• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menjaga Kestabilan Frekuensi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Menjaga Kestabilan Frekuensi"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

Bab I

Bab I mengemengenai nai PendahPendahuluan ini uluan ini mengumenguraikaraikan n kondikondisi si penypenyediaan tenaga ediaan tenaga listrilistrik k beserbesertata  beberapa

 beberapa permasalahan permasalahan yang yang terkait terkait dengan dengan stabilisasi stabilisasi frekuensi frekuensi untuk untuk menjaga menjaga mutu mutu penyediaanpenyediaan tenaga listrik. Pembahasan diawali dengan menguraikan peran penting dari tenaga listrik, kebijakan tenaga listrik. Pembahasan diawali dengan menguraikan peran penting dari tenaga listrik, kebijakan yang ada, dan permasalahan yang terkait dengan tuntutan peningkatan efisiensi

yang ada, dan permasalahan yang terkait dengan tuntutan peningkatan efisiensi produksi. Selanjutnya,produksi. Selanjutnya, secara ringkas akan diuraikan tentang perumusan masalah

secara ringkas akan diuraikan tentang perumusan masalah dan tujuan disusunnya makalah ini.dan tujuan disusunnya makalah ini. 1

1..11.. LLaattaar r BBeellaakkaanngg

Pada era globalisasi seperti saat ini, listrik merupakan kebutuhan primer bagi seluruh Pada era globalisasi seperti saat ini, listrik merupakan kebutuhan primer bagi seluruh umat manusia. Hampir semua aspek kehidupan yang melibatkan manusia ditunjang dengan umat manusia. Hampir semua aspek kehidupan yang melibatkan manusia ditunjang dengan ener

energi gi listriklistrik. . Mulai dari Mulai dari penerpeneranganangan, , pemanpemanas, as, pendpendingin, telekomuningin, telekomunikasi, hingga ikasi, hingga mediamedia informasi dengan teknologi yang mumpuni.

informasi dengan teknologi yang mumpuni.

Pada dasarnya, energi listrik dibangkitkan oleh pembangkit dengan generator sebagai Pada dasarnya, energi listrik dibangkitkan oleh pembangkit dengan generator sebagai  perangkat

 perangkat utamanya. utamanya. enerator enerator berfungsi berfungsi mengubah mengubah energi energi mekanik mekanik menjadi menjadi energi energi listrik.listrik. Selanjutnya energi listrik yang telah dibangkitkan tersebut ditransmisikan dan didistribusikan Selanjutnya energi listrik yang telah dibangkitkan tersebut ditransmisikan dan didistribusikan kepada pengguna energi listrik untuk dikonsumsi.

kepada pengguna energi listrik untuk dikonsumsi.

!nergi listrik sebagai kebutuhan primer manusia harus digunakan secara bijaksana, !nergi listrik sebagai kebutuhan primer manusia harus digunakan secara bijaksana,  produktif,

 produktif, dan dan efisien efisien agar agar energi energi dapat dapat dikonsumsi dikonsumsi secara secara merata merata oleh oleh seluruh seluruh penghuni penghuni didi muka bumi. "amun persoalan kerapkali muncul ketika terdapat gangguan#gangguan yang muka bumi. "amun persoalan kerapkali muncul ketika terdapat gangguan#gangguan yang menghalangi tersampaikannya energi listrik dengan baik dan sesuai porsinya. Hal tersebut menghalangi tersampaikannya energi listrik dengan baik dan sesuai porsinya. Hal tersebut dapat terjadi karena

dapat terjadi karena proseproses s penypenyampaian energi listrik dari ampaian energi listrik dari pembapembangkitngkitan an ke ke konsumkonsumenen menggunakan beberapa perantara yang memiliki rugi#rugi.

menggunakan beberapa perantara yang memiliki rugi#rugi. $e

$erdapardapat t beberbeberapa apa aspek sebagai aspek sebagai syarat tersampaiksyarat tersampaikannyannya a energenergi i listrik dengan listrik dengan baik baik  dan efisien. Salah satunya adalah besar frekuensi energi listrik yang memiliki batas#batas dan efisien. Salah satunya adalah besar frekuensi energi listrik yang memiliki batas#batas tertentu, diamana P%" sebagai institusi resmi dalam bidang energi listrik memiliki kewajiban tertentu, diamana P%" sebagai institusi resmi dalam bidang energi listrik memiliki kewajiban untuk mengupayakan agar besar frekuensi dari pembangkit hingga konsumen sesuai standar. untuk mengupayakan agar besar frekuensi dari pembangkit hingga konsumen sesuai standar. Maka dari itu, pada makalah ini penyusun akan memberikan sedikit penjelasan mengenai Maka dari itu, pada makalah ini penyusun akan memberikan sedikit penjelasan mengenai upaya stabilisasi frekuensi guna

upaya stabilisasi frekuensi guna penyediaan energi listrik yang optimal, produktif, dan efisien,penyediaan energi listrik yang optimal, produktif, dan efisien,

1

1..22.. TTuujjuuaann &.

&. MenMengetgetahuahui fui fungsngsi frei frekuekuensi pnsi pada ada SistSistem $em $enenaga %aga %istristrik.ik. '.

'. MenMengetgetahuahui i penypenyebaebab b ketketidaidakstakstabilbilan an frefrekuekuensinsi.. (.

(. MenMengetgetahuahui cai cara mra menstenstailailkan kan frefrekuekuensi dnsi dari sari sisi gisi geneeneratrator or 

1

1..33.. RRuummuussaan n MMaassaallaahh &.

&. )pa y)pa yang dimang dimaksud aksud dengadengan frekn frekuensi uensi pada Sipada Sistem $stem $enenaga %iaga %istrik*strik* '.

(2)

BAB II

PEMBAHAAN

2. 1. !rekuens" Pa#a "stem Tenaga L"str"k 

Pada Sistem $enaga %istrik, frekuensi merupakan indikator dari keseimbangan antara daya yang dibangkitkan dengan total beban sistem. +rekuensi ini diperoleh dari kombinasi  jumlah putaran dan jumlah kutub listrik pada generator di pembangkit listrik.

(3)

Mengacu pada Saturan Interansional SI-, satuan frekuensi adalah  Hertz , yaitu jumlah siklus perdetik. "ama ini diberikan sebagai penghargaan kepada Heinrich. Hert/ atas kontribusinya pada bidang gelombang elektromagnetik.

+rekuensi sistem akan turun bila terjadi kekurangan pembangkitan atau kelebihan beban. Penurunan frekuensi yang besar dapat mengakibatkan kegagalan#kegagalan unit#unit  pembangkita secara beruntun yang menyebabkan kegagalan sistem secara total. Pelepasan sebagian beban secara otomatis dengan menggunakan rele frekuensi  under frequency relay-dapat mencegah penurunan frekuensi dan mengembalikannya ke kondisi frekuensi yang normal. 0engan semakin berkembangnya sistem tenaga listrik dan dengan adanya  pembangkit#pembangkit baru yang masuk dalam sistem interkoneksi, maka penyetelan rele

frekuensi sudah perlu ditinjau kembali. 2. 2. $esta%"lan !rekuens"

Salah satu karakteristik pada sistem tenaga listrik yang sangat penting untuk dijaga kestabilannya adalah frekuensi. Pentingnya menjaga frekuensi berkaitan erat dengan upaya untuk menyediakan sumber energi yang berkualitas bagi konsumen. Pasokan energi dengan frekuensi yang berkualitas baik akan menhindarkan peralatan konsumen dari kerusakan umumnya alat hanya dirancang untuk dapat bekerja secara optimal pada batasan frekuensi tertentu saja # 12 s.d 32 H/-.

Pengendalian frekuensi tidak semata untuk memuaskan pelanggan semata, tindakan ini  juga bertujuan untuk menjaga kestabilan sistem. Bagaimanakah hubungan antara frekuensi

dan kestabilan sistem* Beberapa baris tulisan berikut mungkin dapat menjelaskan hal ini. Pertama kita lihat hubungan antara torsi mekanik $m-, torsi elektrik $e-, jumlah total

moment inersia dari rotor 4-, dan percepatan angular dari rotor

0ari rumus diatas terlihat bahwa ketika 5

a. $orsi mekanik 6 torsi elektrik maka $a62 yang berarti pula tidak ada percepatan yang dialami oleh rotor. 7arena tidak ada percepatan, maka rotor berputar pada kecepatan yang tetap sehingga mengahasilkan tegangan dengan frekuensi yang konstan. 7eadaan ini terjadi ketika tercapai keseimbangan antara jumlah energi yang dibangkitkan dengan energi yang diserap beban.

(4)

 b. $m 8 $e maka tercipta kelebihan torsi sebesar $a yang menyebabkan timbulnya

 percepatan rotor sebesar sehingga frekuensi tegangan yang dibangkitkan naik  sampai tercapai nilai tertentu dan tercipta keseimbangan baru antara $m dan $e.

c. $m 9 $e maka tercipta kekurangan torsi sebesar $a yang menyebabkan timbulnya

 perlambatan rotor sebesar sehingga frekuensi tegangan yang dibangkitkan turun sampai tercapai nilai tertentu di titik B dan tercipta keseimbangan baru antara $m dan $e.

Ilustrasi gambar dibawah menunjukan bahwa ketidakseimbangan antara pembangkitan dan beban akan menyebabkan frekuensi bergeser dari nilai normalnya. 0alam hal ini ketika Pembangkitan 8 beban maka frekuensi sistem akan 8 12 H/, begitu pula sebaliknya. :leh karena itu perlu selalu dijaga keadaan yang seimbang antara pembangkitan dan beban agar  tercipta frekuensi sitem yang normal 12 H/.

Penanganan ketika tejadi keadaan dimana frekuensi 9 12 H/ dapat dilakukan dengan cara5

&. Menambahkan jumlah total energi yang di suplai ke sistem melalui cara menambah unit  pembangkit yang bekerja.

'. Memanfaatkan fasilitas %+; load +re<uency ;ontrol-=); yang mengendalikan  putaran generator sesuai dengan fluktuasi beban. 7etika beban besar makan ); akan memberikan bahan bakar lebih banyak agar unit pembangkit dapat membangkitkan energi sesuai yang dibutuhkab oleh beban.

(. )pabila unit pembangkit sudah beroperasi maksimal, maka dengan terpaksa harus dilakukan pengurangan beban melalui manual load shedding  pembuangan beban-ataupun melaui relai >+ yang bekerja ketika frekuensi sistem berada dibawah nilai settingnya.

(5)

2. 3. Menjaga $esta%"lan !rekuens" &a#a "s" 'enerat(r

Pasokan listrik ke beban dimulai dengan menghidupkan satu generator, kemudian secara sedikit demi sedikit beban dimasukkan sampai dengan kemampuan generator tersebut, selanjutnya menghidupkan lagi generator berikutnya dan memparalelkan dengan generator   pertama untuk memikul beban yang lebih besar lagi. Saat generator kedua diparalelkan dengan

generator pertama yang sudah memikul beban diharapkan terjadinya pembagian beban yang semula ditanggung generator pertama, sehingga terjadi kerjasama yang meringankan sebelum  beban#beban selanjutnya dimasukkan.

Seberapa besar pembagian beban yang ditanggung oleh masing#masing generator yang  bekerja paralel akan tergantung jumlah masukan bahan bakar dan udara untuk pembakaran mesin diesel, bila mesin penggerak utamanya diesel atau bila mesin#mesin penggeraknya lain maka tergantung dari jumlah debit- air ke turbin air, jumlah entalpi- uap=gas ke turbin uap=gas atau debit aliran udara ke mesin baling#baling.

4umlah masukan bahan bakar= udara, uap air= gas atau aliran udara ini diatur oleh  peralatan atau katup yang digerakkan go?ernor yang menerima sinyal dari perubahan frekuensi listrik yang stabil pada 12H/, yang eki?alen dengan perubahan putaran rpm- mesin  penggerak utama generator listrik. Bila beban listrik naik maka frekuensi akan turun, sehingga go?ernor harus memperbesar masukan  bahan bakar=udara, air, uap=gas atau aliran udara- ke mesin penggerak utama untuk menaikkan frekuensinya sampai dengan frekuensi listrik  kembali ke normalnya. Sebaliknya bila beban turun, go?ernor mesin#mesin pembangkit harus mengurangi masukan bahan bakar=udara, air, uap air=gas atau aliran udara ke mesin#mesin  penggerak sehingga putarannya turun sampai putaran normalnya atau frekuensinya kembali normal pada 12 H/. Bila tidak ada go?ernor maka mesin#mesin penggerak utama generator  akan mengalami o?erspeed bila beban turun mendadak atau akan mengalami o?erload bila  beban listrik naik.

o?ernor beroperasi pada mesin penggerak sehingga generator menghasilkan keluaran arus yang dapat diatur dari 2 persen sampai dengan &22 persen kemampuannya. 4adi masukan ke mesin penggerak sebanding dengan keluaran arus generatornya atau dengan kata lain  pengaturan go?ernor 2 persen sampai dengan &22 persen sebanding dengan arus generator 2  persen sampai dengan &22 persen pada tegangan dan frekuensi yang konstan.

o?ernor bekerja secara hidrolik=mekanis, sedangkan sinyal masukan dari keluaran arus generator berupa elektris, sehingga masukan ini perlu diubah ke mekanis dengan menggunakan elektric actuator untuk menggerakkan motor listrik yang menghasilkan gerakan mekanis yang diperlukan oleh go?ernor.

Pada beberapa generator yang beroperasi paralel, setelah sebelumnya disamakan tegangan, frekuensi, beda phasa dan urutan phasanya, perubahan beban listrik tidak akan dirasakan oleh masing#masing generator pada besaran tegangan dan frekuensinya selama  beban masih dibawah kapasitas total paralelnya, sehingga tegangan dan frekuensi ini tidak 

(6)

digunakan sebagai sumber sinyal bagi go?ernor.

>ntuk itu digunakan arus keluaran dari masing#masing generator sebagai sumber sinyal  pembagian beban sistem paralel generator#generator tersebut. Saat diparalelkan pembagian  beban generator belum seimbang=sebanding dengan kemampuan masing#masing generator. )lat pembagi beban generator dipasangkan pada masing#masing rangkaian keluaran generator, dan masing#masing alat pembagi beban tersebut dihubungkan secara paralel satu dengan  berikutnya dengan kabel untuk menjumlahkan sinyal arus keluaran masing#masing generator 

dan menjumlahkan sinyal kemampuan arus masing#masing generator.

)rus keluaran generator yang dideteksi oleh alat pembagi beban akan merupakan  petunjuk posisi go?ernor berapa persen , atau arus yang lewat berapa persen dari kemampuan generator. Hasil bagi dari penjumlahan arus yang dideteksi alat#alat pembagi beban dengan  jumlah arus kemampuan generator #generator yang beroperasi paralel dikalikan &22  persen -merupakan nilai posisi go?ernor yang harus dicapai oleh setiap mesin penggerak utama sehingga menghasilkan keluaran arus yang proprosional dan sesuai dengan kemampuan masing#masing generator.

Bila ukuran generator sama maka jumlah arus yang dideteksi oleh masing#masing alat  pembagi beban dibagi jumlah generator merupakan arus beban yang harus dihasilkan oleh generator setelah go?ernornya diubah oleh electric actuator yang menerima sinyal dari alat  pembagi beban sesaat setelah generator diparalelkan .

0alam prakteknya alat pembagi beban generator dipasang dengan bantuan komponen# komponen seperti berikut 5 trafo arus, trafo tegangan sebagai pencatu daya-, electric actuator,  potensiometer pengatur kecepatan dan saklar#saklar bantu.

$rafo arus berfungsi sebagai transducer arus keluaran generator sampai dengan sebesar  arus sinyal yang sesuai untuk alat pembagi beban generator biasanya maksimum 1 ) atau 6 &22 persen kemampuan maksimum generator-.

$rafo tegangan berfungsi sebagai sumber daya bagi alat pembagi beban, umumnya dengan tegangan &&2 @ );, 12 H/A dibantu adapter untuk keperluan tegangan 0;. !lectric actuator merupakan peralatan yang menerima sinyal dari alat pembagi beban sehingga mampu menggerakkan motor 0; di go?ernor sampai dengan arus keluaran generator mencapai yang diharapkan.

Potensiometer pengatur kecepatan adalah alat utama untuk mengatur frekuensi dan tegangan saat generator akan diparalelkan atau dalam proses sinkronisasi. $egangan umumnya sudah diatur oleh )@, sehingga naik turunnya tegangan hanya dipengaruhi oleh kecepatan  putaran mesin penggerak. Setelah generator dioperasikan paralelkan atau sudah sinkron

dengan yang telah beroperasi kemudian menutup Mccb generator, fungsi potensiometer   pengatur kecepatan ini diambil alih oleh alat pembagi beban generator. >ntuk lebih akuratnya  pengaturan kecepatan dalam proses sinkronisasi secara manual, biasanya terdapat  potensiometer pengatur halus dan potensiometer pengatur kasar.

(7)

 pemaralel generator- dengan mengatur tegangan dan frekuensi keluaran dari generator, kemudian mencocokan dengan tegangan dan frekuensi sistem yang sudah bekerja secara otomatis, setelah cocok memberikan sinyal penutupan ke Mccb generator sehingga bergabung dalam operasi paralel. >ntuk mencocokkan tegangan dan frekuensi dapat dilihat dalam satu  panel sinkron yang digunakan bersama untuk beberapa generator dimana masing#masing panel

generator mempunyai saklar sinkron disamping SPM#nya.

Setelah generator beroperasi secara paralel, generator#generator dengan alat pembagi  bebannya selalu merespon secara aktif segala tindakan penaikan atau penurunan beban listrik, sehingga masing#masing generator menanggung beban dengan prosentasi yang sama diukur  dari kemampuan masing#masing

BAB III

PENUTUP

3. 1. "m&ulan

&. +rekuensi merupakan indikator dari keseimbangan antara daya yang dibangkitkan dengan total beban sistem.

'. $erdapat beberapa cara untuk ditangani apabila frekuensi 9 12 H/, yaitu a. Menambahkan jumlah total energi yang di suplai ke systemA

 b. Memanfaatkan fasilitas %+; untuk mengendalikan putaran generatorA atau c. Melakukan pengurangan beban.

(8)

(. )lat pembagi beban generator merupakan peralatan otomatis yang menyeragamkan operasi go?ernor dalam menaikkan atau menurunkan power mesin atau daya generator  sesuai perubahan bebannya, dan sangat diperlukan bila memiliki lebih dari dua generator  dengan karakteristik yang berbeda yang beroperasi secara paralel.

. 0engan alat pembagi beban generator, maka setiap generator mempunyai faktor   penggunaan beban maksimum dibagi kapasitas generator- yang sama dan kecil yang  berarti bagus. )lat pembagi beban generator hanya bisa diterapkan pada  generator set-engine yang mempunyai go?ernor dan bisa dikembangkan untuk sistem kontrol yang lebih lanjut seperti kontrol dengan distributed control system 0;S-.

DA!TAR PUTA$A

Hadisasono, 7ondang. '22&. Alat Pembagi Beban Generator . http5==www.energi.lipi.go.id=utama.cgi* artikelC&2D(E12(D&CD. 0iunduh Pada (2 :ktober '2&1.

Marsudi, 0jiteng. '223. Operasi Sistem Tenaga istri! . 4akarta 5 !graha Ilmu. Marsudi, 0jiteng. '2&&. Pembang!itan "nergi istri! . 4akarta 5 !rlangga.

Patriandari. '2&2. Presentasi 5  Analisis Pengoperasian Speed #rop Go$ernor Sebagai Pengaturan  %re!uensi Pada Sistem &elistri!an PT' Gresi!( Institut $eknologi Fogyakarta. 0iunduh Pada

(2 :ktober '2&1.

Said, Sri Mawar. '22D. Presentasi 5  Pelepasan Beban )engguna!an 'nder %requency *elay Pada  Pusat Pembang!it Tello. 0iunduh pada (2 :ktober '2&1.

(9)

Sofwan, )., B. >tomo. '22D. Presentasi 5 Sistem Prote!si Terhadap &estabilan %re!uensi 'ntu!   Pelepasan Beban Berbasis %uzzy ogic +ontrol . 0iunduh Pada (2 :ktober '2&1.

TAMBAHAN

Hu%ungan !rekuens" #engan $esta%"lan "stem

Hubungan +rekuensi dengan kestabilan sistem dijelaskan pada persamaan dan rumus berikut ini.

Da)a Akt"* Dan !rekuens"

0alam suatu sistem daya listrik, frekuensi dan daya aktif adalah dua besaran yang saling tergantung. Mengatur daya aktif adalah mengatur frekuensi, begitu pula sebaliknya. 7arena pegaturan frekuensi melibatkan daya aktif satuan Gatt-, maka pengaturan frekuensi akan erat hubungannya dengan turbin. Mengatur daya turbin adalah dengan mengatur fluida kerja  ,ater steam gas- yang tentu saja akan berhubungan erat dengan go?ernor  control $al$e ;@ dan stop $al$e S@- serta sistem

(10)

 pembakarannya. 0engan demikian pengaturan frekuensi merupakan suatu materi yang cukup kompleks.

Sebagaimana telah disinggung di atas, pengaturan frekuensi sangat erat dengan pengaturan daya aktif. ambar ini menunjukan penyederhanaan hubungan frekuensi dengan daya aktif. Pada gambar ), jika daya yang dibangkitkan oleh sistem pembangkit sama dengan daya yang dibutuhkan  beban rugi transmisi diabaikan-, maka frekuensi akan berada pada posisi nominal. 0alam sistem daya

listrik kita, frekuensi akan berada tepat di 12 H/. ambar B menunjukkan keadaan pada saat sistem  pembangkit menghasilkan daya lebih besar daripada daya yang dibutuhkan beban, maka frekuensi

sistem akan naik. 7eadaan sebaliknya terjadi di gambar ;, daya yang dibutuhkan beban lebih besar  daripada daya yang dibangkitkan oleh siste m pembangkit sehingga frekuensi akan turun.

ambar tersebut dijelaskan pada rumus yang tertera pada slide.

 %requency control harus bekerja secara benar pada keadaan di gambar B dan ;, untuk  mengembalikannya ke keadaan seperti di gambar ). Pada kondisi B, turbine harus mengurangi suplai daya. Sedangkan pada kondisi ;, turbin harus menambah suplai daya.

 "amun sistem daya listrik umumnya mencakup wilayah yang sangat luas dan melibatkan  jumlah pembangkit yang sangat banyak, sistem transmisi yang panjang, dan titik beban yang banyak   pula. 0engan demikian, frequency control  akan dilakukan dengan beberapa metode yang berbeda

untuk menghasilkan respon yang cepat dan stabil serta aman.

Maka disinilah peranan frequency control dimulai. 7omponen#komponen yang tergabung dalam frequency control akan segera bekerja untuk mengembalikan frekuensi pada keadaan nominalnya dengan nilai daya baru-. ;ara yang paling masuk akal adalah menambah bukaan go?ernor agar fluida kerja yang masuk ke turbin bertambah. 0engan demikian, dalam aksinya, frequency control  akan menambah daya keluaran pembangkit untuk menaikkan frekuensi, dari keadaan underfrequency menjadi keadaan nominal baru.

+ara $erja '(,ern(r

Pada dasarnya cara kerja sebuah go?ernor itu sederhana, hanya mengandalkan kecepatan  putaran mesin itu sendiri. Sebuah go?ernor terhubung dengan poros yang berputar. Sepasang bandul dihubungkan pada poros, bandul tersebut berputar seiring dengan adanya perputaran poros. aya sentrifugal yang terjadi akibat adanya putaran menyebabkan bandul terlempar. Bandul tersebut dihubungkan ke collar yang terdapat pada poros, collar akan naik sesuai dengan pergerakan keluar  dari gaya berat pada bandul dan jika bandul bergerak turun maka collar akan bergerak turun. Pergerakan collar ini digunakan untuk mengoperasikan atau mengatur tuas bahan bakar pada mesin diesel- atau aliran fluida pada turbin gas atau uap-.

(11)

o?ernor dengan karakteristik .sochronous berarti bekerja pada mode constant speed . Secara skematik, mode ini ditunjukkan oleh gambar 3 dan responnya ditunjukkan dalam gambar . 4ika ada rotor speed kecepatan rotor yang juga merepresentasikan frekuensi aktual- r berbeda dengan speed refference 2, maka aka timbul error speed   speed de$iation- sebesar Jr. Sinyal error  tersebut akan dikuatkan sebesar 7 dan diintegrasikan untuk menghasilkan sinyal kontrol JFA untuk  nantinya digunakan untuk input aktuator sistem suplai fluida. 7arena menggunakan integrator type controller , aksi pengontrolan akan selesai apabila sudah dicapai nilai  steady state yang baruA atau dengan kata lain Jr 6 2.

Pada gambar , dapat dijelaskan sebagai berikut. 4ika beban listrik Pe- mengalami kenaikan, maka frekuensi sistem akan turunA dimana hal ini akan terlihat jelas pada penurunan rotor speed /r . 0engan adanya sinyal error  Jr, maka suplai fluida kerja akan dinaikkan sehingga daya mekanik  Pm- naik. Penambahan daya mekanik akan menurunkan laju deselerasi dan mengembalikan rotor   speed  ke nilai awalnya 2.

&ee# Dr((&

7arakteristik ini digunakan untuk mengatasi kelemahan mode isochronous, sehingga mode ini sangat aplikatif di sistem grid. Skema pengontrolannya ditunjukkan dalam gambar E. Skema ini hampir mirip dengan pengontrolan .sochronous dengan penambahan proportional gain &=. ambar D menunjukkan respon dari mode speed droop. $idak seperti .sochronous, speed droop memiliki error   steady state. >ntuk mengembalikan frekuensi ke nilai nominalnya, maka diperlukan step tambahan.

Hal ini akan dibahas dalam bagian 1. Dr((&

0roop didefinisikan sebagai prosentase de?iasi kecepatan atau de?iasi frekuensi terhadap perubahan  posisi control $al$e atau daya keluaran.

0roop 1K berarti5

4ika terjadi de?iasi frekuensi sebesar 1K, maka akan terjadi perubahan daya keluaran sebesar &22K. Sebagaimana diketahui, apabila sistem daya berada pada kondisi  steady state dan kemudian terjadi  perubahan beban, misal penambahan bebanA maka akan terjadi de?iasi frekuensi yang dalam ini  penurunan frekuensi sistem. Besarnya de?iasi ini tentu saja ditentukan oleh besarnya perubahan beban dan juga ?ariable#?ariabel dalam sistem daya tersebut. 0alam konteks ini, ?ariable#?ariabel ersebut  berfungsi untuk Lmemperkecil besarnya de?iasi frekuensiA secara kasar dapat disebut sebagai ?ariable damping, yaitu terdiri dari inersia sistem pembangkit M dan damping factor beban 0. Semakin besar  inersia dan damping factor, untuk perubahan beban yang samaA maka de?iasi frekuensinya semakin kecil. 0alam sistem yang luas, keadaan ini ditunjukkan pada gambar &2.

0i sisi lain, karakteristik po,er0frequency pada keseluruhan sistem bergantung pada nilai speed#droop dari tiap unit pembangkit dan damping factor  pada beban 0A hal ini dituliskan secara sistematis pada  persamaan di bawah. Hal ini menjelaskan rangkaian kejadian sebagai berikut

(12)

• suatu sistem yang terdiri dari n buah pembangkitA dengan nominal daya dan speed-droop yang

 berbeda

• damping factor  beban secara keseluruhan sebesar 0

• sistem mengalami perubahan beban sebesar JP%

• maka de?iasi frekuensinya sebesar Jf ss

0ari persamaan di atas, muncul istilah baru yang disebut dengan composite frequency response characteristic atau yang lebih dikenal dengan stiffness N, dengan satuan MG=H/.

)dalah istilah paling umum untuk menyatakan berapa perunahan MG yang dibutuhkan untuk  mengubah frekuensi sebesar & H/. 4ika suatu sistem 12H/ memiliki  stiffness sebesar 22MG=H/A jika  beban turun sebesar 22MG, maka frekuensi sistem akan naik menjadi 1&H/.

Sumber 5

Gambar

Ilustrasi  gambar  dibawah  menunjukan  bahwa ketidakseimbangan  antara  pembangkitan dan beban akan menyebabkan frekuensi bergeser dari nilai normalnya

Referensi

Dokumen terkait

Hasil percobaan menunjukkan bahwa perubahan konsntrasi uranium dan PV A pada proses gelasi internal berpengaruh terhadap densitas, luas muka spesifik, volume total

Ritual Puja Pitara yang dilaksanakan oleh umat Hindu di Desa Sidorejo Kecamatan Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi memiliki implikasi atau dampak sebagai salah satu

Pengenaan sanksi pencabutan izin usaha dilakukan oleh Menteri apabila Perusahaan Pialang Asuransi , tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran klaim sebagaimana di maksud dalam

Melihat dari kenyataan ini dan membandingkan ukuran porositas dari elektroda penyimpan energi elektrokimia, itu diprediksi bahwa elektroda mangan trioksida Mn 2 O 3 dengan

Penghapusan barang inventaris barang merupakan suatu sistem yang terdiri dari manusia, peralatan dan prosedur yang memadukan antara kerja mesin (komputer) dan admin

Hamzah (ء) bahasa Arab dideskripsikan = /Farpharyngal/ letupan/ bersuara/ sedangkan Hamzah bahasa Indonesia dideskripsikan =/Glottal /letupan /antara/ Diprediksikan

morfologi, senyawa coating, ketahanan temperatur tinggi, kekerasan, dan ketahanan erosi menunjukkan bahwa hasil ketahanan erosi dan temperatur tinggi terbaik dimiliki

Pembelajaran di sekolah umumya masih menitikberatkan pada pemberdayaan kecerdasan akademik (kognitif saja). Hal ini dapat dilihat dari masih banyak guru