• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II DESKRIPSI PROYEK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II DESKRIPSI PROYEK"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

DESKRIPSI PROYEK

II.1. Terminologi Judul

Judul kasus yang diambil pada proyek Tugas Akhir ini adalah “Relokasi Pasar Kecamatan Perbaungan”, untuk memudahkan dalam memahami judul yang diambil maka akan dibahas masing-masing kata yang membentuk judul tersebut.

II.1.1. Pengertian Judul

Relokasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pemindahan tempat. Relokasi merupakan salah satu alternatif untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menata kembali suatu lokasi yang baru karena yang lama dianggap sudah tidak layak lagi. Beberapa hal perlu memperoleh perhatian pemerintah sebagai pihak yang memfasilitasi program relokasi kolektif ini. Relokasi merupakan bagian dalam pembangunan kembali ke suatu area untuk menjadi lebih baik dan dapat menaikkan taraf hidup masyarakat sekitar, Pada pemerintahan, prinsip utama relokasi adalah kesukarelaan masyarakat untuk bersama-sama pindah ke lokasi yang baru. Untuk itu, diperlukan transparansi dan akses informasi bagi masyarakat yang bersedia ikut dalam program relokasi berkenaan dengan fasilitas yang akan mereka peroleh dalam lokasi yang baru. Pengetahuan yang cukup tentang hak- hak dan fasilitas yang akan diperoleh akan membantu mereka membuat keputusan mengikuti program dan berperan serta dalam prosesnya. Hal ini dapat meminimalkan kemungkinan untuk meninggalkan tempat yang baru tersebut dengan segala dampaknya.

- Dampak dari relokasi adalah :

Dampak positif

1. Lokasi / tempat pemasaran untuk memasarkan produk baik barang dan jasa akan semakin meluas.

(2)

9 Dampak negatif

1. Menimbulkan persaingan yang mungkin akan mematikan industri yang sama di dalam negeri.

2. Masuknya budaya baru yang mungkin bertentangan dengan budaya lokal.

Pengertian pasar berdasarkan ”Kamus Umum Bahasa Indonesia”, ada beberapa, antara lain :

1. Tempat orang berjual-beli ; pekan, tempat berjual beli yang diadakan oleh perkumpulan dan sebagainya dengan maksud mencari derma.

2. Tempat berbagai pertunjukan yang diadakan malam hari untuk beberapa hari lamanya

Kecamatan Perbaungan adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Indonesia.

Penduduk wilayah ini berjumlah 119.828 jiwa (2004). Perbaungan merupakan kota pintu gerbang ketika memasuki Kabupaten Serdang Bedagai dari arah Medan.

Jadi dapat simpulkan pengertian dari ”Relokasi Pasar Kecamatan Perbaungan” adalah ”Pemindahan lokasi pasar menuju ke tempat yang baru dan pembangunan kembali Pasar Kecamatan Perbaungan”

II.1.2. Klasifikasi Pasar

Pasar dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis berdasarkan sudut pandang yang berbeda. Berikut merupakan jenis-jenis pasar berdasarkan klasifikasinya (Adhyzal, 2003)

- Menurut sifatnya pasar di bagi menjadi beberapa jenis, diantaranya:

a. Pasar nyata/ konkret. Tempat para penjual dan pembeli berkumpul untuk membeli barang-barang dagangan secara langsung. Contoh : pasar buah, ikan, sayur, dll

(3)

b. Pasar abstrak. Barang yang diperdagangkan tidak sampai di pasar, jual beli berlangsung tetapi hanya menurut contoh barang. Contoh : pasar bursa, obligasi, dll

- Menurut pelayanan dan area administrasi pemerintahan pasar dibagi menjadi beberapa jenis (Perda DKI, 2009), diantaranya:

a. Pasar lingkungan.

Pasar yang ruang lingkupnya meliputi suatu lingkungan kira-kira seluas satu kelurahan atau beberapa kelompok perumahan di sekitar pasar tersebut dan jenis barang diperdagangkan adalah barang kebutuhan sehari-hari.

b. Pasar wilayah.

Pasar yang ruang lingkup pelayanannya meliputi beberapa lingkungan permukiman dan barang-barang yang diperjual belikan lebih lengkap dari pasar lingkungan.

c. Pasar kota.

Pasar yang ruang lingkup pelayanannya meliputi wilayah kota dimana barang-barang yang diperjualbelikan lengkap.

d. Pasar regional.

Pasar yang ruang lingkup pelayanannya meliputi daerah kota dan sekitarnya. e. Pasar perumahan.

Merupakan toko-toko yang menempel pada rumah tinggal melayani kebutuhan rumah tangga di daerah sekitarnya, kira-kira seluas wilayah RT.

- Menurut sifat barang yang dijual pasar dibagi menjadi beberapa jenis (Perda DKI, 2009), diantaranya:

a. Pasar induk.

Pasar yang merupakan pusat pengumpulan, pusat pelelangan dan pusat penyimpanan bahan-bahan sandang pangan untuk disalurkan kepada grosir-grosir dan pusat-pusat.

b. Pasar Eceran.

Pasar dimana terdapat permintaan dan penawaran barang atau jasa secara kecil atau eceran.

(4)

11 c. Pasar khusus.

Pasar yang menjual atau sejenis barang tertentu, mis : pasar tekstil, bunga, buah, dll

- Menurut waktu berlangsungnya jual beli (waktu operasinya) pasar dibagi kedalam beberapa jenis (BD Simanjuntak, 2011), diantaranya:

a. Pasar siang hari Pasar yang kegiatannya antara pukul 08.00 s/d 18.00 WIB b. Pasar malam hari Pasar yang kegiatannya antara pukul 18.00 s/d 05.00 WIB c. Pasar siang malam Pasar yang kegiatannya dilakukan siang dan malam hari d. Pasar pagi Kegiatan pasar hanya dilakukan pada pagi hari

e. Pasar mingguan Kegiatan pasar hanya dilakukan sekali dalam seminggu.

- Secara operasional, pasar dibagi menjadi beberapa bagian, diantaanya: a. Pasar perusahaan daerah

b. Pusat pertokoan / perdagangan perseroan terbatas

c. Pasar tidak resmi : pasar yang belum diakui oleh pemerintah

d. Trade imporium departemen perindustrian dan perdagangan yang merupakan pusat penjajaan hasil kerajinan rakyat

e. Gelanggang dagang yang dikelola oleh departemen perdagangan dan koperasi f. Toko serba ada yang dikelola departemen perdagangan dan koperasi

g. Pusat pertokoan atau perbelanjaa swasta

- Berdasarkan jenis pelayanannya, pasar dibagi menjadi beberapa jenis (wikipedia.com), diantaranya:

a. Pasar Tradisional.

Yang dimaksud dengan pasar tradisional adalah pasar yang ada pada masa kini, yang masih memiliki karakter atau ciri-ciri pada masa lalu dimana salah satu adalah adanya interaksi sosial langsung antara penjual dan pembeli yang sifatnya tawar menawar harga barang dan jasa.

b. Pasar Khusus:

(5)

 Pasar yang ditawarkan tetap dalam keadaan khusus, misalnya pasar souvenir walaupun kemudian pasar berkembang produk yang dipasarkan adalah penunjang dari produk utama.

 Sistem pembagian perlu diperhatikan agar penyeberan keuntungan sedapat mungkin merata.

 Sistem proteksi kebakaran merupakan hal yang penting untuk diperhatikan mengingat fungsi pasar yang merupakan bangunan umum

 Memperhatikan keamanan pasar setiap sudut desain agar mencegah munculnya kriminalitas pada lokasi.

c. Pasar Modern.

Suatu kompleks toko eceran dan dihubungkan dengan fasilitas yang terencanan sebagai suatu kesatuan kelompok, untuk memberikan pelayanan perbelanjaan yang maksimal.

d. Pasar wisata.

Umumnya berkembang pada kawasan objek wisata dan tercipta dari perkembangan aktivitas wisata itu sendiri yang didukung oleh faktor-faktor lingkungan yang mendukung terhadap market tersebut, yaitu :

 Potensi wisata pada kawasan wisata

 Interest publik terhadap potensi wisata kawasan tersebut  Adanya sarana yang mendukung terhadap potensi wisata

 Perkembangan jumalah wisata yang mengunjungi kawasan wisata

II.1.3. Unsur-Unsur Pokok Yang Terdapat Dalam Pasar Tradisional

A. Konsumen

Konsumen adalah pribadi atau badan yang menikmati penggunaan fisik suatu barang dan jasa ekonomi atau seseorang yang membeli untuk dijual kembali. Dari pihak konsumen yang perlu untuk diteliti antara lain : Daya beli atau tingkat pendapatan, daya mobilitas untuk mencapai tempat belanja, waktu yang tersedia, dan tingkah laku adat dan kebiasaan.

(6)

13 B. Lembaga Perdagangan/Wadah

Lembaga yang melaksanakan penyaluran barang dan jasa dari produsen ke konsumen Dari pihak pedagang, hal yang perlu diperhatikan antara lain:

a. Keuntungan yang relatif baik b. Harga dan biaya penjualan c. Cara pelayanan

d. Suplai barang yang diperdagangkan

C. Barang

Mengenai penggolongan barang terdapat banyak teori. Untuk pembahasan selanjutnya diambil penggolongan barang yang merupakan hasil penyelidikan yang dilakukan oleh PD Pasar Jaya Bersama dengan LPEM F.E. UI 1971 :

a. Golongan I : Merupakan barang-barang yang dinilai sebagai barang kebutuhan sehari-hari misalnya : sayur, bumbu dapur, lauk-pauk, dll

b. Golongan II : Barang ini bukan merupakan kebutuhan sehari-hari yang dibutuhkan dalam waktu interval tertentu misalnya seminggu atau sebulan. Contohnya : pakaian, tekstil, sepatu, kosmetik.

c. Golongan III : Sifat barang yang termasuk dalam golongan ini hampir sama dengan golongan barang sekunder, akan tetapi merupakan barang-barang lux dan relatif mahal harganya bagi ukuran pembeli masyarakat Indonesia. Contohnya : tv, kamera foto, dll

d. Golongan IV : Barang-barang golongan ini dirasakan dan dibutuhkan oleh pembeli hanya sebagai insidential, atau tidak dapat ditentukan. Misalnya : mebel, onderdil mobil , dll

II.1.4. Materi Yang Diperjual Belikan Di Dalam Pasar

Materi perdagangan di pasar dapat dikelompokkan berdasarkan jenis, sifat, urgensinya, cara pengangkutannya, dan cara penyajiannnya :

A. Jenis materi yang diperjual belikan a. bahan kebutuhan rohani / pemuas diri b. bahan sandang / tekstil

(7)

B. Sifat barang yang diperjual belikan: a. Basah

b. Kering c. Tahan lama

C. Tingkat urgensi materi perdagangan

a. barang kebutuhan sehari-hari (demand good) b. barang kebutuhan berkala (convinience good)

II.1.5. Unsur-Unsur Penunjang Pasar

Yaitu pihak yang berperang dalam kelangsungan kegiatan perdagangan di pasar, unsur-unsur ini meliputi pemerintah, pengelola, bank, dan swasta :

Pertama, Pemerintah wajib memelihara kestabilan ekonomi dalam pembangunan dan kelancaran ekonomi, diantaranya dengan menguasai sektor perpasaran dalam bentuk mengelola dan menarik pajak pasar, menentukan klasifikasi pasar dalam wilayah kekuasaannya, pembangunan fisik pasar yang biasanya dilakukan dengan menggunakan anggaran daerah atau instruksi presiden.

Kedua, Dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari pemerintah sebagai pengelola menunjuk :

a. Jawatan atau dinas dibawahnya atau

b. Perusahaan daerah yang memberi otorita untuk mengelola pelayanan umum di bidang perpasaran

Adapun kegiatan yang biasanya dialksanakan oleh pengelola ini antara lain: a. Memelihara kebersihan

b. Menjaga keamanan dan ketertiban dalam pasar

c. Mengusahakan kelancaran distribusi bahan-bahan pokok kebutuhan sehari-hari.

Ketiga, Bank berperan khususnya dalam pembayaran pembangunan dan pemodalan bagi para pedagang. Misalnya pembangunan pasar Inpres dibiayai melalui bank pemerintah, kredit candak kulak bagi para pedagang kecil disalurkan melalui BRI, dll

(8)

15 Keempat, Dalam hal ini yang disebut swasta bisa para pedagang itu sendiri atau para pelaksana yang membiayai pembangunan pasar, dengan prinsip pembangunan fasilitas pasar dibiayai dengan dana dari masyarakat yang akan kembali kepada masyarakat dalam bentuk lain. Secara umum pasar merupakan suatu kebutuhan masyarakat melalui peranannya sebagai unsur-unsur penunjang yang menggerakkan kehidupan sehari-hari.

II.2. Pelaku dan Kegiatannya

Pelaku dan kegiatan pada pusat perbelanjaan secara garis besar terdiri dari : a. Kelompok pengunjung

Yaitu sekelompok orang atau perorangan yang mengunjungi fasilitas ini untuk mencari dan membeli barang kebutuhannya. Kegiatan pengunjung disini ada yang datang dengan tujuan membeli barang, melihat-lihat, mencari hiburan, berekreasi atau hanya berjalan-jalan.

b. Kelompok pedagang

Yaitu sekelompok orang atau perorangan yang melakukan kegiatan menjual barang kebutuhan atau jasa, sebagai pengecer akhir, yang memanfaatkan ruang toko atau pertokoan dengan sistem sewa kepada pihak pengelola

c. Kelompok Pengelola

Yaitu sekelompok orang atau badan yang mengelola dan bertanggung jawab atas segala kegiatan yang berlangsung dalam pusat perbelanjaan serta mengatur semua jalannya kegiatan tersebut, termasuk administrasi penyewaan ruang kepada para pedagang atau pemilik usaha, sehingga dapat dicapai suatu kelancaran kegiatan, kenyamanan, kemudahan dan keamanan

II.3. Lokasi

Lokasi proyek Tugas Akhir “Relokasi Pasar Kecamatan Perbaungan” ini terletak di Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Perbaungan, Kota Medan, Sumatera Utara. Dapat dilihat di gambar 2.1, gambar 2.2, dan gambar 2.3).

(9)

II.3.1. Kriteria Pemilihan Lokasi

Pemilihan lokasi yang tepat merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan dari hampir semua proyek arsitektur. Namun dalam proyek ini, lokasi sudah ditentukan, karena merupakan redevelopmen dari kompleks pasar yang sudah ada. Sehingga tidak diperlukan adanya kriteria tertentu dalam pemilihan lokasi. Adapun hal yang diperlukan mengenai permasalahan lokasi ini adalah alasan apa yang bisa disampaikan sehingga lokasi tersebut memang memenuhi kelayakan untuk di-redevelopmen sebagai proyek pasar dan pusat perbelanjaan yang lebih modern dan masih mempertahankan konsep berbelanja secara tradisional.

Gambar 2.1. Peta Kabupaten Serdang Bedagai

Gambar 2.2. Peta Lokasi Kecamatan

(10)

17 II.3.1.1 Tinjauan Terhadap Struktur Kota

Kawasan Pasar Kecamatan Perbaungan berada di lingkungan permukiman dan tanah kosong (Gambar 2.4). Arah pengembangan pada wilayah ini adalah sebagai wilayah perdagangan dan permukiman penduduk.

II.3.1.2. Pencapaian

Lokasi site berada di jalan Mangga, sangat efisien untuk pencapaian karena banyak dilalui oleh angkutan umum, kendaraan, maupun truk barang. Untuk para pejalan kaki, site sangat mudah dijangkau karena banyak dilalui oleh berbagai jenis angkutan umum. Dalam tempo waktu ke depan akan dibangun jalan tol di kawasan ini.

II.3.1.3. Area Pelayanan Pasar Kecamatan Perbaungan

Berdasarkan jenis pasar yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat dikatakan bahwa Pasar Kecamatan Perbaungan adalah pasar kecamatan, tepatnya adalah Pasar Kecamatan Perbaungan. Sehingga berdasarkan hal tersebut, dapat dikatakan Pasar Kecamatan Perbaungan memiliki kriterial sebagai berikut :

- Fasilitas pelayanan : pertokoan, perpasaran, kantor-kantor pelayanan umum dan civic center.

- Populasi pelayanan : 20.000 – 70.000 jiwa

(11)

- Skala radius pelayanan : 0 - 1,5 km - Perkiraan kepadatan : 80-100 ha - Status pasar lingkungan

II.3.2. Analisa Pemilihan Lokasi

Pada site ini, dipilih 3 lokasi sebagai pembanding, lalu dicari yang terbaik sesuai kriteria yang diperlukan. Terdapat beberapa kriteria agar sebuah lokasi dapat menjadi lokasi sebuah pasar dan pusat perbelanjaan, antara lain :

1. Dekat dengan pemukiman penduduk, sehingga mempunyai konsumen yang tetap. 2. Lokasi harus dapat menjangkau masyarakat banyak

3. Dilalui oleh lintasan angkutan umum, sehingga dapat diakses oleh para pejalan kaki

4. Memiliki sarana dan utilitas yang baik di sekitar kawasannya. Sehingga nantinya tidak menimbulkan bau yang tidak sedap.

Lokasi 1 Lokasi 2 Lokasi 3

Lokasi Jalan Mangga, Melati I Perbaungan

Jalan Mangga, Melati I Perbaungan

Jalan Kedondong, Melati I Perbaungan

2 2 3

Potensi Berada di tengah-tengah permukiman

Berada di permukiman dan perkebunan

Berada di daerah yang akan mengalami perkembangan signikfikan

2 2 3

Aksesi Berada di jalur arteri penghubung antara desa dan

Berada di jalur arteri penghubung antara desa dan

Berada di jalur penghubung antar desa ke jalinsum

(12)

19 bilitas perkebunan PTPN-4 perkebunan PTPN-4

2 2 3

Kondis i Jalan

Lebar jalan 5 m, sangat lancar sepi karena jalan berujung kebun kelapa sawit

Lebar jalan 5 m, sangat lancar sepi karena jalan berujung kebun kelapa sawit

Lebar 10 m, lancar 1 1 3 KDB 50% 60% 60% 2 2 3 Target Pasar

Masyarakat Kota Perbaungan, masyarakat desa Melati 1, Melati 2 Pegajahan

Masyarakat Kota Perbaungan, masyarakat desa Melati 1, Melati 2 Pegajahan

Masyarakat Kota Perbaungan, masyarakat desa Melati 1, Melati 2 Pegajahan

1 2 3

Tata Guna Lahan

Sesuai dengan potensi yang berada di sekitar lokasi

Sesuai dengan potensi yang berada di sekitar lokasi

Sesuai dengan potensi yang berada di sekitar lokasi

2 3 3

Kondis i Site

Baik Baik Baik

3 3 1 Tingka T Hunian - Permukiman Area Pabrik

Permukiman dan area pabrik -permukiman

(13)

View Lingku ngan sekitar

- Dekat dengan pabrik - Dekat dengan

pemukiman

Dekat dengan pabrik dan perkebunan

- Sawah dan pemukiman

1 1 2

Loadin g Dock

Terhalangi oleh pabrik dan perkebunan

Terhalangi oleh pabrik dan perkebunan

Terdapat jalur alternative, yang terhubung ke jalinsum

1 1 3

Total 18 20 29

Dari penilaian di atas disimpulkan bahwa lokasi di jalan Kendondong adalah merupakan lokasi yang terbaik dari 3 alternatif lokasi yang ada. Sehubungan dengan lokasi yang berdekatan dengan permukiman, akses mudah, dan lokasi yang baik untuk pasar.

II.3.3. Deskripsi Kondisi Eksisting Lokasi II.2.3.1 Luas lahan

Pasar Kecamatan Perbaungan yang ada saat ini bukan seutuhnya dikelola oleh Perusahaan Daerah Kota Medan tetapi juga sebagiannya dikelola oleh pihak Swasta. Luas gabungan dari keduanya mencapai ± 18.958 m2, tetapi yang dikelola pleh PD. Pasar hanya seluas 2400 m2.

Pasar terdiri dari bangunan eksisting, berupa kios dan ruko-ruko.

(14)

21 Site ini terletak pada Kecamatan Perbaungan. Termasuk kedalam wilayah pengembangan yang berorientasi sebagai Permukiman, Persawahan. Adapun site ini memiliki kelebihan dan kelemahan tertentu antara lain :

- Kelebihan:

1. Pencapaian yang mudah karena banyak dilalui oleh berbagai jenis kendaraan maupun angkutan umum.

2. Dekat dengan pemukiman penduduk, sehingga target pasar dapat dengan mudah terpenuhi, karena tersedianya jumlah pembeli yang memadai. 3. Dekat dengan lahan pertanian sehingga kebutuhan pasar dapat terpenuhi

dengan baik.

4. Rencana dalam waktu dekat pembuatan jalan lintas sumatera. - Kelemahan

1. Area Pemukiman penduduk.

2. Areanya belum terlalu berkembang. 3.

Dengan mempertimbangkan kelebihan dan kelemahannya, maka luasan pasar yang dirancang adalah kurang lebih seluas 1,2 hektar.

(15)

II.3.3.2. Peraturan Site

1. Land Use (RDTRK) : rencana detail tata ruang kota. Yaitu peruntukan dan syarat-syarat lain tentang suatu wilayah pada daerah tertentu. Peraturan ini dibuat agar penggunaan lahan pada suatu kawasan dapat terencana dan teratur.

2. GSB = Garis Sempadan Bangunan : Mengatur jarak batas bangunan dengan batas kapling, bisa batas depan, samping atau belakang. Sering garis sepadan ini hanya depan atau jalan saja, 1/2 x lebar jalan atau (1/2xlebar jalan) + 1.

GSB ideal yang seharusnya ideal untuk sebuah site adalah seperti yang diutarakan dalam penjelasan di atas, yaitu :

GSB sebelah Selatan (Jl.Kedondong) (1/2x 10m) + 1 = 6m

3. KDB (Koefisien Dasar Bangunan). Yakni perbandingan tapak dengan kawasan terbangun. Koefisien ini akan semakin kecil untuk kawasan perbelanjaan atau kawasan mahal, bisa berubah tergantung fungsi dan harga tanah atau lahan. Sebagai kawasan pusat perbelanjaan dan pasar, maka koefisen dasar bangunan yang ada di sekitar dan pada site adalah sekitar 80 % - 90 %

Maka koefisen dasar bangunan adalah : 90 % x 12227 m2 = 10999 m2

4. KLB (Koefisien Lantai Bangunan). Yaitu perbandingan luas tapak dan klasifikasi yang telah ditetapakan total luas lantai. Koefisien ini bisa lebih dari 100% untuk bangunan bertingkat.

Untuk daerah di sekitar Pasar Perbaungan, maka koefisien lantai bangunan sekitarnya adalah 1-2 lantai.

II.3.3.3. Ketinggian Bangunan

Berdasarkan survey yang telah dilakukan, maka dapat diketahui ketinggian bangunan di kawasan Pasar Kecamatan Perbaungan sebelumnya adalah. Penyajiannya adalah sebagai berikut:

1. Ketinggian Bangunan Pasar Kecamatan Perbaungan

Ketinggian bangunan Pasar Kecamatan Perbaungan adalah bangunan 1 lantai. Mulai dari kios hingga loods semuanya hampir sama ketinggiannya.

(16)

23 Bangunan di sekitar Pasar Kecamatan Perbaungan rata-rata adalah bangunan rumah toko dan permukiman penduduk. Ketinggiannya bervariasi, mulai dari 1 hingga yang paling tinggi adalah 3 lantai. Untuk lebih jelasnya disajikan dalam gambar berikut.

II.3.3.4. Eksisting

Tapak terletak di Jl. Kedondong berupa site tanah kosong dengan pemukiman penduduk di sekitarnya

Gambar 2.6. Kondisi Eksisting Sumber: Survey Lapangan

Gambar 2.7. Citra Udara Sumber : Google Earth

(17)

II.4. Tinjauan Fungsi

II.4.1. Deskripsi Pengguna dan Kegiatan

Pengguna pasar ini dapat dikelompokkan secara umum menjadi beberapa bagian demikian juga dengan kegiatan yang terjadi juga dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian besar. Penggunanya antara lain :

 Pengunjung yaitu masyarakat baik yang berasal dari daerah sekitar (dalam kota), maupun dari luar kota bisa pengunjung pasar.

 Pedagang pasar yaitu pihak yang menjajakan barang dagangan di pasar.  Pengelola yaitu pihak yang bertugas mengawasi, mengelola, dan

memberikan pelayanan fasilitas kepada para pedagang baik di pasar. Kegiatannya antara lain :

 Berdagang yang merupakan fungsi utama dari komplek bangunan ini. Merupakan kegiatan menjajakan barang kepada para pengunjung, baik dalam bentuk kios, lods, retail, maupun pameran.

Pembelian yang merupakan feedback dari kegiatan berdagang. Disini pembeli akan membayar untuk barang yang diinginkan.

Secara lebih lengkap akan dibahas mengenai kronologis kegiatan dan pelaku yang terdapat di komplek bangunan ini :

II.4.2. Dekripsi Kegiatan Pasar Kecamatan Perbaungan

Dikarenakan oleh lokasi pasar yang berada pada pusat Kecamatan Perbaungan, maka pasar termasuk daerah yang hidup mulai dari pagi jam 04.00 s/d 18.00 WIB..

- Pada pukul 04.00 WIB barang dagangan mulai berdatangan ke pasar Perbaungan. Kebanyakan merupakan barang dagangan yang berupa sayur dan daging.

- Pada pukul 06.30 WIB, pembeli mulai berdatangan. Sehingga suasana pasar mulai ramai.

- Pukul 06.30-18.00 WIB merupakan waktu dimana kegiatan berdagang dilaksanakan.

(18)

25 II.4.2. Deskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruang

Dalam perancangan pasar, ada persyaratan dan kriteria tertentu yang perlu diperhatikan antara lain fleksibillitas, keamanan pengunjung, kenyamanan pengunjung yang dihubungkan dengan keadaan termal, pencahayaan, sirkulasi. Untuk lebih jelasnya akan dibahas sebagai berikut :

1. Fleksibilitas

Secara harfiah fleksibilitas dapat didefenisikan sebagai kemampuan untuk menyesuaikan diri. Kemudahan penyesuaian kios dan los untuk dapat menampung lebih banyak jumlah pedagang. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :

a. Pemilihan sistem struktur b. Pembagian ruang

c. Ketinggian ruang

d. Tata letak stan, kios, dan lods 2. Kenyamanan

Kenyamanan merupakan kepuasan atau kenikmatan dalam melakukan aktivitasnya. Kenyamanan untuk ruang pusat perbelanjaan dan pasar dipengaruhi faktor keadaan termal dan pencahayaan ruang pameran.

3. Sirkulasi

Perencanaan dan perancangan sistem sirkulasi pada bangunan terutama ditekankan pada pola pengaturan pencapaian pejalan kaki, jalur sirkulasi pengunjung dan sirkulasi servis bangunan.

Kebutuhan ruang dari pasar tradisional dapat dikelompokkan menjadi empat bagian, yaitu ruang utama, pendukung, pelengkap, dan servis, dimana pembagian masing-masing kelompok diuraikan sebagai berikut:

1. Ruang Utama, termasuk didalamnya kios dan lods.

2. Ruang Pendukung, yakni Kantor Pengelola dan Pusat Jajanan Serba Ada (Pujasera).

(19)

3. Pelengkap, yakni Ruang Terbuka Hijau, Toilet, Mushalla, ATM Center, Pelayanan Kesehatan, dan Tempat Penitipan Anak.

4. Servis, yakni Loading deck, Ruang kontrol Panel, Tempat Sampah Sementara, Ruang Genset, Pos Jaga, Parkir.

Berdasaran data dari PD Pasar, diperolehlah jumlah pedagang yang terdapat di Kawasan Pasar Kecamatan Perbaungan sebelumnya (Tabel 2.2, tabel 2.3, dan tabel 2.4). Pasar yang merupakan milik swasta terdiri dari kios, lods, dan PKL. Kios berukuran 2 x 2m dan lods berukuran 1 x 2m.

Pedagang di dalam area pasar

No. Jenis Dagangan Jumlah

1. Sayur Mayur 56 2. Ikan 56 3. Ayam 15 4. Rempah-Rempah 7 5. Kain 13 6. Emas 2 7. Buah-Buahan 2 8. Bumbu 15 9. Ikan Asin 6 10. Kue 3 11. Daging 8 12. Makanan/ Minuman 7 13. Gilingan 4

14. Sepatu/ Tas /Sandal 2

15. Barang Sampah 16 16. Mainan Anak 1 17. Kelapa 3 18. Pecah Belah 2 Jumlah 218

(20)

27 Pedagang di luar area pasar

Jl.Cipto (PKL)

No. Barang Dagangan Jumlah

1. Sayur - mayur 46 2. Ayam 1 3. Kain 5 4. Buah - Buahan 12 5. Ikan Asin 2 6. Makanan/Minuman 4 7. Gilingan 1 8. Kelapa 8 Jumlah/Total 79 Jl.Renggas

No. Jenis Dagangan Jumlah

1. Sayur - Mayur 27 2. Ikan 8 3. Ayam 7 4. Rempah - Rempah 1 5. Kain 3 6. Buah - Buahan 5 7. Ikan Asin 5 8. Daging 1 9. Makanan/Minuman 2 10. Gilingan 1

11. Sepatu/ Tas / Sandal 1

12. Kelapa 6

Jumlah/Total 67

Jl.Loro

No. Jenis Dagangan Jumlah

1. Sayur - Mayur 52

2. Kue 3

Jumlah/Total 55

Tabel 2.5 Data Jenis Dagangan Sumber : PD Pasar

Tabel 2.3 Data Jenis Dagangan

(21)

II.5. Studi Banding Fungsi Sejenis

II.5.1. Pasar Beringharjo Yogyakarta

Pasar Beringharjo merupakan salah satu pasar tradisional yang terdapat di Yogyakarta. Dalam pasar ini, diatur dengan jelas pengelompokan jenis barang dagangan yang dijual. Sehingga hal ini lebih memudahkan pengunjung untuk mencari barang yang diinginkan.

Faktor kebersihan juga merupakan salah satu hal yang dapat diambil dari pasar ini sebagai contoh studi banding, karena desain pasar yang akan dihasilkan adalah suatu pasar tradisional yang bebas dari stereotip ”bau dan kotor”. Karena kedua hal diatas, dianggap telah terlalu melekat pada pasar tradisional.

Pembangunan pasar ini merupakan salah satu bagian dari rancang bangun pola tata kota Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, yang biasa disebut pola Catur Tunggal dengan cakupan empat hal, yakni keraton sebagai pusat pemerintahan, alun-alun sebagai ruang publik, masjid sebagai tempat ibadah, dan pasar sebagai pusat transaksi ekonomi. Secara penempatan, Pasar Beringharjo berada di bagian luar bangunan Keraton Yogyakarta (njobo keraton), tepatnya di utara Alun-alun Utara.

Berdasarkan data yang diperoleh dari kantor Dinas pasar Beringharjo Yogyakarta, luas tanah pasar Beringharjo Timur 12,502 M2, luas bangunan pasar 27,721,49 M2, dan luas lahan dasaran 10,696,32 M2. Dengan luas yang sebanyak itu pasar Beringharjo Timur menanpung pedagan sejumlah 2.730 orang. Dari sejumlah

Gambar 2.8. Peta Satelit Pasar Beringharjo Sumber: www.merdeka.com

Gambar 2.9. Tampak Depan Pasar Beringharjo Sumber: www.merdeka.com

(22)

29 pedagang tersebut, kebanyakan pedagang berasal dari Yogyakarta, tetapi sebagian para pedagang juga berasal dari luar jogja, seperti Bandung, Jakarta, Jawa Timur, dan lain-lain. Pasar Beringharjo Timur di buka setiap hari pada waktu 05:00 sampai dengan 17:00 WIB. Para pedagang pasar Beringharjo Timur menjual berbagai macam kebutuhan sehari-hari, seperti sayur-sayuran, buah-buahan, emping, krupuk, daging, ayam dan lain-lain. Selain itu terdapat penjual tas dan sepatu.

Pasar Beringharjo Timur mempunyai terdapat fasilitas-fasilitas yang cukup memadai. Fasilitas-fasilitas tersebut antara lain:

 Tempat parkir  Mushola

 Kamar mandi atau WC sejumlah 15 unit  Kios

 Tempat dagang losd sebanyak 3.006 unit  Tempat penitipan anak

 Kantor pengelolaan pasar  Tempat layanan kesehatan  Alat pemadam kebakaran

II.5.2. Pasar BSD (Bumi Serpong Damai) Jakarta

Pasar tradisional BSD merupakan salah satu contoh pasar hasil redevelopmen pemerintah yang bisa dikatakan cukup berhasil. Pasar ini tidak memiliki bentuk yang luar

Gambar 2.10. Interior Pasar Beringharjo Sumber: www.kompas.com

(23)

biasa, namun berhasil membuat suatu bentuk sederhana, dimana masyarakat yang berbelanja merasa cukup nyaman dan efektif.

Berdasarkan tanggapan masyarakat yang ada di salah satu website, pasar BSD ini dianggap salah satu pasar tradisional yang baik. Hal itu dimulai dari sistem sirkulasi kendaraan dan ketersediaan lahan parkir untuk kendaraan. Kemudian masuk kedalam penataan kios-kios yang rapi, terorganisasi dan fungsional. Sehingga pengunjung yang datang sama sekali tidak kesulitan menemukan barang yang dicari, dikarenakan adanya pengelompokan yang jelas. Selain itu salah satu hal pendukung yang penting adalah pasar ini dikelola dengan baik, dimana semua petugas pasar, mulai dari petugas pembersih, petugas parkir, sampai kepada pengelola mempunyai kerjasama yang baik.

Pada studi banding ini, penulis mengharapkan mendapatkan suatu sistem utilitas dari pasar tradisional yang efesien yang ada pada pasar ini, sehingga dapat diterapkan dalam desain nantinya. Selain itu pengelolaan parkir dan sirkulasi kendaraan juga akan menjadi salah satu perhatian dari studi banding ini.

Gambar 2.11. Peta Satelit Pasar BSD Sumber: www.google.com

Gambar 2.12. Tampak Depan Pasar BSD Sumber: www.google.com

(24)

31

Gambar 2.13. Situasi Loods di Pasar BSD Sumber: www.google.com

Gambar 2.14. Kondisi atap dan Sirkulasi Di Pasar BSD Sumber: www.google.com

Gambar

Gambar 2.1. Peta Kabupaten  Serdang Bedagai
Gambar 2.4. Wilayah Kawasan
Tabel 2.1. Penilaian Alternatif Lokasi
Gambar 2.5. Dimensi Site
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam gambar Tuak yang digambar oleh Arkan terdapat objek: satu telor besar yang bentuknya tidak bulat, tiga telor yang besarnya sedang berada di tengah, lima telor yang kecil

Pekerjaan Survei Permintaan Jasa Angkutan Udara dilakukan untuk mendapatkan data mengenai kondisi / karakteristik jasa angkutan udara yang diperlukan

Menu pengertian wayang untuk menampilkan pengertian tentang wayang, Pandawa lima untuk menampilkan list nama dan gambar dari tokoh pandawa lima, Jenis Wayang

Pada luka insisi operasi dilakukan infiltrasi anestesi local levobupivakain pada sekitar luka karena sekresi IL-10 akan tetap dipertahankan dibandingkan tanpa

Quraish Shihab menjelaskan karakter kaum munafik dengan melandaskan penjelasan pada ayat-ayat sebelumnya. Dalam ayat di atas, kata terangnya api dilukiskan dengan kata

Dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dimana daerah mempunyai kewenangan mengatur rumah tangganya sendiri dan

Setiap orang pada dasarnya mempunyai harapan-harapan akan perkembangan dirinya di masa yang akan datang. Sehubungan dengan hal tersebut biasanya timbul pertanyaan

Perkebunan kelapa sawit PT BPK sedikit banyak membuat taraf hidup masyarakat menjadi lebih baik, sehingga lokasi area yang memiliki nilai NKT 5 tidak ditemukan