• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PERHITUNGAN KINERJA MOTOR BENSIN 4 TAK 1 SILINDER STARKE GX 200 6,5 HP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III PERHITUNGAN KINERJA MOTOR BENSIN 4 TAK 1 SILINDER STARKE GX 200 6,5 HP"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

PERHITUNGAN KINERJA MOTOR BENSIN 4 TAK 1 SILINDER STARKE GX 200 6,5 HP

3.1 PENGERTIAN

Perhitungan ulang untuk mengetahui kinerja dari suatu mesin ( Starke 200 CC ), apakah kemampuan kerja dari mesin tersebut masih sesuai dengan kelayakan pemakaian atau perlu diadakan perbaikan serta penggantian komponen-komponen mesin agar dapat dioperasikan maksimal.

Perhitungan ulang dari motor bensin Starke GX 200 6.5 HP. Ini meliputi :

¾ Perhitungan Daya

¾ Perhitungan Pemakaian Bahan Bakar

¾ Perhitungan Neraca Panas

3.2 PEROLEHAN DATA

3.2.1 Spesifikasi Mesin

• Type Mesin : GX 200

• Jumlah Silinder : 1 silinder

• Kapasitas Mesin : 196 cc

• Klasifikasi Mesin : Bensin, 4 langkah

• Diameter x langkah : 68 x 54 mm

• Perbandingan Kompresi : 7

• Tenaga Maksimum : 6,5 / 4000 (HP/rpm)

• Momen maximum : 1,35 / 2500 kg.m/rp

3.2.2 Data Teoritis

• Temperatur udara luar

( )

o T

Dengan memperhitungkan temperature udara sekitar, diambil : K

o

(2)

• Tekanan udara luar

( )

o P

Tekanan udara luar adalah : atm o

P =1

• Tekanan gas pada permulaan kompresi

( )

a P

• Harga {tekanan udara diakhir langkah isap untuk motor 4 lngkah berkisar antara (0,85 – 0,92) x atm}. Untuk perhitungan ini diambil :

……… (31) a P o P atm Pa =0,90

• Kenaikan harga temperature udara di dalam silinder akibat suhu dinding silinder

( )

tw

Harga

(

tw

)

berkisar antara 10˚ - 20˚K. Untuk perhitungan diambil : K tw o 20 = ∆ untuk Tres =1000˚K ……… (32)

• Tekanan dari gas bekas

( )

yr

Koefisien gas bekas untuk mesin 4 langkah :0,03-0,04. Untuk perhitungan diambil : 04 , 0 = r y ……… (33) • Tekanan gas pada akhir pembuangan

( )

P

r

Mesin karburator,

atm

r

P

=

1

,

03

1

,

08

Diambil :

atm

r

P

=

1

,

08

……… (34)

• Temperatur gas buang

( )

r T Mesin karburator, K r T =800−1000o diambil : C K r T =800o =527o ……….……… (35) • Koefisien kelebihan udara (α)

Mesin karburator, α = 1,1-1,3 . Diambil :

Α = 1,1 ……… (36)

• Faktor koreksi dari diagram (φ)

Mesin 4 langkah, φ = 0,95-0,97. Diambil :

---

1) N. Petrovsky, Prof. D Sc.Marine Combustion Engine, Hal .27 2) lbid, hal. 81

3) lbid, hal. 29 4) lbid, hal. 32

(3)

Φ = 0,95 ………...……… (37)

• Efisiensi mekanis

( )

m

η

Mesin karburator 4 langkah,

m

η

= 0,8-0,85. Diambil :

m

η

= 0,82 ……….…… (38)

• Koefisien penggunaan panas hasil pembakaran

( )

z

ξ

Motor bensin, z

ξ

= 0,85-0,95. Diambil : z

ξ

= 0,85 ………. (39)

• Eksponen politropis ekspansi

( )

n2

Nilai n2 berkisar antara 1,15-1,3. Untuk perhitungan diambil : 2

n = 1,15 ……… (40) • Masa jenis bensin =0,73 gr/cm³ = 0,73 kg/lt ……… (41)

3.3 PERHITUNGAN ¾ Volume Langkah

Adalah besarnya ruang bakar yang ditempuh oleh piston selama melakukan langkah kerja.

V D

V 14. . 2.

1=

π

……….. (42) Dimana : D = Diameter silinder (cm)

L = Panjang Langkah piston (cm)

(

6,8 54

)

. 4 1 2 1 =

π

× V = 196 cc

¾ Volume ruang bakar (

( )

c V

Volume ruang bakar adalah volume ruang bakar dari silinder head dan volume dari gasket. cg V csh V c V = + --- 5) lbid, hal. 32 6) lbid, hal. 32 7) – 41) – 42) lbid, hal. 52, 22

(4)

cg

V adalah volume yang disebabkan ketebalan gasket dengan tebal .

cg V = (0,1 cm) g L cg D cg V . . 2. 4 1

π

=

( )

6,8 2.0,1 . . 4 1

π

= cg V cc cg V =3,629 csh

V = adalah volume ruang bakar dari silinder head

629 , 3 7 1+ =V csh V 629 , 3 7 196+ = csh V = 31,629 cc Vc = 3,629 + 31,629 = 35,258 cc ¾ Temperatur awal kompresi

( )

a T

Adalah temperature campuran udara-bahan bakar yang berada dalam saat piston mulai melakukan langkah kompresi.

( )

r r r T w t o T a T

γ

γ

+ + ∆ + = 1 . ………..… (43) Dimana : o

T = Temperatur udara luar.

w t

∆ = Kenaikan temperature dalam silinder akibat suhu dinding silinder.

r

γ

= Koefisien gas bekas.

r

T = Temperatur gas buang.

( )

r r r T w t o T a T

γ

γ

+ + ∆ + = 1 . --- 43) lbid, hal. 52, 22

(5)

(

)

K a T 341,346o 04 , 0 1 04 , 0 . 800 20 303 = + + + =

Standarisasi dari berkisar 310-350ºK ………... (44)

a T ¾ Efisiensi pemasukan (

ch

η

)

Adalah rasio antara jumlah pemasukan udara segar sebenarnya yang dikompresikan didalam silinder mesin yang sedang bekerja dan jumlah yang mana akan sudah diisi didalam volume silinder yang bekerja ( ) Pada tekanan dan temperatur udara luar ( ) atau perbandingan antar volume campuran udara-bahan bakar pada tekanan dan temperatur sekelilingnya (P dan T) diubah ke dan dengan volume langkah.

d V o danT o P o P o T

( )

r o T a T o P a P ch

γ

ε

ε

η

+ − = 1 1 . . 1 ……… (45)

(

1 0,04

)

303 346 , 341 1 . 1 90 , 0 . 1 7 7 + − = ch

η

9197 , 0 0096 , 2178 9 , 1908 04 , 1 . 04 , 349 . 1 . 6 303 . 90 , 0 . 7 = = = ch

η

¾ Tekanan akhir kompresi ( )

c P

Tekanan akhir kompresi adalah tekanan campuran udara-bahan bakar pada akhir langkah komprtesi.Berdasarkan hasil dari pengukuranbesarnya tkanan kompresi sebesar 10,182 x 105 ( 10,0499) atm

1 . n a P c P =

ε

………..……… (46) 10,0499 = 0,90 . 7n1 7n1 = 90 , 0 0499 , 10 = 11,16655

log7n1 = log 11,16655 = n1 log7 = 11,16655 ---

Pet ovsky, Prof. D Sc.Marine Com tio

43) N. r bus n Engine, Hal .29 44) N. Petrovsky, Prof. D Sc.Marine Combustion Engine, Hal .31 45) N. Petrovsky, Prof. D Sc.Marine Combustion Engine, Hal .31

(6)

n1 = 7 log 16655 , 11 log = 1.24 Dimana n1 adalah eksponen polytropik .

Dalam proses kerja tidak ada panas masuk ataupun keluar ( adiabatik )

¾ Temperatur akhir kompresi ( )

c T

Adalah temperature bahan bakar sebelum pembakaran (pada akhir langkah kompresi). 1 1 . . − = n a T c T

ε

………..……… (47) = 349,04 . 7 (1,4-1) = 349,04 . 7 (0,4) = 723,99 ºK

Standarisasi untuk motor bensin berkisar antara 550-750ºK.

c T

¾ Nilai kalor pembakaran bahan bakar (Q1)

Adalah jumlah panas yang mapu dihasilkan dalam pembakaran 1 kg bahan bakar. Pada mesin bensin digunakan bensin ( ) sebagai bahan bakar Bensin memiliki komposisi sebagai berikut :

18 8H C

C = 87% H = 11% O = 2%

Untuk bensin (gasoline), besarnya Q1 = 9530 Kkal /kg ……… (48)

¾ Kebutuhan udara teoritis ⎜L'o

Dengan jumlah oksigen didalam atmosfer 21% banyaknya udara teorotis yang dibutuhkan untuk pembakaran sempurna dari 1 kg bahan bakar adalah : 21 , 0 2 ' O o L = ………...……… (49) ′ = ⎢⎣⎡ + + ⎥⎦⎤ 32 4 12 21 , 0 1 c h o o L mole L 0,473 21 , 0 099375 , 0 32 02 , 0 4 11 , 0 12 87 , 0 21 , 0 1 0 ⎥⎦ = = ⎤ ⎢⎣ ⎡ + + = ′ --- 46) Ibid hal 32 47) lbid, hal. 35

48) N. Petrovsky, Prof. D Sc.Marine Combustion Engine, Hal .43

¾ Jumlah udara teortikal udara dalam satuan berat ( )

o L

(7)

95 , 28

= o

L . kg udara per kg bahan bakar ……… (50) o

L

Dimana 28,95 kg/mol adalah berat moleculer dari udara.

kg o

L =28,95×0,473=13,69335 . Udara per kg bahan bakar.

¾ Jumlah udara sebenarnya (L)

o L

L =

α

. ………..……… (51) kg

L =1,1×13,69335=15,062685 . Udara per kg bahan bakar. ¾ Koefisien kimia dari perubahan molar setelah pembakaran (

µ

o)

Adalah perubahan volume gas dalam silinder selama pembakaran (perbandingan dari jumlah mol dari pemasukan segar sebelum pembakaran )

µ

0= e g M M ……… (52) = 0 .L Mg

α

0

µ

Dimana g

M = Jumlah mol dari gas setelah pembakaran ( kuwalitas total dari

pembakaran gas basah dalam mol per 1 Kg bahan bakar.)

---

49) N. Petrovsky, Prof. D Sc.Marine Combustion Engine, Hal .32 50) N. Petrovsky, Prof. D Sc.Marine Combustion Engine, Hal .37 51) lbid, hal. 38 52) lbid, hal. 39 g M = Mco2 + MH20 + MN2 + Mo2 ……… (53) g M = c h .Lo 0,21.Lo 2 12+ +

α

g M = (1,1.0,4) (0,21.0,473) 0,54847mole 2 11 , 0 12 87 , 0 = − + + 054 , 1 473 , 0 . 11 54847 , 0 0 = =

µ

¾ Koeffisien dari perubahan molar (

µ

0)

Adalah perubahan jumlah sebenarnya dari mol gas setelah pembakaran (

µ

0)

r r

γ

γ

µ

µ

+ + = 1 0 ……… (54)

(8)

052 , 1 04 , 0 1 04 , 0 504 , 1 = + + =

µ

¾ Temperatur gas pada akhir pembakaran (TZ )

Adalah temperature gas hasil pembakaran campuran udara – bahan

bakar untuk motor bensin yang memiliki siklus volume tetap T Dapat di cari dengan rumus : 2 z g v mix v r z T mc Tc mc L O . ) ( ) ( 1 .( . 0 ) 1 .

µ

γ

α

ξ

= + + ……… (55) Dimana ; mix v mc )

( = kapasitas molar isokhorik rata – rata dari udara yang bercampur dengan gas bekas dari sampai 00 0 .

K Tc mix v mc ) ( = 4,62 + 53 x Tc ……… (56) 5 10− g v mc )

( : kapasitas panas molar isokhorik rata – rata dari hasil pembakaran dari sampai 00 . K Tz 0 2 2 2 2 2 2 2( ) ( ) ( ) ( ) ) (mcv gx =vco mcv co +vh o mcv h o +vN mcv +vo mcv o … (57)

Isi volumetric relative dari unsur pokok dalam hasil pembakaran .

g g co co M c V v v 12 2 2 = = ……… (58) 13219 , 0 54847 , 0 12 087 , 0 02 = = x vc g g o h o h m h v v v 2 2 2 = = ……….……… (59) 10028 , 0 54847 , 0 2 11 , 0 2 = = x vh o g g g N M L V V v 2 = = 0,79.

α

. 0 ……… (60) ---

53) N. Petrovsky, Prof. D Sc.Marine Combustion Engine, Hal .39 54) N. Petrovsky, Prof. D Sc.Marine Combustion Engine, Hal .40 55) lbid, hal. 46

(9)

74942 . 0 54847 , 0 479 , 0 1 , 1 79 , 0 2= = x x vN g O o M Lo Vg V v 2 = 2 = 0,21(

α

−1). ……… (61) 01811 , 0 5484 , 0 473 , 0 ) 1 1 , 1 ( 21 , 0 2 = − = o V

Menurut N.M GGlagolev ( kapasitas panas molar isokhoirik rata – rata dari hasil pembakaran dari ke 00 Tz K ) :

0

( mcv)=7,28+125x10−5Tz Kcal /mol per C 0

( )

Tz O H v mc 5,79 112 10 5 2 − × +

= Kcal /mol per˚C

( )

Tz N v mc 4,62 53 10 5 2 − × +

= Kcal / mol per˚C

( )

Tz O v mc 4,62 53 10 5 2 − × +

= Kcal / mol per˚C Dari persamaan diatas diperoleh :

( )

( )

( )

( )

( )

2 2 2 2 2 2 2 2 v O mc O V N v mc N V O H v mc O H V co v mc co V g v mc = + + +

(

)

=

(

+ −

)

+

(

+ −

)

+ z z g v T T mc 0,13219 . 7,82 125.10 5 0,10028 .5,79 112.10 5 0,74942.( 4,26+53.10 5 2 ) +0,01811.(4,62 +53.10 T − 5 2 T ) 2 5 2 5 2 5 2 5 10 . 95983 , 0 0836682 , 0 . 10 . 71926 , 39 4623204 , 3 10 . 23136 , 11 5806212 , 0 10 . 582375 , 16 0337258 , 1 ) ( T T T T mcv g − − − − + + + + + + = z g v T mc ) 5,1603356 68,4342.10 5 ( = + − Sehingga : v mix c v g z r r z T mc T mc L O ) .( ) ( ) 1 ( . 0 1 .

µ

γ

α

ξ

= + + z z T T) 10 . 4342 , 68 1603356 , 5 .( 052 , 1 ) 10 . 53 62 , 4 ( ) 04 , 0 1 .( 473 , 0 . 1 , 1 9530 . 85 , 0 + + −5 = + −5 + 2 5 2 5 5,428673051. 71,9927784.10 10 . 53 62 , 4 ( 541112 , 0 5 , 8100 z z c c T T T T + − = + − + --- 56) lbid, hal. 48

57) N. Petrovsky, Prof. D Sc.Marine Combustion Engine, Hal .48 58) lbid, hal. 39

59) N. Petrovsky, Prof. D Sc.Marine Combustion Engine, Hal .39 60) lbid, hal. 47

59N. Petrovsky, Prof. D Sc.Marine Combustion Engine, Hal .39 61) lbid, hal. 47

(10)

2 5 2 . 5 10 . 9927784 , 71 . 428673051 , 5 ) 531 , 579 ( 10 . 3 ) 531 , 579 . 62 , 4 ( 098161 , 14970 z z T T − − + = + = 17825,53516 = 5,428673051. 71,99927784 .10 5. 2 z z T T + − 71,9927784.10−5 2 + 5,428673051 . 17825 ,53516 = 0 z z T T a ac b b Tz 2 4 2 2 , 1 − ± − =

Untuk diambil positif (+ ) : Tz

a ac b b Tz 2 4 2 2 , 1 − ± − = 5 5 2 10 . 997784 , 71 . 2 ) 53516 , 17825 ).( 10 . 9927784 , 71 .( 4 ) 428673051 , 5 ( 428673051 , 5 − − − + − = z T K Tz =2472,7270

¾ Tekanan akhir pembakaran (Pz) ( Pz) = c Z c T T P

µ

. ……….. (62) ( Pz) = atm K 36,106 99 , 723 727 , 2472 . 052 , 1 . 049 , 10 0 =

¾ Perbandingan tekanan didalam silinder selama pembakaran (

λ

) 59 , 3 049 , 10 106 , 36 = = = c z p p

λ

……….. (63) ¾ Perbandingan ekspansi (

ρ

)

Rasio yang menunjukkan perubahan yang terjadi gas hasil pembakaran campuran udara – bahan bakar pada awal langkah kompresi Perbandinga ekspansi pendahuluan dapat di cari de ngan rumus :

c z T T .

λ

µ

ρ

= ……….. (64) 0 , 1 99 , 723 . 59 , 3 052 , 1 = =

ρ

---

62) N. Petrovsky, Prof. D Sc.Marine Combustion Engine, Hal .50 63) lbid, hal. 14

(11)

¾ Perbandingan ekspansi selanjutnya (

δ

)

Adalah perbandingan ratio yang menunjukkan perubahan pada gas hasil pembakaran selam langkah ekspansi :

ρ

ε

δ

= ……….. (65) 7 1 7 = =

δ

¾ Tekanan gas pada akhir ekspansi ( ) b P 2 n z P b P

δ

= ……… (66) 8 , 3 15 , 1 7 106 , 36 = = b P

¾ Temperatur gas pada akhir ekspansi ( )

b T 1 2− = n z T b T δ ………..(67) K o b T 1848,076 1 15 , 1 7 727 , 2472 = − =

¾ Tekanan indikator rata- rata teoritis ( )

it P

Adalah besar tekanan rata –rata yang di hasilkan oleh pembakaran campuran bahan bakar yang bekerja pada piston sesuai perhitungan:

⎥ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ − ⎟⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ − − − − ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ − − − = 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 n n n n e P it P ε δ λ ε … (68) ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ − ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − − − ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ − − = 1 34 , 1 1 7 1 1 1 15 , 1 1 15 , 0 7 1 1 8 , 3 1 7 05 , 10 15 , 0 it P

atm

P

it

=

9

,

488

¾ Tekanan indikator rata – rata

( )

it P ---

65) lbid, hal. 14 66) – 67) lbid, hal. 14

(12)

Adalah besarnya tekanan rata – rata yang di hasilkan pembakaran bahan campuran bakar . it i P P =ϕ. ………(69) 2 / 0136 , 9 488 , 9 95 , 0 x kg cm Pi = =

Nilai ini untuk motor bensin berkisar antara 7 – 11 Pi

2

/cm Kg

Tekanan efektif rata – rata Pe i m e P P. ………... (70) 2 / 21 , 7 0136 , 9 80 , 0 x kg cm Pe = = 100 . 75 . 60 1 . . . . . V n z i P a i N = ……… (71 ) HP i N 8,265 100 . 75 . 60 1 . 4000 . 196 . 0136 , 9 . 2 / 1 = = 265 , 8 = i N HP. 1 N : Daya indicator ( HP ) 1 P : Tekanan Indikator Kg/cm2 1 V : Volume silinder

( )

M3

n : Putaran tiap menit ( rpm ) z : Jum,lah silinder

a : Jumlah proses kerja mesin 4 tak a = 1/2

¾ Daya efektif.

( )

Ne . 1 n Nem− ……….. (72) Jika 8ηm =0, maka Nemxn1 265 , 8 80 , 0 x N e = HP N e = 6 ,6 ---

69) N. Petrovsky, Prof. D Sc.Marine Internal Combustion Engine, Hal .55 70) lbid, hal. 56

71) lbid, hal. 61 72) bid, hal. 61

¾ Konsumsi bahan bakar spesifik indicator

( )

F1

Adalah jumlah bahan bakar yamg dibutuhkan untuk menghasilkan tekanan indicator.

(13)

o I ch T l P P F . . 4 , 318 0 0 . 1 α η = ………. (73) 303 . 473 , 0 . 1 , 1 . 0136 , 9 1 . 8764 , 0 4 , 318 1 = F jam HP Kg F1 = 0,196 / .

¾ Konsumsi bahan bakar spesifik efektif ( F ) Adalah jumlah konsumsi bahan bakar yang di butuhkan untuk menghasilkan kerja efektif.

F = m F

η

1 ………. (74) F = 80 , 0 196 , 0 F = 0,245 Kg/ HP.Jam

¾ Konsumsi bahan bakar perjam

( )

Fh e h F N F = . ……… (75) e h F = 0,236 . 5,2 = 1,54 Kg/jam jam liter Fh 2,11 / 73 , 0 144 , 1 = =

¾ Heat balance total (Qf ).

Adalah jumlah kesetimbangn kalor yang terpakai dengan kerugan – kerugian kalor yang terjadi baik akibat dari kerugian mekanis, kerugian akibat pendinginan maupun kerugian kalor yang terbawa gas buang .

h e f Q F Q = + ……… (76) 144 , 1 9530 x Q f = 2 , 14676 = f Q Kkal / jam --- 74) – (75) lbid, hal. 67

¾ Heat yang terserap (Qcool )

cool Q = 0,30 x Qf ……… (77) cool Q = 0,30 x 13723,2 cool Q = 4402,86 Kkal / jam

(14)

¾ Heat yang di bawa gas buang ( Qeg )

eg

Q = WegW pTeg = Wmix .C pT0 ………. (78)

Diman :

eg

W : Jumlah dari gas buang ( Kg / jam ). mix

W : Jumlah dari campuran segar ( atau udara ) ( Kg/ jam ) p

W : Panas spesifik dari campuran segar dalam K kal / Kg

: 0,256 K kal / Kg C 0 C 0 p

C : Panas spesifik dari campuran segar dalam K kal / Kg C

0 : 0,218 K kal / Kg C 0

eg

T : Temperatur dari gas buang dalam 0C

: 727 0C 0

T : Temperatur dari campuran segar dalam0C

: 30 0C . . .ath Fh mix W =

α

th

a = Adalah jumlah teoritis dari udara yang dikirim untuk pembakaran dari 1

Kg bahan bakar . th a = ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ . +8. 0 8 3 . 23 , 0 1 H C th a = 3.0,87 8.0,11 0,02 13,826 8 23 , 0 1 = ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ + jam kg Wmix =1,1.13,826 .2,11 = 32,090 / h mix eg W F W = + jam Kg Weg =32,090+2,11=34,2 / maka :

(

34,2.0,256 .727

) (

− 32,09.0,218 .30

)

= eg Q ---

76) N. Petrovsky, Prof. D Sc.Marine Combustion Engine, Hal .50 77) N. Petrovsky, Prof. D Sc.Marine Combustion Engine, Hal .50

(15)

. / 16 , 6155 Kkal jam Qeg = Prosentase Qeg : 0 0 0 0 0,419 42 2 , 14676 16 , 6155 = = = = f eg eg Q Q Q

¾ Heat yang diubah menjadi kerja guna. ( Qe ).

= 632 . ……… ( 79 ) e Q Ne = 632 . 5,2 = 3969,96 Kkal / jam. e Q Prosentase : Qe = = = 2 , 14676 96 , 3969 0 0 f e e Q Q Q 0,27 = 27 % Qres = Qf – Qe – Qcool - Qeg = 14676,2– 3968,96 – 4402,86 – 6155,16 = 149,22 % Qres = = f res Q Q 2 , 14676 22 , 149 = 0,1 = 1 %

Qres = Heat karena pancaran dan gesekan atau heat sisa yang terbawa komponen

Referensi

Dokumen terkait

Noor Syamilah yang juga Pensyarah Kanan di Jabatan Pendidikan Kaunselor dan Psikologi Kaunseling, Fakulti Pengajian Pendidikan berkata Ethoshunt™ boleh diaplikasi dalam

Retinoblastoma adalah tumor ganas okular yang sering ditemukan pada masa kanak-kanak, berasal dari sel retina embrional, dapat terjadi dalam bentuk herediter

Penapisan menggunakan tapis intensitas hasil alih-ragam Fourier huruf A tidak dapat menghilangkan huruf A dari barisan huruf karena kesukaran untuk menempatkan tapis pada

Salah satu  sifat Tuhan Yang Maha  Esa adalah Vidhi, berarti Maha Tahu. Dalam konsep Ketuhanan  Hindu  di  Indonesia,  sifat Vidhi inilah  yang paling 

Masukkan APN yang benar dan Username / Password (jika diperlukan) yang diberikan oleh operator lokal Anda, klik tombol Apply.. 1 2

Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa jumlah sel Goblet pada usus lele lokal berbeda sangat nyata (p<0,01), dari arah proksimal ke arah distal jumlah sel Goblet

Untuk kasus Nepal dan Bangladesh, kedua negara ini relatif mengalami konflik yang bersifat domestik dan terbatas, dan konflik perbatasan relatif sangat sedikit

an nasabah. 3) Tenaga Kerja, pada indeks ISR item-item indikator ini tetap menekankan pada prinsip-prinsip Islam yang meliputi karakter- istik pekerja, pendidikan dan