BI'PATI TAPIII
PROVIilSI IIALIilAITTAIT SEI
TTAIT
PERATURAN
BUPATI TAPIN
NOilOR 04
TAHUN
2OI7
TEilTAIfG
GRAITD DESIGIT
PEIYGTNDALIAIY
KI'AIYTITAS
PEIYDTIDUK KABUPATEN
TAPIN
TAIIUil
2O1O.2O35
DEITGAIT
RAIIUAT
TT'HAIT YAITG
TAIIA
ESA
Menimbang
:
a.
BI'PATI
TAPIIV,
batrwa
dalam rangka
untuk mengendalikan
pertumbuhan penduduk
di
masa
yang akan
datang,
diperlukan
kebijafran
pengendalian
lmantitas
penduduk
yang
dituangkan
dalam
Grand.
Design
Pengenddian
Kuantitas
Penduduk Kabupaten Tapin;
batrwa berdasarkan
pertimbangan
sebagaimana
dimaksud
dalam
huruf
a,
perlu menetapkan Peraturan
Bupati tentang
Grand Design
Pengendalian
Kuantitas
Penduduk
Kabupaten
Tapin Tahun
2O1O-2035;
Undang-Undang
Nomor
8
Tahun
1965
tentang Pembenttrkan Daerah
Tingkat
II
Tanatr [.aut, Daerah
Tingkat
II
Tapin
dan
Daerah
Tingkat
II
Tabalong (kmbaran
Negara Republik Indonesia
Tahun
1965
Nomor
51,
Tambahan
Irmbaran
Negara
Republik Indonesia Nomor
27561;
Undang-Undang Nomor
25
Tahun
2OO4tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia
Tahun
2OO4
Nomor
lO4,
Tambahan Lembaran Negara
Republik
Indonesia
Nomor
4a2\;
Undang-Undang
Nomor
17
Tahun
2OOZtentang
Rencana Pembangunan
Jang!<a
Panjang
Nasional
Tatrun
2OO5-2O25
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia
Talrun
2OO7
Nomor
33,
Tambahan
l.embaran Negara Republik
Indonesia
Nomor
47OOl;
Mengingat
:
1.b.
2.
3.
-2-4.
Undang-Undang
Nomor
52
Tahun
2OOgtentang
Perkembangan
Kependudukan
dan
Pembangunan Keluarga
(Lembzrran Negara
Republik Indonesia
Tahun
2OOgNomor
16l,
Tambahan
kmbaran
Negara
Republik
Indonesia
Nomor 5080);
Undang-Undang
Nomor
12 Tahun
2}ll
tentang
Pembenttrkan
Peratrrran
Perundang-tmdangan
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia
Tatrun
2Dll
Nomor
82,
Tambahan
kmbaran
Negara
Republik
Indonesia Nomor 523fl;
Undang-Undang Nomor
23
Tatrun
2Ol4
tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia
Tatrun
2Ol4
Nomor
244, Tambahan Lembaran
Negara
Republik
Indonesia
Nomor
5587),
sebagaimana
telatr diubah
beberapa
kali,
terakhir dengan Undang-Undang Nomor
9
Tahun
2OLS
tentang Pembatran Kedua Atas
Undang-Undang
Nomor
23
Tahun
2Ol4
tentang Pemerintahan Daerah
(Iembaran
Negara
Republik Indonesia
Tahun
2015
Nomor
58,
Tambahan Lembaran
Negara
Republik Indonesia Nomor 5679h
Undang-Undang
Nomor
30
Tahun
2OL4
tentang
Administrasi
Pemerintahan
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia
Tahun
2Ol4
Nomor
292,
Tambahan
kmbaran
Negara
Republik
Indonesia
Nomor
560l);
Peraturan Pemerintalr
Nomor
58
Tahun
2OO5tentang
Pengelolaan
Keuangan Daerah
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia
Tahun
2OO5
Nomor
L4O,
Tambahan
Lembaran Negara Republik
Indonesia
Nomor
45781;
Peraturan Pemerintah
Nomor
79
Tahun
2OOS tentang
Pedoman Pembinaan
dan
Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan
Daerah
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia
Tahun
2OO5
Nomor
165,
Tambahan
Irmbaran
Negara
Republik
Indonesia
Nomor
a593h
5.
6.
7.
8.
9.
10. Peratrrran
Presiden
Nomor
tentang
Grand
Design
Kependudukan;
153 Ta-Lun
2Ol4
Pembangunan
-3-11.
t2.
13.
74.
15.
16.
17.
18.
19.
Perahrran
Presiden
Nomor
2
Tahun
2015
tentang
Rencana Pembangunan
Jangka
Menengah Nasional
Tatrun
2Ol5-2O19;
Instruhsi
Presiden
Nomor
I
Tahun
2OtO
tentang
Percepatan Pelaksanaan Prioritas
Pembangunan
Nasional;
Instruksi
Presiden
Nomor
3
Tatrun
2OtO
tentang
Pembangunan Yang
Berkeadilan;
Peraturan
Menteri
Dalam
Negeri
Nomor
13Tahun 2006 tentang
Pedoman
Pengelolaan
Keuangan
Daerah
sebagaimana
telatr
diubah
beberapa
kali
teraktrir
dengan
Peraturan Menteri Dalam
Negeri
Nomor
21
Tahun 2011 tentang Perrrbalran
Kedua Atas
Peraturan Menteri Dalam
Negeri
Nomor
13
Tahun 2006 tentang
Pedoman
Pengelolaan
Keuangan Daeratr;
Peraturan
Menteri
Dalam
Negeri
Nomor
8OTahun 2Ol5 tentang
Pembentukan
Produk
Hukum
Daerah;
Peratrrran Daerah Kabupaten
Tapin
Nomor
OS Tahun 2Ol3 tentang
Rencana
Pembangunan
Jangka
Panjang
Daeratr
Kabupaten Tapin
Tahun
2OO5-2O25;
Perahrran Daerah Kabupaten
Tapin
Nomor
2I Tahun 2Ol3 tentang
Rencana
Pembangunan
Jangka
Menengah
Daerah
Kabupaten Tapin
Tahun
2OL3-2OL7;
Peraturan Daerah Kabupaten
Tapin
Nomor
09 Tahun 2016 tentang
Pembentukan
dan
Susunan
Perangkat Daeratr;
Peraturan
Bupati
Tapin Nomor
25
Tahun
2OL6
tentang
Kedudukan,
Susunarr
Organisasi,
Tugas
dan
Ftrngsi, serta
Tata
Kerja
Perangkat
Daerah l(abupaten Tapin;
MTUUTUSKAIT:
PIRATURAN
BIIPATI
TENTAIIG
GRAII'D
DTS'IGII'
PTNGEI|DAITAII
KT'AIITITAS
PTITDI'DI'K
NABI'PATTIT
TAPTII TAHT'IT
2O1G
2035.
Menetapkan
-4-BAB
I
KEIENTUAIY
T'MT'M
Pasal
1Dalam Peraturan
Bupati
ini,
yang
dimaksud
dengan
:1.
Daerah adalah Kabupaten Tapin.
2.
Pemerintahan
Daeratr
adalatr
Penyelenggaraan
Umsan
Pemerintatran
oleh Pemerintah
Daeratr dan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah
menurut Asas Otonomi
dan T\rgas Pembantuan
dengan prinsip otonomi seluas-luasnya
dalam Sistem dan Prinsip
Negara Kesattran
Republik Indonesia ssfngaimana
dimaksud
dalam
Undang-Undang
Dasar
Negara
Republik
Indonesia
Tahun
1945.
3.
Pemerintatr
Daerah adalah
Bupati sebagai Unsur
Penyelenggara
Pemerintahan Daerah
yang
memimpin pelaksanaan Urrsan
Pemerintahan yang menjadi
Kewenangan Daeratr Otonom.
4.
Bupati
adalah
Bupati Tapin
5.
Dinas Pengendalian
Penduduk
dan Keluarga
Berencana-
edalah
Dinas
Pengendalian
Penduduk
dan
Keluarga
Berencana
Kabupaten Tapin.
6.
Grand DesQn Pembangunan Kependudukan,
yang
selanjutnya
disingkat GDPK adalah
arahan kebijakan
yang
di
tuangkan
dalam Program
5
(lima)
tatrunan
Pembangunan Kependudukan
Indonesia
untuk
mewujudkan
target
pembangunan
kependudukan.
7.
Degradasi
Lingkungan adalalr penurunan
kualitas lingkungan
yang diakibatkan
oleh
kegiatan pembangunan yang dicirikan
oleh
tidak berfungsinya secara baik komponen-komponen
linghrngan
sebagaimanamestinya.
8.
Kependudukan adalatr hal ihwal yang berkaitan
dengan
jumlah,
stnrktur,
pertumbuhan,
persebaran
,mobilitas,
penyebaran,
kualitas,
dan
kondisi kesejatrteraan yang menyangkut politik,
ekonomi, sosial budaya, agama,
serta lingkungan
penduduk
setempat
9.
Penduduk adalah Warga
Negara
Indonesia
dan Orang Asing yang
bertempat tinggal
di Indonesia.
10.
KuantitasPenduduk
adalah
jumlatr
penduduk
akibat
dari
perbedaan
antar
jumlah
penduduk yang
lahir, mati, dan pindah
tempat tinggal.
11.
Keluarga adalah
unit terkecil
ddam masyarakat
yang terdiri dari
suami,
istri,
atau
suami
istri
dan
anaknya,
atau
ayah
dan
anakrrya, atau ibu dan anaknya.
-5-13.
Penataan
Persebaran
Penduduk
adalatr
upaya
menata
persebaran
penduduk
agar serasi dengan daya
dukung
alam
dan
daya
tampung lingkungan
serta
sesuai dengan rencana
tata,
ruang wilayah.
14.
Mobilitas
Penduduk adalatr gerak keruangan pendudtrk
dengan
melewati
batas
wilayah adminstrasi
pemerintahan.
15.
Pembangunan
berkelanjutan adalatr pembangunan terencana
di
segala
bidang
unhrk
menciptakan perbandingan
ideal
antar
perkembangan kependudukan dengan daya
tampung alam
dan
daya
tampung lingkungan
serta memenuhi
kebuhrhan
generasi
sekarang
tanpa harus
mengurangi kemampuan
dan
kebutuhan
generasi
mendatang,
sehingga
menunjang
kehidupan
bangsa.
16.
Daya
Dulnrng Alam
adalah
an
lingkungan
alam beserta
segenap
unsur dan
sumbernya
untuk
menunjang perikehidupan
manusia
serta
makhluk lain
secara
berkelanjutan.
17.
Daya
Tampung Lingkungan
adalatr
kemampuan
lingkungan
hidup
buatan
manusia
untuk
memenuhi
perikehidupan
penduduk.
BAB
II
MAI(SUD
DAIY
TUJUAIT
Passf 2
Secara
umum
Perattrran
Bupati
ini
dimaksudkan
untrrk
memberikan
Petunjuk
dan
Pedoman
dalam
Penyelengaraan
Program
Kependudukan dan Keluarga
Berencana bagr
:a.
instansi
yang
bertanggung
jawab
terhadap
perencanaan di
daeratr;
b.
instansi
terkait
pelaksana
program
kependudukan
dalam
menyelengarakan program
kependudukan,
Keluaraga Berencana;
c.
lintas
sektor dan program
terkait
kependudukan;
d.
organisasi profesi,
dan
organisasi masyarakat,
serta
individu
yang
peduli
dengan
masalah kependudukan;
dan
e.
fasilitas
pemberi
pelayanan
keluarga
berencana
dalam
menyelenggarakan pelayanan Keluarga
berencana.
Bagisa Kesatu
Matsud
Pasal
3
Maksud
ditetapkannya
Peraturan
Bupati
ini
addatr
untuk
memberikan
acuan
bag,
pelaksana
kegiatan
perencanaan,
penganggaran,
monitoring dan
evaluasi
program kependudukan
dan
keluarga
berencana
di
Daerah.
-6-Bagian Kedua
ft{uan
Pasal
4
Ttrjuan ditetapkannya Peraflrran
Bupati
ini
adalatr
agar kegiatan
perencanaan, penganggaran,
monitoring
dan
evaluasi program
kependudukan
dan
keluarga berencana bedalan secara
terarah,
efektif dan
efisien.
BAB
III
RUAITG
LINGI('P
Pasd 5
Ruang
lingkup
Peraturan
Bupati
ini
adalah
perencanaErn,
pengganggaran,
monitoring,
dan
evaluasi program
kependudukan
dan keluarga
berencana
di
Daerah.
BAB IV
SISTEMATIKA
Pesat
6
(1)
Sistematika
Grand Design Pengendalian
Kuantitas
Penduduk
ini
meliputi
:BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.2
Dasar
Hukum
1.3
Kondisi Kependudukan Kabupaten Tapin
BAB
II
VISI, MISI
DAN
ARAH KEBIJAKAN
2.1 Visi
2.2 Misi
2.3 Arah Kebljakan
2.4 T\rjuan
Grand Destgn Pengendalian
Kuantitas
Penduduk
BAB
III
POKOK.POKOK PENGENDALI.AN KUANTITAS
PENDUDUK
3. 1
Pengahrran
Fertilitas
3.2 Penurunan Angka Kematian
3.3
Pengarahan
Mobilitas
3.4
Pengahrran Kelembagaan
Masyarakat
3.5
Sasaran
yang Ingrn Dicapai
BAB
TV
ROAD MAP
4.1
Road
Map
Pengendalian
Kuantitas
Penduduk
BAB
V
PENUTUP
-7-(21
Isi muatan
dan
rinciart
Grand Designini
sebagaimana
dimaksud
pada ayat
(l)
adalah
sebagaimana
tercantum
aaam
l,ampiran
yang
merupakan
bagian
tidak
terpisahkan
dari
perahrran
Bupati
ini.
BAB
V
X
TENTUAIT
PE!ruTUP
Pasat 4
Peraturan
Bupati
ini mulai
berlalm
pada tanggal
diundangkan.
Agar setiap orang
mengetahuinya,
memerintahkan
pengundangan
Peraturan
Bupati
ini
dengan penempatannya
dalam Berita Daeratr
Kabupaten Tapin.
Ditetapkan
di
Rantau
padat4niggaLl 0B
trbbrtmri
2017
+flt
Diundangkan di
Rantau
padat4ggggt
0B
Febrr.nri
2O1TKABUPATTIY
TAPIN,
KATA
PENGANTARProgram
Kependudukan
dan
Keluarga
BerencanaNasional
di
era
disentralisasimengaJami tantangan yang berat. Program yang sebelumnya memperoleh.perhatian dan prioritas
yang
tinggi dari
tingkat
pusat sampaike
daerah sempat sangat melemah setelah penyerahanurusan
KB
ke
Pernerintah Kabupaten danKota.
Masalah utama yangdihadapi
adalah belumadanya persepsi atau
lrmahaman
yang sama antara daerah tentangpentiag .lan
stsategisnyaproganc
Kependudukan dan Keluarga Berencanabagi
kesejahteraatr dan kemajuan daerahdi
masa depan. Program
ini
tidak
semata-
matab".tqir-
untuk
ikan
jumlah
dan pertumbuhan penduduk, tetapilebih
rnendasar adalah merencanakan penduduk yang berkualitasdalam
hal
ini
meniqgka*an
kesejahteraan keluarga dan pembangunan sumberdala
manusia(SDIO
yang andal di kemudianhari.Alfiimya
denganrnengucapkanAlhamdulillalL Puji SyuLurkehadirat Tuhan yang Maha
Esa
karena dapat dirumuskannyaGrand
Desrgn PengendalianKuantitas Penduduk Kabupaten
Tapio,
namun demikian sasaftm-
sasaratr .kuantitatif sepertitertuang dalam Grand D€sign masih bersifat seinenar4 oleh karena masih menunggu hasil
final
proyeksi penduduk berdasarlran Sensus Penduduk tahun2010 dari BAPPENAS.Grand
designini
diharapkan dapat memberikan arahbagi
pelaksanaan pengendaliankuantitas penduduk
di
Kabupaten Tapindari
tahun 2010-
2035. Yangtidak
kalah pentingnyaGrand design ini
juga
diharapkan dapat membangunkomimen
para pemangku kepentingan danpenentu kebijakan
(Prime
Stakeholders)tentang
upaya
pengendatrian kuantitaspenduduk bagi keberhasilan pembangunan di Kabupaten Tapin. Kami mengucapkan terima kasih
dan
penghargium yangtinggi
kepada seluruh anggotatim
kgrj Desigu pengendalianKuantitas Penduduh serta berbagi
pihak
yang telah Grand designini
semoga
Grand Design
mn
bermanfaatbagi
upaya pembangrrnan yang berrrawasan kependudukan demi kesejahteraan:dan
KB
Kab. TapinAH, SKM,
MS198903
i
0t2
secara kesel
BAB I
BAB
II
l.l
1.2 1.3 1.42.t
2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7BAB
III
DAFTAR ISI
Kata Pengantar Daftar
Isi
DaftarPustaka
PENDAHULUAN
Latar Belakang Permasalahan
Dcartlukum
Kondisi Kependudukan Kabupaten Tapin
VISI, MISI DAN
ARAFIKEBUAKAN
Misi..
Arah
Kebijakan...
...:...
Tujuan Grand Design Pengendalian Kuantitas Penduduk Lrkuran Keberhasilan ...
Strategi Pelaksanaan
Alur Pikir
Pengendalian Kuantitas PendudukPOKOK.POKOK PENGENDALIAN
KUAJ\ITITASPENDUDUK...
Hal
i
ii
iii
I
1 2 3 4 11 11ll
il
L2t2
l3
13t4
t4
l5
15t7
l8
19 26 26 27BAB
TVBAB
V
3.1
Pengaturan Fertilitas ( Kelahiran)3.2
Penunrnan Angka Kematian3.3
PengarahanMobilitas3.4
PengaturanKelembagaanMasyarakat3.5
Sasaran Yang Ingin Dicapai3-6
Dasar Perencanaan Kuantitas PendudukROAD
MAP
Road Map Pengendalian Kuantitas Penduduk
Penutup
4.1
B-'.rs_t!{r "-d "
--..-1i:---iTgsl_.,Gr-BAB
I
PENDAIIT'LUAN
1.1 Latar
BelakangPendrduk
merupakan
pusat dari seluruh kebijakan
dan program
pembangunao yang dilakukan.Dalam hal
ini
pembangunan harus dikembangkandengan memperhitungkan kemanrpuan penduduk agar seluruh penduduk dapat
berpartisipasi
aktif
dalarn dinamika pembangunan tersebut.Menurut
lrmbaga
Demogffi
FEUI s@ara
umum,
penduduk mempnnyai3
(tiga)
matra
pokoh
yaitu aspeklonntitas,
kualitas, dan mobilitas penduduk.Disamping ketiga matra tersebu! ada aspek pendukung lainnya yaitu masalatr administrasi kependudukanyang berkeoaan dengan ketiga maha tersebut. Undang-undang Domor 52 tahun
2009
tentang
perkembangan kependudukan
dan
pembao.gunan keluargamenitikberatkan
penduduk sebagai
modal
dasar
dan faktor dominan.
Pembangunan
harus menjadi
titik
sentraldalam
pembangunan berkelanjutan karcmjumlah
penduduk yang besar dengan kualitas rendah, dan pertumbuhan yang cepat memperlambat tercapainyakondisi
yang ideat antara kuantitas dan kualitas penduduk dengan daya dukung dan daya tampuqglingkungan-Di
Provinsi Kalimantan
Selatantidak
terkecuali
di
Kabupaten Tapuukeempat aspek kependudukan
ini masih menghadapi kendala.
Dari
sisi kuantitas,jumlah
penduduk Kabupaten
Tapin masih sedikit,
yaitu
urutan
ke
11
di
Kalimantan Selatan. Pada
Ahun
2015,
berdasarkan proyeksipenduduk
di
Kabupaten Tapin berjurnlah sekiar 181.778jiwa
yang terdiridari
91.692jiwa
laki-laki dan
90.086
jiwa peremPuan,
dengao
laju
pertumbuhan penduduk sebesar l,46yo.Disparitas
laju
pertumbuhanpenduduk
antar Kecarnatan
di
KabupatenTapin
juga
tidak
meratadari
yang tertinggi sebesar
1,87/0
di
Kecamatan Bungur dan terendahdi
Kecamatan Candi Laras Utara yakni sebesar0,93Yo.
Masetah
selanjuhya
berkenaan dengankualitas
penduduk 1,angrelatif
masih rendah.
Dari
sisi kualitas,jumtrh
penduduk Kabupaten Tapin yangrelatif
sedikit,
ternyatatidak
berbandinglurus
denganmutu
sumberdaya
manusia(SDM)
yang memadai. Indeks pembangunan nnanusiaGDD
KabupatenTapin
pada tahun 2010 dan 201lstagnan (tetap) berada ditataran bawah yakni posisi .9
dari
13
Kabupatenyang
adadi
Kalimantan
Selatanyang berkaitan
deqgankdatan,
pendidikan dan ekonomi.Karcna
itq
diperlukan
suatu
Grand Design
Pengendalian Kuantitas Pendudukddam
rangkamewujtdkan
keserasiaq keselarasan, dan keseirnbanganantara kuantitas,
kualitas
dan persebaran pendudukdi
KabupatenTapin. Grand
Design
ini
menrpakanupaya
mewujtrdkan pembangunan berkelanjutanuntuk
meningkatkan kesejahteraan
penduduk saat
ini
sekaligus mempertimbangkankesejahteraan
penduduk
dimasa
mendatang.Selain
itu,
Grand
Design ini
merupakan salah satu upaya
untuk
menuju kepadavisi
d:mmisi
pembangunanKabupaten TapirU khususnya
terkait
penarganan permasalahan kependudukans@ara menyeluruh
dan
berkesinambungan-Sehingga
keberhasil.an dalammengendalikan
laju
pertumbuhan
perduduk
untrk
meningkatkan
kualitaspenduduk akan mendorong
pembaogunandi
semuaaspek
dan
rn€rDpercepat terwujudnya masyarakat KabupatenTapin
Mandiri
dan
Sejahtera)'ang
Agamis(TAIvIASA).
Halini
sesuai dengan misi pembangrrnan daerah yaitu menipengembangan
kualitas
sumberdayamanusia
dan
rnewujudkan
masyarakatKabupaten Tapin yang sejahtera dan agarnis.
1.2 Permasalahan
Program
untuk
mengendalikan
kuantitas
dan
laju
pertumbuhanpenduduk antara
lain
dilakukan melalui
program kependudukandan
ksluart,
berencana.
Kendala
utama yang
dihadapidalam progfttm
ini
adalah belumdanya
persamaanpersepsi
dan
pemahamantentang
pentingtrya
Programkependudukan dan-I(eluarga Berencana
(Kts)
bagi
pembargunan berkelanjutandi
daerah. Keadaan tersebutrnengakibatkan
perhatian/prioritas yangdiberikan
oleh
pemerintah Kabupaten
yang
mengakibatkan progam
Kependudukan dan
KB
belum dilayani secara memadai meskipun telatr menjadiurusao wajib sesuai dengan amanat PP 38 dan
4l
tatrun 200713
DasarHukum
Berbagai landasan
hukum
1,ang mendasari pelalsanaanGrand
DesignPengendalian Kuantitas
Pendudr*
KabupatenTapio
autaralain
adalah sebagaiberikut:
a
Undang-Undang Dasar Tahun 1945;b.
Undang-UndangNomor 25
Tahun 2004 tentang per€ncanzum pembangunannasional;
c.
Undang-UndangNomor 17
Tahun
2007
tentang
rencala
pembangunanjangka panjang nasional (RPJPN) 2005 -2025;
d.
Undang-Undang
Nomor
52
Tahun
2009
tentang
perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga;e.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014..entarg Pemerintatran Daeratr:f.
Peranrran PenaerintatrNomor
153 Tahun 2014 tentang Grand
designPembangunan Kependudukan;
g.
Instnrksi Presiden
Nomor 1
Tahun 2010 tentang
percepatan pelaksanaanprioritas pembangunan nasional;
h.
Instruksi
Presiden
Nomor
3
Tahun 20tO tentang
pernbangunan yang berkeadilan;i.
Peraturan PresidenNomor
5
Tahun 2010 tentang
tencaDa pembangunanja"gka
menengah nasional(RPJM$
2010-2O14;j.
Peraturan DaerahProvinsi
Kalimantan
SelatanNornor
17
Tahun
2009tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjarg Daerah Provinsi Kalirnantan
Selatan Tahun 2O05 -2025 :
GDPKTAPINNIUNS5
k.
Peraturan Daerah Kabupaten TapioNomor
I
Tahun 2013 tentang RencanaPembangrrnan Jangka Menengah Daerah Kabupaten
Tapin
Tahun
20013-2018;
1.4
Kondisi Kependudukan Kabupaten
TaprnJumlah
danPertumbuhan Penduduk
BerdCIarkan
hasil
Sensus Penduduktahun
2015,jumtah
pendudukdi
Kabupaten Tapin mencapai 181.778
jiwa
laki-laki
sebanyak9l-692
jiwa
danperempuan sebanyak 90.086
jiwa
deryan seks rasio 102. Seks Rasio adalah 102,berarti terdapat
102
laki-laki
untuk setiap
100orang
per€mprran. Seks Rasiomenurut
Kecarnatan yang terendatr adalah Kecamatanl-o$aikat
sebesar 98 dan [image:13.612.149.546.396.589.2]tertinggi adalah Kecamatan Salam Babaris dan Kecamatan Piani sebesar 106.
Grafik 1
Jumlah Penduduk Kabupaten TapinTahun 2015
Sumber: BPS,2010
Jumlah penduduk
yang
kecil
itu
disertai
dengan rata-rata
laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Tapin pada tahun 2015 yangcukup
rendah,yaitu sebesar 1,46 Yo
l*rh
rendah dari hasiln SP 2010 sebesar 1,72 yo(
dibawahrata-rata LPP Provinsi sebesar
199
%). Narnun seperti terlihat pada Gambar 2,GDPKTAPN7r'IU2O35 700.ooo
600-ooo
50()-oq)
400.oq)
200-ooo
roo.ooo
r
Laki{akiI
Perempuafl E Laki+perempuan*o=$"o"$"0*"""
disparitas
antar
kecamatanpun
cukup
tinggi.
I^aju
pertumb'rhan pendudtrktertiqggi
beradadi
KecamatanBungrn
sebesarl,87yo
diatas
rufz-rata angkaKabupaten Se-baliknya teldapat
58ima)
Kecamatandi
KabupatenTapin
yangmemiliki laju
pertumbuhan pendudukdibaw'ah
taju
pertumbrrhanrata
ralaKabupaten
Tapin.
Kecarnatan tersebut adalah KecamatanCandi
Laras Utarasebesar 0,93Yo; Kecarnafan
Candi
taras Selat"n
sebesar 0,96%o; KecamatanBakarangan
sebesar
l,Woh,
KecamatanPiani
sebesar
lA5%;
Kecarnatan [image:14.612.139.540.126.516.2]Lokpaikd
sebesar l,5lo/o dan liecamatan Tapin Tengah sebesarl,3lyo.
Grafik 2
Laju Pertumbuhan Penducluk Kabupaten Tapin, 2010
6,00
5,00
4,00
3,00
2,00
x,0o
0,00
4,89
I
Tanah lautI
KotabarurSaniar
1,99l8arito Kuala
rTapin
IttSS
r HST
E HSU
I
Tabalong*.{*d*f
Sumber: BPS Kal-Sel
Distribusi Penduduk
Jumlah penduduk Kabupaten
Tapin
yang
bertempattinggal
di
daerattperkotaan sebanyak 52.474
jiwa
(28,87%)
daadi
daerah perdesaan sebanyakl29.304jiwa
(71,13%). Namun distribusi penduduk antar kabupaten dan kotadi
Kabupaten Tapin pun
tidak merata
Sekitar l7,25yo penduduk Kabupaten Tapin tinggaldi
Kecamatan Tapin Utara. Sebaliknya Kecamatan Pianimemiliki
junlah
penduduk terendah dengan persentase sebesar 3,l0%o
dari total
pendudukdi
Kabupaten Tapio.
Apabila
jumlah
penduduk dibandingkan
dengan
luas
areq
makakep*datan penduduk
6i
1(a[uepaten Tapin rata-rata 83,58jiwa/r(m2.
Kepadatantertinggi
di
Kecamatan Tapin Utara mencapai77\,78jiwa/Km2
rlan terendahdi
Kecamatan
Candi
taras
Utara
25,19jiwalKrn2 (diolah
dari daa
BPS,
2010).Jumlah persebaran penduduk yang
tidak
merata danbojejal
di
suatu wilal,ahakan berimplikasi terhadap berbagai damFak kependudtrkan misalnya timbuln5a
masalah
tingtaugan
seperti tata pemrkiman
yang
larmub, sampalL maupunkerawanan (erwironmental s tres s).
f,'ertilitas
Jika melihat komposisi Penduduk
di
Kabupaten Tapin menurut kelompokumur masih dominan penduduk usia muda (0-14
tahun)
mencapai 27,67 o/o darrtotal
penduduk Kabupaten
Tapin
sebanyak
181.778jiwa
Penduduk
padakelompok
umur
ini
belumproduktif
sehingga dalamistilah
demografi disebutsebagai bebarr rrnggungan dari penghiurngan rasio angka ketergantungan. Hasil
SP
2010
menunjukkan angka
dependency
ratio
sebesar
48,89,
hal
ini
dimaksudkan
dari
lO0 orang usiaproduktif(15-64
tahun) menanggung sebanyak49 orang yang tergolong kedalarn penduduk
tidak
produktif
(0-14 tahun dan 65tahun keatas)
(Lihat Grafik 3).
Semenfaraitu,
angka ketergantungan pada tahun2015
di
Kabupaten Tapin turun menjadi sebesar47A2.
Presentase wanita subrunsia
1549
tahunjuga
cularp besar yakni sebesar 57,6lYo dari keseluruhanjumhft
[image:15.612.106.548.562.903.2]wanita hasil SP 2010.
Grafik 3
Piramida Penduduk Kabtrpaten Tapin Tahtrn 2010
95-m.9{
E5E @ z3D 7t74
65 69
$g
55 5t
t!
11 ft {!
4!
:0 2r r0 ir
Sumben BPS 2010
Angka
fuilitas
total
(TFR)
di
KabupatenTapio
memrut hasil
SDKI
2012
sebesar2,5
anakper
w-anita Jikadibandingkan hasil
SDKI 2007 yakni
TFR
sebesar 2,4 menunjukkan adanya penurunao. Sejalan dengan kesertaan berKB
yangterlihat
dalam peningkatan angka pemakaianalat
kontrasepsi (CPR)signifikan dalam
5
(lima)
tahun terakhir.
Berdasarkanhasil SDzu
2012,
Kabupaten
tapin
semua cara mencapai 68Y" atzrt mengalami peningkatanjika
dibandingkan dengan CPR tahun 2007 sebesar 64% Seperti yang tercantum padagraftk
4,
pemakaian kontrasepsijenis MKJP
([IJD,
Implant
dan
Sterilisasi)sebanyak
30%
dan
keseluruhan pencapaianCPR
Sisanya
sebanyah 38% menggunakanmetode
konfrasepsiNon-MKJP
@il,
Suntih
Kondom)
yangmemiliki tingkat drop out tinggi.
Disamping
hal
tersebut pencapaian AngkaUnmet Needr
di
KabupatenTapin
meningkatdari
sebesar7%
di
tahun 2007 menjadi sebesar 9 %opadatahun 2012.Grafik4.
Tren
Penggunaan KontrasepsiuntukWanita IGwin di
Kabupaten
Tapin,1991-2012
sDKr
1991
SDK|1994
SDK|1997
SDK|2002{3
SDKI2007
SDK| 2012Sumber : SDKI 1991, 1994, 1997, 200243, 2072
ltJnmet
Need di&finisikzn *bagoi pr*ntose *'anila berfrus kmtin tidak mengingintcan anak lagi atan mau nemtndo kelahiran berilatnya, tapi sekarang tidak menggnaka mada kontrax.psi..(SDKI, 20An
Usia
Kawin
PertamaBerdasarkan
data
SDKI,
terjadi
peninglotar
usia
kawin
pertarna dari18,03 tatrun
(SDKI
2017) naik menjadi 18,41 tahun(SDKI
2012) dannaik
lagimenjadi
18,90 tahun pada
2015.
Ka1audilihat
dari hasil
Riskesdas 2010,Kabupaten Taprn mempunyai persentase usia
kawin
muda yang tertinggi keduadiantara kabupaten lainnya
di
Kalimantan Selatan.HaI
ini sqngat
berpengaruhsebab
usia kawin muda
merupakandeterminant
yang
sangat b.-rpengaruhterhadap fertilitas
di
suatu wilayah. (Weeks,2005).Tabel
l.
Persentase Usia Kawin Pertama per Provinsi, 2010NO
URU
T
Provinsi
USIA 1G14
rH
USIA
,5-19
IH
NO
URUT
Provinsi
USIA
1o-14
IH
US!A
15-19
TH
1 (alimantan Selatan ,9.0' Q6li4
t8
tampung 3,24rl
2 Jarra Earat 7'5
fi12
1!) D(l Jakarta 3,2 29,33 (alimantan Tirnrr 7.1 42,4
m
Maluku Utara 3,1 43,04 Kalimantan Teneah 7,0 52,1 21 Rlau 2,9 36,4 5 Banten 515 45,7 22 Keo. Banska Belitune 2,8 47.9
6 Jambi 6,3
4,6
?3 Keoulauan Rhu 2,6 29,9 7 Bengkulu 6,3 45.9 24 Gorontalo 2,6 39,7 8 lawa T'nnur 6,1 t14.5E
Paoua Earat 2,5 26,59 Sumtera Selatan 4,8 43.7 2S Maluku 2,4 ?3,3
10 lndonesia 4,8 4L,9
n
Aceh 2,3 36,911 Papua 4,6 35,0
a
Nusa Tenssara Barat 2,3 41,612 Jam Tensah 4,4 43,6
D
Sumatera Barat2'l
U,L13 SulawesiSelatan 4'3 38,0 30 Dl Yogvakarta 1,6 29,6
u
Sulawesi Earat 4,? 36,0 31 Sumatera Utara L,4 28,s15 SuhurcsiTeneah 4,1 46,3 32 Nusa Teneeara Timur 0,9
Br5
Sumber : Riskesdas 2010
[image:17.612.136.548.321.626.2]Umumnya
faktor
ekonomi dan sosial budaya sebagai detenninanfaktor
pasangan menikah diusia
dini,
namutr berdasarkanpenilitian di
KabupatenHulu
Sungai Utara" Kabupaten
Hulu
Sungai Selatan dan KabupatenTapiq
provinsi
Kalimantan Selatan,
lebih
banyak ditentukanoleh
faltor
keinginan orang tua,baru kemudian
faktor ekonomi
sebagai pendorong selanjutnyabagi
pasanganuntuk menikah
di
usiadini.
(Suryrni dkk, 2012)Mortalitas
Salah satu komponen
ya[g
laju
perturnbuhan penduduk selainfertilitas
dan migrasi adalahjurdah
kematian (mortalitas).Di
KabupatenTapin
berdasarkan hasilSDKI
2012an$a
kematianbayi
(MR)
sangat tinggryaitu sebanyak 44 kematian
per
1000 kelahiran jumtah tersebut rnasih linggijika
dibandingkan angka
IMR
nasional sebanyak39
kematianper
1000 kelahiranhidup. Jumlah
ini
perlu
mendapat perhatian dari pemerintah, sebab berdasarkananalisa
dari
JohnR
Weeks (2005) mengindikasikan ada kecenderungan pada suatu wilayuhy*,9
mempunyaiti"gkat
kematian yang tinggr terutama kematianbayi,
maka pendudukdi
wilayah
tersebuttidak
terlalu
memperhatikanjumlah
k€lahiran sehingga berdampak te{hadap kurang
efektifrya
pengendalian kuantitaspendudnk disuatu wilayah.
Migrast
Migrasi
merupakan respon penduduk terhadap kepadatan dan distribusipen&rduk yang
tidak.merata
di
suatuwilayah. Migrasi
timbul
karena adanyafaktor pendorong dari daerah"asal dan faktor penarik di daerah
tujuannya(LDFE-UI).
IGbupatentapin
sebagai salah sahr daerah perkeb'nan dan pertyambangdojuga menjadi salah satu daerah yang menjadi tujuan para migran dari tuar daerah
Kalimantan
Selatan
yang
dilalcukan secara
spontan
atza
diluar
progrnmpemerintahi.
Migrasi
ini
akan
mempengaruhidinamika
kependudukan sepertijumlah,
komposisi dan pertumbuhan penduduk suatu wilayah tujuan. Demikianhalnya
denganjumlah
penduduk
KabupatenTapin Flasil SP
2010
jwnlah
penduduknya 181.778
jiwa
ada penambahan sekitar ...orang dari tahun 2000.Sebanyak 6$0/o tahrm 2010
ini
adalahmigan
risen yaog masukke
KabupatenTapb
angka tersebut mengalami peningkatanbila
dibandingkan dengan tatrun2{x[
yang banya l,o1yo- Meningkatnya migran risen yang masuk ke KabupatenTapin antara lain kar€na investasi
di
sektor
an dan perkebtrnansawit
1.aqg
mamk sekitar
5
(lima) tahunan
ini. Hal
ini
akan
berdampak
pada kesempatan kerja baik bagi migran risen maupun non-migran.BAB
II
V[SI,I\{ISI
DAN
ARAII
KEBIJAKAN
2.1Visi
Visi
dari
Grand
Desrgn PengendaliaaKuantitas
Penduduk KabupatenTapin adalah :
"
Terwujudnya keserasian, keselarasarL dan keseimbangan antarajrrmlab strultur,
dan persebaran penduduk dengan linglornganhidup baik berupadaya
dukung alarn
maupun dayatampung lingkungas,
serta dengan kondisiperkembangan sosial dan budaya masyarakat pada tahtrn 2035".
2.2
Misi
Sedangkan
Misi
Crrand
Design
Pengendalian
Kuantitas
Penduduk Kabupaten Tapin adalah sebagai berikut :l-
Mewujudkan komitrnen para pemangku kepentingan dan penentu kebijakan Qtrime stakeholders) dalarn upaya perrgendalian kuantitas pendudukbagi
pembangunan berkelanj utan;2.
Mensinergikan
perafuran
perundang-undangandanlatat
regulasi yary
upaya pengendalian kuantitas penduduk.23 Arah Kebijakan
Kebijakan
Grand Desigu Pengendalian Kuantitas Penduduk KabupatenTapin diarahkan kepada :
1.
PenyempurnaanpeTturan
undangan
dan/atau regulasi
yangupaya pengendalian kuantitas penduduk
2.
Peningkatan kapasitas kelembagaan dan sumber daya manusia yang bergerakdalam bidang kependudukan
Pengendalian kuantitas penduduk melalui pe,ngendatian
fertilitas,
penurunanmortalitas,
dan
pengarahannrobilitas pendudtrk
tingkat
Kabupaten
dantingkat Kecamatan selaras dengan
daya
dulxmg
dan
daya
tampung
linglungan-Pengembaogan pusat data penduduk Kabupaten Tapin.
2.4 Tujuen
PengendalianKuantitas Penduduk
Tujuan Grand
Desrg
PengendalianKuantitas
Penduduk
irri
adalahsebagai
berikut:
l.
Memberikan arahan kebijakan
bagi
pelaksanaanpengendalian
kuantitas penduduk di Kabupaten Tapin tahun 2010-2035;2.
Sebagai pedomansec:ra
sistematisbagi
pemerintah daerahmelalui
lintassektor
terkait
dalam
p€rencanaan
pembangunan
yang
berwawasankependudukan;
3.
Mewujudkan
pembangunan kependudukanmetralui
pengendalian junntahpenduduk
yang optimal
berkaitan
dengan-junlah,
struktur/komposisi,perfumbuhan, serta persebaran penduduk
4.
Tertibnya administasi kependudukan secara lengkap dan berkesinambungan.2.5
Ukuran Keberhasilan
Keberhasilan Grand Design Pengendalian Kuantitas Penduduk
ini
akandilihat dari
pararneter
kependudukansepefri
CPR (Angka
KelangsunganKontrasepsi),
TFR
(Angka Fertilitas Total),
NRR (Angka
Reproduksi Neto), CBR (Angka Kelahiran Kasar), LPP(Laju
Pertumbuhan Penduduk), sertajumlatr
penduduk. Termasuk didalarnnya adalah sasaftrn-sasaran mortalitas seperti
IMR
(Angka
KematianBayi), CDR
(Angka Kernatian Kasar), danLife
Expectancy(Umur Harapan Hidup).
GDPK IAPIN 2010.2035
J.
4.
2.6 Strategi
Pelalsanaan
Penyusunan
Grand
Desain
Prngendalian
Kuantitas
Pendudukmemerlukan straftegi dalam pelalsanaannya, yang menca]up:
1.
MenggalaHsanupaya pny€mpumaan, sosialisasi
dan
implementasi regulasi upaya pengendalian kuantitas penduduk2.
Menertibkanadministrasikependudukan.3-
Penguafankebijakan
,lan
prograno?rogram pembangunan berwawasan kependudukan Kabupaten Tapin.4.
Meningkatkan
dan
meqialin
kemitaan yang
kuat
dengan
berbagai lembaga-lembagadi
bidang kependudukan,seperti
;
PerguruanT*ggi
(Pusat Studi Kependudukan),
Koalisi
Kependudukan" Ikatan Peminat danAhli
Demografi Indonesia(IPADI),
dinas/badanterkait
dan stalceholderlainnya
serta mediamasa-2.7
AJarPikir
PengendalianKuantitas Penduduk
Pengerdalian kuantitas penduduk pada
umumnya
mencalanpfertilitas,
mortalitas dan migrasi dengan
alurpikir
sebagai berikut :Alur Pikir
Pengendalian Kuantitas PendudukBAB
Itr
POKOK-POKOK PENGENDALIAN KUANTITAS
PEI{DUDTJK
Pokok-pokok pengendalian kuantitas penduduk
di
Kabupaten Tapi,u sebagaiberikut:
1.
Penyempurnaan
peraturan
perundang-uudangan
dan/atau
regulasi
yang mendukung upaya pengendalian kuantitas penduduk.N{asalahnya adalah
o
tidak sinkonnya
perahran Per Undang-Undaugan antarlintas
sdctoryang menangani masalah kependu&rkan
o
Komituen
Pemerintah Daerahmenialankan
Peratruan PerUndang-undangan
2.
Peningkatankapasius
kelembagaandan
sumber daya manusiayang
bergerak dalam bidang kependudukan.
Disparitas kelembagaan di kabupaten.
Pembinaan kelernbagaan dan masyarakat3.
Pengendaliankuantitas penduduk
melalui
pengendalianfertilitas,
penurunan mortalitas, dan pengarahan mobilitas penduduk tingkat Kabupaten selaras dengandaya dukung dan daya
t
mpung linglamgan.3.1
PengaturanFertilitas, antara
lain:
Bertujuan
untuk
newujudkan penduduk
tumbuh
seimbang
danberkualitas pada seturuh dimensi dengan prioritas pada:
l)
Usia ideal perkawinan tetap dipertahankan dengan usiaperkawinan laki-laki
25 tahun dan
perempuan2l
tahun(BKKBN,
2009).2)
Usia ideal melahirkan, disarankan setelatr 2-3 tahundari usia kawin.3)
Jarak ideal melahirkan, antara34
tahtrn.4)
Jumlah ideal anak adalah2
anakcukup.5)
Peningfuatanakses
dan
kualitas
pelayanau
dan jaminan
ketersediaan kontasepsi bagi penduduk miskin, tertinggal dan perbatasan.Kebliakan
KB
dilaksanakanuntuk
membantupasaqan
suami
istri
dalammengambil keputusan dan mewujudkaa hak-hak reproduksi, yaitu:
1.
Mengaturkehamilan yang diinginkan2.
MenunrnkanAKB
danAKI
3.
Meningka&an aksesdankualitas4-
Meningkatkan kesertaan pria5.
PromosiASI
3.2
Penurunan Angka Kematian
Bertujuan
untuk
meu.ujudkan penduduk
tumbuh
seimbang
danberkualitas pada selunrh dimensi, dengan prioritas dan
fokrs
pada:l.
Penurunan angka kematian ibuhamil-2.
Penurunan angka kematian ibu melahirkan (berapa ke berapa?)3.
Penunuran angka kematian pascamelahirkan4.
Penurunan angka kematian bayi dan anak5.
Kesamaan hak reproduksipasuti
(pasang,an suarniistri)
6.
Keseimbangan akses dan kualitasKIE
dan pelayanan7.
Pencegahan dan pengurangan resiko kesakitau dan kematian8.
Partisipasi aktif keluarga dan masyarakat33
PengarahanMobilitas
Pengarahan
mobilitas yang
dimaksudkan dalam
grand design ini
adalah
migrasi
(yait"
perpindahanbertujuan
untuk
rnevnrjudkan pesebaranpendudul' yang optimal yang didasarkan pada keseimbangan penduduk dan daya
dukmg
alam dan
daya
rmFung
lingkungan
sesuai dengan undang-undangNomor 52 tahun 2009 pasal 33 ayat
l,
yaitu :a-
Dilah*atr
dengan
menggunakandata dan
informasi serta
persebaranpenduduk dengan m-mperhatikan Rencana Tata Ruang
Wilayah-b.
Pengembangansistem
informasi
kesempatankerja yang
memungkinkanuntuk
melalorkan
mobilitas
ke
daerahtujuen
sesuai
kemampuan yangdimilikinya.
Mobilitas
Ke
Daerah Penyangga dan Ke PusatPertumbuhan Ekonomi
Baru
Dengan adanya
migrasi
akanterjadi pola
distibusi
bam
sumber dayaekonomi yang
lebih
efisien. Hu[rrngan
antara
migrasi
dan
pembangunanekonomi
adalahpositif. Migrasi
dibutuhkan sebagai instrumenyang
moderatdengan
risiko
sosial-politik yang
kocil untuk
mengoreksi kesenjangan antardaerah.
Mgrasi
merupakanbentuk
respon atas ketimpenganstnrktural
dalamfislrrngan pusat?inggiran
(center-periphery),dan
arahnya cendenrngke
kota-kota besar dengan ekonomi kapitalis yang
lorat
Migrasi dipandang sebagai salahsatu benhrk eksploitasi periphery (daerah
pinggran)
oleh center (daerah pusat).Kebijalran
pengendalianmigrasi
tidak
akan
efektif
jika
tidak
di
dasari
oleh perubahan struktural yang mendasar.Penataan Persebaran Penduduk
Melalui
KerjasamaAntar
DaerahPerkembangan.
kualitas
penduduk
yang
berlangsungtenrs
berakibatterhadap meningkatnya
kepadatanpenduduk
di
suatu
kabupateni
ataupun suatukecamatan. Pada tahun 2015, kepadatan penduduk Kabupaten Tapin telahmeningkat menjadi
83,58jiwa
per
Km2.
Padatahun 2005 angka
kepadatanpenduduk Kabupaten
Tapin baru
mencapai
78
jiwa
per
Km2.
Kepadatanpenduduk bervariasi
antar
kecarnatandan
secara persebaranantar
kecamatanmenunj ukkan ketimpangan yang besar.
Namun
demikian,juga
terdapat kecamatanyaog
pendudularya sudahcukup
ttnggt. Kepadatan pendudnk
tertinggi di Kecamatan Tapin
Utara
dan Kecamatan Binuang yang masing-masing kepadatannya 770,78jiwa
per
Kmz den226,ffijiwa
per
Km2,sedangkan
pendudnk terendah terdapatdi
(6p41aten
Piani sebesar 29,0:5jiwaper
Km2.Mobilitas
penduduk
merupakansalah satu faktor yang
mendorong perubahankondisi sosial ekonomi suatu
wilayah
dan apabilatidak
terkendaliakan
menyebabkan ?enurunandaya dukung
dan
daya tampung linggrngan
termasuk
juga
akanmendorong
ketidakseimbangan sosial, ekonomi, agama danehisitas
suatuwilayah-Jumlah penduduk yang besar, disparitas perkembangan
wilayah
menjadifaktor
bagi
penduduk
untuk
semakin
mobile.
Semakin
banyak penduduk yang berdiam di perkotaan dia.ggap semakio baik keadaannyaHalini
disebabkan karena daerah perkotaan diasumsikan dalam segala aspek kehi<lupan
lebih baik daripada
daerah perdesaan.Hal
yang
hanrsdiperhatikan
sekaitan dengan migrasi desa-kota adalah adanya konsentrasi penduduk yangtinggi
atau berlebihandi suatu
wilayah
sehingga menimbulkan apayang
disebut dengano gl o me r as
i
atzu pr im aclt-3.4 Penguatan Kelembagaan Masyaralcat
Sebagai aspek
non
KB,
upayaini
dilakukan dalam'rangka mendukung keberhasilan pengendalian pendudukdi Kabupaten TapirU karena secara teknis
permasalahan pengendalian penduduk
di
Kabupaten Tapin juga dipengaruhi oleh sosial, budaya dan ekonomi. Pada aspek sosial budayaini sangat rentan
terjadikesulitan dalam
pengendalian penduduk.Faktor-faktor
strategispada
upaya penguatan kelembagaen masyarakat antaralain
:l.
Penguatanpada
sisi
tokoh
agama;ada
paradok antara
pemahamankegartaan dengan
pemahamanreproduksi
terhadappemikahan dini,
melahirka,n
dini
dan kepercayaanterhadap masadepan yang lebih balk.2.
Penguatanpada
sisi
tokoh
;
ada
penuunar
kepedulianterhadap
anggota
masyarakatyang brdampak pada
apatisme antarsesama masl,arakat.
Sasaran Yang
Ingrn Dicapai
Sasaran yang
ingin
dicapai mencaklry beberapa variabel demografi, yaituJumlah
pendudulqLaju
Pertumbuhan Peoduduk,TFR
(total
Fertility
Rate),NRR
(Net
Reproduction Rate),CBR
(CrudeBirth
Rate), CPR (ConhaaeptivePrevalance Rate),
CDR
(Cnrde Death Rate),IMR
(Infant
Mortality
Rate) danLife
Expectancy.Berikut
ini
adalah konsep
dan
definisi
dari
beberapa
parameterkependudukan tersebut diatas, antara lain :
l.
LPP(I-aju
Fernrmbuhan penduduk) adalahjumlah
pertambahan penduduk pada daerah tertentu dan dalam periode tertentu.2.
TFR
(Iotal
Rertility
Rate) adalaharyle
kelahirantotal
yaitu rata-rata anakyang akan
dimiliki
oleh
seorang percmpuansampai
pada
akhir
masareproduksinyadengan ketentuan perempuan tersebut
mengituti
polafertilitas
pada saat TFR dihitung.
3.
NRR (Net
Reproduction Rate) atau angkarata-ratajrmlrl,
bayi
perempuandari
suatu kohor- Hipotesisdari
lO00 peremprran dengan memperhitungkankemrmgkinan meninggalnya
perempuan?erempuansebelum
mengakhirimasa Feproduksinya
dan
dengan asumsibayi
perempuanmeqgikuti
polafertilitas dan pola mortalitas
ibunya
4.
CBR
(Crude
Birttr
Rate) atau angka kelahiran kasar adalah
banyaknya kelahiran hidup pada suatu periode (tah.rn)per
1000 penduduk pada periodeyang sama.
CPR
(Contraceptive
PrevalenceRate)
adalah
propnorsi perempuan usiareproduksi
yang
rrenggunakan(atau
mita
yang
menggunakao) metodekonsasepsi pada
titik
tertentu dalam waklu tertentu.IMR (Infant
Mortal.ity
Rate) atau angka kematianbayi
adalah banyaknyakematian
bayi
(anak usia
kurang satutahun)
pada suatuperiode
(tahun)terteutuper 1000 ketahiran hidop periode/tahun yaqg sama
7.
CDR
(Cnrde Death
RatQ
afau
angkakematian kasar
adatah banyaknS,akematian
pada
suatu periode{tahun) teitentu
per
1000penduduk
tengahperiode/tahun yang samrl
8.
Lif€
Expectancy adalah
usia
harapanhidup
seseorangyang
dihitungberdasarkan statistik
probabilitas.{*mbaga
Demografi,FE-UI,
20 1,0)3.6
Dasar PerencananKuantitas Penduduk
Asumsi dasar yang dipergunakan dalam rnenyusun rerrcana pengendali,an
kuantitas penduduk
diambil dari hasil
Sensus Penduduk{ahun
2010
<iengansasamn yang hendak dicapai sampai dengan
tahun 2035.
Ddam
menetapkans:lsafan yang
ingin
dicapai diguoakan 3 (tiga) skenario, y-akni skenario tinggidi
mana TFR dianggap konsfian (tetap) sebesar 2,4 anakper wanita pada tahun 2015
danskenario rendah di mana TFR dianggap konstan sebesar 2,2
anak-Hasil
proyeksi
skenario rendah 2015-2035 dapatdilihat
pada Tabel2,hasil proyeksi skenario
tinggi
2015-2035 dapatdilihat
pada Tabel 3 dan proyeksiskenario sedang 2010-2035 dapat dilihat padatabel4.
GDPKTAPIN2UGN35
6.
Tabel 2 .Taryet Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk skenario Rendah
Tahnn 2015-2025
Gambamn mengenai proyeksi penduduk Kabupaten Tapin menggunakan
skenario rendah dapat
dilihat melalui
piramida pendudukdi
bawahini
:Piromido Penduduk Dengan S,lcenorio TFR Rendah KON1DISI2OTO
TARGET(Jiwa)
2015 2020 2025 2030 2035
(l)
Q) (3) (4) (5) (6) (7)1. Total Jumlah Penduduk (L+P)
3.6X.6r6 3-8El-310 4.099-863 4.298214 4.483.668 4.656623
2.
Jumlah
PendudukI-aki:t aki
1.836.210 r.966.813 2-077.9il 2.177.7rO 2.270.231 2.355.444
3.
Jumlah
PeadudukPerempurn
1.790.406 r.9t4.497 2.021.899 2.120.5M 2.213.437 2.300.579
4- l,aju
Psltumlrrhan Penduduk(LPP)1,99 vo l,50yo 1,33 yo l,16yo 0,96yo o,8l yo
Sumber : Proyelsi ini menggunakan aplikasi spectrum
Tahun20l0
&
,5-D
t5-5t +-q lgt ,!!,
sv
aa:r l-(lt
Tahun 2035
7r-D
654
.B $v
,r.)9
sx :st
2G2r
lllt rqlr 0!4
[image:29.612.115.574.152.409.2]Dari
gambar
piramida penduduk menggunakan
skenario
rendah
dip'roleh
gambaran,jika
angkafertilitas turun
secara drastis, angka kelahiran dapat ditekan yangterlihat dari
bentuk dasar pirarnida Tahun 2035 yangtidak
melebar dibandingkan dengan
piramida tahun 2010. Namun
yang
perludiperhatikan yakni angka lansia akan terus membesar sehingga
padatahn2l35
pemerintah akan menghadapi tantangan nrengenai bagaimana menanggulalgi
[image:30.612.109.572.334.549.2]permasalahan tentang penduduk di usia
lanjut
Tabel3- Target Jumfah dan Pertumbuhan Penduduk Skenario Tinggr
Tahun 2015-2035
Sumber : Proyeksi menggunakan aplikasi specfurn
Dari
hasil proyeksi
penduduk rnenggunakanskenario tinggr
diperolehgambaran piramida seperti dibawah
ini
:Piramida Penduduk Dengan el<enario
TFRTinggi
Tahun 2035 80+ 75.?' 7Ei{ 6:-49 ffi 5SJ9 :$5{ ril9 l!-J9 ;0'! :!.:9
_ tc:l M9
G ,o-,.
0i.ce Gq & 75-79 D?. 654 i:-19 5Li5 l:.t, Ytia ti-3 $:i lGla 4-U
KONDISI2OlO TARGET (Jiwa)
2015 20?o 2025 2030 2035
(r)
(2) (3) (4) (s) (6) (7)l.
Total Jumlah Penduduk(L+P)
3.626.616 3.909.t20 4.180.283 4.440-@6 4.700.202 4.967.2s0
2.
Jumlah
PendudukLaki:I-aki
1.836.210 1.981.206 2.119.559 2.25r.349 2.382.18'1 2.5t5.398
3.
Jumlah
Penduduk PerempuanL790.q6 1.927.913 2.060.724 2.189.297 2.318:Ol5 2.450.852
4. Laju
PertumbuhanPenduduk(LPP)
1,99 yo 1,89 o/o l,'15 0.6 1,65 yo 't,43 yo l,36yo
Tahun 2010
Dari bentuk piramida tersebut terlihat bahwa
jika
fertilitas tetapftoustan)
tidak dilakukan intervensi melalui program
penoerintah daerahmaka
bentukpiramida
penduduk KabupatenTapin
padatahun
2035 akan
menjadi
dasarpiramida
melebar, bentuk tengahpiramida menjadi gemuk dan puda
puncakpiramida
juga
akan membesarjka
dibandingkan dengan bentuk piramida tatrun 2010.Hal
tersebut akan mendeskripsikan bahwa pada tahun2035
KabupatenTapin alan
mengalamiTriple
Burden,yalmi
angkakdahiran
tinggr, juntlah
penduduk usia
pmduktif tinggi,
serta tingginyajumtah lansia Kondisi
tersebutmengindikasikan
bahwa pemerinuh harus
menyediakanprogram
persalinan,jurnlah lapaog-r
pekerjaan serta program pemberdayaan golongan tansiadal36
jumtah yang banyak dengan alokasi dana yaug banyak pula dari pemerintah.Tabel 4. Target Jurnlalt dan Pertumbuhan Penduduk Skenario Sedang
Tahun
ml5-2035
KONDISI2OlO TARGET(Jiwa)
2015 2020 2025 2030 2035
(r)
(z) (3) (4) (s) (6) (7)l.
Total Jumlah Penduduk(L+P)
3.626.616 3.893.481 4.140.595 4.361.E56 4.557-700 4.725.341
2.
Junlah
Penduduklaki=Laki
1.836.210
Ln3.B9
2.099.1I I 2-2t0.415 2.307.363 2.389.0213.
Jumlah
Penduduk Perempuanr.790.406 1.920.292 2.O41.4U 2.151.440 2.250.337 2.336.320
4.
Luju
PertumbuhanPenduduk(LPP)
r,99 yo 1,85 y" l,70Yo l,60Yo l,5o o/o t,39 vo
Sumber : Proyeksi menggunakan aplikasi spectrum
[image:31.612.113.574.434.632.2]Tahun 2010 Tahun 2015
Piramida Penduduk Dengan Slcenario Sedong
Talun
2025 Tahun2030 Tahun 2035Dari garnbar piramida diatas dapat terlihat bahwa penduduk dalam jangka
panjang.
Kondisi
kependudukan yang sebaiknya dicapaioleh
Kabupaten Tapinyaitu
padaskenario
sedang'dimana tercapainya pendtrduk stabil dalam jur.rlahGDPKTAPN2f,[U?03' 23
Tahun 2020
i+9
{0{.r
lrl9
llli ii,
l!19
tLll
0)4 64i
yang
tidak terlalu
besar.Dari
kondisi
ini
diharapkan bahwajumlah kelahiran
seimbang dengan jurnlah kematiaa sehingga penduduk menjadi
stasioner-HaI
ini
juga
mengindikasilian kenapa sebaiknya Kabupaten Tapintidak
skenario rendah, sebab
jika
TFR
danNRR
terus menunrn sampaidibawah 0,90 pada tahun 2035, makapada jangka panjang, penduduk Kabupaten
Tapin mengalami fenomena p€,nunman seperti Negara-negara
m4iu
yangTFR
nya telah
di bawah
1, 5 anak per wanita dan bahkan ada yang dibawahl
(satu)anak
per
wanita
Pendudukyang
tenrsmenuflrn akibat
fertilitas
yang
sangatrendah akan mengakibatkan proporsi penduduk
lanjut
usia (lansia) berkembangsangat besar disamping itu
juga
diharaplcan pendudukdi
Kabupaten Tapin yangtidak
ingin
mempunyai aoaktidak
tedadi sehingga akan menyebabkan rnasalahlain
yang
tidak
kalah
peliknya- Disamping
itu
jugu
dengan
menggunakanskenario sedang maka konsep penduduk
tumbtrh
seimbang dapat diterapkanolehKabupaten Tapin.'
2.
Fertilitas
Hasil proyeksi
fertilitas
tatrun 2015-2035 dengan menggunakan skenariosedangdapatdilihatpadaTabel
5.
,Tabel5. Target Fertilitas Tahun 2015-2035
KONDISI2OlO TARGET
2015 2020 zo2s 2030 203s
(l)
(2) (3) (4) (s) (6) (7)1. TFR 214 2,20 2,12 2,04 1,98 1,93
2.
NRR
1,02 1,00 0,98 0,95 0,92 0,903. CBR 20,4 18,3 16,8 15,5 14,5 13,5
4. CPR
&,60
yo 66,36yo 67,54yo 68,7lyo 69,57yo 70,26yoSumber : Proyeksi rnenggunakan aplikasi spektrum
3. Mortalitas
[image:34.612.107.546.211.382.2]Hasil
proyeksi mortalitas
tahun
2A1r5-2O35 menggnuakan skenario sedang dapat dilihat pada Tabel 5.Tabel 5. Target Mortalitas Tahun 2015-2035
KONDISI2OTO TARGET
2015 2020 2025 2030 203s
(l)
(2)
(3)
(4)
(s)
(6)
(7)
1.
CDR
5,3
5,0
5,2
6rO6A
6,9
2.
IMR
33,9
29,4
26$
2sp
24,7
24,5
69,4
70,2
70,8
7L,2
72,0
734
Sumber : hoyeksi menggunakan aplikasi pektrum
BAB
IV
ROAD
I\{AP
4.1
Road Map PengendalianKuantitas Penduduk
Sdaras dengan
agenda
daerah KabupatenTapin
yangdirumuskan
berdasarkan
visi
dan misi
pembangunan
melalui
AgendaMewujudkan
Masyarakat
Tapin mandiri
dan sejahtera
yang Agamis. Maka
Road Map tahun 2Ol0-2O35diletalkandalarn
5(lima)
peride
kegiatan sebagaiberikut:
1.
PeriodeLima
tahun
pertamayainr tahun 2010-2015, melakukan
kegiatanyang
membangunkemampuan
para
pelaksanadan
pemerhati
masalah kependudukanserta
membangunkemitraan
d"rgan
stakeholder melalui
capacity building.2.
Periodelima
tatrrun kedua yaitu,tahun 2OI5-2A2O. pengembangan pusat datakependudukandi Kabupaten yang lengkap dan l$edibel.
3.
Periode lima tahun ketiga yaitu tahun 2O2O-m25, action plarg mengkaji ulang proyeksi pendudukjika
ada perubahan yang sarrgatsignifikan
pada variabel demografi terutama variabel mobilitas penduduk serta rnobilitas penduduk.4.
Periodelima
tahun keempat yaitu tahun2025-m30,
pada periodeini
jWa
dilalarkan
kajian
mendalam atas dampak kuantitasdan kualitas
penduduk terhadap ekonomi, sosial, budaya"politik
dan keamanan.5.
Tahun 2030-2035,
merupakan
tahun evaluasi
s€cara
holistic
tentang keberhasilan pelaksanaan kegiatan selama peri ode 20lO-2029.BAB
V
PENUTUP
Grand Desrgu
ini
hendaknyamer{adi
acuatrbagi
kernenterian dan lembag4 serta pemerintah daerah Kabupaten Tapiodalam
per€ncanean pembangunan 1,angberwawasan kependudukan-
Dengan
de,mikian,apa yang
tertuang
dalam
GrandDesig
PengendalianKuantitas Pendudukini
mempunyaikete*aitan
yangerat
danmenjadi salah
satu
,,e*"
untuk
bidaqg
dalam penlnrnan
RencanaPembaryuuan Jangka Menengah Daeratr
(RPJI\D)
yang dirumuskan setiap 5(lima) tahrm sesuai tahapan rencana pembangunan.
Grand design
ini
sif,atnya haaya memberikan arah kebijakan kependudukan,oleh kalenanya program-program
yarg
akan dibuat al<anbe*embang
sesuai dengankondisi
instansiterkait
masing-masing. P,rogramarogramyang
di.tampilkandisini
hanya memberikan panduan secara garis besar.
DAFTARPUSTAKA
Badan Kependuidukan dan Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN),
2010, RencaruStrotegis Pembangunan Kependudukandon
KB
Tahun 2Arc-2014 (Renstra),Jakarta,
BKKBN
Badan Perencaoaan PembangunanNasional@appenas), Badan Pusat Statistik (BPS),
Proyeksi Penduduk Indonesia
(rdonesia
Population Projection) Tahun2000-n
2 5, Ial<arta Bappenas,- BPS.Badan
PusatStatistik (BPS),
Badan Koordinasi
Keluarga
Bereucana Nasional(BKKBN),
Kementerian Kesehatan
2008, Survei
Demogrofi
danKes ehatqr Indones ia 2 0 0 7, Macro Internasional, Maryl.and.
Badan Pusat
Staistik
(BPS)
2011,Data
Penduduk IndonesiaBerdmarknn
SensusPenduduk
2010,
diakses
melalui intemet pada tanggal
06
Juni2072,ht
o
: //sp 2 0 I 0. bps. go. id
Departemen Kesehatan
Rt;
BadanPenelitiandan
Pengembangan Kesehatan, 2011,lnporanNosiorul
Riset l{csehatanMu
(NSKESDAS) Tahun 2010, Jakarta [,embaga Demogra{iFE-UI,
201O, Dasar-Dasar Demografi, Jakart4 BPFE-UIPemerintah Kabupaten
Tapin
2Ol3;
Rencana PembangunanJangka
A{enenga}rDa€rah (RPJMD) Kabupaten Tapin 2013 -2018, Rantau
RadialL
Eka,
De\^,i Yanti,Nuri.,
2{/ll,
Migrasi
Risen Masuk dan KesempatanKerja
di
SelaorInformal
dan Formaldi
Provinsi Kalimantan Selatan, Bar{armasifl"PuslitIrNLAM
Suryani.,
Aufq
Naimatul., Muttaqin,
Hidayatullah.,dkk,
2012, Pendewasaan UsiaPerfuwirun
Studi Kasus Kabupaten Hulu Sungai Utara, Provinsi KalimantonS el atan, Banj armasin, Puslit
UMAM
Weeks, John R., Population : an Introduction ta Concepts
and
Issues,Ninth
Edition,{lal.Zl7,
Wodswortb/Thomson [,earning, Belrnont,USA