• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengendalian Mutu Terpadu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengendalian Mutu Terpadu"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

MUTU TERPADU

MUTU TERPADU

Untuk Lingkungan Sendiri 

Untuk Lingkungan Sendiri 

MECHANIC DEVELOPMENT MECHANIC DEVELOPMENT

(2)
(3)

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Sehingga dapat

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Sehingga dapat

tersusun buku “

tersusun buku “ PENGENDALIAN MUTU TERPADU

PENGENDALIAN MUTU TERPADU

“ Buku

Buku ini

ini disusun

disusun

untuk melengkapi bahan pelatihan di lingkungan PT Pamapersada Nusantara

untuk melengkapi bahan pelatihan di lingkungan PT Pamapersada Nusantara

khususnya Plant Departement.

khususnya Plant Departement.

Buku ini disajikan dalam bentuk yang sederhana, dengan harapan dalam

Buku ini disajikan dalam bentuk yang sederhana, dengan harapan dalam

 pemahamannya

 pemahamannya akan

akan lebih

lebih mudah,

mudah, khususnya bagi

khususnya bagi Calon

Calon Mekanik

Mekanik atau

atau Junior 

Junior 

Mekanik dibidang Alat-alat Berat.

Mekanik dibidang Alat-alat Berat.

Dengan segala kerendahan hati penyusun menyadari bahwa buku ini masih

Dengan segala kerendahan hati penyusun menyadari bahwa buku ini masih

 jauh

 jauh dari

dari sempurna,

sempurna, maka

maka dengan

dengan keterbatasan

keterbatasan yang

yang ada

ada penyusun

penyusun sangat

sangat

mengharap kritik dan saran dari para pembaca untuk meningkatkan

mengharap kritik dan saran dari para pembaca untuk meningkatkan

kesempurnaan buku ini sehingga tidak terjadi salah persepsi untuk pemahaman

kesempurnaan buku ini sehingga tidak terjadi salah persepsi untuk pemahaman

dari isi dan makna terhadap buku ini.

dari isi dan makna terhadap buku ini.

Akhirnya penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

Akhirnya penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu sehingga terselesaikannya buku ini.

membantu sehingga terselesaikannya buku ini.

Jak

Jakart

arta, Januar

a, Januarii 200

2004

4

Penyusun

Penyusun

Mechanic Development

Mechanic Development

(4)

PENDAHULUAN PENDAHULUAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI GENERAL KNOWLEDGE GENERAL KNOWLEDGE I.

I. PPENENGEGENNDDALALIAIAN MN MUUTU TU TETERPRPAADUDU

A

A.. SSEEJJAARRAAH H TTQQCC……… II -- 11 -- 4444

B

B.. SSEEJJAARRAAH H MMAANNAAJJEEMMEEN N QQUUAALLIITTAASS……….. II -- 22 -- 4444

C

C.. KKOOMMPPEETTIISSI I DDAALLAAM M MMUUTTUU………....……..……….. II -- 33 -- 4444

D

(5)

A.

A. SEJARSEJARAH TAH TQCQC

1

1992200.. QQUUAALLIITTY Y CCOONNTTRROOL dL diimmuullaai i ddi i AAmmeerriikkaa Serika

Serikatt & terbata& terbatas untuk Produk Pas untuk Produk Pabrik.brik. 1

1992244.. CCOONNTTRROOL L CCHHAARRT dT diippeerrkkeennaallkkaan n oolleehh WWAA SHEWART QUALITY CONTROL yang SHEWART QUALITY CONTROL yang mengguna

menggunakan metode -kan metode - metode Stmetode Statistikatistik.. 1

1994400.. MMuullaai i ddiitteerraappkkaan n ddii AASS ddeennggaann DDR R JJ..MM. . JJUURRAANN sebagai pelopornya.

sebagai pelopornya. Di Jepang d

Di Jepang dimulai diimulai diterapkaterapkann TOTATOTALL

QUALITY CONTROL. ( COMPANY WIDE QUALITY CONTROL. ( COMPANY WIDE QUALI

QUALITY CONTRTY CONTROL ), disiniOL ), disini QualitQuality Controly Control diterapkan oleh semua karyawan dan terhadap diterapkan oleh semua karyawan dan terhadap semua macam produk / hasil karya dalam semua macam produk / hasil karya dalam Per

Perusausahaahaan.n. PadPada tahapa tahapan inian ini TQC diaTQC diangganggapp sebagai Alat ( TOOL ) manajemen dalam sebagai Alat ( TOOL ) manajemen dalam  pengendalian mutu semua Produk.

 pengendalian mutu semua Produk. To

Tokokoh-h-totokokohh TQTQCC tetercrcatatatat ::

•• DDRR. . WW..EE. . DDEEMMIINNGG ( ( 1199550 0 )) •• DRDR. . A.A.V. V. FEFEIGIGENENBABAUM UM ( ( 191951 51 )) •• DDRR. . JJ..MM. . JJUURRAANN.. ( ( 1199554 4 )) 1

1995555.. PPEETTEER R DDRRUUKKEER mR muullaai i mmeemmppeerrkkeennaallkkaann konsepsi

konsepsi baru mengenbaru mengenai Sistem Manai Sistem Manajemenajemen yang disebut Management By Objectives yang yang disebut Management By Objectives yang member

memberikanikan penekapenekanan nan padapada StrateStrategic gic PlanniPlanningng & Managem

& Management Develent Development.opment. Ide terseIde tersebutbut kemudia

kemudiann dikembadikembangkan lebingkan lebih lanjut oleh lanjut oleh :h : JOHN HUMBLE ( 1960 ),

JOHN HUMBLE ( 1960 ), G. ORDIORNEG. ORDIORNE ( 1985 ) DSB.

( 1985 ) DSB. 1

1996600.. JJeeppaanng g mmuullaai i mmeemmppeerrkkeennaallkkaann QQuuaalliitty y CCoonnttrrooll Circle

Circle atauatau GUGUS GUGUS PENGENDALIAN PENGENDALIAN MUTU.MUTU. 1

1997788.. DDi i JJeeppaanng g mmuullaai i ddiippeerrkkeennaallkkaan n ssiisstteemm man

manajemajemenen yang yang dinadinamakmakanan TOTTOTALAL

CONTROL SYSTEM ( TCS ) yang menekankan CONTROL SYSTEM ( TCS ) yang menekankan dilaksa

dilaksanakannynakannya prosesa proses PDCS diselPDCS diseluruhuruh tingkata

tingkatan Organisasin Organisasi,, mulamulai perumusan Polici perumusan Policiesies s/d

s/d EvaEvalualuasi hasil kegisi hasil kegiataatan.n. SebSebagaagai Sistemi Sistem Manaje

Manajemen,men, sistem insistem ini sangat mirii sangat mirip denganp dengan MB

MBO,O, hahanynya saa saja dja dii TCTCSS adadaa QCQCC yaC yangng ditera

diterapkan ditingkpkan ditingkat bawah.at bawah. Di Jepang sendDi Jepang sendiriiri ad

adaa yayangng mememamakakai nai namama lalainin ununtutukk yayang sng samama,a, mis

misalnalnyaya TOTTOTALAL

QUALITY CONTROL, NEW XEROX QUALITY CONTROL, NEW XEROX MOVEMENT DSB. MOVEMENT DSB. QC QC SOC SOC TQC TQC ( CWOC ) ( CWOC ) MBO MBO QCC QCC TCS/ TCS/ TOC TOC

(6)

B. SEJARAH MANAJEMEN KUALITAS

DIJEPANG SESUDAH PERANG DUNIA KEDUA

1945- Industri di Jepang hampir sepenuhnya hancur, 6 juta manusia kembali dari luar Negeri kekurangan makan. Hampir tanpa sumber alam. 100 juta manusia ditanah yang sempit.

REFORMASI (PERUBAHAN) YANG DIPAKSAKAN OLEH PASUKAN SEKUTU.

Penyingkiran dari mereka yang bertanggung jawab mencetuskan  perang. Menciptakan sistem Politik Demokrasi Organisasi

Serikat Buruh Pekerja. Liberalisasi Pendidikan. Persamaan Hak  antara Lelaki & Wanita.Penghapusan Autokrasi - Demokrasi dan Ekonomi.

1947- Informasi dari Markas Besar Pasukan Sekutu.AWS (AMERICAN WAR STANDARD) z1, 1-3.

Z1, 1-1941. Pedoman Pengendalian Mutu Terpadu.

Z1, 2-1941. Metode bagan Pengendalian dari Data Analisa. Z1, 3-1942. Metode bagan Pengendalian dari Pengendalian.

Mutu ketika sedang dalam Proses Produksi.

KURSUS PENDIDIKAN & LATIHAN TENTANG METODE STATISTIK.

1950- Kursus 8 hari tentang Pengendalian Kualitas dengan mempergunakan Statistik oleh DR. W.E. DEMING.

1951- Penetapan hadiah Deming pada Konferensi Pengendalian Kualitas.

1952- Seksi Jepang dari ASQC ( Associantion Of Stastistic Quality Control = Asosiasi Pengendalian Mutu dengan Statistik ). 1953- Kursus tentang Operation Research ( JUSE ).

1954- Seminar tentang Manajemen QC ( Pengendalian Mutu.) oleh DR. JURAN.

1955- Pengorganisasian Aktivitas QC ( Pengendalian Mutu.) pada  perusahaan J P C ( Japan Productivity Centre ) di mulai. 1956- Seminar tentang rekayasa ( Engineering ) Industri oleh

 pakar - pakar dari Amerika Serikat.

1957- Team pertama untuk mempelajari Pengendalian Mutu diberangkatkan ke Amerika Serikat.

Konferensi Standardisasi ( JSA = Japan Standard Association).

1958- W.A SHEWART : Pengendalian ekonomis dari Kualitas Produk   yang dihasilkan.

E.S. PEARSON : Applikasi metode Statistik pada Standardisasi Industri dan Pengendalian Mutu.

1945-1950. Pengamatan dan Penelitian tentang Teknik Manajemen Baru. ( Khususnya Pengendalian Mutu )

(7)

1946- Pendirian JSA ( JAPAN STANDARD ASSOSIATION ). Pendirian JUSE ( JAPAN UNION OF SCIENTIST & ENGINEERS ).

1948- Kursus Latihan oleh Seksi Komunikasi Sipil dari Markas Besar   Tentara Sekutu ( G H Q ).

1949- Pendirian dari QCRG ( QC Research Group = Kelompok Peneliti-an PengendaliPeneliti-an Mutu ).

Mulai Pendidikan dan Seminar Latihan Kursus Dasar Pengendali-an Mutu diseponsori oleh JUSE dPengendali-an JSA.

Disahkan Undang-undang Standardisasi Industri ( Sistem Merek  JIS ). Introduksi dan implementasi dari Pengendalian Mutu di Perusahaan.

1950-1955. Introduksi / Memperkenalkan dari Metode Statistik.

1959- Pendirian dari JIIE ( Japanese Institute of Industrial Engineering = Institute Jepang untuk Rekayasa Industri ).

1955-1960. Mengorganisir Aktivitas Pengendalian Mutu. Introduksi TQC ( Pengendalian Mutu Terpadu ).

1960-1965. Aktivitas Pengendalian Mutu pada bengkel kerja.( QC Circle Activity = Aktivitas Gugus Kendali Mutu). Aktivitas

Pengendalian Mutu secara Nasional.

1960- Bulan Kualitas ( November pada Tiap Tahun ).

Pendidikan dan Kursus Latihan untuk para Mandor & Penyelia. 1962- Publikasi dari Buku pelajaran Pengendalian Mutu untuk Mandor.

Aktivitas Gugus Kendali Mutu dimulai.

Konferensi Pengendalian Mutu untuk Mandor.

( Konferensi Pengendalian Mutu untuk Manager Tertinggi, Mandor & Konsumen ).

1963- Konferensi Gugus Kendali Mutu yang pertama. 1964- Pendirian Cabang-cabang Gugus Kendali Mutu. 1965-1970. Pengendalian Mutu GayaJepang.

1965- Simposium pengendalian Mutu ( Dua kali setahun oleh JUSE ). 1967- Sepuluh pokok2 dasar Pengendalian Mutu antara pemberi

Pekerjaan dan Penerima Pekerjaan. 1969- Pengendalian Mutu Gaya Jepang.

1970- Pemberian dari Medali Pengendalian Mutu Jepang.

1971- Seminar Penjelajah Gugus Kendali Mutu. Penerbitan Buku “ QC Circle Koryo “ = Prinsip-prinsip umum Gugus Kendali Mutu. Pendirian dari JSQC ( Japanese Assoc. Of QC ).

Asosiasi Pengendalian Mutu Bangsa Jepang.

“ Bagimana mengoperasikan kegiatan Gugus Kendali Mutu “ 1977- Aktivitas Pengendalian Mutu pada Industri Konstruksi, Industri

Jasa.

1983- Konferensi yang ke 1400 Gugus Kendali Mutu diadakan.

(8)

1970-1983. Kejenuhan Perkembangan Ekonomi. Waktu Perubahan.Krisis Tenaga. Fluktasi dan tidak stabilnya nilai Uang. Perubahan pada Ekonomi International. Habisnya Sumber-sumber Alam.

Pelestarian Alam. Factor Manusia. Perhubungan International.

C. KOMPETISI DALAM MUTU

BARAT 

 J E P

 A N G

1950 1960 1970 1980 1990

• SELAMA AWAL TAHUN 1950-AN, MUTU PRODUK BARAT DIANGGAP YANG TERBAIK DAN PRODUK JEPANG JELEK.

• JEPANG MELAKSANAKAN PROGRAM PENINGKATAN MUTU.

• BARAT SECARA REVOLUSIONER TELAH BERHASIL MENINGKATKAN MUTU PRODUKNYA.

• SEKITAR TAHUN 1975, JEPANG TELAH MENYAMAI BARAT.

• TAHUN 1980-AN JEPANG TELAH MELAMPAUI BARAT DALAM BANYAK PRODUK.

(9)

PERKEMBANGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN

PERKEMBANGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN HARGA DAN GAJI.

Sumber : Produktivitas karyawan ( Industri Manufaktur ) dari Jepang Productivity Centre, Gaji Nominal ( Industri Manufaktur ) dfari Labor Ministry, dan

(10)

JEPANG MEMIMPIN DALAM HAL HASIL MANUFAKTURING PERJAM

(11)

KONTRAS

ORGANISASI JEPANG VS ORGANISASI AMERIKA

KEBERHASILAN PERUSAHAAN PERUSAHAAN AMERIKA YANG MENGGUNAKAN PRAKTEK  MANAJEMENJEPANG DENGAN  NAMA LAIN.

• PENGKARYAAN JANGKA PENDEK 

• EVALUASI & PROMOSI CEPAT

• JENJANG KARIER SPESIALIS

• MEKANISME KONTROL TIDAK  TERMASUK.

• PENGAMBILAN KEPUTUSAN SECARA INDIVIDU

• TANGGUNG JAWAB INDIVIDU

• PERHATIAN SEPOTONG 2. • PENGKARYAAN SEUMUR HIDUP

• EVALUASI & PROMOSI LAMBAT

• JENJANG KARIER BUKAN SPESIALIS

• MEKANISME KONTROL TERMASUK 

• PENGAMBILAN KEPUTUSAN SECARA KOLEKTIF.

• TANGGUNG JAWAB KOLEKTIF

• PERHATIAN MENYELURUH

ASTRA PERUSAHAAN Z TEORI Z

(12)

PENGENDALIAN MUTU TERPADU ( TOTAL QUALITY CONTROL )

SISTEM MANAJEMEN YANG DINAMIS YANG MENGIKUT SERTAKAN SELURUH ANGGOTA ORGANISASI DENGAN PENERAPAN KONSEPSI DAN TEKNIK  PENGENDALIAN MUTU UNTUK TERCAPAINYA KEPUASAN PELANGGAN DAN YANG MENGERJAKANNYA.

TUJUAN :

1. TERLAKSANANYA KEBIJAKSANAAN DAN SASARAN PERUSAHAAN

2. PENINGKATAN KERJASAMA DAN SEMANGAT KARYAWAN.

3. PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KARYAWAN

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN PERBAIKAN TITIK IMPAS

KEMAJUAN

3K KEMAKMURAN

(13)

MUTU PERBEDAAN ANTARA PENGETAHUAN UMUM DAN KONSEP TQC

• HASIL KARYA QUALITY OF PRODUCT ( Q )

• BIAYA COST. ( C )

• WAKTU DELEVERY TIME ( D )

• KESELAMATAN SAFETY ( S )

• SEMANGAT KERJA MORALE ( M ) PENGERTIAN MUTU MENURUT KONSEP TQC.

• STANDARD saja tidak cukup tetapi harus dapat Memuaskan Selera Pemakai.

• MUTU harus dicapai pada TIAP

TAHAP, termasuk dalam PELAYANAN PURNA JUAL

PENGERTIAN MUTU SECARA UMUM.

• Berdasarkan Standard / Katalog yang mencerminkan Tanggung Jawab

PEMBUAT / PABRIK / PRODUSEN.

• MUTU hanya dijamin pada AKHIR  PEMBUATAN melalui

PENGAWASAN Selebihnya menjadi TANGGUNG JAWAB SENDIRI.

M U T U

MUTU DALAM SEGALA BENTUK KARYA

(14)

• Falsafah

• Apa bidang usaha kita • Cita - cita

• Misi

• Bidang hasil pokok  • Kebijakan Usaha jangka

 panjang ( 5 tahun )

• Kebijakan Usaha jangka  pendek ( 1 tahun )

• Kegiatan – kegiatan Priori-tas yang didasari oleh

Kebijakan jangka pendek  • Rencana Aktivitas

• Daftar Control Point dan Management Graph • QCC Management. • Suggestion System ( SS ) Management. • Risalah QCC. SISTEM MANAGEMENT MENTALITAS DASAR 

• Kualitas berarti kepuasaan • Kualitas adalah QCDSM • Konsep Pasar 

• Proses berikutnya adalah PELANGGAN kita.

KESADARAN BERKUALITAS

PUTARAN PDCA • Kontrol adalah PDCA • Kontrol dilakukan selama

 proses berlangsung sampai Akhir 

• Tindakan Penanggulangan vs Pencegahan.

KONTROL

BERDASARKAN FAKTA

• Berbicara dengan Data • Prinsip – prinsip prioritas • Kontrol dimulai dengan

menentukan sasaran yang dapat diukur ( Kuantitatif ) • Prosedur tertulis dan

Standardisasi

ASPEK – ASPEK  MANUSIA

• Saling menghargai sesama. • Jangan menyalahkan orang

lain. • Kerjasama kelompok  • Partisipasi Total. POLICY MANAGEMENT ACTIVITY MANAGEMENT QCC/SS MANAGEMENT DIAGNOSIS DAN REVIEW Calender Of Event ( COE ) • Menentukan Persoalan / Tema

• Menemukan Sebab dari Persoalan

• Mempelajari faktor yang Paling Berpengaruh

• Merencanakan penang-gulangan

• Melaksanakan

• Memeriksa hasil rencana • Standardisasi • Rencana berikutnya • Check Sheet • Stratification • Histogram • Diagram Pareto

• Diagram Sebab Akibat • Diagram Pencar 

• Grafik dan Bagan Pengendalian

• Delation Diagram • KJ Diagram

• Tree Diagram

• Matrik Data Analysis • PDPC • Arrow Diagram S A R A N A BRAINSTORMING SEVEN TOOLS SEVEN MANAGEMENT TOOLS 8 LANGKAH UNTUK  PENINGKATAN SISTEM DAN PRAKTEK MANAGEMENT ASTRA

PENDEKATAN PENERAPAN DAN PENGEMBANGAN • Program Pelatihan & pengembangan ( Menyeluruh dan Konsisten )

• Komitmen Atasan dan Kepemimpinan • Informasi dan Administrasi

• Organisasi ( Steering Komite, BPPH, Facilitator ) • Program Pemeliharaan

(15)

B A S I C M E N T A L I T Y MENTALITAS DASAR 

MERUPAKAN PRINSIP DASAR YANG MENJADI LANDASAN BAGI PENGENDALIAN MUTU SECARA TERPADU DI DALAM ORGANISASI

DENGAN LANDASAN INI KITA INGIN MEMBANGUN SISTEM DAN PRAKTEK  MANAJEMEN ASTRA

B A S I C M E N T A L I T Y MENTALITAS DASAR 

1. QUALITY MEANS USER SATISFACTION

( KUALITAS BERARTI KEPUASAN PEMAKAI )

2. P D C A CIRCLE

( PUTARAN P D C A )

3. CONTROL BY FACT

( KONTROL BERDASARKAN FAKTA )

4. HUMAN ASPECT

(16)

1. QUALITY MEANS USER SATISFACTION ( KUALITAS BERARTI KEPUASAN PEMAKAI )

A. KONSEP PASAR ( MARKET IN CONCEPT )

Selalu berpegang pada." Market in Concept" Bukan "Product Out."

• Tentukan keinginan dan penuhilah.

• Buatlah apa yang menjadi keinginan konsumen, Jangan mencoba menjual apa yang dapat anda buat.

• Cintailah konsumen dan bukan produk.

B. NEXT PROCESS IS A CUSTOMER.

Proses berikutnya dari pekerjaan kita adalah pelanggan kita.

2. PDCA CIRCLE. ( PUTARAN PDCA)

A. Control adalah suatu siklus tindakan yang berkesinambungan dari Plan - Do - Check  - Action ( PDCA ).

B. Control harus di lakukan bukan pada hasil, tetapi selama proses berlangsung sampai pada hasil ahkir.

C. Setiap Tindakan harus di lihat dari dua sisi, yaitu :

Tindakan perbaikan segera dan tindakan pencegahan terulangnya kembali.

3. CONTROL BY FACT

LAKUKAN KONTROLDENGAN MENGGUNAKANFAKTA / DATA

A. Berbicaralah dengan data / fakta yang terukur.

B. Bertindaklah berdasarkan konsep: yang sedikit tetapi penting “ Vital View “ bukan yang banyak tetapi remeh “ Trivial Many ” prinsip Pareto / Prioritas.

C. Control selalu di awali dengan menentukan sasaran yang kuantitatif / bisa diukur.

D. Prosedur yang tertulis dan standardisasi adalah konsep dasar Quality Control. Catatlah setiap tindakan pada Formulir Tertulis.

(17)

ATASAN

• PENDEKATAN TIDAK LAGI DENGAN PERINTAH ( ORDER ). • REKOMENDASI MELALUI

KESADARAN AKAN APA YANG HENDAK DICAPAI.

A. GOAL SETTING ( P )

SASARAN DITETAPKAN BERSAMA – SAMA ( COLLABORATIVE ) BUKAN BERDASARKAN PERINTAH ( ORDER )

BAWAHAN

• MERUBAH CARA MENUNGGU PERINTAH MENJADI BERPARTI-SIPASI SECARA SUKARELA. • MENYUSUN, DISKUSIKAN DAN

MENYARING SASARAN DIDA-SARKAN ATAS REKOMENDASI

PROYEK BERSAMA ( JOINT PROJECT )

S A S A R A N

ATASAN

• BERALIH DARI KONTROL

ORIENTED KE SUPPORT ORIENTED. • SALING PERCAYA MEMBANTU

DAN MEMBERI SEMANGAT.

• MENDELEGASIKAN WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB.

B. GOAL ACCOMPLISHMENT( D )

PENCAPAIAN SASARAN BUKAN DENGAN PENGAWASAN ( CONTROL ) MELAINKAN DENGAN KERJASAMA ( COOPERATION )

BAWAHAN

• BERALIH DARI MENUNGGU

PERINTAH KE “ SELF CONTROL “ • SALING PERCAYA MEMBANTU

DAN MEMBERI SEMANGAT.

• BERKEINGINAN UNTUK MENERIMA WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB.

SALING TUKAR MENUKAR INFORMASI

(18)

ATASAN

• BERALIH DARI PENILAIAN

SEPIHAK KEPENILAIAN BERSAMA • MENGUTAMAKAN

PENGEMBANGAN YANG SALING MENGUNTUNGKAN.

C. EVALUATING PROCCES ( C )

BAWAHAN

• BERALIH DARI PENILAIAN HAK  ( ALIENATION) KE SELF

EVALUATION

• MENGUTAMAKAN

PENGEMBANGAN YANG SALING MENGUNTUNGKAN.

EVALUASI YANG JUJUR DAN TERBUKA ( OPEN AND FAIR EVALUATION )

ATASAN

• KEPERCAYAAN ( CONFIDENCE ) • BERALIH DARI ORIENTASI PADA

PEMECAHAN MASALAH D. COUNTER ACTION ( A )

BAWAHAN

• PATUH PADA INISIATIF SENDIRI ( SELF MOTIVATED )

• SALING BERHUBUNGAN • KETULUSAN HATI DAN

TANGGUNG JAWAB

PEMECAHAN MASALAH ( JOINT PROBLEM SOLVING )

PENINGKATAN ( IMPROVEMENT ) AKAN BERHASIL GUNA JIKA :

• BERSAMA – SAMA MENGKONFIRMASIKAN FAKTA • APRESIASI

• BERSAMA – SAMA MEMPERBAIKI KESALAHAN - KESALAHAN

• SALING MEMBERI SEMANGAT DI DALAM MENINGKATKAN HASIL KERJA YANG AKAN DATANG

(19)

SYSTEM MANAGEMENT

CORPORATE AIM :

SEJAHTERA BERSAMA BANGSA ( PROPER WITH THE NATION )

CORPORATE PHILOSOPHI : ( CATUR DHARMA ASTRA )

1. BERMANFAAT BAGI BANGSA DAN NEGARA ( TO BE AN ASSET TO THE NATION )

2. PELAYANAN YANG TERBAIK BAGI PELANGGAN ( BEST SERVICE TO CUSTOMER )

3. SALING MENGHARGAI DAN MEMBINA KERJASAMA

( RESPECT FOR THE INDIVIDUAL AND DEVELOPMENT TO TEAM -WORK )

4. BERUSAHA MENCAPAI YANG TERBAIK  ( STRIVE FOR EXECELLENCE )

(20)

RENCANA LIMA TAHUN KEBIJAKAN PRESIDENT HASIL KEGIATAN DIVISI KEBIJAKSANAAN DIVISI KONCEK  DIVIS GRAFIK  HASIL KEGIATAN DEP / CAB RENCANA KEGIATAN DEP / CAB KONCEK 

DEP / CAB GRAFIK 

HASIL KEGIATAN SEKSI/ DEP CAB

RENCANA KEGIATAN SEKSI/ DEP CAB

KONCEK 

SEKSI/ DEP CAB GRAFIK 

REGISTRASI GUGUS MUTU RENCANA KEGIATAN GUGUS MUTU HASIL KEGIATAN GUGUS MUTU

(21)

OPERATIONAL ============= ORGANISASI PMT ================ DIREKSI STERING COM

KA. DIT. ORG COM KA SUBDIT / BIRO KA BAGIAN KA BAGIAN FASILI TATOR  KA SEKSI / REGU QCC LEADER  KARYAWAN ANGGOTA QCC BADAN PEMBINA PMT KA BAG 1. PROMOSI 2. TRAINING 3. QCC 4. STANDARD FASILITATOR  QCC LEADER  ANGGOTA CIRCLE

(22)

D. DEFENISI GKM

Kelompok kecil dari lingkup kerja yang sama yang dengan sukarela melakukan

kegiatan control & improvement secara berkesinambungan dengan menggunakan QC technique.

Pertemuan ini merupakan bagian dari TQC ( PMT) yang memerlukan partisipasi setiap anggota yang berguna untuk pengembangan diri dan bersama.

1. POINT YANG PERLU DIPERHATIKAN

• Kelompok kecil ( 5 - 10 orang ). • Sukarela

• Control dan improvement. • Lingkup kerja yang sama • Berkesinambungan.

• Partisipasi setiap anggota.

• Pengembangan diri dan bersama. • Memakai QC technique.

• Bagian dari TQC ( PMT ).

2. FILSAFAT YANG MENDASARI AKTIFITAS GKM.

• Karyawan punya pikiran, kebijaksanaan dan kreatifitas. • Karyawan mengetahui benar pekerjaanya.

• Karyawan tak boleh diperlakukan sebagai bagian dari mesin. • Keinginan manusia selalu berubah.

• Pembentukan karyawan secara utuh dalam tempat kerjanya.

3. CIRI - CIRI TEAM YANG EFFEKTIP. ( Mc Gregor ).

1. SUASANA TIDAK TEGANG DAN MENYENANGKAN. 2. SETIAP ANGGOTA BERPARTISIPASI.

3. SASARAN KELOMPOK DIMENGERTI DAN DITERIMA. 4. SALING MENDENGARKAN.

5. MEMUNGKINKAN KETIDAK-KESEPAKATAN. 6. KEPUTUSAN DICAPAI SECARA KONSENSUS. 7. KETERBUKAAN TERHADAP KRITIK.

8. MERASA AMAN DI DALAM MENYATAKAN IDE DAN PERASAAN. 9. PENUGASAAN YANG JELAS DAN DITERIMA.

10.PEMIMPIN TIDAK MENDOMINASI KELOMPOK.

(23)

G R O U P B E H A V I O U R S

TIDAK EFFEKTIV ( PERSUASION ) EFFEKTIV

( PROBLEM SOLVING ACTIVITY )

1. SALING MENCOBA MASING -MASING IDE.

2. MENDENGARKAN UNTUK  DIMENGERTI

3. KEINGINAN UNTUK MERUBAH SUATU KEADAAN.

4. ANGGOTA KELOMPOK PADA UMUMNYA BERPARTISIPASI DALAM DISKUSI.

5. MENDORONG AGAR DIPEROLEH KESIMPULAN APABILA TERJADI PERSELISIHAN PAHAM

6. ANGGOTA KELOMPOK SALING BERINTERAKSI DAN MENCAPAI KONSENSUS.

1. MENJUAL OPINI YANG SUDAH DIBENTUK SEBELUMNYA.

2. MENDENGARKAN UNTUK ME  NYALAHKAN, ATAU TIDAK MEN

-DENGARKAN SEPENUHNYA.

3. MEMPERTAHANKAN SUATU KEADAAN SAMPAI AKHIR.

4. SEBAGIAN KECIL ANGGOTA KELOMPOK MENDOMINASI DALAM DISKUSI.

5. BEREAKSI SECARA TIDAK BAIK  TERHADAP PERSELISIHAN

PAHAM.

6. MENGGUNAKAN INTERAKSI INDIVIDUAL UNTUK MERUBAH PENDAPAT SESEORANG.

(24)

T E K N I K K E N D A L I M U T U

TUJUH ALAT ( 7 TOOLS )

1. LEMBAR PEMERIKSAAN 2. HISTOGRAM

3. DIAGRAM PARETO

4. DIAGRAM SEBAB AKIBAT 5. STRATIFIKASI ` 6. DIAGRAM PENCAR  

7. GRAFIK / BAGAN PENGENDALI.

S U M B A N G S A R A N

DELAPAN LANGKAH PENYELESAIAN PERSOALAN ( 8 STEP )

1. KETAHUI DULU, APA PROBLEMNYA. 2. CARI FAKTOR- FAKTOR PENYEBABNYA

3. PELAJARI FAKTOR YANG PALING BERPENGARUH 4. RENCANAKAN LANGKAH-LANGKAH PERBAIKAN 5. LAKSANAKAN LANGKAH-LANGKAH PERBAIKAN 6. TELITI HASILNYA

7. CEGAH TERULANGNYA PERSOALAN YANG ADA 8. CATAT PERSOALAN YANG BELUM TERPECAHKAN.

(25)

7 T U J U H A L A T

1. LEMBAR PENGUMPULAN DATA ( CHECK SHEET )

LEMBAR PENGUMPULAN DATA CACAT, KERUSAKAN

Lembar pengumpulan data merupakan alat bantu untuk memudahkan pengumpulan data. Bentuk dan isinya disesuaikan dengan kebutuhan maupun kondisi kerja yang ada.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat lembar pengumpulan data:

A. Maksud pembuat harus jelas. • Apa yang akan diketahui ?

• Apakah data yang di dapat sudah cukup lengkap sebagai dasar bertindak. ?

B. Stratifikasi dengan baik. • Mudah dipahami dan diisi

• Memberikan data yang lengkap tentang apa yang ingin diketahui.

C. Dapat diisi dengan cepat dan mudah, kalau perlu gunakanlah Gambar.

TANGGAL : 18 – 08 – 92 NOMOR LOT : 10819 PABRIK : A JUMLAH DIPERIKSA : 3000

UNIT : 3 NAMA PEMERIKSA : Murcahyono

CATATAN : Pemeriksa Total JENIS CACAT GORESAN SUB JUMLAH RETAK  GELEMBUNG KELENGKAPAN LAIN - LAIN JUMLAH : JUMLAH RUSAK  30 3 53 2 9 29 97

(26)

2. HISTOGRAM

HISTOGRAM KONDISI UKURAN FISIK KARYAWAN

Kegunaan dari histogram adalah untuk mengetahui distribusi / penyebaran data yang ada

3. DIAGRAM PARETO

GUNA DARI DIAGRAM PARETO : 1. Menunjukkan persoalan utama.

2. Menyatakan perbandingan masing – masing persoalan terhadap keseluruhan. 3. Menunjukkan tingkat perbaikan setelah tindakan perbaikan pada daerah yang

terbatas.

4. Menunjukkan perbandingan masing – masing persoalan sebelum & sesudah  perbaikan.

(27)
(28)

4. DIAGRAM SEBAB AKIBAT

Diagram ini disebut juga diagram Tulang Ikan ( Fish Bone ) dan berguna untuk  menemukan faktor – faktor yang berpengaruh pada karakteristik kualitas

Prinsip yang dipakai untuk membuat diagram sebab akibat ini adalah sumbang saran / “ BRAINSTORMING “

(29)

5. STRATIFIKASI

h Grouping of element

h Minimize misinterpretation

Guna stratifikasi adalah agar dapat melihat dengan terperinci karakteristik kualitas dan  juga akibat dari pelaksanaan karakateristik kualitas tersebut.

(30)
(31)

6. BAGAN PENGENDALI

1. Ciri – ciri Bagan pengendali ( Control Chart )

• Untuk menunjukkan Transisi data sepanjang waktu yang berjalan.

• Untuk mengontrol Limit ( secara umum Upper & Lower Control Limit )

2. Contoh :

Kontrol Lembur ( Overtime Control )

Untuk mengontrol rata –rata jam lembur harian Karyawan Gudang dalam menerima dan mengirimkan barang.

(32)

SUMBANG SARAN ( BRAINSTORMING )

*) TEKNIK UNTUK MENGUMPULKAN IDE – IDE YANG SEBANYAK –  BANYAKNYA DARI SEKELOMPOK ORANG

PRINSIP :

1. TIDAK MENGHALANGI SESEORANG BERBICARA

2. TIDAK MENGKRITIK UCAPAN ORANG LAIN

3. LEBIH BANYAK IDE, LEBIH BAIK.

4. MENGAMBIL MANFAAT DARI IDE ORANG LAIN

(33)

B R A I N S T O R M I N G

DIKEMBANGKAN OLEH : ALEX F. OSBORN ( 1930 )

DIDEFINISIKAN SEBAGAI : SUATU CARA UNTUK MENDAPATKAN BANYAK  IDE DARI SEKELOMPOK MANUSIA DALAM

WAKTU YANG SANGAT SINGKAT.

TAHAPAN BRAINSTORMING

1. MENJELASKAN PERSOALAN.

2. MERUMUSKAN KEMBALI PERSOALAN DENGAN LEBIH JELAS

3. MENGEMBANGKAN IDE

4. MENGEVALUASI IDE YANG DIHASILKAN

PENGGUNAAN TEKNIK BRAINSTORMING

1. MEMILIH NAMA TEAM

2. MENGEMBANGKAN TATA TERTIB

3. MENGIDENTIFIKASI PROYEK YANG MUNGKIN

4. MENGIDENTIFIKASI CARA-CARA UNTUK VERIVIKASI APABILA DIKETEMUKAN SEBAB YANG SEBENARNYA.

5. MENGIDENTIFIKASI CARA-CARA PEMECAHAN YANG DAPAT DIIMPLEMENTASIKAN.

(34)

PROSEDUR BRAINSTORMING

1. TULISKAN IDE-IDE TERSEBUT

2. NOMORILAH IDE-IDE TERSEBUT

3. KETAWALAH, JANGAN MENTERTAWAKAN

4. PELIHARALAH SUPAYA TETAP IMPERSONAL

5. BERI KESEMPATAN DAN SAMBUTLAH AGAR IDE-IDE ANEH MUNCUL.

6. PELIHARALAH AGAR SUASANA TETAP GEMBIRA, BEBAS, TIDAK  SERIUS DAN TIDAK MURAM

7. BERPEGANGLAH PADA PEDOMAN POKOK BERPIKIR KREATIF

SYARAT-SYARAT BRAINSTORMING

1. JUMLAH, 6 - 20 ( IDEAL - 12 )

2. TIDAK PERLU MEMPUNYAI PENGALAMAN SEBELUMNYA

3. KEDUDUKAN ANGGOTA KELOMPOK HARUS BENAR-BENAR SAMA

4. DIHINDARI ADANYA PENINJAU

5. PEMPINAN HARUS MENDORONG PARTISIPASI DAN IKUT MENDORONG

(35)

PERANAN ANGGOTA UNTUK  MELAKUKAN BRAINSTORMING

1. SEPENUH HATI YAKIN AKAN TEKNIK TERSEBUT

2. MENGUTAMAKAN PRODUKSI IDE

3. MEMBIARKAN TIMBULNYA IDE YANG ANEH

4. MENYADARIKETERBATASAN-KETERBATASANNYA

5. MEMANFATKAN SEBAGAI SARANA UNTUK MERANGSANG PARTISIPASI KELOMPOK 

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM SUMBANG SARAN ( BRAINSTORMING )

1. JANGAN MELARANG SESEORANG UNTUK BERBICARA

2. JANGAN MENGKRITIK PENDAPAT ORANG LAIN

3. SEMAKIN BANYAK PENDAPAT SEMAKIN BAIK HASILNYA.

4. AMBIL MANFAAT DARI PENDAPAT ORANG LAIN.

Catatan : Setiap orang harus konsekuen dengan apa yang di ucapkannya.

TATA TERTIB SUMBANG SARAN ( BRAINSTORMING )

1. PENGUMPULAN IDE DILAKUKAN SECARA BERPUTAR, (BERGILIRAN).

2. SETIAP ORANG , SATU IDE SETIAP KALI PUTARAN

3. KEMUKAKAN IDE PADA SAAT MENDAPAT GILIRAN

4. BILANG “ PASS “ JIKA MEMANG BELUM ADA IDE

5. SELAMA SUMBANG SARAN BERLANGSUNG TIDAK DIBENARKAN MEMBERI KOMENTAR,MEMOTONG ATAU MENGKRITIK IDE YANG MASUK.

(36)

PERTEMUAN PENDAHULUAN

A. TUJUAN:

1. Mengalihkan perhatian anggota kelompok dari suasana ke suasana bebas.

2. Membantu “ Mengalir “ nya ide secara lancar.

B. CONTOH:

1. Andaikata kita bangun besok pagi dengan tinggi mereka 2 kali seperti tinggi sekarang ini, persoalan apa saja yang dapat timbul ?

2. Persoalan-persoalan apa yang mungkin timbul apabila musim berubah menjadi 6 bulan terang terus-menerus, dan 6 bulan gelap terus menerus

3. Penggunaan baru akan

• Meja makan

• Asbak gelas yang besar  • Pensil kayu

• Ikat pinggang laki-laki • Batu bata

(37)

2 ( DUA ) JENIS BERPIKIR 

A. BERPIKIR ANALISTIS.

1. Mencari jawaban yang tidak dapat dibantah lagi deduksi yang logis atau berdasarkan fakta yang telah diketahui sebelumnya.

2. Berlaku peraturan-peraturan yang memungkinkan sesuatu pendekatan logis menuju ke  jawaban tunggal ( Konvergen ) yang dapat diramalkan sebelumnya.

B. BERPIKIR KREATIF.

1. Menghubungkan ide atau hal-hal yang sebelumnya tidak berhubungan.

2. Memerlukan imajinasi dan memberikan lebih dari pada suatu jawaban ( Divergen ) yang tidak dapat diramalkan sebelumnya.

PERSOALAN ANALISTIS.

Seorang laki-laki mengatakan bahwa saudara laki-lakinya sama banyaknya dengan saudara perempuannya. Saudara perempuannya mengatakan bahwa ia mempunyai saudara laki-laki dua kali banyaknya saudara perempuannya.

Berapakah jumlah laki-laki dan perempuannya. ?

PERSOALAN KREATIF.

Bagaimana caranya kita dapat membujuk supaya orang-orang mau mempergunakan hari liburnya untuk tamasya ke Bali ?

(38)

DELAPAN LANGKAH PENYELESAIAN PERSOALAN

TEKNIK PENYELESAIAN PERSOALAN MERUPAKAN PENJABARAN DARI

SIKLUS DEMING DI SEBUT DENGAN 8 LANGKAH PENYELESAIAN PERSOALAN ADALAH SEBAGAI BERIKUT :

1

KETAHUI APA PROBLEM NYA

8

CATAT PER-SOALAN YANG BELUM TERPECAHKAN

2

CARI FAKTOR –  FAKTOR  PENYEBABNYA

7

STANDAR  DISASI

2

PELAJARI FAKTOR YANG PALING BER –  PENGARUH

6

TELITI HASILNYA

5

LAKSANAKAN LANGKAH –  LANGKAH PERBAIKAN

4

RENCANAKAN LANGKAH LANGKAH PERBAIKAN

(39)

LANGKAH PEMECAHAN MASALAH DAN PENGGUNAAN TEKNIK DASAR KENDALI MUTU

TEKNIK DASAR  LANGKAH - LANGKAH

Ketahui dulu, apa permasalahannya ( Apa yang mau ditingkatkan

Cari faktor – faktor penyebab

PARETO DIAGRAM NO.

1.

2. DIAGRAM SEBAB AKIBAT

(40)

TEKNIK DASAR  LANGKAH - LANGKAH

Buatlah rencana langkah – langkah  perbaikan. Target sebaiknya di buat

langkah ini.

Laksanakan langkah – langkah perbaikan

5 W 1 H

WHY ( Mengapa )…... Pentingnya WHAT ( Apa )…………Sasarannya WHERE ( Dimana )……..Tempat WHEN ( Kapan )……… Batas waktu WHO ( Siapa )………. Orangnya HOW ( Bagaimana )… Caranya

Rencana harus dilaksanakan sebagai mana mestinya.

Langkah perbaikan harus diketahui oleh yang bersangkutan.

NO.

4.

2.

DIAGRAM SEBAB AKIBAT 6. Teliti hasilnya

“ Standardisasi “ tetapkan / revisi Standard operasi standard inspeksi dan peraturan 7. Cegah terulangnya persoalan yang sama.

Masukkan dalam rencana berikut dan mulai lagi dengan langkah No. 1 8. Catat persoalan yang belum terpecahkan

(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)

Gambar

Diagram ini disebut juga diagram Tulang Ikan ( Fish Bone ) dan berguna untuk  menemukan faktor – faktor yang berpengaruh pada karakteristik kualitas
DIAGRAM SEBAB AKIBAT6.Teliti  hasilnya

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk, mengkaji Kalirejo dalam perspektif geografi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi

Farmakologi dan Laboratorium Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta pada bulan Juli tahun 2019. Subjek penelitian berupa tikus putih

Sistem Informasi Pelayanan Perijinan Satu Pintu adalah aplikasi yang dimaksudkan untuk memberikan informasi dan pelayanan perijinan bagi masyarakat yang meliputi

Proses Fermentasi dimulai dengan menambahkan starter ke dalam medium fermentasi (nira nipah kental) dengan komposisi yang sesuai dengan variabel penelitian,

Hidroksiprolin yang terbentuk mempunyai peranan penting dalam stabilisasi ikatan triple helix yang terbentuk, sedangkan hidroksilisin berperan dalam stabilisasi ikatan cross link

Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan sebagai bahan

Penghasilan komprehensif lain a. Penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan dalam mata      uang asing

Alhamdulillah, peneliti dapat menyelesaikan penelitian dengan judul “Kepentingan Belt and Road Initiative (BRI) China dalam Memperkuat Kerja Sama dengan Laos Melalui