ILMU ORGANISASI
ILMU ORGANISASI
ILMU ORGANISASI
ILMU ORGANISASI
DDA 301
DDA 301
SEMESTER
SEMESTER
GENAP
GENAP
PROGRAM STUDI
PROGRAM STUDI
PEND. ADMINISTRASI
PEND. ADMINISTRASI
Konsep Dasar Organisasi
Secara etimologis:
Organum
(Latin);
organon
(Yunani) berarti
alat, anggota, bagian, atau badan.
Tiga macam pendapat ttg organisasi:
kumpulan orang
proses pembagian kerja
UNSUR DASAR
ORGANISASI
Sekelompok orang
Kerjasama
Pengertian Organisasi
Sistem saling pengaruh antar orang dalam
satu kelompok dalam rangka mencapai
tujuan tertentu
Organisasi
Organisasi
sebagai
sebagai
Sistem
Sistem
Sistem:
Sistem:
Sekumpulan elemen yang
Sekumpulan elemen yang
saling
saling
berinteraksi dalam
berinteraksi dalam
suatu kesatuan yang utuh
suatu kesatuan yang utuh
&
&
secara
secara
simultan berproses ke
simultan berproses ke
arah tercapainya tujuan
arah tercapainya tujuan
tertentu
tertentu
A
B C
ORGANISASI DLM KONTEKS SISTEM
K O N T E K S
INPUT -RAW -INSTR.
PROSE S
OUT PUT
O U T C O M E
LINGKUNGAN
Tipe Sistem
S. tertutup: sistem yang ‘tidak’ merespon
segala sesuatu di luar dirinya sendiri
S. terbuka: sistem yang dalam
melaksanakan kegiatannya merespon
pengaruh luar (lingkungan)
Organisasi Sebagai
Sistem
Bertujuan menciptakan nilai
Teori Organisasi
Teori Organisasi
Teori Klasik
Teori Klasik
Teori Neo klasik
Teori Neo klasik
TEORI KLASIK
TEORI KLASIK
Teori klasik berkembang dalam tiga jalur:,
Teori klasik berkembang dalam tiga jalur:,
birokrasi
birokrasi
manajemen ilmiah
manajemen ilmiah
(scientific
(scientific
management)
management)
teori administratif
teori administratif
Birokrasi dicirikan oleh antara lain:
Birokrasi dicirikan oleh antara lain:
aturan yang tegas, impersonal,
aturan yang tegas, impersonal,
objektivitas
TEORI KLASIK
TEORI KLASIK
Manajemen ilmiah (F.W. Taylor): konsep
Manajemen ilmiah (F.W. Taylor): konsep
yang meletakkan prinsip ilmiah (yang
yang meletakkan prinsip ilmiah (yang
diperoleh melalui penelitian) sebagai
diperoleh melalui penelitian) sebagai
acuan dalam menjalankan kerjasama
acuan dalam menjalankan kerjasama
Teori administratif
Teori administratif
mengkaji keefektifan
mengkaji keefektifan
kepemimpinan
kepemimpinan
menghasilkan
menghasilkan
sejumlah prinsip yang dikenal dengan
sejumlah prinsip yang dikenal dengan
prinsip manajemen yaitu:
prinsip manajemen yaitu:
planning,
planning,
organizing, staffing, directing,
organizing, staffing, directing,
coordinating, reporting, budgeting
SCIENTIFIC MANAGEMENT
• FW Taylor memperkenalkan prinsip-prinsip
manajemen ilmiah
(Principles of Scientific
Management
) yang membahas konsep
pengaturan tata kerja di perusahaan.
• Mengubah sikap antara pimpinan vs
bawahan.
• Menerapkan metode kerja baku yang paling
efisien (
time and motion study
); serta
pemberian insentif (
reward
) bagi karyawan
berprestasi.
TEORI KLASIK
Teori Klasik
Pendekatan ini mendapat kritik karena
para pekerja diperlakukan layaknya mesin
dengan pekerjaan yang sangat mekanistik.
Pekerjaan yang sangat mekanistik
Teori Neo klasik
Teori Neo klasik
Pendekatan ini muncul sebagai
Pendekatan ini muncul sebagai
kesimpulan dari serangkaian percobaan
kesimpulan dari serangkaian percobaan
yang dilakukan oleh Elton Mayo.
yang dilakukan oleh Elton Mayo.
Percobaan tersebut mempelajari
Percobaan tersebut mempelajari
pengaruh kondisi fisik ruangan tempat
pengaruh kondisi fisik ruangan tempat
bekerja dengan prestasi kerja.
bekerja dengan prestasi kerja.
Secara tidak sengaja, percobaan ini
Secara tidak sengaja, percobaan ini
menunjukkan bahwa
menunjukkan bahwa
faktor ikatan
faktor ikatan
sosial memiliki pengaruh terhadap
sosial memiliki pengaruh terhadap
prestasi kerja
Percobaan ini melahirkan pendekatan neo klasik;
Percobaan ini melahirkan pendekatan neo klasik;
karena memperhatikan aspek hubungan antar
karena memperhatikan aspek hubungan antar
manusia dalam organisasi, maka pendekatan ini
manusia dalam organisasi, maka pendekatan ini
kemudian dikenal sebagai pendekatan
kemudian dikenal sebagai pendekatan
hubungan kemanusiaan (
hubungan kemanusiaan (
human relation
human relation
).
).
Fokus pada aspek kemanusian berakibat pada
Fokus pada aspek kemanusian berakibat pada
kurang diperhatikannya aspek lain dari
kurang diperhatikannya aspek lain dari
organisasi sehingga hal ini menjadi kelemahan
organisasi sehingga hal ini menjadi kelemahan
dari pendekatan ini.
dari pendekatan ini.
Teori Modern
Pendekatan ini mampu menyatukan
keseluruhan pandangan dalam analisis
organisasi. Diawali dengan penelitian yang
dilakukan oleh Woodward (1950) di Inggris.
Penelitian ini menemukan bahwa
keberhasilan perusahaan ditentukan oleh
kelompok teknologi dengan karakteristik
yang bisa jadi berbeda dengan perusahaan
lain. Adaptasi terhadap lingkungan juga
Perbedaan
Perbedaan
Teori
Teori
modern dengan pendekatan
modern dengan pendekatan
lain:
lain:
organisasi merupakan sistem terbuka yang
organisasi merupakan sistem terbuka yang
dipengaruhi oleh lingkungan di sekitarnya dan
dipengaruhi oleh lingkungan di sekitarnya dan
sebaliknya
sebaliknya
keterbukaan dan ketergantungan terhadap
keterbukaan dan ketergantungan terhadap
lingkungan menyebabkan bentuk organisasi
lingkungan menyebabkan bentuk organisasi
harus disesuaikan dengan lingkungan
harus disesuaikan dengan lingkungan
organisasi tersebut
organisasi tersebut
Ketergantungan pada lingkungan menyebabkan
Ketergantungan pada lingkungan menyebabkan
pendekatan modern sering disebut sebagai
pendekatan modern sering disebut sebagai
pendekatan ketergantungan (
pendekatan ketergantungan (
contingency
contingency
).
).
Teori Modern
Segala sesuatu yang mencakup keseluruhan
Segala sesuatu yang mencakup keseluruhan
elemen yang terdapat di luar batas-batas suatu
elemen yang terdapat di luar batas-batas suatu
organisasi, yang mempunyai potensi untuk
organisasi, yang mempunyai potensi untuk
mempengaruhi sebagian ataupun organisasi
mempengaruhi sebagian ataupun organisasi
secara keseluruhan
secara keseluruhan
Lingkungan
Segmen-Segmen
Segmen-Segmen
Lingkungan
Lingkungan
A.
A.
Industri;
Industri;
B.
B.
Bahan baku;
Bahan baku;
C.
C.
Tenaga Kerja;
Tenaga Kerja;
D.
D.
Keuangan;
Keuangan;
E.
E.
Pasar;
Pasar;
F.
F.
Teknologi;
Teknologi;
G.
G.
Kondisi Ekonomi;
Kondisi Ekonomi;
H.
H.
Pemerintah;
Pemerintah;
I.
I.
Kebudayaan;
Kebudayaan;
Pengaruh lingkungan terhadap
Pengaruh lingkungan terhadap
organisasi dapat dianalis melalui
organisasi dapat dianalis melalui
dimensi kompleksitas dan stabilitasnya.
dimensi kompleksitas dan stabilitasnya.
Kedua dimensi ini menentukan besarnya
Kedua dimensi ini menentukan besarnya
tingkat ketidakpastian lingkungan yang
tingkat ketidakpastian lingkungan yang
harus dihadapi oleh organisasi
harus dihadapi oleh organisasi
Lingkungan
Kompleksitas Lingkungan (keragaman) Kompleksitas Lingkungan (keragaman)
Heterogenitas atau banyaknya elemen-elemen Heterogenitas atau banyaknya elemen-elemen
eksternal yang berpengaruh terhadap berfungsinya eksternal yang berpengaruh terhadap berfungsinya suatu organisasi
suatu organisasi Stabilitas Lingkungan Stabilitas Lingkungan
Kecepatan perubahan yang terjadi pada elemen-Kecepatan perubahan yang terjadi pada
elemen-elemen lingkungan elemen lingkungan
Ketidakpastian Lingkungan (
Ketidakpastian Lingkungan (UncertaintyUncertainty))
Keadaan dimana pimpinan organisasi tidak mempunyai Keadaan dimana pimpinan organisasi tidak mempunyai
informasi yang cukup mengenai keadaan lingkungan informasi yang cukup mengenai keadaan lingkungan
Lingkungan
Ketidakpastian Lingkungan
(
Uncertainty
)
KETIDAKPASTIAN RENDAH KETIDAKPASTIAN AGAK TINGGI
Stabil
Stabilitas Lingkungan Elemen lingkungan: 1. jumlahnya sedikit2. tidak berubah/berubah secara perlahan
Elemen lingkungan: 1. jumlahnya besar
2. tidak berubah/berubah secara perlahan
Labil
KETIDAKPASTIAN AGAK TINGGI KETIDAKPASTIAN TINGGI Elemen lingkungan: 1. jumlahnya sedikit 2. Selalu mengalamiperubahan
Elemen lingkungan: 1. jumlahnya besar 2. Selalu mengalami
perubahan
Sederhana
KompleksitasKompleks
1. Ketergantungan Sumber
2. Struktur Organisasi
3. Elemen-elemen Perbatasan
(
Boundary spanning
)
4. Diferensiasi dan Integrasi
5. Karakteristik Struktur Internal Organisasi
6. Perencanaan dan Peramalan Masa Depan
(
Forecasting
)
Strategi
Pengendalian Lingkungan
Mengusahakan terciptanya hubungan
yang baik dengan elemen-elemen
terpenting dari lingkungannya
Membentuk lingkungan agar tidak
STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi adalah peta atau skema atau
kerangka kerjasama yang menggam-barkan
keseluruhan unit kerja, kegiatan serta proses
yang terjadi dalam suatu organisasi
DIREKTUR
KEPALA
DIVISI
KEPALA
DIVISI
Komponen Dasar
Struktur Organisasi
Pembagian Tugastugas Pada Suatu
Organisasi
Hubungan Pelaporan Resmi (Hirarki, Rentang
Kendali)
Pengelompokan Individu Menjadi Bagian
bagian Dalam Organisasi Secara Keseluruhan
Sistem Hubungan Dalam Organisasi
(Komunikasi, Koordinasi, Dan
Bentuk Struktur Organisasi
Struktur Fungsional
Struktur Produk
Struktur Fungsional
Struktur organisasi mengelompokkan unit-unit yang
memiliki fungsi sama dalam satu bagian. Struktur ini
menuntut adanya keahlian fungsional, efisiensi dan
mutu pekerjaan yang baik. Tugas menjadi lebih
terfokus dan tidak ada keharusan untuk berkoordinasi
dengan bagian lain.
PIMPINAN
Bag. Penelitian dan Pengembangan
(PP)
Bagian Produksi
(PR)
Bagian Keuangan
(KU)
Bagian Pemasaran
Struktur Produk
Struktur organisasi yang mengelompokkan unit-unit
menurut jenis produknya. Struktur produk
pengelompokkannya juga bisa didasarkan atas jenis
layanan, pasar, konsumen, dll.
PIMPINAN
Produk 1 Produk 2 Produk 3
Struktur Campuran (Hibrida)
Struktur yang mengkombinasikan dua struktur dasar
organisasi dengan memperhatikan:
– fungsi-fungsi yang menuntut efisiensi ekonomis
dan spesialisasi teknis dikuasai organisasi
pusat (sentralisasi).
– fungsi-fungsi yang memiliki peran penting bagi
setiap produk dimiliki secara lengkap oleh
Model
Model
Struktur Campuran
Struktur Campuran
(Hibrida)
(Hibrida)
Kantor Pusat
PP KU Bag. Personalia
Produk 1 Produk 2
Bag. Pembelian Bag. Produksi Bag. Pemasaran
Struktur Matriks
Struktur Matriks
Struktur matriks memadukan keunggulan dari
Struktur matriks memadukan keunggulan dari
masing-masing struktur untuk menghasilkan
masing-masing struktur untuk menghasilkan
struktur organisasi yang mampu dengan cepat
struktur organisasi yang mampu dengan cepat
melakukan penyesuaian. Struktur matriks paling
melakukan penyesuaian. Struktur matriks paling
sesuai digunakan pada kondisi sebagai berikut:
sesuai digunakan pada kondisi sebagai berikut:
kebutuhan yang besar terhadap struktur
kebutuhan yang besar terhadap struktur
fungsional maupun produk yang selalu berubah
fungsional maupun produk yang selalu berubah
lingkungan organisasi bersifat komplek, penuh
lingkungan organisasi bersifat komplek, penuh
ketidakpastian dan seringkali berubah.
ketidakpastian dan seringkali berubah.
Perlunya sumber-sumber yang dimiliki oleh
Perlunya sumber-sumber yang dimiliki oleh
organisasi secara efisien
Model
Struktur Matriks
Pimpinan Organisasi
Pimpinan Produk
Pemasaran Produksi Pemasaran Pimpinan Fungsional
Produk 1
Produk 2
Keefektifan Organisasi
Keefektifan Organisasi
Tingkat keberhasilan sebuah
Tingkat keberhasilan sebuah
organisasi dalam mencapai
organisasi dalam mencapai
berbagai kriteria keberhasilan, a.l.
berbagai kriteria keberhasilan, a.l.
ketercapaian tujuan atau
ketercapaian tujuan atau
sasarannya, kemampuan
sasarannya, kemampuan
memuaskan memuaskan
memuaskan memuaskan
Model Pengukuran Efektivitas
Model Pengukuran Efektivitas
Organisasi
Organisasi
Quinn dan Rohrbaugh mengemukakan 4
Quinn dan Rohrbaugh mengemukakan 4
model pengukuran efektivitas organisasi:
model pengukuran efektivitas organisasi:
Model Tujuan Rasional
Model Tujuan Rasional
Model Hubungan Manusia
Model Hubungan Manusia
Model Sistem Terbuka
Model Sistem Terbuka
Model Tujuan Rasional
Model Tujuan Rasional
Sebagian besar teori organisasi klasik termasuk dalam model
ini.
Max Weber tentang birokrasi (organisasi yang besar)
merupakan alat bagi pencapaian tujuan masyarakat melalui tindakan yang diatur secara rasional.
Henry Fayol, F. W. Taylor, Gulick dan Urwick yang mengatakan
bahwa organisasi harus disusun untuk mencapai tujuan-tujuan dari pemilik/penguasa yang berada di luar organisasi yang
bersangkutan
Para sarjana yang tergabung dalam model ini menganggap
Menurut Mohr adalah sangat sulit mengoperasionalkan Menurut Mohr adalah sangat sulit mengoperasionalkan
tujuan-tujuan organisasi, karena sulitnya mendapatkan tujuan-tujuan organisasi, karena sulitnya mendapatkan skala yang berlaku umum untuk mengukur pencapaian skala yang berlaku umum untuk mengukur pencapaian tujuan yang berbeda secara kualitatif seperti moril dan tujuan yang berbeda secara kualitatif seperti moril dan
produktivitas produktivitas
Kesimpulan model ini sangat menekankan pada Kesimpulan model ini sangat menekankan pada
perumusan tujuan, perencanaan, evaluasi dan perumusan tujuan, perencanaan, evaluasi dan
produktivitas. produktivitas.
Kelebihan model ini adalah: penilaian keberhasilan Kelebihan model ini adalah: penilaian keberhasilan
organisasi dilakukan atas dasar keinginan organisasi. organisasi dilakukan atas dasar keinginan organisasi.
Namun pendekatan ini diragukan obyektivitasnya, Namun pendekatan ini diragukan obyektivitasnya,
karena kenyataan sebagian besar organisasi mempunyai karena kenyataan sebagian besar organisasi mempunyai
tujuan-tujuan yang kadang-kadang saling bertentangan. tujuan-tujuan yang kadang-kadang saling bertentangan.
Model Hubungan
Model Hubungan
Manusia
Manusia
Pendekatan ini menggunakan perilaku dan
Pendekatan ini menggunakan perilaku dan
ciri-ciri sikap tertentu dari individu dan
ciri-ciri sikap tertentu dari individu dan
kelompok kecil sebagai indikator keefektifan
kelompok kecil sebagai indikator keefektifan
organisasi.
organisasi.
Studi Hawthorne memusatkan perhatiannya
Studi Hawthorne memusatkan perhatiannya
pada aspek sosial dan emosional anggota
pada aspek sosial dan emosional anggota
organisasi, pentingnya peranan kelompok
organisasi, pentingnya peranan kelompok
kerja yang kecil, norma pekerjaan, dan pola
kerja yang kecil, norma pekerjaan, dan pola
perilaku informal.
perilaku informal.
Aspek kepemimpinan memiliki peran sentral
Aspek kepemimpinan memiliki peran sentral
dalam membangun motivasi pekerja agar
dalam membangun motivasi pekerja agar
selalu menunjukkan prestasi kerjanya.
Model ini menekankan pada moril karyawan, Model ini menekankan pada moril karyawan,
kepemimpinan, pengembangan SDM dan peranan
kepemimpinan, pengembangan SDM dan peranan
informal dari perilaku organisasi. Kelebihan model ini
informal dari perilaku organisasi. Kelebihan model ini
adalah karena aspek kemanusiaan dari pekerja
adalah karena aspek kemanusiaan dari pekerja
diperhatikan dan tidak hanya dianggap semata-mata
diperhatikan dan tidak hanya dianggap semata-mata
sebagai faktor produksi. Terlalu memperhatikan
sebagai faktor produksi. Terlalu memperhatikan
aspek manusia justru dianggap kelemahan dari
aspek manusia justru dianggap kelemahan dari
pendekatan ini karena tidak memperhatikan
pendekatan ini karena tidak memperhatikan
organisasi secara keseluruhan (makro).
organisasi secara keseluruhan (makro). Disamping itu itu sedikitnya bukti empiris teori hubungan manusia
sedikitnya bukti empiris teori hubungan manusia
yang mengemukakan bahwa moril serta kepuasan
yang mengemukakan bahwa moril serta kepuasan
pegawai sebagai faktor yang mempengaruhi
pegawai sebagai faktor yang mempengaruhi
produktivitas individu maupun organisasi
produktivitas individu maupun organisasi
Model Hubungan
Model Hubungan
Model Sistem Terbuka
Model Sistem Terbuka
Model ini didasarkan pada asumsi bahwa
Model ini didasarkan pada asumsi bahwa
organisasi tergantung pada pertukaran antara
organisasi tergantung pada pertukaran antara
“pelayanan dan barang” yang dihasilkan oleh
“pelayanan dan barang” yang dihasilkan oleh
organisasi tersebut dengan lingkungannya
organisasi tersebut dengan lingkungannya
agar bisa bertahan (
agar bisa bertahan (
survival
survival
)
)
Wexley dan Yukl mengungkapkan bahwa siklus
Wexley dan Yukl mengungkapkan bahwa siklus
hidup organisasi meliputi proses transaksi
hidup organisasi meliputi proses transaksi
dengan lingkungannya. Pertumbuhan dan
dengan lingkungannya. Pertumbuhan dan
kemampuan untuk bertahan hidup suatu
kemampuan untuk bertahan hidup suatu
organisasi bergantung kepada rasio yang baik
organisasi bergantung kepada rasio yang baik
(
Mintberg mengatakan bahwa efektivitas organisasi Mintberg mengatakan bahwa efektivitas organisasi
merupakan fungsi dari kecocokan desain organisasi merupakan fungsi dari kecocokan desain organisasi (diferensiasi dan integrasi) dengan teknologi dan (diferensiasi dan integrasi) dengan teknologi dan lingkungan
lingkungan
Fokus model ini adalah hubungan antara organisasi dan Fokus model ini adalah hubungan antara organisasi dan
lingkungannya. Secara teoritis model ini lebih lingkungannya. Secara teoritis model ini lebih
komprehensif daripada model-model yang lain, sebab komprehensif daripada model-model yang lain, sebab
organisasi dianggap sebagai sesuatu yang dinamis dalam organisasi dianggap sebagai sesuatu yang dinamis dalam kerangka lingkungan yang lebih luas. Kelemahan model kerangka lingkungan yang lebih luas. Kelemahan model ini karena pendekatan yang komprehensif dianggap sulit ini karena pendekatan yang komprehensif dianggap sulit untuk diwujudkan dalam studi yang sesungguhnya
untuk diwujudkan dalam studi yang sesungguhnya
karena kompleksnya model dan hubungan antar elemen karena kompleksnya model dan hubungan antar elemen organisasi. Konsep kecocokan antara organisasi dengan organisasi. Konsep kecocokan antara organisasi dengan lingkungan masih dipertanyakan karena asumsi bahwa lingkungan masih dipertanyakan karena asumsi bahwa organisasi dianggap reakrif semata-mata dalam
organisasi dianggap reakrif semata-mata dalam hubungannya dengan lingkungan
hubungannya dengan lingkungan
Model Proses Internal
Model Proses Internal
Model ini menempatkan efektivitas proses internal melalui Model ini menempatkan efektivitas proses internal melalui
persepsi partisipan dalam simulasi organisasi sebagai faktor persepsi partisipan dalam simulasi organisasi sebagai faktor
penting dalam seluruh tahap perkembangan organisasi. penting dalam seluruh tahap perkembangan organisasi.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Hellriegel dan slocum Hasil penelitian yang dilakukan oleh Hellriegel dan slocum
mencatat bahwa apabila pegawai diberitahu dan memahami mencatat bahwa apabila pegawai diberitahu dan memahami
tujuan perubahan organisasi dan ikut berpartisipasi dalam tujuan perubahan organisasi dan ikut berpartisipasi dalam
proses perubahan itu, mereka ternyata lebih bersedia proses perubahan itu, mereka ternyata lebih bersedia menerima perubahan tersebut berikut konsekuensinya menerima perubahan tersebut berikut konsekuensinya
Galbraith menyarankan peningkatan kebutuhan terhadap Galbraith menyarankan peningkatan kebutuhan terhadap
pengolahan informasi dalam suatu organisasi tergantung pengolahan informasi dalam suatu organisasi tergantung
pada bobot ketidakpastian. Mekanisme integrasi sangat pada bobot ketidakpastian. Mekanisme integrasi sangat
penting dalam pengolahan informasi, karena: pertama, penting dalam pengolahan informasi, karena: pertama,
mengurangi kebutuhan pengolahan informasi dengan mengurangi kebutuhan pengolahan informasi dengan
menciptakan adanya sumber daya cadangan dan tugas-tugas menciptakan adanya sumber daya cadangan dan tugas-tugas yang bisa dilaksanakan secara mandiri; kedua meningkatnya yang bisa dilaksanakan secara mandiri; kedua meningkatnya
kapasitas untuk memproses informasi dengan kapasitas untuk memproses informasi dengan
mengembangkan sistem informasi vertikal dan penciptaan mengembangkan sistem informasi vertikal dan penciptaan
Model ini memusatkan perhatiannya pada proses Model ini memusatkan perhatiannya pada proses
pengolahan informasi dan pembuatan keputusan
pengolahan informasi dan pembuatan keputusan
dalam organisasi. Kekuatan model ini karena
dalam organisasi. Kekuatan model ini karena
mengevaluasi efektivitas organisasi berdasarkan
mengevaluasi efektivitas organisasi berdasarkan
proses dari pada mengevaluasi berdasarkan
proses dari pada mengevaluasi berdasarkan
tujuan akhir. Sedangkan kelemahannya terletak
tujuan akhir. Sedangkan kelemahannya terletak
pada kesulitan dalam mengidentifikasikan,
pada kesulitan dalam mengidentifikasikan,
mengukur dan melaporkan proses-proses internal
mengukur dan melaporkan proses-proses internal
organisasi. Penekanan pada proses internal
organisasi. Penekanan pada proses internal
mungkin bisa menjurus pada penggantian tujuan
mungkin bisa menjurus pada penggantian tujuan
dengan cara (alat), tetapi tidak bisa keluar dari
dengan cara (alat), tetapi tidak bisa keluar dari
kesulitan dalam memilih kriteria keberhasilan,
kesulitan dalam memilih kriteria keberhasilan,
apakah tujuan akhir yang diinginkan atau proses
apakah tujuan akhir yang diinginkan atau proses
yang diinginkan.
yang diinginkan.
CONTOH RIIL KE
CONTOH RIIL KE
EFEKTIF
EFEKTIF
AN
AN
ORGANISASI
ORGANISASI
SEKOLAH
SEKOLAH
1.
1.
PBM
PBM
berlangsung
berlangsung
d
d
en
en
g
g
a
a
n keefektifan
n keefektifan
tinggi
tinggi
2.
2.
Kepemimpinan yang kuat
Kepemimpinan yang kuat
3.3.
Lingkungsan sekolah aman dan tertib
Lingkungsan sekolah aman dan tertib
4.4.
Pengelolaan ten
Pengelolaan ten
aga pendi
aga pendi
dik efektif
dik efektif
5.5.
M
M
emiliki budaya mutu
emiliki budaya mutu
6.6.
M
M
emiliki team work yg kompak,
emiliki team work yg kompak,
cerdas, dan dinamis
cerdas, dan dinamis
7.
8.
8.
Partisipasi yang tinggi dari warga sekolah
P
artisipasi yang tinggi dari warga sekolah
&
&
masyarakat
masyarakat
9. Sekolah memiliki keterbukaan manajemen
9. Sekolah memiliki keterbukaan manajemen
10. Sekolah memiliki kemauan utk berubah
10. Sekolah memiliki kemauan utk berubah
11. Sekolah mengevaluasi & memperbaiki diri
11. Sekolah mengevaluasi & memperbaiki diri
secara berkelanjutan
secara berkelanjutan
12.
12.
Sekolah
Sekolah
responsif & antisipatif terhadap
responsif & antisipatif terhadap
kebutuhan
kebutuhan
SEKOLAH EFEKTIF
13.
13.
Sekolah memiliki
Sekolah memiliki
sistem
sistem
kom
kom
unikasi
unikasi
yg
yg
baik
baik
14. Sekolah memiliki tingkat
14. Sekolah memiliki tingkat
akuntabilitas tinggi
akuntabilitas tinggi
15.
15.
Manajemen lingkungan hidup sekolah
Manajemen lingkungan hidup sekolah
bagus
bagus
16. Memiliki kemampuan menjaga
16. Memiliki kemampuan menjaga
sustainabilitas.
sustainabilitas.
SEKOLAH EFEKTIF
FLEXIBILITY OPEN SYSTEM MODEL HUMAN RELATION MODEL Means: Flexibility; readiness Ends: Growth; resource acquisition Ends: Human resource
development Means: Cohesion; morale EXTERNAL INTERNAL Ends: Productivity; efficiency Means: Planning; goal setting Means: Information management; communication Ends: Stability; control CONTROL
INTERNAL PROCESS RATIONAL GOAL
Kerangka Nilai-Nilai Yang Berpengaruh
4 Tahapan Siklus
4 Tahapan Siklus
Kehidupan Organisasi
Kehidupan Organisasi
Entrepreneurial
Entrepreneurial (Wirausaha) (Wirausaha)
penekanan pada kriteria sistem terbuka dengan kriteria penekanan pada kriteria sistem terbuka dengan kriteria fleksibilitas/kesiapan dan perolehan sumber
fleksibilitas/kesiapan dan perolehan sumber
daya/pertumbuhan. Indikatornya: inovasi, kreativitas, dan daya/pertumbuhan. Indikatornya: inovasi, kreativitas, dan mobilisasi sumber daya
mobilisasi sumber daya
Collectivity
Collectivity (Kolektivitas)(Kolektivitas)
penekanan pada kriteria hubungan antar manusia, seperti penekanan pada kriteria hubungan antar manusia, seperti moril pegawai dan pengembangan sumber daya manusia. moril pegawai dan pengembangan sumber daya manusia. Indikatornya: komunikasi dan struktur informal, rasa
Indikatornya: komunikasi dan struktur informal, rasa
kekeluargaan dan kerjasama antar organisasi, komitmen kekeluargaan dan kerjasama antar organisasi, komitmen yang tinggi dan kepribadian pimpinan
Formalization And Control
Formalization And Control (Formalisasi Dan (Formalisasi Dan Kontrol)
Kontrol)
penekanan pada kriteria proses internal dan tujuan penekanan pada kriteria proses internal dan tujuan rasional seperti produktivitas, efisiensi, perencanaan, rasional seperti produktivitas, efisiensi, perencanaan,
penetapan tujuan, manajemen informasi dan komunikasi. penetapan tujuan, manajemen informasi dan komunikasi. Indikatornya; efisiensi produksi, peraturan dan prosedur, Indikatornya; efisiensi produksi, peraturan dan prosedur, dan trend yang konservatif
dan trend yang konservatif
Elaboration Of Structure
Elaboration Of Structure (Pengayaan Struktur)(Pengayaan Struktur)
penekanan pada kriteria sistem terbuka terutama penekanan pada kriteria sistem terbuka terutama
sehubungan dengan peningkatan vitalitas organisasi, sehubungan dengan peningkatan vitalitas organisasi, keseimbangan antara diferensiasi and integrasi.
keseimbangan antara diferensiasi and integrasi. Indikatornya: struktur yang terdesentralisasi
Indikatornya: struktur yang terdesentralisasi
4 Tahapan Siklus
4 Tahapan Siklus
Prinsip-prinsip
Prinsip-prinsip
Organisasi
Organisasi
1
1
.
.
Perumusan Visi, Misi dan Tujuan dengan
Perumusan Visi, Misi dan Tujuan dengan
Jelas
Jelas
Tujuan adalah kebutuhan manusia jasmani maupun
Tujuan adalah kebutuhan manusia jasmani maupun
rokhani yang diusahakan untuk mencapai dengan
rokhani yang diusahakan untuk mencapai dengan
kerjasama sekelompok orang. Tujuan yang
kerjasama sekelompok orang. Tujuan yang
dirumuskan dengan jelas menjadi pedoman bagi
dirumuskan dengan jelas menjadi pedoman bagi
haluan organisasi, pemilihan bentuk organisasi,
haluan organisasi, pemilihan bentuk organisasi,
pembentukan struktur, penentuan macam
pembentukan struktur, penentuan macam
pekerjaan yang akan dilakukan, kebutuhan pejabat.
pekerjaan yang akan dilakukan, kebutuhan pejabat.
2. Departemenisasi
2. Departemenisasi
Aktivitas untuk menyusun satuan-satuan organisasi
Aktivitas untuk menyusun satuan-satuan organisasi
yang akan diserahi bidang kerja atau fungsi
yang akan diserahi bidang kerja atau fungsi
tertentu.
3. Pembagian Kerja
3. Pembagian Kerja
Rincian serta pengelompokan
Rincian serta pengelompokan
aktivitas-aktivitas/tugas-tugas yang semacam atau erat
aktivitas/tugas-tugas yang semacam atau erat
hubungannya satu sama lain untuk dilakukan oleh
hubungannya satu sama lain untuk dilakukan oleh
seorang pejabat tertentu.
seorang pejabat tertentu.
4. Koordinasi
4. Koordinasi
Keselarasan aktivitas antar satuan organisasi atau
Keselarasan aktivitas antar satuan organisasi atau
keselarasan tugas antar pejabat.
keselarasan tugas antar pejabat.
5. Pelimpahan Wewenang
5. Pelimpahan Wewenang
Hak seorang pejabat untuk mengambil tindakan
Hak seorang pejabat untuk mengambil tindakan
yang diperlukan agar tugas serta tanggungjawabnya
yang diperlukan agar tugas serta tanggungjawabnya
dapat dilaksanakan dengan baik.
dapat dilaksanakan dengan baik.
Asas-Asas Organisasi
6. Rentangan Kontrol (
Span of Control
)
Jumlah terbanyak bawahan langsung yang dapat dipimpin
dengan baik oleh seorang atasan tertentu.
7. Jenjang Organisasi (Hirarki)
Tingkat-tingkat satuan organisasi yang didalamnya terdapat
pejabat, tugas serta wewenang tertentu menurut
kedudukannya dari atas ke bawah dalam fungsi tertentu.
8. Kesatuan Perintah (
Unity of Command
)
Tiap-tiap pejabat dalam organisasi hendaknya hanya dapat
diperintah dan bertanggung jawab kepada seorang pejabat
atasan tertentu.
Asas-Asas Organisasi
9. Fleksibilitas
Kemampuan organisasi untuk melakukan
perubahan sebagai penyesuaian tanpa mengurangi
kelancaran aktivitas yang sedang berjalan.
10. Berkelangsungan
Kemampuan organisasi untuk mempertahankan
aktivitas operasinya secara terus-menerus.
11. Keseimbangan
Satuan-satuan organisasi hendaknya ditempatkan
pada struktur organisasi sesuai dengan peranannya
Asas-Asas Organisasi
PERILAKU INDIVIDU
PERILAKU INDIVIDU
DALAM ORGANISASI
DALAM ORGANISASI
Model Perilaku pada tingkat Individu
Individu Efektivitas Individu (Kinerja)
Kepuasan Kerja
Desain Kerja
Motivasi Nil
ai Persep
si
PERSEPSI
PERSEPSI
Proses seleksi, organisasi, dan interpretasi
Proses seleksi, organisasi, dan interpretasi
rangsangan yang berasal dari lingkungan.
rangsangan yang berasal dari lingkungan.
Persepsi berasal dari pengalaman masa lalu
Persepsi berasal dari pengalaman masa lalu
individu terhadap obyek tertentu, manusia
individu terhadap obyek tertentu, manusia
atau benda-benda di sekitarnya sehingga
atau benda-benda di sekitarnya sehingga
pengalaman tiap individu beragam dan
pengalaman tiap individu beragam dan
sangat bervariasi terhadap satu
sangat bervariasi terhadap satu
rangsangan.
Proses Persepsi
Proses Persepsi
a. Stereotyping
Penggolongan individu menggunakan label atau kerangka Penggolongan individu menggunakan label atau kerangka evaluasi yang dipelajari pada masa lalu.
evaluasi yang dipelajari pada masa lalu. b. Efek Halo
Mirip stereotyping tapi berasal dari satu informasi yang Mirip stereotyping tapi berasal dari satu informasi yang bersifat umum.
bersifat umum. c. Proyeksi
Pengenalan karakteristik yang dimiliki, diterima atau Pengenalan karakteristik yang dimiliki, diterima atau ditolak, oleh orang lain.
ditolak, oleh orang lain. d. Harapan (Expectancy)
Kondisi mental yang memberikan jaminan kepada individu Kondisi mental yang memberikan jaminan kepada individu untuk menemukan apa yang sedang dicari atau diusahakan. untuk menemukan apa yang sedang dicari atau diusahakan. e. Attribution
Dampak yang ditimbulkan sebagai akibat dari perilaku Dampak yang ditimbulkan sebagai akibat dari perilaku individu lain.
SIFAT
SIFAT
Aturan-aturan tentang perasaan, pikiran
Aturan-aturan tentang perasaan, pikiran
dan predisposisi seseorang untuk
dan predisposisi seseorang untuk
menghadapi aspek-aspek yang dimiliki
menghadapi aspek-aspek yang dimiliki
oleh lingkungannya
oleh lingkungannya
Sifat dapat dipertimbangkan sebagai jalan
Sifat dapat dipertimbangkan sebagai jalan
berpikir, berperasaan dan bertingkah laku.
berpikir, berperasaan dan bertingkah laku.
Dan hal ini cenderung menetap dan
Dan hal ini cenderung menetap dan
menjadi karakter pada diri seseorang
Prinsip-Prinsip Dasar
Prinsip-Prinsip Dasar
Sikap Manusia
Sikap Manusia
Manusia berbeda perilakunya, karena Manusia berbeda perilakunya, karena
kemampuannya tidak sama
kemampuannya tidak sama
Manusia mempunyai kebutuhan yang berbedaManusia mempunyai kebutuhan yang berbeda
Orang berfikir tentang masa depan, dan membuat Orang berfikir tentang masa depan, dan membuat
pilihan bagaimana bertindak
pilihan bagaimana bertindak
Seseorang memahami lingkungan dalam Seseorang memahami lingkungan dalam
hubungannya dengan pengalaman masa lalu dan
hubungannya dengan pengalaman masa lalu dan
kebutuhannya
kebutuhannya
Seseorang itu mempunyai reaksi-reaksi senang atau Seseorang itu mempunyai reaksi-reaksi senang atau
tidak senang (afeksi)
tidak senang (afeksi)
Banyak faktor yang menentukan sikap dan perilaku Banyak faktor yang menentukan sikap dan perilaku
seseorang
Komponen-Komponen
Komponen-Komponen
Sikap
Sikap
Kognitif : pikiran, ide dan kepercayaan
Kognitif : pikiran, ide dan kepercayaan
yang
yang
dimiliki oleh seseorang
dimiliki oleh seseorang
Afektif : perasaan seseorang
Afektif : perasaan seseorang
Tingkah laku : kecenderungan untuk
Tingkah laku : kecenderungan untuk
bertindak
bertindak
sesuai dengan sifat yang
sesuai dengan sifat yang
dimiliki
dimiliki
Semakin komplek komponen kognitif
Semakin komplek komponen kognitif
yang membangun konsep diri, semakin
yang membangun konsep diri, semakin
sulit untuk terjadi perubahan sifat.
Fungsi Sifat
Fungsi Sifat
Penyesuaian (Adjustive/Utilitarian)
Penyesuaian (Adjustive/Utilitarian)
Pertahanan Diri (Ego-defensive)
Pertahanan Diri (Ego-defensive)
Penilaian (Value-expressive)
Penilaian (Value-expressive)
Pengetahuan (Knowledge-
Pengetahuan
NILAI
NILAI
Tujuan akhir yang diharapkan atau suatu kondisi
Tujuan akhir yang diharapkan atau suatu kondisi
yang diharapkan muncul melebihi yang lain.
yang diharapkan muncul melebihi yang lain.
Nilai berhubungan dengan sifat karena menjadi
Nilai berhubungan dengan sifat karena menjadi
dasar munculnya sifat. Nilai memiliki fokus yang
dasar munculnya sifat. Nilai memiliki fokus yang
lebih umum dan tahan terhadan perubahan
lebih umum dan tahan terhadan perubahan
dibandingkan dengan sifat. Terinternalisasinya
dibandingkan dengan sifat. Terinternalisasinya
nilai menjadikannya, sadar atau tidak sadar,
nilai menjadikannya, sadar atau tidak sadar,
standar atau kriteria pengembangan dan
standar atau kriteria pengembangan dan
pemeliharaan sifat yang relevan dengan obyek
pemeliharaan sifat yang relevan dengan obyek
maupun situasi yang dihadapi.
MOTIVASI
MOTIVASI
Motivasi secara umum adalah proses yang melibatkan
Motivasi secara umum adalah proses yang melibatkan
tiga variable:
tiga variable: a. Perkuatan (energizing)a. Perkuatan (energizing)
Alasan yang mengarisbawahi perilaku, bentuknya adalah
Alasan yang mengarisbawahi perilaku, bentuknya adalah
kebutuhan ataupun keinginan.
kebutuhan ataupun keinginan.
b. Perilaku (Tindakan)
b. Perilaku (Tindakan)
Perilaku mencapai tujuan didampingi dengan
Perilaku mencapai tujuan didampingi dengan
upaya-upaya dalam diri individu dan lingkungan yang sesuai
upaya dalam diri individu dan lingkungan yang sesuai
dengan perilaku tersebut.
dengan perilaku tersebut.
c. Tujuan (Insentif)
c. Tujuan (Insentif)
Pencapaian tujuan akan memberikan dua hasil yang
Pencapaian tujuan akan memberikan dua hasil yang
berbeda; 1) kepuasan karena sudah terpenuhi, 2)
berbeda; 1) kepuasan karena sudah terpenuhi, 2)
keinginan atau kebutuhan untuk memperoleh lebih
keinginan atau kebutuhan untuk memperoleh lebih
banyak
Teori Motivasi
Teori Motivasi
1. Teori Hirarkhi Kebutuhan (Abraham
1. Teori Hirarkhi Kebutuhan (Abraham
Maslow)
Maslow)
2. Teori motivasi Herzberg
2. Teori motivasi Herzberg
3. Teori motivasi Alderfer (
3. Teori motivasi Alderfer (
ERG Theory
ERG Theory
)
)
4. Teori Motivasi Prestasi McCleland
4. Teori Motivasi Prestasi McCleland
Teori Hirarkhi Kebutuhan
Teori Hirarkhi Kebutuhan
(Abraham Maslow)
(Abraham Maslow)
Kebutuhan Fisik
Kebutuhan Fisik
Kebutuhan Keamanan dan
Kebutuhan Keamanan dan
Keselamatan
Keselamatan
Kebutuhan Sosial
Kebutuhan Sosial
Kebutuhan Penghargaan
Kebutuhan Penghargaan
Teori motivasi Herzberg
Teori motivasi Herzberg
Dalam teori ini, kepuasan kerja selalu
Dalam teori ini, kepuasan kerja selalu
dihubungkan dengan isi jenis pekerjaan (
dihubungkan dengan isi jenis pekerjaan (
job
job
content
content
) atau faktor motivator, dan ketidakpuasan
) atau faktor motivator, dan ketidakpuasan
kerja berhubungan dengan aspek-aspek di sekitar
kerja berhubungan dengan aspek-aspek di sekitar
yang berhubungan dengan pekerjaan (
yang berhubungan dengan pekerjaan (
job
job
context
context
) atau faktor hygiene. Faktor-faktor ini
) atau faktor hygiene. Faktor-faktor ini
disebut
disebut
Dua Faktor Teori Motivasi dari Herzberg
Dua Faktor Teori Motivasi dari Herzberg
.
.
Kepuasan kerja dipengaruhi oleh faktor motivator
Kepuasan kerja dipengaruhi oleh faktor motivator
dan factor hygiene tidak berpengaruh. Untuk
dan factor hygiene tidak berpengaruh. Untuk
meningkatkan produktivitas pegawai, manajemen
meningkatkan produktivitas pegawai, manajemen
harus memperhatikan faktor motivator
harus memperhatikan faktor motivator
(keberhasilan, penghargaan, tanggung jawab).
Teori motivasi Alderfer
Teori motivasi Alderfer
(
(
ERG Theory
ERG Theory
)
)
Ada tiga kelompok inti dari kebutuhan :
Ada tiga kelompok inti dari kebutuhan :
Kebutuhan akan keberadaan (
Kebutuhan akan keberadaan (
existence
existence
)
)
Kebutuhan berhubungan/interaksi
Kebutuhan berhubungan/interaksi
(
(
relatedness
relatedness
)
)
Kebutuhan untuk berkembang (
Kebutuhan untuk berkembang (
growth need
growth need
)
)
Kebutuhan bersifat tidak bertingkat tapi
Kebutuhan bersifat tidak bertingkat tapi
bersifat kontinum, jadi kebutuha bias
bersifat kontinum, jadi kebutuha bias
muncul secara bersama-sama.
Teori Motivasi Prestasi
Teori Motivasi Prestasi
(David McCleland)
(David McCleland)
David McCleland mengemukakan bahwa pada
David McCleland mengemukakan bahwa pada
dasarnya manusia bisa berprestasi di atas kemampuan
dasarnya manusia bisa berprestasi di atas kemampuan
orang lain.
orang lain.
Ada tiga kebutuhan manusia:
Ada tiga kebutuhan manusia:
kebutuhan untuk berprestasikebutuhan untuk berprestasi kebutuhan untuk berafiliasikebutuhan untuk berafiliasi kebutuhan untuk kekuasaankebutuhan untuk kekuasaan
Karakteristik orang yang berprestasi tinggi, antara
Karakteristik orang yang berprestasi tinggi, antara
lain:
lain:
Suka mengambil resiko yang moderat (
Suka mengambil resiko yang moderat (
moderate risk
moderate risk
),
),
memerlukan umpan balik yang segera,
memerlukan umpan balik yang segera,
memperhitungkan keberhasilan, menyatu dengan
memperhitungkan keberhasilan, menyatu dengan
Teori X dan Teori Y
Teori X dan Teori Y
(Douglas McGregor)
(Douglas McGregor)
Teori ini berdasarkan asumsi-asumsi atas
Teori ini berdasarkan asumsi-asumsi atas
sifat-sifat manusia:
sifat-sifat manusia:
Teori X ; sebagian besar orang lebih suka
Teori X ; sebagian besar orang lebih suka
diperintah, tidak bertanggung jawab, dan
diperintah, tidak bertanggung jawab, dan
menginginkan keamanan atas segalanya
menginginkan keamanan atas segalanya
Teori Y ; orang-orang pada hakekatnya
Teori Y ; orang-orang pada hakekatnya
tidak malas dan dapat dipercaya,
tidak malas dan dapat dipercaya,
kebalikan dari teori X.
Untuk mengetahui keefektifan individu,
Untuk mengetahui keefektifan individu,
hal yang paling penting adalah dengan
hal yang paling penting adalah dengan
mengembangkan filsafat hidup bagi para
mengembangkan filsafat hidup bagi para
pegawai, yang secara khusus
pegawai, yang secara khusus
menampilkan kepercayaan-kepercayaan,
menampilkan kepercayaan-kepercayaan,
ide-ide, prinsip-prinsip dan
ide-ide, prinsip-prinsip dan
pandangan-pandangan dasar yang dilakukan oleh
pandangan dasar yang dilakukan oleh
manajemen dengan penghargaan dalam
manajemen dengan penghargaan dalam
memperlakukan dan mengorganisasikan
memperlakukan dan mengorganisasikan
pegawai dalam bekerja.
pegawai dalam bekerja.
KEEFEKTIFAN INDIVIDU
Pendekatan Untuk
Pendekatan Untuk
Meningkatkan Efisiensi
Meningkatkan Efisiensi
Individu
Individu
1.
1.
Pendekatan Manajemen Ilmiah
Pendekatan Manajemen Ilmiah
(
(
Scientific Management Approach
Scientific Management Approach
)
)
dikemukakan oleh F. W. Taylor
dikemukakan oleh F. W. Taylor
2.
2.
Pendekatan Hubungan Kemanusiaan
Pendekatan Hubungan Kemanusiaan
(
(
Human Relations Approach
Human Relations Approach
) hasil
) hasil
penelitian Hawthorne
KEPUASAN KERJA
KEPUASAN KERJA
Kepuasan kerja adalah komponen moral. Moral
Kepuasan kerja adalah komponen moral. Moral
adalah sebuah sifat dari kepuasan dengan hasrat
adalah sebuah sifat dari kepuasan dengan hasrat
untuk melanjutkan dan keinginan untuk berjuang
untuk melanjutkan dan keinginan untuk berjuang
mencapai tujuan kelompok dalam organisasi.
mencapai tujuan kelompok dalam organisasi.
Dua pendekatan dalam kepuasan kerja
Dua pendekatan dalam kepuasan kerja
1. Kepuasan kerja akan menghasilkan kinerja
1. Kepuasan kerja akan menghasilkan kinerja
yang baik
yang baik
2. Kinerja akan menghasilkan kepuasan kerja
PERILAKU KELOMPOK
DALAM ORGANISASI
Faktor Latar Belakang Perilaku yang diperlukan Perilaku yang muncul Perilaku
Kelompo k
Kerja
Produktivitas Kepuasan
Pengembangan Individu Kekuasaan Tujuan
Nilai Sistem Pribadi
Konsep Diri
Kebutuhan dan Orientasi Perilaku
Antar Individu
Perilaku Antar Kelompok
Sistem Pribadi Individu
Sistem Pribadi Individu
Tujuan dan kebutuhan
Tujuan dan kebutuhan
Asumsi-asumsi dan kepercayaan-
Asumsi-asumsi dan
kepercayaan-kepercayaan
kepercayaan
Kebutuhan Antar Individu
1.
Inklusi: kebutuhan akan interaksi dan asosiasi
2.Kontrol: kebutuhan akan kontrol dan
kekuasaan
3.
Afeksi:
kebutuhan akan cinta dan
Bentuk-Bentuk
Bentuk-Bentuk
Kelompok
Kelompok
1. Kelompok Primer
1. Kelompok Primer
2. Kelompok Formal dan Informal
2. Kelompok Formal dan Informal
3. Kelompok Terbuka dan Tertutup
3. Kelompok Terbuka dan Tertutup
Kohesivitas
Kohesivitas
Kekuatan yang menarik anggota ke
Kekuatan yang menarik anggota ke
dalam kelompok
dalam kelompok
Kohesivitas ditentukan oleh
Kohesivitas ditentukan oleh
kondisi-kondisi:
kondisi:
1. persamaan nilai dan tujuan
1. persamaan nilai dan tujuan
2. keberhasilan dalam mencapai tujuan
2. keberhasilan dalam mencapai tujuan
3. tingginya status kelompok
3. tingginya status kelompok
4. kesepakatan atas perbedaan
4. kesepakatan atas perbedaan
5. norma-norma yang memadai
Perilaku Antar Kelompok
Perilaku Antar Kelompok
Perilaku antar kelompok dalam bentuk interaksi muncul
Perilaku antar kelompok dalam bentuk interaksi muncul
karena adanya ketergantungan antar kelompok.
karena adanya ketergantungan antar kelompok.
Keberhasilan interaksi antar kelompok sangat ditentukan
Keberhasilan interaksi antar kelompok sangat ditentukan
oleh stabilitas yang dimiliki oleh masing-masing kelompok.
oleh stabilitas yang dimiliki oleh masing-masing kelompok.
Stabilitas suatu kelompok akan membangun kekuatan
Stabilitas suatu kelompok akan membangun kekuatan
kelompok sehingga bisa menimbulkan ketergantungan
kelompok sehingga bisa menimbulkan ketergantungan
kelompok lain. Dengan demikian kekuasaan bisa muncul
kelompok lain. Dengan demikian kekuasaan bisa muncul
pada suatu kelompok atas kelompok lain. Kekuasaan
pada suatu kelompok atas kelompok lain. Kekuasaan
bermanfaat terutama untuk:
bermanfaat terutama untuk:
a. Menyerap ketidakpastian
a. Menyerap ketidakpastian
b. Mencari alternatif atau subtistusi
b. Mencari alternatif atau subtistusi
c. Sentralisasi
PERILAKU PADA TINGKAT
PERILAKU PADA TINGKAT
ORGANISASI
ORGANISASI
Pengemban gan
Keorganisas ian
Lingkungan DalamLingkungan Luar
Manajemen Perubahan
Manajemen Konflik
Iklim dan Keefektifan Keorganisasian
Kepemimpinan Komunikasi
Kepemimpinan
Kepemimpinan
Kepemimpinan memiliki peran sentral tingkat
Kepemimpinan memiliki peran sentral tingkat
ini. Kepemimpinan adalah proses
ini. Kepemimpinan adalah proses
mempengaruhi aktivitas individu maupun
mempengaruhi aktivitas individu maupun
kelompok dalam usaha mencapai tujuan
kelompok dalam usaha mencapai tujuan
organisasi dalalam situasi tertentu.
organisasi dalalam situasi tertentu.
Lingkup kepemimpinan dalam organisasi
Lingkup kepemimpinan dalam organisasi
1. Wewenang (
1. Wewenang (
Authority
Authority
)
)
Hak untuk memberikan bantuan khusus kepada
Hak untuk memberikan bantuan khusus kepada
orang lain untuk menyelesaikan tugasnya.
orang lain untuk menyelesaikan tugasnya.
2. Kekuasaan (
2. Kekuasaan (
Power
Power
)
)
Kemampuan seseorang untuk memerintahkan
Kemampuan seseorang untuk memerintahkan
orang lain melaksanakan suatu tugas tertentu.
Sumber-sumber
Sumber-sumber
Kekuasaan
Kekuasaan
Kekuasaan paksaan
Kekuasaan paksaan
Kekuasaan legitimasi
Kekuasaan legitimasi
Kekuasaan keahlian
Kekuasaan keahlian
Kekuasaan penghargaan
Kekuasaan penghargaan
Kekuasaan referensi
Kekuasaan referensi
Kekuasaan Informasi
Kekuasaan Informasi
Gaya Kepemimpinan
Gaya Kepemimpinan
1. Gaya kepemimpinan berorientasi pada
1. Gaya kepemimpinan berorientasi pada
pegawai dan produksi
pegawai dan produksi
2. Gaya kepemimpinan tertutup
2. Gaya kepemimpinan tertutup
3. Gaya kepemimpinan demokratis
3. Gaya kepemimpinan demokratis
4. Gaya kepemimpinan struktural
4. Gaya kepemimpinan struktural
5. Gaya Kepemimpinan Campuran
5. Gaya Kepemimpinan Campuran
(sintesa)
KOMUNIKASI
KOMUNIKASI
proses pertukaran informasi diantara
proses pertukaran informasi diantara
dua orang atau lebih.
dua orang atau lebih.
Penerim a
Umpan balik
Ide Pengkode
an
Pesan Tindakan
Saluran pengiriman Pengirim
Adaptasi Organisasi
Adaptasi Organisasi
terhadap Perubahan
terhadap Perubahan
Lingkungan
Lingkungan
1. Penyesuaian struktur
1. Penyesuaian struktur
adaptasi terhadap perubahan lingkungan untuk
adaptasi terhadap perubahan lingkungan untuk
meningkatkan produktivitas dan kinerja organisasi
meningkatkan produktivitas dan kinerja organisasi
2. Sistem Manajemen
2. Sistem Manajemen
perubahan organisasi secara internal memerlukan
perubahan organisasi secara internal memerlukan
penyesuaian dalam sistem manajemen.
penyesuaian dalam sistem manajemen.
3. Subsistem yang adaptif
3. Subsistem yang adaptif
sistem organisasi harus memiliki misi untuk
sistem organisasi harus memiliki misi untuk
melakukan perubahan dan merekomendasikannya
melakukan perubahan dan merekomendasikannya
pada manajemen.
pada manajemen.
4. Perlindungan terhadap teknologi organisasi
4. Perlindungan terhadap teknologi organisasi
organisasi harus mampu untuk selalu mengadopsi
organisasi harus mampu untuk selalu mengadopsi
teknik-teknik baru yang ada di linkungannya.
Model Perubahan
Model Perubahan
(Kurt Lewin)
(Kurt Lewin)
1. Pencairan (
1. Pencairan (
unfreezing
unfreezing
)
)
tindakan ini bertujuan memotivasi dan membuat
tindakan ini bertujuan memotivasi dan membuat
individu siap untuk melakukan perubahan
individu siap untuk melakukan perubahan
2. Perubahan
2. Perubahan
Perpindahan antara kondisi awal ke kondisi
Perpindahan antara kondisi awal ke kondisi
akhir yang diharapkan. Perkembangan terjadi
akhir yang diharapkan. Perkembangan terjadi
pada nilai,sifat, dan perilaku. Kondisi akhir yang
pada nilai,sifat, dan perilaku. Kondisi akhir yang
diharapkan adalah adanya internalisasi atas
diharapkan adalah adanya internalisasi atas
perubahan pada kondisi baru tersebut.
perubahan pada kondisi baru tersebut.
3. Pembekuan (
3. Pembekuan (
refreezing
refreezing
)
)
Tahap ini dilaksanakan ketiak perubahan yang
Tahap ini dilaksanakan ketiak perubahan yang
terjadi telah secara permanen ada dalam diri
terjadi telah secara permanen ada dalam diri
individu.
Tahap-Tahap
Tahap-Tahap
Manajemen Perubahan
Manajemen Perubahan
1. Identifikasi perilaku
1. Identifikasi perilaku
2. Mengukur perilaku
2. Mengukur perilaku
3. Melakukan analisa fungsional
3. Melakukan analisa fungsional
4. Mengembangkan strategi
4. Mengembangkan strategi
intervensi
intervensi
5. Evaluasi peningkatan kinerja
PENGEMBANGAN
PENGEMBANGAN
ORGANISASI
ORGANISASI
Sebuah rencana jangka panjang yang berusaha
Sebuah rencana jangka panjang yang berusaha
untuk meningkatkan keefektifan organisasi dan
untuk meningkatkan keefektifan organisasi dan
kemampuannya untuk beradaptasi dan berubah
kemampuannya untuk beradaptasi dan berubah
melalui penerapan pengetahuan dan
melalui penerapan pengetahuan dan
teknik-teknik ilmu perilaku.
teknik ilmu perilaku.
Asumsi asumsi dalam pengembangan organisasi
Asumsi asumsi dalam pengembangan organisasi
adalah asumsi tentang individu, asumsi tentang
adalah asumsi tentang individu, asumsi tentang
individu dalam kelompok dan asumsi tentang
individu dalam kelompok dan asumsi tentang
individu dalam sistem organisasi. Ketiganya
individu dalam sistem organisasi. Ketiganya
memiliki kesamaan dalam upaya untuk
memiliki kesamaan dalam upaya untuk
mengembangkan kemampuan pada kondidi yan
mengembangkan kemampuan pada kondidi yan
lebih baik.
Tahapan dalam Program
Tahapan dalam Program
Pengembangan Organisasi
Pengembangan Organisasi
Tahap 1: Kesadaran adanya Masalah –
Tahap 1: Kesadaran adanya Masalah –
Kebutuhan untuk berubah
Kebutuhan untuk berubah
Tahap 2: Pemasukan agen Perubahan
Tahap 2: Pemasukan agen Perubahan
Tahap 3: Diagnosa
Tahap 3: Diagnosa
Tahap 4: Rencana Aksi (Tindakan)
Tahap 4: Rencana Aksi (Tindakan)
MANAJEMEN KONFLIK
MANAJEMEN KONFLIK
Kondisi-kondisi Anteseden
Persepsi ttg Konflik Konflik yang terjadi
Perilaku yang Muncul
Resolusi konflik/tekanan utk penyelesaian konflik
IKLIM ORGANISASI
IKLIM ORGANISASI
Kualitas daya tahan organisasi thd
Kualitas daya tahan organisasi thd
kondisi lingkungan
kondisi lingkungan
dialami anggota organisasi
dialami anggota organisasi
mempengaruhi perilaku individu yang
mempengaruhi perilaku individu yang
ada didalamnya
ada didalamnya
menggambarkan seperangkat karakter
menggambarkan seperangkat karakter
dan efek yang menyertainya
dan efek yang menyertainya
keterkaitan antar bagian dalam
keterkaitan antar bagian dalam
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Kasim, Azhar, 1993, Kasim, Azhar, 1993, Pengukuran Efektivitas Dalam Pengukuran Efektivitas Dalam
Organisasi
Organisasi, FE-UI, Jakarta, FE-UI, Jakarta
Lubis, S. B. Hari, dan Huseini, Martani, 1987, Lubis, S. B. Hari, dan Huseini, Martani, 1987, Teori Teori
Organisasi (suatu pendekatan makro)
Organisasi (suatu pendekatan makro),, PAU-UI, Jakarta PAU-UI, Jakarta
Milton, Charles R., 1981, Milton, Charles R., 1981, Human Bevaior in Human Bevaior in
Organizations (Three Levels of Behavior)
Organizations (Three Levels of Behavior),, Prentice-Hall, Prentice-Hall, Englewood Cliffs, N. J
Englewood Cliffs, N. J
Sutarto, 1995, Sutarto, 1995, Dasar-Dasar OrganisasiDasar-Dasar Organisasi, Gadjah Mada , Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta University Press, Yogyakarta
Thoha, Miftah, 1994, Thoha, Miftah, 1994, Perilaku Organisasi: Konsep dan Perilaku Organisasi: Konsep dan
Aplikasinya
Aplikasinya, Rajawali, Jakarta , Rajawali, Jakarta
Umstot, Denis D., 1984, Umstot, Denis D., 1984, Understanding Organizational Understanding Organizational
Behavior (Concepts and Applications)
Behavior (Concepts and Applications),, West Publishing West Publishing Co, Minnesota