi

adalah asumsi tentang individu, asumsi tentang

adalah asumsi tentang individu, asumsi tentang

individu dalam kelompok dan asumsi tentang

individu dalam kelompok dan asumsi tentang

individu dalam sistem organisasi. Ketiganya

individu dalam sistem organisasi. Ketiganya

memiliki kesamaan dalam upaya untuk

memiliki kesamaan dalam upaya untuk

mengembangkan kemampuan pada kondidi yan

mengembangkan kemampuan pada kondidi yan

lebih baik.

(87)

Tahapan dalam Program

Tahapan dalam Program

Pengembangan Organisasi

Pengembangan Organisasi

Tahap 1: Kesadaran adanya Masalah –

Tahap 1: Kesadaran adanya Masalah –

Kebutuhan untuk berubah

Kebutuhan untuk berubah

Tahap 2: Pemasukan agen Perubahan

Tahap 2: Pemasukan agen Perubahan

Tahap 3: Diagnosa

Tahap 3: Diagnosa

Tahap 4: Rencana Aksi (Tindakan)

Tahap 4: Rencana Aksi (Tindakan)

(88)

MANAJEMEN KONFLIK

MANAJEMEN KONFLIK

Kondisi-kondisi Anteseden

Persepsi ttg Konflik Konflik yang terjadi

Perilaku yang Muncul

Resolusi konflik/tekanan utk penyelesaian konflik

(89)

IKLIM ORGANISASI

IKLIM ORGANISASI

Kualitas daya tahan organisasi thd

Kualitas daya tahan organisasi thd

kondisi lingkungan

kondisi lingkungan

dialami anggota organisasi

dialami anggota organisasi

mempengaruhi perilaku individu yang

mempengaruhi perilaku individu yang

ada didalamnya

ada didalamnya

menggambarkan seperangkat karakter

menggambarkan seperangkat karakter

dan efek yang menyertainya

dan efek yang menyertainya

keterkaitan antar bagian dalam

keterkaitan antar bagian dalam

(90)

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

 Kasim, Azhar, 1993, Kasim, Azhar, 1993, Pengukuran Efektivitas Dalam Pengukuran Efektivitas Dalam

Organisasi

Organisasi, FE-UI, Jakarta, FE-UI, Jakarta

 Lubis, S. B. Hari, dan Huseini, Martani, 1987, Lubis, S. B. Hari, dan Huseini, Martani, 1987, Teori Teori

Organisasi (suatu pendekatan makro)

Organisasi (suatu pendekatan makro),, PAU-UI, Jakarta PAU-UI, Jakarta

 Milton, Charles R., 1981, Milton, Charles R., 1981, Human Bevaior in Human Bevaior in

Organizations (Three Levels of Behavior)

Organizations (Three Levels of Behavior),, Prentice-Hall, Prentice-Hall, Englewood Cliffs, N. J

Englewood Cliffs, N. J

 Sutarto, 1995, Sutarto, 1995, Dasar-Dasar OrganisasiDasar-Dasar Organisasi, Gadjah Mada , Gadjah Mada

University Press, Yogyakarta University Press, Yogyakarta

 Thoha, Miftah, 1994, Thoha, Miftah, 1994, Perilaku Organisasi: Konsep dan Perilaku Organisasi: Konsep dan

Aplikasinya

Aplikasinya, Rajawali, Jakarta , Rajawali, Jakarta

 Umstot, Denis D., 1984, Umstot, Denis D., 1984, Understanding Organizational Understanding Organizational

Behavior (Concepts and Applications)

Behavior (Concepts and Applications),, West Publishing West Publishing Co, Minnesota

(91)

Sekian

Referensi

Dokumen terkait

Grafik menunjukkan bahwa proporsi dari kombinasi antara CMC-Na dan Carbopol 940 yang ditambahkan pada formula memiliki pengaruh yang paling besar dalam menurunkan

74.15 Paku, tack, paku payung, kokot (selain barang Nails, tacks, drawings pins, staples (other yang dimaksud dalam pos 83.05) dan barang than those of heading 83.05) and

Kata Kunci : PurwaCaraka Music Studio (PCMS), Sistem Manajemen, Jasa Pengiriman, Metode Analisa, Survey, Pengamatan, Metode Perancangan, Sistem Baru, Mengirimkan Data Secara Online,

a) Approach Time (AT) atau waktu pelayanan pemanduan adalah jumlah waktu terpakai untuk Kapal bergerak dari lokasi lego jangkar sampai ikat tali ditambatan. b) Effective Time

bahwa dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

dasarnya manajemen pemasaran merupakan suatu proses yang didalamnya mencakup konsep produk, penetapan harga, promosi dan distribusi yang dilakukan oleh perusahaan untuk

kehamilan Usia kehamilan dalam minggu (contoh : Z3A.38 = kehamilan 38 minggu). DAFTAR KODE ICD – 9CM untuk PROSEDUR KASUS OBSTETRI

Mengingat kegiatan utama Gereja St.Maria yang merupakan tempat ibadah, maka ruang lingkup penelitian ini dibatasi dalam lingkup penerapan akuntabilitas dan transparansi