• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PEMULIAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAKALAH PEMULIAAN"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang

Salah satu usaha dalam pemuliaan tanaman untuk mendapatkan varietas Salah satu usaha dalam pemuliaan tanaman untuk mendapatkan varietas unggul adalah melalui hibridisasi. Hibridisasi merupakan usaha memperoleh unggul adalah melalui hibridisasi. Hibridisasi merupakan usaha memperoleh kombinasi genetik yang diinginkan melalui persilangan dua atau lebih tetua yang kombinasi genetik yang diinginkan melalui persilangan dua atau lebih tetua yang  berbeda

 berbeda genotipnya. genotipnya. Secara Secara teori teori hibridisasi hibridisasi pada pada tanaman tanaman menyerbuk menyerbuk silangsilang mungkin lebih mudah dari pada hibridisasi pada tanaman menyerbuk sendiri. Hal mungkin lebih mudah dari pada hibridisasi pada tanaman menyerbuk sendiri. Hal ini dikarenakan pada tanaman menyerbuk silang bunga jantan dan betina ini dikarenakan pada tanaman menyerbuk silang bunga jantan dan betina tidak

tidak terletak pada sterletak pada satu bunga sehingga tidak aatu bunga sehingga tidak ada perlakuan emaskulasi. da perlakuan emaskulasi. SalahSalah satu tanaman yang menyerbuk silang adalah jagung, tanaman ini termasuk satu tanaman yang menyerbuk silang adalah jagung, tanaman ini termasuk tanaman monoceous, tetapi letak bunga jantan dan betina terpisah. tanaman monoceous, tetapi letak bunga jantan dan betina terpisah. Walaupun

Walaupun penyerbukan dapat terjadi penyerbukan dapat terjadi dari bunga jantan dari bunga jantan dan betina daladan betina dalam satum satu tanaman,tetapi persentase sangat kecil dan 95% tanaman jagung menyerbuk tanaman,tetapi persentase sangat kecil dan 95% tanaman jagung menyerbuk silang. Salah satu upaya yang perlu kita lakukan untuk meningkatkan silang. Salah satu upaya yang perlu kita lakukan untuk meningkatkan hasil pertanian adalah dengan penggunaan bibit unggul. Sifat bibit unggul pada hasil pertanian adalah dengan penggunaan bibit unggul. Sifat bibit unggul pada tanaman dapat timbul secara alami karena adanya seleksi alam dan dapat juga tanaman dapat timbul secara alami karena adanya seleksi alam dan dapat juga timbul karena adanya campur tangan manusia melalui kegiatan pemuliaan timbul karena adanya campur tangan manusia melalui kegiatan pemuliaan tanaman. Pemuliaan tanaman pada dasarnya adalah kegiatan memilih atau tanaman. Pemuliaan tanaman pada dasarnya adalah kegiatan memilih atau menyeleksi dari satu populasi untuk mendapatkan genotype tanaman yang menyeleksi dari satu populasi untuk mendapatkan genotype tanaman yang memiliki sifat-sifat

memiliki sifat-sifat unggul yang selanjutnya akan dikembangkan dan di perbanyakunggul yang selanjutnya akan dikembangkan dan di perbanyak sebagai benih atau bibit unggul. Namun demikian, kegiatan seleksi tersebut sebagai benih atau bibit unggul. Namun demikian, kegiatan seleksi tersebut seringkali tidak dapat langsung diterapkan, karena sifat-sifat keunggulan yang seringkali tidak dapat langsung diterapkan, karena sifat-sifat keunggulan yang dimaksud tidak seluruhnya terdapat pada satu genotype saja, melainkan terpisah dimaksud tidak seluruhnya terdapat pada satu genotype saja, melainkan terpisah  pada

 pada genotype genotype yang yang lain.. lain.. Misalnya Misalnya suatu suatu genotype genotype mempunyai mempunyai daya daya hasil hasil yangyang tinggi tapi rentan terhadap penyakit, sedangkan genotipe lainnya memiliki tinggi tapi rentan terhadap penyakit, sedangkan genotipe lainnya memiliki sifat-sifat lainnya (sebaliknya). Jika seleksi diterapkan secara langsung maka kedua sifat lainnya (sebaliknya). Jika seleksi diterapkan secara langsung maka kedua sifat unggul tersebut akan selalu terpisah pada genotipe yang berbeda. Oleh sebab, sifat unggul tersebut akan selalu terpisah pada genotipe yang berbeda. Oleh sebab, itu untuk mendapatkan genotipe yang baru yang memiliki kedua sifat unggul itu untuk mendapatkan genotipe yang baru yang memiliki kedua sifat unggul tersebut

(2)

merupakan salah satu cara untuk menghasilkan rekombinasi gen. Secara teknis, merupakan salah satu cara untuk menghasilkan rekombinasi gen. Secara teknis,  persilangan dilakukan dengan cara memindahkan tepung sari ke kepala putik pada  persilangan dilakukan dengan cara memindahkan tepung sari ke kepala putik pada tanaman yang diinginkan sebagai tetua, baik pada tanaman yang menyerbuk tanaman yang diinginkan sebagai tetua, baik pada tanaman yang menyerbuk sendiri (self polination crop)maupun pada tanaman yang menmyerbuk silang sendiri (self polination crop)maupun pada tanaman yang menmyerbuk silang (cross polination crop).

(cross polination crop).

1.2 Tujuan 1.2 Tujuan

Untuk mengetahui penyerbukan pada tanaman. Untuk mengetahui penyerbukan pada tanaman.

Untuk mengetahui penyerbukan silang pada tanaman. Untuk mengetahui penyerbukan silang pada tanaman.

Untuk mengetahui metode-metode penyerbukan silang pada tanaman Untuk mengetahui metode-metode penyerbukan silang pada tanaman

(3)

BAB II BAB II TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hibridisasi 2.1 Hibridisasi

Hibridisasi ialah perkawinan antara berbagai spesies, suku, ras atau Hibridisasi ialah perkawinan antara berbagai spesies, suku, ras atau varietas tumbuhan yang bertujuan memperoleh organisme yang diinginkan. varietas tumbuhan yang bertujuan memperoleh organisme yang diinginkan. Tujuan hibridisasi untuk menambah keragaman genetik melalui proses Tujuan hibridisasi untuk menambah keragaman genetik melalui proses  pengkombinasian genetik dari tetua yang berbeda genotipnya. Dari tujuan tersebut  pengkombinasian genetik dari tetua yang berbeda genotipnya. Dari tujuan tersebut dapat diketahui bahwa hibridisasi memiliki peranan penting dalam pemuliaan dapat diketahui bahwa hibridisasi memiliki peranan penting dalam pemuliaan tanaman, terutama dalam memperluas keragaman genetic (Purnamasari, 2012) tanaman, terutama dalam memperluas keragaman genetic (Purnamasari, 2012) Pemuliaan tanaman yang dikembangbiakan secara vegetatif dapatditempuh Pemuliaan tanaman yang dikembangbiakan secara vegetatif dapatditempuh melalui hibridisasi. Oleh karena kita perlu membuat variasi, makadilakukan melalui hibridisasi. Oleh karena kita perlu membuat variasi, makadilakukan hibridisasi. Dengan jalan ini akan diperoleh sumber variabilitas atauklon-klon hibridisasi. Dengan jalan ini akan diperoleh sumber variabilitas atauklon-klon  baru yang s

 baru yang sangat luas angat luas variabilitasnya dan variabilitasnya dan menjadi sumber menjadi sumber penyeleksianklon baru.penyeleksianklon baru. Berbeda dengan tanaman yang menyerbuk sendiri, dalam tanamanyang Berbeda dengan tanaman yang menyerbuk sendiri, dalam tanamanyang diperbanyak dengan jalan aseksual karena sifatnya heterozigot makasegregasi diperbanyak dengan jalan aseksual karena sifatnya heterozigot makasegregasi terjadi pada F1. Jadi tiap tanaman dalam F1 adalah sumber potensi dariklon baru, terjadi pada F1. Jadi tiap tanaman dalam F1 adalah sumber potensi dariklon baru, menghasilkan F2

menghasilkan F2 jarang dilakukan. jarang dilakukan. Selfing dapat Selfing dapat menurunkan vigor menurunkan vigor (Sunarto,(Sunarto, 1997).

1997).

Hibridisasi (persilangan) adalah penyerbukan silang antara tetua yang Hibridisasi (persilangan) adalah penyerbukan silang antara tetua yang  berbeda

 berbeda susunan susunan genetiknya. genetiknya. Berdasarkan Berdasarkan pengelompokan pengelompokan tanaman tanaman yangyang digunakan dalam persilangan, hibridisasi dibedakan menjadi :

digunakan dalam persilangan, hibridisasi dibedakan menjadi :

1. Hibridisasi intravarietas, yaitu persilangan yang dilakukan antara tanaman yang 1. Hibridisasi intravarietas, yaitu persilangan yang dilakukan antara tanaman yang

varietasnya sama. varietasnya sama.

2. Hibridisasi intervarietas, yaitu persilangan yang dilakukan antara tanaman yang 2. Hibridisasi intervarietas, yaitu persilangan yang dilakukan antara tanaman yang varietasnya berbeda dalam spesies yang sama. Hibridisasi ini disebut juga varietasnya berbeda dalam spesies yang sama. Hibridisasi ini disebut juga hibridisasi intraspesifik.

hibridisasi intraspesifik.

3. Hibridisasi interspesifik, yaitu persilangan antara tanaman dari dua spesies 3. Hibridisasi interspesifik, yaitu persilangan antara tanaman dari dua spesies yang berbeda,dalam genus. Hibridisasi ini disebut juga hibridisasi yang berbeda,dalam genus. Hibridisasi ini disebut juga hibridisasi intragenerik. Jenis persilangan initelah dilakukan untuk memindahkan gen intragenerik. Jenis persilangan initelah dilakukan untuk memindahkan gen

(4)

ketahanan terhadap hama dan penyakit, atautoleransi terhadap kekeringan ketahanan terhadap hama dan penyakit, atautoleransi terhadap kekeringan  pada varietas tanaman gandum, tomat, tebu, dan lain-lain.

 pada varietas tanaman gandum, tomat, tebu, dan lain-lain.

4. Hibridisasi intergenerik, yaitu persilangan yang dilakukan antar tanaman dari 4. Hibridisasi intergenerik, yaitu persilangan yang dilakukan antar tanaman dari genus yangberbeda. Beberapa contoh tanaman hasil persilangan ini adalah genus yangberbeda. Beberapa contoh tanaman hasil persilangan ini adalah Raphanobrassica, Rabbage, Maize-teosinte, sugarcane-sorghum, dan lain-lain. Raphanobrassica, Rabbage, Maize-teosinte, sugarcane-sorghum, dan lain-lain. Hibridisasi ini juga biasa digunakan untuk memindahkan sifat ketahanan Hibridisasi ini juga biasa digunakan untuk memindahkan sifat ketahanan  penyakit,

 penyakit, hama hama dan dan kekeringan kekeringan dari dari genustanaman genustanaman liar liar ke ke tanaman tanaman budi budi dayadaya (Alfikri, 2011).

(Alfikri, 2011).

Pada tanaman menyerbuk silang, hibridisasi biasanya digunakan untuk Pada tanaman menyerbuk silang, hibridisasi biasanya digunakan untuk mengujipotensi tetua atau pengujian ketegaran hi

mengujipotensi tetua atau pengujian ketegaran hibrida dalam rangka pembentukanbrida dalam rangka pembentukan varietas hibrida. Selain itu, hibridisasi juga dimaksudkan untuk memperluas varietas hibrida. Selain itu, hibridisasi juga dimaksudkan untuk memperluas keragaman. Penyerbukan silang adalah berpindahnya serbuk sari dari suatu bunga keragaman. Penyerbukan silang adalah berpindahnya serbuk sari dari suatu bunga tanaman lain kekepala putik tanaman yang berbeda. Penyerbukan ini terjadi tanaman lain kekepala putik tanaman yang berbeda. Penyerbukan ini terjadi karena terhalangnya serbuk sari dari bunga yang sama untuk melangsungkan karena terhalangnya serbuk sari dari bunga yang sama untuk melangsungkan  penyerbukan

 penyerbukan sendiri. sendiri. Umumnya Umumnya penyerbukan penyerbukan terjadi terjadi karena karena bantuan bantuan angin angin dandan serangga ( Nasir, 2001).

serangga ( Nasir, 2001).

2.2 Penyerbukan pada

2.2 Penyerbukan pada tanamantanaman

Polinasi adalah transfer pollen dari antera ke kepala putik (stigma). Stigma Polinasi adalah transfer pollen dari antera ke kepala putik (stigma). Stigma mempunya iperanan penting untuk berlangsungnya pembuahan (fertilisasi). Pada mempunya iperanan penting untuk berlangsungnya pembuahan (fertilisasi). Pada  permukaan stigma terdapat suatu eksudat

 permukaan stigma terdapat suatu eksudat yang berfungsi untuk menayang berfungsi untuk menangkap polen.ngkap polen. Stigma dapat menyediakan nutrisi bagi polen untuk membentuk buluh polen. Stigma dapat menyediakan nutrisi bagi polen untuk membentuk buluh polen. Penyerbukan adalah jatuhnya serbuk sari ke kepala putik. Sedangkan pembuahan Penyerbukan adalah jatuhnya serbuk sari ke kepala putik. Sedangkan pembuahan adalah bergabungnya gamet jantan dan gamet betina. Kriteria klasifikasi yang adalah bergabungnya gamet jantan dan gamet betina. Kriteria klasifikasi yang dipergunakan hanya berdasarkan tingkat penyerbkan sendiri dan penyerbukan dipergunakan hanya berdasarkan tingkat penyerbkan sendiri dan penyerbukan silang. Polonasi sendiri sudah barang tentu hanya merupakan salah satu system silang. Polonasi sendiri sudah barang tentu hanya merupakan salah satu system  perbanyakan

 perbanyakan tanaman tanaman dan dan hanya hanya sebagai sebagai salah salah satu satu jalan jalan dimana dimana populasi populasi dapatdapat dikawinkan. Didalam group penyerbukan silang jumlah persilangan dari luar dikawinkan. Didalam group penyerbukan silang jumlah persilangan dari luar adalah sangat penting karena ia memepengaruhi dalam kontaminasi stok adalah sangat penting karena ia memepengaruhi dalam kontaminasi stok  pemuliaan.

(5)

didalam species dari suatu kelompok. Jumlah persilangan dari varietas yang didalam species dari suatu kelompok. Jumlah persilangan dari varietas yang diberikan juga dipengaruhi oleh keadaan lingkungan yang berubah (Allard,

diberikan juga dipengaruhi oleh keadaan lingkungan yang berubah (Allard, 1998).1998).

Metode pemuliaan tanaman menyerbuk silang sedikit berbeda dengan Metode pemuliaan tanaman menyerbuk silang sedikit berbeda dengan tanaman menyerbuk sendiri karena pada tanaman menyerbuk silang, dalam tanaman menyerbuk sendiri karena pada tanaman menyerbuk silang, dalam  populasi

 populasi alami alami terdapat terdapat individu-individu individu-individu yang yang secara secara genetik genetik heterozigot heterozigot untukuntuk kebanyakan lokus. Secara genotipe juga berbeda dari satu individu ke individu kebanyakan lokus. Secara genotipe juga berbeda dari satu individu ke individu lainnya, sehingga keragaman genetik dalam populasi sangat besar. Fenomena lain lainnya, sehingga keragaman genetik dalam populasi sangat besar. Fenomena lain yang dimanfaatkan dalam tanaman menyerbuk silang adalah ketegaran hibrida yang dimanfaatkan dalam tanaman menyerbuk silang adalah ketegaran hibrida atau heterosis. Heterosis didefinisikan sebagai meningkatnya ketegaran (vigor) atau heterosis. Heterosis didefinisikan sebagai meningkatnya ketegaran (vigor) dan besaran F1 melebihi kedua tetuanya. Sebaliknya bila diserbuk sendiri akan dan besaran F1 melebihi kedua tetuanya. Sebaliknya bila diserbuk sendiri akan terjadi tekanan inbreeding. Beberapa metode yang populer pada tanaman terjadi tekanan inbreeding. Beberapa metode yang populer pada tanaman menyerbuk silang misalnya pembentukan varietas hibrida, seleksi massa, seleksi menyerbuk silang misalnya pembentukan varietas hibrida, seleksi massa, seleksi daur ulang, dan dilanjutkan dengan pembentukan varietas bersari bebas atau daur ulang, dan dilanjutkan dengan pembentukan varietas bersari bebas atau varietas sintetik. Untuk tanaman yang membiak secara vegetaif dapat dilakukan varietas sintetik. Untuk tanaman yang membiak secara vegetaif dapat dilakukan seleksi klon, hibridisasi yang dilanjutkan dengan seleksi klon. Cara ini dapat seleksi klon, hibridisasi yang dilanjutkan dengan seleksi klon. Cara ini dapat digunakan juga untuk pemuliaan tanaman tahunan yang biasa dibiakan secara digunakan juga untuk pemuliaan tanaman tahunan yang biasa dibiakan secara vegetative (Lubis,2013). Terjadinya penyerbukan silang disebabkan oleh :

vegetative (Lubis,2013). Terjadinya penyerbukan silang disebabkan oleh :

a.

a. Gangguan Gangguan mekanis mekanis terhadap terhadap penyerbukan penyerbukan sendirisendiri

 b.

 b. Perbedaan periode matang serbuk sari dan kepala putikPerbedaan periode matang serbuk sari dan kepala putik

c.

c. Sterilitas Sterilitas dan dan inkompabilitasinkompabilitas

d.

d. Adanya Adanya bunga bunga monocious monocious dan dan diociousdiocious

Di alam penyerbukan silang terjadi secara spontan. Penyerbukan Di alam penyerbukan silang terjadi secara spontan. Penyerbukan tersebutterjadi dengan bantuan angin, serangga pollination dan binatang lainnya. tersebutterjadi dengan bantuan angin, serangga pollination dan binatang lainnya. Pada penyerbukan alami tidak diketahui sifat-sifat dari pohon induk apakah sifat Pada penyerbukan alami tidak diketahui sifat-sifat dari pohon induk apakah sifat dari pohon induk baik atau buruk sehingga tidak dapat dilakukan pengontrolan dari pohon induk baik atau buruk sehingga tidak dapat dilakukan pengontrolan akibatnya hasilnya seringkali mengecewakan. Oleh karena itu agar akibatnya hasilnya seringkali mengecewakan. Oleh karena itu agar  persilangandapat

 persilangandapat dikontrol dikontrol dan dan hasilnya hasilnya sesuai sesuai dengan dengan yang yang diharapkan, diharapkan, makamaka manusia melakukan penyerbukan silang buatan (Wels, 1991).Penyerbukan yang manusia melakukan penyerbukan silang buatan (Wels, 1991).Penyerbukan yang terbanyak terjadi pada waktu tanaman sedang berbungalebat. Mekarnya terbanyak terjadi pada waktu tanaman sedang berbungalebat. Mekarnya

(6)

kuncup-kuncup bunga merupakan suatu tanda bahwa putiknya telah masak dan siap untuk kuncup bunga merupakan suatu tanda bahwa putiknya telah masak dan siap untuk menerima serbuk sari yang akan melakukan penyerbukan dan pembuahan menerima serbuk sari yang akan melakukan penyerbukan dan pembuahan (Darjanto, 1987). Penyerbukan silang di alam sering terjadi antara tanaman yang (Darjanto, 1987). Penyerbukan silang di alam sering terjadi antara tanaman yang sama spesiesnya ataupun yang berbeda varietas tetapi masih dalam satu spesies. sama spesiesnya ataupun yang berbeda varietas tetapi masih dalam satu spesies. Dalam penyerbukan silang dialam bebas itu tidak dapat diketahui dengan pasti Dalam penyerbukan silang dialam bebas itu tidak dapat diketahui dengan pasti apakah kedua tanaman tetua memiliki sifat baik atau buruk. Hal ini sering apakah kedua tanaman tetua memiliki sifat baik atau buruk. Hal ini sering menyebabkan hasil persilangan di alam tidak menentu dan sering mengecewakan. menyebabkan hasil persilangan di alam tidak menentu dan sering mengecewakan. Maka dari ha litu kemudian manusia menyelengarakan penyerbukan penyerbukan Maka dari ha litu kemudian manusia menyelengarakan penyerbukan penyerbukan silang

silang buatan buatan antara dua antara dua sifat tanaman sifat tanaman tertentu yang tertentu yang sifat-sifatnsifat-sifatnya ya diketahuidiketahui dengan pasti terlebih dahulu dan

(7)

BAB III BAB III

PEMBAHASAN PEMBAHASAN

3.1 .Dasar Genetik Tanaman Menyerbuk silang 3.1 .Dasar Genetik Tanaman Menyerbuk silang

Populasi yang mempunyai frekuensi gen tertentu pada dasarnya Populasi yang mempunyai frekuensi gen tertentu pada dasarnya merupakan suatu varietas tanaman menyerbuk silang. Karena mudah melakukan merupakan suatu varietas tanaman menyerbuk silang. Karena mudah melakukan  penyerbukan

 penyerbukan silang silang maka maka dalam dalam satu satu varietas varietas terdiri terdiri atas atas tanaman tanaman heterozigotheterozigot (heterogen), kecuali varietas hibrida. Akan tetapi, secara fenotipe nampakny sama (heterogen), kecuali varietas hibrida. Akan tetapi, secara fenotipe nampakny sama sehingga populasi tersebut memperlihatkan varietas tertentu. Keragaman genetic sehingga populasi tersebut memperlihatkan varietas tertentu. Keragaman genetic dapat dipertahankan dari generasi ke generasi karena ada kawin acak, sehingga dapat dipertahankan dari generasi ke generasi karena ada kawin acak, sehingga  baik

 baik frekuensi frekuensi gen gen maupun maupun genoyipe dapat genoyipe dapat tetap tetap sama sama pada pada generasi generasi berikutnya.berikutnya. Menurut hokum Hardy-Weinberg, frekuensi gen dan genotype akan konstan dari Menurut hokum Hardy-Weinberg, frekuensi gen dan genotype akan konstan dari generasi ke generasi pada suatu populasi kawin acak jika tidak terjadi seleksi, generasi ke generasi pada suatu populasi kawin acak jika tidak terjadi seleksi, mutasi, dan mitigasi. Upaya memperbaiki verietas suatu tanaman menyerbuk mutasi, dan mitigasi. Upaya memperbaiki verietas suatu tanaman menyerbuk silang, berkaitan dengan merubah frekuensi gen yakni kearah peningkatan silang, berkaitan dengan merubah frekuensi gen yakni kearah peningkatan frekuensi gen yang dikehendaki. Perubahan ini dapat dilakukan dengan melalui frekuensi gen yang dikehendaki. Perubahan ini dapat dilakukan dengan melalui seleksi. Dengan definisi lain pemuliaan tanaman menyerbuk silang sebagai seleksi seleksi. Dengan definisi lain pemuliaan tanaman menyerbuk silang sebagai seleksi terhadap populasi yang bertujuan untuk memperoleh populasi dengan frekuensi terhadap populasi yang bertujuan untuk memperoleh populasi dengan frekuensi gen yang baru dan unik. Demikian yang menyebabkan program pemuliaan gen yang baru dan unik. Demikian yang menyebabkan program pemuliaan tanaman bergantung dari populasi asal dan metode seleksi yang dilakuakan. tanaman bergantung dari populasi asal dan metode seleksi yang dilakuakan. Populasi asl harus memiliki keseragaman dan ada gen yang diinginkan. Populasi asl harus memiliki keseragaman dan ada gen yang diinginkan. Sedangkan seleksi diarahkan untuk memperbesar persentase gen yang Sedangkan seleksi diarahkan untuk memperbesar persentase gen yang diinginkan.

diinginkan.

3.2 Pembentukan Populasi Dasar 3.2 Pembentukan Populasi Dasar

Tersedianya populasi dasar merupakan langkah awal dalam program Tersedianya populasi dasar merupakan langkah awal dalam program  pemuliaan tanaman men

 pemuliaan tanaman menyerbuk silang. Populasi yerbuk silang. Populasi dasar dapat dasar dapat berasal dari berasal dari genotypegenotype local atau yang dibentuk oleh pemulia. Populasi dasar yang sudah ada, perlu local atau yang dibentuk oleh pemulia. Populasi dasar yang sudah ada, perlu diperbaharuhi oleh pemulia melalui sistem persilangan tertentu agar menjadi lebih diperbaharuhi oleh pemulia melalui sistem persilangan tertentu agar menjadi lebih

(8)

efektif. Pembentukan populasi dasar mempunyai tujuan untuk meningkatkan efektif. Pembentukan populasi dasar mempunyai tujuan untuk meningkatkan keragaman karakter yang mempunyai nilai ekonomis dan mempertahankan keragaman karakter yang mempunyai nilai ekonomis dan mempertahankan keseragaman karakter lain. Misalnya, apabila ada pemuliaan tanaman yang keseragaman karakter lain. Misalnya, apabila ada pemuliaan tanaman yang diharapkan adanya peningkatan produksi maka karakter produksi tersebut diharapkan adanya peningkatan produksi maka karakter produksi tersebut diusahakan beragam pada populasi dasar. Sementara, karakter lain seperti diusahakan beragam pada populasi dasar. Sementara, karakter lain seperti kemasakan, tinggi tanaman, dan kualitas agak seragam. Pemabentukan populasi kemasakan, tinggi tanaman, dan kualitas agak seragam. Pemabentukan populasi dasar tergantung pada macam tanaman dan meodel seleksi yang digunakan. dasar tergantung pada macam tanaman dan meodel seleksi yang digunakan. Setelah melakukan persilangan, hanya dibutuhkan satu generasi kawin acak untuk Setelah melakukan persilangan, hanya dibutuhkan satu generasi kawin acak untuk kombinasi-kombinasi baru. Jika lebih dari satu generasi kawin acak sebelum kombinasi-kombinasi baru. Jika lebih dari satu generasi kawin acak sebelum dimulai seleksi keragaman akan tetap sama. Keragaman genetik pada populasi dimulai seleksi keragaman akan tetap sama. Keragaman genetik pada populasi dasar dapat ditentukan melalui genotipe penyusun dan karakter perkawinan setiap dasar dapat ditentukan melalui genotipe penyusun dan karakter perkawinan setiap individu anggotan populasi dasar. Berikut adalah lima sistem persilangan yang individu anggotan populasi dasar. Berikut adalah lima sistem persilangan yang dikenal pada tanaman menyerbuk silang.

dikenal pada tanaman menyerbuk silang. 1)

1) Kawin Kawin acak acak (random (random mating)mating)

Pada prinsipnya setiap individu dapat melakukan kawin acak, Pada prinsipnya setiap individu dapat melakukan kawin acak, karena mempunyai kesempatan sama untuk membentuk keturunan dan karena mempunyai kesempatan sama untuk membentuk keturunan dan setiap bunga betina dapat diserbuki oleh setiap gamet jantan. Kawin acak setiap bunga betina dapat diserbuki oleh setiap gamet jantan. Kawin acak yang mengikuti seleksi dapat mengubah frekuensi gen, keragaman yang mengikuti seleksi dapat mengubah frekuensi gen, keragaman  populasi,

 populasi, dan dan korelasi korelasi genetik genetik antara antara kerabat kerabat dekat. dekat. Walaupun Walaupun dapatdapat mengubah frekuensi gen tetapi, kecil pengaruhnya terhadap homozigotas mengubah frekuensi gen tetapi, kecil pengaruhnya terhadap homozigotas tanaman. Kawin acak menyebabkan populasi tanaman menyerbuk silang tanaman. Kawin acak menyebabkan populasi tanaman menyerbuk silang  bersifat heterosigot dan heterogenus (beragam).

 bersifat heterosigot dan heterogenus (beragam). 2)

2) Kawin antar Kawin antar tanaman tanaman secara secara genetik genetik S S ejenis ejenis (genetic (genetic assortativeassortative mating)

mating)

Sistem perkawinan ini lebih dikenal dengan istilah tangkar dalam Sistem perkawinan ini lebih dikenal dengan istilah tangkar dalam (inbreeding). Dengan perkawinan ini akan meningkatkan peluang (inbreeding). Dengan perkawinan ini akan meningkatkan peluang diturunkannya gamet sama dari kedua tetuanya, yang cenderung diturunkannya gamet sama dari kedua tetuanya, yang cenderung menurunkan persentasi heterozigotas dalam populasi yang berakibat pada menurunkan persentasi heterozigotas dalam populasi yang berakibat pada  penurunan

(9)

Shull tahun 1909 pada tanaman jagung, baru mendapatkan hasil yang Shull tahun 1909 pada tanaman jagung, baru mendapatkan hasil yang dapat menjelaskan akibat inbreeding.

dapat menjelaskan akibat inbreeding. 3)

3) Kawin Kawin antar antar tanaman tanaman secara secara fenotipe fenotipe sejenis sejenis (phenotypic (phenotypic assortativeassortative mating)

mating)

Sistem perkawinan ini terjadi pada tanaman yang fenotipenya Sistem perkawinan ini terjadi pada tanaman yang fenotipenya sejenis atau serupa, maka pengaruh yang terjadi bergantung ada tidaknya sejenis atau serupa, maka pengaruh yang terjadi bergantung ada tidaknya  peristiwa

 peristiwa dominan. Apabila dominan. Apabila tidak ada tidak ada peristiwa peristiwa dominan maka dominan maka perkawinanperkawinan hanya terjadi pada tipe ekstrim, misalnya AA x AA dan aa x aa. hanya terjadi pada tipe ekstrim, misalnya AA x AA dan aa x aa. Perkawinan ini sebagai akibat terjadinya konsentrasi dari tipe ekstrim ini Perkawinan ini sebagai akibat terjadinya konsentrasi dari tipe ekstrim ini dan tipe homozigot akan dapat dipertahankan. Sistem ini cocok apabila dan tipe homozigot akan dapat dipertahankan. Sistem ini cocok apabila tujuan pemuliaan yaitu mengembangkan tipe ekstrim.

tujuan pemuliaan yaitu mengembangkan tipe ekstrim. 4)

4) Kawin Kawin antar antar tanaman tanaman secara secara genetik genetik tidak tidak sejenis sejenis (genetic(genetic disassortative mating)

disassortative mating)

Sistem perkawinan antar tanaman secara genetik tidak sejenis, Sistem perkawinan antar tanaman secara genetik tidak sejenis, dimana sistem ini berkaitan dengan persilangan antarspesies. Perkawinan dimana sistem ini berkaitan dengan persilangan antarspesies. Perkawinan ini disebut juga silang luar (outbreeding). Tujuan utama bukanlah untuk ini disebut juga silang luar (outbreeding). Tujuan utama bukanlah untuk membentuk populasi dasar, tetapi untuk meningkatkan keragaman genetik membentuk populasi dasar, tetapi untuk meningkatkan keragaman genetik yang berkaitan dengan sumber bahan pemuliaan tanaman. Selain itu, juga yang berkaitan dengan sumber bahan pemuliaan tanaman. Selain itu, juga untuk memperoleh populasi dengan stabilitas maksimum.

untuk memperoleh populasi dengan stabilitas maksimum. 5)

5) Kawin Kawin antar antar tanaman tanaman secara secara fenotipe fenotipe tidak tidak sejenis sejenis (phenotypic(phenotypic disassortative mating)

disassortative mating)

Sistem ini dilakukan bertujuan untuk menghilangkan atau Sistem ini dilakukan bertujuan untuk menghilangkan atau mengurangi kelemahan tanaman atau populasi bahan seleksi. Dengan mengurangi kelemahan tanaman atau populasi bahan seleksi. Dengan memilih tetua yang fenotipenya berbeda, dimungkinkan untuk mengatasi memilih tetua yang fenotipenya berbeda, dimungkinkan untuk mengatasi kelemahan salah satu tetua. Pada sistem ini cenderung mempertahankan kelemahan salah satu tetua. Pada sistem ini cenderung mempertahankan heterozigositas dalam populasi, tetapi mengurangi keragaman populasi heterozigositas dalam populasi, tetapi mengurangi keragaman populasi apabila nilai tipe ekstrim mendekati rata-rata populasi. Akibat lain sistem ini apabila nilai tipe ekstrim mendekati rata-rata populasi. Akibat lain sistem ini akan mengurangi korelasi genetik anatarkerabat.

(10)

3.3 Seleksi Tanaman Menyerbuk Silang 3.3 Seleksi Tanaman Menyerbuk Silang

Pada pemuliaan tanaman penyerbukan silang, seleksi dilakukan Pada pemuliaan tanaman penyerbukan silang, seleksi dilakukan mempunyai dua tujuan, yaitu pemilihan genotipe yang dijadikan tetua pada mempunyai dua tujuan, yaitu pemilihan genotipe yang dijadikan tetua pada  pembentukan populasi

 pembentukan populasi dasar dasar serta serta pemilihan individu pemilihan individu tanaman atatanaman atau u galur segalur sebagaibagai  peningkatan

 peningkatan karakter karakter populasi populasi atau atau penciptaan penciptaan varietas varietas baru. baru. Kaitannya Kaitannya dengandengan seleksi tanaman menyerbuk silang. Walaupun intensitas seleksi dapat seleksi tanaman menyerbuk silang. Walaupun intensitas seleksi dapat meningkatkan kamajuan, tetapi pada tingkat terlalu tinggi dapat mempunyai meningkatkan kamajuan, tetapi pada tingkat terlalu tinggi dapat mempunyai tingkat kesamaan genotipe sehingga akan meningkatkan jumlah gen homozigot tingkat kesamaan genotipe sehingga akan meningkatkan jumlah gen homozigot atau menyebabkan terjadinya tekanan tangkar dalam pada keturunannya. Seleksi atau menyebabkan terjadinya tekanan tangkar dalam pada keturunannya. Seleksi  pada

 pada dasarnya dasarnya merupakan merupakan bentuk bentuk penerapan penerapan teori teori genetika genetika kuantitatif kuantitatif dandan genetika populasi terhadap permalan dan penampilan perilaku populasi. Selaksi genetika populasi terhadap permalan dan penampilan perilaku populasi. Selaksi dapat berlangsung alami ataupun buatan. Secara buatan, dapat berupa seleksi dapat berlangsung alami ataupun buatan. Secara buatan, dapat berupa seleksi stabilitas, seleksi pemecahan dan seleksi terarah. Seleksi stabilitas bertujuan untuk stabilitas, seleksi pemecahan dan seleksi terarah. Seleksi stabilitas bertujuan untuk memantapkan populasi keturunan karakter yang diinginkan. Beberapa prosedur memantapkan populasi keturunan karakter yang diinginkan. Beberapa prosedur seleksi terarah dalam usaha meningkatkan tanaman menyerbuk silang dan seleksi terarah dalam usaha meningkatkan tanaman menyerbuk silang dan  perbedaannya terletak pada empat hal sebagai berikut:

 perbedaannya terletak pada empat hal sebagai berikut: 1.

1. Dasar Dasar seleksi seleksi populasi populasi silang. silang. Seleksi Seleksi berdasarkan berdasarkan perbedaan perbedaan fenotipefenotipe individu tanaman atau perbedaan genotipe melalui uji keturunan.

individu tanaman atau perbedaan genotipe melalui uji keturunan. 2.

2. Pengendalian Pengendalian persilangan persilangan pada pada generasi generasi awal. awal. Dapat Dapat dibedakan dibedakan atasatas diketahui atau tidak tetuanya.

diketahui atau tidak tetuanya. 3.

3. Tipe Tipe aksi aksi gen gen (gene (gene action). action). Seleksi Seleksi dapat dapat ditekankan ditekankan berdasarkan berdasarkan dayadaya gabung umum (general combining ability), daya gabung khusus (specific gabung umum (general combining ability), daya gabung khusus (specific combining ability), atau kedua-duanya.

combining ability), atau kedua-duanya. 4.

4. Tipe Tipe varietas varietas yang yang akan akan diciptakan diciptakan dari dari hasil hasil seleksi. seleksi. Apabila Apabila bertujuanbertujuan untuk medapatkan varietas hibrida atau sintetis, maka dilakukan sekesi untuk medapatkan varietas hibrida atau sintetis, maka dilakukan sekesi galur.

(11)

Metode penting yang sesuai dengan penyerbukan silang antara lain : Metode penting yang sesuai dengan penyerbukan silang antara lain : 1.Seleksi massal

1.Seleksi massal

Seleksi ini merupakan cara yang penting dalam pengembanan Seleksi ini merupakan cara yang penting dalam pengembanan macam-macam varietas yang disilangkan. Dalam seleksi ini jumlah yang dipilih banyak macam varietas yang disilangkan. Dalam seleksi ini jumlah yang dipilih banyak untuk memperbanyak generasi berikutnya.

untuk memperbanyak generasi berikutnya. 2. Pemuliaan persilangan kembali

2. Pemuliaan persilangan kembali

Metode ini digunakan dengan spesies persilangan luar yang nilainya sama Metode ini digunakan dengan spesies persilangan luar yang nilainya sama  baiknya dengan spesies yang berpo

 baiknya dengan spesies yang berpolinasi sendiri.linasi sendiri. 3. Hibridisasi dari galur yang dikawinkan

3. Hibridisasi dari galur yang dikawinkan

Varietas hibrida tergantung dari keunggulan keragaman yang mencirikan Varietas hibrida tergantung dari keunggulan keragaman yang mencirikan dihibrid F1 diantara genotipe tertentu. Tipe genotipe yang disilangkan melahirkan dihibrid F1 diantara genotipe tertentu. Tipe genotipe yang disilangkan melahirkan galur-galur, klon, strain, dan varietas.

galur-galur, klon, strain, dan varietas. 4. Seleksi berulang

4. Seleksi berulang

Seleksi diulang, genotipe yang diinginkan dipilih dari genotipe ini atau Seleksi diulang, genotipe yang diinginkan dipilih dari genotipe ini atau turunan sejenisnya disilangkan dengan luar semua kombinasi yang menghasilkan turunan sejenisnya disilangkan dengan luar semua kombinasi yang menghasilkan  populasi untuk disilangkan.

 populasi untuk disilangkan.

5. Pengembangan varietas buatan (Allard, 1998). 5. Pengembangan varietas buatan (Allard, 1998).

Jagung adalah tipe monocious, staminate terdapat diujung batang dan Jagung adalah tipe monocious, staminate terdapat diujung batang dan  pistilate

 pistilate pada pada batang. batang. Serbuk Serbuk sari sari mudah mudah diterbangkan diterbangkan angin angin sehinggasehingga  penyerbukan

 penyerbukan lebih lebih dominan dominan meskipun meskipun penyerbukan penyerbukan sendiri sendiri bisa bisa terjadi terjadi 5% 5% atauatau lebih. Ada perbedaan besar dalam hal penyerbukan pengontrolan polinasi silang lebih. Ada perbedaan besar dalam hal penyerbukan pengontrolan polinasi silang dan juga kemudahan pengontrolan polinasi silang oleh pemulia tanaman. dan juga kemudahan pengontrolan polinasi silang oleh pemulia tanaman. Beberapa spesies mempunyai sifat tidak serasi dan dapat dikawinkan tanpa Beberapa spesies mempunyai sifat tidak serasi dan dapat dikawinkan tanpa adanya kesulitan terhadap sifat yang tidak cocok (Tjitrosoepomo,2000).

(12)

3.4 Varietas Sintesis 3.4 Varietas Sintesis

Varietas sintesis ialah varietas yang dihasilkan oleh kombinasi galur atau Varietas sintesis ialah varietas yang dihasilkan oleh kombinasi galur atau tanaman terseleksi dan dilanjutkan persilangan acak secara normal. tanaman terseleksi dan dilanjutkan persilangan acak secara normal. Genotipe-genotipe pembentuk varietas sintesis dapat berupa galur murni, klon, populasi genotipe pembentuk varietas sintesis dapat berupa galur murni, klon, populasi hasil seleksi massa atau populasi lain. Perbedaan antara varietas sintesis dengan hasil seleksi massa atau populasi lain. Perbedaan antara varietas sintesis dengan varietas bersari bebas lainnya adalah genotipe-genotipe pembentuk varietas varietas bersari bebas lainnya adalah genotipe-genotipe pembentuk varietas sintesis telah diuji kemampuan daya gabungnya. Tujuan mengadakan pengujian sintesis telah diuji kemampuan daya gabungnya. Tujuan mengadakan pengujian genotipe adalah unutuk memperoleh genotipe yang mempunyai kemampuan baik genotipe adalah unutuk memperoleh genotipe yang mempunyai kemampuan baik apabila dikombinasikan dalam bentuk varietas sintesis. Kemampuan daya gabung apabila dikombinasikan dalam bentuk varietas sintesis. Kemampuan daya gabung yang tinggi diharapkan dapat menghasilkan produksi tinggi pula pada yang tinggi diharapkan dapat menghasilkan produksi tinggi pula pada keturunannya. Keuntungan varietas sintesis terutama adalah sebagai berikut.

keturunannya. Keuntungan varietas sintesis terutama adalah sebagai berikut. a.

a. Benih Benih varietas varietas ini ini dapat dapat diusahakan diusahakan petani petani sendiri sendiri untuk untuk generasigenerasi selanjutnya sehingga lebih cocok dibandingkan dengan varietas hibrida selanjutnya sehingga lebih cocok dibandingkan dengan varietas hibrida  bagi petani kurang mampu.

 bagi petani kurang mampu.  b.

 b. Keragaman Keragaman yang yang lebih lebih besar besar dalam dalam varietas varietas sintesis sintesis memungkinkan memungkinkan lebihlebih tahan menghadapi tekanan lingkungan dibandingkan dengan varietas tahan menghadapi tekanan lingkungan dibandingkan dengan varietas hibrida.

hibrida. c.

c. Biasanya Biasanya lebih lebih unggul unggul dibandingkan dibandingkan dengan dengan varietas varietas bersari bersari bebas bebas lainlain karena varietas sintesis merupakan kombinasi galur terpilih dan teruji.

karena varietas sintesis merupakan kombinasi galur terpilih dan teruji.

Pengembangan varietas sintesis dapat diusahakan melalui seleksi daur Pengembangan varietas sintesis dapat diusahakan melalui seleksi daur ulang beberapa galur. Disamping itu, varietas ini dapat digunakan sebagai sumber ulang beberapa galur. Disamping itu, varietas ini dapat digunakan sebagai sumber  penghasil

 penghasil galur-galur galur-galur murni murni baru. baru. Galur-galur Galur-galur tetua tetua pembentuk pembentuk varietas varietas sintesissintesis diarahkan secara genetik mempinyai andil yang sama pada kawin acak dalam diarahkan secara genetik mempinyai andil yang sama pada kawin acak dalam  populasi

 populasi varietas varietas tersebut. tersebut. Pembentukan Pembentukan populasi populasi pertama pertama diberi diberi istilah istilah syn syn 00 (galur-galur tetua). Syn merupakan singkatan dari synthetic. Generasi pertama (galur-galur tetua). Syn merupakan singkatan dari synthetic. Generasi pertama disebut syn 1 yang merupakan kombinasi keturunan F1. Generassi berikutnya disebut syn 1 yang merupakan kombinasi keturunan F1. Generassi berikutnya disebut syn 2 yang merupakan generasi kawin acak. Selanjutnya disebut generasi disebut syn 2 yang merupakan generasi kawin acak. Selanjutnya disebut generasi syn 3, syn 4 dan seterusnya. Varietas sintesis yang dipergunakan secara komersial syn 3, syn 4 dan seterusnya. Varietas sintesis yang dipergunakan secara komersial merupakan generasi syn 2 dan seterusnya. Generasi syn 0 dibentuk melalui merupakan generasi syn 2 dan seterusnya. Generasi syn 0 dibentuk melalui

(13)

 perbandingan yang sama pula dan

 perbandingan yang sama pula dan ditanam secara ditanam secara acak, atau kombinasi diacak, atau kombinasi dialel darialel dari semua galur. Populasi menghasilkan biji untuk generasi syn 1 dan seterusnya syn semua galur. Populasi menghasilkan biji untuk generasi syn 1 dan seterusnya syn 2. Pada generasi awal (syn 1 dan syn 2), tanaman ditumbuhkan pada area yang 2. Pada generasi awal (syn 1 dan syn 2), tanaman ditumbuhkan pada area yang terpisah dari lainnya. Kemudian semua biji dipungut untuk biji genrasi terpisah dari lainnya. Kemudian semua biji dipungut untuk biji genrasi selanjutnya.

selanjutnya.

3.5 Varietas Komsposit 3.5 Varietas Komsposit

Varietas komposit pada dasarnya merupakan campuran berbagai macam Varietas komposit pada dasarnya merupakan campuran berbagai macam  bahan

 bahan pemuliaan pemuliaan yang yang telah telah diketahui diketahui potensi potensi produksi, produksi, umur, umur, ketahanan, ketahanan, atauatau karakter laninnya. Dengan demikian, pembentukan varietas ini mirip dengan karakter laninnya. Dengan demikian, pembentukan varietas ini mirip dengan varietas sintesis, hanya bahan pembentuknya lebih beraneka ragam.dalam varietas sintesis, hanya bahan pembentuknya lebih beraneka ragam.dalam  pembentukannya, biji

 pembentukannya, biji dari berbagai dari berbagai galur dan galur dan atau hibrida atau hibrida dicampur menjadi dicampur menjadi satusatu dan ditanam beberapa generasi agar penyerbukan silang terjadi dengan baik. dan ditanam beberapa generasi agar penyerbukan silang terjadi dengan baik. Setelah 4 sampai 5 generasi seleksi dapat dilakukan, yakni setelah terjadi banyak Setelah 4 sampai 5 generasi seleksi dapat dilakukan, yakni setelah terjadi banyak kombinasi-kombinasi baru. Seleksi ini dilakukan untuk peningkatan karakter kombinasi-kombinasi baru. Seleksi ini dilakukan untuk peningkatan karakter  populasi tersebut, yang disebabkan peningkatkan frekuensi

 populasi tersebut, yang disebabkan peningkatkan frekuensi gen yang dikehendaki.gen yang dikehendaki. Karena terdiri dari campuran galur, varietas bersari bebas dan hibrida maka Karena terdiri dari campuran galur, varietas bersari bebas dan hibrida maka melalui kawin acak akan terjadi banyak kombinasi-kombinasi baru. Dengan melalui kawin acak akan terjadi banyak kombinasi-kombinasi baru. Dengan demikian, varietas ini dapat bertindak sebagai kumpulan gen (gene pool) yang demikian, varietas ini dapat bertindak sebagai kumpulan gen (gene pool) yang amat bermafaat bagi program pemuliaan tanaman menyerbuk silang. Dengan kata amat bermafaat bagi program pemuliaan tanaman menyerbuk silang. Dengan kata lain, varietas ini merupakan penyimpanan plasma nutfah yang memang diperlukan lain, varietas ini merupakan penyimpanan plasma nutfah yang memang diperlukan  bagi program peningkatan karakter suatu v

(14)

BAB IV BAB IV PENUTUP PENUTUP 4.1 Kesimpulan 4.1 Kesimpulan

Hibridisasi ialah perkawinan antara berbagai spesies, suku, ras atau Hibridisasi ialah perkawinan antara berbagai spesies, suku, ras atau varietas tumbuhan yang bertujuan memperoleh organisme yang diinginkan. varietas tumbuhan yang bertujuan memperoleh organisme yang diinginkan. Tujuan hibridisasi untuk menambah keragaman genetik melalui proses Tujuan hibridisasi untuk menambah keragaman genetik melalui proses  pengkombinasian

 pengkombinasian genetik genetik dari dari tetua tetua yang yang berbeda berbeda genotipnya. genotipnya. Polinasi Polinasi adalahadalah transfer pollen dari antera ke kepala putik (stigma). Stigma mempunya iperanan transfer pollen dari antera ke kepala putik (stigma). Stigma mempunya iperanan  penting

 penting untuk untuk berlangsungnya berlangsungnya pembuahan pembuahan (fertilisasi). (fertilisasi). Pada Pada permukaan permukaan stigmastigma terdapat suatu

terdapat suatu eksudat eksudat yang yang berfungsi untuk berfungsi untuk menangkap menangkap polen. Penyerbpolen. Penyerbukanukan silang adalah berpindahnya serbuk sari dari suatu bunga tanaman lain kekepala silang adalah berpindahnya serbuk sari dari suatu bunga tanaman lain kekepala  putik

 putik tanaman tanaman yang berbeda. yang berbeda. Penyerbukan ini Penyerbukan ini terjadi terjadi karena karena terhalangnya terhalangnya serbukserbuk sari dari bunga yang sama untuk melangsungkan penyerbukan sendiri. Hal yang sari dari bunga yang sama untuk melangsungkan penyerbukan sendiri. Hal yang  perlu diperhatikan dalam penyerbukan

 perlu diperhatikan dalam penyerbukan silang yaitu:silang yaitu: a. Gangguan mekanis terhadap penyerbukan sendiri a. Gangguan mekanis terhadap penyerbukan sendiri  b. Perbedaan periode matang sebuk

 b. Perbedaan periode matang sebuk sari dan kepala putiksari dan kepala putik c. Sterilitas dan inkompatibilitas

c. Sterilitas dan inkompatibilitas

d. Adanya bunga monocious dan diocious d. Adanya bunga monocious dan diocious

Metode penting yang sesuai dengan penyerbukan silang antara lain : Metode penting yang sesuai dengan penyerbukan silang antara lain : 1.

1. Seleksi massalSeleksi massal 2.

2. Pemuliaan persilangan kembaliPemuliaan persilangan kembali 3.

3. Hibridisasi dari galur yang dikawinkanHibridisasi dari galur yang dikawinkan 4.

4. Seleksi berulangSeleksi berulang 5.

5. Pengembangan varietas buatan (Allard, 1998)Pengembangan varietas buatan (Allard, 1998)

lima sistem persilangan yang dikenal pada tanaman menyerbuk silang. lima sistem persilangan yang dikenal pada tanaman menyerbuk silang.

(15)

2.

2. Kawin antar tanaman Kawin antar tanaman secara genetik sejenis (genetic secara genetik sejenis (genetic assortative mating)assortative mating) 3. Kawin antar tanaman secara fenotipe sejenis (phenotypic assortativemating) 3. Kawin antar tanaman secara fenotipe sejenis (phenotypic assortativemating) 4. Kawin antar tanaman secara genetik tidak sejenis (genetic disassortative 4. Kawin antar tanaman secara genetik tidak sejenis (genetic disassortative

mating) mating)

5. Kawin antar tanaman secara fenotipe tidak sejenis (phenotypic 5. Kawin antar tanaman secara fenotipe tidak sejenis (phenotypic

disassortative mating) disassortative mating)

(16)

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA

Allard, R.W.,

Allard, R.W., 1960. 1960. Principle of Principle of Plant BPlant Breeding. reeding. John John Willey&Sons.Willey&Sons.  Nasir,

 Nasir, M. M. 2001. 2001. Pengantar Pengantar Pemuliaan Pemuliaan Tanaman. Tanaman. Direktorat Direktorat Jenderal Jenderal PendidikanPendidikan Tinggi

Tinggi Departemen Departemen Pendidikan Pendidikan Nasional. Nasional. Jakarata.Jakarata.

Jagung (Zea mays L.) Pada Generasi F4 Selfing", Jurnal Peranian. Vol 1, No 2. Jagung (Zea mays L.) Pada Generasi F4 Selfing", Jurnal Peranian. Vol 1, No 2.

Wikipedia-tanaman jagung Wikipedia-tanaman jagung

Syukur, M., S. Sujiprihati, dan R. Yunianti. 2009. Teknik pemuliaan tanaman. Syukur, M., S. Sujiprihati, dan R. Yunianti. 2009. Teknik pemuliaan tanaman. Bagian Genetika dan Pemuliaan Tanaman. Departemen Agronomi dan Bagian Genetika dan Pemuliaan Tanaman. Departemen Agronomi dan Hotikultura IPB. Bogor. 284 hal .

Hotikultura IPB. Bogor. 284 hal .

Syukur dkk. 2012. Teknik Pemuliaan Tanaman. Jakarta: Penebar Swadaya. Syukur dkk. 2012. Teknik Pemuliaan Tanaman. Jakarta: Penebar Swadaya.

Acquaah, George. Principles of Plant Genetics and Breeding. Australia: Blackwell Acquaah, George. Principles of Plant Genetics and Breeding. Australia: Blackwell

Publishing. Publishing. Allard, R.W.,

Allard, R.W., 1960. 1960. Principle of Principle of Plant Breeding. Plant Breeding. John Willey&John Willey&Sons. Inc.Sons. Inc.  Nasir,

 Nasir, M. M. 2001. 2001. Pengantar Pengantar Pemuliaan Pemuliaan Tanaman. Tanaman. Jakarta Jakarta : : Direktorat Direktorat JenderalJenderal Pendidikan Tinggi. Departemen Pendidikan Nasional

Pendidikan Tinggi. Departemen Pendidikan Nasional

Sunarto. 1997. Pemuliaan Tanaman. IKIP Semarang Press, Semarang. Sunarto. 1997. Pemuliaan Tanaman. IKIP Semarang Press, Semarang.

Soemedi. 1982. Pedoman Bercocok Tanam Padi. Universitas Jenderal Sodirman, Soemedi. 1982. Pedoman Bercocok Tanam Padi. Universitas Jenderal Sodirman,

Purwokerto. Purwokerto.

Syukur, M., S. Sujiprihati, dan R. Yunianti. 2009. Teknik pemuliaan tanaman. Syukur, M., S. Sujiprihati, dan R. Yunianti. 2009. Teknik pemuliaan tanaman. Bagian Genetika dan Pemuliaan Tanaman. Departemen Agronomi dan Bagian Genetika dan Pemuliaan Tanaman. Departemen Agronomi dan Hotikultura IPB. Bogor. 284 hal.

Hotikultura IPB. Bogor. 284 hal.

Tanto. 2002. Pemuliaan Tanaman dengan Hibridisasi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Tanto. 2002. Pemuliaan Tanaman dengan Hibridisasi. Jakarta : PT. Raja Grafindo

Persada Persada

(17)

Referensi

Dokumen terkait

umah sakit melakukan komunikasi dengan masyarakat luas dengan umah sakit melakukan komunikasi dengan masyarakat luas dengan menggunakan media -commerce seperti email,

ganda dan atau essa $bser%asi Kiner!a he%klist obser)asi kiner!a saat melakukan pengamatan %ara ker!a enAme  J"rna atatan guru selama proses pembela!aran terkait

Pada hari ini ... bertempat di ……… , Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen Pemilihan Aceh/Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen Pemilihan Kabupaten/Kota*)

Kecuali jika jual beli ini dilakukan oleh orang awam yang tidak memiliki keahlian dalam menaksir jumlah emas pada debu metal maka hal tersebut dapat menyebabkan gharar yang besar

Hasil penelitian sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Septiani (2012) tentang Gambaran Stimulasi, Deteksi Dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) pada

Tahap perkembangan keluarga yang beresiko mengalami masalah thypoid adalah tahap perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah, karena pada fase ini umumnya

Juga merupakan satu kumpulan konvensi pemodelan yang digunakan untuk menentukan atau menggambarkan sebuah sistem software yang terkait dengan objek (Haviluddin, 2011,

Gunakan pendekatan yang positif terhadap pasien, hadir dekat pasien untuk memenuhi kebutuhan rasa nyamannya dengan cara: masase, perubahan posisi, berikan