• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Pembiasaan Baca Al-Qur'an Untuk Penguatan Pendidikan Karakter Peserta Didik Kelas VII Di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMP N) 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2019-2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penerapan Pembiasaan Baca Al-Qur'an Untuk Penguatan Pendidikan Karakter Peserta Didik Kelas VII Di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMP N) 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2019-2020"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN PEMBIASAAN BACA AL-QUR’AN UNTUK

PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PESERTA DIDIK

KELAS VII DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI

(SMP N) 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam

Oleh:

FATECHAH PURWANINGSIH G000160122

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2020

(2)
(3)
(4)
(5)

1

PENERAPAN PEMBIASAAN BACA

AL-PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PESERTA DIDIK

KELAS VII DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI

(SMP N) 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Abstrak

Latar belakang dalam penelitian ini yaitu dengan diterapkannya kebijakan zonasi di SMP N 1 Surakarta sebagai sekolah favorit, berdampak pada bibit akhlak yang dibawa oleh peserta didik kelas VII, contoh kasus misalnya tidak jujur ketika ujian/menyontek, meskipun tidak semua siswa curang saat ujian akan tetapi masih ada satu atau dua peserta didik yang melakukannya ketika ujian berlangsung, keluar kelas ketika pergantian jam pelajaran, bolos pada saat jam pelajaran, maka perlu Penguatan Pendidikan Karakter pada peserta didik kelas VII, melalui pembiasaan kepada peserta didik untuk membaca

al-dikandung dalam ayat, maka akan memperkuat proses pendidikan karakter peserta didik disekolah. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana pelaksanaan

pembiasaan baca al- -nilai

karakter apa saja yang dikuatkan pada peserta didik kelas VII di SMP N 1 Surakarta. Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan pelaksanaan pembiasaan baca

al-untuk penguatan pendidikan karakter dan mengidentifikasi nilai nilai yang dapat dikuatkan pada diri peserta didik melalui pembiasaan baca

al-Surakarta. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan di SMP N 1 Surakarta, dan pendekatan penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif melalui pendekatan fenomenologis. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini yaitu pelaksanaan dari pembiasaan baca

al-sudah dapat dikatakan efektif, baik yang dilaksanakan secara paralel di masjid maupun secara klasikal di kelas, respon peserta didik juga antusias dan bersemangat dalam mengikutinya, nilai-nilai yang dikuatkan dalam program Penguatan Pendidikan Karakter ini yaitu nilai religius, nilai ketaqwaan, nilai kejujuran, nilai kebersamaan, nilai tanggungjawab, nilai tentang sopan santun, nilai peduli lingkungan, dan nilai sosial.

Kata kunci : baca al- dan peserta didik kelas vii

Abstract

Junior High School 1 Surakarta is one of the favorite schools in Surakarta, so only students who are good in academic matters and in good morality that can study in this school. However, the implementation of the zoning system policy in 2019 has an

(6)

2

impact on the student moral, for example, cheating in exams, leaving the class when changing class hours, and also skipping the class. It is important to instill the good character with the concept of Character Reinforcement Program; by accustoming students to re

reinforce the character values of the students in school. The formulation of the reinforce the character education and what character values are reinforced in the seventh-grade student of Junior High School 1 Surakarta. The purpose of this study is education and identify values

\This research used the field research in Junior High School 1 Surakarta, and the research approach used is the qualitative approach through a phenomenological approach. Data collection techniques were obtained through observation, interviews and documentation. Data analysis techniques used in this research are data reduction, data display, and verification. The result of the study is that the implementation of character reinforcement program is effective, proven by the enthusiastic response of the students that carried out in the mosque and classically in class. Furthermore, the values that are reinforced in the character reinforcement program are religious values, the value of devotion, the values of honesty, the values of togetherness, the value of responsibility, the value of courtesy, the value of caring for the environment, and social values.

Keyword :

1. PENDAHULUAN

Pelaksanaan kurikulum 2013 dapat menjadi solusi untuk menjawab tantangan zaman di era globalisasi sekarang ini, dimana dalam pelaksanaannya untuk membangun kompetensi peserta didik yang harus disesuaikan dengan nilai nilai pendidikan karakter. Diterapkannya Kurikulum 2013 dengan basis dasar yaitu Pendidikan Berkarakter, dengan tujuan utama yaitu agar dalam diri peserta didik tertanam nilai-nilai karakter yang baik menjadi insan yang berakhlak al-karimah.

SMP N 1 Surakarta merupakan sekolah favorit di kota Surakarta, sebagai sekolah rujukan tentunya peserta didik yang belajar di sekolah ini juga siswa-siswi pilihan, bukan hanya mereka yang baik dalam hal akademik tetapi juga dalam akhlak dan etika moralnya. Namun, dengan diterapkannya kebijakan sistem zonasi dimana peserta didik yang dapat bersekolah di sekolah ini adalah mereka para siswa-siswi yang mempunyai jarak rumah dekat dengan sekolah, itu berarti dengan saingan yang sedikit karena hanya yang memiliki wilayah

(7)

3

zonasi sama dengan sekolah yang boleh mendaftar, membuat sekolah ini tidak bisa menampung banyak siswa yang memiliki intelektual baik seperti tahun-tahun sebelumnya. Hal ini berdampak juga pada bibit akhlak yang sudah dibawa oleh peserta didik, maka perlu ditanamkan karakter akhlak yang baik agar intelektual peserta didik seimbang dengan karakter moralnya.

Contoh kasus yang terjadi di SMP N 1 Surakarta ini yaitu misalnya tidak jujur ketika ujian/menyontek, meskipun tidak semua siswa curang saat ujian akan tetapi masih ada satu atau dua peserta didik yang melakukannya ketika ujian berlangsung, keluar kelas ketika pergantian jam pelajaran, bolos pada saat jam pelajaran. Maka untuk menanamkan karakter yang baik sekolah ini sudah menerapkan konsep Pendidikan Karakter yang sudah terprogram sistematis masuk dalam alokasi waktu jam mata pelajaran. Karakter yang sudah ada dalam diri peserta didik perlu untuk dikuatkan agar terbentuk insan kamil sesuai dengan rintisan kurikulum 2013, dengan membiasakan peserta didik untuk membaca

al-memahami makna yang dikandung dalam ayat akan memperkuat proses pendidikan karakter peserta didik disekolah. Berdasarkan pemaparan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul

-Pendidikan Karakter Peserta Didik Kelas VII SMP N 1 Surakarta Tahun Pelajaran Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan masalah yang akan

Bagaimana pelaksanaan pembiasaan baca

al-penguatan pendidikan karakter peserta didik kelas VII di SMP N 1 Surakarta? Nilai

nilai karakter apa saja yang dapat dikuatkan dalam diri peserta didik melalui pembiasaan baca

al- Tujuan penelitian untuk menjawab rumusan masalah diatas

yaitu: Mendeskripsikan pelaksanaan pembiasaan baca

al-karakter peserta didik kelas VII di SMP N 1 Surakarta. Mengidentifikasi nilai nilai yang dapat dikuatkan pada diri peserta didik melalui pembiasaan baca

al-Surakarta.

2. METODE

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research), penelitian lapangan ini dilaksanakan pada peserta didik kelas VII di SMP N 1 Surakarta tahun pelajaran 2019/2020

(8)

4

yang melaksanakan program pembiasaan baca al- karakter

di sekolah. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif, dengan pendekatan fenomenologis. Melalui pendekatan fenomenologis ini peneliti akan mencoba menghimpun data dengan wawancara kepada guru koordinator pendidikan karakter dan peserta didik kelas VII di SMP N 1 Surakarta untuk kemudian dicari makna dari pengalaman peserta didik tersebut.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer diperoleh melalui wawancara guru pembimbing dan peserta didik kelas VII, serta observasi langsung di SMP N 1 Surakarta tentang penguatan pendidikan karakter melalui pembiasaan baca

al-diperoleh dari dokumen-dokumen tertulis dari sekolah berupa arsip resmi mengenai pendidikan karakter di SMP N 1 Surakarta. Subjek dalam penelitian ini yaitu peserta didik kelas VII SMP N 1 Surakarta tahun pelajaran 2019/2020 yang melaksanakan pendidikan karakter melalui pembiasaan baca

al-nilai-nilai karakter yang dikuatkan melalui program Penguatan Pendidikan Karakter kelas VII SMP Negeri 1 Surakarta.

Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa Observasi, wawancara dan dokumen. Teknik pengumpulan data observasi digunakan untuk melihat pembiasaan baca

al-penelitian dilakukan kepada guru pembimbing pendidikan karakter di SMP N 1 Surakarta dan peserta didik kelas VII SMP N 1 Surakarta yang melaksanakan program pembiasaan baca

al-Pengumpulan data menggunakan teknik dokumen menggunakan arsip-arsip atau dokumen yang dimiliki sekolah untuk menunjang pelaksanaan program penguatan pendidikan karakter di SMP N 1 Surakarta melalui pembiasaan baca

al-Metode analisis data yang digunakan yaitu metode deduktif. Analisis data dalam penelitian ini terdapat 3 langkah yaitu reduksi data (menyeleksi data), penyajian data (display data) dan penarikan kesimpulan (verifikasi).

(9)

5

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan penelitian yang sudah dilaksanakan oleh peneliti, melalui wawancara dan observasi peneliti memperoleh data tentang gambaran pelaksanaan program pendidikan karakter melalui pembiasaan kepada peserta didik untuk membaca

al-pendidikan karakter mulai dilaksanakan yaitu pada awal tahun pelajaran baru yaitu tahun 2016. Untuk pelaksanaan program Penguatan Pendidikan Karakter di SMP Negeri 1 Surakarta diimplementasikan dalam berbagai kegiatan diantaranya bidang keagamaan salah

satunya yaitu pembiasaan baca al Latar belakang pelaksanaan program Penguatan

Pendidikan Karakter (PPK) mengacu pada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada satuan pendidikan formal.

Tujuan sekolah dilaksanakan program tersebut, diantaranya: (1) Bisa sholat tepat

waktu, (2) Bisa membaca al- Harapan

sekolah dari dilaksanakannya program penguatan pendidikan karakter sendiri yaitu sesuai dengan yang tercantum dalam visi misi dan tujuan sekolah. Dalam pelaksanaannya pun sekolah juga sudah memfasilitasi dengan sarana dan prasarana yang memadai dan menggunakan jurnal pantau sholat peserta didik yang kemudian setiap bulannya dikontrol oleh guru PAI, karena pada dasarnya pembiasaan ini dimaksudkan untuk pembentukan pribadi peserta didik. Jadi agar karakter pada pribadi peserta didik itu terbentuk secara positif

maka anak perlu dibiasakan tidak hanya untuk membaca al- k

memahami makna yang dikandungnya, pelaksanaan sholat tepat waktu dirumah merupakan salah satu karakter yang akan dibentuk pada diri peserta didik melalui program pembiasaan

ini. Program pembiasaan baca

al-kurikulum 2013. Untuk teknis pelaksanaannya sendiri, program penguatan pendidikan karakter setiap hari Rabu dan Kamis ini, yaitu ada yang dilaksanakan secara klasikal dikelas-kelas dan ada yang dikumpulkan di masjid secara paralel. Pelaksanaan kegiatan Penguatan Pendidikan Karakter biasanya dibagi menjadi 2 tempat, yaitu dilaksanakan secara klasikal

(10)

6

dikelas-kelas dan secara paralel di masjid. untuk pelaksanaan secara paralel di masjid biasanya satu kelas paralel, misal kelas VII paralel di masjid itu berarti kelas VIII dan IX klasikal kelas, begitu juga sebaliknya dan bergantian setiap pekannya antara yang mendapat jadwal paralel di masjid ataupun klasikal di kelas-kelas. Pelaksanaan dari Pendidikan Karakter ini sudah terjadwal secara sistematis dan memiliki alokasi waktu sendiri seperti mata pelajaran pada umumnya yaitu setiap hari Rabu dan Kamis pukul 14.30-15.00.

Untuk yang dilaksanakan di masjid, jadi selain untuk membiasakan peserta didik

untuk membaca al- caya diri memberikan

kultum/tausiyah singkat didepan teman-temannya, tujuannya supaya anak dapat bereksplorasi. Sedangkan untuk kelas VIII dan IX dilakukan secara klasikal dikelas dengan ditemani oleh bapak ibu guru, kemudian ada instruksi melalui speaker dari pusat yang menyalur ke kelas-kelas untuk membaca surat apa dan ayat berapa, jadi satu sekolah membaca surat dan ayat yang sama, setelah selesai membaca kemudian dijelaskan makna saja. Respon dari peserta didik sendiri yaitu senang dan semangat, peserta didik juga terlihat antusias dalam mengikuti kegiatan baca

al-yang terlihat capek dan lelah sehingga semangat agak turun pada saat guru membacakan tafsir kandungan dari ayat, hal ini karena kegiatan pendidikan karakter dilaksanakan pada jam terakhir di siang hari.

Secara pelaksanaan program pembiasaan baca

al-karakter peserta didik kelas VII ini secara pelaksanaan sudah bisa dikatakan berhasil, karena didukung oleh antusias dan minat dari peserta didik sendiri yang sudah bisa membaca al-mengganggu fokus teman-temannya, serta fasilitas yang diberikan oleh sekolah sudah memadai. Akan tetapi untuk merubah perilaku peserta harus bertahap dan belum bisa maksimal. Meskipun sudah dapat dikatakan berhasil dalam pelaksanaannya akan tetapi untuk merubah perilaku peserta didik belum bisa dilihat secara instan akan tetapi harus step by step atau bertahap. Hal ini berarti kurang efektifnya program tersebut karena kurangnya

(11)

7

pendampingan guru. Karena jika dilaksanakan secara klasikal dikelas maka otomatis akan melibatkan guru-guru yang mendampinginya. Sedangkan yang dimasjid, karena langsung tatap muka, dan membiasakan anak didik untuk bisa sholat fardhu tepat waktu atupun melaksanakan sholat sunnah dhuha di pagi hari, jadi bisa dipantau dengan baik.

Nilai-nilai karakter yang dapat dikuatkan dalam pelaksanaan pendidikan karakter ini yaitu nilai religius, nilai ketaqwaan, nilai kebersamaan, nilai tanggungjawab, nilai peduli lingkungan, dan nilai sosial. Nilai-nilai karakter ini sudah dapat dilihat dalam pribadi peserta didik misalnya untuk nilai religius dan ketaqwaan yaitu dapat dilihat pada kebiasaan anak yang rajin dalam menjalankan sholat dhuha ataupun sholat dhuhur dan ashar secara Nilai kebersamaan dan nilai sosial juga sudah dapat dilihat dalam diri anak yang mulai bisa untuk peduli sosial disekitarnya, bergitupun dalam sopan santun kepada guru dan teman-temannya. Kemudian nilai tanggungjawab dan peduli lingkungan, ini sudah dapat dilihat pada tanggungjawab peserta didik saat menyelesaikan tugas yang diberikan guru juga peduli akan kebersihan lingkungan disekitarnya baik di dalam kelas maupun diluar kelas.

Nilai karakter berupa nilai kejujuran dan nilai tanggungjawab sudah terbentuk dalam pribadi peserta didik. Nilai kejujuran dan tanggungjawab ini sudah terlihat dalam perilaku peserta didik saat melaksanakan pembiasaan baca

al-karakter misalnya, meskipun di kelas belum ada guru yang masuk, apabila sudah ada instruksi dari speaker pusat maka anak sudah langsung dengan sendirinya untuk memulai membaca

al-mendampinginya. Ini berarti bahwa nilai kejujuran dan tanggungjawab peserta didik sudah tertanam baik dalam diri peserta didik. Begitupun dengan nilai ketaqwaan/nilai religius, nilai tanggungjawab, nilai kebersamaan, nilai peduli lingkungan, dan nilai sosial merupakan cerminan dari sifat wajib rasul amanah yang berati menyampaikan, ini terlihat dalam diri peserta didik yang selalu membiasakan untuk selalu peduli sosial dan peduli lingkungan, peserta didik yang sudah memiliki rasa tanggungjawab atas tugas yang telah diamanahkan kepadanya akan melaksanakannya dengan sebaik-baiknya.

(12)

8

Nilai-nilai karakter ini sudah dapat dilihat dalam pribadi peserta didik misalnya untuk nilai religius dan ketaqwaan yaitu dapat dilihat pada kebiasaan anak yang sudah rajin dalam

menjalankan sholat dhuha ataupun sholat dhuhur dan ashar Nilai

kebersamaan dan nilai sosial juga sudah dapat dilihat dalam diri anak yang mulai bisa untuk peduli sosial disekitarnya, bergitupun dalam sopan santun kepada guru dan teman-temannya. Kemudian nilai tanggungjawab dan peduli lingkungan, ini sudah dapat dilihat pada tanggungjawab peserta didik saat menyelesaikan tugas yang diberikan guru juga peduli akan kebersihan lingkungan disekitarnya baik di dalam kelas maupun diluar kelas.

Dengan diberlakukannya zonasi jarak untuk kelas VII, memungkinkan bahwa peserta didik yang mendaftar ke sekolah ini adalah mereka yang memiliki jarak rumah yang dekat dengan sekolah, meskipun dalam hal akademik tidak seperti tahun-tahun sebelumnya akan tetapi pihak sekolah tetap memandang sama akan bibit akhlak yang dibawa oleh peserta didik. Jadi untuk penerapan dari program ini masih sama, karena pada dasarnya dikatakan anak pintar dan tidak itu pada prinsipnya sama, jika mereka punya bibit akhlak yang baik dan kebiasaan yang baik otomatis akan baik pula, lingkungan juga sangat menentukan. Dengan dibiasakan untuk membaca

al-apabila akhlaknya baik, maka pembelajaran yang lainnya juga akan bisa terkondisi dengan baik. Hal ini adalah pondasi pokok bagi anak-anak agar anak didik bisa solat tepat waktu, bisa membaca

al-4. PENTUP

Pelaksanaan kegiatan Penguatan Pendidikan Karakter biasanya dibagi menjadi 2 tempat, yaitu dilaksanakan secara klasikal dikelas-kelas dan secara paralel di masjid. Pelaksanaan dari Pendidikan Karakter ini sudah terjadwal yaitu setiap hari Rabu dan Kamis pukul 07.25-08.00. Untuk yang di masjid, selain membaca

al-memberikan tausiyah singkat. Sedangkan untuk kelas VIII dan IX dilakukan secara klasikal dikelas dengan ditemani oleh bapak ibu guru, kemudian satu sekolah membaca surat dan ayat yang sama, setelah selesai membaca kemudian dijelaskan makna kandungan. Respon dari peserta didik sendiri yaitu senang dan semangat, peserta didik juga terlihat antusias

(13)

9

dalam mengikuti kegiatan baca al- elaksanaan dari program Penguatan

Pendidikan Karakter ini sudah bisa dikatakan efektif, akan tetapi untuk menguatkan karakter peserta didik masih harus bertahap dalam membentuknya. Nilai-nilai yang dikuatkan dalam program Penguatan Pendidikan Karakter ini yaitu nilai religius, nilai ketaqwaan, nilai kejujuran, nilai kebersamaan, nilai tanggungjawab, nilai tentang sopan santun, nilai peduli lingkungan, dan nilai sosial. Nilai-nilai tersebut otomatis akan tertanam dalam pribadi peserta didik apabila peserta didik diberi amanah.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman Salam, 2018, Pembentukan Nilai Karakter Siswa Melalui Pembiasaan

Membaca Al-Qur an SDIT Al-Islam Kampung Suntu Kota Bim Jurnal Pemikiran

dan Penelitian Pendidikan Dasar, Volume 2 Nomor 1 Juni.

Ali, Mohammad Daud. 2010. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Ali, Mohammad, dkk. 2018. Pedoman Penulisan Skripsi Program Studi Pendiidikan Agama

Islam.Surakarta: MUP.

An Nawawi, Al Imam Abu Zakaria Yahya bin Syaraf, Riyadhus Sholihin, Terj. Achmad Sunarto. Jakarta: Pustaka Amani.

Azwar Saifuddin. 2010. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bungin, Burhan. 2011. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Departemen Pendidikan Nasional.2014. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa.

Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Faridatul Mardlotillah, 2013, Implementasi Kebijakan Sekolah dalam Upaya

Pengembangan Pendidikan Karakter melalui Program Pembiasaan Membaca

Al-Qur Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan Volume 1, Nomor 2, Juli

Gunawan, Heri. 2014. Pendidikan Islam Kajian Teoritis dan Pemikiran Tokoh. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Hajar Khoirunnisa, 2018,

(14)

Al-10

Tahun Ajaran 2017/2018 Skripsi, Surakarta: Program studi Pendidikan Agma Islam

Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Herdiansyah, Haris. 2013. Wawancara, Observasi, dan Focus Groups sebagai Instrumen

Penggalian Data Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Hidayat, Sholeh. 2013. Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: PT Rosdakarya Offset. Ibrahim. 2015. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Kementerian Agama Republik Indonesia. 2014.

Al-Bandung. Sygma Creative Media Corp.

Kesuma, Dharma, Cepi Tratna, dkk. 2011. Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di

Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Khon, Abdul Majid. 2011. Pratikum Qiraat Keanehan Bacaan Al Qur n Qir t Ashin

dai Hafash. Jakarta: Amzah.

Listyarti, Retno. 2012. Pendidikan Karakter dalam Metode Aktif, Inovatif dan Kreatif.

Jakarta: Erlangga.

Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia.

Majid, Abdul, Dian Andayani. 2012. Pendidikan Karakter Perspektif Islam. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Marzuki. 2012. Pendidikan Agama Islam. Yogyakarta: Ombak.

Penerapan Baca Al Untuk Mendisiplinkan Siswa Smp Al Amin

Klampis Bangkala , Skripsi, Surabaya: Program studi Bimbingan Konseling Islam

Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

Muhaemin. 2001. Paradigma Pendidikan Islam. Bandung: Remaja Rosda Karya.

M Noor, Rohinah. 2012. Mengembangkan Karakter Anak Secara Efektif di Sekolah dan di

Rumah. Yogyakarta. PT Insan Madani.

Saebani, Beni Ahmad, Hendra Akhdiyat. 2012. Ilmpu Pendidikan Islam I. Bandung: CV Pustaka Setia.

Sani, Ridwan Abdullah dan Muhammadi Kadri. 2016. Pendidikan Karakter

Mengembangkan Karakter Anak yang Islami.Jakarta: Bumi Aksara.

Referensi

Dokumen terkait

Za potrebe izrade ovoga rada izvršeno je umjeravanje pretvornika tlaka s tlačnom vagom kao etalonom, te je kasnije, taj pretvornik tlaka, korišten kao etalon za umjeravanje

Judul Tesis : Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar IPS Melalui Penerapan Model Make A Match pada Siswa Kelas VIII A SMP Negeri I Kejajar Wonososbo

Dalam penelitian Niswah (2016) yang berjudul “Tingkat Kemampuan Komunikasi Antar Profesi pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Dokter dan Farmasi

Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan satuan organisasi wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi di lingkungan masing-masing maupun an tar

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara hipertensi dengan gangguan fungsi kognitif pada Lansia di Posyandu Lansia Binaan Puskesmas

Apabila H (hitam) epistasis terhadap K (kuning) yg hypostasis, sedangkan masing-masing dominan terhadap alelnya putih (h dan k), persilangan tanaman kacang kulit

Dimana hubungan waktu penyimpanan buah dengan asam lemak bebas dan kadar air memiliki korelasi kuat SRVLWLI ” U ” GDQ KXEXQJDQ ZDNWX penyimpanan buah dengan íNDURWHQ

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Gemuh, Kabupaten Kendal dari bulan Januari 2019 hingga bulan Maret 2019. Subjek Penelitian adalah peserta didik kelas VII G terdiri