RADIOAKTIVITAS
RADIOAKTIVITAS
Disusun oleh : KELOMPOK 1
Disusun oleh : KELOMPOK 1
Nama
Nama : : SaifulSaifulBadriBadri
NIM
NIM : : 1522401015224010
Nama
Nama : : HardiansyahHardiansyah
NIM
NIM : : 1522401515224015
Nama
Nama : : ClaudiClaudio o AdityAdityaaSS
NIM
A
A
g
g
e
e
nd
nd
a
a
••
Overview
Overview
•
•
Pel
Peluruh
uruhan
an
Radio
Radioaktif
aktif
•
•
Umur-Paro
Umur-Paro
•
•
Pe
Penen
nen
tua
tuan
n
Umu
Umur
r
Rad
Radiom
iom
etr
etrik
ik
•
•
Der
Deret
et
Rad
Radioa
ioakti
kti
f
f
•
•
Pe
Pelur
luruha
uha
n
n
Alf
Alf
a
a
•
•
T
T
eor
eori
i
Pe
Pelur
luruh
uh
an
an
Alf
Alfa
a
•
•
Pe
Pelur
luruha
uha
n
n
Bet
Bet
a
a
•
•
Pe
Pelur
luruha
uha
n
n
Gam
Gama
a
•
•
Bah
Bahay
ay
a
a
Rad
Radias
iasi
i
•
•
KESIMPULAN
KESIMPULAN
•
Overview
Overview
• •Radioaktif
Radioaktif
:
:
be
be
rh
rh
ub
ub
un
un
g
g
an
an
de
de
ng
ng
an
an
pe
pe
ma
ma
nc
nc
ar
ar
an
an
pa
pa
rt
rt
ik
ik
el
el
da
da
ri
ri
se
se
bu
bu
ah
ah
in
in
ti
ti
at
at
om
om
.
.
••
In
In
ti
ti
Rad
Rad
ioa
ioa
kti
kti
f
f
:
:
Un
Un
su
su
r
r
in
in
ti
ti
at
at
om
om
yg
yg
me
me
mp
mp
un
un
y
y
ai
ai
si
si
f
f
at
at
me
me
ma
ma
nc
nc
ar
ar
k
k
an
an
sa
sa
la
la
h
h
sa
sa
tu
tu
pa
pa
rt
rt
ik
ik
el
el
al
al
f
f
a, b
a, b
et
et
a at
a at
au
au
g
g
am
am
ma
ma
.
.
•
•
Radioaktivitas
Radioaktivitas
di
di
se
se
bu
bu
t
t
ju
ju
g
g
a
a
pe
pe
lu
lu
ru
ru
ha
ha
n
n
radioaktif,
radioaktif,
y
y
ai
ai
tu
tu
pe
pe
ri
ri
s
s
ti
ti
w
w
a
a
t
t
er
er
u
u
r
r
ai
ai
n
n
y
y
a
a
b
b
eb
eb
e
e
r
r
ap
ap
a
a
in
in
ti
ti
a
a
t
t
om
om
t
t
er
er
t
t
en
en
tu
tu
se
se
c
c
ar
ar
a
a
sp
sp
on
on
t
t
an
an
y
y
an
an
g
g
d
d
ii
ii
k
k
u
u
ti
ti
de
de
n
n
g
g
a
a
n
n
p
p
an
an
c
c
ar
ar
an
an
par
par
tik
tik
el
el
alf
alf
a
a
(
(
inintiti heheliliumum),
),
par
par
tik
tik
el
el
be
be
ta
ta
(
(
elektronelektron), atau
), atau
radiasi
radiasi
gamma
gamma
(gel
(gel
omba
omba
ng
ng
elek
elek
trom
trom
agne
agne
tik
tik
gel
gel
omban
omban
g
g
pend
pend
ek).
ek).
•
•
Sin
Sin
ar-
ar-
sin
sin
ar
ar
ya
ya
ng
ng
dip
dip
anc
anc
ark
ark
an
an
te
te
rs
rs
ebu
ebu
t
t
dis
dis
ebu
ebu
t
t
sinar
sinar
rad
rad
ioak
ioak
tif
tif
,
,
se
se
da
da
ng
ng
k
k
an
an
z
z
at
at
y
y
an
an
g
g
me
me
ma
ma
nc
nc
ar
ar
k
k
an
an
sin
sin
ar
ar
ra
ra
dio
dio
akt
akt
if
if
d
d
is
is
eb
eb
u
u
t
t
d
d
e
e
ng
ng
an
an
za
*
Henri Becquerel (1852-1908)
*
Berawal dari penemuan sinar-X oleh W.C. Röntgen sekitar
tahun 1985,
*
Fenomena sinar-X berasal dari fosforensi zat oleh sinar
matahari,
*
Membungkus suatu pelat fotografi (pelat film) dengan kain
hitam,
*
Kemudian Ia menyiapkan garam uranium (kalium uranil
sulfat), material yang bersifat fosforensis,
*
Rencananya Becquerel akan menyinari garam uranium dengan
sinar matahari dan meletakkannya dekat pelat film dan
mengharapkan terjadinya sinar-X.
•
cuaca mendung menyebabkan Becquerel menyimpan pelat film
yang tertutup kain hitam dan garam uranium dalam laci meja di
laboratoriumnya
•
Ia sangat terkejut saat mengamati pelat film yang telah dicuci
karena pada pelat film tersebut terdapat suatu jejak cahaya
berupa garis lurus
•
Dari fenomena yang terjadi berulang-ulang ini Becquerel
menyimpulkan bahwa jejak cahaya pada pelat film tersebut
disebabkan oleh garam uranium memancarkan radiasi (dan
sifatnya berbeda dengan sinar –X) yang dapat menembus kain
pembungkusnya dan mempengaruhi pelat film
•
Image of Becquerel's photographic plate which has been
fogged by exposure to radiation from a uranium salt. The
shadow of a metal Maltese Cross placed between the plate
and the uranium salt is clearly visible
PELURUHAN RADIOKATIF
•
Tabel penuluran radioaktif dan perubahan inti
Jenis Radiasi Simbol No. Massa Muatan Perub No massa
Perub No. Atom
Alfa 4 2 Berkurang 4 Berkurang 2
Beta 0 1- Tetap Tambah 1
Gamma 0 0 Tetap Tetap
Contoh :
Plutonium meluruh dgn memancarkan partikel alfa. Unsur apakah yg tbtk?
Jawab :
Massa unsur baru = 239-4 = dan muatannya = 94-2 = 92 Muatan inti (nomor atom) 92 adalah uranium (U)
U He Pu 235 92 4 2 239 94
Hukum peluruhan radioaktif, dengan N = N0 e -t
N0 = banyak inti radioaktif pada saat t=0,
N = banyak inti radioaktif setelah selang waktu t, e = bilangan natural = 2,718…,
= tetapan peluruhan (satuan s-1 ).
PELURUHAN RADIOKATIF
Banyaknya inti induk dalam suatu contoh berkurang secara eksponensial terhadap waktu. Persamaan diatas disebut Hukum peluruhan radioaktif. Kita secara nyata tidak dapat mengukur banyaknya inti radioaktif Neutron, tetapi kita dapat menyatakan dalam persamaan aktivitas,yaitu dengsn
mengalikan kedua ruasnya dengan sehingga memberikan:
N = N0 e -t
PELURUHAN RADIOKATIF
Kotak timbal Radium Percobaan Ernest Rutherford
Dengan memperhatikan arah sinar yang dibelokkan, dia menyimpulkan bahwa
komponen sinar yang tidak dibelokkan adalah tidak bermuatan (sinar ), komponen sinar yang dibelokkan ke kanan adalah bermuatan positif (sinar α), dan sinar yang dibelokkan kekiri adalah bermuatan negative (sinar β).
PELURUHAN RADIOKATIF
Aktivitas Radioaktif
Dengan, A0 = aktivitas awal pada t=0 (satuan Becquerel atau Bq) A = aktivitas setelah selang waktu t (dalam Bq)
• Dalam SI,satuan aktivitas radiasi dinyatakan dalam Becquerel
(disingkat Bq) sesuai dengan nama penemu radioaktivitas, dimana : 1 Bq = 1 peluruhan/sekon
• Satuan yang paling sering digunakan oleh alat pengukur aktivitas radiasi adalah curie (disingkat Ci). Satu Curie didefinisikan sebagai banyaknya peluruhan yang dilakukan oleh satu gram radium dalam waktu satu sekon. Ternyata diperoleh 3,7 x 1010 peluruhan dalam waktu satu sekon, sehingga didapat hubungan:
•
Waktu Paro
dari suatu isotop radioaktif adalah selang waktu
yang dibutuhkan agar aktivitas radiasi berkurang setengah dari
aktivitas semula. Waktu paro juga dapat didefinisikan sebagai
selang waktu yang dibutuhkan agar setengah dari inti radioaktif
yang ada meluruh. Ketika t = T
1/2maka A = A
0/2 sehingga kita
peroleh Waktu Paro T
1/2= ln 2/
•
Karena ln 2 = 0,693 maka,
T
1/2=
UMUR - PARO
2 / 1 9 5 B t = 8 x 10-19 detik 2 / 1 238 92 U t = lama sekaliYaitu perioda waktu dimana 50% dari jml atom semula yang
ada tlh meluruh
Contoh :
1. Berapa fraksi atom radioaktif tersisa setelah 5 waktu paruh?
Jawab:
Setelah 1 waktu paruh, tersisa 1/2 bagian
Setelah 2 waktu paruh, tersisa 1/2 x 1/2 = 1/4 bagian Setelah 3 waktu paruh, tersisa 1/2 x 1/4 = 1/8 bagian
Setelah 4 waktu paruh, tersisa 1/2 x (1/2)3 = (1/2)4 = 1/16 bagian
2. Bila dimulai dgn 16 juta atom radioaktif, berapa yg tertinggal
setelah 4 waktu paruh?
Jawab
:
Tersisa = (1/2)4 = 1/16 x 16 juta = 1 juta atom
Setelah n kali waktu paruh, tersisa 1/2n bagian
PENENTUAN UMUR RADIOMETRIK
• Penanggalan radioaktif adalah teknik yang digunakan untuk penentuan
umur bahan material seperti batuan (fosil), pasir, dan lapisan sedimen, yang biasanya didasarkan pada perbandingan antara suatu isotop radioaktif alami yang diamati dengan produk-produk peluruhannya (decay), dengan
menggunakan tingkat peluruhan yang sudah dikenal.
Secara prinsipnya, peluruhan unsur radioaktif induk menjadi elemen turunan yang stabil.
• Contoh isotop-isotop radioaktif induk dan produk turunan stabil mereka:
Radioaktif induk Turunan stabil Potassium 40 Argon 40 Rubidium 87 Strontium 87 Thorium 232 Lead 208 Uranium 235 Lead 207 Uranium 238 Lead 206 Carbon 14 Nitrogen 14
Dalam daftar di atas, perhatikan bahwa nomor nomor massa (jumlah proton ditambah neutron) dapat bervariasi untuk sebuah elemen karena jumlah
neutron yang berbeda. Elemen dengan berbagai jumlah neutron disebut isotop unsur tersebut.
• Tiap-tiap isotop radioaktif mempunyai half-life yang unik. Half-life adalah waktu yang dibutuhkan untuk setengah dari induk unsur radioaktif meluruh untuk menjadi produk turunan. Seperti yang anda bisa lihat pada daftar di bawah ini:
Contoh Half Live untuk unsur-unsur radioaktif di atas: Radioaktif induk Turunan stabil Half life
Potassium 40 Argon 40 1.25 milyar tahun Rubidium 87 Strontium 87 48.8 milyar th. Thorium 232 Lead 208 14 milyar th. Uranium 235 Lead 207 704 juta th. Uranium 238 Lead 206 4.47 milyar th. Carbon 14 Nitrogen 14 5730 tahun
PENENTUAN UMUR RADIOMETRIK
Dua atau lebih metode penanggalan radiometrik dapat digunakan dalam satu material untuk mencapai hasil penentuan yang lebih tepat. Kebanyakan
radiometrik metode cocok untuk menentukan waktu geologi, tetapi beberapa seperti metode radiokarbon dan metode 40Ar/39Ar (Argondating) dapat
diperluas ke penentuan untuk waktu awal kehidupan manusia dan sejarah yang sudah tercatat.
Beberapa teknik-teknik radiometrik yang umum digunakan adalah:
PENENTUAN UMUR RADIOMETRIK
• Penanggalan radiokarbon (Carbon dating). Teknik ini mengukur peluruhan
karbon-14 dalam bahan organik dan dapat diterapkan terbaik untuk sampel yang lebih muda dari 60.000 tahun.
• Penanggalan uranium-lead (Uranium-lead dating). Teknik ini mengukur rasio dua
isotop lead (lead-206 dan lead-207) dengan jumlah uranium pada mineral atau batuan. Metode ini sering diterapkan untuk menemukan jejak mineral zircon pada batuan, adalah salah satu dari dua metode yang paling sering digunakan (bersama dengan penanggalan argon-argon/argon dating) untuk penanggalan geologi. Penanggalan uranium-lead (uranium-lead dating) diterapkan untuk sampel yang lebih tua dari 1 juta tahun.
PENENTUAN UMUR RADIOMETRIK
• Penanggalan uranium-torium (Uranium-thorium dating). Teknik ini digunakan
untuk penanggalan speleothems, karang, bahan yang menandung unsur
karbonat, dan fosil tulang. Jangkauannya adalah dari beberapa tahun sampai sekitar 700.000 tahun.
• Penanggalan potassium-argon (Potassium-argon dating) dan penanggalan
argon-argon (Argon-argon-argon dating). Teknik digunakan untuk penanggalan batuan
metamorpik (yang sudah melalui proses pemanasan), batuan beku, dan batuan hasil dari proses gunung berapi. Teknik ini juga digunakan dalam penanggalan lapisan abu vulkanik dalam atau di atas situs paleoanthropologic. Batas yang termuda untuk metode argon-argon adalah beberapa ribu tahun.
DERET RADIOAKTIF
•
Proses peluruhan radioaktif terus menerus dilakukan
sampai diperoleh isotop yang stabil. Proses peluruhan
berturut-turut seperti ini dikatakan sebagai peluruhan
radioaktif berantai, yang umumnya yang umumnya
mengikuti tahap-tahap tertentu yang mengikuti suatu
deret radioaktif .
•
Masing-masing deret radioaktif diberi nama sesuai
dengan inti induknya. Deret 4n + 2 diberi nama deret
uranium karena inti induknya adalah
, yang
DERET RADIOAKTIF
•
Deret radioaktif merupakan deret nuklida radioaktif. Pada
deret ini setiap anggotanya terbentuk dari hasil peluruhan
nuklida sebelumnya. Deret akan berakhir dengan nuklida
stabil. Ada empat deret radioaktif alamiah, yaitu deret torium,
neptunium, uranium, dan aktinium, yaitu sebagai berikut :
1. Deret Torium
Deret torium dimulai dari inti induk dan berakhir pada
inti Deret ini juga disebut dengan deret 4n, sebab nomor
massanya selalu kelipatan 4.
2. Deret Neptunium
Deret neptunium dimulai dari induk dan berakhir pada
inti Deret ini juga disebut deret (4n + 1), karena nomor
massanya selalu dapat dinyatakan dalam bentuk 4n +1.
3. Deret Uranium
•
Deret uranium dimulai dari inti induk dan berakhir pada Deret
ini disebut juga deret (4n +2), karena nomor massanya selalu
dapat dinyatakan dalam bentuk 4n + 2.
4. Deret Aktinium
•
Deret aktinium dimulai dari inti induk U dan berakhir pada Pb.
Deret ini juga disebut deret (4n +3), sebab nomor massanya
selalu dapat dinyatakan dalam bentuk 4n + 3.
CONTOH SOAL :
Suatu unsur radioaktif meluruh dan tinggal 25% dari jumlah semula setelah 20 menit. Bila mula-mula massa unsur tersebut 120 gr, maka setelah setengah jam meluruh tentukan massa sisa unsur !
Penyelesaian m0 = 120 gram
t1 = 20 menit, m1 = 25% m0 = m t2 = 0,5 jam = 30 menit
Dari nilai m1 dan t1 dapat ditentukan waktu paro unsur tersebut. m1 = m0( )t1/T
¼ m0 = m0( ½)20/T berarti :
= 2 dan T = 10 menit
Dari nilai T dapat diperoleh massa sisa setelah t2 sebesar: m2 = m0( ½)30/10
= 120/8 . = 15 gr
PELURUHAN ALFA
Telah diketahui bahwa sinar tidak lain adalah inti atom ( ), yang
mengandung 4 nukleon, yaitu 2 proton dan dua neutron. Ketika sebuah inti memancarkan sinar α inti tersebut kehilangan empat nukleon, 2 diantaranya adalah proton. Sesuai denganhokum kekekalan nomor massa dan hukum kekekalan nomor atom, maka :
i. Nomor massa (A) berkurang 4 ,dan ii. Nomor atom (Z) berkurang 2.
Jadi, jika sebuah inti induk X berubah menjadi inti anak Yang sambil memancarkan sinar α, maka peluruhannya dapat ditulis sebagai ;
• Hukum kekekalan energi juga berlaku pada reaksi inti pemancaran
sinar α. Jika massa inti induk adalah massax , massa inti anak adalah my, dan massa sinar α adalah mα, semuanya dinyatakan dalam u, maka kita dapat menyatakan energi disintegrasi, Q, (dalam satuan MeV) sebagai:
Q = (mx – my – mα) x 931 MeV/u
• Hampir semua energi kinetic dimiliki oleh sinar α seab massa
partikel α jauh lebih kecil dari massa inti anak,Rn-222.Karena
momentum juga harus kekal, maka sinar α akan memiliki kecepatan yang jauh lebih tinggi daripada inti anak.Dapat ditunjukkan bahwa 98% dari energi disintegrasi Q dibawa sebagai energi kinetic sinar α. Sisanya 2% adalah energi kinetic inti anak.
TEORI PELURUHAN ALFA
• Peluruhan alfa merupakan salah satu peristiwa efek trobosan (tunneling effect), seperti dibahas dalam mekanika kuantum. • Diasumsikan dua netron dan dua proton yang berada dalam inti
membentuk partikel alfa. Dua proton dan dua netron ini bergerak terus di dalam inti, yang kadang-kadang bergabung dan terkadang berpisah. Di dalam inti partikel alfa terikat oleh gaya inti yang sangat kuat. Tetapi jika partikel alfa inti bergerak lebih jauh dari jari-jari inti ia akan segera
merasakan tolakan gaya Coulomb.
• Probabilitas persatuan waktuλ.bagi partikel alfa untuk muncul adalah probabilitas menerobos potensial halang dikalikan banyaknya partikel alfa menumbuk penghalang per detik dalam usahanya untuk keluar. Jika partkel alfa bergerak dengan lajuν di dalam sebuah inti berjari-jari R, maka selang waktu yang dibutuhkan untuk menumbuk penghalang bolak-balik dalam inti sebesar ν/2R. Inti berat nilai R sekitar 6 fm, maka partikel alfa menumbuk dinding inti berat sebesar 1022kali per detik.
•
Taksiran kasar probabiltas peluruhan alfa, berdasarkan
mekanika kuantum adalah
Energi x
R Eα
Partikel
α•
Berdasarkan data eksperimen, usia paro peluruhan alfa ada
ketergantungan dengan energi artikel alfa. Semakin besar
energi partikel alfa, waktu paro nya semakin cepat dan
sebaliknya.
•
Sebuah inti yang meluruh dengan memancarkan sinar beta
tidak akan berkurang nomor massanya tetapi nomor atomnya
akan bertambah satu. Jadi, jika sebuah inti induk X berubah
menjadi inti anak Y sambil memancarkan sinar beta reaksi
intinya diberikan oleh:
+
+ v
• Sinar gamma adalah foton-foton (kuanta atau paket energi) yang memiliki energi sangat tinggi. Seperti halnya sebuah atom, inti atom itu sendiri dapat berada dalam keadaan tereksitasi. Ketika inti ini
melompat ke keadaan yang lebih rendah atau keadaan dasarnya, Inti ini memancarkan sebuah foton.
• Karena sinar tidak memiliki nomor massa dan nomor atom nol, maka pemancaran sinar tidak menyebabkan perubahan nomor massa dan nomor atom pada inti induk. Dengan kata lain, inti anak sama dengan inti induk, atau tidak terjadi inti baru pada
pemancaran sinar . Dalam beberapa kasus, inti dapat tinggal dalam keadaan tereksitasi selama beberapa saat sebelum inti ini
memancarkan sinar . Inti ini disebut dalam keadaan metastabil,dan inti ini disebut suatu isomer.
BAHAYA RADIASI
Semua radiasi pengion merusak sel-sel hidup. Energi yang dibebaskan oleh radiasi dapat memutuskan zat kimia di dalam sel. Sel-sel selalu mati dan digantikan oleh sel-sel yang baru tepat pada waktunya. Akan tetapi,
terkadang gejala ini dapat lebih serius, seperti pada kasus-kasus berikut : 1. Jika seseorang terkena radiasi sangat kuat,maka kerusakan sel tidak
dapat diperbaiki tepat pada waktunya. Radiasi ini dapat menyebabkan kematian.
2. Kadang zat kimia DNA yang membawa kode perintah di dalam tiap sel dapat sedikit rusak karena radiasi pengion. Akibat kerusakan ini akan terjadi perubahan yang tidak wajar bagi perkembangan sel.
3. Jika sel-sel kelamin pria atau wanita sedikit rusak, maka dimungkinkan anak dari sel kelamin tersebut akan mengalami abnormal.