• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lokasi pengambilan spesimen Morfologi :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Lokasi pengambilan spesimen Morfologi :"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

HASIL

Dari hasil pengamatan morfometri terhadap genus Paraprionospio didapatkan tujuh morf yaitu A,B,C, D, E, F, dan G. Morf-morf tersebut memiliki kesamaan morfologi dengan spesies yang sudah dideskripsi Yokoyama (2007) yaitu :

1. Paraprionospio A dengan Paraprionospio alata (Moore 1923 ) 2. Paraprionospio B dengan Paraprionospio coora Wilson, 1990

3. Paraprionospio C dengan Paraprionospio inaequibranhia Caullery, 1914 4. Paraprionospio D dengan Paraprionospio lamelliabranchia Hartman, 1975 5. Paraprionospio E dengan Paraprionospio patiens Yokoyama, 2007

6. Paraprionospio F dengan Paraprionospio pinnata (Ehlers 1901 ). 7. Paraprionospio G dengan Paraprionospio oceanensis Yokoyama, 2007

(Perbandingan setiap karakter disajikan pada lampiran 1 sampai 7)

Deskripsi Genus dan Spesies Genus Paraprionospio Caullery 1914

Lokasi pengambilan spesimen : 230 spesimen dari lima Perairan Indonesia, 99 spesimen dari Perairan Mimika, 94 spesimen dari Teluk Jakarta, 19 spesimen dari Nanggroe Aceh Darussalam, 15 spesimen dari Palabuhanratu dan tiga spesimen dari Perairan Indramayu.

Morfologi : Prostomium berbentuk fusiform dengan varasi bentuk ujung bagian depan membulat, melebar dan meruncing. Sepasang mata kecil ditemukan dengan posisi trapezoidal berwarna coklat atau hitam (Yokoyama 2007). Peristomium umumnya menyatu dengan segmen tak berseta (asetigerous), tetapi ada beberapa spesies yang tidak menyatu (morf C dan G). Kadang-kadang ditemukan bagian pigmen berwarna coklat pada bagian peristomium. Sepasang sayap peristomium yang tidak menutupi bagian prostomium terlihat jelas. Palpus Paraprionospio yang bergelombang dan panjang ditemukan memiliki empat bentuk cilia. Struktur cilia pada palpus Paraprionospio yaitu motil frontal cilia, basal transverse cilia, lateral cilia dan latero-frontal cilia (Blake 1986). Pada bagian dasar palpus terdapat membran tipis. Struktur morfologi palpus digunakan untuk mengambil

(2)

partikel-partikel makanan dan membawa partikel tersebut kedalam mulut (Dauer 1985).

Tiga pasang Branchia pada setiger 1-3 dengan bifoliate dan flabelate pinulles. Alur melintang pada setiger kedua menghubungkan branchia pertama. Sebuah filamen tipis ditemukan pada dasar branchia ketiga. Branchia berfungsi sebagai organ respirasi. Semua branchia tidak menyatu dengan notopodial lamella (Blake 1986). Notopodial postsetal lamella setiger satu berbentuk panjang sampai setiger kelima, kemudian berbentuk triangular pada bagian tengah. Neuropodial hook ditemukan pada setiger 9 sampai setiger 15 yang diikuti dengan sabre seta. Notopodial hook mulai terlihat pada setiger dibagian tengah tubuh sampai bagian belakang. Notopodial dan neuropodial hooks memiliki secondary hooded dengan 3 pasang gigi kecil. Parapodia segmen terakhir tereduksi kemudian terdapat pygidium yang mempunyai satu atau tiga anal cirri (Light 1978).

(3)

Tabel 2. Karakter Morfologi Paraprionospio dari beberapa perairan Indonesia

No Caracters A B C Morf ParaprionospioD E F G 1 Shape of prostomium 1/21 22 1/21/22 1/22 1/21/22 1/21 1/21/22

2 Caruncle reaches 2 2 1 2 1 1 2

3 Prostomial peaks 1 1 2 1 1 2 1

4 Basal sheath of palp 2 2 2 2 2 2 2

5 Peristomial wings 3 3 3 3 3 3 3

6 Fusion of segment 1 & peristomium 3 3 1 3 3 3 1

7 Setae segment 1 3 3 1 3 3 3 1

8 Postsetal lamellae segment 1 3 3 1 3 3 3 1

9 Neuropodial lamellae segment 2 4 4 4 4 4 4 4

10 Notopodial lamellae middle segments 2 2 2 2 2 2 2

11 Parapodial lamellae last segments 2 0 2 2 0 2 2

12 Branchiae start 1 1 2 1 1 1 2

13 Number of branchial pairs 3 3 3 3 3 3 3

14 Fusion of branchia & notopodial lamella 1 1 1 1 1 1 1

15 Branchial pinnules 4 4 4 5 5 4 5

16 Processes on 1st branchiae 1 1 1 1 1 1 1

17 Ridge between branchial bases 2 2 2 2 2 2 2

18 Filaments segment 4 2 2 2 2 2 2 2

19 Neuropodial capillaries segment 10 1 1 1 1 1 1 1

20 Sabre setae start 1 1 1 1 1 1 1

21 Neuropodial hooks start 4 4 4 4 4 4 4

22 Notopodial hooks 2 2 2 2 2 2 2

23 Secondary hood 2 2 2 2 2 2 2

24 Ventral flap segment 9 1 2 1 1 2 1 1

25 Dorsal crests 1 1 1 1 1 1 1

26 Semi-transparent dorsal cuticles 2 2 2 2 2 2 2

27 Interparapodial pouches 1 2 1 1 2 1 1

28 Number of anal cirri 1 0 1 1 3 3 1

29 Pigmen of peristomium 1 2 1 1 1 1 2

30 Eye colour 1 1 1 2 1 2 2

Keterangan : 0 untuk karakter yang terputus

Paraprionospio Morf A (Gambar 2 ) Prionospio alata Moore, 1923: 185–186 Prionospio treadwelli Hartman, 1951 Paraprionospio tamaii Delgado-Blas, 2004 Paraprionospio yokoyamai Delgado-Blas, 2004

Lokasi pengambilan spesimen : 21 spesimen dikoleksi tahun 1993 dari Perairan Teluk Jakarta pada kedalaman 1–13 meter, 12 spesimen dari Mimika tahun 2008,

(4)

d m M b b G C s l m t d b n m k d d l

dan satu spe meter dikol Morfologi : bentuk ujun berwarna hit A Gambar 2 Pa C. neuropodia setiger 26, F. P Sepasang pa lepas sehin mempunyai tidak memi seperti sayap ditemukan p Tiga berbentuk f notopodial. menghubung kecil rampin depan kecil dan makin m lamellae sub esimen dari p eksi tahun 2 Panjang tub ng bagian de tam terlihat araprionospio al limbate capi Parapodial setig alpi dengan ngga spesim seta (asetig liki seta. P p. Selaput te pada bagian a pasang bran flabelat (ga Pada das gkan branch ng ditemuka runcing, ke mengecil ke btriangular p perairan Nan 2005. buh berkisar epan membu dengan jelas B F morf A Teluk llary setiger 8 ger pertama. selubung me men didapa erous chaeta Peristomium ersebut tidak peristomium nchia terdap ambar 2D). sar segmen hia pertama p an pada dasa emudian mem e arah bagia pada bagian nggroe Aceh r dari 11–39 ulat atau m s. Jakarta. A. A 8, D. Branchia embran pada atkan tanpa ae).Peristom memiliki s k menutupi m.

patpada seti Branchia n kedua d pada bagian ar branchia mbentuk tria an belakang depan (gam h Darussalam mm. Prostom meruncing. D C D C Anterior end, B pinulles flabe a bagian das a palpi. Se mium bersatu sepasang se bagian pros iger 1 sampa tidak men itemukan a n kiri dan ka ketiga. Noto angular pad tubuh (gam mbar 2F). No m dari keda mium fusifo Dua pasang D E B. Parapodial s ellate, E. Noto sar. Kebany egmen perta u dengan seg elaput yang stomium. Pig ai 3. Branch nyatu denga alur melint anan. Sepasa opodial lame a bagian ten mbar 2B). N otopodial hoo alaman 408 orm dengan mata kecil setigerke dua, podial hooks yakan palpi ama tidak gmen yang berbentuk gmen tidak hia pinulles an lamella tang yang ang filamen ella bagian ngah tubuh Neuropodial oks terlihat

(5)

dari bagian belakang sampai bagian tengah tubuh. Neuropodial hooks dimulai dari setiger 9 dengan non limbate capilaries diikuti 1 sampai 2 sabre seta (gambar 2C). Notopodial dan neuropodial hooks mempunyai 3 pasang gigi kecil dengan secondary hooded. Tidak ditemukan kantung interamal dan ventrum pada setiger 9. Dorsal crest terdapat pada setiger 21-29 yang diikuti dengan selaput transparan. Pygidium mempunyai 3 anal cirri, satu pada bagian median lebih panjang dari dua anal cirri di bagian lateral.

Catatan : Paraprionospio morf A memiliki bentuk neuropodia lamella anterior subtriangular dan notopodial lamella anterior meruncing berbeda dengan Paraprionospio alata yang mempunyai neuropodial dan notopodial lamella anterior meruncing dan memanjang. Karakter morfologi lain yang berbeda diantara keduanya adalah filamen pada dasar branchia ketiga.

Pada Paraprionospio alata struktur tersebut tidak ditemukan sedangkan pada Paraprionospio morf A semua spesimen memilki filamen kecil ramping pada dasar branchiaketiga.

Paraprionospio Morf B (Gambar 3)

Paraprionospio sp. form CI, Yokoyama & Tamai, 1981: Paraprionospio coora Wilson, 1990

Lokasi pengambilan specimen : Dari Teluk Jakarta sebanyak 11 spesimen, Mimika 10 spesimen dan 1 spesimen dari Nangroe Aceh Darussalam kedalaman 48 m dan Palabuhanratu.

Morfologi : Panjang tubuh berkisar antara 9-46 mm. Prostomium fusiform dengan bentuk ujung bagian depan melebar. Dua pasang mata kecil berwarna hitam terlihat dengan jelas. Segmen kesatu tidak mempunyai seta (asetigerous chaetae). Peristomium bersatu dengan segmen yang tidak memiliki seta. Peristomium memiliki pigmen coklat dan sepasang sayap yang tidak menutupi bagian prostomium. Sepasang palpi dengan membran tipis pada bagian dasarnya ditemukan pada bagian peristomium. Kebanyakan palpi lepas, sehingga umumnya spesimen didapatkan tanpa palpi.

Tiga pasang branchia dengan flabelat pinulles pada setiger 1 sampai 3. Panjang branchia ke satu dan kedua sama. Kebanyakan branchia ke satu dan

(6)

k b k k ( k N G C s m k D m d C n u kedua terlep branchia ti kedua ditem kecil ditemu Noto setiger ke-5 (gambar 3C kemudian m Neuropodial seta. A Gambar 3 Para C. Notopodial setiger 36. Noto memiliki sec sampai bagi kadang dite Dorsal crest menutupi b dibagian me Catatan : P neuropodial utama spesi pas, sehingg dak bersatu mukan alur y ukan pada da opodial lame kemudian m C). Neuropo membulat d l capilaries A aprionospio m l lamella segm opodial dan condary hoo ian tengah tu emukan ka t ditemukan p agian dorsa edian. Paraprionos lamella an es ini juga d ga umumnya dengan lam yang menghu asar branchia ella bagian membulat da odial lamel dan tereduks pada setige B morf B. A. Ante men ke-20, D. neuropodia oded (gamba ubuh (gamb antung intera pada setiger al. Pygidiu spio coora nterior berbe didasarkan p a hanya did mella notopo ubungkan d a ketiga. depan berb an terlihat tri la berbentu si pada bag er 9 berbentu erior end, B. N . Neuropodial l hooks me ar 3C). Notop bar 3E). Seti

amal pada r 21-28 diiku um mempun memiliki st entuk sepert pada ada da dapatkan bra odial. Pada diantara bran bentuk panja iangular pad uk lancip gian tengah uk non limb C Neuropodial lam hooks setiger mpunyai 3 podial hook iger 8 tidak beberapa sp uti dengan se nyai satu an truktur mor ti daun dan an tidak adan anchia ke ti a bagian das nchia. Sebua ang merunci da bagian ten sampai set tubuh (ga bat yang di D mella setiger 3 r 15, E. Notop pasang gigi s terlihat dar memiliki v pesimen dar elaput transp nal cirri yan

rfologi notop n meruncing nya struktur iga. Semua sar segmen ah filamen ing sampai ngah tubuh tiger ke-4, mbar 3B). iikuti sabre 3, podial hooks i kecil dan ri belakang entral flap, ri Mimika. parant yang ng panjang podial dan g. Karakter r morfologi

(7)

d P d p P L k t M d k d t b l l dorsal crets Paraprionos struktur mor dengan ben panjang. Sem sementara P Paraprionos Lokasi pen kedalaman 1 tahun 2008 d Morfologi : dengan bent kesatu tidak dengan segm tetapi sepas berbentuk tr Gambar 4 P setiger 29, Tiga pasa lebih panjan lamella pad , ventral fla spio morf B rfologi dors ntuk neurop mua bentuk Paraprionosp spio inaequi ngambilan 1-12 m yang dan satu spe Panjang tub tuk ujung ba k mempunya men yang ti sang sayap rapezoidal be A Paraprionospio C. Parapodial ang branchia ng dibanding da bagian da ap dan kantu B didasarka sal crets, ven podial dan ujung bagia pio coora be Par ( branchia (C spesimen g diambil tah esimen dari I buh berkisar agian depan ai seta (aset idak memili peristomium erwarna hita o morf C spesi lamella setige a terletak pa g branchia asarnya dan ung interam an pada jum ntral flap da notopodial an depan Pa erbentuk blun raprionospio (Gambar 4) Caullery, 191 : Enam spe hun 1993. 1 Indramayu . antara 8 sam membulat a tigerous cha iki seta. Per m terlihat am terlihat je B imen Mimika . er10, D. Parapo ada setiger 1 kedua dan n tidak meny mal dengan j mlah anal c an kantung i lamella an araprionospi nty pointed a o C 4) esimen dari 7 spesimen mpai 45 mm tau melebar etae). Perist ristomium ti dengan jela elas pada bag

C . A. Anterior e odial lamella s sampai 3. B ketiga. Sem yatu dengan jumlah anal cirri satu, k interamal. B nterior mem io morf B r atau rounded i Teluk Jak dikoleksi da m. Prostomium (gambar 4A tomium tida idak memilik as. Dua pa gian prostom end, B. neuro etiger ke-4. Branchia pert mua branchia n neuropodi l cirri tiga. keberadaan Begitu juga mbulat dan rektangular d. karta pada ari Mimika m fusiform A). Segmen ak menyatu ki pigmen, asang mata mium. D opodial hooks tama selalu a memiliki al lamella.

(8)

Branchia pinulles berbentuk flabelat dengan sebuah filamen kecil pada dasar branchia ke tiga.

Notopodial lamella subtriangular memanjang pada setiger 1 sampai 3, kemudian membulat sampai setiger 11 dan membentuk triangular pada bagian tengah tubuh (gambar 4C,D ). Neuropodial capilaries setiger 9 non limbat dengan 1 sampai 2 sabre seta. Notopodial dan neuropodial hooks memiliki secondary hooded dengan 3 pasang gigi kecil (gambar 4B). Kantung interamal dan ventral flap pada setiger 9 tidak ditemukan. Pada setiger 20-28 terdapat dorsal crest yang ditutupi dengan selaput transparant. Pygidium dengan sebuah anal cirri yang panjang.

Catatan : Paraprionospio morf C memiliki banyak kesamaan dengan Paraprionospio inaequibranchia. Tiga bentuk struktur morfologi yang berbeda diantara keduanya. Struktur tersebut adalah bentuk ujung bagian depan prostomium yang dimiliki spesies Paraprionospio morf C rounded atau rektangular sementara Paraprionospio inaequibranchia berbentuk rounded atau blunty pointed. Semua spesimen dari Perairan Indonesia memiliki peristomium yang tidak menyatu dengan segmen yang tidak berseta (asetigerous) dan tanpa kantung interamal (interparapodia pounch). Sementara Paraprionospio inaequibranchia memiliki kantung interamal dan peristomium bersatu dengan asetigerous.

Paraprionospio Morf D (Gambar 5 ) Paraprionospio lamellibranchia Hartman, 1975

Lokasi pengambilan spesimen : Paraprionospio morf D yang dikoleksi dari Mimika sebanyak 6 spesimen, Nangroe Aceh Darussalam 8 spesimen, satu spesimen dari Palabuhanratu dan 27 spesimen dari Teluk Jakarta.

Morfologi : Sebagian spesimen yang dianalisa tidak utuh, panjang tubuh berkisar antara 18 sampai 49 mm. Memiliki prostomium fusiform dengan bentuk ujung depan prostomium membulat atau melebar. Dua pasang mata hitam terlihat dengan jelas. Palpi dengan membran pada bagian dasar, kebanyakan palpi lepas sehingga spesimen kebanyakan didapatkan tanpa palpi. Pigmen coklat ditemukan

(9)

p p P t k t m b ( G l s b h 2 c C j pada bagia prostomium Tiga Paraprionos terdapat alu ketiga. Bran Noto sampai setig tengah tubuh mengecil da berbentuk bi (gambar 5D A Gambar 5 Para B. Neuropodi limbate, E. B setiger ke-31. Noto belakang tub 15 dengan hooded. Ve spesimen. D 20 – 29. Pyg cirri lateral. Catatan : jelas, pada an peristom m terlihat den a pasang br spio morf D ur diantara b nchia tidak m opodial lame ger 3 kemudi h (gambar 5 an mengara ilimbate cap ). aprionospio m ia lamella seti Branchia pinu opodial hoo buh (gambar sabre seta. entral flap Dorsal crets d gidium mem Mata pada bagian peri mium. Sepa ngan jelas. ranchia pad D berbentuk branchia. Seb menyatu deng ella bagian ian membula 5G). Bentuk ah keluar (g pilaries dan b B morf D spesime iger 19, C.S ules bifoliate, F oks terlihat r 5F). Neuro Neuropodia dan kantun dan selaput s mpunyai anal a Paraprion istomium ta sang sayap da setiger k bifoliate (g buah filame gan notopod depan berb at hingga set k Neuropodia gambar 5B) berbentuk no C G en Nangroe Ac Sabra seta setig

F. Notopodial mulai dar opodial hook al dan notop ng interama semi dorsal t l cirri media nospio lame anpa pigmen p yang tid 1 sampai gambar 5E) en ditemuka dial lamella. bentuk sub tiger 15 dan al postsetal . Neuropodi on limbat cap D ceh Darusalam. ger 13, D. N hooks setiger ri bagian te ks ditemukan podial hook al kadang transparant d an yang lebih elliabranchia n, jumlah a dak menutu 3. Branchi ). Pada segm n pada dasa btriangular m triangular p lamella bag ial seta bag pilaries pada E . A. Anterior e Neuropodial ca 22, G. Notop engah samp n pada setige ks memiliki ditemukan ditemukan p h panjang da a tidak terlih anal cirri tig

upi bagian ia pinulles men kedua ar branchia memanjang pada bagian gian depan gian depan a setiger 10 F E nd, apillaries non odial lamella pai bagian er 9 sampai secondary pada tiga pada setiger

ari dua anal

hat dengan ga. Bentuk

(10)

n l d h a P P P L d M b p d t p G b d s notopodial lamelliabran dengan spes hitam denga anal cirri. Paraprionos Paraprionos Paraprionos Lokasi pen spesimen, M dan lima spe

Morfologi : bentuk ujung pasang mat dengan jela terlepas den pada bagian Gambar 6 Pa bagian prostom dengan notopo setiger 24. lamella ba nchia berup simen dari P an warna pig spio patiens spio pinnata spio sp. form ngambilan Mimika 19 esimen dari P : Panjang tu g bagian dep a hitam ter as tanpa me ngan membra peristomium A araprionospio m mium melebar odial lamella, agian anter a panjang m Perairan Ind gmen pada Par ( Yokoyama a Yokoyama, m A, Yokoya spesimen : spesimen, d Palabuhanra ubuh mulai d pan prostom rlihat denga enutupi bagi an sheat pad m. morf E koleks r, C. Notopod E. Neuropodia ior, middle memipih, m donesia, ma bagian peris raprionospio (Gambar 6 ) 2007 , 1981 ama & Tama

Spesimen dua spesimen atu. dari 12-51 m mium membu an jelas. Sep ian prostom da bagian da B F si spesimen M dial hook setig

al hook setige e dan post membulat dan ata terlihat d stomium cok o E ai, 1981 dari Teluk n dari Nang mm. Prostom ulat atau mele

pasang saya mium, sepasa asarnya. Pig C imika. A. Ante ger 28, D. Bra er 14 F. Semi terior Parap n meruncing dengan jelas klat dan me Jakarta seb groe Aceh D mium fusifo ebar (gamba ap peristom ang palpi y gmen coklat C erior end, B. B anchia yang ti i transparent d aprionospio g. Berbeda s berwarna emiliki satu banyak 19 Darussalam, orm dengan ar 6B). Dua mial terlihat ang sering ditemukan E D Bentuk ujung dak menyatu dorsal cuticle

(11)

Tiga pasang branchia terdapat pada setiger 1 sampai 3 (gambar 6A). Branchia pertama berukuran panjang, branchia kedua dan ketiga berukuran lebih pendek. Semua branchia memiliki lamella pada bagian dasarnya tanpa menyatu dengan notopodial lamella (gambar 6D). Branchia pinulles berbentuk bifoliate (gambar 6A,D). Sebuah filamen kecil pada bagian dasar branchia ketiga. Notopodial lamella bagian depan berbentuk subtriangular memanjang sampai setiger 4 kemudian membulat sampai setiger 11 dan berbentuk triangular pada bagian tengah tubuh yang diakhiri dengan bentuk meruncing pada setiger bagian belakang. Neuropodial capilaries non limbat ditemukan pada setiger 10, dengan 1 sampai 2 sabre seta. Notopodial hooks terlihat dari bagian tengah sampai bagian belakang tubuh (gambar 6C) . Notopodial dan neuropodial hooks memiliki secondary hooded dengan 3 pasang gigi kecil (gambar 6E). Pada setiger 20 sampai 27 terdapat alur cillia dibagian punggung. Selaput semi transparant (gambar 6F) dan ventrum pada setiger 8 kadang ditemukan pada beberapa spesimen dari Mimika. Pygidium dengan 3 anal cirri dimana 2 anal cirri lateral lebih pendek dari pada anal cirri median.

Catatan : Struktur morfologi Ventral flap, kantung interamal dan bentuk lamella notopodial bagian belakang, membedakan Paraprionospio morf E dengan Paraprionospio patiesns Yokoyama, 2007. Spesies Paraprionospio morf E memiliki bentuk lamella notopodial memanjang dan bentuk ujung bagian depan prostomium rectangular selain rounded dan triangular. Struktur morfologi ventral flap dan kantung interamal dimiliki oleh lima spesimen dari Perairan Indonesia. Sementara pada Paraprionospio patiesns Yokoyama, 2007 bentuk ujung bagian depan prostomium adalah rounded atau triangular atau blunty pointed. Bentuk notopodial lamella bagian belakang meruncing tanpa kantung interamal dan ventral flap.

Paraprionospio F (Gambar 7 ) Paraprionospio pinnata (Ehlers, 1901)

Prionospio pinnata Ehlers, 1901 Paraprionospio pinnata Wilson, 1990

(12)

L d d k M f b t G C t D p d m b Lokasi pen dari empat p dari Indram kedalaman 1 Morfologi fusiform den satu tidak m segmen yan bagian dasa terlihat deng Gambar 7 Para C. Parapodium transparent dor Tiga Diantara da Semua bran panjangnya, ditemukan subtriangula setiger 11 d meruncing p bagian depa gambilan sp perairan estu mayu, tiga sp 1 sampai 12 : Kisaran ngan bentuk mempunyai ng tidak mem ar palpi dite gan jelas. Du A aprionospio m m setiger ke-8, rsal cuticle, F. a pasang bra asar branchia nchia tidak dengan pin pada dasa ar memanja dan memben pada bagian b an distal poi pesimen : S uari yaitu 1 pesimen dari m. panjang tub k ujung bagia seta (asetige miliki seta d emukan sela ua pasang ma A

morf F dari Telu D. posterior en Neuropodial h anchia terda a pertama p menyatu den nulles berbe ar branchi ang pada set ntuk triangu belakang tub inted kemud Semua kolek 8 spesimen i Palabuhanr buh antara an depan me erous chaeta dan memilik aput membr ata berwarna B C uk Jakarta. A. nd, E. Dorsal hooks setiger 22 apat pada s pada segme ngan lamell entuk flabel a ketiga. tiger 1 samp ular pada b buh (gambar dian membul ksi berjumla dari Teluk ratu dan 8 s 8 sampai embulat atau ae). Peristom ki pigmen ran. Sepasan a hitam pada E anterior end, crets yang diik 2. setiger 1 sa n dua ditem a notopodia lat (gambar Notopodial pai 3, kemud bagian tenga r 7B). Postse lat sampai s ah 30 spesim Jakarta, satu spesimen da 45 mm. P u mengecil. mium menya berwarna co ng sayap pe a bagian pros F D B. Parapodial kuti dengan sem

ampai 3 (ga mukan alur a, setiap bran 7A). Sebua l lamella dian membu ah tubuh dan etal lamella n setiger 4 (ga men berasal u spesimen ari Mimika Prostomium Segmen ke atu dengan oklat. Pada eristomium stomium. setiger 39, mi ambar 7A). melintang. nchia sama ah filamen berbentuk ulat sampai n akhirnya neuropodia ambar 7C).

(13)

Neuropodial capilaries setiger 10 terlihat berbentuk non limbate diikuti dengan sabre seta sampai setiger 15.

Notopodial hooks ditemukan pada setiger bagian tengah tubuh sampai bagian belakang (gambar 7E). Neuropodia dan notopodial hooks memiliki tiga pasang gigi kecil dan memiliki secondary hooded. Pada setiger 20–28 ditemukan alur bersilia pada bagian dorsal yang diikuti dengan selaput membran semi transparant (gambar 7F). Kantung interamal kadang-kadang ditemukan pada beberapa spesimen, tanpa ventrum pada setiger 8. Pigydium dengan tiga anal cirri, anal cirri lateral berukuran lebih pendek dari median anal cirri, anal cirri lateral sering terputus (gambar 7D).

Catatan : Paraprionospio pinnata hanya memiliki bentuk ujung bagian depan prostomium rounded, tanpa filamen pada bagian dasar branchia ketiga. Warna mata pada Paraprionospio pinnata tidak berbeda jauh dengan warna mata pada spesimen yang dikerjakan. Notopodial lamella depan dan belakang diantara keduanya sedikit berbeda, antara panjang memipih dan meruncing pada Paraprionospio pinnata dengan meruncing dan memanjang pada spesimen dari Indonesia.

Paraprionospio G (Gambar 8) Paraprionospio Oceanensis Yokoyama, 2007.

Paraprionospio sp. form CII, Yokoyama & Tamai, 1981

Lokasi pengambilan spesimen : Sebagian spesimen tidak utuh, bagian posterior terputus. 17 spesimen dari Mimika, dua spesimen dari Teluk Jakarta, satu spesimen dari Indramayu, lima spesimen dari Palabuhanratu dan 7 spesimen dari Nanggroe Aceh Darussalam. Total spesimen 32 dari kelima perairan yang kedalamannya berbeda. Perairan Mimika dan Teluk Jakarta mempunyai kedalaman 1-12 m . Perairan Nanggroe Aceh Darusallam mempunyai kedalaman 38 sampai 408 meter. Spesimen dari Indramayu dan Pelabuhan Ratu diambil dari kedalaman 1–20 meter.

Morfologi : Panjang tubuh berkisar dari 8 sampai 35 mm. Prostomium fusiform dengan bentuk ujung bagian depan membulat, melebar atau mengecil. Dua pasang mata berwana coklat atau hitam. Segmen ke satu tidak mempunyai seta

(14)

( m p d t p p k c N G p p b (asetigerous memiliki set prostomium dasarnya. Pa Tiga tidak menya panjang sem pinulles sem ke tiga dan a Posts setiger 1 sa capilaries b Notopodial setiger 4 kem Gambar 8 Pa posterior end, pounch, F. Neu Neur sementara n belakang tu secondary h chaetae). P ta. Sepasang m. Sepasang ada bagian p a pasang bra atu dengan mentara bran mua bifoliate alur diantara setal lamella ampai 2, berbentuk n postsetal la mudian mem A E araprionospio m C Notopodial uropodial lame ropodial hoo notopodial ubuh (gamb hooded deng Peristomium g sayap peri palpi berg peristomium anchia terdap notopodial nchia kedua e. Ditemukan a branchia di a neuropod kemudian m non limbat amella bagia mbulat dan m morf G dari pe hook setiger 2 ella setiger ke-2

oks terlihat m hooks ditem bar 8C). N gan 3 pasan m tidak men stomium te gelombang ditemukan p pat pada set

lamella. B a dan ketig n sebuah fila itemukan pad dial pada bag membulat s dan 1-2 s an depan ter memendek sa B F erairan Nanggro 29, D.Neuropo 2, mulai setiger mukan mula Notopodial d ng gigi kecil nyatu denga erlihat jelas t memiliki m pigmen berw tiger 1 samp Branchia per a lebih pen amen pada b da segmen k gian depan sampai setig sabre seta ( rlihat panjan ampai setiger oe Aceh Darus odial hooks set

r 9 sampai se ai bagian t dan neuropo l. alur bersil an segmen y tanpa menut membran pa warna coklat pai 3. Semu rtama beruk ndek. Bentuk bagaian dasa kedua. berbentuk l ger 9, diiku (gambar 8F ng meruncin r 13. ssalam. A. ant tiger 15, E. In etiger 15 (ga tengah samp odial hooks lia pada bag

yang tidak tupi bagian ada bagian . ua branchia kuran lebih k branchia ar branchia ancip pada uti dengan F). Bentuk ng sampai D C terior end, B. nterparapodia ambar 8D), pai bagian s memiliki gian dorsal

(15)

yang diikuti dengan selaput membran semi transparant (gambar 7F). Kantung interamal kadang-kadang ditemukan pada beberapa spesimen (gambar 8E), ventrum pada setiger 8. Pigydium dengan satu anal cirri yang panjang pada bagian mediannya (gambar 8B).

Catatan : Tiga bentuk ujung bagian depan prostomium membulat, melebar dan meruncing dimiliki spesimen dari Perairan Indonesia. Spesies Paraprionospio ini didasarkan pada bentuk peristomium yang tidak bergabung dengan segmen tak berseta dan branchia pinulles bifoliate. Ventral flap dan satu anal cirri ditemukan pada spesimen yang dikerjakan. Berbeda dengan P. oceanensis Yokoyama, 2007 yang memiliki dua bentuk ujung bagian depan prostomium. Spesies ini didasarkan pada bentuk branchia pinulles berupa flabellate dan tanpa ventral flap dengan tiga anal cirri. Bentuk Notopodial lamella bagian depan dan belakang keduanya tidak jauh berbeda antara bentuk seperti daun dan meruncing pada P. oceanensis Yokoyama, 2007 dengan bentuk membulat dan memanjang pada spesimen yang dikerjakan.

Gambar

Tabel 2. Karakter Morfologi  Paraprionospio dari beberapa perairan Indonesia

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan di atas, dapat disarankan beberapa hal sebagai berikut (1) bahan ajar matematika bercirikan Guided Discovery Learning

Buku / Perpustakaan Barang Bercorak Kesenian / Kebudayaan.

Rasional penggunaan model pembelajaran STAD dapat meningkatkan keaktidan dan hasil belajar siswa karena model ini dapat membuat siswa menjadi aktif dan dapat beinteraksi di

sehingga informasi secara tahunan perusahaan dapat diketahui, tidak mengalami delisting selama periode penelitian, menyajikan lapor- an keuangannya dalam satuan mata uang

Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambahkan atau mengembangkan variabel lain selain dari variabel yang digunakan pada penelitian ini yang diduga mempengaruhi

mengetahui instansi apa saja yang turut mendukung berlangsungnya PORWANAS. Warna yang dominan pada iklan diatas adalah warna merah dan putih dengan gambar visual Ganjar

Untuk mengetahui keterlaksanaan model latihan inkuiri selama proses pembelajaran dalam penelitian ini, maka dilakukan observasi terhadap tahapan model latihan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan status gizi balita sebelum dan sesudah dilakukan program makanan tambahan dan ada perbedaan yang signifikan pola