TPE, TPED Series 2000
Petunjuk pengoperasian dan pemasangan
Bahasa Indo
nesia (ID)
Bahasa Indonesia (ID)
Petunjuk pengoperasian dan pemasangan
Terjemahan dari versi asli bahasa Inggris.
DAFTAR ISI
Halaman
1. Simbol yang digunakan dalam dokumen ini
2. Informasi umum
Petunjuk pemasangan dan pengoperasian ini merupakan dokumen tambahan dari petunjuk pemasangan dan pengoperasian yang berkaitan dengan pompa TP dan TPD. Untuk petunjuk yang tidak dijelaskan secara khusus dalam dokumen ini, silakan lihat petunjuk pemasangan dan pengoperasian untuk pompa standar.
3. Keterangan umum
Pompa-TPE, TPED Seri 2000 memiliki motor standar dengan konverter frekuensi terpadu. Pompa ini untuk sambungan listrik satu-fase atau tiga-fase.
Pompa ini memiliki pengontrol PI terpasang dan sudah diatur dengan sensor tekanan diferensial yang memungkinkan kontrol tekanan diferensial pada pompa.
Pompa ini biasanya digunakan sebagai pompa sirkulator dalam sistem pemanas atau pendingin air berukuran besar dengan kebutuhan bervariasi.
3.1 Pengaturan
Setpoint yang dikehendaki dapat diatur dengan tiga cara berbeda:
• langsung pada panel kontrol pompa.
Anda dapat memilih diantara dua mode kontrol berbeda, yaitu tekanan proporsional dan tekanan konstan.
• melalui input untuk sinyal eksternal setpoint
• dengan menggunakan remote control nirkabel R100 Grundfos. Pengaturan lainnya dilakukan dengan menggunakan R100. Parameter-parameter yang penting seperti angka aktual parameter kontrol, konsumsi daya, dll dapat dibaca melalui R100.
1. Simbol yang digunakan dalam dokumen ini 2
2. Informasi umum 2 3. Keterangan umum 2 3.1 Pengaturan 2 3.2 Pompa head-ganda 3 4. Pemasangan mekanik 3 4.1 Pendinginan motor 3
4.2 Pemasangan di luar ruangan 3
5. Sambungan listrik 3
5.1 Persyaratan kabel 3
5.2 Sambungan listrik - pompa satu-fase 3
5.3 Sambungan listrik - pompa tiga fase hingga 7,5 kW 6
5.4 Sambungan listrik - pompa tiga fase, 11-22 kW 8
5.5 Kabel sinyal 11
5.6 Kabel sambungan bus 11
5.7 Kabel komunikasi untuk pompa TPED 11
6. Mode 12
6.1 Ringkasan mode 12
6.2 Mode operasi 12
6.3 Mode kontrol 12
6.4 Pengaturan pabrik 13
7. Pengaturan dengan menggunakan panel kontrol,
pompa satu-fase 14
7.1 Pengaturan head 14
7.2 Pengaturan ke kurva operasi maks. 14
7.3 Pengaturan ke kurva operasi min. 14
7.4 Menghidupkan/mematikan pompa 14
8. Pengaturan dengan menggunakan panel kontrol,
pompa tiga-fase 15
8.1 Pengaturan mode kontrol 15
8.2 Pengaturan head 15
8.3 Pengaturan ke kurva operasi maks. 15
8.4 Pengaturan ke kurva operasi min. 16
8.5 Menghidupkan/mematikan pompa 16
9. Pengaturan dengan menggunakan R100 16
9.1 Menu OPERASI 18
9.2 Menu STATUS 19
9.3 Menu PEMASANGAN 20
10. Pengaturan dengan menggunakan PC Tool
produk-E 22
11. Prioritas pengaturan 22
12. Sinyal kontrol-paksa eksternal 22
12.1 Menghidupkan/mematikan input 22
12.2 Input digital 22
13. Sinyal setpoint eksternal 23
14. Sinyal bus 23
15. Standar bus lainnya 23
16. Lampu indikator dan relai sinyal 24
17. Resistensi isolasi 26
18. Operasi darurat (hanya 11-22 kW) 26
19. Pemeliharaan dan servis 27
19.1 Membersihkan motor 27
19.2 Pelumasan bantalan motor 27
19.3 Penggantian bantalan motor 27
19.4 Penggantian varistor (hanya 11-22 kW) 27
19.5 Perlengkapan servis dan suku cadang 27
20. Data teknis - pompa satu-fase 28
20.1 Tegangan arus listrik 28
20.2 Perlindungan beban berlebih 28
20.3 Kebocoran arus 28
20.4 Input/output 28
21. Data teknis - pompa tiga fase hingga 7,5 kW 28
21.1 Tegangan arus listrik 28
21.2 Perlindungan beban berlebih 28
21.3 Kebocoran arus 28
21.4 Input/output 28
22. Data teknis - pompa tiga-fase, 11-22 kW 29
22.1 Tegangan arus listrik 29
22.2 Perlindungan beban berlebih 29
22.3 Kebocoran arus 29
22.4 Input/output 29
23. Data teknis lainnya 29
24. Pembuangan 31
Peringatan
Sebelum dipasang, bacalah petunjuk pemasangan dan pengoperasian ini. Pemasangan dan
pengoperasian harus sesuai dengan regulasi setempat serta pedoman penggunaan yang benar.
Peringatan
Jika petunjuk keselamatan ini tidak diperhatikan, dapat mengakibatkan luka badan!
Peringatan
Permukaan produk ini mungkin sangat panas sehingga dapat menyebabkan luka bakar atau luka badan.
Hati-hati Jika petunjuk keselamatan ini tidak diperhatikan,
dapat mengakibatkan alat tidak berfungsi atau rusak.
Catatan
Catatan atau petunjuk yang disediakan dapat mempermudah pekerjaan dan memastikan keselamatan dalam mengoperasikan.
Bahasa In
donesia
(ID)
3.2 Pompa head-ganda
Pompa head-ganda tidak membutuhkan pengontrol eksternal apa pun.
4. Pemasangan mekanik
4.1 Pendinginan motor
Untuk memastikan motor dan elektronik mendapatkan pendinginan yang memadai, perhatikan hal-hal berikut: • Pastikan udara pendingin tersedia.
• Jaga suhu udara pendingin di bawah 40 °C.
• Jaga kebersihan sirip pendingin dan baling-baling kipas.
4.2 Pemasangan di luar ruangan
Bila dipasanga di luar ruangan, pompa harus diberi penutup yang sesuai untuk mencegah pengembunan pada komponen
elektronik. Lihat gbr 1.
Gbr. 1 Contoh penutup
Lepaskan sumbat pengurasan yang mengarah ke bawah untuk mencegah timbulnya uap air dan air di dalam motor.
Pompa yang dipasang vertikal akan menggunakan IP55 setelah sumbat pengurasan dilepas. Pompa yang dipasang horizontal akan mengubah tingkat perlindungan komponen listrik (enclosure class) ke IP54.
5. Sambungan listrik
Untuk keterangan tentang cara menghubungkan pompa elektrik-E, lihat halaman berikut:
5.2 Sambungan listrik - pompa satu-fase di halaman 3 5.3 Sambungan listrik - pompa tiga fase hingga 7,5 kW di
halaman 6
5.4 Sambungan listrik - pompa tiga fase, 11-22 kW on page 8.
5.1 Persyaratan kabel
5.1.1 Ukuran kabel Pasokan listrik satu-fase
1,5 mm2 / 12-14 AWG.
Pasokan listrik tiga-fase
6-10 mm2 / 10-8 AWG.
5.1.2 Konduktor Jenis
Konduktor tembaga berlilit saja. Tingkat temperatur
Tingkat temperatur untuk insulasi konduktor: 60 °C (140 °F) . Tingkat temperatur untuk pembungkus kabel luar: 75 °C (167 °F).
5.2 Sambungan listrik - pompa satu-fase
5.2.1 Persiapan
Sebelum menyambungkan pompa-E ke listrik, pertimbangkan masalah yang diilustrasikan dalam gambar di bawah ini.
Gbr. 2 Pompa yang tersambung ke listrik dengan sakelar,
sekring cadangan, perlindungan tambahan dan arde pelindung
5.2.2 Perlindungan terhadap kejutan listrik - kontak tidak langsung
Konduktor arde pelindung harus menggunakan warna pengenal kuning/hijau (PE) atau warna kuning/hijau/biru (PEN).
5.2.3 Sekring cadangan
Untuk ukuran sekring yang direkomendasikan, lihat bagian
20.1 Tegangan arus listrik. 5.2.4 Perlindungan tambahan
Jika pompa terhubung ke instalasi listrik di mana ELCB (earth leakage circuit breaker) digunakan sebagai pelindung tambahan, pemutus sirkuit harus dari jenis yang memiliki simbol berikut:
Total kebocoran arus dari semua peralatan listrik pada instalasi harus dipertimbangkan.
Kebocoran arus pada motor yang beroperasi normal dapat dilihat
di bagian 20.3 Kebocoran arus.
Ketika dimulai dan pada sistem pasokan asimetris, kebocoran arus dapat lebih tinggi dari normal dan dapat menyebabkan ELCB putus.
Catatan Agar tetap sesuai dengan UL/cURus, ikuti prosedur pemasangan tambahan pada halaman 32.
T M 02 85 14 03 04 Peringatan
Pengguna atau pemasang bertanggung jawab untuk pemasangan arde dan perlindungan yang benar, sesuai dengan standar setempat. Semua pengoperasian harus dilakukan oleh teknisi ahli. Peringatan
Jangan pernah membuat sambungan apa pun ke dalam kotak terminal pompa kecuali pasokan listrik telah dimatikan minimal selama 5 menit.
Perhatikan misalnya relai sinyal mungkin terhubung ke pasokan eksternal yang masih terhubung ketika pasokan listrik terputus.
Peringatan di atas ditunjukkan pada kotak terminal motor dengan label kuning ini.
Peringatan
Suhu permukaan kotak terminal bisa di atas 70 °C pada saat pompa beroperasi.
T M 02 07 92 01 0 1 Peringatan
Pompa ini harus dihubungkan ke arde dan terlindung dari kontak tidak langsung sesuai peraturan pemerintah setempat. N PE L N L PE ELCB ELCB
Bahasa Indo
nesia (ID)
5.2.5 Perlindungan motor
Pompa tidak memerlukan pelindung motor eksternal. Motor dilengkapi pelindung panas dari kelebihan beban dan sumbatan (IEC 34-11, TP 211).
5.2.6 Perlindungan terhadap transien tegangan listrik Pompa ini terlindungi dari transien tegangan listrik oleh varistor terpasang antara fase-netral dan fase-arde.
5.2.7 Tegangan pasokan dan listrik 1 x 200-240 V - 10 %/+ 10 %, 50/60 Hz, PE.
Tegangan pasokan dan frekuensi tertera pada pelat label pompa. Pastikan motor sesuai untuk pasokan listrik di lokasi
pemasangan.
Kabel-kabel di dalam kotak terminal harus dibuat sependek mungkin. Satu pengecualian adalah untuk konduktor arde pelindung yang harus sangat panjang sehingga menjadi yang paling terakhir diputuskan ketika kabel tanpa disengaja tertarik keluar dari lubang kabel.
Gbr. 3 Sambungan listrik
Konektor kabel
Konektor kabel sesuai dengan standar EN 50626.
• 2 x konektor kabel M16, diameter kabel ∅4-∅10
• 1 x konektor kabel M20, diameter kabel ∅10-∅14
• 1 knock out untuk konektor kabel M16.
Jenis kisi
Pompa-E satu-fase dapat disambungkan ke semua jenis kisi.
5.2.8 Menghidupkan/mematikan pompa
Bila dihidupkan lewat sumber listrik, pompa akan hidup setelah sekitar 5 detik.
Jika ingin menaikkan frekuensi hidup dan matinya pompa, gunakan input hidup/mati eksternal ketika menghidupkan/ mematikan pompa.
Bila pompa dihidupkan lewat sakelar hidup/mati eksternal, pompa akan langsung hidup.
5.2.9 Sambungan
Sebagai pencegahan, kabel-kabel yang akan disambungkan ke grup sambungan berikut harus terpisah satu sama lain dengan isolasi ganda sepanjang kabel:
Grup 1: Input
• menghidupkan/mematikan, terminal 2 dan 3 • input digital, terminal 1 dan 9
• input setpoint, terminal 4, 5 dan 6 • input sensor, terminal 7 dan 8 • GENIbus, terminal B, Y dan A
Semua input (grup 1) secara internal dipisahkan dari komponen konduktor listrik oleh isolasi ganda dan dipisahkan dari sirkuit lain oleh galvanis.
Semua terminal kontrol dilengkapi pelindung tegangan ekstra rendah (PELV), sehingga memastikan perlindungan terhadap sengatan listrik.
Grup 2: Output (sinyal relai, terminal NC, C, NO)
Output (grup 2) dipisahkan dari sirkuit lain oleh galvanis. Oleh karena itu, tegangan pasokan atau perlindungan tegangan ekstra rendah bila perlu dapat disambungkan ke output.
Grup 3: Pasokan listrik (terminal N, PE, L)
Grup 4: Kabel komunikasi (soket jantan 8-pin) - TPED saja Kabel komunikasi disambungkan ke soket dalam grup 4. Kabel ini memastikan komunikasi antara dua pompa, baik satu maupun
dua sensor tekanan yang disambungkan. Lihat bagian 5.7 Kabel
komunikasi untuk pompa TPED.
Sakelar pemilih dalam grup 4 memungkinkan pergantian antara mode operasi "operasi bergantian" dan "operasi siaga". Lihat
keterangan di bagian 6.2.1 Mode operasi tambahan - pompa
TPED. T M 02 08 27 21 07 Peringatan
Jika rusak, kabel pemasok listrik harus diganti oleh teknisi ahli.
Peringatan
Jangan sambungkan pompa-E satu fase ke pasokan listrik dengan tegangan antara fase dan arde lebih dari 250 V.
PE L N
Hati-hati Frekuensi hidup dan matinya pompa melalui lewat listrik tidak boleh lebih dari 4 kali per jam.
Catatan
Jika tidak ada sakelar hidup/mati yang tersambung, sambungkan terminal 2 dan 3 dengan menggunakan kabel pendek.
Bahasa In
donesia
(ID)
Gbr. 4 Terminal koneksi TPE Seri 2000
Gbr. 5 Terminal koneksi TPED Seri 2000
Pemisahan galvanis harus memenuhi persyaratan isolasi ganda termasuk jarak rambat dan jarak yang ditentukan dalam standar EN 60335. T M 02 07 95 09 0 4 0/1 10K RUN STOP NC C NO N PE L 1 9 8 7 6 5 4 3 2 B Y A 0-10 V 0/4-20 mA 4-20 mA 0/4-20 mA 0-10 V 1: Input digital 9: GND (rangka) 8: +24 V 7: Input sensor B: RS-485B Y: Screen A: RS-485A 6: GND (rangka) 5: +10 V 4: Input setpoint 3: GND (rangka) 2: Menghidupkan/ mematikan Grup 1 Gr u p 3 Gr u p 2 TM 02 60 09 070 3 0/1 10K RUN STOP NCC NO N PE L 1 9 8 7 6 5 4 3 2 B Y A 0-10 V 0/4-20 mA 4-20 mA 0/4-20 mA 0-10 V Grup 4 Gr u p 2 Gr u p 3 1: Input digital 9: GND (rangka) 8: +24 V 7: Input sensor B: RS-485B Y: Screen A: RS-485A 6: GND (rangka) 5: +10 V 4: Input setpoint 3: GND (rangka) 2: Menghidupkan/ mematikan Grup 1
Bahasa Indo
nesia (ID)
5.3 Sambungan listrik - pompa tiga fase hingga 7,5 kW
5.3.1 Persiapan
Sebelum menyambungkan pompa-E ke listrik, pertimbangkan masalah yang diilustrasikan dalam gambar di bawah ini.
Gbr. 6 Pompa yang tersambung ke listrik dengan sakelar,
sekring cadangan, perlindungan tambahan dan arde pelindung
5.3.2 Perlindungan terhadap kejutan listrik - kontak tidak langsung
Standar EN 50178 dan BS 7671 menetapkan tindakan
pencegahan berikut bila kebocoran arus lebih besar dari 3,5 mA: • Pompa harus stabil dan dipasang secara permanen.
• Pompa harus tersambung ke pasokan daya secara permanen. • Penyambungan ke arde harus dilakukan sebagai duplikat
konduktor.
Konduktor arde pelindung harus menggunakan warna pengenal kuning/hijau (PE) atau warna kuning/hijau/biru (PEN).
5.3.3 Sekring cadangan
Untuk ukuran sekring yang direkomendasikan, lihat bagian
20.1 Tegangan arus listrik.
5.3.4 Perlindungan tambahan
Jika pompa terhubung ke instalasi listrik di mana ELCB (earth leakage circuit breaker) digunakan sebagai pelindung tambahan, pemutus sirkuit harus dari jenis yang memiliki simbol-simbol berikut:
Pemutus sirkuit ini bertipe B.
Total kebocoran arus dari semua peralatan listrik pada instalasi harus dipertimbangkan.
Kebocoran arus pada motor yang beroperasi normal dapat dilihat
di bagian 21.3 Kebocoran arus.
Ketika dimulai dan pada sistem pasokan asimetris, kebocoran arus dapat lebih tinggi dari normal dan dapat menyebabkan ELCB putus.
5.3.5 Perlindungan motor
Pompa tidak memerlukan pelindung motor eksternal. Motor dilengkapi pelindung panas dari kelebihan beban dan sumbatan (IEC 34-11, TP 211).
5.3.6 Perlindungan terhadap transien tegangan listrik Pompa ini terlindungi dari transien tegangan listrik oleh varistor terpasang di antara fase dengan fase dan di antara dan fase dan arde.
5.3.7 Tegangan pasokan dan listrik 3 x 380-480 V - 10 %/+ 10 %, 50/60 Hz, PE.
Tegangan pasokan dan frekuensi tertera pada pelat label pompa. Pastikan pompa sesuai untuk pasokan listrik di lokasi
pemasangan.
Kabel-kabel di dalam kotak terminal harus dibuat sependek mungkin. Satu pengecualian adalah untuk konduktor arde pelindung yang harus sangat panjang sehingga menjadi yang paling terakhir diputuskan ketika kabel tanpa disengaja tertarik keluar dari lubang kabel.
Gbr. 7 Sambungan listrik
Konektor kabel
Konektor kabel sesuai dengan standar EN 50626.
• 2 x konektor kabel M16, diameter kabel ∅4-∅10
• 1 x konektor kabel M20, diameter kabel ∅9-∅17
• 2 x lubang kabel knock-out M16.
Jenis kisi
Pompa-E tiga-fase dapat disambungkan ke semua jenis kisi. Peringatan
Pengguna atau pemasang bertanggung jawab untuk pemasangan arde dan perlindungan yang benar, sesuai dengan standar setempat. Semua pengoperasian harus dilakukan oleh teknisi ahli. Peringatan
Jangan pernah membuat sambungan apa pun ke dalam kotak terminal pompa kecuali pasokan listrik telah dimatikan minimal selama 5 menit.
Perhatikan misalnya relai sinyal mungkin terhubung ke pasokan eksternal yang masih terhubung ketika pasokan listrik terputus.
Peringatan di atas ditunjukkan pada kotak terminal motor dengan label kuning ini.
TM 0 0 9 270 4 696 Peringatan
Pompa ini harus dihubungkan ke arde sesuai peraturan pemerintah setempat.
Oleh karena kebocoran arus motor 4 - 7,5 kW lebih besar dari 3,5 mA, lakukan tindakan pencegahan ekstra ketika menyambungkan motor ini ke arde.
L1 L2 L3 L2 L1 L3 PE ELCB ELCB TM0 3 860 0 2 0 0 7 Peringatan
Jika rusak, kabel pemasok listrik harus diganti oleh teknisi ahli.
Peringatan
Jangan sambungkan pompa-E tiga fase ke pasokan listrik dengan tegangan antara fase dan arde lebih dari 440 V.
L1
L2
L3
L1 L2 L3Bahasa In
donesia
(ID)
5.3.8 Menghidupkan/mematikan pompa
Bila dihidupkan lewat sumber listrik, pompa akan hidup setelah sekitar 5 detik.
Jika ingin menaikkan frekuensi hidup dan matinya pompa, gunakan input hidup/mati eksternal ketika menghidupkan/ mematikan pompa.
Bila pompa dihidupkan lewat sakelar hidup/mati eksternal. pompa akan langsung hidup.
Hidup kembali otomatis
Namun, hidup kembali otomatis hanya berlaku untuk jenis masalah yang ditetapkan untuk hidup kembali otomatis. Masalah ini biasanya salah satu dari masalah-masalah berikut ini: • kelebihan beban sementara
• masalah dalam pasokan listrik. 5.3.9 Sambungan
Sebagai pencegahan, kabel-kabel yang akan disambungkan ke grup sambungan berikut harus terpisah satu sama lain dengan isolasi ganda sepanjang kabel:
Grup 1: Input
• menghidupkan/mematikan, terminal 2 dan 3 • input digital, terminal 1 dan 9
• input setpoint, terminal 4, 5 dan 6 • input sensor, terminal 7 dan 8 • GENIbus, terminal B, Y dan A
Semua input (grup 1) secara internal dipisahkan dari komponen konduktor listrik oleh isolasi ganda dan dipisahkan dari sirkuit lain oleh galvanis.
Semua terminal kontrol dilengkapi pelindung tegangan ekstra rendah (PELV), sehingga memastikan perlindungan terhadap sengatan listrik.
Grup 2: Output (sinyal relai, terminal NC, C, NO)
Output (grup 2) dipisahkan dari sirkuit lain oleh galvanis. Oleh karena itu, tegangan pasokan atau perlindungan tegangan ekstra rendah bila perlu dapat disambungkan ke output.
Grup 3: Pasokan listrik (terminal N, PE, L)
Grup 4: Kabel komunikasi (soket jantan 8-pin) - TPED saja Kabel komunikasi disambungkan ke soket dalam grup 4. Kabel ini memastikan komunikasi antara dua pompa, baik satu maupun
dua sensor tekanan yang disambungkan. Lihat bagian 5.7 Kabel
komunikasi untuk pompa TPED.
Sakelar pemilih dalam grup 4 memungkinkan pergantian antara mode operasi "operasi bergantian" dan "operasi siaga". Lihat
keterangan di bagian 6.2.1 Mode operasi tambahan - pompa
TPED.
Gbr. 8 Terminal koneksi TPE Seri 2000
Hati-hati Frekuensi hidup dan matinya pompa lewat tegangan listrik tidak boleh lebih dari 4 kali per jam.
Catatan
Jika pompa diatur untuk hidup kembali otomatis dihentikan karena ada masalah, pompa akan hidup kembali secara otomatis setelah masalah
menghilang.
Catatan
Jika tidak ada sakelar hidup/mati eksternal yang tersambung, sambungkan terminal 2 dan 3 dengan menggunakan kabel pendek.
TM 02 84 14 510 3 1 9 8 7 B Y A 0-10 V 0/4-20 mA 4-20 mA 1/0 NCC NO L1 L2 L3 10K RUN STOP 6 5 4 3 2 0/4-20 mA 0-10 V 1: Input digital 9: GND (rangka) 8: +24 V 7: Input sensor B: RS-485B Y: Screen A: RS-485A 6: GND (rangka) 5: +10 V 4: Input setpoint 3: GND (rangka) 2: Menghidupkan/ mematikan Grup 1 Gr up 3 Grup 2
Bahasa Indo
nesia (ID)
Gbr. 9 Terminal koneksi - TPED Seri 2000
Pemisahan galvanis harus memenuhi persyaratan isolasi ganda termasuk jarak rambat dan jarak yang ditentukan dalam standar EN 60335.
5.4 Sambungan listrik - pompa tiga fase, 11-22 kW
5.4.1 Persiapan
Sebelum menyambungkan pompa-E ke listrik, pertimbangkan masalah yang diilustrasikan dalam gambar di bawah ini.
Gbr. 10Pompa yang tersambung ke listrik dengan sakelar,
sekring cadangan, perlindungan tambahan dan arde pelindung
5.4.2 Perlindungan terhadap kejutan listrik - kontak tidak langsung
EN 61800-5-1 menetapkan bahwa pompa harus stabil dan dipasang secara permanen bila kebocoran arus lebih besar dari 10 mA.
Salah satu persyaratan berikut harus dipenuhi:
• Satu konduktor arde pelindung yang memiliki luas area
penampang min. 10 mm2.
Gbr. 11 Penyambungan satu konduktur arde pelindung yang
menggunakan salah satu konduktor dari kabel listrik
4-inti (dengan luas area penampang minimal 10 mm2)
T M 03 01 25 41 04 0/1 10K RUN STOP 1 9 8 7 6 5 4 3 2 B Y A 0-10 V 0/4-20 mA 4-20 mA 0/4-20 mA 0-10 V L3 L2 L1 NO C NC Grup 4 Grup 2 Gr up 3 1: Input digital 9: GND (rangka) 8: +24 V 7: Input sensor B: RS-485B Y: Screen A: RS-485A 6: GND (rangka) 5: +10 V 4: Input setpoint 3: GND (rangka) 2: Menghidupkan/ mematikan Grup 1 Peringatan
Pengguna atau pemasang bertanggung jawab untuk pemasangan arde dan perlindungan yang benar, sesuai dengan standar setempat. Semua pengoperasian harus dilakukan oleh teknisi ahli. Peringatan
Jangan pernah membuat sambungan apa pun ke dalam kotak terminal pompa kecuali pasokan listrik telah dimatikan minimal selama 5 menit.
Perhatikan misalnya relai sinyal mungkin terhubung ke pasokan eksternal yang masih terhubung ketika pasokan listrik terputus.
Peringatan
Suhu permukaan kotak terminal bisa di atas 70 °C pada saat pompa beroperasi.
TM 00 9 270 46 96 Peringatan
Pompa ini harus dihubungkan ke arde sesuai peraturan pemerintah setempat.
Oleh karena kebocoran arus motor 11-22 kW lebih besar dari 10 mA, lakukan tindakan pencegahan ekstra ketika melakukan pembumian motor.
TM 04 30 21 35 08 L1 L2 L3 L2 L1 L3 PE ELCB
Bahasa In
donesia
(ID)
• Dua konduktor arde pelindung dari luas area penampang yang sama dengan kondukstor listrik, dengan satu konduktor yang terhubung ke terminal arde tambahan dalam kotak terminal.
Gbr. 12Koneksi dua konduktor arde pelindung menggunakan
dua konduktor kabel listrik 5-inti
Konduktor arde pelindung harus menggunakan warna pengenal kuning/hijau (PE) atau warna kuning/hijau/biru (PEN).
5.4.3 Sekring cadangan
Untuk ukuran sekring yang direkomendasikan, lihat bagian
20.1 Tegangan arus listrik. 5.4.4 Perlindungan tambahan
Jika pompa terhubung ke instalasi listrik di mana ELCB (earth leakage circuit breaker) digunakan sebagai pelindung tambahan, pemutus sirkuit harus dari jenis yang memiliki simbol-simbol berikut:
Pemutus sirkuit ini bertipe B.
Total kebocoran arus dari semua peralatan listrik pada instalasi harus dipertimbangkan.
Kebocoran arus pada motor yang beroperasi normal dapat dilihat
di bagian 22.3 Kebocoran arus.
Ketika dimulai dan pada sistem pasokan asimetris, kebocoran arus dapat lebih tinggi dari normal dan dapat menyebabkan ELCB putus.
5.4.5 Perlindungan motor
Pompa tidak memerlukan pelindung motor eksternal. Motor dilengkapi pelindung panas dari kelebihan beban dan sumbatan (IEC 34-11, TP 211).
5.4.6 Perlindungan terhadap transien tegangan listrik Pompa ini terlindungi dari transien tegangan listrik sesuai dengan standar EN 61800-3 dan mampu menahan kejutan VDE 0160. Pompa ini memiliki varistor yang dapat diganti dan merupakan bagian dari perlindungan transien.
Lama kelamaan varistor ini akan menjadi usang dan perlu diganti. Ketika tiba saatnya untuk diganti, R100 dan PC Tool produk-E akan menampilkan ini sebagai peringatan. Lihat bagian
19. Pemeliharaan dan servis.
5.4.7 Tegangan pasokan dan listrik 3 x 380-480 V - 10 %/+ 10 %, 50/60 Hz, PE.
Tegangan pasokan dan frekuensi tertera pada pelat label pompa. Pastikan motor sesuai untuk pasokan listrik di lokasi
pemasangan.
Kabel-kabel di dalam kotak terminal harus dibuat sependek mungkin. Satu pengecualian adalah untuk konduktor arde pelindung yang harus sangat panjang sehingga menjadi yang paling terakhir diputuskan ketika kabel tanpa disengaja tertarik keluar dari lubang kabel.
Gbr. 13Sambungan listrik
Konektor kabel
Konektor kabel sesuai dengan standar EN 50626.
• 1 x konektor kabel M40, diameter kabel ∅16-∅28
• 1 x konektor kabel M20, diameter kabel ∅9-∅17
• 2 x konektor kabel M16, diameter kabel ∅4-∅10
• 2 x lubang kabel knock-out M16.
Jenis kisi
Pompa-E tiga-fase dapat disambungkan ke semua jenis kisi.
5.4.8 Menghidupkan/mematikan pompa
Bila dihidupkan lewat sumber listrik, pompa akan hidup setelah sekitar 5 detik.
Jika ingin menaikkan frekuensi hidup dan matinya pompa, gunakan input hidup/mati eksternal ketika menghidupkan/ mematikan pompa.
Bila pompa dihidupkan lewat sakelar hidup/mati eksternal. pompa akan langsung hidup.
T M 03 86 06 20 07 ELCB TM 03 86 05 200 7 - TM 0 4 3 0 4 8 3 5 08 Peringatan
Jika rusak, kabel pemasok listrik harus diganti oleh teknisi ahli.
Peringatan
Jangan sambungkan pompa-E tiga fase ke pasokan listrik dengan tegangan antara fase dan arde lebih dari 440 V.
Hati-hati Frekuensi hidup dan matinya pompa lewat tegangan listrik tidak boleh lebih dari 4 kali per jam.
Torsi, terminal L1-L3: Torsi min: 2,2 Nm Torsi maks: 2,8 Nm
Bahasa Indo
nesia (ID)
5.4.9 Sambungan
Sebagai pencegahan, kabel-kabel yang akan disambungkan ke grup sambungan berikut harus terpisah satu sama lain dengan isolasi ganda sepanjang kabel:
Grup 1: Input
• menghidupkan/mematikan, terminal 2 dan 3 • input digital, terminal 1 dan 9
• input setpoint, terminal 4, 5 dan 6 • input sensor, terminal 7 dan 8 • GENIbus, terminal B, Y dan A
Semua input (grup 1) secara internal dipisahkan dari komponen konduktor listrik oleh isolasi ganda dan dipisahkan dari sirkuit lain oleh galvanis.
Semua terminal kontrol dilengkapi pelindung tegangan ekstra rendah (PELV), sehingga memastikan perlindungan terhadap sengatan listrik.
Grup 2: Output (sinyal relai, terminal NC, C, NO)
Output (grup 2) dipisahkan dari sirkuit lain oleh galvanis. Oleh karena itu, tegangan pasokan atau perlindungan tegangan ekstra rendah bila perlu dapat disambungkan ke output.
Grup 3: Pasokan listrik (terminal L1, L2, L3)
Grup 4: Kabel komunikasi (soket jantan 8-pin) - TPED saja Kabel komunikasi disambungkan ke soket dalam grup 4. Kabel ini memastikan komunikasi antara dua pompa, baik satu maupun
dua sensor tekanan yang disambungkan. Lihat bagian 5.7 Kabel
komunikasi untuk pompa TPED.
Sakelar pemilih dalam grup 4 memungkinkan pergantian antara mode operasi "operasi bergantian" dan "operasi siaga". Lihat
keterangan di bagian 6.2.1 Mode operasi tambahan - pompa
TPED.
Gbr. 14Terminal koneksi TPE Seri 2000
Gbr. 15Terminal koneksi TPED Seri 2000
Pemisahan galvanis harus memenuhi persyaratan isolasi ganda termasuk jarak rambat dan jarak yang ditentukan dalam standar EN 61800-5-1.
Catatan
Jika tidak ada sakelar hidup/mati yang tersambung, sambungkan terminal 2 dan 3 dengan menggunakan kabel pendek. T M 03 86 08 20 0 7 1: Input digital 9: GND (rangka) 8: +24 V 7: Input sensor B: RS-485B Y: Screen A: RS-485A 6: GND (rangka) 5: +10 V 4: Input setpoint 3: GND (rangka) 2: Menghidupkan/ mematikan Grup 1 Grup 2 Grup 3 TM 03 91 34 34 07 Grup 4 Grup 2 Grup 3 1: Input digital 9: GND (rangka) 8: +24 V 7: Input sensor B: RS-485B Y: Screen A: RS-485A 6: GND (rangka) 5: +10 V 4: Input setpoint 3: GND (rangka) 2: Menghidupkan/ mematikan Grup 1
Bahasa In
donesia
(ID)
5.5 Kabel sinyal
• Gunakan kabel screened dengan luas area penampang
konduktor minimal 0,5 mm2 dan maksimal 1,5 mm2 untuk
sakelar hidup/mati eksternal, input digital, setpoint dan sinyal sensor.
• Sambungkan screen kabel ke bingkai pada kedua tepinya dengan penyambungan bingkai yang baik. Screen kabel harus
sedekat mungkin dengan terminal. Lihat gbr 16.
Gbr. 16Kabel strip dengan screen dan sambungan kabel
• Kencangkan selalu sekrup untuk sambungan bingkai, baik ketika kabel dipasang maupun tidak.
• Kabel-kabel di dalam kotak terminal harus dibuat sependek mungkin.
5.6 Kabel sambungan bus
5.6.1 Pemasangan baru
Untuk koneksi bus, gunakan kabel screened 3-inti dengan luas
area penampang konduktor minimal 0,2 mm2 dan maksimal 1,5
mm2.
• Jika pompa disambungkan ke unit dengan penjepit kabel yang sama dengan penjepit pada pompa, sambungkan screen ke penjepit kabel ini.
• Jika unit tidak memiliki penjepit kabel seperti yang ditunjukkan
pada gbr 17, biarkan screen tidak disambungkan di bagian ini.
Gbr. 17Koneksi dengan kabel screened 3-inti
5.6.2 Mengganti pompa yang ada
• Jika digunakan kabel screened 2-inti pada instalasi yang ada,
sambungkan kabel seperti dalam gbr 18.
Gbr. 18Koneksi dengan kabel screened 2-inti
• Jika digunakan kabel sreened 3-inti pada instalasi yang ada,
ikuti petunjuk di bagian 5.6.1 Pemasangan baru.
5.7 Kabel komunikasi untuk pompa TPED
Kabel komunikasi disambungkan antara dua kotak terminal. Screen kabel disambungkan ke bingkai pada kedua tepinya dengan penyambungan bingkai yang baik.
Gbr. 19Kabel komunikasi
Kabel komunikasi memiliki akhir satu ujung induk dan satu ujung
anak seperti yang ditunjukkan pada gbr 20.
Gbr. 20Ujung induk dan ujung anak
Pada pompa dengan sensor yang terpasang dari pabrik, ujung induk dan sensornya terhubung ke satu kotak terminal. Bila pasokan listrik ke kedua pompa tersebut dimatikan selama 40 detik kemudian dinyalakan kembali, pompa yang terhubung ke ujung induk menjadi yang pertama kali dihidupkan.
5.7.1 Penyambungan dua sensor
Sinyal sensor disalin ke pompa lain melalui kabel merah pada kabel komunikasi.
Jika, dipilih, dua sensor terhubung (satu sensor ke
masing-masing kotak terminal), potong kabel merah. Lihat gbr 21.
Gbr. 21Penghapusan sinyal sensor yang disalin
TM0 2 132 5 0 9 0 1 T M 02 88 41 09 04 TM 02 88 42 09 04 A Y B A Y B 1 2 3 1 2 3 Pompa A Y B A Y B 1 2 1 2 Pompa TM 02 5 991 47 02 TM0 4 549 7 3 3 0 9 T M 04 5 4 9 5 33 09 Jumper Label putih
Ujung induk Ujung anak
Jumper
Label putih
Bahasa Indo
nesia (ID)
5.7.2 Penghapusan operasi bergantian dan operasi siaga Jika tidak ingin menggunakan operasi bergantian dan operasi siaga, tetapi yang diinginkan salinan sinyal sensor (satu sinyal
sensor untuk dua pompa), potong kabel hijau. Lihat gbr 22.
Gbr. 22Penghapusan operasi bergantian dan operasi siaga
5.7.3 Penghapusan fungsi TPED
Jika tidak ingin menggunakan operasi bergantian dan operasi siaga maupun salinan sinyal sensor, lepas semua kabel komunikasi.
6. Mode
Pompa-E Grundfos diatur dan dikontrol sesuai dengan mode operasi dan kontrol.
6.1 Ringkasan mode
6.2 Mode operasi
Bila mode operasi diatur ke Normal, mode kontrol dapat diatur ke
dikontrol atau tak dikontrol. Lihat bagian 6.3 Mode kontrol.
Mode operasi lain yang bisa dipilih adalah Berhenti, Min. atau Maks.
• Mati:Pompa telah dimatikan.
• Min.:Pompa beroperasi pada kecepatan minimum. • Maks.:Pompa beroperasi pada kecepatan maksimum.
Gambar 23 adalah ilustrasi skema kurva min. dan maks.
Gbr. 23Kurva min. dan maks.
Kurva maks. dapat misalnya digunakan terkait dengan prosedur pengeluaran udara pada saat pemasangan.
Kurva min. dapat digunakan dalam periode di mana aliran minimum diperlukan.
Jika pasokan listrik ke pompa terputus, pengaturan mode akan disimpan.
Remote control R100 menawarkan kemampuan tambahan dalam
pengaturan dan tampilan status. Lihat bagian 9. Pengaturan
dengan menggunakan R100.
6.2.1 Mode operasi tambahan - pompa TPED
Pompa TPED menawarkan mode-mode operasi tambahan berikut:
• Operasi bergantian
Pompa beroperasi bergantian setiap 24 jam. Jika pompa yang sedang bekerja mati karena ada masalah, pompa lain akan hidup.
• Operasi siaga
Satu pompa beroperasi terus menerus. Untuk mencegah terhambat, pompa lainnya dihidupkan 10 detik setiap 24 jam. Jika pompa yang sedang bekerja mati karena ada masalah, pompa lain akan hidup.
Pilih mode operasi dengan menggunakan sakelar pemilih pada
kotak terminal. Lihat gambar 5, 9 dan 15.
Sakelar pemilih memungkinkan pergantian antara mode operasi "operasi bergantian" (posisi kiri) dan "operasi siaga" (posisi kanan).
Sakelar-sakelar dalam kedua kotak terminal pompa head-ganda harus diatur ke posisi yang sama. Jika posisi sakelar tidak sama, pompa akan berada dalam operasi siaga.
Pompa head-ganda dapat diatur dan dioperasikan dengan cara yang sama seperti pompa satu-head. Pompa yang sedang aktif akan menggunakan pengaturan setpoint, apakah itu dibuat dengan menggunakan panel kontrol, melalui R100 atau melalui bus.
Jika pasokan listrik ke pompa terputus, pengaturan pompa akan disimpan.
Remote control R100 menawarkan kemampuan tambahan dalam
pengaturan dan tampilan status. Lihat bagian 9. Pengaturan
dengan menggunakan R100.
6.3 Mode kontrol
Pompa dapat diatur ke dua mode kontrol utama, yaitu • tekanan proporsional
• tekanan konstan.
Selanjutnya, pompa dapat diatur ke kurva konstan.
Gbr. 24Operasi terkontrol dan tak terkontrol
Kontrol tekanan-proporsional
Head dikurangi saat kebutuhan air menurun dan ditambah ketika
kebutuhan air naik. Lihat gbr 24.
Kontrol tekanan-konstan
Pompa akan menjaga tekanan tetap konstan, sebesar apapun air
yang dibutuhkan. Lihat gbr 24.
Mode kurva konstan
Pompa tidak dikontrol. Kurva bisa diatur dalam rentang dari kurva
min. sampai kurva maks. Lihat gbr 24.
Dari pabrik, pompa telah diatur ke tekanan proporsional. Lihat
bagian 6.4 Pengaturan pabrik. Biasanya, ini adalah mode kontrol
optimal, dan sekaligus paling hemat konsumsi energinya.
T M 04 54 96 33 0 9
Mode operasi Normal Mati Min. Maks.
Mode kontrol Tak dikontrol Dikontrol
Kurva konstan Tekanan konstan Tekanan proporsional TM 00 55 47 09 95 Jumper Label putih
Ujung induk Ujung anak
Q H
Maks.
Min.
Catatan
Setpoint dan mode kontrol kedua pompa harus diatur sama. Pengaturan yang berbeda akan menghasilkan operasi yang berbeda ketika ada perubahan di antara kedua pompa.
T M 00 76 30 36 0 4 2 set H set H H Q Hset H Q H Q Operasi terkontrol Operasi tak terkontrol Tekanan proporsional Tekanan konstan Kurva konstan
Bahasa In
donesia
(ID)
6.3.1 Panduan memilih mode kontrol berdasarkan tipe sistem
6.4 Pengaturan pabrik
Pompa TPE
Dari pabrik, pompa telah diatur ke tekanan proporsional. Head ini berkaitan dengan 50 % head maksimum. Lihat lembar data untuk pompa ini.
Banyak sistem beroperasi cukup memuaskan dengan pengaturan dari pabrik, tetapi kebanyakan sistem bisa dioptimalkan dengan mengubah pengaturan ini.
Di bagian 9.1 Menu OPERASI dan 9.3 Menu PEMASANGAN,
pengaturan dari pabrik ditandai dengan huruf tebal di bawah setiap layar.
Pompa TPED
Pompa ini telah disetel oleh pabrik untuk menggunakan tekanan proporsional dan mode operasi tambahan "operasi bergantian". Head ini berkaitan dengan 50 % head maksimum. Lihat lembar data untuk pompa ini.
Banyak sistem beroperasi cukup memuaskan dengan pengaturan dari pabrik, tetapi kebanyakan sistem bisa dioptimalkan dengan mengubah pengaturan ini.
Di bagian 9.1 Menu OPERASI dan 9.3 Menu PEMASANGAN,
pengaturan dari pabrik ditandai dengan huruf tebal di bawah setiap layar.
Tipe sistem Keterangan sistem Pilih mode kontrol ini
Tekanan yang relatif besar hilang dalam boiler, chiller atau pipa dan sirkuit penukar panas. 1. Sistem pemanas dua pipa dengan katup termostatis
• dengan head berukuran lebih dari 4 meter
Tekanan proporsional • pipa distribusi sangat panjang
• katup penyeimbang pipa ditutup dengan kuat • regulator tekanan diferensial
• tekanan besar hilang pada bagian-bagian dalam sistem yang dialiri oleh jumlah total air (misalnya boiler, chiller penukar panas dan pipa hingga cabang pertama). 2. Pompa sirkuit utama dalam sistem dengan tekanan besar hilang dalam
sirkuit utama.
Tekanan yang relatif kecil hilang dalam boiler, chiller atau pipa dan sirkuit penukar panas. 1. Sistem pemanas atau pendingin dua pipa dengan katup termostatis
• dengan head berukuran kurang dari 2 meter
Tekanan konstan • diukur untuk sirkulasi alami
• dengan head kecil hilang pada bagian-bagian dalam sistem yang dialiri oleh jumlah total air (misalnya boiler, chiller penukar panas dan pipa hingga cabang pertama). • diubah ke suhu diferensial tinggi antara pipa aliran dan
pipa balikan (misalnya sistem pemanas kawasan). 2. Sistem pemanas lantai dua pipa dengan katup termostatis.
3. Sistem pemanas atau pendingin satu pipa dengan katup termostatis atau katup penyeimbang pipa.
4. Pompa sirkuit utama dalam sistem dengan tekanan kecil hilang dalam sirkuit utama.
Bahasa Indo
nesia (ID)
7. Pengaturan dengan menggunakan panel
kontrol, pompa satu-fase
Panel kontrol pompa, lihat gbr 25, dilengkapi tombol dan lampu
indikator berikut:
• Tombol, dan , untuk mengatur setpoint.
• Bidang lampu, kuning, untuk menandakan setpoint (tekanan yang dikehendaki).
• Lampu indikator, hijau (beroperasi) dan merah (masalah).
Gbr. 25Panel kontrol, pompa satu-fase
Pemilihan mode kontrol
Keterangan fungsi, lihat bagian 6.3 Mode kontrol.
Ubah mode kontrol dengan secara bersamaan menekan dua tombol pengaturan selama 5 detik. Mode kontrol akan berubah
dari tekanan konstan , ke tekanan proporsional atau
sebaliknya.
7.1 Pengaturan head
Atur setpoint yang dikehendaki dengan menekan tombol atau
.
Bidang lampu pada panel kontrol akan menunjukkan head yang telah diatur (setpoint). Lihat contoh berikut ini.
Tekanan proporsional
Gambar 26 menunjukkan bahwa bidang lampu 5 dan 6 diaktifkan,
menunjukkan head yang diinginkan 3,4 m pada aliran maksimum. Rentang pengaturan ini antara 25 % sampai 90 % dari head maksimum.
Gbr. 26Pompa dalam mode kontrol tekanan proporsional
Tekanan konstan
Gambar 27 menunjukkan bahwa bidang lampu 5 dan 6 diaktifkan,
menunjukkan head yang diinginkan 3,4 meter. Rentang
pengaturan ini antara 1/8 (12,5 %) dari head maksimum dan head maksimum.
Gbr. 27Pompa dalam mode kontrol tekanan-konstan
7.2 Pengaturan ke kurva operasi maks.
Tekan terus untuk mengubah ke kurva pompa maks. (bidang
lampu atas berkedip). Lihat gbr 28.
Untuk mengubah kembali, tekan terus sampai head yang
dikehendaki terlihat.
Gbr. 28Kurva operasi maks.
7.3 Pengaturan ke kurva operasi min.
Tekan terus untuk mengubah ke kurva pompa min. (bidang
lampu bawah berkedip). Lihat gbr 29.
Untuk mengubah kembali, tekan terus sampai head yang
dikehendaki terlihat.
Gbr. 29Kurva operasi min.
7.4 Menghidupkan/mematikan pompa
Hidupkan pompa dengan menekan terus sampai head yang
dikehendaki.terlihat.
Matikan pompa dengan menekan terus sampai tidak ada
bidang lampu yang diaktifkan dan lampu indikator hijau berkedip. Peringatan
Pada saat temperaturnya tinggi, pompa bisa menjadi sangat panas sehingga hanya tombolnya saja yang boleh disentuh agar tidak terbakar.
TM
00 76
00 030
4
Pos. Keterangan
1 Tombol-tombol untuk pengaturan.
2 Lampu indikator untuk indikasi beroperasi atau
masalah.
3 Bidang lampu untuk menandakan head dan kinerja.
T M 03 91 33 34 07 TM 03 5 846 40 06 3 1 2 TM 03 584 5 400 6 T M 00 73 45 1 1 9 6 TM 00 73 46 1 196 H Q H Q
Bahasa In
donesia
(ID)
8. Pengaturan dengan menggunakan panel
kontrol, pompa tiga-fase
Panel kontrol pompa dilengkapi tombol dan lampu indikator berikut:
• Tombol, dan , untuk mengatur setpoint.
• Bidang lampu, kuning, untuk menandakan setpoint (tekanan yang dikehendaki).
• Lampu indikator, hijau (beroperasi) dan merah (masalah).
Gbr. 30Panel kontrol, pompa tiga-fase
8.1 Pengaturan mode kontrol
Keterangan fungsi, lihat bagian 6.3 Mode kontrol.
Ubah mode kontrol dengan menekan (pos. 2) berdasarkan
siklus berikut: • Tekanan konstan,
• tekanan proporsional, .
8.2 Pengaturan head
Atur setpoint yang dikehendaki dengan menekan tombol atau
.
Bidang lampu pada panel kontrol akan menunjukkan head yang telah diatur (setpoint). Lihat contoh berikut ini.
Tekanan proporsional
Gambar 31 menunjukkan bahwa bidang lampu 5 dan 6 diaktifkan,
menunjukkan head yang diinginkan 3,4 meter pada aliran maksimum. Rentang pengaturan ini antara 25 % sampai 90 % dari head maksimum.
Gbr. 31Pompa dalam mode kontrol tekanan proporsional
Tekanan konstan
Gambar 32 menunjukkan bahwa bidang lampu 5 dan 6 diaktifkan,
menunjukkan head yang diinginkan 3,4 meter. Rentang
pengaturan ini antara 1/8 (12,5 %) dari head maksimum dan head maksimum.
Gbr. 32Pompa dalam mode kontrol tekanan-konstan
8.3 Pengaturan ke kurva operasi maks.
Tekan terus untuk mengubah ke kurva pompa maks. (MAX
menyala). Lihat gbr 33.
Untuk mengubah kembali, tekan terus sampai head yang
dikehendaki terlihat.
Gbr. 33Kurva operasi maks.
Peringatan
Pada saat temperaturnya tinggi, pompa bisa menjadi sangat panas sehingga hanya tombolnya saja yang boleh disentuh agar tidak terbakar.
T M 03 01 77 43 0 4 Pos. Keterangan
1 dan 2 Tombol-tombol untuk pengaturan.
3 dan 5
Bidang lampu untuk indikasi • mode kontrol (pos. 3)
• head, kinerja dan mode operasi (pos. 5).
4
Lampu indikator untuk indikasi • operasi dan masalah • kontrol eksternal (EXT).
TM 03 90 61 33 07
1
5
4
3
2
T M 03 58 46 40 06 TM 03 58 45 40 06 T M 03 02 89 47 04 H QBahasa Indo
nesia (ID)
8.4 Pengaturan ke kurva operasi min.
Tekan terus untuk mengubah ke kurva pompa min. (MIN
menyala). Lihat gbr 34.
Untuk mengubah kembali, tekan terus sampai setpoint yang
dikehendaki terlihat.
Gbr. 34Kurva operasi min.
8.5 Menghidupkan/mematikan pompa
Hidupkan pompa dengan menekan terus sampai head yang
dikehendaki.terlihat.
Matikan pompa dengan menekan terus sampai MATI menyala
dan lampu indikator hijau berkedip.
9. Pengaturan dengan menggunakan R100
Pompa ini dirancang untuk komunikasi nirkabel dengan remote control R100 Grundfos.
Gbr. 35R100 berkomunikasi dengan pompa melalui cahaya
inframerah
Selama komunikasi, R100 harus diarahkan pada panel kontrol. Ketika R100 berkomunikasi dengan pompa, lampu indikator merah akan berkedip cepat. Arahkan terus R100 pada panel kontrol sampai dioda LED merah berhenti berkedip.
R100 menawarkan pengaturan dan tampilan status pompa.
Layar dibagi dalam empat menu paralel, gbr 36:
0. UMUM (lihat petunjuk operasi untuk R100) 1. OPERASI
2. STATUS 3. PEMASANGAN
Gambar di atas setiap layar dalam gbr. 36 mengacu ke bagian di
mana layar dijelaskan.
T M 03 02 90 47 0 4 H Q TM 03 01 41 41 04
Bahasa In
donesia
(ID)
0. UMUM 1. OPERASI 2. STATUS 3. PEMASANGAN
9.1.1 9.2.1 9.3.1 9.1.2 9.2.2 9.3.2 9.1.3 9.2.3 9.3.3 (1) 9.1.3 (3) 9.2.4 9.3.3 - 1 (2) 9.1.3 9.2.5 9.3.3 - 2 (2) 9.2.6 9.3.4 9.1.4 (3) 9.2.7 (2) 9.3.5 9.2.8 (2) 9.3.6 9.2.9 (3) 9.3.7 (3) 9.3.8 (3) 9.3.9 (3)
Bahasa Indo
nesia (ID)
9.1 Menu OPERASI
Inilah layar pertama dalam menu ini: 9.1.1 Setpoint (tekanan yang dikehendaki)
Tetapkan setpoint. Setpoint aktual Angka aktual
Atur setpoint yang dikehendaki dalam [m] pada layar ini. Dalam mode kontrol tekanan proporsional, rentang pengaturannya adalah dari 1/4 sampai 3/4 head maksimum. Dalam mode kontrol tekanan konstan, rentang pengaturannya adalah dari 1/8 head maksimum sampai head maksimum. Dalam mode kontrol kurva konstan, setpoint diatur dalam % kurva maksimum. Kurva bisa diatur dalam rentang dari kurva min. sampai kurva maks.
Pilih salah satu mode operasi berikut: • Mati
• Min. (kurva min.) • Maks. (kurva maks.).
Jika pompa disambungkan ke sinyal setpoint eksternal, angka di layar ini akan menjadi angka maksimum sinyal setpoint eksternal.
Lihat bagian 13. Sinyal setpoint eksternal.
Setpoint dan sinyal eksternal
Setpoint tidak bisa diatur jika pompa dikontrol melalui sinyal eksternal (Mati, Kurva min. atau Kurva maks). R100 akan memberikan peringatan ini: Kontrol eksternal!
Periksa apakah pompa dimatikan melalui terminal 2-3 (rangkaian terbuka) atau atur ke min. atau maks. melalui terminal 1-3 (sirkuit tertutup).
Lihat bagian 11. Prioritas pengaturan.
Komunikasi bus dan setpoint
Setpoint juga tidak dapat diatur jika pompa dikontrol dari sistem kontrol eksternal melalui komunikasi bus. R100 akan
memberikan peringatan ini: Kontrol bus!
Untuk mengatasi komunikasi bus, putuskan sambungan bus.
Lihat bagian 11. Prioritas pengaturan.
9.1.2 Mode operasi
Pilih salah satu mode operasi berikut:
• Normal (operasi)
• Mati • Min. • Maks.
Mode operasi dapat dipilih tanpa mengubah pengaturan setpoint.
9.1.3 Indikasi masalah
Pada pompa-E, masalah dapat menghasilkan dua jenis indikasi: alarm atau peringatan.
Sebuah alarm kesalahan akan mengaktifkan indikasi alarm di R100 dan menyebabkan pompa mengubah mode operasi, biasanya mati. Namun, untuk beberapa masalah yang menimbulkan alarm, pompa diatur untuk terus beroperasi meskipun jika ada alarm.
Masalah peringatan akan mengaktifkan indikasi peringatan dalam R100, tetapi pompa tidak akan mengubah pengoperasian atau mode kontrol.
Alarm
Jika ada alarm, penyebabnya akan muncul di layar ini. Kemungkinan penyebab:
• Tidak ada indikasi alarm • Temperatur motor terlalu tinggi • Tegangan rendah
• Tegangan listrik tak simetris (11-22 kW) • Tegangan tinggi
• Terlalu sering hidup dan mati (setelah masalah) • Kelebihan beban
• Bebar terlalu ringan (11-22 kW) • Sinyal sensor di luar jangkauan sinyal • Sinyal setpoint di luar jangkauan sinyal • Masalah eksternal
• Masalah lainnya.
Jika pompa telah diatur untuk hidup kembali secara manual, indikasi alarm dapat diatur ulang pada layar ini jika penyebab kesalahan telah menghilang.
Peringatan (hanya untuk pompa tiga-fase)
Jika ada peringatan, penyebabnya akan muncul di layar ini. Kemungkinan penyebab:
• Tidak ada indikasi peringatan • Sinyal sensor di luar jangkauan sinyal
• Beri kembali pelumas bantalan motor (hanya 11-22 kW). Lihat
bagian 19.2 Pelumasan bantalan motor.
• Ganti bantalan motor, lihat bagian 19.3 Penggantian bantalan
motor.
• Ganti varistor (hanya 11-22 kW). Lihat bagian
19.4 Penggantian varistor (hanya 11-22 kW).
Indikasi peringatan akan menghilang secara otomatis setelah masalah diperbaiki.
Bahasa In
donesia
(ID)
9.1.4 Log masalah
Untuk masalah jenis alarm dan peringatan, R100 dilengkapi fungsi log.
Log alarm
Jika ada masalah alarm, lima indikasi alarm terakhir akan muncul dalam log alarm. "Log alarm 1" menampilkan masalah terakhir, "Log alarm 2" hanya menampilkan satu masalah terakhir, dan seterusnya.
Contoh di atas memberikan informasi ini: • indikasi alarm Tegangan rendah • kode masalah (73)
• jumlah menit pompa telah tersambung ke pasokan listrik setelah terjadi masalah, 8 menit.
Log peringatan (hanya pompa tiga-fase)
Jika ada masalah peringatan, lima indikasi peringatan terakhir akan muncul dalam log peringatan. "Log peringatan 1" menampilkan masalah terakhir, "Log peringatan 2" hanya menampilkan satu masalah terakhir.
Contoh di atas memberikan informasi ini:
• indikasi peringatan "Beri kembali pelumas bantalan motor" • kode masalah (240)
• jumlah menit pompa telah tersambung ke pasokan listrik sejak terjadi masalah, 30 menit.
9.2 Menu STATUS
Tampilan yang muncul di menu ini hanya menampilkan status. Angkanya tidak dapat diubah atau diatur.
Angka yang ditampilkan adalah angka yang diterapkan ketika komunikasi terakhir antara pompa dan R100 berlangsung. Jika nilai status harus diperbarui, arahkan R100 ke panel kontrol lalu tekan [OK].
Jika suatu parameter, misalnya kecepatan, perlu dipanggil terus menerus, tekan terus [OK] selama periode ini di mana parameter yang dipertanyakan harus dimonitor.
Toleransi dari nilai yang ditampilkan dinyatakan di bawah setiap layar. Toleransi ini dinyatakan sebagai panduan dalam % nilai maksimum parameter.
9.2.1 Setpoint aktual
Toleransi: ± 2 %
Tampilan ini menunjukkan setpoint aktual dan setpoint eksternal dalam % kisaran dari nilai minimum untuk setpoint yang
ditetapkan. Lihat bagian 13. Sinyal setpoint eksternal.
9.2.2 Mode operasi
Tampilan ini menunjukkan mode operasi yang sebenarnya (Normal (operasi), Mati, Min. atau Maks.). Selanjutnya, tampilan akan menunjukkan di mana mode operasi ini dipilih (R100, Pompa, Bus atau eksternal).
9.2.3 Angka aktual
Tampilan ini menunjukkan angka aktual yang diukur oleh sensor yang tersambung.
9.2.4 Kecepatan
Toleransi: ± 5 %
Kecepatan pompa aktual akan muncul di layar ini. 9.2.5 Input daya dan konsumsi daya
Toleransi: ± 10 %
Tampilan ini menunjukkan daya input pompa aktual dari pasokan listrik. Daya ini ditampilkan dalam W atau kW.
Konsumsi daya pompa juga dapat dibaca dari tampilan ini. Nilai konsumsi daya adalah nilai akumulasi yang dihitung sejak pertama kali pompa dihidupkan dan tidak dapat diatur ulang. 9.2.6 Jam operasi
Toleransi: ± 2 %
Nilai jam operasi adalah nilai akumulasi dan tidak dapat diatur ulang.
Bahasa Indo
nesia (ID)
9.2.7 Status pelumasan bantalan motor (hanya 11-22 kW)
Tampilan ini menunjukkan berapa kali bantalan motor telah diberi pelumas kembali dan kapan harus mengganti bantalan motor. Setelah bantalan motor diberi pelumas kembali, konfirmasikan tindakan ini dalam menu PEMASANGAN. Lihat bagian
9.3.8 Mengkonfirmasi pelumasan kembali/penggantian bantalan motor (hanya pompa tiga-fase). Setelah konfirmasi pelumasan
kembali, gambar di tampilan atas akan ditambah satu. 9.2.8 Waktu sampai pelumasan kembali bantalan motor
(hanya 11-22 kW)
Tampilan ini menunjukkan kapan harus memberi kembali pelumas bantalan motor. Pengontrol memonitor pola operasi pompa dan menghitung periode antar pelumasan kembali bantalan. Jika pola operasi berubah, waktu yang dihitung sampai pelumasan kembali dapat berubah juga.
Nilai yang dapat ditampilkan adalah: • dalam 2 tahun • dalam 1 tahun • dalam 6 bulan • dalam 3 bulan • dalam 1 bulan • dalam 1 minggu • Sekarang!
9.2.9 Waktu sampai penggantian bantalan motor (hanya pompa tiga-fase)
Setelah bantalan motor diberi pelumas kembali,, frekuensinya
akan disimpan dalam pengontrol, tampilan di bagian 9.2.8 Waktu
sampai pelumasan kembali bantalan motor (hanya 11-22 kW)
akan digantikan oleh tampilan di bawah ini.
Tampilan ini menunjukkan kapan harus mengganti bantalan motor. Pengontrol memonitor pola operasi pompa dan menghitung periode antar penggantian bantalan. Nilai yang dapat ditampilkan adalah:
• dalam 2 tahun • dalam 1 tahun • dalam 6 bulan • dalam 3 bulan • dalam 1 bulan • dalam 1 minggu • Sekarang!
9.3 Menu PEMASANGAN
9.3.1 Mode kontrolPilih salah satu mode kontrol berikut (lihat gbr 24):
• Tekanan prop. (tekanan proporsional)
• Tekanan konst. (tekanan konstan) • Kurva konst. (kurva konstan).
Bagaimana cara mengatur kinerja yang diinginkan, lihat bagian
9.1.1 Setpoint (tekanan yang dikehendaki).
9.3.2 Setpoint eksternal
Input untuk sinyal setpoint eksternal dapat diatur ke jenis sinyal yang lain.
Pilih salah satu dari jenis berikut: • 0-10 V
• 0-20 mA • 4-20 mA
• Tidak aktif.
Jika Tidak aktif yang dipilih, maka yang akan berlaku adalah setpoint yang diatur dengan R100 atau panel kontrol. Jika salah satu jenis sinyal yang dipilih, setpoint aktual akan dipengaruhi oleh sinyal yang dihubungkan ke input setpoint
eksternal. Lihat bagian 13. Sinyal setpoint eksternal.
9.3.3 Relai sinyal
Pompa hingga 7,5 kW memiliki satu relai sinyal. Pengaturan relai dari pabrik akan Masalah.
Pompa 11-22 kW memiliki dua relai sinyal. Sinyal relai 1 diatur oleh pabrik untuk alarm dan relai sinyal 2 untuk Peringatan. Dari salah satu tampilan berikut, pilih kondisi operasi di mana relai sinyal harus diaktifkan.
Untuk informasi lebih lanjut, lihat bagian 16. Lampu indikator dan
relai sinyal.
Catatan
Jika pompa dihubungkan ke bus, mode kontrol tidak
dapat dipilih melalui R100. Lihat bagian 14. Sinyal
bus.
Sampai 7,5 kW
• Siap
• Masalah
• Pengoperasian
• Pompa berjalan (hanya pompa tiga-fase hingga 7,5 kW) • Peringatan (hanya pompa tiga-fase hingga 7,5 kW).
Bahasa In
donesia
(ID)
Untuk informasi lebih lanjut, lihat bagian 16. Lampu indikator dan
relai sinyal.
9.3.4 Tombol-tombol pada pompa
Tombol operasi dan pada panel kontrol dapat diatur ke
nilai-nilai ini:
• Aktif
• Tidak aktif.
Bila diatur ke Tidak aktif (terkunci), tombol tidak akan berfungsi. Atur tombol ke Tidak aktif jika pompa harus dikontrol melalui sistem kontrol eksternal.
9.3.5 Nomor pompa
Nomor antara 1 dan 64 dapat dialokasikan untuk pompa. Dalam hal komunikasi bus, nomor harus dialokasikan untuk setiap pompa.
9.3.6 Input digital
Input digital pompa (terminal 1, gambag 4, 8 atau 14) dapat diatur
untuk fungsi lain.
Pilih salah satu dari fungsi berikut:
• Min. (kurva min.)
• Maks. (kurva maks.).
Fungsi yang dipilih diaktifkan dengan menutup kontak antara
terminal 1 dan 9 (gambar 4, 8 dan 14).
9.3.7 Pemantauan bantalan motor (hanya pompa tiga-fase)
Fungsi pemantauan bantalan motor dapat diatur dengan nilai-nilai ini:
• Aktif
• Tidak aktif.
Bila fungsi ini diatur ke Aktif, penghitung di pengontrol akan mulai menghitung jarak tempuh bantalan tersebut. Lihat bagian
9.2.7 Status pelumasan bantalan motor (hanya 11-22 kW).
9.3.8 Mengkonfirmasi pelumasan kembali/penggantian bantalan motor (hanya pompa tiga-fase)
Fungsi ini dapat diatur dengan nilai-nilai berikut: • Pelumasan kembali (hanya 11-22 kW) • Diganti
• Tidak ada yang dilakukan.
Bila fungsi pemantau bantalan Aktif, pengontrol akan memberikan indikasi peringatan ketika bantalan motor sudah
saatnya dilumasi ulang atau diganti. Lihat bagian 9.1.3 Indikasi
masalah.
Setelah bantalan motor diberi pelumas kembali atau diganti, konfirmasikan tindakan ini dalam tampilan di atas dengan menekan [OK].
9.3.9 Pemanas siap pakai (hanya pompa tiga-fase)
Fungsi pemanasan siap pakai dapat diatur dengan nilai-nilai berikut:
• Aktif
• Tidak aktif.
Bila fungsi ini diatur ke Aktif, tegangan rendah akan diterapkan pada gulungan motor. Tegangan yang diterapkan akan memastikan bahwa panas yang cukup dihasilkan untuk menghindari pengembunan dalam motor.
11-22 kW 11-22 kW • Siap • Alarm • Pengoperasian • Pompa bekerja • Peringatan • Lumasi kembali. • Siap • Alarm • Pengoperasian • Pompa bekerja • Peringatan • Lumasi kembali. Catatan
Masalah dan Alarm mencakup masalah-masalah yang memunculkan Alarm. Peringatan meliputi masalah-masalah yang memunculkan Peringatan. Lumasi kembali mencakup hanya satu masalah tertentu. Untuk perbedaan antara alarm dan
peringatan, lihat bagian 9.1.3 Indikasi masalah.
Catatan
Penghitung akan terus menghitung bahkan jika fungsi ini dialihkan ke Tidak aktif, namun peringatan tidak akan diberikan ketika tiba saatnya untuk pelumasan kembali.
BIla fungsi ini digeser kembali ke Aktif, akumulasi mileage akan kembali digunakan untuk menghitung waktu pelumasan kembali.
Bahasa Indo
nesia (ID)
10. Pengaturan dengan menggunakan PC Tool
produk-E
Persyaratan khusus pemasangan yang berbeda dari pengaturan yang tersedia melalui R100 memerlukan penggunaan PC Tool produk-E Grundfos. Ini juga memerlukan bantuan dari teknisi servis Grundfos atau ahli mesin. Untuk informasi selengkapnya, hubungi perusahaan Grundfos di tempat Anda.
11. Prioritas pengaturan
Prioritas pengaturan tergantung pada dua faktor: 1. sumber kontrol
2. pengaturan.
2. Pengaturan • Mode operasi "Mati"
• Mode operasi "Maks." (kurva maks.) • Mode operasi "Min." (kurva min.) • Pengaturan setpoint.
Pompa-E dapat dikontrol oleh sumber kontrol yang berbeda secara bersamaan, dan setiap sumber tersebut dapat diatur secara berbeda. Akibatnya, perlu untuk mengatur urutan prioritas sumber kontrol dan pengaturannya.
Prioritas pengaturan tanpa komunikasi bus
Contoh: Jika pompa-E telah diatur ke mode operasi Maks. (frekuensi maks.) melalui sinyal eksternal, seperti input digital, panel kontrol atau R100 hanya dapat mengatur pompa-E ke mode operasi Mati.
Prioritas pengaturan dengan komunikasi bus
Contoh: Jika pompa-E beroperasi menurut setpoint yang diatur melalui komunikasi bus, panel kontrol atau R100 dapat mengatur pompa-E ke mode operasi Mati atau Maks., dan sinyal eksternal hanya dapat mengatur pompa-E ke mode operasi Mati .
12. Sinyal kontrol-paksa eksternal
Pompa ini memiliki input untuk sinyal eksternal untuk fungsi kontrol-paksa:
• Menghidupkan/mematikan pompa. • Fungsi digital.
12.1 Menghidupkan/mematikan input
Diagram fungsional: Menghidupkan/mematikan input
12.2 Input digital
Dengan menggunakan R100, salah satu fungsi berikut dapat dipilih untuk input digital:
• Kurva min. • Kurva Maks.
Diagram fungsional: Input untuk fungsi digital 1. Sumber kontrol
Panel kontrol
R100
Sinyal eksternal (sinyal setpoint eksternal, input digital, dll)
Komunikasi dari sistem kontrol lain melalui bus
Catatan
Jika ada dua atau lebih pengaturan yang diaktifkan pada saat yang sama, pompa akan beroperasi menurut fungsi dengan prioritas tertinggi.
Prioritas Panel kontrol atau R100 Sinyal eksternal
1 Mati
2 Maks.
3 Mati
4 Maks.
5 Min. Min.
6 Pengaturan setpoint Pengaturan setpoint
Prioritas Panel kontrol
atau R100
Sinyal
eksternal Komunikasi bus
1 Mati 2 Maks. 3 Mati Mati 4 Maks. 5 Min. 6 Pengaturan setpoint
Menghidupkan/mematikan (terminal 2 dan 3)
Operasi normal
Mati
Input digital (terminal 1 dan 9)
Operasi normal Kurva min. Kurva maks. Q H Q H Q H Q H Q H
Bahasa In
donesia
(ID)
13. Sinyal setpoint eksternal
Setpoint dapat diatur dari jauh dengan menghubungkan pemancar sinyal analog ke input untuk sinyal setpoint (terminal 4).
Gbr. 37Setpoint aktual sebagai produk (nilai berlipat) dari
setpoint dan setpoint eksternal
Pilih sinyal eksternal aktual, 0-10 V, 0-20 mA, 4-20 mA, melalui
R100. Lihat bagian 9.1.3 Indikasi masalah.
Mode kontrol dikontrol
Jika dipilih mode kontrol dikontrol, lihat hierarki kontrol di bagian
6.1 Ringkasan mode, dengan menggunakan R100, pompa dapat
dikontrol untuk. • tekanan proporsional • tekanan konstan.
Dalam mode kontrol tekanan proporsional, setpoint dapat diatur secara eksternal dalam jarak dari 25 % head maksimum ke setpoint yang ditetapkan pada pompa atau dengan menggunakan
R100. Lihat gbr 38.
Gbr. 38Hubungan antara setpoint aktual dan sinyal setpoint
eksternal dalam mode kontrol tekanan proporsional Contoh: Pada head maksimum 12 meter, setpoint yang diatur 6 meter dan setpoint eksternal 40 %, setpoint aktualnya akan sebagai berikut:
Haktual = (Hset - 1/4 Hmaks.) x %Setpoint eksternal + 1/4 Hmaks.
= (6 - 12/4) x 40 % + 12/4 = 4,2 meter
Dalam mode kontrol tekanan konstan, setpoint dapat diatur secara eksternal dalam jarak dari 12,5 % head maksimum hingga setpoint yang ditetapkan pada pompa atau dengan menggunakan
R100. Lihat gbr 39.
Contoh: Pada head maksimum 12 meter, setpoint yang diatur 6 meter dan setpoint eksternal 80 %, setpoint aktualnya akan sebagai berikut:
Haktual = (Hset - 1/8 Hmaks.) x %Setpoint eksternal + 1/8 Hmaks.
= (6 - 12/8) x 80 % + 12/8 = 5,1 meter
Mode kontrol tak dikontrol
Jika dipilih mode kontrol tak dikontrol, lihat hierarki kontrol di
bagian 6.1 Ringkasan mode, dipilih dengan menggunakan R100,
pompa dikontrol dengan kurva konstan dan dapat dikontrol oleh pengontrol (eksternal) apapun.
Dalam mode kontrol kurva konstan, setpoint dapat diatur secara eksternal dalam jarak dari kurva min. ke setpoint yang ditetapkan
pada pompa atau dengan menggunakan R100. Lihat gbr 40.
Gbr. 40Hubungan antara setpoint aktual dan sinyal setpoint
eksternal dalam mode kontrol kurva konstan
14. Sinyal bus
Pompa ini mendukung komunikasi serial melalui input RS-485. Komunikasi dilakukan sesuai protokol bus Grundfos, protokol GENIbus, dan mengaktifkan koneksi ke sistem manajemen gedung atau sistem kontrol eksternal lainnya.
Parameter operasi, seperti setpoint, mode operasi, dll dapat diatur melalui sinyal bus. Pada saat yang sama, pompa dapat memberikan informasi status tentang parameter-parameter yang penting, seperti nilai aktual parameter kontrol, daya input, indikasi masalah, dll.
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Grundfos.
15. Standar bus lainnya
Grundfos menawarkan berbagai solusi bus dengan komunikasi yang sesuai dengan standar lainnya.
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Grundfos.
T M 03 86 01 20 07 T M 02 89 88 13 0 4 Setpoint (tekanan yang dikehendaki) Setpoint eksternal Setpoint aktual 0 10 V 0 20 mA 4 20 mA Setpoint aktual
90 % dari head maksimum
Setpoint yang diatur dengan menggunakan panel kontrol, R100 atau PC Tool produk-E
25 % dari head maksimum Sinyal setpoint eksternal Setpoint
aktual [m]
Setpoint aktual
Head maksimum
Setpoint yang diatur dengan menggunakan panel kontrol, R100 atau PC Tool produk-E
12,5 % dari head maksimum Setpoint aktual [m] TM 02 89 88 13 04
Catatan Jika sinyal bus yang digunakan, jumlah pengaturan yang tersedia melalui R100 akan berkurang.
0 10 V
0 20 mA
4 20 mA
Setpoint aktual
Kurva maks.
Setpoint yang diatur dengan menggunakan panel kontrol, R100 atau PC Tool produk-E
Kurva min.
Sinyal setpoint eksternal Setpoint
aktual [%]
Bahasa Indo
nesia (ID)
16. Lampu indikator dan relai sinyal
Kondisi operasi pompa ditunjukkan oleh lampu indikator hijau dan merah yang terpasang pada panel kontrol pompa dan bagian
dalam kotak terminal. Lihat gambar 41 dan 42.
Gbr. 41Posisi lampu indikator pada pompa satu-fase
Gbr. 42Posisi lampu indikator pada pompa tiga-fase
Selain itu, pompa ini juga dilengkapi output untuk sinyal bebas-potensial melalui relai internal.
Untuk nilai-nilai output relai sinyal, lihat bagian 9.3.3 Relai sinyal.
T M 00 76 00 03 04 T M 02 08 38 02 03 Hijau Merah Hijau Merah T M 03 01 26 40 04 T M 02 90 36 44 04 T M 03 90 63 33 07 Hijau Merah Hijau Merah Hijau Merah
Bahasa In
donesia
(ID)
Fungsi dari kedua lampu indikator dan relai sinyal seperti yang terlihat pada tabel berikut:
Mengatur ulang indikasi masalah
Indikasi masalah dapat diatur ulang dengan salah satu cara berikut:
• Tekan sebentar tombol atau pada pompa. Cara ini tidak
akan mengubah pengaturan pompa.
Indikasi masalah tidak dapat diatur ulang dengan
menggunakan atau jika tombolnya telah dikunci.
• Matikan pasokan daya sampai lampu indikator mati. • Matikan input hidup/mati eksternal kemudian hidupkan
kembali.
• Gunakan R100. Lihat bagian 9.1.3 Indikasi masalah.
Ketika R100 berkomunikasi dengan pompa, lampu indikator merah akan berkedip cepat.
Lampu indikator Relai sinyal diaktifkan selama:
Keterangan Masalah (merah) Operasi (hijau) Masalah/ Alarm, Peringatan dan Pelumasan Kembali
Beroperasi Siap Pompa
bekerja
Mati Mati Pasokan listrik telah dimatikan.
Mati Hidup terus Pompa sedang bekerja.
Mati Berkedip Pompa telah diatur ke mati.
Hidup terus Mati
Pompa telah mati karena Masalah/Alarm atau bekerja dengan Peringatan atau indikasi Pelumasan Kembali.
Jika pompa dimatikan, menghidupkannya kembali akan diusahakan (mungkin perlu untuk menghidupkan kembali pompa dengan mengatur ulang indikasi Masalah).
Hidup terus Hidup terus
Pompa beroperasi, tetapi memiliki atau telah memiliki Masalah/Alarm yang
memungkinkan pompa untuk melanjutkan operasi atau pompa beroperasi dengan Peringatan atau indikasi Pelumasan Kembali.
Jika penyebabnya adalah "sinyal sensor di luar jangkauan sinyal", pompa akan terus beroperasi sesuai dengan kurva maks. dan indikasi kesalahan tidak dapat disetel ulang sampai sinyalnya berada dalam jangkauan sinyal.
Jika penyebabnya adalah "sinyal sensor di luar jangkauan sinyal", pompa akan terus beroperasi sesuai dengan kurva min. dan indikasi kesalahan tidak dapat disetel ulang sampai sinyalnya berada dalam jangkauan sinyal.
Hidup terus Berkedip Pompa telah diatur ke mati, tetapi telah dimatikan karena ada Masalah.
NC NO C C NONC C NONC C NONC NC NO C C NO NC C NO NC C NO NC NC NO C C NONC C NO NC C NONC C NO NC C NONC C NONC C NONC C NO NC C NO NC C NO NC C NO NC C NO NC C NONC C NO NC C NONC