• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan antara kepercayaan diri dan niat membeli produk kosmetik impor pada remaja putri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hubungan antara kepercayaan diri dan niat membeli produk kosmetik impor pada remaja putri"

Copied!
135
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DAN NIAT MEMBELI PRODUK KOSMETIK IMPOR PADA REMAJA PUTRI. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi. Disusun oleh: Maria Dara Kusumawati NIM: 119114070. PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. SKRIPSI. HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DAN NIAT MEMBELI PRODUK KOSMETIK IMPOR PADA REMAJA PUTRI. Oleh : Maria Dara Kusumawati 119114070. Telah disetujui oleh :. Pembimbing Skripsi,. P. Henrietta P.D.A.D.S.,M.A.. Tanggal :. ii.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. SKRIPSI. HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DAN NIAT MEMBELI PRODUK KOSMETIK IMPOR PADA REMAJA PUTRI. Dipersiapkan dan ditulis oleh: Maria Dara Kusumawati 119114070. Telah dipertanggungjawabkan di depan Panitia Penguji Pada tanggal : 13 Desember 2017 dan dinyatakan telah memenuhi syarat. Susunan Panitia Penguji. Nama Lengkap. Tanda Tangan. Penguji 1 : Henrietta P.D.A.D.S., S.Psi., M.A.. ……………………….. Penguji 2 : Minta Istono, M.Si.. ……………………….. Penguji 3 : R. Landung Eko Prihatmoko, M.Psi.. ……………………….. Yogyakarta, Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Dekan,. Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si. iii.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. HALAMAN MOTTO. “It’s a slow process, but quitting won’t speed it up” -anonym-. “You must tell yourself, „No matter how hard it is, or how hard it gets, I‟m going to make it.‟” -Les Brown-. “Do what you have to do until you can do what you want to do” -Oprah Winfrey-. “Education is the most powerful weapon which you can use to change the world” -Nelson Mandela-. iv.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. “I fine that the harder I work, the more luck I seem to have” -Thomas Jefferson-. “When you want something, all universe conspires to help you achieve it” -Paulo Coelho-. “Be thankful for what you have, you’ll end up having more. If you concentrate on what you don’t have, you will never, ever have enough” -Oprah Winfrey-. ‚True forgiveness is when you can say ‘Thank you for that experience’.‛ -Oprah Winfrey-. “Stay away from negative people. They have a problem for every solution” -Albert Einstein-. v.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. HALAMAN PERSEMBAHAN. Karya ini saya persembahkan kepada :. Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang senantiasa memberikan berkat yang melimpah di dalam hidup saya. Membimbing, mendorong, dan menggerakan hati saya melalui tangan kasih orang lain selama proses pengerjaan skrispi ini, sampai akhirnya saya mampu menyelesaikannya.. Kedua Orangtuaku tercinta, yang selalu memberikan cinta dan kasih sayang serta tidak pernah lelah untuk mendukung dan mendoakanku supaya semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.. Kakak-kakakku tersayang, yang selalu memberikan nasihat, dukungan, dan doa untuk segera menyelesaikan skripsi ini.. Kekasih, yang selalu mendoakan, mendukung, membantu, dan memberi semangat secara langsung maupun tidak langsung selama proses penyelesaian skripsi ini.. Dosen Pembimbing, yang telah membimbing, membantu, mendorong, dan meluangkan waktunya hingga terselesaikannya skripsi ini.. vi.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian dari karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagai layaknya karya ilmiah.. Yogyakarta, 13 Desember 2017 Penulis,. Maria Dara Kusumawati. vii.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DAN NIAT MEMBELI PRODUK KOSMETIK IMPOR PADA REMAJA PUTRI Studi Pada Mahasiswa Psikologi Universitas Sanata Dhama Maria Dara Kusumawati ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepercayaan diri dan niat membeli produk kosmetik impor pada remaja putri. Hipotesis dari penelitian ini adalah adanya hubungan yang negatif antara kepercayaan diri dan niat membeli produk kosmetik impor pada remaja putri. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 481 orang, yaitu remaja putri berusia 12 tahun sampai 22 tahun yang mengetahui produk kosmetik impor. Alat pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah skala kepercayaan diri dan skala niat membeli. Skala kepercayaan diri memiliki koefisien reliabilitas sebesar 0,853 dan skala niat membeli produk kosmetik impor memiliki koefisien reliabilitas sebesar 0,923. Teknik analisis data menggunakan uji korelasi Spearman’s Rho dikarenakan sebaran data pada kedua variabel bersifat tidak normal. Hasil penelitian ini menghasilkan r sebesar -0,111 dan nilai p sebesar 0,007<0,05. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan adanya hubungan negatif antara kepercayaan diri dengan niat membeli produk kosmetik impor. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat kepercayaan diri yang dimiliki remaja putri, maka semakin rendah niat membeli produk kosmetik impor. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah tingkat kepercayaan diri yang dimiliki remaja putri, maka semakin tinggi niat membeli produk kosmetik impor. Kata kunci : kepercayaan diri, niat membeli produk kosmetik impor, remaja putri. viii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. THE RELATIONSHIP BETWEEN SELF CONFIDENCE AND BUYING INTENTION OF IMPORTED COSMETIC PRODUCTS IN FEMALE ADOLESCENT Study in Psychology in Sanata Dharma University Maria Dara Kusumawati ABSTRACT The purpose of this research was to know the relationship between self confidence and buying intentions of imported cosmetics products toward female adolescent. The hypothesis on this research was that there was negative relationship between self confidence and buying intentions of imported cosmetics products toward female adolescent. The subject of this research was 481 female adolescent aged 12 to 22 years old who acknowledged the imported cosmetic products. Data instruments be used were the scale of self confidence and the scale of buying intention. The alpha reliability coefficient of self confidence scale was 0,853 and the reliability coefficient of buying intention scale was 0,923. The technic of data analysis being used was Spearman’s Rho correlation test because the data of both variables was not normal. This research showed that the value of r is -0,111 with p 0,007 < 0,05. The result indicated that there is negative relationship between self confidence and buying intention of imported cosmetic products. It was means that the higher level of self confidence of female adolescent, the lower level of buying intention of imported cosmetic products. On the contrary, the lower level of self confidence of female adolescent, the higher level of buying intention of imported cosmetic products. Keywords: self confidence, buying intention of imported cosmetic products, female adolescent. ix.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS. Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama. : Maria Dara Kusumawati. Nomor Mahasiswa. : 119114070. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan Kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :. HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DAN NIAT MEMBELI PRODUK KOSMETIK IMPOR PADA REMAJA PUTRI. beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian, saya memberikan hak kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 13 Desember 2017 Yang menyatakan,. (Maria Dara Kusumawati). x.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR. Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu memberkati, menyertai, dan membimbing setiap langkah hidup penulis, dan selama penyusunan skripsi ini, sehingga penulis mampu menyelesaikannya. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Psikologi di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini tidak dapat terselesaikan dengan baik tanpa adanya dorongan, dukungan, dan bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, penulis ingini mengucapkan terimakasih yang sebesarbesarnya kepada : 1. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si., selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. 2. Bapak P. Eddy Suhartanto, M.Si., selaku Kepala Program Studi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. 3. Bapak Yohanes Heri Widodo, M.Psi., dan Bapak P. Eddy Suhartanto, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik, yang selalu mengingatkan kami untuk cepat menyelesaikan studi S1 di Fakultas Psikologi ini dan selalu mengingatkan tentang segala hal yang diperlukan selama proses perkuliahan. Terimakasih untuk setiap dukungan dan dorongan selama penulis menjadi mahasiswa di Fakultas Psikologi ini. 4. Ibu P. Henrietta P.D.A.D.S., M.A., selaku Wakil Kepala Program Studi Fakultas Psikologi Universias Sanata Dharma dan selaku dosen pembimbing skripsi yang dengan sabar selalu membimbing, membantu, dan memabagikan berbagai ilmu berharga selama proses penulisan skripsi ini. Terimakasih mbak, sudah meluangkan waktu diantara kesibukan yang ada, mendampingi dan menjawab setiap pertanyaan dari yang penting maupun pertanyaan yang ga penting. Terimakasih sudah memberikan perhatian dan motivasi sampai skripsi ini selesai. I love you mbak Etta :* 5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, yang telah membagikan ilmu dan wawasan yang begitu berharga selama masa perkuliahan. 6. Mas Gandung, Ibu Nanik, dan Pak Gie, terimakasih telah memberikan keramahan dan ketulusan dalam membantu segala urusan yang berkaitan dengan kesekretariatan selama penulis menjalani perkuliahan di Fakultas Psikologi ini. xi.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 7. Mas Muji dan Mas Doni, selaku staf laboratorium, terimakasih telah membantu segala hal yang berkaitan dengan tugas pratikum dan pengetesan dengan sabar. 8. Seluruh staf Fakulas Psikologi, terimakasih atas segala bantuan, kesabaran, dan keramahan dalam memberikan pelayanan di Fakultas Psikologi ini. 9. SMP Pangudi Luhur Yogyakarta dan SMA Stela Duce 2 Yogyakarta, terimakasih atas kesempatan bantuan yang diberikan kepada penulis untuk bisa mengambil data penelitian sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. 10. Orangtuaku tercinta, motivasi terbesarku, yang sudah melahirkan, merawat, dan membesarkan penulis sampai saat ini. Terimakasih untuk setiap cinta, kepercayaan dan tanggungjawab yang diberikan, selalu memahami dan menghargai setiap pilihanku. Terimakasih selalu memberikan semangat yang tiada henti. Terimakasih untuk kesabaran yang tiada habisnya, selalu mendukung dan mendorong selama proses penulisan hingga terselesaikannya penulisan skripsi ini. Terimakasih untuk setiap doa yang dipanjatkan untukku, perjuangan, perhatian, dan kesabaran untuk menanti kelulusanku. Adek harap dengan terselesaikannya penulisan skripsi ini bisa menjadi kebanggaan kecil untuk Bapak dan Ibuk. Maaf kalo adek terlalu lama menyelesaikan skripsi ini, sekarang sudah selesai kok Pak, Buk, hehehe.. Adek sayang Bapak dan Ibuk  11. Kakak-kakakku tersayang : Mbak Dewi, Mas Anton, dan Mas Dimas. Terimakasih atas dukungan, semangat, nasihat, bantuan, dan doa yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih atas cerita pengalaman kalian ketika menulis skripsi dulu serta tips-tips supaya bisa menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Semoga dengan terselesaikannya penulisan skripsi ini juga bisa menjadi kebanggaan kecil untuk kalian dari adek bungsu kalian ini. I love you, Owi, Gibon, Nyimas :* 12. Keluarga besar yang ada di Magelang dan dimanapun Saudara/I sekalian berada, terimakasih atas dukungan dan doa yang diberikan kepada penulis hingga terselesaikannya skripsi ini. Terimakasih karena tidak pernah bosan untuk menanyakan penulis “Kapan lulus?”. Terimakasih atas penghiburan hidup yang penulis terima secara langsung maupun tidak langsung. Terimakasih sudah menerima penulis untuk berlibur di Magelang saat penulis tidak bisa kembali ke rumah orangtua yang jauh dimata namun dekat dihati, semoga Tuhan melindungi kita semua, amin.. xii.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 13. Kekasihku, Hugo Hardianto Wijaya. Terimakasih untuk cinta, kasih sayang, doa, perhatian, dukungan, semangat, bantuan yang diberikan secara langsung maupun tidak langsung. Terimakasih untuk waktu dan bahu yang selalu menerima penulis disaat penulis merasa lelah. Terimakasih untuk selalu ada dalam kondisi apapun. Terimakasih untuk selalu menghiburku. Semangat buat tugas akhirnya, semoga kamu bisa menyelesaikan skripsi dengan penuh kebahagiaan  14. Teman-teman „seperbelean‟, Yosua, Oliv, Julio, Johan, Sella, Yolenta. Terimakasih untuk dukungan kepada penulis sampai penulis menyelesaikan skripsi ini baik dari jarak dekat maupun jauh. Terimakasih untuk hiburan yang kalian berikan dengan candaan receh kalian. I love you guys ! 15. Teman-teman sedari SD, Noviani Kesuma, Shelvi Septyani, Rulita Situmorang, Olivia Roselini, Adela Natalia Frantono, Kleta Paskalia. Terimakasih untuk hiburan yang diberikan kepada penulis. Terimakasih untuk dukungan supaya penulis segera menyelesaikan skripsi ini. Walaupun kita jauh semua, tapi kalian tetap dihatiku. 16. Teman-teman Kimcil: Rona, Icha, Elis, dan Apok. Terimakasih sudah menemani, membantu, dan memberikan semangat kepada penulis dari jaman kuliah hingga penyelesaian skripsi. Semoga kita semua bisa sukses ya cils.. 17. Teman-teman sepadepokan: Ika, Betrik, Clara, Ingga. Terimakasih karena kalian sudah membantu, memberikan semangat, dan berbagi selama penyelesaian skripsi ini. Terimakasih selalu menemani disaat bimbingan dan bercanda bersama saat mengantri bimbingan ataupun saat antrian bimbingan diambil sama adik tingkat, semangat ya kalian.. 18. Seluruh teman-teman Psikologi 2011, terimakasih untuk kebersamaannya selama ini, terimakasih untuk bantuan dan doa yang diberikan secara langsung maupun tidak langsung. Selamat menempuh hidup baru di dunia pekerjaan, sukses untuk kita semua. 19. Seluruh subjek penelitian yang ikut berperan dalam penulisan skripsi ini, terimakasih untuk semua partisipasi yang telah diberikan, GBU  20. Semua pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung, terimakasih untuk bantuan dan kepedulian yang diberikan. GBU . xiii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis dengan sangat terbuka dan merasa senang apabila ada kritik maupun saran dari pembaca. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna dan memberikan manfaat bagi para pembaca.. Yogyakarta, 24 November 2017. Penulis. Maria Dara Kusumawati. xiv.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ i. HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ................................................. ii. HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................................... iii. HALAMAN MOTTO ....................................................................................................... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................................... vi. HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................... vii. ABSTRAK ........................................................................................................................ viii. ABSTRACT....................................................................................................................... ix. HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ..................................... x. KATA PENGANTAR ...................................................................................................... xi. DAFTAR ISI..................................................................................................................... xv. DAFTAR TABEL ............................................................................................................. xviii. DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... xix. BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1. A. Latar Belakang ................................................................................................... 1. B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 10. C. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 10. D. Manfaat Penelitian ............................................................................................. 10. 1.. Manfaat Teoretis ....................................................................................... 10. 2.. Manfaat Praktis ......................................................................................... 11. BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................................... 12. A. NIAT MEMBELI............................................................................................... 12. 1.. Pengertian Niat Membeli .......................................................................... 12. 2.. Elemen Niat Membeli ............................................................................... 13. 3.. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Niat Membeli .................................... 14. B. KEPERCAYAAN DIRI..................................................................................... 22. 1.. Pengertian Kepercayaan Diri .................................................................... 22. 2.. Aspek-aspek Kepercayaan Diri................................................................. 24. 3.. Dampak Kepercayaan Diri ........................................................................ 25. C. REMAJA............................................................................................................ 26. xv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. D. Dinamika Hubungan Antara Kepercayaan Diri dan Niat Membeli Produk Kosmetik Impor Pada Remaja Putri .................................................................. 30. E. KERANGKA PENELITIAN ............................................................................. 35. F. HIPOTESIS........................................................................................................ 36. BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................... 37. A. JENIS PENELITIAN ......................................................................................... 37. B. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN .................................................... 37. 1.. Variabel Bebas .......................................................................................... 37. 2.. Variabel Tergantung ................................................................................. 38. C. DEFINISI OPERASIONAL .............................................................................. 38. 1.. Kepercayaan Diri ...................................................................................... 38. 2.. Niat Membeli Produk Kosmetik Impor .................................................... 39. D. SUBJEK PENELITIAN..................................................................................... 39. E. METODE PENGUMPULAN DATA................................................................ 40. 1.. Skala Kepercayaan Diri ............................................................................ 40. 2.. Skala Niat Membeli Produk Kosmetik Impor .......................................... 42. F. VALIDITAS DAN RELIABILITAS ALAT UKUR ........................................ 44. 1.. Validitas .................................................................................................... 44. 2.. Seleksi Item ............................................................................................... 44. a.. Skala Kepercayaan Diri ................................................................... 45. b.. Skala Niat Membeli Produk Kosmetik Impor ................................. 46. Reliabilitas ................................................................................................ 47. G. METODE ANALISIS DATA............................................................................ 48. 3.. 1.. Uji Asumsi ................................................................................................ 48. a.. Uji Normalitas .................................................................................. 48. b.. Uji Linearitas ................................................................................... 48. Uji Hipotesis ............................................................................................. 48. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................................. 50. A. PELAKSANAAN PENELITIAN ...................................................................... 50. B. DESKRIPSI SUBJEK PENELITIAN ............................................................... 51. C. DESKRIPSI DATA PENELITIAN ................................................................... 52. 2.. 1.. Perbandingan Data Teoritik dan Data Empirik ......................................... 52. D. HASIL PENELITIAN ....................................................................................... 56. xvi.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 1.. Uji Asumsi ................................................................................................ 56. a.. Uji Normalitas .................................................................................. 56. b.. Uji Linearitas ................................................................................... 57. Uji Hipotesis ............................................................................................. 58. E. PEMBAHASAN ................................................................................................ 60. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................... 63. A. KESIMPULAN .................................................................................................. 63. B. SARAN .............................................................................................................. 63. 2.. xvii.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL. Tabel 1.. Distribusi Aitem Skala Kepercayaan Diri................................................. 41. Tabel 2.. Distribusi Aitem Skala Niat Membeli Produk Kosmetik Impor ............... 43. Tabel 3.. Format Respon Skala Niat Membeli Produk Kosmetik Impor ................. 43. Tabel 4.. Skala Kepercayaan Diri Setelah Seleksi Aitem ........................................ 46. Tabel 5.. Deskripsi Usia Subjek Penelitian .............................................................. 51. Tabel 6.. Pendapatan atau Uang Saku Per Bulan .................................................... 51. Tabel 7.. Waktu Penggunaan Kosmetik ................................................................... 51. Tabel 8.. Data Teoritik dan Data Empirik Kedua Variabel ..................................... 53. Tabel 9.. Norma Kategori Skor ................................................................................ 55. Tabel 10. Kategorisasi Skor Kepercayaan Diri ......................................................... 55. Tabel 11. Kategorisasi Skor Niat Membeli Produk Kosmetik Impor ....................... 56. Tabel 12. Hasil Uji Normalitas Kepercayaan Diri dan Niat Membeli Produk Kosmetik Impor ........................................................................................ 57. Tabel 13. Hasil Uji Linearitas Kepercayaan Diri dan Niat Membeli Produk Kosmetik Impor ........................................................................................ 58. Tabel 14. Uji Hipotesis Menggunakan Teknik Korelasi Spearman Rho .................. 59. xviii.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Skala Tryout ..................................................................................... 74. Lampiran 2. Reliabilitas dan Seleksi Item Skala Kepercayaan Diri dan Niat Membeli Produk Kosmetik Impor ................................................... 89. Lampiran 3. Skala Final ....................................................................................... 95. Lampiran 4. Hasil Uji T Mean Teoritik dan Mean Empirik................................. 109. Lampiran 5. Hasil Uji Normalitas ........................................................................ 111. Lampiran 6. Hasil Uji Linearitas .......................................................................... 113. Lampiran 7. Hasil Uji Hipotesis .......................................................................... 115. xix.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penampilan fisik bagi seseorang, khususnya perempuan merupakan hal yang sangat penting (Tiara, 2013). Mahendra dan Ardani (2015) mengemukakan bahwa saat ini kecantikan wanita menjadi suatu hal yang banyak dicari dan diidamkan. Pada umumnya wanita sangat peduli akan penampilan dan kecantikannya. Untuk. mendukung. penampilan. dan. kecantikannya,. wanita. menggunakan produk kosmetik. Poerwadarminta (dalam Haryani & Herwanto, 2015) menyebutkan jenis kosmetik meliputi krim perawatan kulit, lotion, bedak, parfum, lipstik, kuteks, perias muka dan mata, minyak rambut, sabun, garam mandi, serta semua produk perlengkapan mandi. Wulansari (dalam Haryani & Herwanto, 2015) menambahkan bahwa banyak industri yang mulai memproduksi kosmetik karena melihat peluang dari omset penjualan yang cukup banyak terutama dari kalangan remaja. Industri kosmetik di Indonesia cukup berkembang dengan pesat, baik itu industri kosmetik lokal maupun impor. Menurut data PERKOSMI (Persatuan Perusahaan Kosmetika Indonesia) pada tahun 2012, penjualan kosmetik impor mencapai Rp 2.44 triliun, naik 30% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 1.87 triliun. 1.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Tahun 2013 penjualan produk kosmetik impor diproyeksikan naik lagi sebesar 30% yakni menjadi Rp 3.17 triliun. Daya beli masyarakat cenderung tinggi dan akan terus tumbuh di tahun 2016, berbeda dengan produk makanan, dari tahun ke tahun daya beli masyarakat terhadap produk kosmetik cukup tinggi (www.duaputratekmindo.com, 2016). Ketua Umum Perhimpunan Perusahaan dan Asosiasi Kosmetik (PPAK) dan Direktur PT. Mustika Ratu, Putri K. Wardani (2016, dalam www.kemenperindo.go.id) menambahkan bahwa datangnya pemain asing dalam perdagangan bebas memang tidak bisa dibendung. Putri (2016) juga menyebutkan bahwa saat ini sangat banyak hambatan yang ditemui industri kosmetik di Indonesia. Hambatan tersebut semakin memperkecil ruang gerak industri kosmetik lokal di Indonesia. Mulai dari bahan baku, regulasi pemerintah, sampai maraknya produk impor ilegal yang harganya sangat murah (www.kemenperindo.go.id). Pada tahun 2016, 60 persen pasar kosmetik Indonesia justru dikuasai oleh produk kosmetik impor dibanding produk kosmetik lokal (www.jpnn.com, 2016). Penelitian yang dilakukan oleh Nielsen dalam artikel databoks.katadata.co.id menyebutkan bahwa penjualan produk kecantikan pada triwulan III 2015 sebanyak 48 persen konsumen menyukai kosmetik merek global dan 36 persen memilih produk lokal. Sementara 16 persen sisanya tidak memiliki preferensi apapun. Hal ini menjadi menarik karena Indonesia berada di daerah tropis yang tentunya memiliki jenis kulit yang berbeda dengan orang luar negeri. Wakil.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Gubernur. Jawa. Tengah,. Heru. Sudjatmoko. dalam. artikel. www.kompas.com (2015) menyatakan bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang lebih suka membeli produk luar negeri daripada produk lokal karena berpikir bahwa produk luar negeri lebih bagus, prestige, dan dianggap berkualitas bagus. Dalam beberapa tahun belakangan permintaan produk kosmetik asal Korea Selatan terus meningkat terutama untuk konsumen dengan usia muda. Han Jayanata, General Manager PT. Jayanata Kosmetika Prima Surabaya dalam artikel www.kabarbisnis.com mengungkapkan bahwa anak muda di Surabaya dan Indonesia pada umumnya kini lebih sadar akan kebutuhan pada produk-produk kecantikan. Produk kosmetika asal Korea Selatan umumnya memang digemari karena dianggap sesuai dengan karakter anak muda di Indonesia (www.kabarbisnis.com, 2014). Tidak hanya produk kosmetik asal Korea Selatan, produk kosmetik impor lain yang digemari masyarakat Indonesia adalah L‟oreal yakni brand kosmetik yang berasal dari Perancis, NYX dan Maybelline New York yang berasal dari New York (www.bitebrands.com, 2016). Monika Ardianti, Bussiness Unit Manager Maybelline Indonesia menyebutkan bahwa produk kosmetik Maybelline di Indonesia akan fokus membidik kaum remaja sebagai target pasar utamanya (www.mix.co.id, 2015). Remaja sering dijadikan target pemasaran bagi produk industri karena karakteristik remaja yang mudah terbujuk rayuan iklan, ikut-ikutan teman, tidak realistis, dan cenderung boros dalam menggunakan uangnya.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. sehingga akhirnya mendorong munculnya berbagai perilaku membeli yang tidak wajar (Tambunan, 2001). Loudon dan Bitta (dalam Tambunan, 2001) menyebutkan bahwa sebagian besar remaja belum memiliki pekerjaan yang tetap karena masih bersekolah. Namun, para pemasar tahu bahwa sebenarnya pendapatan remaja tidak terbatas, dalam arti bisa meminta uang kapan saja pada orangtuanya. Dona (dalam Haryani & Herwanto, 2015) menyebutkan bahwa kebanyakan dari wanita mengeluarkan uang lebih demi membeli perlengkapan make up dan biaya untuk membeli perlengkapan make up tidak bisa dibilang murah. Kosmetik yang sebenarnya merupakan barang sekunder pun menjadi kebutuhan primer dalam kehidupan para wanita (Haryani & Herwanto, 2015). Konsumen remaja memiliki keinginan membeli yang tinggi karena pada umumnya remaja putri mempunyai ciri khas dalam berpakaian, bergaya rambut, berdandan menggunakan kosmetik, dan lain-lainnya. Remaja putri selalu ingin berpenampilan yang dapat menarik perhatian orang lain terutama teman sebayanya, sehingga remaja putri kebanyakan membelanjakan uangnya untuk keperluan tersebut (Monks, Knoers, dan Haditono, 1989). Hasil penelitian Hoyt (dalam Rombe, 2014) juga menyatakan bahwa remaja putri menjadi konsumtif untuk meningkatkan penampilannya..

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. Perilaku membeli diawali dengan adanya niat membeli pada individu. Mowen dan Minor (2002) menyebutkan bahwa sebelum bertindak individu seringkali mengembangkan keinginan atau niat untuk berperilaku berdasarkan kemungkinan tindakan yang akan dilakukannya. Sementara Ajzen (2005) menyatakan bahwa perilaku yang dimunculkan oleh individu tergantung oleh niat yang dimilikinya. Kolter (1995) mengemukakan bahwa niat membeli adalah tahap kecenderungan seseorang untuk bertindak sebelum keputusan untuk membeli benar-benar dilaksanakan. Menurut Ajzen (dalam Azwar, 2005) dalam Theory of Planned Behavior menyatakan bahwa perilaku individu dapat diprediksi melalui niatnya. Niat sendiri ditentukan oleh adanya sikap terhadap perilaku, norma. subjektif,. dan. kontrol. perilaku. yang. dihayati.. Ajzen. mengemukakan bahwa ketiga komponen ini berinteraksi dan menjadi determinan bagi intensi yang pada waktunya akan menentukan apakah perilaku yang bersangkutan akan dilakukan atau tidak. Perilaku membeli pada konsumen memiliki hubungan yang positif dengan niat membeli. Dodds, Monroe, dan Grewal (1991) menegaskan semakin meningkat niat membeli seseorang, maka akan semakin tinggi pula kemungkinan orang tersebut untuk melakukan transaksi membeli produk. Adanya kemungkinan. seseorang untuk. melakukan transaksi. membeli produk menunjukkan bahwa niat membeli merupakan faktor internal yang memengaruhi perilaku konsumsi dimana seseorang memiliki.

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. pemikiran yang nyata dari refleksi rencana untuk membeli beberapa barang dalam jumlah dan periode tertentu (Schiffman & Kanuk 2000). Kotler (2000) menyatakan bahwa dalam proses pembelian ini, dorongan seseorang berkaitan dengan motivasi yang dimiliki untuk memakai produk tertentu. Seseorang akan memilih produk yang mengandung atribut-atribut yang diyakini relevan dengan yang dibutuhkannya. Menurut Ajzen (2005), dalam Theory of Planned Behavior intensi atau niat individu untuk melakukan perilaku ditentukan oleh tiga faktor penentu yang masing-masing didasari oleh keyakinan (belief). Tiga penentu tersebut adalah sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan persepsi kontrol perilaku. Sikap terhadap perilaku merupakan evaluasi individu secara positif maupun negatif terhadap suatu perilaku yang diperoleh dari keyakinan individu terhadap konsekuensi yang muncul dari perilaku tersebut. Norma subjektif merupakan persepsi individu terhadap tekanan sosial untuk menunjukkan atau tidak menunjukkan suatu perilaku. Sedangkan persepsi kontrol perilaku adalah keyakinan individu mengenai ada atau tidaknya faktor-faktor yang memfasilitasi atau menghambat individu untuk melakukan suatu perilaku. Ketiga faktor tersebut merupakan tiga konsep yang independen namun memiliki kontribusi sebagai penentu niat, sehingga ketiga konsep ini saling berhubungan. Kotler dan Amstrong (2004) juga menyebutkan bahwa perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, budaya, sosial, personal, dan psikologis. Pengaruh budaya terhadap perilaku.

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. pembelian bervariasi dari satu negara ke negara lain. Dalam lingkungan budayanya, masyarakat akan mengajari nilai-nilai preferensi, serta perilaku umum dengan budaya mereka masing-masing. Faktor sosial merupakan salah satu faktor yang memengaruhi perilaku konsumen secara signifikan. Dalam faktor sosial terdapat tiga kategori yaitu kelompok referensi, keluarga, serta peran dan status sosial. Faktor personal merupakan faktor yang termasuk memiliki variabel seperti usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian, dan konsep diri. Sedangkan faktor psikologis meliputi motivasi, persepsi, pengetahuan, serta keyakinan dan sikap. Mengacu pada faktor personal, konsep diri konsumen merupakan gambaran konsumen yang konsumen temukan dalam suatu produk tertentu (Rani, 2014). Konsep diri terdiri dari kepercayaan diri, sosialisasi, keterbukaan pada orang lain, rasa ingin tahu, dan kemampuan beraptasi (Rani, 2014). Rasa percaya diri juga mengacu pada apa yang seseorang rasakan mengenai diri mereka sendiri dan bagaimana orang lain berpikir tentang dirinya (Bekti, 2010). Menurut Loekmono (dalam Pasaribu, 2010), kepercayaan diri merupakan milik pribadi yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan individu. Rasa percaya diri juga menentukan apakah seseorang akan hidup lebih sehat dan bahagia di kemudian hari. Seseorang yang memiliki rasa percaya diri akan tumbuh menjadi pribadi yang kuat, sehat, dan tangguh. Perry (2005) menyatakan bahwa kepercayaan diri.

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8. merupakan suatu kemampuan untuk mempercayai kemampuan sendiri dan merasa. positif. tentang. apa. yang. bisa. dilakukan. dan. tidak. mengkhawatirkan apa yang tidak bisa dilakukan. Kepercayaan diri merupakan sikap positif seseorang yang mampu mengembangkan penilaian positif terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan yang dihadapinya (www.e-psikologi.com). Goleman (dalam Pool & Sewel, 2007), menyatakan bahwa orang yang memiliki kepercayaan diri menjadi lebih pasti dan mampu merasakan kehadirannya. Norman dan Hylan (dalam Pool & Sewel, 2007) juga menyatakan bahwa poin utama dari kepercayaan diri adalah perilaku yang stabil dan efikasi diri yang tercermin melalui kepercayaan diri. Hakim (2005) menyatakan bahwa rasa percaya diri memiliki dampak bagi kehidupan seseorang. Dampak dari rasa percaya diri antara lain adalah mampu bersikap tenang dalam mengerjakan segala sesuatu, mampu menyesuaikan diri, mampu berkomunikasi di berbagai situasi, memiliki kondisi mental dan fisik yang cukup menunjang penampilannya, memiliki kemampuan bersosialisasi, dan selalu bersikap positif dalam menghadapi berbagai. masalah. Drajat (dalam Alsa dkk, 2006). menambahkan dampak. dari rasa percaya diri adalah memiliki sifat. ambisius, tidak mementingkan kepentingan sendiri, tidak memerlukan dukungan dari orang lain, dan bertanggung jawab terhadap pekerjaannya. Selain itu, dampak lainnya yakni yakin pada diri sendiri, tidak ragu-ragu, dan memiliki keberanian untuk bertindak (Lie, dalam Alsa dkk, 2006)..

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9. Pratiwi (2010) menyebutkan bahwa remaja yang memiliki kepercayaan diri akan menerima diri apa adanya. Seseorang yang memiliki kepercayaan diri terlihat sebagai individu yang memiliki perilaku yang stabil dan mampu menunjukkan efikasi dirinya (Norman & Hylan, dalam Saputro & Suseno, 2009). Hakim (2005) menyatakan bahwa remaja yang memiliki rasa percaya diri yang tinggi memiliki keyakinan bahwa setiap orang memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing, sehingga perasaan lebih rendah dari orang lain dan perasaan tidak percaya diri sesungguhnya tidak perlu ada. Remaja yang memiliki rasa percaya diri yang tinggi juga lebih berfokus pada usaha mengembangkan segala kelebihan yang sesuai dengan minat dan bakat, sehingga ia memiliki sesuatu yang bisa diandalkan untuk bisa hidup secara mandiri serta dihargai dan diperlakukan orang lain tanpa harus merubah apapun di dalam dirinya (Hakim, 2005). Fatchurahman dan Pratikto (2012) menyebutkan bahwa orang yang percaya diri bisa dilihat dari ketenangan mereka dalam mengontrol diri sendiri. Selain itu, orang yang percaya diri tinggi tidak mudah terpengaruh oleh situasi yang kebanyakan orang menilainya negatif. Sebaliknya, remaja yang memiliki kepercayaan diri yang rendah terhadap dirinya sendiri maka akan muncul kemungkinan bahwa remaja tersebut akan mencoba untuk memperbaiki penampilan yang kurang baik bagi dirinya sesuai dengan pandangan yang telah diberikan oleh orang lain kepada dirinya terutama dalam hal fisik (Pratiwi, 2011). Remaja yang.

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10. memiliki rasa percaya diri rendah lebih mudah terpengaruh, cemas, takut, khawatir,. dan. tidak. mampu. mengatasi. masalah. secara. efektif.. Kepercayaan diri yang rendah membuat remaja tidak yakin dengan penampilannya dan berupaya memperbaiki penampilannya tersebut salah satunya dengan menggunakan kosmetik impor. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara kepercayaan diri dan niat membeli produk kosmetik impor pada remaja putri? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepercayaan diri dan niat membeli produk kosmetik impor pada remaja putri. D. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah : a. Manfaat Teoretis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan. ilmu. Psikologi. Perkembangan. dan. Psikologi. Konsumen terkait dengan percaya diri dan niat pembelian produk kosmetik di kalangan remaja putri..

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11. b. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan mampu menjadi saranaevaluasi bagi remaja putri terkait dengan rasa percaya diri dan niat membeli produk kosmetik..

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI. A. Niat Membeli 1. Pengertian Niat Membeli Niat membeli adalah tahap kecenderungan individu untuk bertindak sebelum keputusan untuk membeli benar-benar dilaksanakan (Kotler, 1995). Menurut Assael (1992) niat membeli merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau produk. Niat membeli tersebut diukur dengan tindakan kemungkinan konsumen untuk melakukan pembelian. Mowen dan Minor (2002) menyatakan bahwa niat membeli merupakan keinginan konsumen untuk berperilaku menurut cara tertentu dalam rangka memiliki, menggunakan, ataupun membuang produk atau jasa. Keinginan atau niat konsumen untuk berperilaku biasanya menghasilkan perilaku pembelian. Wu, Yeh, dan Hsiao (2011) menjelaskan bahwa niat membeli konsumen juga menunjukkan kemungkinan konsumen untuk membeli produk di masa yang akan datang. Dodds, Monroe, dan Grewal (1991) menyebutkan bahwa perilaku membeli pada konsumen memiliki hubungan yang positif dengan niat membeli. Dengan kata lain, semakin meningkat niat membeli seseorang, maka semakin tinggi pula kemungkinan orang tersebut untuk melakukan transaksi membeli produk. 12.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13. Perilaku konsumen dalam mengonsumsi barang dan jasa merupakan perilaku yang kompleks. Konsumen melalui lima tahapan dalam mengonsumsi barang dan jasa, yaitu mengenali kebutuhan, mencari solusi dan informasi, mengevaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku setelah membeli (Mowen dan Minor, 2002). Sebelum konsumen sampai pada tahap mengambil keputusan untuk membeli, konsumen membentuk niat membeli (Peter dan Olson, 2013). Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, disimpulkan. bahwa. niat. membeli. merupakan. maka dapat kecenderungan. konsumen untuk memunculkan perilaku membeli terhadap suatu produk atau jasa sebelum keputusan membeli dilakukan dan menunjukkan adanya kemungkinan konsumen untuk membeli produk di masa yang akan datang. 2. Elemen Niat Membeli Ajzen dan Fishbein. (1975) menyebutkan. bahwa niat. melibatkan empat elemen dalam menentukan perilaku apa yang akan muncul dalam diri seseorang, individu tersebut akan melihat bagaimana elemen yang akan menentukan bagaimana dirinya berperilaku, yaitu : a. Perilaku (behavior) Elemen perilaku ini menunjukkan pada perilaku tertentu yang akan dilakukan oleh individu..

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. b. Target atau informasi baru Elemen ini merupakan karakteristik dari informasi dan tujuan yang dapat memengaruhi individu untuk berperilaku. c. Waktu (time) Elemen ini menunjukkan lama atau tidaknya waktu untuk menentukan individu dalam mengkonsumsi sebuah produk, karena banyak peristiwa-peristiwa yang dapat memengaruhi keputusan yang akan diambilnya sebelum memutuskan pilihan produknya. d. Situasi (situation) Elemen ini merupakan konteks lingkungan yang ikut membentuk niat individu untuk membeli sebuah produk. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa niat memiliki empat elemen dalam menentukan perilaku yang muncul pada individu, yaitu perilaku yang ditunjukkan, target atau informasi baru yang diperoleh, waktu, dan situasi lingkungan. 3. Faktor-faktor yang Memengaruhi Niat Membeli Menurut Ajzen (2005),untuk memprediksi suatu perilaku perlu digunakan Theory of Planned Behavior (TPB). Dalam Theory of Planned Behavior, intense atau niat individu untuk melakukan suatu perilaku ditentukan oleh tiga penentu yang masing-masing didasari oleh keyakinan (belief). Tiga penentu niat tersebut, yaitu : a. Sikap terhadap perilaku (attitude toward behavior).

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15. Sikap terhadap perilaku merupakan evaluasi individu secara positif maupun negatif terhadap suatu perilaku. Sikap individu terhadap suatu perilaku diperoleh dari keyakinan individu terhadap konsekuensi yang muncul dari perilaku tersebut, yang disebut dengan. keyakinan. berperilaku. (behavioral. belief).. Setiap. keyakinan berperilaku tersebut menghubungkan perilaku kepada hasil tertentu atau dengan beberapa atribut lainnya. Dengan kata lain, individu yang memiliki keyakinan bahwa sebuah perilaku yang dimunculkan akan memberikan hasil yang positif maka individu tersebut akan memiliki sikap yang positif terhadap perilaku tersebut, dan sebaliknya. b. Norma subjektif (subjective norms) Norma subjektf didefinisikan sebgai adanya persepsi individu terhadap tekanan sosial yang ada untuk menunjukkan atau tidak menunjukkan suatu perilaku. Norma subjektif ditentukan adanya keyakinan normatif dan keingingan untuk mengikuti (motivation to comply). Keyakinan normatif berkaitan dengan harapan-harapan yang berasal dari referent atau orang dan kelompok tertentu yang berpengaruh bagi individu (significant others) seperti orangtua, pasangan, teman dekat, rekan kerja, dan lainnya. Sedangkan keinginan untuk mengikuti merupakan motivasi seseorang untuk mematuhi harapan dari kelompok referensi..

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. Individu yang yakin bahwa orang-orang sekitarnya atau kelompok referent menyetujui dirinya untuk melakukan suatu perilaku, maka individu akan cenderung memiliku tekanan sosial untuk melakukan perilaku tersebut. Sebaliknya, individu yakin bahwa orang-orang disekitarnya atau kelompok referent tidak menyetujui dirinya melakukan suatu perilaku, maka individu akan cenderung memiliki tekanan sosial untuk tidak melakukan perilaku tersebut. c. Persepsi kontrol perilaku (perceived control behavior) Persepsi kontrol perilaku merupakan keyakinan individu mengenai ada atau tidaknya faktor-faktor yang memfasilitasi atau menghambat individu untuk melakukan suatu perilaku. Keyakinan kontrol ini ditentukan pada pengalaman masa lalu individu mengenai suatu perilaku, atau seringkali dipengaruh oleh informasi yang dimiliki individu mengenai suatu perilaku, yang diperoleh dari mengamati pengalaman orang lain dan berbagai faktor lain yang meningkatkan atau mengurangi perasaan individu mengenai tingkat kesulitan dalam melakukan suatu perilaku. Semakin individu merasakan banyaknya faktor yang mendukung dan sedikit faktor yang menghambat untuk dapat melakukan suatu perilaku, maka individu akan cenderung mempersepsikan diri mudah untuk melakukan suatu perilaku tertentu, dan sebaliknya..

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. Selain Ajzen, Kotler dan Amstrong (2004) juga menyebutkan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku membeli, yaitu : a. Faktor budaya Faktor budaya terdiri dari : 1) Budaya Budaya. merupakan. serangkaian. nilai,. persepsi,. keinginan, dan perilaku dasar yang dipelajari oleh anggota masyarakat dari keluarga dan instansi penting. Setiap kelompok atau masyarakat memiliki budaya dan pengaruh budaya pada perilaku konsumen beragam dari suatu negara ke negara yang lain. 2) Sub-budaya Sub-budaya. meliputi. kewarganegaraan,. agama,. kelompok rasa, dan daerah geografis. Sub-budaya ini terbentuk dari sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang serupa. 3) Kelas sosial Kelas sosial tidak hanya ditentukan oleh satu faktor saja seperti pendapatan, namun juga berdasarkan kombinasi dari pekerjaan, pendapatan, pendidikan, kesehatan, dan variabel lainnya. Rani (2014) menyebutkan bahwa seorang konsumen yang berasal dari kelas bawah akan lebih terfokus pada harga. Sementara konsumen dari kelas atas akan lebih tertarik pada.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. kualitas, inovasi, fitur, bahkan manfaat sosial yang didapatkan dari suatu produk. b. Faktor sosial Faktor sosial merupakan pengaruh lain dari luar pada keputusan pembelian baik secara langsung maupun tidak langsung (Rani, 2014). Faktor sosial yang memberikan pengaruh terhadap perilaku membeli konsumen yaitu: 1) Kelompok Perilaku konsumen banyak dipengaruhi oleh kelompok kecil ataupun kelompok acuan. Kelompok acuan memberikan ilham pada seseorang mengenai perilaku dan gaya hidup baru, mempengaruhi sikap dan konsep diri konsumen, dan menciptakan tekanan yang harus ditaati yang mungkin mempengaruhi orang lain. 2) Keluarga Anggota keluarga memiliki pengaruh yang kuat terhadap perilaku konsumen dalam mengonsumsi barang dan jasa. Rani (2014) menyebutkan bahwa keluarga membentuk lingkungan sosialisasi dimana individu akan berkembang, membentuk kepribadian, dan memperoleh nilai-nilai hidup. 3) Peran dan status Posisi setiap orang dalam setiap kelompok dapat didefinisikan berdasarkan peran dan statusnya..

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19. c. Faktor pribadi Faktor pribadi konsumen juga memberikan pengaruh pada konsumen dalam mengonsumsi barang dan jasa, yang meliputi : 1) Umur dan tahap siklus hidup Umur dan tahap siklus hidup adalah salah satu dari karakteristik seseorang. Sepanjang hidupnya individu akan mengubah barang dan jasa yang dibelinya. Selera individu terhadap suatu hal sangat terkait dengan umurnya. 2) Pekerjaan dan situasi ekonomi Pekerjaan dan situasi ekonomi aan mempengaruhi barang dan jasa yang akan dibeli oleh konsumen. Konsumen yang memiliki pekerjaan sebagai seorang pedagang akan membeli barang yang berbeda dengan seseorang yang memiliki pekerjaan sebagai pegawai bank. 3) Gaya hidup Konsep gaya hidup dapat memahami perubahan nilai konsumen dan bagaimana perubahan itu mempengaruhi perilaku pembelian. 4) Kepribadian dan konsep diri Kepribadian yang berbeda-beda pada setiap individu mempengaruhi perilaku pembeliannya. Kepribadian biasanya dideskripsikan berdasarkan sifat-sifat, seperti kepercayaan diri, dominasi, sosialitas, otonomi, sifat pertahanan, kemampuan.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20. beradaptasi dan agresivitas. Konsep diri memegang peranan penting dalam pembentukan kepercayaan diri seseorang (Saida, 2012). Terbentuknya kepercayaan diri pada seseorang diawali dengan perkembangan konsep diri yang diperoleh melalui interaksi sosial orang tersebut di lingkungannya (Anthony, 1992). d. Faktor psikologis Faktor psikologis yang memberikan pengaruh terhadap perilaku pembelian yang meliputi : 1) Motivasi Setiap waktu individu memiliki banyak kebutuhan, baik itu kebutuhan biologis, seperti rasa lapar dan haus, maupun kebutuhan psikologis, seperti rasa ingin dikenal, penghargaan, atau kepemilikan. Kebutuhan akan menjadi motif bila dirangsang hingga ke tingkatan intensitas tertentu. Motif (dorongan) adalah kebutuhan yang mendorong individu secara kuat mencari kepuasan atas kebutuhan tersebut. 2) Persepsi Persepsi. individu. terhadap. suatu. produk. akan. mempengaruhi perilaku dalam membeli barang atau produk. Persepsi. adalah. menyeleksi,. mengatur,. dan. menginterpretasikan informasi guna membentuk gambaran yang berarti tentang dunia. Individu yang memperoleh.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21. rangsangan yang sama dapat membentuk persepsi yang berbeda-beda, hal ini dikarenakan adanya tiga proses perseptual, yaitu perhatian selektif, distorsi selektif, dan retensi selektif. 3) Proses belajar Proses belajar dan hasil belajar individu juga memiliki pengaruh. terhadap. menunjukkan. perilaku. perubahan. konsumen. perilaku. Proses. seseorang. belajar karena. pengalaman. Konsumen menentukan apakah melakukan kegiatan pembelian suatu produk atau tidak ditentukan oleh pengalaman yang dimiliki sebelumnya. 4) Memori Penyimpanan informasi dan pengalaman yang diperoleh konsumen sepanjang masa hidupnya. Pengalaman yang diperoleh konsumen sepanjang masa hidupnya. Pengalaman informasi inilah yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam mengonsumsi barang dan jasa. Berdasarkan penjelasan-penjelasan tersebut,. maka dapat. disimpulkan bahwa untuk memprediksi munculnya niat membeli maka terdapat tiga faktor penentu yaitu sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan persepsi kontrol perilaku. Niat membeli juga dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi, dan faktor psikologis. Faktor budaya terdiri dari.

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22. budaya, sub-budaya, dan kelas sosial. Faktor sosial terdiri dari kelompok, keluarga, serta peran dan status. Sedangkan faktor pribadi terdiri dari umur dan tahap siklus hidup, pekerjaan dan situasi ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri. Motivasi, persepsi, proses belajar, dan memori merupakan bagian dari faktor psikologis individu. B. Kepercayaan Diri 1. Pengertian Kepercayaan Diri Kepercayaan diri merupakan kepastian dari perasaan batin. Perasaan batin tersebut adalah perasaan kepastian tentang siapa diri individu itu sendiri dan apa yang individu miliki untuk ditawarkan kepada dunia, dan juga menawarkan perasaan bahwa individu tersebut berharga dan bernilai (Dureja dan Singh, 2011). Hakim. (2005). menyebutkan. bahwa. kepercayaan. diri. merupakan suatu keyakinan seseorang terhadap segala aspek yang dimilikinya dan keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa mencapai berbagai tujuan di dalam hidupnya. Kemampuan individu untuk menampilkan dirinya dengan penuh percaya diri merupakan cermin dari sejauh mana individu tersebut sudah memahami. dirinya.. Pemahaman. diri. secara. objektif. akan. memungkinkan individu bisa melihat kelebihan-kelebihan yang dapat membuatnya percaya diri meskipun harus bersaing dengan orang lain (Hakim, 2005)..

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23. Lauster (1997) menyebutkan bahwa kepercayaan diri adalah sifat kepribadian yang menentukan kehidupan individu. Kepercayaan diri merupakan suatu sikap atau perasaan yakin atas kemampuan sendiri sehingga individu yang bersangkutan tidak terlalu cemas dalam setiap tindakan, dapat bebas melakukan hal-hal yang disukai dan bertanggungjawab atas segala perbuatan yang dilakukan, hangat dan sopan dalam berinteraksi dengan orang lain, dapat menerima dan menghargai orang lain, memiliki dorongan berprestasi, serta dapat mengenal kepribadian dan kekurangan diri. Sieler, dalam Alias dan Hafir (2009), menyatakan bahwa kepercayan. diri. merupakan. karakteristik. individual. yang. memungkinkan individu memiliki pandangan yang positif atau realistis terhadap diri individu itu sendiri dan situasi yang sedang dihadapi. Lauster (1997) mengemukakan bahwa kepercayaan diri bukan merupakan sifat yang diturunkan melainkan diperoleh dari pengalaman hidup, serta dapat diajarkan dan ditanamkan melalui pendidikan, sehingga upaya-upaya tertentu dapat dilakukan guna membentuk dan meningkatkan rasa percaya diri. Dengan demikian kepercayaan diri terbentuk dan berkembang melalui proses belajar di dalam interaksi seseorang dengan lingkungannya. Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut,. maka dapat. disimpulkan bahwa kepercayaan diri merupakan keyakinan pada diri sendiri bahwa seseorang mampu berperilaku sesuai dengan yang.

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24. diharapkan dan dapat dibentuk melalui pembelajaran dengan lingkungan di sekitarnya seperti keluarga dan pendidikan, serta pengalaman hidup. 2. Aspek-aspek Kepercayaan Diri Lauster (1997) menyebutkan bahwa kepercayaan diri memiliki enam aspek, yaitu : a. Memiliki perasaan aman Perasaan aman merupakan perasaan yang dimiliki oleh individu untuk merasa bebas dari rasa takut dan ragu-ragu terhadap lingkungan sekitarnya. b. Memiliki keyakinan terhadap kemampuan diri sendiri Keyakinan terhadap kemampuan diri sendiri merupakan perasaan individu untuk tidak memerlukan perbandingan antara dirinya dengan orang lain dan tidak mudah terpengaruh dengan lingkungannya. c. Tidak mementingkan diri sendiri dan memiliki perasaan toleransi Tidak mementingkan diri sendiri dan memiliki toleransi menggambarkan bahwa individu mengetahui dan menerima kekurangan yang dimiliki individu serta dapat menerima pendapat orang lain. d. Memiliki ambisi yang normal Memiliki ambisi yang normal menggambarkan individu memiliki ambisi yang disesuaikan dengan kemampuannya, tidak.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25. melakukan kompensasi terhadap ambisi yang berlebihan, dapat menyelesaikan tugas dengan baik, dan bertanggung jawab terhadap perbuatannya. e. Mandiri Mandiri merupakan gambaran individu yang tidak merasa tergantung pada orang lain dan tidak membutuhkan dukungan serta bantuan orang lain pada saat melakukan sesuatu. f. Optimis Optimis merupakan sikap positif individu yang selalu berpandangan baik dalam menghadapi segala hal tentang diri, harapan, dan kemampuannya sendiri dan masa depan yang dimilikinya. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek kepercayaan diri adalah memiliki perasaan aman dan memiliki keyakinan terhadap kemampuan diri sendiri. Aspek lainnya adalah tidak mementingkan diri sendiri dan memiliki perasaan toleransi terhadap lingkungannya, serta mandiri dan optimis dalam menghadapi harapan dan kemampuan di masa depan. 3. Dampak Kepercayaan Diri Menurut Hakim (2005), kepercayaan diri memiliki dampak yaitu selalu bersikap tenang dalam mengerjakan segala sesuatu, memiliki potensi dan kemampuan yang memadai, kemampuan menyesuaikan diri dan mampu berkomunikasi di berbagai situasi,.

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26. mampu menetralisir ketegangan yang muncul di dalam berbagai situasi, memiliki kondisi mental dan fisik yang cukup menunjang penampilannya, memiliki kemampuan bersosialisasi, dan selalu bersikap positif di dalam menghadapi berbagai masalah (Hakim, 2005). Drajat (dalam Alsa dkk, 2006) menyebutkan bahwa dampak positif dari rasa percaya diri adalah memiliki sifat ambisius, tidak mementingkan diri sendiri, toleran, tidak memerlukan dukungan dari orang lain, optimis, mampu bekerja secara efektif, serta bertanggung jawab terhadap pekerjaannya. Lie (dalam Alsa dkk, 2006) juga menambahkan bahwa dampak positif dari rasa percaya diri adalah yakin pada diri sendiri, tidak bergantung pada orang lain, tidak ragu-ragu, dan memiliki keberanian untuk bertindak. C. Remaja asa remaja adalah suatu periode transisi dalam rentang kehidupan manusia yang menjembatani masa kanak-kanak dengan masa dewasa (Santrock, 2012). Papalia & Olds (2001) menyatakan bahwa masa remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan dewasa yang pada umumnya dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal dua puluhan tahun. Masa remaja dapat ditinjau sejak seseorang mulai menunjukkan tanda-tanda pubertas dan.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27. berlanjut hingga mencapai kematangan seksual, tinggi badan maksimum, dan pertumbuhan mentalnya (Bigot, dalam Mappiare, 1982). Blos (dalam Sarwono, 2013) menyebutkan bahwa ada tiga tahap perkembangan remaja, yaitu : a. Remaja Awal Remaja awal adalah remaja dengan rentang usia 12 – 15 tahun (Sarwono, 2007). Pada tahap ini remaja masih bingung dengan perubahan fisik yang terjadi pada dirinya dan muncul dorongandorongan yang menyertai perubahan fisik tersebut. Pada tahap ini juga remaja akan mudah sekali untuk tertarik pada lawan jenisnya. b. Remaja Madya Remaja madya adalah remaja dengan rentang usia 15 – 18 tahun (Sarwono, 2007). Pada tahap ini remaja membutuhkan banyak teman untuk menyukai dirinya dan muncul kecenderungan narsistik pada dirinya. Remaja juga cenderung mengalami kebingungan dalam menentukan sikap. c. Remaja Akhir Remaja akhir adalah remaja dengan rentang usia 18 – 22 tahun (Sarwono, 2007). Pada tahap ini ego remaja mulai dikembangkan supaya dapat bersatu dengan orang lain, terbentuknya identitas seksual, dan mulai mementingkan orang lain diatas kepentingannya sendiri..

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28. Santrock (2012) mengemukakan bahwa perkembangan remaja memiliki tiga aspek, yaitu: a. Perkembangan Fisik Perkembangan fisik merupakan perubahan pada tubuh yang ditandai dengan masa pubertas yaitu periode kematangan fisik yang berlangsung cepat, melibatkan perubahan hormonal dan tubuh, serta pencapaian kematangan seksual. Perkembangan fisik yang terjadi pada remaja putri adalah payudara yang membesar, munculnya rambut di beberapa bagian tubuh, bertambah tinggi, dan pinggul yang melebar melebihi bahu, serta mengalami menstruasi (Santrock, 2012). Dalam perkembangan fisik, terdapat sebuah aspek psikologis yang terjadi dan berkaitan dengan perubahan fisik yaitu citra tubuh. Remaja sangat memperhatikan tubuhnya dan mengembangkan citra mengenai tubuhnya (Muller, dalam Santrock, 2012). Secara umum, remaja putri kurang puas dengan tubuhnya dan memiliki citra tubuh yang lebih negatif dibandingkan dengan remaja laki-laki (Bearman dkk, dalam Santrock, 2012). b. Perkembangan Kognitif Menurut Piaget, remaja mengalami tahap perkembangan kognitif yaitu tahap operasional formal. Pada tahap ini, pemahaman remaja tidak lagi terbatas pada pengalaman-pengalaman aktual. Remaja mampu merekayasa menjadi seolah-olah akan terjadi dan mencoba berpikir secara logis, serta mampu untuk memecahkan masalah..

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29. Remaja juga berpikir secara egosentris yaitu meningkatnya kesadaran diri pada remaja. Remaja merasa yakin bahwa orang lain berminat dengan dirinya, menampilkan tingkah laku yang menarik perhatian, merasa dirinya unik dan tidak terkalahkan (Santrock, 2012). Perkembangan kognitif juga terlihat dari penggunaan bahasa remaja. Remaja menjadi lebih sadar akan kata-kata yang dapat memiliki beragam makna dan remaja senang menggunakan ironi, permainan kata, dan metafora (Owens, dalam Santrock, 2012). Remaja juga mampu menggunakan perspektif sosial yaitu kemampuan untuk merangkat kata-kata pada tingkat pengetahuan dan sudut pandang orang lain (Papalia, 2014). c. Perkembangan Sosioemosi Terdapat beberapa perubahan yang menandai perkembangan sosioemosi pada remaja. Perubahan ini mencakup meningkatnya usaha untuk memahami diri sendiri serta pencarian identitas. Perubahanperubahan yang ada juga berlangsung di dalam konteks kehidupan remaja, disertai transformasi yang berlangsung di dalam relasi dengan keluarga dan teman sebaya dalam konteks budaya (Santrock, 2012). Remaja juga berusaha mencapai kemandirian sehingga terlihat ada jarak antara orangtua dan remaja. Hal tersebut seringkali menimbulkan konflik antara remaja dan orangtua. Konflik ini juga dapat menimbulkan emosi-emosi tertentu pada remaja (Sarwono, 2007)..

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. Usia remaja dimulai dari 11 atau 12 tahun sampai usia akhir belasan tahun atau awal dua puluhan. Pada masa ini, perkembangan yang terjadi melibatkan perubahan fisik, kognitif, emosi, dan sosial dengan beragam bentuk di latar belakang sosial, budaya, dan ekonomi yang berbeda. Tahap perkembangan remaja memiliki tiga aspek, yaitu perkembangan fisik, perkembangan. kognitif,. dan. perkembangan. sosioemosi.. Dalam. perkembangan fisik, terdapat perubahan pada pertambahan tinggi dan berat tubuh, pertambahan hormonal, pencapaian kematangan seksual dan mengalami menstruasi. Perkembangan kognitif terkait dengan pemahaman remaja yang tidak terbatas pada pengalaman-pengalaman aktual. Pada tahap ini juga, remaja mampu berpikir lebih logis dimana remaja mampu memunculkan suatu ide baru dan mampu memecahkan masalah. Pada tahap perkembangan sosioemosi, remaja mulai meningkatkan usaha untuk memahami diri sendiri serta mencari identitas. Remaja juga berusaha mencapai kemandirian sehingga menimbulkan jarak antara orangtua. Peran teman sebaya sangat penting bagi remaja sehingga menyebabkan timbulnya konflik antara remaja dan orangtua. Konflik ini juga yang memengaruhi gejolak emosi remaja..

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31. D. Dinamika Hubungan Antara Kepercayaan Diri dan Kecenderungan Pembelian Produk Kosmetik Impor Pada Remaja Putri Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan seseorang terhadap segala aspek kelebihan yang dimilikinya dan keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa mencapai berbagai tujuan di dalam hidupnya (Hakim, 2005). Anthony (1992) mengemukakan bahwa kepercayaan diri merupakan sikap pada diri seseorang yang dapat menerima kenyataan, dapat mengembangkan kesadaran diri, berpikir positif, memiliki kemandirian dan mempunyai kemampuan untuk memiliki serta mencapai segala sesuatu yang diinginkan. Menurut Lauster (1997), seseorang yang penuh percaya diri memiliki perasaan aman. Perasaan aman yang dimiliki oleh individu menunjukkan bahwa individu tidak malu dan tidak takut ketika bertemu dengan orang lain. Seseorang yang penuh percaya diri juga memiliki keyakinan terhadap kemampuan diri sendiri, sehingga individu tidak melakukan perbandingan dirinya terhadap orang lain dan tidak mudah dipengaruhi oleh lingkungannya. Individu juga tidak akan mementingkan diri sendiri dan memiliki toleransi. Hal ini menunjukkan bahwa individu mengetahui dan menerima kekurangannya serta menerima pendapat orang lain. Selain itu, individu yang penuh percaya diri juga memiliki ambisi yang. normal. atau. memiliki. ambisi. yang. disesuaikan. dengan. kemampuannya dan bertanggung jawab terhadap tugasnya. Gambaran individu yang tidak merasa tergantung pada orang lain menunjukkan.

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32. bahwa. individu. memiliki. kemandirian,. sehingga. individu. tidak. membutuhkan bantuan orang lain saat melakukan sesuatu. Individu yang penuh percaya diri juga akan menunjukkan sikap optimis terhadap kemampan dirinya dan masa depan yang akan dimilikinya. Theory of Planned Behavior dari Ajzen digunakan untuk memprediksi niat membeli konsumen. Dalam TPB dijelaskan bahwa niat individu untuk melakukan suatu perilaku ditentukan oleh tiga faktor, yaitu sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan persepsi kontrol perilaku. Sikap terhadap objek yaitu ketika individu memiliki evaluasi bahwa suatu perilaku akan menghasilkan konsekuensi positif maka individu akan cenderung bersikap positif terhadap perilaku tersebut, dan sebaliknya. Norma subjektif dimana ketika individu mendapatkan motivasi dari sosial untuk melakukan suatu perilaku, maka individu tersebut akan cenderung merasakan tekanan sosial untuk memunculkan perilaku tersebut, dan sebaliknya. Sedangkan kontrol perilaku yaitu ketika individu merasakan banyak faktor pendukung dan sedikit faktor penghambat untuk melakukan suatu perilaku maka individu merasakan adanya kontrol yang besar atas perilaku tersebut, dan sebaliknya. Ketiga faktor tersebut merupakan tiga konsep yang independen, namun ketiga konsep tersebut membuat kontribusi yang independen sebagai penentu niat. Maka ketiga konsep tersebut dapat saling berhubungan. Faktor-faktor ini secara tidak langsung mempengaruhi niat dan perilaku individu. Faktor dasar yang dimiliki individu dapat.

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33. mempengaruhi keyakinan perilaku, keyakinan normatif, dan keyakinan kontrol individu untuk mengarahkan pada perilaku tertentu. Selanjutnya, keyakinan tersebut dapat mempengaruhi sikap, norma subjektif, dan kontrol yang diterima individu dalam memunculkan niat yang kemudian mengarahkan ke perilaku atau tindakan tertentu (Ajzen, 2005). Kotler (1995) mengemukakan bahwa niat membeli adalah tahap kecenderungan seseorang untuk bertindak sebelum keputusan untuk membeli benar-benar dilaksanakan. Schiffman & Kanuk (2000) menyebutkan bahwa niat membeli termasuk dalam aspek konatif pada sikap yang berkaitan dengan kemungkinan tindakan aktual yang akan dilakukan seseorang sebagai hasil evaluasi terhadap suatu objek. Niat membeli merupakan faktor internal yang mempengaruhi perilaku konsumsi dimana seseorang memiliki pemikiran yang nyata dari refleksi rencana untuk membeli beberapa barang dalam jumlah dan periode tertentu (Schiffman & Kanuk, 2000). Kotler (2000) menyatakan bahwa dalam proses pembelian ini, dorongan seseorang berkaitan dengan motivasi yang dimiliki untuk memakai produk tertentu. Seseorang akan memilih produk yang mengandung atribut-atribut yang diyakini relevan dengan yang dibutuhkannya. Secara umum, remaja yang memiliki kepercayaan diri cenderung tidak takut dan tidak malu ketika bertemu dengan orang lain, tidak mudah terpengaruh dengan lingkungan, tampil apa adanya tanpa harus memperbaiki penampilan yang berlebihan, bersemangat, tidak bergantung.

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34. pada dukungan dan bantuan orang lain, serta yakin pada kemampuan diri sendiri dan masa depan yang dimiliki. Rasa kurang percaya diri pada remaja. putri. memunculkan. kecenderungan. untuk. memperbaiki. penampilannya terutama yang merasa dirinya memiliki kekurangan dan tidak sama dengan kelompok teman sebayanya dalam konteks secara fisik. Hal itu memberi dampak pada remaja putri menjadi sering menyendiri dari kelompok yang dianggapnya lebih dari dirinya serta bereaksi negatif dalam menghadapi masalah, misalnya dengan menghindari tanggung jawab dan mengisolasi diri sehingga rasa tidak percaya dirinya semakin menjadi tinggi. Dampak tersebut pada akhirnya menyebabkan remaja putri memilih untuk menutupi kekurangannya dengan menggunakan kosmetik dan berusaha untuk berpenampilan sama dengan kelompoknya (Sinaga, dalam Pranoto & Mahardayani, 2009). Artikel aceh.tribunnews.com menyebutkan bahwa kosmetik yang banyak diminati remaja putri saat ini adalah kosmetik impor. Karakteristik remaja putri yang selalu senang berdandan dan dipuji dalam hal penampilan menyebabkan remaja putri mudah sekali untuk terkondisi oleh perilaku konsumtif (Devya, 2015). Sependapat dengan hal tersebut, Haditono (1995) menyatakan bahwa remaja melakukan kegiatan membeli karena remaja memiliki karakteristik tersendiri dalam hal penampilan, berdandan, berpakaian, dan gaya rambut sehingga mendorong remaja untuk membelanjakan uangnya untuk keperluan tersebut (Devya, 2015)..

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35. Karakteristik tersebut kemudian memunculkan perilaku membeli pada remaja putri..

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36. E. Kerangka Penelitian. Percaya Diri Percaya diri tinggi. Percaya diri rendah. Tidak malu dan tidak takut ketika bertemu dengan orang lain Tidak mudah dipengaruhi oleh lingkungan Tampil apa adanya tanpa harus memperbaiki penampilan yang berlebihan Bersemangat Tidak bergantung pada dukungan orang lain Yakin pada diri sendiri. Malu, takut, dan mudah cemas ketika bertemu dengan orang lain Mudah dipengaruhi oleh lingkungan Berusaha memperbaiki penampilan dengan menggunakan kosmetik Cenderung tidak bersemangat Cenderung bergantung pada dukungan orang lain Tidak yakin dengan diri sendiri. Memiliki evaluasi yang positif terhadap diri sendiri Merasakan tekanan sosial yang positif dari lingkungan Memiliki persepsi kontrol perilaku yang positif. Memiliki evaluasi yang negatif terhadap diri sendiri Merasakan tekanan sosial yang negatif dari lingkungan Memiliki persepsi kontrol perilaku yang negatif. Niat untuk membeli kosmetik rendah. Niat untuk membeli kosmetik tinggi.

(56) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37. F. Hipotesis Berdasarkan. penjelasan. tersebut,. maka. dapat. disimpulkan. hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan yang negatif antara kepercayaan diri dan niat membeli produk kosmetik impor pada remaja putri. Semakin tinggi kepercayaan diri remaja maka semakin rendah niat membeli kosmetik impor. Semakin rendah kepercayaan diri remaja maka semakin tinggi niat membeli kosmetik impor..

(57) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang diambil dengan menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran data, serta penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2006). Penelitian kuantitatif memeliki tujuan untuk menguji teori secara obejektif dengan cara meneliti hubungan antar variabel yang dapat diukur sehingga data numerik yang dihasilkan dapat dianalisis (Creswell, 2009). Menurut Azwar (2003), penelitian korelasional bertujuan untuk mengetahui hubungan antara satu variabel atau lebih dengan variabel lainnya. Sesuai dengan tujuan tersebut maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara variabel kepercayaan diri dengan variabel niat membeli produk kosmetik impor pada remaja. B. Indentifikasi Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Bebas (Independent Variable) Creswell (2014) menyebutkan bahwa variabel bebas merupakan. atribut. dari. individu. atau. kelompok. yang. menyebabkan mendahului, atau memengaruhi hasil. Dalam penelitian ini, variabel bebasnya adalah kepercayaan diri. 38.

(58) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39. 2. Variabel Tergantung (Dependent Variable) Creswell (2014) menyebutkan bahwa variabel tergantung merupakan atribut dari individu atau kelompok yang bergantung pada variabel bebas atau hasil dari pengaruh variabel bebas. Dalam penelitian ini, variabel tergantungnya adalah niat membeli produk kosmetik impor. C. Definisi Operasional 1. Kepercayaan Diri Kepercayaan diri merupakan keyakinan pada diri sendiri bahwa remaja putri memiliki kemampuan untuk berperilaku sesuai dengan yang diharapkan dan dapat dibentuk melalui pembelajaran dengan sekitarnya, seperti keluarga dan pendidikan, serta pengalaman hidup. Aspek-aspek kepercayaan diri adalah memiliki perasaan aman, memiliki. keyakinan. terhadap. kemampuan. diri. sendiri,. tidak. mementingkan diri sendiri, memiliki perasaan toleransi, mandiri, dan optimis. Kepercayaan diri diukur menggunakan skala kepercayaan diri yang dibuat berdasarkan aspek-aspek kepercayaan diri tersebut. Semakin tinggi skor total yang diperoleh maka semakin tinggi kepercayaan diri yang dimiliki remaja putri. Sebaliknya, jika skor total kepercayaan diri rendah maka semakin rendah kepercayaan diri remaja putri. 2. Niat Membeli Produk Kosmetik Impor.

(59) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40. Niat membeli produk kosmetik impor adalah kecenderungan remaja putri untuk memunculkan perilaku membeli terhadap produk kosmetik. impor. sebelum. keputusan. membeli. dilakukan. dan. menunjukkan adanya kemungkinan remaja putri untuk membeli produk kosmetik impor di masa yang akan datang. Niat membeli memiliki empat elemen, yaitu perilaku, target atau informasi baru, waktu, dan situasi. Niat membeli remaja putri diukur menggunakan skala niat membeli produk kosmetik impor yang dibuat berdasarkan elemen-elemen tersebut. Dalam penilaiannya, semakin tinggi skor total yang diperoleh maka semakin tinggi pula niat membeli produk kosmetik impor pada remaja putri. Sebaliknya, semakin rendah skor total yang diperoleh maka semakin rendah pula niat membeli produk kosmetik impor pada remaja putri. D. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah remaja putri dengan rentang usia 12 sampai dengan 22 tahun yang mengetahui produk kosmetik impor. Metode pengambilan sampel dilakukan menggunakan metode nonrandom sampling dengan cara purposive sampling yaitu metode penetapan responden untuk dijadikan sampel berdasarkan kriteria-kriteria tertentu (Siregar, 2013). Kriteria yang dipilih adalah remaja putri yang mengetahui produk kosmetik impor. E. Metode dan Alat Pengumpulan Data.

Gambar

Tabel 1. Distribusi Aitem Skala Kepercayaan Diri
Tabel  2.  Distribusi  Aitem  Skala  Niat  Membeli  Produk  Kosmetik Impor
Tabel  3.  Format  Respon  Skala  Niat  Membeli  Produk  Kosmetik Impor:
Tabel 4. Skala Kepercayaan Diri Setelah Seleksi Aitem  Aspek  Favorable  Unfavorable  Total   %  Memiliki  rasa  aman  15, (42), (17), (7)  (11), 35, 39, 43  4  16,67%  Memiliki  keyakinan  terhadap  kemampuan  diri  sendiri  9*, (21), 46, 32  18, 22, 1*,
+7

Referensi

Dokumen terkait

Bagi lembaga terkait, dapat mengungkapkan suatu produk pengembangan keilmuwan melalui teori yang ada dengan pendekatan dan metode baru bagi pengembangan

hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Hubungan Antara Terpaan Film Upin dan Ipin Dengan Imitasi Penggunaan Bahasa Malaysia

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengendalian persediaan obat Codein Tablet 10 mg di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Sanjiwani Gianyar

ABSTRAK PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN KARAKTER CINTA DAMAI BERBASIS FILM KARAKTER DI SMP Uji Coba Terbatas pada Siswa Kelas VII A

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam optimasi PCR adalah konsentrasi enzim, konsentrasi Magnesium, komponen reaksi lain, pelekatan primer (primer annealing), pemanjangan

Hasil dari penelitian ini adalah aplikasi terjemahan Bahasa Indonesia ke Bahasa Banjar disertai Analisis sintaksis, yang digunakan untuk membantu para pendatang di Banjar

Adapun ketiga subjek penelitian dibagi menjadi tiga katagori berdasarkan kategori kelompok atas (M1), menengah (M2) dan bawah (M3). Pengkategori didasarkan pada rekapitulasi

Despite the importance of cassava as a staple food, there is limited information on the effectiveness of different processing techniques in reducing total cyanogens contents of a