• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proposal Infus Locke Ringer.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Proposal Infus Locke Ringer.docx"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL

PROPOSAL

PRAKTIKUM

PRAKTIKUM

TEKNOLOGI FARMASI

TEKNOLOGI FARMASI

SEDIAAN STERIL

SEDIAAN STERIL

INFUS INTRAVENA

INFUS INTRAVENA

LOCKE RINGER

LOCKE RINGER

Oleh : Oleh : Kelompok : A1-3 Kelompok : A1-3 1.

1. Nada Nada Dwi Dwi Mentari Mentari 20152102015210158158

2.

2. Novi Novi Ariyanti Ariyanti 20152101732015210173 3.

3. Nurul Nurul Maulida Maulida Rizka Rizka 20152102015210180180

4. Pri

4. Prisscilla Mcilla Margarethargareth   20152102015210193193

5.

5. Rifqi Rifqi Nuscha Nuscha Al Al MuhimmMuhimmah ah 20152102062015210206 6.

6. Rusiana Rusiana 20152102122015210212 Tanggal Praktikum : 5 Maret 2018

Tanggal Praktikum : 5 Maret 2018

FAKULTAS FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS PANCASILA

UNIVERSITAS PANCASILA

JAKARTA

JAKARTA

2018

2018

(2)

Sediaan Infus Intravena Locke Ringer

Sediaan Infus Intravena Locke Ringer

I.

I. PENDAHULUANPENDAHULUAN

Infus Locke Ringer adalah larutan steril dari

Infus Locke Ringer adalah larutan steril dari Natrium Klorida, Kalium Klorida,Natrium Klorida, Kalium Klorida, Kalsium Klorida, Magnesium Klorida, Natrium Bikarbonat, dan Dextrosa dalam Kalsium Klorida, Magnesium Klorida, Natrium Bikarbonat, dan Dextrosa dalam air untuk injeksi. L

air untuk injeksi. Larutan ini darutan ini digunaigunakan sebagakan sebagai penambah i penambah cairan cairan elektrolit elektrolit yangyang diperlukan tubuh. Dan diberikan secara intravena sehingga tidak diperbolehkan diperlukan tubuh. Dan diberikan secara intravena sehingga tidak diperbolehkan mengandung bakterisida, dan zat dapar. Larutan dalam infus intravena harus mengandung bakterisida, dan zat dapar. Larutan dalam infus intravena harus  jernih dan praktis bebas pa

 jernih dan praktis bebas partikel.rtikel. Infus cairan intravena (

Infus cairan intravena (intravenous fluids infusionintravenous fluids infusion) adalah pemberian sejumlah) adalah pemberian sejumlah cairan ke dalam tubuh, melalui sebuah ja

cairan ke dalam tubuh, melalui sebuah jarum, ke dalam pembuluh vena (pembuluhrum, ke dalam pembuluh vena (pembuluh  balik) untuk menggantikan k

 balik) untuk menggantikan kehilangan cairan atau zatehilangan cairan atau zat –  –  zat makanan dari tubuh. zat makanan dari tubuh. Pemberian obat secara intravena menghasilkan kerja obat yang cepat Pemberian obat secara intravena menghasilkan kerja obat yang cepat dibandingkan dengan cara-cara pemberian lain dan karena absorpsi obat tidak dibandingkan dengan cara-cara pemberian lain dan karena absorpsi obat tidak menjadi masalah, maka tingkatan darah optimum dapat dicapai dengan ketepatan menjadi masalah, maka tingkatan darah optimum dapat dicapai dengan ketepatan dan kesegaran yang tidak mungkin didapat dengan cara-cara lain. Pada keadaan dan kesegaran yang tidak mungkin didapat dengan cara-cara lain. Pada keadaan gawat, pemberian obat lewat intravena dapat menjadi cara yang menyelamatkan gawat, pemberian obat lewat intravena dapat menjadi cara yang menyelamatkan hidup kerana penempatan obat langsung ke sirkulasi darah dan kerja obat yang hidup kerana penempatan obat langsung ke sirkulasi darah dan kerja obat yang cepat terjadi. Sebaliknya, sekali obat diberikan lewat intr

cepat terjadi. Sebaliknya, sekali obat diberikan lewat intr avena maka obat itu tidakavena maka obat itu tidak dapat ditarik lagi, ini merupakan keburukan pemberian obat lewat intravena dapat ditarik lagi, ini merupakan keburukan pemberian obat lewat intravena (Ansel, hlm 401).

(Ansel, hlm 401). Air besert

Air beserta unsur a unsur - - unsuunsur r didadidalamnya lamnya yayang diperlukan untng diperlukan untuk kesehauk kesehatan seltan sel disebut

disebut cairan t cairan tubuh. Cairan tubuh dibagi meubuh. Cairan tubuh dibagi menjanjadi dua di dua yaiyaitu tu ::

 Cairan Intraseluler, cCairan Intraseluler, cairan iairan ini mni mengandung engandung sejsejumlah umlah ion ion Na daNa dan n klorida klorida sertaserta hampir tidak mengandung

hampir tidak mengandung ion kalion kalsium, tetapsium, tetapi i cairan cairan ini ini mengandung mengandung ionion kalium dan fosfat

kalium dan fosfat daldalam am jumlajumlah besar sh besar sererta ta ion ion Magnesium Magnesium dan dan Sulfat daSulfat dalamlam  juml

 jumlah cah cukup besar.ukup besar.

 Cairan Cairan EkstrasEkstraselueluller, er, cairan ini cairan ini memengandung ngandung ion Natrium ion Natrium dan dan Klorida daKlorida dalamlam

 jumlah

 jumlah besar, besar, ion ion bikarbonat bikarbonat dalam jumlah dalam jumlah besar, besar, tetapi tetapi hanya shanya s ejuejumlah mlah kecilkecil ion Kalium, Kalsium, Magnesium, Posfat, Sulfat, dan asam - asam organik ion Kalium, Kalsium, Magnesium, Posfat, Sulfat, dan asam - asam organik (Guyton hal 309).

(Guyton hal 309). Keseimbangan a

Keseimbangan air ir daladalam m tubuh hatubuh harus rus dipertahankan sdipertahankan supaupaya ya jumjumlah yalah yangng diterima sama dengan jumlah yang dikeluarkan. Penyesuaian dibuat dengan diterima sama dengan jumlah yang dikeluarkan. Penyesuaian dibuat dengan  pena

 penambambahan han / / pengurangan jpengurangan j umlumlah ah yang yang dikeluarkadikeluarkan n sebagai sebagai urin urin juga juga keringkeringat.at. Ini menekankan pentingnya perhitungan berdasarkan fakta tentang jumlah cairan Ini menekankan pentingnya perhitungan berdasarkan fakta tentang jumlah cairan yang m

yang m asuk daasuk dallam am bentuk minumabentuk minuman n mmaupun aupun mamakanan dan kanan dan dalam dalam bentbentukuk  pem

 pemberian caberian cairan iran lainnya. lainnya. Elektrolit yang Elektrolit yang penting penting dalam dalam komposisi komposisi ccairan tairan t ubuhubuh ada

adallah ah Na, KNa, K, Ca, dan , Ca, dan Cl. Cl. Berdasarkan latar Berdasarkan latar belakang belakang tersebut diatas tersebut diatas mamakaka dibuatlah sediaan infus locke Ringer sebagai pengganti cairan

dibuatlah sediaan infus locke Ringer sebagai pengganti cairan tubuh.tubuh.

Kerja optimal dan sifat tersatukan dari larutan obat yang diberikan secara Kerja optimal dan sifat tersatukan dari larutan obat yang diberikan secara  parenteral hanya akan diperoleh jika persyaratan berikut terpenuhi:

 parenteral hanya akan diperoleh jika persyaratan berikut terpenuhi: 1.

1. Sesuai dengan bahan obat yang dinyatakan di dalam etiket dan yang ada dalamSesuai dengan bahan obat yang dinyatakan di dalam etiket dan yang ada dalam sediaan, tidak terjadi pengurangan efek selama penyimpanan akibat perusakan obat sediaan, tidak terjadi pengurangan efek selama penyimpanan akibat perusakan obat secara kimia dan sebagainya.

secara kimia dan sebagainya. 2.

2. Penggunaan wadah yang cocok, yang tidak hanya memungkinkan sediaan tetapPenggunaan wadah yang cocok, yang tidak hanya memungkinkan sediaan tetap steril, tetapi juga mencegah terjadinya interaksi bahan obat dan material dinding steril, tetapi juga mencegah terjadinya interaksi bahan obat dan material dinding wadah.

(3)

3. Tersatukan tanpa terjadi reaksi. Untuk itu, beberapa faktor yang paling banyak menentukan adalah :

 Bebas kuman

 Bebas pirogen

 Bebas pelarut yang secara fisiologis tidak netral

 Isotonis

 Isohidri

 Bebas bahan asing

Larutan infus sebaiknya memiliki sifat yang jika dibandingkan dengan cairan darah dan cairan jaringan harus sesuai, yakni diisotoniskan, artinya turunnya titik  beku terhadap air murni dibuat sama. Pada pemakaian beberapa mililiter larutan yang tidak isotonis, dan yang lebih jelas lagi pada saat pemakaiannya dalam bentuk larutan infus, harus diperhitungkan dengan terjadinya kerusakan eritrosit.

Larutan hipotonis (rendahnya turunnya titik beku, tekanan osmotiknya lebih rendah daripada darah) diinjeksikan ke dalam aliran darah, maka air akan melintasi membran semipermeabel dari eritrosit. Akibatnya akan terjadi peningkatan volume dari bodi darah, yang berkaitan dengan peningkatan tekanan di bagian dalam. Efek yang berlawanan dapat disebabkan oleh larutan hipertonis ( turunnya titik beku yang lebih besar, tekanan osmotiknya lebih besar daripada darah), akan mentyebabkan hilangnya air daribodi darah, akibatnya bodi darah akan mengkerut. Dalam hal ini terjadi plasmolisis. Jika digunakan dalam larutan isotonis tidakakan terjadi  pertukaran cairan melalui membran. (Voight halaman 462-479)

Komposisi dari Locke Ringer adalah :

 Ion natrium (Na+) dalam injeksi berupa natrium klorida dapat digunakan untuk mengobati hipoatremia, karena kekurangan ion tersebut dapat mencegah retensi air sehingga dapat menyebabkan dehidrasi.

 Ion kalium (K +), kalium merupakan kation yang terpenting dalam cairan intraseluler dan sangat esensial untuk mengatur keseimbangan asam-basa serta isotonis sel.

 Ion kalsium (Ca2+), bekerja membentuk tulang dan gigi, berperan dalam  proses penyembuhan luka pada rangsangan neuromuskuler. Jumlah ion kalsium dibawah konsentrasi normal dapat menyebabkan iritabilitas dan konvulsi.

 Ion magnesium (Mg2+), juga diperlukan tubuh untuk aktivitas neuromuskuler sebagai koenzim pada metabolisme karbohidrat dari  protein.

 Dekstrosa, suatu bentuk karbohidrat yang diberikan secara parenteral diharapkan dapat memberikan tambahan kalori yang diperlukan untuk menambah energi pada tubuh.

II. PREFORMULASI 1) PREFORMULASI Bahan Rumus

Molekul

Sifat Fisika Kimia dan Stabilitas Khasiat dan Dosis Ekivalensi NaCl Sterilisasi  Natrium Klorida  NaCl [BM = 58,44]

Pemerian : Khasiat : E = 1 Autoklaf  pada suhu

(4)

(FI V:917)

Hablur bentuk kubus, tidak  berwarna atau

serbuk hablur  putih; rasa asin

(FI V hal 917) Kelarutan : 1:3 dalam air (Martindale 28 hal 635) pH : 4,5-7 (DI 2010 hal 2730) Stabilitas : Larutan NaCl  bersifat stabil tetap

dapat menyebabkan  pemisahan partikel gelas untuk  beberapa jenis wadah gelas (DI 88th edition hal.1415) OTT : Korosif terhadap  besi, perak, merkuri, senyawa  pengoksidasi kuat memisahkan

klorida dan larutan  NaCl, mengurangi kelaruan antimikroba metal  paraben (Martindale 28: 635) Wadah dan penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat Larutan NaCl  biasa digunakan untuk  berbagai jenis sediaan  parenteral atau non  perenteral. Terutama digunakan  pada sediaan  parenteral sebagai  bahan  pengisotonis dan asupan ion NaCl (Martindale 28 : 636) Dosis : 1.Injeksi iv 3-5 % dalam 100 ml selama 1 jam (DI 2010 hal 2730). Khasiat : Mencegah atau mengobati kekurangan ion natrium dan klorida untuk mencegah kejang otot dan kelemahan akibat keringat  berlebihan selama  pencahayaan dan suhu tinggi (FI V hal. 1806) 121⁰C selama 15 menit (Martindale 28 hal 635)

(5)

ditempat sejuk dan kering (FI V:918) 2. 1-2 liter injeksi  NaCl mengandu ng 0,45%  NaCl dalam sehari (DI 2010 hal 2730) Khasiat : Mencegah atau mengobati kekurangan ion natrium dan klorida untuk mencegah kejang otot dan kelemahan akibat keringat  berlebihan selama  pencahayaan dan suhu tinggi 3. Injeksi  NaCl mengandu ng 2,5-4 mEq/L Na+ dalam  plasma = 135-145 mEq/L (Steril Dosage Forms hal 251)

(6)

Bahan Rumus Molekul

Sifat Fisika Kimia dan Stabilitas Khasiat dan Dosis Ekivalensi NaCl Sterilisasi Kalium Klorida KCl [BM = 74,55] (FI V : 594) Pemerian : Hablur bentuk memanjang, prisma /kubus; tidak  berwarna/ serbuk granul putih; tidak  berbau; tidak  berwarna; rasa asin; stabil di udara; larutan  bereaksi netral terhadap lakmus (FI V hal 594) Kelarutan : 1:3 dalam air (Martindale 28 hal 629) pH : 4-8 (DI 2010 hal 2726) Stabilitas :

Stabil dan harus disimpan dalam wadah tertutup rapat ditempat sejuk dan kering (Handbook of Pharmaceutical Excipent 6th : 572) OTT : Larutan CaCl iv inkompatibel dengan protein hidrosilat (Handbook of Pharmaceutical Excipent 6th : 572) Wadah dan penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik (FI V : 595) Khasiat : Biasa digunakan dalam jenis sediaan  parenteral sebagai senyawa  pengisotonis  juga sebagai  pencegah kekurangan ion K + bagi tubuh yang menyebab-kan iritabilitas dan konvulsi. (Martindale 28 hal 630) Dosis: 1. Konsentra si kalium  pada rute intravena tidak lebih dari 40 mEq/ L dengan kecepatan tidak lebih dari 20 mEq/  jam (DI 2010 hal 2725) Khasiat : Sumber kation klorisa untuk  pengobatan atau oencegahan kekurangan kalium pada orang yang makanannya tidak cukup 0,76 (FI V hal. 1799) Autoklaf  pada suhu 121⁰C selama 15 menit (Martindale 28 hal 629)

(7)

2. Ion K + dalam  plasma = 3,5-5 mEq/L (Steril Dosage Forms hal 251) Khasiat : Sumber kation klorisa untuk  pengobatan atau oencegahan kekurangan kalium pada orang yang makanannya tidak cukup

(8)

Kalsium Klorida CaCl2 [BM=110,98] (FI V : 604) Pemerian : Granul atau serpihan, putih, keras tidak berbau (FI V hal 604) Kelarutan : 1:1,2 dalam air, 1:0,7 dalam air mendidih (Martindale 28 hal 621) pH : antara 5,5 –  7,5 (DI 2010 hal 2719) Stabilitas :

Stabil secara kimia tetapi harus dilindungi dari lembab (Handbook of Pharmaceutical Excipent 6th : 89) OTT : Karbonat, fosfat, sulfat, tatrat, sefalotin, CTM, dengan tetrasiklin membentuk kompleks (Handbook of Pharmaceutical Excipent 6th : 89) Wadah dan penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat (FI V : 604) Khasiat : Sebagai elektrolit esensial dari tubuh, mencegah defisiensi ion kalsium (DI 88 hal 1399) Dosis : 1. Kalsi um secara intravena tidak melampaui 0,7-1,8 mEq/ menit(DI 88th edition hal.1398) Khasiat : Sebagai elektrolit esensial dari tubuh, mencegah defisiensi ion kalsium 2. Injeks i kalsium klorida 10% 50 mEq selama 6-12  jam (DI 2010 hal 2717) Khasiat : Sumber kation klorisa untuk  pengobatan atau oencegahan kekurangan kalsium pada 0,70 (FI V hal 1799) Autoklaf  pada suhu 121⁰C selama 15 menit (Martindal e 28 hal 629)

(9)

orang yang makanannya tidak cukup

(10)

Bahan Rumus Molekul

Sifat Fisika Kimia dan Stabilitas Khasiat dan Dosis Ekivalensi NaCl Sterilisasi Magnesium Klorida MgCl2 [BM=95,3] (Martindale 28 hal 625) Pemerian : Tidak berwarna, tidak berbau, kristal higroskopis dengan rasa pahit. (Martindale 28 hal. 625) Kelarutan : 1:1 dalam air (Martindale 28 hal. 625) pH : 4,5-7 (Martindale 28 hal. 625) Stabilitas : Stabil (Martindale 36 hal 1679) OTT : Ketika dipanaskan suhu 100 º akan kehilangan 2

molekul air melalui kristalisasi dan suhu 110º kehilangan hydrogen klorida sehingga kembali menjadi garam dasar (Martindale 28 hal 626) Wadah dan penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat (Martindale 36 hal 1679) Khasiat : digunakan terutama sebagai sumber ion magnesium  pada hemodialisis dan solusi untuk dialisis  peritoneal. Telah digunakan dalam  pengobatan hypomagnese mia (Martindale 28 hal. 626) Dosis : 25 mmol dalam 500 mL (Martindale 28 hal 626) 0,45 (FI V hal 1803) Autoklaf  pada suhu 121⁰C selama 15 menit (Martindal e 28 hal. 625) Bahan Rumus Molekul

Sifat Fisika Kimia dan Stabilitas

Khasiat dan Dosis

Ekivalensi

(11)

Bahan Rumus Molekul

Sifat Fisika Kimia dan Stabilitas Khasiat dan Dosis Ekivalensi NaCl Sterilisasi  Natrium Bikarbonat  NaHCO3 [BM= 84,01] (FI V : 906) Pemerian : Serbuk hablur,  putih,. Sabil di

udara kering, tetapi dalam udara

lembab secara  perlahan-lahan

terurai. Larutan segar dalam air dingin tanpa dikocok, besifat  basa terhadap lakmus. Kebasaan  bertambah bila larutan dibiarkan, digoyang kuat atau dipanaskan. (FI V Hal. 906) Kelarutan : 1:12 dalam air (Martindale 36 hal 1673) pH : antara 7,0 –  8,5 (FI V hal. 909) Stabilitas : Stabil diudara kering tetapi lambat terdekomposisi menjadi sodium karbonat, karbon dioksida, dan air diudara lembab (DI 88 hal 1385) OTT : Dengan asam, garam asam (hidromorfon hidroklorida,  promazine hidroklorida), dopamin hidroklorid, Khasiat : Sebagai agent  pengalkalis dalam kondisi asidosis metabolik (Drug Information 88 hal 1386) Menetralisir sekresi asam di lambung dengan membebaska n karbon dioksida (Martindale 28 hal 634) Dosis: Pada  pemberian awal 120 mmol (120 mEq), setiap hari kemudian dikurangi 60 mmol sampai dosis yang disarankan. (Martindale 28 hal 634) 0,65 (FI V hal 1806) Autoklaf  pada suhu 121⁰C selama 15 menit (Martindal e 28 hal 634)

(12)

 pentazokin laktat, garam alkaloid, aspirin, dan  bismuth salisilat. Sodium bicarbonat dapat mengintensifkan  penggelapan salisilat. (Martindale 28 hal 634) Wadah dan penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik (FI V : 909)

(13)

Bahan Rumus Molekul

Sifat Fisika Kimia dan Stabilitas Khasiat dan Dosis Ekivalensi NaCl Sterilisasi Dekstrose C6H12O6 [BM=180,16] (FI V : 296) Pemerian : Hablur tidak  berwarna, serbuk

hablur atau serbuk granul putih; tidak  berbau; rasa manis.

(FI V Hal. 296) Kelarutan : 1:1 dalam air  (Martindale 28 hal 50) pH : 3,5-5,5 (Handbook of Pharmaceutical Excipent 6th : 223) Stabilitas : Memiliki stabilitas yang baik dalam wadah yang kering (Handbook of Pharmaceutical Excipent 6th : 224) OTT : Sianokobalamin, kanamisin sulfat, sodium novobiosin dan sodium warfarin (Handbook of Pharmaceutical Excipent 6th : 224) Wadah dan penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik (FI V : 297) Khasiat : Sebagai sumber kalori dan air ketika dehidrasi (DI 88 hal 1427) Dosis : 2,5-11,5% untuk intravena (DI 88 hal 1427) 0,16 (FI V hal 1793) Autoklaf  pada suhu 121⁰C selama 15 menit (Handbook of Pharmaceu tical Excipent 6th : 224)

(14)

Bahan Rumus Molekul

Sifat Fisika Kimia dan Stabilitas Kegunaan dan Dosis Ekivalensi NaCl Sterilisasi Aqua pro injection H2O (BM=18,02) (Handbook of Pharmaceuti cal Excipent 6th : 766) Pemerian : Cairan jernih,tidak  berwarna,tidak  berbau,tidak berasa (Handbook of Pharmaceutical Excipent 6th : 766) pH: 6-7 (Handbook of Pharmaceutical Excipent 6th : 766) Stabilitas : Uji yang tertera  pada uji keamanan

hayati (Handbook of Pharmaceutical Excipent 6th : 766) OTT : Dapat bereaksi dengan eksipien yang mudah terhidrolisis (Handbook of Pharmaceutical Excipent 6th : 768) Wadah dan penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik (Handbook of Pharmaceutical Excipent 6th : 766) Kegunaan : Pelarut (Handbook of Pharmaceuti cal Excipent 6th : 766) - Autoklaf  pada suhu 121⁰C selama 15 menit (Handbook of Pharmaceu tical Excipent 6th : 766)

(15)

2) TEKNOLOGI FARMASI

Injeksi adalah penyemprotan larutan (atau susensi) ke dalam tubuh untuk tujuan terapeutik atau diagnostic. Mereka dapat berlangsuung dalam aliran darah tetapi juga dalam jaringan dan dalam organ. Suatu kerja optimal dan tersatukan dari larutan obat yang diberikan secara parenteral kemudian hanya diberikan jika  persyaratan berikut terpenuhi :

 Penyesuaian dari kandungan bahan obat yang dinyatakan dan nyata-nyata terdapat, tidak ada penurunan kerja selama penyimpanan melalui perusakan secara kimia dari obat dan sebagainya.

 Penggunaan wadah yang cocok, yang tidak hanya menginginkan suatu  pengambilan steril, melainkan juga menolak antaraksi antara beban obat

dan materi dinding.

 Tersatukan tanpa reaksi. Untuk itu yang bertanggung jawab terutama bebas kuman, bebas pyrogen, bahan pelarut yang netral secar a fisiologis, isotoni, isohidri, bebas bahan terapung (Voight, 1994).

Salah satu sediaan parenteral volume besar yang digunakan adalah infus intravena. Infus intravena biasanya dierikan untuk menambah cairan tubuh, elektrolit atau untuk memberi nutrisi. Biasanya diberikan dalam volume 250 mL sampai beberapa liter dan dalam jumlah lebih banyak lagi per harinya, dengan  penetesan lambat intravena. Karena diiberikan dalam volume besar, larutan ini

tidak boleh mengandung zat bakteriostatik atau zat penambah farmasi lain. Dikemas dalam wadah besar dosis tunggal (Ansel, 1989).

Infus intravena adalah sediaan steril berupa larutan atau emulsi, bebas  pyrogen dan sedapat mngkin dibuat isotonis terhadap darah, disuntikkan langsung ke dalam vena dalam volume relative banyak. Kecuali dinyatakan lain, infus intravena tidak diperbolehkan mengandung bakterisida dan zat dapar. Larutan untuk infus intravena harus jernih dna praktis bebas partikel. (Farmakope Indonesia III, 1979).

Larutan LVP (sediaan parenteral volume besar) dikemas dalam dosis tunggal dalambkemasan gelas atau plastic dengan ketentuan harus steril, non  pirogen, dan bebas dari partikel partikulat. Selain itu, wadah injeksi termasuk  penutup tidak boleh berinteraksi melalui berbagai cara baik secara fisik maupun kimiawi dengan sediaan yang dapat mengubah kekuatan, mutu atau kemurnian diluar persyaratan resmi dalam kondisi biasa pada waktu penanganan,  pengangkatan, penyimpanan, penjualan, dan penggunaan. Wadah yang terbuat

dari bahan yang dapat mempermudah penanganan terhadap isi .

Bentuk sediaan injeksi yang beredar di pasaran saat ini berupa sediaan  parenteral volume kecil (contoh : a mpul dan vial), sediaan parenteral volume  besar, dan sediaan parenteral berbentuk serbuk untuk direkonstitusi. Kemasan yang berisi larutan injeksi dengan volume 100 mL atau lebih dinamakan sebagai volume besar, biasanya digunakan melalui rute intravena. Larutan  parenteral volume besar biasanya tersedia dalam kontener de ngan volume 500

mL atau 1000 mL.

Bahan pengemas untuk sediaan steril dapat berasal dari kaca, plastik, dan metal. Gelas mempunyai bentuk nonkristalin, struktur amorf yang dibuat dari  bermacam material organik atau non organik. Gelas digunakan sebagai  pengemas sediaan karena beberapa alasan, yaitu karena sifat transparansinya maka produk sediaan farmasi dapat dilihat secara mudah melalui kontener gelas, gelas yang didesain untuk tujuan penggunaan aplikasi farmasi juga dapat

(16)

didesain hingga menunjukkan resistensi kimia yang cukup, tidak terjadi interaksi antara produk obat dan gelas, dan impermeabel t erhadap penetrasi gas, selain itu juga dapat menahan suhu cukup tinggi sehingga memudahkan jika harus disterilkan dengan cara panas.

Pemberian obat secara parenteral memiliki keuntungan antara lain respon fisiologi segera dapat dicapai, diperlukan untuk obat yang tidak efektif secara oral, dapat diberikan pada pasien yang sedang tidak sadarkan diri, dan merupakancara untuk melakukan koreksi gangguan serius kesetimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh.

Sedangkan kerugian pemberian obat secara parenteral antara lain harus diberikan oleh personal terlatih seperti dokter, pemberian obat secara parenteral secara ketat m engikuti ketentuan prosedur aseptik dan kadang nyeri yang timbul  pada pemberian obat secara parenteral tidak dapat dihindarkan, harga lebih mahal dibandingkan sediaan yang diberikan menurut rute lain karena  persyaratan manufaktur dan pengemasan.

3) FARMAKOLOGI (medicalmed.us)

Locke ringer mengandung zat-zat yang dibutuhkan tubuh yaitu elektrolit-elektrolit dan karbohidrat yang sesuai untuk penderita diare berat. Diare merupakan suatu keadaan dimana terjadinya gangguan saluran pencernaan yang  biasanya terjadi di daerah sekitar anus. Diare dapat disebabkan oleh beberapa hal antara lain disebabkan oleh adanya bakteri. Pada penderita yang megalami diare dalam tubuhnya akan kehilangan banyak cairan tubuh dan air terutama  pada penderita diare berat. Maka digunakan infus locke ringer yang berisi elektrolit. Elektrolit disini digunakan untuk mengganti cairan tubuh dan air yang hilang pada saat terjadinya diare.

Locke ringer dapat juga digunakan bagi pasien yang mengalami dehidrasi, detoksifikasi, dan mengisi defisit elektrolit dalam tubuh. Locke ringer mampu mengatur cairan dan elektrolit dan keseimbangan asam-basa dalam tubuh. Karena komposisinya yang paling dekat dengan komposisi alami dari plasma darah. Locke ringer dapat menghambat agregasi memproses elemen darah dan meningkatkan perfusi jaringan.

 Farmakodinamika dan Farmakokinetika (medicalmed.us)

Larutan Locke-Ringer dapat digunakan untuk mengatur regulasi keseimbangan air-garam dan asam-basa di dalam tubuh manusia dan hewan. Artinya yang paling mendekati struktur alami adalah plasma darah. Obat memperlambat roses agregasi dari komponen-komponen darah, meningkatkan perfusi jaringan. Elektrolit mencairkan darah, dan glukosa turut campur dalam pengembangan hipoglikemia. Setelah obat diinjeksi, distribusi obat akan sangat cepat dalam tubuh dan jaringan.

 Indikasi (medicalmed.us)

Keracunan, disentri, diare dan muntah, kolera EL Tor, dehidrasi akibat gangguan peredaran darah, kehilangan berat darah, radang dingin, shock,  peritonitis.

 Kontraindikasi (medicalmed.us)

(17)

 Jika pasien memiliki penyakit ginjal berat, anuria atau oliguria  Di gagal jantung

 Jika asidosis, hipernatremia, hyperchloremia, hipovolemia  Jika reaksi hipersensitivitas terhadap komponen alat

 Interaksi Obat (medicalmed.us)

Kewaspadaan harus menggabungkan obat dengan beberapa obat, seperti  NSAID, estrogen atau anabolik. Ketika dikombinasikan dengan glikosida  jantung meningkatkan beban pada sistem kardiovaskular. Jika dikombinasikan dengan diuretik, inhibitor angiotensin converting enzyme  pottasium atau obat-obat yang dapat menyebabkan hiperkalemia.

 Efek samping (medicalmed.us)

Terjadi reaksi alergi, hipokalemia, overhidrasi III. FORMULA

1) FORMULA RUJUKAN

 Formula Infus Locke Ringer (USP 37 hal. 1449) Sodium klorida 9,0 g Pottasium klorida 0,42 g Kalsium klorida 0,24 g Magnesium klorida 0,20 g Sodium bikarbonat 0,50 g Dekstrosa 0,50 g

Aqua pro injeksi ad 1000 mL

 Formula Infus Locke Ringer (Martindale 28 hal. 638) Sodium klorida 900 mg

Pottasium klorida 42 mg Kalsium klorida anhidrat 24 mg Dekstrosa anhidrat 100 mg Sodium bikarbonat 50 mg Air ad 100 mL

 Formula Infus Locke Ringer (Farmakope Indonesia Edisi V hal. 1722)  Natrium klorida 9,0 g Kalium klorida 0,42 g Kalsium klorida 0,24 g Magnesium klorida 0,2 g  Natrium bikarbonat 0,5 g Dekstrosa 0,5 g

(18)

2) FORMULA JADI

Formula Infus Locke Ringer (Formula Farmakope Indonesia Edisi V hal. 1722)  Natrium klorida 4,5 g Kalium klorida 0,21 g Kalsium klorida 0,12 g Magnesium klorida 0,10 g  Natrium bikarbonat 0,25 g Dekstrosa 0,25 g Air pro injeksi ad 500 mL 3) ALASAN PEMILIHAN BAHAN

1. Aqua pro injeksi digunakan sebagai pelarut dan pembawa karena bahan- bahan larut dalam air dan air jenis ini adalah air yang bebas pirogen

sehingga sudah terbukti aman untuk digunakan.

2.  Natrium merupakan kation mayor dalam cairan ekstraseluler. Fungsinya adalah pengontrol distribusi air, cairan kesetimbangan elektrolit dalam keadaan osmotic dari cairan tubuh. NaCl digunakan karena larut dalam air dan digunakan sebagai natrium yang hilang. Selain itu Nacl digunakan sebagai larutan pengisotonis agar sediaan infus setara dengan 0,9 % larutan NaCl yang memiliki tekanan osmosis yang sama dengan cairan tubuh.

3. Kalium merupakan kation utama dalam cairan intraseluler dan lebih  penting dalam mengatur keseimbangan asam basa, tonisitas dan elektrodinersitas. Untuk menggantikan kalium yang hilang digunakan KCl yang lebih mudah larut dalam air.

4. Kalsium merupakan kation yang penting sebagai aktivator dan berbagai macam reaksi enzimatis, dipakai dalam bentuk CaCl2 yang lebih mudah

larut dalam air.

5. Magnesium, juga diperlukan tubuh untuk aktivitas neuromuskular sebagai koenzim pada metabolisme karbohidrat dan protein.

6. Dekstrosa, suatu bentuk karbohidrat yang diharapkan dapat memberikan tambahan kalori yang diperlukan untuk menambah energi  pada tubuh.

7. Karbon absorben digunakan untuk menyerap bahan-bahan pengotor dan  pirogen yang mungkin berada dalam larutan infus karena syarat sediaan

infus yaitu bebas pirogen dan juga norit dapat mengurangi kelebihan H2O2

8. H2O2 digunakan untuk membebaskan pirogen dalam sediaan infus

karena syarat untuk sediaan infus harus bebas pirogen. IV. ALAT DAN BAHAN

Alat-alat :

1. Beaker glass 2. Erlenmeyer 3. Corong glass

(19)

4. Pipet tetes 5. Spatula 6. Botol Infus 7. Gelas ukur 8. Kertas saring 9. Batang pengaduk 10. Spatula 11. Kaca arloji 12. Penjepit besi

13. Karet tutup botol infus 14. Karet tutup pipet tetes 15. Oven 16. Autoklaf Bahan-bahan: 1.  NaCl 2. KCl 3. CaCl2 4. MgCl2 5.  NaHCO3 6. Dekstrosa

7. Aqua pro injeks V. PEMBUATAN

1) PERHITUNGAN DAN PENIMBANGAN

Akan dibuat infus 500 mL sebanyak 2 botol (1000 mL) Volume total larutan infus yang dibuat

= (volume x n) + (10% x volume)

= (500 mL x 2) + (10% x (500 mL x 2)) = 1000 mL + (10% x 1000 mL)

= 1100 mL

Kesetaraan equivalen elektrolit (Martindale 28 hal 619-639)

1 g NaCl ~ 17,1 mEq Na+ E NaCl = 1 1 g NaCl ~ 17,1 mEq Cl

-1 g KCl ~ -13,4 mEq K + E KCl = 0,76 1 g KCl ~ 13,4 mEq Cl

(20)

-1 g CaCl2 ~ 13,6 mEq Ca2+ E CaCl2 = 0,70

1 g CaCl2 ~ 13,6 mEq 2Cl

-1 g MgCl2 ~ 9,8 mEq Mg2+ E MgCl2 = 0,46

1 g MgCl2 ~ 9,8 mEq 2Cl

-1 g NaHCO3 ~ 11,9 mEq Na+ E NaHCO3 = 0,65

1 g NaHCO3 ~ 11,9 mEq HCO3

-E Dekstrosa = 0,16 NaCl mEq Na+ =

W NaCl  7, 

 

=

   7, 

 

= 153,9 mEq ≈ 154 mEq

/L mEq Cl- =

W NaCl  7, 

 

=

   7, 

 

= 153,9 mEq ≈ 154 mEq

/L KCl mEq K + =

W KCl  , 

 

=

,   , 

 

= 5,628 mEq ≈ 6 mEq

/L mEq Cl- =

W KCl  , 

 

=

,   , 

 

= 5,628 mEq ≈ 6 mEq

/L CaCl2 mEq Ca2+ =

W CaCl  , 

 

=

,   , 

 

= 3,264 mEq ≈ 4 mEq

/L mEq 2Cl- =

W CaCl  , 

 

(21)

=

,   , 

 

= 3,264 mEq ≈ 4 mEq

/L MgCl2 mEq Mg2+ =

W MCl  , 

 

=

,   , 

 

= 1,96 mEq ≈ 2 mEq

/L mEq 2Cl- =

W MCl  , 

 

=

,   , 

 

= 1,96 mEq ≈ 2 mEq

/L NaHCO3 mEq Na+ =

W NaHCO  , 

 

=

,   , 

 

= 5,95 mEq ≈ 6 mEq

/L

mEq HCO3- =

W NaHCO  , 

 

=

,   , 

 

= 5,95 mEq ≈ 6 mEq

/L

Jadi, berikut komposisi yang dicantumkan di dalam etiket: mEq Na+= (154 + 6) mEq = 160 mEq/L

mEq Cl-= (154 + 6 + 4 + 2) mEq = 166 mEq/L mEq K += 6 mEq/L

mEq Ca2+ = 4 mEq/L mEq Mg2+ = 2 mEq/L mEq HCO3-= 6 mEq/L

Penimbangan bahan :

Penimbangan untuk 2 botol infus masing - masing 500 mL V = {(2 x 500 mL) + (10% (2 x500 mL)} = 1100 mL

Penimbangan ditambah 5% untuk diserap karbon absorben :  NaCl =

4,5 g x 2 x

 L

 L

 + 5% x 9,0 g x

 L

 L

=

9,0 g x

 L

(22)

= 10,3950 g KCl =

0,21 g x 2 x

 L

 L

 + 5% x 0,42 g x

 L

 L

=

0,42 g x

 L

 L

 + 5% x 0,42 g x

 L

 L

= 0,4851 g CaCl2 =

(0,12 g x 2 x

 L

 L

) + 5% x 0,24 g x

 L

 L

=

0,24 g x

 L

 L

 + 5% x 0,24 g x

 L

 L

= 0,2772 g MgCl2 =

(0,10 g x 2 x

 L

 L

) + 5% x 0,20 g x

 L

 L

= 0,20 g x

 L

 L

 + 5% x 0,20 g x

 L

 L

= 0,2310 g  NaHCO3 =

0,25 g x 2 x

 L

 L

 + 5% x 0,50 g x

 L

 L

=

 0,50 g x

 L

 L

 + 5% x 0,50 g x

 L

 L

= 0,5775 g Dekstrosa =

(0,25 g x 2 x

 L

 L

) + 5% x 0,50 g x

 L

 L

=

0,50 g x

 L

 L

 + 5% x 0,50 g x

 L

 L

= 0,5775 g Karbon absorben = 0,1% x 1100 mL = 1,1 g H2O2 = 1% X 1100 mL =11 g

Catatan : Fungsi H2O2untuk menghilangkan pirogen efektif pada 1%, namun

sifatnya beracun dan akan menguap jika dipanaskan. Sedangkan  penggunaan karbon absorben untuk menyerap pirogen dari bahan  baku yang efektif adalah 0,1%.

PENIMBANGAN:

Bahan Teori (gram)  NaCl 10,3950 KCl 0,4851 CaCl2  0,2772 MgCl2  0,2310  NaHCO3  0,5775 Dekstrosa 0,5775 Aqua pi ad 1100 mL  Norit 1,1 H2O2 11

(23)

Perhitugan Isotonis V = ∑ (W x E) x 111,1 Keterangan : ∑ = jumlah W = berat (gram) E = ekivalen NaCl

111,1 =volume yang diperlukan untuk melarutkan 1 NaCl sehingga diperoleh larutan isotonis 0,9%

V = {(W NaCl x E NaCl) + (W KCl x E KCl) + (W CaCl2 x E CaCl2) + (W

MgCl2  x E MgCl2) + (W NaHCO3  x E NaHCO3) + (W dekstrosa x E

dekstrosa)} x 111,1

= {(4,5 x 1) + (0,21 x 0,76) + (0,12 x 0,70) + (0,10 x 0,45) + (0,25 x 0,65) + (0,25 x 0,16)} x 111,1

= 554,5112 mL % Tonisitas = Laju tetes per menit =

2) CARA PEMBUATAN

Prinsip : Sterilisasi akhir menggunakan autoklaf (sterilisasi Terminal 1210C, 1 atm)

1. Alat-alat yangakan digunakan dicuci dan disterilkan dengan cara yang sesuai

No Alat dan Bahan Cara sterilisasi Literatur 1

 NaCl, KCl, CaCl2,MgCl2,

 NaHCO3,Dekstrosa

Autoklaf pada suhu 121

C selama 15 menit Martindale 28 hal.619-639 dan Martindale 28 hal. 50

2 Aqua pi Aquadest didihkan selama 30 menit

FI III hal 14 3

Beaker, corong glass,  botol infus, erlenmeyer,  pipet tetes Pemanasan dengan oven suhu 150oC selama 1 jam FI III hal 18 4

Gelas ukur, kertas saring Sterilisasi dengan autoklaf suhu 121oC selama 15 menit FI III hal 18 ) %( 9981 , 0 % 9 , 0 500 5112 , 554  HIPERTONIS   x mL  mL tetes tetes tetes  X 40 36,0685 ~37 ~1,85 % 9981 , 0 % 9000 , 0 

(24)

5

Batang pengaduk, spatula,  pinset, kaca arloji,

 penjepit besi

Rendam dalam alkohol selama 30menit Desinfection, sterilization, and  preservation hal 233 6

Karet pipet, karet tutup  botol

Rebus dalam air mendidih selama 30 menit

FI III hal.18

7

Sediaan Infus Locke Ringer (sterilisasi akhir)

Sterilisasi dengan autoklaf suhu 121oC, 1 atm selama 15 menit

Martindale 28 hal.635

2. Dikalibrasi botol infus (500 mL)

3. Dibuat aqua pro injeksi bebas pirogen dengan cara :

Aquadest dipanaskan sampai mendidih, dibiarkan mendidih selama 30 menit kemudian ditambahkan H2O2 sedikit demi sedikit melalui dinding

erlenmeyer, dididihkan selama 15 menit, didinginkan.

4. Ditimbang bahan-bahan yang akan digunakan (NaCl, KCl, CaCl2, MgCl2,

 NaHCO3,Dekstrosa, karbon absorben dan H2O2)

5. Dilarutkan masing-masing bahan (NaCl, KCl, CaCl2, MgCl2, NaHCO3,

Dekstrosa) dengan sebagian aqua pro injeksi be bas pirogen. 6. Dicampur hi ngga homogen

7. Dicek pH hingga tercapai 6 –  7,5 ( FI V hal 1106).

8. Lalu ditambahkan dengan aqua pro injeksi hingga 1100 mL.

9. Ditambahkan karbon absorben, lalu dipanaskan sambil diaduk selama 15 menit, suhu dijaga sekitar 50º - 60º C.

10. Disaring dengan kertas saring dua lapis atau sampai jernih. 11. Dimasukkan dalam wadah botol infus hingga tanda (500 mL).

12. Ditutup dengan karet penutup steril, lalu ditutup lagi dengan kap infus. 13. Dilakukan uji evaluasi IPC (uji kejernian, keseragaman volume, pH)

14. Dilakukan sterilisasi akhir dalam autoklaf pada suhu 121

C selama 15 menit.

15. Dilakukan uji evaluasi QC (uji kejernihan, keseragaman volume, sterilitas,  pirogenitas dan penetapan kadar ) sesuai dengan prosedur yang terdapat  pada li te rat ur .

16. Diberi etiket dan label, dikemas dalam dus, dilengkapi dengan brosur, kemudian diserahkan.

VI. EVALUASI

1) IPC (In Process Control)

a. Uji Kejernihan (Lachman III hal. 1355)

Produk dalam wadah diperiksa dibawah penerangan cahaya yang baik, terhalang dari refleks mata, berlatar belakang hitam dan putih dengan rangkaian isi dijalankan suatu aksi memutar.

(25)

Syarat: Semua wadah diperiksa secara visual dari tiap partikel yang terlihat dibuang, batas 50 partikel 10µm dan lebih besar, serta 5 part ikel > 25μm / mL

b. Uji pH (FI V hal. 1563-1565)

Cek pH larutan dengan menggunakan pH meter (alat potensiometrik). Dengan pH meter : sebelum digunakan, periksa elektroda dan jembatan garam bila ada lakukan.

Pembakuan pH meter : bilas elektroda dan sel beberapa kali dengan larutan uji dan ii sel dengan sedikit larutan uji. Baca harga pH. Gunakan air bebas CO2 untuk pelarutan dengan pengenceran larutan uji.

Syarat : 7,4 ( FI V hal 1106)

c. Uji Keseragaman Volume (FI IV hal. 1044)

Sejumlah isi dari wadah 10 ml atau lebih dapat ditentukan dengan membuka wadah dan memindahkan isi secara langsung kedalam gelas ukur atau gelas piala yang sudah ditara.

 Pilih 1 atau lebih wadah bila volume  10 mL. Ambil isi tiap wadah dengan alat suntik hipodemik kering berukuran tidak lebih dari 3 kali volume yang akan diukur dan dilengkapi dengan jarum suntik no. 21 dengan panjang tidak kurang dari 2,5 µm.

 Keluarkan gelembung udara dari jarum dan alat suntik.

 Pindahkan isi dalam alat suntik tanpa mengosongkan bagian jarum ke dalam gelas ukur kering volume tertentu yang telah dibakukan sehingga volume yang diukur memenuhi sekurang-kurangnya 40% volume dari kapasitas tertera.

Syarat : seragam 2) QC (Quality Control)

a. Uji Kejernihan (Lachman III hal. 1355)

Produk dalam wadah diperiksa dibawah penerangan cahaya yang baik, terhalang dari refleks mata, berlatar belakang hitam dan putih dengan rangkaian isi dijalankan suatu aksi memutar.

Syarat: Semua wadah diperiksa secara visual dari tiap partikel yang terlihat dibuang, batas 50 partikel 10µm dan lebih besar, serta 5 part ikel > 25μm / mL

(26)

b. Uji Keseragaman Volume (FI IV hal. 1044)

Sejumlah isi dari wadah 10 ml atau lebih dapat ditentukan dengan membuka wadah dan memindahkan isi secara langsung kedalam gelas ukur atau gelas  piala yang sudah ditara.

 Pilih 1 atau lebih wadah bila volume  10 mL. Ambil isi tiap wadah dengan alat suntik hipodemik kering berukuran tidak lebih dari 3 kali volume yang akan diukur dan dilengkapi dengan jarum suntik no. 21 dengan panjang tidak kurang dari 2,5 µm.

 Keluarkan gelembung udara dari jarum dan alat suntik.

 Pindahkan isi dalam alat suntik tanpa mengosongkan bagian jarum ke dalam gelas ukur kering volume tertentu yang telah dibakukan sehingga volume yang diukur memenuhi sekurang-kurangnya 40% volume dari kapasitas tertera.

Syarat : seragam

c. Uji Sterilitas (FI V hal.1662-1663)

Menggunakan teknik penyaringan membran :

 Bersihkan permukaan luar botol, tutup botol dengan dekontaminasi yang sesuai, ambil isi secara aseptik.

 Pindahkan secara aseptik seluruh isi tidak kurang dari 10 wadah melalui tiap penyaring dari 2 rakitan penyaring. Lewatkan segera tiap spesimen melalui penyaring dengan bantuan pompa vakum/tekanan.

 Secara aaseptik pindahkan membran dari alat pemegang, potong menjadi setengah bagian membran kedalam 100ml media inkubasi selama tidak kurang dari 7 hari.

 Lakukan penafsiran hasil uji sterilitas. Syarat : steril.

d. Uji Pirogenitas (FI V hal 1412) a. Uji Biologik

Berdasarkan peningkatan suhu badan kelinci setelah disuntikkan dengan larutan 10 m l / kg bobot badan dalam vena auricularis.

 b. Uji Serologi

Lisat darah kepiting (L. polyphemus) + endotoksin, gelatinasi dalam 30 menit.

e. Penetapan Kadar

(27)

Timbang saksama lebih kurang 250 mg, masukkan ke dalam wadah  porselen, tambahkan 140 mL air dan 1 mL diklorofluoresein LP, campur. Titrasi dengan perak nitrat 0,1 N LV, sampai perak klorida menggumpal dan campuran berwarna merah muda lemah. Tiap mL  perak nitrat 0,1 N setara dengan 5,844 mg NaCl.

Syarat : Natrium klorida mengandung tidak kurang dari 99,0% dan tidak lebih dari 101,0% NaCl, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan. Tidak mengandung zat tambahan.

 Kalium Klorida (FI Vhal 595)

Timbang saksama lebih kurang 200 mg zat, larutkan dalam10 mL air. Tambahkan 10 mL asam asetat glasial P, 75 mL metanol P dan 3 tetes eosin Y LP. Titrasi dengan perak nitrat 0,1 N LV hingga terjadi warna merah muda. Tiap mL peraknitrat 0,1 N setara dengan 7,455 mg KCl.

Syarat : Kalium Klorida mengandung tidak kurang dari 99,0% dan tidak lebih dari 100,5% KCl, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan.

 Kalsium Klorida (FI V 604)

Timbang saksama lebih kurang 1 g zat, masukkan kedalam gelas piala 250 mL, larutkan dalam campuran air-asam klorida 3 N (100:5). Pindahkan larutan ke dalam labu tentukur 250 mL, encerkan dengan air sampai tanda. Pipet 50 mL larutan ke dalam labu erlenmeyer, tambahkan 100 mL air, 15 mL NaOH 1 N dan 300 mg indikator BHN LP. Titrasi dengan dinatrium edetat 0,05 M LV sampai titik akhir titrasi berwarna  biru tua. Tiap mL dinatrium edetat 0,05 M setara dengan 7,351

CaCl2.2H2O.

Syarat : Kalsium klorida mengandung sejumlah CaCl2 setara tidak

kurang dari 99,0% dan tidak lebih dari 107,0% CaCl2.2H2O.

  Natrium Bikarbonat (FI V hal 909)

Timbang saksama lebih kurang 3 g zat, campur dengan 100 mL air, tambahkan merah metil LP,titrasi dengan HCl 1 N LV. Tambahkan asam perlahan-lahan sambil terus diaduk sampai larutan berwarna merah muda lemah. Panaskan larutan hingga mendidih, dinginkan dan lanjutkan titrasi sampai warna larutan merah muda lemah tidak hilang setelah dididihkan. Tiap mL HCl 1 N setara dengan 84,01 mg NaHCO.

Syarat : Natrium Bikarbonat mengandung tidak kurang dari 99,0% dan tidak lebih dari 100,5% NaHCO3, dihitung terhadap zat yang

telah dikeringkan. VII. PENGEMASAN

Terlampir

(28)

Ansel HC. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi keempat. Diterjemahkan olehFarida Ibrahim. Jakarta: UI-press; 1989.

Departemen Farmakologi dan Terapeutik FKUI. Farmakologi dan Terapi edisi 5. Jakarta: Balai penerbit FKUI; 2007.

Departemen kesehatan Republik Indonesia. Farmakope Indonesia. Edisi III . Jakarta:Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan; 1979.

Departemen kesehatan Republik Indonesia. Farmakope Indonesia. Edisi IV . Jakarta:Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan; 1995.

Departemen kesehatan Republik Indonesia. Farmakope Indonesia. Edisi V . Jakarta: Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan; 2014.

Evory MC, Gerald K. Drug Information 2010. USA: American Society of Health-System Pharmacist.

Katzung, Bertram G. Farmakologi Dasar dan Klinik edisi VI . Penerbit Buku Kedokteran.

Rowe, Raymond C, dkk. Handbook of Pharmaceutical Excipient. sixth edition.WashingtonD.C: American Pharmaceutical Association.

Sweetman SC. Martindale The Extra Pharmacopoeia. 36rd edition. London: The Pharmaceutical Press; 2008.

Martindale. 1982. The Extra Pharmacopoeia, 28th Edition. London : The Pharmaceutical Press.

Turco S, King RE. Sterile Dosage Forms. School edition. Philadelphia: Lea & Febiger; 1979

Reynolds JEF. Martindale The Extra Pharmacopocia 28thedition. London: The Pharmaceutical Press; 1982.

Evory MC, Gerald K. Drug Information 88. USA: American Society of Health System Pharmacist; 2008.

The United States Pharmacopeia. The Nasional Formulari 37 . Volume I. United States Pharmacopeia Convention Inc. Washington, D.C.

Lachman L, Lieberman HA, Kanig JL. 1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri  Edisi Ketiga. Jakarta: UI-press.

Voight, Rudolf. 1995. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Diterjemahkan oleh Dr.rer.nat. Soendani Noerono Soewandhi. Gajah Mada University Press.

(29)

Referensi

Dokumen terkait

Namun bagi masyarakat yang tidak mendengarkan atau menyimak informasi tersebut secara detail maka mereka beranggapan bahwa semua produk tersebut baik diproduksi oleh

Pemberdayaan adalah upaya yang dilakukan pemerintah daerah, Dunia Usaha dan Masyarakat secara Sinergis dalam bentuk penumbuhan iklim dan pengembangan usaha terhadap

Penelitian ini adalah penelitian dengan studi empiris yang bertujuan untuk memperoleh bukti menimpa dampak karakter keuangan pemerintah daerah (pendapatan asli daerah, dana

a) Mohon Bapak/Ibu memilih satu jawaban dengan cara member tanda ceck list (√) pada kotak “Ya”atau “Tidak” untuk jawaban yang dianggap paling tepat dan bila Bapak/Ibu

Gaya penelitian Diana dalam Papalia (2004) sangat berpengaruh. Ia percaya bahwa orang tua tidak boleh menghukum atau menjauhi, alih-alih mereka harus menetapkan

Pembelajaran dengan media kartu bilangan ARIF dikatakan berpengaruh digunakan terhadaphasil belajar matematika jika nilai rata – rata hasil belajar siswa yang diajarkan

Adapun tujuan dari ajaran Taoisme adalah untuk perbaikan akhlak umat manusia yang sudah rusak, kemudian untuk dapat menjadi manusia yang bijaksana dan tujuan terakhir

Tranfer infomasi kedalam simpanan jangka panjang bias dibantu oleh beberapa factor. Pertama adalah pengulangan informasi, khususnya jika informasi dielaborasikan dengan penuh