MATERI INTI - Ml 3 MATERI INTI - Ml 3
KESEHATAN LINGKUNGAN KERJA KESEHATAN LINGKUNGAN KERJA
/.
/. DESKRIPSI DESKRIPSI SINGKASINGKAT T
Kes
Kesehaehatan tan kerja kerja merumerupakapakan n penpenyerayerasian sian antantara ara kapkapasitasitas as kerjkerja, a, bebbebanan kerja dan lingkungan kerja. Di dalam lingkungan kerja terdapat faktor-faktor kerja dan lingkungan kerja. Di dalam lingkungan kerja terdapat faktor-faktor yan
yang g dapdapat at menjmenjadi adi bahbahaya aya potepotensiansial. l. BahBahaya aya potepotensiansial l terstersebuebut t dapdapatat menimbulkan gangguan Kesehatan/penyakit pada pekerja. Lingkungan kerja menimbulkan gangguan Kesehatan/penyakit pada pekerja. Lingkungan kerja ini meliputi lingkungan fisik, biologi, kimia, ergonomi dan psikososial.
ini meliputi lingkungan fisik, biologi, kimia, ergonomi dan psikososial.
Di
Di dadalam lam momodudul l inini i akakan an dibdibahahas as kekesehsehatatan an linlingkgkunungagan n kerkerja ja yayangng berhubungan dengan penilaian risiko kerja berupa faktor fisik, kimia, biologi berhubungan dengan penilaian risiko kerja berupa faktor fisik, kimia, biologi dan ergonomi.
dan ergonomi.
Langkah utama dalam kesehatan lingkungan kerja adalah berupa kegiatan Langkah utama dalam kesehatan lingkungan kerja adalah berupa kegiatan pe
pengngenenalalanan/p/penenememuauan n mamasasalalah, h, evevalaluauasi si fafaktktor or babahahaya ya popotetensnsiaial l didi ling
lingkungkungan an kerja dan kerja dan pengpengendendalian untuk alian untuk penangpenanggulangagulangan n masalah masalah yangyang ada.
ada.
//.
//. TUJUAN TUJUAN
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
Setelah mengikuti sesi ini peserta mampu melaksanakan langkah-langkah Setelah mengikuti sesi ini peserta mampu melaksanakan langkah-langkah kegiatan penyehatan lingkungan kerja.
kegiatan penyehatan lingkungan kerja.
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS Setelah mengikuti sesi ini peserta mampu Setelah mengikuti sesi ini peserta mampu !.
!. "enj"enjelaselaskan dakan dasar-dsar-dasar keasar kesehsehatan linatan lingkugkungangan kerjan kerja #.
#. "enj"enjelaselaskan faktkan faktor-for-faktoaktor bahayr bahaya potensa potensial di lingkuial di lingkungangan kerjan kerja $.
mel
melipuiputi ti pepengngenenalaalan/pn/penenememuauan n masmasalaalah, h, evaevaluluasi asi fakfaktotor r babahahayaya po
potentensiasial l di di linlingkgkunungagan n kerkerja ja dadan n pepengngenendadalialian/pn/penaenangnggulgulanangangan masalah yang ada.
masalah yang ada. %.
%. "ela"elakukakukan idenn identifiktifikasi bahasi bahaya di linaya di lingkugkungangan kerjan kerja,, &.
&. "ela"elaksanksanakan peakan pengungukurakuran bahan bahaya di lingya di lingkungkungan kerjaan kerja '.
'. "emb"emberikerikan rekan rekomenomendasdasi perbai perbaikan liikan lingkngkungungan kerjan kerjaa
IIIIII.. PPOKOKOOK BK BAHAHAASASAN N !.
!. DaDasasar-dr-dasasar ar keskesehehataatan ln lingingkunkungagan kn kerjerjaa #.
#. (aktor bahaya potensial fisik di lingkungan kerja(aktor bahaya potensial fisik di lingkungan kerja $.
$. (a(aktoktor bahr bahayaya poa potetensinsial kial kimia dmia di lini lingkgkunungagan kern kerjaja %.
%. (a(aktoktor bahr bahayaya pota potenensiasial biol biologlogi di lini di lingkgkunungan kgan kererjaja &.
&. (a(aktoktor bahr bahayaya pota potenensiasial ergl ergononomi domi di lini lingkugkungngan kean kerjarja '.
'. )e)engngenendadalialian rn risiisiko ko di di linlingkgkungungan an kerkerjaja
IIVV.. BBAAHHAAN AN AJJAAR R !.
!. "o"odudul Kel Kesesehahatatan Lin Lingngkukungngan Kan Kererjaja #.
#. BahBahan *an *ayaayang )ong )o+er )o+er )oint tenint tentang Ktang Keseesehatahatan Lingn Lingkungkungan Kean Kerjarja
V. LANGKAH/PROSES V. LANGKAH/PROSES
!.
!. (asi(asilitalitator metor menjenjelasklaskan sean seara siara singkangkat diskt diskripsripsi, tuji, tujuanuan, poko, pokok bahk bahasanasan dan metode yang dipakai &
dan metode yang dipakai & #
#.. ((aasisillititaattoor r mmeemmppreresesenntatassikikaan n tteenntatanng g ddaassaar-r-ddaassaar r kekesesehhaatatann lingkungan kerja !01
lingkungan kerja !01 $
$.. ((aassiilliittaattoor r mmeellaakkuukkaann rereviviewew tenttentang ang matemateri ri dasdasar-daar-dasar sar kesekesehatahatann lingkungan kerja #&1
lingkungan kerja #&1 %
%.. ((aasisillititaattoor r mmeempmpreresesenntatassikikaan n fafakktotor-r-ffaaktktoor r bbaahhaayya a ppootetennssiaial l ddii lingkungan kerja !01
lingkungan kerja !01 &.
&. (a(asilsilitaitatotor r memelalakukkukan reviean revie+ + tetentantang faktng faktor-or-fafaktoktor r babahahaya poteya potensnsial diial di lingkungan kerja #&1.
lingkungan kerja #&1. '.
lin
lingkugkungangan n kekerja rja yanyang g melmelipuiputi ti pepengngenenalaalan/pn/penenemuemuan an masmasalalahah,, evaluasi faktor bahaya potensial di
evaluasi faktor bahaya potensial di lingkunglingkungan kerja an kerja dan pengendadan pengendalian/lian/ penanggulangan masalah yang ada !&1
penanggulangan masalah yang ada !&1 2
2.. ((aassiilliittaattoor r mmeellaakkuukkaann review review lalangngkakah h ututamama a / / upupayaya a kekesesehahatatann lin
lingkugkungangan n kekerja rja yanyang g melmelipuiputi ti pepengngenenalaalan/pn/penenemuemuan an masmasalalahah,, evaluasi faktor bahaya potensial di
evaluasi faktor bahaya potensial di lingkunglingkungan kerja an kerja dan pengendadan pengendalian/lian/ penanggulangan masalah yang ada $&1
penanggulangan masalah yang ada $&1 3.
3. (a(asilsilitaitatotor r mememprmpreseesentantasiksikan an teteori idenori identiftifikaikasi si babahahaya ya di di linlingkgkunungagann kerja !&1
kerja !&1 4.
4. (a(asisililitatatotor mr melelakakukukanan review review teori identifikasi bahaya di lingkungan kerja teori identifikasi bahaya di lingkungan kerja #01
#01 !0.
!0. (asi(asilitalitator mempretor mempresentsentasikasikan an teoteori ri penpengukgukuran bahauran bahaya di ya di linglingkungkunganan kerja !&1
kerja !&1 !
!!.!. (a(asilsilitaitatotor melar melakukkukanan review review teoteori ri penpengukgukuran uran bahbahaya aya di di linglingkungkunganan kerja %01
kerja %01 !#.
!#. (asi(asilitalitator tor mempmempreseresentasntasikan teori ikan teori rekorekomendmendasi asi perbperbaikaaikan n linglingkunkungangan kerja #01
kerja #01 !$
!$.. (a(asisililitatatotor r memelalakukukakann review review teori rekomendasi perbaikan lingkungan teori rekomendasi perbaikan lingkungan kerja $&1
kerja $&1
VI. URAIAN
VI. URAIAN MAMATERITERI
KESEHAT
KESEHATAN LINGKUAN LINGKUNGAN KERNGAN KERJAJA
1.
1. DaDasarsar-da-dasar Kessar Kesehaehatan Litan Linn!"n!"nan Kean Ker#ar#a
Dala
Dalam m penpenjelajelasan 5ndansan 5ndang-ung-undandang g 6o. $' 6o. $' tahtahun #004 un #004 paspasal al !'% ayat !'% ayat ! ! dan $dan $ dis
disebebutkutkan bah+a an bah+a upaya kesehatan upaya kesehatan kerja kerja ditujukaditujukan n untuk melindungi untuk melindungi pekerjapekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang
orang selain pekerja yang berada di lingkungan tempat kerja. orang selain pekerja yang berada di lingkungan tempat kerja.
)ermasalahan kesehatan di tempat kerja yang berdampak pada pekerja yang )ermasalahan kesehatan di tempat kerja yang berdampak pada pekerja yang diseb
disebabkaabkan n adanadanya ya ketidketidak-ak-adequat adequat nya nya penpengendgendalian alian faktofaktor r risiko risiko linglingkungkunganan kerja. Lingkungan kerja dikaitkan dengan segala sesuatu yang berada di sekitar kerja. Lingkungan kerja dikaitkan dengan segala sesuatu yang berada di sekitar peke
pekerja rja atau atau berhberhubuubungangan n dendengan gan temptempat at kerja kerja yang yang dapdapat at mempmempengengaruharuhii peke
pekerja rja daladalam m melamelaksanksanakan tugas akan tugas yang dibebanyang dibebankan kan padapadanya. Kinerja nya. Kinerja setiapsetiap tena
tenaga kerja merupaga kerja merupakankan resultanteresultante dari dari lingkungalingkungan. n. Dalam Dalam bidang Kesebidang Kesehahatantan Kerja
Kerja, , masamasalah terseblah tersebut ut dipdipelajaelajari ri daladalam m daladalam m abaabang ilmu ng ilmu teraterapan pan yang yang dikenaldikenal dengan 7
dengan 7IndustriaIndustrial l HygieneHygiene7 atau diterjemahkan seara bebas menjadi 8ygiene7 atau diterjemahkan seara bebas menjadi 8ygiene Lingkungan Kerja.
Lingkungan Kerja.
Ke
Kesehsehataatan n linlingkgkunungan gan kekerja rja memempmpelaelajarjari i kegkegiaiatan tan pepememeahahan an mamasalsalahah kese
kesehatahatan n di di linglingkunkungan gan kerjakerja. . )em)emeaheahan an masamasalah lah linglingkungkungan an kerjkerja a padpadaa hake
hakekatnkatnya ya merumerupakpakan an upaupaya ya penpenguragurangangan n terhterhadaadap p bebbeban an tambtambahaahan n bagbagii pekerj
pekerja, a, dan atau dan atau penypenyerasiaerasian n antara kapasitantara kapasitas as kerja dengan lingkungakerja dengan lingkungan n kerja.kerja. Lin
Lingkugkungngan an kekerja rja bilbila a tidtidak ak memmemenenuhuhi i pepersyrsyaraaratan tan dadapapat t memempmpenengagaruhruhii ke
kesesehahatatan n kekerjrja a dadalalam m dudua a bebentntuk uk yayaititu u kekeeelalakakaan an kekerjrjaa (Occuati!nal (Occuati!nal accident"
accident" dan penyakit akibat kerjadan penyakit akibat kerja (Occuati!nal diseases"#(Occuati!nal diseases"#
Kesehatan kerja merupakan penyerasian antara beban kerja, kapasitas kerja dan Kesehatan kerja merupakan penyerasian antara beban kerja, kapasitas kerja dan ling
lingkunkungan gan kerjkerja. a. Di Di daldalam am linglingkunkungan gan kerjkerja a terdterdapaapat t fakfaktor-ftor-faktoaktor r linglingkungkunganan yang dapat menjadi bahaya
yang dapat menjadi bahaya potensiapotensial l bagi kesehatan pekerja.bagi kesehatan pekerja. Berdasarkan teoriBerdasarkan teori Blum yang menyatakan bah+a faktor lingkungan merupakan faktor terbesar yang Blum yang menyatakan bah+a faktor lingkungan merupakan faktor terbesar yang da
dapapat t memempmpenengagaruruhi hi stastatutus s kekesesehahatatan n inindidivividu du didisasampmpining g fafaktktor or peperilrilakaku,u, pelayanan kesehatan dan yang terkeil pengaruhnya adalah faktor keturunan. 9leh pelayanan kesehatan dan yang terkeil pengaruhnya adalah faktor keturunan. 9leh karena itu
karena itu faktor lingkungan di faktor lingkungan di tempat kerja tempat kerja membmemberikaerikan pengarun pengaruh yang besar h yang besar terhadap keseh
terhadap kesehatan pekerja, yang melipatan pekerja, yang meliputi kesehatan uti kesehatan fisik dan fisik dan psikis.psikis.
)enyakit akibat kerja/penyakit hubungan kerja yang disebabkab oleh masuknya )enyakit akibat kerja/penyakit hubungan kerja yang disebabkab oleh masuknya a
attaau u tteerrppaajjaannnnyya a ppeekkeerrjja a sseeaarra a tteerruus s mmeenneerruus s ddeennggaan n bbaahhaayyaa potensial/anaman bahaya yang ada di lingkungan kerja.
potensial/anaman bahaya yang ada di lingkungan kerja. Bahaya potensial diBahaya potensial di lingkunga
a
a.. BBaahhaayya a ppootetennsisiaal l ddaari ri ggoololonnggaan n fifissikik, , memellipipuuti ti aanntatara ra llaain in bbisisiningg,, suhu, vibrasi, radiasi, tekanan, penahayaan.
suhu, vibrasi, radiasi, tekanan, penahayaan. b
b.. BaBahahaya ya popotetensnsiaial l dadari ri gogololongngan an kikimimia, a, memelilipuputi ti pepelalarurut t ororgaganinik k yayangng te
terdrdiriri i dadari ri pepelalarurut t ororgaganinik, k, memetatanonol, l, beben:n:enena, a, kakarbrbon on tetetrtrakakloloriridada,, toluena, karbon disulfida dan lain-lain
toluena, karbon disulfida dan lain-lain
.. BaBahahaya ya popotetensnsiaial l dadari ri gogololongngan an bibiolologogi. i. "e"elilipuputi ti anantatara ra lalain in vivirurus,s, bakteri, aing, )lasmodium dan jamur.
bakteri, aing, )lasmodium dan jamur. d
d.. BBaahhaayya a ppootetennssiaial l fafakktotor r eergrgoonnoomi mi yyaaititu u ffaakktotor r teteknknoollooggi i ddaan n sseennii p
peennyeyerarassiaian n aalalat, t, aarara, , pprorossees s ddaan n lilinnggkukunnggaan n kekerjrja a teterhrhaaddaapp kemampuan, kebolehan dan keterbatasan manusia.
kemampuan, kebolehan dan keterbatasan manusia. e.
e. BaBahayhaya a popotentensiasial l dardari i fafaktoktor r psipsikoskososiosial, al, memelipliputi bahauti bahaya ya penpenyebyebab ab strstreses pada pekerja.
pada pekerja.
Bah
Bahaya aya potepotensiansial l dapdapat at masumasuk k ke ke daldalam am tubutubuh h sampsampai ai terjterjadinadinya ya ganganggugguanan ke
kesesehahatatan n memelalalului i mamata ta rarantntai ai yayang ng didimumulalai i dadari ri susumbmber er memelalalului i memedidiaa ling
lingkungkungan an kemukemudiadian n masumasuk k ke ke daladalam m tubtubuh uh melamelalui lui kulikulit, t, mulumulut, t, hidhidungung, , dsbdsb.. Sete
Setelah lah masumasuk k daladalam m tubutubuh h terjaterjadi di penopenolakalakan n mekamekanisme tubuh nisme tubuh yang disebutyang disebut antibodi. )ada keadaan dimana antibodi tidak dapat mengatasi bahaya potensial antibodi. )ada keadaan dimana antibodi tidak dapat mengatasi bahaya potensial yang masuk ke dalam tubuh maka terjadi gangguan kesehatan/penyakit.
yang masuk ke dalam tubuh maka terjadi gangguan kesehatan/penyakit.
Bahaya potensial tersebut di atas masuk kedalam tubuh manusia melalui media Bahaya potensial tersebut di atas masuk kedalam tubuh manusia melalui media ling
lingkunkungan, gan, melimeliputputi i udaudara, ra, tantanah, ah, airair, , bahbahan/man/mateaterial, rial, makamakanannan/min/minumauman,n, lim
limbahbah, , dadan n vekvektortor/bi/binanatantang g peperanrantartara a pepenyanyakitkit, , tertermasmasuk uk papajanjanan an langlangsunsungg sedangkan yang berkontribusi terjadinya gangguan kesehatan/penyakit adalah sedangkan yang berkontribusi terjadinya gangguan kesehatan/penyakit adalah perilaku.
perilaku.
5ntu
5ntuk k mempmemperkeerkeil il adaadanya nya penpengarugaruh h buruburuk k dari dari faktfaktor or linglingkunkungan gan terhterhadaadapp pekerja, dilakukan upaya kesehatan lingkungan. 5paya kesehatan lingkungan kerja pekerja, dilakukan upaya kesehatan lingkungan. 5paya kesehatan lingkungan kerja pa
pada da dadasasarnyrnya a adadalalah ah upupayaya a pepemumututusasan n mamata ta rarantntai ai dadari ri kekemumungngkikinanann masuknya, terpajana
masuknya, terpajanannya bahaya potensial di nnya bahaya potensial di ;ngkunga;ngkungan kerja n kerja terhadaterhadap p pekerjapekerja sehingga menegah terjadinya gangguan kesehatan atau penyakit.
sehingga menegah terjadinya gangguan kesehatan atau penyakit.
6ilai <mbang Batas/6ilai Batas Dosis adalah suatu nilai dari besarnya/volume 6ilai <mbang Batas/6ilai Batas Dosis adalah suatu nilai dari besarnya/volume
suatu bahan/:at/kondisifisik yang mana pekerja masih diperbolehkan berada dilingkungan kerja pada batas tertentu dan +aktu tertentu yang diyakini tidak menimbulkan gangguan kesehatan pada hampir semua pekerja
Dalam intervensi kesehatan lingkungan kerja terdapat pendekatan epidemiologi. =pidemiologi kesehatan lingkungan atau =pidemiologi Lingkungan adalah studi atau abang keilmuan yang mempelajari faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi timbulnya kejadian suatu penyakit, dengan ara mempelajari dan mengukur dinamika hubungan interaktif antara penduduk, dengan lingkungan yang memiliki potensi bahaya pada suatu +aktu dan ka+asan tertentu, untuk upaya promotif lainnya <hmadi, !44!.
)emahaman terhadap berbagai parameter kesehatan lingkungan dan/atau kesehatan kerja serta bagaimana mengukur berbagai parameter perubahan ataupun dinamika hubungan interaktif tersebut. Lingkungan kerja mengandung potensi bahaya yaitu pada dasarnya komponen lingkungan mengandung agent penyakit. )arameter yang digunakan untuk mengukur agent dapat dilakukan dengan menggunakan teori simpul, sebagai berikut
a. )engukuran pada simpul < adalah pengukuran pada sumbernya atau pengukuran emisi
b. )engukuran simpul B atau pengukuran berbagai komponen penyebab sakit pada ambient media lingkungan sebelum kontak dengan manusia misalnya pengukuran kualitas air, udara, tanah, makanan, vektor, bahan/material dan sebagainya.
. )engukuran simpul >, yaitu pengukuran pada spesimen tubuh manusia atau biasa dikenal sebagai $i!%ar&er , seperti pengukuran kadar merkuri pada rambut, kulit dan darah.
d. )engukuran pada simpul D, yaitu apabila interaktif itu sudah menjadi !utc!%e berupa kejadian penyakit. >ontoh prevalensi penyakit, jumlah penderita keraunan, jumlah penderita diare, jumlah penderita kanker dalam suatu komunitas.
$. %a!t&r 'aha(a )&tensial %isi! di Lin!"nan Ker#a
Sebelum membahas masalah lingkungan fisik di tempat kerja terlebih dahulu petugas harus mengenal alat-alat yang digunakan dalam melakukan pengukuran lingkungan kerja. <lat tersebut diantaranya adalah sebagai berikut
N&. Na*aAlat Ke"naan
! S!und level %eter' i%act n!ise %eter Kebisingan
# Accel!r! %eter Getaranvi$rasi
$ T)er%!%eter Su)u udara
% Sling syc)!%eter*ctgl!$e t)er%!%eter &ele%$a$an +dara & ,el!%eter' ane%!%eter Keepatan gerak udara ' -u.%eter'$ig)t%eter' $rig)tness %eter )enahayaan/penerangan 2 Pers!nal dust sa%ler' /idget i%inge De$u
3 Gas detect!r tu$e' gas c)r!%at!gra0' gas analy1er
?as dan 5ap
4 /icr!wave2%ullertu$es' lu%inescent @adiasi
2.1. Kebisingan
Kebisingan merupakan masalah kesehatan kerja yang sering timbul, baik pada industri besar seperti pabrik baja, pabrik mobil maupun industri rumah tangga, seperti pandai besi, penggergajian kayu, perajin kuningan serta aneka logam lainnya.
?angguan kebisingan dapat dikelompokan seara bertingkat, sebagai berikut
3" Gangguan 4isi!l!gis
?angguan fisiologis adalah gangguan yang mula-mula timbul akibat bising. Dengan kata lain fungsi pendengaran seara fisiologis dapat terganggu. )embiaraan atau instruksi dalam pekerjaan tidak dapat didengar seara jelas, sehingga dapat menimbulkan gangguan lain, misalnya keelakaan. )embiara terpaksa berteriak-teriak, selain memerlukan ekstra tenaga, juga menambah kebisingan. Dilaporkan bah+a kebisingan dapat mengganggu 7 cardiac !utut 7 dan tekanan darah.
5" Gangguan Psi&!l!gis
?angguan fisiologis lama-lama bisa menimbulkan gangguan psikologis. Suara yang tidak dikehendaki dapat menimbulkan stress, gangguan ji+a, sulit konsentrasi, berpikir dan lain sebaginya. ?angguan psikologis tentu saja dapat menimbulkan akibat yang lebih jauh.
6" Gangguan Pat!l!gis Organis
?angguan kebisingan yang paling menonjol adalah pengaruhnya terhadap alat pendengaran atau telinga, yang dapat menimbulkan ketulian yang bersifat sementara hingga permanen.
*erjadinya ketulian akibat bising ini tidak sekaligus terjadi dalam seketika, tetapi tergantung dari maam dan lama suara serta faktor-faktor lain. )rosesnya bisa dimulai dari tingkat yang ringan sampai menjadi berlarut-larut, yaitu tuli yang menetap.tuli akibat bising termasuk jenis tuli persepsi dan kelainannya terdapat di dalam c!c)lea dan bisa menetap.
Kebisingan dapat diklarifikasikan da lam $ tig a bentuk dasar 3" 7Steady n!ise7
Dinyatakan dalam nilai ambang tekanan suara s!und ressure levels di ukur dalam otave band dan perubahan-perubahan tidak melebihi beberapa dB per detik. >ontohnya adalah suara gergaji berputar.
# 7I%ulse n!ise7
"empunayi perubahan-perubahan dalam !ctave $and yang melebihi beberapa dB per detik. >ontohnya adalah ketukan-ketukan yang berulang seperti misalnya bising di dalam kamar mesin kapal.
$ 7I%act n!ise7
"empunyai perubahan-perubahan yang amat besar dalam !ctave $and# >ontohnya adalah letusan senjata api.
Kelainan yang timbul pada akibat bising terjadi tahap demi tahap sebagai berikut 3" Stadium adaptasi
<datapsi merupakan suatau daya proteksi alamiah dan keadaan ini dapat pulih kembali, atau dengan kata lain sifatnya reversi$le. Aika kita memasuki ruangan yang bising maka ambang pendengaran akan naik, sehingga bising tidak akan mengganggu lagi. Setelah meninggalkan ruangan bising itu pendengaran kita yang menjadi kurang lama kelamaan akan pulih kembali. 5" Stadium 7te%!rary t)res)!ld s)i0t7
Disebut juga 7audit!ry 0atigue7 yang merupakan kehilangan pendengaran 7reversi$le7 sesudah %3 jam terhindar dari bising itu. Batas +aktu yang diperlukan untuk pulih kembali, sesudah terpapar terhadap bising pekerjaan adalah !' jam. Bila pada +aktu bekerja keesokan hari pendengaran hanya sebagian yang pulih maka akan terjadi 7permament hearing loss7.
6" Stadium 7ersistent tres)!ld s)i0t7
Dalam stadium ini meningginya ambang pendengaran lebih lama lagi dari pada stadium 7te%!rary tres)!ld s)i0t7# Sekurang-kurangnya %3 jam setelah meninggalkan lingkungan bising, pendengarannya masih terganggu.
% Stadium 7er%anent tres)!ld s)i0t7
Di sini meningginya ambang pendengaran menetap sifatnya. ?angguan ini paling banyak ditemukan dan tidak dapat disembuhkan . ;ni merupakan tuli akibat di tempat yang bising dan merupakan jenis tuli persepsi yang kerusakanannya terdapat dalam ohlea berupa rusakannya syaraf, dimana terdapat degenerasi dari 7sens!ry7 atau 7e.ternal )air cell7#
*idak semua kebisingan dapat mengganggu para pekerja. 8al tersebut tergantung dari beberapa faktor, diantaranya ialah intensitas bising, frekuensi bising, lamanya berada daiam lingkungan bising, sifat bising, +aktu di luar lingkungan bising, kepekaan seseorang dan umur. Di samping faktor-faktor tersebut di atas, masih ada beberapa yang menimbulkan trauma akustik, yaitu sifat-sifat fisik suara penyebab frekuensi, intensitas, bahan yang dipakai, sifat perorangan kepekaan perorangan, umur, penyakit telinga sebelumnya.
)engendalian kebisingan di lingkungan kerja dapat dilakukan dengan berbagai ara. Diantaranya adalah dengan menghilangkan kebisingan dari sumber suara. "enghilangkan kebisingan dari sumber suara ialah dengan mengganti beberapa
alat dengan alat lain yang lebih sedikit menimbulkan bunyi.
>ara penggantian atau subtitusi itu antara lain
- ang seharusnya memaku diganti dengan mengelas
- ang seharusnya memaku dengan tekanan angin diganti dengan pemampatan
- "embelah atau memotong dapat diganti dengan mengasah
- Beberapa alat yang memakai pompa angin dapat diganti dengan listrik. - ?igi logam yang bergesekan diganti dengan sistim berjalan
- "engerjakan besi dan logam lain selagi masih panas lebih sedikit menimbulkan bising daripada selagi logam tersebut dingin.
5ntuk menghilangkan atau mengurangi transmissi kebisingan terhadap manusia dapat dilakukan berbagai usahaC salah satu diantaranya ialah dengan menutup/menyerat mesin atau alat yang mengeluarkan bising.
Kesukaran yang dihadapi dalam meredam bunyi umumnya ialah terletak pada peredam bunyi yang keluar dari lubang-lubang. 5ntuk ini biasanya dipakai pipa yang penampangnya lebih keil atau pipa yang dilapisi peredam bunyi atau diterapkan pada pipa peredam bunyi tadi alat peredam bunyi yang memungkinkan suara bergerak berkelak-kelok seperti pada knalpot mobil atau sepeda motor. Sedangkan pada tepi-tepi pintu atau elah-elah jendela diberikan pelapis untuk mengurangi lubang-lubang yang tidak diinginkan. Selain itu, mengadakan isolasi mesin terhadap lantai sehingga tidak menimbulkan getaran yang akan merambat keseluruh ruangan tersebut. )ada dasarnya untuk menutup mesin -mesin yang bising adalah sebagai berikut
- "enutup mesin serapat mungkin.
- "engolah pintu-pintu dan semua lubang seara akuatik. Bila perlu
mengisolasi mesin dari lantai untuk mengurangi penjalaran getaran.
5saha lain dalam mengendalikan bising ialah ditujukan terhadap pekerja atau karya+annya itu sendiri yang terpapar terhadap kondisi bising. >ara ini sebenarnya lebih praktis dalam pelaksanaannya akan tetapi kesukarannya
terletak pada si karya+annya itu sendiri dan di sini berhubungan erat dengan faktor manusia.
Dalam rangka usaha melindungi pekerja dari kebisingan di lingkungan kerja dapat dipakai beberapa ara. Salah satu diantaranya ialah dengan memakai alat pelindung telinga atau 7personal protetive devies7, yaitu dengan menyediakan 7ear defender7 berupa 7ear plugs7. 7ear %u00s7 atau 7)el%et7# >ara lain ialah dengan menghilangkan pemaparan pekerja yang terpapar tadi dengan memberikan libur atau memindahkannya kebagian lain setelah ada keputusan medis. Di samping usaha-usaha tersebut di atas dalam usaha melindungi karya+an dari kebisingan dengan ara melakukan pemeriksaan medis sebaiknya dilakukan sebelum karya+an tersebut bekerja atau diterima kerja re e%l!y%ent serta dengan mengadakan pemeriksaan berkala dan pemeriksaan pasa kerja atau pemeriksaan yang dilakukan bila karya+an tersebut mengundurkan diri dari pekerjaannya. 8al ini penting untuk menentukan apakah karya+an tersebut menderita penyakit akibat kerja atau tidak sehingga dapat menghindarkan tuntutan yang tidak pada tempatnya selain itu dapat juga untuk menentukan kompensasi terhadap ganti rugi yang dituntut.
Bagi karya+an atau pekerja sektor informasi perlu diari upaya yang lebih pragmatis. )enyuluhan akan bahaya kebisingan harus dilakukan sesering dan seintensif mungkin.
"engingat tingginya angka infektif telinga, maka perlu dipikirkan adanya penjelasan bagi para pekerja. )erhatian perlu lebih diberikan pada kelompok 7risiko tinggi7 ini. Sumbat telinga bagi para pekerja informal dapat menggunakan alat sederhana seperti kapas yang dipadatkan dan atau karet yang dibentuk sedemikian rupa hingga aman digunakan.
2.2. Tekanan Panas a!a" Lingk#ngan Ke$%a
metabolisme, tetapi juga dipengaruhi oleh panas lingkungan. "akin tinggi panas lingkungan, semakin besar pula pengaruhnya terhadap suhu tubuh. Sebaliknya semakin rendah suhu lingkungan, makin banyak pula panas tubuh akan hilang.
Dengan kata lain, terjadi pertukaran panas antara tubuh manusia yang didapat dari metabolisme dengan tekanan panas yang dirasakan sebgai kondisi panas lingkungan. Selama pertukaran ini seimbang dan serasi, tidak akan menimbulkan gangguan, baik penampilan kerja maupun kesehatan kerja.
*ekanan panas yang berlebihan akan merupakan beban tambahan yang harus diperhatikan dan diperhitungkan. Beban tambahan berupa panas lingkungan, dapat menyebabkan beban fisiologis, misalnya kerja jantung menjadi bertambah.
Te%at2te%at &er8a 9ang %e%ili&i /asala) Panas -ing&ungan
Banyak tempat-tempat yang memiliki kegiatan dengan menyebabkan peningkatan panas lingkungan, baik lingkungan kerja dengan industri berat seperti peleburan baja, peleburan timah, pabrik kaa, botol ataupun proses industri keil laiinya, seperti peleburan perak, besi dan ;ain-;ain.
Di tempat terbuka seringkali dijumpai pula masalah panas lingkungan ini. "isalnya pelatihan baris berbaris dalam kemiliteran, para petani yang sedang menangkul, nelayan, kuli bangunan yang bekerja pada terik matahari, dll. *empat kerja sektor informal yang memiliki ruang tertutup dan pengap seringkali memiliki masalah ini, misalnya industri keramik, batu bata, perajin kulitdan ;ain-;ain.
Hu$ungan Intera&ti0 Panas -ing&ungan /anusia
Bila seseorang sedang bekerja, tubuh pekerja tersebut akan mengadakan interkasi dengan keadaan kondisi lingkungan, yang terdiri dari suhu udara, kelembaban, dan gerakan atau aliran udara.
menyebabkan suhu kulit mendekati suhu tubuh, sehingga panas yang hilang melalui radiasi dan konduksi juga lebih banyak. Sebaliknya pada suhu udara dingin, reseptordingin pada kulit terangsang. Kejut rangsang impuls diteruskan ke neuron peka dingin pada hypothalamus posterior. Sebagai respon, hypothalamus meningkatkan kejut rangsang konstriksi ke pembuluh darah perifer serta menghambat aktivitas kelenjar keringat. *ampak kulit puat karena penyempitaan pembuluh darah .
Sebagai akibatnya, pelepasan panas tubuh melalui kulit berkurang. Kejut-kejut rangsnag ini juga dapat disalurkan melalui susunan saraf otonom. )roses kehilangan panas tubuh ini tidak boleh terjadi seara berlebihan dan harus diegah. Karena itu hypothalamus mengatur agar pembentukan pans meningkat dengan mengeluarkan hormon yang mempengaruhi metabolisme.
"ula-mula hypothalamus akan memproduksi :at yang merangsang sekresi 7*hyroid Stimulating 8ormon *S87 oleh kelenjar )ituitrin <nterior. *S8 merangsang kelenjar *hyroid untuk memperoduksi thyroin, yang mempengaruhi proses metabolisme bertambah, sehingga panas yang dihasilkanpun bertambah. Sebaliknya, kadar thyroin yang meningkat, menghambat sekresi *S8, sehingga kelenjar thyroid dihambat untuk bersekresi.
Kehilangan airan yang berlebihan menyebabkan penurunan volume plasma. Keadaan ini juga mempengaruhi 7>ardia output7. Bila keadaan telah lanjut, 7>ardia output7 yang menurun diikuti oleh penurunan sirkulasi ke kulit, dan akibatnya proses berkerignat juga menurun. Bila keadaan telah menapai taraf ini, berarti proses berkeringat juga menurun, atau berarti proses penurunan suhu tubuh yang paling penting terhenti. Karena panas terus diproduksi dari proses metabolisme, shu tubuh juga terus bertambah tanpa ada kesempatan turun, sampai akhirnya seluruh sistem kolaps.
Kamampuan tubuh untuk mengatur pans terbatas. Bila panas yang berlebihan ini tidak epat dibuang, siklus berantai yang buruk akan timbul. ;ni terjadi sebab proses metabolismepun akan dipau sesuai dengan kenaikan suhu, sama seperti pada
kebanyakan reaksi kimia lainnya. Dengan meningkatnya metabolisme, panas yang dihasilkan juga bertambah dan ini akan meningkatkan suhu tubuh lagi.
Bila tidak diatasi, dapat terjadi kegagalan sistim kardiovaskuler, ginjal dan kerusakan 7ireversible7 dari sistem syaraf dan jaringan otot. Siklus ini hanya dapat dihentikan bila kebetulan +aktunya tepat dan dilakukan tindakan yang ermat.
Inde! )en"!"r )anas Lin!"nan
Seperti telah disebutkan bah+a suhu dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti suhu udara, kelembaban, gerakan/aliran udara dan radiasi. =fek keempat faktor tersebut pada suhu tubuh merupakan hasil kompensasi dari faktor-faktor tadi. Dapat saja terjadi variasi dari faktor-faktor tersebut, tetapi efek yang dihasilkan akan sama. 5ntuk mengetahui besarnya pengaruh panas lingkungan pada tubuh, para ahli telah berusaha untuk menari metoda pengukuran sesederhana mungkin yang menakup pengaruh keempat faktor diatas, yang dinyatakan dalam bentuk skala atau indeks.
Diba+ah ini akan disebutkan beberapa indeks yaitu 7Predited 4!ur2Sweat Rate7 (P:SR"
Skala )%S@ diranang seara empiris berdasarkan pengamatan banyaknya keringat pada seseorang yang berada dilingkungan panas selama % jam. )engamatan dilakukan dalam berbagai variasi lingkungan, pemakaian energi perbedaan aktivitas, juga perbedaan pakaian memakai pakaian lengkap/tidak. Sebagai obyek pengamatan adalah orang muda, sehat dan telah teraklimatisasi.
+Heat Stress Inde,+ HSI
;ndeks ini diperoleh dari koefisien pertukaran panas lingkungan melalui radiasi dan konveksi @E> dan produksi panas hasil metabolisme ", yang bersama-sama menghasilkan sejumlah panas yang harus disalurkan melalui evaporasi = untuk menjaga keseimbangan suhu tubuh. )engukuran menjadi kurang tepat karena disini perlu diperhitungkan bah+a orang yang diobservasi masih memakai
pakaian +alaupun minimal dan ini mengurangi proses pertukaran panas melalui @,>, dan =.
*et $ul$ Gl!$e Te%erature Inde,+ Inde, /'GT
<lat yang pakai disebut FB?*-meter yang merupakan suatu alat yang kompak yang seara sendiri-sendiri diukur 7dry bulb, +et bulb dan globe temperatur7, juga keepatan gerakan udara.
Kemudian variabel yang diperoleh mengahsilkan suatu nilai yang disebut indeksFB?*. Gariabel yang dipakai yaitu
a 7Dry bulb temperatur7 DB
<latnya terdiri dari termometer biasa (ahrenheit yang dimasukan kedalam kotak kayu. Dipakai untuk mengukur suhu udara.
b 7Fet bulb temperatur7 FB
<lat yang dipakai seperti DB tetapi pada pangkal termometer dibungkus dengan sumbu sebaiknya dari tali sepatu yang diikatkan pada pangkalnya dengan benang. )angkal termometer diletakakn diatas mulut labu =rlenmeyer yang penuh berisi aHuadestilata. Suhu yang diukur adalah suhu yang berkaitan dengan kelembaban dan lairan udara.
7?lobe bulb temperatur ?
<latnya terdiri dari bola tembaga berukuran !& m ' ini yang bagian luarnya diat hitam pudar tidak mengkilat dan termometer dimasukan kedalam lubang bola ini. Suhu yang diukur adalah suhu yang berkaitan dengan radiasi panas lingkungan .
6ilai dari pengukuran ketiga alat tersebut di atas mengahsilkan suatu nilai indeks yang merupakan penjumlahan dari 20I FB, #0I ? dan !0I DB dengan rumus dituliskan sebagai berikut
;ndeks FB?* J !,2 FB E 0,# ? E 0,! DB.
Berdasarkan nilai indeks ini ditentukan batas maksimum kegiatan fisik yang boleh dilakukan, yaitu sebagai berikut
Latihan fisik yang sangat berat dapat merupakan faktor presipitasi terjadinya kejang panas dan sengatan panas karena itu harus +aspada.
b ;ndeks 3# ( #4 >
)ada orang-orang yang belum terlatih, latihan fisik berat perlu direnanakan denganbijaksana.
;ndeks 3& ( #4 >
Latihan fisik yang berat misalnya kegiatan menangkul, lari-lari tidak boleh dilakukan oleh orang yang belum beraklimatisasi kurang dari $ minggu
d ;ndeks 3& ( #4 >
)ekerjaan diba+ah sinarmatahari harus dihindarkan e ;ndeks 33-40 ( $!-$# >
)ekerjaan fisik harus dikurangi pada orang yang baru melaksanakan pekerjaan kurang dari !# minggu. 8anya orang yang telah terlatih baik dan beraklimatissi dapat melakukan kegiatan fisik terbatas dan tidak boleh lebih dari ' jam sehari.
f ;ndeks 40 ( $# >
Semua pekerjaan fisik harus dihentikan.
Kelainan0an"an a!iat Te!anan )anas
Kelainan/gangguan yang tampak seara klinis akibat gangguan mekanisme pengatursuhu, dibagi atas % kategori dasar yaitu
Miliaria R"ra Heat Rash
Sering dijumpai dikalangan militer atau pekerja fisik lainnya yang tinggal didaerah beriklim panas. *ampak adanya bintik papulovesikal kemerahan pada kulit yang terasa nyeri bila kepanasan. 8al ini terjadi sebagai akibat sumbatan kelenjar keringat dan terjadi retensi keringat disertai reaksi peradangan.
Ke#an 2anas het ra*2s
Dapat terjadi sebagai kelainan tersendiri atau bersama dengan kelelahan panas. Kejang otot timbul seara mendadak, terjadi setempat atau menyeluruh, terutama pada otot-otot ekstrimitas dan abdomen. )enyebab utamanya adalah karena defisiensi garam. Kejang otot yang berat dalam udara panas menyababkan
keringat diproduksi banyak. Bersama dengan keluarnya keringat, hilang sejumlah air dan garam.
Kelelahan 2anas heat e,ha"sti&n
Kelelahan panas timbul sebagai akibat kolaps sirkulasi darah perifer karena dehidrasi dan defisiensi garam. Dalam usaha untuk menurunkan panas, aliran darah ke perifer bertambah, yang mengakibatkan pula produksi keringatbertambah. )enimbunan darah perifer menyebabkan darah yang dipompa darijantung ke organ-organ lain tidak ukup, sehingga timbul gangguan.
Senatan 2anas heat str&!e4 heat 2(re,ia4 s"n str&!e
Sengatan panas adalah suatu keadaan darurat medik dengan angka kematian yang tinggi. )ada Kelelahan panas, mekanisme pengatur suhu bekerja berlebihan tetapi masih berfungsi, sedangkan pada sengatan panas, mekanisme pengatur suhu tubuh sudah tidak berfungsi lagi disertai pula dengan terhambatnya proses evaporasi seara total.
Suhu rektal lebih dari %! > merupakan tanda bahaya dan merupakan anaman serius terhadap nya+a penderita. <ngka kematian dapat menapai #0I, tergantung dariepatnya pertolongan pertama diberikan. Suhu lebih dari %#,#> menyebabkan kerusakan otak yang ireversibel. )enyembuhan dipersulit pada penderita penyakit jantung, ginjal dan usia tua.
Tinda!an 2enaahan terhada2 an"an 2anas
5ntuk menghidari terjadinya gangguan/kelainan yang tidak kita inginkan, perlu diperhatikan beberapa hal, yaitu
Air *in"*
<ir minum merupakan unsur pendingin tubuh yang penitng dalam lingkungan panas. <ir diperlukan untuk menegah terjadinya dehidrasi akibat berkerirngat dan pengeluaran urine. )endapat bah+a seseorang dapat dilatih untuk mengurangi kebutuhan air adalah tidak benar. )ada keadaan banyak keringat, tiap orang memerlukan 0,& liter air atau lebih tiap jam. <ir tersebut sebaiknya diberikan dalam
jumlah keil tapi frek+ensinya lebih sering, dengan interval #0-$0 menit. Suhu optimum air minum !0-#!>.
Gara* Na5I
Kebutuhan rata-rata tiap orang adalah !&-#0 gr/hari dan biasanya sudah ukup dipenuhi dari makanan sehari-hari. )ada pengeluaran keringat yang banyak, perlu menambah pemberian garam, akan tetapi tidak boleh beriebihan karena dapat menimbulkan haus dan mual. )enambahan dapat diberikan melalui makanan atau lebih mudah melalui air minum dengan konsentrasi 0,!I.
Ma!anan
Sesudah makan, sebagian besar darah mengalir kedaerah usus untuk menyerap hasil penemaan. Bila latihan fisik dilakukan segera sesudah makan, darah yang mengalirdiperlukan juga otot-otot. <kibatnya aliran darah menjadi tidak efisien karen kebutuhan ganda dan ini dapat mengganggu fungsi normal. Karena itu sebaiknya, latihan dilakukan setelah ukup istirahat.
Istirahat
<ktivitas fisik beratyang dilakukan pada lingkungan panas, terutama pada orang yang belum terlatih, memerlukan istirahat yang diberikan singkat setiap sesudah latihan juga singkat. >ara ini bermanfaat unutk menghindari terjadinya efek kelelahan kumulatif.
Tid"r
5ntuk menghindari efek kelelahan kumulatif diperlukan istirahat tidur sekitar 2 sehari. Selama tidur, tubuh diberi kesempatan untuk membersihkan pengaruh-pengaruh atau :at-:at yang kurang baik bagi tubuh yang terdapat pada otot-otot dan organ lain. Aaringan saraf juga mendapat kesempatn istirahat. Sebaiknya suhu ruang tidur diusahakan sejuk.
)a!aian
)akaian melindungi permukaan tubuh terhadap radiasi sinar matahari, tetapi juga merupakan penghambat terjadinya konveksi antara kulitdengan aliran udara.
5ntuk mndapatkan efek yang menguntungkan, baju yang dipakai harus ukup longgarterutama dibagian leher, ujung lengan, ujung elanadan sebagainya. Selain itu jenis bahan yang dipakai juga harus yang tidak menghambat evaporasi jangan jenis impermeable.
A!li*atisasi
F 8 9 !4'4 memberikan definisi aklimatisai sebagai berikut 7<klimatisasi panas adalah istilah yang diberikan pada suatu keadaan penyesuaian fisiologik yang terjadi pada seseorang yang baisanya hidup di iklim dingin, kemudian berada di iklim panas7
)enyesuaian yang serupa ini juga terjadi pada seseorang yang biasa bekerja dalam sikap duduk aktivitas fisik ringan ke ekerjaan dengan aktivitas fisik yang lebih berat. *ubuh ynag telah mengalami aklimatisasi dapat melakukankegiatan fisik dalam dalam lingkungan panas tanpa menimbulkan gejala yang merugikan. )erubahan karakteristik yang nyata dan menguntungkan adalah bertambahnya produksi keringat, diserta dengan denyut jantung dan suhu rektal yang tetap rendah. Bertambahnya produksi keringat dapat menimbulkan dehidrasi. Keadaan ini harus dihindarkan dengan minum lebih sering dalam jumlah sedikit tetapi !00 #00 ml tiap !&-#0 menit.
Dalam proses terbentuknya aklimatisasi terdapat perubahan # dua faktor penting yaitu
- )embentukan keringat terjadi lebih dini dan dalam jumlah yang lebih
besar.
- Kemampuan dalam vasodilatasi pembuluh darah kulit bertambah.
Sirkulasi menignkat dengan bertambahnya volume plasma dan airan interstisial. Keadaan ini menignkatkan 7venous return7 ke jantung. <kibatnya 7stroke volume7 menignkat, dan 7ardia output7 dapat tetap dipertahankan dengan denyut yang tetap rendah. <gar keuntungan maksimal aklimatisasi terapai, penting untuk melakukan kegiatan fisik berderajat sedang selama periode adaptasi. Keberadaan seseorang tanpa kegiatan fisik dilingkungan panas, hanya
menghasilkan aklimatisasi yang ringan. <kan tetapi aktivitas fisik yang berat dan dilakukan pada hari pertama tidak dapat dibenarkan. )roses aklimatisasi harus dilakukan seara bertahap dan berangsur-angsur. <klimatisasi terjadi dalam +aktu yang relatif singkat yaitu %-2 hari, dan dapatdiperepat dengan melakukan aktivitas fisik seara intermiten selama #-% jam/ hari. <klimatisasi menjadi lengkap atau hampir sempurna dalam !0 hari sampai # minggu. Bila setelah terjadi aklimatisasi tubuh tidak kontrak lagi dengan lingkungan panas selama # -$ hari, toleransi menurun dengan epat. Setelah itu aklimatisasi mundur mula-mula epat, kemudian hilang sama sekali dalam $-% minggu. <llan A. @yan !44% berpendapat bah+a aklimatisasi dapat dipertahankan selama # minggu, kemudian menghilang seara perlahan dalam beberapa bulan, tergantung pada tiap individu. *ubuh dengan kondisi fisik yang baik dapat mempertahankan periode aklimatisasi lebih lama. Sifat lain dari aklimatisasi yang perlu diketahui adalah
a. <klimatisasi pada suatu tingkat tidak menjamin terjadinya aklimatisasi sempurna pada tingkat lain dengan suhu / stress yang lebih.
b. <klimatisasi pada lingkungan hangat, memudahkan terjadinya aklimatisasi pada lingkungan panas +alaupun tidak lengkap.
. <klimatisasi pada iklim panas kering, menambah kemampuan bertahan seseorang dalam iklim panas-lembabC demikian sebaliknya.
d. <klimatisasi lebih epat terjadi pada orang dengan kondisi fisik yang baik, tetapi kondisi fisik yang baik tidak menjamin kemampuan seseorang, untuk bertahan dalam lingkungan panas tanpa adanya aklimatisasi lebih dahulu.
e. )roses aklimatisasi dihambat bila 7intake air7 dan garam adekuat.
f. Latihan fisik yang berat pada hari pertama dapat menimbulkan terjadinya gangguan pada tubuh. Keadaan ini juga menghambat aklimatisasi.
$.3 )enaha(aan
manusia membutuhkan penahayaan. 8anya pekerjaan-pekerjaan tertentu, mungkin tidak memerlukan penahayaan. 9leh sebab itu salah satu masalah lingkungan di tempat kerja yang hams diperhatikan adalah penahayaan. )enahayaan yang kurang memadai dapat merupakan beban tambahan bagi si pekerja. Dengan demikian dapat menimbulkan gangguan 7performane7 penampilan kerja serta pada akhirnya dapat memberikan pengaruh terhadap kesehatan dan keselamatan kerja. Sehubungan dengan masalah tersebut di atas maka pengaturan penahayaan ditempat kerja perlu mendapat perhatian, guna menegah akibat -akibat negatif terhadap pekerjaan maupun pekerja.
Te*2at-te*2at 6an Me*ili!i )&tensi 'aha(a A!iat )enaha(aan 6an K"ran Me*adai.
*empat-tempat yang memiliki masalah penahayaan terdapat baik pada industri besar, kantor-kantor, maupun tempat-tempat kerja yang tergolong setor non-formal, seperti pasar-pasar, pengrajin industri keil. Diantara setor informasi tersebut setor pengrajin, seperti pengukir, anyaman serta aneka kerajian dan industri keil lainnya memerlukan perhatian dalam hal penahayaan ini. Bahkan masalah penahayaan ini dapat pula diperluas pada tempat-tempat kerja yang bersifat nonekonomi seperti, anak-anak belajar sekolah, serta kegiatan keluarga lainnya.
Diperkirakan masalah berkenan dengan penahayaan, khususnya pada sektor informal ukup banyak. <kan tetapi informasi mengenai hal tersebut relatif sedikit.
Ter*in&l&i dala* 2enaha(aan.
Sebelum membahas masalah berkenan dengan masalah penahayaan di tempat kerja, terlebih dahulu dibahas beberapa istilah baku yang berkenaan dengan satuan-satuan penahayaan.
a. Lilin andle po+er adalah kekuatan penahayaan yang dinyatakan dalam lilin. Satu lilin adalah panaran ahaya dari lilin standard yang berdiaimeter ! inhi, pada arah hori:ontal.
le+at sudut ruang dari satu lilin yang memanarkan rata.
. Luminensi adalah ukuran ahaya yang dipanarkan oleh benda berahaya illumination body atau dipantulkan oleh obyek, yang dinyatakan dalam lilin/meter persegi.
d. (oot andle adalah satuan penahayaan dimana seberkas sinar yang mempunyai kekuatan ! lumen dibagi rata/tegak lurus pada permukaan yang mempunyai luas ! kaki persegi.
e. Lu adalah satuan penahayaan yang permeter persegi jatuh arus ahaya sebesar ! lumen.
f. ;luminasi adalah kepadatan dari suatu berkas ahaya yang mengenai satu permukaan.
g. (oot Lambert adalah perbedaan derajat terang yang relatif antara obyek dan sekelilingnya.
h.Kontras adalah perbedaan derajat terang yang relatif antara obyek dan sekelilingnya.
i. @eflektan adalah perbandingan dari ahaya pantul dari benda yang terkena ahaya yang menyinari langsung permukaan benda itu.
U&a'a "an#sia #n(#k "e!i)a( bena.
Bila seseorang bekerja tidak semua benda dapat dilihat dengan kejelasan yang sama, tergantung pada ukuran obyek, kekontrasan antara obyek dan latar belakang obyek tersebut, +aktu atau lama melihat obyek tersebut, dan tingkatan keerahan brightness. Dengan melihat faktor-faktor di atas maka suatu benda dengan ukuran keil agar dapat terlihat harus mempunyai tingkat kekontrasan yang tinggi dan +aktu melihat yang lama. Sedangkan suatu benda dengan ukuran besar hanya memerlukan tingkat kekontrasan yang rendah untuk dapat terlihat. Suatu obyek hitam yang berada pada dasar putih memiliki tingkat kontras yang besar, sebaliknya benda hitam pada dasar abu-abu mempunyai tingkat kontras rendah. Ketajaman penglihatan dinilai seara relatif !00 I bila tingkat penahayaan sebesar !07 foot andle7 dan obyek yang ber+arna hitam berada diatas dasar putih. Sebagai ontoh dapat digambarkan ketajaman penglihatan dinilai seara !$2I bila tingkat penerangan dinaikan sebesar !00 7foot andle 7 dan obyek ber+arna hitam di atas dasar yang putih. Dengan
tingkat penahayaan sebesar !0 7foot andle 7 dimana suatu obyek berada diatas dasar abu-abu dengan tingkat keerahan '$ I, dengan ketajaman penglihatan relatif bemilai '' I. Aadi ketajaman penglihatan turun darai !00I dikurangi ''I atau sama dengan $%I. Di dalam realitas, karena desakan +aktu, misalnya harus menyelesaiakan pekerjaan membuat atau melihat obyek tertentu, diperlukan penahayaan yang tinggi disamping kontras yang besar.
H#b#ngan &en*a)a'aan engan &$+#k(i,i(as.
<pabila penahayaan ditempat kerja ditambahsampai pada tingkat tertentu, akan menaikan produktivitas tenaga kerja. Bila penerangan ditambah diatas optimum, pekerjaan akan mudah dilakukan dan beban kerja menjadi ringan +alaupun produksi belum tentu meningkat. Aadi jelaslah bila penglihatan para pekerja menjadi sangat sukur, maka pekerjaan akan mengeluarkan energi yang lebih besar, dan bila pekerja melihat dengan lebih mudah maka energi yang akan dikeluarkan menjadi lebih keil. Dengan demikian adangan sumber energi para pekerja akan bertambah dan pekerja yang tidak produktif akan berkurang.
Penga$#) Pen*a)a'aan 'ang K#$ang Te$)aa& Kese)a(an.
"ata manusia sensitif terhadap kekuatan penahayaan, mulaidari beberapa lu di dalam ruangan gelap hingga !00.000 lu di tengah terik matahari. Kekuatan penahayaan ini aneka ragam yaitu berkisar#000-!00.000 lu di tempat terbuka sepanjang siang dan &0 - &00 lu pada malam hari dengan penahayaan buatan. )enambahan kekuatan ahaya berarti menambah daya , tetapi kelelahan relatif bertambah pula. Kelelahan ini diantaranya akan mempertinggi keelakaan. 6amun meskipun penahayaan ukup harus dilihat pula aspek kualitas penahayaan, antara lain fator letak sumber ahaya . Sinar yang salah arah dan penahayaan yang sangat kuat menyebabkan kilauan pada obyek. Kilau ini dapat menimbulkan kerusakan mata. Begitu juga penyebaran ahaya di dalam ruangan harus merata supaya mata tidak perlu lagi menyesuaikan terhadap berbagai kontras silau, sebab keaneka ragaman kantras silau menyebabkan kelelahan mata. Sedangkan kelelahan mata dapat menyebabkan
a. ;rritasi, mata berair dan kelompok mata ber+arna merah konjuntivitas. b. )englihatan rangkap.
. Sakit Kepala.
d. Ketajaman penglihatan merosot, begitu pula kepekaan terhadap perbedaan ontrast sensitivity dan keepatan pandangan.
e.Kekuatan menyesuaikan aommodation dan konvergensi menurun.
?ejala-gejala diatas biasanya banyak terjadi apabila penahaan tidak ukup dan bilamana mata mempunyai pemyimpangan pembiasan yang tanpa dikoreksi oleh pemandangan.
S#"be$ - s#"be$ &en*a)a'aan ;
Kepadataan ahaya ditentukan dari sumbernya, yang seara garis besar dapat dibagi menjadi dua jenis
a. Sumber penahayaan alam sinar matahari b. Sumber penahayaan buatan.
)enggunaan penahayaan dari sinar matahari sudah mulai berkurang, karena penahayaan tersebut tidak dapat diatatur menurut keinginan si pengguna. 8al ini sangat tergantung pada keadaan uaa. 9leh karena itu sebaiknya suatu perusahaan/industri atau tempat-tempat kerja, khusunya sektor informal mempergunakan penahayaan ampuran alam dan buatan.
Sumber penahayaan buatan terdiri dari lampu minyak dan lampu listrik Lampu minyak kini sudah jarang dipergunakan. "eski demikian kebiasaan penggunaan lampu minyak di tempat kerja perlu mendapat perhatian karena umumnya kualitas penahayaan rendah.
- <dapun jenis-jenis lampu listrik antara lain - Lampu filamen lampu pijar biasa
- Lampu 7fluoresent7 atau terkenal dengan istilah lampu neon. - Lampu 7merury 7
)enggunaan lampu pijar biasa mempunyain beberapa keuntungah antara lain biaya yang murah jika dibandingkan dengan lampu neon atau 7merury7, dan penggunaannya pun mudah. Lampu pijar menghasilkan penahayaan dengan k+alitas yang ukup baik dan nyala seketika +aktu dinyalakan. Sedangkan
kelemahannya antara lain tingkat effesiensi yang tidak begitu baik serta efek penas yang ditimbulkan ke udara ruang kerja ukup tinggi, lebih tinggi bila dibandingkan dengan lampu neon. Lampu neon nampaknya lebih banyak disukai dalam penerapan sistim penahayaan, karena selain tingkat efisien yang tinggi serta jernihnya sinar lampu juga efek panas yang ditimbulkan ke udara ruang kerja lebih rendah dari pada lampu pijar. *etapi kelemahannya ialah biaya pemasangan lebih mahal di dibandingkan dengan lampu pijar biasa. )enggunaan lampu7 merury7 hanya digemari oleh perusahaan perusahaan atau industri besar. Sinar yang dihasilkan sedikit ber+arna, menyajikan lampu ini kurang ook untuk penerangan ruang kerja.
Penga(#$an &en*a)a'aan b#a(an.
)engaturan penahayaan buatan dapat dilakukan dengan & ara
a.)enahayaan langsung diret lighting 40 -!00 I dari ahaya langsung diarahkan ketempat kerja. 0- !0I diarahkan ke atas langit-langit.
b.)enahayaan langsung taklangsung diret indiret lighting atau disebut penyebaran merata, seluruh ahaya di panarkan merata keseluruhan ruangan.
.)enahayaan setengah langsung semi diret lighting '0 - 40 I dari ahaya diarahkan keba+ah langsung ketempat kerja, !0-%0I diarahkan ke atas. d.)enahayaan setengah tidak langsung semi indiret lighting '0-40I dari
ahaya diarahkan keatas langit langit untuk diaburkan, !0-%0I diarahkan ke ba+ah ke tempat kerja.
e.)enahayaan tidak langsung indiret lighting 40-!00I dari ahaya diarahkan ke atas, 0-!00I diarahkan ke ba+ah ke tempat kerja.
L+kasi a$i s#"be$ &en*a)a'aan a&a( be$#&a ;
a. )enahayaan umum dimana penerangan tersebut untuk menerangi seluruh ruangan.
b. )enahayaan setempat, dimana penerangan tersebut untuk menerangi satu lokasi pekerjaan tersebut, misalnya pekerjaan reparasi jam lebih memerlukan penahayaan yang sifatnya lokal.
Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam pengaturan penahayaan buatan antara lain
a. )embagian Luminensi dalam lapangan penglihatan
Lapangan penglihatan yang terbaik adalah dengan kekuatan terbesar ditengah pada daerah kerja yang dilakukan. )erbandingan terbaik antara Luminensi pusat, daerah sekitar pusat dan lingkungan luas sekitarnya adalah !0$!. Kondisi penerangan dinyatakan buruk atau tidak memenuhi syarat bila perbedaan Luminensi melebihi perbandingan %0 ! baik dilapangan penglihatan pekerjaan maupun terhadap lingkungan luar.
b. Kesilauan
Kesilauan terjadi bila perbedaan penyebaran luminensi melebihi perbandingan %0 ! baik dilapangan penglihatan pekerjaan maupun terhadap lingkungan lauar. 6amun pada umumnya terjadi karena keterbatasan kemampuan penglihatan. Kepekaan retina seluruhnya selalu menyesuaikan dengan luminensi rata-rata, sehingga pada lapangan penglihatan dengan luminensi berbeda, retina terlalu peka untuk luminensi yang tinggi, tetapi sangat kurang peka untuk daerah yang samar-samar. . <rah >ahaya
Sumber-sumber ahaya yang ukup jumlahnya sangat berguna dalam mengatur penahayaan yang baik. >ahaya dari berbagai arah meniadakan gangguan oleh bayangan.
d. Farna >ahaya
Farna-+arna dalam lingkungan atau tempat kerja sebagai akibat penahayaan menentukan rupa dari pada lingkungan tersebut. Farna ahaya dan komposisi spektrumnya sangat penting dalam memperbandingkan dan mengkombinasikan +arna-+arna. Fajah lingkungan di tempat kerja tergantung dari sekorasi dan penerangan. Dengan +ajah lingkungan kerja yang baik, dengan adanya kombinasi tata +arna dan dekorasi yang serasi, akan menimbulkan suasana kerja nyaman sehingga kegairahan kerja akan meningkat.
e. )anas akibat sumber ahaya
Baik sumber penahayaan alam sinar matahari maupun sumber penahayaan buatan dapat menimbulkan suhu udara di tempat kerja.
)ertambahan suhu yang berkelebihan dapat mengakibatkan ketidak nyamanan bekerja, dan akan merupakan beban tambahan.
Langka)-Langka) Penga(#$an Se*a$a U"#"
Seara garis besar masalah penahayaan dibagi seara k+antitatif dan k+atitatif. K+antitatif menakup besarnya kuat penahayaan, dimana semakin keil kuat penahayaan akan berakibat buruk terhadap pekerja. Sedangkan k+atitatif antara lain menakup masalah kesilauan, kekontrasan, +arna ahaya dan keerahan. 5ntuk mengatasi dan menegah timbulnya masalah di atas, maka perlu ada pengaturan penahayaan ditempat kerja yang memenuhi persyaratan.
<dapun langkah-langkahyang diperlukan dalam pengaturan penahayaan di tempat kerja ini antara lain ialah
- "engadakan suatu analisa kebutuhan - "enentukan 7foot andle level7
- "enetapkan tipe dari sumber penerangan - "enentukan 7Lay out7 penerangan.
Sedangkan dalam melaksanakan pengaturan penahayaan yang memenuhi syarat, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut
a. Sumber penahayaan yang meliputi
;ntensitas atau kekuatan penahayaan Aenis sumber ahaya )engarahan lokasi dari sumber ahaya =fisiensidan efektivitas sumber ahaya
b. Keadaan lingkungan atau tempat kerja, yang harus diperhatikan
- Luas tempat kerja
- <pakah tempat kerja itu mempunyai banyak jendela-jendela atau
genteng-genteng kaa atau tidak.
- <pakah tempat kerja itu mempunyai langit-langit dan dinding yang
ber+arna gelap atau terang.
- <pakah sekitar tempat kerja terdapat bangunan bangunan yang tinggi
yang merintangi masuknya matahari. . Aenis Aendela, yang hams diperhatikan
- <pakah pekerjaan itu hanya membedakan barang kasar.
- <pakah pekerja itu hanya membedakan barang-barang keil seara
sepintas lalu.
- <pakah pekerjaan itu hanya membedakan barang-barang keil agak teliti. - <pakah pekerjaan itu perlu membedakan seara teliti barang barang keil
dan halus.
- <pakah pekerjaan itu perlu membedakan barang halus dengan kontrak
yang sedang dan dalam +aktu lama.
- <pakah pekerjaan itu harus membedakan barang-barang yang sangat
halus dengan kontras yang sangat kurang dan dalam +aktu yang lama. d. *enaga Kerja, yang harus diperhatikan
- Bagaimana kemampuan penglihatan tenaga kerja, yang ditentukan
antara lain umur, keadaan gi:i dan kesehatan mata.
- Kondisii kesehatan tenaga kerja.
5ntuk masalah tersebut di atas sangat di butuhkan pemikiran para ahli, baik ahli teknik penahayaan maupun medis, sehingga dapat diapai penahayaan yang memenuhi syarat ditempat kerja. Selain tersebut di atas, perlu adanya pengertian bah+a pengaturan penahayaan dan upaya penegahan yang berkaitan dengan penahayaan ini merupakan tanggung ja+ab dan kerja sama antara pekerja dengan pemilik/ pimpinan tempat usaha dan para ahli.
2.4. Radiasi
Kemajuan pembangunan di ;ndonesia diiringi dengan pemanfaatan dan penerapan llmu )engetahuan dan *eknologi ;)*=K, yang mana dapat berdampak positif maupun negatif. Dampak negatif tersebut meliputi beberapa aspel antara lain faktor fisik yang berhubungan dengan radiasi di lingkungan kerja yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Sebagaimana diketahui bah+a radiasi disamping bermanfaat juga dapat menimbulkan bahaya bagi manusia. 5ndang-undang 6omor !0 tahun !442 tentang Ketenaga 6ukliran mengamanatkan bah+a pengamatan dan pembinaan dalam pemanfaatan tenaga nuklir/radioaktif dilaksanakan oleh Badan )enga+as *enaga 6uklir B<)=*=6. Berdasarkan keputusan Kepala Bapeten 6o 0! dan no 0# tahun !444 dinyatakan bah+a nilai
batas dosis 6BD yang diperkenankan untuk pekerja adalah &0 mSv/tahun. 6BD dapat dipantau dengan mengunakan (ilm Badge yang dipakai oleh pekerja selama bekeja yang diambil dan diperiksakan ke laboratorium selama satu bulan satu kali. )enga+asan yang dilakukan oleh B<)=*=6 antara lain inspeksi penggunaan peralatan, pemberian sertifikat/i:in penggunaan peralatan setiaptahun sekali salah satu syaratnya perlu dilakukan kalibrasi, pelatihan petugas proteksi radiasi ))@
Dampak yang dapat ditimbulkan dari radiasi pengion bisa dirasakan langsung seperti kerusakan kulit atau seara tidak langsung berupa terjadinya kanker, kerusakan janin, kerusakan D6< dan kerusakan tulang dan gigi.
Seara umum radiasi terbagi atas !. @adiasi pengion ;oni:ing @adiation
#. @adiasi non pengion 6on ;oni:ing @adiation.
1. Radiasi )eni&n I+niing Raia(i+n0
Aenis radiasi ini mempunyai kemampuan untuk melepas elektron dari suatu atom memberi suatu ion. ang termasuk dalam radiasi pengion Sinar M Sinar a, Sinar p, sinar y dan lain-lain.
Kelu)an a&i$at radiasi engi!n
=fek radiasi terhadap kesehatan dapat akut atau kronis, gejala yang timbul dari ringan sampai berat, tergantung dosis dan +aktu pemajanan. @adiasi yang akut dapat menimbulkan sindrom sistem syaraf pusat, gangguan gastro intestinal penernaan, gangguan sistem hemopoetik.
@adiasi yang kronik menimbulkan
- Leukomogenesis - Karsinogenesis - Kerusakan genetik.
Pengendalian
- )engendalian seara teknis =ngineering >ontrol - )esa+at ditempatkan pada ruang isolasi
- )enggantian operator M ray bila film badge telah menapai 6<B. - )emakaian <lat )elindung Diri
- )emakaian <pron.
$. Radiasi n&n 2eni&n N&n I&ni7in Radiati&n
@adiasi non pengion adalah radiasi tanpa ada pelepasan elektron. *ermasuk dalam radiasi non pengion adalah frek+ensi radio, gelombang mikro, radiasi optik infra merah, ahaya terlihat dan ultra violet. )ersyaratan radias non pengion di tempat kerja Kepmenkes 6o !%0&/#00# tentang persyaratan kesehatan lingkungan kerja, industri dan perkantoran adalah
- "edan listrik sepanjang hari kerja J !0 kG/m dalam +aktu singkat s/d #
jam/hah J ma $0 kG/m
- "edan "agnet sepanjang hari kerja J 0,& m* +aktu singkat # jam/hari J &
m*. Kel"han8
Bervariasi tergantung intensitas sinar, jenis sinar dan +aktu pemajanan. =fek kesehatan yang negatif
- ?angguan pada mata sementara sampai permanen - ?angguan pada kulit.
=fek kesehatan yang positif dapat digunakan untuk pengobatan.
)enendalian0)elind"n8
- )enempatan sumber radiasi seara benar, penentuan daerah terlarang hanya
diperbolehkan bagi yang bertugas, terutama pada radar M dan komunikasi.
- ;solasi sumber
)erlindungan terhadap radiasi ultraviolet dengan penggunaan kaa mata sunglasses dan sunblok untuk perlindungan kulit.
3. %a!t&r 'aha(a )&tensial Ki*ia di Lin!"nan Ker#a
Diantara berbagai gangguan kesehatan akibat lingkungan kerja, debu merupakan salah satu sumber gangguan yang tak dapat diabaikan. Dalam kondisi kondisi ttt, debu merupakan bahaya yang dapat menimbulkan kerugian besar. *empat kerja yang prosesnya mengeluarkan debu, dapat menyebabkan pengurangan kenyamanan kerja, gangguan penglihatan, gangguan fungsi faal paru, bahkan dapat menimbulkan keraunan umum. *empat-tempat kerja yang berdebu, misalnya kegiatan pertanian, pengusaha keramik, batu kapur, pasar-pasar tradisional, pedagang pinggir jalan dan lain-lain.
)enertian de"
Debu ialah partikel yang dihasilkan oleh proses mekanis seperti penghanuran batu, pengeboran, peledakan yang dilakukan pada tambang timah putih, tambang besi, tambang batu bara, diperusahaan tempat penggurinda besi, pabrik besi dan baja dalam proses sandblasting dan lain-lain.
Si9at-si9at de" !. Sifat pengendapan
<dalah sifat debu yang enderung selalu mengendap karena gaya grafitasi bumi. 6amun karena keilnya kadang-kadang debu ini relatif tetap berada di udara. Debu yang mengendap dapat mengandung proporsi partikel yang lebih daripada yang ada diudara.
#. Sisat permukaan basah
Sifat permukaan debu akan enderung selalu basah, dilapisi oleh lapisan air yang sangat tipis. Sifat ini penting dalam pengendalian debu dalam tempat kerja.
$. Sifat penggumpalan
9leh karena permukaan debu selalu basah, sehingga dapat menempel satu sama lain dan dapat menggumpal. *urbulensi udara meningkatkan pembentukan penggumpalan. Kelembaban diba+ah saturasi, keil pengaruhnya terhadap penggumpalan debu. <kan tetapi bila tingkat huminitas diatas titik saturasi mempermudah penggumpalan. 9leh karena itu partikel debu bisa merupakan inti daripada air yang berkonsentrasi, partikel jadi besar.
Debu mempunyai sifat listrik statis yang dapat menarik partikel lain yang berla+anan. Dengan demikian, partikel dalam larutan debu memperepat terjadinya proses penggumpalan.
&. Sifat optis
Debu atau partikel basah/ lembab lainnya dapat memanarkan sinaryang dapat terlihat dalam kamargelap.
Maa*-*aa* de"
)embagian debu ada yang didasarkan pada sifatnya dan ada yang didasarkan pada efeknya. Seara garis besar ada tiga maam debu, yaitu
!. Debu organik seperti debu kapas, debu daun-daunan tembakau dsb.
#. Debu mineral, yang merupakan senya+a kompleks seperti Si0#, Si0$, arang
batu dll.
$. Debu metal seperti timah hitam, merury, >d, <s dll.
5mumnya debu-debu ini dapat menyebabkan penyakit pada paru-paru yang kita kenal dengan )neumooniosis. 6amun ada pula yang menyebabkan keraunan seara umum, akibat absorbsi tubuh melalui permukaan kulit, lambung maupun traktus respiratorius, misalnya keraunan akut yang disebabkan oleh timah hitam.
E9e! terhada2 2erna9asan4
"ekanisme penimbunan debu dalam paru-paru dapat terjadi, yaitu ketika menarik nafas, udara yang mengandung debu masuk kedalam paru-paru. Aalur yang ditempuh adalah hidung, pharin, trahea, bronhus, bronhioli dan alveoli. )artikel debu yang dapat dihirup oleh pernafasan manusia mempunyai ukuran 0,! mikron sampai !0 mikron. )ada hidung dan tenggorokan bagan ba+ah ada ilia yang berfungsi menahan benda-benda asing, yang kemudian dikeluarkan bersama sekret atau +aktu bernafas.
Debu yang masuk kesaluran pernafasan tergantung dari ukuran partikel debu terse but
sebelah atas.
N Debu berukuran $-& mikron ditahan oleh bagian tengah jalan pernafasan. N Debu berukuran !-$ mikron dapat masuk sampai alveoli paru-paru.
N Debu berukuran 0,!-! mikron tidak mudah hinggap dipermukaan alveoli oleh karena debu-debu ukuran demikian ini tidak mudah mengendap.
)artikel-partikel keil ini oleh karena gerakan Bro+n, ada kemungkinan membentur permukaan alveoli dan tertimbun disana. Bila debu masuk dialveoli, jaringan mengeras, yang disebut 4i$r!sis# Bila !0 I alveoli megeras akibatnya mengurangi elastisitasnya dalam menampung volume udara sehingga kemampuan mengikat oksigen menurun.
(ungsi paru-paru utama adalah untuk melakukan pertukaran udara dari atmosfir kedalam tubuh manusia dan sebaliknya. 5ntuk pertukaran udara dalam paru-paru ini hams melalui alveoli. Dalam alveoli in terjadi pertukaran oksigen dari atmosfir dengan >0# diba+a keseluruh tubuh. Karena tejadinya fibrosis dapat
menurunkan vital caacity paru-paru, akibatnya 0# akan berkurang yang
ditangkap sehingga bagian yang memerlukan oksigen seperti otak, jantung akan terganggu.
Debu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan tergantung dari 3# S!lu$ility
Kalau bahan-bahan kimia penyusun debu mudah larut dalam air, maka-bahan-bahan itu akan larut dan langsung masuk pembuluh darah kapiler alveoli. <pabila bahan-bahan tersebut tidak mudah larut, tetapi ukurannya keil, maka partikel-partikel itu dapat memasuki dinding alveoli, lalu kesaluran limpa atau keruang peribronhial, atau ditelan oleh sel )ag!cyt' kemudian masuk kedalam kapiler darah atau saluran kelenjar limpha, atau melalui dinding alveoli keruang peribronhial, keluar ke bronhioli oleh rambut-rambut getar dikembalikan keatas.
#. Komposisi kimia debu
Berdasarkan sifatnya dapat digolongkan a" Innertdust
?olongan debu ini tidak menyebabkan kerusakan atau reaksi fibrosis pada paru. =feknya sangat sedikit atau tidak ada sama sekali pada penghirupan normal. @eaksi jaringan pada paru terhadap jenis debu ini adalah
N Susunan saluran nafas tetap utuh
N *idak terbentuk jaringan parut fibrosis diparu-paru jadi tidak menyebabkan reaksi fibrosis
N @eaksi jaringan potensiil dapat pulih kembali, tak meimbulkan gangguan paru.
N *idak merupakan predisposing faktor penyakit tb $" Pr!li0erati0 dust
?olongan debu ini didalam paru akan membentuk jaringan parut atau fibrosis. (ibrosis ini akan membuat pengerasan pada jaringan alveoli sehingga mengganggu fungsi paru. Debu dari golongan ini menyebabkan 0i$r!cystic neu%!c!ni!sis# >ontohnya silia, asbestosis, bauite, kapas, berillium dsb
*idak termasuk innert dust dan proliferatif dust yakni kelompok debu yang tidak ditahan didalam paru, namun dapat menimbulkan efek iritasi yaitu debu yang bersifat asam atau asa kuat.
N =fek keraunan seara umum misalnya debu <s, lead dll N =fek alergis, khususnya golongan debu organik dll
$. Konsentrasi debu
Konsentrasi semakin tinggi kemungkinan mendapat keraunan semakin besar.
%. 5kuran partikel debu
5kuran partikel debu besar akan ditangkap oleh saluran nafas atas. 5ntuk menghitung konsentrasi debu ini dipakai alat pengukur debu Ele&tr! Preciitati!n yaitu yang mempergunakan aliran listrik dan Dust /idget I%inger yang mempergunakan tenaga hisapan udara.
(aktor fisiologis yang mempengaruhi efek biologis ialah 3# Rate !0 in)alati!n
temtama mengingatfrekuensi pemafasan permenit dari orang-orang pekerja berbeda. )erbedaan ini tergantung dari berat ringannya pekerjaan. "isalnya, orang yang terengah-engah, rate of inhalation nya tinggi
#. Retenti!n !0 t)e dust
aitu daya tangkap dari pam-paru terhadap debu dan mekanisme lainnya. Sebaiknya diketahui ukuran debu yang dapat ditahan atau dikeluarkan oleh debu.
)en&ntr&lan de" dala* r"an !er#a
!. "etode penegahannya terhadap transmissi ialah N "emakai metode basah
Lantai disiram air supaya debu tidak beterbangan di udara. )engeboran basah (wet drilling untuk mengurangi debu yang ada di udara. Debu yang disemprot dengan uap air akan berfloulasi lalu mengendap.
N Dengan alat Scru$$er Electr!resiitat!r Gentilasi umum #. )enegahan terhadap sumber
N Diusahakan debu tidak keluar dari sumber, dengan l!cal e.)auster N Substitusi, ontoh pasir diganti dengan bubuk alumina dan lain-lain.
$. )erlindungan diri terhadap pekerja antara lain berupa tutup hidung atau masker.
3.2. L&a* 'erat
Logam berat adalah logam dengan gravviti diatas %-& seperti batu timah plumbum, air raksa, kadmium, khrom dan ;ain-;ain. Logam ini sangat banyak dipergunakan sehingga dapat menimbulkan keragaman yang berganda.
1. Ti*ah )
- Keraunan yang akut Keberadaan dekat dengan kabut timah dalam jumlah besar dapat menyebabkan anoreia, muntah-muntah, pusing, mual,
sembelit, dan nyeri kelenjar.
- Keraunan Kromatis ?ejala a+al termasuk pusing, kurang nafsu makan, kelelahan, gugup, kejang, sembelit, nyei kelenjar, bertambah basi granular erythroyte, anemia, bertambahnya oprophyrin dalam urine. ?ejala berlanjuttermasuk anemia.sakit yang amat perih, kelumpuhan kaki dan