LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Penugasan Tim HACCPMAKMUR JAYA SEJAHTERA
Jl. Muara Baru Ujung Blok J No.: 8, Jakarta-IndonesiaTelp. : (62-21) 6623374 Fax. ; (62-21) 6622870
ASSIGNMENT LETTER OF HACCP TEAM Surat penugasan untuk Tim HACCP
Number : 021 / MJS / VI / 09
PT. Makmur Jaya Sejahtera is one of company fishery products in Indonesia. We commit our production and marketing of safe fishery products in compliance with International and Indonesian Requirements for HACCP / Food Safety Management as specified in EU Regulation 178/2002, 852/2004,853/2004 and EU Guidance Document on implementation of HACCP.
PT. Makmur Jaya Sejahtera adalah salah satu perusahaan produk perikanan yang ada di Indonesia. Produksi dan pemasaran kami telah melakukan keamanan yang lengkap untuk produk perikanan dengan persyaratan Internasional dan Indonesia untuk HACCP/ Manajemen Keamanan Makanan yang spesifik didalam EU Regulation 178/2002, 852/2004, 853/2004 dan Dokumen petunjuk EU dan pelaksanaan dari HACCP.
For increasing of control on implementation of HACCP, we have established the team of HACCP.
Untuk meningkatkan pengawasan di dalam pelaksanaan dari HACCP maka kami membentuk Tim HACCP.
Name Position in Company Main Responsibility in HACCP Team
Willam Wijaya General Manager Auditor
M. Yunus Assistant General Manager
Auditor Marjadi General Manager HACCP Team Leader
Junaidi Slamet Production Manager Team member. Main responsible for HACCP Plan M. Zaenuddin QC Manager Team member. Main responsible for HACCP Plan
and PRP (SSOP and GMP Programs)
Yani HRD Manager Team member.Main responsible for controlling of implementation HACCP Programs
Solehaty QC Staff Team member. Main responsible for Staff training and administration
Eti Yulianti Laboratory Team member, main responsible for document and testing
Sugianto Mechanic Team member. Main responsible for physical facilities and machine
Thanks for your attention. Terima Kasih atas perhatiannya. Jakarta, Juni 2009
Director
Lampiran 2. Daftar penilaian kelayakan dasar Unit Pengolahan Ikan (UPI) (sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran
Hasil Perikanan No. PER.011/DJ-P2HP/2007 tentang Pedoman Teknis Penerapan Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan)
No. Aspek yang Dinilai Dasar
Hukum OK Mn My Sr Kr Keterangan
1 Layout Desain Arsitektur 1.1 Area UPI memadai untuk
melakukan pekerjaan dalam kondisi saniter dan higienis
KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
B, 2
√ [ ] [ ] 1.2 Area UPI terdapat di daerah
industri yang telah disetujui idem √ [ ] 1.3 Area bersih terpisah dari area
kotor idem √ [ ] [ ]
1.4 Layout dapat mencegah
kontaminasi idem √ [ ] [ ]
2 Lokasi dan Lingkungan 2.1 Kondisi lingkungan bersih
dan selalu dijaga kebersihannya KEP.01/MEN/ 2007, BAB V, B, 9 √ [ ] 2.2 Sistem pembuangan
air/saluran bersih dan tidak memungkinkan arus baik ke dalam ruang pengolahan
idem √ [ ] 2.3 Kondisi tanah memungkinkan terjadinya kontaminasi ke dalam fasilitas √ [ ] 3 Ruang Penerimaan
3.1 Ruang Penerimaan bersih dan mudah diperbaiki
KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
B, 3
√ [ ]
3.2 Lantai, dinding, langit-langit terbuat dari bahan yang mudah diberishkan
idem √ [ ]
3.3 Tersedia cukup air bersih yang sesuai dengan ketentuan
SK Menkes
907/02 √ [ ]
3.4 Saluran pembuangan tepat dan bersih
KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
B, 9
√ [ ]
3.5 Ruang penerimaan tertutup dari lingkungan luar
KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
B, 1.b
√ [ ] [ ] 4 Ruang Penanganan dan Pengolahan
4.1 Lantai
4.1.1 Lantai terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan dan didesinfeksi
KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
B, 3
√ [ ] [ ] 4.1.2 Terbuat dari bahan yang
kedap air, tidak beracun, tidak menyerap, tidak licin, tidak retak KEP.01/MEN/ 2007, BAB V, B, 3 [X] [ ] Terdapat lantai yang retak dan tidak rata 4.1.3 Kemiringan lantai sesuai KEP.01/MEN/ √ [ ] [ ]
ketentuan dan tidak menyebabkan lantai tergenang 2007, BAB V, B, 3 4.2 Dinding
4.2.1 Permukaan bagian dalam kedap air dan tidak menyerap
KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
B, 3
√ [ ]
4.2.2 Permukaan dinding halus, tanpa retak, celah atau lubang serta mudah dibersihkan dan didisinfeksi
idem [ ] [X] [ ] Pada ruang produksi terdapat dinding yang pecah 4.2.3 Permukaan tahan lama dan
kedap air idem √ [ ]
4.2.4 Bebas dari penonjolan dan seluruh pipa dan kabel ditutup dengan baik
idem [X]
Pada ruang produksi masih terdapat
pipa saluran air dan kabel yang tidak
tertanam dalam dinding 4.2.5 Pertemuan antara dinding
dan lantai serta dinding dan dinding mudah dibersihkan
idem [X] [ ] Pertemuan antara dinding dan lantai serta dinding dan dinding masih membentuk sudut 90o 4.3 Langit-langit / Ceilings
4.3.1 Bebas dari retak dan celah KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
B, 3
√ [ ] [ ] 4.3.2 Permukaannya halus, mudah
dicuci dan berwarna terang untuk menjamin
kebersihannya
idem √ [ ]
4.3.3 Dirancang untuk mencegah akumulasi kotoran, mengurangi kondensasi dan pertumbuhan jamur dan pengelupasan
idem √ [ ] [ ]
4.4 Pintu / Doors
4.4.1 Terbuat dari bahan yang tahan korosi, serta menutup secara otomatis
KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
B, 12
√ [ ] [ ] 4.4.2 Mudah dibersihkan dan
dalam kondisi baik serta dilengkapi dengan alat pencegah lalat
idem √ [ ] [ ] [ ] 4.5 Ventilasi / Ventilation
4.5.1 Ventilasi mencukupi KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
B, 3
√ [ ] [ ] [ ] 4.5.2 Memungkinkan untuk
4.5.3 Kondensasi
• Tidak terjadi kondensasi di ruangan yang mempengaruhi produk atau material pengemasan • Kondensasi lainnya [X] [ ] Terjadi kondensasi di ruang anteroom 4.6 Penerangan 4.6.1 Penerangan ruang pengolahan dan ruang inspeksi memadai
√ [ ]
4.6.2 Lampu menggunakan
pelindung dan aman √ [ ] [ ]
4.7 Fasilitas Pencucian Tangan dan Disinfeksi 4.7.1 Semua pintu masuk ke area
pengolahan dilengkapi dengan bak cuci kaki dengan ukuran yang sesuai
KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
B, 12
√ [ ]
4.7.2 Bak cuci kaki menggunakan
air bersih dan desinfektan idem √ [ ] 4.7.3 Semua pintu masuk ke ruang
pengolahan dilengkapi dengan fasilitas cuci tangan dan desinfeksi yang cukup
idem √ [ ] [ ] 4.7.4 Kran air tidak dioperasikan
dengan tangan idem √ [ ]
4.7.5 Menggunakan sabun dan
desinfektan yang disetujui idem √ [ ] 4.7.6 Fasilitas cuci tangan
dilengkapi dengan pengering sekali pakai
idem √ [ ]
5 Perlengkapan dan Peralatan 5.1 Terbuat dari bahan tahan
karat, kedap air, dengan permukaan yang halus
KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
B, 6
√ [ ] [ ] 5.2 Terbuat dari bahan yang
mudah dibersihkan dan didesinfeksi
idem √ [ ] [ ] 5.3 Selalu terjaga dalam kondisi
yang bersih idem √ [ ]
5.4 Binatang pengganggu secara sistematis dicegah agar tidak bisa masuk
KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
B, 11
√ [ ] [ ]
5.5 Fasilitas dan peralatan dibersihkan minimal satu kali dalah satu hari
KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
B, 8
√ [ ] [ ]
5.6 Mempunyai tempat
pencucian alat yang terpisah KEP.01/MEN/ 2007, BAB V, B, 1.b [X] [ ] Pencucian masih dilakukan di ruang proses 5.7 Tempat pencucian
mempunyai pintu masuk dan
keluar yang terpisah idem [X] [ ]
Pencucian masih dilakukan di ruang proses 5.8 Mempunyai saluran
pembuangan air yang baik KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
B, 9
5.9 Peralatan diberi tanda untuk setiap area kerja yang
berbeda KEP.01/MEN/ 2007, BAB V, B, 7 [X] Peralatan masih ada yang tidak diberi tanda untuk setiap area kerja yang berbeda 6 Ruang Pendinginan, Es dan Gudang Beku *)
6.1 Lantai
6.1.1 Lantai kedap air dan terbuat dari bahan yang mudah dicuci dan didesinfeksi
KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
B, 3
√ [ ] [ ] [ ] 6.1.2 Kemiringan lantai sesuai idem √ [ ] [ ]
6.2 Dinding
6.2.1 Permukaannya halus, mudah
dibersihkan dan didesinfeksi idem √ [ ] [ ] 6.2.2 Permukaannya tahan lama
dan kedap idem √ [ ] [ ]
6.3 Langit-langit
6.3.1 Bebas dari retak dan celah idem √ [ ] [ ] 6.3.2 Permukaannya halus, mudah
dicuci dan berwarna terang untuk menjamin
kebersihannya
idem √ [ ] [ ] 6.3.3 Dirancang untuk mencegah
akumulasi kotoran, mengurangi kondensasi dan pertumbuhan jamur dan pengelupasan
idem √ [ ]
7 Tempat untuk Ikan Segar *) 7.1 Ikan terlindungi dari
kontaminasi KEP.01/MEN/ 2007,BAB V, C, 1.d √ [ ] [ ] 7.2 Mampu mempertahankan
ikan dalam kondisi higiene
KEP.01/MEN/ 2007,BAB V,
C, 1.a
√ [ ] [ ] 7.3 Air dapat mudah mengalir
keluar KEP.01/MEN/ 2007,BAB V, C, 1.d √ [ ] 8 Fasilitas Pendinginan *) 8.1 Kapasitas pendinginan
memadai untuk menjamin suhu produk pada suhu es meleleh (melting ice)
KEP.01/MEN/ 2007,BAB V,
C, 2.a.1
√ [ ] [ ]
8.2 Bahan baku disimpan secara benar dan diberi es
KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
D, 3
√ [ ]
8.3 Wadah dan peralatan mudah
dicuci idem √ [ ]
8.4 Dilengkapi dengan alat pencatat suhu (untuk unit refrigerasi) KEP.01/MEN/ 2007, BAB V, C, 2.d √ [ ] 9 Fasilitas Pembekuan *) 9.1 Kapasitas alat pembeku dan
gudang beku memadai
KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
C, 2.a
√ [ ]
dengan suhu minimal -18oC 9.3 Dilengkapi dengan alat
pencatat suhu yang mudah dibaca KEP.01/MEN/ 2007, BAB V, C, 2.d √ [ ] 9.4 Penyimpanan produk menggunakan pallet untuk mencegah kontaminasi
KEP.01/MEN/ 2007, BAB
VIII, 2.7.d
√ [ ] [ ] 9.5 Penyimpanan produk dengan
metoda FIFO idem [ ] [ ]
9.6 Sensor suhu pada alat pencatat suhu tidak diletakkan di lokasi/area yang mempunyai suhu paling tinggi
KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
C, 2.d
√ [ ] [ ]
9.7 Dilengkapi tirai udara pada pintu masuk anteroom dan gudang beku KEP.01/MEN/ 2007, BAB V, B, 3 √ [ ] 9.8 Mempunyai fasilitas anteroom idem √ [ ]
10 Fasilitas untuk Ikan Hidup *) 10.1 Sediakan agar tingkat
ketahanan hidupnya baik [ ] [ ]
10.2 Tersedia air dengan kualitas yang sesuai dengan jumlah yang cukup
[ ] [ ] 11 Fasilitas Pengalengan *)
11.1 Menggunakan alat retort yang diizinkan dan telah dikalibrasi
KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
C, 5.a, 2
[ ] 11.2 Tersedia bukti proses
pemanasan idem
12 Fasilitas Pengasapan *)
12.1 Ruang pengasapan terpisah KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
C, 5.c, 6.a
[ ] [ ]
12.2 Ventilasi cukup idem [ ] [ ]
13 Fasilitas Penggaraman *) 13.1 Tempat penggaraman
terpisah dengan ruang proses lainnya
KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
C, 5.c, 7.a
[ ] 13.2 Sisa garam tidak
mengganggu drainase KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
C, 5.c, 7.b
[ ] [ ] 14 Pengawasan Binatang Pengerat (Pest Control)
14.1 Tersedia dengan jumlah yang cukup fasilitas pencegah binatang pengerat
KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
B, 11
√ [ ] [ ]
14.2 Tersedia prosedur dan frekuensi pest control serta bahan kimia yang disetujui
KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
B, 10
√ [ ]
14.3 Tersedia peta penempatan perangkap dan umpan (verifikasi harus dilakukan)
KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
B, 11
√ [ ]
14.4 Tersedia prosedur
pengganggu yang mati 14.5 Tersedia prosedur program
pembersihan setelah fumigasi
idem √ [ ]
14.6 Pemberian nomor dan penempatan penangkapan lalat
idem √ [ ]
14.7 Pembasmi tikus, pembasmi serangga, disinfektan dan racun lainnya tersimpan dalam lemari yang dapat dikunci KEP.01/MEN/ 2007, BAB V, B, 10 √ [ ] [ ] 14.8 Tidak terdapat barang/benda/tempat yang menarik kehadiran hewan pengerat/serangga
√ [ ]
14.9 Upaya pengawasan
pencegahan dan pembasmian √ [ ]
15 Pasokan Air (Potable Water) 15.1 Tersedia air dengan kualitas
air minum
Permenkes
907-2001 √ [ ]
15.2 Pasokan dan tekanan air
cukup √ [ ]
15.3 Penandaan yang jelas antar pipa-pipa air minum dan bukan air minum
√ [ ]
15.4 Mempunyai peta distribusi air dengan outlet dan kran yang diberi nomor seri
√ [ ]
16 Pembuatan dan Penggunaan Es *) 16.1 Es dibuat dari air bermutu air
minum SNI 01-4872 √ [ ]
16.2 Es disimpan dalam
tempat/wadah yang didisain khusus untuk simpan es
√ [ ]
16.3 Tempat penyimpanan es
bersih dan dipelihara baik √ [ ]
17 Ruang Ganti, Kamar Mandi dan Toilet 17.1 Tersedia ruang ganti dengan
jumlah yang cukup
KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
C, 5.b.3
√ [ ] [ ] 17.2 Dinding dan lantai ruang
ganti halus, kedap air dan mudah dibersihkan
idem √ [ ] [ ] 17.3 Tersedia tempat cuci tangan
dengan jumlah yang cukup dan dilengkapi dengan sabun dan desinfektan dan
pengering sekali pakai
idem √ [ ]
17.4 Tersedia toilet dengan jumlah yang cukup dan dilengkapi dengan sabun dan desinfektan dan pengering sekali pakai
idem √ [ ]
17.5 Pintu toilet tidak berhubungan langsung
KEP.01/MEN/
dengan ruang penanganan dan pengolahan ikan
C, 5.b.1, b 17.6 Toilet dilengkapi dengan
sistem menyiram air (water flushing system) dan masih berfungsi
KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
C, 5.b.3
√ [ ]
17.7 Kran pada tempat cuci tangan tidak dioperasikan dengan tangan
idem √ [ ]
17.8 Tersedia sarana bak cuci tangan dan penyuci hama
KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
B, 12
√ [ ]
17.9 Tersedia loker untuk
menyimpan barang karyawan
KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
B, 3
√ [ ] [ ] 17.10 Barang karyawan tidak
disimpan di area tempat penanganan pangan
idem √ [ ] [ ]
18 Kebersihan Karyawan 18.1 Semua karyawan
mengenakan pakaian yang sesuai dan bersih (jumlah pakaian seragam per karyawan dan frekuensi ganti pakaian di cek)
KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
B, 15
√ [ ]
18.2 Karyawan mencuci dan mensucihamakan tangan sebelum mulai bekerja atau setiap waktu yang ditentukan
KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
B, 13
√ [ ]
18.3 Setiap karyawan mendapat pengecekan kesehatan dan dilakukan secara berkala (cek record dan verifikasi)
KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
B, 14
√ [ ]
18.4 Terdapat tanda-tanda yang jelas untuk pelarangan merokok, makan, meludah dan lainnya di ruang pengolahan dan tempat penyimpanan
KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
B, 13
√ [ ]
18.5 Pakaian kerja karyawan dicuci oleh perusahaan
KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
B, 15
√ [ ]
18.6 Ada karyawan yang dapat mengkontaminasi produk ketika menangani ikan
KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
B, 13
√ [ ]
18.7 Karyawan menggunakan tutup kepala yang dapat menutupi rambut secara keseluruhan
KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
B, 15
√ [ ]
18.8 Luka ditutup dengan perban yang tahan air
KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
B, 13
√ [ ] [ ]
18.9 Tersedia sarana pertolongan pertama KEP.01/MEN/ 2007, BAB V, B, 14 √ [ ] 19 Penanganan Limbah
terpisah 2007, BAB V, B, 9 19.2 Tempat limbah tahan karat
dan dilengkapi dengan tutup idem √ [ ] 19.3 Tempat limbah dibersihkan
dengan benar idem √ [ ] [ ]
19.4 Limbah dipindahkan
minimal sekali dalam sehari Idem √ [ ] [ ] 19.5 Wadah dan tempat
penyimpanan limbah segera dibersihkan setelah digunakan
idem √ [ ] [ ] 19.6 Tempat penyimpanan limbah
dapat mengkontaminasi idem √ [ ] [ ]
20 Pengemasan dan Pelabelan 20.1 Pengemasan dilakukan pada
kondisi higienis untuk menghindarkan kontaminasi
KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
D.1
√ [ ]
20.2 Bahan pengemas yang kontak dengan produk tidak boleh memperburuk karakteristik secara organoleptik produk KEP.01/MEN/ 2007, BAB V, D.2.a √ [ ]
20.3 Bahan pengemas yang kontak dengan produk tidak menularkan bahan berbahaya
KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
D.2.b
√ [ ]
20.4 Bahan pengemas yang tidak digunakan disimpan di tempat yang jauh dari area pengolahan dan terlindung dari debu dan kontaminasi
KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
D.4
√ [ ]
20.5 Kemasan ikan dan produk serta dokumen-dokumen yang menunjukkan nomor persetujuan (approval number) yang diberikan oleh competent authorithy diikuti oleh ringkasan atau deskripsi produk, jenis produk, tahun, bulan dan tanggal produksi
KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
D.5
√ [ ]
20.6 Kemasan menunjukkan dalam kalimat jelas “Produk dari Indonesia”
KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
D.5.a
√ 21 Proses Penanganan dan Pengolahan (GMP) 21.1 Tempat / Wadah
21.1.1 Ikan terlindungi dari
kontaminasi KEP.01/MEN/
2007, BAB V, C.14
√ [ ] [ ] 21.1.2 Mampu mempertahankan
ikan dalam kondisi yang higiene
idem √ [ ] [ ] 21.1.3 Air dapat mudah mengalir
keluar
KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
C.1.d
√ [ ]
21.1.4 Tempat / wadah berisi
sebelum dan sesudah pencucian
21.1.5 Setelah pencucian wadah berisi produk dititiriskan 5 menit sebelum digunakan
idem √ [ ] [ ] 21.2 Produk Segar / Bahan Baku
21.2.1 Temperatur air ≤ 3oC
(melting ice) √ [ ] [ ]
21.2.2 Peralatan yang digunakan dalam keadaan bersih
KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
C.1.d
√ [ ] [ ] 21.2.2 Waktu pencucian tidak lebih
dari 3 menit √ [ ] [ ]
21.2..3 Produk yang tidak segera diproses, diberi es atau dimasukkan ke dalam pendingin KEP.01/MEN/ 2007, BAB V, C.1.d √ [ ] [ ] 21.2.4 Dilakukan peng-es-an
kembali pada produk yag sudah di-es secara teratur
idem √ [ ] [ ] 21.2.5 Produk yang sudah di-es
dikemas atau dimasukkan ke pendingin
idem √ [ ] [ ] 21.2.6 Pembuangan isi perut dan
kepala dilakukan dengan higienis
KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
C.1.b
√ [ ] [ ] 21.2.7 Setelah pembuangan isi perut
dan kepala segera dilakukan pencucian dengan air yang dipersyaratkan
KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
C.1.c
√ [ ] [ ] 21.2.8 Pembuatan filet dan
pemotongan dilakukan di tempat berbeda dengan pembuangan isi perut dan kepala
KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
C.1.b
√ [ ] [ ]
21.2.9 Proses pemfiletan dan pemotongan dapat mecegah
kontaminasi pada filet √ [ ] [ ]
21.2.10 Tidak ada penundaan dalam proses pembuatan filet atau steak
idem √ [ ] [ ] 21.2.11 Filet dan steak segera
dibekukan idem √ [ ] [ ]
21.2.12 Jeroan dan bagian lain yang tak dibutuhkan cepat dipisahkan dari produk
KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
C.1.c
√ [ ] [ ]
21.3 Penyimpanan Produk Hasil Perikanan Beku *) 21.3.1 Suhu tercatat pada alat
pencatat KEP.01/MEN/
2007, BAB V, C.2.d
√ [ ] [ ] 21.3.2 Catatan tersimpan selama
produk tersebut ada idem √ [ ] [ ] 21.4 Pelelehan Produk *)
higienis 2007, BAB V, C.3.a 21.4.2 Terdapat risiko kontaminasi
selama pelelehan idem [ ] [ ]
21.4.3 Air lelehan mengalir dengan
baik idem [ ] [ ]
21.4.4 Suhu dari produk beku sesuai idem [ ] [ ] 21.4.5 Produk yang dilelehkan
untuk tujuan dijual diberi label dengan baik
idem [ ]
21.5 Perlakuan Lainnya *) 21.5.1 Pengendalian bakteri dengan
perlakuan yang sesuai (untuk ikan rebus atau kekerangan)
KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
C.4.c
[ ] 21.5.2 Pencatatan suhu akurat,
disimpan dan disahkan idem [ ]
21.5.3 Pengendalian parameter
bahaya (PH, Aw, …) idem [ ]
21.5.4 Pencatatan yang tersedia
minimal validitas produk idem [ ]
21.6 Produk Kaleng *) 21.6.1 Parameter retorting
divalidasi dan diawasi
KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
C.5.a.2
[ ] 21.6.2 Kaleng dan pouch diawasi
keadaannya
KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
C.5.c
[ ] 21.6.3 Uji inkubasi 37 oC – 35 oC KEP.01/MEN/
2007, BAB V, C.5.a.4
[ ] 21.6.4 Verifikasi uji mikrobiologi
secara rutin
KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
C.5.a.5
[ ] 21.6.5 Verifikasi terhadap lipatan
kaleng
KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
C.5.b
[ ] 21.6.6 Keutuhan kaleng atau pouch
diawasi KEP.01/MEN/ 2007, BAB V, C.5.c [ ] 21.7 Penggaraman Ikan *)
21.7.1 Mutu garam diawasi dan
disimpan dengan baik KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
C.7.b
[ ] 21.7.2 Garam tidak digunakan
kembali dan hanya
digunakan sekali pakai idem [ ] [ ]
21.7.3 Wadah penggaraman dicuci dan didisinfeksi sebelum dan sesudah digunakan KEP.01/MEN/ 2007, BAB V, C.7.d [ ] [ ] 21.8 Ikan Asap *)
21.8.1 Bahan / material pengasapan disimpan dengan baik dan terpisah dari bahan baku
KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
C.6.b
[ ] 21.8.2 Tidak menghasilkan asap
yang beracun atau berbahaya
KEP.01/MEN/
C.6.c 21.8.3 Tidak menggunakan kayu
yang telah dicat / dilem idem [ ]
21.8.4 Ikan asap segera didinginkan sebelum dikemas
KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
C.6.d
[ ] 21.9 Ikan dan Kekerangan Rebus *)
21.9.1 Perebusan dilanjutkan dengan pendinginan hingga mencapai suhu titik leleh es
KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
C.8.a
[ ] [ ] 21.9.2 Air yang digunakan untuk
pendinginan adalah air layak minum atau CSW
idem [ ]
21.9.3 Proses pengupasan dilakukan secara higienis
KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
C.8.b
[ ] [ ] 21.9.4 Gunakan metode pembekuan
cepat untuk membekukan produk yang telah direbus
KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
C.8.a
[ ] [ ] 21.9.5 Perebusan dilakukan dengan
baik di ruangan yang bersih
KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
C.8
[ ] [ ] 21.9.6 Hail uji mikrobiologi
diverifikasi secara regular
KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
C.8.c
[ ] 21.10 Ikan Lumat (Minced Fish) *)
21.10.1 Bebas dari benda asing (tulang, duri, kulit, dll)
KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
C.9.a
[ ] 21.10.2 Ikan yang telah disiangi
dicuci bersih idem [ ] [ ]
21.10.3 Setelah difilet, ikan segera diproses lebih lanjut
KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
C.9.c
[ ] 21.10.4 Mesin penghancur daging
ikan (meatbone separator) dicuci minimal setiap 2 jam
KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
C.9.b
[ ] [ ] 21.10.5 Daging lumat (minced fish)
segera dibekukan atau diproses lebih lanjut
KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
C.9.c
[ ] 21.11 Hal yang Berhubungan dengan Parasit
21.11.1 Ikan diperiksa secara visual untuk mengetahui ada tidaknya parasit
KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
C.10.a
√ [ ] [ ] 21.11.2 Ikan atau bagian yang
terinfeksi berat sudah dipisahkan dari rantai distribusi
idem √ [ ] [ ] 21.11.3 Pengawasan terhadap parasit
harus mengacu kepada peraturan 93/140/EEC
idem √ [ ] [ ] 21.11.4 Ikan yang akan dikonsumsi
mentah dan pengasapan dingin sudah diberikan perlakuan pembekuan (T<-20oC minimal 24 jam) KEP.01/MEN/ 2007, BAB V, C.10.b √ [ ] [ ]
cara pembekuan yang diterapkan
21.11.6 Ada pernyataan tentang identifikasi produk beku yang mengandung parasit dari mana parasit tersebut berasal
idem √ [ ] [ ]
21.12 Prosedur dan Monitoring 21.12.1 Program GMP menetapkan waktu dan temperatur pada masing-masing tahapan
KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
C.10.b
√ [ ]
21.12.2 Waktu dan temperatur pada
setiap tahapan dimonitor idem √ [ ]
21.12.3 Waktu dan temperatur mampu menjamin keamanan produk
idem √ [ ]
21.13 Implementasi HACCP 21.13.1 Modifikasi
21.13.1.1 Dokumen HACCP
dimutakhirkan dan divalidasi
KEP.01/MEN/ 2007, BAB V, E.1 √ [ ] [ ] 21.13.1.2 Modifikasi telah dikomunikasikan atau disetujui KEP.01/MEN/ 2007, BAB V, E.2 √ [ ] [ ] 21.13.1.3 Modifikasi parameter kritis
telah disetujui
KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
E.1
√ [ ]
21.13.1.4 Telah ada pelatihan untuk teknisi KEP.01/MEN/ 2007, BAB V, E.1 √ [ ] 21.13.2 Catatan / Rekaman
21.13.2.1 Catatan telah dimutakhirkan KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
E.2
√ [ ] [ ] 21.13.2.2 Catatan dapat dipercaya idem √ [ ] [ ] [ ]
21.13.2.3 Dokumen tidak dipalsukan idem √ [ ]
21.13.2.4 Catatan tersedia idem √ [ ]
21.13.3 Rencana Manajemen
21.13.3.1 Tindakan pencegahan diikuti idem √ [ ] [ ] 21.13.3.2 Prosedur monitoring diikuti KEP.01/MEN/
2007, BAB V, E.2
√ [ ]
21.13.3.3 Tindakan perbaikan
dilakukan atau diikuti idem √ [ ]
21.13.4 Verifikasi Internal 21.13.4.1 Verifikasi monitoring GMP,
SSOP, CCP dilakukan seperti yang direncanakan
KEP.01/MEN/ 2007, BAB V,
E.2
√ [ ]
21.13.4.2 Audit internal dilakukan
seperti yang direncanakan idem √ [ ]
21.13.4.3 Kaji ulang dilakukan seperti
yang direncanakan idem √ [ ]
HASIL PENILAIAN
1. KETIDAKSESUAIAN (NON CONFORMANCE)
a. Minor 4 (empat)
b. Mayor 4 (empat)
c. Serius 0 (nol)
d. Kritis 0 (nol)
2. TINGKAT (GRADE) NILAI 1. A (Baik Sekali)
2. B (Baik) 3. C (Cukup) 4. D (Gagal)
Keterangan:
1.
Grade
A
adalah tingkat sertifikat paling tinggi yang menyatakan hasil
penilaian terhadap fisik, SSOP, GMP, HACCP/PMMT tidak terdapat kriteria
serius dan kritis serta minor maksimal 6 penyimpangan dan mayor maksimal 5
penyimpangan. Dengan
grade
A, UPI dapat melakukan ekspor ke Negara
yang mempunyai persyaratan tertentu termasuk Uni Eropa.
2.
Grade
B
adalah tingkat sertifikat menengah yang menyatakan hasil penilaian
terhadap fisik, SSOP, GMP, HACCP/PMMT terdapat kriteria serius maksimal
2 penyimpangan. Dengan
grade
B, UPI dapat melakukan ekspor ke negara
mana saja, kecuali negara yang mempersyaratkan
grade
A.
3.
Grade
C
adalah tingkat sertifikat paling rendah yang menyatakan hasil
penilaian terhadap fisik, SSOP, GMP, HACCP/PMMT terdapat kriteria serius
> 2 tetapi maksimal 4 dengan catatan total mayor+serius tidak lebih dari 10.
Dengan
grade
C, UPI dapat ekspor ke negara mana saja kecuali negara yang
mempersyaratkan
grade
A dan B.
4.
Grade
D
adalah hasil penilaian yang dinyatakan gagal dan tidak diberi
sertifikat.
Penentuan nilai (rating) unit pengolahan berdasarkan jumlah penyimpangan Tingkat (rating) Frekuensi kunjungan
surveilan Jumlah Penyimpangan MN (minor) MY (mayor) SR (serius) KT (kritis)
A (baik sekali) 1 kali dalam 6 bulan 0 – 6 0 – 5 0 0
B (baik) 1 kali dalam 3 bulan ≥ 7 6 - 10 1 – 2 0
C (kurang) 1 kali dalam 1 bulan NA ≥ 11 3 – 4 0
D (tidak lulus) 1 kali dalam 1 minggu NA NA ≥ 5 1
Sumber: DKP (2007) Keterangan:
Lampiran 3. Prosedur pengolahan yang baik (Good Manufacturing Practices atau GMP) produk tuna loin beku
NO. TAHAPAN REFERENSI PROSEDUR APA YANG
DIMONITOR
TINDAKAN
KOREKSI PENCATATAN
1. Penerimaan bahan baku (raw material receiving) •SNI 01-2362-1991 •SNI 01-4486-1998 •Kep. 21/Men/2004
• Bahan baku berasal dari perairan yang tidak tercemar untuk mencegah ikan dari kontaminasi bakteri dan kandungan logam berat
• Pembongkaran ikan harus dilakukan dengan cepat dan hati-hati untuk mencegah kenaikan suhu ikan,
kerusakan fisik, dan kontaminasi bakteri
• Bahan baku yang diterima harus dalam kondisi utuh dan suhu ikan dijaga ≤ 3oC, pengecekan suhu ikan menggunakan termometer untuk mencegah kenaikan histamin
• Ikan tidak boleh diletakkan di lantai untuk mencegah kontaminasi dan kerusakan
• Sortasi dilakukan untuk setiap ikan untuk memeriksa kesegaran ikan
• Kesegaran dilihat dari penampakan, warna, bau, dan tekstur, diperiksa oleh checker yang berpengalaman
• Histamin selalu diperiksa dari setiap
supplier
• Logam berat (Hg, Pb, Cd) selalu diperiksa dari setiap supplier
•Logam berat (Hg, Pb, Cd) •Histamin •Temperatur •Reject •Penambahan es • Form 2. Record of Internal Laboratory Analysis
• Forrm 2a. Record of External Laboratory Analysis • Form 1. Record of Receiving Raw Materials 2. Pendinginan dengan es curai (chilling with slush ice)
• SNI 01-4872-1998
• Penyimpanan dilakukan untuk
mempertahankan suhu ikan tetap ≤ 3 oC sebelum proses
•Temperatur
•Histamin
•Penambahan es • Form 4. Record of Process
•Kep.
01/MEN/2007 bab V point C.1.a
• Ikan segar dimasukkan ke dalam bak yang berisi air dan es untuk mencegah kenaikan suhu
• Form 5. Record of Chilling with Flake Ice
3. Pencucian (washing) •SNI 01-4104.3-2006
• Ikan dicuci dengan hati-hati
menggunakan air bersih dingin secara cepat, cermat dan saniter untuk mempertahankan suhu ikan tetap ≤ 3 oC
• Pencucian dilakukan untuk
menghilangkan sisa darah dan kotoran yang masih menempel pada kulit ikan
•Temperatur •Penambahan es • Form 4. Record of Process Temperature 4. Pembuangan kepala (deheading) •Kep. 01/MEN/2007 bab V point C.1.b, c •SNI 01-2693-1992
•Pembuangan kepala dilakukan secara manual menggunakan pisau stainless steel yang bersih dan hati-hati
•Kepala dibuang segera mungkin dari atas meja dan dibawa ke tempat penampungan
•Suhu produk dijaga ≤ 3 oC untuk mencegah peningkatan histamin
•Pemotongan kepala dilakukan dengan cepat untuk mencegah kenaikan suhu
•Temperatur •Histamin •Menjaga suhu ruang tetap rendah •Mempercepat proses • Form 4. Record of Process Temperature 5. Pembentukan loin (loining) •SNI 01-4104.3-2006
•Pembentukan loin dilakukan secara manual menggunakan pisau stainless steel yang bersih dan hati-hati
•Ikan dipotong menjadi 4 bagian yang sama panjang yang terdiri atas satu pasang masing-masing bagian perut dan punggung •Temperatur •Histamine •Menjaga suhu ruang tetap rendah •Mempercepat proses • Form 4. Record of Process Temperature
6. Pengulitan (skinning) • SNI 01-4104.3-2006
•Pengulitan dilakukan secara manual menggunakan pisau stainles steel yang bersih dan hati-hati
•Kulit yang dibuang harus segera dibersihkan dari atas meja dan dibawa ke tempat penampungan •Temperatur • Kulit •Menjaga suhu ruang tetap rendah •Mempercepat proses • Dibuang • Form 4. Record of Process Temperature
•Pengulitan dilakukan secara cepat dan dijaga kebersihannya untuk mencegah kontaminasi
7. Pengikisan I (trimming I)
•SNI 01-4104.3-2006
• Pengikisan dilakukan secara manual menggunakan pisau stainless steel yang bersih dan hati-hati untuk membuang tulang, daging merah, dan daging perut (toro)
• Pengikisan dilakukan secara cepat
•Temperatur • Tulang, daging gelap •Menjaga suhu ruang tetap rendah •Mempercepat proses • Pengikisan ulang • Form 4. Record of Process Temperature
8. Penentuan mutu dan penimbangan I (grading and weighing I)
• SNI 01-4104.3-2006
•Setiap bagian loin diperiksa mutunya sesuai dengan warna daging, penampakan, dan tekstur
•Tuna yang sudah dalam bentuk loin
kemudian dipilih mana yang untuk produk loin atau untuk produk saku •Produk ditimbang dengan hati-hati dan
menggunakan timbangan yang telah dikalibrasi
•Penimbangan dilakukan dengan cepat untuk mencegah peningkatan suhu
•Salah timbang •Salah sortir • Kalibrasi timbangan • Cek ulang • Form 10. Record of Weighing • Form 12. Record of Internal Calibration 9. Pemotongan menjadi
loin, steak, saku, cube
dan pengikisan II (cutting to loin, steak,
saku, cube and trimming II)
• Tuna yang sudah dalam bentuk loin
kemudian dipilih mana yang akan diproses menjadi produk loin atau saku
• Potongan ekor digunakan sebagai produk steak
• Pemotongan dilakukan dengan cepat untuk mencegah kenaikan suhu
•Temperatur •Histamine • Penambahan es • Menjaga suhu ruang tetap rendah • Mempercepat proses • Form 4. Record of Process Temperature 10. Pengukuran, pengkodean, dan penimbangan II (sizing, coding, • SNI 01-2710-1992
• Pengukuran dilakukan sesuai dengan spesifikasi produk yang diinginkan pelanggan (buyer) •Salah kode •Salah timbang • Cek ulang • Kalibrasi timbangan • Form 10. Record of Weighing • Form 12. Record of
weighing II) • Produk kemudian disortir satu per satu sesuai dengan size, berat, dan mutu menurut spesifikasi pelanggan (buyer)
•Produk ditimbang dengan hati-hati dan menggunakan timbangan yang telah dikalibrasi
•Penimbangan dilakukan dengan cepat untuk mencegah peningkatan suhu
Internal Calibration 11. Pembungkusan (wrapping) II • SNI 01-4858-1998
• Pembungkusan dilakukan dengan cepat untuk mencegah kenaikan suhu
• Semua permukaan harus tertutup dengan plastik untuk melindungi produk dari kontaminasi
• Setiap kantong plastik berisi satu loin
•Temperatur • Penambahan es • Menjaga suhu ruang tetap rendah • Mempercepat proses • Form 4. Record of Process Temperature 12. Pemvakuman • SNI 01-4485.2-1998
•Kantong plastik berisi loin direkatkan menggunakan mesin perekat vakum
•Pemvakuman bertujuan untuk
menghindari terjadinya dehidrasi produk pada saat proses pembekuan
•Pemvakuman dilakukan dengan hati-hati untuk mencegah kontaminasi silang
•Tidak vakum • Vakum ulang
13. Pembekuan (freezing) • SNI 01-4487-1998
• Pembekuan dilakukan menggunakan ABF dengan suhu operasi tidak kurang dari -35oC dan tidak lebih dari 9 jam
•Pembekuan bertujuan untuk
mempertahankan suhu pusat produk
≤-18 oC
• Temperatur •Proses pembekuan produk tidak lebih dari 9 jam
•Pengecekan setting suhu di ruang ABF secara berkala •Form 6. Record of Chilling Room, Cold Storage and Air Blast Freezer Temperature
14. Pengecekan (checking)
• Satu per satu loin diperiksa untuk melihat ada tidaknya kotoran yang masih menempel dan mengecek kondisi plastik
• Plastik bocor • Kotoran •Penggantian plastik •Cek ulang •Form 11. Record of Final Checking
15. Penimbangan/ pengepakan/ pelabelan (weighing/ packing/labelling) •SNI 01-4485.2-1998 •SNI 01-4104.3-2006 •Kep. 01/Men/2007 bab V point D1, 2b
•Tiap kantong ditimbang menurut spesifikasi ukuran dan berat (jumlah per kantong) yang ditentukan oleh
pelanggan
•Pengemasan menggunakan plastik vakum yang diberi label nutrition fact •Pengepakan menggunakan master
carton yang diberi label berisi nama perusahaan, spesifikasi produk, asal negara, nomor approval, ukuran, berat, tanggal produksi, dan tanggal
kadaluwarsa
•Setiap loin yang dikemas dalam master carton diberi lapisan busa tipis untuk melindungi produk dari benturan selama perjalanan menuju negara tujuan
•Pengemasan dilakukan dengan cepat untuk menghindarkan produk dari kontaminasi dan kerusakan fisik
•Salah timbang •Salah label •Kalibrasi timbangan •Cek ulang •Form 11. Record of Final Checking • Form 12. Record of Internal Calibration 16. Penyimpanan (storaging) •Kep. 01/Men/2007 bab V point C2.d
•Annex III chapter VII point 2
•Produk beku di dalam master carton
disimpan dalam cold storage dengan suhu -25oC ± 1oC untuk menjaga suhu
pusat produk -18 oC
•Penyimpanan master carton di cold storage harus dilakukan dengan rapi, antara produk yang satu dengan yang lain jaraknya diatur sedemikian rupa agar sirkulasi udara di cold storage
berjalan dengan baik
•Menerapkan sistem FIFO (First In First Out) atau produk yang pertama kali dimasukkan ke dalam cold storage harus dikeluarkan pertama juga
•Temperatur •FIFO •Pengecekan setting suhu cold storage secara berkala •Form 6. Record of Chilling Room, Cold Storage and Air Blast Freezer Temperature
17. Pemuatan (stuffing) • Pada saat memuat produk beku, suhu kontainer harus
-18 oC terlebih dahulu
•Seluruh master carton disusun di dalam kontainer dengan rapi serta
memperhatikan sirkulasi udara di dalam kontainer.
•Pemuatan ke dalam kontainer harus dilakukan secepat mungkin untuk menghindari terjadinya peningkatan suhu yang dapat menyebabkan kerusakan produk.
•Temperatur • Mempercepat proses
•Form 13. Record of Stuffing
Lampiran 4. Prosedur pelaksanaan standar sanitasi (Sanitation Standard Operating Procedures atau SSOP)
NO. ASPEK SSOP REFERENSI
PERENCANAAN MONITORING TINDAKAN KOREKSI PENCATATAN (DOKUMEN) AKTIVITAS MONITORING PROSEDUR
1. Air (water) • SNI 01-4487-1998
• Seafood Hygiene chapter V CD 83/1998 Art 2.
• Annex II chapter VIII point 1.a.b, 2, 3
•Filter
•Uji mikrobiologi (TPC, Salmonella,
Coliform, E.coli)
•Air yang digunakan untuk proses pengolahan berasal dari air PAM atau air bersih yang sesuai dengan persyaratan mutu air
•Air harus mendapat perlakuan filter dan ozon sebelum digunakan untuk mendapatkan air bersih
•Air diperiksa untuk analisa mikrobiologi setiap bulan di laboratorium internal dan 3 bulan sekali di laboratorium eksternal untuk menjamin mutu dan keamanannya
• Filter dibersihkan secara berkala • Form 2. Record of Laboratory Analysis Internal Water and Ice Test
2. Es (ice) • SNI 01-4487-1998 • SNI 01-3839-1995 • Seafood Hygiene chapter V CD 83/1998 Art 2. • Annex II chapter VIII point 4 • Alat pembuat es curai • Uji mikrobiologi (TPC, Salmonella, Coliform, E.coli)
• Es terbuat dari air bersih
• Es yang digunakan untuk pengolahan adalah jenis es balok dan es curai
• Pengecekan alat secara berkala • Form 2b. Record of Laboratory Analysis Internal Water and Ice Test • Form 2c. Record of
Laboratory Analysis external Water and Ice Test
3. Permukaan yang kontak dengan produk (food contact • US FDA CFR Title 21 part 110.40 Annex II chapter V • Kep. 01/MEN/2007 chapter V b.6 Seafood HACCP • Kebersihan peralatan (meja, keranjang, pan, box, talenan, pisau)
• Uji mikrobiologi (TPC, Salmonella,
• Peralatan produksi terbuat dari bahan
stainless steel, plastik, atau fiber
• Peralatan tersebut tidak mengeluarkan racun, tahan terhadap bahan pembersih dan pensuci hama, mudah untuk dibersihkan serta dijaga
• Jika peralatan kotor harus dibersihkan dan dicuci secara berkala sebelum •Form 8. Record of Daily Sanitation Control
surfaces) Alliance Course Table. Model SSOP Plan
Coliform, E.coli) kebersihannya
• Peralatan dibersihkan dan dicuci menggunakan sabun food grade dan air hangat
• Pencucian dilakukan sebelum proses, selama proses, selesai proses dan sebelum istirahat
• Produk, permukaan yang berhubungan dengan produk, dan bahan pengemas dilindungi terhadap kontaminasi yang mungkin terjadi dipergunakan kembali • Seafood HACCP Alliance Course • Annex II Chapter II point 1.a.b.f
• Sanitasi lantai dan dinding
• Lantai dan dinding dibersihkan menggunakan air bertekanan dan sikat
• Pencucian dilakukan sebelum proses, selama proses, selesai proses, dan sebelum istirahat
• Jika lantai dan dinding kotor harus dibersihkan secara berkala •Form 8. Record of Daily Sanitation Control • Seafood HACCP Alliance Course Chapter 4
• Sarung tangan dan peralatan lainnya
• Sebelum memasuki ruang pengolahan, karyawan atau tamu harus dalam kondisi bersih
• Karyawan wajib memakai pakaian yang bersih dan tertutup (sarung tangan, topi, masker, pakaian kerja, apron, sepatu boot)
• Sarung tangan dan pakaian kerja harus selalu bersih setiap waktu
• Karyawan dilarang memakai pakaian kerja keluar ruang pengolahan
• Sarung tangan dan perlengkapan lainnya harus dibersihkan ketika kontak dengan lantai
• Tangan karyawan, sarung tangan, dan pakaian luar karyawan, sarana pengolahan, peralatan yang
• Jika sarung tangan sobek maka harus segera diganti •Form 8. Record of Daily Sanitation Control
berhubungan langsung dengan limbah, lantai atau barang-barang yang tidak saniter tidak boleh bersentuhan sebelum dicuci dan disuci hamakan dengan baik
• Staff QC akan selalu memeriksa karyawan terlebih dahulu sebelum memasuki ruang pengolahan untuk meyakinkan kelengkapan dan kebersihan pakaian karyawan
• Seafood HACCP Alliance Course Chapter 4
• Pencucian tangan dan bak cuci kaki
• Diletakkan di depan, belakang, dan samping pintu masuk ruang pengolahan
• Menggunakan larutan kaporit 200 ppm pada bak cuci kaki
• Menggunakan sabun cair food grade
dan air hangat untuk cuci tangan serta disiapkan pengering sekali pakai
• Pengecekan konsentrasi kaporit yang digunakan •Form 8. Record of Daily Sanitation Control 4. Kontaminasi (contamination) • Seafood HACCP Alliance Course Chapter 3 •Air •Desain unit pengolahan •Kondensasi
•Tidak ada kontaminasi produk
•Air bersih dan air kotor harus dipisahkan untuk mencegah kontaminasi
•Desain unit pengolahan harus dapat mengurangi tingkat risiko kontaminasi produk, permukaan, dan bahan pengemas
•
aryawan jangan terlalu sering
membuka pintu cold storage atau ABF untuk menghindari terjadinya
•Jika ditemukan fasilitas unit pengolahan dalam kondisi rusak, dilakukan perbaikan secepat mungkin ketika tidak ada aktifitas produksi. •Pembersihan kondensasi •Form 8. Record of Daily Sanitation Control •Form 9. Record of Condensation Cleaning
kondensasi dilakukan secara berkala 5. Kontaminasi silang (cross contamination) • Seafood HACCP Alliance Course Chapter 3 •Air • Desain unit pengolahan • Pencucian peralatan dan pakaian karyawan
• Tidak ada kontaminasi produk
• Desain unit pengolahan harus dapat mengurangi tingkat risiko kontaminasi produk, permukaan, dan bahan pengemas
• Peralatan untuk fasilitas pencucian (cuci tangan, sabun food grade, tissue sekali pakai, bak cuci kaki) harus digunakan setelah keluar dari toilet untuk mencegah kontaminasi
• Tangan karyawan, sarung tangan, dan pakaian luar karyawan, sarana pengolahan, peralatan yang
berhubungan langsung dengan limbah, lantai atau barang-barang yang tidak saniter tidak boleh bersentuhan sebelum dicuci dan disuci hamakan dengan baik •Pencucian pakaian kerja karyawan dilakukan setiap hari di laundry yang telah disediakan •Form 8. Record of Daily Sanitation Control 6. Kebersihan personal (personal hygiene) •Annex II Chapter VIII point 1, 2 •Seafood HACCP Alliance Course Chapter 7
•FDA Key Sanitation Condition no.3
•Kesehatan karyawan
• Setiap karyawan baru harus mempunyai catatan kesehatan, tidak dalam kondisi sakit
• Pengecekan kondisi kesehatan karyawan dilakukan setiap 1 tahun sekali
• Pakaian kerja (sarung tangan, topi, masker, pakaian kerja, apron, sepatu boot) harus selalu bersih
• Setiap karyawan yang berdasarkan hasil pemerikasaan kesehatan atau pengamatan dinyatakan sakit, mengalami luka, seperti bisul, lecet
• Jika karyawan mengalami sakit maka tidak diperbolehkan bekerja • Pencucian pakaian kerja karyawan dilakukan setiap hari di laundry yang telah •Form 8. Record of Daily Sanitation Control
atau masalah lainnya yang mungkin mengkontaminasi produk, tidak diperkenankan mengikuti proses sampai kondisi sembuh
• Karyawan tidak boleh iri, makan, minum, merokok, dan memakai perhiasan (jam tangan, kalung, anting) di dalam ruang pengolahan
•Karyawan tidak diperkenankan untuk menggunakan pakaian kerja ke luar pabrik, selama istirahat serta saat pergi ke toilet
• Karyawan harus diberi pengarahan secara berkala mengenai kebersihan pribadi disediakan • Pemeriksaan pekerja oleh QC secara berkala 7. Limbah padat dan limbah cair (waste and waste water) •Kep. 01/MEN/2007 Chapter V B9, C1e, C1f •EU Reg.852/2004 Annex II Chapter II, Chapter IX
•Seafood Hygiene management
•Limbah cair
•Limbah padat
• Limbah cair yang akan dibuang harus mendapat perlakuan sesuai dengan spesifikasi mutu menurut Undang-undang Lingkungan Hidup
• Semua tempat pembuangan limbah dilengkapi dengan tutup untuk mencegah kontaminasi silang terhadap produk
• Pembuangan limbah padat dilakukan secara berkala dari area pengolahan untuk mencegah kontaminasi
• Tempat limbah padat dilengkapi dengan tutup •Form 8. Record of Daily Sanitation Control 8. Pengawasan serangga (pest control) •Kep. 01/MEN/2007 Chapter V •Annex II Chapter IX •Seafood HACCP Alliance Course Chapter 3 •Lubang •Serangga dan binatang lainnya
• Tidak ada serangga di sekitar area unit pengolahan
• Tidak ada lubang untuk mencegah serangga dari pintu masuk sampai area pengolahan
• Jika ada binatang diruang pengolahan, harus segera di bunuh atau
• Lubang ditutup • Pemasangan plastik curtain • Pemasangan insect killer lamp •Form 8. Record of Daily Sanitation Control
dimusnahkan 9. Bahan kimia (chemicals) •Kep. 01/MEN/2007 Chapter V •Annex II Chapter IX •Seafood HACCP Alliance Course Chapter 6
• Bahan kimia •Bahan kimia disimpan di ruangan khusus yang letaknya jauh dari ruang pengolahan dan diberi papan peringatan, tidak boleh orang sembarangan masuk
•Setiap bahan beracun atau kimia harus diberi tanda, label, dipergunakan, dan disimpan sedemikian rupa sehingga melindungi kontaminasi makanan atau bahan pengemas • Harus diberi tanda • Harus diberi label •Form 8. Record of Daily Sanitation Control 10. Penggunaan dan penyimpanan bahan pengemas (use and storage packaging materials) •Annex II Chapter X point 1, 2, 4 •Bahan pembungkus atau pengemas
• Bahan pembungkus atau pengemas harus dalam kondisi bersih dan tidak berasal dari sumber kontaminasi
• Bahan yang digunakan untuk membungkus atau mengemas harus mampu melindungi produk dan aman untuk makanan sehingga tidak mempengaruhi mutu produk
• Bahan pembungkus dan pengemas disimpan dengan baik dan terlindung dari risiko kontaminasi
• Ada sertifikat dari supplier • Jika ada bahan
pengemas yang kotor atau rusak, maka tidak boleh digunakan untuk mengemas produk •Form 8. Record of Daily Sanitation Control
Lampiran 5. Tabel analisis bahaya
ANALISIS BAHAYA
Tahap Proses Penyebab
Bahaya Bahaya Potensial
Kategori Bahaya
SSOP/GMP Mengandalikan
Bahaya
Apakah Bahaya Potensial
Signifikan Pernyataan Keputusan Tindakan Pencegahan FS WH EF SSOP GMP Peluang L/M/H Keparahan N/L, M/L, Auto Yes No Receiving Penyimpangan suhu BIOLOGI:
Pertumbuhan bakteri FS - - SSOP GMP L M/L - NO Dikontrol oleh GMP dan SSOP - Penanganan secara cepat - Selama proses, menjaga suhu pusat tuna 0 – 3 0C KIMIA:
Histamin FS WH - - - M Auto YES - Dapat dikontrol dengan melakukan penanganan yang baik - Pemeriksaan organoleptik, nilai min. = 7 - Pengecekan suhu ikan setiap penerimaan bahan baku - Pengujian histamin setiap bahan baku masuk
Penanganan buruk
FISIK :
Ikan rusak - WH - - GMP L N/L - NO Dikontrol oleh GMP - Menolak ikan rusak - Penanganan secara hati-hati BIOLOGI : Kontaminasi bakteri - Salmonella spp. - E. Coli - Vibrio cholerae FS WH - SSOP GMP L N/L - NO Dikontrol oleh GMP dan SSOP - Penanganan secara cepat Chilling with slush ice Penyimpangan suhu air BIOLOGI :
Pertumbuhan bakteri FS WH - SSOP GMP L N/L - NO Dikontrol oleh GMP dan SSOP - Menjaga suhu tuna 0-3 0C dan suhu air ≤ 0 0C - Menambahkan es jika suhu air meningkat KIMIA: Histamin FS WH - - - M Auto YES - Dikontrol dengan menjaga suhu air - Menjaga suhu air ≤ 3 0C - Menambahkan es jika suhu air meningkat Kontaminasi air BIOLOGI : Kontaminasi bakteri - Salmonella spp. - E. Coli - Vibrio cholerae FS WH - SSOP GMP L N/L - NO Dikontrol oleh GMP dan SSOP - Menguji mutu air Ikan terbentur FISIK : Ikan rusak - WH - - GMP L N/L - NO Dapat dikontrol oleh GMP -Penanganan secara hati-hati BIOLOGI :
Pertumbuhan bakteri FS WH - SSOP GMP L N/L - NO Dikontrol oleh GMP dan SSOP
-Penanganan secara hati-hati
Washing
Penyimpangan suhu air
BIOLOGI :
Pertumbuhan bakteri FS WH - SSOP GMP L N/L - NO Dikontrol oleh GMP dan SSOP - Menjaga suhu tuna 0-3 0C dan suhu air ≤ 0 0C - Menambahkan es jika suhu air meningkat Kontaminasi air BIOLOGI : Kontaminasi bakteri - Salmonella spp. - E. Coli - Vibrio cholerae FS WH - SSOP GMP L N/L - NO Dikontrol oleh GMP dan SSOP - Menguji mutu air Deheading Penyimpangan suhu BIOLOGI :
Pertumbuhan bakteri FS WH - SSOP GMP L N/L - NO Dikontrol oleh GMP dan SSOP - Penanganan secara cepat -- Selama proses, menjaga suhu pusat tuna 0 – 3 0C Kontaminasi alat dan pekerja BIOLOGI : Kontaminasi bakteri - Salmonella spp. - E. Coli - Vibrio cholerae FS WH - SSOP GMP L N/L - NO Dikontrol oleh GMP dan SSOP -Menjaga sanitasi dan higiene Loining Penyimpangan suhu BIOLOGI :
Pertumbuhan bakteri FS WH - SSOP GMP L N/L - NO Dikontrol oleh GMP dan SSOP - Penanganan secara cepat - Selama proses, menjaga suhu pusat tuna 0 – 3 0C Kontaminasi alat dan pekerja BIOLOGI : Kontaminasi bakteri - Salmonella spp. - E. Coli - Vibrio cholerae FS WH - SSOP GMP L N/L - NO Dikontrol oleh GMP dan SSOP -Menjaga sanitasi dan higiene
Kesalahan pekerja
FISIK :
Salah potong - - EF - GMP L N/L - NO Dikontrol oleh GMP - Pengecekan oleh QC - Pelatihan pekerja Skinning Penyimpangan suhu BIOLOGI :
Pertumbuhan bakteri FS WH - SSOP GMP L N/L - NO Dikontrol oleh GMP dan SSOP - Penanganan secara cepat - Selama proses, menjaga suhu pusat tuna 0 – 3 0C Kontaminasi alat dan pekerja BIOLOGI : Kontaminasi bakteri - Salmonella spp. - E. Coli - Vibrio cholerae FS WH - SSOP GMP L N/L - NO Dikontrol oleh GMP dan SSOP -Menjaga sanitasi dan higiene Trimming I Penyimpangan suhu BIOLOGI :
Pertumbuhan bakteri FS WH - SSOP GMP L N/L - NO Dikontrol oleh GMP dan SSOP - Penanganan secara cepat - Selama proses, menjaga suhu pusat tuna 0 – 3 0C Kontaminasi alat dan pekerja BIOLOGI : Kontaminasi bakteri - Salmonella spp. - E. Coli - Vibrio cholerae FS WH - SSOP GMP L N/L - NO Dikontrol oleh GMP dan SSOP -Menjaga sanitasi dan higiene Grading dan Weighing I Penyimpangan suhu BIOLOGI :
Pertumbuhan bakteri FS WH - SSOP GMP L N/L - NO Dikontrol oleh GMP dan SSOP - Penanganan secara cepat - Selama proses, menjaga suhu pusat tuna 0 – 3 0C
KIMIA Histamin FS WH - - GMP M N/L - NO Dikontrol dengan penanganan cepat -Penanganan secara cepat - Selama proses, menjaga suhu pusat tuna 0 – 3 0C Penanganan yang salah dan kontaminasi alat dan pekerja BIOLOGI : Kontaminasi bakteri - Salmonella spp. - E. Coli - Vibrio cholerae FS WH - SSOP GMP L N/L - NO Dikontrol oleh GMP dan SSOP -Menjaga sanitasi dan higiene Kesalahan pekerja FISIK:
Salah grading - WH EF - - M N/L - NO Salah grading dapat berbahaya - Pemeriksaan oleh QA - Pelatihan pekerja cutting to loin, steak, saku, cube and trimming II Penyimpangan suhu BIOLOGI :
Pertumbuhan bakteri FS WH - SSOP GMP L N/L - NO Dikontrol oleh GMP dan SSOP - Penanganan secara cepat - Selama proses, menjaga suhu pusat tuna 0 – 3 0C Kontaminasi alat dan pekerja BIOLOGI : Kontaminasi bakteri - Salmonella spp. - E. Coli - Vibrio cholerae FS WH - SSOP GMP L N/L - NO Dikontrol oleh GMP dan SSOP -Menjaga sanitasi dan higiene sizing, coding, weighing II Penyimpangan suhu BIOLOGI :
Pertumbuhan bakteri FS WH - SSOP GMP L N/L - NO Dikontrol oleh GMP dan SSOP -Menjaga suhu pusat tuna 0-3 0C -menggunakan
plastik yang bersih Kesalahan pekerja FISIK: - Salah timbang - Salah kode - - - - EF EF - - GMP GMP L L N/L N/L - - NO NO Dikontrol oleh GMP Dikontrol oleh GMP - Timbangan ditera setiap akan digunakan - Pelatihan pekerja Wrapping Penyimpangan suhu BIOLOGI :
Pertumbuhan bakteri FS WH - SSOP GMP L N/L - NO Dikontrol oleh GMP dan SSOP -Menjaga suhu pusat tuna 0-3 0C Kontaminasi kemasan FISIK:
- Benda asing (rambut, dan benda asing lain)
FS WH - - GMP L N/L - NO Dikontrol oleh GMP --menggunakan plastik yang bersih -Pekerja dan alat dalam kondisi saniter dan higiene
Pemvakuman Kesalahan pekerja dan alat FISIK: Tidak tervakum dengan baik FS WH - - GMP L N/L - NO Dikontrol oleh GMP -Memantau alat vakum Freezing Pembekuan lambat
suhu pusat tuna >-18 0C FISIK : Dekomposisi FS WH - - GMP L N/L - NO Dikontrol oleh GMP - Memantau suhu mesin ABF dan suhu pusat tuna Weighing III, packing, and labelling Penyimpangan suhu BIOLOGI :
Pertumbuhan bakteri FS WH - SSOP GMP L N/L - NO Dikontrol oleh GMP dan SSOP
-Menjaga suhu pusat tuna -18 0C
Kesalahan pekerja FISIK : - Salah label - Salah timbang - - - - EF EF - - GMP GMP L L N/L N/L - - NO NO Dikontrol oleh GMP Dikontrol oleh GMP - Pelatihan pekerja dan pengecekan ulang oleh QA - Pemeriksaan pengemas Storaging Penyimpangan suhu cold storage
BIOLOGI :
Pertumbuhan bakteri FS WH - SSOP GMP L N/L - NO Dikontrol oleh GMP dan SSOP - Menjaga suhu pusat tuna -18 0C - Menjaga higiene pekerja - Pengecekan pengemas KIMIA:
Histamin FS WH - - - M Auto YES -
Dikontrol dengan melakukan penanganan yang baik Menjaga suhu cold storage (-18) – ( -25) 0C Penanganan yang buruk FISIK :
Master carton rusak - WH - - GMP L N/L - NO Dikontrol
oleh GMP
Penanganan secara hati-hati
Stuffing
Penyimpangan suhu container dan suhu saat loading
BIOLOGI :
Pertumbuhan bakteri FS WH - - GMP L N/L - NO Dikontrol oleh GMP - Menjaga suhu pusat tuna -18 0C - Loading dilakukan cepat - Menjaga sanitasi dan suhu kontainer -18 0C Penanganan yang buruk FISIK :
Master carton rusak - WH - - GMP L N/L - NO Dikontrol
oleh GMP
Penanganan secara hati-hati
Lampiran 6. Tabel pengendalian CCP
PENGENDALIAN CCP
CCP Bahaya
Signifikan Batas Kritis
Prosedur pemantauan Tindakan
Koreksi Rekaman Verifikasi
Apa Bagaimana Kapan/Frekuensi Siapa
Receiving Histamin pada
bahan baku 30 ppm Daging ikan untuk mengetahui kandungan histamin Uji Histamin
Tiap bahan baku datang
Tiap ikan yang organoleptiknya jelek QC receiving dan QC lab Reject bahan baku jika ditemukan 1 atau lebih ikan dengan histamine > 30 ppm Form 01 Form 04 Analisis laboratorium internal di laboratorium perusahaan dan analisis laboratorium eksternal di laboratorium pemerintah Chilling with slush ice Histamin pada bahan baku Suhu kolam < 3 0C Suhu pusat ikan 0-3 0C Suhu kolam penyimpanan Daging ikan untuk mengetahui suhu pusat Cek Suhu melalui pengukuran
Satu jam sekali QC Menambahkan es curai ke dalam kolam penampungan
Form 05 QC mengecek data suhu kolam penyimpanan setiap digunakan
Storaging Histamin pada
end product Suhu cold storage > -18 0C 30 ppm Suhu cold storage Tuna loin untuk mengetahui kandungan histamin Cek Suhu melalui petunjuk digital Uji Histamin
Satu jam sekali
Tiap akan melakukan ekspor QC LPPMHP Menurunkan suhu cold storage Reject produk Form 6 Sertifikat Kesehatan
QC mengecek data suhu
cold storage setiap hari
Analisis laboratorium eksternal oleh