• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh Nurislami 1, Zariul Antosa 2, Hendri Marhadi 3 ABSTRACK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Oleh Nurislami 1, Zariul Antosa 2, Hendri Marhadi 3 ABSTRACK"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Kemampuan Teknik B ermain Pi anika Dalam Pembelajaran Seni Budaya

Dan Keterampilan Siswa Kelas III SD Negeri 26 Pekanbaru

Oleh

Nurislami1, Zariul Antosa2, Hendri Marhadi3 ABSTRACK

Based on observation and interview the researchers did a lot of students who are not able to play pianika in class III is caused by several things, among others: Teachers teach using lecture method, the teacher-centered learning. Not all students are given the opportunity to try to use pianika directly. Teacher only demonstrates how to hold pianika course, without equipped with an explanation to the students. This study aims to improve the technical ability to play pianika third-grade students with the application of the method demonstration of SD Negeri 26 Pekanbaru. This study was conducted in November-December 2012 with a number of 33 students consisting of 18 female students and 15 male students. Research is a form of action research. The research instrument consists of learning tools and data collection instruments such as teacher observation sheet activities, student activities, and tests the student's ability. From the results of this research is that of the student's ability obtained through tests the ability of students has increased from an average grade score of 57.58 to 66.06 on the basis of the first cycle, and increased in the second cycle with an average of 84.09. From this study it can be concluded that the application of methods of improving the ability of playing techniques pianika grade III SD Negeri 26 Pekanbaru, is acceptable. Keywords: Method of demonstration, the ability to play pianika Technique

I. PENDAHULUAN

Kemampuan teknik bermain pianika mencakup kepada kemampuan untuk menguasai olah vokal, memainkan alat musik, apresiasi karya musik. Pada aspek ini mempunyai hubungan yang sangat erat. Kemampuan teknik bermain pianika merupakan hal yang dapat menghasilkan sesuatu yang ada untuk mencapai hasil tertentu. Seni musik dapat memberikan rangsangan-rangsangan untuk segala aspek perkembangan secara kognitif dan kecerdasan emosional.

1

Mahasiswa PGSD FKIP universitas riau, nim 0905166263, e-mail: amyherra@ymail.com

2 Dosen Pembimbing I, Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, e-mail

antosazariul@gmail.com

(2)

Pembelajaran seni musik di sekolah dasar merupakan salah satu cara yang dapat merubah tingkah laku seseorang, karena musik memberikan rangsangan-rangsangan untuk segala aspek perkembangan secara kognitif dan kecerdasan emosional (Thursan dalam Bermin, 2007:2). Berdasarkan observasi dan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan ibu Siti Yuni di SD Negeri 26 Pekanbaru di kelas III dengan jumlah 33 siswa yang terdiri dari 18 siswa perempuan dan 15 siswa laki-laki, diketahui kemampuan teknik bermain pianika masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari 33 siswa, hanya 12 atau 36,4% siswa yang termasuk kategori mampu dalam menguasai teknik bermain pianika. Kemudian 21 siswa atau 63,6% dari jumlah siswa 33 termasuk kategori belum mampu dalam memahami pelaksanaan kemampuan teknik bermain pianika dengan baik dan benar. Rendahnya kemampuan teknik bermain pianika di kelas III ini disebabkan oleh beberapa hal, antara lain: 1) Guru mengajar cenderung menggunakan metode ceramah, yakni pembelajaran berpusat pada guru, 2) Tidak semua siswa diberi kesempatan untuk mencoba menggunakan pianika secara langsung, 3) Guru hanya mendemonstrasikan cara memegang pianika saja, tanpa dilengkapi dengan penjelasan kepada siswa

Berdasarkan gejala-gejala di atas penulis menyimpulkan bahwa siswa dituntut agar lebih memahami cara teknik bermain pianika dengan baik. Dengan metode demonstrasi, proses penerimaam siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga Siswa juga dapat mengamati dan memperhatikan pada apa yang diperlihatkan guru selama pembelajaran berlangsung.

II. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di kelas III SDN 26 Pekanbaru, sedangkan waktu penelitian dilaksanakan bulan Oktober-November 2012.Desain penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu, penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan dengan tujuan Penelitian Tindakan Kelas menurut Arikunto ( 2008:60 ) adalah untuk memperbaiki mutu praktek di kelas. Penelitian ini dilakukan sebanyak 2 siklus dan dalam empat tahap, yaitu: a) Perencanaan, perencanaan dalam penelitian ini materi yang diajarkan yaitu mengenal alat musik melodis pianika dan pengertian alat musik pianika yang dilaksanakan dua siklus. siklus pertama pada penelitian ini terdiri atas 3 kali pertemuan dengan rincian dua kali pertemuan dengan menyajikan materi dan satu kali pertemuan dengan melakukan tes kemampuan .Materi yang dibahas adalah tentang pengertian alat musik pianika. setelah melakukan ulangan harian satu dan melakukan refleksi. pada perencanaan siklus kedua untuk memperbaiki kekuranganyang terdapat pada siklus pertama. siklus kedua dilakukan 2 kali pertemuan adapun materi yang dibahas pada siklus kedua ini adalah Posisi badan dan cara memegang pianika. b) Tindakan, tindakan yang harus dilakukan peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan. tindakan yang dilakukan yaitu dengan cara peneliti tampil mengajar sesuai dengan materi ajar. memberikan latihan terhadap materi pembelajaran sampai menguasai konsep atau keterampilan yang dipelajari. mengetahui kemampuan siswa dengan memberikan tes keterampilan siswa dan guru merespon siswa. Serta memberikan penguatan dan

(3)

kesempatan kepada siswa sehingga siswa mampu untuk memainkan pianika sesuai melalui metode demonstrasi berdasarkan rencana pembelajaran. c) Pengamatan, selama berlangsungnya perbaikan pembelajaran, dilakukan pengamatan terhadap jalanya proses pembelajaran. pengamatan dilakukan oleh guru yang menagajar di SDN 26 Pekanbaru. hasil pengamatan ini digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam perbaikan pembelajaran berikutnya yang dicantumkan pada lembar pengamatan, d) Refleksi, refleksi merupakan analisis, sintesis dan penelitian terhadap hasil perencanaan,tindakan, pengamatan yang dilakukan penelitian PTK yang berdasarkan lembar pengamatan aktivitas guru, lembar pengamatan siswa dengan menggunakan metode demonstrasi yang diberikan guru kepada siswa. Jika terdapat masalah dalam proses refleksi maka akan dilakukan proses pengkaji ulang melalui siklus berikutnya yang meliputi perencanaan, tindakan, pengamatan sehingga permasalahan pembelajaran dapat teratasi.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data terdiri dari: 1) Data kemampuan siswa dikumpulkan dengan tes kemampuan teknik bermain pianika, 2) Akivitas guru di lakukan dengan teknik observasi yang dilakukan oleh observer. 3) Aktivitas siswa di lakukan dengan teknik observasi oleh observer, 4) Dokumentasi digunakan untuk menghimpun bukti-bukti penelitian seperti hasil tes, hasil pengamatan dokumentasi( foto).

Tes keterampilan kemampuan, Untuk mengukur kemampuan siswa dalam melakukan teknik bermain pianika dianalisis dengan melakukan penilaian proses dan hasil pada masing- masing aspek. Penilaian proses dan hasil berpedoman pada penskoran masing-masing aspek sesuai dengan rubrik performance.

Teknik Non Tes, data proses pembelajaran kemampuan teknik bermain pianika melalui metode demontrasi dikumpulkan melalui teknik non tes yakni observasi. untuk melakukan observasi terhadap pelaksanaan tindakan yang diberikan guru dalam proses pembelajaran.teknik ini ditujukan pada guru dan siswa. pengamatan menggunakan lembaran aktivitas guru dan aktivitas siswa. Teknik Analisis Data

Aktivitas Guru dan Siswa Aktivitas guru dan siswa dapat diukur dari lembar observasi guru dan siswa dan data diolah dengan rumus :

Persentase nilai =

Tabel 01

Interval dan kategori aktivitas Guru dan siswa

Interval (%) Kategori 75 – 100 65 - 74 55 - 64 ≤ 54 Baik sekali Baik Cukup Kurang

(4)

Kemampuan teknik bermain pianika, Untuk mengetahui kemampuan teknik bermain pianika siswa, peneliti menggunakan tes kemampuan. Indikator yang dinilai dalam kemampuan teknik bermain pianika sebagai berikut :

Tabel 02

Format penilaian keamampuan teknik bermain pianika

No Indikator penilaian Skala penilaian

1 2 3 4 P R O S E S

Posisi badan saat memainkan pianika Ketepatan cara memegang pianika Ketepatan sistem penjarian

H A S I L

Ketepatan system pernafasan saat memainkan pianika

Kelancaran memainkan pianika dengan memainkan not lagu

Kemampuan dilakukan dengan unjuk kerja. Hasil aktivitas tersebut dinilai dengan menggunakan pedoman penilaian seperti pada lampiran E yaitu dengan cara menggabungkan skor penilaian hasil dengan skore penilaian proses.

Dengan rumus :

Nilai Proses = skor yang didapat x 60%

Skor masksimal

Nilai Hasil = skor yang didapat x 40%

Skor masksimal

Skor = Nilai proses + Nilai Hasil

Kriteria nilai hasil kemampuan menari siswa dengan kategori sebagai berikut :

Tabel 03

Kriteria Nilai Kemampuan

Interval Kategori

≥ 81,25 – 100 Sangat mampu ≥ 62,5 - < 81,25 Mampu ≥ 43,75 - < 62,5 Kurang mampu

≥ 25 - < 43,75 Tidak mampu

(Sumber : Pengukuran berdasarkan pengelola data 2012)

Teknik analisis data yang dilakukan melalui metode demonstrasi, dan peningkatan kemampuan teknik bermain pianika pada siswa kelas III SDN 26 Pekanbaru. Metode Demonstrasi digunakan untuk mengambil data, yaitu teknik bermain pianika .

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian tindakan kelas ini, dilaksanakan sebanyak dua siklus. Tindakan yang dilakukan pada penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan teknik

(5)

bermain pianika siswa dengan menggunakan Metode demonstrasi untuk kelas III SD Negeri 26 Pekanbaru.

Data Awal Hasil Kemampuan Teknik Bermain Pianika Siswa Kelas III SDN 26 Pekanbaru, materi yang diajarkan pada data awal sama dengan materi pada siklus I dan siklus II. Materi yang diajarkan adalah tentang teknik bermain pianika dengan memperhatikan pada penilaian proses dan hasil.

Pembelajaran ini berpedoman dengan silabus dan RPP. Hasil yang terlihat yakni diketahui bahwa pada data awal kemampuan teknik bermain pianika siswa terdapat 1 orang (3,03) yang mendapatkan kategori sangat mampu 12 orang siswa atau 36,36% dengan kategori mampu, 20 orang siswa atau 60,60% dengan kategori Kurang mampu.

Tindakan Siklus I

Perencanaan Tindakan Siklus 1 Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan siklusI adalah mempersiapkan silabus, kemudian membuat RPP sesuai dengan langkah-langkah metode demostrasi, menyiapkan sarana dan prasarana pembelajaran seperti: Media, sumber dan bahan ajar.menentukan alat tes untuk mengukur kemampuan.teknik bermain pianika yang digunakan berbentuk unjuk kerja yaitu memainkan alat melodis sederhana(pianika) serta membuat lembar pengamatan aktivitas guru dan lembar pengamatan aktivitas siswa.

Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pertemuan Pertama, Tahap Pelaksanaan ini dilakukan dengan penerapan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran dikelas. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, (13 November 2012) selama 2 jam pelajaran ( 2 x 35 menit ). Penyajian materi dilakukan oleh peneliti dan dihadiri oleh seluruh siswa sebanyak 33 orang.Pembelajaran di awali dengan bertanya kepada siswa. Untuk memotivasi siswa, Guru menyampaikan materi pembelajaran, tujuan pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran.

Setelah kegiatan awal selesai, Pada kegiatan inti, tindakan pertama yang dilakukan guru adalah mempersiapkan ruang serta alat musik pianika yang akan digunakan dalam demonstrasi dan guru menginformasikan pengertian alat musik pianika. Setelah semua siswa mengerti atas penjelasan yang disampaikan guru, kemudian guru mendemonstrasikan alat musik pianika dan menunjukkan komponennya. Guru bersama siswa bertanya jawab tentang komponen-komponen alat musik pianika. Selanjutnya, guru meminta siswa untuk mendemonstrasikan pengetahuan tentang komponen-komponen alat musik pianika dan mengadakan kuis.

Dalam kegiatan akhir, guru memberikan refleksi dan kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari. Kemudian guru menugaskan latihan lanjutan pembelajaran di rumah baik secara individu atau kelompok sebagai tindak lanjut agar siswa lebih memahami materi pelajaran yang telah diajarkan guru.

Pengamatan aktivitas guru, Kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru berpedoman pada RPP yang telah dibuat. Pada awal pembelajaran guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, menyiapkan siswa dan mengabsen

(6)

kehadiran siswa. kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran

Pengamatan aktivitas siswa, Pengamatan aktivitas siswa merupakan data aktivitas selama proses pembelajaran meningkatkan kemampuan teknik bermain pianika. data yang dihasilkan itu adalah kemampuan siswa dalam pembelajaran dengan persentase.

Pertemuan Kedua, tahap pembelajaran dengan penerapan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran di kelas. Siklus I Pertemuan kedua dilaksanakan pada Jum’at, 16 November 2012 selama 2 jam pelajaran ( 2 x 35 menit ). Penyajian materi dilaksanakan oleh peneliti di kelas III dengan jumlah 33 orang. Pertemuan kedua ini merupakan perbaikan dari pertemuan pertama sesuai dengan saran observer setelah kegiatan pertemuan pertama. Guru mengawali kegiatan pelajaran dengan melakukan appersepsi kepada siswa. Appersepsi yang diberikan oleh guru berhubungan dengan materi pokok sebelumnya, yaitu guru bertanya anak-anak ibu siapa yang tahu macam-macam alat musik?. Kemudian guru memperlihatkan media. Guru memotivasi siswa dengan menyampaikan tujuan pembelajaran, menyampaikan langkah-langkah pembelajaran dan menyampaikan media pembelajaran.

Pada kegiatan inti pertemuan kedua guru mempersiapkan pianika dan media yang akan didemonstrasikan. Selanjutnya guru memperagakan tentang sikap badan dalam memainkan alat musik pianika dan memperagakan tentang cara memegang alat musik pianika dalam posisi berdiri dan duduk. Kemudian guru dan siswa bertanya jawab tentang sikap tubuh dan cara memegang alat musik pianika yang sesuai dengan karakter fisik siswa. Guru meminta siswa memperagakan sikap tubuh dan cara memegang alat musik pianika, dan meminta siswa ke depan kelas untuk memperagakan sikap tubuh dan cara memegang alat musik pianika.

Dalam kegiatan akhir, guru memberikan refleksi dan kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari. Kemudian guru menugaskan latihan lanjutan pembelajaran di rumah baik secara individu atau kelompok sebagai tindak lanjut agar siswa lebih memahami materi pelajaran yang telah diajarkan guru

Pertemuan KetigaGuru meminta siswa untuk duduk pada kelompoknya masing-masing, pada pertemuan ketiga peneliti melakukan tes evaluasi 1. guru meminta tiap kelompok untuk memainkan pianika yang telah mereka pelajari.

Refleksi Siklus I, Berdasarkan refleksi pelaksanaan tindakan dalam siklus I, maka perlu dilaksanakan siklus selanjutnya. Siklus II dilakukan untuk meningkatkan kemampuan teknik bermain pianika siswa dengan menggunakan metode demostrasi.

Pelaksanaan Tindakan Siklus II, Pertemuan pertama, Pada pertemuan pertama siklus II ini kegiatan pembelajaran berpedoman pada RPP Kegiatan pembelajaran yang dilakukan membahas tentang teknik penjarian dalam memainkan pianika. Kegiatan pertama siswa sebelum memulai pelajaran adalah mempersiapkan diri dan membaca do’a yang dipimpin oleh ketua kelas dan guru menjawab salam dari siswa. Kemudian guru mengabsen siswa, pada pertemuan ini semua siswa hadir.

(7)

Pada kegiatan inti pertemuan pertama siklus II guru mempersiapkan alat musik pianika dan media belajar yang akan digunakan. Selanjutnya guru memperagakan tentang teknik penjarian dalam memainkan alat

Musik pianika. Guru dan siswa berdiskusi tentang teknik penjarian dalam memainkan alat musik pianika yang baik. Kemudian meminta siswa untuk berlatih tentang teknik penjarian dan guru mengamati aktivitas siswa selama berlatih dan memberikan bimbingan jika terdapat kesulitan. Guru meminta siswa ke depan kelas untuk memperagakan teknik penjarian dalam memainkan alat musik pianika.

Pertemuan Kedua, Pada pertemuan kedua siklus II ini kegiatan pembelajaran berpedoman pada RPP 4. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan membahas tentang teknik penjarian dalam memainkan pianika. Kegiatan pertama siswa sebelum memulai pelajaran adalah mempersiapkan diri dan membaca do’a yang dipimpin oleh ketua kelas dan guru menjawab salam dari siswa. Kemudian guru mengabsen siswa, pada pertemuan ini semua siswa hadir. Kegiatan akhir siswa dengan bimbingan guru menyimpukan materi yang sudah dipelajari dan memberikan penguatan kesemua siswa, berguna sebagai tindak lanjut untuk pelatihan

Setelah waktu yang ditentukan habis, guru mengakhiri pertemuan dengan mengucapkan terima kasih kepada seluruh siswa atas kerjasamanya dalam mengikuti setiap proses pembelajaran yang dilakukan sehingga penelitian ini dapat terlaksana dengan baik dan memotivasi seluruh siswa supaya lebih semangat lagi dalam mengikuti proses pembelajaran

Refleksi Siklus II

Proses pembelajaran pada siklus II sudah menunjukkan hasil yng menuju kearah yang lebih baik dibanding pada pertemuan sebelumnya. hal ini dapat dilihat pada aktivitas guru dan siswa sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). pada proses pembelajaran yang berlangsung siswa lebih semangat dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga evaluasi yang diperoleh siswa sudah memuaskan.

Gambar 01

(8)

Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa kemampuan teknik bermain pianika siswa kelas III SDN 26 Pekanbaru terus mengalami peningkatan yaitu dari rata-rata ulangan siklus I pertemuan ketiga yaitu 66,06 pada siklus II pada pertemuan) meningkat menjadi 84,09.

Analisis Deskripsi Hasil Penelitian

Perbandingan Aktivitas Guru Dalam Proses Pembelajaran, Dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan , peningkatan yang terjadi pada aktivitas guru setiap pertemuan pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 04

Analisis Aktivitas Guru dalam Penerapan Metode Demonstrasi Siklus I dan Siklus II

Siklus I II

Pertemuan 1 2 1 2

Jumlah Skor 14 16 18 19

Persentase Nilai 70% 80% 90% 95%

Kategori Baik Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali

Hasil perbandingan diatas dapat dilihat bahwa dalam penelitian aktivitas guru untuk meningkatkan kemampuan teknik bermain pianika melalui metode demonstrasi pada siswa kelas III SDN 62 Pekanbaru mengalami peningkatan kategori baik dengan persentase 70% pertemuan kedua meningkat menjadi 80% kategori baik, pada siklus II pertemuan pertama kategori sangat baik dengan persentase 90%, pertemuan kedua kategori sangat baik dengan persentase 95%. karena aktiivitas guru telah menncapai hasil yang memuaskan, maka penelitian berakhir pada siklus II pertemuan kedua. perbandingan peningkatan aktivitas guru dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1 : Hasil Analisis Aktivitas Guru Dalam Pelaksanaan Metode Demonstrasi

(9)

Perbandingan Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran., Proses pembelajaran yang dilaksanakan, mengalami peningkatan pada aktivitas siswa, pada setiap pertemuan siklus I dan siklus II dapat dilihat pada Tabel berikut:

Analisis Aktivitas Siswa dalam Penerapan Metode Demonstrasi

Siklus I II

Pertemuan 1 2 1 2

Jumlah Skor 13 15 17 19

Persentase Nilai 65% 75% 85% 95%

Kategori Baik Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali

Berdasarkan tabel di dapat dilihat pada siklus I pertemuan pertama adalah 65% pada kategori baik dan pada pertemuan kedua adalah 57% pada kategori baik sekali. Rata-rata aktivitas siswa pada siklus I adalah 70% pada kategori baik. Pada siklus II pertemuan pertama adalah 85% pada kategori baik sekali dan meningkat pada pertemuan kedua adalah 95% pada kategori baik sekali. Rata-rata aktivitas siswa pada siklus II adalah 90% pada kategori baik sekali. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini :

Gambar 2 : Hasil Analisis Aktivitas Siswa Dalam Pelaksanaan Metode Demonstrasi

IV. SIMPULAN

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan teknik bermain pianika siswa kelas III dengan penerapan metode demonstrasi SD Negeri 26 Pekanbaru. Hipotesis penelitian ini adalah jika diterapkan metode demonstrasi maka dapat meningkatkan kemampuan teknik bermain pianika siswa kelas III SD Negeri 26 Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November –

(10)

Desember 2012 dengan jumlah siswa 33 orang yang terdiri dari 18 siswa perempuan dan 15 siswa laki-laki. Bentuk penelitian adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Instrumen penelitian ini terdiri dari perangkat pembelajaran dan Instrumen pengumpulan data berupa lembar observasi aktivitas guru, aktivitas siswa, dan tes kemampuan siswa. Berdasarkan data yang telah dideskripsikan pada Bab IV, maka diperoleh kesimpulan bahwa metode demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan teknik bermain pianika siswa kelas III SD Negeri 26 Pekanbaru. Hasil ini diketahui dari kemampuan siswa yang diperoleh melalui tes kemampuan siswa mengalami peningkatan yang dapat dilihat dari rata-rata kelas skor dasar 57,58 menjadi 66,06 pada siklus I, dan meningkat pada siklus II dengan rata –rata 84,09. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang berbunyi: jika diterapkan metode demonstrasi maka dapat meningkatkan kemampuan teknik bermain pianika siswa kelas III SD Negeri 26 Pekanbaru, dapat diterima.

Saran yang peneliti ajukan berhubungan dengan metode demonstrasi pada pembelajaran seni budaya dan keterampilan khususnya bidang seni musik adalah: Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan ilmu pengetahuan pembelajaran pianika sehingga bisa meningkatkan kemampuan teknik bermain pianika. 2) Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas belajar mengajar seni musik dan menambah pengetahuan tentang pembelajaran pianika. 3) Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu bahan masukan dalam rangka peningkatan kemampuan belajar siswa. 4) Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan landasan pemikiran dalam rangka menindak lanjuti hasil penelitian dalam ruang lingkup yang lebih luas.

V. UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam penyelesaian skripsi ini peneliti banyak menerima bimbingan, petunjuk dan sumbangan pikiran yang sangat berharga dari berbagai pihak, oleh karena itu dengan hati yang tulus dan ihklas peneliti mengucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. H. M. Nur Mustafa selaku dekan FKIP Universitas Riau.

2. Drs. Zariul Antosa, M. Sn. selaku ketua jurusan Ilmu Pendidikan sekaligus selaku pembimbing I yang telah membantu, membimbing, mengarahkan dan memberikan saran dalam proses penyusunan skripsi ini.

3. Drs. Lazim N, M.Pd, selaku ketua Program Studi Guru Sekolah Dasar. 4. Hendri Marhadi, SE.,M.Pd, selaku Dosen pembimbing II yang telah

membantu, membimbing, mengarahkan dan memberikan saran dalam proses penyusunan skripsi ini.

5. Dra. Eliana., selaku kepala sekolah SDN 26 Pekanbaru yang telah memberikan dukungan moril dalam pelaksanaan penelitian ini.

6. Terima kasih kepada Siti Yuni, S.Pd yang telah bersedia menjadi observer untuk mengamati aktivitas guru dan aktivitas siswa hingga selesainya penelitian ini.

7. Keluarga tercinta yang telah memberikan motivasi, bantuan moril dan materil atas berjalannya dan selesainya skripsi ini.

(11)

8. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar serta teman-teman sejawat di SDN 26 Pekanbaru yang telah banyak membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

Atas segala jasa dan budi baik dari semua pihak tersebut di atas, penulis mengucapkan terima kasih. Semoga segala bantuan yang diberikan menjadi amal baik dan mendapatkan balasan dari Allah SWT, Amin.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 2005.Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

Azhari Baedlawie. 1994. Metode Penelitian Seni Budaya.

Nur. 2008. Penggunaan Metode Problem Solving Dalarn Meningkatkan Motivasi Belajar PKn Siswa Kelas V SDN 046 Sawah Kecamatan Kampar. Skripsi. Pekanbaru: Tidak Diterbitkan.

Bermin, Wijono. 2007. Seni Budaya dan Keterampilan. Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Desyandri. 2008. Pembelajaran Pendidikan Seni Musik di Sekolah Dasar, (http://desyandri.pendidika.n+seni+musik.wordpress,com/about. Diakses pada tangga128 oktober 2010)

Djamarah, Syaiful Bahri. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya.

Mulyasa, E. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Roestiyah, N.K. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. R. Ibrahim, dan Mama Syaodih, S. 2003. Perencanaan Pengajaran. Bandung Sagala, Syaiful. 2003.Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sanjaya, Wina. 2007. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Barbasis

Sekolah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi, Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. 2005. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar

Baru.

Winataputra, Udin. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas

Gambar

Gambar 1 : Hasil Analisis Aktivitas Guru Dalam Pelaksanaan Metode  Demonstrasi
Gambar 2 : Hasil Analisis Aktivitas Siswa Dalam Pelaksanaan Metode  Demonstrasi

Referensi

Dokumen terkait

Ini mempunyai hubungan dengan usaha memberikan kesan terhadap pelaksanaan kesepakatan Perdagangan Bebas Kawasan ASEAN ( ASEAN Free Trade Area-AFTA), yang secara

Perluasan kata yang berhubungan dengan mulut hanya dijelaskan dengan gambar kegiatan yang menggunakan mulut, seperti makan, minum, berbicara dan meniup, seperti yang terdapat pada

Namun apabila petugas klaim yang tidak jujur menolaknya dengan melakukan kecurangan (meminta revisi atau koreksi terhadap dokumen klaim yang diajukan pemegang

Untuk laju pertumbuhan riil yang diperoleh dari PDRB kelompok sektor atas dasar harga konstan 2000 maka tingkat pertumbuhan terbesar berdasarkan kelompok sektor pada tahun

Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pelayanan penerbitan dokumen SKTS dikecamatan rungkut mengenai kualitas pelayanan bahwa kebijakan tersebut cukup

Berdasarkan hasil jurnal wawancara siklus I diketahui bahwa dari 38 siswa, sebanyak 25 siswa menyatakan sangat senang dan tertarik dengan pembelajaran membaca

Kegunaan Penulisan, Secara Teoritis yaitu, tulisannnya ini, diharapkan dapat menambah bahan bacaan di Perpustakaan, khususnya yang berkaitan dengan materi Hukum

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanallahu wa Ta’ala yang telah memberikan rahmat-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini,