• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian otonomi daerah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengertian otonomi daerah"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II BAB II

LANDASAN TEORI LANDASAN TEORI A.

A. OTOTONONOMOMI DAI DAERAERAHH

Pengertian otonomi daerah

Pengertian otonomi daerah, , IstiIstilah lah atauatau teori otonomi daerah teori otonomi daerah  adalah adalah  menurut Dharma Setyawan (2007:88) berasal dari

 menurut Dharma Setyawan (2007:88) berasal dari dua kata dua kata bahasa ubahasa unani,nani, ya

yaititu u auautotos s (s(senendidiriri), ), dadan n nonomomos s (!(!ereratatururanan) ) atatau au "u"undndanang#g#unundadangng$$ berdasa

berdasarkan teori tentang rkan teori tentang otonomi daerah tersebut da!at otonomi daerah tersebut da!at disim!ulkdisim!ulkan an bahwabahwa oto

otononomi mi beberararti rti !er!erataturauran n sesendndiri iri atatau au unundadang#ng#unundadang ng sesendndiri iri yayangng se

selanlan%ut%utnynya a berberkekembambang ng menmen%ad%adi i !e!emermerinintahtahan an sesendndiriiri& & 'en'enururut ut aagir gir  'an

'anan an (20(2002:202:2) ) mengmengataatakan kan bahwbahwa a *otono*otonomi mi adaadalah lah sebsebuah uah tatatatanannan ke

ketattatananegaegararaanan, , bubukan kan hahanynya a tattatanaanan n +e+egagara ra adadminminististrarasi si +e+egagarara&& Sebaga

Sebagaimana imana --atatanan anan ketatanketatanegaraanegaraan, , otonomi otonomi berkaitaberkaitan n dengan dasar#dengan dasar# da

dasasar r +e+egagara ra dan dan susususunanan n orgorganianisasasi si berbernenegagara& ra& PaPalinling g tidtidak ak adada a duduaa arahan dasar susunan ketatanegaraan dalam !erumahan Indonesia merdeka arahan dasar susunan ketatanegaraan dalam !erumahan Indonesia merdeka yaitu demokrasi dan !enyelenggaraan +egara berdasarkan .ukum& /tonomi yaitu demokrasi dan !enyelenggaraan +egara berdasarkan .ukum& /tonomi bukan sekedar !emenaran !enyelenggaraan !emerintahan untuk mena!ai bukan sekedar !emenaran !enyelenggaraan !emerintahan untuk mena!ai e1isiensi dan e1ektiitas&

e1isiensi dan e1ektiitas& 'e

'enunururut t 333 3 +o +o 2 2 --aahuhun n 2020004 4 ototononomomi i dadaererah ah aadadalalah h hahak,k, wewenang, dan kewa%iban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus wewenang, dan kewa%iban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan !emerintahan dan ke!entingan masyarakat setem!at sesuai sendiri urusan !emerintahan dan ke!entingan masyarakat setem!at sesuai dengan !eraturan !erundang# undangan& /tonomi daerah atau lebih dikenal dengan !eraturan !erundang# undangan& /tonomi daerah atau lebih dikenal

(2)

dengan sebutan otoda telah mengubah seara signi1ikan tata kelola !emerintahan dari sentralisasi men%adi desentralisasi di berbagai bidang& +amun, banyak kewenangan !emerintah !usat dilim!ahkan ke daerah, ternyata lebih banyak mengeewakan dari !ada memuaskan& 'engeewakan, karena tu%uan utama otonomi daerah %ustru semakin %auh dari !ena!aian& Sementara itu, segi negati1 lebih banyak, diantaranya tumbuh suburnya koru!si di daerah#daerah, ter%adinya !ersaingan tidak sehat di elit daerah yang lebih menon%olkan !rimordialisme&

'enurut 33 +o 2 -ahun 2004, daerah otonom adalah kesatuan masyarakat hukum yang mem!unyai batas 5 batas wilayah yang berwenang yang mengatur dan mengurus urusan !emerintahan dan ke!entingan masyarakat setem!at menurut !rakarsa sendiri berdasarkan as!irasi masyarakat dalam sistem +egara 6esatuan e!ublik Indonesia&

Pelaksanaan otonomi daerah mengamanatkan bahwa tu%uan otonomi adalah untuk mem!ere!at tera!ainya kese%ahteraan rakyat melalui !eningkatan !elayanan, !emberdayaan, dan !eran serta masyarakat& /tonomi dilakukan %uga dengan hara!an agar daerah memiliki daya saing dan keunggulan lokal& Semua itu mestinya bisa dia!ai karena berbagai !erubahan untuk mewu%udkan misi tersebut&

'enurut +i$matul .uda (200:07) mengatakan bahwa: *desentralisasi adalah !enyerahan wewenang !emerintahan oleh !emerintah ke!ada daerah

(3)

otonom untuk mengatur dan mengurus !emerintahan daerahnya sendiri& Desentralisasi meru!akan simbol atau tanda adanya ke!erayaan !emerintah !usat ke!ada daerah yang akan mengembalikan harga diri !emerintah dan masyarakat daerah& Diberlakukannya 33 +o& 2 dan 33 +o&  tahun 2004, kewenangan Pemerintah didesentralisasikan ke daerah, ini mengandung makna, !emerintah !usat tidak lagi mengurus ke!entingan rumah tangga daerahdaerah& 6ewenangan mengurus, dan mengatur rumah tangga daerah diserahkan ke!ada masyarakat di daerah& Pemerintah !usat hanya ber!eran sebagai su!erisor, !emantau, !engawas dan !enilai&

Dengan demikian %elas meru!akan sarana untuk mena!ai tu%uan bernegara dalam mewu%udkan kesatuan bangsa yang demkratis& 3ndang 5 3ndang Dasar +egara e!ublik Indonesia -ahun 94 sebagai konstitusi negara selalu menekankan konse!si negara tersebut sebagai bentuk keseimbangan antara kebutuhan menera!kan otonomi daerah dan kebutuhan mem!erkuat !ersatuan nasional&

'enurut Sabarno (2008:4) mengemukakan dalam u!aya menera!kan desentralisasi di Indonesia terda!at em!at si1at yang melekat di dalamnya yaitu :

9& Pembentukan dan !engha!usan suatu daerah baik !roinsi, kabu!aten;kota yang bersi1at otonom !ada dasarnya meru!akan !rakarsa !emerintah !usat berdasarkan !eraturan !erundang 5

(4)

undangan setelah mendengarkan as!irasi dan kebutuhan di daerah itu sendiri&

2& Pengambilan kebi%akan desentralisasi berada di tangan !emerintah !usat sedangkan !elaksanaan otonomi daerah dilakukan !emerintah daerah&

& Pelaksanaan hubungan antara !emerintah daerah otonomi dan !emerintah !usat bersi1at bergantung&

4& Perimbangan keuangan antara !emerintah !usat dan !emerintah daerah diwu%udkan dengan !embagian yang !ro!orsional dalam !engelolaan dan !enerimaan hasil sumber daya di daerah melalui suatu !eraturan !erundang 5 undangan tingkat nasional&

erdasarkan uraian di atas bahwa !elaksanaan hubungan antara !emerintah !usat dan !emerintah di daerah masih bergantung dan tidak bisa dile!askan seutuhnya begitu sa%a& 'asalah !embagian keuangan %uga masih harus diketahui dan diawasi !emerintah !usat& 6ewenangan !emerintah daerah sangat luas untuk meningkatkan !erekonomian masyarakat yang harus di kontrol oleh !emerintah !usat karena se!erti di dalam 33 +o 2 -ahun 2004, dikatakan bahwa !emerintah daerah berhak membuat !eraturan daerah yang tu%uannya mengau untuk ke!entingan dan kese%ahteraan di daerah tersebut&

(5)

'enurut Pasaribu (200 )Dilihat dari !elaksanaan 1ungsi !emerintahan, desentralisasi atau otonomi itu menun%ukkan :

9& Satuan#satuan desentralisasi (otonomi) lebih 1leksibel dalam memenuhi berbagai !erubahan yang ter%adi dengan e!at&

2& Satuan#satuan desentralisasi da!at melaksanakan tugas dengan lebih e1ekti1 dan e1isien&

& Satuan#satuan desentralisasi lebih inoati1&

4& Satuan#satuan desentralisasi mendorong tumbuuhnya sika! moral yang lebih tinggi, komitmen yang lebih tinggi dan lebih !rodukti1&

Dengan ditera!kannya desentralisasi, dihara!kan !embangunan sumber daya alam dan sumber daya manusia di daerah mam!u mem!ere!at !ertumbuhan kehidu!an ekonomi masyarakat yang ada di daerah& <danya !emerintah sebagai struktur organisasi yang men%alankan roda !emerintahan di Indonesia mam!u men%alankan sesuai dengan 1ungsinya yaitu sebagai !elayan masyarkat dalam melaksanakan !embangunan yang ada di daerah khusunya, Indonesia umumnya& Dengan demikian oknum#oknum yang terdiri dari !erangkat !emerintahan tersebut dihara!kan mam!u beker%a dengan baik sehingga teri!talah !emerintahan yang berkeadilan sosial&

(6)

'uslimin (dalam +i$matul .uda : 200:90) mengartikan bahwa Dekonsentrasi ialah !elim!ahan sebagian dari kewenangan !emerintah !usat !ada alat#alat !emerintah !usat yang ada di daerah&

Pemberian wewenang tersebut sangat mem!ermudah urusan !emerintah !usat, karena adanya !er!an%angan tangan !emerintah !usat ke!ada !emerintah !roinsi di seluruh Indonesia erarti telah diberlakukannya asas dekonsentrasi yang meru!akan !elaksanaan dari /tonomi Daerah&

'enurut 'uslimin (Dalam +i$matul .uda : 200:99) <sas dekonsentrasi da!at ditin%au dari tiga segi, yaitu :

9& Dari segi wewenang asas ini memberikan wewenang dari !emerintah !usat ke!ada !e%abat#!e%abat di daerah untuk menyelenggarakan tugas#tugas !emerintah !usat yang ada di daerah&

2& Dari segi !embentuk !emerintah, berarti membentuk !emerintah loal administrasi di daerah untuk diberi tugas menyelenggarakan urusan !emerintah !usat yang ada di daerah&

& Dari segi !embagian wilayah, asas ini membagi wilayah negara men%adi daerah#daerah !emerintah lokal administrati1&

erdasarkan !enda!at di atas %elas sudah bahwa a!a yang diamanahkan UU No 32 Tahun 2004 da!at mem!ermudah dan men%alankannya bagi masyarakat yang ada di daerah masing# masing& =oeniarto (dalam +i$matul .uda : 200:92) mengatakan bahwa :

(7)

tugas !embantuan ialah tugas ikut melaksanakan urusan#urusan !emerintah !usat atau !emerintah lokal yang berhak mengatur dan mengurus rumah tangga tingkat atasannya&

/tonomi daerah meru!akan salah satu !erwu%udan demokratisasi di bidang !emerintahan&Dari sudut !andang demokrasi !rinsi! otonomi daerah adalah meletakkan kekuasaan di tangan rakyat bukan ditangan !enguasa, dihargainya !erbedaan !enda!at serta adanya !erasaan aman untuk memasuki suatu serikat atau !erkum!ulan yang sesuai dengan hati nurani tia! 5 tia! indiidu& Sehubungan dengan !rinsi! tersebut otonomi daerah membutuhkan birokrasi !ublik yang mam!u mengakomodir tuntutan, !ersoalan dan kebutuhan yang amat kom!leks !ada masyarakat& Se!erti tuntutan untuk mewu%udkan !emerintahan yang bebas dari koru!si, kolusi, dan ne!otisme, tuntutan masyarakat akan adanya !elayanan yang adil atau tidak diskriminati1 serta memuaskan masyarakat& 6ebi%akan 5 kebi%akan !ublik dalam otonomi daerah dituntut untuk lebih trans!aran dan da!at di!ertanggung%awabkan ke!ada masyarakat luas&

Seara etimologi, istilah !emerintah asal katanya *!erintah, berarti menyuruh melakukan sesuatu& 'enurut asyid (2000:9) 'enyatakan bahwa: -u%uan utama dibentuknya !emerintahan adalah untuk men%aga suatu sistem ketertiban di dalam mana masyarakat bisa men%alani kehidu!annya seara wa%ar& Pemerintah !ada hakekatnya tidaklah untuk

(8)

melayani dirinya sendiri, melainkan untuk melayani masyarakat, meni!takan kondisi yang memungkinkan setia! anggota masyarakat untuk mengembangkan kemam!uan dan kreatiitasnya demi mena!ai kema%uan bersama&

erhasilnya suatu +egara di dunia mau!un di daerah meru!akan telah teri!tanya suatu !emerintahan yang bisa men%alankan dan melaksanakan !elayanan !ublik demi ke!entingan rakyatnya, bukan untuk ke!entingan !ribadi mau!un kelom!oknya&bila dilihat 1aktanya di Indonesia bahwa a!a yang dikemukakan !enda!at asyid di atas sangat bertolak belakang& ahwa !emerintah yang dilayani, dan !emerintah lebih mementingkan kelom!ok dan !ribadinya, bukan semata#mata untuk ke!entingan rakyat&

'enurut asyid (2000:94) seara umum, tugas#tugas !okok !emerintahan menaku! tu%uh bidang !elayanan :

9& 'en%amin keamanan +egara dari segala kemungkinan serangan dari luar&

2& 'emelihara ketertiban dengan menegah ter%adinya gontokan# gontokan di antara masyarakat&

& 'en%amin ditera!kannya !erlakuan yang adil ke!ada setia! warga masyarakat tan!a membedakan status a!a!un yang melatarbelakangi keberadaan mereka&

(9)

4& 'elakukan !eker%aan umum dan memberi !elayanan dalam bidang# bidang yang tidak mungkin diker%akan oleh lembaga non !emerintah& >ontohnya: !embangunan %alan, !enyediaan 1asiliitas !endidikan, dan lain#lain&

& 'elakukan u!aya#u!aya untuk meningkatkan kese%ahteraan sosial: membantu orang miskin, memelihara orang aat, %om!o, dan anak# anak terlantar, menam!ung serta menyalurkan !ara gelandangan ke sektor kegiatan yang !rodukti1&

?& 'enera!kan kebi%akan ekonomi yang menguntungkan masyarakat luas, se!erti mengendalikan la%u in1lasi, meni!takan la!angan !eker%aan, serta kebi%akan lain yang men%amin ketahanan ekonomi bangsa&

7& 'enera!kan kebi%akan untuk !emeliharaan sumber daya alam dan lingkungan hidu!, se!erti air, tanah, dan hutan&

8& -u%uh bidang di atas menggambarkan adanya %angkauan tugas yang luas dan kom!leks, dengan tanggung %awab yang sangat berat, ter!ikul di atas !undak setia! !emerintahan& 3ntuk mengemban semua itu selain dari !emerintah dibutuhkan dukungan dan !artisi!asi masyarakat, karena dengan adanya saling ker%asama beban tesebut akan men%adi ringan&

(10)

Dengan ditera!kannya /tonomi Daerah memungkinkan untuk mena!ai kese%ahteraan masyarakat akan lebih e!at tera!ai, a!abila tidak ada lagi !enyelewengan kekuasaan yang diemban oleh !emerintah daerah di Indonesia& estari (2008:??) ber!enda!at bahwa : !emerintahan daerah adalah !emerintahan yang diselenggarakan oleh badan 5 badan daerah yang di!ilih seara bebas dengan teta! mengakui su!remasi !emerintahan nasional& Pemerintahan ini diberi kekuasaan, diskresi (kebebasan mengambil kebi%akan), dan tanggung%awab tan!a dikontrol oleh kekuasaan yang lebih tinggi&

Pemerintah daerah beserta seluruh la!isan masyarakat yang ada di daerah tersebut diberdayakan seara o!timal& 'elalui otonomi daerah, daerah diberi kewenangan yang seluas#luasnya untuk mengelola daerahnya masing#masing, baik dalam mengelola sumber daya alam mau!un sumber  daya manusia& Salah satu tu%uan dikeluarkannya kebi%akan otonomi daerah adalah memberdayakan masyarakat&Ini mengandung makna, bahwa setia! anggota masyarakat diberikan kesem!atan yang seluas#luasnya untuk ber!artisi!asi dalam !engelolaan dan !embangunan daerahnya masingmasing& entuk !artisi!asi masyarakat dalam mengelola dan membangun daerah sangat beragam dan berariasi sesuai dengan kemam!uannya masing#masing yang diatur dalam !eraturan !erundang# undangan& <da!un bentuk#bentuk !artisi!asi masyarakat di antaranya da!at

(11)

beru!a membayar !a%ak te!at !ada waktunya, melaksanakan berbagai !eraturan daerah dan memberikan berbagai masukan dalam berbagai !erumusan kebi%akan !ublik yang akan diberlakukan ke!ada seluruh masyarakat 'enurut agir 'anan (2002:24#2) menyebutkan bahwa, *!emerintah daerah adalah -otalitas dari bagian#bagian yang saling ketergantungan dan saling berhubungan dalam satuan !emerintahan territorial tingkat lebih rendah dalam daerah dalam +egara 6esatuan e!ublik Indonesia yang berhak mengurus dan mengatur administrasi +egara dalam rumah tangganya sendiri&

Pemerintah Daerah terdiri atas 6e!ala Daerah beserta !erangkat daerah lainnya&DPD sebagai lembaga !erwakilan rakyat di daerah meru!akan wahana untuk melaksanakan demokrasi berdasarkan Panasila&DPD sebagai adan @egislati1 Daerah berkedudukan se%a%ar dan men%adi mitra dari Pemerintah Daerah&

Dari !enda!at di atas bahwa ruang gerak dalam men%alankan roda !emerintahan di daerah haruslah sesuai dengan a!a yang diinginkan yaitu melayani masyarakat di daerah dalam rangka melaksanakan administrasi negara di daerah&

Selan%utnya De guAman dan -a!les (dalam estari 2008:?7) menyebutkan unsur 5 unsur !emerintahan daerah :

(12)

9& Pemerintahan daerah adalah sub diisi !olitik dari kedaulatan bangsa atau negara&

2& Pemerintahan daerah diatur oleh hukum&

& Pemerintahan daerah mem!unyai badan !emerintahan yang di!ilih oleh !enduduk setem!at&

4& Pemerintahan daerah menyelenggarakan !emerintahan berdasarkan !eraturan !erundangan&

& Pemerintahan daerah memberikan !elayanan dalam wilayah  %urisdiksinya&

6ebi%akan !enyelenggaraan !emerintahan daerah berdasarkan 33 +o 2 -ahun 2004 telah memberikan !erubahan yang signi1ikan beru!a !enegasan kebi%akan desentralisasi !enyelenggaraan !emerintahan daerah menurut asas otonomi dan tugas !embantuan& Pada hakikatnya !enyelenggaraan !emerintahan daerah menurut asas otonomi diarahkan untuk mem!ere!at terwu%udnya kese%ahteraan masyarakat melalui !eningkatan !elayanan, !emberdayaan, dan !eran serta masyarakat& Disam!ing itu melalui otonomi yang seluas#luasnya !enyelenggaraan !emerintahan daerah harus men%adi !edoman utama dalam !engelolaan !emerintahan dan !embangunan di daerah sekaligus men%adi orientasi

(13)

dalam !engukuran hasil keluaran !enyelenggaraan !emerintahan daerah itu sendiri&

 <danya 3ndang#undang +omor 2 -ahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, yang meru!akan !erubahan 3ndang#3ndang +omor 22 -ahun 9, meru!akan !edoman (guideline) dalam !elaksannaan otonomi daerah yang diarahkan untuk memberdayakan masyarakat, menumbuhkan !rakarsa dan kreatiitas, meningkatkan !eran serta dan 1ungsi Dewan Perwailan akyat Daerah (DPD)& Pemberian !eran yang lebih dominan ke!ada DPD !ada !rinsi!nya ditu%ukan !ada !enyelengaraan !emerintahan daerah da!at ter%amin& Dalam 3ndang#3ndang +omor 2 -ahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagai !erubahan 3ndang#3ndang +omor 22 -ahun 9, selain meru!akan !anduan yang nyata dalam !elaksanaan otonomi daerah, %uga meru!akan !olitik hukum otonomi daerah& Dengan dasar  kekuatan tersebut, !elaksanaan otonomi daerah diwu%udkan dalam kebi%akan yang terukur, terarah, dan terenana oleh !emerintah !usat&6ebi%akan demikian !erlu dilakukan agar konse! !elaksanaan otonomi daerah teta! berada !ada !anduan garis !olitik hukum nasional&

/leh sebab itu, otonomi daerah yang di%alankan selain bersi1at nyata dan luas, teta! harus dilaksanakan seara bertanggung %awab& 'aksudnya otonomi daerah harus di!ahami sebagai !erwu%udan !ertanggung%awaban konsekuensi !emberian hak dan kewenangan ke!ada daerah dalam wu%ud

(14)

tugas dan kewa%iban yang harus dilaksanakan daerah& -ugas dan kewa%iban dalam !elaksanaan otonmi daerah adalah beru!a !eningkatan !elayanan dan kese%ahteraan masyarakat, !engembangan kehidu!an demokrasi, !enegakan keadilan dan !emerataan, serta !emeliharaan hubungan yang serasi antara !usat dan daerah serta antardaerah dalam kerangka +egara 6esatuan e!ublik Indonesia&

'enurut Sabarno (2008:7) mengatakan 3ntuk meni!takan tata kelola !emerintahan yang baik seluruh elemen !emerintahan daerah harus senantiasa mendorong !enyelenggraan !emerintahan daerah yang trans!aran, !artisi!ati1, dan akuntabel&

Suatu !emerintahan akan baik dan bersih a!abila seluruh kom!onen struktur dari !emerintahan itu diatur dan di%alankan sesuai dengan 1ungsinya dan tidak meleneng dari a!a yang seharusnya dilaksanakan& Selan%utnya menurut Sabarno (2008:8) mengenai !enyelenggaraan !emerintahan yang baik tersebut adalah :

9& -rans!aransi meru!akan suatu as!ek mendasar bagi terwu%udnya !enyelenggaraan tata !emerintahan yang baik& Perwu%udan tata !emerintahan yang baik mensyaratkan adanya keterbukaan, keterlibatan, dan kemudahan untuk menda!atkan akses bagi masyarakat terhda! !roses !engambilan kebi%akan !ublik& Penyelenggaraan !emerintah daerah yang mengabaikan trasn!aransi

(15)

akan sangat sulit untuk meni!atakan !emerintahan yang baik& -rans!aransi !enyelenggaraan !emerintahan daerah adalah mekanisme !ublik yang da!at memiliki akses terhada! !roses ber%alannya !emerintahan daerah& Seara umum trans!aransi dalam !enyelenggaraan akan menekan ter%adinya !raktek koru!si, kolusi, dan ne!otisme di tingkat birokrasi lokal& 6eterbukaan birokrasi di daerah terhada! !enyelenggraan !emerintahan yang dilaksanakannya meru!akan iktikad untuk meni!takan good and lean goernment& Penyelenggaraan otonomi !emerintahan yang trans!aran seharuanya men%adi !rinsi! yang harus ditera!kan disetia! !emerintahn daerah& 2& Partisi!asi masyarakat meru!akan 1ator yang !enting dalam

!elaksanaan otonomi daerah& Partisi!asi masyarakat itu sendiri da!at diwu%udkan melalui !roses !emilihan yang baik, sehingga !eranan masyarakat da!at dilihat dari !erwu%udan !eranan DPD di dalam mengawasi kebi%akan ke!ala daerah& Dengan demikian !enyelenggaraan otonomi daerah akan meningkatkan kualitas otonomi itu sendiri dengan !artisiasi !olitik rakyat& erbagai masalah di masyarakat lokal akan lebh mudah diidenti1ikasi melalui !artisi!asi masyarakat& Peran masyarakat lokal akan memberikan masukan yang !enting bagi !rogram kebi%akan yang dirumuskan oleh !emerintahan daerah&

(16)

& <kuntabilitas meru!akan hal yang sangat !enting dalam !enyelenggaraan !emerintahan daerah karena !emerintahan daerah sebagai !emegang otoritas kebi%akan !ublik di daerah wa%ib mem!ertanggung %awabkan tindakan yang diambil terhada! masyarakat& -ingkat akuntabiilitas !emerintah da!at diukur dengan tingkat !elayanan yang diberikan ke!ada masyarakat& Pelayanan !ublik meru!akan kata kuni !emerintah daerah, tingkat kese%ahteraan akan terkait erat dengan tingkat !elayanan yang disediakan !emerintah daerah ke!ada rakyat baik seara kualitati1 mau!un kuantitati1&

Pelaksanaan otonomi daerah tak terle!as dari !eran dan 1ungsi !engawasan oleh Dewan Perwakilan akyat Daerah (DPD)&menurut Sabarno (2008:47) *Pengawasan sebagai keseluruhan !roses kegiatan menilai terhada! ob%ek !emeriksaan, dengan tu%uan agar !erenanaan dan !elaksanaan ber%alan sesuai dengan 1ungsinya& Dengan adanya 1ungsi !engawasan oleh DPD maka !elaksanaan otonomi daerah dihara!kan mam!u mengawal segala kebi%akan#kebi%akan yang di keluarkan oleh !emerintah di daerah& Di era otonomi daerah memang sangat dihara!kan !eningkatan !enanggulangan kemiskinan di daerah yang semakin lama !enduduk miskin terus bertambah 6aren lemahnya !erhatian !emerintah !usat ke!ada masyarakat yang ada di daerah yang %auh dari ibukota +egara&

(17)

Dengan demikian demi mem!ere!at !enanggulangan terebut, DPD harus mem!ergunakan haknya dan 1ungsinya sebagaimana yang telah diatur oleh 3ndang#3ndang /tonomi daerah&

'enurut Sabarno (2008:47) *tu%uan !engawasan diarahkan agar  !elaksanaan tugas umum dan !embangunan da!at ber%alan sesuai dengan renana dan kebi%akan !emerintah sehingga da!at mena!ai sasaran yang diteta!kan seara te!at guna, hasil guna dan berdaya guna& Setia! kebi%akan !emerintah daerah tentunya semata#mata untuk ke!entingan rakyat& <kan teta!i !erlu !engawasan yang dilakukan oleh DPD agar segala bentuk kebi%akan tersebut beru!a !embangunan, mau!un sumber daya da!at te!at sasaran ke!ada masyarakat&

'enurut 3ndang 5 3ndang +omor 2 -ahun 2004, DPD meru!akan lembaga !erwakilan rakyat daerah dan berkedudukan sebagai unsur  !enyelenggaraan !emerintahan daerah&

Sebagai bagian dari unsur !emerintahan daerah dihara!kan lembaga Dewan Perwakilan akyat Daerah men%alankan sesuai 1ungsinya yaitu  menerima as!irasi masyarakat dan menyam!aikan ke!ada ke!ala daerah, mengawasi dan mengontrol kebi%akan !emerintah daerah ke!ada rakyat& 'enurut 3ndang 5 3ndang +omor 2 -ahun 2004, ada bebera!a 1ungsi !engawasan yang dilakukan oleh DPD :

(18)

9& 'engawasi !elaksanaan !eraturan daerah dan !erundang 5 undangan lainnyaB

2& 'engawasi !elaksanaan ke!utusan gubernur, bu!ati, dan walikotaB

& 'engawasi !elaksanaan anggaran !enda!atan dan belan%a daerah (<PD)B

4& 'engawasi kebi%akan !emerintah daerhB

& 'engawasi !elaksanaan ker%a sama intersional di daerah&

-ugas dan wewenang !engawasan yang dimaksud sebagai mana diuraikan diatas, wewenang yang dilakukan DPD lebih menekankan !ada segi hubungan antara !enggunaan kekuasaan eksekuti1 dan kondisi kehidu!an rakyat di daerah&DPD berwenang menanyakan dan menyatakan keberatan ke!ada !emerintah daerah, DPD boleh meminta ke!ada ke!ala daerah untuk menunda atau menabut kebi%akannya %ika benar#benar  merugikan rakyat banyak& Dengan adanya 3ndang#3ndang +omor 2 -ahun 2004, DPD dihara!kan mam!u memainkan !erannya seara o!timal sebagai institusi !engemban 1ungsi ontrol terhada! %alannya !emerintahan daerah& -u%uannya adalah terwu%udnya !emerintahan daerah yang e1isien, e1ekti1, bersih, berwibawa dan terbebas dari berbagai !raktik yang berindikasi koru!si, kolusi, dan ne!otisme&

'enurut Sabarno (2008:) mengatakan *tu%uan utama yang hendak dia!ai dalam rangka !engawasan yang dilakukan oleh institusi !engawasan !enyelenggaraan !emerintahan daerah mau!un oleh masyarakat adalah

(19)

untuk meni!takan !enyelenggaraan !emerintahan negara yang e1ekti1 dan e1isien serta !emerintahan yang bersih dan berwibawa& Dengan ikut serta dan ber!eran akti1nya masyarakat dan DPD dalam !engawasan !enyelenggaraan !emeintahan daerah, dihara!kan ter%adi keseimbangan !enyelenggaraan !emerintahan daerah sesuai dengan semangat otnomi, di sam!ing untuk lebih meningkatkan kreatiitas dan !roduktiitas masyarakat serta mem!erkeil kesen%angan antara !emerintah daerah dengan masyarakat di daerah tersebut&

Referensi

Dokumen terkait

Akan tetapi setelah berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 sebagai pengganti terhadap Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah maka kepala daerah

Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah jo Undang Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pemerintah Daerah ke depan salah satunya

Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai perangkat hukum yang mengatur pemerintahan daerah sesuai amanat UUD 1945, yaitu Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Sesuai dengan kebijakan otonomi daerah, kewenangan pembangunan dan pengelolaan perkotaan menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, dalam

Oleh karena itu, lahirnya UU No 22/1999 tentang Pemerintahan Daerah dilengkapi dengan lahirnya UU No 25/1999 tentang Central dan Proporsi Keuangan Daerah, dan update dari UU No

7.Undang-UndangNomor 32 T ahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia T ahun 2004 Nomor 125, Tambahan L embaran Negara Republik Indonesia

Lahirnya era Otonomi Daerah pasca berlakunya Undang-Undang (UU) Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, telah membawa implikasi yang sangat signifikan

Apabila kita perhatikan, maka berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah memang telah menyatakan secara jelas dan tegas bahwa konsep