PERHITUNGAN VALIDITAS SOAL
Rumus: rxy=
{
(
N∑
XY)
−(
∑
X)(
∑
Y)
}
√
{
N(
∑
X2)
−(
∑
X)
2}{
N(
∑
Y2)
−(
∑
Y)
2}
Keterangan: rxy = koefisien korelasi item soal
N = banyak peserta tes ∑X = skor tiap butir soal ∑Y = skor total butir soal
Kriteria:
Butir soal dikatakan valid jika rxy > rtabel.
Perhitungan:
Berikut perhitungan validitas butir untuk soal no 2, untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama.
Dari tabel r product moment, dengan N = 20 dan α = 0,05 maka diperoleh r tabel = 0,444. Dari perhitungan di atas diperoleh r hitung > r tabel, yaitu
0,498 > 0,444. Jadi butir soal nomor 2 adalah valid. Tabel . Hasil Uji Validitas
No Koefisien r tabel kriteria
Butir r (N=20;5%)
1 0,240427281 0,444 Tidak
Rumus: r11=
(
nn−1
)
(
S2−
∑
pq S2)
Keterangan: r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan
p = proporsi siswa yang menjawab item dengan benar q = proporsi siswa yang menjawab item dengan salah S2 = varian
Kriteria:
Apabila r11 > r tabel,maka instrumen soal tersebut reliabel.
Perhitungan:
N = 20 n = 30 soal
p= jumla h jawaban benar
N ΣY = 384
q = 1 – p ΣY2 = 7892
Berdasarkan tabel pada analisis ujicoba diperoleh:
Mencari r11 :
r11=
(
nn−1
)
(
S2−
∑
pq S2)
¿
(
3030−1
)(
25,96−5,885 25,96
)
¿
(
3029
)(
20,075 25,96
)
¿(1,0345)(0,77331)
¿0,802
Dari tabel r product moment dengan N = 20 dan α = 0,05 maka diperoleh nilai rtabel
= 0,444. Dari perhitungan di atas diperoleh r11 > rtabel yaitu 0,802 > 0,444. Jadi
PERHITUNGAN DAYA PEMBEDA SOAL
D = indeks diskriminasi
JA = banyaknya peserta kelompok atas
JB = banyaknya peserta kelompok bawah
BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal benar
BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal benar
Kriteria:
0,00 ≤ D ≤ 0,20 berarti daya beda soal jelek 0,20 ≤ D ≤ 0,40 berarti daya beda soal cukup 0,40 ≤ D ≤ 0,70 berarti daya beda soal baik 0,70 ≤ D ≤ 1,00 berarti daya beda soal baik sekali Perhitungan:
Berikut perhitungan daya pembeda untuk soal nomor 2, dan untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama.
Kelompok Atas Kelompok Bawah
No. Kode Skor No. Kode Skor
Sehingga daya pembeda dapat dihitung:
Nilai D = 0,4 artinya nilai D diantara 0,40 – 0,70, jadi soal nomor 2 mempun-yai daya beda soal baik.
Tabel . Daya Pembeda Soal
No Jumlah Benar Jumlah Benar DP Kriteria Buti
r Kel Batas Atas(BA) Kel Batas Bawah(BB)
PERHITUNGAN TINGKAT KESUKARAN
Rumus:
P=B
Js
Keterangan: P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar Js = jumlah seluruh siswa peserta tes
Kriteria:
Soal dengan 0,00 ≤ P ≤ 0,30 adalah sukar Soal dengan 0,30 < P ≤ 0,70 adalah soal sedang Soal dengan 0,70 < P ≤ 1,00 adalah soal mudah Perhitungan:
Berikut perhitungan tingkat kesukaran untuk soal nomor 2, dan untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama
Kelompok Atas Kelompok Bawah
No. Kode Skor No. Kode Skor
1 UC-8 1 11 UC-19 0
Sehingga taraf kesukaran dapat dihitung:
P=B
Js ¿ 8
Nilai P = 0,4 berada diantara kriteria 0,30 < P ≤ 0,70, jadi soal nomor 2 adalah sedang
Tabel . Tingkat Kesukaran
No Jml.Benar P Kriteria
Butir
10 9 0,45 Sedang
11 7 0,35 Sedang
12 10 0,5 Sedang
13 14 0,7 Mudah
14 15 0,75 Mudah
15 17 0,85 Mudah
16 17 0,85 Mudah
17 17 0,85 Mudah
18 16 0,8 Mudah
19 6 0,3 Sedang
20 17 0,85 Mudah
21 7 0,35 Sedang
22 13 0,65 Sedang
23 16 0,8 Mudah
24 15 0,75 Mudah
25 10 0,5 Sedang
26 17 0,85 Mudah
27 11 0,55 Sedang
28 15 0,75 Mudah
29 16 0,8 Mudah
30 14 0,7 Mudah