• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT Ciputra Development Tbk Dan Anak Perusahaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT Ciputra Development Tbk Dan Anak Perusahaan"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

PT Ciputra Development Tbk

Dan Anak Perusahaan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2005 Dan 2004

(2)

30 Juni 2005 Dan 2004 (Dalam Rupiah) Catatan 2005 2004 AKTIVA

Kas dan setara kas 2d,3 214.664.764.362 189.627.259.952 Investasi 2e,4 193.944.730.279 108.289.523.936

Piutang 2f

Usaha

(Setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 3.187.690.219

pada tahun 2005 dan Rp 2.982.349.918

pada tahun 2004) 5 31.905.233.684 32.031.699.438

Lain-lain 7.778.875.070 4.908.678.262

Persediaan 2g,2n,7 2.486.685.149.579 2.066.132.229.997 Biaya dan pajak dibayar di muka 7.584.441.690 7.996.340.786 Tanah yang belum dikembangkan 2g,2n,8 1.316.232.342.146 1.464.219.464.651 Aktiva pajak tangguhan - bersih 2p,14 - 59.788.290.388 Aktiva tetap

(Setelah dikurangi akumulasi penyusutan

sebesar Rp 291.428.762.787 pada tahun 2005 dan Rp 257.181.180.538 pada tahun 2h,2j,

2004) 2k,2n,9 890.357.377.385 895.019.867.100

Aktiva lain-lain

Uang muka pembelian tanah dan lainnya 53.866.475.992 76.431.595.326 Dana yang dibatasi penggunaannya 3 23.347.411.893 15.153.424.484

Lain-lain 10.751.284.000 2.859.491.828

Jumlah Aktiva Lain-lain 87.965.171.885 94.444.511.638

JUMLAH AKTIVA 5.237.118.086.080 4.922.457.866.148

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

(3)

30 Juni 2005 Dan 2004 (Dalam Rupiah)

Catatan 2005 2004

KEWAJIBAN DAN DEFISIENSI MODAL

KEWAJIBAN Hutang bank 10 531.716.029.860 647.526.359.800 Wesel bayar 11 846.500.000.000 941.500.000.000 Hutang Usaha 6.956.617.390 2.929.164.359 Lain-lain Pihak ketiga 12 545.236.010.423 727.090.817.914 Pihak yang mempunyai hubungan

istimewa 6 68.971.454.459 67.037.817.643

Biaya masih harus dibayar 2q,13 11.412.044.288 767.776.104.844 Hutang pajak 14 20.697.353.919 27.297.049.232 Pendapatan diterima di muka 2m 32.675.477.829 36.594.350.799 Uang muka pelanggan 2m,15 1.012.014.478.073 601.758.493.323 Hutang biaya pembangunan 52.035.153.733 64.699.933.157 Hutang sewa guna usaha 2j,16 - 30.701.852.562 Hutang obligasi 17 513.126.132.500 613.126.132.500 Kewajiban pajak tangguhan - bersih 2p,14 27.810.978.303 - Laba yang ditangguhkan atas penyelesaian hutang 18 852.195.740.626 -

Lain-lain 2i,2j 3.274.854.660 6.636.909.426 Jumlah Kewajiban 4.524.622.326.063 4.534.674.985.559 HAK MINORITAS 2b,19 871.073.938.047 595.815.482.061 DEFISIENSI MODAL

Modal saham - nilai nominal Rp 500 per saham

Modal dasar - 4.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh -

1.612.500.000 saham pada tahun 2005

dan 2004 20 806.250.000.000 806.250.000.000 Tambahan modal disetor 21.937.051.260 21.937.051.260 Selisih transaksi perubahan ekuitas anak

perusahaan 2e 137.232.369.804 152.939.219.388 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan 2c 52.337.989.858 53.921.723.775

Defisit ( 1.176.335.588.952 ) ( 1.243.080.595.895 )

Defisiensi Modal – Bersih ( 158.578.178.030 ) ( 208.032.601.472 )

JUMLAH KEWAJIBAN DAN DEFISIENSI MODAL 5.237.118.086.080 4.922.457.866.148

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

(4)

(Dalam Rupiah) Catatan 2005 2004 PENDAPATAN 2m, 21 Penjualan bersih 261.804.739.399 221.634.983.910 Pendapatan usaha 128.683.044.508 120.434.091.622 Jumlah 390.487.783.907 342.069.075.532

BEBAN POKOK PENJUALAN DAN

BEBAN LANGSUNG 2m, 22

Beban pokok penjualan 144.128.515.093 135.699.100.532

Beban langsung 46.076.175.615 44.302.783.561 Jumlah 190.204.690.708 180.001.884.093 LABA KOTOR 200.283.093.199 162.067.191.439 BEBAN USAHA 2m,23 Penjualan 31.158.758.321 24.194.127.399

Umum dan administrasi 86.580.107.114 74.514.121.206

Jumlah 117.738.865.435 98.708.248.605

LABA USAHA 82.544.227.764 63.358.942.834

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN

Penghasilan bunga 6.165.180.143 2.937.557.524 Laba penjualan investasi 2e 4.435.658.794 1.405.852.528 Bagian laba bersih perusahaan asosiasi 2e 1.248.357.986 796.664.531 Beban bunga dan beban keuangan lainnya 2n ( 16.107.666.524 ) ( 44.617.049.825 ) Rugi selisih kurs - bersih 2n,2o ( 518.095.694 ) ( 249.294.827.964 ) Lain-lain - bersih 9.265.790.436 3.715.488.330

Penghasilan (Beban) Lain-lain – Bersih 4.489.225.141 ( 285.056.314.876 )

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 87.033.452.905 ( 221.697.372.042 )

MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 2p,14

Kini ( 25.657.060.191 ) ( 22.230.455.261 )

Tangguhan 294.354.079 ( 414.693.979 )

Beban Pajak Penghasilan – Bersih ( 25.362.706.112 ) ( 22.645.149.240 )

LABA (RUGI) SEBELUM HAK MINORITAS 61.670.746.793 ( 244.342.521.282 )

HAK MINORITAS 2b,19 ( 30.034.726.585 ) ( 10.040.404.593 )

LABA (RUGI) BERSIH 31.636.020.208 ( 254.382.925.875 )

LABA (RUGI) PER SAHAM 2s

Laba usaha 51 39

Laba (rugi) bersih 20 ( 158 )

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

(5)

4

(Dalam Rupiah)

Selisih Transaksi Selisih Kurs Karena Ekuitas

Tambahan Perubahan Ekuitas Penjabaran Laporan ( Defisiensi Modal)

Catatan Modal Saham Modal Disetor Anak Perusahaan Keuangan Defisit - Bersih

Saldo, 1 Januari 2004 806.250.000.000 21.937.051.260 152.939.219.388 48.106.733.040 ( 988.697.670.020 ) 40.535.333.668

Rugi bersih - - - - ( 254.382.925.875 ) ( 254.382.925.875 )

Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan 2c - - - 5.814.990.735 - 5.814.990.735

Saldo, 30 Juni 2004 806.250.000.000 21.937.051.260 152.939.219.388 53.921.723.775 ( 1.243.080.595.895 ) ( 208.032.601.472 )

Saldo, 1 Januari 2005 806.250.000.000 21.937.051.260 104.204.421.959 51.306.207.949 ( 1.207.971.609.160 ) ( 224.273.927.992 )

Laba bersih - - - - 31.636.020.208 31.636.020.208

Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan 2e - - 33.027.947.845 - - 33.027.947.845

Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan 2c - - - 1.031.781.909 - 1.031.781.909

Saldo, 30 Juni 2005 806.250.000.000 21.937.051.260 137.232.369.804 52.337.989.858 ( 1.176.335.588.952 ) ( 158.578.178.030 )

(6)

Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2005 Dan 2004 (Dalam Rupiah)

2005 2004

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan kas dari pelanggan 648.647.699.491 533.076.478.155 Penerimaan dari (Pembayaran untuk):

Pendapatan bunga 6.102.564.242 3.527.579.692

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 6.000.000.000 10.950.000.000 Kontraktor, pemasok dan lainnya ( 352.764.678.672 ) ( 249.699.146.523 ) Gaji dan tunjangan karyawan ( 46.055.457.949 ) ( 38.701.953.525 ) Pajak penghasilan dan pajak lainnya ( 33.017.985.981 ) ( 35.681.354.166 ) Bunga dan beban keuangan lainnya ( 20.512.650.817 ) ( 28.948.352.039 ) Beban usaha lainnya ( 79.057.715.693 ) ( 73.166.233.824 )

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 129.341.774.621 121.357.017.770

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Pencairan dana yang dibatasi penggunaannya 1.036.752.131 6.137.063.767 Kenaikan investasi ( 24.262.176.084 ) ( 15.296.667.854 ) Perolehan aktiva tetap ( 21.248.196.318 ) ( 13.382.829.287 )

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi ( 44.473.620.271 ) ( 22.542.433.374 )

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Penerimaan pinjaman bank 20.205.293.702 - Pembayaran hutang:

Bank ( 46.659.075.000 ) ( 14.170.783.495 )

Sewa guna usaha ( 20.205.293.702 ) ( 4.951.024.000 ) Pembayaran deviden kepada pihak minoritas ( 2.836.800.000 ) -

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan ( 49.495.875.000 ) ( 19.121.807.495 )

KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 35.372.279.350 79.692.776.901

KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 179.292.485.012 109.934.483.051

KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 214.664.764.362 189.627.259.952

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

(7)

a. Pendirian Perusahaan

PT Ciputra Development Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta Notaris Hobropoerwanto, SH, No. 22 tanggal 22 Oktober 1981. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/417/9 tanggal 4 Juni 1982 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 72, Tambahan No.1131 tanggal 7 September 1982.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, No. 26 tanggal 6 September 2004 mengenai peningkatan modal dasar Perusahaan dari Rp 1 trilyun menjadi Rp 2 Trilyun. Perubahan ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.C-23166.HT.01.04.TH.2004 tanggal 16 September 2004.

Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup usaha Perusahaan meliputi: mendirikan dan menjalankan usaha di bidang pembangunan perumahan (real estat), perkantoran, pertokoan dan pusat niaga beserta fasilitas-fasilitasnya dan kawasan industri serta mendirikan dan menjalankan usaha-usaha di bidang yang berhubungan dengan perencanaan, pembuatan serta pemeliharaan sarana perumahan, termasuk tetapi tidak terbatas pada lapangan golf, klub keluarga, restoran dan tempat hiburan lain beserta fasilitas-fasilitasnya.

Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Jalan Prof. Dr. Satrio Kav. 6, Jakarta. Proyek real estatnya yaitu Perumahan Citra I, II dan V berlokasi di Kalideres, Jakarta.

Perusahaan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1984.

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Perusahaan telah menawarkan sahamnya kepada masyarakat melalui pasar modal sejumlah 50.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham dengan harga Rp 5.200 per saham pada tahun 1994. Di samping itu, Perusahaan juga telah melakukan Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (rights issue) yang terdiri dari 250.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham dengan harga Rp 1.400 per saham pada tahun 1996. Seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya, masing-masing pada tahun 1994 dan 1996.

Pada tahun 2000, Perusahaan telah membagikan saham bonus sejumlah 862.500.000 saham (setiap pemegang 20 saham lama memperoleh 23 saham baru) yang diambil dari agio saham sebesar Rp 431.250.000.000. Dengan demikian, seluruh saham Perusahaan berjumlah 1.612.500.000 saham, termasuk didalamnya saham pendiri sejumlah 400.000.000 saham dan 100.000.000 saham (hasil

stock split 50.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 menjadi Rp 500 per saham), dengan nilai

nominal Rp 500 per saham.

(8)

c. Struktur Anak Perusahaan

Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan yang dimiliki secara mayoritas, baik langsung maupun tidak langsung, terdiri dari:

Tahun Mulai Persentase Pemilikan (%) Jumlah Aktiva

Kegiatan

Operasi

30 Juni 2005 Anak Perusahaan Pokok ** Komersial Kedudukan 2005 2004 (dalam Ribuan Rp)

Ciputra Development International

Finance B.V. 2 1995 Amsterdam 100,00 100,00 661.644.471 PT Ciputra Property

dan anak perusahaan * 3 - Jakarta 99,99 99,99 44.950.852 PT Ciputra Residence dan

anak perusahaan 1 1994 Tangerang 99,99 99,99 1.282.913.001 PT Ciputra Indah dan

anak perusahaan 1 1996 Bogor 99,99 99,99 297.134.528 PT Virtual Citra Propertyenet 5 2002 Jakarta 99,99 99,99 190.174 PT Cakradigdaya Lokaraya * 1 - Jakarta 99,98 80,00 111.589.493 PT Citra Adyapataka* 1 - Jakarta 99,94 80,00 35.609.730 PT Sarananeka Indahpancar * 3 - Jakarta 99,84 70,00 279.456.191 PT Putraindah Jasabangun * 3 - Jakarta 99,60 70,00 112.782.696 PT Ciputra Semarang 3 1993 Semarang 99,10 98,94 216.196.076 PT Citra Tumbuh Bahagia 1 1993 Jakarta 80,00 80,00 1.983.352 PT Penta Oktoeneatama

dan anak perusahaan 1 1993 Jakarta 80,00 80,00 25.238.235 PT Kharismasaka Pratama* 3 - Jakarta 70,00 70,00 7.386.390 PT Dimensi Serasi* 3 - Jakarta 70,00 70,00 17.773.258 PT Citradimensi Serasi* 3 - Jakarta 70,00 70,00 7.125.000 PT Ciputra Adigraha dan

anak perusahaan * 3 - Jakarta 67,75 67,75 365.433.011 PT Buanasarana Sejatiindah * 3 - Jakarta 66,67 66,67 8.400.000 PT Ciputra Surya Tbk dan

anak perusahaan *** 1,4 1993 Surabaya 39,92 39,92 1.804.909.322 PT Ciputra Sentra *** 3 1993 Jakarta 33,07 37,35 519.703.474 PT Subursejahtera

Agungabadi *** 3 2001 Jakarta 26,11 70,00 159.989.377

* Masih dalam tahap pengembangan pada tanggal 30 Juni 2005. ** 1. Membangun dan menjual real estat

2. Mendanai aktivitas Perusahaan dan anak perusahaan

3. Mengembangkan dan mengelola pusat niaga, hotel dan bangunan komersial lainnya 4. Mengembangkan dan mengoperasikan lapangan golf dan club house

5. Memberikan jasa pelayanan dan konsultasi internet

*** Dikonsolidasi karena Perusahaan masih memiliki hak signifikan untuk mengendalikan kegiatan usaha.

Berdasarkan akta jual beli saham No. 191 tanggal 29 Juli 2004 dari Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, PT Ciputra Property (CP), anak perusahaan, menjual 37.810.000 saham di PT Ciputra Adigraha (CAG), anak perusahaan, kepada Perusahaan dengan harga nominal. Setelah penjualan tersebut, pemilikan CP di CAG menjadi 22,60%, sedangkan kepemilikan langsung Perusahaan di CAG menjadi 39,90%.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Cakradigdaya Lokaraya (CDLR), anak perusahaan, yang diselenggarakan pada tanggal 18 Agustus 2004, yang telah diaktanotariskan dengan akta No. 92 tanggal 18 Agustus 2004 dari Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, diputuskan untuk meningkatkan modal dasar CDLR dari Rp 100.000.000 menjadi Rp 106.000.000.000 dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 100.000.000 menjadi Rp 105.399.271.000, dengan cara mengkonversi hutang CDLR kepada Perusahaan sebesar Rp 105.299.271.000. Setelah peningkatan modal tersebut, kepemilikan Perusahaan pada CDLR menjadi 99,98%. Peningkatan modal dasar ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. C-24159 HT.01.04.TH.2004 tanggal 28 September 2004.

Dalam RUPSLB PT Citra Adyapataka (CAP), anak perusahaan, yang diselenggarakan pada tanggal 18 Agustus 2004, yang telah diaktanotariskan dengan akta No. 93 tanggal 18 Agustus 2004 dari Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, diputuskan untuk meningkatkan modal dasar CAP dari Rp 100.000.000 menjadi Rp 35.500.000.000 dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 100.000.000 menjadi Rp 35.430.853.000, dengan cara mengkonversi hutang CAP kepada Perusahaan sebesar Rp 35.330.853.000. Setelah peningkatan modal tersebut, kepemilikan Perusahaan pada CAP menjadi 99,94%. Peningkatan modal dasar ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. C-24160 HT.01.04.TH.2004 tanggal 28 September 2004.

(9)

Dalam RUPSLB PT Sarananeka Indahpancar (SNIP), anak perusahaan, yang diselenggarakan pada tanggal 18 Agustus 2004, yang telah diaktanotariskan dengan akta No. 94 tanggal 18 Agustus 2004 dari Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, diputuskan untuk meningkatkan modal dasar SNIP dari Rp 2.000.000.000 menjadi Rp 382.000.000.000 dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 2.000.000.000 menjadi Rp 169.598.888.000, dengan cara mengkonversi hutang SNIP kepada Perusahaan sebesar Rp 167.598.888.000. Setelah peningkatan modal tersebut, kepemilikan Perusahaan pada SNIP menjadi 99,65%. Peningkatan modal dasar ini telah disetujui oleh Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. C-02159 HT.01.04.TH.2005 tanggal 27 Januari 2005.

Dalam RUPSLB PT Subursejahtera Agungabadi (SSAA), anak perusahaan, yang diselenggarakan pada tanggal 18 Agustus 2004, yang telah diaktanotariskan dengan akta No. 95 tanggal 18 Agustus 2004 dari Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, diputuskan untuk meningkatkan modal dasar SSAA dari Rp 2.000.000.000 menjadi Rp 210.000.000.000 dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 2.000.000.000 menjadi Rp 208.454.118.000, dengan cara mengkonversi hutang SSAA kepada Perusahaan dan pihak ketiga sebesar Rp 206.454.118.000. Setelah peningkatan modal tersebut, kepemilikan Perusahaan pada SSAA terdilusi menjadi 26,11% (lihat Catatan 12f). Peningkatan modal ini masih dalam proses persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

Dalam RUPSLB PT Putraindah Jasabangun (PIJB), anak perusahaan, yang diselenggarakan pada tanggal 18 Agustus 2004, yang telah diaktanotariskan dengan akta No. 96 tanggal 18 Agustus 2004 dari Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, diputuskan untuk meningkatkan modal dasar PIJB dari Rp 2.000.000.000 menjadi Rp 152.000.000.000 dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 2.000.000.000 menjadi Rp 151.234.397.000, dengan cara mengkonversi hutang PIJB kepada Perusahaan sebesar Rp 149.234.397.000. Setelah peningkatan modal tersebut, kepemilikan Perusahaan pada PIJB menjadi 99,60%. Peningkatan modal dasar ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. C-24501 HT.01.04.TH.2004 tanggal 1 Oktober 2004.

Berdasarkan akta jual beli saham No. 55 tanggal 10 Desember 2004 dari Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, Ir. Soekrisman selaku pemegang saham PT Ciputra Semarang (CSM), anak perusahaan, sebanyak 36.453 saham, telah menjual seluruh sahamnya kepada Perusahaan dengan harga nominal. Setelah penjualan tersebut, pemilikan Perusahaan di CSM menjadi 99,10%.

Dalam RUPSLB SNIP, anak perusahaan, yang diselenggarakan pada tanggal 6 Mei 2005, yang telah diaktanotariskan dengan akta No. 66 tanggal 6 Mei 2005 dari Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, diputuskan untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 169.598.888.000 menjadi Rp 381.223.888.000, dengan cara mengkonversi hutang SNIP kepada Perusahaan sebesar Rp 211.625.000.000. Setelah peningkatan modal tersebut, kepemilikan Perusahaan pada SNIP menjadi 99,84%. Peningkatan modal ini telah dilaporkan ke Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia pada tanggal 9 Juni 2005.

d. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2005 dan 2004 adalah sebagai berikut:

Komisaris Utama : Ir. Ciputra

Komisaris : Bayan Akochi

Dian Sumeler Komisaris Independen : Cosmas Batubara

Henk Wangitan

(10)

Direktur Utama : Candra Ciputra Direktur : Budiarsa Sastrawinata

Rina Ciputra Sastrawinata

Harun Hajadi

Junita Ciputra

Cakra Ciputra

Tulus Santoso Brotosiswojo

Tanan Herwandi Antonius

Berdasarkan Keputusan Komisaris Perusahaan tanggal 14 Desember 2001, para komisaris telah membentuk dan mengangkat Komite Audit sebagai berikut:

Ketua : Sindoro Purnomo Hadi

Anggota : Sony Subrata

Lany Wihardjo

Pada tanggal 30 Juni 2005 dan 2004 jumlah karyawan Perusahaan dan anak perusahaan masing-masing adalah 1.851 orang dan 1.814 orang.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

a. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi ini disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan konsolidasi ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali investasi dalam efek tertentu yang dicatat sebesar nilai wajarnya, persediaan dan tanah yang belum dikembangkan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost and net realizable value) dan penyertaan saham dengan metode ekuitas. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan metode akrual kecuali untuk laporan arus kas.

Neraca konsolidasi disajikan dengan menggunakan metode tidak dikelompokkan menurut lancar dan tidak lancar (unclassified basis) sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan No. 44 mengenai “Akuntansi Aktivitas Pengembang Real Estat”.

Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi ini adalah Rupiah.

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi meliputi akun-akun dari Perusahaan dan anak perusahaan sebagaimana yang disajikan dalam Catatan 1c.

Penyajian laporan keuangan konsolidasi dilakukan berdasarkan konsep satuan usaha (entity concept). Seluruh akun, transaksi dan laba yang signifikan antar perusahaan yang dikonsolidasikan telah dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha sebagai satu kesatuan.

c. Penjabaran Laporan Keuangan Entitas Asing

Akun-akun dari Ciputra Development International Finance B.V. (anak perusahaan), dan Ciputra Adigraha Finance B.V., (anak perusahaan dari PT Ciputra Adigraha, anak perusahaan) keduanya berkedudukan di Amsterdam, Belanda, serta PT Ciputra Liang Court (perusahaan asosiasi) yang berkedudukan di Indonesia, dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan dasar sebagai berikut:

(11)

Akun-akun neraca - Kurs tengah pada tanggal neraca (US$ 1 menjadi Rp 9.713 dan EURO 1 menjadi Rp 11.733 pada tahun 2005 serta US$ 1 menjadi Rp 9.415 dan EURO 1 menjadi Rp 11.384 pada tahun 2004).

Akun-akun laporan laba rugi - Kurs rata-rata selama periode bersangkutan (US$ 1 menjadi Rp 9.502 dan EURO 1 menjadi Rp 12.193 pada tahun 2005 serta US$ 1 menjadi Rp 8.940 dan EURO 1 menjadi Rp 11.014 pada tahun 2004).

Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan diatas disajikan sebagai bagian dari ekuitas.

d. Setara Kas

Setara kas meliputi deposito dan Sertifikat Bank Indonesia yang jatuh tempo sama atau kurang dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal penempatannya dan tidak dijadikan jaminan.

e. Investasi

• Efek Tertentu

Penempatan pada efek yang nilai wajarnya tidak tersedia disajikan sebesar biaya perolehan. Penempatan pada efek yang nilai wajarnya tersedia dapat berupa efek hutang (debt securities) dan efek ekuitas (equity securities) dan diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok berikut:

Diperdagangkan (trading)

Termasuk dalam kelompok ini adalah efek yang dibeli dan dimiliki untuk dijual kembali dalam waktu dekat, yang biasanya ditunjukkan dengan frekuensi pembelian dan penjualan yang tinggi. Efek ini dimiliki dengan tujuan menghasilkan laba dari perbedaan harga jangka pendek. Investasi dalam efek yang memenuhi klasifikasi ini dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba rugi yang belum direalisasi pada tanggal neraca dikreditkan atau dibebankan pada periode berjalan. Nilai wajar efek yang dijual ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang.

Dimiliki hingga jatuh tempo (held-to-maturity)

Investasi dalam efek hutang yang dimaksudkan untuk dimiliki hingga jatuh tempo dicatat sebesar harga perolehan yang disesuaikan dengan amortisasi premi atau diskonto hingga jatuh tempo. Tersedia untuk dijual (available- for-sale)

Investasi dalam efek yang tidak memenuhi klasifikasi “Diperdagangkan” atau “Dimiliki Hingga Jatuh Tempo” dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dari kepemilikan efek ini pada tanggal neraca dikreditkan (didebit) pada bagian ekuitas.

• Reksadana

Investasi dalam bentuk reksadana dinyatakan sebesar nilai aktiva bersih. • Penyertaan saham

Investasi dalam bentuk saham dimana Perusahaan secara langsung atau tidak langsung mempunyai kepemilikan saham 20% sampai 50% dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, dimana biaya perolehan dari penyertaan ditambah atau dikurangi dengan bagian atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan serta dikurangi dengan pendapatan dividen. Pada saat suatu perusahaan asosiasi (yang pencatatannya dengan metode ekuitas) atau anak perusahaan menjual sahamnya atau melakukan transaksi yang mengubah ekuitas perusahaan asosiasi/anak perusahaan kepada pihak ketiga, nilai penyertaan bersih pada perusahaan asosiasi/anak perusahaan tersebut akan terpengaruh. Perusahaan mengakui perubahan dalam penyertaan bersih pada perusahaan asosiasi/anak perusahaan pada bagian ekuitas.

(12)

• Properti

Investasi dalam properti dicatat sebesar biaya perolehan.

f. Penyisihan Piutang Ragu-ragu

Penyisihan piutang ragu-ragu ditentukan berdasarkan penelaahan yang mendalam terhadap kondisi masing-masing debitur pada akhir periode. Saldo piutang dihapuskan melalui penyisihan piutang ragu-ragu yang bersangkutan atau langsung dihapuskan dari piutang tersebut pada saat Manajemen berkeyakinan penuh bahwa piutang tersebut tidak dapat ditagih.

g. Persediaan dan Tanah yang Belum Dikembangkan

Persediaan kavling tanah, rumah hunian/ruko dalam pembangunan dan yang telah selesai dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net

realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata. Biaya-biaya untuk

pematangan dan pengembangan tanah termasuk beban bunga dan rugi selisih kurs atas pinjaman yang diperoleh untuk membiayai pembelian, pematangan dan pengembangan tanah sebelum tahap penyelesaian dikapitalisasi sebagai bagian dari harga pokok perolehan tanah.

Persediaan hotel dan restoran (makanan, minuman dan lainnya) dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode metode “masuk pertama, keluar pertama (FIFO)”.

Tanah yang dimiliki oleh Perusahaan dan anak perusahaan untuk pengembangan di masa mendatang dikelompokkan sebagai “Tanah yang Belum Dikembangkan”. Pada saat dimulainya pengembangan dan pembangunan infrastruktur, nilai tanah tersebut akan dipindahkan ke akun persediaan atau aktiva tetap.

h. Aktiva Tetap

Aktiva tetap, kecuali hak atas tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Hak atas tanah tidak disusutkan dan dinyatakan sebesar biaya perolehannya. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut:

Tahun Bangunan dan prasarana 20 - 40

Lapangan golf 20

Peralatan dan perabot 5

Kendaraan bermotor 5

Peralatan proyek dan golf 5

Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada Iaporan laba rugi pada saat terjadinya, sedangkan pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dan sifatnya meningkatkan kondisi aktiva secara signifikan dikapitalisasi. Apabila suatu aktiva tetap tidak dipergunakan Iagi atau dilepas/dijual, biaya perolehan dan akumulasi penyusutan aktiva tersebut dikeluarkan dari pencatatannya sebagai aktiva tetap dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diperhitungkan dalam Iaporan laba rugi periode berjalan.

i. Penyisihan untuk Penggantian Peralatan Operasi Hotel dan Club House

Penyisihan untuk penggantian peralatan operasi hotel dan club house ditetapkan berdasarkan taksiran nilai ganti dari peralatan operasi hotel dan club house yang hilang atau rusak. Penggantian peralatan yang hilang atau rusak dicatat sebagai pengurangan akun penyisihan tersebut.

(13)

j. Transaksi Sewa Guna Usaha

Transaksi sewa guna usaha dikelompokkan sebagai capital lease apabila memenuhi seluruh kriteria berikut:

(i) Penyewa sewa guna usaha memiliki hak opsi untuk membeli aktiva yang disewagunausahakan pada akhir masa sewa guna usaha dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya perjanjian sewa guna usaha;

(ii) Masa sewa guna usaha minimum 2 (dua) tahun.

Aktiva dan kewajiban sewa guna usaha dengan hak opsi pada awal masa sewa guna usaha dinyatakan sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha selama masa sewa ditambah nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar pada akhir masa sewa guna usaha. Penyusutan dihitung dengan menggunakan dengan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aktiva yang diperoleh dari pembelian biasa.

Laba atau rugi yang terjadi akibat transaksi penjualan dan penyewaan kembali (sale-and-leaseback) ditangguhkan dan diamortisasi selama masa manfaat ekonomis aktiva sewa guna usaha dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method). Laba yang belum diamortisasi disajikan pada akun “Kewajiban Lain-lain”.

k. Aktiva dalam Penyelesaian

Aktiva dalam penyelesaian disajikan sebagai bagian dalam aktiva tetap dan dinyatakan sebesar biaya perolehan. Semua biaya, termasuk biaya pinjaman, yang terjadi sehubungan dengan pembangunan aktiva tersebut dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aktiva dalam penyelesaian. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aktiva tetap yang bersangkutan pada saat aktiva tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.

l. Penurunan Nilai Aktiva

Jumlah aktiva yang dapat diperoleh kembali seharusnya diestimasi pada saat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat diperoleh kembali. Penurunan nilai aktiva diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi.

m. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Perusahaan dan anak perusahaan mengakui pendapatan dan penjualan real estat dengan menggunakan metode akrual penuh (full accrual method). Pendapatan dan penjualan real estat diakui secara penuh bila seluruh syarat berikut telah terpenuhi.

• Penjualan bangunan rumah, ruko dan bangunan sejenis lainnya beserta kavling tanahnya. Syarat- syarat yang harus dipenuhi terdiri dari:

a. Proses penjualan telah selesai; b. Harga jual akan tertagih;

c. Tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi di masa yang akan datang terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli; dan

d. Penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak Iagi berkewajiban secara signifikan dengan unit bangunan tersebut.

• Penjualan kavling tanah tanpa bangunan. Syarat-syarat yang harus dipenuhi terdiri dari:

a. Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli;

(14)

c. Tagihan penjual tidak subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli di masa yang akan datang;

d. Proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berkewajiban lagi untuk menyelesaikan kavling tanah yang dijual, seperti kewajiban untuk mematangkan kavling tanah atau kewajiban untuk membangun fasilitas-fasilitas pokok yang dijanjikan oleh atau yang menjadi kewajiban penjual, sesuai dengan pengikatan jual beli atau ketentuan perundang-undangan; dan

e. Hanya kavling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan di atas kavling tanah tersebut.

Apabila suatu transaksi real estat tidak memenuhi kriteria pengakuan pendapatan dengan metode akrual penuh, pengakuan penjualan ditangguhkan dan transaksi tersebut diakui dengan metode uang muka (deposit method) sampai seluruh kriteria penggunaan metode akrual penuh terpenuhi.

Beban pokok penjualan tanah ditentukan berdasarkan nilai perolehan tanah ditambah pengeluaran-pengeluaran lain untuk pengembangan tanah. Beban pokok penjualan rumah tinggal meliputi seluruh beban pembangunan.

Uang sewa ruang pusat niaga, kecuali dari penyewa utama (anchor tenant), dibayar di muka untuk 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun dan dicatat dalam akun “Pendapatan Diterima di Muka”. Pendapatan sewa ruang pusat niaga ini diamortisasi dan diakui sebagai pendapatan secara bulanan. Uang sewa ruang pusat niaga penyewa utama dibayar secara bulanan dan pendapatan dari uang sewa tersebut juga diakui secara bulanan.

Penghasilan sewa unit villa golf diakui sebagai pendapatan berdasarkan masa sewa masing-masing unit villa golf tersebut.

Uang pendaftaran keanggotaan golf diakui sebagai pendapatan pada saat diterima. luran keanggotaan golf untuk periode 3 (tiga) bulanan atau lebih yang diterima di muka dicatat sebagai akun “Pendapatan Diterima di Muka” dan diamortisasi sebagai pendapatan berdasarkan masa manfaatnya. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).

n. Biaya Pinjaman

Bunga dan rugi selisih kurs atas pinjaman yang diperoleh untuk membiayai pembelian, pematangan dan pengembangan tanah dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan persediaan kavling tanah dan tanah yang belum dikembangkan bagi real estat, dan dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aktiva tetap dan aktiva dalam penyelesaian bagi pusat niaga dan hotel. Pada saat selesainya semua kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan tanah atau pada saat aktiva dalam penyelesaian tersebut selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan, kapitalisasi bunga dan rugi selisih kurs juga akan dihentikan.

o. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dikonversi ke dalam Rupiah dengan kurs tengah wesel ekspor dari Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut (30 Juni 2005: US$ 1 = Rp 9.713 dan 30 Juni 2004: US$ 1 = Rp 9.415).

p. Pajak Penghasilan

Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aktiva dan kewajiban dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode kewajiban. Besarnya pajak tangguhan ditentukan dengan tarif pajak yang berlaku.

(15)

Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aktiva pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal di masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.

Pajak kini diakui berdasarkan laba kena pajak untuk tahun yang bersangkutan sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.

Atas pendapatan yang terkena pajak final, seperti pendapatan sewa unit villa golf, tidak terdapat beda waktu antara pelaporan komersial dan fiskal. Apabila nilai tercatat aktiva atau kewajiban yang berhubungan dengan pajak penghasilan final untuk laporan komersial berbeda dengan nilai untuk pelaporan fiskal, maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aktiva atau kewajiban pajak tangguhan. Beban secara pajak diakui proporsional dengan jumlah pendapatan yang diakui pada laporan keuangan periode berjalan.

q. Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja

Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah tak terdiskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada perusahaan dalam suatu periode akuntansi.

Imbalan pasca kerja diakui sebesar jumlah yang diukur dengan menggunakan dasar diskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Kewajiban dan beban diukur dengan menggunakan teknik aktuaria yang mencakup pula kewajiban konstruktif yang timbul dari praktik kebiasaan perusahaan. Dalam perhitungan kewajiban, imbalan harus didiskontokan dengan menggunakan metode project unit credit.

Pesangon pemutusan kontrak kerja diakui jika, dan hanya jika, perusahaan berkomitmen untuk: a. memberhentikan seorang atau kelompok pekerja sebelum tanggal pensiun normal; atau

b. menyediakan pesangon bagi pekerja yang menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela.

r. Informasi Segmen

Segmen usaha ditetapkan sebagai bentuk pelaporan segmen primer dan segmen geografis berdasarkan lokasi aktiva sebagai bentuk pelaporan segmen sekunder.

s. Laba (rugi) per Saham

Laba usaha dan laba (rugi) bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba usaha dan laba (rugi) bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam periode yang bersangkutan.

(16)

3. KAS DAN SETARA KAS

Akun ini terdiri dari:

2005 2004 Kas - Rupiah 4.604.192.322 5.236.334.326 Bank Rupiah

PT Bank Central Asia Tbk 14.119.418.929 10.233.245.530

PT Bank Bukopin 9.718.148.961 4.004.402.678

Citibank, N.A. 9.300.402.327 4.681.274.729

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 6.521.660.790 6.263.036.583 PT Bank Tabungan Negara (Persero) 5.053.364.975 2.504.807.848 PT Bank Danamon Indonesia Tbk 4.931.912.443 10.741.286.968 PT Bank Artha Niaga Kencana Tbk 4.709.394.284 7.912.652.248 PT Bank NISP Tbk 4.051.812.072 2.636.669.820 Standard Chartered Bank 3.801.259.176 1.000.541.153

PT Bank Internasional Indonesia Tbk 3.502.169.702 4.623.181.486 The Hongkong and Shanghai Banking

Corporation Ltd. 2.777.684.385 4.506.355.872

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 2.128.459.889 1.045.459.877 PT Bank Niaga Tbk 2.111.342.450 2.183.258.946 PT Bank Ekonomi Rahardja 800.146.691 1.213.845.051

PT Bank Lippo Tbk - 6.622.440.071

Lain-Lain (masing-masing di bawah

Rp 1.000.000.000) 1.415.757.155 959.851.974

Sub-jumlah 74.942.934.229 71.132.310.834

US Dolar

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (US$ 129.337 ) 1.256.251.932 - Standard Chartered Bank (2005 : US$ 102.226

dan 2004 : US$ 186.386) 992.923.663 1.754.825.414 PT Bank Lippo Tbk (US$ 419.327) - 3.947.959.939 Lain-Lain (masing-masing di bawah

US$ 100.000) (2005 : US$ 114.808 dan

2004 : US$ 196.915) 1.115.133.115 1.853.959.041 Sub-jumlah 3.364.308.710 7.556.744.394 Jumlah Bank 78.307.242.939 78.689.055.228 Deposito Rupiah

PT Bank Internasional Indonesia Tbk 25.955.102.675 16.564.522.713 PT Bank Bukopin 21.800.000.000 10.000.000.000 PT Bank Commonwealth 19.153.072.237 33.631.592.436 PT Bank Danamon Indonesia Tbk 12.300.000.000 11.429.797.860

PT Bank Bumiputera 7.000.000.000 -

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 6.336.871.613 11.537.630.805 PT Bank Niaga Tbk 5.675.000.000 7.000.000.000

PT Bank NISP Tbk 2.541.218.550 -

Standard Chartered Bank 2.500.000.000 -

PT Bank Mega Tbk 2.500.000.000 -

PT Bank Permata Tbk 1.500.000.000 -

(17)

2005 2004

PT Bank Mayapada - 6.000.000.000

PT Bank Harfa - 5.000.000.000

PT Bank Ekonomi Rahardja - 4.221.326.584

Lain-Lain (masing-masing di bawah

Rp 1.000.000.000) 500.000.000 317.000.000

Sub-jumlah 109.261.265.075 105.701.870.398

US Dolar

PT Bank Danamon Indonesia Tbk

(US$ 511.761) 4.970.737.442 -

PT Bank Ekonomi Rahardja (US$ 125.741) 1.221.326.584

Sub-jumlah 6.192.064.026 -

Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 16.300.000.000 -

Jumlah 214.664.764.362 189.627.259.952 Tingkat Bunga: Deposito 7,00% - 7,81% 6,11% - 6,44% SBI 7,42% - 8,25% -

Pada tanggal 30 Juni 2005 dan 2004, anak perusahaan tertentu memiliki rekening dalam pengawasan (escrow account) pada beberapa bank dan disajikan sebagai bagian dari akun “Dana Yang Dibatasi Penggunannya” pada neraca.

4. INVESTASI

Akun ini terdiri dari:

2005 2004

Penyertaan saham 58.534.004.720 56.486.954.543

Penempatan pada efek - diperdagangkan 135.310.725.559 51.702.569.393

Properti 100.000.000 100.000.000 Jumlah 193.944.730.279 108.289.523.936 a. Penyertaan Saham

Pada tahun 2004, akun ini merupakan penyertaan PT Dimensi Serasi (DS), anak perusahaan, pada PT Ciputra Liang Court (CLC) sejumlah 350 saham dengan nilai nominal US$ 20,000 per saham dan persentase kepemilikan sebesar 29,21%.

Berdasarkan akta jual beli saham No. 193 tanggal 29 Juli 2004 dari Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, DS menjual 245 saham CLC kepada Perusahaan dengan harga nominal. Setelah jual beli saham tersebut, pemilikan Perusahaan di CLC, secara langsung dan tidak langsung, menjadi 26,6%.

(18)

b. Penempatan pada Efek - Diperdagangkan 2005 2004 Reksadana Ciputra Surya (CS) 107.633.000.000 31.995.000.000 Ciputra Sentra (CSN) 20.350.000.000 16.590.000.000 Ciputra Semarang (CSM) 110.000.000 - Efek ekuitas 557.724.765 465.098.301 Jumlah 128.650.724.765 49.050.098.301

Ditambah: Kenaikan nilai aktiva bersih 6.660.000.794 2.652.471.092

Jumlah 135.310.725.559 51.702.569.393

Investasi reksadana yang dimiliki CS, anak perusahaan, merupakan Reksa Dana Pendapatan Tetap pada PT Bank Internasional Indonesia Tbk, Reksa Dana Trimegah Dana Tetap PT Bank Niaga, portofolio pada PT Samuel Asset Manajemen dan Standard Chartered Bank.

Investasi reksadana yang dimiliki CSN dan CSM, anak-anak perusahaan, merupakan Reksa Dana Tetap pada PT Bank Commonwealth.

CS, CSN dan CSM menetapkan nilai wajar investasi efek atas dasar biaya perolehan yang menurut pertimbangan manajemen mencerminkan nilai wajar.

5. PIUTANG USAHA - BERSIH

Akun ini merupakan piutang dari transaksi-transaksi berikut ini:

2005 2004

Penjualan kavling tanah, rumah tinggal dan ruko 24.508.656.888 24.274.166.987

Pendapatan pusat niaga 5.697.535.942 6.398.747.317

Pendapatan hotel 4.761.536.696 3.932.172.103

Keanggotaan golf, restoran club house

dan sewa unit villa golf 125.194.377 408.962.949

Jumlah 35.092.923.903 35.014.049.356

Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu 3.187.690.219 2.982.349.918

Bersih 31.905.233.684 32.031.699.438

Piutang usaha sebesar Rp 10.049.187.927 (33%) dan Rp 9.997.722.628 (31%) milik anak perusahaan tertentu dijadikan jaminan atas hutang bank, hutang sewa guna usaha dan hutang obligasi, masing-masing pada tanggal 30 Juni 2005 dan 2004 (lihat Catatan 10, 16 dan 17).

Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:

2005 2004

Saldo awal periode 3.204.031.878 2.978.257.388

Perubahan selama periode berjalan

Pemulihan ( 16.341.659 ) -

Penambahan penyisihan - 4.092.530

Saldo akhir periode 3.187.690.219 2.982.349.918

(19)

Manajemen Perusahaan dan anak perusahaan berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu tersebut di atas cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.

6. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan dan anak perusahaan melakukan transaksi keuangan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, di mana transaksi-transaksi tersebut merupakan pembebanan biaya dan pinjaman modal kerja tanpa bunga dan tidak ditentukan tanggal pembayarannya.

2005 2004 Hutang Lain-lain PT Ciputra Corpora 54.103.797.225 54.103.797.225 PT Apratima Sejahtera 14.867.657.234 12.934.020.418 Jumlah 68.971.454.459 67.037.817.643

Persentase hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah kewajiban sebesar 1,5% dan 1,5% masing-masing pada tanggal 30 Juni 2005 dan 2004.

7. PERSEDIAAN

Persediaan terdiri dari:

2005 2004

Kavling tanah 2.345.269.105.134 1.931.278.595.579

Rumah tinggal dan ruko dalam pembangunan 135.404.905.331 129.289.120.298 Rumah tinggal dan ruko yang telah selesai 3.148.633.502 2.922.854.726 Makanan, minuman dan persediaan lainnya 2.862.505.612 2.641.659.394

Jumlah 2.486.685.149.579 2.066.132.229.997

Persediaan kavling tanah merupakan tanah seluas sekitar 1.032 ha dan 958 ha, masing-masing pada tanggal 30 Juni 2005 dan 2004.

Bunga yang dikapitalisasi dalam akun persediaan kavling tanah adalah sebesar Rp 3.429.744.213 dan Rp 18.266.121.322, masing-masing untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2005 dan 2004. Saldo akumulasi bersih bunga dan rugi selisih kurs yang dikapitalisasi masing-masing sebesar Rp 850.809.597.168 dan Rp 774.948.345.304 pada tanggal 30 Juni 2005 dan 2004, yang termasuk dalam nilai persediaan kavling tanah.

Pada tanggal 30 Juni 2005 tanah seluas sekitar 564 hektar (33%) dari seluruh persediaan kavling tanah dan tanah yang belum dikembangkan digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan hutang bank dan hutang obligasi (lihat Catatan 10 dan 17).

8. TANAH YANG BELUM DIKEMBANGKAN

Akun ini merupakan tanah seluas masing-masing sekitar 685 hektar dan 740 hektar, yang dimiliki oleh Perusahaan dan anak perusahaan pada tanggal 30 Juni 2005 dan 2004 untuk dikembangkan pada masa mendatang. Pada saat dimulainya pengembangan dan pembangunan infrastruktur, nilai tanah tersebut akan dipindahkan ke akun persediaan kavling tanah atau ke akun aktiva tetap untuk bagian di mana akan dibangun pusat niaga dan hotel. Tanah milik anak perusahaan tertentu di atas digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan hutang bank dan hutang obligasi (lihat Catatan 10 dan 17).

(20)

Bunga yang dikapitalisasi dalam akun tanah yang belum dikembangkan sebesar Rp 2.024.171.902 dan Rp 9.464.540.320 masing-masing untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2005 dan 2004. Saldo akumulasi bersih bunga dan rugi selisih kurs yang dikapitalisasi masing-masing sebesar Rp 581.896.914.913 dan Rp 680.862.708.281 pada tanggal 30 Juni 2005 dan 2004, yang termasuk dalam nilai tanah yang belum dikembangkan.

9. AKTIVA TETAP

Aktiva tetap terdiri dari:

2005

Penambahan/ Pengurangan/

Saldo Awal Penyesuaian Penyesuaian Saldo Akhir

Biaya Perolehan

Pemilikan langsung

Hak atas tanah 54.820.543.986 27.014.472 - 54.847.558.458 Bangunan dan prasarana 730.978.126.860 90.699.106.177 - 821.677.233.037

Lapangan golf 44.000.225.552 - - 44.000.225.552

Peralatan dan perabot 65.653.295.277 8.901.479.796 - 74.554.775.073 Kendaraan bermotor 8.923.138.898 211.432.405 - 9.134.571.303 Peralatan proyek dan golf 8.153.012.086 172.278.371 957.415.854 7.367.874.603

912.528.342.659 100.011.311.221 957.415.854 1.011.582.238.026

Sewa guna usaha

Bangunan pusat niaga 89.086.644.082 - 89.086.644.082 - Aktiva dalam penyelesaian

Bangunan dan prasarana 165.583.768.344 4.620.133.802 - 170.203.902.146

Jumlah 1.167.198.755.085 104.631.445.0223 90.044.059.936 1.181.786.140.172

Akumulasi Penyusutan

Pemilikan langsung

Bangunan dan prasarana 181.787.524.091 30.764.979.703 - 212.552.503.794 Lapangan golf 18.689.378.564 916.671.368 - 19.606.049.932 Peralatan dan perabot 41.847.580.408 5.265.291.052 - 47.112.871.460 Kendaraan bermotor 6.182.638.324 - 957.415.854 5.225.222.470 Peralatan proyek dan golf 6.872.881.184 59.233.947 - 6.932.115.131

225.380.002.571 37.006.176.070 957.415.854 291.428.762.787

Sewa guna usaha

Bangunan pusat niaga 17.817.328.811 - 17.817.328.811 -

Jumlah 273.197.331.382 37.006.176.070 18.774.744.665 291.428.762.787 Nilai Buku 894.001.423.703 890.357.377.385 2004 Penambahan/ Pengurangan/

Saldo Awal Penyesuaian Penyesuaian Saldo Akhir

Biaya Perolehan

Pemilikan langsung

Hak atas tanah 54.810.438.171 - - 54.810.438.171 Bangunan dan prasarana 725.043.821.785 3.052.200.835 - 728.096.022.620 Lapangan golf 43.962.130.762 24.794.790 - 43.986.925.552 Peralatan dan perabot 52.776.175.076 2.276.616.373 - 55.052.791.449 Kendaraan bermotor 8.137.586.233 591.122.938 457.936.510 8.270.772.661 Peralatan proyek dan golf 10.080.692.026 3.823.357.783 - 13.904.049.809

894.810.844.053 9.768.092.719 457.936.510 904.121.000.262

Sewa guna usaha

Bangunan pusat niaga 89.086.644.082 - - 89.086.644.082 Aktiva dalam penyelesaian

Bangunan dan prasarana 153.710.891.506 5.282.511.788 - 158.993.403.294

Jumlah 1.137.608.379.641 15.050.604.507 457.936.510 1.152.201.047.638

(21)

2004

Penambahan/ Pengurangan/

Saldo Awal Penyesuaian Penyesuaian Saldo Akhir

Akumulasi Penyusutan

Pemilikan langsung

Bangunan dan prasarana 159.847.347.292 11.017.386.978 - 170.864.734.270 Lapangan golf 16.489.937.337 1.099.435.589 - 17.589.372.926 Peralatan dan perabot 35.794.334.484 4.338.244.901 - 40.132.579.385 Kendaraan bermotor 5.697.450.776 - 457.936.510 5.239.514.266 Peralatan proyek dan golf 6.521.705.234 129.528.697 - 6.651.233.931

224.350.775.123 16.584.596.165 457.936.510 240.477.434.778

Sewa guna usaha

Bangunan pusat niaga 15.590.162.711 1.113.583.049 - 16.703.745.760

Jumlah 239.940.937.834 17.698.179.214 457.936.510 257.181.180.538

Nilai Buku 897.667.441.807 895.019.867.100

Hak atas tanah di atas seluas sekitar 360,32 hektar adalah berupa Hak Guna Bangunan (HGB) atas nama Perusahaan dan anak perusahaan yang akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2010 sampai dengan tahun 2024. HGB tersebut dapat diperpanjang pada saat berakhirnya hak tersebut.

Aktiva dalam penyelesaian merupakan akumulasi biaya pembangunan proyek Mal dan Hotel di Jakarta serta proyek Water Park di Surabaya, yang persentase penyelesaiannya sekitar 5% dan 80%. Khusus untuk proyek Mal dan Hotel di Jakarta telah ditunda pembangunannya sejak tahun 1999.

Penyusutan yang dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2005 dan 2004 masing-masing sebesar Rp 15.974.044.067 dan Rp 14.923.948.944. Pada tanggal 30 Juni 2005, nilai buku aktiva tetap sebesar Rp 678.621.798.255 (76%) berupa hak atas tanah, bangunan dan prasarana, lapangan golf, peralatan golf digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan hutang bank dan hutang obligasi (lihat Catatan 10 dan 17).

Aktiva tetap, selain hak atas tanah dan lapangan golf, diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sekitar US$ 226.402.500 dan Rp 136.783.783.500 pada tanggal 30 Juni 2005. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aktiva yang dipertanggungkan.

10. HUTANG BANK

Akun ini terdiri dari hutang yang diperoleh dari:

2005 2004

Mata uang Rupiah

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 167.000.000.000 184.000.000.000 Hutang Sindikasi

• PT Ciputra Semarang (CSM) 91.178.789.860 -

• PT Ciputra Surya (CS) 28.300.000.000 110.000.000.000 PT Bank Tabungan Negara (Persero) 33.612.240.000 38.894.760.000

Sub-jumlah 320.091.029.860 332.894.760.000

(22)

2005 2004

Mata uang US Dolar

Societe’ Generale Asia Limited, Singapura

(US$ 25.000.000) 211.625.000.000 235.375.000.000

Hutang sindikasi – CSM

• Hutang berjangka US$ 2.976.640 - 28.025.065.600

• Hutang jangka panjang dengan opsi

- Pokok US$ 4.400.000 - 41.426.000.000

- Bunga ditangguhkan US$ 1.041.480 - 9.805.534.200

Sub-jumlah 211.625.000.000 314.631.599.800

Jumlah 531.716.029.860 647.526.359.800

a. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Pada tanggal 23 Agustus 2002, PT Ciputra Sentra (CSN), anak perusahaan, memperoleh kredit investasi dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar Rp 200.000.000.000 dengan tingkat bunga 19,5% per tahun untuk bulan pertama dan selanjutnya disesuaikan dengan tingkat bunga yang berlaku. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2009.

Pinjaman ini dijamin dengan tanah, persediaan dan piutang usaha pusat niaga dan hotel milik CSN (lihat Catatan 5, 7 dan 9). Pinjaman ini digunakan oleh CSN untuk melunasi hutangnya kepada Morgan Stanley Emerging Markets, Inc. Pembayaran pinjaman dilakukan secara triwulan.

Jadwal pembayaran pinjaman ini adalah sebagai berikut:

Jumlah Tahun Pembayaran 2003 10.000.000.000 2004 12.000.000.000 2005 22.000.000.000 2006 26.000.000.000 2007 28.000.000.000 2008 44.000.000.000 2009 58.000.000.000 Jumlah 200.000.000.000

b. Hutang Sindikasi Rupiah – CSM

Pada tanggal 20 Desember 2004, CSM, anak perusahaan, memperoleh pinjaman berupa kredit sindikasi dari PT Bank Bukopin (Bukopin) dan PT Bank Central Asia Tbk (BCA), dengan Bukopin bertindak sebagai agen. Plafon pinjaman dari masing-masing bank maksimum sebesar Rp 50.000.000.000, sehingga jumlah plafon pinjaman ini maksimum sebesar Rp 100.000.000.000. Pinjaman ini digunakan untuk melunasi (refinancing) hutang sindikasi yang lama dan hutang sewa guna usaha (lihat point f di bawah dan Catatan 16).

Jangka waktu pinjaman 4,5 tahun atau sampai dengan 20 Juni 2009, dengan tingkat bunga 11% per tahun yang berlaku tetap selama 6 (enam) bulan pertama dan selanjutnya akan ditinjau setiap bulan. Pembayaran pokok dan bunga dilakukan triwulanan.

(23)

Periode pembayaran angsuran pokok adalah sebagai berikut:

Persentase Terhadap

Periode Total Fasilitas

2005 10,50% 2006 23,50% 2007 28,00% 2008 31,00% 2009 7,00% Jumlah 100,00%

Pinjaman ini dijaminkan dengan hak atas tanah milik CSM seluas 16.453 m2 yang berlokasi di Desa Pekunden, Semarang, Jawa Tengah, berikut bangunan dan harta tidak bergerak yang dikenal sebagai bangunan mal dan hotel Ciputra Semarang, jaminan fidusia atas piutang kepada pihak ketiga dan jaminan pribadi Tn. Cakra Ciputra.

c. Hutang Sindikasi – CS

Pada tanggal 19 Juni 2003, CS, anak perusahaan, memperoleh pinjaman berupa fasilitas kredit sindikasi. Pinjaman tersebut digunakan untuk membiayai kembali pembiayaan rumah dan sarana/fasilitas perumahan yang telah dibiayai dengan obligasi CS. Rincian pinjaman masing-masing adalah sebagai berikut:

Plafon 2005 2004

Bukopin 45.000.000.000 11.563.850.000 41.800.000.000 PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk (BNI) 45.000.000.000 11.563.850.000 41.800.000.000 BCA 20.000.000.000 5.172.300.000 18.400.000.000

PT Bank Bumiputera Tbk (“Bumiputera”) 10.000.000.000 - 8.000.000.000

Jumlah 120.000.000.000 28.300.000.000 110.000.000.000

Bukopin dan BNI masing-masing bertindak sebagai agen fasilitas dan agen penjamin. Fasilitas kredit sindikasi ini akan jatuh tempo pada bulan Juni 2006 (untuk Bumiputera) dan bulan Juni 2008 (untuk Bukopin, BNI dan BCA). Pada tahun 2005, bagian hutang untuk Bumiputera telah dilunasi melalui pembayaran yang dipercepat oleh Perusahaan.

Pinjaman ini dijamin dengan tanah yang belum dikembangkan dan aktiva tetap tertentu milik CS dan anak perusahaan CS (lihat Catatan 8 dan 9), serta pendapatan yang akan diterima dari pembeli berdasarkan surat pemesanan tanah dan/atau tanah dan bangunan yang dibuat antara CS dan perusahaan anak dengan pembeli (future collection). Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 17,92% per tahun pada bulan pertama dan selanjutnya disesuaikan dengan tingkat bunga yang berlaku.

d. PT Bank Tabungan Negara (Persero)

Pada tanggal 27 Desember 2002, PT Ciputra Residence (CR), anak perusahaan, memperoleh kredit modal kerja dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) (BTN) sebesar Rp 46.500.000.000 dengan tingkat bunga sebesar 19,5% per tahun untuk bulan pertama dan selanjutnya disesuaikan dengan tingkat bunga yang berlaku. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada April 2009. Atas pinjaman ini CR memberikan jaminan berupa tanah dengan Hak Guna Bangunan yang terletak di Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang seluas 124,4 hektar (lihat Catatan 7).

(24)

e. Societe’ Generale Asia Limited, Singapura

Pada tahun 1996, Ciputra Development International Finance B.V. (CDIF), Amsterdam, Belanda, anak perusahaan, menerbitkan “Transferable Loan Certificate Facility” sebesar US$ 25.000.000 yang diatur oleh PT Bank Indonesia Raya Tbk (BBKU), cabang Cook Islands, dan Societe’ Generale Asia Limited (SGAL), Singapura, dengan SGAL bertindak sebagai agen (lihat catatan 25d). Pinjaman ini harus dibayar kembali sebesar nilai pokok setelah jangka waktu 3 (tiga) tahun dan dikenakan bunga tahunan sebesar 1,90% di atas LIBOR untuk 18 bulan pertama dan 2,25% di atas LIBOR untuk 18 bulan berikutnya yang dibayar di muka setiap tengah tahunan. SGAL mempunyai opsi untuk meminta pembayaran kembali pinjaman ini lebih cepat, apabila CDIF tidak memenuhi persyaratan pinjaman yang ditentukan. Pinjaman ini dijamin oleh Perusahaan, CSN, CS, CR, PT Candrasa Pranaguna, PT Cakrawala Respati, PT Cakradigdaya Lokaraya dan CSM, anak-anak perusahaan.

Pinjaman ini kemudian dipinjamkan kepada PT Sarananeka Indahpancar, anak perusahaan, dengan persyaratan yang sama dengan yang dikenakan kepada CDIF.

Di bulan Pebruari 1998, SGAL telah meminta pembayaran kembali pokok pinjaman beserta bunga dan dendanya. Saat ini penyelesaian atas pinjaman tersebut adalah sesuai dengan isi Rencana Perdamaian yang telah disahkan oleh Pengadilan Niaga (lihat Catatan 26).

f. Hutang Sindikasi US Dolar - CSM

Hutang sindikasi ini mulanya berasal dari pinjaman sindikasi yang diperoleh CSM dari PDFCI bersama dengan 10 (sepuluh) bank swasta lainnya yang kemudian bagian PDFCI dialihkan kepada BPPN dan terakhir dialihkan ke Gracestar Group (Mauritius) Ltd. (Gracestar) pada tahun 2002.

- Hutang berjangka

Berdasarkan perjanjian restrukturisasi hutang tanggal 28 Nopember 2002 antara CSM dengan Gracestar, hutang yang dicatat CSM sebagai hutang berjangka menjadi sebesar US$ 3.301.640,02 yang merupakan sindikasi antara Gracestar, Bank NISP, Bank Ekonomi, Bank Interpacific dan Bank Indovest dengan jangka waktu pinjaman 9,5 tahun terhitung sejak tanggal 1 Juli 2001 sampai dengan 31 Desember 2010 dan tingkat suku bunga sebesar SIBOR + 3,5%. Pembayaran hutang dan bunga triwulan dimulai Desember 2002.

- Hutang jangka panjang dengan opsi

Berdasarkan perjanjian kredit jangka panjang dengan opsi tanggal 28 Nopember 2002 antara CSM dengan Gracestar, hutang yang dicatat CSM sebagai hutang jangka panjang dengan opsi menjadi sebesar US$ 5.650.000 yang merupakan sindikasi antara Gracestar, Bank NISP, Bank Ekonomi, Bank Indovest dan Bank Interpacific dengan jangka waktu pinjaman 9,5 tahun terhitung sejak 1 Juli 2001 sampai dengan 31 Desember 2010 dan tingkat suku bunga sebesar 9%. Bunga dibayarkan setiap triwulan, dengan ketentuan pada tahun I - VIII bunga sebesar 1% harus dibayar tunai sedangkan sisanya yaitu 8% dikapitalisasi dan sisanya wajib dibayar pada saat jatuh tempo. Pada periode selanjutnya bunga sebesar 9% wajib dibayar tunai.

Kedua pinjaman tersebut di atas telah dilunasi pada tanggal 24 Desember 2004 (lihat point b di atas).

11. WESEL BAYAR

Pada tahun 1995, Ciputra Development International Finance B.V. (CDIF), Amsterdam, Belanda, anak perusahaan, menerbitkan “Guaranteed Floating Rate Notes Due 2000” (Wesel) dengan nilai keseluruhan sebesar US$ 100.000.000 (lihat catatan 25c). Wesel ini harus dibayar kembali sebesar nilai pokok pada tanggal pembayaran bunga terakhir yang jatuh tempo pada bulan Juli 2000 dan dikenakan bunga tahunan sebesar 2,3% di atas LIBOR yang dibayar di muka setiap tengah tahunan. Wesel tersebut dijamin oleh Perusahaan dan PT Ciputra Sentra, PT Ciputra Semarang, PT.Ciputra Residence, PT Ciputra Surya Tbk, PT Candrasa Pranaguna, PT Cakradigdaya Lokaraya dan PT.Cakrawala Respati, anak-anak perusahaan, sebagai Cross-Guarantor.

(25)

Wesel ini telah dicatatkan di Bursa Efek Singapura dan Luxemburg.

Sehubungan dengan penerbitan Wesel tersebut, Perusahaan sebagai penjamin, juga menerbitkan 400 (empat ratus) opsi put dimana pemegang opsi put tersebut dapat meminta Perusahaan untuk membeli kembali Wesel tersebut sebesar nilai nominal pada tanggal pembayaran bunga yang keenam, yaitu pada bulan Juli 1998. Dalam bulan Januari 1998, pemegang opsi put telah melaksanakan hak pembelian kembali Wesel tersebut beserta bunganya yang telah jatuh tempo.

Dalam Rapat Umum Pemegang Wesel yang diselenggarakan pada tanggal 11 Juni 2004, para pemegang Wesel telah menyetujui beberapa hal, antara lain, menyetujui rencana penyelesaian hutang Wesel yang diajukan oleh Perusahaan, dan pembentukan Steering Committee yang akan mewakili para pemegang Wesel sehubungan dengan rencana penyelesaian hutang tersebut.

Saat ini penyelesaian atas hutang Wesel tersebut adalah sesuai dengan isi Rencana Perdamaian yang telah disahkan oleh Pengadilan Niaga (lihat Catatan 26).

12. HUTANG LAIN-LAIN

Akun ini terdiri:

2005 2004

Kewajiban bersyarat (swap)

(US$ 32.000.000) 270.880.000.000 301.280.000.000

Hutang pembatalan investasi • Hillview Enterprises Inc. -

eks NTUC (US$ 23.127.590) 195.775.049.350 217.746.259.850 • Marco Polo Capital Ltd. -

eks Pyrite Pte., Ltd. (US$ 1.155.748) 9.783.406.820 10.881.367.420

Jaminan penyewa 21.667.733.075 17.043.499.433

Hutang dividen 17.833.670.910 14.861.274.903

Key Dynamic Resources Ltd. - 127.815.336.350

Gracestar Group Corporation Ltd. - 25.613.553.871

Lain-lain 29.296.150.268 11.849.526.087

Jumlah 545.236.010.423 727.090.817.914

a. Kewajiban Bersyarat (swap).

Pada tahun 1996, Perusahaan mengadakan Perjanjian Swap Rupiah dan tingkat bunga dengan Bankers Trust International Plc., (BTI), London, sehubungan dengan antisipasi atas perubahan nilai Rupiah dan tingkat bunga atas Obligasi CD sebesar Rp 150 miliar. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan setuju untuk menerima Rp 117,15 miliar dan membayar US$ 50 juta yang jatuh tempo pada tanggal 6 Agustus 2001. Perusahaan juga setuju untuk menerima bunga tahunan dengan tingkat tetap atas hutang Obligasi CD sebesar 18,75% dan membayar bunga dengan tingkat mengambang dalam Dolar Amerika Serikat sebesar 2,78% di atas LIBOR, dengan tanggal jatuh tempo yang sama dengan tanggal pembayaran bunga Obligasi CD tersebut.

Pada tahun 2000, BTI dan Perusahaan sepakat untuk menghentikan Perjanjian Swap ini dan setuju bahwa kewajiban Perusahaan kepada BTI sebesar US$ 32.000.000. Apabila kewajiban tersebut belum dilunasi oleh Perusahaan sampai dengan tanggal 13 Desember 2000, maka kewajiban tersebut dikenakan bunga sampai dengan dilunasinya seluruh kewajiban tersebut.

Berdasarkan Debt Sale and Purchase Agreement (SPA) tanggal 30 Maret 2005, BTI telah mengalihkan kewajiban tersebut kepada Hilliview Enterprises Inc. (Hilliview).

Saat ini penyelesaian atas kewajiban tersebut adalah sesuai dengan isi Rencana Perdamaian yang telah disahkan oleh Pengadilan Niaga (lihat Catatan 26).

(26)

b. Hutang Pembatalan Investasi

Pada tahun 1997, Perusahaan mengadakan perjanjian pembelian saham dengan NTUC Income International Pte., Ltd. (NII), Singapura, dan Pyrite Pte., Ltd. (Pyrite), Singapura, atas saham PT Ciputra Adigraha (CAG), anak perusahaan, masing-masing sejumlah 19.000.000 saham dan 9.500.000 saham, dengan harga masing-masing sebesar US$ 23.127.590 dan US$ 10.826.123,50. Sampai dengan 30 Juni 2005, uang muka yang diterima dari NII dan Pyrite sebesar US$ 23.127.590 dan US$ 1.155.748.

Berdasarkan SPA tertanggal 5 Nopember 2003, Pyrite Pte. Ltd. mengalihkan hak pembelian saham CAG kepada PT Samuel Financindo Advisory, yang selanjutnya juga telah mengalihkannya ke Marco Polo Capital Ltd. pada tanggal 25 Juni 2004.

Berdasarkan SPA tanggal 30 Maret 2005, NII telah mengalihkan hak pembelian saham CAG kepada Hilliview.

Saat ini penyelesaian atas kewajiban tersebut adalah sesuai dengan isi Rencana Perdamaian yang telah disahkan oleh Pengadilan Niaga (lihat Catatan 26).

c. Jaminan penyewa

Akun ini merupakan uang jaminan atas sewa ruangan pusat niaga (mal). Uang jaminan ini akan dikembalikan pada saat masa sewa berakhir dan tidak diperpanjang lagi.

d. Dividen

Merupakan hutang dividen yang akan dibagikan oleh PT Ciputra Surya Tbk, anak perusahaan, kepada pemegang saham minoritas.

e. Key Dynamic Resources Ltd.

Pada tahun 2004, pinjaman ini merupakan hutang PT Subursejahtera Agungabadi (SSAA), anak perusahaan, dalam rangka refinancing hutang jangka panjang kepada Morgan Stanley Emerging Markets, Inc. (MSEM), New York, yang selanjutnya dialihkan kepada Key Dynamic Resources Ltd. (KDRL) pada tanggal 27 Nopember 2002. Pinjaman ini dikenakan bunga 18% per tahun.

Pinjaman ini telah dikonversi sebagai modal SSAA pada tanggal 18 Agustus 2004 (lihat point f dibawah).

f. Gracestar Group Corporation.

Pada tahun 2004, pinjaman ini merupakan pengalihan hutang SSAA dari BPPN - eks Bank BCA sesuai dengan Pemberitahuan Pengalihan Perjanjian tanggal 7 Nopember 2002. Pinjaman ini dikenakan bunga 18% per tahun.

Pada tanggal 5 Mei 2004, SSAA telah menandatangani Conditional Settlement Agreement (CSA) untuk menyelesaikan hutang kepada para krediturnya.

Rincian hutang yang akan diselesaikan adalah sebagai berikut:

Hutang Pokok

Kreditur (Rp)

Key Dynamic Resources Limited (lihat point e di atas) 127.815.336.350 Gracestar Group Corporation 25.613.553.871 PT Ciputra Development (Perusahaan) 53.025.229.707

Jumlah 206.454.119.928

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembelajaran berbasis proyek dipadu metode pemecahan ma- salah terhadap keterampilan berpikir kreatif

Berdasarkan uraian dalam latar belakang maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: apakah penerpan metode Make A Match yang dikombinasikan dengan teori

Akan lebih baik apabila ditampilkan informasi lebih banyak lagi misalnya menu-menu andalan dari setiap restoran dan bar atau chef yang bekerja di hotel karena bisa menjadi daya

• Implementasi pengendalian karies dengan metode ART dalam pelayanan kesehatan gigi dan mulut tergantung pada ketersediaan instrumen ART dan ketersediaan glass ionomer viskositas

Pada perayaan hari besar tradisi China di Yogyakarta, bukan hanya tokoh - tokoh dan warga Tionghoa biasa yang terlibat melainkan juga orang – orang non Tionghoa, baik

Penguasaan kompetensi profesional konselor terbentuk melalui latihan menerapkan kompetensi akademik dalam bidang bimbingan dan konseling yang telah dikuasai itu

Buku ini merupakan penjabaran dari hal-hal yang harus dilakukan siswa untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.. Sesuai dengan pendekatan Kurikulum 2013, siswa diajak berani untuk

Jadi dalam paru-paru terjadi pertukaran zat antara oksigen yang ditarik dari udara masuk ke dalam darah dan CO2 dikeluarkan dari darah secara osmosis.. Seterusnya CO2 akan