SAP TERAPI BERMAIN SAP TERAPI BERMAIN
METODE TERAPI BERMAIN PADA ANAK USIA
METODE TERAPI BERMAIN PADA ANAK USIA (PRE SCHOOL) (PRE SCHOOL)
Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok
Mata Kuliah Ilmu
Mata Kuliah Ilmu Keperawatan Dasar IIIKeperawatan Dasar III Dosen Pengampu Anita Istiningt!as" M#Kep Dosen Pengampu Anita Istiningt!as" M#Kep
Di SusunOleh : Di SusunOleh :
1
1.. AANNIITTA A PPUURRWWAANNIINNGGSSIIHH NNIIM M : : SST T 1133000033 2.
2. ARARY Y SUSSUSSENDHA SENDHA C C NIM NIM : : ST ST 13001300 3.
3. ENDENDAR PRAR PRASETASETYYANINANINGSIHGSIH NIM : ST 1NIM : ST 1302!302! "
".. HHEENNY Y ##UUDDI I HHAASSTTUUTTII NNIIM M : : SST T 11330033$$ $
$.. %%AARRTTI%I%A A SSARARI I WWAAHHOONNOO NNIM IM : : SST T 113300"3"3 &.
&. MU'AMU'AT T HENDARWHENDARWAATI TI NIM NIM : : ST ST 130$0130$0
.. PPRRAASSEETTYYOONNIINNGGSSIIHH NNIIM M : : SST T 113300$$33 (
(. P. PRRIIYYOONNOO NNIIM M : : SST T 113300$$(( !
!.. SSRRI I WWAAHHYYUUNNII NNIIM M : : SST T 113300&&!! 1
100.. SSUUYYAANNTTI I ))EERRAAWWAATTII NNIIM M : : SST T 11330022
PRODI S$ KEPERA%ATAN
PRODI S$ KEPERA%ATAN
STIKES KUSUMA &USADA SURAKARTA
STIKES KUSUMA &USADA SURAKARTA
'($)
'($)
BAB I
BAB I
PENDA&U*UAN
PENDA&U*UAN
A# *ATAR BE*AKAN+
Pertumbuhan dan perkembangan pada anak harus dijaga keberlangsungannya sekalipun anak sedang berada dalam perawatan di Rumah Sakit. Masuk rumah sakit merupakan peristiwa yang sering menimbulkan pengalaman traumatik, khususnya pada pasien anak yaitu ketakutan dan ketegangan atau stress hospitalisasi. Stress ini disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya perpisahan dengan orang tua, kehilangan control, dan akibat dari tindakan invasif yang menimbulkan rasa nyeri. Akibatnya akan menimbulkan berbagai aksi seperti menolak makan, menangis, teriak, memukul, menyepak, tidak kooperatif atau menolak tindakan keperawatan yang diberikan.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalkan pengaruh hospitalisasi pada anak yaitu dengan melakukan kegiatan bermain. Bermain merupakan suatu tindakan yang dilakukan seara sukarela untuk memperoleh kesenangan dan kepuasan. Bermain merupakan aktivitas yang dapat menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak dan merupakan erminan kemampuan fisik, intelektual, emosional dan sosial sehingga bermain merupakan media yang baik untuk belajar karena dengan bermain anak!anak akan belajar berkomunikasi, menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru,
melakukan apa yang dapat dilakukannya, dan dapat mengenal waktu, jarak serta suara.
Anak!anak pada usia pre-school senang bermain dengan warna, oleh karena itu, mewarnai bisa menjadi alternatif untuk mengembangkan kreatifitas anak dan dapat menurunkan tingkat keemasan pada anak selama dirawat. Salah satu karakteristik perkembangan motorik halus pada anak pre-school adalah mampu mengenali warna. "engan permainan mewarnai menjadi salah satu media bagi perawat untuk mampu mengenali tingkat perkembangan anak. "inamika seara psikologis menggambarkan
bahwa selama mewarnai, anak akan mengekspresikan imajinasinya dalam goresan warna pada gambar sehingga untuk sementara waktu anak akan merasa lebih rileks.
B# TU,UAN
#. $ujuan %mum
%ntuk mengurangi dampak hospitalisasi pada anak usia prasekolah di Ruang Anggrek no. & Rumah sakit dr. Marmadi 'onogiri
(. $ujuan )husus
a. %ntuk mengurangi kejenuhan anak pada saat menjalani perawatan. b. %ntuk meningkatkan adaptasi efektif pada anak terhadap stress
karena penyakit dan dirawat
. %ntuk mengkaji tingkat kooperatif anak terhadap petugas kesehatan
d. %ntuk meningkatkan koping yang efektif untuk memperepat penyembuhan
BAB II
DISKRIPSI KASUS
A# KARAKTERISTIK SASARAN
Anak usia prasekolah berkembang dari perilaku sensorimotor sebagai alat pembelajaran dan berinteraksi dengn lingkungan menjadi pembentuk pikiran simbolik. Anak juga belajar untuk berpartisipasi dalam perakapan sosial. "alam aktifitas bermain, anak memiliki kehidupan fantasi aktif, menunjukkan eksperimentasi dengan ketrampilan baru dan permainan, peningkatan aktifitas bermain, anak dapat menggunakan dan mengendalikan dirinya sendiri. Menurut Marjorie mengatakan bahwa anak prasekolah merupakan masa antusiasme, bertenaga, aktivitas, kreativitas, otonomi, sosial tinggi dan independen.
Pu**le merupakan salah satu alat permainan edukatif yang merangsang fungsi kognitif dan melatih ketrampilan anak. Anak usia pra sekolah berada dalam tahap bermain dengan karakteristik bermain ketrampilan dan asosiatik play. Pasien anak yang di rawat di Rumah sakit mayoritas berada dalam rentang usia pra sekolah sehingga pu**le dipilih sebagai salah satu bentuk permainan yang
sesuai dengan tingkat usia dan perkembangan kognitif serta motorik pasien#
Berdasarkan hasil pengamatan, beberapa anak merasa takut jika didekati oleh perawat. "ampak hospitalisasi pada masa prasekolah yaitu sering menolak makan, sering bertanya, menangis perlahan, tidak kooperatif terhadap petugas kesehatan, anak sering merasa emas, ketakutan, tidak yakin, kurang peraya diri, atau merasa tidak ukup terlindungi dan merasa tidak aman. Reaksi anak terhadap hospitalisasi, reaksi tersebut bersifat individual dan sangat tergantung pada usia perkembangan anak, pengalaman sebelumnya terhadap sakit, system pendukung yangtersediadankemampuan koping yang dimiliknya, pada umumnya, reaksi anak terhadap sakit adalah keemasan karena perpisahan, kehilangan, perlukaan tubuh, dan rasa nyeri. Reaksi anak usia prasekolah terhadap hospitalisasi adalah menolak makan, sering bertanya, menangis perlahan, tidak kooperatif terhadap petugas kesehatan. Sering kali anak mempersepsikan hospitalisasi sebagai hukuman, sehingga ada perasaan malu, takut sehingga menimbulkan reaksi agresif, marah, berontak, tidak mau bekerja sama dengan perawat, dengan keadaan seperti itu sehingga perawatan di rumah sakit menjadi kehilangan kontrol dan pembatasan aktivitas. +ovan, (--/
-# PRINSIP BERMAIN MENURUT TEORI
$# TEORI BERMAIN
Bermain adalah pekerjaan atau aktivitas anak yang sangat penting. Melalui bermain akan semakin mengembangkan kemampuan dan keterampilan motorik
anak, kemampuan kognitifnya, melalui kontak dengan dunia nyata, menjadi eksis di lingkungannya, menjadi peraya diri, dan masih banyak lagi manfaat lainnya. Bermain juga menjadi media terapi yang baik bagi anak!anak bermasalah selain berguna untuk mengembangkan potensi anak.
Menurut 0asution +it Martin, (--1/ bermain adalah dunia anak anak sebagai bahasa yang paling universal, meskipun tidak pernah dimasukkan sebagai salah satu dari ribuan bahasa yang ada di dunia. Melalui bermain, anak!anak dapat mengekspresikan apapun yang mereka inginkan. "ilihat dari sudut pandang psikologi, mulai tahun #1--!an bermain dipandang sebagai aktivitas yang penting untuk anak. Sebelumnya, bermain hanya dipandang sebagai ekspresi dari kelebihan energi yang dimiliki anak!anak atau sebagai bagian dari rituall budaya dan agama. Seiring perkembangan waktu, pandangan para ahli tentang bermain berubah dan bermain dipandang sebagai perilaku yang bermakna. Misalnya, menuru +2roos Shaefer et al, #33#/ bermain dipandang sebagai ekspresi insting untuk berlatih peran di masa mendatang yang penting untuk bertahan hidup +0uryanti, (--/.
Bermain merupakan setiap kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkannya dan dilakukan seara suka rela dan tidak ada paksaan atau tekanan dari luar atau kewajiban serta tidak tergantung kepada usia tetapi tergantung kepada kesehatan dan kesenangan yang diperoleh +4urlok, #331/.
Menurut 4ughes +#333/, bermain merupakan hal yang berbeda dengan belajar dan bekerja. Selain itu bermain juga dapat bermakna sebagai kegiatan anak
yang menyenangkan dan dinikmati. "engan demikian, pada dasarnya setiap aktivitas bermain selalu didasarkan pada perolehan kesenangan dan kepuasan, sebab fungsi utama bermain adalah untuk relaksasi dan menyegarkan kembali kondisi fisik dan mental yang berada pada ambang ketegangan +Andang, (--3/
'# KARAKTERISTIK BERMAIN PADA ANAK PRASEKO*A&
Anak yang dikategorikan anak usia prasekolah adalah anak usia &!5 tahun, seorang ahli psikologi 4urlok mengatakan bahwa masa usia prasekolah adalah masa emas +the golden age). "i usia ini anak mengalami perubahan baik fisik dan mental dengan berkembangnya konsep diri, munulnya egosentris, rasa ingin tahu yang tinggi, imajinasi yang tinggi, belajar menimbang rasa, dan mengatur lingkungannya. 0amun, anak juga dapat berperilaku buruk dengan berbohong, menuri, bermain urang, gagap, tidak mau pergi ke sekolah dan takut akan monster atau hantu. 4al inilah yang membuat anak sulit berpisah dengan orangtua
sehingga saat anak dirawat di rumah sakit ia akan merasa emas akan prosedur rumah sakit yang tidak dipahaminya +6lfira, (-##/.
"alam melaksanakan aktivitas bermain pada anak, usia dan tingkat perkembangan anak selalu harus dipertimbangkan, mengingat bahwa alat permainan yang digunakan merupakan salah satu alat untuk menstimulasi perkembangannya. Bermain diawali dari yang sederhana sampai yang lebih kompleks. )arakteristik permainan berdasarkan isinya dibedakan menjadi permainan yang berhubungan dengan orang lain + social effective play/, permainan yang berhubungan dengan kesenangan + sense pleasure play/, permainan yang hanya memperhatikan saja +unocupied behavior / dan permainan keterampilan + skill play/.
Sedangkan berdasarkan karakteristik sosial, bermain merupakan interaksi antara anak dan orang dewasa yang dipengaruhi oleh usia anak. Pada tahun!tahun pertama, anak lebih suka bermain sendiri. $ipe bermain berdasarkan karakteristik
sosial diantaranya adalah permainan dengan mengamati teman!temannya bermain +onlooker play/, permainan yang dimainkan sendiri + solitary play/, permainan bersama teman tanpa interaksi + parallel play/, permainan dengan bermain bersama tanpa tujuan kelompok +associative play/ dan permainan dengan bermain bersama yang diorganisir +cooperative play/.
$ujuan bermain pada masa prasekolah akhir adalah 7
• Mengembangkan kemampuan berbahasa, berhitung serta menyamakan dan membedakan
• Merangsang daya imajinasi
• Menumbuhkan sportivitas, kreativitas dan keperayaan diri
• Memperkenalkan ilmu pengetahuan, suasana gotong royong dan kompetisi • Mengembangkan koordinasi motorik, sosialisasi dan kemampuan untuk
mengendalikan emosi
8ontoh alat permainan yang dianjurkan bagi anak pada masa ini misalnya buku, majalah, alat tulis9krayon, balok dan aktivitas berenang. "alam bermain,
)arakteristik permainan pada masa prasekolah akhir berdasarkan isi adalah permainan yang lebih banyak menggunakan simbol!simbol atau yang sering disebut dengan permainan peran +dramatic role play/. Permainan yang meningkatkan keterampilan + skill play/ juga masih berkembang pada masa ini.
Sedangkan berdasarkan karakteristik sosial, permainan pada masa ini termasuk permainan dengan bermain bersama teman!temannya, tetapi tidak ada tujuan kelompok +association play/. "alam hal ini, anak berinteraksi dengan saling meminjam alat permainan. Seiring dengan bertambahnya usia, anak mulai bermain bersama dengan tujuan yang ditetapkan +cooperative play/.
D# Alat Permainan E.ukati/ 0APE1 .an Peman/aatann!a
Alat permainan edukatif +AP6/ adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai sarana atau media bermain oleh anak yang mengandung nilai pendidikan +nilai edukatif/ dan dapat mengembangkan potensi anak +"irektorat PA"%, (--(7:/. Berdasarkan penjelasan tersebut, AP6 dapat berbentuk apa saja yang ada di sekitar kita. Benda!benda di rumah seperti piring, sendok, gelas, sapu, tutup pani, kursi keil, dan lain!lain dapat dimanfaatkan sebagai AP6. 0amun, AP6 dalam tulisan ini dibatasi pada AP6 yang dapat dibuat sendiri dari bahan!bahan yang sudah tidak terpakai atau bahan!bahan yang mudah didapat di sekitar kita.
AP6 yang akan digunakan sebagai media bermain hendaknya memenuhi persyaratan berikut ini;
+#/ mengandung nilai pendidikan;
+(/ aman, dalam arti tidak membahayakan anak;
+&/ menarik bagi anak, baik dari sei warna maupun bentuk; +:/ sesuai dengan minat dan taraf perkembangan anak; +5/ sederhana, murah, dan mudah diperoleh;
+</ awet, mudah pemeliharaannya, dan tidak mudah rusak; +/ ukuran dan bentuknya sesuai dengan usia anak;
"i samping itu. AP6 harus berfungsi sebagai media pendidikan yang dapat mengatasi sikap pasif anak. =leh karena itu AP6 yang digunakan hendaknya dapat7 +a/ menimbulkan gairah belajar pada anak, +b/ memberikan kemungkinan dan peluang pada anak untuk berinteraksi seara langsung dengan lingkungan dan realitas, +/ memberikan kemungkinan dan peluang untuk belajar mandiri menurut minat dan kemampuannya +Sadiman, dkk., (--&7#</.
Berdasarkan pengertian dan ketentuan!ketentuan di atas, berikut akan disajikan beberapa AP6 yang bisa dimanfaatkan untuk membantu perkembangan anak.
APE untuk Anak Usia 3-4 Tahun a. Karakteristik anak usia 3-4 tahun
melompat!lompat, naik tangga setinggi satu meter tanpa jatuh
mewarnai gambar
menggambar orang dan binatang
menentukan, membereskan, dan menyimpan sendiri alat! alat permainannya
menunjukkan dan membedakan gambar binatang, bunga, kendaraan, dan benda!benda di sekitarnya
bermain dengan teman sebaya7 mobil!mobilan, rumah! rumahan, masak!masakan
membaa doa yang sesuai dengan situasi
mengkritik makanan, kesehatan, kesibukan orang tua
mendengarkan pembiaraan teman, orang tua, dan orang lain
mampu berkonsentrasi
b. Stimuasi !an" harus #iberikan$
mainan yang berwarna!warni
permainan dengan berbagai bentuk, ukuran, dan bobot gambar!gambar orang, binatang, bunga!bunga
permainan yang merangsang kreativitas7 balok!balok, angka, pu**le
permainan yang menyerupai benda sebenarnya7 mobil! mobilan, binatang!binatangan kertas gambar dan gambar yang belum diwarna
MA8AM BA4A0 > A?A$
8ARA M6MB%A$ 8ARA
M6022%0A)A0
)artu
angka ! kardus bekas ! pensil9spidol warna ! gunting ! potong kardus seukuran : @ < m +(1 lembar/
! bagi dua setiap kartu, beri tanda sekatan dengan spidol
! buat angka o < di bagian kartu bawah, gambar buah! buahan yang
menunjukkan
anggka di bagian atas +setiap seri < kartu/ ! buat kelompok paling anyak : orang ! bisa dilakukan di dalam9luarr ruangan ! perkenalkan bentuk, warna, angka
! latih daya ingat anak
%lar tangga ! kardus9karton ! kertas warna ! krayon, spidol9pen!sil warna ! penggaris, lem ! dadu, koin ! bidak9pion
! potong karton dan kertas warna ukuran &- @ &- m
! tempelkan kertas warna pada karton ! gambar (- kotak di
atas lembar karton ! isikan lambang
bilangan # (- pada setiap kotak seara berurutan
! buatah gambar ular dengan kepala mengarah ke bawah dan tangga naik!
! permainan melibatkan paling banyak : orang ! awali dengan menentukan urutan pemain dengan mengundi dadu, dari urutan angka tertinggi hingga terendah ! pemain melempar dadu, bidak dijalankan sesuai dengan angka yang munul pada dadu
! bila bidak jatuh di ekor ular, bidak harus turun menuju kepala, bila jatuh di bagian bawah tangga, bidak bergerak naik sampai ke ujung tangga ! permainan
berakhir jika ada pemain yang sudah menapai angka (- tanpa hambatan
BAB III
METODE BERMAIN
A# ,u.ul Terapi 2ermain
B# Alat !ang .iperlukan #. Meja
(. Papan tempat pu**le &. Potongan Pu**le -# %aktuPelaksanaan
$empat 7 Ruang Anggrek no. & Rumah Sakit dr. Marmadi'onogiri 4ari9$anggal 7 (5 April (-#: 'aktu 7 #-.-- #-.&-D# Proses Bermain 0o .
$ahap 'aktu )egiatan Media
#. Pembukaan 5 menit ! Memberikan Salam
! Menjelaskan Proses Bermain ! (. Pelaksanaan (- menit ! Menanyakan apakah anak
pernah menyusun pu**le dan suka melakukannya
! Menjelaskan aturan bermain. ! Membagikan papan pu**le dan
potongan pu**le
! Membimbing anak dalam menyusun pu**le dan potongannya yang telah diaak
sebelumnya
Papan Pu**le Potongan Pu**le
&. Penutup 5 menit ! 6valuasi
! Memberi reinforement positif ! Memberisalampenutup
E# Ketrampilan !ang .iperlukan .alam Permainan #. )emampuan isual
Anak mampu memahami konsep bentuk warna ukuran dan jumlah (. Cntelegensia
Anak mempunyai keterampilan dalam memyelesaikan masalah dalam hal ini menyusun potongan!potongan pu**le
&. )onsentrasi
Anak mampu memusatkan pikiran ketika menookkan potongan! potongan pu**le
:. Pengendalian 6mosi
Anak mampu mengekspresikan emosi dan melepaskan dorongan +memotivasi diri/ untuk menyelesaikan potongan!potongan pu**le menjadi satu
3# &al 4ang Perlu Diwaspa.ai
#. adwal terapi bermain yang kurang sesuai +lebih lambat dari yang di jadwalkan/
(. Anak rewel atau ingin keluar dari terapi bermain
+# Antisipasi &am2atan
1. Jadwal terapi bermain disesuaikan (tidak pada waktu terapi) . !elakukan ker"asama dengan orang tua untuk mendampingi anak
selama program terapi.
Keterangan :
1. : Anak/ klien 3.
2. :Meja
: Puzzle I. )riteria6valuasi 7
#. Anak telah belajar memeahkan masalah melalui eksplorasi alat mainannya
(. Anak dapat mengembangkan hubungan sosial dan belajar memeakan masalah dari hubungan tersebut
&. Anak dapat belajar dan menoba untuk merealiasikan ide idenya
:. Anak mampu mengatur dalam tingkah lakunya, misalkan jika anak mengambil mainan temannya sehingga temannya menangis anak akan belajar mengembangkan diri bahwa perilakunya menyakiti teman
5. Anak dapat mempelajari nilai benar dan salah dari lingkungannya terutama dari orang tua dan guru
<. Anak merasa terlepas dari ketegangan dan stress selama hospitalisasi, anak dapat mengalihkan rasa sakitnya pada permainannya+distruksi dan relaksasi/
. Anak dapat berinteraksi dengan anak lain dan perawat
1. Anak dapat mengekspresikan pikiran perasaan melalui permainan yang telah dilakukan
Da/tar Pustaka
http55in/oanakita#2logspot#6om5'($'5$(57enis8permainan8untuk8 anak#html0 .iakses $9 April '($)1
http55:ae2etterhealth#2logspot#6om5'((;5($5tum2uh8kem2ang8anak8 usia8prasekolah#html
Nur!anti" *usi# 0'((<1# Penerapan Terapi Bermain Bagi Pen!an.ang Autisme
0$1" Diam2il pa.a tanggal $9 April '($)" A=aila2le http55Klinis#wor.press#6om