• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRAK. Kata Kunci : Tingkat Kecemasan, Ibu Bersalin, Primigravida, Lamanya Kala I Fase Laten

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ABSTRAK. Kata Kunci : Tingkat Kecemasan, Ibu Bersalin, Primigravida, Lamanya Kala I Fase Laten"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

77 HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN IBU BERSALIN PRIMIGRAVIDA

DENGAN LAMANYA KALA I FASE LATEN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS

SUKOSARI KECAMATAN BABADAN KABUPATEN PONOROGO

Etika Desi Yogi

ABSTRAK

Perubahan-perubahan psikis misalnya takut atau cemas menghadapi proses persalinan dan sebagainya, ketegangan jiwa ini dibawa terus sampai kepada proses persalinan, sehingga menimbulkan lingkaran fear tension pain yang akan mengakibatkan proses persalinan tidak lancar (Manuaba, 1998). Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat kecemasan ibu bersalin primigravida dengan lamanya kala I fase laten di wilayah kerja Puskesmas Sukosari Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo.

Jenis penelitian ini adalah studi penelitian observasi analitik, rancangan penelitian yang digunakan penelitian cross sectional dengan tujuan utama untuk menganalisa tentang hubungan tingkat kecemasan ibu bersalin primigravida dengan lamanya kala I fase laten di Wilayah Kerja Puskesmas Sukosari Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo. Populasi dalam penelitian ini semua ibu bersalin primigravida kala I fase laten yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Sukosari Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo, dengan jumlah 30 orang pada bulan Desember 2016-Januari 2017, teknik sampling yang digunakan adalah secara accidental sampling, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi. Berdasarkan hasil perhitungan SPSS 11,5 for Windows didapatkan menunjukkan bahwa ada hubungan tingkat kecemasan ibu bersalin primigravida dengan lamanya kala I fase laten di Wilayah Kerja Puskesmas Sukosari Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo dengan tingkat signifikan 0.000 < α 0,05 dan coefficient correlation sebesar - 0.646 yang berarti H1 diterima.

Peneliti mengharapkan agar ibu bersalin mencari informasi serta menambah pengetahuanya tentang proses persalinan, sehingga dengan pengetahuan yang baik akan mengurangi tingkat kecemasan saat menjalani proses persalinan, dan bagi ibu bersalin multipara diharapkan dengan pengalaman yang sudah ada dalam menghadapi proses persalinan diharapkan lebih kooperatif dengan bidan yang ada agar proses persalinan berlangsung normal dan lancar.

Kata Kunci : Tingkat Kecemasan, Ibu Bersalin, Primigravida, Lamanya Kala I Fase Laten

PENDAHULUAN

Persalinan adalah suatu proses dimana fetus dan plasenta keluar dari uterus, ditandai dengan peningkatan aktifitas myometrium (frekuensi dan intensitas kontraksi) yang menyebabkan penipisan dan pembukaan serviks serta keluarnya lendir darah ("show") dari vagina. Dalam beberapa kasus banyak ditemukan perpanjangan kala satu pada suatu proses persalinan yaitu pada primigravida kala satu lebih dari 12 jam. Kemajuan pembukaan servik yang kurang baik pada persalinan kala I fase laten karena kecepatan pembukaan servik lebih

lambat dari 1 cm per jam. Proses melahirkan bayi bersifat psikosomatis yaitu suatu peristiwa yang disertai timbulnya ketegangan, ketakutan, kecemasan, dan emosi-emosi lainnya. Kecemasan akan berpengaruh pada otot-otot yang berhubungan dengan proses persalinan seperti pada rahim dan jalan lahir. Pada otot-otot rahim karena kontraksi lemah maka persalinan terhambat atau terjadinya perpanjangan kala persalinan dan perineum menjadi kaku. Keadaan seperti ini menimbulkan robekan jalan lahir sehingga persalinan tidak berjalan lancar. Sedangkan

(2)

78 persiapan melahirkan itu sendiri tidak

datang begitu saja tetapi memerlukan beberapa persiapan antara lain persiapan fisik dan mental yang cukup agar kelahiran anak dapat berjalan lancar sehingga ibu dan anak dalam keadaan yang sehat optimal (Mochtar, 1998: 62).

Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas Sukosari Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo tahun 2010 dilihat dari rekap laporan PWS - KIA bulan januari 2010 sampai Desember 2010, didapatkan jumlah persalinan 324 orang, diantaranya 189 orang primipara, dan 135 orang dengan multipara. Sedangkan berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan pada bulan April 2011, didapatkan 10 orang ibu primipara, seluruhnya mengatakan cemas menjelang proses persalinan yang akan dijalaninya, dengan perasaan takut dan membayangkan hal – hal yang nanti akan dilaluinya, dengan alasan mendapatkan cerita – cerita dari teman dan tentangga, sehingga memberikan tingkat kecemasan menjelang proses persalinan.

Sedangkan perubahan-perubahan psikis misalnya takut atau cemas menghadapi proses persalinan dan sebagainya, ketegangan jiwa ini dibawa terus sampai kepada proses persalinan, sehingga menimbulkan lingkaran fear tension pain yang akan mengakibatkan proses persalinan tidak lancar. Oleh karena itu faktor psikis dalam menghadapi persalinan merupakan faktor yang sangat mempengaruhi lancar tidaknya proses kelahiran. Maka diperlukan adanya dukungan yang penuh dari anggota keluarga penting artinya bagi seorang Ibu bersalin terutama dukungan dari suami sehingga memberikan support moril terhadap Ibu (Manuaba, 1998).

Untuk mengatasi kecemasan ibu bersalin dalam menghadapi proses persalinan bisa dengan cara menarik nafas dalam-dalam merupakan salah satu metode paling efektif untuk bersantai dapat dilakukan pada saat sedang duduk atau sedang berbaring. Sehingga ibu tidak tegang dalam menghadapi proses persalinan dan juga bisa dengan kompres

dingin pada tulang punggung tangan dan lengkuk leher akan memberikan perasaan tenang dan santai serta juga bisa dengan pijatan pada seluruh tubuh sehingga dapat mengendurkan otot-otot dan urat saraf tubuh yang kaku, terutama pada tulang punggung (Ramaiah, 2003:99).

Dari latar belakang masalah tersebut, bahwa persalinan akan menimbulkan tingkat kecemasan pada ibu bersalin khususnya pada primipara, akan memberikan dampak baik pada ibu maupun janin misalnya terjadinya gelisah, tidak kooperatif dan selanjutnya dapat menyebabkan terjadinya kala I lama, sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian hubungan tingkat kecemasan ibu bersalin primigravida dengan lamanya kala I fase laten di Puskesmas Sukosari Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo.

TINJAUAN PUSTAKA 1. Konsep Dasar Kecemasan

Kecemasan adalah suatu keadaan di mana individu atau kelompok mengalami perasaan yang sulit (ketakutan) dan aktivasi sistem saraf otonom dalam berespon terhadap ketidakjelasan, ancaman tidak spesifik (Carpenito, 1998:132).

Menurut Hamilton dalam Nursalam (2003), menyatakan bahwa gejala kecemasan terdiri dari:

1) Perasaan cemas (firasat buruk, takut akan pikiran sendiri, mudah tersinggung)

2) Ketegangan (merasa tegang, lesu, mudah terkejut, tidak dapat istirahat dengan nyenyak, mudah menangis, gemetar, gelisah) 3) Ketakutan (pada suasana gelap,

ditinggal sendiri, pada orang asing, pada binatang buas, pada keramaian lalu lintas, pada kerumunan banyak orang)

4) Gangguan tidur (sukar memulai tidur, terbangun malam hari, tidak pulas, mimpi buruk, mimpi yang menakutkan)

(3)

79 5) Gangguan kecerdasan (daya ingat

buruk, sukar berkonsentrasi, sering bingung)

6) Perasaan depresi (kehilangan minat, sedih, bangun dini hari, berkurangnya kesukaan pada hobi, perasaan berubah-ubah sepanjang hari)

7) Gejala somatik (nyeri otot, kaku, kedutan otot, gigi gemertak, suara tidak stabil)

8) Gejala sensorik (telinga berdengung, penglihatan kabur, muka merah dan pucat, merasa lemah, perasaan ditusuk-tusuk) 9) Gejala kardiovaskuler (denyut nadi

cepat, berdebar-debar, nyeri dada, mengeras, rasa lemah seperti mau pingsan, detak jantung hilang sekejap)

10) Gejala pernafasan (rasa tertekan di dada, perasaan tercekik, merasa nafas pendek/sesak, sering menarik nafas panjang)

11) Gejala gastrointestinal (sulit menelan, mual, muntah, berat badan menurun, konstipasi/sulit buang air besar, perut melilit, gangguan pencernaan, nyeri lambung sebelum/sesudah makan, rasa panas di perut, perut terasa penuh/kembung)

12) Gejala urogenital (sering kencing, tidak dapat menahan kencing, amenorhoe/menstruasi tidak teratur, frigiditas)

13) Gejala vegetatif/otonom (mulut kering, muka kering, mudah berkeringat, pusing/sakit kepala, bulu roma berdiri)

14) Perilaku sesaat (gelisah, tidak tenang, mengerutkan dahi muka tegang, tonus/ketegangan otot meningkat, nafas pendek dan cepat, muka merah).

Gejala-gejala yang timbul tersebut dapat diukur menggunakan skala yaitu HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale) :

(1) Score < 6 = tidak ada kecemasan

(2) Score 6-14 = kecemasan ringan

(3) Score 15-27 = kecemasan sedang

(4) Score > 27 = kecemasan berat 2. Konsep Dasar Persalinan

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah cukup bulan dan telah dapat dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan / kekuatan sendiri (Manuaba, 1998).

Bentuk-Bentuk Persalinan

Bentuk-bentuk persalinan berdasarkan definisi tersebut meliputi, 1) Persalinan spontan, bila persalinan seluruhnya berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri, 2) Persalinan buatan, bila proses persalinan dengan bantuan tenaga dari luar, 3) Persalinan anjuran, bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan ditimbulkan dari luar dengan jalan rangsangan (Manuaba, 1998).

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah observasi analitik yaitu observasi atau pengukuran variabel pada suatu saat (satu kali saja) dan tidak melakukan tindak lanjut. Observasi analitik adalah mencari, menjelaskan, memperkirakan hubungan antar variable dengan teori (Notoatmodjo, 2002).

Penelitian ini untuk menganalisa tentang hubungan tingkat kecemasan ibu bersalin primigravida dengan lamanya kala I fase laten di Wilayah Kerja Puskesmas Sukosari Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo.

Rancangan penelitian yang digunakan penelitian cross sectional adalah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dan efek dengan cara pendekatan. Observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) (Notoatmodjo, 2002:146).

Dalam penelitian ini populasi yang akan digunakan adalah semua ibu bersalin primigravida kala I fase laten yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas

(4)

80 Sukosari Kecamatan Babadan Kabupaten

Ponorogo, dengan jumlah 30 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin primigravida kala I fase laten yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Sukosari Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo, pada bulan Desember 2016-Januari 2017.

Kriteria inklusi :

1) Ibu bersalin primigravida dengan lamanya kala I fase laten di Wilayah Kerja Puskesmas Sukosari Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo, pada bulan Desember 2011-Januari 2012.

2) Bersedia menjadi responden 3) Kooperatif

Kriteria eksklusi :

1) Ibu multigravida di Wilayah Kerja Puskesmas Sukosari Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo 2) Ibu primigravida yang tidak bersalin

di Wilayah Kerja Puskesmas Sukosari Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo

3) Primigravida kala I fase aktif

Pada penelitian ini menggunakan accidental sampling yaitu jumlah populasi ditentukan berdasarkan waktu yang telah ditentukan, pada bulan Desember 2016-Januari 2017.

Pada penelitian ini yang menjadi variabel independent adalah tingkat kecemasan ibu bersalin primigravida.

Pada penelitian ini yang menjadi variabel dependent adalah lamanya kala I fase laten.

Dalam penelitian ini menggunakan kuesioner modifikasi dari HARS dan lembar observasi dengan menggunakan lembar observasi. Bentuk modifikasi kuesioner dari HARS yang digunakan pada penelitian ini bersifat tertutup responden tinggal memberikan tanda centang (√) pada jawaban yang telah disediakan, terdiri dari 14 pertanyaan.

Untuk menganalisa penelitian ini menggunakan spearman’s rank dengan bantuan program komputer (Santoso, 2001:226). Jika ρ < α 0,05 HO ditolak dan jika ρ > α 0,05 HO diterima

ANALISIS HASIL PENELITIAN

Pada bab ini akan disajikan mengenai hasil pengumpulan data dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dimana penelitian ini adalah observasi analitik yaitu observasi atau pengukuran variabel pada suatu saat (satu kali saja) dan tidak melakukan tindak lanjut yaitu semua ibu bersalin di Wilayah Kerja Puskesmas Sukosari Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo, pada bulan Desember 2016 – Januari 2017. Berikut ini adalah hasil penelitian dalam bentuk tabel

1) Lama Kala I Fase Laten No. Lama Kala

I Frekuens i Prosentase 1. 2. < 12 jam > 12 jam 18 12 60 40 Jumlah 30 100

Sumber : Lembar Observasi

Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 30 responden yang diteliti didapatkan sebagian besar 18 responden (60%) lamanya kala I < 12 jam, hampir setengahnya 12 responden (40%) lamanya kala I > 12 jam.

2. Tingkat Kecemasan Ibu Bersalin Primigravida

No. Kecemasan Frekuens i Prosentase 1. 2. 3. 4. Tidak ada Ringan Sedang Berat 10 16 4 0 33,3 53,3 13,3 0 Jumlah 30 100

Sumber : Chek List

Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 30 responden yang diteliti didapatkan lebih dari setengahnya 16 responden (53,3%) tingkat kecemasan ringan dan hampir setengahnya 10 responden (33,3%) tidak ada kecemasan, selain itu sebagian kecil 4 responden (13,3%) kecemasan sedang. lamanya kala I fase late tingkat kecem asan Spearma n's rank lamanya kala I fase late Correlatio n Coefficien t 1.000 -.646(* *) Sig. (2-tailed) . .000

(5)

81 N 30 30 tingkat kecemasan Correlatio n Coefficien t .646(**) 1.000 Sig. (2-tailed) .000 . N 30 30

Berdasarkan hasil perhitungan SPSS 11,5 for Windows didapatkan menunjukkan bahwa ada hubungan tingkat kecemasan ibu bersalin primigravida dengan lamanya kala I fase laten di Wilayah Kerja Puskesmas Sukosari Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo dengan tingkat signifikan 0.000 < α 0,05 dan coefficient correlation sebesar - 0.646 yang berarti H1 diterima

PEMBAHASAN

1.

Lama Kala I Fase Laten

Mochtar (1998:62), proses melahirkan bayi bersifat psikosomatis yaitu suatu peristiwa yang disertai banyak derita kesakitan jasmaniah dan ketidakpastian di kala melahirkan sehingga akan menimbulkan ketegangan, ketakutan, kecemasan dan emosi-emosi lainnya. Kecemasan akan berpengaruh pada otot-otot yang berhubungan dengan proses persalinan seperti pada rahim dan jalan lahir. Pada otot-otot rahim karena kontraksi lemah maka persalinan terlambat dan perineum menjadi kaku.

Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa lamanya kala I fase laten dalam persalinan sangat ditentukan oleh dukungan dan usia ibu sendiri, sehingga diharapkan menjelang persalinan ibu harus diberikan motivasi serta bimbingan yang dapat meningkatkan pemahamannya dalam hal persalinan yang akan dihadapi nantinya.

2.

Tingkat Kecemasan Ibu Bersalin Primigravida

Soewandi (1997), mengatakan bahwa pengetahuan yang rendah mengakibatkan seseorang mudah mengalami stress. Ketidaktahuan terhadap suatu hal dianggap sebagai

tekanan yang dapat mengakibatkan krisis dan dapat menimbulkan kecemasan. Stress dan kecemasan dapat terjadi pada individu dengan tingkat pengetahuan yang rendah, disebabkan karena kurangnya informasi yang diperoleh.

Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa usia yang relatif muda akan memiliki pengetahuan yang tinggi sehingga memperoleh informasi lebih banyak dan pekerjaan sangat mempengaruhi orang dalam interaksinya dengan orang lain, maka dari adanya faktor tersebut akan mempengaruhi terjadinya tingkat kecemasan pada seseorang.

3.

Hubungan Tingkat Kecemasan Ibu Bersalin Primigravida Dengan Lamanya Kala I Fase Laten

Soewandi (1997) mengatakan bahwa ketidaktahuan terhadap suatu hal dianggap sebagai tekanan yang dapat mengakibatkan krisis dan dapat menimbulkan kecemasan. Stress dan kecemasan dapat terjadi pada individu dengan tingkat pengetahuan yang rendah, disebabkan karena kurangnya informasi yang diperoleh. Sehingga dari pengetahuan tersebut merupakan suatu cara untuk

memperoleh kebenaran

pengetahuan, baik dari pengalaman diri sendiri maupun orang lain. Hal tersebut dilakukan dengan cara pengulangan kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi. Bila berhasil maka orang akan menggunakan cara tersebut dan bila gagal tidak akan mengulangi cara itu, oleh karena itu semakin tinggi kecemasannya maka lamanya kala I fase laten meningkat.

PENUTUP Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan Bab 5 tentang karakteristik responden secara khusus dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

(6)

82 1. Lamanya kala I fase laten, didapatkan

sebagian besar 18 responden (60%) lamanya kala I < 12 jam

2. Tingkat kecemasan, didapatkan lebih dari setengahnya 16 responden (53,3%) tingkat kecemasan ringan, yaitu dengan adanya skala HARS skor < 6.

3. Ada hubungan tingkat kecemasan ibu bersalin primigravida dengan lamanya kala I fase laten di Wilayah Kerja Puskesmas Sukosari Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo

SARAN

1. Bagi Ibu Bersalin Prmipara Diharapkan agar ibu bersalin mencari informasi serta menambah pengetahuanya tentang proses persalinan, sehingga dengan pengetahuan yang baik akan mengurangi tingkat kecemasan saat menjalani proses persalinan, dan bagi ibu bersalin multipara diharapkan dengan pengalaman yang sudah ada dalam menghadapi proses persalinan diharapkan lebih kooperatif dengan bidan yang ada agar proses persalinan berlangsung normal dan lancar. 2) Bagi Institusi Pendidikan

(AKBID Harapan Mulya)

Institusi pendidikan diharapkan agar lebih meningkatkan mutu kualitas pelayanan kesehatan melalui peningkatan standar pendidikan pelaksana asuhan kebidanan sehingga terbentuk tenaga professional dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

3) Bagi Institusi Pelayanan (Puskesmas)

Diharapkan bidan dan petugas kesehatan lainnya lebih meningkatkan penyuluhan dan informasi pada ibu hamil tentang gambaran proses persalinan, sehingga dengan penyuluhan dini tentang proses persalinan akan meningkatkan pengetahuan ibu

hamil nantinya saat menghadapi proses persalinan guna mencegah terjadinya tingkat kecemasan, dan akan mempercepat lamanya kala I fase laten.

4) Bagi Peneliti Lain

Memberikan wawasan baru pada peneliti bahwa masih adanya ibu bersalin yang mengalami tingkat kecemasan menghadapi proses persalinanya, sehingga dapat memberikan motivasi pada peneliti lain melakukan penelitian lebih lanjut tentang hubungan tingkat kecemasan dengan lamanya kala I fase laten pada primipara dengan penelitian yang lebih luas lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, 1998. Buku saku keperawatan Edisi III. Jakarta : EGC

Gunarsa Singgih, 1999. Psikologi Perawatan. BPK-GM, Jakarta Iis Riawati Simamora 2008.

http://repository.usu.ac.id/bitstrea m/.pdf Diakses tgl:11/03/2010 Manuaba, 1998. Ilmu kebidanan,

Penyakit Kandungan dan KB Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : Buku Kedokteran EGC

Mocthar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jilid I Ed. 2. Jakarta : EGC

Notoatmojo, Soekidjo. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Nursalam, 2001. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

Nursalam, 2002. Konsep Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Salemba Medika, Jakarta.

Nursalam dan Pariani. 2003. Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta: S.Agung Seto.

Prawirohardjo, S. 2003. Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Material dan Neatul . Jakarta :

(7)

83 Yayasan Bina Pustaka Sarwono

prawihardjo

Ramaiah, 2003. Rasa Takut Dan Ansietas, www//http:sivalintar.com.ansietas .htm (diakses 28 pebruari 2011) Raystone, cit Meria 2005.

http://masgyo.blogspot.com/2010/ 03/ansietas-kecemasan.html Diakses tgl:12/01/2010

Santoso, Singgih. 2001. Buku Latihan SPSS Statistik Non Parametrik. Jakarta: Gremedia

Stuart & Sundeen, 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa, Buku Kedokteran Jiwa. Jakarta EGC Sugiono, 2000. Statistika Untuk

Referensi

Dokumen terkait

Judul Skripsi : Hubungan Kejadian Emesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Primigravida Trimester I Dengan Tingkat Kecemasan Suami di Wilayah Kerja Puskesmas..

Dari hasil penelitian terhadap 31 responden pada ibu primigravida di Wilayah Kerja Puskesmas Nailan Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo dapat disimpulkan bahwa Gambaran

3.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Penelitian Pengaruh Terapi Musik Klasik terhadap Intensitas Nyeri pada Ibu Primigravida Kala I Fase Aktif Persalinan di Wilayah

Dari kedua uji statistic di atas dapat disimpulkan bahwa tidak ada Hubungan Antara Usia Ibu Bersalin dengan Persalinan Kala II Lama Pada Primigravida di RSUD Sleman Tahun 2007

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu primigravida yang berumur 20-35 tahun, seluruh ibu primigravida yang tidak mempunyai keluhan dan penyakit yang menyertai

Lama fase aktif kala I persalinan pada ibu bersalin primigravida yang tidak diberi terapi musik atau sebagai kelompok kontrol di BPS Setyowati Purnomo, Amd.Keb

Judul Skripsi : Hubungan Kejadian Emesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Primigravida Trimester I Dengan Tingkat Kecemasan Suami di Wilayah Kerja Puskesmas..

Populasi: Seluruh ibu hamil primigravida di wilayah kerja Puskesmas Ardimulyo Kabupaten Malang, sejumlah 54 orang Purposive Sampling Kriteriainklusi Sampel: Ibu hamil primigravida