• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ubaidillatul Fahmi *) Hadi Sunaryo **)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ubaidillatul Fahmi *) Hadi Sunaryo **)"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Ubaidillatul Fahmi & Hadi Sunaryo 59 Pengaruh Faktor Psikologis Konsumen

Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Handphone Merek Nokia (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi di Universitas Islam Malang)

Ubaidillatul Fahmi *) Hadi Sunaryo **)

Abstract

The purpose of this study was to determine the effect of consumer psychological factors, which include motivation, perception, knowledge, beliefs and attitudes that together affect the decision of buyers of the Nokia brand of mobile phone products as well as to determine the effect of consumer psychological factors, which include motivation, perception, knowledge , beliefs, and attitudes that influence purchasing decisions partially on the Nokia brand of mobile phone products.

The sample used is a student at the Faculty of Economics at the Islamic University of Malang, the results showed that psychological factors which include consumer motivation, perception, knowledge, beliefs and attitudes together influence of the Nokia brand product purchasing decisions on student Faculty of Economics at the Islamic University of Malang. In this study also indicate that psychological factors which include consumer motivation, perception, knowledge, beliefs, and attitudes affect purchase decisions partially on the Nokia brand products at the Faculty of Economics student at the Islamic University of Malang. Key words: consumer psychological factors and purchasing decisions.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi sekarang ini di mana arus teknologi yang masuk di Negara Indonesia semakin maju. Dengan lajunya pembangunan di Negara Indonesia aktivitas usaha semakin hari semakin terasa perkembangannya, perkembangan media komunikasi dan informasi semakin pesat, peradaban modern merambah kemana-mana dan tuntutan jaman serta kehidupan masyarakat yang semakin maju, baik dari segi perubahan pandangan hidup dan gaya. Karena hal tersebut telah banyak perusahaan yang berorientasi pada media informasi dan komunikasi tersebut. Salah satunya adalah perusahaan ponsel. Pada saat ini ponsel adalah alat komunikasi yang paling praktis dan efisien.

Salah satu produk ponsel terbesar yang ada saat ini adalah Nokia. Nokia Corporation adalah produsen peralatan telekomunikasi terbesar di dunia serta merupakan perusahaan terbesar di Finlandia. Kantor pusatnya berada di kota Espoo, Finlandia, dan perusahaan ini paling dikenal lewat produk-produk telepon genggamnya. Nokia memproduksi telepon genggam untuk seluruh pasar dan protokol utama, termasuk GSM, CDMA, and W-CDMA

(2)

60 Ubaidillatul Fahmi & Hadi Sunaryo

(UMTS). Di Indonesia, pangsa pasar ponsel Nokia cukup besar, bahkan bisa dikatakan terbesar bila dibandingkan dengan produk ponsel lainnya.

Bagi Mahasiswa Fakultas Ekonomi di Universitas Islam Malang Handphone sudah bukan merupakan barang baru karena produk ini sudah lama dikenal oleh mahasiswa dan hampir setiap mahasiswa sudah menggunakan ponsel. Berbagai jenis merek dan desain ponsel yang ada di pasaran akan mengakibatkan kebingungan bagi para konsumen untuk memilih jenis produk ponsel apa yang akan mereka pilih.

Dengan semakin banyaknya jenis ponsel yang ada maka perusahaan ponsel harus mampu bersaing bagaimana menciptakan sebuah inovasi baru yang dapat memberikan kepuasan bagi pemakai ponsel itu sendiri baik dari segi pengoperasiannya, kualitasnya, desainnya, dan kelengkapan fitur yang dimiliki ponsel tersebut, dengan demikian konsumen dapat menentukan pilihannya. Dalam pengambilan keputusan tersebut, konsumen akan dipengaruhi berbagai faktor, khususnya faktor psikologis yang terdiri dari motivasi, persepsi, pengetahuan, keyakinan dan sikap.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah faktor psikologis konsumen, yang meliputi motivasi, persepsi, pengetahuan, keyakinan dan sikap berpengaruh secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian Handphone merek Nokia pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi di Universitas Islam Malang? 2. Apakah faktor psikologis konsumen, yang meliputi motivasi, persepsi, pengetahuan,

keyakinan dan sikap berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian Handphone merek Nokia pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi di Universitas Islam Malang?

Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh faktor psikologis konsumen, yang meliputi motivasi, persepsi, pengetahuan, keyakinan dan sikap berpengaruh secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian Handphone merek Nokia pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi di Universitas Islam Malang.

2. Untuk mengetahui penaruh faktor psikologis konsumen, yang meliputi motivasi, persepsi, pengetahuan, keyakinan dan sikap berpengaruh secara parsial terhadap keputusan

(3)

Ubaidillatul Fahmi & Hadi Sunaryo 61 pembelian Handphone merek Nokia pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi di Universitas Islam Malang.

Kontribusi Penelitian 1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan dalam lembaga yang terkait agar dapat mempertahankan kualitas dan kepercayaan terhadap konsumen.

2. Bagi Peneliti Berikutnya

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi atau kajian bagi penelitian-penelitian berikutnya mampu memperbaiki dan menyempurnakan kelemahan dalam penelitian ini.

KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Perilaku Konsumen

Menurut Sutisna (2003:4) bahwa terdapat 2 alasan mengapa perilaku konsumen perlu dipelajari yaitu:

Memahami konsumen akan menuntun pemasar pada kebijakan pemasaran yang tepat dan efisien.Perkembangan perdagangan pada saat ini menunjukkan bahwa lebih banyak produk yang ditawarkan dari pada permintaan. Kelebihan penawaran ini menyebabkan banyak produk yang tidak terjual atau tidak dikonsumsi oleh konsumen.

Perilaku konsumen menyangkut masalah keputusan yang diambil seseorang dalam persaingannya dan penentuan untuk mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa.

Menurut Schifman dan Kanuk (2000:86) “perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan bertindak pasca konsumsi produk, jasa maupun ide yang diharapkan bisa memenui kebutuhannya”. Menurut Setiadi (2003) “perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini”. Engel (1994), mendefinisikan “perilaku konsumen sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkomsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini”.

(4)

62 Ubaidillatul Fahmi & Hadi Sunaryo

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen

Konsumen sebagai obyek dari suatu kegiatan pemasaran adalah anggota-anggota dari berbagai macam kelompok, sehingga dalam perilakunya akan dipengaruhi oleh beberapa faktor utama, menurut Kotler dan Keller (2007:214):

1. Faktor Budaya

Faktor kebudayaan berpengaruh luas dan mendalam terhadap perilaku konsumen, dimana menurut Kotler dan Keller (2007:214) faktor kebudayaan meliputi budaya, sub budaya dan kelas sosial.

a. Budaya

Budaya adalah faktor penentu dan perilaku yang paling mendasar, karena budaya sangat diperlukan oleh seseorang untuk dapat hidup bermasyarakat. Menurut Kotler (2004:183) budaya adalah “Penyebab paling mendasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Perilaku manusia dipelajari secara luas”. Ketika tumbuh dalam suatu masyarakat, seorang anak mempelajari nilai-nilai dasar, pengamatan, keinginan dan perilaku dari keluarga dan institusi penting lainnya. b. Sub budaya

Setiap budaya akan mempunyai kelompok-kelompok sub budaya yang lebih kecil, yang merupakan identifikasi dan sosialisasi yang khas untukperilaku anggotannya. Sub-budaya ini ada empat macam, antara lain: kelompok-kelompok kebangsaan, keagamaan, ras dan wilayah geografis.

c. Kelas Sosial

Sebuah kelompok yang relatif homogen dan bertahan dalam sebuah masyarakat, yang tersusun dalam sebuah urutan jenjang dan anggota dalam setiap jenjang itu memiliki nilai, minat dan tingkah laku yang sama. Dengan memahami kelas sosial dan sub kultur dalam masyarakat, akan membantu pihak pemasaran dalam mempelajari perilaku konsumen dari segmen pasar tertentu.

2. Faktor Sosial

Perilaku seseorang juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, menurut Kotler dan Keller (2007:215) seperti kelompok referensi, keluarga, status dan peranan sosial.

3. Faktor pribadi

Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh ciri-ciri kepribadiannya, menurut Kotler dan Keller (2007:214) yang termasuk faktor pribadi dapat diuraikan:

a. Usia dan tahap siklus hidup.

Seseorang akan selalu mengalami perubahan dalam selera dan konsumsinya sesuai dengan pertambahan usia dan tahap daur hidupnya.

b. Pekerjaan

Pola konsumsi seseorang juga dipengaruhi oleh pekerjaannya. Selera dan pola konsumsi seorang buruh misalnya, tentu berbeda dengan seorang penguasa. Usaha pihak pemasaran adalah mengidentifikasikan kelompok pekerja yang memiliki kecenderungan di atas rata-rata atas produknya.

(5)

Ubaidillatul Fahmi & Hadi Sunaryo 63 Keadaan atau situasi ekonomi merupakan pendapatan rata-rata yang dibelanjakan (tingkat pendapatan, stabilitas, dan pola waktunya), tabungan dan kekayaan. d. Gaya Hidup

Gaya hidup seseorang adalah pola hidup seseorang dalam dunia kehidupan sehari-hari yang dinyatakan dalam kegiatan minat dan pendapat (opini) yang bersangkutan. Gaya hidup adalah konsepsi ringkasan yang mencerminkan nilai konsumen.

e. Kepribadian dan konsep diri

Kepribadian adalah pola sifat individu yang dapat menentukan tanggapan untuk bertingkah laku. Kepribadian adalah variabel yang sangat bermanfaat untuk menganalisa perilaku pembeli.

4. Faktor psikologis

Pengambilan keputusan konsumen sangat dipengaruhi oleh faktor konsumen sebagai individu. Solomon (2009) mengatakan bahwa dinamika internal individu yang walaupun “tidak terlihat” oleh orang lain, penting bagi semua orang. Indikator yang dapat dimasukkan dalam factor psikologis diantaranya adalah :

a. Motivasi

Kebutuhan akan mengarahkan seseorang mencari cara untuk memuaskan atau memenuhi kebutuhan tersebut.

b. Persepsi

Menurut (Kotler,2000:241) “Persepsi adalah proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur dan mengintpretasikan masukan-masukan informasi untuk menciptakan gambaran keseluruhan”. Seseorang yang termotivasi siap untuk bertindak. Bagaimana orang tersebut bertindak dipengaruhi oleh persepsinya mengenai situasi.

c. Pengetahuan

Menurut Kotler, (2002:172), “Pengetahuan adalah perilaku-perilaku manusia yang dipelajari melalui dorongan, rangsangan, petunjuk, tanggapan dan penguatan kembali yang saling mempengaruhi”. Pembelajaran menggambarkan perubahan dalam tingkah laku manusia yang timbul dari pengalaman. Sedang menurut Engel (1994), pengetahuan konsumen adalah semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai bermacam produk dan jasa, pengetahuan yang terkait dengan produk dan jasa tersebut, serta informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen.

d. Keyakinan dan Sikap

Menurut Kotler, (2000:245): Keyakinan dan sikap mendorong orang untuk berperilaku secara konsisten terhadap obyek yang sejenis. Sikap menguraikan evaluasi, perasaan dan kecenderungan dari seseorang terhadap suatu obyek atau ide yang relatif konsisten. Sikap menempatkan orang dalam suatu kerangka pemikiran mengenai menyukai atau tidak menyukai sesuatu mengenai mendekati atau menjauhinya. Sikap adalah evaluasi menyeluruh seseorang terhadap suatu objek yang dilihat atau yang dirasakan, yang kemudian memberikan sebuah kesimpulan mengenai objek tersebut (Solomon, 2009).

(6)

64 Ubaidillatul Fahmi & Hadi Sunaryo Proses Keputusan Membeli

Pengambilan keputusan merupakan sebuah proses kognitif yang mempersatukan emosi, pikiran, proses informasi dan penilaian-penilaian secara evaluatif. Situasi dimana keputusan diambil mendeserminasikan sifat exact dari proses yang bersangkutan. Menurut Kotler & Amstrong (2001:222) tahap-tahap dalam proses keputusan pembelian terbagi menjadi lima tahap yaitu: “pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku setelah pembelian”:

1. Pengenalan Kebutuhan

Proses membeli dimulai dengan pengenalan kebutuhan di mana pembeli mengenali adanya masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan.

2. Pencarian Informasi

Seorang konsumen yang sudah terkait mungkin mencari lebih banyak informasi tetapi mungkin juga tidak. Bila dorongan konsumen kuat dan produk yang dapat memuaskan ada dalam jangkauan, konsumen kemungkinan akan membelinya. Bila tidak, konsumen dapat menyimpan kebutuhan dalam ingatan atau melakukan pencarian informasi yang berhubungan dengan kebutuhan tersebut. Konsumen dapat memperoleh informasi dari beberapa sumber manapun.

3. Evaluasi Alternatif

Tahap dari proses keputusan membeli, yaitu ketika konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek alternatif dalam perangkat pilihan konsep dasar tertentu membantu menjelaskan proses evaluasi konsumen. Pertama, kita menganggap bahwa setiap konsumen melihat produk sebagai kumpulan atribut produk. Kedua, konsumen akan memberikan tingkat arti penting berbeda terhadap atribut berbeda menurut kebutuhan dan keinginan unik masing-masing. Ketiga, konsumen mungkin akan mengembangkan satu himpunan keyakinan merek mengenai dimana posisi setiap merek pada setiap atribut. Keempat, harapan kepuasan produk total konsumen akan bervariasi pada tingkat atribut yang berbeda. Kelima, konsumen sampai pada sikap terhadap merek berbeda lewat beberapa prosedur evaluasi.

4. Keputusan Membeli

Dalam tahap evaluasi, konsumen membuat peringkat atas merek dan membentuk niat untuk membeli. Biasanya, keputusan pembelian (purchase decision) konsumen adalah membeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor dapat muncul antara niat untuk membeli dan pilihan merek. Faktor pertama adalah sikap orang lain. Faktor kedua adalah faktor situasi yang tidak diharapkan. Konsumen mungkin membentuk niat membeli berdasarkan faktor-faktor seperti pendapatan yang diperkirakan, harga yang diharapkan dan manfaat produk yang diinginkan.

5. Tingkah Laku Pasca Pembelian

Pembeli merasa puas atau tidak puas dengan suatu pembelian terletak pada hubungan antara harapan konsumen dengan prestasi yang diterima dari produk.

(7)

Ubaidillatul Fahmi & Hadi Sunaryo 65 Hipotesis

1. Terdapat pengaruh faktor psikologis konsumen, yang meliputi motivasi, persepsi, pengetahuan, keyakinan dan sikap berpengaruh secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian.

2. Terdapat pengaruh faktor psikologis konsumen, yang meliputi motivasi, persepsi, pengetahuan, keyakinan dan sikap berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian.

METODOLOGI PENELITIAN Jenis Penelitian

Berdasarkan jenis data yang diteliti, penelitian ini merupakan penelitian empiris yaitu penelitian terhadap fakta empiris yang diperoleh berdasarkan observasi atau pengalaman (Indriantoro dan Supomo, 2002:29).

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah semua Mahasiswa Fakultas Ekonomi di Universitas Islam Malang yang meggunakan Handphone Merek Nokia berjumlah 204 mahasiswa.

Teknik penentuan sampel penelitian ini mengacu pada pendapat Arikunto (2002) bahwa apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih dari itu tergantung besarnya populasi, jadi jumlah sampel yang diambil adalah 204x50% = 102 responden.

Adapun teknik pengambilan sampel yaitu snowball sampling. Menurut Widayat (2004:98) snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana pertama-tama kelompok responden dipilih kemudian diidentifikasi (digali datanya), responden-responden ini disuruh untuk mengidentifikasi responden-responden lain yang merupakan bagian dari populasi target. Prosesi identifikasi dari satu sampel ke sampel yang lain dilakukan sampai jumlah sampel semakin lama semakin besar. Proses sampling akan berhenti bilamana jumlah sampel dianggap telah memadai dan kami telah mengambil 102 responden yang kami jadikan sampel.

(8)

66 Ubaidillatul Fahmi & Hadi Sunaryo Definisi Operasional Variabel

1. Motivasi

Motivasi artinya suatu kondisi yang menggerakan manusia ke arah suatu tujuan tertentu.

Indikator dari variabel tersebut terdiri dari:

a. Kebutuhan yang mendorong memenuhi keinginan b. Adanya harga yang sesuai

c. Kualitas produk 2. Persepsi

Persepsi adalah proses yang dilalui orang dalam memilih, mengorganisasi, menginterprestasikan informasi terhadap rangsangan yang diterima oleh individu untuk membentuk gambaran secara keseluruhan. Indikatornya adalah:

a.

Pengaruh pesan yang disampaikan kepada konsumen

b.

Perhatian

c.

Periklanan 3. Pengetahuan

Pengetahuan merupakan respon atau reaksi terhadap beberapa stimulus atau rangsangan, jika respon menyenangkan akan terjadi kepuasan dan sebaliknya tidak menyenangkan akan menjadikan konsumen tidak puas. Respon yang sama jika diulang-ulang akan membentuk kebiasaan. Begitu juga stimulus didiulang-ulang-diulang-ulang akan menjadi respon yang kuat. Adapun indikator yang dari variabel tersebut adalah:

a. Pengalaman b. Dorongan c. Tanggapan 4. Keyakinan dan Sikap

Keyakinan didasarkan pada pikiran deskriptif yang dianut seseorang mengenai suatu hal. Sedangkan sikap merupakan kesiapan seseorang untuk melakukan suatu tindakan atau aktivitas. Indikatornya terdiri dari:

a. Gengsi b. Status sosial c. Rasa percaya diri

(9)

Ubaidillatul Fahmi & Hadi Sunaryo 67 5. Keputusan Membeli

Keputusan membeli adalah proses merumuskan berbagai alternatif tindakan guna menjatuhkan pilihan pada salah satu alternatif tertentu untuk melakukan pembelian. Dari variabel ini dapat ditentukan indikatornya antara lain:

a. Menjatuhkan pilihan pada produk terbaik b. Kepuasan konsumen

c. Pengambilan keputusan dilakukan secara sadar, rasional, obyektif dan terencana

Berdasarkan dari keterangan dan informasi yang diberikan responden melalui angket (kuesioner) yang telah disebarkan dengan metode skor, pemberian skor ini digunakan system skala likert yaitu:

a. Jawaban a diberi skor 5 b. Jawaban b diberi skor 4 c. Jawaban c diberi skor 3 d. Jawaban d diberi skor 2 e. Jawaban e diberi skor 1

Model Penelitian

Kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Metode Analisis Data

Metode analisis dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Menurut Indrianto dan Supomo (1999:120) bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka dan

Keyakinan dan Sikap Persepsi

Motivasi

Keputusan Pembelian Pengetahuan

(10)

68 Ubaidillatul Fahmi & Hadi Sunaryo

melakukan analisis data dengan prosedur statistik. Sedangkan teknis analisis dalam penelitian ini menggunakan teknik regresi linier berganda. Adapun tahap analisis sebagai berikut:

Pengujian Instrumen 1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan dengan menggunakan rumus product moment coefficient of correlation (Dajan, 1995:376) sebagai berikut:

r = ( ) ( ) √( [ ] √( [ ] dimana:

r = Korelasi nilai n = Jumlah responden X = Skor pernyatan ke-n Y = Skor total

Agar hasil perhitungan statistik dan pengolahan data dalam uji validitas dengan teknik korelasi bivariate (R Person) memberikan hasil yang akurat, tepat dan cepat maka digunakan alat bantu komputer dengan program Statistical Package for Social Science (SPSS) 17.0 for Windows.

2. Uji Reliabilitas

Menurut Singarimbun dan Effendi (1995:140), “Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran diulangi dua kali atau lebih”. Kriteria dalam pengukuran ini adalah jika cronbach alpha-nya memiliki nilai ≥ 0,60 maka data dikatakan reliabel. suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.60. Cronbach Alpha dihitung dengan menggunakan rumus (Arikunto, 2002:171):

r = [( )] [ ] Keterangan:

r = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan = jumlah varians butir

(11)

Ubaidillatul Fahmi & Hadi Sunaryo 69 Agar hasil perhitungan statistik dan pengolahan data dalam uji validitas dengan teknik Cronbach Alpha memberikan hasil yang akurat, tepat dan cepat maka digunakan alat bantu komputer program SPSS 17.0 for Windows.

Uji Normalitas

Menurut Gujarati (2000:57), “Normalitas adalah salah satu uji yang dilakukan untuk kenormalan suatu distribusi data”. Dalam penelitian ini untuk mengetahui data yang diperoleh normal atau tidak dilakukan pengujian normalitas dengan teknik Kolmogorov-Smirnov Test dengan kriteria jika nilai signifikansi Kolmogorov-Smirnov > 0,05 maka distribusi datanya normal dan sebaliknya jika nilai signifikansi Kolmogorov-Smirnov<0,05 maka distribusi datanya tidak normalitas.

Uji Asumsi Klasik 1. Multikolinearitas

Bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independent. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan problem multikolinearitas, hal ini disebabkan oleh koefisien korelasi antar variabel independent kuat. Untuk ada tidaknya gejala multikolinearitas, maka menggunakan nilai Variance Internal Factor (VIF). Menurut Santoso (2000:203) bahwa suatu model regresi dikatakan bebas multikolineariats apabila nilai VIF disekitar angka 1 dan tidak melebihi angka 10 (1<VIF<10) dan nilai toleransinya mendekati 1.

2. Heterokedastisitas

Santoso (2000:208), mengungkapkan “Heterokedastisitas terjadi jika tiap unsur gangguan stokhastik (UI) mempunyai variabel yang berlebihan”. Cara untuk mendeteksi Heterokedastisitas dengan mengadakan pengujian Park Test. Jika nilai probabilitas > 0,05 maka model regresi tidak terdapat masalah Heterokedastisitas.

3. Autokorelasi

Menurut Santoso (2000:216) Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi linier terdapat sebuah korelasi antar kesalahan pengganggu pada periodenya. Untuk melihat autokorelasi, maka digunakan uji statistik dengan Durbin-Watson (DW). Menurut Santoso (2000:219) Jika DW dibawah –4 berarti ada autokorelasi

(12)

70 Ubaidillatul Fahmi & Hadi Sunaryo

positif, jika DW diantara –4 sampai +4 berarti tidak ada autokorelai, jika DW diatas +4 berarti ada autokorelasi negatif.

Model Regresi Linier Berganda

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi berganda yaitu untuk meneliti faktor yang mempengaruhi antara variabel dependen yaitu keputusan pembelian (Y) dan variabel independen (X) yang terdiri dari empat variabel yaitu motivasi (X1), persepsi (X2),pengetahuan (X3), keyakinan dan sikap (X4), dimana tujuannya untuk mengukur intensitas hubungan antara kedua variabel dan membuat prediksi maupun dengan nilai Y atas dasar nilai X dengan model persamaannya adalah:

y = a + b1x1 + b2x2 +b4x4 + e dimana:

y = variabel dependen (pembelian) a = konstanta

b1, b2, b3, b4 = koefisien regresi x1, x2, x3, x4 = independent variable e = error

Pengujian Hipotesis a. Uji Simultan (uji F)

Pengambilan keputusan :

1) Dengan membandingkan F hitung dengan F tabel.

a) Jika F hitung > F tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya variabel-variabel bebas secara simultan berpengaruh nyata terhadap variabel terikat.

b) Jika F hitung < F tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya variabel-variabel bebas secara simultan tidak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat.

2) Berdasarkan probabilitas

a) Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima (H1 ditolak). b) Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak (H1 diterima). b. Uji Parsial (Uji t)

Pengambilan keputusan :

(13)

Ubaidillatul Fahmi & Hadi Sunaryo 71 Jika t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya variabel-variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat.

Jika t hitung < t tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya variabel-variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.

2) Berdasarkan probabilitas

a) Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima (H1 ditolak), artinya variabel-variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat.

b) Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak (H1 diterima), artinya variabel-variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan hasil kuesioner yang disebarkan kepada 102 responden yaitu mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang, dapat diketahui bahwa jumlah responden laki-laki yaitu sebanyak 49 orang atau 48% dari 102 responden dan sebanyak 53 orang perempuan atau 52% dari 102 responden. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa dari 102 responden yaitu mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang yang paling banyak adalah mahasiswi yaitu sebanyak 53 responden atau 52%. Responden termuda berusia 19 tahun dan tertua 22 tahun, sebagian besar responden berusia 19-22 tahun yaitu sebanyak 70 responden atau sekitar 68,6% dari 102 responden.

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Hasil Uji Instrumen

Dalam penelitian ini data merupakan penggambaran variabel yang akan diteliti sehingga benar tidaknya data sangat menentukan bermutu tidaknya hasil penelitian yang dilakukan. Sedangkan benar tidaknya data tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpul data. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Adapun hasil pengujian tersebut yaitu sebagai berikut:

a. Uji Validitas

Hasil uji validitas dapat dilihat pada table berikut : Tabel 1. Uji Validitas Instrumen/Pertanyaan

Variabel Item R Sig Ket

Motivasi (X1)

x1.1 0,843 0,000 Valid

x1.2 0,832 0,000 Valid

(14)

72 Ubaidillatul Fahmi & Hadi Sunaryo

Variabel Item R Sig Ket

Persepsi (X2) x2.1 0,919 0,000 Valid x2.2 0,902 0,000 Valid x2.3 0,922 0,000 Valid Pengetahuan (X3) x3.1 0,876 0,000 Valid x3.2 0,735 0,000 Valid x3.3 0,891 0,000 Valid

Keyakinan dan sikap (X4) x4.1 0,881 0,000 Valid x4.2 0,861 0,000 Valid x4.3 0,640 0,000 Valid Keputusan pembelian (Y) y1 0,823 0,000 Valid y2 0,896 0,000 Valid y3 0,773 0,000 Valid

Berdasarkan Tabel 1 di atas dapat diketahui bahwa keseluruhan item pertanyaan memiliki nilai rhitung >rtabel (0,195) dan juga probabilitas (sig) kurang dari 0,05 sehingga dapat dikatakan semua item pertanyaan telah valid.

b. Uji Reliabilitas

Hasil pengujian reliabilitas terhadap semua variabel ditunjukkan tabel di bawah ini: Tabel 2. Uji Reliabilitas Item Pertanyaan Kuesioner

Variabel Koefisien Alpha Keterangan

Motivasi (X1) 0,667 Reliabel

Persepsi (X2) 0,901 Reliabel

Pengetahuan (X3) 0,780 Reliabel

Keyakinan dan Sikap (X4) 0,708 Reliabel

Keputusan Membeli (Y) 0,776 Reliabel

Berdasarkan Tabel 2 di atas dapat diketahui bahwa item kuesioner memiliki nilai koefisien Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6 sehingga dapat dikatakan instrumen pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini sudah reliabel atau dapat dihandalkan.

Uji Normalitas Data

Hasil pengujian dapat dilihat pada table berikut : Tabel 3. Pengujian Normalitas Data

Variabel Kolmogorov

Smirnov-Z p-value Keterangan Motivasi (X1) 0,809 0,287 Data menyebar normal

Persepsi (X2) 0,665 0,350 Data menyebar normal

Pengetahuan (X3) 0,111 0,270 Data menyebar normal

Sikap dan Perilaku (X4) 0,803 0,299 Data menyebar normal

Keputusan Membeli (Y) 0,731 0,623 Data menyebar normal Sumber data: Diolah tahun 2012

(15)

Ubaidillatul Fahmi & Hadi Sunaryo 73 Berdasarkan hasil pengujian normalitas data menggunakan uji Kolmogorov Smirnov seperti pada Tabel 3 tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa keliam variabel yang digunakan dalam penelitian yang meliputi motifasi, persepsi, pengetahuan, sikap dan perilaku serta keputusan membeli berdistribusi normal,hal ini karena masing-masing p-value lebih besar daripada α (α = 0,05).

Uji Asumsi Analisis Regresi

1. Pengujian Asumsi Multikolinieritas

Hasil uji multikolinieritas dapat dilihat pada table berikut :. Tabel 4. Uji Asumsi Multikolinieritas

Variabel Independen VIF Keterangan

X1 1,597 Non Multikolinier

X2 1,337 Non Multikolinier

X3 1,390 Non Multikolinier

X4 1,507 Non Multikolinier

Sumber : Data primer diolah 2012

Dari hasil perhitungan yang ada di Tabel 4 masing-masing variabel bebas menunjukkan nilai VIF yang tidak lebih dari nilai 10, maka asumsi tidak terjadi multikolinieritas telah terpenuhi.

2. Pengujian Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas.

Tabel 5. Uji Asumsi Multikolinieritas

Dari Tabel 5 tersebut dapat diketahui bahwa masing-masing koefisien model regresi tidak signifikan secara keseluruhan, sehingga dapat dikatakan tidak terdapat heteroskedastisitas pada residual model regresi yang terbentuk.

Coeffi ci entsa -.027 .042 -.080 -.647 .519 -.043 .032 -.150 -1.330 .187 .021 .035 .068 .592 .556 -.051 .041 -.150 -1.251 .214 Motif asi Persepsi Pengetahuan Key akinan dan Sikap Model 1 B St d. Error Unstandardized Coef f icients Beta St andardized Coef f icients t Sig.

Dependent Variable: absresid a.

(16)

74 Ubaidillatul Fahmi & Hadi Sunaryo 3. Pengujian Asumsi Autokorelasi

Hasil uji asumsi autokorelasi dapat dilihat pada table berikut : Tabel 6. Pengujian Autokorelasi

Koefisien dw dU 4 - dU Keterangan

2,053 1,759 2,240 Tidak terdapat autokorelasi Sumber data: Diolah tahun 2012

Berdasarkan hasil pengujian autokorelasi ragam galat menggunakan statistik Durbin Watson seperti pada Tabel 4.17 tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi pada galat model regresi,hal ini karena nilai koefisien dw berada diantara dU dan 4 - dU (dU (1,759) < dW (2,053) < 4 – dU (2,240)), sehingga asumsi autokorelasi terpenuhi dan dapat dilakukan analisis regresi.

Analisis Regresi Linier Berganda

Hasil analisis regresi linier berganda dapat dilihat pada table berikut : Tabel 7 Ringkasan Hasil Analisis Regresi

Variabel Koefisien Beta thitung signifikan Keterangan

X1 0,299 4,059 0,000 Signifikan X2 0,235 3,484 0,001 Signifikan X3 0,167 2,434 0,017 Signifikan X4 0,376 5,253 0,000 Signifikan Α = 0,05 Adjusted R-Square = 0,671 F-Hitung = 49,463 F-Tabel = 2,465 Signifikan = 0,000 t-tabel = 1,984

Sumber data: Diolah tahun 2012

Model regresi yang didapatkan berdasarkan Tabel 7 adalah sebagai berikut : Y = 0,299 X1 + 0,235 X2 + 0,167 X3 + 0,376 X4 Dimana : Y : Keputusan Membeli X1 : Motivasi X2 : Persepsi X3 : Pengetahuan X4 : Keyakinan dan Sikap

(17)

(R-Ubaidillatul Fahmi & Hadi Sunaryo 75 Square) sebesar 0,671. Hal ini berarti bahwa model regresi yang didapatkan mampu menjelaskan pengaruh antara variabel-variabel X terhadap Y sebesar 67,1% dan sisanya sebesar 32,9% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdeteksi.

Uji F

Berdasarkan tabel 7, pengujian hipotesis model regresi menggunakan uji F. pada tabel 7 didapatkan nilai signifikan sebesar 0,000. Jika signifikan dibandingkan dengan α = 0,05 maka signifikan lebih kecil dari α = 0,05. Dari kedua perbandingan tersebut dapat diambil keputusan H0 ditolak pada taraf α = 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan dari variabel X terhadap variabel Y.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Damanik (2008), Ritonga (2008), Kusumayanto (2009), Ekawati (2010) dan Ramadhani (2011) yang juga dapat membuktikan bahwa secara simultan motivasi, persepsi pengetahuan, serta keyakitan dan sikap berpengaruh signifikan terhadap keputusan membeli.

Uji t

Penjelasam pengujian secara parsial adalah sebagai berikut : a. Variabel X1 (Motivasi)

Variabel X1 memiliki koefisien regresi sebesar 0,299. Statistik uji t sebesar 4,059 dengan signifikan sebesar 0,000. Nilai statistik uji |thitung| tersebut lebih besar daripada ttabel (4,059 > 1,984) dan tingkat signifikansi lebih kecil daripada α = 0,05. Dengan hasil ini maka H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa Motivasi berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Membeli.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Damanik (2008), Ritonga (2008), Kusumayanto (2009), Ekawati (2010) dan Ramadhani (2011) yang juga dapat membuktikan bahwa secara parsial motivasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan membeli.

b. Variabel X2 (Persepsi)

Variabel X2 memiliki koefisien regresi sebesar 0,235. Statistik uji t sebesar 3,484 dengan signifikan sebesar 0,001. Nilai statistik uji |thitung| tersebut lebih besar daripada ttabel (3,484 > 1,984) dan signifikan lebih kecil daripada α = 0,05. Dengan hasil ini maka H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa Persepsi berpengaruh signifikan terhadap

(18)

76 Ubaidillatul Fahmi & Hadi Sunaryo Keputusan Membeli.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Damanik (2008), Ritonga (2008), Kusumayanto (2009), Ekawati (2010) dan Ramadhani (2011) yang juga dapat membuktikan bahwa secara parsial persepsi berpengaruh signifikan terhadap keputusan membeli.

c. Variabel X3 (Pengetahuan)

Variabel X3 memiliki koefisien regresi sebesar 0,167. Statistik uji t sebesar 2,434 dengan signifikan sebesar 0,017. Nilai statistik uji |thitung| tersebut lebih besar daripada ttabel (2,434 > 1,984) dan signifikan lebih kecil daripada α = 0,05. Dengan hasil ini maka H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa Pengetahuan berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Membeli.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Damanik (2008), Ritonga (2008), Kusumayanto (2009), Ekawati (2010) dan Ramadhani (2011) yang juga dapat membuktikan bahwa secara parsial pengetahuan berpengaruh signifikan terhadap keputusan membeli.

d. Variabel X4 (Keyakinan dan Sikap)

Variabel X4 memiliki koefisien regresi sebesar 0,376. Statistik uji t sebesar 5,253 dengan signifikan sebesar 0,000. Nilai statistik uji |thitung| tersebut lebih besar daripada ttabel (5,253 > 1,984) dan signifikan lebih kecil daripada α = 0,05. Dengan hasil ini maka H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa Keyakinan dan Sikap berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Membeli.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Damanik (2008), Ritonga (2008), Kusumayanto (2009), Ekawati (2010) dan Ramadhani (2011) yang juga dapat membuktikan bahwa secara parsial Keyakinan dan Sikap berpengaruh signifikan terhadap keputusan membeli.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Berdasarkan hasil pembahasan dari data penelitian yang didapatkan, dapat ditarik suatu kesimpulan:

(19)

Ubaidillatul Fahmi & Hadi Sunaryo 77 dan sikap berpengaruh bersama-sama terhadap keputusan pembelian produk merek Nokia pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi di Universitas Islam Malang.

2. Faktor psikologis konsumen, yang meliputi motivasi, persepsi, pengetahuan, keyakinan dan sikap berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian produk merek Nokia pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi di Universitas Islam Malang.

Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan dari hasil penelitian, maka diajukan beberapa saran yaitu sebagai berikut:

1. Diharapkan perusahaan selalu memberikan jaminan atas kualitas produk yang ditawarkan sehingga merek produk memberikan image yang positif terhadap produk yang ditawarkan sehingga dapat memberikan pengalaman yang positif kepada konsumen

2. Perusahaan diharapkan selalu memberikan pelayanan secara maksimal kepada konsumen yaitu dengan memberikan tanggapan secara baik atas kritik atau saran yang disampaikan konsumen dan produk yang ditawarkan merupakan produk terbaik yang sesuai dengan harapan konsumen sehingga konsumen merekomendasikan kepada orang lain

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Damanik, Berdian. 2008. Analisis Faktor Pribadi dan Faktor Psikologis Terhadap Proses Keputusan Konsumen Pada Gamestation Jl. Djamin Ginting Padang Bulan Medan. Skripsi FE USU. Medan.

Ekawati, Okvianita. 2010. Pengaruh Faktor Psikologis Terhadap Keputusan Pembelian Laptop Axioo (Studi Pada Mahasiswa Teknik Universitas Negeri Malang. Skripsi Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang.

Engel, J.F, dkk. 1994. Perilaku Konsumen (Terjemahan). Jilid 1.Jakarta: Binarupa Aksara. Gujarati, Damodar. 2000. Ekonometrika Dasar. Alih bahasa Sumarno Zain. Jakarta: Erlangga. Hawkins, Del I., Mothersbaugh, David L., & Best, Roger J. 2007. Consumer Behavior: Building

Marketing Strategy. 10th Edition. New York: McGraw-Hill/Irwin

Indriantoro, Nur, Supomo, 1999, Metode Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen, BPFE, Yogyakarta.

Kotler dan Keller. 2007. Manajemen Pemasaran. Edisi Keduabelas. Jakarta: PT. Indeks.

Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2001. Dasar-Dasar Pemasaran. Edisi Kesembilan, Jilid 1. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia.

Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Prehallindo.

(20)

78 Ubaidillatul Fahmi & Hadi Sunaryo

Mowen, John C., & Minor, Michael. 2002. Consumer Behavior, 6th Edition, New Jersey: Prentice Hall

Rangkuti, F. 2003. Measuring Customer Satisfaction.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Ritonga, Fransisca Dewi. 2008. Pengaruh Faktor-Faktor Perilaku Psikologis Konsumen Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Handphone Merek Nokia. Skripsi FMIPA USU Medan.

Schiffman, Leon G dan Leslie Lazar Kanuk. 2004. Perilaku Konsumen. Edisi Ketujuh. Jakarta: Indeks.

Setiadi, N. J. 2003. Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta: Prenata Media.

Sugiono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan ke IV. Bandung: CV. Alfabeta.

Sutisna. 2003. Perilaku Konsumen dan Koomunikasi Pemasaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Widayat, Amirullah. 2 Engel, J.F, dkk. 1994. Perilaku Konsumen (Terjemahan). Jilid 1. Jakarta..

*) Ubaidillatul Fahmi adalah alumnus Fakultas Ekonomi Universitas islam Malang **) Hadi Sunaryo adalah dosen tetap Fakultas Ekonomi Unisma

Gambar

Tabel 2.  Uji Reliabilitas Item Pertanyaan Kuesioner  Variabel  Koefisien Alpha  Keterangan
Tabel 4. Uji Asumsi Multikolinieritas

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan atas telah dilakukannya uji t, hasil yang telah diperoleh yaitu hipotesis menyebutkan terdapat pengaruh yang sig- nifikan pada promosi penjualan

Berdasarkan Tabel 3, ternyata RPA tradisional belum memisahkan daerah/ruang kotor dan daerah/ruang bersih dalam proses pemotongan/penyembelihan ayam, hal ini karena RPA tidak

Sehubungan dengan hal tersebut kami menginstruksikan kepada seluruh Tenaga Pendidik/Kependidikan dan mahasiswa untuk memperhatikan Standar Minimal Pengajuan Proses Penerbitan

Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik Daerah Provinsi Sulawesi Utara yang selanjutnya disingkat DKIPSD merupakan instansi yang mempunyai program

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan diatas maka dapat disimpulkan bahwa dari keempat indikator kepuasan kerja pegawai pria dan wanita pada Sub Bagian

Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda

Dengan menggunakan Sistem Pendukung Keputusan dan metode Scoring System, dapat menyajikan informasi dalam bentuk angka sehingga mempersingkat waktu dalam kegiatan administrasi

Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan anak selaku siswa dalam kegiatan di sekolah yaitu aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar, dalam kegiatan ini yang paling