• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi pengembangan UMKM batik tulis (studi kasus UMKM batik tuilis di desa Gulurejo dan desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah Kabupaten Kulon Progo)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Strategi pengembangan UMKM batik tulis (studi kasus UMKM batik tuilis di desa Gulurejo dan desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah Kabupaten Kulon Progo)"

Copied!
160
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo). SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Oleh: FELISIA MELIANA RATRI P.SILITONGA 132114126. PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo). SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Oleh: FELISIA MELIANA RATRI P.SILITONGA 132114126. PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017. i.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. iii.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya” dan “ Serahkanlah segala kekuatiranmu kepadaNya, sebab Ia yang memelihara kamu” (1 Petrus 5:6-7). Dengan penuh syukur kupersembahkan Skripsi ini untuk: Tuhan Yesus dan Bunda Maria, kedua orang tuaku Mama dan Alm Papa, Kakakku Roma Uli, dan sahabat-sahabatku, terima kasih atas doa dan dukungannya. iv.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI. Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo) dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 19 Juli 2017 adalah hasil karya saya. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau symbol yang menunjukan gagasan atau pendapatan atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya. Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.. Yogyakarta, 31 Juli 2017 Yang membuat pernyataan,. Felisia Meliana Ratri P.Silitonga. v.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS. Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama. : Felisia Meliana Ratri P.Silitonga. Nomor mahasiswa. : 132114126. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo) Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan dan mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberi royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 31 Juli 2017 Yang membuat pernyataan,. Felisia Meliana Ratri P.Silitonga. vi.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan karunia-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Skripsi ini dibuat oleh penulis dan tak lepas dari bimbingan, arahan, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D.selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis. 2. Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah membagikan ilmu dan pengalaman selama proses perkuliahan yang memnbantu dalam menyelesaikan skripsi ini. 3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA selaku Kepala Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma yang telah membagikan ilmu dan pengalaman. selama. proses. perkuliahan. menyelesaikan skripsi ini.. vii. yang memnbantu. dalam.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 4. Dr. Ninik Yudianti, M.Acc., QIA selaku pembimbing yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan serta saran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Dr. FA. Joko Siswanto, MM., Ak., QIA., CA. selaku dosen pembimbing akademik yang telah membimbing penulis selama penulis berdinamika di program studi akuntansi, Universitas Sanata Dharma. 6. Dosen penguji. 7. Semua Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan ilmu selama proses perkuliahan sehingga dapat membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. 8. Mama dan Alm. Papa yang selalu memberikan dukungan kepada penulis. 9. Sahabat-sahabatku tersayang “ciwi-ciwi”: Barbara Amelia Kristy, Felisita Anggi Dewi K, Giat, Aprillia Cesarika Koosman, dan Maria Angela Charisma Besthari. Teman setiaku Veronika Niken Kusumawardhani atas semua dukungan, cerita, canda tawa, dan kebersamaan selama ini. 10. Vincentius Nuariyantino Alfa Sunarya yang selalu memberikan dukungan dan waktu selama menyelesaikan skripsi ini. 11. Teman-teman seperjuangan akuntansi angkatan 2013 12. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Akhir kata penulis mengharapkan semoga skripsi ini bermanfaat untuk memperluas pengetahuan pembaca. Yogyakarta, 31 Juli 2017. Felisia Meliana Ratri P.Silitonga viii.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI halaman HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ......................... v HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS ....................... vi HALAMAN KATA PENGANTAR .............................................................. vii HALAMAN DAFTAR ISI .............................................................................. ix HALAMAN DAFTAR TABEL ...................................................................... xi HALAMAN DAFTAR GAMBAR .................................................................. xii ABSTRAK ....................................................................................................... xiii ABSTRACT ..................................................................................................... xiv BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1 A. B. C. D. E.. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1 Rumusan Masalah ........................................................................... 5 Tujuan Penelitian ............................................................................. 5 Manfaat Penelitian ........................................................................... 6 Sistematika Penulisan ...................................................................... 7. BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 9 A. UMKM ............................................................................................ 9 1. Pengertian UMKM .............................................................. 9 2. Kriteria UMKM ................................................................... 9 B. Strategi Pengembangan ................................................................... 10 C. Analisis SWOT ................................................................................ 15 D. Kerangka Konseptual ...................................................................... 18. ix.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 20 A. B. C. D. E. F.. Jenis Penelitian ................................................................................ 20 Subjek dan Objek Penelitian............................................................ 20 Populasi Sasaran .............................................................................. 20 Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 21 Jenis dan Sumber Data .................................................................... 21 Variabel Penelitian dan Pengukuran................................................ 21 1. Strategi Pengembangan ............................................................ 22 2. Alternatif Strategi Pengembangan .......................................... 23 3. Analisis SWOT ........................................................................ 24 G. Metode Pengumpulan Data ............................................................. 25 H. Teknik Analisis Data ....................................................................... 27. BAB IV GAMBARAN UMUM UMKM BATIK TULIS DESA GULUREJO DAN DESA NGENTAKREJO ........................................................................ 36 A. Sejarah Batik Di Kulon Progo.............................................................. 36 B. Peta Lokasi UMKM Batik Tulis Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo ................................................................................. 39 C. Kondisi Geografis Dan Demografis Kabupaten Kulon Progo ............. 41 D. Profil Responden Pengrajin Batik Tulis Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo .......................................................................................... 44 BAB V ANALISIS DA TA DAN PEMBAHASAN ....................................... 47 A. Analisis Data ........................................................................................ 47 B. Pembahasan .......................................................................................... 78 BAB VI PENUTUP ......................................................................................... 89 A. Kesimpulan .......................................................................................... 89 B. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 92 C. Saran ..................................................................................................... 93 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 94 LAMPIRAN 1 .................................................................................................. 97 LAMPIRAN 2 .................................................................................................. 104. x.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Kriteria UMKM .............................................................................. 10 Tabel 3.1 Pengukuran Strategi Pengembangan ............................................... 22 Tabel 3.2 Pengukuran Alternatif Strategi Pengembangan .............................. 24 Tabel 3.3 Tabel IFAS (strenghts).................................................................... 29 Tabel 3.4 Tabel IFAS (weaknesses) ................................................................ 29 Tabel 3.5 Tabel EFAS (opportunities) ............................................................ 31 Tabel 3.6 Tabel EFAS (threats) ...................................................................... 31 Tabel 4.1 Luas Wilayah, Jumlah, Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk Setiap Kecamatan Kabupaten Kulon Progo .................................... 43 Tabel 4.2 Daftar Profil Responden Batik Tulis yang Berada Di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo ..................................................................... 45 Tabel 5.1 Hasil Kuesioner Strategi Pengembangan yang Digunakan Oleh Pelaku UMKM Batik Tulis (per kategori) ....................................... 48 Tabel 5.2 Hasil Kuesioner Strategi Pengembangan yang Digunakan Oleh Pelaku UMKM Batik Tulis (per responden) ................................... 51 Tabel 5.3 Spesifikasi Jenis Strategi Pengembangan yang Sedang Digunakan Oleh Pelaku UMKM Batik Tulis Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo . 53 Tabel 5.4 Jumlah Responden Menurut Tingkat Kepentingan Internal ........... 55 Tabel 5.5 Klasifikasi Hasil Kuesioner Faktor Tingkat Kepentingan Internal . 57 Tabel 5.6 Jumlah Responden Menurut Tingkat Kepentingan Eksternal......... 58 Tabel 5.7 Klasifikasi Hasil Kuesioner Faktor Tingkat Kepentingan Eksternal 60 Tabel 5.8 Faktor Kekuatan dan Kelemahan Pelaku UMKM Batik Tulis ....... 61 Tabel 5.9 Penghitungan Faktor-Faktor Strategi Internal/ IFAS ...................... 67 Tabel 5.10 Faktor Peluang dan Ancaman Pelaku UMKM Batik Tulis............ 69 Tabel 5.11 Penghitungan Faktor-Faktor Strategi Eksternal/ EFAS ................. 73. xi.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Faktor Eksternal & Internal Perusahaan Dalam Perspektif SWOT 18 Gambar 2.2 Kerangka Konseptual .................................................................. 19 Gambar 3.1 Matrik Internal dan Eksternal 9 Sel............................................. 34 Gambar 3.2 Diagram Matrik SWOT............................................................... 35 Gambar 4.1 Motif Geblek Renteng ................................................................. 38 Gambar 4.2 Peta Lokasi Desa Gulurejo .......................................................... 40 Gambar 4.3 Peta Lokasi Desa Ngentakrejo .................................................... 41 Gambar 5.1 Matrik Internal dan Eksternal 9 Sel UMKM Batik Tulis Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo .................................................. 75 Gambar 5.2 Penentuan Strategi Matriks SWOT .............................................. 77. xii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo) Felisia Meliana Ratri P.Silitonga NIM: 132114126 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2017 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pengembangan dan alternatif strategi yang digunakan oleh UMKM batik tulis yang berada di Desa Gulurejo dan Desa Ngenatkrejo Kecamatan Lendah Kabupaten Kulon Progo. Jenis penelitian ini adalah studi kasus pada UMKM batik tulis. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari hasil wawancara dan kuesioner berkaitan dengan strategi pengembangan UMKM batik tulis. Hasil kuesioner dan wawancara akan dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan seluruh pelaku UMKM batik tulis yang berada di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo menggunakan strategi fokus (kombinasi dari cost leadership dan strategi diferensiasi), dan jenis strategi yang digunakan yaitu pewarnaan menggunakan naptol dan indigosol, inovasi motif, pemasaran dengan menggunakan media sosial dan pameran, penggunaan alat yang modern seperti canting elektrik dan kompor gas, serta inovasi motif dengan modifikasi motif. Selain itu terdapat 12 (dua belas) alternatf strategi yang sesuai dengan situasi yang ada yaitu 4 kombinasi strategi strenghts dan opportunities, 3 kombinasi strategi weaknesses dan opportunities,3 kombinasi strategi strenghts dan threats, dan 2 kombinasi strategi weaknesses dan threats. kata kunci: strategi pengembangan, alternatif pengembangan, analisis SWOT, UMKM, industri batik. xiii.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT THE DEVELOPMENT STRATEGY OF MSMEs BATIK (Case Study of Batik Tulis in Gulurejo Village and Ngentakrejo Village, Lendah Sub-district, Kulon Progo Regency) Felisia Meliana Ratri P.Silitonga NIM: 132114126 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2017 This study aims to determine the development strategy and alternative strategies used by Micro and Small Medium Enterprises batik (MSMEs) located in the Gulurejo and Ngentakrejo Village, Lendah sub-district, Kulon Progo. This type of research is a case study. The data used is the primary data obtained from interviews and questionnaires related to the development strategy of MSMEs batik. The data was analyzed by qualitative descriptive analysis technique. The results showed that all MSMEs batik in Gulurejo and Ngentakrejo Village practice a focus strategy ( a combination of cost leadership and differentiation strategies). The type of strategy used were dyeing by using “naptol” and “indigosol”, design innovation, marketing by using social media and exhibition, the use of modern tools such as electric “canting” and gas stove, and innovation by modifying design. In addition there were 12 (twelve) alternative strategies that switable with the existing condition. They were four combinations of strengths and opportunities strategies, three combinations of weaknesses and opportunities strategies, three combinations of strenghts and threats strategies, and two combinations of weaknesses and threats strategies. key: development strategy, alternative development strategy, SWOT analysis, Micro, Small, and Medium Enterprises, batik industry.. xiv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara berkembang yang mempunyai jumlah penduduk yang besar dan padat. Kemiskinan dan pengangguran di Indonesia merupakan masalah utama sejak zaman penjajahan. Cara untuk memecahkan. masalah-masalah. tersebut. bisa. dilakukan. dengan. pelaksanaan pembangunan secara sadar, nyata, dan efektif yang diarahkan untuk menciptakan kesempatan kerja dan meningkatkan serta meratakan pendapatan seluruh masyarakat (Suroto, 1983: 1). UMKM merupakan penopang perekonomian bangsa. Menurut Nuhung (2012) melalui kewirausahaan, UMKM berperan sangat penting dalam menekan angka pengangguran, menyediakan lapangan kerja, mengurangi. angka. kemiskinan,. meningkatkan. kesejahteraan. dan. membangun karakter bangsa. Pertumbuhan dan pengembangan sektor UMKM sering diartikan sebagai salah satu indikator keberhasilan pembangunan, khususnya bagi negara-negara yang memiliki pendapatan perkapita yang rendah. Sebagai gambaran pada tahun 2011-2012, walau sumbangannya dalam output nasional (PDB) hanya sebesar 57,94 persen, namun UMKM memberi kontribusi sebesar 99,9 persen dalam jumlah badan usaha di Indonesia serta mempunyai andil sebesar 97,24 persen dalam penyerapan tenaga kerja (www.depkop.go.id). Peranan UMKM yang sangat besar tersebut, memberikan penjabaran bahwa UMKM harus dapat ditingkatkan lebih baik lagi. 1.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. UMKM akan mampu bertahan dan bersaing apabila mampu menerapkan pengelolaan manajemen secara baik. Pengelolaan manajemen secara umum mencakup bidang pemasaran, produksi, sumber daya manusia (SDM), dan keuangan. Dalam menjalankan usaha baik dalam skala mikro, kecil dan menengah, dibutuhkan strategi agar dapat bersaing dengan yang lainnya. Menurut Purwanto (2008) analisis strategi meliputi “segitiga strategi”, yaitu: Pelanggan, Pesaing dan Perusahaan. Industri yang dikatakan berkembang apabila memiliki pelanggan tetap, mampu bersaing dan bertahan diantara banyaknya pesaing-pesaing yang ada, dan memiliki perusahaan yang dikelola dengan baik. Kebanyakan perusahaan/unit usaha melakukan kegiatan produksi dan operasinya hanya sampai berkonsentrasi pada pembuatan produk saja, termasuk perusahaan berskala kecil hingga menengah. Perusahaan seharusnya juga memperhatikan strategi usaha guna mempertahankan dan mengembangkan usaha yang sudah ada, agar tetap dapat bersaing. Industri batik merupakan salah satu bentuk atau jenis UMKM yang ada. Batik merupakan salah satu kerajinan asli Indonesia yang memiliki corak khas sebagai cerminan dari kekayaan budaya nasional Indonesia. Proses pembuatan batik dilakukan oleh orang-orang yang sudah ahli dalam ilmu membatik dan biasanya ilmu membatik yang dimiliki tersebut didapatkan secara turun temurun dari keluarga mereka..

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Menurut menteri perindustrian tahun 2015 nilai ekspor batik sebesar USD 156 juta atau setara dengan Rp2,1 triliun, naik sebesar 10 persen dari tahun 2014. Ini menunjukkan pemasaran batik Indonesia dominan masih di dalam negeri, namun hal tersebut tetap membuktikan bahwa batik Indonesia mempunyai potensi ekspor yang berdaya saing di pasar internasional dan batik mempunyai peluang besar untuk lebih mengembangkan pasar, baik untuk kebutuhan pasar dalam negeri maupun kebutuhan pasar luar negeri (Badan Pusat Statistik, 2011). Di Kabupaten Kulon Progo, daerah yang menjadi sentra kerajinan batik ada di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah. Letak Dusun yang menjadi sentra batik di Lendah itu berada tidak jauh dari Sungai Progo atau sekitar 30 km arah barat daya Kota Yogyakarta, (Sugirin, 2015). Batik yang ada di Kulon Progo merupakan hasil dari olah cipta, rasa, dan karsa serta kristalisasi nilai-nilai kearifan lokal masyarakat di Kabupaten Kulon Progo yang sudah mengakar. Dalam kehidupan masyarakat dan dijunjung tinggi sebagai sebuah wahana bernilai normanorma kehidupan yang luhur dan batik juga merupakan sebuah produk warisan budaya oleh para leluhur kita yang adiluhung. Perkembangan Industri UMKM batik yang ada di Kulon Progo memang dikatakan sudah berkembang. Namun masih menemukan kendala yang dihadapi oleh UMKM yang ada di Lendah yaitu terkait dengan terbatasnya akses pasar, bidang produksi, terbatasnya tenaga pembatik, serta kesulitan membuang limbah batik. Permasalahan yang dihadapi oleh.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. pelaku UMKM yang ada di Lendah memiliki dua problema yaitu berkaitan dengan permasalahan internal dan eksternal. (http://news.detik.com) Menurut Hafsah (2004) dengan melihat permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan UMKM, maka dibutuhkan suatu strategi pengembangan UMKM agar perkembangan UMKM berjalan dengan cepat, permasalahan yang dihadapi dapat direduksi dan UMKM mempunyai keunggulan yang lebih kompetitif. Strategi pengembangan UMKM. didasarkan. pada. analisis. SWOT. (strengths,. weakness,. opportunities, threats). Menurut Jogiyanto (2005:46), SWOT digunakan untuk menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan kesempatan-kesempatan eksternal dan tantangan-tantangan yang dihadapi. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Suliyanto (2011) berkaitan dengan strategi pengembangan Batik Banyumas dan Batik Purbalingga. Analisis dilakukan dengan analisis SWOT. Strategi yang berhasil dirumuskan untuk pengembangan usaha batik adalah: membuat batik unggulan khas Purbalingga, membuat sarana pemasaran baru, ekspansi pasar ke instansi dan meningkatkan keunikan motif batik. Sementara penelitian yang dilakukan oleh Amalia (2012) berkaitan dengan analisis strategi pengembangan usaha pada UKM Batik Semarangan di Kota Semarang. Analisis dilakukan dengan analisis SWOT. Strategi yang berhasil. dirumuskan. adalah:. menggunakan. teknologi. modern,.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. mempertahankan. kualitas. produk,. memanfaatkan. bantuan. modal. pemerintah, pelatihan terhadap pegawai, merekrut tenaga ahli, administrasi pembukuan, kemitraan, promosi melalui internet, ekspansi pasar, meningkatkan kualitas pelayanan, meningkatkan desain dan motif serta menambah saluran distribusi. Berdasarkan. hal. tersebut,. maka. peneliti. tertarik. untuk. mengangkatsuatu penelitian yang berjudul “Strategi Pengembangan UMKM Batik Tulis (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)”. Penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui strategi yang digunakan oleh industri UMKM batik tulis yang ada di Kulon Progo. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan beberapa masalah yaitu: 1. Strategi pengembangan apa yang digunakan industri UMKM batik tulis di Kecamatan Lendah, Kulon Progo ? 2. Apakah terdapat alternatif strategi pengembangan yang lebih sesuai dengan situasi yang ada di industri UMKM batik tulis di Kecamatan Lendah, Kulon Progo ? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu: 1. Untuk mengetahui strategi pengembangan yang digunakan UMKM batik tulis yang ada di Kecamatan Lendah, Kulon Progo..

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. 2. Untuk mengetahui ada atau tidaknya alternatif strategi yang digunakan yang sesuai dengan situasi yang ada di Kecamatan Lendah, Kulon Progo. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak antara lain: 1. Bagi Pelaku Usaha UMKM Manfaat praktis dari penelitian ini adalah sebagai bahan masukan dalam strategi pengembangan UMKM batik tulis melalui analisis SWOT. 2. Bagi Peneliti Hasil penelitian diharapkan agar peneliti dapat menambah wawasan, dan pengetahuan menulis tentang strategi pengembangan industri khususnya batik dengan menggunakan analisis SWOT. 3. Bagi Universitas Hasil penelitian ini. diharapkan dapat memberikan tambahan. pengetahuan bagi kemajuan akademisi dan dapat dijadikan acuan atau referensi bagi penelitian selanjutnya tentang strategi pengembangan UMKM melalui analisis SWOT..

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. E. Sistematika Penulisan Penulisan dari skripsi ini terdiri dari 6 (enam) bab, antara lain: Bab I. PENDAHULUAN Pada bab ini membahas tentang latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.. Bab II. LANDASAN TEORI Pada bab ini menguraikan teori-teori yang mendukung topik penelitian yang akan digunakan peneliti dalam membahas permasalahan yang ada.. Bab III. METODE PENELITIAN Pada bab ini memuat penjelasan tentang metode penelitian yang digunakan. Meliputi jenis penelitian, jenis dan sumber data, tempat dan waktu penelitian, metode pengumpulan data, teknik analisis data, variabel penelitian.. Bab IV. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan secara garis besar objek yang diteliti. Seperti sejarah perusahaan, bidang usaha, struktur organisasi, dan produk usaha..

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8. Bab V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada. bab. ini. berisi. tentang. analisis. data. dan. pembahasannya menggunakan hasil temuan lapangan. Bab VI. PENUTUP Pada bab ini berisi kesimpulan dari penelitian, keterbatsan penelitian,. dan. saran. bagi. penelitian. selanjutnya..

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI A. UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) 1. Pengertian UMKM Badan pusat statistik (BPS) memberikan definisi UMKM berdasarkan kuantitas tenaga kerja. Usaha kecil merupakan entitas usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 5 s.d 19 orang, sedangkan usaha menengah merupakan entitas usaha yang memiliki tenaga kerja 20 s.d 99 orang. Menurut Kementrian Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menegkop dan UKM), bahwa yang dimaksud dengan Usaha Kecil (UK), termasuk Usaha Mikro (UMI), adalah entitas usaha yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp200.000.000, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, dan memiliki. penjualan. tahunan. paling. banyak. Rp1.000.000.000.. Sementara itu, Usaha Menengah (UM) merupakan entitas usaha milik warga negara Indonesia yang memiliki kekayaan bersih lebih besar dari Rp200.000.000 s.d. Rp10.000.000.000, tidak termasuk tanah dan bangunan. 2. Kriteria Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kriteria Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menurut UU nomor 20 tahun 2008 digolongkan berdasarkan jumlah aset atau omset yang dimiliki oleh sebuah usaha.. 9.

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10. Tabel 2.1 Kriteria UMKM. No 1. Usaha Usaha Mikro. Kriteria Asset Omzet Maks 50 juta Maks 300 juta. 300 juta- 2,5 miliar > 500 Juta - 10 > 2,5 miliar - 50 3 Usaha Menengah Miliar miliar Sumber: Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah 2012. 2. Usaha Kecil. > 50 juta - 500 juta. B. Strategi Pengembangan Strategi merupakan unsur yang penting dalam menghadapi tantangan. Menurut Christensen (1973) strategi adalah pola-pola berbagai tujuan serta kebijaksanaan dasar dan rencana-rencana untuk mencapai tujuan tersebut, dirumuskan sedemikian rupa sehingga jelas usaha apa yang sedang dan akan dilaksanakan perusahaan, demikian juga alat perusahaan baik sekarang maupun di masa yang akan datang. Glueck (1980) mendefinisikan strategi adalah satu kesatuan rencana yang komprehensip dan terpadu yang menghubungkan kekuatan strategi perusahaan dengan lingkungan yang dihadapinya, kesemuanya menjamin agar tujuan perusahaan tercapai. Hamel dan Prahalad dalam Rangkuti (2008) mendefinisikan strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental. (senantiasa. meningkat)terus-menerus. dan. dilakukan. berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa definisi strategi secara umum adalah satu kesatuan rencana perusahaan yang.

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11. komprehensip dan terpadu yang diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan (Supriyono) Secara konsepsional strategi pengembangan dalam konteks industri adalah upaya untuk melakukan analisis terhadap kondisi pasar kawasan baik internal yang meliputi kelemahan dan kekuatan dan kondisi pasar eksternal yaitu peluang dan ancaman yang akan dihadapi, kemudian diambil alternatif untuk menentukan strategi yang harus dilakukan. Analisis pasar internal merupakan suatu proses untuk menilai faktor-faktor keunggulan strategis perusahaan/ organisasi untuk menentukan dimana letak kekuatan dan kelemahannya, sehingga penyusunan strategi dapat dimanfaatkan. secara. efektif,. kesempatan. pasar. dan. menghadapi. hambatannya, mengembangkan profil sumber daya dan keunggulan, membandingkan profil tersebut dengan kunci sukses, dan mengidentifikasi kekuatan utama dimana industri dapat membangun strategi untuk mengeksploitasi peluang dan meminimalkan kelemahan dan mencegah kegagalan(Barney: 2007). Menurut Porter dalam Rangkuti (2008) strategi yang memungkinan organisasi memperoleh keunggulan kompetitif ditinjau dari 3 perbedaan dasar, yaitu: 1. Cost Leadership Strategies (Strategi Kepemimpinan Biaya), Apabila perusahaan ingin berproduksi dengan biaya murah saja dan target kompetisi luas maka perusahaan tersebut menjadi hulubalang biaya (cost leadership). Strategi ini bertujuan untuk menawarkan.

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12. serangkaian produk atau jasa pada harga yang serendah mungkin dibandingkan dengan produk pesaing dengan atribut serupa. Sasaran dari tipe strategi ini adalah pasar yang besar. 2. Differentiation Strategies (Strategi Diferensiasi), Apabila. kombinasi. target. persaingan. kecil. atau. sempit. dikombinasikan dengan kebedaan produk maka perusahaan harus fokus dalam keragaman produk. Strategi Pembedaan Produk (differentiation), mendorong perusahaan untuk sanggup menemukan keunikan tersendiri dalam pasar yang jadi sasarannya. Keunikan produk (barang atau jasa) yang dikedepankan ini memungkinkan suatu perusahaan untuk menarik minat sebesar-besarnya dari konsumen potensialnya. 3. Focus Strategies (Strategi Fokus). Apabila perusahaan mempunyai target persaingan kecil atau sempit, tapi juga ingin biaya rendah, dia harus fokus pada biaya produksi (cost focus) sebagai alat untuk menjadi unggul. Strategi jenis ini ditujukan untuk melayani kebutuhan konsumen yang jumlahnya relatif kecil dan dalam pengambilan keputusannya untuk membeli relatif tidak dipengaruhi oleh harga. Menurut Amalia (2012)untuk mendapatkan alternatif strategi yang dapat diterapkan pada usaha mikro, kecil, dan menengah adalah dengan menggunakan faktor internal dan eksternal. Faktor internal mencakup pemasaran, produksi, sumber daya manusia, keuangan. Faktor eksternal mencakup kondisi sosial ekonomi, teknologi, pembeli, pesaing..

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13. 1. Faktor Internal Perusahaan Faktor internal perusahaan merupakan unit-unit dalam perusahaan yang mempengaruhi keputusan dan kebijakan dari perusahaan (Amalia, 2012), meliputi: a. Pemasaran Pemasaran merupakan kegiatan yang mencakup seluruh sistem yang berhubungan dengan kegiatan untuk merencanakan dan. menentukan. harga,. hingga. mempromosikan. dan. mendistribusikan barang atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli, baik yang aktual maupun potensial (Fuad, 2009). Ada tujuh fungsi dasar pemasaran: analisis pelanggan, penjualan produk dan jasa, perencanaan produk dan jasa, penetapan harga, distribusi, riset pemasaran, dan analisis peluang. Aspek tempat dan promosi penting dalam elemen pemasaran. Promosi terdiri dari: periklanan, kehumasan, promosi penjualan, promosi langsung, promosi tidak langsung dan lain-lain. b. Produksi Produksi merupakan kegiatan yang berhubungan dengan usaha penciptaan dan penambahan kegunaan suatu barang dan jasa (Fuad,. 2009).. Tujuan. menghasilkan/menciptakan. kegiatan suatu. barang,. produksi, menambah. adalah serta. meningkatkan nilai guna barang yang sudah ada serta memenuhi kebutuhan manusia..

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. c. Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Kualitas kesesuaian SDM ini berpengaruh terhadap kinerja, kepuasan karyawan dan perputaran tenaga kerja.Sebagian besar usaha kecil tumbuh secara tradisional dan merupakan usaha keluarga yang turun- temurun (Fuad, 2009). d. Keuangan Keuangan dalam UMKM terkait dengan bagaimana memperoleh pendanaan, pengumpulan dana, pengendalian kas serta perencanaan kebutuhan keuangan (Fuad, 2009). Pada umumnya praktik kegiatan UMKM berjalan tanpa mengandalkan informasi keuangan yang disusun secara tertib dan teratur. 2. Faktor Eksternal Perusahaan Faktor eksternal perusahaan adalah pelaku dan kekuatan di luar perusahaan yang mempengaruhi kemampuan manajemen dalam perusahaan. untuk. mengembangkan. dan. mempertahankan. kelangsungan perusahaan (Amalia, 2012), meliputi: a. Kondisi Sosial dan Ekonomi Kondisi sosial dan ekonomi terkait dengan nilai-nilai sosial dan ekonomi yang berlaku di masyarakat, yang dapat bertindak sebagai kontrol sosial dunia usaha ataupun sebagai pendukung dunia usaha (Fuad, 2009). Kondisi ekonomi dapat berupa pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, dan tingkat suku bunga..

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15. Kondisi sosial mencakup sistem nilai yang berlaku di masyarakat di mana perusahaan berada. b. Teknologi Teknologi merupakan suatu alat yang mendukung dalam proses kegiatan menghasilkan barang yang berkualitas (Fuad, 2009). Teknologi pembuatan batik di industri batik yang ada di Indonesia sudah cukup baik, tetapi teknologi yang digunakan tersebut memakan waktu yang lama. c. Pembeli Pembeli merupakan konsumen yang menukarkan sumber daya yang dimiliki yaitu uang dengan produk. Konsumen bisa berbentuk lembaga maupun individu (Fuad, 2009). d. Pesaing Pesaing adalah perusahaan yang menghasilkan atau menjual barang atau jasa yang sama atau mirip dengan produk yang ditawarkan. Hal-hal yang perlu diketahui dari pesaing dan terus-menerus dipantau adalah produk pesaing, baik mutu kemasan, label, dan lain-lain (Fuad, 2009). C. Analisis SWOT Menurut Rangkuti (2004) analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan. peluang. (opportunities),. namun. secara. bersamaan. dapat.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats).Keputusan strategis perusahaan perlu pertimbangan faktor internal yang mencakup kekuatan dan kelemahan maupun faktor eksternal yang mencakup peluang dan ancaman. Oleh karena itu perlu adanya pertimbangan-pertimbangan penting untuk analisis SWOT. Menurut Irham Fahmi (2014:260), Untuk menganalisis secara lebih dalam tentang SWOT, maka perlu dilihat faktor eksternal dan internal sebagai bagian penting dalam analisis SWOT, yaitu: 1. Faktor Eksternal Faktor eksternal ini mempengaruhi terbentuknya opportunities and threats (O and T). Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi-kondisi yang terjadi di luar perusahaan yang mempengaruhi dalam pembuatan keputusan perusahaan. Faktor ini mencakup lingkungan industri dan lingkungan. bisnis. makro,. ekonomi,. politik,. hukum,. teknologi,. kependudukan, dan sosial budaya.. 2. Faktor Internal Faktor internal ini mempengaruhi terbentuknya strengths and weakness (S and W). Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi yang terjadi dalam perusahaan, yang mana ini turut mempengaruhi terbentuknya pembuatankeputusan perusahaan. Faktor internal ini meliputi segala macam manajemen fungsional: pemasaran, keuangan, operasi, sumberdaya manusia, penelitian dan pengembangan, sistem informasi manajemen, dan budaya perusahaan..

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. Dalam mengidentifikasi berbagai masalah yang timbul dalam perusahaan, maka sangat diperlukan penelitian yang sangat cermat sehingga mampu menemukan strategi yang sangat cepat dan tepat dalam mengatasi masalah yang timbul dalam perusahaan. Berikut ini merupakan penjelasan dari SWOT (Davidet al, 2005: 47) yaitu: a. Kekuatan (Strenghts) Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keunggulankeunggulan lain relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani atau ingin dilayani oleh perusahaan. Kekuatan adalah kompetensi khusus yang memberikan keunggulan komparatif bagi perusahaan di pasar. Kekuatan terdapat pada sumber daya, keuangan, citra, kepemimpinan pasar, hubungan pembeli-pemasok, dan faktor-faktor lain. b. Kelemahan (Weakness) Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya,. keterampilan,. dan. kapabilitas. yang. secara. efektif. menghambat kinerja perusahaan. Keterbatasan tersebut dapat berupa fasilitas, sumber daya keuangan,kemampuan manajemen dan keterampilan pemasaran dapat merupakan sumber dari kelemahan perusahaan. c. Peluang (Opportunity) Peluang adalah situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Kecendrungan – kecendrungan penting.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. merupakan salah satu sumber peluang, seperti perubahaan teknologi dan meningkatnya hubungan antara perusahaan dengan pembeli atau pemasok merupakan gambaran peluang bagi perusahaan.. d. Ancaman (Threats) Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungan dalam lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi sekarang atau yang diinginkan perusahaan. Adanya peraturan-peraturan pemerintah yang baru atau yang direvisi dapat merupakan ancaman bagi kesuksesan perusahaan. Gambar 2.1 : Faktor Eksternal dan Internal Perusahaan dalam Perspektif SWOT Faktor Eksternal Opportunities (peluang) > Threats (ancaman). Opportunities (peluang) < Threats (ancaman). Faktor Internal Strengths (kekuatan) >Weakness (kelemahan). Strengths (kekuatan) <Weakness (kelemahan). kondisi perusahaan yang baik. kondisi perusahaan yang kurang baik.. kondisi perusahaan yang baik. kondisi perusahaan yang kurang baik.. (Sumber: Irham Fahmi, 2014: 261). D. Kerangka Konseptual Untuk menunjang proses penelitian, maka disusun suatu kerangka dalam penelitian ini. Penelitian ini merupakan penelitian yang berkaitan dengan strategi pengembangan UMKM. Tujuan dari penelitian ini untuk menggali berbagai informasi. yang berhubungan dengan Strategi. Pengembangan UMKM Batik Tulis di Kecamatan Lendah Kabupaten.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19. Kulon Progo dalam rangka untuk mengetahui strategi yang digunakan dalam mengembangkan usahanya. Gambar 2.2 Kerangka Konseptual UMKM. Strategi Pengembangan. Cost Leadership Strategies. Differentiation Strategies. Focus Strategies. Alternatif Strategi Pengembangan. Faktor Internal: -. Faktor Eksternal:. Pemasaran Produksi SDM Keuangan. Analisis SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, threats). -. -. Kondisi Sosial dan Ekonomi Teknologi Pembeli Pesaing.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif yang bersifat kualitatif. Artinya data yang dikumpulkan bukan berupa angka, melainkan data tersebut berasal dari wawancara, catatan lapangan, dokumen pribadi, dan dokumen lainnya, dan dideskripsikan dalam bentuk narasi (Sugiyono, 2007:15). Asumsi peneliti menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dalam penelitian ini adalah ingin menggambarkan kenyatan yang sebenarnya berkaitan dengan strategi pengembangan yang digunakan oleh UMKM batik tulis yang berada di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah Kabupaten Kulon Progo yang diperoleh dari hasil wawancara dan kuesioner. B. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah pemilik dan karyawan industri UMKM batik tulis yang berada di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo. Objek yang diteliti dalam penlitian ini adalah strategi pengembangan UMKM batik tulis yang berada di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo. C. Populasi Sasaran Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah UMKM Kerajinan Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo, Kulon Progo. Kriteria sampel yang akan dipilih adalah UMKM Kerajinan Batik Tulis di Desa. 20.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21. Gulurejo dan Desa Ngentakrejo, Kabupaten Kulon Progo yang memiliki karyawan minimal 2 (dua) orang, dan jenis batik yang diproduksi adalah batik tulis. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 20 responden. D. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian akan dilakukan di industri UMKM batik tulis yang berada di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian Penelitian akan dilakukan pada bulan Januari sampai dengan bulan Maret 2017. E. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini diperoleh melalui hasil wawancara dan kuesioner. Wawancara akan dilakukan dengan pemilik dan karyawan UMKM batik tulis. Kuesioner akan diberikan kepada pemilik batik tulis berkaitan dengan strategi pengembangan yang digunakan, alternatif strategi yaitu berkaitan dengan kekuatan-kelemahan (faktor internal) dan peluang-ancaman(faktor eksternal). F. Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel penelitian ini yaitu strategi pengembangan, alternatif strategi pengembangan, dan analisis SWOT..

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22. 1. Strategi Pengembangan Variabel strategi dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan checklist untuk mengetahui strategi dan alternatif strategi yang digunakan industri UMKM batik tulis yang ada di Lendah, Kulon Progo. Tabel 3.1 Pengukuran Strategi Pengembangan No Penilaian Deskripsi 1 Ya Pemilik menerapkan strategi (cost leadership atau differentiation atau focus strategies) 2 Tidak Pemilik belum menerapkan strategi (cost leadership atau differentiation atau focus strategies) Keterangan: kuesioner dilampirkan pada halaman 99 Pengukuran Strategi Pengembangan diukur dengan menggunakan skala dikotomi. Skala dikotomi digunakan untuk memperoleh jawaban YA atau TIDAK. Menjumlahkan seluruh jawaban YA, dan seluruh jawaban TIDAKuntuk tiap nomor pernyataan. Lalu jumlah jawaban YA akan dihitung persentasenya: Rumus menghitung strategi pengembangan per kategori:. =. begitu pula dengan jawaban TIDAK dihitung persentasenya dengan menggunakan rumus yang sama. Hasilnya akan dideskripsikan dan digunakan dalam menganalisis strategi yang digunakan saat ini oleh UMKM batik tulis..

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23. 2. Alternatif Strategi Pengembangan Variabel menggunakan. alternatif chekclist. strategi untuk. pengembangan mengetahui. diukur. dengan. alternatif. strategi. pengembangan yang digunakan industri UMKM batik tulis yang ada di Lendah, Kulon Progo. Pengukuran alternatif strategi pengembangan dilakukan dengan melakukan identifikasi faktor tingkat kepentingan internal dan faktor tingkat kepentingan eksternal. Identifikasi faktor tingkat kepentingan internal merupakan proses dimana perencana strategi mengkaji mengenai pemasaran, produksi, sumber daya manusia, keuangan, akuntansi. Identifikasi faktor tingkat kepentingan eksternal mengkaji mengenai kondisi sosial dan ekonomi, teknologi, pembeli, pesaing. Pengukuran alternatif strategi diukur dengan menggunakan skala likert. Pengukuran dilakukan dengan menghitung jumlah responden yang memilih skala (1 sampai dengan 5) dan mengalikan dengan skala yang dipilih, kemudian jumlah skor dari kelima skala dikelompokkan kedalam klasifikasi kriteria yang sesuai. Semakin mendekati angka 5 artinya responden pelaku UMKM batik tulis memiliki tingkat kepentingan. yang. sangat. pengembangan tersebut.. tinggi. dalam. melakukan. strategi.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24. Tabel 3.2 Pengukuran Alternatif Strategi Pengembangan (Faktor Internal dan Faktor Eksternal) No Skala Keterangan 1 Tidak Penting 1 2 Kurang Penting 2 3 Cukup Penting 3 4 Penting 4 5 Sangat Penting 5 Menghitung jumlah skor (per item) dengan cara: Jumlah skor untuk(jumlah responden) menjawabskala 5 (SP): ∑ x 5 = ... Jumlah skor untuk(jumlah responden) menjawab skala 4 (P) : ∑ x 4 = ... Jumlah skor untuk(jumlah responden) menjawab skala 3 (CP) :∑ x 3= ... Jumlah skor untuk(jumlah responden) menjawab skala 2 (KP):∑ x 2 = ... Jumlah skor untuk(jumlah responden) menjawab skala 1 (TP): ∑ x 1 = ... Jumlah skor item = .... Keterangan: jumlah skor ideal untuk seluruh item = 5 x 20 = 100 (SP) jumlah skor rendah = 1 x 20 = 20 (TP) kriteria skor diperoleh dari: = (jumlah responden (20) x 5 skala)/ 5 skala = 100/5 = 20 kriteria skor: 0 – 20 21 – 40 41 – 60 61 – 80 81 – 100. : : : : :. tidak penting (TP) kurang penting (KP) cukup penting (CP) penting (P) sangat penting (SP). 3. Analisis SWOT Variabel analisis SWOT dalam penelitian ini diukur dengan chekclist untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam strategi pengembangan. Pengukuran analisis SWOT dilakukan dengan menentukan bobot tiap variabel, menentukan nilai atau score tiap variabel(Rangkuti, 2008: 20). Terlampir pada halaman 69 (faktor Internal) dan halaman 75 (faktor eksternal).

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25. G. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan: 1. Wawancara Teknik ini dilakukan dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada pemilik UMKM batik tulis yang ada di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo. Wawancara terkait dengan strategi pengembangan Batik Tulis yang ada di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah Kulon Progo. 2. Kuesioner Teknik ini dilakukan dengan mengajukan serangkaian pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada pelaku UMKM batik tulis yang ada di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Jenis kuesioner adalah kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup. Menurut Sugiyono (2007) Kuesioner tertutup adalah kuesioner yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih pada kolom yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memberi tanda (√). Sedangkan kuesioner terbuka adalah kuesioner yang memberikan kesempatan kepada responden untuk menjawab secara bebas. Kuesioner memiliki dua bagian yang terdiri dari data diri pengisi dan bagian pertanyaan. Pada bagian pertanyaan terdiri dari 4 kuesioner, yaitu:.

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26. a) Berkaitan dengan strategi pengembangan. Kuesioner yang berkaitan dengan strategi pengembangan berisi tentang strategi apa yang sedang digunakan oleh UMKM batik tulis seperti cost leadership, diferensiasi, atau fokus strategis, dan strategi lain yang sedang digunakan oleh UMKM batik tulis. (isi lengkap kuesioner terlampir pada halaman 101) b) Berkaitan dengan faktor tingkat kepentingan internal dan faktor tingkat kepentingan eskternal. Faktor tingkat kepentingan. internal. memiliki. sub. indikator. yaitu. pemasaran, produksi, sumber daya manusia, keuangan, dan akuntansi. Faktor tingkat kepentingan eskternal memiliki sub indikator yaitu, kondisi sosial dan ekonomi, tekonologi, pembeli, dan pesaing. (isi lengkap kuesioner terlampir pada halaman 102 dan 103) c) Berkaitan dengan analisa faktor kekuatan dan kelemahan UMKM batik tulis. (isi lengkap kuesioner terlampir pada halaman 104) d) Berkaitan dengan analisa faktor ancaman dan peluang UMKM batik tulis. (isi lengkap kuesioner terlampir pada halaman 105).

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27. 3. Dokumentasi Teknik ini digunakan untuk membantu melengkapi data-data yang diperoleh, sehingga data-data yang diperoleh dapat digunakan dalam penelitian. Dokumentasi dapat berupa foto dan video. H. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif berdasarkan rumusan masalah yang ada. Berkaitan dengan rumusan masalah yang pertama “ strategi pengembangan apa yang digunakan industri UMKM batik tulis di Kecamatan Lendah Kulon Progo?” analisis deskriptif dilakukan dengan: 1. Mendeskripsikan hasil wawancara dan kuesioner berkaitan dengan strategi pengembangan yang digunakan pada industri UMKM batik tulis yang ada di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo, Kabupaten Kulon Progo. 2. Mengklasifikasikan strategi yang dipilih oleh UMKM batik tulis yang ada di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo, Kabupaten Kulon Progo. Klasifikasi dilakukan dengan mengelompokkan pilihan strategi yang sama kedalam satu kelompok berdasarkan data yang diperoleh dari hasil wawancara dan kuesioner. 3. Menganalisis pilihan strategi dan alasan memilih strategi untuk setiap kategori pertanyaan pada UMKM batik tulis yang ada di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo, Kabupaten Kulon Progo.

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28. dengan cara memberikan persentase pada setiap pilihan strategi (nilai masing-masing strategi yang dipilih setiap responden dijumlah kemudian dibagi dengan jumlah responden, dikalikan 100. Semakin tinggi persentase untuk setiap pilihan strategi menunjukkan semakin besar strategi yang dipilih atau digunakan oleh UMKM). 4. Menganalisis pilihan strategi dan alasan memilih strategi untuk setiap responden pada UMKM batik tulis yang ada di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo, Kabupaten Kulon Progo dengan. memberikan. persentase. pada. setiap. responden. (menjumlahkan tiga kategori strategi untuk setiap responden). Berkaitan dengan rumusan masalah yang kedua “ apakah ada alternatif strategi pengembangan yang lebih sesuai dengan situasi yang ada di industri UMKM batik tulis di Kecamatan Lendah Kulon Progo?”. Dalam penelitian ini analisis SWOT dilakukan untuk mengetahui alternatif arah strategi pengembangan dengan: 1. Mengidentifikasikan. kekuatan,. kelemahan,. peluang. dan. ancaman faktor-faktor internal dan eksternal UMKM Batik Tulis yang ada di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah Kabupaten Kulon Progo. 2. MenganalisisSWOT. Analisis dilakukan dengan menentukan faktor internal dan faktor ekternal UMKM, faktor kekuatan dan kelemahan, dan faktor peluang dan ancaman. Faktor internal.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29. dan faktor eksternal UMKM disusun dengan menggunakan tabel IFAS (Internal Factor Analysis Summary) dan EFAS (Eksternal Factor Analysis Summary).Faktor kekuatan dan kelemahan serta faktor peluang dan ancaman ditentukan berdasarkan banyaknya jumlah responden (minimal terdapat 5 responden) yang memilih masing-masing faktor baik kekuatan dan kelemahan ataupun faktor peluang dan ancaman. IFAS (Internal Factors Analysis Summary) dengan kata lain faktorfaktor strategis internal suatu perusahaan disusun untuk merumuskan faktor-faktor internal dalam kerangka strengths and weaknesses. Faktor internal diperoleh dari kuesioner faktor kekuatan dan kelemahan dan hasil wawancara yang dilakukan kepada pemilik UMKM batik tulis yang berada di kedua desa tersebut. Tabel 3.3 Tabel IFAS (Strengths) Faktor Strategi Internal Kekuatan Total. Bobot. Rating. Bobot X Rating. Tabel 3.4 Tabel IFAS (Weaknesses) Faktor Strategi Internal Kelemahan Total. Bobot. Rating. Bobot X Rating. (Sumber : Rangkuti, 2006:25). a) Menentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan atau UMKM ke dalam kolom 1 (faktor strategi internal)..

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30. b) Memberikan bobot masing-masing dari faktor tersebut dari skala 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting). Jumlah dari semua bobot tersebut tidak boleh lebih dari 1,00. Penentuan bobot dilakukan berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh dari responden. Penentuan bobot didasarkan pada hasil wawancara atau argumen yang diberikan oleh responden pelaku UMKM batik tulis yang menyatakan bahwa faktor kekuatan atau kelemahan tersebut dianggap penting atau kurang penting. c) Menentukan rating untuk masing-masing faktor kekuatan dengan memberikan skala mulai dari 4 (sangat kuat) sampai dengan 1 (sangat lemah). Sedangkan faktor kelemahan sebaliknya, pemberian skala dimulai dari 1 (sangat lemah) sampai dengan 4 (sangat kuat). d) Kalikan bobot dengan rating untuk menentukan faktor yang lainnya bervariasi pada kolom 5. e) Jumlah skor pembobotan (pada kolom 5) untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan atau UMKM yang bersangkutan.. Nilai. total. ini. menunjukkan. bagaimana. perusahaan atau UMKM bereaksi terhadap faktor-faktor strategis internalnya. Skor total ini dapat digunakan untuk membandingkan. perusahaan. atau. UMKM. ini. dengan.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31. perusahaan atau UMKM lainnya dalan kelompok industri yang sama. f) Gunakan kolom 6 untuk memberikan komentar mengapa faktor-faktor tertentu dipilih. Sedangkan EFAS (Eksternal Factor Analysis Summary) dengan kata lain faktor-faktor strategis eksternal suatu perusahaan disusun untuk merumuskan faktor-faktor eksternal dalam kerangka opportunities and threaths. Faktor eksternal diperoleh dari kuesioner faktor peluang dan ancaman dan hasil wawancara yang dilakukan kepada pemilik UMKM batik tulis yang berada dikedua desa tersebut. Tabel 3.5 Tabel EFAS (Opportunities) Faktor Strategi Eksterrnal Peluang Total. Bobot. Rating. Bobot X Rating. Rating. Bobot X Rating. Tabel 3.6 Tabel EFAS (Threats) Faktor Strategi Eksternal Ancaman Total. Bobot. (Sumber : Rangkuti, 2006:24). a) Menentukan faktor-faktor yang termasuk ke dalam peluang dan ancaman suatu objek pada kolom 1 (faktor strategi internal). b) Memberikan bobot masing-masing dari faktor tersebut dari skala 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting). Jumlah dari semua bobot tersebut tidak boleh lebih dari 1,00. Penentuan bobot dilakukan berdasarkan hasil wawancara yang.

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32. diperoleh dari responden. Penentuan bobot didasarkan pada hasil wawancara atau argumen yang diberikan oleh responden pelaku UMKM batik tulis yang menyatakan bahwa faktor peluang dan ancaman tersebut dianggap penting atau kurang penting. c) Menentukan rating untuk masing-masing faktor peluang dengan memberikan skala mulai dari 4 (sangat baik) sampai dengan 1 (sangat kurang). Sedangkan faktor ancaman sebaliknya, pemberian skala dimulai dari 1 (ancaman besar) sampai dengan 4 (ancaman kecil). d) Kalikan bobot dengan rating untuk menentukan faktor yang lainnya bervariasi pada kolom 4. e) Jumlah skor pembobotan (pada kolom 5) untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan atau UMKM yang bersangkutan.. Nilai. total. ini. menunjukkan. bagaimana. perusahaan atau UMKM bereaksi terhadap faktor-faktor strategis eksternalnya. Skor total ini dapat digunakan untuk membandingkan. perusahaan. atau. UMKM. ini. dengan. perusahaan atau UMKM lainnya dalan kelompok industri yang sama. f) Gunakan kolom 6 untuk memberikan komentar mengapa faktor-faktor tertentu dipilih..

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33. Berikut ini merupakan Matrik SWOT yang dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Penentuan faktor-faktor SWOT diperoleh berdasarkan tabel IFAS (Internal Factor Analysis Summary) dan EFAS (Eksternal Factor Analysis Summary). Alternatif strategi dapat diketahui dari identifikasi faktor kekuatan (S), kelemahan (W), peluang (O), dan ancaman (T). Matrik SWOT sebagai alat pencocokan yang mengembangkan empat tipe strategi yaitu SO, WO, ST dan WT. Kemudian analisis SWOT diklasifikasikan kedalam kelompok yang dapat menghasilkan 4 (empat) kemungkinan strategi alternatif yang dapat dilakukan (Rangkuti 2006: 18-21), yaitu: a. Strategi Strengths-Opportunities (SO) Strategi SO berupaya untuk menggunakan kekuatan internal yang dimiliki untuk memanfaatkan peluang yang ada. b. Strategi Strengths-Threats (ST) Merupakan kombinasi antara strengths (kekuatan) dan threaths (tantangan), yang berupaya menggunakan seoptimal mungkin kekuatan internal untuk menghadapi tantangan atau hambatan dari luar..

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34. c. Strategi Weakness-Opportunities (WO) Merupakan gabungan antara weaknesses (kelemahan) dan opportunities (peluang), yang berupaya untuk meminimalkan kelemahan internal untuk memanfaatkan peluang yang ada. d. Strategi Weakness-Threats (WT) Merupakan kombinasi antara weaknesses (kelemahan) dan threaths (tantangan), yang berupaya meminimalkan kelemahan internal dan menghindari tantangan atau ancaman. Perencanaan usaha yang baik dengan metode SWOT dirangkum dalam matrik matrik 9 sel dan matrik SWOT yang dikembangkan oleh Kearns (1992) sebagai berikut: Gambar 3.1 Matrik Internal dan Eksternal 9 Sel. (Sumber: Rangkuti, 2010). Keterangan: matriks 9 sel terlampir pada halaman 77.

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35. Gambar 3.2Diagram Matrik SWOT INTERNAL. EKSTERNAL OPPORTUNITIES (O)  Tentukan 5-10 faktorfaktor peluang eksternal. THREATS (T)  Tentukan 5-10 faktorfaktor ancaman eksternal. STRENGTHS (S)  Tentukan 5-10 faktorfaktor kekuatan internal. WEAKNESSES (W)  Tentukan 5-10 faktor-faktor kelemahan internal. STRATEGI SO Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang. STRATEGI WO Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang STRATEGI WT Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman. STRATEGI ST Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman (Sumber: Rangkuti, 2010). Keterangan: matriks IFAS dan EFAS terlampir pada halaman 79.

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB IV GAMBARAN UMUM UMKM BATIK TULIS DESA GULUREJO DAN DESA NGENTAKREJO A. Sejarah Batik Kulon Progo Kulon Progo sebagai salah satu Kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta juga merupakan salah satu sentra batik. Batik yang dimiliki oleh Kulon Progo sebenarnya juga telah memiliki motif batik khas tertentu, akan tetapi belum diketahui secara umum siapa pencipta motif-motif tersebut dan selama ini belum menjadi icon khas daerah. Dengan pesatnya perkembangan batik dengan berbagai corak yang ada, maka muncul gagasan untuk dapat menciptakan dan memunculkan corak ragam baru motif batik khas Kulon Progo yang dapat memperkaya nuansa batik dan menjadi jati diri batik Kulon Progo serta dapat diterima oleh seluruh masyarakat segala golongan. Ide untuk memunculkan corak batik khas Kulon Progo disampaikan oleh bupati Kulon Progo saat Audiensi FORMI (Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia) Kabupaten Kulon Progo pada tanggal 08 Desember 2011 dan akan ditindak lanjuti dengan mengadakan Lomba Desain Motif batik Khas Kulon Progo. Lomba Desain Motif Batik Khas Kulon Progo Tingkat Nasional di umumkan secara resmi oleh Pemerintah Kabupaten Kulon Progo pada tanggal 01 Februari 2012. Tujuan utama. 36.

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37. diselenggarakannya Lomba Desain Motif Batik Khas Kulon Progo adalah: a. Melestarikan dan mengembangkan seni budaya batik, b. Menggali ide kreatifitas dan apresiasi masyarakat dalam merancang motif batik, c. Meningkatkan. kencintaan. dan. kepedulian. masyarakat terhadap pelestarian budaya batik, d. Menciptakan corak ragam batik baru bermotifkan kekhasan Kabupaten Kulon Progo sebagai jati diri Kulon Progo, e. Meningkatkan promosi batik, f. Memajukan industri batik di Kulon Progo, dan meningkatkan ekonomi masyarakat. Lomba ini ditutup pada tanggal 30 April 2012 dan diikuti oleh 304 peserta dari berbagai daerah dan menghasilkan 392 karya desain motif batik. Setelah semua karya terkumpul, pada tanggal 12 Mei 2012 dilaksanakan proses penjurian dengan melihat, mencermati. dam. mempelajari. filosofi. motif. batik,. dan. menghasilkan 6 karya nominasi. tahap penjurian ini juga melibatkan perajin batik untuk memberikan masukan, terutama masukan terhadap karya desain apabila diaplikasikan menjadi kain batik..

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38. Berdasarkan penilaian juri ada beberapa nominasi desain batik antara lain dengan judul; Kulon Progo Binangun, Angguk Putri, Manggis, Ceplok Kulon Progo dan Geblek Renteng. Dari beberapa desain tersebut terpilihlah "Geblek Renteng" sebagai nominator terbaik motif baru batik khas Kulon Progo, dan diumumkan secara resmi melalui berbagai media pada Minggu, 6 Mei 2012. 1) Makna dari Motif Batik Geblek Renteng Kulon Progo. Gambar 4.1: motif geblek renteng Motif geblek renteng mengandung arti, geblek adalah makanan khas Kulonprogo yang terbuat dari ketela yang dibuat bulat-bulat. Sedang renteng berarti rentengan atau ikatan satu sama lain saat digoreng.Di antara motif geblek tersebut, ditorehkan lambang Binangun yang digambarkan sebagai kuncup bunga yang.

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39. akan mekar, memiliki makna bahwa Kulon progo merupakan daerah yang sebentar lagi akan mekar menjadi permata indah dari pulau jawa. Di sampingnya terdapat motif buah manggis yang merupakan flora khas Kulon Progo. Ketiga motif tersebut dibuat dengan pola naik turun sebagai perlambang bahwa kenampakan alam di Kulon Progo yang sangat bervariasi, mulai dari pegunungan, dataran tinggi, hingga dataran rendah danpantai. Untuk bagian kain bawah, motif binangun sedikit dimodifikasi dengan menambahkan hiasan yang menyerupai sayap yang melambangkan bahwa sebentar lagi di Kabupaten Kulon Progo akan dibangun Bandar Udara yang diharapakan mampu meningkatkan kemajuan masyarakat Kulon Progo. Selain itu juga ada gambar burung kacer yang terbang ke atas, sebagaimana diketahui bahwa burung kacer merupakan salah satu fauna identitas Kulon Progo.Mulai saat itu motif geblek renteng diperkenalkan, disosialisasikan, diproduksi dan dipasarkan kepada masyarakat luas serta dijadikan motif khas asli Kulon Progo dan merupakan salah satu icon Kabupaten kulon Progo B. Peta Lokasi UMKM Batik Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Lokasi yang menjadi objek penelitian terletak di Kecamatan Lendah Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kabupaten Kulon Progo. Tempatnya tidak berada jauh dari Sungai Progo hanya.

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40. berjarak kira-kira kurang lebih 2 kilometerjarak tempuh yang dibutuhkan agar dapat sampai ke Desa ini kurang lebih selama 1 jam. Ada dua alternattif jalan agar dapat sampai ke Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo, yaitu pertama dapat melewati jembatan Srandakan sungai Progo kemudian melintasi Dusun Sapon atau kedua dapat memotong jalan melewati tanggul Progo dan melewati beberapa dusun yang berada di Kecamatan Lendah. 1) Desa Gulurejo. Gambar 4.2 peta lokasi Desa Gulurejo Sumber: www.google.co.id/peta lokasi// kabupaten kulonprogo// diakses pada bulan Maret 2017.

(56) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41. 2) Desa Ngentakrejo. Gambar 4.3 peta lokasi Desa Ngentakrejo Sumber: www.google.co.id/peta lokasi// kabupaten kulonprogo// diakses pada bulan Maret 2017. C. Kondisi Geografis dan Demografis Kabupaten Kulon Progo Secara geografis Kabupaten Kulon Progo memiliki batas wilayah yaitu batas barat 110 derajat Bujur Timur 1' 37", batas timur 110 derajat Bujur Timur 16' 26", batas utara 7 derajat Lintang Selatan 38' 42”, batas selatan 7 derajat Lintang Selatan 59' 3". Pada tahun 2015 luas wilayah yang dimiliki oleh Kabupaten Kulon Progo sebesar 58.628,311 hektar. Hamparan wilayah Kabupaten Kulon Progo mencakup dataran rendah, dataran tinggi serta daerah perbukitan. Distribusi wilayah Kabupaten Kulon Progo menurut kemiringannya adalah: -. 40,11 % berada pada kemiringan < 2°. -. 18,70 % berada pada kemiringan 3°- 15°. -. 22,46 % berada pada kemiringan 16° - 40°.

(57) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42. -. 18,73 % berada pada kemiringan > 40°. Pertumbuhan penduduk Kabupaten Kulon Progo bertambah setiap tahunnya. Hal ini dapat dibuktikan dengan bertambahnya rasio jenis kelamin setiap kecamatan yang berada di Kulon Progo dari tahun 2010 sampai dengan 2015. Tahun 2010 kepadatan penduduk Kabupaten Kulon Progo mencapai 663 jiwa/ km2..

(58) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43. Tabel 4.1 Luas Wilayah, Jumlah, Pertumbuhan Penduduk dan Kepadatan Penduduk Setiap Kecamatan Kabupaten Kulon Progo Kepadatan Penduduk Kecamatan. Luas Wilayah. Rasio Jenis Kelamin (jiwa/km2). (hektar). 2010. 2011. 2012. 2013. 2014. 2015. Temon. 3.629,890. 95,78. 95,86. 95,93. 95,98. 96,04. 96.09. 674. Wates. 3.200,239. 95,88. 95,94. 96,00. 96,07. 96,12. 96.18. 1.375. Panjatan. 4.459,230. 94,80. 94,86. 94,94. 95,00. 95,04. 95,10. 749. Galur. 3.291,232. 97,60. 97,67. 97,74. 97,81. 97,86. 97,91. 885. Lendah. 3.559,192. 98,46. 98,53. 98,61. 98,67. 98,72. 98,78. 1.024. Sentolo. 5.265,340. 97,81. 97,89. 97,95. 98,01. 98,07. 98,13. 845. Pengasih. 6.166,468. 94,30. 94,35. 94,41. 94,47. 94,54. 94,59. 732. Kokap. 7.379,950. 96,94. 97,01. 97,07. 97,13. 97,19. 97,24. 422. Girimulyo. 5.490,424. 95,16. 95,23. 95,30. 95,37. 95,43. 95,48. 399. Nanggulan. 3.960,670. 93,66. 93,72. 93,80. 93,86. 93,92. 93,96. 688. Kalibawang. 5.296,368. 93,15. 93,22. 93,28. 93,34. 93,39. 93,44. 506. Samigaluh. 6.929,308. 96,29. 96,36. 96,43. 96,49. 96,54. 96,61. 396. Total. 58.628,311. 95,90. 95,97. 96,04. 96,10. 96,16. 96,21. 663. Sumber: Badan Pusat Statistik Kulon Progo diakses pada bulan Maret 2017.

(59) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44. D. Profil Responden Pengrajin Batik Tulis Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah Kabupaten Kulon Progo Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo merupakan dua desa di Kecamatan Lendah yang menjadi salah satu sentra batik yang berada di Kabupaten Kulon Progo. Dari 12 kecamatan seperti Kecamatan Galur, Kecamatan Kalibawang, Kecamatan Lendah, Kecamatan Panjatan, Kecamatan Samigaluh, Kecamatan Temon, Kecamatan Girimulyo, Kecamatan. Kokap,. Kecamatan. Nanggulan,. Kecamatan. Pengasih,. Kecamatan Sentolo, dan Kecamatan Wates, yang memiliki UMKM batik tulis hanya berada di ketiga desa yaitu: 1. Kecamatan Galur (Batik Widodo Indigo – RT 25 RW 13 DS VII Banaran, Galur, Kulon Progo), 2. Kecamatan Wates (Batik Winoto Sastro – jl.Tirtodipuran 54, Wates, Kulon Progo; Batik Rania – jl.Dawam 29, Wates, Kulon Progo; Batik Pesisir Selatan – jl.Dandles Karangwuni RT 05 RW 03, Wates, Kulon Progo), 3. Kecamatan Lendah (Batik Estin 1- Mendiro RT 049/RW 022, Gulurejo, Lendah, Kulon Progo; Yoga Batik – Mendiro, Lendah, Kulon Progo; Batik Darminto – Mendiro RT 45/RW 21, Lendah, Kulon Progo; Aricha Batik – Mendiro, Lendah, Kulon Progo; Batik Anugerah/Rojimin – Sembungan, Gulurejo, Lendah, Kulon Progo; Estin 2 – Mendiro, Lendah, Kulon Progo; Batik Farras – Sembungan, Gulurejo, Lendah, Kulon Progo; Batik MDR –.

(60) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45. Mendiro, Lendah, Kulon Progo; Batik Sembung – Sembungan, Gulurejo, Lendah, Kulon Progo).(http://batik.go.id) Kecamatan Lendah sendiri memiliki kurang lebih 20 pengrajin batik baik dari UMKM batik yang baru berdiri sampai yang sudah lama pendiriannya. Pengrajin batik yang berada di wilayah ini tidak semuanya memiliki galeri atau showroom sendiri. Hanya beberapa dari mereka yang memiliki modal yang cukup besar dan mendapatkan bantuan dari pemerintah yang memiliki galeri atau showroom. Karyawan membatik yang dimiliki oleh pengrajin batik di wilayah Lendah ini mayoritas masayarakat yang bertempat tinggal di daerah tersebut. Sebagian besar dari mereka yang bekerja merupakan ibu-ibu, hanya beberapa remaja yang menjadi karyawan membatik. Berikut adalah tabel yang berisi profil responden UMKM batik tulis yang berada di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah Kabupaten Kulon Progo. Tabel 4.2 Daftar Profil Responden Batik Tulis yang Berada di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo. Jumlah UMKM Nama UMKM dan Nama Pemilik UMKM:. 20 1. Batik Raharjo 2. Batik Tamara 3. Batik Yoga 4. Batik Farras 5. Batik Estin 1 6. Batik Estin 2 7. Batik Senok 8. Batik Thok Thill 9. Batik Anugerah 10. Batik Mandiri 11. Batik Banyu Sabrang. Paerah Tumirah Yoga Suwanto Subartini Ade Suranta Iswanti Yumar Wuragil Rojimin Parmi Hanang Mintarta.

(61) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46. Lanjutan Tabel 4.2 Daftar Profil Responden Batik Tulis yang Berada di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Nama UMKM dan Nama Pemilik UMKM:. Jenis Kelamin: Usia:. Pendidikan:. Omzet per tahun:. Usaha Mikro/ Kecil/ Menengah:. Memiliki Showroom/ galeri: Sumber: Data diolah, 2017. 12. Batik MDR 13. Batik Kencono Progo 14. Batik Sinar Abadi 15. Batik Sekar Langit 16. Batik Sambayung 17. Batik Sembung 18. Batik Aricha 19. Batik Satuhu 20. Batik Darminto Pria Wanita 30 – 40 41 – 50 51 – 60 61 – 70 SD SMP SMA/SMK Rp10 juta – Rp100 juta. Rojiyem Muh Nurdin Agus Fatkhurohman Sugito Purnomo Sogirin Warsini Sutini Darminto 10 (50%) 10 (50%) 7 (35%) 9 (45%) 3 (15%) 1 (5%) 8 (40%) 4 (20%) 8 (40%) 12 (60%). >Rp100 juta – Rp200juta. 4 (20%). >Rp200 juta – Rp300juta. 2 (10%). >Rp300 juta Maks Rp300 juta. 2(10%) Usaha Mikro 18 (90%). Rp300 juta – Rp2,5 milyar. Usaha Kecil 2 (10%). >Rp2,5 milyar – Rp50 milyar Ya Tidak. 13 (65%) 7 (35%). UMKM batik tulis yang berada di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo memiliki sebuah koperasi yang didirikan pada tahun 2012 yaitu Koperasi Citra Mandiri. Visi dan misi dari koperasi tersebut adalah mewadahi pengrajin batik yang ada di lendah supaya bisa mengorganisir dari segala permasalahan yang dialami pengrajin batik, dan menangkap bantuan dari pemerintah dalam hal bahan baku misalnya untuk mengatasi permasalahan yang dirasakan oleh UMKM batik tulis..

(62) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Hasil yang diperoleh dalam pengolahan data, selanjutnya akan dibahas untuk mengetahui strategi pengembangan yang sedang digunakan dianalisis dengan menggunakan deskriptif eksploratif dan alternatif strategi pengembangan dianalisis dengan menggunakan analisis SWOT. A. Analisis Data 1. Analisa Strategi Pengembangan yang Digunakan Oleh Pelaku UMKM Batik Tulis Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah Kabupaten Kulon Progo Setelah melakukan observasi di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo berkaitan dengan strategi pengembangan yang digunakan. oleh. UMKM. batik. tulis,. selanjutnya. peneliti. memberikan beberapa pertanyaan dalam kuesioner berkaitan dengan strategi pengembangan yang digunakan oleh pelaku UMKM batik tulis yang berada di kedua Desa tersebut. Tujuan dari kuesioner adalah untuk mengetahui strategi yang digunakan oleh pelaku UMKM batik tulis yang berada dikedua Desa tersebut. Kuesioner diberikan kepada 20 pelaku UMKM batik tulis dan terdapat 3 strategi yang sedang digunakan oleh pelaku UMKM batik tulis yang berada di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo, yaitu Cost Leadership, diferensiasi, dan fokus strategis (kombinasi. 47.

(63) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48. Cost Leadership dan strategi diferensiasi). Berikut tabel 5.1 hasil kuesioner. berkaitan. dengan. strategi. pengembangan. yang. digunakan oleh pelaku UMKM batik tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo (per kategori). Tabel 5.1 Hasil Kuesioner Strategi Pengembangan yang Digunakan Oleh Pelaku UMKM Batik Tulis (per kategori) No. Strategi Pengembangan. 1. Apakah dalam mengembangkan usaha batik tulis pemilik berfokus pada biaya murah saja tetapi tidak memperhatikan keragaman produk ? (cost leadership). 2. Apakah dalam mengembangkan usaha batik tulis pemilik berfokus pada keragaman produk tetapi tidak memperhatikan biaya produk ? (diferensiasi) Apakah dalam mengembangkan usaha batik tulis pemilik memperhatikan biaya dan keragaman produk ? (kombinasi 1 dan 2). 3. Jawaban Responden Ya Tidak 1 19 (5%) (95%). 1 (5%). 19 (95%). 18 (90%). 2 (10%). Alasan Jawaban yang Dominan Selain biaya yang murah keragaman produk juga harus diperhatikan supaya memperkaya motif dan menarik konsumen untuk membeli batik Biaya murah juga harus diperhatikan untuk mengetahui usaha yang dijalankan laba atau rugi Biaya murah dan keragaman produk sama pentingnya. Biaya menyesuaikan dari kualitas keragaman batik yang dihasilkan.. Sumber: Data primer diolah, 2017. Cara perhitungan: Rumus menghitung pilihan strategi pengembangan per kategori: =.

(64) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49. 1.. Jawaban YA untuk pertanyaan 1. = = 0,05 atau 5% Jawaban TIDAK untuk pertanyaan 1. = = 0,95 atau 95% (Keterangan: perhitungan untuk nomor 2 dan 3 terlampir pada halaman 108) Berdasarkan tabel 5.1 diperoleh hasil untuk kuesioner strategi pengembangan per kategori yaitu kategori pertama cost leadership sebesar 95% atau sebanyak 19 responden pelaku UMKM batik tulis memilih jawaban tidak menggunakan strategi pengembangan cost leadership saja. Hal ini didukung dengan alasan jawaban dari kuesioner yang berasal dari salah satu responden yaitu batik Kencono Progo: “murah atau mahal batik tulis tergantung bahan baku dan kerumitan motif atau desain” Hanya 5% atau 1 responden pelaku UMKM batik tulis yaitu batik Anugerah yang menggunakan strategi cost leadership. Hal ini didukung berdasarkan hasil observasi di tempat batik Anugerah. Alasannya tergantung dari motif batik dan jenis pewarnaan yang digunakan, jika menggunakan pewarnaan sintetis harganya lumayan murah tetapi jika menggunakan pewarnaan alami harganya pasti mahal..

Gambar

Tabel 2.1  Kriteria UMKM
Gambar 2.1 : Faktor Eksternal dan Internal Perusahaan dalam Perspektif SWOT  Faktor Eksternal
Gambar 2.2  Kerangka Konseptual  UMKM  Strategi Pengembangan  Focus Strategies Differentiation  Strategies  Alternatif Strategi  Pengembangan  Faktor Eksternal:  -  Kondisi  Sosial dan  Ekonomi  -  Teknologi  -  Pembeli   -  Pesaing  Faktor Internal: -  Pe
Tabel 3.1 Pengukuran Strategi Pengembangan
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Pengaruh Infeksi Cacing Ascaridia galli Terhadap Respon Sel Goblet dan Sel Mast pada Usus Halus Ayam Petelur. Study of Bioactive Substance from Ascaridia galli Adult

dipipet 4 mL dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 mL ditambahkan 2,5 mL asam sulfanilat, setelah lima menit ditambahkan 2,5 mLN-(1-naftil) etilendiamin dihidroklorida

Berdasarkan Ketentuan Perpres nomor : 54 tahun 2010 dan Perpres nomor : 70 tahun 2012 beserta perubahannya, Dokumen Pengadaan nomor : 027.274/DP/POKJA-ULP/VIII/2015 tanggal :

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, nilai tercatat dari investasi ini adalah nihil sejalan dengan defisiensi modal yang dialami PT Gas Energi Jambi dan disajikan sebagai bagian

“Media memiliki efek te rbesar ketika media tersebut digunakan untuk memperkuat dan menyalurkan pendapat dan perilaku, yang konsisten dengan psikologis umum seseorang

Kepada para peserta Pelelangan diucapkan Terimakasih telah ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan pelelangan ini dan selanjutnya dapat Mengambil jaminan Penawaran

Alat penanaman dengan sumber bahan tanam yang digunakan dapat dibedakan menjadi..