• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAMPIRAN INSTRUMEN VALIDASI DESAIN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAMPIRAN INSTRUMEN VALIDASI DESAIN"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

262

LAMPIRAN INSTRUMEN VALIDASI DESAIN

VALIDASI DESAIN PANDUAN PELAKSANAAN SUPERVISI KUNJUNGAN KELAS UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI

KERJA GURU

BAGIAN I: IDENTITAS PAKAR

1. Nama :... 2. Jenis Kelamin :... 3. Umur :... 4. Jabatan :... 5. Pangkat/ Golongan :... 6. Unit Kerja :... 7. Masa Kerja :...

BAGIAN II: PETUNJUK

Assalamu'alaikum Warrohmatullahi Wabarokaatuh

1. Bacalah panduan pelaksanaan supervisi kunjungan kelas untuk meningkatkan motivasi kerja guru ini secara seksama.

2. Berikan validasi atau pendapat tentang desain panduan pelaksanaan supervisi kunjungan kelas untuk meningkatkan motivasi kerja guru.

Atas kesediaan Saudara untuk mengisi angket ini penulis sampaikan terima kasih

Wassalamu'alaikum Peneliti

(2)

263

BAGIAN III:

Draft tentang panduan pelaksanaan

supervisi kunjungan kelas untuk

meningkatkan motivasi kerja guru.

Kepala sekolah mempunyai tugas yang sangat penting di dalam mendorong guru untuk melakukan proses pembelajaran yang mampu menumbuhkan cara berpikir kritis, kreatif, inovatif, cakap dalam menyelesaikan masalah dan bernaluri kewirausahaan. Panduan pelaksanaan supervisi kunjungan kelas untuk meningkatkan motivasi kerja guru diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi kepala sekolah sesuai yang telah diamanahkan dalam Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 tentang standar kepala sekolah. Dalam Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 menegaskan bahwa untuk menjadi kepala sekolah minimal memiliki lima dimensi kompetensi yaitu: kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi,dan sosial. Strategi supervisi kunjungan kelas yang dilaksanakan oleh kepala sekolah adalah sebagai upaya untuk dapat meningkatkan kemampuan dan profesionalisme guru. Dalam upaya pencapaian target yang direncanakan, kepala sekolah sebagai pimpinan perlu merencanakan pelaksanaan supervisi

(3)

264

kunjungan kelas dengan baik yang diikuti oleh teknik-teknik operasional agar pelaksanaannya bisa berlangsung dengan efektif dan efisien.

Dalam topik ini, kepala sekolah akan diajak untuk menggali pemahaman tentang konsep dasar supervisi kunjungan kelas berupa landasan teoritis dan filosofis yang dibahas secara interaktif guna memperoleh pemahaman awal kepala sekolah sebelum membangun kerangka kerja pelaksanaan supervisi kunjungan kelas.

Tujuan Panduan Pelaksanaan Supervisi Kunjungan Kelas untuk meningkatkan motivasi kerja guru diantaranya panduan pelaksanaan supervisi kunjungan kelas untuk meningkatkan motivasi kerja guru bertujuan agar kepala sekolah mampu melaksanakan kegiatan sebagai berikut:

1. Merencanakan sebuah program supervisi

kunjungan kelas. Kepala Sekolah

merencanakan jadwal pelaksanaan

supervisi kunjungan kelas.

2. Kepala sekolah selanjutnya melaksanakan supervisi kunjungan kelas sesuai dengan jadwal yang telah di programkan.

(4)

265

3. Kepala sekolah menindaklanjuti hasil supervisi kunjungan kelas dengan menyampaikan hasil pelaksanaan supervisi kunjungan kelas kepada guru.

Tahapan Panduan Pelaksanaan supervisi Kunjungan kelas untuk meningkatkan motivasi kerja guru:

Kegiatan 1

Konsep Dasar Supervisi Kunjungan Kelas

1. Kepala sekolah memahami tentang supervisi kunjungan kelas.

2. Kepala Sekolah menjelaskan kepada guru tujuan dan proses yang akan dilakukan dalam proses supervisi kunjungan kelas.

3. Kepala sekolah menjelaskan kepada guru yang akan di supervisi tentang target-target yang akan di capai dalam pelaksanaan supervisi kunjungan kelas.

4. Kepala sekolah menyampaikan jadwal akan di laksanakannya supervisi kunjungan kelas. 5. Kepala sekolah menyampaikan apa saja yang

akan dilaksanakan dalam proses supervisi kunjungan kelas.

Dalam melaksanakan supervisi

kunjungan kelas kepala sekolah juga perlu untuk melakukan kegiatan identifikasi dan analisis supervisi kunjungan kelas untuk

(5)

266

meningkatkan motivasi kerja guru. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh kepala sekolah, hal ini dilakukan untuk menelusuri dan menemukan permasalahan yang dihadapi oleh guru dalam kegiatan proses belajar mengajar dan permasalahan tentang motivasi kerja guru yang kadang kala di nilai belum optimal. Proses penelusuran penggalian informasi dan data yang akurat tentang cara meningkatkan motivasi kerja guru melalui supervisi kunjungan kelas akan membantu kepala sekolah dalam membuat rencana, menetapkan langkah-langkah atau tindakan dan evaluasi yang diperlukan. Melakukan identifikasi terhadap permasalahan dalam proses kegiatan belajar mengajar guru dan mengidentifikasi tentang penyebab motivasi kerja guru dianggap belum optimal sangatlah penting untuk dicarikan solusi pemecahannya. Oleh karena itu pemahaman dan pengetahuan tentang supervisi kunjungan kelas untuk meningkatkan motivasi kerja guru harus dimiliki oleh kepala sekolah agar mampu melakukan identifikasi dan analisis tentang bagimanakah supervisi kunjungan kelas untuk meningkatkan motivasi kerja guru secara tepat dan benar.

Terdapat sejumlah alat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan fakta, data dan informasi berkaitan dengan pelaksanaan

(6)

267

supervisi kunjungan kelas. Alat identifikasi dan analisis ini telah dikembangkan dan digunakan yang dalam upaya kepala sekolah melaksanakan supervisi kunjungan kelas sehingga kepala sekolah lebih memahami tentang permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh guru.

Dalam pokok bahasan ini, dibahas beberapa alternatif alat bantu praktis yang bermanfaat dalam menggali permasalahan yang dihadapi guru dalam proses belajar mengajar di kelas. Dalam kondisi tertentu kepala sekolah bisa mengadakan kunjungan kelas tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu, namun kadang kala kepala sekolah melakukan supervisi kunjungan kelas dengan memberitahukan terlebih dahulu terhadap guru yang akan di supervisi. Kepala sekolah kadang kala tanpa di sadari oleh guru melakukan supervisi, di mana kepala sekolah memantau kegiatan proses kegiatan belajar mengajar di luar kelas sambil

mendengarkan bagaimana cara guru

menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa.

Merumuskan strategi meningkatkan motivasi kerja guru merupakan bagian penting dari penentuan bentuk pelaksanaan supervisi kunjungan kelas dengan mempertimbangkan hasil kajian atau pemetaan permasalahan yang dihadapi guru dalam proses kegiatan belajar

(7)

268

mengajar dan dalam proses meningkatkan motivasi kerja guru. Perumusan program strategi menjadi rencana aksi bersama sebagai bagian tidak terpisahkan pada saat menentukan jenis program dan aktivitas pendukung yang diperlukan agar secara efektif mencapai tujuan sekaligus membangun tata kehidupan yang lebih baik nyaman dan kondusif.

Program yang baik diukur dari tingkat adaptasi dan kemampuan mengintegrasikan permasalahan-permasalahan, visi misi dalam sebuah kerangka program terukur dengan melibatkan sebanyak mungkin kelompok sasaran (pemerintah, siswa, orang tua) secara optimal.

Topik supervisi kunjungan kelas untuk meningkatkan motivasi kerja guru ini

merupakan bagian penting dalam

memformulasikan program kepal sekolah dalam upaya meningkatkan motivasi kerja guru melalui supervisi kunjungan kelas. Kepala sekolah perlu

kiranya memiliki kemampuan dalam

melaksanakan tugasnya sebagai supervisor dan motivator bagi guru.

Hasil pelaksanaan supervisi kunjungan kelas perlu untuk di tindak lanjuti agar bisa

memberikan suatu dampak nyata bagi

(8)

269

dari pelaksanaan supervisi kunjungan kelas ini diharapkan nantinya bisa di rasakan oleh warga sekolah maupun stakeholder di sekolah yang menyelenggarakan supervisi kunjungan kelas.

Tindak lanjut yang dilakukan oleh kepala sekolah setelah di adakannya supervisi kunjungan kelas ini bisa berupa pemberian penguatan dalam pelaksanaan pembelajaran maupun pemberian perhatian dan penghagaan kepada guru yang telah menyelesaikan proses pembelajaran dengan baik. Selain itu kepala sekolah juga bisa memberikan teguran yang mendidik bagi guru yang belum tuntas dalam melaksanakan proses pembelajaran dan guru diberikan kesempatan untuk mengikuti pelatihan, workshop, seminar yang bisa mendukung proses pembelajaran agar guru bisa mempunyai motivasi kerja yang lebih baik, mengarah pada motivasi kerja berprestasi.

Kepala sekolah dalam melakukan tindak lanjut pelaksanaan supervisi kunjungan kelas dengan memberikan pembinaan kepada guru. Pembinaan kepala sekolah bisa melalui pembinaan langsung dan pembinaan tidak langsung. Pembinaan yang dilakukan kepala

(9)

270

sekolah dalam membina guru untuk

meningkatkan motivasi kerja guru di dalam proses pembelajaran dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya sebagai berikut: 1. Mengikut sertakan guru dalam kegiatan

workshop, seminar, penataran dan

pelatihan-pelatihan.

2. Memberi semangat kepada guru untuk lebih kreatif dan inovatif dalam melaksanakan poses pembelajaran.

3. Memberi contoh kepada guru, tentang teknik pembelajaran yang kreatif, inovatif dan menyenangkan bagi siswa.

4. Mengembangkan teknik pembelajaran yang telah dimiliki guru dengan teknik pembelajaran menggunakan media IT.

Sasaran dari tindak lanjut supervisi kunjungan kelas adalah sebagai berikut:

1. Kepala sekolah dalam pelaksanaan kegiatan tindak lanjut supervisi kunjungan kelas ini sasaran utamanya adalah pada kegiatan belajar mengajar.

(10)

271

2. Hasil analisis, catatan kepala sekolah sebagai supervisor dapat dimanfaatkan untuk perkembangan mengajar guru atau meningkatkan profesionalisme guru.

3. Feedback atau umpan balik dari hasil supervisi kunjungan kelas ini bisa memberikan pertolongan bagi kepala sekolah sebagai supervisor dalam melaksanakan tindak lanjut supervisi kunjungan kelas. 4. Umpan balik antara kepala sekolah sebagai

supervisor dan guru sebagai yang di supervisi dapat menciptakan suasana komunikasi yang harmonis, suasana yang tidak menegangkan. Hal ini memberikan

kesempatan kepada guru untuk

memperbaiki penampilan dan kinerjanya sehari-hari.

Cara kepala sekolah dalam

melaksanakan tindak lanjut hasil supervisi kunjungan kelas sebagai berikut:

1. Kepala sekolah mengkaji dari hasil penilaian yang diperoleh guru pada saat di supervisi.

(11)

272

2. Pada saat dilaksanakan supervisi kunjungan

kelas, apabila tujuan utama dari

pelaksanaan supervisi kujungan kelas ini belum tercapai maka perlu dilakukan penilaian ulang terhadap guru yang di supervisi.

3. Setelah dilakukan penilaian ulang terhadap guru dan ternyata dari hasil penilaian ulang tersebut masih belum tercapai tujuan dari

pelaksanaan diadakannya supervisi

kunjungan kelas, maka diperlukan

rancangan kembali program supervisi kunjungan kelas bagi guu untuk periode berikutnya.

Kepala sekolah dapat melakukan lima langkah pembinaan kemampuan guru melalui supervisi kunjungan kelas yaitu:

1. menciptakan hubungan yang harmonis antara kepala sekolah dan guru, maupun antara guru dan kepala sekolah,

2. analisis kebutuhan,

3. Mengembangkan strategi dan media pembelajaan.

(12)

273

4. Melakukan penilaian, dan

5. Merevisi hasil dari pelaksanaan supervisi kunjungan kelas

(13)

274

LAMPIRAN VALIDASI DESAIN

1. Validasi ahli dari Sutarno, S.Pd (Pengawas UPTD Pendidikan Kecamatan Gunungpati)

Saya menyetujui penulis dalam penelitian ini yang membuat panduan pelaksanaan supervisi kunjungan kelas untuk meningkatkan motivasi kerja guru, karena sering dijumpai

adanya seorang kepala sekolah dalam

melaksanakan supervisi akademik hanya datang ke sekolah dengan membawa instrumen pengukuran unjuk kerja. Kemudian masuk ke kelas melakukan pengukuran terhadap unjuk kerja guru yang sedang mengajar. Setelah itu, selesailah tugasnya, seakan-akan supervisi akademik sama dengan pengukuran guru dalam pelaksanaan pembelajaran. Perilaku supervisi akademik sebagaimana digambarkan di atas menurut saya merupakan salah satu contoh perilaku supervisi akademik yang salah. Perilaku supervisi akademik yang demikian tidak akan

memberikan banyak pengaruh terhadap

peningkatan kualitas kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran. Seandainya memberikan pengaruh, pengaruhnya sangat kecil artinya bagi peningkatan kualitas kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran.

(14)

275

Supervisi akademik sama sekali bukan penilaian kerja guru. Apalagi bila tujuan utama penilaiannya semata-mata hanya dalam arti sempit, yaitu mengkalkulasi kualitas keberadaan guru dalam memenuhi kepentingan akreditasi guru belaka.

Menurut saya dengan adanya panduan

pelaksanaan supervisi kunjungan kelas untuk meningkatkan motivasi kerja guru akan memberi acuan kepada kepala sekolah sebagai supervisor dalam melaksanakan proses kegiatan supervisi yang sudah di programkan. Panduan pelaksanaan supervisi kunjungan kelas untuk meningkatkan motivasi kerja guru akan memberi pedoman kepada kepala sekolah untuk

melaksanakan supervisi dalam rangka

membantu guru mengembangkan

kemampuannya mengelola proses pembelajaran demi pencapaian tujuan pembelajaran. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa panduan pelaksanaan supervisi kunjungan kelas untuk meningkatkan motivasi kerja guru yang penulis buat sangat dibutuhkan oleh kepala sekolah karena panduan ini bisa dijadikan acuan monitoring kepala sekolah dalam pelaksanaan supervisi kunjungan kelas untuk meningkatkan kualitas guru. Panduan pelaksanaan supervisi kunjungan kelas untuk meningkatkan motivasi kerja guru ini juga akan memudahkan kepala

(15)

276

sekolah dalam melaksanakan monitoring pada guru.

Panduan pelaksaanaan supervisi

kunjungan kelas untuk meningkatkan motivasi kerja guru yang dibuat oleh penulis dalam penelitian ini juga harus mencakup tujuan supervisi seperti dibawah ini:

Tujuan Supervisi Akademik

Gambar Tiga tujuan supervisi akademik (Depdiknas,2012:8)

Seperti yang digambarkan tentang tiga tujuan supervisi akademik, saya sebagai pengawas berpendapat bahwa kepala sekolah hendaknya bisa memonitor kegiatan proses belajar mengajar di sekolah. Kegiatan memonitor ini bisa dilakukan melalui kunjungan kepala sekolah sebagai supervisor ke kelas pada saat guru sedang mengajar, melakukan percakapan langsung dengan guru.

Pengem-bangan Profesio-nalisme Penum-buhan Motivasi Pengawasan kualitas

(16)

277

Kepala sekolah bisa membantu guru

mengembangkan kemampuannya dalam

memahami pengajaran. Kepala sekolah bisa mendorong guru menerapkan kemampuannya dalam melaksanakan kemampuannya serta mendorong guru agar guru memiliki perhatian terhadap tugas dan tanggung jawabnya sebagai tenaga pendidik.

Panduan pelaksanaan supervisi

kunjungan kelas untuk meningkatkan motivasi kerja guru ini hendaknya diberi instrumen penilaian yang akan digunakan oleh kepala sekolah dalam menilai guru di kelas.

2. Validasi ahli dari Sudirman, S.Pd,M.Si (Dosen di IKIP Veteran Semarang)

Berdasarkan penelitian pengembangan yang dilakukan oleh penulis, saya menyetujui akan desain produk yang akan dihasilkan peneliti bahwa panduan pelaksanaan supervisi kunjungan kelas untuk meningkatkan motivasi kerja guru. Dengan panduan pelaksanaan supervisi kunjungan kelas untuk meningkatkan motivasi kerja guru, kepala sekolah akan mempunyai acuan atau pedoman dalam melaksanakan supervisi. Dalam panduan pelaksanaan supervisi kunjugan kelas untuk meningkatkan motivasi kerja guru akan terlihat jelas adanya peran kepala sekolah dalam

(17)

278

pencapaian tujuan pembelajaran dan

peningkatan motivasi kerja guru.

Kepala sekolah dalam melakukan tugas

sebagai supervisor mempunyai tugas

membantu guru, memberikan stimulus dan mendorong guru untuk bekerja secara optimal. Agar pelaksanaan tugas-tugas itu dapat dikerjakan dengan baik, maka kepala sekolah dituntut mempunyai berbagai cara dan teknik supervisi terutama yang berhubunganya dengan pelaksanaan tugas-tugas guru dan karyawan, dan pertumbuhan jabatan. Karena kepala sekolah sebagai pemimpin utama dan penggerak

dalam pelaksanaan pendidikan dan

pembelajaran.

Peran kepala sekolah dalam upaya peningkatan motivasi kerja guru adalah mengamati tindakan atau perkembangan para guru serta dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan guru, mengembangkan kemampuan guru serta meningkatkan kualitas guru, melalui pembinaan/supervisi tersebut. Pemahaman guru setelah memperoleh supervisi/pembinaan yang menjadi fokus adalah kemampuan dasar yang dimiliki, yang ternyata guru-guru sudah berkompeten dalam pelaksanaan tugas, hanya masih perlu pembinaan yang intensif terutama tentang menumbuh kembangkan kreativitas siswa, pembuatan dan penggunaan

(18)

279

perangkat pembelajaran, serta penanaman komitmen sebagai guru diberbagai kesempatan untuk mewujudkan tugasnya sebagai guru yang professional.

Peningkatan motivasi kerja guru dimaksudkan sebagai serangkaian usaha pemberian bantuan kepada guru terutama bantuan berwujud bimbingan profesional yang dilakukan oleh kepala sekolah untuk meningkatkan proses dan hasil belajar mengajar. Bimbingan profesional yang dimaksud adalah kegiatan yang dapat meningkatkan motivasi kerja guru terutama dalam proses belajar mengajar. Disamping itu pembinaan guru juga dimaksudkan sebagai usaha terlaksananya sistem kenaikan pangkat dalam jabatan profesional guru. Selain itu dalam panduan pelaksanaan supervisi kunjungan kelas untuk meningkatkan motivasi kerja guru harus berisi instrumen yang dapat dijadikan acuan kepala sekolah menilai guru saat proses pembelajaran berlangsung.

3. Validasi ahli dari Sum Handayani, S.Pd (Kepala Sekolah SMP Kartika III-2 Semarang)

Saya menyetujui upaya penulis dalam

rangka membuat panduan pelaksanaan

supervisi kunjungan kelas untuk meningkatkan motivasi kerja guru. Panduan yang dibuat oleh penulis dalam penelitian ini bisa dijadikan

(19)

280

pedoman bagi kepala sekolah dalam

menjalankan tugasnya sebagai supervisor. Menurut saya pendidikan bukanlah kebutuhan pelengkap yang hanya bisa diperlukan sewaktu-waktu, melainkan kebutuhan utama yang menyentuh semua aspek kehidupan. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam proses peningkatan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan mutu pendidikan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia itu sendiri. Kenyataanya pada tingkat nasional, Provinsi, Kabupaten, bahkan sampai ke unit sekolah peningkatan mutu pendidikan dirasa masih kurang merata.

Unsur pemerataan peningkatan mutu

seharusnya memuat 8 standar yaitu, standar isi, standar proses, standar tenaga pendidik, tenaga kependidikn, standar pengelolaan, standar biaya, standar sarana dan prasarana, standar lulusan dan standar evaluasi. Pencapaian dan peningkatan standarisasi sangat dipengaruhi oleh kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan.

Berdasarkan hasil wawancara, lebih lanjut beliau mengatakan bahwa panduan pelaksanaan supervisi kunjungan kelas akan membantu kepala sekolah agar mampu

(20)

281

pengendalian untuk meningkatkan kinerja guru dan tenaga kependidikan. Hal ini bertujuan agar kegiatan pendidikan di sekolah terarah pada tujuan yang telah di tetapkan. Ini juga merupakan kegiatan preventif untuk mencegah agar tidak tejadi penyimpangan. Pengawasan dan pengendalian yang dilakukan kepala sekolah terutama kepada guru atau disebut supervise kunjungan kelas yang dilakukan

dengan tujuan untuk meningkatkan

kemampuan professional guru dan kualitas pembelajaran yang efektif. Tugas kepala sekolah sebagai supervise di wujudkan dalam kemampuannya menyusun dan melaksanakan program supervise pembelajaran serta

memanfaatkan hasilnya. Kemampuan

menyusun program pembelajaran contohnya penyusunan program supervise kelas, ekstra kurikuler, pengembangan perpustakaan

laboratorium dan ujian. Kemampuan

pelaksanaan supervise contohnya pelaksanaan

program supervise kunjungan kelas.

Kemampuan memanfaatkan hasil supervise pembelajaran contohnya meningkatkan kinerja guru dan tenaga kependidikan lainnya untuk mengembangkan sekolah. Kepala sekolah sebagai supervisi kunjungan kelas perlu memerhatikan prinsip-prinsip:

(21)

282

- Kolegial bukan hirarkis

- Dilaksanakan secara demokratis

- Berpusat kepada guru dan tenaga kependidikan

- Dilakukan berdasarkan kebutuhan guru dan tenaga kependidikan

- Serta merupakan bantuan professional Kepala sekolah sebagai motivator harus

memiliki strategi untuk memotivasi

bawahannya, yaitu guru dan staf. Dimana mereka dimotivasi untuk melakukan berbagai tugas dan fungsinya. Motivasi ini dapat dilakukan melalui pengaturan lingkungan fisik, suasana kerja, disiplin, dorongan, penghargaan bagi guru atau staf yang berprestasi serta penyediaan berbagai sumber belajar melalui pengembangan sentra belajar. Dorongan dan penghargaan merupakan sumber motivasi yang efektif diterapkan oleh kepala sekolah. Keberhasilan suatu organisasi ditentukan oleh banyak faktor, dan motivasi merupakan faktor yang dominan untuk menuju keefektivan kerja individu bahkan motivasi sering digambarkan sebagai mesin pada sebuah mobil yang berfungsi sebagai penggerak dan pengarah.

Setiap tenaga kependidikan memiliki

karakteristik berbeda-beda, sehingga

(22)

283

dari pimpinannya (Kepala Sekolah) dalam mengembangkan profesionalitasnya. Untuk memotivasi pegawainya, ada beberapa prinsip yang bisa diterapkan oleh kepala sekolah, antara lain:

1. Tenaga kependidikan akan bekerja lebih giat apabila kegiatan yang dilakukan menarik dan menyenangkan.

2. Tujuan pendidikan harus jelas dan diketahui oleh seluruh anggota, bahkan tenaga pendidikan dapat diikut sertakan dalam penyusunan tujuan tersebut.

3. Setiap individu harus diberi tahu tentang hasil pekerjaanya.

4. Pemberian hadiah lebih baik dari pada hukuman, meskipun terkadang hukuman itu di perlukan.

5. Usaha memenuhi kebutuhan tenaga

kependidikan dapat dilakukan dengan jalan

memerhatikan kondisi fisiknya,

memberikan rasa aman, mengatur

pengalaman sedemikian rupa sehingga setiap pegawai pernah memperoleh

kepuasan dan penghargaan atas

pekerjaannya. Oleh sebab itu, kepala sekolah harus berusaha memberikan penghargaan secara tepat, efektif dan efisien.

(23)

284

VALIDASI PAKAR TENTANG PANDUAN SUPERVISI KUNJUNGAN KELAS UNTUK MENINGKATKAN

MOTIVASI KERJA GURU

PENGAWAS DOSEN KEPALA

SEKOLAH 1. Sering adanya kepala sekolah datang ke sekolah membawa instrumen penilaian kinerja guru dalam melaksanakan supervisi kunjungan kelas. Setelah melaksanakan supervisi kepala sekolah cenderung tidak melakukan tindak lanjut atau evaluasi. 1.Sering kali di jumpai adalah kepala sekolah dalam melaksanakan supewrvisi kunjungan kelas hanya menganggap bahwa supervisi adalah kegiatan rutin yang harus dilaksanakan setiap tahun pelajaran. Kepala sekolah kadang kala lupa untuk melakukan tindak lanjut setelah supervisi kunjungan kelas dilaksanakan. 1.Kepala sekolah cenderung menganggap pelaksanaan supervisi kunjungan kelas hanya merupakan tugas rutin yang harus dilaksanakan oleh kepala sekolah. Lanjutan di hal. 291

(24)

285

VALIDASI PAKAR TENTANG PANDUAN SUPERVISI KUNJUNGAN KELAS UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI KERJA GURU

Lanjutan dari hal. 291 PENGAWAS DOSEN KEPALA SEKOLAH 2.Panduan yang dibuat

oleh penulis akan memberikan acuan bagi kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi kunjungan kelas. 2.Panduan yang dibuat oleh penulis akan memberikan pedoman bagi kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi kunjungan kelas.

2.Panduan yang dibuat oleh penulis dalam penelitian ini sangat bagus untuk memberikan bantuan kepada kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi kunjungan kelas.

3.Panduan yang dibuat harus mencakup bimbingan pengembangan profesionalisme guru dengan menikutsertakan guru dalam workshop, seminar dan pelatihan. Kepala sekolah harus bisa menumbuhkan motivasi kerja guru dengan cara memberikan bimbingan dan arahan. Kepala sekolah juga harus memberikan pengawasan

kualitas kinerja guru agar lebih baik. 3.Kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi kunjungan kelas harus bisa memberikan bimbingan dan arahan bagi guru dalam melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar di kelas sehingga guru bisa melaksanakan tugasnya dengan baik. 3.Panduan pelaksanaan supervisi kunjungan kelas ini akan membantu kepala sekolah dalam melakukan pengawasan dan pengendalian untuk peningkatan kinerja guru. Panduan pelaksanaan supervisi kunjungan kelas ini hendaknya dilengkapi dengan instrumen penilaian yang akan digunakan kepala sekolah dalam mensupervisi guru.

(25)

286

VALIDASI PAKAR TENTANG PANDUAN SUPERVISI KUNJUNGAN KELAS UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI KERJA GURU

Lanjutan dari hal. 291 PENGAWAS DOSEN KEPALA SEKOLAH 4.Kepala sekolah harus memonitor proses kegiatan belajar mengajar guru di kelas. Dalam pelaksanaan monitoring ini supervisi kunjungan kelas di lengkapi dengan instrumen penilaian. 4.Kepala sekolah hendaknya dalam melaksanakan supervisi kunjungan kelas memonitoring proses pembelajaran guru di kelas, hal ini bertujuan agar kepala sekolah segera mengetahui apabila terjadi penyimpangan yang dilakukan oleh guru. 4. Kepala sekolah harus memiliki strategi dalam melaksanakan supervisi kunjungan kelas. 5.Kepala sekolah melakukan tindak lanjut setelah diadakannya supervisi kunjungan kelas 5.Setelah supervisi kunjungan kelas, kepala sekolah melaksanakan evaluasi tindak lanjut dari pelaksanaan supervisikunjungan kelas yang telah dilaksanakan.

5. Tindak lanjut dari pelaksanaan supervisi kunjungan kelas ini harus dilaksanakan oleh kepala sekolah sehinggan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru akan berjalan lebih baik lagi.

(26)

287

FOCUS GROUP DISCUSSION

SUPERVISI KUNJUNGAN KELAS UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI KERJA GURU DI

SD NEGERI SRONDOL KULON 01 UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN BANYUMANIK

(27)

288

FOCUS GROUP DISCUSSION

SUPERVISI KUNJUNGAN KELAS UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI KERJA GURU DI

SD NEGERI SRONDOL KULON 01 UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN BANYUMANIK

KOTA SEMARANG

Penulis melaksanakan kegiatan Focus

Group Discussion tentang Supervisi

Kunjungann Kelas Untuk Meningkatkan

Motivasi Kerja Guru Di SD Negeri Srondol Kulon 01 UPTD Pendidikan Kecamatan Banyumanik Kota Semarang. Kegiatan ini dilaksanakan di Rm. Indah Sari kabupaten Semarang pada tanggal 22 Agustus 2014. Pertanyaan panduan dalam Focus Group Discussion adalah sebagai berikut:

1. Apakah supervisi kunjungan kelas mempunyai manfaat? Kalau Ya dalam hal apa?

2. Kesulitan apa yang di hadapi guru dalam hal melaksanakan saran-saran yang diberikan kepala sekolah kepada guru setelah di lakukan supervisi kunjungan kelas?

(28)

289

3. Apa yang harus guru lakukan kedepan untuk melakukan fungsi guru sebagai agen pembelajaran setelah diadakan supervisi kunjungan kelas?

1. Apa saran-saran guru untuk mengembangkan

supervisi kunjungan kelas untuk

meningkatkan motivasi kerja guru?

Hasil Focus Group Discussion tentang

Supervisi Kunjungann Kelas Untuk

Meningkatkan Motivasi Kerja Guru Di SD Negeri Srondol Kulon 01 UPTD Pendidikan Kecamatan Banyumanik Kota Semarang. Kegiatan ini dilaksanakan di Rm. Indah Sari kabupaten Semarang pada tanggal 22 Agustus 2014.

1. Jawaban pertanyaan tentang apakah supervisi kunjungan kelas mempunyai manfaat? Kalau ya dalam hal apa?

a. Kepala Sekolah

Kepala sekolah sebelum menjawab pertanyaan dari moderator, kepala sekolah menyakinkan kepada peserta Focus Group Discussion bahwapenulis benar-benar melaksanakan penelitian tentang supervisi kunjungan kelas untuk

(29)

290

meningkatkan motivasi kerja guru di SD Negeri Srondol Kulon 01. Kepala sekolah mengatakan bahwa hasil yang ditulis penulis dalam tesis, benar-benar hasil wawancara antara penulis dengan kepala sekolah dan hasil wawancara penulis dengan guru di SD negeri Srondol Kulon 01. Jadi apapun yang ditulis dalam tesis penulis merupakan kondisi nyata pelaksanaan supervisi kunjungan kelas di SD Negeri Srondol Kulon 01. Kepala Sekolah mengatakan bahwa supervisi kunjungan kelas mempunyai manfaat untuk meningkatkan motivasi kerja guru, sehingga profesionalisme kerja guru akan semakin meningkat.

b. Sugimin, S.Pd,M.Si

Supervisi kunjungan kelas mempunyai dua manfaat yaitu manfaat dalam aspek psikologis dan manfaat dalam aspek fisik. Aspek psikologis dari pelaksanaan supervisi kunjungan kelas yang dilaksanakan oleh kepala sekolah akan memberikan semangat dan dorongan

untuk guru. Guru akan merasa

(30)

291

semangat, motivasi dan dorongan untuk dapat melaksanakan kerja.

c. Ida Ayu Adi Wirati, S.Pd

Terjadinya hubungan antara dua arah antara supervisi dan yang di supervisi dalam hal ini hubungan antara kepala sekolah sebagai supervisor dengan guru sebagai pihak yang disupervisi, sehingga

dengan hubungan dua arah ini

diharapkan kinerja akan menjadi lebih baik.

d. Amoempoeni, S.Pd

Ya untuk meningkatkan motivasi kerja dan memberikan semangat guru dalam melaksanakan tugas. Pemberian motivasi kepada guru dalam meningkatkan kedisiplinan dan penguasaan materi pembelajaran.

2. Jawaban pertanyaan tentang kesulitan apa yang dihadapi guru dalam hal melaksanakan saran-saran yang diberikan kepala sekolah kepada guru setelah dilakukan supervisi kunjungan kelas?

(31)

292

a. Kepala Sekolah

Supervisi kunjungan kelas yang bagus itu supervisi yang dilakukan atas

permintaan dari guru. Selain

melaksanakan supervisi kunjungan kelas yang sudah dijadwalkan dengan guru, saya selaku kepala sekolah sering melakukan supervisi kunjungan kelas secara spontanitas. Hal ini saya lakukan

agar bisa mengetahui proses

pembelajaran yang dilakukan guru dikelas. Kesulitan yang dihadapi guru SD Negeri Srondol Kulon 01 adalah dalam hal penguasaan media pembelajaran berbasis komputer dan internet. Tidak semua guru di SD Negeri Srondol Kulon 01 bisa menggunakan komputer dan internet. Hanya guru-guru yang muda

yang bisa menggunakan media

pembelajaran komputer dan internet. Guru-guru senior cenderung untuk tidak mau belajar komputer dan internet karena merasa bahwa dirinya sudah tu dan menjelang masa pensiun.

(32)

293

b. Sugimin, S.Pd,M.Si

Guru berkeinginan untuk meningkatkan motivasi dan kualitas kerjanya, namun ada kendala yang dihadap guru. Kendala yang dihadapi guru yaitu guru merasa kekurangan sarana dan prasarana penunjang program kegiatan belajar mengajar dikelas.

c. Amoempoeni, S.Pd

Dalam penerapan inovasi pembelajaran yang aktif, kreatif dan inovatif kadang kala sulit untuk diterapkan guru karena penerapan inovasi pembelajaran yang aktif, kreatif dan inovatif ini tergantung pada kemampuan SDM guru masing-masing. Selain itu dalam implementasi kurikulum 2013 sarana dan prasarana yang ada di SD Negeri Srondol Kulon 01 sangat terbatas. Peralatan IT juga kurang memadai sehingga guru kesulitan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Dana yang di miliki sekolah dalam

(33)

294

penyediaan sarana dan prasarana hanya terbatas dari dana BOS.

3. Jawaban pertanyaan tentang apa yang harus guru lakukan kedepan untuk melakukan fungsi guru sebagai agen pembelajaran setelah diadakan supervisi kunjungan kelas?

a. Kepala Sekolah

Guru diharapkan senantiasa melakukan inovasi-inovasi dalam pelaksanaan proses pembelajaran sehingga guru akan lebih kreatif dan inovatif dalam menjalankan kegiatan belajar mengajar di kelas.

b. Ida Ayu Adi Wirati, S.Pd

Pelaksanaan supervisi kunjungan kelas akan memberikan semangat, dorongan dan motivasi kepada guru agar bisa menjadi lebih profesional dalam bekerja.

Guru diharapkan juga tertib

administratif, guru lebih berinovasi dalam membuat media pembelajaran. Guru mengajar sesuai dengan RPP yang telah ditulis.

(34)

295

c. Amoempoeni, S.Pd

Seharusnya guru melakukan perubahan terutama dalam hal proses pembelajaran agar lebih menjadi aktif, kreatif dan inovatif.

d. Sugimin, S.Pd,M.Si

Guru melakukan pendekatan model pembelajaran yang kreatif dan inovatif terutama dengan memanfaatkan limbah-limbah yang tidak terpakai di sekitar sekolah maupun di sekitar rumah.

4. Apa saran-saran guru untuk mengembangkan

supervisi kunjungan kelas untuk

meningkatkan motivasi kerja guru? a. Kepala Sekolah

Supervisi kunjungan kelas bisa dilaksanakan secara berkelanjutan. Supervisi kunjungan kelas bisa dilakukan dengan berbagai cara diantaranya dengan pemberitahuan terlebih dahulu kepada guru yang akan

(35)

296

di supervisi, supervisi yang dilakukan secara mendadak tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, supervisi kunjungan kelas atas permintaan guru sendiri.

b. Ida Ayu Adi Wirati, S.Pd

Supervisi kunjungan kelas dilaksanakan

secara berkesinambungan dan

dilanjutkan dengan diadakan tindak lanjut atau evaluasi terhadap hasil pelaksanaan supervisi kunjungan kelas. c. Amoempoeni, S.Pd

Paling tidak kepala sekolah mengadakan supervisi kunjungan kelas secara rutin minimal satu minggu sekali, baik dilaksanakan melalui pemberitahuan terlebih dahulu atau pun tidak diberitahu terlebih dahulu. Untuk kedepannya kepala sekolah diharapkan untuk mengadakan workshop IT, dan

menyediakan alat peraga yang

dibutuhkan guru sesuai dengan mata pelajaran. Serta adanya pemberian perhatian dan penghargaan untuk guru

(36)

297

yang berprestasi dan guru yang telah melakukan perubahan pembelajaran yang aktif kreatif dan inovatif.

d. Sugimin, S.Pd,M.Si

Supervisi kunjungan kelas hendaknya rutin dilaksanakan oleh kepala sekolah sehingga guru akan merasa diperhatikan oleh kepala sekolah. Dan dilanjutkan dengan adanya evaluasi dan tindak lanjut akan hasil supervisi kunjungan kelas.

(37)

298

LAMPIRAN FOTO FOCUS GROUP

(38)
(39)
(40)

301

LAMPIRAN FOTO SUPERVISI KUNJUNGAN KELAS

UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI KERJA GURU

(41)
(42)

303

Daftar Hadir

Focus Group Discussion (FGD)

Hari/Tanggal: Jumat, 22 Agustus 2014 Tempat: Rm Indah Sari

Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang

No Nama Jabatan Tanda

Tangan 1 Dr. Bambang Ismanto, M.Si Kepala

Program Studi Pascasarjana Manajemen Pendididikan UKSW Salatiga 2 Rowiyanto, S.Pd Kepala Sekolah SD Negeri Srondol Kulon 01 3 Sugimin, S.Pd,M.Si Guru 4 Ida Ayu Adi Wirati, S.Pd Guru 5 Amoempoeni, S.Pd Guru

Gambar

Gambar   Tiga tujuan supervisi akademik  (Depdiknas,2012:8)

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian pembangunan Aptimas dapat disimpulkan bahwa telah diimplementasikan sebuah aplikasi manajemen penelitian dan pengabdian kepada masyarakat

(Ageratum conyzoides L).Pada penelitian ini dilakukan ekstrak daun siamih (Ageratum conyzoides L) sebagai antioksidan pada tubuh manusia, dengan menggunakan pengujian fitokimia

Apabila seseorang itu telah bersyahadah, maka ia telah membuat pengakuan untuk mengabdikan diri kepada Allah dan RasulNya dengan melaksanakan segala tuntutan syahadah tersebut

Sintask dari cache peer ini digunakan untuk berhubungan dengan peer lain, dan peer lain yang dikoneksikan ini tipenya bergantung dari tipe peer yang telah dideklarasikan ini, bias

E-PURCHASING PPK 18 Pada halaman Detail Paket - tab Riwayat Paket, PPK dapat melihat proses ePurchasing produk Barang/Jasa Pemerintah yang telah dilaksanakan mulai dari paket

Salah satu kemampuan berpi- kir tingkat tinggi adalah kemampuan pemecahan masalah (Presseisen, 1985). Salah satu model pembelajaran kont- ruktivistik yang dapat digunakan untuk

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kuat tekan beton melalui Pengujian Palu Beton ( Schmidt Hammer Test ) pada balok, kolom dan plat serta Pengujian Beton

Menganalisis karakeristik perilaku menyiap kendaraan ringan yang meliputi kecepatan menyiap (passing speed) dan kecepatan disiap (passed speed), jarak lateral, jarak