• Tidak ada hasil yang ditemukan

HAK ASASI MANUSIA PENGERTIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HAK ASASI MANUSIA PENGERTIAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

HAK ASASI MANUSIA

Dikdik Baehaqi Arif, M.Pd

PENGERTIAN

Human rights could be generally defines as those

right which area inherent in our natural and without

we can not live as human being

.

• HAM adalah hak-hak yang secara inheren melekat

dalam diri manusia, dan tanpa hak itu manusia tidak

dapat hidup sebagai manusia.

Jan Materson

(2)

Tap MPR Nomor XVII/MPR/1998

tentang Hak Asasi Manusia

Hak asasi manusia adalah hak dasar yang

melekat pada diri manusia yang sifatnya

melekat pada diri manusia yang sifatnya

kodrati dan universal sebagai karunia Tuhan

Yang Maha Esa dan berfungsi untuk menjamin

kelangsungan hidup, kemerdekaan,

perkembangan manusia dan masyarakat,

yang tidak boleh diabaikan, dirampas, atau

y

g

,

p ,

diganggu oleh siapapun.

UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia

Seperangkat hak yang melekat pada

hakikat keberadaan manusia sebagai

Seperangkat hak yang melekat pada

hakikat keberadaan manusia sebagai

makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan

merupakaan anugerah-Nya yang wajib

dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi

oleh negara, hukum, pemerintah, dan

setiap orang demi kehormatan serta

makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan

merupakaan anugerah-Nya yang wajib

dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi

oleh negara, hukum, pemerintah, dan

setiap orang demi kehormatan serta

setiap orang demi kehormatan serta

perlindungan harkat dan martabat

manusia.

(Pasal 1 UU No. 39 Tahun 1999)

setiap orang demi kehormatan serta

perlindungan harkat dan martabat

manusia.

(3)

• Magna Charta(1215) di Inggris

• Habeas Corpus Act(1679) di Britania Raya

• Bill of Rights(1689) di Britania Raya

Sejarah Perkembangan HAM

• Delaration of Independence(1776) di Amerika

• Declaration des Droits de L’homme et Du

Citoyen (1789) di Perancis

• Atlantic Charter (1941) plopornya FD. Roosevelt

• Universal Declaration of Human Rights (1948),

yaitu pernyataan sedunia tentang hak asasi

yaitu pernyataan sedunia tentang hak asasi

manusia

• Pembukaan UUD 1945, merupakan piagam Hak

asasi manusia di Indonesia

Perjuangan HAM di Indonesia

• Kebangkitan Nasional, 20 Mei 1908

• Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928

• Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945

• Rumusan HAM secara eksplisit telah dicantumkan dalam

UUD RIS dan UUDS 1950.

• Sidang Umum MPRS tahun 1966 telah ditetapkan Tap

MPRS No. XIV/MPRS/1966 tentang Pembentukan Panitia

Ad H

t k

i

k

D k

R

Pi

Ad Hoc untuk menyiapkan Dokumen Rancangan Piagam

Hak Asasi Manusia dan Hak-hak serta Kewajiban Warga

Negara.

• Terbentuknya Komisi Nasional Hak Asasi Manusia

(4)

Instrumen HAM Nasional

• UUD 1945

• UU No 39 Tahun 1999 tentang HAM

• UU No 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM • UU No 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM • UU No 11 Tahun 2005 tentang Ratifikasi ICESCR • UU No 12 Tahun 2005 tentang Ratifikasi ICCPR • UU No 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan

• UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional • UU No 5 Tahun 1998 tentang Ratifikasi CAT

• UU No 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta

• UU No 20 Tahun 1999 tentang Ratifikasi Konvensi ILO No 138 tentang Usia Minimum untuk Bekerja

• UU No 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan

• UU No 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi Korban

• UU No 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras & Etnis • UU No 29 Tahun 1999 tentang Ratifikasi CERD

Institusi HAM di Indonesia

1. KOMNAS HAM 1993 2. MENKUM HAM 1999

3. DITJEN PERLINDUNGAN HAM 4. BALITBANG HAM

5. BIRO HAM SETWAPRES

6. DIREKTORAT HUKUM DAN HAM BAPPENAS

7. DIREKTORAT HAM, KEMANUSIAAN DAN SOSBUD DITJEN MULTILATERAL POLSOSKAM DEPARTEMEN LUAR NEGERI

8. DIREKTORAT PENANGANAN PELANGGARAN HAM BERAT KEJAKSAAN AGUNG 9. SUBDIREKTORAT HAK SIPIL DAN HAM DITJEN PEMERINTAHAN UMUM DEPDAGRI 9. SUBDIREKTORAT HAK SIPIL DAN HAM DITJEN PEMERINTAHAN UMUM DEPDAGRI 10. PEMDA PROPINSI, KABUPATEN/ KOTA

11. PUSHAM PERGURUAN TINGGI 12. PANNAS DAN PANPEL RANHAM 13. LSM

(5)

membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan, hak anak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi

(Pasal 28B) ** berkewajiban menghargai hak orang dan

pihak lain serta tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan UU

(Pasal 28J) **

untuk hidup serta mempertahankan hidup dan kehidupan (Pasal 28A) **

HAK ASASI MANUSIA

dalam UUD 1945

mengembangkan diri, mendapat pendidikan, memperoleh manfaat dari IPTEK, seni dan budaya, memajukan diri secara kolektif

(Pasal 28C) **

pengakuan yang sama di hadapan hukum, hak untuk bekerja dan kesempatan yg sama dalam pemerintahan, berhak atas status kewarganegaraan

hidup sejahtera lahir dan batin, memperoleh pelayanan kesehatan, mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh k t d f t

perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan HAM adalah tanggung jawab negara, terutama pemerintah

(Pasal 28I) **

kebebasan memeluk agama, meyakini kepercayaan, memilih

kewarganegaraan, memilih tempat tinggal, kebebasan berserikat, berkumpul dan berpendapat (Pasal 28E) **

berkomunikasi, memperoleh, mencari, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi,

(Pasal 28F) **

g g

(Pasal 28D) **

kesempatan dan manfaat guna mencapai persamaan dan keadilan

(Pasal 28H) **

perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, harta benda, dan rasa aman serta untuk bebas dari penyiksaan

(Pasal 28G) **

Pelanggaran HAM

Pelanggaran hak asasi manusia adalah

Pelanggaran hak asasi manusia adalah

setiap perbuatan seseorang atau kelompok

orang termasuk aparat negara baik

disengaja maupun tidak disengaja atau

kelalaian yang secara melawan hak hukum,

mengurangi, menghalangi, membatasi,

dan atau mencabut hak asasi manusia

seseorang atau kelompok orang yang

g

p

g y

g

dijamin oleh Undang-Undang ini, dan tidak

mendapat, atau dikhawatirkan tidak akan

memperoleh penyelesaian hukum yang adil

(Pasal 1 butir 7 UU No. 39/1999 tentang

HAM)

(6)

Pelanggaran HAM di Indonesia

(Perspektif Pelaku dan Korban)

1. Pelanggaran hak asasi manusia

dilakukan oleh negara lewat,

acts of

dilakukan oleh negara lewat,

acts of

commission maupun act of ommision

yang terjadi di Indonesia dilihat dari

kegagalan negara dan/atau pemerintah

memenuhi kewajibannya sebagaimana

yang disebutkan di dalam

undang-undang.

2. Pelanggaran hak asasi manusia di

Indonesia yang dilakukan oleh pelaku

bukan negara.

Pelanggaran HAM

Perspektif Peristiwa

Peristiwa satu-tindakan:

kasus

pembunuhan buruh Marsinah; kasus

pembunuhan buruh Marsinah; kasus

peledakan bom di gedung WTC, gereja

di berbagai tempat, rumah Dubes

(7)

Peristiwa banyak tindakan

1) Rangkaian tindakan yang berkaitan: kasus penyiksaan Pengurus BEM IAIN Ar Raniry Banda Aceh, dilanjutkan pengambilan secara paksa, penangkapan, pemenjaraan, pangawasan oleh satuan polisi dan Brimob penangkapan, pemenjaraan, pangawasan oleh satuan polisi dan Brimob Banda Aceh; kasus pemeriksaan tanpa surat, dilanjutkan dengan penculikan, penyiksaan, dan pembunuhan terhadap guru Ngaji (ustadz) Muzakir Abdullah (disangka Muzakir Manaf Panglima GAM) oleh satuan militer di Nisam, Aceh Utara; kasus penangkapan secara paksa,

dilanjutkan dengan pemerkosaan, penganiayaan, terhadap perempuan di Aceh oleh satuan Brimob dan TNI; kasus penggrebegan, dilanjutkan dengan penggledahan tanpa surat, pemeriksaan, penangkapan beberapa personel NGO koalisi HAM di Banda Aceh oleh satuan-satuan polisi.

2) Tindakan serentak: kasus pembunuhan tujuh orang (termasuk anak anak 2) Tindakan serentak: kasus pembunuhan tujuh orang (termasuk anak-anak

dan remaja) penjaga tambak di Aceh; kasus pemukulan dan penendangan para demonstran yang melakukan protes;

3) Kombinasi tindakan berurutan dan serentak; kasus penangkapan di luar hukum dan pemeriksaan berbagai aktivis HAM di Banda Aceh

Pelanggaran HAM bukan

Berat

Pelanggaran hak asasi manusia yang bersifat

non

derogable

.

derogable

.

HAM yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan

apapun oleh siapapun adalah: (a) hak untuk hidup, (b)

hak untuk tidak disiksa, (c) hak kebebasan pribadi,

pikiran hati nurani, (d) hak beragama, (e) hak untuk

tidak diperbudak, (f) hak untuk diakui sebagai pribadi

dan persamaan di hadapan hukum, dan (g) hak untuk

dan persamaan di hadapan hukum, dan (g) hak untuk

tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut.

(Pasal 4 UU. No. 39 /1999)

(8)

Pelanggaran HAM bukan

Berat

Pelanggaran hak asasi manusia yang

deregoble:

1. pelanggaran atas untuk berkumpul, berapat, dan berserikat (pasal 24): pelarangan pertemuan “Paguyuban Korban Orde Baru” di solo 24): pelarangan pertemuan Paguyuban Korban Orde Baru di solo. 2. Pelanggaran hak untuk menyampaikan pendapat dimuka umum, hak

untuk mogok (pasal 25): penerapan kembali “pasal karet”.

3. Pelanggaran hak untuk bebas bergerak dan bertempat tinggal dalam wilayah negara RI (pasal 17,40): kasus “cegah-tangkal” (cekal). 4. Pelanggaran hak atas rasa aman (pasal 30, 35): sweeping KTP orang

Aceh di Jakarta.

5. Pelanggaran atas hak reproduksi perempuan (pasal 49): pelarangan atas hak cuti karena haid, pelecehan seksual (penggeledahan buruh perempuan pabrik).

perempuan pabrik).

6. Pelanggaran atas hak anak (pasal 58, 63, 66): perdagangan anak, pelacuran anak, perekruitan anak sebagai ‘cantoi’.

7. Pelanggaran atas hak partisipasi dalam pemajuan, penegakan HAM (pasal 101): Maklumat PDMD yang melarang NGOs asing dan NGOs nasional bergiat di Aceh.

Pelanggaran HAM Berat

Pelanggaran berat HAM mengandung

unsur

kesengajaaan dan sikap

unsur

kesengajaaan dan sikap

membiarkan suatu perbuatan yang

seharusnya dicegah (

act of ommission),

unsur sistematis yang menimbulkan

akibat meluas

dan rasa takut luar biasa,

dan unsur serangan terhadap penduduk

sipil.

• Pelanggaran HAM yang berat meliputi a.

Kejahatan genosida

, dan b.

Kejahatan

terhadap kemanusiaan

.

(9)

1. Genosida

Kejahatan genosida adalah setiap perbuatan yang

dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan atau

memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa

memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa,

ras, kelompok etnis, kelompok agama, dengan cara:

‰ membunuh anggota kelompok;

‰ mengakibatkan penderitaan fisik atau mental yang

berat terhadap anggota-anggota kelompok;

‰ menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang akan

mengakibatkan kemusnahan secara fisik baik seluruh

atau sebagiannya;

‰ memaksakan

tindakan-tindakan

yang

bertujuan

mencegah kelahiran di dalam kelompok; atau

‰ memindahkan secara paksa anak-anak dan kelompok

tertentu ke kelompok lain

Pasal 8 UU No. 26/2000 tentang Pengadilan HAM

2. Kejahatan terhadap kemanusiaan

adalah salah satu perbuatan yang dilakukan sebagian dari serangan meluas atau sistematik yang diketahuinya bahwa serangan tersebut

ditujukan secara langsung terhadap penduduk sipil, berupa:

‰ pembunuhan,

‰ pemusnahan

‰ pelacuran secara paksa,

‰ pemaksaan hamil

‰ pemusnahan,

‰ perbudakan,

‰ pengusiran atau pemindahan

penduduk secara paksa,

‰ perampasan kemerdekaan

atau perampasan kebebasan

fisik lain secara

sewenang-wenang yang melanggar

‰ pemaksaan hamil,

‰ pemandulan atau sterilisasi

secara paksa atau

bentuk-bentuk kekerasan seksual lain

yang setara,

‰ penganiayaan terhadap suatu

kelompok tertentu atau

perkumpulan yang didasari

wenang yang melanggar

(asas-asas) ketentuan pokok

hukum internasional,

‰ penyiksaan,

‰ perkosaan,

perkumpulan yang didasari

telah diakui secara universal

sebagai hal yang dilarang

menurut hukum Internasional,

penghilangan orang secara

paksa, atau kejahatan

(10)

3. Kejahatan Perang

‰ Kejahatan perang merupakan bagian dari satu rencana atau

kebijakan besar, dan melanggar konvensi Jenewa 12 Agustus

1949, pasal 3 konvensi ini khususnya melindungi penduduk

, p

y

g p

sipil dan personel militer yang tidak lagi secara aktif

mengambil bagian dalam permusuhan selama terjadinya

konflik bersenjata internal.

‰ Konvensi ini melarang pembunuhan, penyiksaan, perlakuan

kejam, penyanderaan, perlakuan mempermalukan dan

mendegradasikan, penghukuman dan pembunuhan

ekstra-yudisial.

‰ Konvensi ini mendesak perlindungan minimal atas proses

pengadilan yang jujur dan satu kewajiban yang memaksa untuk

mengumpulkan dan merawat yang terluka dan sakit.

Referensi

Dokumen terkait

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions.. Start

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal pretest dan postest, lembar observasi guru dan siswa tentang proses pembelajaran dengan

pertama , memungkinkan terjadinya pergantian pemerintah secara damai dan tertib; kedua , kemungkinan lembaga negara berfungsi sesuai dengan maksud UUD 1945; dan

Pendekatan keterampilan proses harus diterapkan karena ilmu pengetahuan berlangsung semakin cepat sehingga tak mungkin lagi para guru mengajarkan semua fakta dan

Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia menyatakan bahwa HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang

Namun, ketika pengujian dikaitkan dengan tingkat pengungkapan dari transaksi derivatif dan perusahaan pengguna derivatif dikelompokkan menjadi pengguna derivatif yang

Berdasarkan hasil penelitian dilapangan diketahui pada Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus Samboja struktur jenis vegetasi dan komposisi jenis terdiri dari 342

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, merupakan salah satu cara yang telah ditempuh oleh pemerintah dalam merumuskan metoda guna memperbaiki sistem pengendalian intern agar